pengaruh penerapan model pembelajaran langsung …

113
1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) TERHADAP HASIL BELAJAR MURID KELAS III UPT SDN 3 KEPULAUAN SELAYAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh SELFIANA NIM 105401103316 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2020

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

1

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

(DIRECT INSTRUCTION) TERHADAP HASIL BELAJAR MURID

KELAS III UPT SDN 3 KEPULAUAN SELAYAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

SELFIANA

NIM 105401103316

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2020

Page 2: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

iii

Page 3: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

iv

Page 4: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

v

Page 5: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

vi

Page 6: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

”Kita semua pernah melakukan kesalahan atau salah dalam

melangkah. Jadikan kesalahan itu sebagai pengalaman untuk menjadi yang

lebih baik. Jangan pernah putus asa atau bahkan menyerah dalam hidup ini.

Tetap berusaha untuk memperbaiki diri kita. Jangan jadikan kegagalanmu hari

ini sebagai awal kamu untuk menyerah dan berhenti mencoba tapi jadikan

kegagalanmu hari ini sebagai penguat dalam memotivasi diri kamu untuk

meraih kesuksesan. Teruslah berdoa dan berusaha agar apa yang kita

rencanakan dan dicita citakan bisa tercapai atas keridhoan Allah SWT”

(SELFIANA)

Kupersembahkan Karya Ini Buat :

Kedua Orang Tuaku Dan Adik-adikkuku Karena Dengan

Doa Dan Dukungan Merekalah Saya Mampu Mewujudkan

Harapan Saya Menjadi Kenyataan.

Page 7: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

viii

ABSTRAK

Selfiana, 2020. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct

Instruction) Terhadap Hasil Belajar Murid Kelas III UPT SDN 3 Kepulauan

Selayar. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing

oleh Ibu Dr. Hj. Roseny Babo, M.Si. dan Bapak Drs. H. Abd. Hamid Mattone,

M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model

pembelajaran langsung (direct instruction) terhadap hasil belajar murid klas III

SDN 3 Kepulauan Selayar.

Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan desain

penelitian Pre-Eksperimental dalam bentuk penelitian One Group Pretest-

Posttest. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas III UPT SDN 3 kepulauan

Selayar. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah menggunakan

purposive sampling dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan strata,

random atau daerah melainkan berdasarkan atas adanya tujuan tertentu , dengan

menjadikan kelas III sebagai sampel yaitu 22 siswa. instrument penelitian yang

digunakan yaitu tes, lembar observasi, dan dokumentasi, sedangkan teknik

pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara, observasi,

dokumentasi dan tes menulis narasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis

data deskritif dan analisis data inferensial.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji Paired Sample T-Test

pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai signifikan (2-tailed) < α (0,00 < 0,05)

atau t hitung > t tabel (21,000 > 2,079).

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulakan bahwa model pembelajaran

langsung berpengaruh terhadap hasil belajar murid kelas III SDN 3 kepulauan

Selayar Kecamatan Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar.

Kata Kunci : Model Pembelajaran langsung, Hasil Belajar

Page 8: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah swt, berkat rahmat, taufik, dan

hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini yang

berjudul “Pengaruh Penerapan model pembelajaran langsung (direct instruction)

terhadap hasil beajar murid kelas III SDN 3 Kepulauan Selayar Kecamatan

Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar”. Sholawat serta salam tak lupa kita

curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw yang dinantikan syafaatnya di

hari kiamat.

Dengan kerendahan hati, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari kata sempurna baik dari redaksi kalimat maupun sistematika penulisannya,

karena segala keterbatasan kemampuan yang dimiliki peneliti. Penyusunan skripsi

ini, peneliti menghadapi hambatan, namun berkat bimbingan dan arahan dari

berbagai pihak skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, peneliti

mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta Ibunda Jubaeda.

Ayahanda Andi Dirhan yang senantiasa memberikan motivasi dan doa kepada

peneliti. Serta kepada Ibu Dr. Hj. Roseny Babo, M.Si. sebagai Pembimbing I dan

Bapak Drs. H. Abd. Hamid Mattone, M.Si. sebagai Pembimbing II yang dengan

sabar, tulus, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan

motivasi, arahan dan saran yang berharga dan bermanfaat bagi peneliti sejak awal

penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.

Page 9: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

x

Selanjutnya ucapan terima kasih ditujukan kepada, Prof. Dr. H. Ambo

Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah member

peluang untuk mengikuti proses perkuliahan pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar.

Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan yang telah memberikan izin sehingga penelitian ini dapat terlaksana,

Aliem Bahri, S.Pd.,M.Pd. Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan

seluruh staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

yang penuh perhatian dalam membimbing dan memfasilitasi selama proses

perkuliahan hingga penyusunan skripsi.

Ibu Hj. Andi Ramlia, S.Pd. Kepala Sekolah SDN 3 Kepulauan Selayar dan

Ibu St. Saleha wali kelas III, yang telah memberikan izin dan bantuan kepada

peneliti untuk melaksanakan penelitian, Teristimewa ucapan terima kasih kepada

sahabat-sahabat saya, Endang sriwidiastuti Ruslan, Annas Mardiat Karim, Takbir,

dan kk ipul serta Saudara teman-teman kelas A PGSD 2016 yang senantiasa

menemani dan menyemangati dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyampaikan kepada semua pihak yang tak sempat disebutkan

namanya atas bantuan dan bimbingannya, semoga Tuhan Yang Maha Esa

senantiasa memberikan ganjaran pahala yang setimpal. Harapan peneliti semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, khususnya bagi pendidikan.

Makassar 27 Agustus 2020

Penulis

Page 10: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

xi

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN ................................................................................ ii

SURAT PERJANJIAN ................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vi

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian................................................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 7

A. Kajian Teori ......................................................................................... 7

1. Pengertian Model Pembelajaran Langsung...................................... 7

2. Perbedaan Model Pembelajaran Langsung Dengan Model

Pengajaran Langsung .................................................................... 16

3. Karakteristik Model Pembelajaran Langsung ................................ 19

4. Langkah-Langkah Pembelajaran Langsung ................................... 21

5. Hasil Belajar ................................................................................. 22

Page 11: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

xii

B. Penelitian Relevan .............................................................................. 23

C. Kerangka Pikir ................................................................................... 24

D. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 26

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 27

A. Rancangan Penelitian ......................................................................... 27

1. Jenis Penelitian ............................................................................. 27

2. Desain Penelitian .......................................................................... 28

B. Populasi Dan Sampel .......................................................................... 29

1. Populasi ........................................................................................ 29

2. Sampel ......................................................................................... 30

C. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 31

D. Instrumen Penelitian ........................................................................... 31

1. Tes ............................................................................................... 31

2. Lembar Observasi ......................................................................... 32

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 33

1. Tes ............................................................................................... 33

2. Dokumen ...................................................................................... 34

F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 34

1. Analisis Statistik Deskriptif .......................................................... 35

2. Analisis Statistika Inferensial ........................................................ 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 39

1. Hasil Analisis Deskriptif ........................................................... 39

Page 12: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

xiii

2. Hasil Analisis Statistik Inferensia .............................................. 46

B. Pembahasan ................................................................................... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................50

A. Kesimpulan ............................................................................................51

B. Saran ......................................................................................................52

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

LAMPIRAN.........................................................................................................

RIWAYAT HIDUP

Page 13: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

DAFTAR TABEL

xiii

Tabel Halaman

3.1 Data Keadaan Populasi .............................................................................. 29

3.2 Data Keadaan Sampel ............................................................................... 30

3.3 Pedoman Observasi Model Pembelajaran Langsung .................................. 33

3.4 Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Proses Penerapan Model Pembelajaran

Langsung ................................................................................................. 40

3.5 Data Statistik Deskriptif Nilai Pretest, Posttest.......................................... 41

4.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kategori Hasil Pretest ....................... 43

4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kategori Hasil Posttest ...................... 43

4.3 Data Ketuntasan Klasikal .......................................................................... 45

4.6 Data Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest.................................. 46

4.7 Hasil Paired Samples T-Test ..................................................................... 47

Page 14: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

DAFTAR GAMBAR

xiv

Tabel Halaman

2.1 Gambar Kerangka Pikir ............................................................................. 25

3.1 Desain One Group Pretest-Posttest ........................................................... 28

4.1 Grafik Perbandinga Rata Rata Pretest-Posttest .......................................... 44

Page 15: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

DAFTAR LAMPIRAN

xv

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pretest

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Posttest

3. Lembar Observasi Respon Siswa Dalam Pembelajaran Pretest

4. Lembar Observasi Respon Siswa Dalam Pembelajaran Posttest

5. Daftar Hadir Siswa Pretest

6. Daftar Hadir Siswa Posttest

7. Lembar Penilaian Pretest

8. Lembar Penilaian Posttest

9. Hasil Analisis Data Deskriptif

10. Frekuensi Tabel Pretest

11. Frekuensi Tabel Posttest

12. Uji Normalitas

13. Uji Hipotesis

14. Tabel T

15. Dokumentasi Penelitian

16. Surat Pengantar Penelitian

17. Surat Perohonan Izin Penelitian

18. Surat Izin Penelitian Dinas Penanaman Modal

19. Kertas Kontrol Penelitian

20. Surat Keterangan Pernah Melaksanaan Penelitian

Page 16: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Seiring dengan Perkembangan dan Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) yang semakin pesat dalam era globalisasi, perlu diiringi

dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.

Pendidikan saat ini senantiasa harus dinamis dan tanggap dalam menghadapi dan

mengantisipasi adanya setiap perubahan yang terjadi.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menciptakan proses

pendidikan yang berkualitas adalah melalui proses pembelajaran di sekolah.

Sekolah merupakan tempat untuk menuntut ilmu. Di sekolah para siswa belajar

untuk selalu berbuat baik dan belajar banyak tentang hal-hal yang belum

diketahuinya. Hal tersebut menjelaskan bahwa di sekolah para siswa akan

diajarkan mengenai berbagai macam ilmu yang akan sangat bermanfaat bagi

kehidupannya.

Sesuai dengan tingkat satuan pendidikan yang ada di Indonesia, SD

merupakan jenjang awal bagi seorang siswa dalam menempuh pendidikan.

Layaknya fondasi dari sebuah bangunan pendidikan di SD memegang peranan

yang sangat penting dalam keberhasilan pendidikan secara keseluruhan sehingga

semua pihak yang menjadi aktor dalam proses pembelajaran di SD harus

benar-benar serius dalam menjalankan setiap perannya.

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi

dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik terhadap

Page 17: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

2

bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat, ada yang sedang,

dan ada yang lambat. Faktor intelegensi mempengaruhi daya serap anak didik

terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Perbedaan daya serap anak

didik sebagaimana tersebut, memerlukan strategi pengajaran yang tepat.

Metodelah salah satu jawabannya. Untuk sekelompok anak didik boleh jadi

mereka mudah menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode tanya

jawab, tetapi untuk sekelompok anak didik yang lain mereka lebih mudah

menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode demonstrasi atau

eksperimen. Karena itu dalam kegiatan belajar mengajar, menurut Mansyur

(Fathurrohman & Sutikno, 2007:3-4) batasan belajar mengajar yang bersifat

umum mempunyai empat dasar strategi, yakni :

1. Mengidentifikasi serta menetapkan tingkah laku dan kepribadian anak

didik sebagaimana yang diharapkan sesuai tuntutan dan perubahan

zaman,

2. Mempertimbangkan dan memilah sistem belajar mengajar yang tepat

untuk mencapai sasaran yang akurat,

3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar

mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat

dijadikan pengangan guru dalam menunaikan kegiatan mengajar,

4. Menetapkan norma-normadanbatasminimalkeberhasilanataukriteria

serta standar keberhasilan sehingga dapatdijadikanpedomanolehguru

dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang

selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem

instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali

pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan

secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa

yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi target

Page 18: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

3

penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek,

tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan

jangka panjang.

Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar,

melihat, mengajukan pertanyaan tentangnya, dan membahasnya dengan orang

lain.Bukan hanya hal demikian, siswa perlu mengerjakannya,yakni

menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya,

mencoba mempraktekkan keterampilan, dan mengerjakan tugas yang menuntut

pengetahuan yang telah atau harus mereka dapatkan.

Menurut Poerwadarminta (1983) Pembelajaran tematik adalah

pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata

pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

Tema yang dimaksud merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial,

seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang

mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-

ilmu sosial. IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang

diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial.

Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat

karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat, oleh

karena itu mata pelajaran tematik dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,

pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi sosial

masyarakat yang dinamis. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran tematik

Page 19: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

4

selalu berubah-ubah, sehingga diperlukan metode pembelajaran yang variatif

dalam menyampaikan materi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru/wali kelas III di UPT SDN 3

Kepulauan Selayar pada tanggal 20 Februari 2020, bahwa hasil belajar murid rata-

rata di bawah nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Ini dikarenakan

pembelajaran yang dilakukan masih dominan menggunakan model pembelajaran

konvensional, yang lebih banyak menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan

penugasan. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa pembelajaran

lebih didominasi olehguru (teachercentered).

Penggunaan model pembelajaran langsung (direct instruction) diharapkan

dapat mewujudkan sistem pembelajaran yang aktif dan tidak membosankan bagi

siswa. Model pembelajaran langsung (direct instruction) juga cocok digunakan

pada pembelajaran tematik yang tidak hanya memerlukan kemampuan mengingat

tetapi juga mengkaji masalah-masalah yang ada di masyarakat. Keaktifan dan

kekreatifan siswa sangat dibutuhkan pada proses pembelajaran dengan model

pembelajaran langsung (direct instruction), karena dalam pembelajaran ini siswa

membangun sendiri pengetahuan mereka tentang konsep-konsep materi yang

diajarkan. Materi pembelajaran tematik yang diajarkan kepada siswa diharapkan

menjadi lebih cepat diterima oleh siswa dan siswa juga lebih mudah untuk

mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap

kondisi sosial masyarakat karena melakukan sendiri pembangunan terhadap

materi yang dipelajari.

Page 20: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

5

Berdasarkan uraian di atas. maka perlu dilakukan penelitian berjudul

"Pengaruh Penerapan Model PembelajaranLangsung (directinstruction) terhadap

Hasil Belajar Murid Kelas III UPT SDN 3 Kepulauan Selayar".

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh penerapan model

pembelajaran langsung (direct instruction) terhadap hasil belajar murid kelas III

UPT SDN 3 Kepulauan Selayar?

B. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran langsung

(direct instruction) terhadap hasil belajar murid kelas III UPT SDN 3 Kepulauan

Selayar.

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata

terhadap pengembangan ilmu baik secara teoritis maupun praktis. Berikut

dipaparkan kegunaan dari hasil penelitian ini ditinjau dari aspek teoritis

danpraktis:

1. Kegunaan Teoritis

Beberapa kegunaan teoritis yang diharapkan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Page 21: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

6

a. Memberikan sumbangan informasi tentang penerapan model

pembelajaran langsung (direct instruction) pada pembelajaran tematik

terhadap hasil belajar siswa di SD.

b. Memberikan gambaran yang lebih jelas tentang model pembelajaran

yang lebih berpotensi untuk meningkatkan hasil belajar dan

berpengaruh positif pada proses pembelajaran tematik.

2. Kegunaan Praktis

Beberapa kegunaan praktis yang diharapkan dari hasil penelitian

ini diuraikan sebagai berikut:

a. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran tematik.

b. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran dan

pendekatan yang memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa,

khususnya dalam pembelajaran tematik.

c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi bagi pihak sekolah agar dapat menerapkan model

pembelajaran langsung(direct instruction) pada pembelajaran tematik

di kelas-kelas yang lain.

d. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai acuan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih

lanjut berkenaan dengan model pembelajaran langsung (direct

instruction)

Page 22: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Model Pembelajaran Langsung (direct instruction)

a. Model Pembelajaran

“Model of teaching can be defined as an instructional design which

describesthe process of specifying andproducingparticularenvironmental

situationswhich cause the students to interact in such awaythataspecific

change occursin their behavior.” SS Chauhan ( Wahab, 2009:52).

Model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang

digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik dan

memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atausetting

lainnya ( Kementrian Pendidikan, 2011: 80 )

Menurut Wahab (2009:52) bahwa sebuah model seperti juga model

mengajar dikembangkan atas beberapa asumsi diantaranya adalah:

1) Mengajar adalah upaya menciptakan lingkungan yang sesuai, dimana

terdapat berbagai bagian lingkungan mengajar yang memiliki saling

ketergantungan.

2) Terdapat berbagai komponen yang meliputi isi, keterampilan, peranan-

peranan mengajar, hubungan sosial, bentuk-bentuk kegiatan,

saran/fasilitas pisik dan penggunannya, yang keseluruhannya membentuk

sebuah sistem lingkungan yang bagian-bagiannya saling berinteraksiyang

mendesak perilaku seluruh partisipan baik guru maupun siswa.

Page 23: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

8

8

3) Asumsi ketiga adalah kombinasi yang berbeda antara bagian-bagian

tersebut akan menghasilkan bentuk lingkungan yangberbedadenganhasil

yang berbeda pula.

4) Asumsi keempat adalah oleh karena model mengajar menciptakan

lingkungan, maka model menyediakan spesifikasi yang masih bersifat

kasar untuk lingkungan dalam proses belajar mengajar di kelas.

Joyce & Weil (Rusman, 2014:113) berpendapat bahwa model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-

bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.

Sedangkan menurut Rusman (2014: 133) bahwa model pembelajaran dapat

dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang

sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.

Berdasarkan uraian di atas maka model pembelajaran adalah merupakan

sebuah perencanaan pengajaran yang menggambarkan proses yang ditempuh pada

proses belajar mengajar agar dicapai perubahan spesifik pada perilaku siswa

seperti yang diharapkan.

b. Belajar dan Pembelajaran

Menurut R. Gagne (Susanto, 2013:1) Belajar dapat didefinisikan sebagai

suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat

pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan

Page 24: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

9

yang terjadi interaksi antara guru dan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat

pembelajaran berlangsung.

Adapun menurut Burton (Susanto, 2013:3),belajar dapat diartikan sebagai

perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksiantara individu

dengan individu yang lain dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka

lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Sementara menurut E. R.

Hilgard (Susanto, 2013: 3), belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi

terhadap lingkungan. Perubahan kegiatan yang dimaksud adalah mencakup

pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini diperoleh melalui latihan

(pengalaman).

Di lain pihak, Ernest R. Hilgard dalam bukunya Theories of

learning memberikan definisi belajar sebagai “Learning is the process by

which an activity originates or is changed through training procedures

(whether in th laboratory or in the natural environment) as

distingnguisshed from changes byfactors not attribut able to training”

(Aqib, 2010: 42-43)

Melengkapi pandangan tentang belajar seperti telah dikemukakan

sebelumnya, Fathurrohman & Sutikno (2007: 5), mengartikan bahwa belajar

adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan yang baru sebagai hasilpengalamannyasendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Kaki seseorang patah karena benda yang berat yang terjatuh dari

atas loteng, ini tidak bisa disebut perubahan hasil belajar. Jadi, Perubahan yang

bagaimana disebut belajar? Perubahan yang dimaksud di sini adalah perubahan

yang terjadi secara sadar (disengaja) dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang

lebih baik dari sebelumnya.

Page 25: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

10

Lebih lanjut, belajar bukanlah kegiatan satu tahap saja, akan tetapi proses

belajar berlangsung secara bergelombang. Belajar memerlukan kedekatandengan

materi yang hendak dipelajari, jauh sebelum bisa memahaminya. Tahap-tahap

belajar yang perlu diketahui menurut Kolb (Hatimah, dkk 2008:1.5), yaitu: (1)

tahap pengalaman konkret, (2) tahap pengamatan aktif dan reflektif, (3) tahap

konseptualisasi, (4) tahap eksperimentasi aktif.

Menurut Skinner (Dimyati & Mudjiono 2006:9) berpandangan bahwa

belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi

lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responsnya menurun. Dalam

belajar ditemukan adanya hal yaitu: (1) kesempatan terjadinya peristiwa yang

menimbulkan respons pembelajar, (2) respons si pembelajar, dan (3)konsekuensi

yang bersifat menguatkan respons si pelajar yang baik diberi hadiah. Sebaliknya,

perilaku respons yang tidak baik diberi teguran dan hukuman.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar pada

seorang peserta didik dapat dimaknai sebagai perubahan perilaku yang bertujuan

dan bersifat positif sebagai hasil dari pengalaman sesuai dengan kebutuhan

kebutuhan sekolah dan masyarakat.

Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata

dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepadaorangsupayadiketahui.

Kata pembelajaran yang semula diambil dari kata “ajar” ditambah awalan “pedan

akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran” diartikan sebagai prosesperbuatan, cara

mengajar, atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar (Susanto

2013:19).

Page 26: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

11

Menurut Smith & ragan (Sagala, 2003:12) Pembelajaran dapat diartikan

sebagai penyampaian berbagai informasi dan aktivitas yang diarahkan oleh guru

untuk memudahkan pencapaian tujuan belajar secara spesifik dan diharapkan.

Dengan kata lain, pembelajaran adalah tindak kegiatan (The Conduct ofActivies)

yang difokuskan pada hal-hal khusus yang dipelajari oleh peserta didik.

Menurut Piaget (Dimyati & Mudjiono 2006:14-16), pembelajaran terdiri

dari empat langkah berikut:

1) Langkah satu: Menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak

sendiri.

2) Langkah dua: Memilih dan mengembangkan aktivitas kelas dengan

topik tersebut.

3) Langkah ketiga: Mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk

mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan

masalah.

4) Langkah empat: Menilai pelaksanaan tiap kegiata, memperhatikan

keberhasilan, dan melakukan revisi.

Lebih perinci lagi Nasution (Susanto, 2013:24), mengemukakan bahwa

konsep mengajar terdiri atas sejumlah kegiatan tertentu, yang meliputi:

1) Membangkitkan dan memelihara perhatian siswa

2) Menjelaskan kepada siswa hasil apa yang diharapkan.

3) Merangsang siswa untuk mengingat kembali konsep, aturan, dan

keterampilan yang merupakan prasyarat agar memahami pelajaran

yang akan diberikan.

Page 27: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

12

4) Menyajikan stimuli yang berkenaan dengan bahan pelajaran.

5) Memberikan bimbingan kepada siswa dalam proses belajar mengajar

6) Memberikan umpan balik dengan memberitahukan kepada siswa untuk

mengetahui apakah ia telah benar menguasai bahan pelajaran itu

dengan memberikan beberapa soal.

7) Menilai hasil belajar siswa dengan memberikan cintoh-contoh

tambahan untuk menggeneralisasikan apa yang telah dipelajari itu

sehingga ia dapat menggunakannya dalam situasi-situasi lain.

8) Memantapkan apa yang dipelajari dengan memberikan latihan-latihan

untuk menerapkan apa yang telah dipelajari itu.

Sementara Hamalik (Susanto, 2013:25), mengemukakan pengertian

mengajar ke dalam enam rumusan, sebagai berikut:

1) Menyampaikan pengetahuan kepada siswa.

2) Mewariskan kebudayaan kepada generasi muda.

3) Usaha mengorganisasikan lingkungan sehingga menciptakan kondisi

belajar bagi siswa.

4) Memberikan bimbingan belajar kepada siswa.

5) Kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang

baik.

6) Suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat

sehari-hari.

Berdasarkan uraian tersebut maka pembelajaran dapat dimaknai sebagai

suatu usaha yang telah direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan

Page 28: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

13

tertentu, kemudian dievaluasi untuk mengetahui apakah tujuan tersebut dapat

dicapai secara efektif dan efisien. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa agar

proses pembelajaran berlangsung secara efektif, maka seorang guru harus

menetapkan tujuan yang hendak dicapai dan membuat perencanaan yang tepat

agar siswa dapat mencapai tujuan tersebut dengan mudah.

c. Pembelajaran Langsung

Menurut Sudrajat (2011) bahwa model pembelajaran langsung adalah

model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan/atau

perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif.

Menurut Arends (Tamsyani, 2015) berpendapat tentang model

pembelajaran langsung : “A teaching model that is aimed at helping

student learnbasic skills and knowledge that can be taught in a step-by-

step fashion. Forour purposes here, the model is labeled the direct

instructio model’’’

Artinya: “Sebuah model pengajaran yang bertujuan untuk membantu siswa

mempelajari keterampilan dasar dan pengetahuan yang dapat diajarkan

langkah-demi-langkah. Untuk tujuan tersebut, model yang digunakan

dinamakan model pengajaran langsung”.

Menurut Arends (Hardinal, 2011:26) mengemukakan bahwa model

pembelajaran langsung (direct instruction)adalahsalahsatupendekatanmengajar

yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan

dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan procedural yang terstruktur

dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yangbertahap,selangkah

demi selangkah.

Menurut Nur (2000: 57-59) tentang model pembelajaran langsung

(directinstruction) dapat dirangkum sebagai berikut:

Page 29: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

14

1) Salah satu tujuan pembelajaran yang penting dari setiap mata pelajaran

di sekolah ialah memperoleh informasi dan ketermpilan-keterampilan

dasar. Sebelum siswa mempelajari informasi dan keterampilan lanjut,

mereka harus terlebih dahulu menguasai informasi dan keterampilan

dasar.

2) Untuk tercapainya tujuan seperti yang tertulis pada butir (1), guru

menggunakan model direct instruction. Model pengajaran ini

mempunyai landasan empirik dan teoritikdari analisis sistem, teori

pemodalan tingkah laku, dan penelitian tentang keberhasilan guru

dalam mengajar.

3) Dampak instruksional dari model pembelajaran langsung ialah

mengembangkan penguasaan keterampilan sederhana dan komplek

serta pengetahuan deklaratif yang dapat dirumuskan dengan jelas dan

diajarkan tahap demi tahap.

4) Direct instruction pada umumnya mempunyai lima fase, menjelaskan

tujuan pembelajaran dan menyiapkan siswa; mendemonstrasikan atau

menjelaskan materi yang akan dipelajari oleh siswa; memberikan

bimbingan praktek; mengecek pemahaman siswa dan memberi

balikan; dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih

sendiri dan menerapkan hasil belajar.

5) Model direct instructionmemerlukan lingkungan pembelajaran

terstruktur dengan baik dan uraian guru yang jelas.

Page 30: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

15

6) Pada tahap perencanaan perumusan tujuan dan analisis tugas, perlu

mendapat perhatian yang seksama.

7) Dalam melaksanakan direct instructionguru perlu memberikan uraian

yang jelas, mendemonstrasikan dan memperagakan tingkah laku

dengan benar, memberikan kepada siswa untuk berlatih.

8) Pelatihan perlu dilandasi oleh prinsip-prinsip sebagai berikut: berikan

pelatihan singkat dan frekuensi yang tidak berlebihan; siswa benar-

benar menguasai keterampilan yang dilatihkan; menggunakan

pelatihan berkelanjutan atau pelatihan berselang.

9) Direct instruction menuntut pengelolaan kelas yang unik, menarik dan

mempetahankan perhatian siswa dari awal sampai selesainya proses

pembelajaran.

10) Pengelolaan kelas juga perlu memperoleh perhatian ialah mengatur

tempo pembelajaran, kelancara alur pembelajaran, mempertahankan

ketertiban dan peserta siswa, dan menangani dengan cepat

penyimpangan-penyimpangan tingkah laku siswa.

11) Penilaian hasil belajar siswa ditekankan pada praktek pengembangan

dan penerapan dasar yang sesuai, mengukur dengan teliti keterampilan

sederhana dan yang kompleks, serta memberikan umpan balik kepada

siswa.

Sedangkan dalam buku yang lain Nur (2008:108) berpendapat bahwa:

Page 31: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

16

1) Sementara pengajaran langsung dengan sendirinya mengantarkan pada

teknik ceramah, ceramaj bukan merupakan satu-satunya teknik yang

digunakan.

2) Ingat bahwa pengajaran langsung ialah merupakan suatu pendekatan

mengajar bukan suatu teknik mengajar.

3) Telah ada sejumlah kecil penelitian yang menunjukkan bahwa siswa

yang belajar keterampilan tingkat rendah dapat menerjemahkan

keterampilan tersebut untuk penerapan, analisis, sintesis, atau evaluasi.

Mungkin terbaik digunakan dalam situasi yang menghendaki pengajaran

keterampilan-keterampilan kognitif tingkat rendah.

Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwa metode

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

belajar tertentu.

2. Perbedaan Model Pembelajaran Langsung dengan Model Pengajaran

Langsung

Berdasarkan pengertian model pembelajaran langsung dengan model

pengajaran langsung, Majid (2014:72) mengemukakan bahwa model

pembelajaran langsung, pada umumnya dirancang secara khusus untuk

mengembangkanaktivitasbelajarsiswayangberkaitandenganaspekpengetahuan

prosedural (pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu) dan

pengetahuan deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu yang dapat berupa fakta,

konsep, prinsip, atau generalisasi) yang terstruktur dengan baik dan dapat

Page 32: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

17

dipelajari selangkah demi selangkah. Fokus utama dari pembelajaran ini adalah

pelatihan-pelatihan yang dapat diterapkn dari keadaan nyata yang sederhana

sampai yang lebih kompleks.

Sedangkan menurut, Kuhn (Eggen & Kauchak 2012:363) mengemukakan

bahwa pengajaran langsung adalah satu model yang menggunakan peragaan dan

penjelasan guru digabungkan dengan latihan dan umpan balik siswa untuk

membantu mereka mendapatkan pengetahuan dan keterampilan nyata yang

dibutuhkan untuk pembelajaran lebih jauh.

Berdasarkan fase-fase penerapannya, menurut Nur (2008:36) bahwa lima

fase model pembelajaran langsung (direct instruction) yaitu:

Tabel 2.1 Fase-fase Model Pembelajaran Langsung (direct instruction)

Fase Perilaku Guru

Fase 1 : Klarifikasi tujuan dan Guru mengkomunikasikan garis besar tujuan

Memotivasi siswa pelajaran tersebut, memberi informasi latar

belakang, dan menjelaskan mengapa

pelajaran itu penting. Mempersiapkan siswa

untuk belajar

Fase 2 : Mendemonstrasikan Guru mendemonstrasikan pengetahuan

Pengetahuan atau tersebut dengan benar atau

keterampilan mempresentasikan informasi langkah demi

langkah atau keterampilan

Fase 3 : Memberi latihan Guru memberi latihan awal

terbimbing

Fase 4 : Mengecek pemahaman Guru mengecek untuk mencari tahu apakah

dan memberi umpan balik siswa melakukan tugas dengan benar dan

memberi umpan balik

Fase 5 : Memberi latihan lanjutan Guru mempersiapkan kondisi untuk latihan l

Page 33: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

18

dan transfer lanjutan dengan memusatkan perhatian pada

transfer keterampilan tersebut ke situasi-

situasi lebih kompleks

Sedangkan fase-fase penerapan model pengajaran pengajaran langsung,

menurut Eggen & Kauchak (2010) :

Fase Perilaku Guru

Fase 1 : Perkenalan dan Review Guru memperkenalkan pelajaran dan

mereview pemahan siswa

Fase 2 : Presentasi Keterampilan baru disajikan,

dijelaskan, dan digambarkan dengan

contoh berkualitas tinggi

Fase 3 : Latihan terbimbingan Guru melatih keterampilan siswa

Fase 4 : Latihan mandiri Guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk melatih sendiri keterampilannya

Berdasarkan, pengertian dari fase-fase penerapan kedua model tersebut

diatas, dapat dipahami bahwa kedua model tersebut mempunyai perbedaan yaitu

model pembelajaran langsung menekankan bahwa pelatihan-pelatihan yangdapat

diterapkan dari keadaan nyata yang sederhana menjadi sampai yang lebih

kompleks, sedangkan model pengajaran langsung tetap menekankan pelatihan dan

penerapan dari keadaan nyata, namun sampai yang lebih luas. Sedangkan

berdasarkan fase-fase penerapannya model pembelajaran langsung menerapkan

fase mengecek pemahaman dan memberi umpan balik ke dalam tahapan langkah-

langkah pembelajaran, sedangkan model pengajaran langsung menggunakan fase

umpan balik digabungkan ke dalam peragaan dan penjelasan guru. Dari kedua

model tersebut mempunyai perbedaan tidak terlalu signifikan.

Page 34: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

19

3. Karakteristik Model Pembelajaran Langsung

Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya

sintak/tahapan pembelajaran. kegiatan pembelajaran diarahkan pada pencapaian

tujuan sehingga guru memiliki harapan yang tinggi terhadap tugas-tugas yang

harus dilaksanakan oleh siswa.

Menurut Ma’rifa (2014) bahwa model pembelajaran langsung (direct

instruction) terdapat beberapa ciri-ciri khusus yang memberikan keunggulan pada

model ini. Adapun ciri-ciri tersebut, diantaranya:

a. Fokus akademik berarti prioritas tertinggi diletakkan dalampenugasan

dan penyelesaian tugas akademik.

b. Arahan dan kontrol guru artinya kontrol dan arahan guru diberikan saat

guru memilih dan mengarahkan tugas pembelajaran, menegaskan

peran inti selama memberi instruksi, dan meminimalisir jumlah

percakapan siswa yang tidak berorientasi akademik.

c. Harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa artinya guru

memilki harapan besar kepada peserta didik serta concern dalam

bidang tersebut akan berupaya menghasilkan kemajuan akademik serta

perilaku kondusif demi terciptanya kemajuan dalam pendidikan.

d. Sistem manajemen waktu artinya salah satu tujuan dari model

pembelajaran langsung, yaitu memaksimalkan waktu belajar siswa.

e. Atmosfer akademik yang cukup netral artinya lingkungan instruksi

langsungadalahtempatdimanapembelajaran menjadi fokus utama dan

Page 35: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

20

tempat dimana siswa terlibat dalam tugas-tugas akademik dalam waktu

tertentu dan mencapai raiting kesuksesan yang tinggi.

Menurut Santoso (2014) terdapat beberapa ciri atau karakteristik model

pembelajaran langsung(direct instruction), yaitu:

a. Model pembelajaran langsung (direct instruction) dilakukan dengan cara

menyampaikan materi pelajaran secara verbal artinya bertutur secara lisan

merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering

diidentikkan dengan ceramah.

b. Adanya sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan

agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan baik.

c. Materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah

jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal

sehingga tidak menuntut siswa untuk berfikir ulang. Ada yang menyebut

dengan istilah pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif.

d. Adanya tujuan utama pembelajaran yaitu penguasaan materi pelajaran itu

sendiri. Artinya, setelahprosespembelajaran berakhir siswa diharapkan

dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan

kembali materi yang telah diuraikan.

Keberhasilan model pembelajaran langsung memerlukan lingkungan yang

baik untuk prsentasi dan demonstrasi, yakni ruangan yang tenang dengan

penerangan yang cukup, termasuk alat dan media yang sesuai. Disamping itu,

model pembelajaran langsung juga bergantung pada motivasi siswa yang

memadai untuk mengamati kegiatan yang dilakukan gury, dan mendengarkan

Page 36: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

21

segala sesuatu yang dikatakannya. Pada hakikatnya, pembelajaran langsung

memerlukan kaidah yang mengatur bagaimana siswa yang suka berbicara,

prosedur untuk menjamin tempo pembelajaran yang baik, strategi khusus untuk

mengatur giliran keterlibatan murid, dan untuk menanggulangi tingkah laku murid

yang menyimpang.

4. Langkah Langkah Pembelajaran Langsung

Menurut Bruce Joyce dan MarshaWeil (Setiawan, Fitrajaya & Mardiyanti,

2010:8) model pembelajaran direct instruction memiliki lima fase yang sangat

penting. Kelima fase tersebut adalah fase orientasi. Fase presentasi atau

demonstrasi, fase latihan terstruktur, fase latihan terbimbing dan fase latihan

mandiri, yang membutuhkan peran berbeda dari pengajar.

Tabel 2.3 Lima Fase Model Pembelajaran Langsung (direct instruction)

Fase Peran Guru

Fase 1 : Menjelaskan tujuan pembelajaran informasi

Menyampaikan tujuan dan latar belakang pelajaran, pentingnya

Mempersiapkan siswa pelajaran, pentingnya pelajaran,

mempersiapkan siswa untuk belajar

Fase 2 :

Presentasi dan demonstrasi Demonstrasi dan penyajian informasi

dengan benar, tahap demi tahap

Fase 3 : Merencanakan dan memberi bimbingan

Membimbing Pelatihan pelatihan awal

Fase 4 : Mengecek apakah siswa telah berhasil

Mengecek pemahaman dan melakukan tugas dengan baik, memberi

Memberi umpan balik umpan balik

Fase 5 : mempersiapkan kesempatan pelatihan

Memberi kesempatan untuk lanjutan, dengan perhatian khusus pada

Pelatihan lanjutan dan penerapan kepada situasi lebih kompleks

Penerapan

Page 37: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

22

5. Hasil Belajar

Hasil belajar dapat digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana

penguasaan konsep siswa selama proses pembelajaran. Susanto (2013:5)

menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak

setelah melalui kegiatan belajar. Sudjana (1990:21) menyatakan bahwa hasil

belajar merupakan hasil yang telah dicapai siswa berkat pengalaman atau latihan

yang diikuti melalui proses belajar mengajar di sekolah. Slameto (1988:32)

menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi pada

individu dan berlangsung secara berkesinambungan. Berdasarkan uraian tersebut

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa

setelah melakukan pembelajaran, yang ditandai dengan perubahan tingkah laku

dan dapat diketahui dengan melakukan suatu penilaian (tes).

Hasil belajar murid mencerminkan kemampuan yang dimiliki murid

setelah belajar. Hal ini berarti hasil belajar tidak terlepas dari pembelajaran yang

dilakukan oleh guru, namun untuk mengetahui hasil belajar tersebut diperlukan

evaluasi, sesuai dengan yang dinyatan Nasution (2000:25) bahwa dengan

melakukan evaluasi kita bisa mengetahui kebaikan dan kekurangan usaha kita

sebagai pengajar.

Sebagai kegiatan yang berupaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan

siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka evaluasi hasil belajar

memiliki sasaranberuparanah-ranahyangterkandungdalam tujuan. Ranah tujuan

Page 38: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

23

pendidikan berdasarkan hasil belajar murid secara umum dapat diklasifikasikan

menjadi tiga, yaitu ranah kognitif, efektif, dan psikomotorik.

B. Pelitian Relevan

Beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan penerapan model

pembelajaran langsung (direct instruction) adalah sebagai berikut:

a. Jurnal berjudul “Pengaruh Model Pengajaran Langsung (direct instruction)

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa di SMP Islamiyah Ciputat, Tangerang

Selatan” karya Sofiyah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, tahun 2010. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa pentingnya

waktu dalam tahap-tahap pembelajaran dan menunjang bahwa pentingnya

waktu dalam tahap-tahap pembelajaran dan menunjang secara empirik

penggunaan pembelajaran langsung. Penelitian ini dilakukan di kelas I dan

III pada proyek ini para peneliti melakukan pengamatan dengan beberapa

pendekatan pragmatik. Beberapa guru menggunakan metode-metode yang

sangat terstruktur dan formal, sedangkan guru-guru yang lain

menggunakan metode-metode yang lebih informal yang berkaitan dengan

gerakan sekolah yang terbuka pada saat itu.

b. Penelitian yang dilakukan Stalling dan koleganya tahun 1970-an,

menunjukkan bahwa guru yang memiliki kelas yang terorganisasikan

dengan baik di mana pengalaman pembelajaran terstruktur paling sering

teramati, menghasilkan rasio keterlibatan siswa yang tinggi dan hasil

belajar yang lebih tinggi daripada guru yang menggunakan pendekatan

kurang formal dan kurang terstruktur. Observasi terhadap guru-guru yang

Page 39: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

24

berhasil menunjukkan bahwa kebanyakan mereka menggunakan prosedur

pembelajaran langsung.

C. Kerangka Pikir

Hasil belajar siswa adalah suatu barometer yang dapat menginformasikan

hasil dari perbuatan belajar yang telah dilakukan oleh siswa setelah ujian dan tes.

Hasil belajar siswa secara garis besarnyadipengaruhiolehdua faktor yaitu faktor

yang bersumber dari dalam diri murid dan faktor luar dari dirinya. Kedua faktor

ini masing-masing memiliki pengaruh yang besar dalam meningkatkan

kemampuan belajar murid yang pada akhirnya akan di pengaruhi hasil belajarnya..

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki

proses belajar terutama hasil belajar adalah model pembelajaran langsung (direct

instruction) yang mempunyai langkah-langkah pembelajaran yang dapat

melibatkan seluruh siswa untuk bekerja sama secara aktif dalam proses

pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran langsung(direct instruction) dapat

mewujudkan sistem pembelajaran yang tidak membosankan bagi murid.

Keaktifan dan kekreativan murid sangat dibutuhkan pada proses

pembelajaran, karena dalam pembelajaran ini murid membangun sendiri

pengetahuan mereka tentang konsep-konsep materi yang diajarkan. Materi tematik

yang diajarkan kepada murid diharapkan menjadi lebih cepat diterima dan murid

juga lebih mudah untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan

kemampuan analisis terhadap kehidupan sehari-hari dimasyarakat karena

melakukan sendiri pembangunan terhadap materi yang dipelajari sehingga hasil

belajar tematik murid meningkat sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Page 40: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

25

Kerangka Konseptual penelitian secara skematis dapat disajikan pada

gambar 2.1 berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Pre-

test

Post-

test

Hasil Belajar Tematik murid

meningkat sesuai dengan tujuan

pembelajaran

Hasil belajar tematik murid tidak

tercapai sesuai dengan tujuan

pembelajaran

PEMBELAJARAN TEMATIK

Kelas Eksperimen

Menerapkan model pembelajaran

langsung dalam pembelajaran

Tematik :

Dengan Langkah-langkah:

1. Menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan

2. Mendemonstrasikan

3. Membimbing

4. Mengecek dan Umpan Balik

Model Pembelajaran Langsung

(direct intruction)

Kelas Kontrol

Tidak dapat menerapkan model

pembelajaran langsung dalam

pembelajaran tematik

Pembelajaran Konvensional

Page 41: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

26

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian kerangka teori dan kerangka pikir di atas, maka

hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh penerapan model

pembelajaran langsung (direct instruction) terhadap hasil belajar murid UPT SDN

3 Kepulauan Selayar

Page 42: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif karena penelitian ini

berusaha melihat sebuah kebenaran teori dengan fenomena lapangan yang

didahului dengan pengujian hipotesis dan operasional variabel. Data yang

diperoleh dalam penelitian ini berupa angka-angka dan akan dianalisis

menggunakan statistik. Jenis penelitian ini juga digunakan karena ingin

mengetahui pengaruh perlakuan/treatmen tertentu terhadap yang lain.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen. Menurut (Sugiyono, 2018:109), metode penelitian eksperimen dapat

diartikan sebagai “metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali”. Dengan

demikian, tujuan penelitian eksperimen sejalan dengan tujuan penelitian yang

akan dilaksanakan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui pengaruh penerapan

model pembelajaran langsung(direct instruction)terhadap hasil belaja rmurid UPT

SDN 3 Kepulauan Selayar.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimen design jenis

One-Group Pre-test - Post-test Design. Dalam penelitian ini hasil perlakuan dap

27

Page 43: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

28

28

diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan

sebelum diberi perlakuan (treatment) (Sugiyono, 2018). Adapun desain penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Keterangan:

O1 = Pre-test

𝑂2 = Post-test

X = Perlakuan dengan pembelajaran langsung (direct intruction)

Model eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu:

a) Memberikan Pre-testuntuk mengukur variabel terikat (Hasil belajar)

sebelum perlakuan dilakukan.

b) Memberikan perlakuan kepada kelas subjek penelitian dengan pelaksanaan

pembelajaran langsung

c) Memberikan Post-testuntuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan

dilakukan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2018: 119) menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan

element yang akan dijadikan wilayah generalisasi. Elemen populasi adalah

𝑂𝑂 X 𝑂𝑂

Page 44: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

29

29

keseluruhan subyek yang akan diukur, yang merupakan unit yang diteliti”.

Dalam hal ini populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh murid UPT SDN 3 Kepulauan Selayar sebanyak

164 orang. Seperti tabel di bawah ini:

Tabel 3.2 Keadaan Populasi

No.

Kelas

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 Kelas I 12 16 28

2 Kelas II 16 13 29

3 Kelas III 15 7 22

4 Kelas IV 11 18 29

5 Kelas V 13 14 27

6 Kelas VI 12 17 29

JUMLAH 79 85 164

Sumber: Jumlah murid UPT SDN 3 Kepulauan Selayar

2. Sampel

Sugiyono (2018: 120) bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena terbatas

Page 45: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

30

dana, tenaga, dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil

dari populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar

representatif (mewakili). Pengukuran sampel merupakan suatu langkah yang

diambil dalam melaksanakan suatu penelitian.

Dalam penelitian ini sampelnya menggunakan purposive sampling adalah

teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan

strata, random atau daerah melainkan berdasarkan atas adanya tujuan tertentu.

Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan

keterbatasan waktu, tenaga, dan dana. Berdasarkan penjelasan tersebut maka

penentuan sampel dalam penelitian ini diawali dengan pertimbangan bahwa kelas

III yang dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu :

Kelas

Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

Kelas IIIA 15 7 22

Sumber: Jumlah murid kelas III UPT SDN 3 Kepulauan Selayar

C. Definisi Operasional Variabel

1. Penerapan model pembelajaran langsung (direct instruction) adalah cara-

cara mengajar yang dapat membantu murid dalam mempelajari

keterampilan dasar dan memperoleh informasi dengan langkah-langkah

Page 46: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

31

yaitu mempersiapkan dan memotivasi murid, menjelaskan dan

mendemonstrasikan, latihan terbimbing, umpan balik, dan latihan lanjutan.

Sebuah pembelajaran model pembelajaran langsung (direct instruction)

memerlukan persiapan yang seksama dari guru dan sebuah lingkungan

belajar yang berorientasi pada tugas.

2. Hasil belajar murid merupakan skor yang dicapai sebelum dan sesudah

mengikuti pembelajaran tematik dengan menggunakan model

pembelajaran langsung (directinstruction) melalui tes hasil belajar tematik

meliputi aspek kognitif dengan melibatkan indikator ingatan, pemahaman,

penerapan, dan analisis.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

variabel-variabel penelitian (Sugiyono, 2011:102), berdasarkan pengertian

tersebut maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Tes

Manurut Arikunto (2013:193) “Tes adalah serentetan pertanyaan

atau latihan serta alat lain yang digunakanuntukmengukurketerampilan,

pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok. Berdasarkan pengertian diatas mengenai tes,

penulis menggunakan soal tersebut untuk mengukur hasil belajar murid

dalam pembelajaran tematik. Tes yang digunakan yaitu berupa tes pilihan

ganda sebanyak 13 nomor. Pada penelitian ini diberikan tes awal dan tes

akhir untuk mengetahui perubahan hasil belajar murid UPT SDN 3

Page 47: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

32

Kepulauan Selayar Perhitungan validasi setiap item tes hasil belajar

dilakukan dengan menggunakan rumus SPPS versi 20.0.

2. Lembar Observasi

Selain memberikan tes kepada siswa, peneliti membuat lembar

observasi. Pada lembar observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa

selama pembelajaran berlangsung.

Pada penelitian ini, peneliti meminta bantuan seorang observer untuk

mengamati dan menilai aktivitas, sikap, respon dan ketertarikan siswa pada

model pembelajaran dalam proses hasil belajar murid. Adapun isi dari

lembar observasi aktivitas dijelaskan secara rinci dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.3 Pedoman Observasi Model Pembelajaran Langsung

No Aspek yang diamati Skala Skor Jumlah

Skor

1 Keaktifan murid dalam proses

pembelajaran

5 4 3 2 1

2 Perhatian dan konsentrasi murid pada

pelajaran

5 4 3 2 1

3 Ketertarikan murid terhadap model

pembelajaran

5 4 3 2 1

4 Siswa tertib pada saat proses

pembelajaran

5 4 3 2 1

5 Keberanian murid bertaya mengenai

materi menulis narasi

5 4 3 2 1

Keterangan :

Skor 5 : Sangat Baik

Page 48: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

33

Skor 4 : Baik

Skor 3 : Cukup

Skor 2 : Kurang

Skor 1 : Sangat Kurang

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik-teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yang

dibutuhkan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tes

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh melalui tes yang diberikan

kepada satu kelas, yaitu kelas III sebagai pretest dan postest. Bentuk tes yang akan

diberikan adalah tes pilihan ganda yang berjumlah 13 nomor yang sudah diuji

cobakan dan divalidasi, soal pilihan ganda ini memuat indikator pembelajaran

yang akan dicapai dengan menerapkan model pembelajaran langsung (direct

instruction) dan opsi pilihan jawabannya ada 4 jawaban. Tes tersebut sebagai

instrumen penelitian yang digunakan untuk mendapatkan perbandingan antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

kemampuan hasil belajar murid sebelum dan sesudah penerapan model

pembelajaran langsung (direct instruction).

Tes dilaksanakan sebanyak empat kali, yaitu dua kali di kelas eksperimen

dan dua kali di kelas kontrol dengan melakukan pre-test dan post-test.Pre-test

dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir awal murid

Page 49: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

34

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes ini dlaksanakan sebelum adanya

perlakuan dalam penelitian ini. Post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

bertujuan untuk mengetahui peningkatan atau penurunan hasil belajar dengan cara

membandingkan dengan hasil pre-test.

2. Dokumen

Dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara dalam penelitian ini. Hasil observasi akan lebih kredibel atau dapat

dipercaya apabila didukung oleh sejarah pribadi masa kecil di sekolah. Informasi

juga bisa diperoleh melalui fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan

harian, arsif foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data

berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali informasi yang terjadi di

masa silam (Faisal,1990:77).

F. Teknik Analisis Data

Teknis analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis

inferensial. Teknik ini digunakan untuk pengelolaan data yang dilakukan bertolak

dari berbagai data yang dihimpun, dengan selalu memperhatikan berbagai fakta

yang teridentifikasi. Untuk menganalisis data yang telah ada, diperlukan adanya

analisis statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif ini merupakan metode-metode yang berkaitan dengan

pengumpulan, peringkasan, dan penyajian suatu data sehingga memberikan

informasi yang berguna dan juga menatanya ke dalam bentuk yang siap untuk

Page 50: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

35

dianalisis. Dengan kata lain, statistik deskriptif ini merupakan fase yang

membicarakan mengenai penjabaran dan penggambaran termasuk penyajian data.

Adapun statistik deskriptif ini memiliki tujuan untuk memberikan

gambaran (deskripsi) mengenai suatu data agar data yang tersaji menjadi mudah

dipahami dan informatif bagi orang yang membacanya. Statistik deskriptif

menjelaskan berbagai karakteristik data seperti rata-rata (mean), jumlah (sum)

simpangan baku (standard deviation), varians (variance), rentang (range), nilai

minimum dan maximum dan sebagainya. Sedangkan pengkategorian yang

digunakan untuk mengkategorikan hasil belajar siswa dalam penelitian ini ada 5

kategori yaitu, sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Adapun

penentuan batas-batas skor hasil belajar siswa diproleh melalui langkah-langkah

berikut:

a. Membuat rentang skor kurang dari 0 sampai 100, dimana skor terendah

kurang dari 59dan skor tertinggi 100.

b. Pengkategorian dibagi 5 bagian, setiap bagian ditentukan skornya

berdasarkan skala penelitian tersebut.

Adapun pengkategorian seperti tabel berikut ini:

Kelas Interval Kategori Hasil Belajar

90 – 100 Sangat Tinggi

80 – 89 Tinggi

70 – 79 Sedang

60 – 69 Rendah

0 - 59 Sangat Rendah

Page 51: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

36

(Sumber: UPT SDN III Kepulauan Selayar)

Hasil kategorisasi skor perolehan, kemudian dipresentasi sesuai dengan

kecendrungan data. Hal tersebut yang menggambarkan nilai masing-masing

kategori variabel.

2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial merupakan teknik statistik yang

digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk

populasi. Analisis inferensial digunakan pada statistik parametrik dan

nonparametrik. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan uji t.

Sebelum pengujian, hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian analisis

prasayarat, yakni uji normalitas dimana semua data diolah pada sistem

SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20.0.

a. Uji Normalitas

Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan untuk mengetahui

apakah sampel yang diteliti terdistribusi normal atau tidak. Pengujian

normalitas data hasil menulis narasi siswa menggunakan One-Sample

Kolmogorov-Smirnov Test pada sistem SPSS Versi 23.0. Data hasil

belajar siswa akan terdistribusi normal jika signifikansi > 0,05.

Sebaliknya, dikatakan tidak terdistribusi normal jika dignifikansi yang

diperoleh < 0,05. Dengan taraf kesalahan (α) yang digunakan yaitu 0,05.

Hipotesis yang diajukan adalah :

Ha: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

H0: Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal

Page 52: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

37

b. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan antara pretest dengan posttest.

Pengujian ini dilakukan menggunakan program SPSS versi 23.0 dengan

independent sample t-test, taraf kesalahan (α) yang digunakan yaitu 0,05.

Adapun kemungkinan hasil penelitian yaitu :

a) Jika nilai thitung > nilai ttabel maka hipotesis nol (H0) ditolak dan

hipotesis alternatif (Ha) diterima berarti terdapat perbedaan yang

signifikan penerapan model pembelajaran langsung terhadap hasil

belajar murid

b) Jika nilai thitung < nilai ttabel maka hipotesis nol (H0) diterima dan

hipotesis alternatif (Ha) ditolak berarti tidak terdapat perbedaan yang

signifikan penerapan model pembelajaran langsung terhadap hasil

belajar murid

Kemungkinan hasil penelitian signifikansi SPSS Versi 23.0 yaitu :

a) Jika sig < 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima Jika sig > 0,05 maka

Ha diterima dan H0 ditolak.

Page 53: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diperoleh dari perbandingan pembelajaran konvensional

sebagai nilai pretest dengan model pembelajaran langsung (direct instruction)

sebagai nilai posttest. Penelitian dapat dikatakan berhasil jika nilai posttest lebih

besar dibandingkan nilai pretest.

1. Hasil Analisis Deskriptif

a. Penggunaan Model Pembelajaran Langsung (direct instruction)

Aktivitas peneliti dilihat dari cara menerapkan model pembelajaran

langsung (direct instruction) dalam proses pembelajaran. Pertama-tama

peneliti menyiapkan rancangan pembelajaran. Setelah itu, langkah selanjutnya

yang dilakukan peneliti yaitu menerapkan model pembelajaran langsung

dalam proses belajar mengajar agar semua murid dapat memahami materi

dengan jelas. Peneliti memberikan beberapa peristiwa contoh dalam

menjelaskan materi agar semua murid bisa mengetahui materinya. selain itu

juga peneliti melakukan tanya jawab kepada murid untuk mengukur

pemahaman murid. Setelah murid memahami materi yang di jelaskan, guru

memberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang sudah di ajarkan,

Peneliti juga memberikan latihan terbimbing agar bisa menguasai materi

pelajaran. Semua murid merasa bahagia saat model pembelajaran langsung

(direct instruction) diterapkan, ini dibuktikan dari respon murid yang baik dan

menikmati proses pembelajaran

38

Page 54: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

39

1) Hasil Observasi Respon Murid

Proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran

langsung (direct instruction) dapat dikatakan aktif. Hal ini terlihat dari

antusias dan keaktifan murid dalam mengikuti pembelajaran. Terlihat murid

memperhatikan guru saat menjelaskan, bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran, keberanian murid saat proses pembelajaran, respon baik murid

saat terjadi proses umpan balik pertanyaan guru dengan murid, dan kesiapan

murid dalam mengikuti pembelajaran.

Tabel 4.1 Nilai Hasil Observasi Respon Murid Keterlaksanaan Proses

Pembelajaran Model Pembelajaran Langsung kelas III

Pretest Posttest

Skor Perolehan 17 22

Skor Maksimal 25 25

Persentase 68 % 88 %

Kualifikasi Aktif Sangat Aktif

Sumber: Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Proses Penerapan Model

Pembelajaran Langsung

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran

pada saat menggunakan model pembelajaran konvensional (pretest) yang

dilaksanakan dapat dikategorikan aktif dengan persentase 68%. Sedangkan

pada saat menerapkan model pembelajaran langsung (direct instruction)

(posttest) yang dilaksanakan dapat dikategorikan sangat aktif dengan

persentase 88 %. persentase pencapaian tersebut diperoleh dengan membagi

Page 55: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

40

skor yang diperoleh dengan skor maksimal dikali 100%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran langsung (direct

instruction) sangat aktif dibandingkan konvensional.

b. Hasil Penerapan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil

Belajar

Hasil statistik yang berkaitan dengan nilai pretest dan posttest siswa yang

diajar selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Rangkuman dari lampiran

tersebut disajikan pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Data Statistik Deskriptif Nilai Pretest, Posttest

Pretest Posttest

Ukuran Sampel 22 22

Rata-Rata 44,77 78,18

Median 42,50 80,00

Modus 40 80

Deviasi Standar 12,862 12,868

Variansi 165,422 165,584

Rentang Skor 50 45

Skor Terendah 20 55

Skor Tertinggi 70 100

Berdasarkan tabel 4.2, hasil pretest dan posttest siswa memperlihatkan

bahwa nilai rata-rata yang berbeda pada nilai pretest 44,77 sedangkan posttest

sebesar 78,18.

Page 56: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

41

Nilai tertinggi pada pretest yaitu 70, sedangkan nilai tertinggi posttest

yaitu 100. Selisih nilai tertinggi pretest dan posttest adalah 30. Berdasarkan

selisih tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada peningkatan hasil belajar

murid setelah pemberian perlakuan berupa model pembelajaran langsung

(direct instruction) yang dilihat dari hasil posttest siswa. Nilai terendah

pretest yaitu 20, sedangkan nilai terendah posttest yaitu 55. Selisih nilai

terendah pretest dan posttest yaitu 25. Berdasarkan selisih nilai terendah

pretest dan postest tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada

peningkatan hasil belajar siswa.

Nilai median pada pretest yaitu 42,50 sedangkan nilai median pada

posttest yaitu 80,00. sehingga nilai median posttest lebih besar dari pada nilai

pretest.

Nilai modus pada pretest yaitu 40 sedangkan nilai modus pada posttest

yaitu 80. Sehingga nilai yang sering muncul pada data pretest dan posttest

yaitu 40 dan 80.

Nilai standar deviasi pretest yaitu 12,862 sedangkan pada nilai posttest

yaitu 12,868. Nilai standar deviasi (simpangan baku) pretest menunjukkan

lebih tinggi dari pada nilai posttest. Sehingga dapat dilihat keberagaman

sampel pretest dan posttest yaitu 12,863 dan 12,868.

Jika nilai hasil belajar murid dikelompokkan dalam 5 kategori, maka

diperoleh daftar distribusi frekuensi dan persentase kategori hasil pretest dan

posttest pada tabel berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kategori Hasil Pretest

Page 57: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

42

Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

90- 100 0 0 % Sangat Tinggi

80 – 89 0 0 % Tinggi

70 – 79 2 9% Sedang

60 – 69 3 14% Rendah

0 – 59 17 77% Sangat Rendah

Sumber : Output SPSS versi 20.0

Berdasarkan tabel 4.3, diketahui jumlah murid yang memperoleh

kategori sedang sebanyak 2 orang dengan persentase 9%, jumlah murid yang

memperoleh nilai ketegori rendah sebanyak 3 orang dengan persentase 14%,

murid yang memperoleh kategori sangat rendah sebanyak 17 orang dengan

persentase 77%, Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan

dapat disimpulkan bahwa pretest berada pada kategori kurang. Hal ini dapat

dilihat berdasarkan nilai rata-rata (mean) pretest yaitu 44,77

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kategori Hasil Posttest

Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

90 – 100 5 23% Sangat Tinggi

80 – 85 7 31% Tinggi

70 – 79 5 23% Sedang

60 – 69 4 18% Rendah

0 – 59 1 5 % Sangat Rendah

Sumber : Output SPSS Versi 20.0

Page 58: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

43

Berdasarkan tabel 4.4, diketahui jumlah murid yang memperoleh

kategori sangat tinggi sebanyak 5 orang dengan persentase 23%, jumlah

murid yang memperoleh nilai ketegori tinggi sebanyak 7 orang dengan

persentase 31%. Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan

dapat disimpulkan bahwa posttest berada pada kategori tinggi. Hal ini dapat

dilihat berdasarkan nilai rata-rata (mean) posttest yaitu 80,00.

Gambar 4.1 Grafik perbandingan rata-rata nilai pretest dan posttest

Berdasarkan gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik rata-rata nilai

posttest lebih tinggi di bandingkan grafik nilai pretest.

Berdasarkan KKM yang berlaku di SDN 3 kepulauan Selayar pada mata

pelajaran tematik yaitu 70, maka tingkat pencapaian ketuntasan hasil belajar

murid kelas III dengan menerapkan model pembelajaran langsung (direct

instruction) dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.

Chart Title 9

0

80

70

60

50

40

30

20

10

0

Series1

Pretest Postest

Page 59: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

44

Tabel 4.5 Data ketuntasan klasikal

Tes

KKM

Frekuensi Persentase

Tuntas

Tidak

Tuntas

Tuntas

Tidak

Tuntas

Pretest

70

1 21 5% 95%

Posttest 21 1 95% 5%

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada saat murid menerima pelajaran

melalui pembelajaran konvensional (pretest) terdapat 1 murid memperoleh nilai di

atas KKM dengan persentase 5% dan 20 murid memperoleh nilai di bawah KKM

dengan persentase 95%. Sedangkan pada saat peerapan model pembelajaran

langsung (posttest) terdapat 21 murid memperoleh nilai di atas KKM dengan

persentase 95%.

Berdasarkan uraian di atas, nilai hasil belajar murid kelas III SDN 3

Kepulauan Selayar, setelah diajar dengan menerapkan model pmbelajaran

langsung (direct instruction) mencapai kriteria ketuntasan, dibandingkan dengan

menggunakan pembelajaran konvensional.

2. Hasil Analisis Statistik Inferensial

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui data yang telah

diolah berdistribusi normal atau tidak. Data uji normalitas diambil dari

hasil pretest dan posttest hasil belajar murid kelas III. Uji normalitas yang

dilakukan menggunakan sistem SPSS versi 23.0, dengan kriteria pengujian

Page 60: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

45

bahwa data hasil belajar murid akan terdistribusi normal jika signifikan >

0,05. Sebaliknya, dikatakan tidak terdistribusi normal jika Signifikansi

yang diperoleh < 0,05 dengan taraf kesalahan (α) yang digunakan yaitu

0,05 berikut hasil uji nurmalitas data Pretest dan Posttes.

Tabel 4.6 hasil uji normalitas data Pretest dan Posttest

Kelompok Data Kolmogrov-

smirnov Z

Asymp. Sig (2-Talled)

Keterangan

n = 22

Pretest 0,145 0,200 Sig > 0.05 (Normal)

Posttest 0,130 0,200 Sig > 0.05 (Normal)

b. Uji Hipotesis

Pengujian ini dilakukan dengan metode Paired samples T-Test atau uji t

pada program SPPSS versi 23.0 Paired Samples T-Test adalah pengujian yang

dilakukan pada kelompok populasi yang sama, tetapi memiliki kondisi data

sampel sebagai akibat adanya perlakuan. H0 ditolak dan H1 diterima apabila

sig. < 0,05 dan thitung > nilai ttabel. Berikut disajikan hasil analisis uji-t nilai

pretest dan posttest:

Tabel 4.7 Hasil Paired Samples T-Test

Variabel T Df Sig. (2-talled) Ket

Pretest & posttest

21.000

22

0,00

0,00 < 0,05 = ada

perubahan

Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa nilai thitung = 21.000 dan nilai sig.

(2-talled) = 0,00 dengan taraf signifikan α = 0,05 ttabel dilihat pada tabel

Page 61: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

46

statistic dengan signifikansi 0,05 : 1 = 0,05 dengan derajat kebebasan. (df) 12–

1= 11 hasil yang di peroleh dengan Ttabel = 2,0796. Maka diketahui bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

penerapan model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar murid kelas III

SDN 3 Kepulauan Selayar.

Berdasarkan uji Paires Sample T-Test perbandingan nilai signifikan

diketahui sebesar 0,00 karena nilai signifikansi < α (0,00 < 0,05) sesuai dengan

ketentuan dalam Paired Sample T-Test, Ho ditolak dan H1 diterima sehigga dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran langsung terhadap

hasil belajar murid kelas III SDN Kepulauan Selayar.

B. Pembahasan

Peneitian eksperimen ini dilakukan pada kelas III SDN 3 Kepulauan Selayar

Kecamatan Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar dengan jumlah populasi

164 murid dan menggunakan kelas III di jadikan sampel. Desain penelitian yang

digunakan adalah Bentuk pre-eksperimental design ada beberapa macam, namun

peneliti menggunakan One Group Pretest-Posttest Design “Dalam rancangan ini

digunakan satu kelompok subjek” (Suryabrata, 2019:101). Penelitian ini hanya

menggunakan satu kelas yang diberi Pretest untuk mengetahui hasil belajar murid

saat penerapan konvensional dan setelah diberikan Posttest dengan menerapkan

model pembelajaran langsung.

Deskripsi data yang diuraikan pada hasil penelitian ini telah mendeskripsikan

pengaruh penerapan model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar murid

kelas III UPT SDN 3 Kepulauan Selayar Kecamatan Bontosikuyu Kabupaten

Page 62: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

47

Kepulauan Selayar. Berdasarkan analisis statistik deskriptif dengan menggunakan

program SPSS versi 23.0. Hasil pretest dan posttest siswa terlihat bahwa nilai

tertinggi pada Pretest yaitu 70 sedangkan nilai tertinggi pada Posttest yaitu 100.

Nilai terendah Pretest 20 dan nilai terendah Posttest 55. Nilai median pada Pretest

yaitu 42,50 sedangkan nilai median pada Posttest 80,00. Nilai modus pada Pretest

yaitu 40 sedangkan nilai modus pada Posttest 75. Nilai standar deviasi Pretest

yaitu 12,862 dan nilai standar deviasi Posttest yaitu 12,868. nilai rata rata siswa

berbeda pada nilai Pretest 44,77 sedangkan nilai Posttest 78,18. Data ini

mendeskripsikan bahwa setelah diterapkan model pembelajaran langsung, hasil

belajar murid lebih baik. Selama proses pembelajaran, siswa sangat tenang dan

memperhatikan penjelasan materi tanpa mengganggu teman temannya.

Semua murid memperhatikan ketika guru memberikan penjelasan materi dan

memdemonstrasikan pengetahuan, dilihat dari keaktifan dan respon siswa selama

proses pembelajaran. hasil observasi keterlaksanaan proses pembelajaran pada

saat menerapkan pembelajaran konvensional (Pretest) yang dilaksanakan dapat

dikategorikan aktif dengan persentase 68% sedangkan dengan meneraapkan

model pembelajaran langsung (Posttest) yang dilaksanakan dapat dikategorikan

sangat aktif dengan persentase 88%. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan

bahwa penerapan model pembelajaran langsung sangat aktif digunakan terhadap

hasil belajar.

Hasil analisis statistik inferensial untuk uji hipotesis, terlebih dahulu

dilakukan uji prasyarat analisis. Uji prasyarat yang dilakukan adalah uji

normalitas. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data Pretest dan Posttest

Page 63: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

48

dinyatakan berdistribusi normal. Hasil uji pra syarat tersebut menyatakan bahwa

data telah layak untuk diuji hipotesis. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji

Paired Sample T-Test menunjukkan nilai signifikan < α (0,00 < 0,05) atau dengan

menggunakan t tabel thitung > Ttabel (21,000 > 2,079). Maka diketahui bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima. sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

penerapan model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar murid kelas III

SDN 3 Kepulauan Selayar

.

Page 64: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat di simpulkan

bahwa model pembelajaran langsung (direct instruction) terlaksana dengan

baik. Peneliti telah mempersiapkan rencana pembelajaran dengan sebaik

baiknya, murid antusias memperhatikan proses pembelajaran tanpa

mengganggu teman temannya. Semua murid memperhatikan proses

pembelajaran dilihat dari keaktifan dan respon murid selama proses

pembelajaran. Kegiatan murid tersebut dibuktikan dengan nilai rata rata

murid pretest 44,77 berada pada kategori rendah dan nilai rata rata posttest

78,18 berada pada kategori tinggi.

Hal di atas juga didukung oleh hasil observasi keterlaksanaan proses

pembelajaran pada saat pretest menerapkan konvensional dapat dikategorikan

aktif dengan persentase 68% sedangkan dengan menerapkan model

pembelajaran langsung pada posttest yang dilaksanakan dapat dikategorikan

sangat aktif dengan persentase 88%.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran langsung

(direct instruction) berpengaruh terhadap hasil belajar murid kelas III UPT

SDN 3 Kepulauan Selayar Kecamatan Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan

Selayar hal ini dibuktikan menggunakan uji Paired Sample T-Test

menunjukkan nilai signifikan < α (0,00 < 0,05) atau dengan menggunakan

49

Page 65: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

50

t tabel thitung > Ttabe l (-21.000 > 2,079), diketahui bahwa Ho ditolak dan H1

diterima.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai hasil belajar

murid kelas III UPT SDN 3 Kepulauan Selayar, penulis memberikan

beberapa saran sebagai berikut.

1. Bagi Guru

Guru diharapkan bisa mengaplikasikan model pembelajaran

langsung untuk meningkatkan hasil belajar murid. Untuk itu diperlukan

kreativitas guru dalam meningkatkan minat belajar muridnya, agar hasil

belajar murid dapat meningkat.

2. Bagi Siswa

Penelitian ini dapat membantu murid mengatasi kesulitan atau

kendala yang selama ini dihadapi ketika pembelajaran berlangsung, yaitu

sulitnya memahami materi pelajaran. Selain itu, murid dalam melakukan

proses pembelajaran harus mempunyai keberanian untuk bertanya materi

yang belum di pahami.

3. Bagi Sekolah

Bagi sekolah disarankan untuk memantau tenaga pengajar untuk

mengikuti perkembangan teknologi agar pendidik bisa mengakses ilmu-ilmu

dari internet dan menyarankan untuk selalu mengikuti pertemuan bagi para

pendidik.

Page 66: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. W. & Krathwohl, D. R. (Eds.). 2001. Kerangka Landasan untuk

Pembelajaran. Pengajaran. dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan

Bloom). Teijemahan Agung Prihantoro. 2010. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Arikunto. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Aqib, Z. 2010. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya:

InsanCendekia.

Dimyanti & Mujiono. 2006. belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT. Asdi

Mahasatya.

Eggen, P. & Kauchan, D. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta:

Pearson Education, Inc & Indeks.

Faisal. 1990. (https://afidburhanuddin.wordpress.com, diakses 20 Februari 2020).

Hardinal. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Langsung dan

PemecahanMasalah terhadap Keterampilan Lempar Cakram pada Siswa

SMP NegeriSalutambun Kabupaten Mamasa. Tesis. Tidak diterbitkan.

Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.

Fathurrohman & Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika

Aditama.

Hatimah., Sadri., Marsinah., Sunarty., Sukamto., Sosiawan., & Atmana.

2008.Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Kementerian Pendidikan. 2011. Pembelajaran Kontensktual dalam Membangun

Karakter Siswa. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan DasarKementerian

Pendidikan Nasional.

Majid, A. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Nasution, S. 2000. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nur, M dan Kardi, S. 2000. Pengajaran Langsung. Pusdat Sains dan Matematika

Sekolah Program Pasca Sarjana. UNESA.

Nur, M. 2008. Model Pengajaran Langsung. Depertemen Pendidikan

NasionalUniversitas Negeri Surabaya Pusat Sains dan Matematika

Sekolah.

50

Page 67: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

51

Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesinalisme

Guru. Bandung: PT Raja Grafindo Persada.

Sagala, S. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Santoso, dkk. 2014.(http://santoson111.blogspot.co.id/2014/11/model-

pembelajaran-langsung-direct.html, diakses 1 Februari 2020).

Setiawan, W., Fitrajaya, E & Mardiyanti, T. 2010. Penerapan Model Pengajaran

Langsung (direct instruction) untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar

Siswa dalam Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Pendidikan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK), (Online), Vol. 3, No.1

(http://file.upi.edu/Direktori/, Diakses 1 Februari 2020).

Slameto. 1988. Evaluasi Pendidikan Salatiga : BinaAksara.

Sudjana. N. 1990. Metode Statistika. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sudrajat, A. 2011.(https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/27/model-

pembelajaran-langsung/, diakses 23 Nopember 2015).

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi, H. M. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip

&opersionalnya Yogyakarta: Bumi Aksara.

Susanto, A. 2013. Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Tamsyani, W. 2015. Makalah Model Pembelajaran Langsung, (Online),

http://www.academia.edu/5934148/Makalah_Model_Pembelajaran_Langsu

ng, Diakses 23 Nopember 2015).

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Wahab, Abdul Azis. 2009. Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung:

Alfabeta, CV.

Thursam. 2008. Belajar Secara Evektif. Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadana

Nusantara.

Page 68: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 69: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : UPT SDN III KEPULAUAN SELAYAR

Kelas / Semester : III (Tiga) / 1

Tema 2 : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan

Sub Tema 1 : Manfaat Tumbuhan bagi Kehidupan

Manusia

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 1 Hari

Hari / Tgl Pelaksanaan :..................... / ........................

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

Page 70: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.8 Menguraikan pesan dalam dongeng

yang disajikan secara lisan, tulis,

dan visual dengan tujuan

untukkesenangan

3.8.1 Membaca dongeng

dengan lafal,

intonasi, dan

ekspresi.

2 4.8 Memeragakan pesan dalam dongeng

sebagai bentuk ungkapan diri

menggunakan kosa kata baku dan

kalimat efektif

4.8.1 Mengidentifikasi

informasi isi

dongeng yang

didengar.

SBdP

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.2 Mengetahui bentuk dan variasi pola

irama dalam lagu

3.2.1 mengidentifikasi

bentuk pola irama

sederhana dengan

bernyanyi.

2 4.2 Menampilkan bentuk dan variasi

irama melalui lagu

4.2.1 memeragakan pola

irama sederhana pada

lagu ”Cemara”.

MATEMATIKA

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.1 Menjelaskan sifat- sifat operasi

hitung pada bilangan cacah

3.1.1 Menemukan sifat

pertukaran pada

penjumlahan.

2 4.1 Menyelesaikan masalah yang

melibatkan penggunaan sifat-sifat

4.1.1 menggunakan sifat

pertukaran pada

Page 71: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

operasi hitung pada bilangan cacah penjumlahan untuk

menyelesaikan

masalah.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan memperhatikan tanda baca, siswa dapat membaca dongeng

dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

2. Dengan menjawab pertanyaan, siswa dapat mengidentifikasi informasi

isi dongeng yang didengar dengan tepat.

3. Dengan mengamati penjelasan guru, siswa dapat menemukan sifat

pertukaran pada penjumlahan dengan tepat.

4. dengan mengamati penjelasan guru, siswa dapat menggunakan sifat

pertukaran pada penjumlahan untuk menyelesaikan masalah dengan

tepat.

5. Dengan mengamati penjelasan guru, siswa dapat mengidentifikasi

bentuk pola irama sederhana dengan bernyanyi dengan tepat.

6. Dengan kegiatan bersama-sama, siswa dapat memeragakan pola irama

sederhana pada lagu ”Cemara” dengan tepat.

Karakter siswa yang diharapkan : Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode/Model : diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

E. MATERI PEMBELAJARAN

Page 72: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Membaca dongeng dengan nyaring.

Menjawab pertanyaan dari teks dongeng.

Menyelesaikan soal-soal pertukaran pada penjumlahan.

Bernyanyi lagu dengan pola irama sederhana.

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru memberikan salam dan

mengajak semua siswa berdo’a

menurut agama dan keyakinan

masing-masing.

Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”

bersama-sama. dilanjutkan lagu

Nasional “Tanah Airku”.

Guru menginformasikan kegiatan

yang akan dilakukan pada hari itu.

Pembiasaan Membaca 15 menit

Guru melakukan apersepsi, siswa

diingatkan kembali tentang hal-hal

yang perlu diperhatikan ketika

membaca teks dengan suara lantang.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam membaca teks:

a. Lafal

b. Intonasi suara

c. Ekspresi

d. Tanda baca

10 menit

Page 73: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Suara lantang dan dapat didengar

oleh orang lain dengan jelas.

Inti Siswa membaca teks dongeng secara

bergantian dengan suara lantang.

Setiap siswa membaca satu paragraf.

Pada kegiatan ini guru melakukan

penilaian.

Siswa dan guru mendiskusikan kata-

kata yang belum dipahami siswa.

Siswa menyimak penjelasan guru

tentang sifat pertukaran pada

penjumlahan.

Guru memperlihatkan 2 buah kotak

ke dalam kelas. Kotak pertama berisi

5 buah pulpen. Kotak kedua berisi 11

buah pulpen. Guru dan siswa

menghitung bersama banyaknya

pulpen di kotak pertama dan kedua.

Salah satu siswa ke depan untuk

menuliskan penjumlahan

berdasarkan banyaknya pulpen di

kedua kotak.

5 + 11 =

Guru mengubah letak kotak pertama

dengan kotak kedua. Salah satu

siswa menjadi sukarelawan

menuliskan penjumlahan

berdasarkan pertukaran tempat kedua

35 Menit X

30 JP

Page 74: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

kotak. Guru mengoreksi

penjumlahan yang telah ditulis

siswa.

5 + 11 = 16

Jadi, 5 + 11 = 11 + 5

Guru memberikan contoh lagi

dengan penjumlahan lain:

70 + 250 = 320

250 + 70 = 320

Jadi, 70 + 250 = 250 + 70

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa jika ada hal yang ingin

ditanyakan.

Guru menjawab pertanyaan-

pertanyaan siswa.

Siswa mengerjakan latihan soal-soal

dengan memperhatikan sifat

pertukaran pada penjumlahan. Guru

menilai hasil pekerjaan siswa.

Siswa dan guru mendiskusikan

pohon cemara sebagai tumbuhan

yang banyak memiliki manfaat.

Kayu cemara dapat digunakan untuk

membuat perabot rumah tangga.

Daun cemara dapat dijadikan teh

yang banyak mengandung vitamin C.

Pohon cemara dapat diolah menjadi

minyak yang dapat digunakan untuk

Page 75: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

mengobati penyakit sinus dan juga

batuk.

Guru mencontohkan cara menyanyi

lagu Cemara ciptaan AT. Mahmud

yang diikuti oleh siswa. Pada saat

guru menyanyikan lagu Cemara pada

bait pertama dan kedua, sambil

menunjukkan kertas origami (bisa

kertas lain) berwarna biru.

Saat guru menyanyikan bait ketiga,

guru menunjukkan kertas origami

(bisa kertas lain) berwarna kuning.

Guru menunjukkan kertas origami

(bisa kertas lain) berwarna hijau saat

menyanyikan bait keempat. Hal ini

dilakukan dengan tujuan

mengenalkan pola irama yang ada

pada lagu cemara.

Page 76: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Siswa menyanyikan lagu Cemara

bersama-sama yang dipandu oleh

guru.

Siswa dibagi dalam beberapa

kelompok. Tiap kelompok

menyanyikan lagu Cemara secara

bergantian.

Siswa menyanyi lagu Cemara secara

individual bila waktu masih tersedia.

Page 77: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Penutup Bersama-sama siswa membuat

kesimpulan / rangkuman hasil

belajar selama sehari.

Bertanya jawab tentang materi yang

telah dipelajari (untuk mengetahui

hasil ketercapaian materi.

Melakukan penilaian hasil belajar

Mengajak semua siswa berdo’a

menurut agama dan keyakinan

masing-masing (untuk mengakhiri

kegiatan pembelajaran)

15 menit

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan Kelas

3 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

Buku Siswa Tema : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan Kelas 3 (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2018).

Teks dongeng

Teks lagu ”Cemara”

Keyboard (jika ada)/midi (musik tanpa lagu) ”Cemara”

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Penilaian Sikap

Page 78: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

No

Nama

Perubanan tingkah laku

Santun Peduli Tanggung

Jawab

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 ...................

2 ...................

3 ……………..

4 ……………..

5 ……………..

Dst ……………..

Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

Penilaian Pengetahuan

Tes tertulis: Skor

a. Menjawab pertanyaan berdasarkan teks dongeng

Banyak soal: 5 buah

Skor maksimal: 100

Skor setiap jawaban: 20

Kunci Jawaban

1) Seorang anak laki-laki.

2) Pohon apel merasa senang.

3) Pohon apel memberikan cabang-cabang pohonnya untuk dijadikan

bahan pembuat rumah atau pohon apel menyediakan akar

pohonnya yang tersisa sebagai tempat beristirahat. (Jawabannya

bisa salah satu).

Page 79: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

4) Pohon apel merasa kesepian dan sedih karena tidak bertemu dan

bermain bersama temannya.

5) Pohon apel menangis karena merasa bahagia bisa bersama-sama

dengan temannya lagi.

b. Melengkapi latihan penjumlahan dengan pertukaran

Banyak soal: 5 buah

Skor maksimal: 100

Skor setiap jawaban: 20

Kunci Jawaban

1. a. 550 b. 550 c. 350 ; 200

2. a. 720 b. 720 c. 220 ; 500

3. a. 980 b. 980 c. 470 ; 510

4. a. 830 b. 830 c. 400 ; 430

5. a. 1085 b. 1085 c. 480 ; 60

c. Menuliskan baris yang memiliki pola irama yang sama

Banyak soal: 2 buah

Skor maksimal: 100

Skor setiap jawaban: 50

Kunci Jawaban

1. Baris pada lagu Cemara yang pola iramanya sama: Baris di bait 1

dan 2

2. Baris pada lagu Cemara yang pola iramanya berbeda: Baris di bait

1 dan 3 atau baris di bait 1 dan 4 atau baris di bait 3 dan 4

Penilaian Keterampilan

a. Penilaian: Unjuk Kerja

Rubrik Penilaian Membaca Teks Dongeng

Page 80: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Instrumen Penilaian Membaca Teks Dongeng

b. Penilaian: Unjuk Kerja

Rubrik Penilaian Bernyanyi

Page 81: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

«a.

siswo

Mr’ I'(I} Mtezio 2{g M’oio 3 (g

5.

Mengetahui

Guru Kelas III

fiT. Salem, S.Pd

NIP. l9é90320 200502 2 00£

.. 0g

”“h

Kepala Sekolah UPS h III kepulauan Selayar

Page 82: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : UPT SDN III KEPULAUAN SELAYAR

Kelas / Semester : III (Tiga) / 1

Tema 2 : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan

Sub Tema 1 : Manfaat Tumbuhan bagi Kehidupan

Manusia

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 1 Hari

Hari / Tgl Pelaksanaan :..................... / ........................

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

Page 83: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.8 Menguraikan pesan dalamdongeng

yang disajikansecara lisan, tulis,

danvisual dengan tujuan

untukkesenangan

3.8.1 Membaca dongeng

dengan lafal,

intonasi, dan

ekspresi.

2 4.8 Memeragakan pesan dalamdongeng

sebagai bentukungkapan diri

menggunakankosa kata baku dan

kalimatefektif

4.8.1 Mengidentifikasi

informasi isi

dongeng yang

didengar.

SBdP

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.2 Mengetahui bentuk danvariasi pola

irama dalam lagu

3.2.1 mengidentifikasi

bentuk pola irama

sederhana dengan

bernyanyi.

2 4.2 Menampilkan bentuk danvariasi

irama melalui lagu

4.2.1 memeragakan pola

irama sederhana

pada lagu

”Cemara”.

MATEMATIKA

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.1 Menjelaskan sifat- sifatoperasi

hitung pada bilangancacah

3.1.1 Menemukan sifat

pertukaran pada

penjumlahan.

2 4.1 Menyelesaikan masalah

yangmelibatkan penggunaansifat-

4.1.1 menggunakan sifat

pertukaran pada

Page 84: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

sifat operasi hitungpada bilangan

cacah

penjumlahan untuk

menyelesaikan

masalah.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

7. Dengan memperhatikan tanda baca, siswa dapat membaca

dongengdengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

8. Dengan menjawab pertanyaan, siswa dapat mengidentifikasi informasi

isidongeng yang didengar dengan tepat.

9. Dengan mengamati penjelasan guru, siswa dapat menemukan

sifatpertukaran pada penjumlahan dengan tepat.

10. dengan mengamati penjelasan guru, siswa dapat menggunakan

sifatpertukaran pada penjumlahan untuk menyelesaikan masalah

dengantepat.

11. Dengan mengamati penjelasan guru, siswa dapat mengidentifikasi

bentukpola irama sederhana dengan bernyanyi dengan tepat.

12. Dengan kegiatan bersama-sama, siswa dapat memeragakan pola

iramasederhana pada lagu ”Cemara” dengan tepat.

Karakter siswa yang diharapkan : Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode/Model : Model pembelajaran langsung, tanya jawab,

penugasan dan ceramah

Page 85: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

E. MATERI PEMBELAJARAN

Membaca dongeng dengannyaring.

Menjawab pertanyaan dari teksdongeng.

Menyelesaikan soal-soalpertukaran pada penjumlahan.

Bernyanyi lagu dengan polairama sederhana

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru memberikan salam dan

mengajak semua siswa berdo’a

menurut agama dan keyakinan

masing-masing.

Menyanyikan lagu “Indonesia

Raya” bersama-sama.

dilanjutkan lagu Nasional

“Tanah Airku”.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan di

capai hari ini.

Pembiasaan Membaca 15 menit

Guru melakukan apersepsi,

siswa diingatkan kembali

tentang hal-hal yang perlu

diperhatikan ketika membaca

teks dengan suara lantang.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam membaca teks:

10 menit

Page 86: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

d. Lafal

e. Intonasi suara

f. Ekspresi

d. Tanda baca

Suara lantang dan dapat

didengar oleh orang lain dengan

jelas.

Inti Siswa membaca teks dongeng

secara bergantian.

Guru mempresentasikan atau

memberikan contoh membaca

yang jelas dengan suara lantang

kepada siswa agar mudah di

pahami.

Siswa dan guru mendiskusikan

kata-kata yang belum dipahami

siswa.

Setiap siswa membaca satu

paragraf. Pada kegiatan ini guru

melakukan penilaian.

Siswa menyimak penjelasan

guru tentang sifat pertukaran

pada penjumlahan.

Guru membawa 2 kotak ke

dalam kelas. Kotak pertama

berisi 4 buah daun . Kotak kedua

berisi 10 buah daun. Guru dan

35 Menit X 30

JP

Page 87: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

siswa menghitung bersama

banyaknya pulpen di kotak

pertama dan kedua.

Salah satu siswa ke depan untuk

menuliskan penjumlahan

berdasarkan banyaknya daun di

kedua kotak.

4 + 10 =

Guru mengubah letak kotak

pertama dengan kotak kedua.

Salah satu siswa menjadi

sukarelawan menuliskan

penjumlahan berdasarkan

pertukaran tempat kedua kotak.

Guru mengoreksi penjumlahan

yang telah ditulis siswa.

4 + 10 = 14

Jadi, 4 + 10 = 10 + 4

Guru menanyakan kepada murid

muridnya apakah sudah di

pahami materi yang sudah di

jelaskan. Kemudian guru

memberikan suatu contoh lagi

agar semua muridnya bisa

paham.

Guru menunjuk beberapa murid

untuk ke depan, 3 laki-laki dan 2

perempuan. Guru menujukkan

Page 88: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

bahwa 3 murid laki laki di

sebelah kiri dan 2 murid

perempuan di sebelah kanan,

bisa di tulis di papan tulis 3+2,

kemudian guru menyuruh

muridnya untuk tukaran tempat,

2+3 ini salah satu contoh sifat

pertukaran.

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa jika ada hal yang

ingin ditanyakan.

Guru menjawab pertanyaan-

pertanyaan siswa.

Siswa mengerjakan latihan soal-

soal dengan memperhatikan sifat

pertukaran pada penjumlahan.

Guru menilai hasil pekerjaan

siswa.

Siswa dan guru mendiskusikan

pohon cemara sebagai tumbuhan

yang banyak memiliki manfaat.

Kayu cemara dapat digunakan

untuk membuat perabot rumah

tangga. Daun cemara dapat

dijadikan teh yang banyak

mengandung vitamin C. Pohon

cemara dapat diolah menjadi

minyak yang dapat digunakan

Page 89: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

untuk mengobati penyakit sinus

dan juga batuk.

Guru mencontohkan cara

menyanyi lagu Cemara ciptaan

AT. Mahmud yang diikuti oleh

siswa. Pada saat guru

menyanyikan lagu Cemara pada

bait pertama dan kedua, sambil

menunjukkan kertas origami

(bisa kertas lain) berwarna biru.

Saat guru menyanyikan bait

ketiga, guru menunjukkan kertas

origami (bisa kertas lain)

berwarna kuning.

Guru menunjukkan kertas

origami (bisa kertas lain)

berwarna hijau saat

menyanyikan bait keempat. Hal

Page 90: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

ini dilakukan dengan tujuan

mengenalkan pola irama yang

ada pada lagu cemara.

Siswa menyanyikan lagu

Cemara bersama-sama yang

dipandu oleh guru.

Siswa dibagi dalam beberapa

kelompok. Tiap kelompok

menyanyikan lagu Cemara

secara bergantian.

Siswa menyanyi lagu Cemara

Page 91: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

secara individual bila waktu

masih tersedia.

Penutup Bersama-sama siswa membuat

kesimpulan / rangkuman hasil

belajar selama sehari.

Bertanya jawab tentang materi

yang telah dipelajari (untuk

mengetahui hasil ketercapaian

materi.

Melakukan penilaian hasil

belajar

Mengajak semua siswa berdo’a

menurut agama dan keyakinan

masing-masing (untuk

mengakhiri kegiatan

pembelajaran)

15 menit

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan Kelas

3 (Buku TematikTerpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

Buku Siswa Tema : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan Kelas 3 (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2018).

Teks dongeng

Page 92: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Teks lagu ”Cemara”

Keyboard (jika ada)/midi (musik tanpa lagu) ”Cemara”

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Penilaian Sikap

No

Nama

Perubanan tingkah laku

Santun Peduli Tanggung

Jawab

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 ...................

2 ...................

3 ……………..

4 ……………..

5 ……………..

Dst ……………..

Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

Penilaian Pengetahuan

Tes Pilihan Ganda

1. C 6. A 11. A

2. D 7. C 12. D

3. B 8. A 13. A

4. A 9. B 14. A

Page 93: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

5. D 10.C 15. DPenilaian Keterampilan

c. Penilaian: Unjuk Kerja

Rubrik Penilaian Membaca Teks Dongeng

Instrumen Penilaian Membaca Teks Dongeng

d. Penilaian: Unjuk Kerja

Rubrik Penilaian Bernyanyi

Instrumen Penilaian Bernyanyi

Page 94: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Mcngetahui

Gum KelaS II I

NIP. 19690320 200502 2 005

, .......... 2020

Nim' 105401103316

ST. Snlebs. .Pd

Page 95: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Lampiran 4

BE MBAR OBSERVASI POSTTEST PROSES BELASA R MEN GA3AR

MELALtH MODEL PEMBELAJARA N LANGSU NG

Hari / Tanggal

Criteria Penilaian

i K eaktifan siswa dalam proses pembelajaran

z Perhatian dan konsenlrasi siswa pada pelajaran

u Ke1ertarlLan s swa terhadap materi peinbelajaran

8 SiSwa tertib pada saat proses pembelajaran

" Keberanian siswa bertanya terhadap materi yang

diberikan

S1‹or perolehan

JUmI8h Skor ma ksimal

Persentase

Persentase Pelaksanaan = skor vang dicapaJ x 100 % skor maksimal

Keterangan

Skor 5 : Sangat Baik Skor 4 : Bak

Skor 3 . Cukup

Skor 2 : Kurang

Skor I : Sangat Kurang

Padang,

Observer

2020

Page 96: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVA SI PRETEST PROSES BE LAJAR MfNGAJAR

MELALUI PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

Hari / Tanggal

8

Criteria Penilaian

skor

S 4 3 2 1

i Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

z Perhatian dan konsentrasi sis a pada pelajaran

o Ketertankan siswa terhadap materi yang diajarkan

Siswa tertib pada saat proses pembelajaran

7 Keberanian Sjswa bertanya terhadap materi yang di

berikan

Skor peroleban

In mlah Skor maksimal

Persentase

Persentase Pelaksanaan = skor Yang dicapai x 100 % skor maksimal

Keterangan

Slior 5 : Sangat Baik

Skor4.Bak

Skor 3 : Cukup Skor 2 : Kurang

Skor I : Sangat Kurang

Padang,

Observer

2020

Page 97: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Lampiran 5

DAFTAR HAD IR SISWA KELAS III

NAMA S I SW A KETERANGAN

Anugrah Saputra

Antoni

Apriadi Pratama

4 Aprianto

5 Al it‘ Al Furqan

Fajri

7 Putra

8 Reza A diansyah

9 Muhammad Asrul

10 Reski Aditia

1 i Syamsuddin

12 ‘ Saliril

13 Harm

14 Muh. Zulfikar

13 Dodi Chandra

16 Althi Naurah Azzahra

17 Bau Ririn Silvana

i 8 Aul ia Astuti

19 Lifa Azzanni

20 Nur Azmfah Adil

21 Nelli Nofrianti

22 Nur kalsum

Padang

2020

Selfiana

Page 98: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Lampiran 5

NO NAMA SISWA K€TERANGAN

Anugrah Saputrn

2 Antoni

3 Apriadi Pratama

4 Aprianio

5 Alif Al Furqan Qp lr

6 Fajn

7 Putra Reza Aldiansyah

9 Muhammad A srul

I 0 Reski Aditia

1 1 Syamsuddin

12 Sahril

13 Hairil

14 Mud. Zulfikar

IS Dodi Chandra

16 Althi Naurah A zzahra

17 Ban R inn Silvana

1 8

19

Aulia Astuti

Lifa Azzanni

20 Nur Azmfah Adil

2 I Nelli Nofrianti

Padang

Penei iti

2020

Page 99: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

NamaSiswa

ButirSoal Skor

Total Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Anugrah

Saputra

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

13 100

Antoni 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12

92

Apriadi

Pratama

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

11 84

Aprianto 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10

76

Alif Al

Furqan

1

0

1

1

0

1

1

0

1

1

0

1

1

9 70

Fajri 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12

92

Putra 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11

84

Reza

Aldiansyah

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

11 84

Muhamad

asrul

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

11 84

Reski

Aditia

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

13 100

Syamsudin 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9

70

Sahril 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10

76

Hairil 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 10

76

Muh.

Zulfikar

1

0

1

1

1

0

0

0

1

0

0

0

1

11 84

Dodi

Chandra

0

0

0

0

1

1

1

1

1

1

1

0

1

8 61

Althi

Nauranh

0

1

1

0

1

1

0

1

0

0

0

0

1

11 84

Page 100: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Azzahra

Aulia

Astuti

1

0

0

1

0

1

1

0

1

0

1

1

1

8 61

Lifa

Azzanni

0

1

1

0

1

1

1

1

0

1

1

0

1

9 70

Nur

Azmfah

Adil

0

1

1

0

0

0

1

1

1

0

0

1

1

7

53

Neliti

Nofrianti

1

0

1

1

0

1

0

0

1

1

1

1

1

9 70

Nur kalsum 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 11

84

Lembar Penilaian = Skor Total × 100

13

Page 101: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

N

Lampiran 9

Hasil Analisis Data Deskriptif

Data

nilai pretest nilai posttest

Valid 22 22

Missing 0 0

Mean 44.77 78.18

Median 42.50 80.00

Mode 40 75a

Std.

Deviation

12.862 12.868

Variance 165.422 165.584

Range 45 45

Minimum 20 55

Maximu

m

65 100

Sum 985 1720

Page 102: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

lampiran 10

Frekuensi Tabel Pretest

nilai pretest

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 20 1 4.5 4.5 4.5

25 1 4.5 4.5 9.1

30 2 9.1 9.1 18.2

35 2 9.1 9.1 27.3

40 5 22.7 22.7 50.0

45 1 4.5 4.5 54.5

50 4 18.2 18.2 72.7

55 1 4.5 4.5 77.3

60 3 13.6 13.6 90.9

65 2 9.1 9.1 100.0

Total 22 100.0 100.0

Page 103: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Lampiran 11

Frekuensi Tabel Posttest

nilai posttest

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 55 1 4.5 4.5 4.5

60 3 13.6 13.6 18.2

65 1 4.5 4.5 22.7

70 1 4.5 4.5 27.3

75 4 18.2 18.2 45.5

80 4 18.2 18.2 63.6

85 3 13.6 13.6 77.3

90 2 9.1 9.1 86.4

95 1 4.5 4.5 90.9

100 2 9.1 9.1 100.0

Total 22 100.0 100.0

Page 104: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Lampiran 12

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

nilai pretest nilai posttest

N 22 22

Normal Parametersa,b Mean 44.77 78.18

Std. Deviation 12.862 12.868

Most Extreme Differences Absolute .145 .130

Positive .145 .103

Negative -.112 -.130

Test Statistic .145 .130

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 105: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Lampiran 13

Uji Hipotesis

Paired Samples Test

Paired Differences

t

df

Sig. (2- tailed)

Mean

Std. Deviation

Std.

Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Pair

1

nilai pretest -

nilai posttest

-33.409 7.462 1c.591 -36.718 -30.101 -21.000 21 .000

Page 106: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

TABEL T

Page 107: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Lampiran 15

Dokumentasi Penelitian

Page 108: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …
Page 109: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Nomor 2031/KKlP/A.*-IINii/1<41/2O20

1 tsatu) Lem6ar

Penpantar Penelitian

KepadaYangTerhormat

gstxropaUnBmuhMo

Di -

Makassar

Dekan Fakultas Xegur uan dan llmu P'endidikan Universltas Muhammadiyah

Makassar menerangkan bahwa mahasiswa tersebut di bawah i0i.

Nama

Stannbuk

PogfannStuai

7empat/Tanggal Lahir '

Alamat

SELFIANA

1O54Ol1OJ516

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

uw unuivA / io-oc-+s'r/ RERUMAHAN GUBERNU9 H EQTASfgING BLOK E

Adalah yang bersangkutan akan mengadakan penelitian dan menye#saikan skripsi

dengan judul: PENGARUH PENERADAN MODEL PEMBELA3ARAN ANCSUNG {di ect

instruction) TERHADAP I•4ASIL BELA3AR MURID KELAS II T U9T SDN 3 KEPULAUAN

SELAYAR

Demikian pengantat ini kami buat, atas kerjasamanya dihaturkan JazaaAumu//ahu

Wabarafia tuh.

Makassar, 30 Dzul oa'ada 14*1 H

20 3uTi 2020 M

Dekan

Page 110: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

PEMERINTAH UPATEN KEPULAUAN

HELAYAR

DINAS PENDIDWAN DAN KEBUDAYAA1$

IJPT SDN IN WPULAUAN SELAYAR

SURAT KETERANGAN Nomor: 800/QJ VIIH2020/LJPT-SDN3KS

Yang bertanda tangan di bawali ini:

1. Nama

NtP

Tugas

Selanjutnya disebut sebagai pihak I: 2. Nama

Nim

Pekejaan Tugas Alamat

Selanjutnya disebut sebagai pihaL II:

: ST. Saleha, S.Pd

: 19690520 200S02 2 OOS

: Guru SD

: Gum Kelas IIIA UPT SDN Ill Kepulauan

Selayar.

: Selfiana

: I.0540J 103316

: Mahasiswa

: Meneliti : Benteng

dengan ini pifiak I memberikan persetujuan kepada pihak II untuk melakukan

penelitian di kelas Ill A UPT SDN Hi KEPULAUAN SELA YAR, Kecamatan

Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar, sesuai dengan sasaran karya tufts

dengan judul "PENGARUH PENETAPAN MODEL PEMBELAIARAJ't

cncsmc tniwcr ffsrxvcrioy rename iiasir aEraaw mum xrrzs iii en see i xsrrtxun sErzvn•. Demikian sumt persetujuan ini dfbuat untuk dipefgunakan sebagaifriana o1estinyg•

St. Saleh . S.l•d Nip: 19640320 200502 2 003

olah

elfian

Nim: 105401103316

III Kepulauan Selayar

,' Ht. Audi trip . Pd ' Nip: 19671003 19 803 2 006

Page 111: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

DINE PENDfDFKAN DAN EBTJBAVAAN

KECAMATAN BOT'4TOM ARU

SURAT KETERANG AN

Nomor: 800/ Vlll/2020/UPT-SDN3KS

Vang bertanda tangan dibawah ini, kepala UPT SDN III Keputauan Selayar,

Kecamatan Dontobaru, Kabupaten Kepulauan Selayar, Prop. Sulawesi selatan,

n enerangkan bahw'a:

Nama

Nim

Jurusan

Selfiana

105401 t03316

PGSD Fakulias Keguruan dan llmu Pendidikan

Universiuu |MuhanunadiahMaknx.

Padang

Benar nama di atas telah mengadakan penelitian di sekolah kami, dalam rangka

menyelesaikan studi penyusunan skripsi dens judul “PENCARUH

PENERAPAN MODEL PEMBEDAiAioux LANGSUNG ( i«rCr

INSTRUCTIOlf TERHADAP HAZlP BELT AR MUWD KELAS III NPT

SDN 3 KEPU DAUAN SELAYAR".

Demik Ian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benamym dan

diberikan kepada yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Padang, Agustus 2020

Kepala UPT SDN III Kepulauan Selayar

Ri. Aadi Raniliz, S. Pd N IP. t967 1003 19fl803 2 006

Page 112: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

Tanggal Ujian Proposal

Pelaksanaan kegiatan penelitian

P.at.0 @..,.ir..dju•;dm.io2o

Merigetahui.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

6

Paraf Guru Kelas_ No an at

Pd M.Pdf

Page 113: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG …

RIWAYAT HIDUP

Selfiana lahir di Dusun Unjuruiya Desa Tanente,

Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan

Selayar pada tanggal 10 Juni 1997, anak pertama

dari pasangan Ibu Jubaeda dan Bapak Andi Dirhan.

Penulis pernah menempuh pendidikan di SDN

Unjuruiya pada tahun 2003- 2009, SMPN 03

Kepulauan Selayar pada tahun 2009-2012, SMAN 1 Kepulauan Selayar pada

tahun 2012-2015. Pada tahun 2016 peneliti melanjutkan pendidikan di Universitas

Muhammadiyah Makassar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Program Strata 1 (S1).

Berkat petunjuk dan pertolongan Allah SWT, usaha serta doa kedua

orangtua dalam menjalani atifitas akademik di perguruan tinggi Universitas

Muhammadiyah Makassar. Alhamdulillah penulis dapat menyelesikan tugas akhir

dengan skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Langsung

(direct instruction) Terhadap Hasil Belajar Murid Kelas III UPT SDN 3

Kepulauan Selayar Kecamatan Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar.