penelitian tindakan kelas fiqih

Upload: addy-ft

Post on 03-Apr-2018

273 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    1/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    LAPORAN

    PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

    APLIKASI METODE DEMONSTRASI DALAM

    MENINGKATKAN MOTIVASI

    PEMBELAJARAN FIQH KELAS VIII B

    Disusun sebagai laporan akhir pada PKLI

    DAFTAR ISI

    Judul

    Halaman Pengesahan

    Kata Pengantar

    Daftar Isi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    B. Rumusan Masalah

    C. Tujuan Penelitian

    D. Hipotesis Penelitian

    E. Manfaat Penelitian

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Pengertian Motivasi Belajar.

    B. Pengertian Metode Demonstrasi

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Setting Penelitian

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    2/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    B. Rencana Tindakan

    C. Siklus Penelitian

    D. Pembuatan Instrumen

    E. Pengumpulan Data

    F. Indikator Kinerja

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian.

    B. Pembahasan

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan

    B. Saran

    Daftar Pustaka

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur, Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

    rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan

    Penelitian Tindakan Kelas pada mata pelajaran Fiqih kelas VIII B semester ganjil di

    MTsN Malang III.Laporan ini sebagai rangkaian tugas untuk memenuhi tugas akhir PKLI

    (Praktek Kerja Lapangan Integratif) Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Islam

    Universitas Islam Negeri Malang.

    Dalam penyusunan laporan ini banyak pihak yang telah membantu atas

    terselesaikannya laporan ini maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Ayah dan Ibu serta saudara-saudaraku tercinta yang telah

    memberikan doa restu, dukungan baik moral maupun spiritual.

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    3/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    2. Prof. Dr. H. Imam Suprayogo selaku Rektor Universitas Islam

    Negeri Malang.

    3. Dr. Miftahul Huda, M. Ag selaku Dosen Pembimbing Lapangan

    PKLI, yang telah memberikan banyak bimbingan dan pengarahan

    kepada kami.

    4. Segenap dewan guru dan karyawan di MTsN Malang III yang

    turut membantu lancarnya PKLI.

    5. Siswa dan siswi MTsN Malang III.

    6. Semua teman PKLI yang telah banyak bekerja sama sehingga

    pelaksanaan PKLI bejalan dengan lancar.

    Atas semua bantuan yang diberikan maka penulis berharap semoga

    mendapat balasan dan dicatat oleh Allah sebagai amal baik, Amin. Akhirnya

    dengan segala kerendahan hati maka penulis mengakui bahwa masih banyak

    kekurangan dan kekeliruan pada laporan ini, oleh karena itu penulis sangat

    mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sehingga dapat dijadikan perbaikan

    pada masa mendatang.

    Malang, 06 September 2007

    Penulis

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan memegang peranan penting yang menyangkut kemajuan danmasa depan bangsa, tanpa pendidikan yang baik mustahil suatu bangsa akan maju.

    Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3

    menyebutkan bahwa:

    Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta

    meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka

    upaya mewujudkan tujuan Nasional.

    Berhasil atau tidak suatu pendidikan dalam suatu negara salah satunya

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    4/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    adalah karena guru. Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam

    perkembangan dan kemajuan anak didiknya. Dari sinilah guru dituntut untuk dapat

    menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat mencapai tujuan

    pengajaran yang diharapkan. Guru harus pandai memilih metode yang tepat dan

    sesuai dengan kebutuhan anak didik. Supaya anak didik merasa senang dalam

    belajar.

    Dalam proses belajar mengajar bukan hanya menyampaikan ilmu

    pengetahuan saja, akan tetapi pemberian motivasi sangatlah penting karena secara

    psikologis anak akan merasa senang apabila mereka diperhatikan. Salah satu cara

    memberikan perhatian adalah dengan memotivasi.

    Kesuksesan belajar siswa tidak hanya tergantung pada intelegensi anak saja,

    akan tetapi juga tergantung pada bagaimana pendidik menggunakan metode yang

    tepat dan memberinya motivasi.

    Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memberikan motivasi kepada anak

    didik diantaranya adalah memberi angka atau nilai. Pemberian mulai dilakukan oleh

    guru ketika mereka selesai ulangan atau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

    guru. Cara ini merangsang anak untuk giat belajar. Anak yang nilainya rendah,

    mereka akan termotivasi untuk meningkatkan belajarnya dan anak yang nilainya

    bagus akan semakin giat dalam belajar.

    Maka untuk meningkatkan aktivitas dan semangat belajar diperlukan

    ketrampilan dan kreativitas guru dalam menyampaikan materi yaitu dengan cara

    penggunaan metode yang tepat dan memotivasi.

    Berpijak dari latar belakang di atas maka perlu kiranya diadakan suatu

    penelitian pendidikan, dalam hal ini penulis akan mengangkat suatu topik:

    Aplikasi Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan MotivasiPembelajaran Fiqh Kelas VIII B

    B. Rumusan Masalah

    Dari uraian latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan

    permasalahan:

    1. Apakah metode Demonstrasi dapat meningkatkan

    motivasi belajar siswa kelas VIII B MTsN

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    5/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    Malang III?

    2. Bagaimana cara metode Demonstrasi diterapkan

    sehingga dapat memotivasi belajar siswa kelas

    VIII B MTsN Malang III?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka penulis akan merumuskan

    penelitian ini dengan tujuan sebagai berikut:

    1. Mempelajari apakah metode Demonstrasi dapat meningkatkan

    motivasi belajar siswa kelas VIII B MTsN Malang III

    2. Mempelajari bagaimana metode Demonstrasi diterapkan

    sehingga dapat memotivasi belajar siswa kelas VIII B MTsN

    Malang III

    D. Manfaat Penelitian

    Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam

    upaya meningkatkan pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama, khususnya

    pada KBM mata pelajaran Fiqih di kelas VIII B MTsN Malang III Adapun secara

    detail manfaat yang diharapkan dari penelitian ini di antaranya adalah:

    1. Bagi lembaga (Sekolah)

    Penerapan metode demonstrasi ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran

    dan menjadi pijakan dasar untuk lembaga / sekolah dalam kaitannya

    menentukan kurikulum dan memberikan kebijakan dalam pengajaran

    pendidikan agama.

    2. Bagi guruPenerapan metode ini, diharapkan dapat memberikan masukan kepada para

    guru, khususnya guru pendidikan agama, agar tidak begitu otoriter dan monoton

    dalam mengajar, dengan menggunakan metode demonstrasi dalam KBM di

    kelas, guru pendidikan agama bisa memberikan kesempatan kepada siswa untuk

    mempraktekkan segala materi Fiqih agar siswa betul-betul memahaminya dan

    benar dalam pelaksanaan di kehidupan sehari-hari.

    3. Bagi siswa

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    6/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    Dengan metode Demonstrasi ini diharapkan siswa lebih termotivasi dalam

    belajar. Terutama dalam pelajaran Fiqih yang memang membutuhkan praktek

    dalam penerapannya.

    4. Bagi penulis

    Memberi manfaat bagi peneliti dan menambah khazanah keilmuan sebagai

    bekal menjadi guru yang profesional kelak serta mengetahui sampai dimana

    kemampuan siswa dalam menangkap pelajaran yang telah disampaikan.

    E. Hipotesa Tindakan

    1. Dengan penerapan metode demonstrasi maka motivasi belajar

    siswa kelas VIII B MTsN Malang III akan meningkat.

    2. Dengan menerapkan metode demonstrasi dapat meningkatkan

    kualitas hasil pembelajaran Fiqih siswa kelas VIII B MTsN

    Malang III.

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    7/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Motivasi Belajar

    1. Pengertian motivasi belajar dan macam-macam motivasi

    Kata Motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

    untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

    dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

    mencapai seuatu tujuan. Motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

    (kesiapsiagaan). Berawal dari kata Motif maka motivasi dapat diartikan sebagai

    daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat

    tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan dirasa sangat mendesak.

    Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak, sehingga ia mau

    melakukan belajar. Motivasi dapat tumbuh dari dalam diri individu. (instrinsik) dan

    dapat pula timbul akibat pengaruh dari luar dirinya (eksternal).

    a. Motivasi Instrinsik

    Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri

    tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan sendiri.

    Dalam belajar terkandung tujuan menambah pengetahuan. Intrinsic

    motivations are inherent in the learning situation and meet pupil need and

    purposes.

    b. Motivasi Ekstrinsik

    Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar diri individu.

    Apakah karena adanya ajakan, suruhan, paksaan dari orang lain sehingga

    dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar.Untuk dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, guru hendaknya

    berusaha dengan berbagai cara. Berikut ini ada beberapa cara membangkitkan

    motivasi ekstrinsik dalam rangka menumbuhkan motivasi intrinsik.

    1. Kompetisi (persaingan, guru berusaha menciptakan persaingan

    diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajar)

    2. Pace making, pada awal KBM guru hendaknya menyampaikan

    trik pada siswa.

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    8/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    3. Tujuan yang jelas untuk mencapai pembelajaran

    4. Mengadakan penilaian/tes, pada umumnya siswa mau belajar

    dengan tujuan mendapat nilai yang baik (Muh Uzer Usman:

    1989, 24-25)

    2. Teori Motivasi

    Menurut seorang ahli ilmu jiwa dalam motivasi ada suatu hierarki, yakni

    motivasi itu mempunyai tingkatan-tingkatan dari bawah sampai ke atas yakni:

    1) Kebutuhan fisiologis

    2) Kebutuhan akan keamanan

    3) Kebutuhan akan cinta kasih

    4) Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri

    Tingkat yang di atas hanya dapat dibangkitkan apabila telah dipenuhi

    tingkat motivasi yang di bawahnya.

    3. Bentuk-Bentuk Motivasi

    Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun

    ekstrinsik sangat diperlukan.

    Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

    kegiatan belajar mengajar di sekolah:

    1) Memberikan angka / nilai

    2) Memberikan hadiah

    3) Terdapat saingan / kompetisi

    4) Ego-involment

    5) Memberi ulangan

    6) Mengetahui hasil

    7) Memberi pujian8) Memberi hukuman

    9) Hasrat untuk belajar

    10) Minat

    B. Pengertian Metode Demonstrasi

    Dalam pola pendidikan modern seperti telah diuraikan di atas tampak jelas

    bahwa murid dipandang sebagai titik pusat sebagai prose terjadinya proses belajar.

    Siswa sebagai subjek yang berkembang melalui pengalaman belajar. Guru lebih

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    9/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    berperan sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa membantu dan memberikan

    kemudahan agar murid mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan

    kebutuhan dan kemampuannya sehingga terjadilah suatu interaksi aktif. Siswa

    belajar sedangkan guru mengelola sumber-sumber belajar guna memberikan

    pengalaman belajar kepada siswa. Dala proses belajar mengajar demikian agar

    membuahkan hasil sebagaimana diharapkan, maka baik siswa maupun guru perlu

    memiliki sikap, kemampuan dan ketrampilan yang mendukung proses belajar

    mengajar tersebut, untuk mencapai tujuan tertentu.

    Metode Demonstrasi yaitu metode pengajaran dimana guru atau orang lain

    sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan kepada seluruh kelas suatu

    proses. Sedangkan metode eksperimen adalah metode pengajaran dimana guru dan

    murid bersama-sama mengerjakan sesuatu sebagai latihan praktis dari apa yang

    diketahui. Sedangkan Drs. Imansyah Alipandie dalam bukunya Didaktik Metodik

    Pendidikan Umum menjalaskan metode demonstrasi adalah suatu metode

    mengajar yang dilakukan oleh guru atau seseorang lainnya dengan memperlihatkan

    kepada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu cara melakukan sesuatu.

    Kelebihan dan kelemahan metode Demonstrasi

    Kelebihan Metode Demonstrasi:

    1. Siswa dapat menghayati dengan sepenuh hati

    mengenai pelajaran yang diberikan.

    2. Perhatian anak dapat terpusat pada hal penting

    yang di demonstrasikan.

    3. Mengurangi kesalahan dalam mengambil

    kesimpulan dari apa yang diterangkan guru secara

    lisan maupum tulisan karena siswa memperolehgambaran melalui pengamatan langsung perhadap

    suatu proses.

    4. Masalah yang mungkin timbul dalam hati siswa

    dapat langsung terjawab.

    Kelemahan metode demonstrasi adalah sebagai berikut:

    1. Apabila sarana peralatan kurang memadai, tidak sesuai dengan kebutuhan

    atau tidak bisa diamati dengan jelas oleh para siswa, maka metode ini

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    10/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    kurang efektif .

    2. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan didalam kelas.

    Sedangkan kelemahan Guru tidak mampu mengontrol sejauh mana siswa

    memahami uraiannya. (Dra. Roestyah: 1991, 138)

    Oleh karena itu untuk mengatasi kelemahan tersebut di samping

    menggunakan metode Demonstrasi, penulis juga menggunakan motivasi

    pembelajaran.

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    11/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    a. Setting Penelitian

    Sebagai Madrasah Tsanawiyah Negeri Malang pertama di kab. Malang,

    MTsN Malang III terus melakukan upaya-upaya pengembangan dan

    penyempurnaan guna menciptakan suasana kondusif terhdap pembelajaran.

    Dalam usianya yang ke 27 (berdiri tahun 1980), madrasah ini telah memiliki

    hamper semua sumberdaya pendidikan yang dipergunakan. Sarana prasara tersedia

    cukup lengkap, mulai yang konvensional hingga yang modern termasuk jaringan

    internet resmi, tenaga pendidiknya mengajar sesuai dengan latar belakang

    pendidiknya dan kualifikasi sarjana S1, bahkan 07 orang ditaranya telah

    m,enyelesaikan program di atasnya telah menyelesaikan program magister (S2).

    Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2004 dan 20006 yang di perkaya

    dengan kurikulum local guna menghasilkan lulusan yang berkepribadian Islam.

    Kondisi seperti itu telah menjadikan mtSn Malang 3 sebagai pilihan pertama

    sebelum sekolah yang lain. Saat ini madrasah ini telah menjadi The First Class

    bukan Second Class bagi masyarakat kab. Malang. Hal ini terkait dari

    berjubelnya penimat calon siswa baru (jauh lebih pagi) setiap pendaftran siswa

    baru di buka. Bukan merespon keburukan masyarakat dan upaya mengoptimalakan

    seluruh kemampuan. Siswa utamanya yang memiliki kecerdasan lebih, maka MTsN

    Malang III merancang untuk menyelenggarakan program kelas Percepatan (1 kelas,

    dan 6 kelas parallel) mulai tahun 2007/2008

    Sumber Daya Pendidik

    1. MTsN Malang III menjadi pilhan pertama hal ini terikat jumlahpendaftar sekitar 2x lipat daya tampung madrasah.

    2. Semua guru berkualifikasi sarjana (S1) bahkan tujuh orang

    diantaranya berkwalifikasi magister (S2) yang mengajar sesuai

    bidangnya.

    3. Sarana prasarana yang mmenuhi standart pendidikan

    professional, mulai dari yang konvesional hingga modern (multi

    media dan internet)

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    12/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    4. Lingkungan madrasah yang asri, luas dan bersihsangat kondusif

    terhadap pembelajaran.

    5. Manajemen berbasis sekolah (MBS), sehingga dukungan

    masyarakat sampai baik.

    6. Kerjasama dengan LP3 UM dalam pengembangan SDM.

    7. Kerjasama dengan Universitas Merdeka (UMMER) malang

    dalam penyelenggarakan test psikologi bagi siswa baru.

    8. Sudah melakukan studi banding dan koordinasi aktif dengan

    SMPN 1 Malang, yang telah menyelenggarakan program kelas

    percepatan mulai 2007/2008.

    F. Rencana Tindakan

    1. Perencanaan Tindakan

    Dalam tahap ini, peneliti membuat rencana tindakan dalam rangka untuk

    mempermudah pelaksanaan penelitian, yang mencakup:

    1. Lokasi penelitian adalah MTsN Malang III

    2. Kegiatan penelitian dilakukan pada akhir Juli sampai awal September

    2007 (tanggal 9 Agustus sampai 7 September 2007)

    3. Subyek yang terlibat sebagai peneliti adalah guru praktikan yang

    sedang menjalani PKLI di MTsN Malang III

    4. Obyek sekaligus Subyek dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah

    siswa-siswi kelas VIII B MTsN Malang III

    5. Desain tindakan adalah model Kurt Lewin, yaitu meliputi empat

    komponen: rencana (planning), tindakan (acting), pengamatan

    (observing) dan refleksi berdasarkan hasil pengamatan dan tindakan

    (reflecting).

    6. Alat dan tehnik pengumpulan data adalah sebagai berikut:

    a. Alat yang digunakan: Program Tahunan,

    Program Semester, Silabus, Rancangan /

    Skenario Pembelajaran, dan Instrumen.

    b. Tehnik pengumpulan data: Tehnik Observasi

    dan dokumentasi

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    13/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    2. Implementasi Tindakan

    Setelah semua prosedur awal tersebut dilaksanakan, maka peneliti tinggal

    menerapkannya di dalam kelas sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah

    dibuat. Disini peneliti akan menjabarkan hasil penelitian selama 4 kali tatap muka

    Pertemuan I (Kamis, 16 Agustus 2007)

    I. Tahap Awal

    Salam Pembuka

    Perkenalan dengan siswa dengan memberikan

    penjelasan tentang maksud dan tujuan

    kedatangan peneliti pada sekolah

    Absensi

    II. Tahap Inti

    Peneliti mengadakan apersepsi terhadap murid.

    Peneliti menerangkan materi materi tentang

    Sujud Syukur, syarat dan rukunnya.

    Peneliti memberikan instruksi tentang

    penugasan yang akan dilakukan dan akan

    dibahas pada pertemuan selanjutnya

    III. Tahap Akhir

    Peneliti menyuruh menyimpulkan penjelasan

    dari peneliti secara tertulis.

    Memberikan contoh atau demonstrasi dan

    motivasi agar senantiasa mudah melaksanakan

    serta paham akan sujud syukur.

    Peneliti membenarkan kesimpulan dan

    menambah kesimpulan yang telah disebutkan

    Berdoa dan salam penutup

    Pertemuan II (Kamis, 23 Agustus 2007)

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    14/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    I. Tahap Awal

    Salam Pembuka

    Memberikan review pelajaran terdahulu

    Mengecek tugas / hafalan yang telah diberikan

    sebelumnya

    II. Tahap Inti

    Peneliti mengadakan apersepsi terhadap murid.

    Peneliti menerangkan materi Sujud Tilawah dan

    Sujud Sahwi.

    Peneliti memberikan instruksi tentang

    penugasan yang akan dilakukan dan akan

    dibahas pada pertemuan selanjutnya

    III. Tahap Akhir

    Peneliti menyuruh menyimpulkan penjelasan

    dari peneliti secara tertulis.

    Memberikan contoh atau demonstrasi dan

    motivasi agar senantiasa mudah melaksanakan

    serta paham akan Sujud Tilawah dan Sujud

    Sahwi.

    Peneliti membenarkan kesimpulan dan

    menambah kesimpulan yang telah disebutkan

    Berdoa dan salam penutup

    Pertemuan III (Kamis, 30 Agustus 2007)

    I. Tahap Awal

    Salam pembuka

    Mengulas kembali dan mencoba menanyakan

    materi yang terdahulu.

    II. Tahap Inti

    Peneliti menjelaskan materi tentang peragaan

    atau demonstrasi Sujud Syukur, Sujud Tilawah

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    15/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    dan Sujud Sahwi.

    Melakukan demonstrasi di Mushola sekolahan.

    Menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

    III. Tahap Akhir

    Peneliti memberikan tugas mencari dalil naqli

    tentang manfaat Sujud Syukur, Sujud Tilawah

    dan Sujud Sahwi.

    Doa bersama dan salam penutup

    Pertemuan IV (Kamis, 6 September 2007)

    I. Tahap Awal

    Salam pembuka

    Review dan feedback dari materi yang lalu

    II. Tahap inti

    Peneliti menjelaskan materi tentang dzikir dan

    doa

    Peneliti memberikan tugas kepada siswa untuk

    menyebutkan macam-macam dzikir dan doa

    Menyimpulkan semua informasi yang telah

    diterima.

    III. Tahap akhir

    Peneliti memberikan motivasi kepada Peserta

    Didik agar tetap berusaha untuk terus berlatih

    bagaimana supaya mereka mampu menguasai

    materi pendidikan Agama Islam.

    Memberikan contoh atau demonstrasi dan

    motivasi agar senantiasa mudah melaksanakan

    serta paham akan dzikir dan doa.

    Peneliti melakukan pamitan untuk perpisahan

    Doa bersama dan salam penutup.

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    16/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    3. Observasi dan Interpretasi

    Observasi atau pengamatan ini berlangsung pada saat proses demonstrasi

    yang meliputi:

    Aktivitas guru di kelas dalam proses pembelajaran Fiqih

    dengan menerapkan metode demonstrasi memudahkan guru

    dalam memahamkan serta memotivasi siswa untuk lebih

    aktif dalam mengemukakan pendapatnya, karena setiap

    selesai praktek peneliti selalu melakukan evaluasi terlebih

    dahulu sehingga memberi kesempatan siswa untuk

    menanyakan segala permasalahan yang belum mereka

    pahami, terutama masalah sujud diluar Sholat. Dengan

    begitu peneliti (guru praktikan) akan mudah mengetahui

    sejauh mana pemahaman anak-anak terhadap materi

    tersebut.

    Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar sangat

    antusias sekali, apalagi dengan diterapkannya metode

    demonstrasi yang dilanjutkan dengan tanya jawab sebagai

    evaluasi bagi mereka. Dengan demikian kelas menjadi aktif

    dan tidak vakum.

    4. Analisis dan Refleksi

    Dari pelaksanaan metode demonstrasi yang dikembangkan diperoleh

    kekurangan dan kelebihan antara lain:

    Kekurangan

    1. Siswa belum terbiasa dengan metode

    demonstrasi.

    2. Siswa masih malu untuk praktek di dalam

    pelajaran Fiqih.

    Kelebihan

    1. Lebih mudah memahami mata pelajaran

    Fiqih.

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    17/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    2. Lebih praktis dalam belajar.

    G. Siklus Penelitian

    1. Siklus Pertama

    a. Rencana Tindakan Siklus I

    Sebagai upaya untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan optimal, peneliti

    menerapkan metode demonstrasi sebagai metode yang dapat melibatkan antara guru

    dan siswa dan dapat berperan aktif dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Karena

    jika hanya menggunakan metode-metode klasik seperti metode ceramah ataupun

    yang lainnya dirasakan kurang tepat jika diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan

    Agama Islam pada kelas VIII B.

    Siklus ini terdiri dari satu pokok bahasan, yaitu bab Sujud diluar sholat (2 X

    40 menit dengan 4 kali pertemuan). Sebelum pelaksanaan metode demonstrasi pada

    siklus I, peneliti melakukan perencanaan melalui beberapa tahap persiapan yaitu:

    a. Membuat rencana pembelajaran.

    b. Membagi materi BAB I (Sujud diluar sholat)

    menjadi 3 bagian, yaitu:

    1) Sujud syukur

    2) Sujud tilawah

    3) Sujud sahwi

    4) Test formatif

    c. Peneliti membagai siswa kelas VIII B, menjadi

    13 kelompok sekaligus memberi tugas masing-

    masing kelompok dengan cara menggunakan

    metode observasi.

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    18/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    d. Setelah pembentukan kelompok, kemudian

    peneliti mengambil alat observasi guna

    mengetahui keantusiasan dan keaktifan siswa

    dalam proses pembelajaran berlangsung.

    b. Pelaksanaan Siklus I

    Setelah diputuskan menggunakan metode demonstrasi siswa kelas VIII B

    maka tahapan pembelajaran sesuai dengan tahapan dalam metode demonstrasi.

    Adapun penelitian ini mulai dilaksanakan pada tanggal 09 Agustus 2007 yang

    proses pembelajarannya berlangsung selama 2 X 40 menit, yang meliputi:

    Pertemuan I : 2 X 40 menit (Kamis, 09 Agustus 2007)

    1. Tahap Awal

    a. Salam pembuka (Assalamualaikum Wr. Wb.)

    b. Membaca Al-Quran sesuai dengan topik

    bahasan.

    c. Presensi dan memberikan apersepsi kepada

    siswa.

    2. Tahap Inti

    Pre Activity

    a. Peneliti/ guru memberikan stimulus materi BAB

    I (Shalat- Sujud diluar sholat)

    b. Peneliti/ guru membagi siswa menjadi 5

    kelompok.

    c. Peneliti/ guru memberi tugas kepada masing-

    masing kelompok.

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    19/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    Apersepsi

    a. Peneliti / guru memberikan instruksi untuk

    membaca dan menghafal lafazd dalam sujud

    syukur serta menulisnya dalam waktu beberapa

    menit. Kemudian dilanjutkan dengan praktek

    yang disesuaikan dengan materi BAB I serta

    mempresentasikannya.

    b. Peneliti/ guru mengatur jalannya demonstrasi.

    c. Peneliti/ guru memberikan kesempatan kepada

    siswa untuk mengajukan pendapatnya, baik

    dalam bentuk menyanggah ataupun yang

    lainnya.

    Penutup

    a. Peneliti/ guru mengevaluasi hasil kinerja siswa

    selama demonstrasi.

    b. Peneliti/ guru meluruskan permasalahan dan

    memberikan feed back yang tepat atas

    permasalahan yang ada.

    3. Tahap Akhir

    a. Peneliti/ guru memberi kesempatan kepada siswa

    untuk bertanya.

    b. Peneliti/ guru memberikan motivasi-motivasi

    agar para siswa bisa lebih meningkatkan

    belajarnya.

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    20/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    c. Peneliti/ guru memberikan informasi mengenai

    bahasan selanjutnya.

    d. Peneliti/ guru memberi tugas untuk menulis

    kembali lafadz sujud syukur.

    e. Peneliti/ guru menutup pertemuan / salam

    penutup.

    Pertemuan II : 4 X 40 menit (Kamis, 16 Agustus 2007)

    1. Tahap Awal

    a. Salam pembuka (Assalamualaikum Wr. Wb.)

    b. Membaca Al-Quran sesuai dengan topik

    bahasan.

    c. Membaca doa shalat dhuha.

    d. Presensi siswa.

    e. Peneliti/ guru mengadakan tes untuk hafalan

    siswa.

    f. Peneliti/ guru menjelaskan secara singkat

    kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa

    sebagai hasil belajar.

    2. Tahap Inti

    Whilst Activity

    a. Peneliti/ guru memberikan kesempatan kepada

    kelompok yang belum presentasi.

    b. Peneliti/ guru memberikan kesempatan kepada

    siswa untuk mengajukan pendapatnya, baik dalam

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    21/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    bentuk menyanggah ataupun yang lainnya.

    c. Peneliti/ guru membuka session untuk tanya jawab

    dengan para siswa.

    d. Peneliti/ guru mengatu jalannya diskusi.

    Post Activity

    a. Peneliti/ guru meluruskan permasalahan dan memberikan

    feed backyang tepat atas permasalahan yang ada.

    b. Peneliti/ guru mengevaluasi hasil kinerja siswa selama

    proses belajar-mengajar.

    c. Peneliti/ guru menjelaskan secara detail materi BAB I.

    3. Tahap Akhir

    a. Peneliti/ guru memberi kesempatan kepada siswa

    untuk betanya.

    b. Peneliti/ guru menyuruh kepada siswa untuk

    mempelajari materi selanjutnya

    c. Peneliti/ guru memberikan motivasi-motivasi agar

    para siswa bisa lebih meningkatkan belajarnya.

    d. Peneliti/ guru menutup pertemuan / salam penutup.

    c. Observasi Siklus I

    Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti di sini selain bertindak

    sebagai guru, peneliti juga bertindak sebagai observer yang mencatat lembar

    pengamatan pada lembar observasi prilaku siswa. Hasil pengamatan pada tahap I,

    kegiatan siswa sudah cukup bagus, siswa terlihat lebih antusias dalam

    memperhatikan pelajaran, karena pelajaran yang didapatkan akan lebih

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    22/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    menyenangkan dari biasanya.

    Memasuki tahapan II, siswa lebih antusias dan lebih aktif dalam belajarnya,

    hal ini terlihat dari kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. Mayoritas siswa

    dapat membaca doa sholat dhuha serta bersemangat dalam mendemonstrasikannya.

    Namun ada sebagian kecil siswa yang sedikit dapat membaca bacaan doa sholat

    dhuha dan siswa sangat aktif untuk bertanya.

    Setelah siswa mendapatkan metode demonstrasi, siswa diberi soal test

    formatif untuk mengetahui tingkat kefahaman siswa dalam menerima pelajaran

    yang telah disampaikan. (lampiran nilai)

    d. Refeleksi Siklus I

    Tujuan peneliti menerapkan metode demonstrasi semula adalah untuk

    mengatasi kesulitan belajar siswa, agar metode-metode pembelajaran Pendidikan

    Agama Islam dapat dirasakan efektif oleh siswa. Khususnya pada kelas VIII B

    MTsN Malang III, yang mana hal ini tidak terlepas dari kebiasaan siswa dalam

    belajar yang dialaminya selama ini. Untuk menyikapi kenyataan diatas, maka

    diambil langkah-langkah:

    1. Memperhatikan peningkatan siswa yang berminat menulis

    lafal-lafal apapun (Al-Quran, Al-Hadits) serta hafalan

    bacaan-bacaannya, maka perlu diberikan metode

    demonstrasi yang lebih efektif dan efisien, yaitu dimulai

    dengan tahapan demonstrasi untuk membaca terlebih

    dahulu.

    2. Sebagian kecil siswa yang kurang hafal bacaan-bacaan

    dzikir dan doa masih merasa kesulitan untuk membaca,

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    23/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    menulis, maka harus diberikan waktu tersendiri untuk

    melakukan demonstrasi.

    2. Siklus Kedua

    a. Rencana Tindakan Siklus II

    Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran, peneliti memilih

    menggunakan metodr demonstrasi yang nantinya akan melibatkan siswa dalam

    proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

    Sebelum pelaksanaan metode demonstrasi pada siklus II, peneliti melakukan

    perencanaan melalui beberapa tahap persiapan yaitu:

    a. Membuat rencana pembelajaran.

    b. Membagi materi BAB III (Zikir dan Doa) menjadi 5 bagian,

    yaitu:

    1) Pengertian, dan fungsi zikir.

    2) Adab, dan lafal zikir.

    3) Pengertian, dan fungsi doa.

    4) Kedudukan, dan adab berdoa.

    5) Fadilat zikir dan doa.

    c. Peneliti/ guru membagai siswa kelas II-1 menjadi 5 kelompok

    sekaligus memberi tugas masing-masing kelompok..

    d. Setelah pembentukan kelompok, kemudian peneliti

    mengambila alat observasi guna mengetahui keantusiasan dan

    keaktifan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung.

    b. Pelaksanaan Siklus II

    Dengan tetap menggunakan metode demonstrasi maka tahapan pembelajaran

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    24/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    yang dilakukan adalah sebagai berikut:

    Pertemuan I : 2 X 40 menit(Kamis, 23 Agustus 2007)

    1. Tahap Awal

    a. Salam pembuka (Assalamualaikum Wr. Wb.)

    b. Mebaca Al-Quran sesuai dengan topik bahasan..

    c. Membaca doa shalat dhuha.

    d. Presensi siswa.

    e. Peneliti/ guru mengadakan tes untuk hafalan

    siswa.

    f. Peneliti/ guru menjeaskan secara singkat

    kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa

    sebagai hasil belajar.

    2. Tahap Inti

    Pre Activity

    a. Peneliti/ guru memberikan stimulus materi BAB

    II (Zikir dan Doa)

    b. Peneliti/ guru membagi siswa menjadi 5

    kelompok.

    c. Peneliti/ guru memberi tugas kepada masing-

    masing kelompok.

    Whilst Activity

    a. Peneliti/ guru memberikan instruksi untuk

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    25/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    membaca dan menghafal lafal-lafal zikir dan

    doa dalam waktu beberapa menit. Kemudian

    dilanjutkan dengan diskusi yang disesuaikan

    dengan materi BAB II serta

    mempresentasikannya.

    b. Peneliti/ guru mengatur jalannya diskusi.

    c. Peneliti/ guru memberikan kesempatan kepada

    siswa untuk mengajukan pendapatnya, baik

    dalam bentuk menyanggah ataupun yang lainnya.

    Post Activity

    a. Peneliti/ guru mengevaluasi hasil kinerja siswa

    selama proses belajar-mengajar.

    b. Peneliti/ guru meluruskan permasalahan dan

    memberikan feed back yang tepat atas

    permasalahan yang ada.

    3. Tahap Akhir

    a. Peneliti/ guru memberikan kesempatan kepada

    siswa untuk bertanya.

    b. Peneliti/ guru memberikan motivasi-motivasi

    agar para siswa bisa lebih meningkatkan

    belajarnya.

    c. Peneliti/ guru memberikan informasi mengenai

    bahasan selanjutnya.

    d. Peneliti/ guru memberikan tugas untuk menulis

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    26/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    kembali bacaan-bacaan zikir dan doa yang ada

    di buku paket.

    e. Peneliti/ guru menutup pertemuan/ salam

    penutup.

    Pertemuan II : 2 X 40 menit (Kamis, 30 Agustus 2007)

    1. Tahap Awal

    a. Salam pembuka (Assalamualaikum Wr. Wb.)

    b. Membaca Al-Quran sesuai dengan topik

    bahasan.

    c. Membaca doa shalat dhuha.

    d. Presensi siswa.

    e. Peneliti/ guru mengadakan tes untuk hafalan

    siswa.

    f. Peneliti/ guru menjelaskan secara singkat

    kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa

    sebagai hasil belajar.

    2. Tahap Inti

    Pre Activity

    Peneliti/ guru memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar materi sebelumnya.

    Whilst Activity

    a. Peneliti/ guru memberikan kesempatan kepada

    kelompok yang belum presentasi.

    b. Peneliti/ guru memberikan kesempatan kepada

    siswa untuk mengajukan pendapatnya, baik

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    27/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    dalam bentuk menyanggah ataupun yang lainnya.

    c. Peneliti/ guru membuka session untuk tanya

    jawab dengan para siswa.

    Post Activity

    a. Peneliti/ guru meluruskan permasalahan dan

    memberikan feed back yang tepat atas

    permasalahan yang ada.

    b. Peneliti/ gruru mengevaluasi hasil kinerja siswa

    selama proses belajar-mengajar.

    c. Peneliti/ guru menjelaskan secara detail materi

    BAB II.

    3. Tahap Akhir

    a. Peneliti/ guru memberikan kesempatan kepada

    siswa untuk bertanya.

    b. Peneliti/ guru memberikan motivasi-motivasi

    agar para siswa bisa lebih meningkatkan

    belajarnya.

    c. Peneliti/ guru menutup pertemuan/ salam

    penutup.

    c. Observasi Siklus II

    Setelah diadakan perbaikan-perbaikan terhadap hasil yang didapat pada siklus

    I. kegiatan siswa dalam proses belajar-mengajar lebih bagus lagi, karena ada

    kemajuan bagi kelompok yang belum presentasi. Dari hasil pengamatan, diperoleh

    bahwa siswa cukup antusias dalam mengikuti kegiatan belajar-mengajar, dan siswa

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    28/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    bertambah aktif untuk bertanya. Dan juga siswa mengalami peningkatan dalam

    ketepatan dan kecepatan menghafal lafal-lafal Al-Quran/ Al-Hadits.

    Dalam peningkatan prestasi belajar siswa yang merupakan hasil akhir dari

    pembelajaran metode demonstrasi, yaitu dapat dilihat pada hasil nilai akhir ulangan

    harian siswa.

    d. Refleksi Siklus II

    Dari kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dengan menggunakan

    metode demonstrasi, maka tujuan pembelajaran yaitu untuk dapat mengatasi

    kesulitan belajar siswa dan siswa untuk lebih aktif, kreatif dalam proses belajar-

    mengajar.

    Dari hasil observasi pada siklus II, maka langkah yang akan diambil:

    a. Pemahaman dan ketaatan siswa menunjukkan bahwa metode demonstrasi

    harus terus diterapkan kepada siswa untuk lebih mudah dimengerti secara

    mendalam makna yang terkandung dalam materi yang disampaikan.

    b. Menjaga agar kualitas belajar yang sudah berjalan berkembang lebih baik

    dan tetap terpelihara.

    H. Pembuatan Instrumen

    a. Pengumpulan Data

    b. Indikator Kinerja

    1. Pengumpulan Data

    Untuk memperoleh data yang lebih akurat, maka peneliti melakukan

    perekaman data adapun teknik yang dilakukan adalah dengan membuat catatan

    berdasakan perkembangan siswa setelah pembelajaran dengan metode Demonstrasi

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    29/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    Sedangkan untuk mengetahui perkembangan siswa dan untuk mengetahui

    efektivitas penerapan metode Demonstrasi, terhadap metode belajar siswa maka,

    sebelum melanjutkan materi, peneliti memberikan waktu 10-15 menit untuk tanya

    jawab tentang materi yang telah diajarkan sehingga hal ini memudahkan peneliti

    memahami efektivitas penggunaan metode Demonstrasi dan Tanya jawab terhadap

    pengajaran Fiqih.

    Dalam penelitian ini akan digunakan beberapa cara/teknik pengumpulan data

    selama proses penelitian yaitu:

    1. Obeservasi

    Observasi/pengamatan ini dilaksanakan oleh peneliti ketika peneliti

    mengajar di kelas, dengan menggunakan metode Demonstrasi dan Tanya

    jawab. Sehingga peneliti memperoleh gambaran suasana kelas dan peniliti

    dapat menentukan metode Demonstrasi dan Tanya jawabyang lebih baik

    pada pertmuan berikutnya.

    2. Interview/wawancara

    Menurut Suharsimi Arikunto Metode interview sering disebut juga dengan

    wawancara/kuesioner lesan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

    pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Suharsimi

    Arikunto, 1991:126)

    3. Pengamatan partisipatif

    Cara ini digunakan peneliti agar data yang diinginkan dapat diperoleh sesuai

    dengan yang dimaksud peneliti. Partisipatif maksudnya adalah peneliti

    terlibat langsung dan aktif dalam mengumpulkan data yang diinginkan.

    Kadang-kadang peneliti juga menguraikan obyek yang diteliti untuk

    melaksanakan tindakan yang mengarah pada data yang ingin diperoleh

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    30/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    peneliti.

    2. Indikator Kinerja

    Penelitian yang dilaksanakan 6 kali pertemuan sudah cukup digunakan

    untuk penelitian tindakan kelas. Penelitian ini mengambil topik tentang

    Penerapan metode Demonstrasi dalam peembelajaran Fiqih guna

    meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII B MTsN Malang III

    maksudnya adalah dengan menggunakan metode Demonstrasi dan Tanya jawab

    dalam proses belajar mengajar siswa akan lebih giat belajar baik belajar di

    sekolah ataupun belajar di rumah. Serta bersemangat dalam mengerjakan tugas-

    tugas yang diberikan oleh guru atau sebaliknya, siswa akan malas dan tidak

    bersemangat. Di sini indikator yang ditentukan selama penelitian menerapkan

    metode Demonstrasi ini adalah bahwa sebagian besar siswa memperhatikan

    dengan sungguh-sungguh karena mereka ingin menjawab pertanyaan yang akan

    peneliti ajukan. setelah penjelasan materi selesai dan mereka juga belajar di

    rumah. Itu terlihat ketika peneliti memberikan pertanyaan tentang materi yang

    telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    31/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan MTsN Malang III

    MTsN Malang III berdiri dengan mengacu pada beberapa alternative yang

    menjadi pertimbangan atau pijakan. Keinginan mendirikan madarasah ini telah

    muncul dua tahun sebelum berdirinya (1996) yaitu pada tahun ajaran 1994/1995,

    Karena melihat banyaknya dorongan dari masyarakat sekitar desa Pangentan

    terutama dari tokoh masyarakat yang menginginkan adanya pendidikan setingkat

    SLTP, Karena pendidikan yang sudah ada dibawah naungan Lembaga pendidikan

    Maarif NU (Selanjutnya dibawah yayasan Darul Mannan sementara ini adalah

    pendidikan TKI dan SDI 01.

    Selain adanya pertimbangan atau pijakan terhadap keinginan mendirikan

    madrasah ini, adalah bermula dari banyaknya lulusan SDI 01 yang harus

    melanjutkan belajarnya pada jenjang yang lebih tinggi, Dan tentunya searah dengan

    kompetensi lulusan SDI, yaitu pada sekolah atau madrasah yang syarat akan materi

    pendidikan agama islam. Di samping itu, besarnya jumlah dana yang dibebankan

    oleh lembaga pendidikan tertentu kepada calon siswa baru, yang ingin melanjutkan

    pendidikannya pada lembaga pendidikan yang dimaksud tergolong eksklusif,

    sehingga kondisi tersebut semakin mendorong atas berdirinya madrasah ini untuk

    menampung para calon siswa yang kurang mampu.

    Adapun fator lain yang mendorong terhadap berdirinya MTsN Malang III

    ini adalah karena bertujuan menampung para calon siswa yang tidak lulus seleksi di

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    32/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    sekolah-sekolah atau madrasah-madrasah negeri (SLTPN/MTsN) dan untuk

    menampung para calon siswa yang tidak diterima oleh sekolah/madrasah lain

    karena kelebihan kapasitas.

    Berdasarkan pada beberapa pertimbangan diatas, maka lembaga ini

    memberanikan diri untuk mendirikan madrasah yang setingkat dengan SLTP

    dengan nama SMP Muhammadiyah 2. langkah-langkah yang pertama kali ditempuh

    untuk merealisasikan cita-cita ini adalah dengan menyusun sekaligus melengkapi

    kepengurusan yayasan, yaitu yayasan Darul Mannan. Setelah pembentukan

    kepengurusan yayasan tersebut lengkap, kemudian diadakan rapat pengurus sampai

    tiga kali pertemuan.

    Langkah berikutnya adalah membentuk kepengurusan madrasah

    Tsanawiyah AL-MAARIF 02, sekaligus penunjukan ketua panitia penerimaam

    siswa baru (PSB), yang dalam hal ini dipasrahkan kepada bapa Drs. Luqman Arif,

    dengan dana bantuan dari sekolah terdekat yaitu saudara kandungnya SDI 01.

    Pada tanggal 17 juni 1996, pengurus madrasah atau panitia penerimaan

    siswa baru MTs 02 AL-MAARIF untuk pertama kalinya menjalankan satu dari

    beberapa agenda, yaitu membuka pendaftaran PSB yang kemudian diketahia bahwa

    jumlah formulir yang terpakai sebanyak kurang lebih 80 (delapan puluh) eksemplar,

    dengan kata lain bahwa para pelajar yang mendaftarkan diri menjadi siswa MTs.

    AL MAARIF 02 sebanyak delapan puluh orang. Jumlah tersebut amatlah jauh dari

    perkiraan, dimana para pengurus hanya memprediksikan bahwa formulir yang akan

    terpakai kurang lebih 45% (empat puluh lima persen) dari jumlah diatas.

    Berkenaan dengan dibukanya pendaftaran penerimaan siswa baru ini,

    panitia mengadakan publikasi terhadap masyarakat sekitar, yang diawali dengan

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    33/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    menginformasikan kepada sekolah-sekolah / madrasah-madrasah terdekat (baik

    negeri maupun swasta) dengan mengirim atau mengedarkan brosur-brosur

    pendaftaran PSB. Kemudian panitia juga membuat beberapa pamphlet dan spanduk

    yang berisi tentang pendaftaran PSB pula.

    Selain dari pada itu, usaha (langkah-langkah) yang dilakukan oleh pengurus

    adalah dengan mengadakan oordinasi tentang mendirikan Madrasah Tsanawiyah

    dengan berbagai lembaga yang terkait, seperti Depdiknas kecamatan Singosari,

    Depag Kabupaten Malang, dan lembaga pendidikan Maarif NU kabupaten Malang.

    Maneuver-manuver tersebut dilakukan dalam rangka mendapatkan status

    eksistensi dari pada madrasah, sehingga pada tanggal 17 juli 1996 Depag

    mengeluarkan tanda bukti sebagai madrasah yang statusnya masih tercatat

    dengan nomor : Wm 06. 03/PP. 03. 2/2521/ 1997. status ini didapatkan setelah

    pengurus madrasah mengajukan permohonan mendirikan madrasah swasta dengan

    nomor : Pc./36/a-6/II/1997 atas nama pengurus pimpinan cabang lembaga

    pendidikan Maarif NU kabupaten Malang, yang surat tembusannya dikirimkan

    ( diajukan) pada kantor Depag Jawa Timur.

    Pada tanggal 4 juni 1998, madrasah ini mendapatkan surat rekomendasi dan

    pengawas Depag kantor wilayah Depag Jawa Timur, dengan noor : Wm. 01. 04/

    P.P. 00. 63/ 88 sebagai pertimbangan status terdaftar dengan syarat sudah

    melangsungkan kegiatan belajar mengajar (KBM). Dan tepat pada tanggal 19

    Oktober 1998 MTs AL-MAARIF 02 Singasari resmi memperoleh status terdaftar.

    Sejarah singkat perjalanan MTsN Malang III ini bukan berarti tidak

    memiliki rintangan atau halangan dalam merealisasikan cita-cita tersebut, namun

    yang paling teringat oleh Bapak Drs.Moh Mahfudz, sebagai salah satu pencetus ide

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    34/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    mendirikan madrasah ini adalah, ketika mengonfirmasikan pendirian madrasah ini

    kepada pengurus Diknas kecamatan yang pada waktu itu kepala Diknasnya

    beragama Nasrani. Bisa dibayangkan masalah apa yang akan didapat oleh pengurus

    madrasah ketika ia ataupun mereka harus berhadapan dengan kepala Diknas

    kecamatan yang beragama Nasrani tersebut.yaitu karena ketidak sepahaman aliran,

    agama, dan kepercayaan antara pihak madrasah dan kepala Diknas kecamatan

    itulah, sehingga pihak sekolah tidak mendapatkan legitimimasi dari pihak Diknas

    kecamatan. Namun hal ini dapat segera diatasi dengan solusimenempuh pihak

    Depag yang kemudian menghasilkan SK dengan nomor sebagaimana tersebut di

    atas.

    Sekedar informasi bahwasanya pada awalnya madrasah ini mampu

    meluluskan siswa-siswi kurang sebanyak 70 siswa, dan arena perkembangannya

    yang amat pesat pada tahun-tahun berikutnya madrasah ini mampu meluluskan

    sekitar 140-an siswa-siswi.

    Dari segi fisik, pada saat ini MTs AL-MAARIF 02 Sigosari memiliki ruang

    sebanyak 11 (sebelas) ruangan, dan pada saat ini madrasah yang berada dibawah

    naungan yayasan Darul Mannan ini sedang membangun gedung-gedung tambahan

    mengingat animo masyarakat yang begitu besar terhadap eksistensi madrasah ini.

    MTs AL-MAARIF 02 Sigosari yang pada awalnya berdirinya ini secara

    administrative masih bernaung dibawah MTs AL-MAARIF 01 merupakan

    madrasah yang berada di tengah-tengah masyarakat pasar Singosari, tepatnya

    dibelakang pasar dengan alamat JL. Sidorejo 55, Kel. Pangentan, SingosariMalang

    sekitar 100 meter dari jalan raya.

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    35/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

    Seperti yang telah dijelaskan penulis pada pembahasan sebelumnya,

    Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTsN Malang III Malang yang

    berada di Jl. Sidorejo No.55 Singosari Malang, dimulai tanggal 27 Juli 12

    September 2007. Penelitian ini ditujukan untuk siswa kelas VIII B MTsN Malang

    III dalam rangka peningkatan keberhasilan pembelajaran Fiqih melalui metode

    Demonstrasi dan Tanya jawab

    Penulis melalukan penelitian berdasarkan pengamatan di kelas selama

    proses pengajaran berlangsung. Penerapan metode Demonstrasi dan Tanya jawab

    ini menyebabkan siswa tidak jenuh di dalam kelas, mereka merasakan bahwa

    mempelajari Fiqih adalah sesuatu yang mengasyikkan.

    Penelitian yang telah dilakukan di dalam kelas mengenai metode ini

    menunjukkan bahwa para peserta didik memperoleh kemajuan secara statistik di

    dalam "Pelafalan dan Kebiasaan berFiqih" dan dalam memahami ujaran-ujaran

    baru. Generalisasi hasil kemajuan dimaksud berlaku bagi siswa kelas VIII B

    khususnya sebagai obyek penelitian dan bagi seluruh siswa-siswi MTsN Malang

    IIIumumnya sebagai pelengkap data penelitian.

    Untuk mengaplikasikan metode Demonstrasi dan Tanya jawab ini, penulis

    menerapkannya di awal pelajaran. Penulis berusaha untuk membuka pelajaran

    dengan membacakan materi Iman kepada rasul Allah terlebih dahulu, agar siswa

    terlatih dalam membaca materi Fiqih dengan baik dan benar. Hal ini terbukti

    dengan lembar pengamatan penulis yang telah disajikan dalam pembahasan tentang

    Analisis dan Refleksi. Mereka sebagian besar merespon kegiatan guru dalam

    memberikan pertanyaan-pertanyaan dan latihan untuk mendemostrasikan materi

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    36/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    Iman kepada rasul Allah di depan kelas, selain itu mereka juga merasakan bahwa

    Fiqih itu mudah dan bisa dipelajari kapan pun dan di mana pun.

    Selain itu siswa juga mempunyai semangat belajar keagamaan khususnya

    Fiqih. Dengan adanya penelitian tentang penerapan metode Demonstrasi dan Tanya

    jawab ini diharapkan bagi guru mata pelajaran Fiqih untuk berusaha mengadakan

    variasi pembelajaran Fiqih di kelas. Salah satu teknis pemecahannya adalah dengan

    menerapkan metode Demonstrasi dan Tanya jawab pada pembelajaran Fiqih. Fiqih

    sebagai salah satu mata pelajaran digunakan sebagai alat komunikasi untuk

    berdakwah,

    Fiqih diajarkan atau masuk sebagai kurikulum sekolah pada tingkat sekolah

    dasar (MI atau Madrasah Ibtidaiyah) yang selanjutnya diteruskan pada tingkat

    pertama dan tingkat menengah. Meskipun Fiqih ini telah diajarkan sejak dini, tetapi

    hasil dari pembelajaran tersebut belum bisa maksimal dengan hasil yang sangat

    memuaskan. Beberapa metode yang digunakan dalam pembelajaran Fiqih masih

    terus dicoba dan dirancang dengan sedemikian bagusnya untuk mendapatkan hasil

    yang lebih bagus. Untuk memecahkan masalah pembelajaran demikian, perlu

    dilakukan beberapa upaya, antara lain berupa penerapan strategi pembelajaran atau

    penggunaan metode pembelajaran yang mampu mengoptimalkan motivasi dan hasil

    belajar siswa dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran secara menyeluruh.

    Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Joko Tri Prasetya dalam bukunya SBM

    srtategi belejar mengajar, menyebut bahwa metode mengajar adalah suatu

    pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang digunakan oleh seorang guru atau

    instruktur. Macam-macam metode mengajar adalah metode ceramah, metode tanya

    jawab, metode diskusi, metode resitasi, metode demonstrasi dan eksperimen,

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    37/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    metode kerja kelompok, metode sosio drama dan bermain peran, metode karya

    wisata, metode belajar beregu dan metode proyek. Sedangkan dalam pembelajaran

    Fiqih materi yang diajarkan adalah mencakup banyak aspek, antara lain : Rukun

    Islam, Rukun Iman, Thaharah, Fiqih, Quran Hadits,dsb.

    Disamping yang telah disebutkan diatas, dalam pembelajaran Fiqih

    memerlukan metode yang bisa menunjang keberhasilan pelajaran. Metode mengajar

    yang telah disebutkan dalam buku strategi belajar mengajar ada 10 (sebagaimana

    disebutkan dalam pendahuluan).

    Salah satu metode diatas (dan dapat diterapkan dalam pembelajaran Fiqih)

    adalah metode demonstrasi dan Tanya Jawab. Yang dimaksud dengan metode

    demonstrasi yaitu metode pengajaran dimana guru dan murid bersama-sama

    mengerjakan sesuatu sebagai latihan praktis dari pada yang diketahui.

    Sebagaimana yang telah diketahui bersama, bahwa sebenarnya metode ini

    telah diterapkan oleh sebagian besar lembaga pendidikan (sekolah) pada mata

    pelajaran lain yang membutuhkan adanya praktek secara langsung. Hal ini

    dimaksudkan sebagai praktek atau apresiasi ketrampilan siswa dalam proses

    pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan diakui atau tidak, metode ini sedikit

    banyak memberi pengaruh positif terhadap kemampuan kongnitif siswa. Mengingat

    hal tersebut, penerapan metode Demonstrasi dan Tanya jawab ini adalah merupakan

    metode yang baik diterapkan pada siswa kelas 1 (satu) sebagai pengalaman yang

    melibatkan pribadi siswa, sebab dan selanjutnya dibelajarkan pada kelas diatasnya.

    Sekolah menengah pertama Muhammadiyah 2 adalah merupakan sekolah

    yang menyebutkan Fiqih dalam daftar kurikulum dan klasifikasikan sebagai

    program diklat normatif dan adaptif. Sekolah ini mengharapkan kelancaran dan

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    38/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    kreatifitas siswanya dalam belajar Fiqih yang baik dan benar. Hal ini telah ditempuh

    dengan beberapa metode yang diterapkan dan metode tersebut tidak menyimpang

    ajaran agama Islam yang ada dalam Fiqih. Untuk itu penelitian tindakan kelas PTK

    yang akan dilaksanakan pada siswa kelas VIII B MTsN Malang IIImengarah pada

    pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode demonstrasi dan Tanya jawab.

    Dengan tujuan untuk mempelajari dan mengetahui kesesuaian metode dalam

    pembelajaran Fiqih yang dirasa dapat memberi konstribusi banyak terhadap siswa

    dan guru.

    Guru hendaknya memperkenalkan struktur-struktur baru secara lisan

    maupun tertulis, dengan memakai media yang efektif. Selain itu juga memberi

    kesempatan kepada siswa untuk mendengar struktur tersebut berulang kali dan

    meminta kembali untuk mengulanginya berkali-kali supaya mereka cepat

    memahami materi Fiqih.

    Buku berfungsi sebagai media untuk mempermudah tugas guru, bukan

    sebagai guru karena buku tidak dapat berbicara, mendengar, mengoreksi, atau

    memberi dorongan. Instruksi haruslah berasal dari guru dan bukan dari sebuah

    buku. Oleh karena itu, sebaiknya buku teks hanya dijadikan sebagai pelengkap.

    Adapun pengenalan terhadap materi yang baru (materi lisan) hendaklah berasal dari

    guru itu sendiri.

    Siswa harus mempunyai semangat yang meluap-luap di dalam belajar

    agama khususnya Fiqih hingga KMUP (kemauan, minat, usaha, dan perhatian) bisa

    tercipta pada diri mereka. Mereka harus memiliki keberanian untuk bertanya dan

    maju kedepan kelas tanpa malu. Hendaklah seorang guru menyampaikan kepada

    mereka keuntungan atau kelebihan orang yang mengetahui Fiqih.

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    39/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    Pujian-pujian juga akan mendorong mereka maju selangkah di dalam usaha

    belajar mereka. Bila keinginan yang riil untuk belajar Fiqih mulai bersemi pada diri

    mereka, maka separuh dari tugas guru sebagai pengajar dapat dianggap selesai.

    Tujuan dari penciptaan suasana segar di kelas adalah agar perasaan tertekan

    yang ada pada diri siswa dapat hilang. Tawa dan senyum seorang guru dapat

    dianggap sebagai pembantu pembangkit suasana yang menyenangkan. Begitu pula

    cerita-cerita lucon dalam Fiqih, anekdot-anekdot, permainan, dan sebagainya,

    kesemuanya dapat memecah kebekuan di dalam belajar Fiqih.

    Kiranya bahasan yang telah dikemukakan di atas dapat merupakan suatu

    hasil penelitian yang sangat berharga. Terbukti dengan adanya penerapan metode

    Demonstrasi dan Tanya jawab terhadap siswa kelas VIII B MTsN Malang III,

    proses pembelajaran Fiqih di sekolah ini mengalami kemajuan dan keberhasilan

    yang diinginkan.

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Setelah penulis menjelaskan berbagai permasalahan yang terjadi dalam

    proses belajar mengajar, maka penerapan metode Demonstrasi dan Tanya Jawab

    terhadap siswa kelas VIII B MTsN Malang IIIsudah termasuk dalam kategori

    berhasil. Terbukti mereka sangat antusias dan semangat dalam mengikuti pelajaran

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    40/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    Fiqih dibandingkan sebelumnya, yakni sebelum adanya penerapan metode

    Demonstrasi dan Tanya Jawab. Siswa menjadi betah di kelas, suasana kelas

    menyenangkan dan kelihatan hidup sehingga mereka sudah tidak beranggapan lagi

    bahwa Fiqih itu sebagai momok dalam proses belajar mengajar.

    Metode Demonstrasi dan Tanya Jawab yaitu cara menyajikan bahan

    pelajaran Fiqih melalui Ceramah dan Tanya jawab, dalam percakapan itu dapat

    terjadi antara guru dan murid dan antara murid dengan murid, sambil menambah

    dan terus memperkaya perbendaharaan ilmu agama.

    B. Saran

    Penulis mempunyai beberapa solusi dalam rangka meningkatkan motivasi

    siswa dalam mempelajari Fiqih di MTsN Malang III Seorang guru yang baik harus

    selalu mempersiapkan materi / topik bahasan terlebih dulu sebelum pelajaran

    dimulai, cara-cara dan teknik serta taktik yang akan diberikan hendaknya senantiasa

    dipikirkan.

    Adapun saran-saran tersebut ialah :

    a. Dalam menyampaikan materi usahakan menggunakan metode yang menarik

    seperti : Demonstrasi, Tanya jawab, Berbicara Fiqih di dalam kelas,

    Memberikan banyak tamrinat, Melatih siswa bertanya dalam Fiqih,

    Memberikan semangat/dorongan untuk belajar Fiqih, Menciptakan suasana

    yang menyenangkan.

    b. Diharapkan untuk menambah buku-buku Fiqih di perpustakaan agar siswa

    gemar membaca dan memahami ajaran agama Islam tersebut dalam

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    41/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    kehidupan sehari-hari.

    c. Perlu kiranya sesekali diadakan study banding sambil refreshing untuk

    belajar Fiqih di luar kelas, bahkan di luar sekolah, seperti : mengadakan

    kunjungan ke Pondok-pondok Pesantren yang mempunyai kualitas tinggi

    dalam pembelajaran Fiqih.

    DAFTAR PUSTAKA

    Arsyad, Azhar, Prof., Dr., Fiqih dan Metode Pengajarannya (BeberapaPokok

    Pikiran). Pustaka Pelajar. Makasar. April. 2002.

    Arikunto, Suharsimi, Prof., Dr., Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan

    Praktek) Edisi Revisi V. Jakarta. Rineka Cipta. 2002.

    Djamarah, Bahri, Syaiful, Drs., dkk. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    42/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III

    Cipta : 2002.

    I.L. Pasaribu, dkk, 1986. Detaktik dan Metodik. Tarsito, Bandung.

    Imansjah Alipandie, 1984. Detaktik Metode Pendidikan Umum. Usaha Nasional,

    Surabaya.

    Moh. Uzer Usman, 1992. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosda Karya,

    Bandung

    Roestyah, 1991. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta

    S. Nasution, 1986. Detaktik Azas-Azas Belajar. Jemmars, Bandung.

    Sardiman, 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali, Jakarta

    Yusuf, Tayar, Drs, H., dkk., Metodologi Pengajaran Agama dan Fiqih. Jakarta.

    PT Raja Grafindo Persada. 1997.

    .

    .

    UNIVERSITAS ISLAM NERGERI ( UIN )MALANG

  • 7/28/2019 penelitian tindakan kelas Fiqih

    43/43

    MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MALANG III