pencacahan ruang sampel - gunadarmaevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/52437/...1....

30
PENCACAHAN RUANG SAMPEL PERTEMUAN VII |EvanRamdan

Upload: others

Post on 17-Jun-2020

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENCACAHAN RUANG SAMPEL

PERTEMUAN VII

|EvanRamdan

Tanpa kita sadari kehidupan kita sehari-hari selalu berhubungan dengan matematika, khususnya peluang. Misalnya dalam pemilihan umum terdapat 5 orang calon presiden, yaitu A, B, C, D dan E. Berapa peluang A untuk menang? Kita dapat menentukan peluang A untuk menang dengan menggunakan teori probabilitas (peluang).

PENDAHULUAN

1. Teori peluang pertama kali diuraikan oleh ahli matematika Prancis, yaitu Blaise Pascal dan Pierre de Fermat, kemudian dikembangkan oleh ahli matematika Italia, Gerolarmo Cordano.

2. Teori peluang dikembangkan pada abad ke-17 ketika para ahli matematika mencoba mengetahui kemungkinan gagal atau berhasil dalam permainan kartu dan dadu.

3. Selain digunakan dalam analisis matematika, teori probabilitas (peluang) juga banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti genetika, mekanika kuantum dan asuransi.

PENDAHULUAN (2)

1. Aturan Pengisian Tempat

Jika terdapat dua unsur yang akan dibentuk menjadi suatu susunan

dengan m dan n cara yang berlanan dapat disusun menjadi m x n

cara.

KAIDAH PENCACAHAN

Contoh Soal :

a. Seseorang akan melakukan perjalanan dari kota A ke C. Jika dari

kota A ke kota B dapat dipilih 3 rute yang berbeda dan dari kota B

ke Kota C dapat dipilih 4 rute yang berbeda maka berapa rute yang

dapat dipilih jika kejadian dari kota A ke kota C melalui kota B?

Dari A ke B ada 3 cara

Dari B ke C ada 4 cara Dari A ke C ada 3 x 4 cara = 12 cara

b. Berapa banyak bilangan yang dapat dibentuk dari angka-angka 1,

3, 5, 7, 9 dengan syarat masing-masing angka hanya boleh dipakai

satu kali untuk setiap bilangan dan bilangan itu terdiri atas tiga

angka.

Posisi ratusan dpt diisi dg 5 cara

Posisi puluhan dpt diisi dg 4 cara

Posisi satuan dpt diisi dg 3 cara

Banyaknya bilangan yg dapat

disusun ada 5 x 4 x 3 = 12

bilangan

2. Pengertian dan Notasi Faktorial

Perkalian semua bilangan asli dari 1 sampai n dinotasikan dengan n!

(dibaca n faktorial)

n! = 1 x 2 x 3 x ... x (n–2) x (n–1) x n

atau

n! = n x (n–1) x (n–2) x ... x 3 x 2 x 1

Definisi

0! = 1

Latihan Soal :

Hitunglah nilai faktorial berikut :

1. 5!

2. 4! – 3!

3. 3! x 5!

4. .

5.

!6

!8

!3!2

!5

120

18

720

56

10

3. Permutasi

Suatu permutasi dari beberapa unsur adalah banyaknya cara

menyusun sebagian atau seluruh unsur-unsur tersebut dengan

memperhatikan urutan dan tanpa ada pengulangan unsur. Banyak

permutasi n unsur dengan setiap pengambilan r unsur (r < n)

dinotasikan dengan Pnr atau P(n,r).

Latihan Soal :

3. Dari 6 angka yaitu 2, 4, 5, 7, 8 dan 9 akan dibentuk bilangan-

bilangan yang terdiri dari 3 bilangan, berapa banyak susunan

bilangan yang terjadi jika tidak boleh ada angka yang diulang?

)!(

!

rn

nPn

r

44

53

.2

.1

P

P 60

24

120

4. Permutasi dg Beberapa Elemen Sama

Banyaknya permutasi n unsur yang memuat k, l, dan m unsur yang

sama dapat ditentukan dengan rumus :

Contoh Soal

: Berapa banyak susunan huruf yang dapat disusun dari setiap huruf

pada kata berikut:

a. ADALAH b. MATEMATIKA

!!!

!

mlk

nP

!3

!6P

!3!2!2

!10P

1.2.3.1.2.1.2

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10

6.5.4 = 120

10.9.8.7.6.5 = 151.200

a.

b.

5. Permutasi Siklis

Jika tersedia n unsur yang berbeda maka banyaknya permutasi siklis

dari n unsur tersebut adalah

Contoh Soal :

Dalam diskusi yang terdiri dari 6 siswa mengelilingi sebuah meja bundar.

Berapa banyak susunan mereka duduk dengan mengelilingi meja bundar?

Jawab :

P = (6 – 1)!

P = 5!

P = 5.4.3.2.1 = 120

P = (n – 1)!

6. Pengertian Kombinasi

Kombinasi dari sekelompok unsur adalah banyaknya cara menyusun

sebagian atau seluruh unsur-unsur tersebut tanpa memperhatikan

urutan. Kombinasi dinotasikan

Contoh Soal :

Tentukan banyak cara menyusun team bola voli yang

dapat dibentuk dari 10 orang pemain.

rrn

nCC n

rrn)!(

!),(

82C

Tentukan banyaknya cara untuk memilih regu

bulutangkis yang terdiri dari 3 pemain putri dan 5

pemain putra dari keseluruhan 5 pemain putri dan 8

pemain putra.

1.

2.

3.

4.

54

64 CC

28

20

210

560

Ketrampilan menentukan banyak anggota ruang sampel dan menentukan

banyak anggota kejadian akan sangat diperlukan dalam menentukan

peluang kejadian

Ruang Sampel

Percobaan adalah kegiatan/peristiwa yang memberikan sejumlah

kemungkinan hasil.

Ruang sampel dinotasikan dengan S, adalah himpunan semua

kemungkinan hasil. Banyak anggota ruang sampel dinotasikan dengan

n(S)

RUANG SAMPEL

Contoh:

Pada percobaan melempar sebuah dadu sebanyak satu kali.

S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}

n(S) = 6

Angka-angka 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 disebut titik sampel.

Kejadian

Kejadian dinotasikan dengan K, adalah himpunan salah satu kemungkinan

hasil. Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel. Banyak

anggota kejadian dinotasikan dengan n(K)

Menentukan anggota suatu kejadian dapat dilakukan dengan cara

mendaftar semua titik sampel, kemudian dipilihlah kejadian yang

diharapkan muncul

RUANG KEJADIAN

Contoh:

Dilakukan percobaan melempar dua dadu secara bersama-sama

sebanyak satu kali, tentukan:

a. Kejadian muncul mata dadu pertama dan dadu kedua masing-masing

adalah bilangan genap.

b. Banyak anggota kejadian tersebut

Jawab:

Misalkan K adalah kejadian muncul mata dadu pertama dan dadu kedua

masing-masing adalah bilangan genap.

a. K dapat digambar dengan tabel

2 4 6

2 (2,2) (4,2) (6,2)

4 (2,4) (4,4) (6,2)

6 (2,6) (4,6) (6,6)

K = {(2,2), (4,2), (6,2), (2,4), (4,4), (6,4), (2,6), (4,6), (6,6)}

b. n(K) = 9

1. Diketahui angka-angka 1, 2, 3, 4, 5 dan 7 akan disusun bilangan yang

terdiri atas 4 angka yang nilainya kurang dari 2000. Berapa banyak cara

untuk menyusun bilangan-bilangan itu jika setiap angka tidak boleh

berulang.

2. Pada pemilihan pengurus OSIS yang terdiri dari ketua, sekretaris dan

bendahara terdapat 5 orang calon yang berkemampuan hampir sama.

Berapa banyak susunan yang dapat dibentuk?

3. Dalam pelatnas bulutangis terdapat 8 orang pemain putra dan 6 pemain

putri. Berapa pasangan ganda yang dapat dipilih untuk :

a. Ganda putra

b. Ganda putri

c. Ganda campuran

4. Dalam suatu ulangan seorang siswa harus menjawab 6 soal dari 8 soal

yang diberikan dimana 3 soal diantaranya wajib dikerjakan. Banyaknya

cara memilih soal-soal tersebut adalah?

LATIHAN

5. Tiga keping mata uang logam dilemparkan secara bersamaan. Hasil

yang mungkin muncul pada percobaan itu dapat dituliskan dalam

bentuk pasangan berurutan.

a. Berapa banyak titik sampel pada percobaan itu? Tuliskan ruang

sampelnya.

b. Tuliskan kejadian-kejadian berikut dengan menggunakan notasi

himpunan.

i. Kejadian munculnya dua sisi gambar.

ii. Kejadian munculnya dua sisi angka.

iii. Kejadian munculnya tiga sisi gambar.

iv. Kejadian munculnya tiga sisi angka

v. Kejadian munculnya ketiga sisi sama

vi. Kejadian munculnya paling tidak satu sisi gambar.

vii. Kejadian munculnya sekurang-kurangnya satu sisi angka.

viii. Kejadian munculnya paling banyak dua sisi angka.

Dalam menentukan banyaknya anggota kejadian, kadangkala kita tidak

selalu dapat mendaftar semua titik sampel dalam percobaan tersebut.

Untuk percobaan yang demikian kita dapat memanfaatkan aturan

perkalian atau rumus kombinasi.

Peluang Kejadian

Menentukan peluang suatu kejadian sama halnya dengan menentukan

besar kemungkinan munculnya kejadian tersebut. Peluang kejadian K,

dinotasikan dengan P(K) adalah banyak anggota kejadian K dibanding

dengan banyaknya anggota ruang sampel.

)(

)()(

Sn

KnKP

0 P(K) 1 berarti peluang suatu kejadian bernilai antara 0 dan 1

Jika P(K) = 0 berarti K adalah kejadian yang mustahil terjadi

Jika P(K) = 1 berarti K adalah kejadian yang pasti terjadi

Contoh 1:

Pada percobaan melempar dadu sebanyak satu kali, berapakah peluang

munculnya mata dadu ganjil?

Jawab :

Ruang Sampel

S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}

K = Kejadian muncul mata dadu

ganjil

K = {1, 3, 5}

)(

)()(

Sn

KnKP

2

1

6

3

Jadi Peluang kejadian muncul mata dadu ganjil

adalah ½

n(K)

=

3

n(S)

=

6

Contoh 2:

Dari seperangkat kartu bridge diambil tiga kartu sekaligus secara acak.

Tentukan peluang mendapatkan 3 kartu berwarna hitam.

Jawab :

Menentukan

n(K)

)(

)()(

Sn

KnKP

17

2

22100

2600

Jadi Peluang kejadian terambil 3 kartu hitam adalah

Banyak kartu hitam yang diambil =

Kartu hitam yang tersedia =

Banyaknya kejadian K yang mungkin =

n(K) =

3

26

263C

!3 )!326(

!26

= 2600

Menentukan

n(S) Banyak kartu hitam yang diambil =

Total kartu yang tersedia =

Ruang sampel K = n(S) =

3

52

523C

!3 )!352(

!52

=

22100

17

2

Kaidah pencacahan

Frekuensi Harapan

Jika percobaan dilakukan secara terus menerus secara berulang-

ulang maka frekuensi harapan muncul suatu kejadian akan semakin

besar. Frekuensi harapan kejadian K dinotasikan dengan Fh (K)

Misalkan pada suatu percobaan yang diulang sebanyak m kali dan

peluang kejadian K adalah P(K), frekuensi harapan kejadian K adalah

Fh (K) = m.P(K)

Kejadian majemuk terdiri dari :

• kejadian Bersama (Joint Event)

• kejadian saling lepas (Mutually Exclusive)

• kejadian saling bebas (Independent)

• kejadian bersyarat

Peluang Kejadian Saling Lepas

Misalkan pada percobaan melempar sebuah dadu sebanyak satu

kali. K1 adalah kejadian muncul mata dadu prima dan K2 adalah

kejadian muncul mata dadu kelipatan 3. Menentukan peluang

munculnya K1 atau K2 dilakukan dengan menggunakan rumus

peluang kejadian majemuk.

Dua kejadian K1 dan K2 yang dapat terjadi secara bersamaan disebut

kejadian

Bersama. Hal ini terjadi jika K1 K2

Misalkan pada percobaan melempar dadu sebanyak satu kali.

• K1 : kejadian munculnya mata dadu prima

• K2 : kejadian muncul mata dadu kelipatan 3.

1. Kejadian bersama

K1 = {2, 3, 5}

K2 = {3, 6} K1 K2 = 3

Peluang kejadian K1 atau K2 dinotasikan dengan P(K1 K2)

Pada kejadian berasama berlaku :

P(K1 K2) = P(K1) + P(K2) – P(K1

K2)

)(

)(

)(

)(

)(

)( 2121

Sn

KKn

Sn

Kn

Sn

Kn

Contoh :

Pada percobaan melempar sebuah dadu, K1 adalah kejadian muncul mata

dadu prima dan K2 adalah kejadian munculnya mata dadu kelipatan 3.

Tentukan:

a. Peluang munculnya K1 atau K2 jika percobaan dilakukan sebanyak satu

kali.

b. Ekspektasi munculnya K1 atau K2 jika percobaan diulang sebanyak 90

kali

1. Kejadian bersama

S =

K1 =

K2 =

K1 K2 =

P(K1 K2) = P(K1) + P(K2) – P(K1

K2)

)(

)(

)(

)(

)(

)( 2121

Sn

KKn

Sn

Kn

Sn

Kn

{1, 2, 3, 4, 5, 6}

{2, 3, 5}

{3, 6}

{3}

n(S) =

n(K1) =

n(K2) =

n(K1 K2) =

6

3

2

1

6

1

6

2

6

3

3

2

Jawab :

b. Frekuensi Harapan

jika percobaan

diulang 90 kali

Fh(K1 K2) = m.P(K1

K2)

= 60

3

290

a. Peluang muncul K1 atau K2 untuk 1 kali

percobaan

Dua kejadian yang tidak dapat terjadi secara bersamaan disebut kejadian

saling

lepas (Mutually Exclusive).

Misalkan pada percobaan melempar dadu sebanyak satu kali.

• K1 : kejadian munculnya mata dadu genap

• K2 : kejadian muncul mata dadu 5.

2. Kejadian saling lepas

K1 = {2, 4, 6}

K2 = {5} K1 K2 =

Peluang kejadian K1 atau K2 dinotasikan dengan P(K1 K2)

Pada kejadian saling lepas berlaku :

P(K1 K2) = P(K1) +

P(K2)

)(

)(

)(

)( 21

Sn

Kn

Sn

Kn

Contoh :

Dari seperangkat kartu bridge akan diambil satu kartu secara acak.

Tentukan:

a. Peluang terambilnya kartu bergambar atau kartu As.

b. Ekspektasi jika percobaan dilakukan sebanyak 65 kali.

2. Kejadian saling lepas

Banyak ruang sampel

P(K1 K2) = P(K1) +

P(K2)

)(

)(

)(

)( 21

Sn

Kn

Sn

Kn

n(S) =

52

4

52

12

Jawab :

b. Frekuensi Harapan

jika percobaan

diulang 65 kali

Fh(K1 K2) = m.P(K1

K2)

= 20

13

465

a. Peluang terambil kartu bergambar atau kartu

As

521C = 52

Misal K1 : Kejadian terambil kartu bergambar

n(K1) = 121C = 12

Misal K2 : Kejadian terambil kartu As

n(K2) = 41C = 4

13

4

Peluang muncul K1 atau K2

Dua kejadian yang tidak saling bergantung/mempengaruhi disebut

kejadian saling bebas (Independent). Misalkan pada percobaan

pelemparan sekeping mata uang logam dan sebuah dadu secara

bersamaan sebanyak satu kali.

• K1 : kejadian muncul sisi gambar pada uang logam

• K2 : kejadian muncul mata dadu genap.

3. Kejadian saling bebas

Peluang kejadian saling bebas K1 dan K2 dinotasikan dengan P(K1

K2)

P(K1 K2) = P(K1) .

P(K2)

)(

)(

)(

)(

2

2

1

1

Sn

Kn

Sn

Kn

Perhatikan bahwa munculnya sisi gambar pada uang logam tidak

mempengaruhi munculnya mata dadu genap, sehingga K1 dengan K2

disebut

Kejadian Saling Bebas (Independent)

Contoh :

Dalam sebuah kotak yang berisi 5 bola merah dan 4 bola biru, akan

diambil 2 bola satu demi satu secara acak tanpa pengembalian. Tentukan:

a. Peluang terambil bola pertama berwarna merah dan bola kedua biru,

b. Peluang terambil bola keduanya biru.

3. Kejadian saling bebas

Ruang sampel pengambilan pertama

n(S1) =

8

4

9

5

Jawab :

a. Peluang terambil bola pertama berwarna merah dan bola kedua

biru

91C = 9

K1 : Kejadian terambil bola merah

n(K1) = 51C = 5

Ruang sampel pengambilan kedua

n(S2) = 81C = 8

K2 : Kejadian terambil bola biru

n(K2) = 41C = 4

Peluang pertama K1 dan kedua K2

adalah : P(K1 K2) = P(K1) .

P(K2) = )(

)(

)(

)(

2

2

1

1

Sn

Kn

Sn

Kn

72

20

3. Kejadian saling bebas

Banyak ruang sampel pengambilan

n(S) =

8

3

9

4

b. Peluang terambil keduanya biru

91C = 9

K3 : Kejadian terambil bola biru

n(K3) = 41C = 4

Banyak ruang sampel pengambilan

n(S) = 81C = 8

K4 : Kejadian terambil bola biru

n(K4) = 31C = 3

Peluang pertama K3 dan kedua K4

adalah : P(K1 K2) = P(K1) .

P(K2) )(

)(

)(

)( 21

Sn

Kn

Sn

Kn

72

12

Peluang komplemen kejadian

Misalkan K adalah suatu kejadian. Peluang kejadian bukan K,

dinotasikan dengan P(Kc) atau P(K’) adalah banyaknya anggota

kejadian bukan K dibagi dengan banyaknya anggota ruang sampel.

Peluang kejadian bukan K disebut juga peluang komplemen kejadian.

)(

)()(

Sn

KnKP

cc

Selain dengan menggunakan banyknya anggota kejadian bukan K,

peluang komplemen K dapat juga ditentukan dengan menggunakan

banyaknya anggota kejadian K. )(1)( KPKP c

Contoh :

Pada seperangkat kartu bridge diambil satu kartu. Jika peluang

terambilnya kartu As adalah , tentukan peluang terambilnya kartu

bukan As ! 13

1

Jawab :

Misal K : Kejadian terambil kartu

As. )(1)( KPKP c Peluang terambil bukan kartu As

adalah 13

11

13

12

Peluang kejadian bersyarat

Kejadian bersyarat adalah dua kejadian pada suatu

percobaan, kejadian yang satu terjadi dengan syarat

kejadian yang lainnya telah terjadi.

Peluang kejadian A dengan syarat kejadian B telah terjadi

adalah

)(

)()/(

BP

BAPBAP

Contoh : Berdasarkan hasil 100 angket yang dilakukan untuk mengetahui respon

konsumen terhadap pasta gigi rasa jeruk (J) dan pasta gigi rasa

strawbery (S), diperoleh informasi sebagai berikut : 20 pria menyukai

rasa jeruk, 30 wanita menyukai rasa jeruk, 40 pria menyukai rasa

strawbery, dan 10 wanita menyukai rasa strawbery.

)(

)()|(

LP

LSPLSP

a. Apabila kita bertemu dengan seorang pria, berapa probabilitas ia

menyukai pasta gigi rasa strawbery?

Misal W = Wanita S = Suka pasta gigi strawberri

L = Pria J = Suka pasta gigi jeruk

Peluang menyukai pasta gigi rasa strawberri dengan syarat ia

seorang pria.

P(SL)

=

100

400,4

P(L)

=

100

600,6

6,0

4,00,6

7

)(

)()|(

WP

WJPWJP

Peluang ia menyukai pasta gigi rasa jeruk dengan syarat ia seorang

wanita.

P(JW)

=

100

300,3

P(W) = 100

400,4

4,0

3,00,7

5

b. Apabila kita bertemu dengan seorang wanita, berapa probabilitas ia

menyukai pasta gigi rasa jeruk?

b. Apabila kita bertemu dengan seorang yang menyukai pasta gigi rasa

jeruk, berapa probabilitas ia seorang pria...

)(

)()|(

JP

JLPJLP

Peluang ia seorang pria dengan syarat menyukai pasta gigi rasa

jeruk

P(LJ) = 100

200,2

P(J) = 100

500,5

5,0

2,00,4