pengaruh komunikasi interpersonal terhadap...

109
PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X MADRASAH ALIYAH DDI LIL-BANAT KOTA PAREPARE Oleh WARDA NIM: 13.1100.147 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ADAB INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE 2018

Upload: others

Post on 10-Oct-2019

23 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X MADRASAH

ALIYAH DDI LIL-BANAT KOTA PAREPARE

Oleh

WARDA

NIM: 13.1100.147

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ADAB INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PAREPARE

2018

Page 2: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

ii

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X MADRASAH

ALIYAH DDI LIL-BANAT KOTA PAREPARE

Oleh

WARDA

NIM: 13.1100.147

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ADAB INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PAREPARE

2018

Page 3: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

iii

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X MADRASAH

ALIYAH DDI LIL-BANAT KOTA PAREPARE

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Jurusan

Pendidikan Agama islam

Disusun dan diajukan oleh

WARDA NIM: 13.1100.147

Kepada

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ADAB

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE

2018

Page 4: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

iv

Page 5: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

v

Page 6: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

vi

Page 7: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

vii

KATA PENGANTAR

بسم هللا رحمن رحيم

، نحمده ونستعينه ونستغفره ، ونعوذ بالل من شرور أنفسنا وسيئ ماإن الحمد لل أ لنا، من يهد هللا ا

بده ورسوله فل مضل له، ومن يضلل فل هادي له، أشهد دا أن ل إله إل هللا وأشهد أن محم

Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah swt. atas

segala rahmat dan hidayah_Nya sehingga skripsi ini dapat tersusun dan selesai pada

waktu yang direncanakan. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad saw.

beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang senantiasa berjuang bersama baginda

Rasulullah dan tetap istiqamah di jalan yang dirahmati Allah swt.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Untuk itu melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan

terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Ayahanda H. Muh. Yunus dan Ibunda

Nurhaedah yang telah memberikan cinta, kasih sayang, pengorbanan, motivasi,

nasehat, serta doa yang tidak ada putus dalam sujudnya. Begitu pula untuk suamiku

tersayang H. Ardianto Wijaya Kusuma atas segala perhatian, cinta , kasih sayang,

motivasi, serta doanya. Dan tak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada adik-

adikku serta seluruh keluarga yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga pengorbanan kalian selama ini mendapat pahala dari sisi_Nya.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Dr. Hj. Hamdanah,

M.Si. selaku dosen pembimbing I dan Dr. H. Muhaemin, M.Ag. selaku pembimbing

II yang dengan ikhlas meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan

bimbingan kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

Selanjutnya, penulis haturkan terima kasih dan penghargaan kepada:

Page 8: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

viii

1. Dr. Ahmad Sutera Rustam, M. Si. Selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Parepare yang telah mengelolah IAIN Parepare dengan baik.

2. Bahtiar, S. Ag., M.A. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Adab STAIN Parepare

atas pengabdian dan cinta kasihya kepada mahasiswa STAIN Parepare.

3. Drs. Muh. Dahlan, M.A selaku penanggung jawab Jurusan Pendidikan Agama

Islam atas pengabdiannya bagi mahasiswa penulis ucapkan terima kasih.

4. Kepala Perpustakaan IAIN Parepare beserta staf yang telah memberikan

pelayanan dengan baik kepada mahasiswa dan penulis agar dapat menyelesaikan

skripsi ini tepat pada waktunya.

5. Dosen yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mendidik

penulis hingga dapat menyelesaikan studi.

6. Kepala MA DDI Lil-Banat beserta jajarannya yang memberikan kesempatan dan

pelayanan yang baik kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah

sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi.

7. Sahabat dan teman-teman angakatan 2013 yang telah memberikan dorongan dan

motivasi dalam penyelesaian penulisan skripsi.

Akhirnya hanya kepada Allah swt kita bermohon, semoga jasa-jasa baik yang

telah diberikan mendapat imbalan, ridha dan berkah disisi_Nya dan kepada_Nya pula

penulis serahkan segalanya, Aamiin.

Page 9: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

ix

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca

demi kesempurnaan skripsi ini.

Parepare, 03 Januari 2018

Penulis

Warda NIM: 13.1100.147

Page 10: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

x

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Bertanda tangan di bawah ini:

Nama : WARDA

Nim : 13.1100.0147

Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Fakultas : TARBIYAH dan ADAB

Judul Skripsi : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Motivasi

Belajar Peserta Didik Kelas X Madrasah Aliyah DDI Lil-

Banat Kota Parepare

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri. Apabila ditemukan bukti bahwa skripsi ini merupakan tiruan

atau hasil karya orang lain maka skripsi ini batal.

Parepare, 03 Januari 2017

Penulis

WARDA

13.1100.147

Page 11: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

xi

ABSTRAK

Warda. Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas X MA DDI Lil-Banat Kota Parepare.

Komunikasi interpersonal merupakan aspek penting yang harus terjalin antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran agar tercipta proses pembelajaran sesuai yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh komunikasi interpersonal terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X MA DDI Lil-Banat kota Parepare.

Jenis penelitian ini yakni penelitian asosiatif kuantitatif dengan desain kuantitatif korelasional. Sampel penelitian sebanyak 34 orang dengan jumlah 34 populasi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, angket atau kuesioner dan dokumentasi. Adapun teknik analisis yang digunakan yakni analisis statistik bevariat dengan menggunakan product moment.

Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Intensitas komunikasi interpersonal peserta didik kelas X MA DDI Lil-Banat kota Parepare berada pada kategori rentangan sedang 74.40 %, dengan menganalisis 34 responden. (2) Tingkat motivasi belajar peserta didik kelas X MA DDI Lil-Banat kota Parepare berada pada kategori rentangan sedang 70.80 %, dengan menganalisis 34 responden. (3) Terdapat pengaruh yang singnitifikan antara komunikasi interpersonal terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X MA DDI Lil-Banat Parepare, yang dibuktikan dengan nilai rxy = 0.988 ≥ r table = 0.339 dan nilai thit = 2. 698 dengan nilai signifikan 0.001 < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh komunikasi interpersonal terhadap motivasi belajar peserta didik.

Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Motivasi Belajar

Page 12: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ii

HALAMAN PENGAJUAN iii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING iv

KATA PENGANTAR vii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI x

ABSTRAK xi

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL

xiv

DAFTAR GAMBAR

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Rumusan Masalah 6

1.3 Tujuan Penelitian 7

1.4 Kegunaan Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teori 8

2.1.1 Pengertian Komunikasi 8

2.1.2 Konsep Komunikasi Interpersonal 11

2.1.3 Konsep Motivasi Belajar 15

2.1.4 Peserta Didik 29

2.2 Tinjauan Hasil Penelitian Relevan 32

2.3 Kerangka Pikir 33

2.4 Hipotesis Penelitian 34

2.5 Definisi Operasional Variabel 34

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian 36

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 36

Page 13: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

xiii

3.3 Populasi dan Sampel 37

3.4 Teknik dan Isntrumen Pengumpulan Data 39

3.5 Teknik Analisis Data 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 42

4.2 Analisis Data 45

4.3 Pengujian Hipotesis 58

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian 61

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan 63

5.2 Saran 63

DAFTAR PUSTAKA 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN 68

Page 14: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

xiv

DAFTAR TABEL

NO JUDUL TABEL HALAMAN

3.1 Data populasi kelas X MA DDI Lil-Banat Kota

Parepare

38

3.2 Data sampel penelitian kelas X MA DDI Lil-Banat

Kota Parepare

39

4.1 Hasil Analisis Item Instrument Komunikasi

Interpersonal

44

4.2 Hasil Analisis Item Instrument Motivasi Belajar 45

4.3 Reliabilitas Variabel X 46

4.4 Reliabilitas Variabel Y 46

4.5 Rangkuman hasil statistik deskriptif variabel X 48

4.6 Distribusi frekuensi variabel X 49

4.7 Rangkuman hasil statistik deskriptif variabel Y 52

4.8 Distribusi frekuensi variabel Variabel Y 53

4.9 Uji Normalitas Menggunakan Analisis Kolmogrof-

Smirnov Test

57

4.10 Uji Linearitas 57

4.11 Hasil analisis Regresi sederhana 58

4.12 Hasil Anova 60

4.13 Uji Signifikansi Koefesien Regresi 60

4.14 Distribusi variabel X dan Y 61

4.15 Interprestasi terhadap koefisien korelasi 63

Page 15: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

xv

DAFTAR GAMBAR

NO JUDUL GAMBAR HALAMAN

4.1 Diagram batang variabel X 50

4.2 Diagram lingkaran variabel X 50

4.3 Histogram variabel X 51

4.4 Diagram batang variabel Y 54

4.5 Diagram lingkaran variabel Y 55

4.6 Histogram variabel Y 55

4.7 Grafik regresi linear 59

Page 16: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

NO JUDUL LAMPIRAN HALAMAN

1 Angket 72

2 Lembar observasi 76

3 Tabulasi angket variabel X 79

4 Tabulasi angket variabel Y 81

5 Korelasi variabel X 83

6 Korelasi variabel Y 85

7 Surat izin melaksanakan penelitian

8 Surat izin meneliti

9 Surat keterangan meneliti

10 Dokumentasi penelitian

Page 17: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.1 Latar Belakang Masalah

Era globalisasi merupakan era persaingan mutu dan kualitas. Pada era

globalisasi yang dikenal dengan zaman kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK) diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kualitas untuk menghadapi

setiap tantangan yang muncul. Salah satunya adalah dengan pendidikan, istilah

pendidikan bukan lagi sesuatu yang asing dalam kehidupan manusia khususnya di

era globalisasi ini. Karena itulah setiap tindakan dalam pendidikan tidak terjadi

begitu saja dengan sendirinya, akan tetapi dalam prakteknya kita harus

memperhatikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan itu agar tercapai

tujuan sesuai dengan yang dinginkan.

Berdasarkan konsepsi Islam, pendidikan merupakan sebuah rangkaian proses

pemberdayaan manusia menuju kedewasaan. Kedewasaan dalam bentuk akal, mental

maupun moral dalam rangka menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai

seorang hamba.

Dalam sejarah pertumbuhan masyarakat, pendidikan menjadi perhatian utama

dalam rangka memajukan kehidupan generasi selanjutnya sejalan dengan tuntutan

masyrakat. Pentingnya memperoleh pendidikan merupakan hal yang sangat mulia,

dimana orang yang berpendidikan memiliki perbedaan derajat dengan orang yang

tidak berpendidikan. Orang yang berpendidikan termasuk dalam golongan orang-

orang yang diberkahi. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam Q.S. Az-Zumar 58: 9.

Page 18: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

2

نت ءاناء ٱليل ساجدا وقائما يحذر ٱلخرة ويرجوا رحمة ربهۦ قل هل ن هو ق أم

ب ر أولوا ٱللب ٩يستوي ٱلذين يعلمون وٱلذين ل يعلمون إنما يتذك

Terjemahnya:

(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan menghapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.1

Pendidikan mempunyai peran penting dalam membangun bangsa serta

masyarakat yang berkualitas. Pendidikan juga menjadi solusi bagi masyarakat dalam

meningkatkan sumber daya manusia yang unggul dan berperadaban. Dan dalam

suatu pendidikan, baik itu pendidikan formal maupun pendidikan non-formal sangat

diperlukan adanya komunikasi. Menurut Bilingual dalam buku Methodology in tessol

a book of reading. “Education I mean the use of two languages as mediums of

instruction at some stage in a student’s educational career”.2 (Pendidikan maksud

saya adalah penggunaan dua bahasa sebagai media pengajaran pada tahap tertentu

dalam karir pendidikan seorang siswa).

Komunikasi dilakukan manusia bukan hanya untuk menyampaikan atau

saling bertukar pesan informasi, melainkan ada tujuan untuk membangun dan

memelihara relasi. Pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia tidak dapat

dipungkiri, begitupun juga halnya dalam suatu lembaga organisasi. Yang mana

dalam sebuah organisasi terdapat sekumpulan orang yang mempunyai kepentingan

dan tujuan yang sama, dimana dalam aktifitasnya tentu dibutuhkan komunikasi yang

baik antara anggotanya. Seperti dalam organisasi pendidikan dimana komunikasi

1Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 793.

2Michaeal H. Long, Jack C. Richard, Methodology In Tessol A Book Of Readings (New York:

Newbury House Publisher, 1987), h. 61.

Page 19: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

3

yang dilakukan antara guru dan peserta didik yang bukan hanya proses pertukaran

dan penyampaian materi pelajaran, melainkan dimensi relasi antara guru dan peserta

didik.

Komunikasi sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik,

apabila seorang guru yang mampu berkomunikasi dengan baik dan benar secara

menyeluruh maka akan mempengaruhi motivasi belajar sehingga akan tercipta

pembelajaran yang bermakna dan penuh inspirasi. Pembelajaran saat ini diharapkan

peserta didik mampu memahami yang diterangkan oleh guru. Salah satu faktor yang

membuat peserta didik tertarik untuk belajar adalah guru yang mampu

berkomunikasi dengan baik dan benar. Komunikasi seperti ini lebih mengarah

kepada komunikasi interpersonal guru. Komunikasi interpersonal biasa juga

dikatakan sebagai komunikasi antara pribadi, yakni komunikasi yang terjadi antara

pribadi seorang guru dengan peserta didiknya. Komunikasi interpersonal bukan

hanya berlangsung diantara dua orang, melainkan bisa saja dalam kelompok kecil

yang memungkinkan semua anggota kelompok kecil itu bisa saling tatap muka dan

memiliki giliran untuk berbicara dan mendengarkan dalam suasana yang

akrab. Suasana relasi diantara mereka yang terlibat dalam komunikasi ini menjadi

ciri komunikasi interpribadi. Suasana informal, penuh persahabatan atau

kekeluargaan merupakan salah satu karakteristik komunikasi interpersonal.

Komunikasi interpersonal akan mempererat hubungan antara guru dan

peserta didik, guru sebagai motivator sangat berperan penting untuk meningkatkan

kegairahan dan mengembangkan kegiatan belajar mengajar dalam kelas. Salah satu

cara pembimbingan tersebut yaitu melalui kemampuan komunikasi interpersonal

guru untuk memotivasi peserta didik.

Page 20: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

4

Disisi lain, dengan komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh guru maka

peserta didik akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki motivasi

untuk belajar. Oleh sebab itu, mengembangkan motivasi belajar peserta didik

merupakan salah satu cara untuk membangkitkan minat belajar peserta didik dengan

menghubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan peserta

didik.

Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi dalam bukunya mengatakan bahwa motivasi

sangatlah berperan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun

peserta didik. Motivasi merupakan sebuah usaha yang disadari oleh pihak atau

peserta didik yang menunjang kegiatan ke arah tujuan-tujuan belajar.3 Guru perlu

menjelaskan keterkaitan materi pelajaran dengan kebutuhan peserta didik.

Menimbulkan motivasi belajar peserta didik sangatlah mudah yakni hanya

membutuhkan komunikasi interpersonal secara berkala dan terus menerus karena

hakikatnya inti komunikasi interpersonal pada dasarnya adalah bagaimana seorang

guru mampu meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan

maupun respon positif dari peserta didik. Pelajaran sesulit apapun itu jika seorang

guru berkompeten dalam mengkomunikasikan pembelajaran secara efektif maka

peserta didik akan tertarik untuk belajar. Oleh karena itu, dalam hal ini komunikasi

interpersonal guru dalam mengajar menjadi salah satu hal terpenting dalam proses

pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di MA DDI Lil-Banat Parepare,

diperoleh informasi bahwa terkait beberapa hal mengenai komunikasi antara guru

dan peserta didik yang belum maksimal, terutama komunikasi yang berlangsung

3Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1991), h. 10.

Page 21: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

5

pada saat pembelajaran di dalam kelas. Sebagian guru masih kurang dalam

berinteraksi dengan peserta didiknya, seperti ketika peserta didik mengalami

kesulitan dalam belajar. Kurangnya komunikasi yang baik antara guru dan peserta

didik, dapat menyebabkan motivasi peserta didik menurun. Untuk itu sangat

diperlukan terjalinnya komunikasi interpersonal yang efektif antara guru dan peserta

didik.

Terkait dengan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan megangkat judul “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap

Motivasi Belajar Peserta Didik MA DDI Lil-BANAT Kota Parepare”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti dapat merumuskan pokok masalah

sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana intensitas komunikasi interpersonal antara guru dan peserta didik

kelas X MA DDI Lil-Banat Parepare?

1.2.2 Bagaimana tingkat motivasi belajar peserta didik kelas X MA DDI Lil-Banat

Parepare?

1.2.3 Apakah terdapat pengaruh komunikasi interpersonal terhadap motivasi

belajar peserta didik kelas X MA DDI Lil-Banat Parepare?

1.3 Tujuan Penelitian

Segala sesuatu yang dilakukan tentunya mempunyai tujuan yang ingin

dicapai. Tujuan adalah sesuatu yang diharapkan dapat tercapai setelah usaha atau

melakukan kegiatan. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan suatu usaha dan

proses yang memiliki tujuan yang ingin dicapai semaksimal mungkin. Penelitian ini

bertujuan untuk:

Page 22: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

6

1.3.1 Mengetahui intensitas komunikasi interpersonal antara guru dan peserta didik

kelas X MA DDI Lil-Banat Parepare.

1.3.2 Mengetahui tingkat motivasi belajar peserta didik kelas X MA DDI Lil-Banat

Parepare.

1.3.3 Mengetahui ada tidaknya pengaruh komunikasi interpersonal terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X MA DDI Lil-Banat Parepare.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian adalah menjelaskan temuan peneliti yang bersifat

teoritis terhadap pengembangan ilmu pengetahuan maupun yang bersifat praktis

terhadap kehidupan masyarakat. Kegunaan penelitian diperoleh dari hasil analisa

data yang dikumpulkan berkaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan secara

umum.4 Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan untuk:

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsi pemikiran serta dapat

menambah khazanah pengetahuan, pemahaman dan wawasan ilmu pengetahuan

mengenai pengaruh komunikasi interpersonal terhadap motivasi belajar peserta didik,

peneliti maupun bagi pembaca pada umumnya.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1.4.2.1 Bagi peserta didik, dapat memberikan informasi tentang pentingnya menjalin

komunikasi interpersonal, serta melatih diri untuk senantiasa menjalin

komunikasi yang baik khususnya dengan guru.

1.4.2.2 Bagi pendidik, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah

satu rujukan dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan serta memperkaya

4Saepudin, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Makalah dan skripsi (Edisi Revisi 2013; Stain

Parepare), h. 32.

Page 23: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

7

khazanah keilmuan dalam setiap pembelajaran maupun berkomunikasi

dengan masyarakat terutama pada peserta didik.

1.4.2.3 Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsi

seperti kritik dan saran dalam memperbaiki komunikasi antara guru dan

peserta didik untuk kedepannya menjadi lebih baik.

1.4.2.4 Bagi peneliti, diharapkan mampu memberikan wawasan ilmu pengetahuan

yang baru serta dapat mengimplementasikannya kedalam sebuah pengalaman

yang dapat memberikan kesan terhadap orang lain. Serta secara langsung

dapat merubah diri menjadi lebih baik dalam berkomunikasi dengan guru,

orang tua, dan masyarakat.

Page 24: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teori

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Pada hakikatnya semua manusia suka berkomunikasi, karena manusia

merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya selalu ditandai dengan

pergaulan antara sesama manusia. Diantara manusia yang saling berkomunikasi, ada

yang saling berbagi informasi dan adapula yang berbagi gagasan atau sikap.

Kata “komunikasi” berasal dari bahasa inggris yaitu communion yang berarti

kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan. Untuk ber-

communio, diperlukan usaha dan kerja. Dari kata itu dibuat kata kerja communicare

yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, memberikan sebagian kepada

seseorang, tukar-menukar, membicarakan sesuatu dengan seseorang, bercakap-cakap,

bertukar pikiran, berhubungan, dan berteman. Berdasarkan arti kata communicare

yang menjadi asal kata komunikasi, secara harfiah komunikasi berarti pemberitahuan,

pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran, atau hubungan.5

Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin communis yang artinya

membuat atau membangun kebersamaan antara dua orang atatu lebih. Komunikasi

juga berasal dari akar kata dalam bahasa latin communico yang artinya membagi.

5Ngainun Naim, Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan (Cet. I; Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2011), h. 17.

Page 25: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

9

Kemunikasi merupakan salah satu alat untuk mewujudkan interaksi antara

sesama manusia dalam rangka saling memberi informasi demi terciptanya saling

memahami dan sebagai bentuk penyatuan persepsi dari berbagai hal yang terjadi

dalam kehidupan.

Selain itu manurut kamus besar bahasa Indonesia, komunikasi adalah

pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami.6

Secara umum komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian

pesan dari sumber ke penerima pesan dengan maksud untuk memengaruhi penerima

pesan. Dari konsep di atas paling tidak ada dua hal yang memaknai komunikasi.

Pertama, komunikasi adalah suatu proses, yakni aktivitas untuk mencapai tujuan

komunikasi itu sendiri. Kedua, dalam proses komunikasi selamanya melibatkan tiga

komponen penting, yakni sumber pesan, yaitu orang yang akan menyampaikan atau

mengkomunikasikan sesuatu, pesan itu sendiri atau segala sesuatu yang ingin

disampaikan atau materi komunikasi, dan penerima pesan, yaitu orang yang akan

menerima informasi. Kedua komponen tersebut merupakan komponen dasar dalam

proses komunikasi. 7 Perhaps S.S. Stevens dalam buku Communication

mengemukakan bahwa: “Communication is the discriminatory response of an

organism to a stimulus”8

Proses komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh

seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan

6Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 585.

7Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran (Cet. II; Jakarta: PT Fajar Interpratama

Mandiri, 2014), h. 79.

8Macmillan Publishing, Communication (Printed In The United States of America, 1983), h.

7.

Page 26: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

10

gagasan, informasi, opini yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa

keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian dan lain

sebagainya yang timbul dari lubuk hati.9

Dalam proses komunikasi itu sendiri terdapat lima unsur penting yang harus

diperhatikan, yaitu:

2.1.1.1 Sender, adalah pihak yang mengirim pesan atau berita yang disebut juga

komunikator.

2.1.1.2 Message, adalah pesan atau informasi yang hendak disampaikan kepada

pihak lain.

2.1.1.3 Medium, adalah sarana penyaluran pesan-pesan (media).

2.1.1.4 Receive, adalah pihak penerima pesan atau informasi yang disebut

komunikan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seseorang dapat dikatakan

berkomunikasi apabila isi pesan yang disampaikan dari proses komunikasi itu dapat

dipahami.

Pada dasarnya komunikasi bertujuan untuk memberikan informasi, mendidik

dan menerangkan informasi bahkan untuk menghibur orang lain. Dan dalam

perspektif agama, bahwa komunikasi sangat penting perannya bagi kehidupan

manusia dalam bersosialisasi. Manusia dituntut agar pandai berkomunikasi.

Sebagaimana firman Allah SWT. dalam Q.S. Ar-Rahman/58: 1-4.

ن حم لم ٱلقرءان ١ٱلر ن ٢ نس لمه ٱلبيان ٣خلق ٱل ٤

9Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik (Bandung: Remadja Karya, 1988),

h. 14.

Page 27: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

11

Terjemahnya:

Tuhan yang Maha Pemurah yang telah mengajarkan Al-Qur’an dan menciptakan manusia dan mengajarnya pandai berbicara.10

Dari ayat di atas bahwasanya Allah telah memberikan nikmat kepada

hambanya, salah satunya yaitu diajarkannya pandai membicarakan apa yang tergores

dalam jiwanya dan apa yang terfikir oleh otaknya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah

suatu proses penyampaian informasi atau pesan dari seseorang kepada orang lain

melalui proses tertentu untuk tercapainya suatu respond an penerima pesan

sebagaimana yang dikehendakinya.

2.1.2 Konsep Komunikasi Interpersonal

2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Interpersonal

Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses komunikasi

interpersonal. Proses komunikasi interpersonal harus diciptakan dan diwujudkan

melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan atau informasi oleh setiap

guru dan peserta didik.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia istilah interpersonal terdiri atas dua

kata yakni “inter” yang berarti bentuk terikat antara dua dan “personal” yang berarti

bersifat pribadi atau perseorangan.11

Komunikasi interpersonal bisa juga dikatakan sebagai komunikasi

antarpribadi. Komunikasi antarpribadi yang dimaksud adalah proses komunikasi

yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang

10Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 793.

11Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. II; Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), h. 438.

Page 28: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

12

dinyatakan R. Wayne Pace dalam buku Hafied Cangara bahwa: “interpersonal

communication is communication involving two or more people in a face to face

setting”.12 (Komunikasi interpersonal adalah komunikasi dua atau beberapa orang

secara tatap muka).

Jadi komunikasi interpersonal menurut pengertian di atas adalah komunikasi

atau interaksi yang terjalin secara langsung antara dua orang atau lebih tanpa ada

yang membatasi.

Komunikasi interpersonal bukan hanya berlangsung di antara dua orang. Bisa

saja dalam kelompok kecil, yang memungkinkan semua anggota kecil itu bias saling

tatap muka, memiliki giliran untuk berbicara dan mendengarkan dalam suasana yang

akrab.13

Komunikasi interpersonal merupakan proses pertukaran informasi dalam

sebuah bentuk interaksi yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan atau kesamaan

pemahaman. Namun Yosal Iriantara dalam bukunya mengatakan bahwa:

Komunikasi interpersonal merupakan satu bentuk komunikasi yang khusus yang terjadi ketika dua orang atau lebih saling berinteraksi secara simultan satu sama lain dan sama-sama saling memengaruhi satu sama lain. Interaksi dan saling memengaruhi tersebut tidak hanya dilakukan melalui kata-kata tetapi juga melalui pesan non verbal seperti kontak mata, senyum atau mimik wajah yang menyertai percakapan yang akrab di antara orang-orang yang terlibat.14

12Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Cet. X; Jakarta: PT Raja Gravindo Persada,

2009), h. 32

13Yosal Iriantara dan Usep Syafrudin, Komunikasi Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2012), h. 21.

14 Yosal Iriantara, Komunikasi Pembelajaran (Cet. I; Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2014), h. 94.

Page 29: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

13

Salah satu aspek yang terpengaruh oleh komunikasi adalah relasi diantara

sesama manusia. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang erat

hubungannya dengan kehidupan manusia.15

Komunikasi interpersonal merupakan bentuk interaksi antara manusia yang

satu dengan manusia yang lainnya yang secara sengaja atau tidak sengaja saling

mempengaruhi satu sama lainnya atau dapat juga diartikan sebagai suatu proses

pertukaran makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi. Dalam proses

pertukaran tersebut selalu mengalirkan pesan, dan pesan-pesan komunikasi tidak

selamanya menggunakan kata-kata verbal semata-mata melainkan juga

menggunakan kata-kata non verbal.

Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator

kepada komunikan dengan cara tertulis dan lisan. Komunikasi verbal menempati

porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah

disampaikan secara verbal ketimbang non-verbal. Dengan harapan, komunikan (baik

pendengar maupun pembaca) bias lebih mudah memahami pesan-pesan yang

disampaikan.16

Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan

non verbal, istilah non verbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa

komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis.17 Komunikasi non verbal adalah

komunikasi dengan menggunakan mimik dan bahasa isyarat.

15Yosal Iriantara, Komunikasi Pembelajaran, h. 96.

16Edi Harapan dan Syarwani Ahmad, Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada, 2014), h. 25.

17Edi Harapan dan Syarwani Ahmad, Komunikasi Antarpribadi, h. 30.

Page 30: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

14

Komunikasi interpersonal dapat dikatakan efektif apabila jika suatu pesan

tidak mengalami penyimpangan.

Dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi

interpersonal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah interaksi dan hubungan

yang terjalin dengan baik antara guru dengan peserta didik melalui sebuah

komunikasi agar tercipta pembelajaran sesuai yang diharapkan.

2.1.2.2 Komponen-komponen Komunikasi Interpersonal

Perspektif komponensial, yaitu melihat komunikasi antar pribadi dari

kompoenen-kompoennya. Yakni “proses pengiriman dan penerimaan pesan antara

dua orang atau diantara sekelompok kecil orang dengan berbagai efek dan umpan

balik”.

Komponen-komponen tersebut harus dijelaskan sebagai bagian-bagian yang

terintegrasi dalam tindakan komunikasi antarpribadi. Diantara komponen-komponen

tersebut adalah:

2.1.2.2.1 Komunikator

Komunikator adalah pihak yang mengirim pesan kepada khalayak.

Komunikator biasa disebut sumber (source) atau pengirim pesan

(encoder) yaitu dimana gagasan, ide atau pikiran berasal yang kemudian

akan disampaikan kepada pihak lainnya, yaitu penerima pesan.

2.1.2.2.2 Encoding

Dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan sumber untuk

menerjemahkan pikiran dan ide-idenya ke dalam suatu bentuk yang dapat

diterima oleh pihak penerima baik berupa kata-kata, symbol dan

sebagainya.

Page 31: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

15

2.1.2.2.3 Pesan-pesan

Pesan-pesan dalam komunikasi antarpribadi bisa berbentuk verbal dalam

penggunaannya menggunakan bahasa atau non verbal biasa disebut

bahasa isyarat atau bahasa diam (silent language) atau gabungan antar

keduanya.

2.1.2.2.4 Decoding

Tindakan untuk menginterpretasikan dan memahami pesa-pesan yang

diterima, disebut sebagai encoding. Dalam komunikasi antarpribadi,

karena pengirim sekaligus juga bertindak sebagai penerima, maka fungsi

encoding dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam komunikasi

antarpribadi.

2.1.2.2.5 Saluran atau channel

Alat yang menghubungkan pengirim dan penerima pesan gelombang

radio membawa kata-kata yang diucapkan penyiar di studio atau membuat

pesan visual yang ditampilkan di layar kaca televisi.

2.1.2.2.6 Gangguan atau noise

Yakni seringkali terjadi pesan-pesan yang dikirim berbeda dengan pesan-

pesan yang diterima. Hal ini disebabkan adanya gangguan pada saat

terjadinya komunikasi. Gangguan tersebut bisa berupa gangguan teknis,

gangguan sematik dan psikologis, gangguan fisik, gangguan status,

gangguan kerangka berfikir, dan gangguan budaya.

2.1.2.2.7 Umpan balik atau feedback

Unsur yang sangat penting dalam proses komunikasi antarpribadi, karena

pengirim dan penerima secara terus menerus dan bergantian memberikan

umpan balik dalam berbagai cara, baik secara verbal maupun non verbal.

Page 32: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

16

2.1.2.2.8 Akibat

Proses komunikasi selalu mempunyai berbagai akibat, baik pada salah

satu pelaku atau keduanya. Akibat yang terjadi bisa merupakan akibat

negatif ataupun akibat positif.

2.1.3 Konsep Motivasi Belajar

2.1.3.1 Pengertian Motivasi

Kata motivasi berasala dari bahasa latin “Mevore” yang berarti “bergerak”

yang dimaksudkan sebagai “bergerak untuk maju”. 18 Sedangkan istilah motivasi

berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam

diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.19

Motivasi biasa juga dikatakan sebagai kekuatan mental untuk melakukan

kegiatan dalam rangka pemenuhan harapan dan dorongan untuk mencapai suatu

tujuan yang dikehendaki.

Menurut defenisi Barron dan Greenberg: “Motivation as the set of processes

that arise, direct, and maintain human behavior toward attaining a goal”. 20

(Motivasi merupakan serangkaian proses yang terdiri atas pendorong, arah, dan

memelihara kelakuan manusia ke raha pencapaian suatu tujuan).

Berdasarakan defenisi diatas dapat diambil kesipulan bahwa motivasi

merupakan serangakain proses yang terdiri atas tiga bagian yang tidak bisa

dipisahkan satu dengan yang lainnya.

18Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung, Alfabeta, 2011), h.

209

19Hamzah B.Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Cet. II; Jakarta: PT Bumi Aksara,

2007), h. 3.

20 Barron dan Greenberg, http://kajian pustaka.com/2012/10/ pengertian-defenisi-motivasi.

html (Diakses pada tanggal 22-11-2017).

Page 33: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

17

Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan

mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi

terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan

mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar. Ada tiga komponen utama dalam

motivasi yaitu: kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu

merasa ada ketidak seimbangan antara yang ia miliki dan ia harapkan. Dorongan

merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi

harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan

harapan atau pencapaian tujuan.21

Dalam hidup ini, motivasi merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan

oleh setiap orang, sebab tanpa adanya motivasi seseorang tidak akan mungkin bisa

melaksanakan aktifitasnya dan setidaknya dengan motivasi ini bisa menentukan

intensitas pekerjaan seseorang.

Motivasi juga merupakan kekuatan yang tersembunyi di dalam diri kita yang

mendorong diri untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas.22

McDonald dalam buku Wasty Soemanto memberikan sebuah defenisi tentang

motivasi sebagai suatu perubahan tenaga di dalam diri/pribadi seseorang yang di

tandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan.

Defenisi ini berisi tiga hal, yaitu:

2.1.3.1.1 Motivasi dimulai dengan suatu perubahan tenaga dalam diri seseorang.

2.1.3.1.2 Motivasi ini ditandai dengan dorongan afektif

2.1.3.1.3 Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan23

21Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Cet. IV; Jakarta: PT Asdi Mahsatya,

2009), h. 81.

22Ivor K Devies, Pengelolaan Belajar (Jakarta: CV. Rajawali, 1991), h. 214.

23Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Cet. IV; Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998), h. 203.

Page 34: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

18

Faktor yang mendorong manusia untuk melakukan kegiatan dalam mencapai

suatu tujuan adalah salah satunya dipengaruhi oleh adanya motivasi. Motivasi ini

terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan dari luar diri seseorang.

Jadi ketiga komponen yang terdiri atas motivasi, kegiatan dan tujuan merupakan satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu disebut motivasi, yang

menunjukkan suatu kondisi dalam diri individu yang mendorong atau menggerakkan

individu tersebut melakukan kegiatan mencapai suatu tujuan.24

Motivasi memiliki dua komponen, yakni komponen dalam dan komponen

luar. Komponen dalam ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak

puas, dan ketegangan psikologis. Sedangkan komponen luar ialah apa yang

diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. Jadi komponen dalam

ialah kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipuaskan, sedangkan komponen luar ialah

tujuan yang hendak dicapai.25

Berdasarkan pengertian dan analisis tentang motivasi, maka pada pokoknya

motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup didalam situasi belajar dan

menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan peserta didik. Motivasi ini sering juga disebut

sebagai motivasi murni. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri

peserta didik dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Motivasi ekstrinsik

adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti

angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah, medali pertentangan, dan hukuman. Motivasi

24Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan (Cet. IV; Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 61.

25Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Cet. I; Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2001), h.

159.

Page 35: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

19

ekstrinsik ini tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di sekolah tidak

semuanya menarik minat peserta didik atau sesuai dengan kebutuhan siswa.26

Dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak

mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin bisa melakukan aktifitas

belajar. Seseorang yang melakukan aktifitas belajar terus menerus tanpa motivasi

dari luar dirinya merupakan motivasi intrinsic yang sangat sangat penting dalam

aktifitas belajar.27 Sebagaimana firman Allah SWT. dalam Q.S. Ar-Ra’d/13: 11.

ل يغير ما بقوم حتى يغيروا ما ب بقوم سوءا فل مرد لهۥ إن ٱلل أنفسهم وإذا أراد ٱلل

ن دونهۦ من وال ١١وما لهم م Terjemahnya:

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknnya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.28

Berdasarkan ayat di atas, menggambarkan betapa pentingnya motivasi untuk

merubah nasib seseorang yang menginginkan dirinya menjadi lebih baik. Karena

sesungguhnya nasib setiap orang tidak akan berubah kecuali dirinya sendirilah yang

mengubahnya.

Dari beberapa penjelasan tentang defenisi motivasi di atas, maka dapat

diketahui bahwa motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai keinginan dan

kemauan untuk melakukan suatu kegiatan atau aktifitas dalam rangka mencapai

suatu tujuan.

26Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, h. 163.

27Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2011), h. 149.

28Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 793.

Page 36: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

20

2.1.3.2 Fungsi Motivasi

Motivasi sangat diperlukan dalam proses pembelajaran, sebab tanpa sebuah

motivasi aktifitas belajar tidak mungkin dapat terlaksa dengan baik. Motivasi

berpengaruh terhadap usaha belajar peserta didik. Terdapat tiga fungsi motivasi,

yaitu:

2.1.3.2.1 Motivasi sebagai pendorong perbuatan. Motivasi berfungsi sebagai

pendorong untuk mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik

ambil dalam rangka belajar.

2.1.3.2.2 Motivasi sebagai penggerak perbuatan. Dorongan psikologis melahirkan

sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak

terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik.

2.1.3.2.3 Motivasi sesbagai penagrah perbuatan. Anak didik yang mempunyai

motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan

mana perbuatan yang diabaikan.29

2.1.3.3 Jenis Motivasi

Motivasi sebagai kekuatan mental individu memiliki dua jenis tingkat

kekuatan, yaitu:

2.1.3.3.1 Motivasi Primer

Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar,

motif dasar tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.

2.1.3.3.2 Motivasi Sekunder

Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari, motif ini dikaitkan

dengan motif sosial, sikap dan emosi dalam belajar terkait komponen

penting seperti efektif, kognitif dan kurasif, sehingga motivasi sekunder

29Syaiful Bahari Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, h. 123.

Page 37: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

21

dan primer sangat penting dikaitkan oleh peserta didik dalam usaha

pencapaian prestasi belajar.30

2.1.3.4 Sifat Motivasi

Dalam menimbulkan motivasi belajar tidak hanya timbul dari dalam diri

peserta didik tetapi juga berasal dari luar peserta didik, yaitu motivasi intrinsik dan

ekstrinsik.

2.1.3.4.1 Motivasi intrinsic

Motivasi yang timbul dari dalam diri pribadi individu itu sendiri tanpa

adanya pengaruh dari luar individu.

2.1.3.4.2 Motivasi ekstrinsik

Dorongan terhadap prilaku seseorang yang ada di luar perbuatan yang

dilakukannya. Ia mendapat pengaruh atau rangsangan dari luar.

Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik sangat penting bagi peserta didik

dalam proses belajar, karena dengan timbulnya motivasi intrinsik dan ekstrinsik

dapat menimbulkan semangat belajar yang tinggi dan termotivasi untuk belajar

dengan sungguh-sungguh tanpa adanya dorongan dari orang lain.31

2.1.3.5 Ciri-ciri Motivasi

Menurut Sardiman motivasi pada diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut, yaitu:

2.1.2.5.1 Tekun menghadapi tugas

2.1.2.5.1 Ulet menghadapi kesulitan

2.1.2.5.3 Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

2.1.2.5.4 Lebih senag bekerja mandiri

30Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, h. 86.

31Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, h. 90.

Page 38: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

22

2.1.2.5.5 Tidak cepat bosan terhadap tugass-tugas yang rutin

2.1.2.5.6 Dapat mempertahankan pendapatnya

2.1.2.5.7 Tidak cepat menyerah terhadap hal yang diyakini

2.1.2.5.8 Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.32

Apabila seseorang mempunyai ciri-ciri tersebut, berarti peserta didik

mempunyai motivasi yang cukup kuat dalam belajar, sehingga proses pembelajaran

dapat berhasil.

2.1.3.6 Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan

belajar di sekolah, yaitu memberi angka, hadiah, kompetisi, ego-involvement,

memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat,

dan tujuan yang diakui.33

2.1.3.6.1 Memberi angka

Angka yang dimaksud adalh symbol atu nilai dari hasil aktivitas belajar

peserta didik. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan

rangsangan kepada ank didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih

meningkatkan prestasi belajar di masa mendatang.

2.1.3.6.2 Hadiah

Hadiah dapat membuat siswa termotivasi untuk memperoleh nilai yang

baik. Hadiah tersebut juga dapat digunakan orang tua atau guru untuk

memacu belajar siswa.

32Sardiman, Interkasi dan Motivasi Belajar Mengajar, h. 83.

33Syaiful Bahari Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, h. 125

Page 39: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

23

2.1.3.6.3 Kompetisi

Kompetisi adalah persaingan. Persaingan dapat meningktkan prestasi

belajar siswa. Dengan saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai

alat untuk mendorong peserta didik belajar.

2.1.3.6.4 Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran siswa agar merasakn pentingnya tugas dan

menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan

mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah stu bentuk motivasi yang

cukup penting.

2.1.3.6.5 Memberi ulangan

Ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi. siswa akan giat belajar jika

mengetahui akan ada ulangan. Siswa biasanya mempersiapkan diri

dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan. Oleh karena itu,

memberi ulangan merupakan strategi yang cukupu baik untuk memotivasi

siswa agar lebih giat belajar juga merupakan sarana motivasi.

2.1.3.6.6 Mengetahui Hasil

Dengan mengetahui hasil belajarnya, akan mendorong siswa untuk giat

beljar. Dengan mengetahui hasil belajar yang meningkat, siswa

termotivasi untuk beljar dengan harapan hasilnya akan terus meningkat.

2.1.3.6.7 Pujian

Pujian adalah bentuk reinforcement positif sekaligus motivasi yang baik.

Guru bisa memnfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan siswa dalam

mengerjakan pekerjaan sekolah. Dengna pujian yang tepat akan memupuk

suasana menyenangkan, mempertinggi gairah belajar.

Page 40: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

24

2.1.3.6.8 Hukuman

Hukuman merupakan reinforcement negative, tetapi jika dilakukan

dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan

efektif.

2.1.3.6.9 Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk

belajar. Hasrat untuk belajar merupakan potensi yang ada dalam diir

siswa. Motivasi ekstrinsik sangant diperlukan agar hasrat untuk belajar itu

menjelma menjadi perilaku belajar.

2.1.3.6.10 Minat

Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Sisiwa yang berminat

untuk terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarimya dengan

sungguh-sungguh, karena ada daya Tarik baginya. Proses belajar akan

berjalan lancara jika disertai dengan minat.

2.1.3.6.11 Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima oleh siswa merupakan alat

motivasi yang cukup penting. Dengan memahami tujuan yang hendak

dicapai, akan timbul gairah untuk belajar

2.1.3.7 Pengertian Belajar

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti

“berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Defenisi ini memiliki pengertian

bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Disini

usaha untuk mencapai suatu kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk

memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai

Page 41: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

25

sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami,

mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu.34

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan setiap jenjang Pendidikan. Ini

berarti, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung

pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di

lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses

perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan itu akan

nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefenisikan

sebagai berikut:

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.35

Artinya seorang telah dikatakan belajar ketika terjadi perubahan pada dirinya

yang dapat ditandai dengan perubahan pengetahuan atau sikap.

Menurut Hilgard an Bower belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecendrungan bawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang misalnya kelelahan dan pengaruh obat.36

34Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran (Cet. VII; Jogjakarta

Ar-Ruzz Media, 2012), h. 13.

35Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Cet. IV; Jakarta: PT Asdi

Mahasatya, 2003), h. 2.

36M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Cet. 26; Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), h.84.

Page 42: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

26

Belajar itu merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi pada seseorang

dalam situasi tertentu yang diakibatkan oleh pengalaman-pengalaman yang telah

dialami dimana perubahan itu tidaka dapat dijelaskan karena merupakan sifat bawaan

seseorang. Sedangkan belajar menurut H. Douglas Brown bahwa: “Learning is

acquiring or getting of knowledge of a subject or a skill by study, experience, or

instruction”.37

Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative mantap berkat latihan

dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang

membedakannya dengan binatang. Belajar yang dilakukan manusia merupakan

bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja, dan dimana saja, baik

di sekolah, di kelas, di jalan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan sebelumnya.38

Belajar itu berlangsung seumur hidup, tempat dan waktu terjadinya pun

kapan dan dimana saja. Belajar merupakan suatu hal atau ciri-ciri yang membedakan

manusia dengan makhluk lain seperti binatang. Serta belajar itu selalu dilandasi

iktikad dan maksud tertentu dimana seseorang mulai memahami sesuatu yang baru

dalam hidupnya yang kemudian hal tersebut dapat mengubah kehidupan pribadi

maupun sosialnya ke arah yang lebuh baik.

Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, namun dalam

pembahasan belajar ini masing-masing ahli memiliki pemahaman yang berbeda-beda,

walaupun secara praktis masing-masing kita sudah sangat mamahami apa yang

dimaksud belajar tersebut. Oleh karena itu berikut akan dikemukakan berbagai

defenisi belajar menurut para ahli.

37H. Douglas Brown, Principles of Language Learning and Teaching (Printed In The United

States of America, 1994), h. 7.

38 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem (Cet. I;

Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), h. 155.

Page 43: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

27

2.1.3.7.1 R. Gagne

Belajar dapat didefenisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dimaknai sebagai proses memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Gagne dalam teorinya yang disebut The Domains of Learning menyimpulkan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi lima kategori: Keterampilan motoris, Informasi verbal, Kemampuan intelektual, Strategi kognitif, dan Sikap.

2.1.3.7.2 Burton

Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu lain dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.

2.1.3.7.3 E.R. Hilgard “Belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap

lingkungan. Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan,

kecakapan, tingkah laku, dan ini diperoleh melalui latihan

(pengalaman)”.39

Dari defenisi beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri-

ciri belajar, yaitu:

1. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior).

Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku,

yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak terampil menjadi terampil.

2. Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah

laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertenttu akan tetap atau tidak

berubah-ubah. Tetapi, perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang

seumur hidup.

39Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Cet. I; Jakarta: Fajar

Interpratama Mandiri: 2013), h. 1.

Page 44: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

28

3. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses

belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.

4. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

5. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang

memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah

tingkah laku.40

Terdapat prinsip-prinsip belajar seperti yang dikemukakan oleh Alvin C.

Eurich dari Ford Foundation dalam buku Didi Supriadi dan Deni Darmawan, sebagai

berikut:

1. Hal apapun yang dipelajari oleh peserta didik, maka ia harus mempelajarinya

sendiri, tidak ada seorang pun dapat melakukan kegiatan tersebut untuknya.

2. Setiap peserta didik belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri, dan untuk

setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kegiatan belajar.

3. Seorang peserta didik belajar bilamana setiap langka segera diberikan

penguatan.

4. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan belajar secara

keseluruhan lebih berarti.

5. Apabila peserta didik diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri,

maka ia lebih termotivasi untuk belajar, ia akan belajar dan mengingat secara

lebih baik.41

Pada hakikatnya belajar merupakan suatu proses yang dapat ditandai dengan

adanya perubahan sebagai hasil dari belajar yang dapat dinyatakan dalam bentuk

40Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, h. 15.

41 Didi Supriadie dan Deni Darmawan, Komunikasi Pembelajaran (Cet. I; Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2012), h. 30.

Page 45: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

29

perubahan pandangan, pengetahuan, keterampilan dan sikap serta berbagai aspek

yang mencakup kehidupan sehari-hari.

Dari beberapa defenisi di atas mengenai belajar dapat disimpulkan bahwa

belajar bukan hanya menambah pengetahuan dan mengubah tingkah laku seseorang,

melainkan Allah juga akan meninggikan derajatnya. Sebagaimana firman Allah SWT.

dalam Q.S. Al-Mujadalah/58: 11.

لكم وإذا ق يل ياأيها الذين آمنوا إذا قيل لكم تفسحوا في المجالس فافسحوا يفسح هللا

بما وهللا الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجا انشزوا فانشزوا يرفع هللا

١١ون خبير تعمل

Terjemahnya:

Wahai orang-orang yang beriman. Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.42

2.1.4 Peserta Didik

2.1.4.1 Pengertian Peserta Didik

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan

potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis

pendidikan tertentu. Dalam pendidikan Islam, yang menjadi peserta didik bukan

hanya anak-anak, melainkan juga orang dewasa yang masih berkembang, baik fisik

maupun psikis.43

42Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 793.

43Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. I; Jakarta: Amzah, 2010), h. 103.

Page 46: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

30

Dapat disimpulkan bahwasanya peserta didik adalah anak yang sedang

tumbuh dan berkembang baik secara fisik dan psikis yang berusaha mengembangkan

potensi dirinya melalui proses pembelajaran.

Adapun defenisi peserta didik dalam pendidik Islam, Dengan berpijak pada

paradigma “belajar sepanjang masa”, maka istilah yang tepat untuk menyebut

individu yang menuntut ilmu adalah peserta didik dan bukan anak didik. Peserta

didik cakupannya lebih luas, yang tidak hanya melibatkan anak-anak, tetapi juga

orang dewasa. Sementara istilah anak didik hanya dikhususkan bagi individu yang

berusia kanak-kanak. Penyebutan peserta didik ini juga mengisyaratkan bahwa

lembaga pendidikan tidak hanya di sekolah (pendidikan formal), tetapi juga lembaga

pendidikan di masyarakat, seperti Majelis dan sebagainya.44

Sebutan untuk peserta didik sangat beragam. Di lingkungan rumah tangga

peserta didik disebut anak. Di sekolah atau madrasah ia disebut siswa. Pada tingkat

tinggi ia disebut mahasiswa. Dalam lingkungan pesantren disebut santri.45

Murid atau anak didik merupakan pribadi yang “unik” yang memiliki potensi

dan mengalami proses berkembang. Dalam proses berkembang itu anak atau murid

membutuhkan bantuan dari guru namun sifat dan coraknya tidak ditentukan oleh

guru tetapi ditentukan oleh anak itu sendiri. Sehingga anak atau murid berkewajiban

menerima pelajaran, bimbingan serta arahan dari guru dan akan menentukan dirinya

sendiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya.46

44Abdul Majid dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. I; Jakarta: Prenada Media,

2006), h. 103.

45Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, h. 103. 46Zakiah Drajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h.

268.

Page 47: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

31

Berdasarkan beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik

adalah status yang di sandang oleh seseorang karena hubungannya dengan dunia

pendidikan yang diharapkan menjadi calon intelektual dan generasi penerus bangsa.

Oleh sebab itu dalam proses belajar mengajar yang diperhatikan pertama kali ialah

murid atau peserta didik, bagaimana keadaan dan kemampuannya, baru setelah itu

menemukan komponen-komponen yang lain.

2.1.4.2 Hakikat Peserta Didik

Peserta didik merupakan unsur manusiawi yang penting dalam proses

pendidikan. Mereka berperan sebagai pokok persoalan dalam segala proses

pembelajaran. Disebabkan merupakan unsur pokok dalam pembelajaran, mereka

juga mempunyai kedudukan yang menentukan dalam suatu interaksi pendidikan.

Dengan kata lain, pendidik tidak mempunyai arti apa-apa jika tidak ada peserta didik

sebagai subjek pendidikan.

Adapun hakikat peserat didik yang perlu diketahui, yaitu:

2.1.4.2.1 Peserta didik bukan miniature orang dewasa.

2.1.4.2.2 Peserta didik adalah manusia yang memiliki perbedaan dalam tahap-tahap

perkembangan dan pertumbuhannya.

2.1.4.2.3 Peserta didik adalah manusia yang memiliki kebutuhan yang harus

dipenuhi, baik yang menyangkut kebutuhan jasmani maupun rohani.

2.1.4.2.4 Peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan individual

baik yang disebabkan faktor bawaan maupun lingkungan tempat ia tinggal.

2.1.4.2.5 Peserta didik merupakan makhluk yang teerdiri dari dua unsur utama yaitu

jasmaniah dan rohaniah.

Page 48: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

32

2.1.4.2.6 Peserta didik adalah makhluk Allah yang telah dibekali berbagai potensi

(fitrah) yang perlu dikembangkan secara terpadu.47

Jadi dlam proses belajar mengajar, hendaknya seorang pendidik bisa

memahami hakikat peserat didiknya sebagai subjek dan objek pendidikan. Kesalahan

dalam memahami hakikat peserta didik akan menjadikan kegagalan dalam proses

pendidikan.

2.1.4.3 Kedudukan Peserta Didik

Peserta didik merupakan unsur manusiawi yang penting dalam proses

pendidikan. Mereka berperan sebagai pokok persoalan dalam segala proses

pembelajaran. Disebabkan merupakan unsur pokok dalam pembelajaran, mereka

juga mempunyai kedudukan yang menentukan dalam suatu interaksi pendidikan.

Dengan kata lain, pendidik tidak mempunyai arti apa-apa jika tidak ada peserta didik

sebagai subjek pendidikan.

Menurut Sinolungan yang dikutip dalam buku N. Yustisia menjelaskan

bahwa manusia termasuk mahluk totalitas (Homo trieka), termasuk di dalamnya

adalah peserta didik yang memiliki kedudukan sebagai berikut:

1. Sebagai mahluk religius yang menerima dan mengakui kekusaan Tuhan atas dirinya dan alam lingkungan sekitarnya.

2. Sebagai mahluk sosial yang memerlukan agar berkembang sebagai manusia. 3. Sebagai mahluk individual yang mempunyai cirri khas atau keunikan

tersendiri. Hal ini dapat membedakannya dari individu yang lain.48

Dalam berinteraksi pendidik dengan peserta didik hendaknya pendidik tidak

memerlakukan mereka secara terpisah antara yang satu dengan yang lainnya. Karena,

pada dasarnya setiap peserta didik mempunyai kedudukan yang sama.

47Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 120.

48N.Yustisia, Hypno Teaching (Cet. I; Jogjakarta, Ar-Ruzz Media, 2012), h. 43-44.

Page 49: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

33

Menurut Imam Barnadib yang dikutip dalam buku N. Yustisia, ada beberapa

ciri-ciri yang dimiliki oleh peserta didik, antara lain:

1. Belum mempunyai pribadi yang dewasa susila. Dengan demikian, peserta didik masih berada di bawah tanggung jawab pendidik.

2. Masih dalam proses menyempurnakan aspek tertentu dari kedewasaannya. 3. Mempunyai sifat-sifat dasar manusia yang sedang berkembang secara terpadu,

meliputi kebutuhan biologis, ruhani, sosial, intelegensi, emosi, kemampuan berbicara, dan berbagai karakteristik lainnya.49

Pendidik dan peserta didik merupakan unsur yang tidak bisa dipisahkan

antara yang satu dengan yang lain. Preoses pendidikan tidak akan berjalan secara

efisien apabilah salah satunya tidak ada.

2.2 Tinjauan Hasil Penelitian Relevan

Tinjauan hasil penelitian relevan digunakan sebagai pendukung terhadap

penelitian yang akan dilakukan. Di satu sisi tinjauan ini juga merupakan bahan

perbandingan terhadap penelitian yang ada, baik yang mengenai kelebihan ataupun

kekurangan yang ada sebelumnya, serta untuk menguatkan argument. Sehingga

dalam hal ini penulis mengambil penelitian yang berkaitan dengan tema yang

diangkat, diantaranya sebagai berikut:

Skripsi yang berjudul “Korelasi Prestasi Belajar Siswa Dengan Kemampuan

Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa MTs DDI Pacongang Pinrang”

oleh Amaliyah Ilyas dengan Nim: 99.091.003 tahun 2004.50 Dalam penelitiannya

tersebut kemampuan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, melalui

kemampuannya menciptakan suasana proses belajar mengajar yang kondusif.

49N.Yustisia, Hypno Teaching, h. 44-45.

50 Amaliyah Ilyas, “Korelasi Prestasi Belajar Siswa dengan Kemampuan Guru dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa MTS DDI Pacongang Pinrang” (Skripsi sarjana; Jurusan

Tarbiyah: Parepare, 2004).

Page 50: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

34

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Keakraban Siswa Dengan Guru Agama

Islam Di SMP PGRI I Parepare” oleh St. Rahmah Usman dengan Nim: 07.091.032

tahun 2012.51 Dalam penelitiannya tersebut hubungan keakraban antara siswa dengan

guru sangat berpengaruh dalam segala hal yang menyangkut dengan pembelajaran.

Dari kedua hasil penelitian tersebut tidak ditemukan pembahasan secara

khusus tentang Pengaruh komunikasi interpersonal terhadap motivasi belajar peserta

didik, akan tetapi hubungan dari kedua penelitian tersebut dengan penelitian yang

sekarang yakni sama-sama membahas mengenai kemampuan guru dalam

meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan pengaruh hubungan yang terjadi

antara guru dan peserta didik yang sangat berpengaruh terhadap pembelajaran.

2.3 Kerangka Pikir/Konsepsional

Berdasarkan pada pembahasan di atas, maka penulis merasa perlu

memberikan karangka pikir tentang hubungan antara variabel-variabel yang akan

digunakan untuk menjelaskan masalah yang akan diteliti.

Dalam hal ini peneliti menggambarkan hubungan beberapa konsep yang

arahnya adalah untuk menjawab rumusan masalah. Gambaran ini mengenai pengaruh

komunikasi interpersonal terhadap motivasi belajar peserta didik pada Madrasah

Aliyah DDI Lil-Banat Parepare. Agar lebih mudah dipahami maka peneliti

menggambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut:

51 St.Rahmah Usman, “Pengaruh Keakraban Siswa dengan Guru Agama Islam terhadap

Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMP PGRI 1 Parepare” (Skripsi sarjana; Jurusan

Tarbiyah: Parepare, 2012).

Page 51: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

35

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang dijadikan sebagai panduan dalam

mencari jawaban terhadap masalah-masalah yang diteliti dimana kebenarannya

masih diuji.

Dalam penelitian tentang pengaruh komunikasi interpersonal terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X MA DDI Lil-Banat Parepare maka hipotesis

yang penulis ajukan yaitu:

Hi: Terdapat pengaruh komunikasi interpersonal terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X MA DDI Lil-Banat Parepare.

Ho: Tidak terdapat pengaruh komunikasi interpersonal terhadap motivasi belajar

peserta didik kelas X MA DDI Lil-Banat Parepare.

2.5 Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel adalah pernyataan praktis dan teknis tentang

variabel dan sub variabel yang dapat diukur dan dapat dicarikan datanya. Untuk

mengetahui konsep dasar penulisan yang tidak menutup kemungkinan akan

MA DDI LIL-BANAT

PAREPARE

KOMUNIKASI

INTERPERSONAL

VERBAL NON

VERBAL

GURU PESERTA DIDIK

MOTIVASI BELAJAR

Page 52: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

36

menimbulkan penapsiran yang berbeda, maka defenisi operasional ini dimaksudkan

untuk mengetahui dan memahami landasan pokok serta pengembangan pembahasan

selanjutnya.

2.5.1 Komunikasi interpersonal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu

bentuk komunikasi yang terjalin dengan baik antara guru dan peserta didik

kelas X MA DDI Lil-Banat Parepare sehingga dapat tercipta proses

pembelajaran yang bermutu.

2.5.2 Motivasi belajar peserta didik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kekuatan dalam diri peserta didik kelas X MA DDI Lil-Banat Parepare yang

mendorongnya untuk terus belajar, agar tercapai tujuan pembelajaran sesuai

dengan yang diinginkan.

Page 53: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

37

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif

asosiatif artinya suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna

menentukan apakah ada pengaruh antara dua variabel dengan desain penelitian

korelasional. Penelitian ini akan mengkaji dua variabel, yaitu:

3.1.1 Komunikasi interpersonal sebagai variabel bebas (Independent) yang ditandai

dengan simbol X

3.1.2 Motivasi belajar peserta didik sebagai variabel terikat (Dependent) yang

ditandai dengan simbol Y

Adapun desain dalam penelitian tersebut:

Keterangan:

X : Komunikasi Interpersonal

Y : Motivasi Belajar Peserta Didik

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi

Berdasarkan judul yang diangkat, maka penelitian ini dilaksanakan di kelas X

MA DDI Lil-Banat Parepare Jl. Abu Bakar Lambogo, kelurahan Ujung Lare.

X Y

Page 54: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

38

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan setelah proposal diseminarkan dan mendapat surat

izin untuk meneliti. Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan

lamanya agar dapat memperoleh informasi dalam pengumpulan data.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian apabila seseorang ingin

meneliti semua. Populasi pada umunya berarti keseluruhan objek peneliti yang

mencakup semua elemen atau bagian yang terdapat dalam wilayah penelitian. Dan

lebih jelas dikemukakan oleh Mordalitas sebagaimana yang dikutip Suharsimi

Arikunto bahwa populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan

sampel.52 Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian penulis dalam satu

ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.

Dari defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan

keseluruhan subjek dan objek yang menjadi perhatian dalam penelitian.

Adapun populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X MA DDI Lil-Banat Parepare dengan jumlah peserta didik sebagai berikut:

Tabel 3.1 Populasi peserta didik kelas X MA DDI Lil-Banat Parepare

NO Kelas Perempuan Jumlah

1 X MIPA 17 17

2 X IPS 17 17

Jumlah 34 34

Sumber Data: Bagian Tata Usaha MA DDI Lil-Banat Parepare, 2017.

52 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Cet. IX; Jakarta:

Rineka citra. 1992), h. 92.

Page 55: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

39

Berdasarkan data yang ada, maka objek penelitiannya adalah peserta didik

kelas X MA DDI Lil-Banat Parepare, dimana terdapat dua kelas dengan keseluruhan

peserta didik yang berjumlah 34 orang. Maka penulis menggunakan penelitian

dengan menggunakan total sampling.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. 53 Sedangkan menurut Syofian Siregar sampel adalah suatu

prosedur pengambilan data dimana hanya sebagian populasi yang diambil dan

dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu

populasi.54

Jadi dari beberapa defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sampel

merupakan bagian yang mewakili populasi yang merupakan langkah awal dari

keberhasilan penelitian yang akan dilakukan peneliti dalam menghasilkan temuan

yang benar.

Tabel 3.2 Sampel peserta didik MA DDI Lil-Banat Parepare

NO Kelas Populasi Sampel

1 X MIPA 17 17

2 X IPS 17 17

Jumlah 34 34

Sumber Data: Bagian Tata Usaha MA DDI Lil-Banat Parepare, 2017

53Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Cet. VII; Bandung: CV Alfabeta, 2009), h. 118.

54 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif (Cet. I; Jakarta: Kencana Prenamedia

Group, 2013), h. 30.

Page 56: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

40

Dalam pengambilan sampel, peneliti hanya memfokuskan pada kelas X

MIPA dan X IPS. Dimana pada kelas X MIPA berjumlah 17 orang dan kelas X IPS

berjumlah 17 orang. Sehingga jumlah sampel yang akan diteliti yaitu 34 orang.

Oleh karena itu, jenis sampel yang digunakan yaitu teknik total sampling

dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi.55

3.4 Teknik dan Instrument Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik dan Instrument penelitian yang dimaksud adalah alat-alat yang

digunakan dalam mendapatkan data di lapangan. Adapun teknik pengumpulan data

yang digunakan sebagai berikut:

3.4.1.1 Observasi

Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data

dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.56

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang komunikasi

interpersonal dan motivasi belajar peserta didik pada MA DDI Lil-Banat Parepare

dengan teknik observasi partisipan yang menggunakan instrumen pedoman observasi.

3.4.1.2 Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner merupakan suatu alat pengumpulan inforamasi dengan

cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula

oleh responden.57

Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang bagaimana pengaruh

komunikasi interpersonal terhadap motivasi belajar peserta didik pada MA DDI Lil-

55Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Cet. VII; Bandung: CV Alfabeta, 2009), h. 118.

56 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008), h.220.

57Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 167.

Page 57: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

41

Banat Parepare dengan cara peneliti menyediakan sejumlah pertanyaan secara tertulis

yang kemudian diberikan kepada responden sebagai objek penelitian untuk diisi dan

dikembalikan kepada peneliti.

3.4.1.3 Dokumentasi

Dokumentasi yaitu salah satu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan

data melalui pencatatan langsung secara sistem terhadap apa yang sudah tersimpan di

kantor.

3.4.2 Instrument Pengumpulan Data

Agar dapat mengetahui baik atau tidak, berpengaruh atau tidak, berhubungan

atau tidak, meningkat atau tidak. Dibutuhkan alat ukur yang dapat menentukan.

Adapun alat ukur yang dimaksud yaitu instrument penelitian untuk dapat mengetahui

apakah terdapat peranan atau tidak variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)

dalam penelitian.

Agar memperoleh suatu data yang dibutuhkan dalam penelitian, peneliti

menggunakan instrument berupa ku esioner, agar peneliti dapat mendapatkan data

dengan menggunakan pernyataan yang relevan dengan variabel penelitian yang akan

dilaksanakan.

Angket yang digunakan yaitu instrument kuesioner dengan skala likert,

dengan pernyataan yang menyangkut tentang pengaruh komunikasi interpersonal

terhadap motivasi belajar peserta didik. Setiap pernyataan menggunakan empat

alternative jawaban, yaitu:

Page 58: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

42

3.4.2.1 Selalu (SL)

3.4.2.2 Sering (SR)

3.4.2.3 Jarang (JR)

3.4.2.4 Tidak Pernah (TP)

Skoring yang digunakan 4,3,2,1 untuk pernyataan positif sedangkan 1,2,3,4

untuk pernyataan negatif.

3.5 Teknik Analisis Data

Setelah melakukan pengumpulan data dalam penelitian, maka penulis

mengelolah data yang ada dengan menggunakan penelitian kuantitatif dengan teknik

analisis statistic deskriptif dan inferensial dengan menggunakan product momen.

Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:

Keterangan:

= Koefesien korelasi variabel X dan Y

Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

= Jumlah seluruh skor X

= Jumlah seluruh skor Y

Selanjutnya digunakan pula teknik analisis regresi dengan rumus sebagai

berikut:

Y’ = a + bX

Page 59: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

43

Keterangan:

Y = Variabel komunikasi interpersonal (Independen)

X = Variabel motivasi belajar (Dependen)

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

Page 60: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi data yang disajikan dalam bagian ini meliputi data variabel

komunikasi interpersonal (X) dan motivasi belajar peserta didik (Y), yang diperoleh

melalui pengujian instrument penelitian yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas.

4.1.1 Uji Validitas

Pengujian validitas setiap butir pernyataan digunakan dengan menganalisis

item, yaitu mengkorelasikan skor setiap butir pernyataan dengan skor total yang

merupakan jumlah skor butir pernyataan. Uji validitas data variabel komunikasi

interpersonal (X) dan variabel motivasi belajar (Y) terlampir. Dimana memiliki

ketentuan jika rxy lebih besar dari rtabel maka item pernyataan yang dinyatakan valid

pada tingkat signifikan α = 5%. Hasil analisis data dari kedua variabel sebagai

berikut:

Tabel 4.1 Hasil Analisis Item Instrument Komunikasi Interpersonal (X)

No. Butir Instrument Koefisien Korelasi Keterangan

1 0.629 Valid

2 0.162 Tidak Valid

3 0.626 Valid

4 0.504 Valid

5 0.648 Valid

6 0.577 Valid

7 0.360 Valid

8 0.428 Valid

Page 61: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

45

9 0.755 Valid

10 0.314 Tidak Valid

Sumber Data: SPSS 21. Hasil Uji Korelasi

Setelah melakukan uji validitas variabel komunikasi interpersonal (X) yang

terdiri dari 10 item pernyataan dengan rtabel 0.339, diketahui bahwa hanya 8 item

pernyataan yang memiliki item pernyataan valid karena nilai rxy lebih besar dari rtabel..

Tabel 4.2 Hasil Analisis Item Instrument Motivasi Belajar (Y)

No. Butir Instrument Koefisien Korelasi Keterangan

1 0.642 Valid

2 0.650 Valid

3 0.497 Valid

4 0.397 Valid

5 0.454 Valid

6 0.694 Valid

7 0.660 Valid

8 0.161 Tidak Valid

9 0.268 Tidak Valid

10 0.362 Valid

Sumber Data: SPSS 21. Hasil Uji Korelasi

Setelah melakukan uji validitas variabel motivasi belajar (Y) yang terdiri dari

10 item pernyataan dengan rtabel 0.339, diketahui bahwa hanya 8 item pernyataan

yang memiliki item pernyataan valid karena nilai rxy lebih besar dari rtabel.

Page 62: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

46

4.1.2 Uji Reliabilitas

Setelah mengetahui hasil validitas data dari kedua variabel, maka dilanjutkan

dengan uji reliabilitas sebagai berikut:

4.1.2.1 Reliabilitas komunikasi interpersonal

Tabel 4.3 Reliabilitas Variabel X

Berdasarkan tabel reliabilitas variabel komunikasi interpersonal (X) diperoleh

nilai Alpha Cronbach’s sebesar 0.647 ≥ 0.60 pada tingkat signifikan α 5%, maka

instrument pernyataan memiliki reliabel yang tinggi. Jadi, uji instrument data pada

variabel X sudah valid dan reliabel untuk seluruh butir instrumentnya, maka dapat

digunakan untuk pengukuran data dalam rangka pengumpulan data.

4.1.2.2 Reliabilitas mitivasi belajar

Tabel 4.4 Reliabilitas Variabel Y

Berdasarkan tabel reliabilitas variabel motivasi belajar (Y) diperoleh nilai

Alpha Cronbach’s sebesar 0.654 ≥ 0.60 pada tingkat signifikan α 5%, maka

instrument pernyataan memiliki reliabel yang tinggi.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,647 10

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,654 10

Page 63: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

47

Jadi, uji instrument data pada variabel Y sudah valid dan reliabel untuk

seluruh butir instrumentnya, maka dapat digunakan untuk pengukuran data dalam

rangka pengumpulan data yang sama dengan apa yang terdapat pada nilai reliabilitas

variabel X.

4.2 Analisis Data

Berdasarkan jenis penelitian Nilai-nilai akan disajikan dari data mentah

dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif untuk mencari nilai rata-rata,

median, dan modus. Untuk memperoleh gambaran tentang hasil yang diperoleh

melalui penelitian ini, dikemukakan pula distribusi frekuensi dan grafik histrogram.

Selain analisis statistik deskriptif digunakan pula analisis statistik inferensial untuk

mencari analisis regresi sederhana.

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Hasil perhitungan statistik deskriptif masing-masing variabel disajika n

sebagai berikut:

4.1.1.1 Komunikasi Interpersonal antara Guru dan Peserta Didik

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan terhadap 34 peserta didik kelas X

MA DDI Lil-Banat Parepare, diperoleh data yang menunjukkan bahwa skor variabel

Komunikasi Interpersonal berada antara 18 sampai dengan 30, nilai rata-rata sebesar

23.82, median 24.00, modus 22, varians 11.483 dan standar deviasi 3.389.

Rangkuman hasil statistik deskriptif untuk variabel X dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Page 64: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

48

Tabel 4.5 Rangkuman hasil statistik deskriptif variabel X

Statistics

Komunikk Komunikasi Interpersonal

N Valid

34

Missing 0

Mean 23,82

Std. Error of Mean ,581

Median 24,00

Mode 22a

Std. Deviation 3,389

Variance 11,483

Skewness -,181

Std. Error of Skewness ,403

Kurtosis -,713

Std. Error of Kurtosis ,788

Range 12

Minimum 18

Maximum 30

Sum 810

Page 65: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

49

Distribusi frekuensi skor variabel komunikasi interpersonal dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi variabel X

Komunikasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

18 4 11,8 11,8 11,8

19 1 2,9 2,9 14,7

20 1 2,9 2,9 17,6

21 1 2,9 2,9 20,6

22 5 14,7 14,7 35,3

23 4 11,8 11,8 47,1

24 2 5,9 5,9 52,9

25 5 14,7 14,7 67,6

26 3 8,8 8,8 76,5

27 3 8,8 8,8 85,3

28 2 5,9 5,9 91,2

29 2 5,9 5,9 97,1

30 1 2,9 2,9 100,0

Total 34 100,0 100,0

Sesuai distribusi frekuensi, untuk skor total diperoleh dari tiap responden

dengan nilai 19, 20, 21 dan 30 masing-masing memiliki 1 frekuensi (2.9 %), nilai 24,

28 dan 29 memiliki 2 frekuensi (5.9 %), nilai 26 dan 27 memiliki 3 frekuensi (8.8 %),

nilai 18 dan 23 memiliki 4 frekuensi (11.8 %), dan nilai 22 dan 25 memiliki 5

frekuensi (14.7 %). Dengan demikian, skor responden dengan frekuensi terbesar

berada pada nilai 22 dan 25 yang memiliki 5 frekuensi (14.7 %) dan skor responden

Page 66: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

50

dengan frekuensi terkecil berada pada nilai 19, 20, 21 dan 30 yang memiliki 1

frekuensi (2.9 %). Hal ini digambarkan dalam diagram batang dan diagram lingkaran

berikut ini:

Gambar 4.1 Diagram batang variabel X

Gambar 4.2 Diagram lingkaran variabel X

Page 67: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

51

Berdasarkan diagram batang dan diagram lingkaran di atas dapat disimpulkan

bahwa skor responden dengan frekuensi terbesar berada pada nilai 22 dan 25. Hal ini

dapat dilihat pada grafik diagram batang terbesar yang ditandai pada bagian

berwarna biru dengan nilai 31. Diperjelas juga dengan histrogram variable pada

grafik berikut ini:

Gambar 4.3 Histogram variabel X

Page 68: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

52

Berdasarkan data yang diambil pada tabel distribusi frekuensi di atas, bila

dibandingkan dengan nilai rata-rata menunjukkan bahwa skor komunikasi

interpersonal yang berada di bawah kelompok rata-rata sebanyak 12 responden

(41.5 %), sementara yang berada pada skor rata-rata 4 responden (11.8 %), dan yang

berada pada skor kelompok di atas rata-rata 18 (52.9 %). Pembentukan kategori skor

menggunakan ktiteria persentase sebagai berikut:

90% - 100% kategori sangat tinggi

80% - 89% kategori tinggi

70% - 79% kategori sedang

60% - 69% kategori rendah

0% - 59% kategori sangat rendah88

88Suharsimi Arikunto, Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bina Aksara, 1986), h. 54.

Page 69: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

53

Skor total variabel komunikasi interpersonal adalah 810, adapun skor

tertinggi pada responden terdiri atas 8 x 4 = 32, karena jumlah responden terdiri atas

34 orang, maka skor kriterium yaitu 32 x 34 = 1088. Jadi, komunikasi interpersonal

antara guru dan peserta didik yaitu 810 : 1088 = 0.744 atau 74.40 % sehingga dapat

disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal antara guru dan peserta didik berada

pada kategori rentangan sedang. Sesuai dengan hasil pengamatan di lapangan.

4.1.1.2 Motivasi Belajar Peserta Didik

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan terhadap 34 peserta didik kelas X

MA DDI Lil-Banat Parepare, diperoleh data yang menunjukkan bahwa skor variabel

motivasi belajar berada antara 16 sampai dengan 31, nilai rata-rata sebesar 22.68,

median 22.50, modus 23, varians 12.044 dan standar deviasi 3.470. Rangkuman hasil

statistik deskriptif untuk variabel Y dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7 Rangkuman hasil statistik deskriptif variabel Y

Statistics

Komunikk Motivasi Belajar

N Valid

34

Missing 0

Mean 22,68

Std. Error of Mean ,595

Median 22,50

Mode 23

Std. Deviation 3,470

Variance 12,044

Skewness ,345

Std. Error of Skewness ,403

Kurtosis -,067

Page 70: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

54

Std. Error of Kurtosis ,788

Range 15

Minimum 16

Maximum 31

Sum 771

Distribusi Frekuensi skor variabel motivasi belajar peserta didik dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi variabel Y

Motivasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

16 1 2,9 2,9 2,9

18 4 11,8 11,8 14,7

19 1 2,9 2,9 17,6

20 3 8,8 8,8 26,5

21 4 11,8 11,8 38,2

22 4 11,8 11,8 50,0

23 5 14,7 14,7 64,7

24 1 2,9 2,9 67,6

25 4 11,8 11,8 79,4

26 4 11,8 11,8 91,2

29 2 5,9 5,9 97,1

31 1 2,9 2,9 100,0

Total 34 100,0 100,0

Sesuai distribusi frekuensi, untuk skor total diperoleh setiap responden

dengan nilai 16, 19, 24 dan 31 masing-masing memiliki 1 frekuensi (2.9 %), nilai 29

memiliki 2 frekuensi (5.9 %), nilai 20 memiliki 3 frekuensi (8.8 %), nilai 18, 21, 22,

Page 71: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

55

25 dan 26 memiliki 4 frekuensi (11.8 %), serta nilai 23 memiliki 5 frekuensi

(14.7 %). Dengan demikian skor responden dengan frekuensi terbesar terdapat pada

nilai 23 yang memiliki 5 frekuensi (14.7 %), dan frekuensi terkecil berada pada nilai

16, 19, 24 dan 31 yang memiliki 1 frekuensi (2.9 %). Hal ini digambarkan dalam

diagram batang dan diagram lingkaran berikut ini:

Gambar 4.4 Diagram batang variabel Y

Gambar 4.5 Diagram lingkaran variabel Y

Page 72: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

56

Berdasarkan diagram batang dan diagram lingkaran di atas dapat disimpulkan

bahwa skor responden dengan frekuensi terbesar berada pada nilai 23. Hal ini dapat

dilihat pada grafik diagram batang terbesar yang ditandai pada bagian berwarna biru

dengan nilai 23. Diperjelas juga dengan histrogram variable pada grafik berikut ini:

Gambar 4.6 Histogram variabel Y

Page 73: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

57

Berdasarkan data pada tabel distribusi frekuensi di atas, bila dibandingkan

dengan nilai rata-rata menunjukkan bahwa skor motivasi belajar di bawah kelompok

rata-rata sebanyak 13 resfonden (38.2 %), yang berada pada nilai rata-rata sebanyak

4 responden (11.8 %), dan yang berada pada nilai di atas rata_rata sebanyak 17

resfonden (50 %). Pembentukan kategori skor menggunakan ktiteria persentase

sebagai berikut:

90% - 100% kategori sangat tinggi

80% - 89% kategori tinggi

70% - 79% kategori sedang

60% - 69% kategori rendah

0% - 59% kategori sangat rendah89

Skor total variabel motivasi belajar yaitu 771, adapun skor tertinggi pada

responden terdiri atas 8 x 4 = 32, karena jumlah responden terdiri atas 34 orang,

maka skor kriterium yaitu 32 x 34 = 1088. Jadi, motivasi belajar peserta didik yaitu

771 : 1088 = 0.708 atau 70.80 % sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

peserta didik berada pada kategori rentangan sedang.

4.1.2 Analisis Statistik Inferensial

4.1.2.1 Uji Normalitas

Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah

menggunakan Teknik analisis korelasi product moment. Sebelum menganalisis data

berdasarkan data yang diperoleh, maka data harus memenuhi persyaratan uji analisis

yang digunakan. Analisis korelasi harus mensyaratkan data harus berdistribusi

normal, sehingga data perlu diuji normalitas dengan rumus One-Sample Kolmogrof-

Smirnov Test sebagai berikut:

89Suharsimi Arikunto, Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bina Aksara, 1986), h. 54.

Page 74: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

58

Tabel 4.9 Uji Normalitas Menggunakan Analisis Kolmogrof-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Komunikasi Motivasi

N 34 34

Normal Parametersa,b

Mean 23,82 22,68

Std.

Deviation

3,389 3,470

Most Extreme

Differences

Absolute ,106 ,110

Positive ,075 ,110

Negative -,106 -,072

Kolmogorov-Smirnov Z ,620 ,641

Asymp. Sig. (2-tailed) ,836 ,806

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan analisis Kolmogrof-

Smirnov Test di atas, diperoleh nilai sig untuk variabel komunikasi interpersonal

sebesar 0.836 dan untuk variabel motivasi belajar sebesar 0.806. Hal ini berarti

bahwa hasil yang diperoleh lebih besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan data

tersebut terdistribusi normal.

4.1.2.2 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen

memiliki hubungan yang linear dengan dengan variabel dependen. Uji linearitas

dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis varians sebagai berikut:

Tabel 4.10 Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Motiva Between (Combined) 247,725 12 20,644 2,896 ,016

Page 75: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

59

si *

Komun

ikasi

Groups Linearity

73,649 1 73,649 10,33

0

,004

Deviation

from

Linearity

174,075 11 15,825 2,220 ,056

Within Groups 149,717 21 7,129

Total 397,441 33

Berdasarkan pada tabel di atas, diperoleh hasil uji linearitas komunikasi

interpersonala terhadap motivasi belajar peserta didik dengan nilai Fhitung < Ftabel

(2.220 < 3.28) yang berarti data tersebut linear.

4.1.2.3 Analisis Regresi Sederhana

4.1.2.3.1 Persamaan Regresi Linear

Analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh komunikasi interpersonal

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X MA DDI Lil-Banat Parepare. Hasil

analisis regresi sederhana dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.11 Hasil analisis Regresi sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 12,174 3,931 3,097 ,004

Komunikasi

Interpersonal

,441 ,163 ,430 2,698 ,001

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar

Diketahui nilai konstanta sebesar 12.174, sedangkan nilai Komunikasi

Interpersonal sebesar 0.441. Sehingga persamaan regresi, yaitu:

Y’ = a + bX

Y’ = 12.174 + 0.441 (34)

Page 76: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

60

Y’ = 27.168

Persamaan regresi tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut:

4.3.1 Konstanta sebesar 12.174, artinya nilai konsisten variabel motivasi belajar

adalah sebesar 12.174.

4.3.2 Koefesien regresi komunikasi interpersonal sebesar 0.441 menyatakan bahwa

jika komunikasi interpersonal meningkat sebesar 1% maka nilai hasil motivasi

belajar peserta didik bertambah sebesar 0.441. Koefesien regresi tersebut

bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi hubungan positif

antara pengaruh komunikasi interpersonal (X) terhadap motivasi belajar peserta

didik (Y).

Selanjutnya dari analisis diperoleh nilai thit = 2.698 dengan nilai signifikansi =

0.001 < 0.05 maka Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat

pengaruh yang signifikan antara komunikasi interpersonal terhadap motivasi belajar

peserta didik kelas X MA DDI Lil-Banat Parepare.

Gambar 4.7 Grafik Regresi Linear

Page 77: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

61

Dari gambar grafik di atas dapat diketahui data yang diperoleh tersebut

merupakan data normal. Hal ini dapat dilihat dari titik-titik yang menyebar sekitar

garis yang mengikuti garis diagonal.

4.1.2.3.2 Anova (Uji F)

Pengujian simultan merupakan pengujian secara bersama-sama. Koefesien

variabel komunikasi interpersonal (X) dan motivasi belajar (Y).

Tabel 4.12 Hasil Anova

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai Fhitung 7,297 < Ftabel 2.49, maka HO

diterima.

Tabel 4.13 Uji Signifikansi Koefesien Regresi

Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Hasil analisis diperoleh nilai R sebesar 0.430 atau nilai R tersebut dapat dikuadratkan

yaitu 0.430 x 0.430 = 0.185. Adapun R square yaitu sebesar 18.5%, Hal ini

menunjukkan bahwa presentase sumbangan komunikasi interpersonal terhadap

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 73,649 1 73,649 7,297 ,011b

Residual 323,792 32 10,119

Total 397,441 33

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar

b. Predictors: (Constant), Komunikasi Interpersonal

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,430a ,185 ,160 3,181

a. Predictors: (Constant), Komunikasi Interpersonal

Page 78: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

62

motivasi belajar peserta didik sebesar 0.238%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian ini.

4.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan kebenaran tentang hipotesis berdasarkan data

yang diperoleh dari sampel penelitian. Teknik statistik yang digunakan untuk

mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal (X) terhadap motivasi belajar peserta

didik (Y), dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut:

Tabel 4.14 Distribusi variabel X dan Y

NO X Y X.Y X2 Y2

1 19 23 437 361 529

2 25 25 625 625 625

3 21 21 441 441 441

4 25 26 650 625 676

5 22 18 396 484 324

6 24 18 432 576 324

7 22 16 352 484 256

8 25 20 500 625 400

9 28 29 812 784 841

10 23 26 598 529 676

11 29 31 899 841 961

12 28 26 728 784 676

13 22 21 462 484 441

14 26 26 676 676 676

15 26 19 494 676 361

16 20 18 360 400 324

17 22 21 462 484 441

18 27 22 594 729 484

19 26 22 572 676 484

20 23 25 575 529 625

21 27 21 567 729 441

Page 79: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

63

22 22 24 528 484 576

23 27 20 540 729 400

24 25 22 550 625 484

25 18 23 414 324 529

26 25 23 575 625 529

27 30 25 750 900 625

28 18 23 414 324 529

29 18 23 414 324 529

30 23 25 575 529 625

31 29 29 841 841 841

32 18 20 360 324 400

33 24 22 528 576 484

34 23 18 414 529 324

∑ 810 771 18535 19676 17881

Rata-

rata

23.67 22.67

Sumber Data: Hasil Tabulasi Data fariabel X dan Y

Keterangan:

Rata-rata ( ∑ ) x¯ = 810 : 34 = 23.82

Rara-rata ( ∑ ) y¯ = 771 : 34 = 22.68

∑ x² = 810

∑ y² = 771

∑ xy = 18535

Selanjutnya di uraikan dalam rumus sebagai berikut:

=

=

=

Page 80: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

64

= 0.9881623023

= 0.9881623 0, 988

Jika r hitung lebih besar daripada r table, maka H1 diterima dan H0 ditolak.

Tetapi bila r hitung lebih kecil dari pada r table maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Berdasarkan hasil penghitungan di atas r hitung = 0, 988≥ r table = 0, 339 pada taraf

signitifikan 5%, dapat disimpulkan terdapat pengaruh komunikasi interpersonal

terhadap motivasi belajar peserta didik berdasarkan hasil penghitungan Ho ditolak

dan H1 diterima. Jadi terdapat korelasi positif antara variabel X dan variabel Y.

Adapun koefisien determinasi r2 dari r adalah = 0, 976 yang jika

diinterpretasikan ke dalam tabel interpretasi terletak antara 0,80-1.000 yang berarti

bahwa tingkat hubungan antara komunikasi interpersonal terhadap motivasi belajar

peserta didik berada dalam kategori sangat kuat. Seperti terlihat pada tabel

interpretasi berikut:

Tabel 4.15 Interprestasi terhadap koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0, 00 – 0, 199

0, 20 – 0, 399

0, 40 – 0, 599

0, 60 – 0, 799

0, 80 – 1, 000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat kuat

Berdasarkan pedoman koefisien korelasi di atas dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh komunikasi interpersonal yang sangat kuat terhadap motivasi

belajar peserta didik kelas X MA DDI Lil-Banat Parepare. Koefisien ini disebut

Page 81: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

65

koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat

dijelaskan pada varians yang terjadi pada variabel independen.90

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MA DDI Lil-Banat Parepare dengan jumlah

populasi dan sampel sebanyak 34 peserta didik. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yakni dimana jumlah sampel sama

dengan jumlah populasi.

Teknik dan instrument pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

observasi, angket atau kuesioner, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik analisis deskriptif dan

inferensial.

Setelah peneliti melakukan analisis, maka peneliti akan menguraikan

beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan, dimulai dengan melakukan uji

validitas untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu data yang diperoleh. Uji

validitas menunjukkan dari sepuluh item instrument komunikasi hanya delapan

instrument yang dinyatakan valid, begitupun dengan instrument motivasi belajar.

Pada analisis deskriptif komunikasi interpersonal diperoleh nilai skor total

variabel komunikasi interpersonal 810, adapun skor tertinggi pada responden terdiri

atas 8 x 4 = 32, karena jumlah responden terdiri atas 34 orang, maka skor kriterium

yaitu 32 x 34 = 1088. Sehingga, komunikasi interpersonal antara guru dan peserta

didik yaitu 810 : 1088 = 0.744 atau 74.40 % dari kriterium yang ditetapkan. Jadi

dapat disimpulkann bahwa komunikasi interpersonal berada pada kategori sedang.

90Sugiono, Metode Penelitian dan Pengembangan (Cet. II; Bandung: Alfabeta, 2016), h.361.

Page 82: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

66

Selanjutnya pada analisis deskriptif motivasi belajar diperoleh nilai skor total

variabel motivasi belajar 771, adapun skor tertinggi pada responden terdiri atas 8 x 4

= 32, karena jumlah responden terdiri atas 34 orang, maka skor kriterium yaitu 32 x

34 = 1088. Sehingga, motivasi belajar peserta didik yaitu 771 : 1088 = 0.708 atau

70.80 % dari kriterium yang ditetapkan. Jadi dapat dismpulkan motivasi belajar juga

berada pada kategori sedang.

Pada analisis statistic inferensial, diperoleh nilai signifikan untuk variabel

komunikasi interpersonal 0.836 dan variabel motivasi belajar 0.806 sehingga dapat

disimpulkan bahwa data tersebut telah berdistribusi normal.

Selanjutnya pada bagian uji linearitas diperoleh nilai Fhitung 2.220 < Ftabel 3.28

yang berarti data tersebut linear. Sedangkan pada bagaian analisis regresi sederhana

diperoleh nilai Y’ = 12. 174 + 0. 441. Nilai konstanta sebesar 12. 174. Dari

persamaan regresi menunjukkan bahwa nilai b bernilai positif yang berarti bahwa

apabila nilai komunikasi interpersonal bertambah, maka motivasi belajar peserta

didik akan mengalami pertambahan pula. Sebaliknya, apabila nilai komunikasi

interpersonal berkurang maka nilai motivasi belajar peserta didik akan mengalami

pengurangan pula, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan 0, 001 < 0, 05 maka Ho

ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan

antara komunikasi interpersonal dengan motivasi belajar peserta didik.

Setelah dilakukannya beberapa pengujian dari analisis deskriptif dan

inferensial, maka dalakukan pula pengujian hipotesis berdasarkan rumus product

moment. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh nilai rxy atau rhitung 0.988 > rtabel

0.399 yang berarti terdapat pengaruh komunikasi interpersonal terhadap motivasi

belajar peserta didik.

Page 83: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

67

Dari beberapa analisis yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa komunikasi

merupakan salah satu hal terpenting yang harus terjalin antara guru dan peserta didik

baik itu di luar maupun di dalam kelas agar terdorong semangat peserta didik untuk

terus belajar.

Page 84: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

68

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh mulai dari analisis deskriptif,

analisis inferensial, dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

komunikasi interpersonal terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X MA DDI

Lil-Banat Parepare.

5.1.1 Komunikasi interpersonal berada pada kategori rentangan sedang yaitu: 0.744

atau 74.40 % dengan jumlah sampel sebanyak 34 peserta didik.

5.1.2 Motivasi belajar peserta didik berada pada kategori rentangan sedang yaitu:

0.708 atau 70.80 % dengan jumlah sampel sebanyak 34 peserta didik.

5.1.3 Terdapat pengaruh komunikasi interpersonal terhadap motivasi belajar

peserta didik yang dibuktikan dengan nilai rxy = 0.988 ≥ r table = 0.339 dan

nilai thit = 2.698 dengan nilai signifikan 0.001 < 0.05.

5.2 Saran

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menyarankan agar komunikasi

antara guru dan peserta didik dapat terjalin dengan lebih baik, agar proses

pembelajaran dapat berjalan sesuai yang dinginkan. Dan disarankan pula kepada

peserta didik untuk lebih meningkatkan lagi motivasi belajarnya, agar mendapatkan

hasil pembelajaran yang lebih baik.

Page 85: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

69

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Syarwani dan Edi Harapan. 2014. Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Cet. IX; Jakarta: Rineka citra.

Barron dan Greenberg. 2012. Pengertian defenisi motivasi. http://kajian pustaka.com/2012/10/ pengertian-defenisi-motivasi.html. (tanggal 22-11-2017).

Brow, H. Douglas. 1994. Priciples of Language Learning and Teaching. Printed In The United States of America

Cangara, Hafied. 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi. Cet.X; Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada.

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cet. II; Jakarta: Balai Pustaka.

Devies, Ivor K. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta: CV. Rajawali.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Cet.II; Jakarta: PT Rineka Cipta.

Drajat, Zakiah. 1995. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi

Aksara.

Gunawan, Heri. 2014. Pendidikan Islam, Kajian Teoretis dan Pemikiran Tokoh. Cet.I; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Cet.I; Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Iriantara, Yosal. 2014. Komunikaasi Pembelajaran. Cet. I; Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ilyas, Amaliyah. 2004. “Korelasi Prestasi Belajar Siswa dengan Kemampuan Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa MTS DDI Pacongang Pinrang” Skripsi sarjana; Jurusan Tarbiyah: Parepare.

Kementerian Agama RI. 2012. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Cet. PT. Sinergi Pustaka Indonesia.

Komariah, Aan dan Engkoswara. 2011. Administrasi Pendidikan. Bandung,

Alfabeta.

Page 86: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

70

Macmillan Publishing. 1983. Communication. Printed In The United States of

America.

Margono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mudjiono dan Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Cet.IV; Jakarta: PT Asdi Mahsatya.

Mulyas. 2008. Menjadi GuruProfesional. Cet.VII; Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Naim, Ngainun. 2011. Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan. Cet.I; Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Nurdin, Syafruddin. 2005. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: Quantum Teaching.

Purwanto, M. Ngalim. 2013. Psikologi Pendidikan. Bandung. PT Remaja

Rosdakarya.

Richard, Jack. C dan Michael H. Long. 1987. Methodolgy In Tessol A book Of

Reading. English. First Printing.

Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi. Cet.I; Jogjakarta: Graha Ilmu.

Rohani Ahmad dan Abu Ahmadi. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Saepudin. 2013. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Makalah dan skripsi. Edisi Revisi; STAIN Parepare.

Sanjaya, Wina. 2014. Media Komunikasi Pembelajaran. Cet.II; Jakarta: PT Fajar Interpratam Mandiri.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Cet.19; Jakarta: PT Raja Gravindo Persada.

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Cet.I; Jakarta: Kencana Prenamedia Group.

Slameto. 2003. Belajardan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Cet.IV; Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Soemanto, Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan. Cet.IV; Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Cet.VII; Bandung: CV Alfabeta.

Suharto, Toto. 2011. Filsafat Pendidikan Islam. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Page 87: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

71

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Cet.IV; Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Supriadie, Didi dan Deni Darmawan. 2012. Komunikasi Pembelajaran. Cet.I; Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Umar, Bukhari. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Cet.I; Jakarta: Amzah.

Uno, Hamza B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Cet.II; Jakarta: PT Bumi Aksara.

Usman, St.Rahmah. 2012. “Pengaruh Keakraban Siswa dengan Guru Agama Islam terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMP PGRI 1 Parepare” Skripsi sarjana; Jurusan Tarbiyah: Parepare.

Wahyuni, Esa Nur dan Baharuddin. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran. Cet.VII; Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Wijaya, Cece dan Tabrani Rusyan. 1991. Cet.I; Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Page 88: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

72

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 89: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

73

LAMPIRAN I

ANGKET ATAU KUESIONER

NAMA MAHASISWA : WARDA

NIM/PRODI : 13.1100.147/PAI

JURUSAN : TARBIYAH DAN ADAB

JUDUL : PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MA DDI LIL-

BANAT KOTA PAREPARE

Instrumen penelitian

I. Petunjuk

1.1 Bacalah pernyataan berikut dengan teliti.

1.2 Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, dan d sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya.

1.3 Setiap pernyataan menggunakan lima alternative jawaban, yaitu

1.3.1 Selalu (SL)

1.3.2 Sering (SR)

1.3.3 Jarang (JR)

1.3.4 Tidak Pernah (TP)

Skoring yang digunakan 4,3,2,1 untuk pernyataan positif dan 1,2,3,4 untuk

pernyataan negatif

1.4 Jawaban angket akan dirahasiakan.

Page 90: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

74

II. Identitas

1.1 Nama :

1.2 Kelas :

III. Daftar Pernyataan

A. Komunikasi Interpersonal antara Guru dan Peserta Didik

1. Hubungan guru dan peserta didik sangat baik.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

2. Guru selalu mendampingi dalam setiap pembelajaran di kelas.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

3. Guru membimbing peserta didik saat peserta didik merasa kesulitan.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

4. Guru memberikan solusi yang baik ketika peserta didik mengalami kesulitan

saat menyelesaikan tugas.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

5. Guru turut memberikan pemecahan masalah jika terjadi dialog antara guru dan

peserta didik.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

6. Guru memberikan penjelasan dengan baik jika ada peserta didik yang kurang

paham.

a. Selalu c. Jarang

Page 91: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

75

b. Sering d. Tidak pernah

7. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

8. Guru berupaya menciptakan suasana menyenangkan dalam proses pembelajaran.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

9. Guru selalu memberikan senyum kepada peserta didik.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

10. Guru merasa senang dan memberikan hadiah jika peserta didik meraih prestasi

belajar yang baik.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

B. Tingkat Motivasi Belajar Peserta Didik

1. Peserta didik merasa senang saat mengikuti pelajaran.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

2. Peserta didik memperhatikan dan menerima dengan baik semua informasi dari

guru selama proses pembelajaran berlangsung.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

3. Peserta didik mengikuti setiap aktivitas di ruang kelas dengan baik seperti

membaca, menulis, berdiskusi, dan membuat ringkasan pelajaran.

a. Selalu c. Jarang

Page 92: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

76

b. Sering d. Tidak pernah

4. Peserta didik mengulangi pelajaran yang akan diajarkan sebelum memasuki

ruang kelas.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

5. Peserta didik mengungkapkan pendapat dengan baik dalam proses pembelajaran.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

6. Peserta didik memberikan pertanyaan apabila ada yang tidak dimengerti.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

7. Peserta didik mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru dengan tepat

waktu.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

8. Peserta didik memiliki keinginan untuk meraih hasil belajar dengan terbaik.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

9. Peserta didik mengikuti proses pembelajaran dalam keadaan terpaksa.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

10. Peserta didik terkadang merasa bosan ketika proses pembelajaran sedang

berlangsung.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 93: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

77

LAMPIRAN II

LEMBAR OBSERVASI

KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK MA DDI LIL-BANAT KOTA

PAREPARE

Petunjuk Pengisian

1. Ambillah posisi yang mudah bagi Anda untuk mengamati pendidik tanpa

menganggu proses pembelajaran yang sedang berlangsung

2. Berilah tanda check list pada kolom yang disediakan sesuai pengamatan yang anda

lakukan

Komunikasi Interpersonal Terhadap Motivasi Belajar Peserta

Didik

YA

TIDAK

Komunikasi Interpersonal Antara Guru dan Peserta Didik

1. Hubungan guru dan peserta didik sangat baik.

2. Guru selalu mendampingi dalam setiap pembelajaran di kelas.

3. Guru membimbing peserta didik saat peserta didik merasa

kesulitan.

4. Guru memberikan solusi yang baik ketika peserta didik mengalami

kesulitan saat menyelesaikan tugas.

5. Guru turut memberikan pemecahan masalah jika terjadi dialog

antara guru dan peserta didik.

6. Guru memberikan penjelasan dengan baik jika ada peserta didik

yang kurang paham.

Page 94: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

78

7. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik.

8. Guru berupaya menciptakan suasana menyenangkan dalam proses

pembelajaran.

9. Guru selalu memberikan senyum kepada peserta didik.

10. Guru merasa senang dan memberikan hadiah jika peserta didik

meraih prestasi belajar yang baik.

Tingkat Motivasi Belajar Peserta Didik

11. Peserta didik merasa senang saat mengikuti pelajaran.

12. Peserta didik memperhatikan dan menerima dengan baik semua

informasi dari guru selama proses pembelajaran berlangsung.

13. Peserta didik mengikuti setiap aktivitas di ruang kelas dengan

baik seperti membaca, menulis, berdiskusi, dan membuat

ringkasan pelajaran.

14. Peserta didik mengulangi pelajaran yang akan diajarkan sebelum

memasuki ruang kelas.

15. Peserta didik mengungkapkan pendapat dengan baik dalam proses

pembelajaran.

16. Peserta didik memberikan pertanyaan apabila ada yang tidak

dimengerti.

17. Peserta didik mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru

dengan tepat waktu.

Page 95: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

79

18. Peserta didik memiliki keinginan untuk meraih hasil belajar

dengan terbaik.

19. Peserta didik mengikuti proses pembelajaran dalam keadaan

terpaksa.

20. Peserta didik terkadang merasa bosan ketika proses pembelajaran

sedang berlangsung.

Page 96: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

80

LAMPIRAN IV

Tabulasi Angket Variabel X (Komunikasi Interpersonal Antara Guru

dan Peserta Didik)

No ITEM PERNYATAAN

JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8

1 2 3 2 2 3 3 2 2 19

2 3 3 3 3 3 3 3 4 25

3 2 2 3 3 3 4 2 2 21

4 3 4 3 2 4 4 2 3 25

5 2 4 4 2 4 2 2 2 22

6 4 3 3 3 2 4 2 3 24

7 2 4 2 4 2 4 2 2 22

8 3 3 4 3 3 4 2 3 25

9 4 4 4 3 3 4 2 4 28

10 3 3 3 3 2 3 3 3 23

11 4 4 3 4 3 4 3 4 29

12 3 4 4 4 4 4 2 3 28

13 3 3 3 3 3 3 2 2 22

14 3 3 4 4 3 4 2 3 26

15 3 3 3 4 3 4 2 4 26

16 2 3 2 3 3 3 2 2 20

17 4 3 2 3 3 4 1 2 22

18 2 4 4 3 3 4 4 3 27

19 2 3 3 3 3 4 4 4 26

20 3 3 3 3 3 4 2 2 23

21 4 4 4 4 4 3 2 2 27

22 2 2 4 4 2 4 2 2 22

Page 97: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

81

23 2 4 4 3 3 4 4 3 27

24 3 4 3 3 3 4 2 3 25

25 2 2 2 2 2 4 2 2 18

26 3 3 3 3 3 4 2 4 25

27 4 3 3 4 4 4 4 4 30

28 2 2 2 2 2 4 2 2 18

29 2 2 2 2 2 4 2 2 18

30 3 3 3 3 3 3 2 3 23

31 4 4 4 3 3 4 3 4 29

32 2 2 4 2 2 2 2 2 18

33 3 3 3 3 3 4 2 3 24

34 3 3 2 3 3 4 2 3 23

JUMLAH 810

Page 98: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

82

LAMPIRAN V

Tabulasi angket variabel Y (Motivasi Belajar)

No ITEM PERNYATAAN

JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8

1 4 3 3 2 2 2 4 3 23

2 3 3 3 3 3 4 3 3 25

3 2 3 3 3 2 3 4 1 21

4 3 3 4 2 3 4 4 3 26

5 2 2 3 3 3 2 2 1 18

6 2 2 3 2 3 2 2 2 18

7 2 2 2 2 2 2 2 2 16

8 3 3 3 2 2 3 3 1 20

9 4 4 4 3 4 4 4 2 29

10 3 3 4 2 3 4 4 3 26

11 4 4 4 4 4 4 4 3 31

12 3 3 4 2 3 4 4 3 26

13 2 2 2 2 4 4 3 2 21

14 4 3 4 3 3 3 4 2 26

15 2 2 3 2 3 2 3 2 19

16 2 2 3 2 2 2 2 3 18

17 2 2 4 2 4 2 3 2 21

18 2 4 4 2 2 3 2 3 22

19 3 3 3 3 3 3 2 2 22

20 3 4 4 2 3 2 4 3 25

21 2 2 4 2 4 2 2 3 21

22 2 4 3 2 4 4 4 1 24

23 2 4 4 1 2 2 2 3 20

24 3 3 4 2 3 2 2 3 22

Page 99: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

83

25 4 3 4 2 4 2 2 2 23

26 4 3 3 2 3 2 2 4 23

27 4 2 4 2 4 4 2 3 25

28 4 3 4 2 4 2 2 2 23

29 4 3 4 2 4 2 2 2 23

30 3 3 3 2 4 3 4 3 25

31 4 4 4 2 4 4 4 3 29

32 2 2 4 2 4 2 2 2 20

33 4 3 4 2 3 2 2 2 22

34 3 2 3 2 2 2 2 2 18

JUMLAH 771

Page 100: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

83

LAMPIRAN VI

Correlations

VAR0

0001

VAR0

0002

VAR0

0003

VAR0

0004

VAR0

0005

VAR0

0006

VAR0

0007

VAR0

0008

VAR0

0009

VAR0

0010

Skor_total

VAR0

0001

Pearson

Correlation

1 ,070 ,392* ,187 ,426* ,352* ,208 -,058 ,499** ,088 ,629**

Sig. (2-

tailed)

,695 ,022 ,289 ,012 ,041 ,238 ,743 ,003 ,622 ,000

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0002

Pearson

Correlation

,070 1 -,239 -,165 -,061 -,177 ,374* ,019 ,164 -,160 ,162

Sig. (2-

tailed)

,695 ,174 ,352 ,730 ,315 ,029 ,915 ,353 ,367 ,359

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0003

Pearson

Correlation

,392* -,239 1 ,376* ,311 ,587** ,045 ,260 ,373* ,102 ,626**

Sig. (2-

tailed)

,022 ,174 ,029 ,073 ,000 ,799 ,137 ,030 ,564 ,000

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0004

Pearson

Correlation

,187 -,165 ,376* 1 ,293 ,341* -,139 ,278 ,279 ,057 ,504**

Sig. (2-

tailed)

,289 ,352 ,029 ,092 ,049 ,434 ,111 ,110 ,748 ,002

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0005

Pearson

Correlation

,426* -,061 ,311 ,293 1 ,224 ,330 ,166 ,349* ,248 ,648**

Sig. (2-

tailed)

,012 ,730 ,073 ,092 ,204 ,056 ,349 ,043 ,157 ,000

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0006

Pearson

Correlation

,352* -,177 ,587** ,341* ,224 1 -,080 ,132 ,274 ,275 ,577**

Sig. (2-

tailed)

,041 ,315 ,000 ,049 ,204 ,651 ,456 ,117 ,116 ,000

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0007

Pearson

Correlation

,208 ,374* ,045 -,139 ,330 -,080 1 ,110 ,327 -,165 ,360*

Page 101: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

84

Sig. (2-

tailed)

,238 ,029 ,799 ,434 ,056 ,651 ,534 ,059 ,352 ,037

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0008

Pearson

Correlation

-,058 ,019 ,260 ,278 ,166 ,132 ,110 1 ,520** -,203 ,428*

Sig. (2-

tailed)

,743 ,915 ,137 ,111 ,349 ,456 ,534 ,002 ,250 ,012

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0009

Pearson

Correlation

,499** ,164 ,373* ,279 ,349* ,274 ,327 ,520** 1 ,007 ,755**

Sig. (2-

tailed)

,003 ,353 ,030 ,110 ,043 ,117 ,059 ,002 ,970 ,000

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0010

Pearson

Correlation

,088 -,160 ,102 ,057 ,248 ,275 -,165 -,203 ,007 1 ,314

Sig. (2-

tailed)

,622 ,367 ,564 ,748 ,157 ,116 ,352 ,250 ,970 ,070

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

Skor_t

otal

Pearson

Correlation

,629** ,162 ,626** ,504** ,648** ,577** ,360* ,428* ,755** ,314 1

Sig. (2-

tailed)

,000 ,359 ,000 ,002 ,000 ,000 ,037 ,012 ,000 ,070

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 102: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

85

LAMPIRAN VII

Correlations

VAR0

0001

VAR0

0002

VAR0

0003

VAR0

0004

VAR0

0005

VAR0

0006

VAR0

0007

VAR0

0008

VAR0

0009

VAR0

0010

Skor_total

VAR0

0001

Pearson

Correlation

1 ,379* ,405* ,226 ,286 ,181 ,181 ,063 ,093 ,278 ,642**

Sig. (2-

tailed)

,027 ,017 ,199 ,101 ,305 ,305 ,723 ,602 ,112 ,000

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0002

Pearson

Correlation

,379* 1 ,405* ,141 ,031 ,377* ,468** ,074 ,038 ,199 ,650**

Sig. (2-

tailed)

,027 ,017 ,427 ,861 ,028 ,005 ,679 ,829 ,260 ,000

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0003

Pearson

Correlation

,405* ,405* 1 -,046 ,346* ,055 ,080 ,044 -,070 ,300 ,497**

Sig. (2-

tailed)

,017 ,017 ,797 ,045 ,756 ,654 ,806 ,693 ,085 ,003

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0004

Pearson

Correlation

,226 ,141 -,046 1 ,142 ,357* ,306 ,150 ,009 -,204 ,397*

Sig. (2-

tailed)

,199 ,427 ,797 ,424 ,038 ,078 ,398 ,958 ,247 ,020

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0005

Pearson

Correlation

,286 ,031 ,346* ,142 1 ,268 ,114 -,240 ,162 ,005 ,454**

Sig. (2-

tailed)

,101 ,861 ,045 ,424 ,125 ,520 ,172 ,360 ,979 ,007

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0006

Pearson

Correlation

,181 ,377* ,055 ,357* ,268 1 ,619** ,060 ,160 ,095 ,694**

Sig. (2-

tailed)

,305 ,028 ,756 ,038 ,125 ,000 ,734 ,366 ,594 ,000

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0007

Pearson

Correlation

,181 ,468** ,080 ,306 ,114 ,619** 1 ,145 ,049 ,040 ,660**

Page 103: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

86

Sig. (2-

tailed)

,305 ,005 ,654 ,078 ,520 ,000 ,413 ,781 ,821 ,000

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0008

Pearson

Correlation

,063 ,074 ,044 ,150 -,240 ,060 ,145 1 -,230 -,036 ,161

Sig. (2-

tailed)

,723 ,679 ,806 ,398 ,172 ,734 ,413 ,191 ,838 ,363

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0009

Pearson

Correlation

,093 ,038 -,070 ,009 ,162 ,160 ,049 -,230 1 ,038 ,268

Sig. (2-

tailed)

,602 ,829 ,693 ,958 ,360 ,366 ,781 ,191 ,832 ,125

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0010

Pearson

Correlation

,278 ,199 ,300 -,204 ,005 ,095 ,040 -,036 ,038 1 ,362*

Sig. (2-

tailed)

,112 ,260 ,085 ,247 ,979 ,594 ,821 ,838 ,832 ,036

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

VAR0

0011

Pearson

Correlation

,642** ,650** ,497** ,397* ,454** ,694** ,660** ,161 ,268 ,362* 1

Sig. (2-

tailed)

,000 ,000 ,003 ,020 ,007 ,000 ,000 ,363 ,125 ,036

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 104: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

87

DOKUMENTASI

Pembagian lembar angket

Proses pengisian angket

Page 105: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

88

Page 106: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

86

BIOGRAFI PENULIS

Nama lengkap Wardah, biasa dipanggil Adda,

tempat tanggal lahir Malaysia, 13 Juli 1995. Merupakan

anak pertama dari pasangan bapak H. Muh. Yunus dan

ibu Nurhaedah. Penulis memulai pendidikan di SD Panca

Rijang Sidrap pada tahun 2001-2002, dan menamatkan

pendidikan SD di SD 197 Data Pinrang. Kemudian

melanjutkan pendidikan SMP pada tahun 2007 sampai

tamat SMA pada tahun 2013 di Pesantren DDI Lil-Banat

Parepare. Selanjutnya menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Parepare pada tahun 2013, pada jurusan Tarbiyah dan Adab, program studi

Pendidikan Agama Islam.

Pada tanggal 03 Januari 2018, penulis telah selesai mengerjakan skripsi

sebagai tugas akhir sekaligus persyaratan utama dalam meraih gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) pada program S1 di STAIN Parepare dengan judul skripsi

“PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAPA MOTIVASI

BELAJAR PESERTA DIDIK MA DDI LIL-BANAT PAREPARE”.

Page 107: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

86

Page 108: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

87

Page 109: PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP …repository.stainparepare.ac.id/671/1/13.1100.147.pdf · jurusan pendidikan agama islam (pai) fakultas tarbiyah dan adab institut agama

88