penerapan metode pembelajaran jigsaw untuk …
TRANSCRIPT
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS
DI MTS AL-KINANAH KOTA JAMBI
SKRIPSI
Oleh
AINUN NAJIB
NIM. 201172174
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
2021
II
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS
DI MTS AL-KINANAH KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh
AINUN NAJIB
NIM. 201172174
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021
III
KEMENTRIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di – Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa Skripsi saudara:
Nama : Ainun Najib
NIM : 201172174
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Di Kelas VII A
MTS Al-Kinanah Kota Jambi
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi
Pendidikan Agama Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagia salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/ tugas akhir Saudara tersebut di
atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan
terimakasih.
Jambi, 25 Maret 2021
Mengetahui,
Pembimbing I
Dr. H. Kemas Imron Rosadi, M.Pd
NIP.196911171994011001
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No.
Revisi
Tgl
Revisi
Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 1 dari 2
IV
KEMENTRIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di – Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa Skripsi saudara:
Nama : Ainun Najib
NIM : 201172174
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Di Kelas VII A
MTS Al-Kinanah Kota Jambi
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi
Pendidikan Agama Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagia salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/ tugas akhir Saudara tersebut di
atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan
terimakasih.
Jambi, 25 Maret 2021
Mengetahui,
Pembimbing II
Nasir, S.Ag., M.Fil.I
NIP.197010221998031002
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No.
Revisi
Tgl
Revisi
Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 1 dari 2
V
VI
VII
PERSEMBAHAN
Puji syukur ku persembahkan pada Allah SWT yang Maha kuasa, berkat
dan rahmat serta kasih sayang-Nya hingga saat ini, skirpsi ini ku persembahkan
untuk :
Ayahanda tercinta Bambang Sriawan dan ibunda tercinta Siti Zunainah.
Terimakasih selalu menjadi penyemangat dalam hidupku, dukungan dan
doanyalah yang selalu dipanjatkannya untuk keberhasilan anak-anaknya.
Terimakasih pula untuk jalan yang pernah kau tunjukkan kepadaku untuk
mencapai mimpi-mimpimu, langkah ini akan memberiku jalan bukan untuk
mengagungkan diri, melainkan untuk memberi manfaat dan berguna bagi sesama
dan untuk menjaga orang-orang yang kau sayangi.
Serta orang-orang yang aku sayangi mbk ku Aini Nufus beserta suaminya.
Terimakasih telah memberiku inspirasi dan support sehingga aku bisa menyusun
skripsi ini dengan baik. Serta menyuruhku untuk bergegas menyelesaikan sarjana
satu (S1) ini.
Untuk dosen-dosen yang telah mengajarkan segalanya untukku mengetahui
apapun, dan buat teman-teman PAI B seperjuangan, dan buat teman-teman
bermain game MLBB seperjuangan ku yang telah mensupport serta memberikan
semangat untuk cepat menyelesaikan skripsi ini, saya ucapkan terima kasih
VIII
MOTTO
ؤمنين م ٱلع ول تهنوا ول تحزنوا وأنت لون إن كنتم م
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,
padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-
orang yang beriman” (Q.S. Ali ‘Imron : 139)
IX
KATA PENGANTAR
حيم حمن الره الره بسم الله
Alhamdulillah Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah
Subhanahu Wa Ta’ala. yang telah mencurahkan rahmat serta hidayahnya,
sehingga Skripsi yang berjudul: “Penerapan Metode Pembelajaran Jigsaw
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an
Hadits di MTS Al-Kinanah Kota Jambi”. Dapat penulis selesaikan.
Shalawat serta salam tidak lupa penulis kirimkan kepada Nabi Besar
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing umatnya
kejalan Islam dan Ilmu pengetahuan.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan
pihak yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu
melalui kolom ini penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph. D. selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dr. Risnita, M.Pd selaku wakil Dekan I, Bapak Dr. Najmun Hayat, M.Pd.I
selaku wakil Dekan II, Ibu Dr. Yusria, M.Ag selaku wakil Dekan III Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Muklis, M. Pd. I. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam
dan Bapak Habib Muhammad, M.Ag. selaku Sekretaris Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
5. Bapak Dr. H. Kemas Imron Rosadi, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing I dan
X
Bapak Nasir, S.Ag., M.Fil.l selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis
dalam menyelesaikan skripsiini.
6. Ustadz M. Harmin, Lc Selaku Ketua Yayasan Pondok Al-Kinanah Kota Jambi
yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
7. Ustadz Ahmad Muchlis, S.E selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits
yang telah banyak memberikan informasi guna mempermudah penulis
memperoleh data di lapangan.
8. Santriwan dan Santriwati Madrasah Tsanawiyah Al - Kinanah Kota Jambi yang
telah memberi informasi guna mempermudah penulis memperoleh data di
lapangan.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2017 terutama sahabat kelas
mahasiswa PAI B angkatan 2017 yang telah berjuang bersama selama kurang
lebih dari 3 tahun.
10. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti hingga
menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal semua
pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan
ilmu
Jambi, 25 Maret 2021
Penulis
Ainun Najib
NIM. 201172174
XI
ABSTRAK
Nama : Ainun Najib
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Di Kelas VII A MTS
Al-Kinanah Kota Jambi
Skripsi ini membahasan tentang suatu penggunaan metode pembelajaran Jigsaw
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di
kelas VII A Madrasah Tsanawiyah Al-Kinanah Kota Jambi, penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) jenis kolaboratif yang dianalisis
secara deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data digunakan metode
observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Metode observasi digunakan untuk
mengukur aktivitas guru dan siswa setiap per siklusnya. Metode tes digunakan
untuk mengetahui kemampuan belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan metode pembelajaran jigsaw. Metode wawancara
digunakan untuk mengetahui pendapat dan gambaran di Madrasah Tsanawiyah
Al-Kinanah Kota Jambi. Dan metode dokumentasi digunakan untuk
menggambarkan apa yang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran berlangsung.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, penggunaan Metode pembelajaran
Jigsaw mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A Madrasah
Tsanawiyah Al-Kinanah Kota Jambi yaitu 73% pada siklus I, dan 82% pada siklus
II. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan menggunakan metode
pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok
Ingat 5 perkara sebelum datang 5 perkara dari peningkatan nilai posttes di setiap
siklus.
Kata Kunci : Metode Jigsaw, Hasil Belajar, Al-Qur’an Hadits
XII
ABSTRACK
Name : Ainun Najib
Dapartement : Islamic Religious Education
Title : Application of the Jigsaw Method to Improve Student Learning
Outcomes in Al-Qur'an Hadith Subjects in Class VII A MTS Al-
Kinanah, Jambi City.
This thesis discusses the use of the Jigsaw learning method to improve student
learning outcomes in the Al-Qur'an Hadith subject in class VII A Madrasah
Tsanawiyah Al-Kinanah Jambi City, this research is a collaborative classroom
action research (CAR) type that is analyzed descriptively. qualitative. In
collecting data, the methods used were observation, tests, interviews and
documentation. The observation method is used to measure the activities of
teachers and students per cycle. The test method is used to determine students'
learning abilities after participating in learning using the jigsaw learning method.
The interview method was used to find out the opinion and description in
Madrasah Tsanawiyah Al-Kinanah, Jambi City. And the documentation method is
used to describe what happens in class when learning takes place. The results of
this study indicate that the use of the Jigsaw learning method is able to improve
the learning outcomes of class VII A students of Madrasah Tsanawiyah Al-
Kinanah Jambi City, namely 73% in cycle I, and 86% in cycle II. Based on the
results of the data analysis obtained, it can be concluded that learning Al-Qur’an
Hadits using the Jigsaw learning method can improve student learning outcomes
on the subject matter. Remember 5 cases before coming 5 cases of increasing the
value of posttests in each cycle.
Keywords: Jigsaw Method, Learning Outcomes, Al-Qur'an Hadith
XIII
DAFTAR ISI
HALAMAN SKRIPSI ......................................................................................... i
NOTA DINAS .................................................................................................... ii
PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................ iv
PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi
MOTTO ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
ABSTRAK .......................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Identifikasi Masalah……………………………………………………….7
C. Rumusan Masalah…………………………………………………………7
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian………………………………………….7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 9
A. Deskripsi Teori…………………………………………………………….9
1. Pengertian Penerapan………………………………………………….9
2. Metode Pembelajaran Jigsaw………………………………………….9
a. Pengertian Metode Pembelajaran………………………………….9
b. Pengertian Metode Pembelajaran Jigsaw……………………...…12
c. Model-Model Metode Jigsaw……………………………………15
d. Prosedur Penerapan Metode Jigsaw……………………………..15
3. Hasil Belajar………………………………………………………….17
4. Al-Qur’an Hadits……………………………………………………..17
5. Studi Relevan……………………………………………………..….18
6. Kerangka Berpikir …………………………………………………...19
7. Hipotesis Tindakan…………………………………………………...19
BAB III METODE PENELITIAN……………………….……...…………….20
A. Desain penelitian…………………………………………………………20
B. Seting dan subjek penelitian……………………………………………...21
C. Prosedur umum penelitian………………………………………………..21
D. Teknik dan instrumen pengumpulan data………………………………..25
E. Teknik ANALisis data…………………………………………………...26
F. Kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas (PTK)…………………..29
G. Jadwal penelitian…………………………………………………………29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…....………………...31
A. Kondisi objektif sasaran penelitian………………………………………31
XIV
1. Histori madrasah……………………………………………………...31
2. Profil madrasah……………………………………………………….31
3. Struktur organisasi……………………………………………………32
4. Visi dan misi madrasah……………………………………………….33
B. Deskripsi pelaksanaan …………………………………………………...33
1. Pra siklus ……………………………………………………………...33
2. Siklus i………………………………………………………………...37
3. Siklus ii………………………………………………………………..48
4. Hasil tes……………………………………………………………….59
5. Lembar observasi aktivitas guru………………………………………60
6. Lembar observasi aktivitas siswa……………………………………..60
C. PEMBAHASAN…………………………………………………………61
BAB V PENUTUP…………………………………………...………………….63
A. KESIMPULAN…………………………………………………....……..63
B. SARAN -SARAN………………………………………………………..63
C. KATA PENUTUP……………………………………………..…..……..64
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...65
LAMPIRAN – LAMPIRAN…………………………………………………....67
XV
DAFTAR TABEL
Tabel.1.1 Data Hasil Ulangan Harian Semester Ganjil 2020/2021 ...................... 6
Tabel 3.1 Sampel Penelitian ................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel. 3.2 Klasifikasi Presentasi Nilai Hasil Belajar Siswa .. Error! Bookmark not
defined.
Tabel. 3.3 Jadwal Penelitian .............................................................................. 71
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus ......................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Jadwal Perencanaan Siklus (Siklus I) ................................................. 40
Tabel. 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 Dengan Menggunakan Metode
Pembelajaran Jigsaw. ........................................................................................ 43
Tabel. 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Dengan Menggunakan
Metode Pembelajaran jigsaw. ............................................................................ 45
Tabel 4.5 Hasil Tes Siklus I ................................................................................ 47
Tabel 4.6 Jadwal Perencanaan Siklus (Siklus II) ................................................ 51
Tabel. 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I1 Dengan Menggunakan
Metode Pembelajaran jigsaw ................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel. 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1I Dengan Menggunakan
Metode Pembelajaran jigsaw ................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.9 Hasil Tes Siklus II .............................................................................. 58
XVI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .....Error! Bookmark
not defined.
Gambar. 4.1 Struktur Organisasi PPM Al-Kinanah ............................................ 34
Gambar 4.2 Diagram Hasil Tes Siklus I ............................................................. 49
Gambar 4.3 Diagram Hasil Tes Siklus II ............................................................ 60
Gambar 4.5 Diagram Aktivitas Guru Per Siklus ................................................. 62
Gambar 4.5 Diagram Aktivitas Siswa Per Siklus ................................................ 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sejak awal kehadirannya di dunia berorientasi kepada masa
depan yaitu memberi bekal berupa ilmu pengetahuan dan teknologi kepada
manusia untuk dapat hidup pada masa depan kehidupannya. Di Indonesia
sendiri fenomena ini diangkat dalam Undang-undang sisdiknas Nomor 20
Tahun 2003 bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya, memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan serta yang di
perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
Pendidikan merupakan proses interaksi antara guru (pendidik) dengan
peserta didik (siswa) untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang
ditentukan. Pendidik, peserta didik dan tujuan pendidikan merupakan
komponen utama pendidikan. Ketiganya membentuk suatu triangle, yang jika
hilang salah satunya, maka hilang pulalah hakikat pendidikan. Namun
demikian dalam situasi tertentu tugas guru dapat diwakilkan atau dibantu oleh
unsur lain seperti media teknologi, tetapi tidak dapat digantikan. Mendidik
adalah pekerjaan profesional. Oleh karena itu guru sebagai pelaku utama
pendidikan merupakan pendidik profesional (Rosadi, 2019, hlm. 84).
Menurut sejarah Yunani, tujuan pendidikannya ialah ketentraman.
Sedangkan menurut Islam, tujuan pendidikan ialah membentuk manusia
supaya sehat, cerdas, patuh, dan tunduk kepada perintah Tuhan serta
menjauhi larangan-larangannya.
Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang dicapai
oleh peserta didik setelah diselenggarakan kegiatan pendidikan. Seluruh
kegiatan pendidikan, yakni bimbingan pengajaran atau latihan, diarahkan
untuk mencapai tujuan pendidikan itu (Musriadi, 2016, hlm. 6).
2
Kualitas Pendidikan sebagai salah satu pilar pengembangan sumber daya
manusia yang bermakna, sangat penting bagi pembangunan nasional. Bahkan
dapat dikatakan, masa depan bangsa bergantung pada keberadaan Pendidikan
yang berkualitas yang berlangsung di masa kini. Pendidikan yang berkualitas
hanya akan muncul dari sekolah yang berkualitas. Oleh sebab itu, upaya
penungkatan kualitas sekolah merupakan titik sentral upaya menciptakan
Pendidikan yang berkualitas demi terciptanya tenaga kerja yang berkualitas
pula. Dengan kata lain, upaya peningkatan kualitas sekolah merupakan
tindakan yang tidak pernah terhenti, kapan pun, di mana pun dan dalam
kondisi apa pun.
Dalam upaya peningkatan kualitas sekolah, tenaga kependidikan yang
meliputi, tenaga pendidik, pengelola satuan Pendidikan, pemilik, pengawas,
peneliti, dan teknis sumber belajar sangat diharapkan berperan sebagaimana
mestinya dan sebagai tenaga kependidikan yang berkualitas. Tenaga
pendidik/guru yang berkualitas adalah yang sanggup dan terampil dalam
melaksanakan tugas.
Guru adalah jabatan profesi sehingga seorang guru harus mampu
melaksanakan tugasnya secara profesional. Seseorang dianggap profesional
apabila mampu mengerjakan tugas dengan selalu berpegang teguh pada etika
profesi, independen, produktif, efektif, efisien, dan inovatif serta didasarkan
pada prinsip-prinsip pelayanan prima yang didasarkan pada unsur-unsur ilmu
atau teori yang sistematis, kewenangan profesional, pengakuan masyarakat,
dan kode etik yang regulative (Musriadi, 2016 : 8).
Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik
dalam hal belajar. Dalam proses belajar mengajar, gurulah yang
menyampaikan pelajaran, memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam
kelas, membuat evaluasi belajar siswa, baik sebelum, sedang maupun sesudah
pelajaran berlangsung. Untuk memainkan peranan dan melaksanakan tugas-
tugas tersebut, seorang guru diharapakan memiliki kemampuan profesional
yang tinggi. Dalam hubungan ini maka untuk mengenal siswa-siswanya
dengan baik, guru perlu memiliki kemampuan untuk melakukan diagnosis
3
serta mengenal dengan baik cara-cara yang paling efektif untuk membantu
siswa tumbuh sesuai dengan potensinya masing-masing. (Zainal Aqib, 2017 :
41).
Peserta didik adalah salah satu komponen dalam pengajaran di samping
fakor guru, tujuan, dan metode pengajaran. Sebagai salah satu komponen
maka dapat dikatakan bahwa peserta didik adalah komponen yang terpenting
diantara komponen lainnya. Pada dasarnya “ia” adalah unsur penentu dalam
proses pembelajaran. Tanpa adanya peserta didik, sesungguhnya tidak akan
terjadi proses pengajaran. Sebabnya ialah karena peserta didiklah yang
membutuhkan pengajaran dan bukan guru, guru hanya berusaha memenuhi
kebutuhan yang ada pada peserta didik.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan. Salah satu komponen pembelajaran
yang penting adalah penerapan metode yang tepat. karena metode yang tepat
akan memberikan pemahaman yang menyeluruh kepada siswa terutama
metode yang berbasis koopratif. Hubungan makna di atas dengan pendidikan
adalah segalah situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu
sebagai pengalaman belajar yang belangsung dalam segala lingkungan dan
sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang
diselenggarakan umumnya di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar. (Jihad dkk, 2012 : 145). Belajar itu sendiri merupakan suatu
proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk
perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau
kegiatan instruksional, biasanya menetapkan tujuan belajar. Siswa yang
berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran atau tujuan instruksional.
Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh
kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan
demikian, tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang instrumen
yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai tujuan
4
pembelajaran. Berdasarkan data tersebut guru dapat mengembangkan dan
memperbaiki program pembelajaran. Adapun, tugas seorang desainer dalam
menentukan hasil belajar selain menentukan instrumen juga perlu merancang
cara menggunakan instrumen beserta kriteria keberhasilannya. Hal ini perlu
dilakukan, sebab dengan kriteria yang jelas dapat ditentukan apa yang harus
dilakukan siswa dalam mempelajari bahan atau isi. (Zainiyati, 2017 : 37).
Atas dasar analisis sistem diatas, maka metode dan media merupakan
bagian integral dalam proses pembelajaran. Artinya, kedudukan ke dalam
komponen ini tidak dapat dipisahkan dari komponen lainnya, dengan kata
lain, biak metode maupun media pelajaran bukanlah komponen yang berdiri
sendiri yang terlepas dari komponen lainnya. Metode dan media
pembelajaran memiliki kedudukan yang sama dengan komponen-komponen
pembentuk sistem pembelajaran.
Dengan tercapainya tujuan dan kualitas pembelajaran, dapat dikatakan
guru telah berhasil dalam mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar
tentu saja diketahui setelah diadakan evaluasi dengan berbagai faktor yang
sesuai dengan rumusan beberapa tujuan pembelajaran. Sejauh mana tingkat
keberhasilan belajar mengajar, dapat dilihat dari daya serap anak didik dan
persentase keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan pembelajaran
khusus. Jika hanya tujuh puluh lima persen atau lebih dari jumlah anak didik
yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang
(di bawah taraf minimal), proses belajar mengajar berikutnya hendaknya
ditinjau kembali. (Zainal Aqib, 2017 : 42).
Salah satu mata pelajaran khusus yang diberikan guru kepada siswa
adalah Pendidikan Agama Islam. Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai
salah satu mata pelajaran di sekolah mempunyai peranan yang sangat
strategis dan signifikan dalam pembentukan akhlak dan pribadi siswa.
Pendidikan Agama Islam secara umum dapat dipahami sebagai upaya untuk
meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman siswa
tentang agama Islam. Sehingga menjadi pribadi muslim yang beriman dan
bertakwa serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
5
berbangsa dan bernegara. Tugas mengajar bukanlah pekerjaan yang mudah.
Untuk menyampaikan bahan pelajaran tidaklah semata-mata hanya berbicara
menyalurkan informasi pengetahuan saja melainkan memerlukan pemikiran
dan tindakan yang mantap dari serangkaian kegiatan pembelajaran.
Dalam pelaksanaanya, pembelajaran koopratif tipe jigsaw memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode jigsaw adalah dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain,
siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan, setiap anggota siswa
berhak menjadi ahli dalam kelompoknya, dalam proses belajar mengajar
siswa saling ketergantungan positif, setiap siswa dapat saling mengisi satu
sama lain. Adapun kekurangannya adalah membutuhkan waktu yang lama,
siswa yang pandai cenderung tidak mau disatukan dengan temannya yang
kurang pandai, dan yang kurang pandai akan merasa minder apabila
digabungkan dengan temannya yang pandai, walaupun lama kelamaan
perasaan itu akan hilang degan sendirinya. (Abdul Majid, 2013 : 184).
Dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini
diharapkan peserta didik memiliki pengalaman baru dalam belajar, serta dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, karena tujuan dari
pembelajaran itu pada intinya adalah mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan, oleh karena itu berbagai macam metode dan strategi perlu
digunakan agar peserta didik tidak merasa jenuh dengan pembelajaran
tersebut, selain itu pembelajaran akan lebih bervariatif. Seorang guru harus
mampu memilih dan memilih metode maupun strategi belajar guna
menciptakan suasana belajar yang meyenangkan, karena situasi belajar yang
menyenangkan terbukti dapat membantu peserta didik mencerna, memahami,
dan hasil belajar akan menunjukkan tingkat pencapaian maksimal, dapat
tercapai apabila seorang pendidik menguasai matode dalam mengajar yang
efektif dan efisien sesuai dengan kriteria peserta didik, dan pada penelitian ini
peneliti mendapatkan kurang maksimalnya hasil pembelajaran peserta didik
selama ini.
6
Keadaan ini barangkali lebih disebabkan oleh pembelajaran
konvensional, yang penulis terapkan, dimana guru adalah satu-satunya
sumber belajar yang dianggap serba tahu, akibatnya peserta didik banyak
yang mengobrol sendiri dan kelihatan dari mereka bosan dengan metode yang
dilakukan oleh seorang guru. Dan ini berdampak terhadap hasil belajar yang
yang tidak maksimal.
Kondisi inilah yang memotivasi penulis untuk mencoba menerapkan
metode pembelajaran lain, yaitu sebuah metode yang akan diterapkan adalah
metode pembelajaran jigsaw, karena metode ini dapat mendukung sehingga
hasil belajar siswa dapat meningkat.
KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran Al-Qur’an Hadits adalah 75,
dari 32 siswa masih ada 19 siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM.
Maka dibutuhkan metode pembelajaran yang aktif untuk mengatasi masalah
rendahnya aktivitas belajar peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang di harapkan, berikut data siswa yang dapat kita lihat:
Tabel.1.1 Data Hasil UTS Semester Ganjil 2020/2021
Mapel :
Al-Qur’an Hadits
KKM : 75
Kelas
VII A
Materi :
Ingat 5 perkara
sebelum datang 5
perkara
No NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
1 Ading Fadhlurrahman 65 TIDAK TUNTAS
2 Ahmad Muhadzzib 90 TUNTAS
3 Ahmad Nabil Adha 95 TUNTAS
4 Alex Nawasyah 30 TIDAK TUNTAS
5 Azahran Fitsah 25 TIDAK TUNTAS
6 Bagas Al-Fandi 35 TIDAK TUNTAS
7 Boby Prayoga 45 TIDAK TUNTAS
8 Farel Dhaifullah 25 TIDAK TUNTAS
9 Habib Aufa Mursalat 75 TUNTAS
10 Hanif Fahri Habibi 30 TIDAK TUNTAS
7
11 Ilham Rafi Prandita 80 TUNTAS
12 Irfan Adi AWijaya 80 TUNTAS
13 Jagad Liandra R 80 TUNTAS
14 Kaka Aryendra 65 TIDAK TUNTAS
15 M. Alif Syahputra 60 TIDAK TUNTAS
16 M. Alpa Rizky R 60 TIDAK TUNTAS
17 M. Aulia Rahman 35 TIDAK TUNTAS
18 M. Fardan Al-Kani 80 TUNTAS
19 M. Nabil Khirdan 60 TIDAK TUNTAS
20 M. Rafli Al-Kani 30 TIDAK TUNTAS
21 M. Salman Al-Farizi 85 TUNTAS
22 M. Tedi Irawan 25 TIDAK TUNTAS
23 M. Yoga Pratama 75 TUNTAS
24 Muhammad Fadli 35 TIDAK TUNTAS
25 Naufal Hengki AF 60 TIDAK TUNTAS
26 Prabu Alif Gadhafi 85 TUNTAS
27 Pramudya Shihab Maulana 20 TIDAK TUNTAS
28 Rifqi Asror Makromi 65 TIDAK TUNTAS
29 Rusydi Firmansyah 80 TUNTAS
30 Wahyu Maulana Yusuf 75 TUNTAS
31 Wisam Azka Farid 95 TUNTAS
32 Yudhi Pratama 70 TIDAK TUNTAS
Jumlah 1915 32
Nilai Rata – Rata 59,84%
Siswa Yang Tuntas 40,62% 13
Siswa Yang Tidak Tuntas 59,37% 19
Sumber data hasil ulangan harian semester ganjil 2020/2021 MTs Al-Kinanah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
disusunlah penelitian dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran
8
Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Al-Qur’an Hadits di MTs Al-Kinanah Kota Jambi”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits.
2. Metode pembelajaran kurang bervariasi.
3. Pada proses pembelajaran berlangsung siswa kurang aktif dan cenderung
pasif, setiap diberi pertanyaan tidak satupun siswa berani menjawabnya
dan setiap diberi kesempatan bertanya tidak satupun siswa yang berani
untuk bertanya.
4. Kurangnya kerjasama orang tua dan guru.
5. Khusus kelas VII A
6. Materi ingat 5 perkara sebelum datang 5 perkara
C. Rumusan Masalah
Agar peneliti ini dapat terarah dan mencapai pada tujuan penelitian maka
peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah metode pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar
Al-Qur’an Hadits siswa kelas VII A MTs Al-Kinanah Kota Jambi?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Peneliti
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan, untuk mengetahui penerapan
metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas VII A di MTs Al-Kinanah Kota Jambi.
9
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang
bersifat teoritis dan praktis.
a. Secara teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pendidikan
Islam.
b. Secara praktis
1) Bagi para pendidik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah
satu referensi dalam penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa.
2) Bagi siswa
Meningkatkan motivasi serta keaktifan siswa dalam belajar
pendidikan Islam.
3) Bagi peneliti
Untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) di jurusan
Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negri Sultan Thaha Saifuddin
Jambi.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Penerapan
Pengertian penerapan yaitu sebagaimana yang dikemukakan oleh
para ahli pendidikan, diantaranya:
a. Pengertian penerapan menurut Wahab dalam Van Meterdan Van
Hom “Penerapan merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan baik
oleh individu-individu atau kelompok-kelompok yang diarahkan
pada tercapainya tujuan yang telah digariskan dalam keputusan”.
Dalam hal ini penerapan adalah pelaksanaan sebuah hasil karya yang
diperoleh melalui sebuah cara agar dapat dipraktikkan ke dalam
masyarakat.
b. Pengertian penerapan menurut JS Bahdudu dan Sultan Muhammad
Zain, penerapan adalah hal, cara atau hasil.
c. Pngertian menurut Lukman Ali, penerapan adalah mempraktikkan,
memasangkan.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulakan bahwa
penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan baik secara
individu maupun kelompok dengan maksud mencapai tujuan yang telah
dirumuskan (Afi Parnawi, 2020, hlm.67). Adapun unsur-unsur penerapan
salah satunya yaitu:
1) Program yang dilaksanakan
2) Kelompok target, yaitu siswa-siswi yang menjadi sasaran dan
diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut.
2. Metode Pembelajaran Jigsaw
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode adalah seperangkat prosedur pembelajaran yang dipakai
oleh guru (pendidik) dalam proses belajar mengajar agar siswa
11
(murid, peserta didik) mencapai tujuan pembelajaran atau
kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam kirikulum, silabus dan
mata pelajaran
Pembelajaran adalah mengembangkan potensi peserta didik
(kognitif, afektif, psikomotor atau dalam paradigma baru dikenal
istilah kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan skil) secara
optimal. Untuk itu perlu dirancang strategi pembelajaran (Lufri dkk,
2020, hlm. 3):
1) Bagaimana guru mengajar, mendidik dan melatih secara tepat.
2) Bagaimana guru memotivasi peserta didik supaya belajar dan
mengembangkan kompetensinya secara optimal.
3) Bagaimana peserta didik memiliki akhlak mulia.
4) Faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan untuk mencapai
keberhasilan belajar peserta didik
5) Bagaimana guru bisa menjadi teladan dalam berprilaku
6) Bagaimana seharusnya peran guru dalam pembelajaran.
Pembelajaran menurut Kemas Imron Rosadi adalah proses
interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi
perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut
banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal
yang datang dari dalam diri individu, maupun faktor eksternal yang
datang dari lingkungan (Rosadi, 2019 : 131).
Metode dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya mencapai
tujuan, karena ia menjadi sarana yang membermaknakan materi
pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan, sehingga dapat
dipahami atau di serap oleh peserta didik menjadi pengertian-
pengertian yang fungsional terhadap tingkah lakunya (Rahmat, 2019,
hlm. 3).
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
12
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran
(Syifa S. Mukrimaa, 2014, hlm. 70).
Metode pembelajaran menurut Nana Sudjana adalah cara yang
digunakan dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pelajaran. Jika suatu metode pembelajaran tepat
digunakan maka hasil belajar pun akan lebih maksimal (Nana
Sudjana, 2015, hlm. 76).
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dipahami tentang makna
dari metode pembelajaran adalah cara atau prosedur yang digunakan
oleh seorang pendidik didalam interaksi belajar dengan peserta didik
yang memperhatikan keseluruhan sistem untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
b. Pengertian Metode Pembelajaran Jigsaw
Jigsaw kali pertama dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot
Aronson dan teman-temannya di Universitas Texas dan kemudian
diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John
Hopkins. Metode mengajar jigsaw dikembangkan oleh Aronson
et.al. sebagai tipe atau metode dalam model pembelajaran kooperatif
(cooperative Learning). Metode ini dapat digunakan dalam
pengajaran membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara
(Muhammad Fathurrohman, 2015 : 62).
Secara etimologi, jigsaw berasal dari bahasa Inggris yaitu
gergaji ukir. Dalam pembelajaran, jigsaw mengambil pola cara
bekerja sebuah gergaji (jigsaw), yaitu siswa melakukan suatu
kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk
mencapai tujuan bersama. (Alamsyah Said & Andi Budimanjaya,
2015 : 271).
Pembelajaran dengan metode jigsaw diawali dengan pengenalan
topik yang akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik yang
akan dipelajari pada papan tulis, white board, penayangan power
13
point dsb. Guru menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka
ketahui mengenai topik tersebut.
Metode pembelajaran jigsaw atau yang disebut juga metode tim
ahli adalah teknik pembelajaran yang memusatkan perhatian pada
kemampuan penguasaan materi pelajaran tertentu secara spesifik.
Pada level awal, tiap siswa (dan kelompok siswa) diharuskan
menguasai tema materi pelajaran yang berbeda-beda satu sama lain.
Pada level berikutnya, tiap siswa (dan kelompok siswa)
mempresentasikan tema materi pelajaran khusus yang telah
dikuasainya di depan kelas. Dia berperan sebagai guru sekaligus
narasumber utama untuk materi tersebut bagi siswa lainnya
(Muliawan, 2016, hlm. 150).
Posisi guru adalah sebagai pendamping dan pembimbing.
Tugasnya adalah meluruskan pengetahuan siswa yang tidak benar.
Memberikan masukan baru yang sekiranya diperlukan untuk
diketahui siswa, sekaligus memastikan semua siswa paham dan
mengerti benar mengenai tema pelajaran yang harus dikuasai siswa
sesuai kurikulum yang berlaku.
Penerapan metode jigsaw tidak sama dengan sekedar belajar
dalam kelompok. Ada unsur-unsur dalam pembelajaran jigsaw yang
membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-
asalan. Pelaksanaan prosedur metode jigsaw dengan benar akan
memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. (Zainal Mustakim,
2013, hlm. 283).
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa
terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka
juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada
anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa saling
tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara
14
kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan (Muhammad
Fathurrohman, 2015, hlm. 63).
Menurut Lie dalam Alamsyah Said dan Andi Budimanjaya,
secara garis besar metode jigsaw dikategorikan sebagai kelompok
pembelajaran kooperatif. Model belajar kooperatif menitik beratkan
kepada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil, yang
terdiri atas empat sampai enam orang siswa secara heterogen dan
siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung
jawab secara mandiri.
Hisyam Zaini dkk menyatakan bahwa metode pembelajaran
jigsaw merupakan tipe yang menarik untuk digunakan dalam proses
pembelajaran, apalagi materi yang akan dipelajari dapat dibagi
menjadi beberapa bagian. Pada tipe ini seluruh siswa dilibatkan
dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada siswa yang lainnya
(Hisyam Zainin dkk, 2008, hlm. 56). Dengan kegiatan siswa
mengajari siswa maka kondisi seperti ini dapat memotivasi siswa
lain untuk mengungkapkan gagasannya serta bertukar pendapat.
Adanya pencapaian tujuan bersama juga mendorong siswa saling
membantu setiap anggota dalam kelompoknya agar dapat mancapai
penguasaan materi.
Menurut M. Huda metode jigsaw adalah salah satu metode yang
dapat membuat pembelajaran terlihat menyenangkan. Metode ini
dapat diterapkan pembelajaran mendengarkan, berbicara, membaca,
maupun menulis. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
metode ini, guru harus tahu seberapa jauh tingkat pengetahuan siswa
dan harus bisa mengaktifkan skema siswa berdasarkan pengalaman
(M. Huda, 2013, hlm. 204).
Lie dalam Rusman mengatakan bahwa jigsaw merupakan salah
satu tipe metode pembelajaran kooperatif yang fleksibel. Banyak
riset yang telah dilakukan berkaitan dengan pembelajaran kooperatif
dengan dasar jigsaw. Riset tersebut secara konsisten menunjukkan
15
bahwa peserta didik yang terlibat di dalam metode pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw ini memperoleh prestasi yang baik,
mempunyai sikap yang lebih baik dan lebih positif terhadap
pembelajaran, di samping saling menghargai perbedaan dan
pendapat orang lain (Rusman, 2011, hlm. 218).
Dalam Islam mengajarkan proses pembelajaran dilakukan
dengan bentuk kerja sama diantara siswa termasuk dalam Q.S. Al-
Maidah ayat 2 yang berbunyi:
ثم والعدوان ول تعاونوا وتعاونوا على البر والتقوى ٢..}المائدة: على ال
Artinya : …Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam bebuat
dosa dan pelanggaran…(Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan
Terjemahanya: Q.S. Al-Maidah: 2)
Dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidaklah selalu
berjalan dengan mulus meskipun rencana telah dirancang sedemikian
rupa. Hal-hal yang dapat menghambat proses pembelajaran terutama
dalam penerapan model pembelajaran kooperatif di antaranya adalah
sebagai berikut (Muhammad Fathurrohman, 2015, hlm. 67-68):
1.) Kurangnya pemahaman guru mengenai penerapan pembelajaran
kooperatif.
2.) Jumlah siswa yang terlalu banyak yang mengakibatkan
perhatian guru terhadap proses pembelajaran relatif kecil
sehingga yang hanya segelintir orang yang menguasai arena
kelas, yang lain hanya sebagai penonton.
3.) Kurangnya sosialisasi dari pihak terkait tentang model
pembelajaran kooperatif.
4.) Kurangnya buku sumber sebagai media pembelajaran.
5.) Terbatasnya pengetahuan siswa akan sistem teknologi dan
informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran.
16
Agar pelaksanaan pembelajaran kooperatif dapat berjalan
dengan baik, maka upaya yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut:
1.) Guru senantiasa mempelajari metode-metode penerapan model
pembelajaran kooperatif di kelas dan menyesuaikan dengan
materi yang akan diajarkan.
2.) Pembagian jumlah siswa yang merata, dalam artian tiap kelas
merupakan kelas heterogeny.
3.) Diadakan sosialisasi dari pihak terkait tentang metode
pembelajaran kooperatif.
4.) Meningkatkan sarana pendukung pembelajaran terutama buku
sumber.
5.) Mensosialisasikan kepada siswa akan pentingnya sistem
teknologi dan informasi yang dapat mendukung proses
pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dipahami tentang makna
dari metode pembelajaran Jigsaw adalah metode pembelajaran yang
melibatkan sebuah kelompok belajar dimana para anggotanya saling
memberikan ide mereka, pengalaman, pengetahuan,dan keterampilan
mereka demi meningkatkan pemahaman setiap anggota.
c. Model-Model Metode Pembelajaran Jigsaw
Dalam pembelajaran metode jigsaw terdapat dua
pengelompokkan, yaitu:
1.) Kelompok jangka pendek, artinya jangka waktu untuk bekerja
dalam kelompok tersebut hanya pada saat itu saja, jadi sifatnya
incidental.
2.) Kelompok jangka panjang, artinya proses kerja dalam kelompok
itu bukan hanya pada saat itu saja, mungkin berlaku untuk satu
periode tertentu sesuai dengan tugas atau masalah yang akan
dipecahkan (Nana Sudjana, 2009, hlm. 83).
17
d. Prosedur Penerapan Metode Jigsaw
Sintaks penerapan jigsaw adalah setiap kelompok memiliki
problem yang berbeda, namun problem yang dihadapi setiap
kelompok sama. Hal ini sesuai dengan Rusman (2008) yang ada
dalam Alamsyah Said dan Andi Budimanjaya,bahwa dalam
pembelajaran, jigsaw dikenal juga dengan kooperatif para ahli,
karena anggota setiap kelompok dihadapkan pada permasalahan
yang berbeda. Namun permasalahan yang dihadapi setiap kelompok
sama, kita sebut sebagai team ahli yang bertugas membahas
permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya, hasil pembahasan itu di
bawah ke kelompok asal dan disampaikan pada anggota
kelompoknya. (Alamsyah Said & Andi Budimanjaya, 2015, hlm.
272).
Langah-langkah strategi jigsaw menurut Stepan dkk (1978) yang
dikutip rusman (2008) yang ada di dalam Alamsyah Said dan Andi
Budimanjaya, sebagai berikut:
1.) Dibuat kelompok, setiap kelompok beranggotakan 3 sampai 5
siswa.
2.) Setiap anggota kelompok diberikan bagian topik materi yang
berbeda. (Jika setiap kelompok terdiri dari 5 siswa, maka ada 5
bagian materi yang berbeda dari setiap siswa)
3.) Masing-masing anggota kelompok membaca untuk menggali
informasi, sehingga siswa memperoleh informasi dari topik
permasalahan tersebut.
4.) Siswa yang telah memperoleh informasi dari topik permasalahan
yang sama bertemu dalam satu kelompok dan mendiskusi
mengenai topik tersebut. (disebut tim ahli)
5.) Setelah selesai diskusi, kelompok ahli Kembali ke kelompok
asal, hasil yang didapat dijelaskan atau diajarkan kepada
anggota tim asli dan tiap anggota lainnya menyimak dengan
seksama.
18
6.) Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
7.) Guru membuat kuis, kuis dilakukan mencakup semua topik
permasalahan yang dibicarakan tadi.
8.) Perhitungan skor kelompok dan menentukan penghargaan
kelompok.
e. Kelebihan dan kekurangan Metode Jigsaw
Metode jigsaw memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan
sebagai berikut
1.) Keunggulan
a.) Pengetahuan yang diperoleh siswa bersifat spesifik dan
mendalam terutama yang berhubungan dengan tema
pelajaran yang harus dikuasainya.
b.) Melatih kemampuan dan rasa percaya diri siswa untuk
tampil didepan kelas mempresentasikan tema pelajaran
yang telah dikuasai.
c.) Melatih kemampuan dialektika siswa di depan public.
2.) Kelemahan
a.) Membutuhkan proses dan waktu yang relatif lama.
b.) Pengetahuan yang diperoleh siswa dalam satu kelas tidak
merata.
c.) Terlalu mengandalkan kemampuan dialektika (lisan)
d.) Biasanya pengetahuan yang diperoleh tidak terfokus karena
kurangnya bimbingan terstruktur guru.
e.) Terlalu mengandalkan proses belajar mandiri siswa.
3. Hail Belajar
Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh
kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan
demikian, tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang
instrument yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa
19
mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan data tersebut guru dapat
mengembangkan dan memperbaiki program pembelajaran. Adapun,
tugas seorang desainer dalam menentukan hasil belajar selain
menentukan instrument juga perlu merancang cara menggunakan
insturmen beserta kriteria keberhasilannya. Hal ini perlu dilakukan, sebab
dengan kriteria yang jelas dapat ditentukan apa yang harus dilakukan
siswa dalam mempelajari bahan atau isi.
Atas dasar analisis sistem di atas, maka metode dan media
merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran. Artinya,
kedudukan ke dalam komponen ini tidak dapat dipisahkan dari
komponen lainnya, dengan kata lain, baik metode maupun media
pelajaran bukanlah komponen yang berdiri sendiri yang terlepas dari
komponen lainnya. Metode dan media pembelajaran memiliki kedudukan
yang sama dengan komponen-komponen pembentuk sistem
pembelajaran (Zainiyati, 2017, hlm. 37).
4. Al-Qur’an Hadits
a. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an berasal dari kata qara’a, yang artinya menyatukan
dan menghimpun. Qara’a juga bermakna membaca. Al-Qur’an
adalah himpunan huruf-huruf dan kata-kata dalam satu ayat,
himpunan ayat-ayat dalam surat, himpunan surat dalam Al-Qur’an
yang dapat dibaca.
Menurut istilah, Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang
diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantara malaikat Jibril secara mutawatir, serta sebagai mukjizat
dan membacanya bernilai ibadah.
b. Pengertian Hadits
Hadits menurut bahasa artinya baru. Hadits juga secara bahasa
berarti “sesuatu yang dibicarakan dan dinukil”, juga “sesuatu yang
sedikit dan banyak”. Bentuk jamaknya adalah ahadits.
20
Hadits menurut istilah ahli hadits adalah apa yang di sandarkan
kepada Nabi SAW, baik berupa ucapan, perbuatan, penetapan, sifat,
atau sirah beliau, baik sebelum kenabian atau sesudahnya.
Sedangkan menurut ahli ushul fikih, hadits adalah perkataan,
perbuatan, dan penetapan yang disandarkan kepada Rasulullah SAW
setelah kenabian. Adapun sebelum kenabian tidak dianggap sebagai
hadits, karena yang dimaksud dengan hadits adalah mengerjakan apa
yang menjadi konsekuensinya. Dan ini tidak dapat dilakukan kecuali
dengan apa yang terjadi setelah kenabian (Manna Al-Qaththan,
2015 : 22).
B. Studi Relevan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Maslakhudin Tahun
2010/2011 dengan judul “Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Metode
Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Qowa’id Siswa MTs Al-Asror
Tahun Ajaran 2010/2011”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar siswa, terbukti dengan meningkatnya hasil belajar
siswa pada siklus I 63,99 dan pada siklus II naik menjadi 74,38.
Penelitian juga dilakukan oleh Reni Wulandari Tahun 2012 dengan judul
"Peningkatan Kemampuan Menghafal mata pelajaran Al-Qur'an Hadits
dengan Metode Jigsaw di Kelas VI MI Nurul Islam Kumpulrejo Parengan
Tuban". Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menghafal siswa
meningkat terbukti dengan skor rata-rata test awal yang belum tuntas 54,40%.
Pada siklus I 66,7% dari rata-rata 71,39 dan pada siklus II keberhasilan siswa
dalam menghafal mencapai 100% dengan nilai terendah melebihi batas KKM
(75) yaitu 77 dari nilai rata-rata kelas 84,22.
C. Kerangka Berpikir
Salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan pembelajaran adalah
pemilihan metode, model serta strategi mengajar. Banyak sekali metode,
21
metode serta strategi mengajar yang dapat diterapkan oleh guru dalam proses
pembelajaran, diantaranya adalah metode jigsaw.
Dalam penerapan model jigsaw, siswa di haruskan unutk belajar aktif,
berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, menemukan sendiri serta
menyelidiki sendiri secara sistematis. Siswa di rangsang untuk
mengemukakan pendapat dari temuan mereka, sehingga mereka memperoleh
pengalaman langsung dari daya pikir kreatifnya yang akibatnya akan
meningkatkan hasil belajar.
D. Hipotesis Tindakan
Dari beberapa teori yang mendukung dan kerangka berpikir diatas,
penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan sementara (hipotesis) bahwa
dengan menggunakan metode jigsaw pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits
akan meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A MTs Al-Kinanah.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan
maka peneliitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis
dan Taggart, yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang
berikkutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan),
observation (pengamatan), dan reflection (refleksi) (Zainal Aqib dkk, 2017,
hlm. 180).
Refleksi Rencana
Awal/Siklus 1
Tindakan/
Observasi
Refleksi Rencana yang
direvisi/Siklus 2
Tindakan/
Observasi
Refleksi Rencana yang
direvisi/Siklus 3
Tindakan/
Observasi
Gambar 3.1 Alur PTK
23
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian dan waktu
penelitian sebagai berikut:
a. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di MTs Al-Kinanah pada
mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, alasan peneliti memilih Mts Al-
Kinanah kelas VII A adalah dimana peneliti observasi dan
wawancara telah ditemukan masalah bahwa siswa MTs Al-Kinanah
kelas VII dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits siswa lebih
cendrung menghapal Hadits, setiap diberi pertanyaan tidak satupun
siswa berani menjawab.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2020/2021, pada
semester ganjil yaitu 29 Oktober 2020.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian kelas VII A terdiri dari 32 orang siswa laki-laki.
Sumber data siswa dari MTs Al-Kinanah tahun ajaran 2020/2021.
B. Prosedur Umum Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui 3 siklus untuk
melihat hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan
menggunakan model jigsaw. Masing-masing siklus dengan tahap:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dengan kolaborasi antara
peneliti dengan guru Al-Qur’an Hadits kelas VII A di MTs Al-Kinanah,
berikut ini adalah tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi
yang dilakukan pada setiap siklus.
Apabila peneliti sudah mengetahui letak keberhasilan dan hambatan dari
tindakan pada siklus I, maka peneliti dan guru berkolaborasi menentukan
rancangan tindakan berikut pada siklus II, maka peneliti dan guru
24
berkolaborasi melanjutkan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seperti
pada siklus I. Jika telah selesai pelaksanaan pada siklus II, apabila peneliti
belum merasa puas untuk perbaikan dan peningkatan atas tindakan tersebut,
peneliti dapat melanjutkan penelitian kedalam siklus III, yang cara
pelaksanaanya sama siklus sebelumnya. Tidak ada ketentuan atau ketetapan
beberapa siklus yang harus dilakukan oleh peneliti dalam melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Samsu Somadayo, 2013, hlm. 46). Hal ini
tergantung dengan peneliti, jika hasil penelitian telah menemukan hasil yang
memuaskan dalam perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran di kelas,
maka peneliti dapat menghentikan dan mengambil kesimpulan, namun
disarankan sebaiknya PTK dilakukan paling kurang dua siklus.
1. Gambaran Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
Adapun Langkah-langkah perencanaan yang dilakukan dalam
penelitian ini meliputi:
1) Permintaan izin dari kepala sekolah PPM Mts Al-Kinanah
2) Mengadakan obsevasi untuk menidentifikasi permasalahan yang
perlu segera diatasi.
3) Membuat lembar osbervasi bagi guru dan siswa untuk melihat
proses pembelajaran dengan metode jigsaw.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari
suatu yang sudah direncanakan sebelumnya. Pelaksanaan adalah
bentuk kegiatan atau tindakan yang dilakukan dari semua yang telah
direncanakan dengan penelitian sebagai berikut:
1) Memberikan informasi tentang materi pelajaran
2) Menyajikan materi sesuai dengan siklus dan RPP
3) Mempelajari materi pada siklus I, II, dan III dengan
menggunakan metode jigsaw.
4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih berinteraksi,
aktif, kreatif, dan berinovasi dalam proses pembelajaran.
25
5) Mengamati setiap kegiatan siswa dalam proses pembelajaran
6) Siswa diberikan waktu untuk mengulas atau mengulangi materi
yang baru saja dipelajari secara bersama-sama.
7) Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
c. Tahap Pengamatan
Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan
kelas dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan berpikir siswa
maupun kepada hasil belajar siswa beserta segala peristiwa yang
melingkupnya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara
bersamaan juga dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu
yang terjadi dan tidak terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung.
Obsevasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk
mengetahui aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, serta untuk
mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam
mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun
pengamatan dalam penelitian ini mencakup:
1) Mengamati situasi kegiatan pembelajaran
2) Kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah
3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran
4) Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan
gagasan ataupun ide terhadap materi pelajaran
5) Aktivitas siswa dalam berinteraksi antar sesame
6) Observer mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi
dengan menggunakan metode jigsaw.
d. Refleksi
Refleksi adalah untuk mengkaji keseluruhan tindakan yang telah
dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul dan kemudian
melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.
Tahap-tahap refleksi adalah:
1) Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus I
26
2) Peneliti dan guru berkolaborasi mendiskusikan hasil analisis,
kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang ada.
3) Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam
menyusun RPP pada siklus II.
2. Gambaran pelaksanaan siklus II
a. Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil
refleksi siklus II. Perencanaan pembelajaran siklus II masih sama
dengan siklus I hanya saja guru lebih memberi rangsangan kepada
siswa agar dapat mengeluarkan pendapat.
b. Pelaksanaan tindakan
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
metode jigsaw tentunya berdasarkan rencana pembelajaran hasil
refleksi siklus I. Di setiap pembelajaran diusahakan guru membawa
media.
c. Tahap Pengamatan
Tahap obsevasi dalam peneliti tindakan kelas dipusatkan baik
kepada proses dan kemampuan berpikir siswa maupun kepada hasil
belajar siswa beserta segala peristiwa yang melingkupinya, pada saat
dilaksanakan suatu tindakan secara bersamaan juga dilaksanakan
pengamatan tentang segala sesuatu yang terjadi dan tidak terjadi
selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun pengamatan
dalam penelitian ini mencakup:
1) Mengamati situasi kegiatan pembelajaran
2) Kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah
3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran
4) Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukan
gagasan ataupun ide terhadap materi pelajaran.
5) Aktivitas siswa dalam berinteraksi antar sesama
27
6) Observer mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi
dengan menggunakan metode jigsaw
d. Refleksi
Refleksi adalah sarana untuk melakukan pengkajian kembali
tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah
dicatat dalam observasi, biasanya peneliti dan guru berkolaborasi
direalisasikan melalui diskusi. Tahap-tahap refleksi adalah:
1) Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus II
2) Peneliti dan guru berkolaborasi mendiskusikan hasil analisis,
kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang ada.
3) Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam
menyusun RPP pada sikus III
3. Gambaran pelaksanaan siklus III
a. Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil
refleksi siklus III. Perencanaan pembelajaran siklus III masih sama
dengan siklus II hanya saja guru lebih memberi rangsangan kepada
siswa agar dapat mengeluarkan pendapat.
b. Pelaksanaan Tindakan
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
metode jigsaw tentunya berdasarkan rencana pembelajaran hasil
refleksi siklus II. Di setiap pembelajaran diusahakan guru membawa
media.
c. Tahap Pengamatan
Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan
kelas dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan berpikir siswa
maupun kepada hasil belajar siswa beserta segala peristiwa yang
melingkupnya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara
bersamaan juga dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu
28
yang terjadi dan tidak terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung.
Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, hasil belajar
siswa, serta untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam
mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun
pengamatan dalam penelitian ini mancakup:
1) Mengamati situasi kegiatan pembelajaran
2) Kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah.
3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran
4) Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan
gagasan ataupun ide terhadap materi pelajaran.
5) Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesame
6) Observasi mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan
materi dengan menggunakan metode jigsaw
d. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi pada siklus III dan menganalisis
ternyata masih sama dengan siklus II. Apabila pada siklus ini belum
berhasil maka dilanjutkan pada siklus berikutnya sampai berhasil.
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui Teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan. Bermacam-macam teknik pengumpulan data yaitu:
a. Tes hasil belajar
Tes hasil belajar adalah uraian pertanyaan atau latihan serta alat
lain yang digunakan untuk mengukur keterampila, pengetahuan,
kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
29
b. Obsevasi
Pengamatan dilakukan sebelum, selama, dan sesudah penelitian
berlangsung.
c. Dokumentasi
Peneliti melengkapi hasil penelitian observasi atau wawancara
dengan sebuah dokumen. Untuk meningkatkan kreadibilitas hasil
penelitian.
d. Wawancara
Pada wawancara ini pemeliti menggunakan untuk
mewawancarai guru sebagai mitra kerja dalam melaksanakan
penelitian, termasuk menanyakan keadaan peserta didik, hasil belajar
peserta didik, serta metode yang diterapkan dalam pembelajaran Al-
qur’an Hadits.
e. Triangulasi/Gabungan
Pada teknik triangulasi ini peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari
sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi angket, dan
dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.
2. Instrument Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah .
a. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
b. Panduan Wawancara
c. Tes Tertulis
d. Dokumentasi
D. Teknik Analisi Data
Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan
ke dalam suatu pola, kategori dan satuan urain dasar.
30
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Analisis data
ini dilakukan setelah data yang diperoleh dari sample melalui instrument
yang dipilih dan akan digunakan unutk menjawab masalah dalam penelitian
atau untuk menguji hipotesis yang diajukan melalui penyajian data. Data
yang terkumpul tidak mesti seluruhnya disajikan dalam laporan penelitian,
penyajian data ini adalah dalam rangka untuk memperlihatkan data kepada
para pembaca tentang realitas yang sebenarnya terjadi sesuai dengan fokus
dan tema penelitian, oleh karena itu data yang disajikan dalam penelitian
tentunya adalah data yang terkait dengan tema bahasan saja yang perlu
disajikan. Aktifitas dalam analisis data yaitu reduksi data (data reduction),
penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan/verifikasi data
(conclusion drawing/verification).
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk
itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya
dan mencarinya bila diperlukan.
2. Menyajikan Data
Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil
reduksi dengan cara menyusun secara narasi sekumpulan informasi
yang telah diperoleh dari hasil reduksi, sehingga dapat memberikan
kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data
yang sudah terorganisir ini dideskripsikan sehingga bermakna baik
dalam bentuk narasi, grafis maupun tabel.
31
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan dan verifikasi adalah memberikan
kesimpulan terhadap hasil penafsiran dan evaluasi. Kegiatan ini juga
mencakup pencarian makna data serta pemberian penjelasan.
Selanjutnya dilakukan kegiatan verifikasi yatiu kegiatan mencari
validitas kesimpulan dan kecocokan makna-makna yang muncul dari
data. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan
menerapkan model pembelajaran langsung dengan media kartu ayat
maka data yang diperlukan berupa data hasil belajar yang diperoleh dari
hasil belajar/nilai tes. Hasil belajar dianalisis dengan teknik analisis
hasil evaluasi untuk mengetahui ketuntasan belajar dengan cara
menganalisis data hasil tes dengan kriteria ketuntasan belajar,
presentase hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut kemudian
dibandingkan dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah
ditentukan. Seorang siswa disebut tuntas belajar jika telah mencapai
skor 75 persen ke atas, untuk menghitung hasil belajar dengan
membandingkan jumlah nilai yang diperoleh siswa dengan jumlah skor
maksimum kemudian dikalikan 100% atau digunakan rumus
Percentages Correction sebagai berikut:
S =
Keterangan:
S: Nilai yang dicari/diharapkan
R: Jumlah skor dari item/soal yang dijawab benar
N: Skor maksimal ideal dari tes tersebut
Adapun teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa pada penelitian ini yakni dengan
membandingkan presentase ketuntasan belajar dalam penerapan model
32
pembelajaran langsung dengan media kartu ayat pada siklus I dan siklus
II. Sedangkan presentase ketuntasan belajar dihitung dengan cara
membandingkan jumlah siswa yang tuntas belajar dengan jumlah siswa
secara keseluruhan (siswa maksimal) kemudian dikalikan 100%.
Presentase Ketuntusan: P =
E. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila telah terdapat
80% siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran . Keberhasilan atau
ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil belajar yang diperoleh oleh siswa.
Kriteria ketuntasan minimal yang digunakan Mts Al-Kinanah apabila
mencapai 76 atau 76%.
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Objektif Sasaran Penelitian
1. Historis Madrasah
Pondok Pesantren Modern Al-Kinanah adalah panggilan sejarah kita
bersama. Berbagai pihak yang peduli akan kebangkitan umat dan
generasi penerus di tanah jambi merasa terpanggil untuk
mengembangkan sejarah kejayaan Islam di Tanah Melayu Jambi.
Dimulai dari Alumni Universitas Al-Azhar Mesir asal jambi yang
merasa terpanggil untuk berkhidmah di tengah keluarga dan daerah
sendiri, mengabdikan ilmu yang telah diperoleh dari lembaga pendidikan
tertua di Dunia yang menjadi kiblat ilmu dunia islam, mentransfer ilmu
dan wawasan keislaman yang integral bagi kebangkitan daerah Jambi.
Allah SWT memudahkan berdirinya Pondok Pesantren Modern Al-
Kinanah.
Berdiri tepat 1 Muharram 1439 H atau 21 September 2017, dengan
keyakinan dan tawakkal kepada Allah SWT, diletakkan batu pertama
pembangunan diatas lahan seluas 2 HA wakaf dari seorang muhsinin asal
jambi yang peduli pada tanah kelahirannya walau telah menjadi tokoh
Nasional, Dr. Ir. H. Marzuki Usman, MA kepada Yayasan Al-Kinanah
Al-Hidayah Jambi.
Sekarang Pondok Pesantren Modern Al-Kinanah telah menjadi asset
penting ummat di Jambi, dipilih ditengah kota untuk memudahkan akses
kepada fasilitas – fasilitas penting, namun tidak jauh pula dari sebrang
kota untuk menjadi spirit awal mengembalikan Jambi sebagai gudang
Ulama dan Santri yang ikhlas berjuang di jalan Ilmu.
2. Profil Madrasah
Lokasi Pondok Pesantren Modern Al – Kinanah terletak di tempat
yang sungguh Representatif untuk sebuah lembaga pendidikan cukup
34
dekat dari perkampungan dan jauh dari bisingnya Kota Jambi yang kian
hari kian padat dengan pertumbuhan masyarakat, dengan alamat: Jl.
Sumber Rejo Simp. BBI, RT 28, Kel. Mayang Mangurai, Kec. Alam
Barajo Kota Jambi, Kode Pos 36129 Telp. (0741) 3055914.
3. Struktur Organisasi
Gambar. 4.1 Struktur Organisasi PPM Al-Kinanah
Kepala
Madrasah
M. Harmin, Lc
Komite
Ahdiyat Mahendra, M.
Hum
Bendahara Tata Usaha
Rahmawati Anisa
Rahim
Armi Andini
Waka
Kurikulum
Waka
Kesiswaan
Waka Sarpras Waka Humas
Almupadol,
M.Pd
Mas'adi, S.Pd.I Iqbal, SH Siti Maimunah
BK/BP
Fitri Fatrayani Harahap
Wali Kelas
Majelis Guru
Peserta Didik
35
4. Visi dan Misi Madrasah
a. Visi
“Menjadi Institusi Pendidikan Islam Yang Integratif, Amanah dan
Berdaya Saing Global”
b. Misi
- Memberikan pelayanan yang tepat dan memuaskan dalam setiap
penyelenggaraan pendidikan.
- Menyelenggarakan pendidikan dengan SDM yang capable
dibidangnya.
- Menyelenggarakan pembelajaran yang islami, modern, dinamis,
disiplin serta memenuhi standar pendidikan nasional.
- Mengintegrasikan penyelenggaraan pendidikan antara ajaran
keagamaan Islam yang moderat (wasatiyah) dengan sains dan
ilmu pengetahuan.
- Melahirkan kader utama yang cendekiawan dan ilmuwan yang
berakhlak mulia.
B. Deskripsi Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada semester II Tahun
Pelajaran 2020/2021, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada
bulan Maret sampai bulan April 2020. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Al-
Kinanah Kota Jambi. Adapun sasaran penelitian tindakan kelas ini adalah
kelas VII A dengan jumlah peserta didik 32 orang. Tahap tindakan yang
dilakukan terdiri dari tiga siklus. Masing – masing siklus terdiri dari satu kali
pertemuan.
1. Pra Siklus
Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan melakukan observasi
secara langsung di MTs Al-Kinanah Kota Jambi. Pelaksanaan penelitian
pendahuluan dilakukan selama dua hari sebelum melakukan penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi proses
pembelajaran disekolah tersebut. Penelitian pendahuluan ini berisikan
36
dengan kegiatan wawancara dengan guru mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits berlangsung, dilanjutkan dengan mengamati hasil belajar yang
diperoleh siswa selama proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs
Al-Kinanah Kota Jambi.
Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru Al-Qur’an Hadits
pada hari senin, 22 Februari 2021. Wawancara ini dilakukan untuk
mengetahui proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits di kelas VII A.
a. Metode apa yang Bapak gunakan dalam proses pembelajaran Al-
Qur’an Hadits ?
Jawaban:
”Metode yang saya gunakan Selama proses pembelajaran Al-Quran
Hadits biasanya adalah metode ceramah dan menghafal juga saya
menggunakan metode tanya jawab jika siswanya mulai mengantuk
dan asik mengobrol".
b. Media apa yang Bapak gunakan dalam proses pembelajaran Al-
Qur’an Hadits ?
Jawaban:
"Kalau untuk media saya biasanya hanya menggunakan papan tulis
dan spidol. Terkadang ada materi pembelajaran yang tidak ada di
dalam buku pegangan siswa dan harus dicatat di papan tulis".
c. Apa saja kendala yang Bapak hadapi selama proses pembelajaran
berlangsung ?
Jawaban:
"Ada siswa yang mengantuk saat saya menjelaskan pelajaran dan
saat ditanya siswa tersebut malah bingung saat menjawab. Tidak
hanya itu, siswa lain juga suka mengobrol dengan temannya
sehingga mengganggu konsentrasi teman yang lain. Saat saya ajukan
pertanyaan siswa tersebut malah memberikan jawaban yang tidak
sesuai bahkan tidak bisa menjawab".
d. Bagaimana kondisi dan situasi kelas saat proses pembelajaran Al-
Qur’an Hadits berlangsung ?
37
Jawaban:
"Iya itu tadi, biasanya banyak siswa yang mengantuk dan asik
mengobrol. Saat saya beri ketegasan barulah semuanya bisa fokus
belajar".
e. Bagaimana hasil belajar siswa selama ini dalam mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits ?
Jawaban:
"Sejauh ini masih ada siswa yang nilai mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits nya yang masih di bawah KKM.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, diperoleh informasi bahwa
metode yang digunakan dalam proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits
selama ini adalah metode ceramah yang tidak diiringi dengan
penggunaan metode lain yang dapat menarik perhatian siswa. Siswa
cenderung pasif dalam proses pembelajaran dan kurang adanya interaksi
antara guru dan peserta didik yang berdampak pada hasil belajar peserta
didik pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits masih rendah.
Dari hasil pengamatan awal, hasil belajar mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits di kelas VII A masih rendah, hal ini terlihat dari hasil ulangan
harian mata pelajaran Al-Qur’an Hadits masih banyak yang di bawah
KKM.
Tabel. 4.1 Data Ovservasi Awal UTS Semester Ganjil
Mapel :
Al-Qur’an Hadits
KKM : 75
Kelas
VII A
Materi :
Ingat 5 perkara
sebelum datang 5
perkara
No NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
1 Ading Fadhlurrahman 65 TIDAK TUNTAS
2 Ahmad Muhadzzib 90 TUNTAS
3 Ahmad Nabil Adha 95 TUNTAS
4 Alex Nawasyah 30 TIDAK TUNTAS
38
5 Azahran Fitsah 25 TIDAK TUNTAS
6 Bagas Al-Fandi 35 TIDAK TUNTAS
7 Boby Prayoga 45 TIDAK TUNTAS
8 Farel Dhaifullah 25 TIDAK TUNTAS
9 Habib Aufa Mursalat 75 TUNTAS
10 Hanif Fahri Habibi 30 TIDAK TUNTAS
11 Ilham Rafi Prandita 80 TUNTAS
12 Irfan Adi AWijaya 80 TUNTAS
13 Jagad Liandra R 80 TUNTAS
14 Kaka Aryendra 65 TIDAK TUNTAS
15 M. Alif Syahputra 60 TIDAK TUNTAS
16 M. Alpa Rizky R 60 TIDAK TUNTAS
17 M. Aulia Rahman 35 TIDAK TUNTAS
18 M. Fardan Al-Kani 80 TUNTAS
19 M. Nabil Khirdan 60 TIDAK TUNTAS
20 M. Rafli Al-Kani 30 TIDAK TUNTAS
21 M. Salman Al-Farizi 85 TUNTAS
22 M. Tedi Irawan 25 TIDAK TUNTAS
23 M. Yoga Pratama 75 TUNTAS
24 Muhammad Fadli 35 TIDAK TUNTAS
25 Naufal Hengki AF 60 TIDAK TUNTAS
26 Prabu Alif Gadhafi 85 TUNTAS
27 Pramudya Shihab Maulana 20 TIDAK TUNTAS
28 Rifqi Asror Makromi 65 TIDAK TUNTAS
29 Rusydi Firmansyah 80 TUNTAS
30 Wahyu Maulana Yusuf 75 TUNTAS
31 Wisam Azka Farid 95 TUNTAS
32 Yudhi Pratama 70 TIDAK TUNTAS
Jumlah 1915 32
Nilai Rata – Rata 59,84%
39
Siswa Yang Tuntas 40,62% 13
Siswa Yang Tidak Tuntas 59,37% 19
(Sumber: Hasil Belajar Pra Siklus)
Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diatas terlihat jelas bahwa hasil
belajar siswa masih tergolong rendah. Adapun jumlah siswa yang tuntas
hanya 13 orang atau 40,62% dari jumlah keseluruhan. Yaitu 32 siswa.
Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas 19 orang atau 59,37% dari
jumlah keseluruhan siswa. Selain itu, nilai rata-rata yang diperoleh siswa
juga masih tergolong rendah yaitu 59,84%. Maka dari pada itu peneliti
mulai melakukan suatu penelitian tindakan kelas guna untuk
memperbaiki suatu pembelajaran dan meningkatkan keterampilan belajar
Fiqih agar berpengaruh pada hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas VII A dengan menerapkan metode
pembelajaran Jigsaw.
Dapat disimpulkan secera keseluruhan bahwa masih banyaknya
siswa kelas VII A Madrasah Tsanawiyah Al-Kinanah Kota Jambi belum
tuntas dalam mencapi nilai KBM. Hal ini disebabkan karena pada proses
pembelajaran Al-Qur’an Hadits guru masih sering menggunakan suatu
metode pembelajaran secara konvensioanal atau teacher center yang
berpusatkan kepada guru itu sendiri, seperti guru masih memakai metode
ceramah pada saat proses pembelajaran, guru masih kurang
mengkreasikan penggunaan media maupun model pembelajaran yang
tepat sebagai alat pemahaman siswa. Secara proses pembelajaran
berlangsung secara menoton dan tidak ada umpan balik / feedback dari
siswa.
2. Siklus I
Pada pelaksanaan siklus I ini dilakukan selama dua kali pertemuan
pembelajaran yang dimulai pada tanggal 01 Maret 2021 dan diakhiri
pada tanggal 06 Maret 2021 dengan memberikan tes kemampuan
menjawab soal pada akhir siklus I kepada peserta didik. Dalam
40
pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi
a. Perancanaan (Planning)
Tahap perencanaan siklus I dimulai dengan mempersiapakan
berbagai komponen yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu
sebagai berikut:
1) Menyusun rencana pelaksanaan (RPP) dengan materi “Ingat 5
perkara sebelum datang 5 perkara”.
2) Menyiapkan sumber dan alat pembelajaran, dalam mendukung
kelancaran proses pembelajaran.
3) Menyiapkan pedoman observasi untuk guru dan siswa yang
telah disusun sebelumnya. Hal ini digunakan untuk mengetahui
bagaimana proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan
menggunakan metode pembelajaran Jigsaw.
4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil belajar kognitif
bentuk uraian untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
menggunakan metode pembelajaran Jigsaw pada pembelajaran
Al-Qur’an Hadits.
Tabel 4.2 Jadwal Perencanaan Siklus (Siklus I)
No Hari/Tanggal Pertemuan Materi
1 Selasa,
02 Maret 2021
Pertemuan I Ingat 5 Perkara
Sebelum Datanag
5 Perkara
2
Jum’at,
05 Maret 2021
Pertemuan II Tes kemampuam
(Siklus I)
b. Pelaksanaan (Acting)
Pada tahapan ini peneliti memberikan gambaran kepada guru
untuk melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), tahap pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan
41
dalam dua kali pertemuan pemberian tindakan, dan satu kali
pertemuan tes kemampuan menjawab soal siklus I yang dilakukan
selama 45 menit dengan pokok bahasan Ingat 5 Perkara Sebelum
Datang 5 Perkara. Peneliti dan guru berkolaborasi melaksanakan
penelitian tindakan kelas. Peneliti dibantu satu pengamat yang akan
diamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi yang sudah peneliti sediakan.
Berikut deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan
pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan menggunakan metode
pembelajaran Jigsaw.
Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus I dilakukan pada hari selasa, 02 Maret
2021 Jam ke 1 pada pukul 07.30 WIB. Materi yang akan
disampaikan adalah Ingat 5 perkara sebelum datang 5 perkara.
1) Kegiatan Awal Pembelajaran
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan
do’a. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan
dilaksanakan pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan
menggunakan metode pembelajaran Jigsaw, dimana
pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa belajar dengan
berkelompok, setelah itu guru memberi materi yang berbeda
setiap kelompok, setelah itu setiap kelompok menjelaskan
kedepan. Selanjutnya guru menjelaskan kepada siswa apa yang
tidak dimengerti. Sebelum memulai pembelajaran guru
memberikan apersepsi untuk memusatkan perhatian siswa,
kemudian guru juga memberikan motivasi mengenai
pembelajaran yang akan dibahas. Setelah itu guru memulai
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.
2) Kegiatan Inti Pembelajaran
(a) Pemberian Stimulus (Stimulation)
42
guru memberikan stimulasi dengan menjelaskan sedikit
materi yang diajarkan yaitu materi ingat 5 perkara sebelum
datang 5 perkara.
(b) Guru memaparkan informasi atau pengarahan kepada siswa
mengenai cara-cara memahami Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw dan guru juga memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya apa yang belum
jelas.
(c) Guru meminta siswa membuat 5 kelompok dalam kelompok
terdiri 5 orang (kelompok asal).
(d) Guru meminta siswa membuat kelompok yang
beranggotakan 5 orang untuk mempelajari dan bertanggung
jawab atas materi yang telah diberikan, dan siswa diberi
waktu untuk berdiskusi dengan kelompok (kelompok ahli).
(e) Setelah siswa berdiskusi secara kelompok guru meminta
siswa Kembali kepada kelompok awal.
3) Kegiatan Akhir Pembelajaran
Pada tahap ini guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran,
siswa mengambil sebuah kesimpulan tentang materi ingat 5
perkara sebelum datang 5 perkara yang telah dipelajari. Selama
kegiatan berlangsung pada pertemuan I, guru juga membantu
siswa untuk memberikan kesimpulan pada materi yang
berlangsung pada saat itu.
Pengambilan kesimpulan ini dilakukan secara menyeluruh
terhadap semua siswa dibantu dengan kesimpulan oleh guru
yang bersangkutan.
Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari jum’at 05
Maret 2021. Pada pertemuan ini guru mengadakan suatu tes akhir
siklus I. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa
43
dalam mengerjakan tes yang diberikan setelah menggunakan metode
pembelajaran Jigsaw.
1) Kegiatan Awal Pembelajaran
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan
berdoa bersama. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa
akan akan dilaksanakan tes kemampuan berpikir siswa dalam
menjawab tes hasil belajar siswa.
2) Kegiatan Inti
(a) Guru memberikan instruksi dan menjelaskan aturan
mengerjakan soal tes akhir siklus I
(b) Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan
mengerjakan soal dengan benar dan mandiri.
3) Kegiatan Akhir Pembelajaran
Guru memberikan intruksi kepada siswa untuk
mengumpulkan lembar jawaban dengan tertib dan guru menutup
pelajaran.
c. Pengamatan (Observing)
Observasi dilakukan secara langsung bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi untuk aktivitas
guru dan aktivitas siswa, didapat juga hasil tes siklus I. Adapun data
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1) Lembar Observasi Aktivitas Guru
Tabel. 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 Dengan
Menggunakan Metode Pembelajaran Jigsaw.
Nilai Aspek Yang Diamati NO
5 4 3 2 1 Kegiatan Awal
√ Guru membuka pelajaran dengan
memberikan salam
1.
√ Kemampuan guru mengkondisikan 2.
44
kelas
√ Kemampuan guru menanyakan
keadaan siswa
3.
√ Kemampuan guru mengaitkan materi
pelajaran dengan pengetahuan awal
siswa
4.
√ Adanya interaksi antara guru dan
siswa
5.
Kegiatan Inti
√ Mengatur siswa dalam kelompok –
kelompok belajar
6.
√ Membagikan wacana atau materi ajar
kepada setiap kelompok
7.
√ Mengarahkan cara kerja kelompok
kepada setiap kelompok
8.
√ Penguasaan terhadap materi
pembelajaran
9.
√ Pemanfaatan sumber belajar 10.
√ Keterampilan menjelaskan 11.
√ Keterampilan mengelola kelas 12.
√ Mengawasi setiap kelompok secara
bergiliran
13.
√ Memberikan bantuan kepada setiap
kelompok yang mengalami kesulitan
14.
√ Menjawab pertanyaan atau
menanggapi
15.
√ Menghargai pendapat siswa 16.
√ Kemampuan mengarahkan siswa
untuk menyimpulkan materi
17.
Kegiatan Akhir
45
√ Guru menyimpulkan pelajaran serta
memberikan penguatan
18.
√ Guru memberikan reward kepada
siswa
19.
√ Guru melaksanakan evaluasi dan
memberi refleksi
20.
√ Kemampuan guru dalam menutup
pembelajaran
21.
69 Jumlah
66% Presentase
Baik Kategori
(Observasi 02 Maret 2021)
Keterangan :
1. Sangat kurang : (0-20%)
2. Kurang : (21-40%)
3. Cukup : (41-60%)
4. Baik : (61-80%)
5. Sangat baik : (81-100%)
Dari tabel 4.3, diperoleh data bahwa pada siklus 1 guru telah
melaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Namun masih beberapa aspek pembelajaran yang kurang dalam
pelaksanaannya yaitu guru kurang memberikan pertanyaan terkait
materi yang telah dipelajari, dan juga guru kurang dalam
memotivasi siswa serta kurang dalam mengevaluasi kinerja siswa.
Hasil skor pada lembar observasi aktifitas guru menunjukkan
persentase kegiatan guru pada siklus 1 masih berada pada katagori
cukup dengan persentase hasil 66%.
2) Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tabel. 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Dengan
Menggunakan Metode Pembelajaran Jigsaw.
46
NO Aspek Yang Diamati Nilai
Kegiatan Awal 1 2 3 4 5
1. Siswa menjawab salam √
2. Siswa merapikan kelas √
3. Siswa menjawab pertanyaan –
pertanyaan yang diajukan guru
√
Kegiatan Inti
4. Siswa duduk berkelompok √
5. Siswa mendengarkan penjelasan guru √
6. Keaktifan siswa dalam kelompok √
7. Kesediaan bekerja sama dalam
kelompok dan antar kelompok
√
8. Siswa berdiskusi dalam kelompok √
9. Kemampuan siswa dalam mengerjakan
tugas kelompok
√
10. Siswa mempresentasikan hasil
kelompok
√
11. Siswa mampu menghargai pendapat
rekannya maupun anggota kelompok
lain
√
12. Siswa menanyakan hal-hal yang belum
dimengerti
√
Kegiatan Akhir
13. Siswa dapat menyimpulkan
pembelajaran
√
14. Siswa mendengarkan guru
menyampaikan tentang apa yang harus
dilakukan untuk pertemuan selanjutnya
√
15. Siswa mengerjakan soal dari guru
berupa post test (evaluasi)
√
47
16. Siswa menjawab salam penutup √
Jumlah 53
Presentase 66%
Kategori Baik
(Observasi 02 Maret 2021)
Keterangan :
1. Sangat kurang : (0-20%)
2. Kurang : (21-40%)
3. Cukup : (41-60%)
4. Baik : (61-80%)
5. Sangat baik : (81-100%)
Dari tabel 4.4, diperoleh data bahwa pada siklus 1 masih
banyak siswa yang tidak mengikuti skenario pembelajaran dengan
baik. Hasil skor pada lembar observasi aktivitas siswa siklus 1
menunjukkan persentase kegiatan siswa masih berada pada
katagori cukup dengan hasil persentase 66%.
3) Hasil Tes
Tabel 4.5 Hasil Tes Siklus I
Mapel :
Al-Qur’an
Hadits
KKM : 75 Kelas
VII A
Materi :
Ingat 5 Perkara
Sebelum Datang
5 Perkara
No NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
1 Ading Fadhlurrahman 85 TUNTAS
2 Ahmad Nabil Adha 95 TUNTAS
3 Alex Nawasyah 60 TIDAK TUNTAS
4 Azahran Fitsah 85 TUNTAS
5 Andriano Cakra
Buana
75 TUNTAS
6 Bagas Al-Fandi 35 TIDAK TUNTAS
7 Boby Prayoga 60 TIDAK TUNTAS
48
8 Habib Aufa Mursalat 75 TUNTAS
9 Hanif Fahri Habibi 60 TIDAK TUNTAS
10 Ilham Rafi Prandita 65 TUNTAS
11 Irfan Adi Wijaya 60 TIDAK TUNTAS
12 Jagad Liandra R 85 TUNTAS
13 Kaka Aryendra 85 TUNTAS
14 M. Alif Syahputra 90 TUNTAS
15 M. Alpa Rizky R 55 TIDAK TUNTAS
16 M. Aulia Rahman 90 TUNTAS
17 M. Nabil Khirdan 100 TUNTAS
18 M. Rafli Al-Kani 60 TIDAK TUNTAS
19 M. Salman Al-Farizi 55 TIDAK TUNTAS
20 M. Tedi Irawan 45 TIDAK TUNTAS
21 M. Yoga Pratama 45 TIDAK
TUNTAS
22 Muhammad Fadli 40 TIDAK
TUNTAS
23 Prabu Alif Gadhafi 65 TIDAK
TUNTAS
24 Pramudya Shihab
Maulana
75 TUNTAS
25 Rifqi Asror Makromi 100 TUNTAS
26 Rusydi Firmansyah 100 TUNTAS
27 Wahyu Maulana
Yusuf
90 TUNTAS
28 Wisam Azka Farid 100 TUNTAS
29 Yudhi Pratama 85 TUNTAS
Jumlah 2120 29
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 35
Nilai Rata - Rata 73,10%
Siswa Yang Tuntas 55,17% 16
Siswa Yang Tidak Tuntas 44,82% 13
49
(Sumber Hasil Tes Al-Qur’an Hadits Siklus I Kelas VII A MTS Al-
Kinanah)
Gambar 4.2 Diagram Hasil Tes Siklus I
Berdasarkan tabel 4.5 rata-rata untuk nilai siswa pada siklus I
masih di bawah KBM, yaitu 73%, pada gambar diatas terlihat jelas
bahwa siswa yang mencapai ketuntasan terdapat 16 orang dengan
persentase 55% dan siswa yang tidak tuntas terdapat 13 orang
dengan persentase 45%. Dengan demikian, penelitian ini akan
dilanjutkan pada siklus II karena belum mencapai persentase yang
peneliti harapkan.
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap refleksi siklus I ini, bahwa kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw mampu
meningkatkan kefokusan siswa terhadap materi pembelajaran yang
di sampaikan guru. Namun, pada pembelajaran siklus I
menggunakan ini masih terdapat kekurangan, diantaranya.
50
1) Masih banyak siswa yang tidak mengikuti skenario
pembelajaran dengan baik, seperti masih ada yang mengobrol
dengan sesama temannya, masih randahnya kerjasama antar
kelompok, selain itu juga siswa masih belum terbiasa dalam
berpartisipasi atau mempresentasikan penemuan yang mereka
temui secara aktif dikelas sehingga saat diminta untuk
mengeluarkan pendapat siswa masih malu-malu.
2) Guru kurang dalam memotivasi siswa serta kurang dalam
mengevaluasi kinerja siswa.
Berdasarkan hasil refleksi yang telah dilakukan maka dari itu
untuk siklus II perlu diadakan perbaikan, diantaranya;
1) Mengingatkan kembali siswa untuk lebih fokus dan serius saat
proses pembelajaran dan diarahkan kepada masing-masing
kelompok untuk bekerjasama dengan baik, selain itu guru juga
dapat memotivasi siswa agar tidak malu-malu dalam
mengeluarkan pendapat.
2) Guru dapat meningkatkan kinerja nya dengan memberikan
motivasi serta dapat mengevaluasi kinerja siswa saat proses
pembelajaran.
3. Siklus II
Rencana tindakan siklus II dimaksudkan sebagai hasil refleksi dari
perbaikan terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus I. Penelitian pada
siklus II dimulai pada tanggal 16 Maret 2021 dan diakhiri pada tanggal
19 Maret 2021 dengan memberikan soal tes siklus II kepada siswa.
Berdasarkan refleksi pada siklus I adapun tahapan kegiatan pada siklus II
yang dilakukan peneliti sebagai berikut:
a. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan siklus II dimulai dengan mempersiapakan
berbagai komponen yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu
sebagai berikut:
51
1) Menyusun rencana pelaksanaan (RPP) dengan materi “Ingat 5
perkara sebelum datang 5 perkara”
2) Menyiapkan sumber dan alat pembelajaran, dalam mendukung
kelancaran proses pembelajaran.
3) Menyiapkan pedoman observasi untuk guru dan siswa yang
telah disusun sebelumnya. Hal ini digunakan untuk mengetahui
bagaimana proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan
menggunakan metode pembelajaran Jigsaw..
4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil belajar kognitif
bentuk uraian untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
menggunakan metode pembelajaran Jigsaw pada pembelajaran
Fiqih.
Tabel 4.6 Jadwal Perencanaan Siklus (Siklus II)
No Hari/Tanggal Pertemuan Materi
1 Selasa,
16 Maret 2021
Pertemuan I Ingat 5 Perkara
Sebelum Datang
5 Perkara
2
Jum’at,
19 Maret 2021
Pertemuan II Tes kemampuam
(Siklus II)
b. Pelaksanaan (Acting)
Pada tahapan ini peneliti memberikan gambaran kepada guru
untuk melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), tahap pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan
dalam dua kali pertemuan pemberian tindakan, dan satu kali
pertemuan tes kemampuan menjawab soal siklus II yang dilakukan
selama 45 menit dengan pokok bahasan Ingat 5 perkara sebelum
datang 5 perkara. Peneliti dan guru berkolaborasi melaksanakan
penelitian tindakan kelas. Peneliti dibantu satu pengamat yang akan
diamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan
52
menggunakan lembar observasi yang sudah peneliti sediakan.
Berikut deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan
pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan menggunakan metode
pembelajaran Jigsaw.
Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus II dilakukan pada hari Selasa, 16 Maret
2021 Jam pertama pada pukul 07.30 WIB. Materi yang akan
disampaikan adalah ingat 5 perkara sebelum datang 5 perkara.
1) Kegiatan Awal Pembelajaran
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan
do’a. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan
dilaksanakan pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan
menggunakan metode pembelajaran Jigsaw, dimana
pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa belajar dengan
berkelompok, setelah itu guru memberi materi yang berbeda
setiap kelompok, setelah itu setiap kelompok menjelaskan
kedepan. Selanjutnya guru menjelaskan kepada siswa apa yang
tidak dimengerti. Sebelum memulai pembelajaran guru
memberikan apersepsi untuk memusatkan perhatian siswa,
kemudian guru juga memberikan motivasi mengenai
pembelajaran yang akan dibahas. Setelah itu guru memulai
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.
2) Kegiatan Inti Pembelajaran
(a) Pemberian Stimulus (Stimulation)
guru memberikan stimulasi dengan menjelaskan sedikit
materi yang diajarkan yaitu materi ingat 5 perkara sebelum
datang 5 perkara.
(b) Guru memaparkan informasi atau pengarahan kepada siswa
mengenai cara-cara memahami Metode Pembelajaran
53
Kooperatif Tipe Jigsaw dan guru juga memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya apa yang belum
jelas.
(c) Guru meminta siswa membuat 5 kelompok dalam
kelompok terdiri 5 orang (kelompok asal).
(d) Guru meminta siswa membuat kelompok yang
beranggotakan 5 orang untuk mempelajari dan bertanggung
jawab atas materi yang telah diberikan, dan siswa diberi
waktu untuk berdiskusi dengan kelompok (kelompok ahli).
(e) Setelah siswa berdiskusi secara kelompok guru meminta
siswa Kembali kepada kelompok awal.
3) Kegiatan Akhir Pembelajaran
Pada tahap ini guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran,
siswa mengambil sebuah kesimpulan tentang materi ingat 5
perkara sebelum datang 5 perkara yang telah dipelajari. Selama
kegiatan berlangsung pada pertemuan I, guru juga membantu
siswa untuk memberikan kesimpulan pada materi yang
berlangsung pada saat itu.
Pengambilan kesimpulan ini dilakukan secara menyeluruh
terhadap semua siswa dibantu dengan kesimpulan oleh guru
yang bersangkutan.
Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari jum’at, 19
Maret 2021. Pada pertemuan ini guru mengadakan suatu tes akhir
siklus II. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam mengerjakan tes yang diberikan setelah menggunakan metode
pembelajaran Jigsaw.
1) Kegiatan Awal Pembelajaran
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan
berdoa bersama. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa
54
akan akan dilaksanakan tes kemampuan berpikir siswa dalam
menjawab tes hasil belajar siswa.
2) Kegiatan Inti
(a) Guru memberikan instruksi dan menjelaskan aturan
mengerjakan soal tes akhir siklus II
(b) Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan
mengerjakan soal dengan benar dan mandiri.
3) Kegiatan Akhir Pembelajaran
Guru memberikan intruksi kepada siswa untuk
mengumpulkan lembar jawaban dengan tertib dan guru menutup
pelajaran.
c. Pengamatan (Observing)
Observasi dilakukan secara langsung bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi untuk aktivitas
guru dan aktivitas siswa, didapat juga hasil tes siklus II. Adapun data
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1) Lembar Observasi Aktivitas Guru
Tabel. 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1I Dengan
Menggunakan Metode Pembelajaran Jigsaw.
Nilai Aspek Yang Diamati NO
5 4 3 2 1 Kegiatan Awal
√ Guru membuka pelajaran dengan
memberikan salam
1.
√ Kemampuan guru mengkondisikan
kelas
2.
√ Kemampuan guru menanyakan
keadaan siswa
3.
√ Kemampuan guru mengaitkan materi
pelajaran dengan pengetahuan awal
4.
55
siswa
√ Adanya interaksi antara guru dan
siswa
5.
Kegiatan Inti
√ Mengatur siswa dalam kelompok –
kelompok belajar
6.
√ Membagikan wacana atau materi ajar
kepada setiap kelompok
7.
√ Mengarahkan cara kerja kelompok
kepada setiap kelompok
8.
√ Penguasaan terhadap materi
pembelajaran
9.
√ Pemanfaatan sumber belajar 10.
√ Keterampilan menjelaskan 11.
√ Keterampilan mengelola kelas 12.
√ Mengawasi setiap kelompok secara
bergiliran
13.
√ Memberikan bantuan kepada setiap
kelompok yang mengalami kesulitan
14.
√ Menjawab pertanyaan atau
menanggapi
15.
√ Menghargai pendapat siswa 16.
√ Kemampuan mengarahkan siswa
untuk menyimpulkan materi
17.
Kegiatan Akhir
√ Guru menyimpulkan pelajaran serta
memberikan penguatan
18.
√ Guru memberikan reward kepada
siswa
19.
√ Guru melaksanakan evaluasi dan 20.
56
memberi refleksi
√ Kemampuan guru dalam menutup
pembelajaran
21.
87 Jumlah
83% Presentase
Sangat Baik Kategori
(Observasi 16 Maret 2021)
Keterangan :
6. Sangat kurang : (0-20%)
7. Kurang : (21-40%)
8. Cukup : (41-60%)
9. Baik : (61-80%)
10. Sangat baik : (81-100%)
Dari tabel 4.7, diperoleh data bahwa pada siklus I guru telah
melaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Namun masih beberapa aspek pembelajaran yang kurang dalam
pelaksanaannya yaitu guru kurang memberikan pertanyaan terkait
materi yang telah dipelajari, dan juga guru kurang dalam memotivasi
siswa serta kurang dalam mengevaluasi kinerja siswa.
Hasil skor pada lembar observasi aktifitas guru menunjukkan
persentase kegiatan guru pada siklus II berada pada katagori sangat
baik dengan persentase hasil 83%.
2) Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tabel. 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I1 Dengan
Menggunakan Metode Pembelajaran Jigsaw.
NO Aspek Yang Diamati Nilai
Kegiatan Awal 1 2 3 4 5
1. Siswa menjawab salam √
2. Siswa merapikan kelas √
57
3. Siswa menjawab pertanyaan –
pertanyaan yang diajukan guru
√
Kegiatan Inti
4. Siswa duduk berkelompok √
5. Siswa mendengarkan penjelasan guru √
6. Keaktifan siswa dalam kelompok √
7. Kesediaan bekerja sama dalam
kelompok dan antar kelompok
√
8. Siswa berdiskusi dalam kelompok √
9. Kemampuan siswa dalam mengerjakan
tugas kelompok
√
10. Siswa mempresentasikan hasil
kelompok
√
11. Siswa mampu menghargai pendapat
rekannya maupun anggota kelompok
lain
√
12. Siswa menanyakan hal-hal yang belum
dimengerti
√
Kegiatan Akhir
13. Siswa dapat menyimpulkan
pembelajaran
√
14. Siswa mendengarkan guru
menyampaikan tentang apa yang harus
dilakukan untuk pertemuan selanjutnya
√
15. Siswa mengerjakan soal dari guru
berupa post test (evaluasi)
√
16. Siswa menjawab salam penutup √
Jumlah 67
Presentase 84%
Kategori Sangat Baik
58
(Observasi 16 Maret 2021)
Keterangan :
1. Sangat kurang : (0-20%)
2. Kurang : (21-40%)
3. Cukup : (41-60%)
4. Baik : (61-80%)
5. Sangat baik : (81-100%)
Dari tabel 4.8, hasil observasi aktivitas siswa diperoleh data
bahwa hasil skor pada lembar observasi aktivitas siswa menunjukkan
bahwa proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Jigsaw semakin dimengerti peserta didik dan mereka bersemangat
dalam mengikuti pembelajaran. Hasil persentase kegiatan peserta
didik pada siklus II mengalami peningkatan mencapai 84% dan
berada pada katagori sangat baik.
3) Hasil Tes
Tabel 4.9 Hasil Tes Siklus II
Mapel :
Al-Qur’an
Hadits
KKM : 75 Kelas
VII A
Materi :
Ingat 5 Perkara
Sebelum Datang
5 Perkara
No NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
1 Ading Fadhlurrahman 75 TUNTAS
2 Andriano Cakra
Buana
70 TIDAK
TUNTAS
3 Ahmad Nabil Adha 100 TUNTAS
4 Alex Nawasyah 100 TUNTAS
5 Azahran Fitsah 65 TIDAK
TUNTAS
6 Bagas Al-Fandi 70 TIDAK
TUNTAS
7 Boby Prayoga 100 TUNTAS
8 Habib Aufa Mursalat 75 TUNTAS
59
9 Hanif Fahri Habibi 100 TUNTAS
10 Ilham Rafi Prandita 80 TUNTAS
11 Irfan Adi Wijaya 80 TUNTAS
12 Jagad Liandra R 60 TIDAK
TUNTAS
13 Kaka Aryendra 80 TUNTAS
14 M. Alif Syahputra 80 TUNTAS
15 M. Alpa Rizky R 80 TUNTAS
16 M. Aulia Rahman 75 TUNTAS
17 M. Nabil Khirdan 100 TUNTAS
18 M. Rafli Al-Kani 80 TUNTAS
19 M. Salman Al-Farizi 75 TUNTAS
20 M. Tedi Irawan 75 TUNTAS
21 M. Yoga Pratama 80 TUNTAS
22 Muhammad Fadli 80 TUNTAS
23 Prabu Alif Gadhafi 75 TUNTAS
24 Pramudya Shihab
Maulana
100 TUNTAS
25 Rifqi Asror Makromi 90 TUNTAS
26 Rusydi Firmansyah 80 TUNTAS
27 Wahyu Maulana
Yusuf
100 TUNTAS
28 Wisam Azka Farid 80 TUNTAS
29 Yudhi Pratama 80 TUNTAS
Jumlah 2385 29
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
Nilai Rata – Rata 82,24%
Siswa yang tuntas 86,20% 25
Siswa yang tidak tuntas 13,79% 4
(Sumber Hasil Tes Fiqih Siklus II Kelas VII A MTS Al-Kinanah)
60
86%
14%
Tuntas Tidak Tuntas
Hasil Tes Siklus II
Tuntas Tidak Tuntas
Gambar 4.3 Diagram Hasil Tes Siklus II
Berdasarkan Tabel 4.9 rata-rata untuk nilai siswa pada siklus II
mengalami peningkatan dari 73% menjadi 82%. Pada gambar diatas
terlihat siswa yang mencapai ketuntasan terdapat 25 orang dengan
persentase 86% dan siswa yang tidak tuntas terdapat 4 orang dengan
persentase 14%. Ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan
pada siklus II ini dan sesuai dengan yang peneliti harapkan. Dengan
demikian penelitian ini dihentikan.
d. Refleksi (Reflecting)
Dari pelaksanaan tindakan pada siklus II ini, setelah
menganalisis data-data yang ada pada penelitian, dapat disimpulkan
hasil tes pada siklus II sudah mencapai KBM. Secara persentase
hasil belajar siswa mencapai 82%. Sedangkan persentase hasil
observasi aktivitas guru siklus II mencapai 90% dan persentase hasil
observasi aktivitas peserta didik mencapai 82%. Melihat hasil yang
telah maksima, penelitian beranggapan bahwa penelitian dapat
dihentikan. Sebagai bahan analisis dan pembahasan, data penelitian
dari keseluruhan siklus akan diuraikan sebagai berikut:
61
4. Hasil Tes
Gambar 4.4 Diagram Hasil Tes Per Siklus
Berdasarkan diagram diatas persentase hasil belajar siswa pada
siklus I yaitu 55% siswa yang tuntas dan 45% siswa yang tidak tuntas.
Persentase pada siklus I masih belum mencapai intervensi tindakan yang
diharapkan. Pada siklus II persentase belajar peserta didik yaitu 86%
siswa tuntas dan 14% siswa yang tidak tuntas. Hasil belajar pada siklus II
mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi tindakan
yang diharapkan telah tercapai.
62
5. Lembar Observasi Aktivitas Guru
Gambar 4.5 Diagram Aktivitas Guru Per Siklus
Berdasarekan hasil skor pada lembar observasi aktivitas guru yang
terlihat pada diagram diatas pada siklus I persentase aktivitas guru
mencapai 66% dan pada siklus II semakin meningkat dengan presentase
83% dan berada pada kategori sangat baik.
6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Gambar 4.6 Diagram Aktivitas Siswa Per Siklus
Berdasarkan hasil skor pada lembar observasi aktivitas siswa yang
terlihat pada diagram diatas, persentase pada siklus I mencapai 66%.
Pada siklus II persentase aktivitas siswa mencapai 84% dan berada pada
katagori sangat baik.
63
C. Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas guna untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran
Jigsaw kelas VII A. Penelitian pembelajaran yang dilaksanakan pada
penelitian ini telah sesuai dengan tahapan metode pembelajaran Jigsaw,
tahapan-tahapan pembelajaran metode pembelajaran Jigsaw dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan
metode pembelajaran Jigsaw telah menunjukkan hasil yang cukup efektif
dalam pelaksanaan proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits di kelas VII A
MTs Al-Kinanah Kota Jambi. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan hasil
belajar siswa yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw,
karena dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Jigsaw siswa sedemikian rupa terlibat aktif dalam pembelajaran
serta melatih kemampuan berpikir siswa secara kritis sehingga siswa mampu
menemukan permasalahan yang diberikan oleh guru.
Pada pelaksanaannya penelitian ini dilakukan dalam dua siklus mulai dari
Selasa, 02 Maret 2021 sampai Jum’at, 19 Maret 2021. Dari analisis data
kedua siklus yang telah dilaksanakan terlihat adanya peningkatan hasil belajar
setelah menggunakan model pembelajaran Jigsaw, hal tersebut juga didukung
oleh aktivitas siswa yang juga meningkat tiap siklusnya.
Tes diberikan kepada siswa pada setiap siklus. Pada siklus I belum ada
peningkatan hasil belajar yang disebabkan beberapa faktor. Diantaranya yaitu
masih banyak siswa yang tidak mengikuti scenario pembelajaran dengan
baik, seperti masih ada yang mengobrol saat guru mendeskripsikan pelajaran,
selain itu guru juga kurang memberikan motivasi kepada siswa saat proses
pembelajaran sehingga masih banyak siswa yang kurang dalam bekerja sama
antar kelompok masing-masing.
Dengan adanya evaluasi pada siklus I, pelaksanaan pada siklus II mulai
maksimal. Dengan demikian, tindakan dilanjutkan pada siklus II. Evaluasi
yang selalu dilakukan pada akhir setiap siklus menjadikan hasil belajar siswa
pada siklus II ini mengalami peningkatan yaitu dari siklus I 73%, siklus II
64
82%. Ini berarti hasil belajar peserta didik telah mencapi intervensi tindakan
yang diharapkan.
Meningkatnya hasil belajar siswa tidak terlepas dari aktivitas guru dalam
menggunakan metode pembelajaran Jigsaw. Hal ini terlihat dari hasil
observasi aktivitas guru yang terus meningkat di setiap siklusnya. Pada siklus
I hasil mencapai 66% pada siklus II mencapai 83% dan berada pada katagori
sangat baik.
Semangat dan fokus siswa dalam proses pembelajaran ternyata juga
berdampak positif terhadap hasil belajar. Peningkatan aktivitas siswa
menggunakan metode pembelajaran Jigsaw terlihat pada setiap siklusnya.
Pada siklus I hasil observasi aktivitas siswa mencapai 66%, pada siklus II
mencapai 84% dan berada pada katagori sangat baik.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan, maka
metode pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di kelas VII A MTs Al-Kinanah Kota Jambi.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian tindakan kelas (PTK), dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
Penggunaan metode pembelajaran Jigsaw pada mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A MTs Al-Kinanah
Kota Jambi telah meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada
siklus I mencapai rata-rata 73,10% dan mengalami peningkatan pada siklus II
mencapai 82,24%.
Dengan demikian setelah dilihat hasil siklus kedua ternyata metode
pembelajaran jigsaw digunakan dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits
dalam materi Ingat 5 Perkara Sebelum Datang 5 Perkara telah mencapai
target yang ditetukan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian Tindakan kelas penelti menyampaikan
beberapa saran. Adapun saran dari peneliti ditujukan kepada:
1. Sekolah: Metode pembelajaran Jigsaw telah diterapkan pada siswa kelas
VII A MTs Al-Kinanah Kota Jambi dapat meningkatkan hasil belajar
siswa sehingga dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran Al-Qur’an
Hadits.
2. Guru: Metode pembelajaran yang digunakan harus kreatif lagi, terutama
pembelajaran Al-Qur’an Hadits agar siswa tidak mudah bosan dan jenuh
dalam belajar
66
C. Kata Penutup
Dengan megucapkan rasa syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT,
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada peneliti, sehingga
peneliti dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas (PTK) ini dengan baik
walaupun dalam bentuk yang begitu sederhana. Peneliti juga menyadari
bahwa didalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini belum tentu sempurna,
baik dalam penulisan, pengaturan, dan segi bahasanya. Dalam hal ini peneliti
berlapang dada menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan penelitian tindakan kelas (PTK) ini. Harapan peneliti,
semoga laporan penelitian tindakan kelas (PTK) ini dapat memberikan
manfaat serta memberi pedoman bagi semua kalangan yang membutuhkan
khususnya bagi Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI).
67
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjamah, Surabaya: Cv Rabita Surabaya, 2016
Abdul Majid. (2013). Strategi Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya.
Afi Parnawi. (2020). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA.
Alamsyah Said & Andi Budimanjaya. (2015). 95 Strategi Mengajar Multiple
Intelligences. PRENADAMEDIA GROUP.
Hisyam Zainin dkk. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Insan Madani.
Husniyatus Salamah Zainiyati. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis ICT. Kencana.
Jasa Ungguh Muliawan. (2016). 45 Model Pembelajaran Spektakuler. AR-Ruzz
Media.
Jihad dkk. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Multi Prassindo.
Kemas Imron Rosadi. (2019). Kapita Selekta Pendidikan Islam. Sukabina Press.
Lufri dkk. (2020). Metodologi Pembelajaran: Strategi, Pendekatan, Model,
Metode Pembelajaran. CV IRDH.
M. Huda. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. PUSTAKA
PELAJAR.
Manna Al-Qaththan. (2015). Pengantar Studi Ilmu Hadits. PUSTAKA AL-
KAUTSAR.
Muhammad Fathurrohman. (2015). Model-Model Pembelajaran Inovatif. AR-
Ruzz Media.
Musriadi. (2016). Profesi Kependidikan Secara Teoritis dan Aplikatif. CV Budi
Utama.
Nana Sudjana. (2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru
Algesindo.
Nana Sudjana. (2015). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru
Algesindo.
Rahmat. (2019). Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Konteks
Kurikulum 2013. Bening Pustaka.
68
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Rajawali Pers.
Samsu Somadayo. (2013). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Graha Ilmu.
Syifa S. Mukrimaa. (2014). 53 Metode Belajar dan Pembelajaran Plus
Aplikasinya. Universitas Muhammadiyah Malang.
Zainal Aqib. (2017). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). AR-Ruzz Media.
Zainal Aqib dkk. (2017). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). AR-Ruzz Media.
Zainal Mustakim. (2013). Strategi & Metode Pembelajaran. STAIN Pekalongan
PRESS.
Lampiran 1
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)
Judul Skripsi : “Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Di Kelas VII A
Madrasah Tsanawiyah Al-Kinanah Kota Jambi”
A. Pedoman Observasi
1. Mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi menggunakan
metode pembelajaran Jigsaw.
2. Mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada setiap
siklusnya.
3. Mengamati seberapa jauh pelaksanaan tindakan telah sesuai dengan
rencana tindakan yang ditetapkan sebelumnya.
4. Mengamati seberapa banyak pelaksanaan tindakan telah menunjukkan
tanda-tanda akan tercapainya tujuan tindakan.
B. Pedoman Wawancara
1. Kepada kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah Al-Kinanah Kota Jambi
a. Bagaimana kondisi Madrasah Tsanawiyah Al-Kinanah Kota
Jambi?
2. Guru kelas VII A Madrasah Tsanawiyah Al-Kinanah Kota Jambi
a. Bagaimana kondisi awal hasil belajar siswa kelas VII A pada mata
pelajaran Al-qur’an Hadits?
b. Faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa?
c. Apa kendala saat mengajar Al-Qur’an Hadits?
C. Pedoman Dokumentasi
1. Mencatat Historis Madrasah
2. Mencatat Geografis Madrasah Dan Lingkungan Sosial
3. Mencatat Visi Misi Madrasah
4. Mencatat Sarana Dan Prasarana Madrasah
5. Mencatat Keadaan Pendidik
6. Mencatat Data Awal Hasil Belajar Siswa
7. Mencatat Hasil Belajar Siswa Setiap Akhir Siklus
8. Mencatat Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Permasalahan Penelitian
D. Pedoman Tes
Metode saat ini diberikan kepada siswa kelas VII A pada siklus I dan II,
tes yang akan dilakukan secara tertulis dalam bentuk soal-soal jawaban
singkat (Essay) yang dibuat oleh peneliti sendiri dan disesuaikan dengan
materi yang diajarkan dan dibantu dengan guru untuk melihat hasil belajar
siswa yang dicapai setelah diberikan soal.
Lampiran 2
JADWAL PENELITIAN
No. Kegiatan
Bulan ke, Tahun 2020-2021
September Desember Januari Februari Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
penelitian
2 Menyusun
proposal
3
Mengajukan
Dosen Pembimbing
4
Konsultasi
dengan Dosen
Pembimbing
5 Seminar
Proposal
6 Perbaikan proposal
7 Izin atau
perintah riset
8 Pelaksanaan
riset
9 Penulisan hasil riset
10 Konsultasi
dengan Dosen
Pembimbing
11 Penggandaan
skripsi
12 Sidang dan
perbaikan
13
Penggandaan
skripsi dan penyampaian
skripsi kepada
tim penguji dan fakultas
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP SIKLUS I)
Sekolah : MTs Al – Kinanah Kota Jambi
Kelas / Semester : VII A / Genap
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Alokasi waktun : 2 X 45 Menit (2X Pertemuan)
A. Standar Kompetensi
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
procedural) berdasarkan ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari disekolah sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan Hadits Tentang Ingat 5 Perkara Sebelum Datang 5 Perkara
2. Menjelaskan Arti Hadits Tentang Ingat 5 Perkara Sebelum Datang 5
Perkara
3. Menjelaskan Apa itu 5 Perkara Sebelum Datang 5 Perkara
C. Indkator
1. Siswa Dapat Menjelaskan Hadits Ingat 5 Perkara Sebelum Datang 5
Perkara.
2. Siswa Dapat Menjelaskan apa saja itu 5 perkara sebelum datang 5
perkara.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa Dapat Menjelaskan Hadits Ingat 5 Perkara Sebelum Datang 5
Perkara.
2. Siswa Dapat Menjelaskan apa saja itu 5 perkara sebelum datang 5
perkara.
E. Materi pembelajaran
Pengertian Ingat 5 Perkara Sebelum Datang 5 Perkara
F. Metode pembelajaran
Metode: Metode Jigsaw
G. Langkah-langkah kegiatan
Pertemuan 1
No Kegiatan Pembelajaran Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu
peserta didik memimpin doa
b. Guru melakukan absensi kehadiran peserta didik
c. Guru mengulang materi sebelumnya
d. Guru memeriksa perlengkapan siswa seperti buku, alat
tulis dan lain-lain.
e. guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dan teknik penilaian yang akan digunakan
f. Pemberi Acuan
10 Menit
1.) Guru membentuk kelompok yang masing-masing
terdiri dari 5 orang yang disebut kelompok asal.
2.) Kemudian guru membentuk kelompok ahli yang
terdiri 5 orang yang mewakili dari kelompok ahli.
3.) Guru membagikan materi yang berbeda pada tiap
kelompok ahli.
4.) Masing-masing kelompok ahli berdiskusi dengan
materi yang telah diberikan.
5.) Setelah itu guru memberi arahan untuk Kembali
lagi membentuk kelompok awal.
6.) Masing-masing siswa menyampaikan materi yang
didapatkan dikelompok ahli kepada kelompok asal.
7.) Kelompok membuat rangkuman atau kesimpulan
dan menyampaikan di depan kelas.
2 Kegiatan Inti
a. Mengamati
1.) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
2.) Siswa mengamati materi yang telah diberikan
b. Menanya
1.) Siswa berdiskusi tentang materi kepada kelompok
masing-masing.
c. Eksperimen/Eksplorasi
1.) Siswa mendiskusikan tentang materi yang diberikan
dengan teman sekelompok.
d. Menalar
1.) Siswa menulis kesimpulan dari materi yang
didiskusikan
e. Mengkomunikasikan
1.) Siswa menulis hasil diskusi kelompoknya di kertas.
30 Menit
3 Penutup
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Guru mengadakan evaluasi
c. Guru bersama siswa berdoa untuk mengakhiri
pembelajaran
d. Guru memberi salam penutup
5 Menit
Pertemuan II
No Kegiatan Pembelajaran Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu
peserta didik memimpin doa
b. Guru melakukan absensi kehadiran peserta didik
c. Guru mengulang materi sebelumnya
d. Guru memeriksa perlengkapan siswa seperti buku, alat
tulis dan lain-lain.
e. guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dan teknik penilaian yang akan digunakan
f. Pemberi Acuan
1.) Guru membentuk kelompok yang masing-masing
terdiri dari 5 orang yang disebut kelompok asal.
2.) Kemudian guru membentuk kelompok ahli yang
terdiri 5 orang yang mewakili dari kelompok ahli.
3.) Guru membagikan materi yang berbeda pada tiap
kelompok ahli.
4.) Masing-masing kelompok ahli berdiskusi dengan
materi yang telah diberikan.
5.) Setelah itu guru memberi arahan untuk Kembali
lagi membentuk kelompok awal.
6.) Masing-masing siswa menyampaikan materi yang
didapatkan dikelompok ahli kepada kelompok asal.
10 Menit
7.) Kelompok membuat rangkuman atau kesimpulan
dan menyampaikan di depan kelas.
2 Kegiatan Inti
a. Guru memberikan dan mengarahkan siswa untuk
mengerjakan tes kemampuan akhir siklus I
b. Mengeskplore/eksperimen
1) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk
secara rapi
2) Guru meminta siswa untuk membaca sekilas
tentang materi yang akan dikerjaan.
c. Guru membahas soal latihan dengan melontarkan
pertannyaan kepada siswa, sehingga dapat menganalisis
peningkatan berpikir siswa.
30 Menit
3 Penutup
a. Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi materi
pembelajaran hari ini
b. Siswa diminta untuk bertanya hal yang kurang
dipahami pada materi hari ini
c. Guru bersama-sama para peserta didik menutup
pelajaran dengan berdoa
5 Menit
H. Alat-alat, Sumber Belajar, dan Penilaian
1. Alat-alat
a. Papan Tulis
b. Spidol
2. Sumber Belajar
a. Buku
b. Sumber belajar lain yang relevan
3. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian :
- Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen :
- Isian
Jambi, 15 Maret 2021
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Ahmad Muchlis, S.E Ainun Najib
NIM.201172174
Lampiran 4
LKS
LEMBAR KERJA SISWA KELAS VII A
MADRASAH TSANAWIYAH Al-KINANAH KOTA JAMBI
SIKLUS I
Peneliti : Ainun Najib
Pembimbing I : Dr. H. Kemas Imron Rosadi, M.Pd
Pembimbing II : Nasir, S.Ag, M.Fil
Jawablah soal dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkanlah 5 perkara sebelum datangnya 5 perkara ?
2. Jelaskan maksud dari arti ayat berikut !
“Ini termasuk karunia Rabbku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur
ataukah kufur ?” (QS. An-Naml : 40)”
3. Sebutkan 2 nikmat dimana banyak orang yang rugi atas kedua nikmat itu ?
4. Apa lawan kata dari syukur ? jelaskan !
5. Lengkapilah Hadits berikut:
.................... خيركم من طال
Peneliti
Ainun Najib
NIM. 201172174
Lampiran 5
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA SISWA KELAS VII A
MADRASAH TSANAWIYAH Al-KINANAH KOTA JAMBI
SIKLUS I
1. Pergunakanlah 5 perkara sebelum datangnya 5 perkara:
- Masa mudamu sebelum datang masa tuamu
- Masa sehatmu sebelum datang sakitmu
- Masa kayamu sebelum datang miskinmu
- Masa senggangmu sebelum datang sibukmu
- Masa hidupmu sebelum datang ajalmu
2. Maksudnya yaitu Allah menguji hambanya apakah hambanya bersyukur apa
tidak, oleh karena itu seorang hamba wajib memanfaatkan masa kekayaanya,
menginfakkan sebagian harta yang Allah berikan.
3. Yaitu nikmat waktu senggang dan nikmat waktu sehat.
4. Lawan dari kata syukur yaitu kufur, kufur adalah salah satu dari akhlak
tercela, kufur nikmat merupakan sikap yang tidak tahu terima kasih kepada
sang pemberi nikmat yaitu Allah SWT.
خيركم من طال عمره وحسن عمله )رواه الترميذي( .5
Peneliti
Ainun Najib
NIM. 201172174
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP SIKLUS II)
Sekolah : MTs Al – Kinanah Kota Jambi
Kelas / Semester : VII A / Genap
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Alokasi waktun : 2 X 45 Menit (2X Pertemuan)
A. Standar Kompetensi
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
procedural) berdasarkan ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari disekolah sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan Hadits Tentang Ingat 5 Perkara Sebelum Datang 5 Perkara
2. Menjelaskan Arti Hadits Tentang Ingat 5 Perkara Sebelum Datang 5
Perkara
3. Menjelaskan Ap Aitu 5 Perkara Sebelum Datang 5 Perkara
C. Indkator
1. Siswa Dapat Menjelaskan Hadits Ingat 5 Perkara Sebelum Datang 5
Perkara
2. Siswa Dapat Menjelaskan Apa Saja Itu 5 Perkara Sebelum Datang 5
Perkara
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa Mampu Menjelaskan Hadits Ingat 5 Perkara Sebelum Datang 5
Perkara
2. Siswa Dapat Menjelaskan Apa Saja Itu 5 Perkara Sebelum Datang 5
Perkara
E. Materi pembelajaran
Pengertian Ingat 5 Perkara Sebelum Datang 5 Perkara
F. Metode pembelajaran
Metode: Metode Jigsaw
G. Langkah-langkah kegiatan
Pertemuan 1
No Kegiatan Pembelajaran Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu
peserta didik memimpin doa
b. Guru melakukan absensi kehadiran peserta didik
c. Guru mengulang materi sebelumnya
d. Guru memeriksa perlengkapan siswa seperti buku, alat
tulis dan lain-lain.
e. guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dan teknik penilaian yang akan digunakan
f. Pemberi acuan
10 Menit
1.) Guru membentuk kelompok yang masing-masing
yang terdiri dari 5 orang yang disebut kelompok
asal.
2.) Kemudian guru membentuk kelompok ahli yang
terdiri 5 orang yang mewakili dari kelompok ahli.
3.) Guru membagikan materi yang berbeda pada setiap
kelompok ahli.
4.) Masing-masing kelompok ahli berdiskusi dengan
materi yang telah diberikan.
5.) Setelah itu guru memberi arahan untuk Kembali
lagi membentuk kelompok awal.
6.) Masing-masing siswa menyampaikan materi yang
didapatkan dikelompok ahli kepada kelompok asal.
7.) Kelompok membuat rangkuman atau kesimpulan
dan menyampaikan di depan kelas.
2 Kegiatan Inti
a. Mengamati
1.) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
2.) Siswa mengamati materi yang telah diberikan
b. Menanya
1.) Siswa berdiskusi tentang materi kepada kelompok
masing-masing.
c. Eksperimen/Eksplorasi
1.) Siswa mendiskusikan tentang materi yang diberikan
dengan teman sekelompok.
d. Menalar
1.) Siswa menulis kesimpulan dari materi yang
didiskusikan
e. Mengkomunikasikan
1.) Siswa menulis hasil diskusi kelompoknya dikertas.
30 Menit
3 Penutup
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Guru mengadakan evaluasi
c. Guru bersama siswa berdoa untuk mengakhiri
pembelajaran
d. Guru memberi salam penutup
5 Menit
Pertemuan II
No Kegiatan Pembelajaran Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu
peserta didik memimpin doa
b. Guru melakukan absensi kehadiran peserta didik
c. Guru mengulang materi sebelumnya
d. Guru memeriksa perlengkapan siswa seperti buku, alat
tulis dan lain-lain.
e. guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dan teknik penilaian yang akan digunakan
f. Pemberi acuan
1.) Guru membentuk kelompok yang masing-masing
yang terdiri dari 5 orang yang disebut kelompok
asal.
2.) Kemudian guru membentuk kelompok ahli yang
terdiri 5 orang yang mewakili dari kelompok ahli.
3.) Guru membagikan materi yang berbeda pada setiap
kelompok ahli.
4.) Masing-masing kelompok ahli berdiskusi dengan
materi yang telah diberikan.
5.) Setelah itu guru memberi arahan untuk Kembali
lagi membentuk kelompok awal.
10 Menit
6.) Masing-masing siswa menyampaikan materi yang
didapatkan dikelompok ahli kepada kelompok asal.
7.) Kelompok membuat rangkuman atau kesimpulan
dan menyampaikan di depan kelas.
2 Kegiatan Inti
a. Mengamati
1.) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
2.) Siswa mengamati materi yang telah diberikan
b. Menanya
1.) Siswa berdiskusi tentang materi kepada kelompok
masing-masing.
c. Eksperimen/Eksplorasi
1.) Siswa mendiskusikan tentang materi yang diberikan
dengan teman sekelompok.
d. Menalar
1.) Siswa menulis kesimpulan dari materi yang
didiskusikan
e. Mengkomunikasikan
1.) Siswa menulis hasil diskusi kelompoknya dikertas
2.) Siswa mempersentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
30 Menit
3 Penutup
a. Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi materi
pembelajaran hari ini
b. Siswa diminta untuk bertanya hal yang kurang
dipahami pada materi hari ini
c. Guru bersama-sama para peserta didik menutup
pelajaran dengan berdoa
5 Menit
H. Alat-alat, Sumber Belajar, dan Penilaian
1. Alat-alat
a. Papan Tulis
b. Spidol
2. Sumber Belajar
a. Buku
b. Sumber belajar lain yang relevan
3. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian :
- Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen :
- Isian
Jambi, 15 Maret 2021
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Ahmad Muchlis, S.E Ainun Najib
NIM.201172174
Lampiran 7
LKS
LEMBAR KERJA SISWA KELAS VII A
MADRASAH TSANAWIYAH Al-KINANAH KOTA JAMBI
SIKLUS II
Peneliti : Ainun Najib
Pembimbing I : Dr. H. Kemas Imron Rosadi, M.Pd
Pembimbing II : Nasir, S.Ag., M.Fil.l
Jawablah soal dibawah ini dengan benar!
1. Tuliskan dalil Al-Qur’an beserta artinya yang brekaitan tentang
memanfaatkan kekayaan ?
2. Sebutkan 5 perkara sebelum datangnya 5 perkara ?
3. Nabi SAW menjelaskan bahwa orang rugi secara hakiki adalah ?
4. Jelaskan maksud dari arti hadits berikut !
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang panjang usianya dan bagus
amalnya” (HR. At-Tirmidzi).
5. Masa muda adalah masa untuk ?
Peneliti
Ainun Najib
NIM. 201172174
Lampiran 8
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA SISWA KELAS VII A
MADRASAH TSANAWIYAH Al-KINANAH KOTA JAMBI
SIKLUS II
أم أكفر ذامن فضل رب ي ليبلوني أأ شكر ه .1
Artinya: “Ini termasuk karunia Rabbku untuk mengujiku, apakah aku
bersyukur ataukah kufur?” QS. An-Naml: 40)
2. Pergunakanlah 5 perkara sebelum datangnya 5 perkara:
- Masa mudamu sebelum datang masa tuamu
- Masa sehatmu sebelum datang sakitmu
- Masa kayamu sebelum datang miskinmu
- Masa senggangmu sebelum datang sibukmu
- Masa hidupmu sebelum datang ajalmu
3. Adalah orang yang sehat dan memiliki waktu luang lalu tidak bisa
memanfaatkan keduanya.
4. Maksudnya adalah pada hari itu seseorang berkesempatan untuk bertaubat dan
memperbanyak amal perbuatan baiknya
5. Masa untuk berkarya dan berjihad
Peneliti
Ainun Najib
NIM. 201172174
Lampiran 9
LEMBAR OBSERVASI SISWA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DENGAN
MENGGUNAKAN METODE JIGSAW
Siklus : I
Kelas/Sekolah : VII A / MTs Al-Kinanah Kota Jambi
Observer : Ainun Najib
Jumlah siswa : 27 Orang
Hari/Tanggal : Senin, 01 Maret 2021
Sub Pokok Bahasan : Ingat 5 Perkara sebelum datang 5 perkara
Petunjuk Penilaian
Lembar observasi diisi oleh observer untuk menilai respon siswa dalam
proses pembelajaran menggunakan Metode Jigsaw, dengan memberi tanda cek
(√) pada kolom skor dengan kriteria sebagai berikut :
5 = Sangat Baik 4 = Baik 3 = Cukup 2 = Kurang 1 = Sangat Kurang
NO Aspek Yang Diamati Nilai
Kegiatan Awal 1 2 3 4 5
1. Siswa menjawab salam √
2. Siswa merapikan kelas √
3. Siswa menjawab pertanyaan – pertanyaan yang
diajukan guru
√
Kegiatan Inti
4. Siswa duduk berkelompok √
5. Siswa mendengarkan penjelasan guru √
6. Keaktifan siswa dalam kelompok √
7. Kesediaan bekerja sama dalam kelompok dan antar
kelompok
√
8. Siswa berdiskusi dalam kelompok √
9. Kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas √
kelompok
10. Siswa mempresentasikan hasil kelompok √
11. Siswa mampu menghargai pendapat rekannya
maupun anggota kelompok lain
√
12. Siswa menanyakan hal-hal yang belum dimengerti √
Kegiatan Akhir
13. Siswa dapat menyimpulkan pembelajaran √
14. Siswa mendengarkan guru menyampaikan tentang
apa yang harus dilakukan untuk pertemuan
selanjutnya
√
15. Siswa mengerjakan soal dari guru berupa post test
(evaluasi)
√
16. Siswa menjawab salam penutup √
Jumlah 53
Presentase 66%
Kategori Baik
Lampiran 10
LEMBAR OBSERVASI GURU
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DENGAN
MENGGUNAKAN METODE JIGSAW
Siklus : I
Kelas/Sekolah : VII A / MTs Al-Kinanah Kota Jambi
Observer : Ainun Najib
Jumlah siswa : 27 Orang
Hari/Tanggal : Senin, 01 Maret 2021
Sub Pokok Bahasan : Ingat 5 Perkara Sebelum Datang 5 Perkara
Petunjuk Penilaian
Lembar observasi diisi oleh observer untuk menilai respon Guru dalam
proses pembelajaran menggunakan Metode Jigsaw, dengan memberi tanda cek
(√) pada kolom skor dengan kriteria sebagai berikut :
5 = Sangat Baik 4 = Baik 3 = Cukup 2 = Kurang 1 = Sangat Kurang
Nilai Aspek Yang Diamati NO
5 4 3 2 1 Kegiatan Awal
√ Guru membuka pelajaran dengan
memberikan salam
1.
√ Kemampuan guru mengkondisikan kelas 2.
√ Kemampuan guru menanyakan keadaan
siswa
3.
√ Kemampuan guru mengaitkan materi
pelajaran dengan pengetahuan awal siswa
4.
√ Adanya interaksi antara guru dan siswa 5.
Kegiatan Inti
√ Mengatur siswa dalam kelompok –
kelompok belajar
6.
√ Membagikan wacana atau materi ajar
kepada setiap kelompok
7.
√ Mengarahkan cara kerja kelompok kepada
setiap kelompok
8.
√ Penguasaan terhadap materi pembelajaran 9.
√ Pemanfaatan sumber belajar 10.
√ Keterampilan menjelaskan 11.
√ Keterampilan mengelola kelas 12.
√ Mengawasi setiap kelompok secara
bergiliran
13.
√ Memberikan bantuan kepada setiap
kelompok yang mengalami kesulitan
14.
√ Menjawab pertanyaan atau menanggapi 15.
√ Menghargai pendapat siswa 16.
√ Kemampuan mengarahkan siswa untuk
menyimpulkan materi
17.
Kegiatan Akhir
√ Guru menyimpulkan pelajaran serta
memberikan penguatan
18.
√ Guru memberikan reward kepada siswa 19.
√ Guru melaksanakan evaluasi dan memberi
refleksi
20.
√ Kemampuan guru dalam menutup
pembelajaran
21.
69 Jumlah
66% Presentase
Baik Kategori
Lampiran 11
LEMBAR OBSERVASI SISWA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DENGAN
MENGGUNAKAN METODE JIGAW
Siklus : II
Kelas/Sekolah : VII A / MTs Al-Kinanah Kota Jambi
Observer : Ainun Najib
Jumlah siswa : 27 Orang
Hari/Tanggal : Senin, 08 Maret 2021
Sub Pokok Bahasan : Ingat 5 Perkara Sebelum Datang 5 Perkara
Petunjuk Penilaian
Lembar observasi diisi oleh observer untuk menilai respon siswa dalam
proses pembelajaran menggunakan Metode Jigsaw, dengan memberi tanda cek
(√) pada kolom skor dengan kriteria sebagai berikut :
5 = Sangat Baik 4 = Baik 3 = Cukup 2 = Kurang 1 = Sangat Kurang
NO Aspek Yang Diamati Nilai
Kegiatan Awal 1 2 3 4 5
1. Siswa menjawab salam √
2. Siswa merapikan kelas √
3. Siswa menjawab pertanyaan – pertanyaan yang
diajukan guru
√
Kegiatan Inti
4. Siswa duduk berkelompok √
5. Siswa mendengarkan penjelasan guru √
6. Keaktifan siswa dalam kelompok √
7. Kesediaan bekerja sama dalam kelompok dan antar
kelompok
√
8. Siswa berdiskusi dalam kelompok √
9. Kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas √
kelompok
10. Siswa mempresentasikan hasil kelompok √
11. Siswa mampu menghargai pendapat rekannya
maupun anggota kelompok lain
√
12. Siswa menanyakan hal-hal yang belum dimengerti √
Kegiatan Akhir
13. Siswa dapat menyimpulkan pembelajaran √
14. Siswa mendengarkan guru menyampaikan tentang
apa yang harus dilakukan untuk pertemuan
selanjutnya
√
15. Siswa mengerjakan soal dari guru berupa post test
(evaluasi)
√
16. Siswa menjawab salam penutup √
Jumlah 67
Presentase 84%
Kategori Sangat Baik
Lampiran 12
LEMBAR OBSERVASI GURU
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DENGAN
MENGGUNAKAN METODE JIGSAW
Siklus : II
Kelas/Sekolah : VII A / MTs Al-Kinanah Kota Jambi
Observer : Ainun Najib
Jumlah siswa : 27 Orang
Hari/Tanggal : Senin, 08 Maret 2021
Sub Pokok Bahasan : Ingat 5 Perkara Sebelum Datang 5 Perkara
Petunjuk Penilaian
Lembar observasi diisi oleh observer untuk menilai respon Guru dalam
proses pembelajaran menggunakan Metode Jigsaw, dengan memberi tanda cek
(√) pada kolom skor dengan kriteria sebagai berikut :
5 = Sangat Baik 4 = Baik 3 = Cukup 2 = Kurang 1 = Sangat Kurang
Nilai Aspek Yang Diamati NO
5 4 3 2 1 Kegiatan Awal
√ Guru membuka pelajaran dengan
memberikan salam
1.
√ Kemampuan guru mengkondisikan kelas 2.
√ Kemampuan guru menanyakan keadaan
siswa
3.
√ Kemampuan guru mengaitkan materi
pelajaran dengan pengetahuan awal siswa
4.
√ Adanya interaksi antara guru dan siswa 5.
Kegiatan Inti
√ Mengatur siswa dalam kelompok –
kelompok belajar
6.
√ Membagikan wacana atau materi ajar
kepada setiap kelompok
7.
√ Mengarahkan cara kerja kelompok kepada
setiap kelompok
8.
√ Penguasaan terhadap materi pembelajaran 9.
√ Pemanfaatan sumber belajar 10.
√ Keterampilan menjelaskan 11.
√ Keterampilan mengelola kelas 12.
√ Mengawasi setiap kelompok secara
bergiliran
13.
√ Memberikan bantuan kepada setiap
kelompok yang mengalami kesulitan
14.
√ Menjawab pertanyaan atau menanggapi 15.
√ Menghargai pendapat siswa 16.
√ Kemampuan mengarahkan siswa untuk
menyimpulkan materi
17.
Kegiatan Akhir
√ Guru menyimpulkan pelajaran serta
memberikan penguatan
18.
√ Guru memberikan reward kepada siswa 19.
√ Guru melaksanakan evaluasi dan memberi
refleksi
20.
√ Kemampuan guru dalam menutup
pembelajaran
21.
87 Jumlah
83% Presentase
Sangat baik Kategori
DOKUMENTASI
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 R-0 - 1dari 1
Nama : Ainun Najib
NIM : 201172174
Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam
Semester : VIII (Delapan)
Judul Skripsi : Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Di Kelas VII A
Madrasah Tsanawiyah Al-Kinanah Kota Jambi.
Pembimbing I : Dr. H. Kemas Imron Rosadi, M.Pd
No Tanggal Materi/Bimbingan Tanda Tangan
Pembimbing
1 22 Desember 2020 Bimbingan Proposal
2 10 Oktober 2020 Perbaikan Proposal
3 04 Januari 2021 ACC Seminar Proposal
4 20 Januari 2021 Seminar Proposal
5 04 Februari 2021 Revisi Proposal
6 17 Februari 2021 ACC Riset
7 07 Mei 2021 Bimbingan Bab I, II, III,
IV dan V
8 11 Mei 2021 ACC Skripsi
Jambi, 25 Maret 2021
Pembimbing I
Dr. H. Kemas Imron Rosadi, M.Pd
NIP. 19691117199401100
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 R-0 - 1dari 1
Nama : Ainun Najib
NIM : 201172174
Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam
Semester : VIII (Delapan)
Judul Skripsi : Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Di Kelas VII A
Madrasah Tsanawiyah Al-Kinanah Kota Jambi.
Pembimbing II: Nasir, S.Ag, M.Fil
No Tanggal Materi/Bimbingan Tanda Tangan
Pembimbing
1 03 Desember 2020 Bimbingan Proposal
2 17 Desember 2020 Perbaikan Proposal
3 17 Desember 2020 ACC Seminar Proposal
4 20 Januari 2021 Seminar Proposal
5 04 Februari 2021 Revisi Proposal
6 17 Februari 2021 ACC Riset
7 04 Mei 2021 Bimbingan Bab I,II,III,IV
dan V
8 07 Mei 2021 ACC Skripsi
Jambi, 25 Maret 2021
Pembimbing II
Nasir, S.Ag, M.Fil.I
NIP. 197010221998031002
DAFTAR RIWAYAR HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Ainun Najib
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Tempat / Tanggal Lahir : Semarang, 16 Oktober 1998
Alamat : Kab. Muara Jambi, Kec.Sungai Bahar,Unit 5
Alamat Email : [email protected]
No. Kontak/ WA : 0822-7811-0251
Pengalaman-pengalaman Pendidikan Formal
1. SD/MI, Tahun Tamatan : SD 152 Muara Jambi, Tahun 2011
2. SMP/MTs, Tahun Tamatan : MTs PKP Al-Hidayah Jambi, Tahun 2014
3. SMA/SMK, Tahun Tamatan : MA PKP Al-Hidayah Jambi, Tahun 2017
Motto Hidup:
“Jika Kamu Lelah, Istirahatlah, Bukan Meninggalkan”