penanaman mikroba

15
JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN PENANAMAN MIKROBA TANAH PADA MEDIA PDA O L E H NAMA : MHD FADLI NST NIM : 1109008817 PRODI : AGROEKOTEKNOLOGI GROUP : A LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA MEDAN

Upload: fadli-nasution

Post on 06-Aug-2015

350 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

MIKROBIOLOGI PERTANIAN

TRANSCRIPT

Page 1: PENANAMAN MIKROBA

JURNAL PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI PERTANIAN

PENANAMAN MIKROBA TANAH PADA MEDIA PDA

O

L

E

H

NAMA : MHD FADLI NST

NIM : 1109008817

PRODI : AGROEKOTEKNOLOGI

GROUP : A

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2012

Page 2: PENANAMAN MIKROBA

JURNAL PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI PERTANIAN

PENANAMAN MIKROBA TANAH PADA MEDIA PDA

O

L

E

H

NAMA : MHD FADLI NST

NIM : 1109008817

PRODI : AGROEKOTEKNOLOGI

GROUP/MEJA : A/01

Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk

Mengikuti Praktikum Mikrobiologi Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Islam

Sumatera Utara Medan

Asisten Nilai

1. Alam Sigit Satria ( )2. M.Iqbal

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2012

Page 3: PENANAMAN MIKROBA

PEMBIAKAN MIKROBA TANAH PADA MEDIA PDA

( Muhammad Fadli, 8817,2011, FP. UISU.)

ABSTRAK

Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup) dan logos(ilmu). Jadi mikrobiologi merupakan bidang ilmu biologi yang mengkaji tentang mikroba yang mencakup bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel seperti bakteri, alga, protozoa dan fungi mikroskopik, bahkan virus meskipun virus tidak termasuk sel sebab materi genetiknya hanya dibungkus oleh protein dan tidak memiliki kemampuan tumbuh secara mandiri. Di dalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang berada dalam laboratorium. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang fungsi dan sifat-sifat dari alat yang digunakan. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium kimia yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur dan pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes dan rak tabung.

KATA KUNCI : Mikrobiologi, Mikroskopik, Mikroba

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau Praktikan, dosen,

dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium Mikrobiologi tidak akan

lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia

baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya.

Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia.

Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat

yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrisi

yang diisyaratkan oleh bakteri atau jamur dan juga macam lingkungan fisik yang

menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya.

Page 4: PENANAMAN MIKROBA

Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat

yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan

mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan

kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Sedangkan mikroorganime

lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium

ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya.

TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk mengetahui dan mempelajari teknik penanaman mikroba

Page 5: PENANAMAN MIKROBA

TINJAUAN PUSTAKA

          Mikroorganisme yang ingin kita tumbuhkan, yang pertama harus dilakukan

adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan suatu medium

atau bahan yang akan digunakan. Air sangat penting bagi organisme bersel tunggal

sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel.

Pembuatan medium sebaiknya menggunakan air suling. Air sadah umumnya

mengandung ion kalsium dan magnesium yang tinggi. Pada medium yang

mengandung pepton dan ektrak daging, air dengan kualitas air sadah sudah dapat

menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan magnesium fosfat (Hadioetomo,

1993).

Pertumbuhan bakteri selain memerlukan nutrisi, juga memerlukan pH yang

tepat. Kebanyakan bakteri tidak dapat tumbuh pada kondisi yang terlalu basa, kecuali

Vibrio cholerae yang dapat hidup pada pH lebih dari 8. Suhu juga merupakan

variabel yang perlu dikendalikan. Kelompok terbesar yaitu mesofil, suhu optimum

untuk pertumbuhannya 20-40oC (Volk, 1993).

Menurut susunannya, media dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu media

alam,media semi sintetik, dan media sintetik. Dalam media alam, komponen nutrisi

tidak dapat diketahui dengan pasti setiap waktu karena dapat berubah-ubah dalam

bahan yang digunakan dan bergantung dari asalnya; sebagai contoh ialah kentang,

jagung, serangga, rambut dan sebagainya. Dalam media semi sintetik, selain bahan

hasil pertanian, digunakan pula zat-zat kimia yang komposisinya diketahui dengan

tepat (Dwidjoseputro, 1994).

Mikroorganisme tersebar di alam dengan berbagai macam jenis dan sifat

fisiologis yang beragam, dimana mikroorganisme tersebut mempunyai kebutuhan

akan nutrien yang berbeda-beda pula. Namun demikian susunan kimia selnya hampir

sama atau lebih sama, yaitu terdiri atas air yang merupakan bagian terbesar, yaitu 80-

90%, sedangkan sisanya berupa komponen lainnya seperti protoplasma, dinding sel,

Page 6: PENANAMAN MIKROBA

membran sitoplasma, cadangan makanan (lemak, polisakarida, polifosfat, protein, dan

lain-lain) yang berat keringnya kurang lebih 0-20% (Schegel, 1993).

Mikroorganisme dapat menggunakan makanan dalam bentuk padat dan dapat

pula yang hanya menggunakan bahan-bahan dalam bentuk cairan atau larutan.

Mikroorganisme yang menggunakan makanannya dalam bentuk padat tergolong tipe

holozoik. Mikroorganisme yang dapat menggunakan makanannya dalam bentuk

cairan atau larutan disebut holofitik. Ada beberapa mikroorganisme yang dapat

menggunakan makanannya dalam bentuk padatan, tetapi makanan tersebut

sebelumnya harus dicerna, di luar sel dengan bantuan enzim ekstraseluler (Lim,

1998).

Page 7: PENANAMAN MIKROBA

BAHAN Dan METODE

1. Pelaksanaan

Praktikum dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 23 November 2012 di Jalan

Karya Wisata Gedung Johor Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Islam

Sumatera Utara Medan.

2. Alat dan Bahan

Alat :- Jarum ose

- Cawan petri

- Bunsen

- Inkubator

Bahan :- Media PDA

- Media PSA

- Aluminium foil

- Kertas label

Page 8: PENANAMAN MIKROBA

3. Cara Kerja : Penanaman mikroba

- Mengambil jarum ose memanaskannya pada

bunsen kemudian menginokulasikan media PSA,

dengan mikroba tanah yang terdapat pada media

apel dan kentang

- Mengambil media PSA dengan jarum ose dan

meletakkannya ke media PDA dengan bentuk

segitiga

- Kemudian tutup kembali media PDA dengan cawan

petri dan tutup dengan aluminium foil dan diberi

label.

- Mengikubasikan mikroba selama lebih kurang 4

hari pada suhu kamar 250C.

- Mengamati setiap penampakan koloni yang tampak

dan mencatatnya

Page 9: PENANAMAN MIKROBA

HASIL Dan PEMBAHASAN

a. Hasil Praktikum

Media Apel

GAMBAR KETERANGAN

12

3

4

5

1. Media PDA

2. Cawan Petri

3. Tanah Sawah

4. Tanah Lapang

5. Tanah Sampah

Media Kentang

GAMBAR KETERANGAN

12

3

4

5

1. Media PDA

2. Cawan Petri

3. Tanah Sawah

4. Tanah Lapang

5. Tanah Sampah

Page 10: PENANAMAN MIKROBA

b. Pembahasan

Medium merupakan bahan yang digunakan untuk menumbuhkan

mikroorganisme diatas atau didalamnya, medium tersebut harus memenuhi syarat-

syarat, antara lain adalah harus mengandung semua  zat hara yang mudah digunakan

oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang

sesuai dengan kebutuhan mikroba yang akan ditumbuhkan, tidak mengandung zat-zat

yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, harus berada dalam keadaan steril

sebelum digunakan, agar mikroba yang di tumbuhkan dapat tumbuh dengan baik.

Di setiap tempat seperti dalam tanah, udara, maupun air selalu dijumpai

mikroba. Umumnya jumlah mikroba dalam tanah terutama tanah sampah lebih

banyak daripada di dalam air ataupun udara. Umumnya bahan organik maupun

anorganik lebih tinggi dalam tanah sehingga cocok untuk pertumbuhan mikroba

heterotrof maupun autotrof.

Keberadaan mikroba dalam tanah dipengaruhi oleh sifat kimia dan fisika

tanah. Komponen penyusun tanah yang terdiri atas pasir, debu, lempung dan bahan

organik maupun bahan penyemen lain membentuk struktur tanah. Struktur tanah akan

menentukan keberadaan oksigen dan lengas dalam tanah. Dalam hal ini akan

terbentuk lingkungan mikro dalam suatu tanah. Mikroba akan membentuk

mikrokoloni dalam struktur tanah tersebut, dengan tempat pertumbuhan tanah yang

sesuai dengan sifat mikroba dan lingkungan yang diperlukan.

Dalam suatu struktur tanah dapat dijumpai berbagai mikrokoloni, mikroba-

mikroba tersebut mempunyai kemampuan untuk merubah suatu senyawa lain menjadi

senyawa lain dalam rangka untuk mendapatkan energi dan nutrien. Demikian dengan

adanya mikroba tersebut, menyebaabkan terjadinya daur unsur-unsur seperti karbon,

nitrogen, fosfor, dan unsur lain di alam.

Page 11: PENANAMAN MIKROBA

KESIMPULAN Dan SARAN

Kesimpulan

1. Media biakan berfungsi untuk memberikan tempat dan kondisi yang

mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan dari mikroorganisme yang

ditumbuhkan.

2. Komposis media bahan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi

sterilisasi dilakukan bakteri demi mengoptimalkan pertumbuhannya, yang

mana tiap-tiap komposisi harus setimbang jumlahnya.

3. Di dalam media harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk

pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba

4. Media dibagi menjadi 3 berdasarkan komposisinya, yaitu alami, semi sintetik

dan sintetik

5. Media dibagi menjadi 3 berdasarkan konsistensinya, yaitu cair, padat, dan

setengah padat.

Saran

Sebelum digunakan sebaiknya alat-alat dan bahan yang akan digunakan harus

disterilkan terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi oleh mikroba yang tidak

diinginkan tumbuh pada tempat tersebut.

Page 12: PENANAMAN MIKROBA

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.

Hadioetomo, Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT Gramedia

Pustaka Utama : Jakarta

Lim,D, 1998, Microbiology, 2nd Edition, McGrow-hill book, New york.

Schegel, G.H. 1993. General Microbiologi seventh edition. Cambrige

University Press, USA.

Volk , W. A & Wheeler. M. F. 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5.

Erlangga, Jakarta.