pengaruh formulasi ekstrak kunyit dalam sistem dispersi ... · i pengaruh formulasi ekstrak kunyit...

48
PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Ineke Andrayani NIM: 138114090 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: lamnga

Post on 17-May-2018

244 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM

DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI

KURKUMIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Ineke Andrayani

NIM: 138114090

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

i

PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM

DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI

KURKUMIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Ineke Andrayani

NIM: 138114090

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

ii

Persetujuan Pembimbing

PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM

DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI

KURKUMIN

Skripsi yang diajukan oleh:

Ineke Andrayani

NIM: 138114090

Telah disetujui oleh:

Pembimbing Utama

(Dr. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt.) tanggal

Pembimbing Pendamping

(Dr.rer.nat. Yosi Bayu Murti, M.Si., Apt.) tanggal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

iii

PENGESAHAN SKRIPSI BERJUDUL

PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM

DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI

KURKUMIN

Oleh:

Ineke Andrayani

NIM: 138114090

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

pada tanggal: 23 Januari 2017

Mengetahui,

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt.

Panitia Penguji Tanda Tangan

1. Dr. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt. ................................................

2. Dr.rer.nat. Yosi Bayu Murti, M.Si., Apt. ................................................

3. Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt. ................................................

4. Wahyuning Setyani, M.Sc., Apt. ................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarism dalam naskah

ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 16 Januari 2017

Penulis,

Ineke Andrayani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

If you wait to do everything until you’re sure it’s right, you’ll probably never do

much of anything –Win Borden-

Watch your thoughts for they become words. Watch your words for they become

actions. Watch your actions for they become habits. Watch your habits, for they

become your character. And watch your character, for it becomes your destiny!

What we think we become – Margaret Thatcher-

“Enjoy the Process. Enjoy the ride, and you’re gonna be okay”

Saya persembahkan karya ini

untuk Papa, Mama, Ryan, Iin,

dan para peneliti di luar sana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

vii

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Allah Bapa yang Maha Kuasa atas berkat dan

rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang

berjudul “Pengaruh Formulasi Ekstrak Kunyit Dalam Sistem Dispersi Padat

Maltodekstrin Terhadap Disolusi Kurkumin” ini ditulis sebagai salah satu syarat

untuk mendapatkan gelar sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma. Selama 8 bulan penelitian, penulis telah dibantu oleh banyak pihak baik

secara langsung maupun tidak langsung. Penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Anna Puspa Indrawati sebagai mama dan Irene Andrayani sebagai kakak

yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Dosen pembimbing utama dan dosen pembimbing pendamping, yaitu Ibu

Dr. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt., dan Bapak Dr.rer.nat. Yosi Bayu

Murti, M.Si., Apt. yang telah memberikan waktu dan kesabaran untuk

memberi saran, bimbingan, dan dukungan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi tersebut.

3. Ibu Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt. dan Ibu Wahyuning Setyani, M.Sc.,

Apt. selaku dosen penguji skripsi atas masukan yang membangun dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Mas Bima Windura, Mas Bimo Putranto, Pak Kayat, Pak Musrifin, Pak

Wagiran, Pak Parlan, dan Pak Kunto selaku laboran yang telah membantu

jalannya penelitian ini.

5. Kelompok skripsi Curcumin, Trensia Neovelina Imel S., Nadia Okky L.,

Richardus Yudistira, Bernadetta Inez Ludwinia, Kendhi Swandanu, Titi

Estetikaningtyas, Marcellina Dwinanda, dan Dendi Putro atas segala

dinamika, bantuan dan pelajaran yang diberikan.

6. Alexander Ignatius Kaparang, S.S., atas bantuannya dalam penyusunan

naskah.

7. Teman-teman penulis, Malvin Choco, Bramanda Ryan, Kirana Andranilla,

Ivana Tunggal, Yosia Adi F., Dian Putri Hastuti, Vinsensius Tiara P.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

viii

Chindy Christine, Sandria Sekarsari, Adeninova Atmojo, Rigia Tirza, dan

Giona Sintawang atas segala dukungannya dalam penulisan naskah.

8. Tim GLP 2015, Kak Galih, Kak Iton, Kak Alex, Windri, Cik Erica, Mam

Tata dan Mas Risang atas dukungan dan banyak hal yang telah diajarkan.

9. Teman-teman Metformin, FSM C 2013, FST 2013, para dosen pengajar

serta staff yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas dinamika, bantuan

dan segala hal yang telah diajarkan selama penulis belajar di Universitas

Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa naskah skripsi ini masih jauh dari sempurna,

maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini

dapat menjadi lebih baik. Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan atau

kekurangan dalam skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini

bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi pembaca.

Yogyakarta, 16 Januari 2017

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul... ..................................................................................................i

Halaman Persetujuan Pembimbing .....................................................................ii

Halaman Pengesahan ..........................................................................................iii

Pernyataan Keaslian Karya .................................................................................iv

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi ..........................................................v

Halaman Persembahan ........................................................................................vi

Prakata .................................................................................................................vii

Daftar Isi..............................................................................................................ix

Daftar Tabel... .....................................................................................................xi

Daftar Gambar... ..................................................................................................xii

Daftar Lampiran ..................................................................................................xiii

Abstrak ................................................................................................................iv

Abstract ...............................................................................................................xv

PENDAHULUAN...............................................................................................1

METODE PENELITIAN ....................................................................................2

Alat dan Bahan .............................................................................................2

Pembuatan Dispersi Padat ............................................................................2

Pembuatan Campuran Fisik .........................................................................2

Verifikasi Metode Analisis ..........................................................................3

Pembuatan Fase Gerak.........................................................................3

Pembuatan Larutan Seri Baku Pembanding Kerja Kurkumin .............3

Penetapan Linearitas ............................................................................3

Penetapan Akurasi dan Presisi .............................................................3

Uji Kelarutan ................................................................................................3

Uji Drug Load ..............................................................................................3

Uji disolusi ...................................................................................................4

Penetapan Kadar Kurkumin Terdisolusi ......................................................4

Analisis Hasil Uji Kelarutan dan Uji Disolusi .............................................4

HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................................4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

x

Dispersi Padat Ekstrak Kunyit-Maltodekstrin .............................................5

Verifikasi Metode Analisis ..........................................................................5

Uji Drug Load ..............................................................................................6

Uji Kelarutan ................................................................................................7

Uji Disolusi ..................................................................................................8

KESIMPULAN ...................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................12

LAMPIRAN ........................................................................................................15

BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Hasil Perhitungan Akurasi dan Presisi Metode .....................................6

Tabel II. Hasil Uji Drug Load DP dan CF Ekstrak Kunyit-Maltodekstrin (n=3)

.............................................................................................................................7

Tabel III. Hasil Uji Kelarutan DP dan CF Ekstrak Kunyit-Maltodekstrin (n=3)

.............................................................................................................................8

Tabel IV.Hasil DE menit ke 180 dari DP dan CF Ekstrak Kunyit-Maltodekstrin

(n=3) ....................................................................................................................10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kurva baku kurkumin dalam medium disolusi .................................6

Gambar 2. Grafik hubungan rata-rata persen terdisolusi DP dan CF Ekstrak

Kunyit-Maltodekstrin terhadap waktu ................................................................9

Gambar 3. Grafik nilai rata-rata DE 180’ dari DP 10%, 20% dan 30% .............11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica C-95)

.............................................................................................................................15

Lampiran 2. Perhitungan Rendemen Dispersi Padat dan Pengujian Drug Load

.............................................................................................................................16

Lampiran 3. Perhitungan Kelarutan DP dan CF .................................................17

Lampiran 4. Uji Statistik Kelarutan DP dan CF .................................................18

Lampiran 5. Data Hasil Uji Disolusi DP dan CF Ekstrak Kunyit-Maltodekstrin

.............................................................................................................................20

Lampiran 6. Perhitungan Parameter Uji Disolusi ...............................................22

Lampiran 7. Uji Statistik Parameter Disolusi .....................................................22

Lampiran 8. Hasil Perhitungan Linearitas, Akurasi, dan Presisi Metode Analisis

.............................................................................................................................25

Lampiran 9. Gambar Spektra Hasil KLT-Densitometri ......................................28

Lampiran 10. Foto Penelitian ..............................................................................30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

xiv

ABSTRAK

Kurkumin berpotensi untuk mencegah dan mengobati berbagai macam

penyakit. Namun, kurkumin memiliki bioavailabilitas yang rendah karena

kelarutan dan disoluinya yang rendah dalam air. Sistem dispersi padat (DP)

maltodekstrin merupakan salah satu cara untuk meningkatkan bioavailabilitas dari

kurkumin. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh sistem DP ekstrak

kunyit-maltodekstrin dan proporsi kadar ekstrak kunyit di dalamnya terhadap

disolusi kurkumin.

Dispersi padat dibuat menjadi tiga serial drug load menggunakan metode

spray drying. Uji disolusi menggunakan alat uji disolusi tipe dayung. Kadar

kurkumin terdisolusi dianalisis dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT)

densitometri. Hasil disolusi dihitung disolusi efisiensinya dan dianalisis

menggunakan program real statistic dari Microsoft Excel dengan taraf

kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan drug load dispersi padat ekstrak kunyit-

maltodekstrin yang didapatkan (2,62%, 6,41%, 10,85%) lebih rendah dari yang

diinginkan (10%, 20%, 30%). Dispersi padat mampu meningkatkan disolusi

kurkumin dibandingkan dengan disolusinya dalam campuran fisik pada drug load

2,62%. Namun pada drug load lebih dari 2,62%, sistem DP maltodekstrin tidak

mampu meningkatkan disolusi kurkumin. Hasil penelitian juga menunjukkan

profil disolusi antar drug load DP berbeda secara signifikan (p=0.03). Semakin

meningkatnya kadar ekstrak kunyit dalam sistem DP, maka disolusi kurkumin

menjadi semakin lambat.

Kata kunci: Disolusi, Dispersi padat, Kurkumin, Maltodekstrin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

xv

ABSTRACT

Curcumin is a potential compound to prevent and cure various human

diseases. However, curcumin has poor bioavailability due to poor water solubility

and low dissolution rate. Maltodextrin-based solid dispersion (SD) is one of the

methods to improve the bioavailability of curcumin. The study aims to determine

the effect of turmeric extract-maltodextrin solid dispersion and the turmeric

extract proportion on the curcumin dissolution.

Solid dispersion was made of a variety of drug load by spray drying. The

dissolution test was conducted by employing dissolution apparatus paddle

method. Dissolved curcumin concentration was examined using thin layer

chromatography with densitometry. The dissolution efficiency as the dissolution

parameter was analyzed by using Microsoft Excel real statistic with 95%

confidence level.

The result showed that the drug load of the SD (2,62%, 6,41%, 10,85%)

was lower than expected (10%, 20%, 30%). Solid dispersion could improve

curcumin dissolution compared to its physical mixture at 2,62% drug load.

However, if the drug load was more than 2,62%, the maltodextrin-based SD could

not increase the curcumin dissolution. The result showed that the three solid

dispersions’ dissolution profile were significantly different (p=0,03). The increase

of the turmeric extract in solid dispersion system made the curcumin dissolution

lower.

Key words: Dissolution, Solid Dispersion, Curcumin, Maltodextrin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

1

PENDAHULUAN

Kunyit mengandung kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin,

demetoksikurkumin, dan bisdemetoksikurkumin (Ravindran, P.N., Babu, K.N., Sivaraman

2007). Kurkumin bersifat sebagai antioksidan, anti-inflamasi, dan antikanker (Mcbarron

2012). Moghadamtousi, et al. (2014) menyatakan kurkumin juga memiliki aktivitas

antibakteri, antivirus, dan antijamur. Efek farmakologis dari kurkumin membuatnya

sebagai senyawa yang berpotensi untuk mencegah dan mengobati berbagai macam

penyakit manusia (Ravichandran 2013). Namun, berdasarkan penelitian Sermkaew et al.

(2013), kurkumin digolongkan dalam biopharmaceutical classification system (BCS) kelas

II, yang artinya memiliki permeabilitas yang tinggi (>10-5

cm/s) tetapi kelarutannya dalam

air rendah (1,34±0.02 mg/L). Rendahnya kelarutan obat dalam air akan membuat laju

disolusi rendah, sehingga absorpsi dan bioavailabilitas obat juga menjadi rendah (Kansara

et al. 2015).

Strategi untuk meningkatkan bioavailabilitas dari obat golongan BCS kelas II

adalah dengan meningkatkan laju disolusinya (Kansara et al. 2015). Salah satu metode

untuk meningkatkan laju disolusi obat dengan kelarutan rendah adalah dengan membentuk

dispersi padat (DP) (Patel et al. 2013). Dispersi padat adalah dispersi dari satu atau lebih

zat aktif dalam pembawa hidrofilik pada keadaan padat yang dibuat dengan metode

pelelehan (fusi), penguapan pelarut, atau pelelehan-penguapan pelarut (Chiou &

Riegelman 1971). Dispersi padat akan meningkatkan kecepatan disolusi karena

mengurangi ukuran partikel, memberi efek solubilisasi pada obat, dan meningkatkan

kemampuan untuk dibasahi (wettability) (Chowdary et al. 2014).

Maltodekstrin merupakan polisakarida yang dapat digunakan sebagai pembawa

dalam dispersi hasil spray drying untuk meningkatkan bioavailabilitas obat dengan

kelarutan rendah dan sebagai peningkat viskositas larutan untuk mencegah kristalisasi

(Rowe et al. 2009). Maltodekstrin adalah pembawa hidrofilik yang mampu meningkatkan

wettability sehingga dapat meningkatkan kelarutan obat. Berbagai penelitian menunjukkan

maltodekstrin dapat meningkatkan kelarutan dari obat BCS kelas II, antara lain Kumar

et.al. (2014) membuat nanokristal indometachin-maltodekstrin dengan metode spray

drying, Madgulkar et.al. (2015) melarutkan clotrimazole dalam larutan maltodekstrin,

Kunte et.al. (2010) membuat sediaan film Verapamil-maltodekstrin, dan Zhang et.al.

(2011) membuat emulsi kering turunan diklofenak dengan maltodekstrin. Seluruh

penelitian ini menunjukkan maltodekstrin berhasil meningkatkan kelarutan obat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

2

tergolong dalam BCS kelas II. Kurkumin termasuk dalam BCS kelas II, sehingga

penelitian ini dilakukan untuk membuktikan DP ekstrak kunyit-maltodekstrin yang dibuat

dengan metode spray drying mampu meningkatkan disolusi kurkumin dibandingkan

dengan disolusinya dalam campuran fisik (CF).

Disolusi obat dalam DP dipengaruhi oleh proporsi kadar obat dan pembawa.

Semakin banyak pembawa yang digunakan, kecepatan disolusi dari obat menjadi semakin

tinggi (Srinarong et al. 2010). Oleh karena itu, dalam penelitian ini dibuat tiga serial drug

load untuk mengetahui pengaruh proporsi kadar ekstrak kunyit (drug load) dalam sistem

dispersi padat maltodekstrin terhadap disolusi kurkumin.

METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak kunyit (PT.

Phytochemindo Reksa), baku kurkumin isolat dengan kadar 98% terhadap baku Nacalai,

maltodekstrin sebagai pembawa, dapar fosfat pH 6,0, Sodium Lauryl Sulfate (SLS)

(Merck), etanol teknis, asam fosfat p.a. (Merck), metanol p.a. (Merck), lempeng KLT

silika gel 60 F254 (Merck), kloroform p.a. (Merck), dan akuades.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas (Pyrex),

timbangan analitik (Mettler Toledo), alat uji disolusi tipe dayung (Guoming RC-6D), spray

dryer (LabPlant), densitometer (CAMAG TLC scanner 3), semiautomatic sampler

(CAMAG Linomat 5), bejana kromatografi (CAMAG), kertas saring (Whatman), hot plate

magnetic stirrer (Wilten & Co.), centrifuge (Gemmy Industrial Corp. PLC-05) pH-meter

(SI Analysis Lab 850), mikropipet dan makropipet (Socorex ACURA 825), dan sonikator

(Branson 2800).

Pembuatan Dispersi Padat

Dispersi padat dibuat menjadi 3 serial drug load yang kemudian dikuantifikasi

dengan uji drug load. Dispersi padat dibuat dengan cara ekstrak kunyit dilarutkan dalam

etanol, sedangkan maltodekstrin dilarutkan dalam akuades. Kedua larutan dicampurkan

dengan pengadukan dan pemanasan 60oC. Larutan dikeringkan menggunakan spray dryer

dengan parameter operasi: suhu inlet 110oC, suhu outlet 60

oC, feed rate 3-4 mL/min, dan

ukuran nozzle 2 mm. Serbuk yang didapat digerus dan disimpan dalam desikator.

Pembuatan Campuran Fisik

Campuran fisik sebagai kontrol dibuat menjadi 3 serial drug load yang sama

dengan DP, kemudian dikuantifikasi dengan uji drug load. Ekstrak kunyit dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

3

maltodekstrin ditimbang secara terpisah, kemudian dicampur menggunakan mortir dan

stamper hingga homogen. Serbuk kemudian disimpan dalam desikator.

Verifikasi Metode Analisis

Pembuatan Fase Gerak

Fase gerak dibuat berdasarkan optimasi yang telah dilakukan dalam penelitian

Trensia Neovelina Imel Sigalingging (2017), yaitu dengan mencampurkan kloroform,

etanol, dan asam fosfat 1% (50 : 1,92 : 0,15) mL.

Pembuatan Larutan Seri Baku Pembanding Kerja Kurkumin

Larutan induk konsentrasi 1 mg/mL dibuat dengan melarutkan baku kurkumin

dalam metanol. Larutan seri baku dibuat dengan mengencerkan larutan induk ke dalam

medium disolusi menjadi 9 seri konsentrasi dengan rentang konsentrasi antara 0,5-30

µg/mL. Larutan seri baku pembanding kerja kurkumin dibuat tiga replikasi dan dianalisis

dengan metode KLT densitometri untuk mendapatkan kurva baku kurkumin.

Penetapan Linearitas

Linearitas ditetapkan dengan menghitung nilai koefisien korelasi dari kurva baku

pembanding kerja kurkumin yang terdiri dari 9 seri konsentrasi. Signifikansi regresi

ditentukan dengan metode least square analysis (Microsoft Excel add-ins).

Penetapan Akurasi dan Presisi

Akurasi dan presisi dari metode ditetapkan berdasarkan guideline Association of

Official Analytical Chemist (AOAC) yang diukur dengan menganalisis tiga replikasi dari

tiga konsentrasi larutan baku yaitu 5 µg/mL, 15 µg/mL, dan 30 µg/mL. Akurasi metode

ditentukan dari persen perolehan kembali (recovery), sedangkan presisi metode dilihat dari

nilai koefisien variasi (CV).

Uji Kelarutan

Uji kelarutan dilakukan untuk mengetahui kelarutan DP dan CF. Sejumlah

sampel yang berlebih, dalam penelitian ini 25 mg, didispersikan dalam 25 ml dapar fosfat

pH 6,0. Larutan diaduk secara konstan selama 48 jam pada suhu ruangan dalam keadaan

terlindung dari cahaya dengan kecepatan pengadukan 75 rpm. Larutan kemudian dianalisis

menggunakan KLT densitometri.

Uji Drug Load

Uji dilakukan pada DP dan CF untuk mengetahui kadar kurkumin yang

sesungguhnya. Sejumlah 25 mg sampel dilarutkan dalam 25 mL metanol p.a., kemudian

dianalisis menggunakan KLT densitometri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

4

Uji Disolusi

Pengujian dilakukan berdasarkan panduan uji disolusi dari FDA (1997). Sampel

uji adalah DP dan CF sebanyak 500 mg yang dimasukan ke dalam cangkang kapsul

berukuran 00. Medium disolusi yang digunakan adalah 0,5% SLS dalam dapar fosfat pH

6,0 sebanyak 500 mL. Disolusi dilakukan pada kecepatan 75 rpm dan suhu 37±0,5oC.

Sebanyak 1 mL sampel diambil pada menit ke 10, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, dan 180,

kemudian disentrifugasi selama 5 menit dengan kecepatan 6000 rpm. Setiap pengambilan

sampel digantikan dengan medium disolusi yang baru pada suhu yang sama. Kadar

kurkumin dalam sampel disolusi dianalisis dengan KLT densitometri.

Penetapan Kadar Kurkumin Terdisolusi

Sebanyak 10 µL sampel ditotolkan pada lempeng KLT dan dielusi. Lempeng

KLT kemudian dideteksi menggunakan densitometer pada panjang gelombang maksimum,

yaitu 422 nm. Kadar kurkumin hasil deteksi dihitung menggunakan kurva baku kurkumin.

Analisis Hasil Uji Kelarutan dan Uji Disolusi

Perbandingan profil disolusi DP dan CF didapat dengan menghitung nilai

dissolution efficiency (DE) menggunakan metode trapezoid.

DE = ∫ 𝑦 .𝑑𝑡

𝑡2

𝑡1

𝑦100.(𝑡2−𝑡1) x 100

y sebagai persen kurkumin terdisolusi. DE merupakan luas area di bawah kurva

antara titik waktu t1 dan t2 dibandingkan dengan luas area 100% terdisolusi pada periode

waktu yang sama. Hasil uji kelarutan dan uji disolusi dianalisis menggunakan program real

statistic dari Microsoft Excel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dispersi padat ekstrak

kunyit-maltodekstrin terhadap disolusi kurkumin dibandingkan dengan disolusinya dalam

campuran fisik. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proporsi

kadar ekstrak kunyit (drug load) dalam sistem dispersi padat maltodekstrin terhadap profil

disolusi kurkumin. Kurkumin memiliki bioavailabilitas yang rendah dikarenakan kelarutan

dalam air dan laju disolusinya yang rendah. Strategi untuk meningkatkan bioavailabilitas

dari kurkumin adalah dengan meningkatkan laju disolusinya. Salah satu cara untuk

meningkatkan laju disolusi adalah dengan membentuk dispersi padat (Kansara et al. 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

5

Dispersi Padat Ekstrak Kunyit-Maltodekstrin

Dispersi padat dalam penelitian ini menggunakan maltodekstrin sebagai

pembawa karena akan memberikan efek solubilisasi (Chowdary et al. 2014) dan memiliki

glass transition temperature (Tg) yang tinggi (169oC) sehingga akan menghasilkan bentuk

amorf (Aulton 2002). Campuran ekstrak kunyit dan maltodekstrin membentuk suspensi

karena perbedaan kelarutan dari keduanya. Kunyit larut dalam etanol tetapi tidak larut

dalam air, sedangkan maltodekstrin larut dalam air tetapi sedikit larut dalam etanol. Cara

mengatasi perbedaan kelarutan ini adalah dengan mengoptimasi komposisi air dan etanol

agar ekstrak kunyit dan maltodekstrin dapat bercampur. Hasil spray drying adalah serbuk

berukuran kecil, berwarna kuning terang, dan bersifat higroskopis.

Campuran DP dibuat dengan total berat awal 50 gram. Jumlah serbuk yang

didapat dari hasil spray drying untuk drug load 10%, 20%, dan 30% masing-masing adalah

7,61 g, 6,97 g, dan 5,11 g, maka nilai rendemen masing-masing adalah sebesar 15,2%,

13,9%, dan 10,2%. Rendahnya nilai rendemen disebabkan oleh kurang optimalnya kondisi

operasi spray drying, sehingga banyak serbuk yang menempel di dinding chamber.

Menurut Avila et al. (2015), efektivitas nilai rendemen dipengaruhi oleh komposisi

campuran dan kondisi saat proses spray drying. Campuran dengan konsentrasi

maltodekstrin yang rendah akan memiliki nilai rendemen yang lebih rendah karena jumlah

maltodekstrin yang sedikit akan memperkecil kerapatan dan viskositas campuran sehingga

menyebabkan kecepatan radial meningkat. Hal ini membuat droplets menempel pada

chamber pada kecepatan dan intensitas yang lebih tinggi (Avila et al. 2015). Teori ini

sesuai dengan hasil penelitian, yaitu semakin meningkatnya drug load, nilai rendemen

yang didapatkan semakin kecil karena jumlah maltodekstrin di dalamnya semakin sedikit.

Selain itu, Avila et al. (2015) menyatakan kecepatan atomizer disk yang tinggi

pada jumlah maltodekstrin yang besar juga akan menurunkan nilai rendemen.

Meningkatnya kecepatan atomizer disk akan memperkecil droplets, sehingga

menyebabkan meningkatnya suhu outlet. Hal ini menyebabkan meningkatnya adhesi

dengan dinding chamber. Oleh karena itu, disarankan untuk dilakukan optimasi kondisi

spray drying agar didapatkan nilai rendemen yang lebih tinggi.

Verifikasi Metode Analisis

Metode yang digunakan telah divalidasi oleh Trensia Neovelina Imel

Sigalingging (2017). Panjang gelombang maksimum dari kurkumin dalam sistem DP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

6

maltodekstrin adalah 422 nm. Dalam penelitian ini dilakukan verifikasi metode untuk

menetapkan linearitas, akurasi dan presisi dari metode.

Linearitas ditetapkan dengan membuat kurva baku kurkumin yang berisi 3

replikasi dari 9 seri konsentrasi antara 0,5-30 µg/mL. Berdasarkan perhitungan regresi

linear didapatkan nilai kemiringan (slope) 567,27, intersep 167,54 dan koefisien korelasi

0,992. AOAC merekomendasikan nilai koefisien korelasi suatu metode yang baik adalah

>0,99, maka metode yang digunakan ini dapat dikatakan sudah linear.

Akurasi dan presisi dari metode diperoleh dengan mengukur 3 replikasi dari

konsentrasi 5 µg/mL, 15 µg/mL, dan 30 µg/mL. Hasil persen recovery dan koefisien

variasi (CV) yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel I. Berdasarkan AOAC, syarat rata-

rata persen recovery untuk konsentrasi 5 µg/mL dan 15 µg/mL adalah antara 80-110%,

sedangkan untuk konsentrasi 30 µg/mL adalah antara 90-107%. Menurut AOAC, syarat

CV maksimal untuk konsentrasi 5 µg/mL adalah antara 7,3%–11%, sedangkan CV

maksimal untuk konsentrasi 15 µg/mL dan 30 µg/mL adalah antara 5,3%-7,3%.

Berdasarkan perhitungan, metode yang digunakan sudah memenuhi syarat akurasi dan

presisi dari AOAC.

Tabel I. Hasil Perhitungan Akurasi dan Presisi Metode

Sampel Rata-rata persen

recovery (%) SD CV (%)

5 (µg/mL) (n=3) 99,65 2,57 2,58

15 (µg/mL) (n=3) 107,10 5,11 4,77

30 (µg/mL) (n=3) 97,89 6,49 6,63

Gambar 1. Kurva baku kurkumin dalam medium disolusi

Uji Drug Load

Uji drug load dilakukan untuk mengetahui jumlah kurkumin yang sesungguhnya

di dalam DP dan CF. Baik DP maupun CF tidak mencapai drug load yang diinginkan (lihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

7

Tabel II.). Ketidaksesuaian pada CF dikarenakan proses homogenisasi yang kurang

optimal dan terjadinya pemisahan selama penyimpanan. Ukuran partikel ekstrak kunyit

dan maltodekstriin yang berbeda menyebabkan terjadinya pemisahan. Hal ini

menyebabkan campuran tidak homogen, sehingga sampel uji yang diambil dapat

mengandung ekstrak kunyit yang lebih sedikit atau lebih banyak dari yang seharusnya.

Ketidaksesuaian drug load DP dapat disebabkan karena campuran yang tidak

homogen dan terjadinya degradasi kurkumin terhadap cahaya selama proses spray drying.

Campuran ekstrak kunyit dan maltodekstrin membentuk suspensi, sehingga partikel tidak

terdispersi secara homogen dalam larutan saat proses spray drying. Selain itu, proses spray

drying tidak memungkinkan untuk dilindungi dari cahaya, sehingga kurkumin yang

bersifat fotosensitif (Stankovic 2004) dapat mengalami degradasi selama proses tersebut.

Hal ini menyebabkan kadar kurkumin dalam campuran DP lebih kecil dari yang

seharusnya.

Tabel II. Hasil Uji Drug Load DP dan CF Ekstrak Kunyit-Maltodekstrin (n=3)

Sampel CF 10% (%) DP 10%

(%) CF 20% (%)

DP 20%

(%) CF 30% (%)

DP 30%

(%)

Replikasi 1 14,42 2,55 18,07 6,13 35,06 10,78

Replikasi 2 15,36 2,59 19,30 6,09 37,53 10,36

Replikasi 3 14,30 2,73 18,44 7,01 37,17 11,41

�̅� ± SD 14,69 ± 0,58 2,62 ± 0,09 18,60 ± 0,63 6,41 ± 0,52 36,59 ± 1,33 10,85 ±0,53

Uji Kelarutan

Menurut hukum Noyes-Whitney, kelarutan berhubungan dengan laju disolusi.

Semakin meningkatnya kelarutan suatu obat, maka laju disolusi juga akan semakin

meningkat. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan uji kelarutan untuk mengetahui

kelarutan DP dan CF. Hasil uji kelarutan dapat dilihat pada tabel III. Dalam uji tersebut,

pada drug load 10% hanya didapatkan satu data dari tiga replikasi sehingga tidak dapat

dihitung rata-rata dan standar deviasinya. Sedangkan pada drug load 20%, tidak

didapatkan kelarutan DP dan CF. Pengujian telah diulang pada tiga batch yang berbeda,

dan hasilnya sama yaitu tidak didapatkan nilai kelarutan karena peak tidak terdeteksi oleh

densitometer. Hal ini dapat dikarenakan kurkumin dalam dapar fosfat membeku akibat

penggunaan gas nitrogen saat proses penotolan pada lempeng KLT. Kurkumin yang

membeku ini tertinggal pada linomat, sehingga konsentrasi kurkumin dalam dapar fosfat

akan semakin mengecil sehingga tidak terdeteksi oleh densitometer. Hal ini dapat diatasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

8

dengan tidak menggunakan nitrogen dan melakukan spike larutan baku pada larutan

sampel agar dapat terdeteksi.

Hasil uji kelarutan menunjukkan kelarutan drug load 30% baik DP maupun CF

adalah yang paling tinggi. Hal ini terjadi karena semakin tinggi drug load, semakin banyak

jumlah ekstrak kunyit, sehingga semakin banyak pula kurkumin yang terlarut. Nilai

kelarutan DP 10% dan 30% lebih besar dibandingkan kelarutan CF masing-masing, tetapi

berdasarkan uji statistik, kelarutan DP 10% dan 30% tidak berbeda signifikan (p>0,05)

dengan kelarutan CF-nya masing-masing. Hasil menunjukkan sistem DP maltodekstrin

belum mampu meningkatkan kelarutan kurkumin secara signifikan dibandingkan dengan

CF.

Tabel III. Hasil Uji Kelarutan DP dan CF Ekstrak Kunyit-Maltodekstrin (n=3)

Sampel CF 10%

(%)

DP 10%

(%)

CF 20%

(%)

DP 20%

(%)

CF 30%

(%)

DP 30%

(%)

Replikasi 1 0,54 nd nd nd 0,68 1,27

Replikasi 2 nd 1,60 nd nd 1,07 2,81

Replikasi 3 nd nd nd nd 0,57 1,03

�̅� ± SD 0,54* 1,60* nd nd 0,77 ± 0,26 1,70 ± 0,97

nd - dilakukan pengulangan pengujian pada tiga batch yang berbeda, hasilnya sama yaitutidak terdeteksi oleh

densitometer

* - data tidak memenuhi untuk dihitung rata-rata dan standar deviasi

Uji Disolusi

Hasil uji disolusi DP dan CF dihitung persen kurkumin yang terdisolusi dan

disolusi efisiensinya (DE). DE merupakan perbandingan luas di bawah kurva disolusi

dengan luas segiempat seratus persen zat aktif larut dalam medium pada waktu tertentu

(Khan 1975). Hasil perhitungan persen kurkumin terdisolusi membentuk profil disolusi

seperti pada Gambar 2. Pada CF, semakin tinggi drug load, jumlah persen terdisolusi

semakin meningkat, hal ini disebabkan semakin meningkatkan drug load, maka semakin

banyak jumlah ekstrak kunyit, sehingga semakin banyak pula kurkumin yang terlarut. Hal

ini sudah sesuai dengan uji kelarutannya, dimana kelarutan CF 30% lebih besar daripada

kelarutan CF 10%, sehingga persen kurkumin terdisolusi pada CF 30% lebih banyak.

Sedangkan pada DP, semakin tinggi drug load, persen terdisolusi semakin sedikit yang

artinya kecepatan disolusi semakin menurun. Hal ini tidak sesuai dengan hasil uji

kelarutan, dimana kelarutan DP 30% lebih besar dibandingkan kelarutan DP 10%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

9

Ketidaksesuaian ini dapat dikarenakan terjadinya kristalisasi pada proses disolusi DP 30%.

Signifikansi hasil tersebut dilihat dengan mebandingkan DE pada menit ke 180 (DE 180’).

Gambar 2. Grafik hubungan rata-rata persen terdisolusi DP dan CF Ekstrak Kunyit-

Maltodekstrin terhadap waktu

Penelitian ini membandingkan DE 180’ DP dan CF masing-masing drug load

untuk melihat pengaruh DP ekstrak kunyit-maltodekstrin terhadap profil disolusi (lihat

Tabel IV.). Pada drug load 10%, DP dan CF berbeda signifikan (p=0.02) karena DE 180’

dari DP lebih besar dibandingkan CF. Hal ini didukung dari hasil uji kelarutan, yaitu

kelarutan DP 10% lebih besar dibandingkan kelarutan CF 10%, sehingga disolusi DP 10%

lebih tinggi. DE 180’ DP dan CF pada drug load 20% tidak berbeda signifikan (p=0.35).

Sedangkan pada drug load 30%, DE 180’ DP dan CF berbeda signifikan (p=0.02) karena

DE 180’ dari CF lebih besar dibandingkan DP. Hasil disolusi drug load 30% tidak sesuai

dengan hasil uji kelarutannya, dimana kelarutan DP lebih besar dibandingkan CF. Hal ini

dapat disebabkan karena terjadinya presipitasi dan kristalisasi selama proses disolusi.

Seiring berjalannya disolusi, sampel DP 20% dan 30% semakin membengkak dan sulit

terbasahi. Peristiwa yang sama terjadi pada penelitian Kanaujia et al. (2011) yang

membuat dispersi padat Ketoconazol. Ukuran partikel yang membesar membuat laju

disolusi menurun (Kanaujia et al. 2011). Selain itu, menurut Purohit dan Taylor (2015),

profil disolusi DP bergantung pada jumlah pembawa di dalamnya. Semakin sedikit

pembawa, maka kemungkinan untuk terjadinya kristalisasi semakin besar. Pada DP 20%

dan 30%, jumlah maltodekstrin lebih sedikit dibandingkan dengan DP 10%, sehingga

maltodekstrin tidak mampu membantu kurkumin untuk terbasahi. Mobilitas kurkumin

menjadi lebih cepat ketika maltodekstrin yang hidrofilik larut terlebih dulu dalam medium,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

10

sehingga kurkumin akan cenderung mengalami kristalisasi yang menyebabkan

menurunnya kelarutan. Hal ini mengakibatkan profil disolusi menurun. Berdasarkan hasil

penelitian, dapat disimpulkan bahwa sistem dispersi padat maltodekstrin mampu

meningkatkan disolusi kurkumin pada drug load 2,62%.

Tabel IV. Hasil DE menit ke 180 dari DP dan CF Ekstrak Kunyit-Maltodekstrin (n=3)

Sampel CF 10%

(%) SD 10% (%)

CF 20%

(%)

SD 20%

(%) CF 30% (%)

SD 30%

(%)

Rep1 5,58 41,29 5,63 2,67 11,33 0,39

Rep 2 4,99 35,37 5,65 8,76 12,80 0,92

Rep 3 4,51 44,68 5,86 3,19 12,46 2,00

�̅� ± SD 5,02 ± 0,53 40,45 ± 4,71 5,71 ± 0,13 4,87 ± 3,38 12,19 ± 0,77 1,10 ± 0,82

Rep – replikasi

Sistem dispersi padat matltodekstrin dengan drug load 2,62% mampu

meningkatkan laju disolusi kurkumin dapat dikarenakan adanya pengecilan ukuran partikel

(Chowdary et al. 2014), pengurangan kristalisasi kurkumin (Donsí et al. 2010), dan efek

solubilisasi dari maltodekstrin (Chowdary et al. 2014). Dispersi padat akan memperkecil

ukuran partikel, sehingga meningkatkan luas permukaan kontak zat aktif dengan medium

(Janssens & Van den Mooter 2009). Sesuai dengan hukum Noyes-Whitney, dimana

semakin besar luas permukaan kontak dengan medium, semakin besar pula laju disolusi.

Bergabungnya kurkumin dan maltodekstrin akan mengurangi kristalisasi kurkumin (Donsí

et al. 2010). Maltodekstrin memiliki kelarutan yang tinggi dalam air dan Tg yang tinggi

(Avila et al. 2015), sehingga akan menghasilkan bentuk amorf. Bentuk amorf memiliki

energi bebas yang lebih tinggi dibandingkan bentuk kristal, maka kelarutannya akan

menjadi lebih tinggi (Janssens & Van den Mooter 2009). Dalam dispersi padat, kurkumin

akan diperangkap oleh maltodekstrin, sehingga mampu kontak dan dibasahi oleh medium.

Pembawa akan memberikan efek solubilisasi pada obat (Chowdary et al. 2014). Lapisan

difusi segera terbentuk di sekitar partikel obat pada awal disolusi karena pembawa

terdisolusi sepenuhnya dalam waktu singkat (Chiou & Riegelman 1971). Teori ini dapat

dipastikan dengan menguji dispersi padat menggunakan difference scanning calorimetry

(DSC), FTIR, dan Scanning Electron Microscopy (SEM) untuk melihat bentuk partikel dan

interaksi yang terbentuk dalam dispersi padat.

Pengaruh drug load terhadap disolusi kurkumin dilihat dengan cara

membandingkan DE 180’ antar drug load. Berdasarkan hasil uji statistik, ketiga DE 180’

memiliki perbedaan yang signifikan dengan nilai signifikansi 0,03 pada taraf kepercayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

11

95%. Dapat disimpulkan dari grafik Gambar 3 dan hasil analisis statistik bahwa semakin

tinggi drug load, kecepatan disolusi semakin menurun. Hal ini dikarenakan semakin

meningkatnya drug load, jumlah maltodekstrin semakin sedikit, sehingga tidak cukup

untuk membantu pembasahan kurkumin dan menyebabkan kurkumin mengalami

kristalisasi. Kristalisasi kurkumin akan menurunkan kelarutan dari kurkumin, akibatnya

laju disolusi juga menurun.

Hasil uji ini sesuai dengan penelitian Srinarong et al. (2010) tentang pengaruh drug load

terhadap disolusi dispersi padat, yaitu semakin tinggi kadar obat dalam dispersi padat,

maka kecepatan disolusi obat akan semakin menurun. Dalam penelitian ini belum

diketahui pengaruh drug load 2,6-4% terhadap disolusi kurkumin, sehingga dapat

dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui drug load yang optimal untuk DP

ekstrak kunyit-maltodekstrin.

KESIMPULAN

Drug load dispersi padat yang diperoleh lebih kecil dari yang diinginkan karena

adanya pengaruh dari proses spray drying. Dispersi padat ekstrak kunyit-maltodekstrin

mampu meningkatkan disolusi kurkumin dibandingkan dengan disolusinya dalam

campuran fisik pada maksimal drug load 2,62%. Proporsi kadar ekstrak kunyit dalam

sistem dispersi padat maltodekstrin berpengaruh terhadap disolusi kurkumin, yaitu semakin

meningkatnya kadar ekstrak kunyit, maka disolusi kurkumin semakin lambat.

Berdasarkan hasil penelitian, saran dari penulis adalah dilakukan optimasi

kondisi operasi spray drying untuk dispersi padat ekstrak kunyit-maltodekstrin dan

pengujian disolusi untuk melihat pengaruh drug load 2,6-4% terhadap disolusi kurkumin.

Selain itu, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui Tg, interaksi antara

kurkumin-maltodekstrin, dan bentuk partikel dari dispersi padat.

40,45

4,87 1,1 0

10

20

30

40

50

DP 2,62% DP 6,41% DP 10,85%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

12

DAFTAR PUSTAKA

AOAC International, 2016, Appendix F: Guidelines for Standard Method Performance

Requirements, AOAC Official Methods of Analysis, pp. 1-18

Aulton, M.E., 2002. Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design 2nd ed., London:

Churchill Livingstone, pp. 389-390.

Avila, E.L., Rodriquez, M.C. & Velasquez, H.J.C., 2015. Influence of Maltodextrin and

Spray Drying Process Conditions on Sugarcane Juice Powder Quality. 68(1),

pp.7509–7520.

Chiou, W.L. & Riegelman, S., 1971. Pharmaceutical Applications of Solid Dispersion

Systems. Journal of pharmaceutical sciences, 60(9), pp.1281–1302.

Chowdary, K.P.R., Shankar, K.R. & Subbalakshmi, M., 2014. Recent Research on Solid

Dispersions-A Review. Journal of Global Trends in Pharmaceutical Sciences, 5(2),

pp.1612–1623.

Donsí, F. et al., 2010. Preparation of Curcumin Sub-micrometer Dispersions by High-

Pressure Homogenization. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 58, pp.2848–

2853.

FDA, 1997. Guidance for Industry Guidance for Industry Dissolution Testing of

Immediate Release Solid Oral Dosage Forms. Center for Drug Evaluation and

Research, 1–11.

Janssens, S. & Van den Mooter, G., 2009. Review: physical chemistry of solid dispersions.

Journal of Pharmacy and Pharmacology, 61, pp.1571–1586.

Kanaujia, P. et al., 2011. Nanoparticle Formation and Growth During In Vitro Dissolution

of Ketoconazole Solid Dispersion. Journal of Pharmaceu, 100(7), pp.2876–2885.

Kansara, H., Panola, R. & Mishra, A., 2015. Techniques used to Enhance Bioavailability

of BCS Class II Drugs: A Review. International Journal of Drug Development and

Research, 7(1), pp.82–93.

Khadka, P. et al., 2014. Pharmaceutical particle technologies : An approach to improve

drug solubility , dissolution and bioavailability. Asian Journal of Pharmaceutical

Sciences, 9(6), pp.304–316.

Khan, K.A., 1975. The concept of dissolution efficiency. Journal of Pharmacy and

Pharmacology, 27(1), pp.48–49.

Kumar, S., Gokhale, R., Burgess, D.J., 2014, Sugars as Bulking Agents to Prevent Nano-

Crystal aggregation Spray or Freeze-drying, International Journal of Pharmaceutics,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

13

471, 303-311.

Kunte, S., and Tandale, P., 2010, Fast Dissolving Strips: A Novel Approach for The

Delivery of Verapamil, Journal of Pharmacy and Bioallied Sciences, 2(4), 325-328.

Madgulkar, A., Bandivadekar, M., Shid, T., Rao, S., 2015, Sugars as Solid Dispersion

Carrier to Improve Solubility and Dissolution of the BCS Class II Drug: Clotrimazole,

Drug Development and Industrial Pharmacy, 1-11.

Mcbarron, J., 2012. Curcumin The 21st Century Cure, USA: To Your Health Books, p. 3.

Moghadamtousi, S.Z., Kadir, H.A., Hassandarvish, P., Tajik, H., Abubakar, S., and Zandi,

K., 2014, A Review on Antibacterial, Antiviral, and Antifungal Activity of Curcumin,

Bioimed Research International, 1-12.

Patel, C.J. et al., 2013. A Recent Approach For Solubility and Bioavailability

Enhancement: Solid Dispersion. Journal of Drug Discovery and Therapeutics, 1(4),

pp.34–39.

Purohit, H.S., and Taylor, L.S., 2015, Phase Separation Kinetics in Amorphous Solid

Dispersions Upon Exposure to Water, Molecular Pharmaceutics, pp. 1-47.

Ravichandran, R., 2013. Studies on Dissolution Behaviour of Nanoparticulate Curcumin

Formulation. Advances in Nanoparticles, 2, pp.51–59.

Ravindran, P.N., Babu, K.N., Sivaraman, K., 2007. Turmeric The genus Curcuma. Florida:

CRC Press, pp. 2,6,297-302.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J. & Quinn, M.E., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients

6th ed., USA: Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association, pp. 651-

652.

Sermkaew, N. et al., 2013. Development , Characterization and Permeability Assessment

Based on Caco-2 Monolayers of Self-Microemulsifying Floating Tablets of

Tetrahydrocurcumin. AAPS PharmSciTech, 14(1), pp.321–331.

Sigalingging, T.N.I., 2017. Pengembangan Metode Kromatografi Lapis Tipis-Densitometri

untuk Analisis Kurkumin dalam Medium Disolusi dari Dispersi Padat Ekstrak Kunyit-

Maltodekstrin. Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Farmasi USD.

Srinarong, P. et al., 2010. Effect of drug-carrier interaction on the dissolution behavior of

solid dispersion tablets. Pharmaceutical Development and Technology, 15(5),

pp.460–468.

Stankovic, I., 2004. Curcumin Chemical and Technical Assessment. JECFA FAO, 61,

pp.1–8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

14

Zhang, J., Zheng, Z., Gao, Y., and Zhang, Y., 2011, Spray-dried Oil-in-water Emulsion to

Improve the Intestinal Absorption and Oral Bioavailability of ZLR-8, a Nitric Oxide-

relasing Derivative of Diclofenac, Journal of Pharmacy and Pharmacology, 63, 1531-

1538.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

15

LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica C-

95)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

16

LAMPIRAN DATA

Lampiran 2. Perhitungan Rendemen Dispersi Padat dan Pengujian Drug

Load

Nilai rendemen = Berat yang diperoleh

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 x 100%

Contoh: Rendemen DP 10% = 7,612 𝑔

50 𝑔 x 100% = 15,22%

Tabel 1. Perhitungan Rendemen Dispersi Padat

Berat

campuran (g)

Berat yang

diperoleh (g) Rendemen (%)

DP 10% 50 7,612 15,22

DP 20% 50 6,973 13,95

DP 30% 50 5,108 10,22

Tabel 2. Drug Load DP dan CF Ekstrak Kunyit-Maltodekstrin

Sampel Drug load (%) Rata-Rata (%)

CF 10%

Replikasi 1 14,42

14,69 Replikasi 2 15,36

Replikasi 3 14,30

DP 10%

Replikasi 1 2,55

2,62 Replikasi 2 2,59

Replikasi 3 2,73

CF 20%

Replikasi 1 18,07

18,60 Replikasi 2 19,30

Replikasi 3 18,44

DP 20%

Replikasi 1 6,13

6,41 Replikasi 2 6,09

Replikasi 3 7,01

CF 30%

Replikasi 1 35,06

36,59 Replikasi 2 37,53

Replikasi 3 37,17

DP 30%

Replikasi 1 10,78

10,85 Replikasi 2 10,36

Replikasi 3 11,41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

17

Lampiran 3. Perhitungan Kelarutan DP dan CF

Tabel 1. Kelarutan DP dan CF Ekstrak Kunyit-Maltodekstrin

Sampel Kelarutan (µg/mL) Rata-Rata (µg/mL)

CF 10%

Replikasi 1 0,54

0,18 Replikasi 2 nd Replikasi 3 nd

DP 10%

Replikasi 1 nd

0,53 Replikasi 2 1,60 Replikasi 3 nd

CF 20%

Replikasi 1 nd

nd

Replikasi 2 nd

Replikasi 3 nd

DP 20%

Replikasi 1 nd

nd Replikasi 2 nd

Replikasi 3 nd

CF 30%

Replikasi 1 0,68

0,77 Replikasi 2 1,07 Replikasi 3 0,57

DP 30%

Replikasi 1 1,27

1,70 Replikasi 2 2,81 Replikasi 3 1,03

nd = not detected, tidak terdeteksi oleh denstiometer karena konsentrasi lebih kecil dari LOD,

yaitu 0.96 µg/mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

18

Lampiran 4. Uji Statistik Kelarutan DP dan CF

Contoh uji statistik yang dilakukan pada data kelarutan

Gambar 1. Uji normalitas data kelarutan drug load 30% menggunakan Shapiro-

Wilk pada Microsoft Excel Add-Ins

Gambar 2. Uji t tidak berpasangan data kelarutan drug load 30% pada Microsoft

Excel Add-Ins

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

19

Gambar 3. Uji homogenitas data kelarutan drug load 30% pada Microsoft Excel

Add-Ins

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

20

Lampiran 5. Data Hasil Uji Disolusi DP dan CF Ekstrak Kunyit-

Maltodekstrin

Tabel 1. Data penimbangan sampel uji disolusi DP dan CF

replikasi

1

replikasi

2

replikasi

3

replikasi

1

replikasi

2

replikasi

3

Kapsul (g) 0,124 0,116 0,123 0,121 0,125 0,122

Kapsul+isi (g) 0,624 0,617 0,622 0,621 0,625 0,621

isi (g) 0,500 0,501 0,499 0,500 0,500 0,499

Berat

kurkuminoid

(mg)

73,45 73,60 73,30 13,10 13,10 13,07

CF DP

Contoh data hasil uji disolusi CF dan DP 10%

Tabel 2. Data hasil uji disolusi DP 10%

rep 1 rep 2 rep 3 rep 1 rep 2 rep 3

0 0 0 0 0 0 0 0

10' 0,43 1,09 1,55 1,64 4,17 5,91 3,91

15' 0,45 2,44 2,84 1,73 9,31 10,87 7,30

30' 3,85 4,39 6,48 14,71 16,75 24,77 18,74

45' 10,62 5,03 9,37 40,54 19,21 35,85 31,87

60' 9,89 9,60 11,12 37,75 36,63 42,54 38,97

90' 15,04 12,78 12,32 57,40 48,78 47,11 51,09

120' 9,86 12,26 16,76 37,63 46,78 64,09 49,50

150' 14,94 11,12 14,38 57,03 42,43 54,99 51,48

180' 20,30 12,90 18,08 77,50 49,25 69,15 65,30

WaktuKonsentrasi (µg/mL) %disolusi Rata-rata

%Disolusi

Rep = replikasi

Konsentrasi = konsentrasi kurkumin dalam medium disolusi

%disolusi = jumlah kurkumin terdisolusi pada waktu tertentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

21

Tabel 3. Data hasil uji disolusi CF 10%

rep 1 rep 2 rep 3 rep 1 rep 2 rep 3

0 0 0 0 0 0 0 0

10' 3,73 1,26 2,17 2,54 0,86 1,48 1,62

15' 4,80 1,51 2,36 3,27 1,02 1,61 1,97

30' 8,75 3,35 4,49 5,96 2,27 3,06 3,76

45' 7,13 5,10 4,92 4,85 3,46 3,36 3,89

60' 9,19 4,80 5,85 6,26 3,26 3,99 4,50

90' 8,61 7,77 6,99 5,86 5,28 4,77 5,30

120' 9,73 9,28 8,14 6,62 6,30 5,55 6,16

150' 9,12 12,41 9,98 6,21 8,43 6,81 7,15

180' 8,63 11,91 8,29 5,88 8,09 5,66 6,54

WaktuKonsentrasi (µg/mL) %disolusi Rata-rata

%Disolusi

Rep = replikasi

Konsentrasi = konsentrasi kurkumin dalam medium disolusi

%disolusi = jumlah kurkumin terdisolusi pada waktu tertentu

Gambar 1. Grafik hubungan antara waktu dan persen terdisolusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

22

Lampiran 6. Perhitungan Parameter Uji Disolusi

Area under curve (AUC) dari grafik hubungan antara waktu dan persen terdisolusi

dihitung dengan metode trapezoid. Sedangkan nilai disolusi efisiensi dihitung

dengan rumus:

DE = ∫ 𝑦 .𝑑𝑡

𝑡2

𝑡1

𝑦100.(𝑡2−𝑡1) x 100

Contoh data perhitungan adalah sebagi berikut:

Tabel 1. Data hasil perhitungan AUC dan DE CF 10%

rep1 rep 2 rep 3 rep1 rep 2 rep 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 12,68 4,28 7,40 1,27 0,43 0,74 0,81 0,42

15 14,50 4,70 7,72 1,81 0,60 1,01 1,14 0,62

30 69,17 24,74 35,01 3,21 1,12 1,67 2,00 1,08

45 81,09 43,03 48,14 3,94 1,71 2,18 2,61 1,18

60 83,34 50,41 55,14 4,35 2,12 2,56 3,01 1,18

90 181,80 128,01 131,42 4,92 2,84 3,16 3,64 1,12

120 187,26 173,68 154,79 5,25 3,57 3,66 4,16 0,94

150 192,41 221,01 185,39 5,48 4,33 4,17 4,66 0,72

180 181,25 247,89 186,97 5,58 4,99 4,51 5,02 0,53

waktu

(menit)

AUC DE Rata-

rata DESD

Rep = replikasi

Tabel 2. Data hasil perhitungan AUC dan DE DP 10%

rep1 rep 2 rep 3 rep1 rep 2 rep 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 8,21 20,87 29,57 0,82 2,09 2,96 1,955 1,074

15 8,44 33,70 41,97 1,11 3,64 4,77 3,172 1,874

30 123,32 195,40 267,32 4,67 8,33 11,30 8,098 3,321

45 414,39 269,71 454,62 12,32 11,55 17,63 13,833 3,313

60 587,17 418,84 587,94 19,03 15,64 23,02 19,230 3,695

90 1427,13 1281,13 1344,80 28,54 24,66 30,29 27,832 2,881

120 1425,41 1433,43 1667,93 33,28 30,44 36,62 33,448 3,091

150 1419,89 1338,16 1786,18 36,09 33,27 41,20 36,857 4,018

180 2017,89 1375,14 1862,09 41,29 35,37 44,68 40,446 4,713

waktu

(menit)

AUC DE Rata-

rata DESD

Rep = replikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

23

Lampiran 7. Uji Statistik Parameter Disolusi

Contoh uji stastik DE menit ke 180 pada CF dan DP 10%

Gambar 1. Uji normalitas data DE 180’ drug load 10% menggunakan Shapiro-Wilk

pada Microsoft Excel Add-Ins

Gambar 2. Uji Mann-Whitney data DE 180’ drug load 10% pada Microsoft Excel

Add-Ins

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

24

Hasil uji statistik DE 180’ antar drug load dispersi padat adalah sebagai berikut

Gambar 3. Uji normalitas data DE 180’ antar drug load menggunakan Shapiro-

Wilk pada Microsoft Excel Add-Ins

Gambar 4. Uji Kruskal-Wallis data DE 180’ antar drug load menggunakan Shapiro-

Wilk pada Microsoft Excel Add-Ins

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

25

Lampiran 8. Hasil Perhitungan Linearitas, Akurasi dan Presisi Metode

Analisis

Linearitas dilihat dari regresi linear kurva baku kurkumin dalam medium disolusi.

Gambar 1. Kurva baku kurkumin dalam medium disolusi

Gambar 2. Hasil pengolahan data linearitas kurva baku kurkumin dalam medium

disolusi dengan Real statistic Microsoft Excel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

26

Gambar 3. Kurva baku kurkumin dalam metanol

Gambar 4. Hasil pengolahan data linearitas kurva baku kurkumin dalam metanol

dengan Real statistic Microsoft Excel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

27

Parameter Akurasi dilihat dari persen perolehan kembali (recovery).

Persen recovery = 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟

𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 x 100%

Contoh menghitung persen recovery = 4,887 µ𝑔/𝑚𝐿

5 µ𝑔/𝑚𝐿 x 100% = 97,75%

Parameter presisi dilihat dari koefisien variasi (CV).

CV = 𝑆𝐷

�̅� x 100%

Contoh perhitungan CV = 2,57

99,67 x 100% = 2,58%

Tabel 1. Data perhitungan parameter akurasi dan presisi

AUCKonsentrasi

(µg/mL)

Persen

Recovery (%)Rata-rata SD CV (%)

replikasi 1 2940,5 4,89 97,75

replikasi 2 2965,4 4,93 98,63

replikasi 3 3077,5 5,13 102,58

replikasi 1 9432,6 16,33 108,87

replikasi 2 9621,8 16,66 111,09

replikasi 3 8792,5 15,20 101,34

replikasi 1 16982 29,64 98,79

replikasi 2 17850,8 31,17 103,89

replikasi 3 15657,2 27,30 91,00

Sampel

97,89 6,49 6,63

5 ug/mL

15 ug/mL

30 ug/mL

99,65 2,57 2,58

107,10 5,11 4,77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

28

Lampiran 9. Gambar Spektra Hasil KLT-Densitometri

Gambar 1. Peak baku kurkumin dalam metanol pada konsentrasi 5 µg/mL hingga

30 µg/mL serta DP 10%, 20%, dan 30% dalam metanol

Gambar 2. Panjang gelombang maksimum kurkumin dalam medium disolusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

29

Gambar 3. Panjang gelombang maksimum kurkumin dalam metanol

Gambar 4. Contoh spektra hasil uji disolusi DP (kiri) dan CF (kanan) 10% menit ke

180

Gambar 5. Contoh spektra hasil uji drug load DP (kiri) dan CF (kanan) 20%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

30

Lampiran 10. Foto Penelitian

Gambar 1. Campuran dispersi padat ekstrak kunyit-maltodekstrin dan proses spray

drying

Gambar 2. Sampel dispersi padat untuk uji disolusi

Gambar 3. Alat uji disolusi tipe dayung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

31

Gambar 4. Hasil uji disolusi CF (kiri) dan DP (kanan) 10%

Gambar 5. Hasil uji kelarutan dispersi padat (atas) dan campuran fisik (bawah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI ... · i PENGARUH FORMULASI EKSTRAK KUNYIT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT MALTODEKSTRIN TERHADAP DISOLUSI KURKUMIN SKRIPSI Diajukan

32

BIOGRAFI PENULIS

Penulis Skripsi berjudul “Pengaruh Formulasi

Ekstrak Kunyit dalam Sistem Dispersi Padat

Maltodekstrin Terhadap Disolusi Kurkumin” bernama

Ineke Andrayani. Ineke andrayani adalah anak ketiga

dari tiga bersaudara dari pasangan Njoo Bing Tie dan

Anna Puspa Indrawati. Penulis lahir di Sleman, 14

April 1995.

Penulis menempuh pendidikan formal pada

tahun 1999-2001 di TK Pius X Magelang, tahun 2001-

2007 di SD Tarakanita Magelang, dan tahun 2007-2010 di SMP Tarakanita

Magelang. Pada tahun 2010-2013 penulis menempuh pendidikan formal di SMA

Stella Duce 1 Yogyakarta. Pada tahun 2013 penulis menempuh pendidikan di

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama kuliah, penulis

aktif mengikuti berbagai kegiatan dan organisasi mahasiswa, antara lain menjadi

asisten dosen, panitia Inisiasi Sanata Dharma (Insadha) tahun 2014, menjadi co-

fasilitator PPKM 2015, dan menjadi bendahara BEMF periode 2015/2016. Selain

itu penulis juga mengikuti kegiatan di luar fakultas, yaitu menjadi peserta 8th

Globa Leadership Program, menjadi panitia 9th

Global Leadership Program dan

menjadi peserta oral presentation di Asia Pasific Pharmaceutical Symposium

2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI