pencacahan ruang sampel - gunadarmaevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/52437/...1....
TRANSCRIPT
Tanpa kita sadari kehidupan kita sehari-hari selalu berhubungan dengan matematika, khususnya peluang. Misalnya dalam pemilihan umum terdapat 5 orang calon presiden, yaitu A, B, C, D dan E. Berapa peluang A untuk menang? Kita dapat menentukan peluang A untuk menang dengan menggunakan teori probabilitas (peluang).
PENDAHULUAN
1. Teori peluang pertama kali diuraikan oleh ahli matematika Prancis, yaitu Blaise Pascal dan Pierre de Fermat, kemudian dikembangkan oleh ahli matematika Italia, Gerolarmo Cordano.
2. Teori peluang dikembangkan pada abad ke-17 ketika para ahli matematika mencoba mengetahui kemungkinan gagal atau berhasil dalam permainan kartu dan dadu.
3. Selain digunakan dalam analisis matematika, teori probabilitas (peluang) juga banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti genetika, mekanika kuantum dan asuransi.
PENDAHULUAN (2)
1. Aturan Pengisian Tempat
Jika terdapat dua unsur yang akan dibentuk menjadi suatu susunan
dengan m dan n cara yang berlanan dapat disusun menjadi m x n
cara.
KAIDAH PENCACAHAN
Contoh Soal :
a. Seseorang akan melakukan perjalanan dari kota A ke C. Jika dari
kota A ke kota B dapat dipilih 3 rute yang berbeda dan dari kota B
ke Kota C dapat dipilih 4 rute yang berbeda maka berapa rute yang
dapat dipilih jika kejadian dari kota A ke kota C melalui kota B?
Dari A ke B ada 3 cara
Dari B ke C ada 4 cara Dari A ke C ada 3 x 4 cara = 12 cara
b. Berapa banyak bilangan yang dapat dibentuk dari angka-angka 1,
3, 5, 7, 9 dengan syarat masing-masing angka hanya boleh dipakai
satu kali untuk setiap bilangan dan bilangan itu terdiri atas tiga
angka.
Posisi ratusan dpt diisi dg 5 cara
Posisi puluhan dpt diisi dg 4 cara
Posisi satuan dpt diisi dg 3 cara
Banyaknya bilangan yg dapat
disusun ada 5 x 4 x 3 = 12
bilangan
2. Pengertian dan Notasi Faktorial
Perkalian semua bilangan asli dari 1 sampai n dinotasikan dengan n!
(dibaca n faktorial)
n! = 1 x 2 x 3 x ... x (n–2) x (n–1) x n
atau
n! = n x (n–1) x (n–2) x ... x 3 x 2 x 1
Definisi
0! = 1
Latihan Soal :
Hitunglah nilai faktorial berikut :
1. 5!
2. 4! – 3!
3. 3! x 5!
4. .
5.
!6
!8
!3!2
!5
120
18
720
56
10
3. Permutasi
Suatu permutasi dari beberapa unsur adalah banyaknya cara
menyusun sebagian atau seluruh unsur-unsur tersebut dengan
memperhatikan urutan dan tanpa ada pengulangan unsur. Banyak
permutasi n unsur dengan setiap pengambilan r unsur (r < n)
dinotasikan dengan Pnr atau P(n,r).
Latihan Soal :
3. Dari 6 angka yaitu 2, 4, 5, 7, 8 dan 9 akan dibentuk bilangan-
bilangan yang terdiri dari 3 bilangan, berapa banyak susunan
bilangan yang terjadi jika tidak boleh ada angka yang diulang?
)!(
!
rn
nPn
r
44
53
.2
.1
P
P 60
24
120
4. Permutasi dg Beberapa Elemen Sama
Banyaknya permutasi n unsur yang memuat k, l, dan m unsur yang
sama dapat ditentukan dengan rumus :
Contoh Soal
: Berapa banyak susunan huruf yang dapat disusun dari setiap huruf
pada kata berikut:
a. ADALAH b. MATEMATIKA
!!!
!
mlk
nP
!3
!6P
!3!2!2
!10P
1.2.3.1.2.1.2
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10
6.5.4 = 120
10.9.8.7.6.5 = 151.200
a.
b.
5. Permutasi Siklis
Jika tersedia n unsur yang berbeda maka banyaknya permutasi siklis
dari n unsur tersebut adalah
Contoh Soal :
Dalam diskusi yang terdiri dari 6 siswa mengelilingi sebuah meja bundar.
Berapa banyak susunan mereka duduk dengan mengelilingi meja bundar?
Jawab :
P = (6 – 1)!
P = 5!
P = 5.4.3.2.1 = 120
P = (n – 1)!
6. Pengertian Kombinasi
Kombinasi dari sekelompok unsur adalah banyaknya cara menyusun
sebagian atau seluruh unsur-unsur tersebut tanpa memperhatikan
urutan. Kombinasi dinotasikan
Contoh Soal :
Tentukan banyak cara menyusun team bola voli yang
dapat dibentuk dari 10 orang pemain.
rrn
nCC n
rrn)!(
!),(
82C
Tentukan banyaknya cara untuk memilih regu
bulutangkis yang terdiri dari 3 pemain putri dan 5
pemain putra dari keseluruhan 5 pemain putri dan 8
pemain putra.
1.
2.
3.
4.
54
64 CC
28
20
210
560
Ketrampilan menentukan banyak anggota ruang sampel dan menentukan
banyak anggota kejadian akan sangat diperlukan dalam menentukan
peluang kejadian
Ruang Sampel
Percobaan adalah kegiatan/peristiwa yang memberikan sejumlah
kemungkinan hasil.
Ruang sampel dinotasikan dengan S, adalah himpunan semua
kemungkinan hasil. Banyak anggota ruang sampel dinotasikan dengan
n(S)
RUANG SAMPEL
Contoh:
Pada percobaan melempar sebuah dadu sebanyak satu kali.
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
n(S) = 6
Angka-angka 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 disebut titik sampel.
Kejadian
Kejadian dinotasikan dengan K, adalah himpunan salah satu kemungkinan
hasil. Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel. Banyak
anggota kejadian dinotasikan dengan n(K)
Menentukan anggota suatu kejadian dapat dilakukan dengan cara
mendaftar semua titik sampel, kemudian dipilihlah kejadian yang
diharapkan muncul
RUANG KEJADIAN
Contoh:
Dilakukan percobaan melempar dua dadu secara bersama-sama
sebanyak satu kali, tentukan:
a. Kejadian muncul mata dadu pertama dan dadu kedua masing-masing
adalah bilangan genap.
b. Banyak anggota kejadian tersebut
Jawab:
Misalkan K adalah kejadian muncul mata dadu pertama dan dadu kedua
masing-masing adalah bilangan genap.
a. K dapat digambar dengan tabel
2 4 6
2 (2,2) (4,2) (6,2)
4 (2,4) (4,4) (6,2)
6 (2,6) (4,6) (6,6)
K = {(2,2), (4,2), (6,2), (2,4), (4,4), (6,4), (2,6), (4,6), (6,6)}
b. n(K) = 9
1. Diketahui angka-angka 1, 2, 3, 4, 5 dan 7 akan disusun bilangan yang
terdiri atas 4 angka yang nilainya kurang dari 2000. Berapa banyak cara
untuk menyusun bilangan-bilangan itu jika setiap angka tidak boleh
berulang.
2. Pada pemilihan pengurus OSIS yang terdiri dari ketua, sekretaris dan
bendahara terdapat 5 orang calon yang berkemampuan hampir sama.
Berapa banyak susunan yang dapat dibentuk?
3. Dalam pelatnas bulutangis terdapat 8 orang pemain putra dan 6 pemain
putri. Berapa pasangan ganda yang dapat dipilih untuk :
a. Ganda putra
b. Ganda putri
c. Ganda campuran
4. Dalam suatu ulangan seorang siswa harus menjawab 6 soal dari 8 soal
yang diberikan dimana 3 soal diantaranya wajib dikerjakan. Banyaknya
cara memilih soal-soal tersebut adalah?
LATIHAN
5. Tiga keping mata uang logam dilemparkan secara bersamaan. Hasil
yang mungkin muncul pada percobaan itu dapat dituliskan dalam
bentuk pasangan berurutan.
a. Berapa banyak titik sampel pada percobaan itu? Tuliskan ruang
sampelnya.
b. Tuliskan kejadian-kejadian berikut dengan menggunakan notasi
himpunan.
i. Kejadian munculnya dua sisi gambar.
ii. Kejadian munculnya dua sisi angka.
iii. Kejadian munculnya tiga sisi gambar.
iv. Kejadian munculnya tiga sisi angka
v. Kejadian munculnya ketiga sisi sama
vi. Kejadian munculnya paling tidak satu sisi gambar.
vii. Kejadian munculnya sekurang-kurangnya satu sisi angka.
viii. Kejadian munculnya paling banyak dua sisi angka.
Dalam menentukan banyaknya anggota kejadian, kadangkala kita tidak
selalu dapat mendaftar semua titik sampel dalam percobaan tersebut.
Untuk percobaan yang demikian kita dapat memanfaatkan aturan
perkalian atau rumus kombinasi.
Peluang Kejadian
Menentukan peluang suatu kejadian sama halnya dengan menentukan
besar kemungkinan munculnya kejadian tersebut. Peluang kejadian K,
dinotasikan dengan P(K) adalah banyak anggota kejadian K dibanding
dengan banyaknya anggota ruang sampel.
)(
)()(
Sn
KnKP
0 P(K) 1 berarti peluang suatu kejadian bernilai antara 0 dan 1
Jika P(K) = 0 berarti K adalah kejadian yang mustahil terjadi
Jika P(K) = 1 berarti K adalah kejadian yang pasti terjadi
Contoh 1:
Pada percobaan melempar dadu sebanyak satu kali, berapakah peluang
munculnya mata dadu ganjil?
Jawab :
Ruang Sampel
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
K = Kejadian muncul mata dadu
ganjil
K = {1, 3, 5}
)(
)()(
Sn
KnKP
2
1
6
3
Jadi Peluang kejadian muncul mata dadu ganjil
adalah ½
n(K)
=
3
n(S)
=
6
Contoh 2:
Dari seperangkat kartu bridge diambil tiga kartu sekaligus secara acak.
Tentukan peluang mendapatkan 3 kartu berwarna hitam.
Jawab :
Menentukan
n(K)
)(
)()(
Sn
KnKP
17
2
22100
2600
Jadi Peluang kejadian terambil 3 kartu hitam adalah
Banyak kartu hitam yang diambil =
Kartu hitam yang tersedia =
Banyaknya kejadian K yang mungkin =
n(K) =
3
26
263C
!3 )!326(
!26
= 2600
Menentukan
n(S) Banyak kartu hitam yang diambil =
Total kartu yang tersedia =
Ruang sampel K = n(S) =
3
52
523C
!3 )!352(
!52
=
22100
17
2
Kaidah pencacahan
Frekuensi Harapan
Jika percobaan dilakukan secara terus menerus secara berulang-
ulang maka frekuensi harapan muncul suatu kejadian akan semakin
besar. Frekuensi harapan kejadian K dinotasikan dengan Fh (K)
Misalkan pada suatu percobaan yang diulang sebanyak m kali dan
peluang kejadian K adalah P(K), frekuensi harapan kejadian K adalah
Fh (K) = m.P(K)
Kejadian majemuk terdiri dari :
• kejadian Bersama (Joint Event)
• kejadian saling lepas (Mutually Exclusive)
• kejadian saling bebas (Independent)
• kejadian bersyarat
Peluang Kejadian Saling Lepas
Misalkan pada percobaan melempar sebuah dadu sebanyak satu
kali. K1 adalah kejadian muncul mata dadu prima dan K2 adalah
kejadian muncul mata dadu kelipatan 3. Menentukan peluang
munculnya K1 atau K2 dilakukan dengan menggunakan rumus
peluang kejadian majemuk.
Dua kejadian K1 dan K2 yang dapat terjadi secara bersamaan disebut
kejadian
Bersama. Hal ini terjadi jika K1 K2
Misalkan pada percobaan melempar dadu sebanyak satu kali.
• K1 : kejadian munculnya mata dadu prima
• K2 : kejadian muncul mata dadu kelipatan 3.
1. Kejadian bersama
K1 = {2, 3, 5}
K2 = {3, 6} K1 K2 = 3
Peluang kejadian K1 atau K2 dinotasikan dengan P(K1 K2)
Pada kejadian berasama berlaku :
P(K1 K2) = P(K1) + P(K2) – P(K1
K2)
)(
)(
)(
)(
)(
)( 2121
Sn
KKn
Sn
Kn
Sn
Kn
Contoh :
Pada percobaan melempar sebuah dadu, K1 adalah kejadian muncul mata
dadu prima dan K2 adalah kejadian munculnya mata dadu kelipatan 3.
Tentukan:
a. Peluang munculnya K1 atau K2 jika percobaan dilakukan sebanyak satu
kali.
b. Ekspektasi munculnya K1 atau K2 jika percobaan diulang sebanyak 90
kali
1. Kejadian bersama
S =
K1 =
K2 =
K1 K2 =
P(K1 K2) = P(K1) + P(K2) – P(K1
K2)
)(
)(
)(
)(
)(
)( 2121
Sn
KKn
Sn
Kn
Sn
Kn
{1, 2, 3, 4, 5, 6}
{2, 3, 5}
{3, 6}
{3}
n(S) =
n(K1) =
n(K2) =
n(K1 K2) =
6
3
2
1
6
1
6
2
6
3
3
2
Jawab :
b. Frekuensi Harapan
jika percobaan
diulang 90 kali
Fh(K1 K2) = m.P(K1
K2)
= 60
3
290
a. Peluang muncul K1 atau K2 untuk 1 kali
percobaan
Dua kejadian yang tidak dapat terjadi secara bersamaan disebut kejadian
saling
lepas (Mutually Exclusive).
Misalkan pada percobaan melempar dadu sebanyak satu kali.
• K1 : kejadian munculnya mata dadu genap
• K2 : kejadian muncul mata dadu 5.
2. Kejadian saling lepas
K1 = {2, 4, 6}
K2 = {5} K1 K2 =
Peluang kejadian K1 atau K2 dinotasikan dengan P(K1 K2)
Pada kejadian saling lepas berlaku :
P(K1 K2) = P(K1) +
P(K2)
)(
)(
)(
)( 21
Sn
Kn
Sn
Kn
Contoh :
Dari seperangkat kartu bridge akan diambil satu kartu secara acak.
Tentukan:
a. Peluang terambilnya kartu bergambar atau kartu As.
b. Ekspektasi jika percobaan dilakukan sebanyak 65 kali.
2. Kejadian saling lepas
Banyak ruang sampel
P(K1 K2) = P(K1) +
P(K2)
)(
)(
)(
)( 21
Sn
Kn
Sn
Kn
n(S) =
52
4
52
12
Jawab :
b. Frekuensi Harapan
jika percobaan
diulang 65 kali
Fh(K1 K2) = m.P(K1
K2)
= 20
13
465
a. Peluang terambil kartu bergambar atau kartu
As
521C = 52
Misal K1 : Kejadian terambil kartu bergambar
n(K1) = 121C = 12
Misal K2 : Kejadian terambil kartu As
n(K2) = 41C = 4
13
4
Peluang muncul K1 atau K2
Dua kejadian yang tidak saling bergantung/mempengaruhi disebut
kejadian saling bebas (Independent). Misalkan pada percobaan
pelemparan sekeping mata uang logam dan sebuah dadu secara
bersamaan sebanyak satu kali.
• K1 : kejadian muncul sisi gambar pada uang logam
• K2 : kejadian muncul mata dadu genap.
3. Kejadian saling bebas
Peluang kejadian saling bebas K1 dan K2 dinotasikan dengan P(K1
K2)
P(K1 K2) = P(K1) .
P(K2)
)(
)(
)(
)(
2
2
1
1
Sn
Kn
Sn
Kn
Perhatikan bahwa munculnya sisi gambar pada uang logam tidak
mempengaruhi munculnya mata dadu genap, sehingga K1 dengan K2
disebut
Kejadian Saling Bebas (Independent)
Contoh :
Dalam sebuah kotak yang berisi 5 bola merah dan 4 bola biru, akan
diambil 2 bola satu demi satu secara acak tanpa pengembalian. Tentukan:
a. Peluang terambil bola pertama berwarna merah dan bola kedua biru,
b. Peluang terambil bola keduanya biru.
3. Kejadian saling bebas
Ruang sampel pengambilan pertama
n(S1) =
8
4
9
5
Jawab :
a. Peluang terambil bola pertama berwarna merah dan bola kedua
biru
91C = 9
K1 : Kejadian terambil bola merah
n(K1) = 51C = 5
Ruang sampel pengambilan kedua
n(S2) = 81C = 8
K2 : Kejadian terambil bola biru
n(K2) = 41C = 4
Peluang pertama K1 dan kedua K2
adalah : P(K1 K2) = P(K1) .
P(K2) = )(
)(
)(
)(
2
2
1
1
Sn
Kn
Sn
Kn
72
20
3. Kejadian saling bebas
Banyak ruang sampel pengambilan
n(S) =
8
3
9
4
b. Peluang terambil keduanya biru
91C = 9
K3 : Kejadian terambil bola biru
n(K3) = 41C = 4
Banyak ruang sampel pengambilan
n(S) = 81C = 8
K4 : Kejadian terambil bola biru
n(K4) = 31C = 3
Peluang pertama K3 dan kedua K4
adalah : P(K1 K2) = P(K1) .
P(K2) )(
)(
)(
)( 21
Sn
Kn
Sn
Kn
72
12
Peluang komplemen kejadian
Misalkan K adalah suatu kejadian. Peluang kejadian bukan K,
dinotasikan dengan P(Kc) atau P(K’) adalah banyaknya anggota
kejadian bukan K dibagi dengan banyaknya anggota ruang sampel.
Peluang kejadian bukan K disebut juga peluang komplemen kejadian.
)(
)()(
Sn
KnKP
cc
Selain dengan menggunakan banyknya anggota kejadian bukan K,
peluang komplemen K dapat juga ditentukan dengan menggunakan
banyaknya anggota kejadian K. )(1)( KPKP c
Contoh :
Pada seperangkat kartu bridge diambil satu kartu. Jika peluang
terambilnya kartu As adalah , tentukan peluang terambilnya kartu
bukan As ! 13
1
Jawab :
Misal K : Kejadian terambil kartu
As. )(1)( KPKP c Peluang terambil bukan kartu As
adalah 13
11
13
12
Peluang kejadian bersyarat
Kejadian bersyarat adalah dua kejadian pada suatu
percobaan, kejadian yang satu terjadi dengan syarat
kejadian yang lainnya telah terjadi.
Peluang kejadian A dengan syarat kejadian B telah terjadi
adalah
)(
)()/(
BP
BAPBAP
Contoh : Berdasarkan hasil 100 angket yang dilakukan untuk mengetahui respon
konsumen terhadap pasta gigi rasa jeruk (J) dan pasta gigi rasa
strawbery (S), diperoleh informasi sebagai berikut : 20 pria menyukai
rasa jeruk, 30 wanita menyukai rasa jeruk, 40 pria menyukai rasa
strawbery, dan 10 wanita menyukai rasa strawbery.
)(
)()|(
LP
LSPLSP
a. Apabila kita bertemu dengan seorang pria, berapa probabilitas ia
menyukai pasta gigi rasa strawbery?
Misal W = Wanita S = Suka pasta gigi strawberri
L = Pria J = Suka pasta gigi jeruk
Peluang menyukai pasta gigi rasa strawberri dengan syarat ia
seorang pria.
P(SL)
=
100
400,4
P(L)
=
100
600,6
6,0
4,00,6
7
)(
)()|(
WP
WJPWJP
Peluang ia menyukai pasta gigi rasa jeruk dengan syarat ia seorang
wanita.
P(JW)
=
100
300,3
P(W) = 100
400,4
4,0
3,00,7
5
b. Apabila kita bertemu dengan seorang wanita, berapa probabilitas ia
menyukai pasta gigi rasa jeruk?
b. Apabila kita bertemu dengan seorang yang menyukai pasta gigi rasa
jeruk, berapa probabilitas ia seorang pria...
)(
)()|(
JP
JLPJLP
Peluang ia seorang pria dengan syarat menyukai pasta gigi rasa
jeruk
P(LJ) = 100
200,2
P(J) = 100
500,5
5,0
2,00,4