penerapan problem based learning naskah …eprints.ums.ac.id/31716/12/02._naskah_publikasi.pdf ·...

15
PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK Bagi Siswa Kelas VIIIB Semester Genap KMI Ta’mirul Islam Surakarta Tahun 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh: SABILA KHOIRUNNISA A 410 100 016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Upload: trananh

Post on 06-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING NASKAH …eprints.ums.ac.id/31716/12/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Penerapan pembelajaran yang inovatif berdampak pada kemandirian belajar ... diskusi,

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA

(PTK Bagi Siswa Kelas VIIIB Semester Genap KMI Ta’mirul Islam

Surakarta Tahun 2013/2014)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:

SABILA KHOIRUNNISA A 410 100 016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING NASKAH …eprints.ums.ac.id/31716/12/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Penerapan pembelajaran yang inovatif berdampak pada kemandirian belajar ... diskusi,

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Trompol Pos 1 Pabelan, Kartasura Telp. (0271)717417, Fax. 715448, Surakarta 57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:

Nama : Prof. Dr. Sutama, M.Pd

NIK/ NIP : 196001071991031002

Telah membaca dan mencermati artikel publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi/ tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : SABILA KHOIRUNNISA

NIM : A410100016

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Peningkatkan Kemandirian Belajar Matematika dengan

Problem Based Learning (PTK Bagi Siswa Kelas

VIIIB Semester Genap KMI Ta’mirul Islam Surakarta

Tahun 2013/2014)

Artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 25 Agustus 2014

Pembimbing

Prof. Dr. Sutama, M.Pd

NIP. 196001071991031002

Page 3: PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING NASKAH …eprints.ums.ac.id/31716/12/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Penerapan pembelajaran yang inovatif berdampak pada kemandirian belajar ... diskusi,

1

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PROBLEM BASED LEARNING BAGI SISWA KELAS VIIIB

SEMESTER GENAP KMI TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA TAHUN 2013/214

Oleh Sabila Khoirunnisa1) dan Sutama2)

1)Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, [email protected] 2)Staf Pengajar UMS Surakarta, [email protected]

Abstract

This research aims to improve the self-reliance of students learning math class VIIIB even semester KMI Ta'mirul Islam of Surakarta. In particular, describe the increased independence of learning math grade even semester VIIIB KMI Ta'mirul Islam Surakarta with PBL. This research is a research action class. This research was conducted to improve the independence of learning math with PBL. Action research activities is the implementation of actions, planning action, observation, and reflection to action. Increased self-reliance studied mathematics as seen from the following data: a) students who are able to complete the task and responsibility of the learning of 3 students (10%), on the first cycle of 11 students (36,67%) and on the second cycle of 21 students (70%), b) students who are able to overcome the problem of 4 students (13,33%) in the first cycle of 9 students (30%) and on the second cycle of 19 students (63,33%), c) a student who believes in self learning abilities of 5 students (16.67 percent) , on the first cycle of 12 students (40%) and in the second cycle of 18 students (60%), d) students who are able to set up his own way of 3 students (10%) in the first cycle of 10 students (33,33%) and on the second cycle is 23 students (76.67%).

Keywords: indenpendence, learning, problem Pendahuluan

Kemandirian belajar merupakan aspek yang sangat penting dalam

pembelajaran matematika. Menurut Schunk dan Zimmerman dalam Bistari

(2010:12) menggambarkan kemandirian belajar itu sebagian besar dari pengaruh

membangun pikiran sendiri, perasaan, strategi dan perilaku pebelajar yang

diorientasikan ke arah tujuan belajar. Seorang siswa yang mempunyai

kemandirian tinggi akan lebih dewasa dan lebih tanggung jawab dalam

mengambil keputusan yang muncul dalam kelompoknya, sehingga memberikan

Page 4: PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING NASKAH …eprints.ums.ac.id/31716/12/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Penerapan pembelajaran yang inovatif berdampak pada kemandirian belajar ... diskusi,

2

konstribusi terhadap peningkatan belajar. Woolfolk dalam Fauzan (2013:9)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar

meliputi: pengetahuan (knowledge), motivasi (motivation) dan disiplin pribadi

(selfdiscipline). Menurut Sugandi (2013) akar penyebab rendahnya kemandirian

belajar matematika, yaitu: 1) siswa belum dapat menyelesaikan tugas

tanggungjawab sendiri, 2) siswa belum dapat mengatasi masalah sendiri, 3) siswa

belum percaya dengan kemampuan diri sendiri, dan 4) siswa belum dapat

mengatur dirinya sendiri.

Penerapan pembelajaran yang inovatif berdampak pada kemandirian belajar

matematika siswa KMI Ta’mirul Islam Surakarta. Berdasarkan hasil observasi

awal kemandirian belajar matematika siswa kelas VIIIB KMI Ta’mirul Islam

Surakarta sangat bervariasi. Aktivitas siswa menyelesaikan tugas dan

tanggungjawab sendiri sebanyak 5 siswa (16,67%). Aktivitas siswa mengatasi

masalah sendiri sebanyak 7 siswa (23,33%). Aktivitas siswa percaya kemampuan

diri sendiri sebanyak 6 siswa (20%). Aktivitas siswa yang mengatur dirinya

sendiri sebanyak 7 siswa (23,33%).

Kemandirian merupakan suatu sikap yang harus dimiliki oleh setiap

individu. Karena dengan memiliki sikap mandiri maka seseorang tidak akan

bergantung dengan orang lain. Bervariasinya tingkat kemandirian belajar

matematika siswa KMI Ta’mirul Islam Surakarta dikarenakan guru belum

menggunakan strategi pembelajaran yang inovatif sehingga kegiatan pembelajaran

kurang menarik bagi siswa. Hal tersebut mengakibatkan siswa kurang tertarik

terhadap mata pelajaran matematika, dan beranggapan bahwa matematika sebagai

mata pelajaran yang sulit.

Berdasarkan akar penyebab dari permasalahan di atas, alternatif tindakan

yang dapat dilakukan yakni melalui PBL. Dalam penelitiannya Graaff dan

Kolmos (2003:660) menyatakan bahwa PBL didasari latar belakang, harapan, dan

minat siswa. Hal ini sangat umum bahwa siswa lebih termotivasi dan bekerja

lebih keras dengan PBL dibandingkan dengan metode pengajaran tradisional..

Keunggulan PBL yaitu: 1) siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga

pengetahuannya benar-benar diserap dengan baik, 2) siswa dilatih untuk dapat

Page 5: PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING NASKAH …eprints.ums.ac.id/31716/12/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Penerapan pembelajaran yang inovatif berdampak pada kemandirian belajar ... diskusi,

3

bekerja sama dengan siswa lain, dan 3) siswa dapat memperoleh pengetahuan dari

beberapa sumber.

Berdasarkan keunggulan-keunggulan tersebut diharapkan pembelajaran

PBL dapat meningkatkan kemandirian belajar matematika. Peningkatan

kemandirian belajar matematika dilihat dari 1) aktivitas siswa menyelesaikan

tugas dan tanggungjawab sendiri, 2) aktivitas siswa mengatasi masalah sendiri, 3)

aktivitas siswa percaya dengan kemampuan diri sendiri, dan 4) aktivitas siswa

mengatur dirinya sendiri.

Berdasarkan uraian di atas, diajukan hipotesis yaitu penerapan

pembelajaran PBL dapat meningkatkan kemandirian belajar matematika bagi

siswa kelas VIIIB Semester Genap KMI Ta’mirul Islam Surakarta Tahun

2013/2014.

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian

belajar matematika bagi siswa kelas VIIIB Semester Genap KMI Ta’mirul Islam

Surakarta Tahun 2013/2014. Secara khusus, bertujuan untuk meningkatkan

kemandirian belajar matematika bagi siswa VIIIB Semester Genap KMI Ta’mirul

Islam Surakarta Tahun 2013/2014 melalui PBL.

Metode Penelitian

Penelitian dialakukan mualai dari perencanaan sejak bulan Maret 2014

sampai Agustus 2014. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII B KMI

Ta’mirul Islam Surakarta yang beralamatkan Jl. KH. Samanhudi no.3 Tegalsari

Surakarta.

Prosedur penelitian dilakukan dengan langkah: a) melakukan dialog awal

dengan guru matematika, dialog awal dilakukan antara peneliti dengan guru

matematika pada awal pertemuan, b) merencanakan hasil dialog awal, hasil dari

dialog awal permasalahan lebih difokuskan untuk melakukan perencanan

tindakan, c) pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah

didiskusikan, namun tindakan tidak mutlak dikendalikan oleh rencana, d)

melakukan observasi, observasi dilakukan oleh guru matematika, dengan obyek

pengamatan adalah peneliti sebagai guru yang mengajar dalam tindakan, e)

Page 6: PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING NASKAH …eprints.ums.ac.id/31716/12/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Penerapan pembelajaran yang inovatif berdampak pada kemandirian belajar ... diskusi,

4

melakukan redleksi, refleksi adalah aktivitas melihat kembali berbagai

kekurangan peneliti yang juga sebgai guru selama tindakandengan cara

berdiskusi.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut

Kemmis dan Mc Tanggart (Sutama, 2012: 134) penelitian tindakan kelas yaitu

studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri,

tetapi dilaksanakan secara sistematis, terencana dan dengan sikap mawas diri.

Penelitian tindakan dilaksanakan peneliti pada tanggal 16 April 2014

sampai tanggal 24 April 2014. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B

KMI Ta’mirul Islam Surakarta dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa. Dalam

penelitian ini metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara,

dokumentasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan metode tes. a) metode observasi

dalam penelitian ini adalah mengamati secara langsung proses belajar matematika

dikelas, diskusi dengan guru matematika dan pengamatan langsung kondisi kelas

maupun sekolah, b) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui

permasalahan yang harus diteliti, c) catatan lapangan dalam penelitian ini

digunakan untuk merangkum perubahan-perubahan dalam proses pembelajaran

yang tidak terdapat dalam pedoman observasi, d) Dokumentasi ini digunakan

untuk memperoleh data sekolah, nama siswa, dan foto tindakan penelitian, e)

Metode tes digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan pemahaman

konsep siswa sebelum penelitian, selama penelitian dan setelah penelitian

berlangsung. PBL diterapkan pada siswa kelas VIII B KMI Ta’mirul Islam

Surakarta pada pembelajaran luas permukaan dan volume bangun ruang.

Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif

kualitatif dilakukan dengan metode alur. Proses alur yang dilalui dalam analisis

data melputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Analisis dari fokus penelitian ini ditunjukan pada siswa dari kemandirian

belajar matematika siswa, dengan indikator kemandirian belajar: 1) Siswa mampu

menyelesaikan tugas dan tanggung jawab belajar, 2) siswa mampu mengatasi

Page 7: PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING NASKAH …eprints.ums.ac.id/31716/12/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Penerapan pembelajaran yang inovatif berdampak pada kemandirian belajar ... diskusi,

5

masalah, 3) Siswa percaya pada kemampuan belajarnya sendiri, 2) Siswa mampu

mengatur cara belajarnya sendiri.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Peneliti menggunakan Problem Based Learning (PBL) dalam dua siklus.

Pada siklus I kemandirian belajar matematika siswa sudah terdapat peningkatan,

tetapi belum mencapai hasil yang diharapkan. Sehingga penelitian ini dilanjutkan

pada siklus II.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan PBL dengan standar

kompetensi memahami sifat-sifat kubus, balok, pris, limas, dan bagian-bagiannya,

serta menentukan ukurannya. Pada tindakan siklus I, peneliti mengajarkan

menemukan luas permukaan dan volume kubus dan balok dengan pemberian

masalah dan memiliki konteks dengan dunia nyata. Contoh permasalahan yang

diberikan: “Pak Adi membuat tempat pembuangan sampah di kebunnya. Panjang

2 m, lebar 1 m, dan dalamnya 80 cm. Berapa meter kubik tanah yang digali?”.

Dari permasalahan tersebut siswa diantar untuk menemukan volume balok dengan

langkah-langkah PBL.

Pada pembelajarn dengan menggunakan PBL yang dilakukan oleh peneliti

memberikan tantangan pada sisa agar belajar ntuk bekerjasama dengan kelompok

untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah digunakan untuk

mengaitkan rasa keingintahuan sehingga siswa terdorong untuk menyelesaikan

tugas dan tanggung jawabnya, serta siswa terdorong untuk menyelesaikan

permasalahan yang diberikan. Peneliti membentuk kelompok terdiri 4-5 anggota.

Kemudian peneliti memberikan pemasalahan yang akan didiskusikan dan

diselesaikan secara kelompok . Salah satu kelompok mempresentasikan hasil

diskusi, sedangkan kelompok lainnya menanggapi hasil kelompok yang telah

mempresentasikan hasilnya. Peneliti dan siswa membuat kesimpulan dan

memberikan Pekerjaan Rumah untuk siswa.

Tingkat kemandirian belajar matematika siswa pada penelitian ini dapat

dilihat dari sebelum tindakan sampai akhir tindakan kelas siklus II. Peningkatan

kemandirian belajar matematika siswa dapat diamati pada saat diskusi kelompok,

Page 8: PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING NASKAH …eprints.ums.ac.id/31716/12/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Penerapan pembelajaran yang inovatif berdampak pada kemandirian belajar ... diskusi,

6

presentasi hasil diskusi dan hasil ulangan siswa yang diberikan peneliti.

Penerapan PBL terbukti dapat meningkatkan kemandirian belajar matematika

siswa, hal ini dapat dilihat dari pencapaian indikator yang telah mencapi harapan.

Hasil penelitian ini ditunjukkan pada gambar 1 berikut ini.

Gambar 1 Grafik peningkatan kemandirian belajar siswa

Gambar 1 mrupakan grafik peningkatan kemandirian belajar matematika

mulai dari sebelum tindakan sampai dengan tindakan siklus II. Indikator

kemampuan siswamenyelesaiakan tugas dan tanggung jawab belajar mengalami

peningkatan dari sebelum tindakan terdapat 3 siswa (10%), siklus I menjadi 11

siswa (36,67%), dan pada siklus II menjadi 21 siswa (70%). Indikator

kemampuan siswa mengatasi masalah mengalami peningkatan dari sebelum

tindakan terdapa 4 siswa (13,33%), siklus I menjadi 9 siswa (30%), dan pada

siklus II 19 siswa (63,33%). Indikator siswa percaya pada kemampuan diri sendiri

sebelum tindakan 5 siswa (16,67%), siklus I menjadi 12 siswa (40%), dan siklus II

18 siswa (60%). Indikator kemampuan siswa mengatur cara belajarnya sendiri

mengalami peningkatan daru sebelum tindakan 3 siswa (10%), siklus I menjadi 10

siswa (33,33%), dan pada siklus II 23 siswa (76,67%).

Pada kondisi awal sebelum tindakan dilakukan, aktifitas siswa

menyelesaikan tugas dan tanggung jawab belajar matematika masih rendah hal ini

menunjukkan kebanyakan siswa masih belum sadar akan kewajiban dan tanggung

jawab akan belajar secara mandiri. Penelitian yang telah dilakukan terdahulu

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

sebelumtindakan

siklus I siklus II

Menyelesaikan tugasdan tanggung jawabbelajarMengatasi masalahbelajar matematika

Percaya padakemampuan belajarmatematika sendiriMengatur cara belajarmatematika sendiri

Page 9: PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING NASKAH …eprints.ums.ac.id/31716/12/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Penerapan pembelajaran yang inovatif berdampak pada kemandirian belajar ... diskusi,

7

tentang kemandirian belajar oleh Broad.. Pada penelitiannya Broad. (2006:120)

menyatakan bahwa hal yang terpenting dalam kemandirian belajar adalah

tanggung jawab. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku

atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Hasil penelitian ini

dapat dimaknai, bahwa kemampuan siswa menyelesaikan suatu permasalahan

matematika akan berjalan optimal apabila siswa menggunakan kemandirian

belajar. Hal ini terlihat pada Gambar 2 berikut, dimana siswa mencoba

menemukan rumus luas permukaan prisma tegak.

Gambar 2. Jawaban siswa yang sudah benar.

Terlihat juga sudah banyak siswa yang sudah dapat menemukan luas

permukaan limas tersebut dengan benar melalui permasalahan yang diberikan. Hal

ini terlihat pada jawaban siswa pada Gambar 3 berikut.

Page 10: PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING NASKAH …eprints.ums.ac.id/31716/12/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Penerapan pembelajaran yang inovatif berdampak pada kemandirian belajar ... diskusi,

8

Gambar 3. Jawaban siswa yang sudah benar.

. Terpenuhinya indikator kemandirian pada pembelajaran tersebut karena

PBL menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintregasi pengetahuan baru juga berfokus pada keaktifan siswa dalam

kegiatan pembelajaran . Kemandirian secara berkelompok, membuat mereka

berusaha untuk mencari solusi atas permasalah tersebut, yang hal ini juga berarti

siswa bertanggung jawa menyelesaikan permasalahan dari tugas yang telah

diberikan. Hal ini juga didukung oleh penelitian Pinkman (2005:13)

menyimpulkan dalam diskusi belajar mandiri siswa menjadi bertanggung jawab

untuk semua keputusan dengan semua aspek dari proses belajar termasuk

menetapkan tujuan, memilih dan mengevaluasi apa yang telah dipelajari. Hasil

penelitian ini dapat dimaknai, bahwa PBL mampu mendorong siswa untuk

menyelesaikan tugas dan tanggungjawab siswa dengan menenkankan konsep

melalui lembar kerja siswa.

Page 11: PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING NASKAH …eprints.ums.ac.id/31716/12/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Penerapan pembelajaran yang inovatif berdampak pada kemandirian belajar ... diskusi,

9

Meningkatnya indikator kemampuan siswa mengatasi masalah karena PBL

dalam proses pembelajaran akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa,

materi bersifat relevan dan kontekstual. Disamping itu PBL juga mengembangkan

pemikiran pada tingkat yang lebih tinggi, artinya tidak hanya terbatas pada

meningkatkan pengetahuan melainkan juga mengembangkan kemampuan dan

siswa dalam mengatasi permasalahan (Ali Muhson, 2009:175). Sedangkan

menurut pendapat Dwi dkk (2013:15) faktor yang mempengaruhi tingginya

kemampuan pemecahan masalah terletak pada akhir kegiatan pembelajaran pada

PBL, berupa tes individu, guru melatih siswa agar mahir memecahkan masalah.

Hasil penelitian ini dapat dimaknai, bahwa dengan memiliki sikap mandiri siswa

dapat memilih dan mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.

Salah satu langkah pada PBL adalah mengembangkan dan menyajikan hasil

karya. Dimana pada tahap tersebut siswa mempresentasikan hasil pekerjaan

kelompoknya di depan kelas. Anggota kelompok yang lain memperhatikan,

bertanya dan memberi tanggapan. Pada tahap inilah dimana indikator kemandian

belajar siswa percaya pada kemampuan belajarnya diamati. Siswa yang ditunjuk

maju oleh anggota kelompoknya untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka

diorong oleh rasa percaya diri akan kemampuannya. Siswa yang percaya akan

kemampuannya tidak takut apabila pada saat mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya terdapat kesalahan. Percaya diri untuk tampil didepan kelas

merupakan nilai lebih untuknya karena telah memenuhi indikator dari

kemandirian belajar dengan slah satu langkah PBL. Apabila terdapat kesalahan

pada jawababan siswa guru akan memberi penguatan melalui tanya jawab untuk

membahas penyelesaian masalah.

Page 12: PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING NASKAH …eprints.ums.ac.id/31716/12/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Penerapan pembelajaran yang inovatif berdampak pada kemandirian belajar ... diskusi,

10

.

Gambar 4

siswa mengungkapkan pendapat dengan menulikan pendapat di depan kelas

Pada gambar 4 siswa maju untuk mempresentasikan hasil diskusinya dengan

teman-teman kelompoknya. Hal ini didukung oleh penelitian Lee dan Drake

(2014:19) berpendapat bahwa PBL membutuhakan waktu yang lebih untuk

memecahkan suatu masalah dan melihat ke sudut dimana para siswa

menyelesaikan masalah dengan berkomunikasi bersama kelompoknya dan

berkolaborasi dengan rekan kelompoknya. Dari hasil penelitian ini diharapkan

dengan PBL siswa lebih komunikatif pada saat diskusi sehingga merangsang

kepercayaan diri siswa menyampaikan pendapatnya saat diskusi.

Menurut Ozana URAL (2007:34) siswa yang dapat belajar mereka sendiri

dan yang dapat mengatur proses belajar mereka akan cenderung menggunakan

kesempatan belajar seumur hidup. Hasil penelitian ini dapat dimaknai,

kemampuan belajar sendiri dapat mempengaruhi cara pengaturan belajar seumur

hidup. Hasil penelitian ini dapat dimaknai, bahwa menyelesaikan suatu

permasalahan matematika akan berjalan optimal apabila siswa memiliki

kemandirian belajar

Page 13: PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING NASKAH …eprints.ums.ac.id/31716/12/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Penerapan pembelajaran yang inovatif berdampak pada kemandirian belajar ... diskusi,

11

Salah satu indikator kemandirian belajar yang lainnya adalah siswa mampu

mengatur cara belajarnya. Terpenuhinya indikator tersebut dengan PBL karena

dalam langkah-langkahnya guru memberikan tugas individual dan Pekerjaan

Rumah. Siswa KMI Ta’mirul Islam mempunyai jumlah mata pelajaran yang lebih

banyak dibandingkan dengan siswa di sekolah pada umumnya, yang terdiri dari

materi pelajaran agama dan materi pelajarn umum. Oleh karena itu indikator

kemandirian belajar siswa mampu mengatur cara belajarnya sangat dinilai.

Menurut Amir dalam Gd. Gunantara dkk. (2014:65) PBL mempunyai kelebihan

pengembangan keterampilan interpersonal dan dinamika kelompok. Dalam hal ini

keterampilan yang dimaksud adalah, dimana siswa terampil mengatur cara

belajarnya, terampil membagi waktu belajarnya, terampil menyelesaiakn tugas-

tugasnya. Kelebihan PBL itulah yang menyebabkan meningkatnya indikator

kemandirian belajar siswa mampu mengatur cara belajarnya.

Menurut pendapat Minsih dan Dewi W menyimpulkan (2012:70) secara

substansi karakter mandiri merangkum sifat pantang menyerah, disiplin, tanggung

jawab, kepemimpinan, dan percaya diri yang kuat. Karakter mandiri dimulai dari

kemampuan memahami diri secara positif dan selanjutnya dipelihara melalui

kemampuan memotivasi diri, serta dikuatkan melalui prinsip pantang menyerah.

Seseorang yang memiliki kemandirian kuat akan mampu mengatasi semua

permasalahan dan mengarungi kehidupan secara baik. Hasil penelitian ini dapat

dimaknai, bahwa PBL dapat meningkatkan kemandirian belajar matematika siswa

kelas VIII B KMI Ta’mirul Islam Surakarta.

Simpulan

Proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan PBL. Dalam

implementasinya, PBL diterapkan melalui metode diskusi dan tanya jawab. Siswa

dituntut untuk bisa mengerjakan lembar kerja atau soal-soal yang diberikan oleh

guru. Dalam diskusi kelompok dan tanya jawab siswa diharapkan bisa

mengembangkan konsep dari materi yang dipelajari. Guru berperan sebagai

fasilitator, yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir dan

Page 14: PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING NASKAH …eprints.ums.ac.id/31716/12/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Penerapan pembelajaran yang inovatif berdampak pada kemandirian belajar ... diskusi,

12

bertindak sesuai dengan kemampuan masing-masing. Guru mengamati,

membimbing, dan membantu siswa yang mengalami kesulitan.

Penerapan PBL pada siswa dapat meningkatkan kemandirian belajar

matematika. Dapat dilihat dari tercapainya indikator-indikator kemandirian belajar

matematika. 1) aktivitas siswa menyelesaikan tugas dan tanggungjawab sendiri

dari 10% sebelum tindakan menjadi 70% pada akhir tindakan. 2) aktivitas siswa

mengatasi masalah sendiri dari 13,33% sebelum tindakan menjadi 63,33% pada

akhir tindakan. 3) aktivitas siswa percaya dengan kemampuan diri sendiri dari

16,67% sebelum tindakan menjadi 60% pada akhir tindakan. 4) aktivitas siswa

mengatur dirinya sendiri dari 10% sebelum tindakan menjadi 76,67% pada akhir

tindakan.

Daftar Pustaka

Arikunto.S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Bistari. 2010. “Pengembangan Kemandirian Belajar Nilai untuk meningkatkan

Komunikasi Matematik”, Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA/ Vol. 1 No. 1, 11-23.

Broad, James. 2006. “Interpretations of independent learning in further

education”, Journal of Further and Higher Education/ Vol. 30 No. 2, 119-143.

Dwi, I.M., H. Arif, dan K. Sento. 2013. “Pengaruh Strategi Problem Based

Learning Berbasis ICT Terhadap Permahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika”, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia/ Vol. 9 No. 8, 8-17.

Fauzan, Ahmad dan Yerizon. 2013. “Pengaruh Pendekatan RME dan

Kemandirian Belajar Terhadap Kemamampuan Matematis Siswa”, Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, Semirata 2013 FMIPA Unila 7.

Graff, Erik De dan Anette Kolmos. 2003. “Characteristics of Problem-Based

Learning”, International Journal Engng /Vol. 19, No. 5, 657-662. INEL, Didem dan Ali Günay BALIM. 2010. “The effects of using problem-based

learning in science and technology teaching upon students’ academic

Page 15: PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING NASKAH …eprints.ums.ac.id/31716/12/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Penerapan pembelajaran yang inovatif berdampak pada kemandirian belajar ... diskusi,

13

achievement and levels of structuring concepts”, Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching/ Vol. 11 No. 2, 20-32.

Jeong So, Hyo dan Bosung Kim. 2009. “Learning about Problem Based Learning:

Student Teachers Integrating Technology, Pedagogy and Content Knowledge”, Australasian Journal of Educational Technology/ Vol. 25 No. 1, 111-116.

Lee, Jean S. dkk. 2014. “Taking a Leap of Faith: Redefining Teaching and Learning in Higher Education Through Project Based Learning”, Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning/ Vol. 8 No. 2, 8-17.

Ozana, URAL. 2007. “Attitudes of Graduate Students Towards Distance

Education, Educational Technologies and Independent Learning”, Turkish Online Journal of Distance Education/ Vol. 8 No. 4, 34-43.

Pinkman, Kathleen. 2005. “Using Blogs in the Foreign Language Classroom:

Encouraging Learner Independence”, The JALT CALL Journal/Vol. 1 No. 1, 12-24.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya. Sutama. 2011. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan

PTBK. Semarang : Surya Offset. Sutama. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D.

Kartasura: FAIRUZ MEDIA.