pemindah bahan
DESCRIPTION
PEMINDAH BAHANTRANSCRIPT
JENIS JENIS TALI DAN RANTAI
1.RANTAI LASAN
Rantai lasan (weldeD) terbuat dari jalinan baja oval yang berurutan . Ukuran utama mata
rantai adalah:kisar(t),sama dengan panjang bagian dalam mata rantai,lebar luar (B),dan
diameter(d).Tergantung pada perbandingan kisar dan diameter batang rantai ,rantai lasan
diklasifikasikan menjadi rantai mata pendek(t≤3d) dan rantai mata panjang (t>3d)
Rantai lasan terbuat dari baja Ct.2 dan Ct.3.*Mata rantai untuk rantai lasan di bentuk
dengan berbagai macam metode .Metode yang paling umum di gunakan adalah pengelasan
tempa dan pengelasan tahanan listrik.Dengan pengelasn tempa mata rantai di buat dari satu
batang baja,sedangkan bila menggunakn las tahanan listrik mata rantai terbuat dari dua potong
baja lengkung yang di las temu.Pengelasan di lakukan pada bagian yang lurus dari mata rantai
tersebut . Pengelasan tahanan listrik menghasilkan rantai yang lebih tepat dengan kekuatan yang
lebih tinggi. Rantai lasan harus di uji dengan beban satu setengah kali beban putusnya ;tidak ada
perubahan permanen yang diizinkan setelah pengujian . Rantai lasan di gunakan untuk mesin
pengangkat kapasitas kecil (katrol ,Derek,dan crane yang di gerakkan tangan )sebagai perabot
pengangkat utama,khususnya sebagai anduh(sling) untuk menggantung muatan pada kait atau
alat lainnya.
Rantai lasan mempunyai kelemahan yakni berat,rentan terhadap sentuhan dan beban
lebih,kerusakan yang tiba-tiba(tidak ada tanda),keausan yang berlebihan pada sambungan
antarmata rantai,dan hanya di gunakan untuk kecepatan rendah.
Keunggulannya ialah fleksibel untuk semua arah ,dapat menggunakkan puli dan drum
dengan diameter yang kecil serta desain dan pembuatan yang sederhana
Rantai lasan ini hanya di gunakan dalam beberapa mekanisme yang di gerakkan oleh tangan
diameter drum dan puli(D) yang di lingkari oleh rantai yang tidak lebih kecil dari 20d(d adalah
diameter batang rantai ).Bila digunakan untuk mekanisme yang di gerakkan dengan tenaga
daya ,diameter puli dan drumnya tidak boleh kurang dari 30d
Rantai lasan di uji tarik dengan tegangan aman yang lebih kecil ,mengingat sifat statis tak tentu
mata rantai terhadap tegangan internal dan adanya tegangan lentur tambahan ketika rantai
melewati puli dan drum.
2.RANTAI ROL
Rantai rol terdiri atas pelat yang di hubung –engselkan oleh pena .Rantai untuk beban
ringan terbuat dari dua keeping plat saja ,sedangkan untuk beban berat dapat menggunakkan
sampai 12 keping pelat .Pelat dapat di paskan pada pena dengan mengupset (memekarkan
ujung)pena .Metode ini digunakan untuk rantai dengan beban ringan. Untuk rantai yang
menerima beban berat , ditambahkan cincin di bawah ujung pena yang diupset. Pengikat pena
belah dengan cincin atau penah belah saja digunakan bila rantai harus sering lepas hubunganya .
Sebagai perabot pengangkat , rantai rol sering dipakai pada katrol yang digerakkan tangan. Sedang
yang berpeng-gerak tenaga daya digunakan untuk Derek dan mekanisme pengangkat dan kapa-
sitas angkat yang tinggi dan beroperasi hanya pada kecepatan rendah dan pada jalur pandu. Akan
tetapi, dewasa ini, rantai rol sudah banyak digantikan oleh tali kawat baja pada mekanisme
penggerak daya . Rantai rol mempunyai beberapa keunggulan dibadingkan dengan rantai lasan.
Karena rantai rol padat muka keandalan operasinya jauh lebih tinggi dibandingakan lasan Rantai
rol mempunyai kefleksibelan yang baik sehingga dapat dipakai pada sprocket dengan diameter
lebih kecil dan jumlah gigi yang lebih sedikit. Hal ini akan mengurangi ukuran mekanisme dan
sekaligus mengurangi harganya. Juga, gesekan pada rantai rol jauh lebih kecil dibandingkan
dengan rantai lasan dengan kapasitas yang sama .
Sebaiknya rantai rol tidk digunakan untuk mengangkat beban yang membentuk sudut
dengn bidang rotasi mata rantainya . Tegangan lentur yang tinggi akan terjadi pada pelat yang
akan merusak pinnya. Juga tidak boleh digunakan pada lingkungan yang berdebu, karena
sambungan rantainya peka terhadap kikisan debu. Akibatnya rantai ini tidak digunakan untuk
Derek dan crane yang bekerja di tempat terbuka.
3.TALI RAMI
Tali rami hanya cocok di gunakan untuk mesin pengangkat yang di gerakkan tangan (puli
tali)karena sifat mekanisnya yang lemah (cepat aus,kekuatan yang rendaah ,mudah rusak oleh
benda tajam ,pengaruh lingkungan ,dan sebagainya).Diameter minimal puli tali adalah 10d(d
adalah diameter nominal tali).Tali rami terutama di gunakan untuk mengikat muatan ke
pegangan pengangkat(kait dan yang lainnya ).Tali rami harus memenuhi standar Negara dan
terbentuk dari tiga untai rami dan tiap untai terdiri atas beberapa serabut yang berbeda .Arah
lilitan untaian harus berlawanan dengan serabut
Berdasarkan metode pembuatan jumlah untaian tali rami dikelompokan menjadi tali polos dan
tali kabel Yang terakhir terbuat dari lilitan 3 buah tali yang berbeda Tali sering dicelupkan pada
aspal untuk mengurangi pelapukan. Walupun tali rami yang dicelupkan pada aspal lebih tahan
terhadap pengaruh cuaca , namun jauh lebih berat dan lebih kurang fleksibel dan kekuatanya
berkurang 20% dibanding tali biasa. Kekuatan putusnya membagi tali rami menjadi dua kelas :
kelas 1 dan kelas 2 . Untuk mekanisme pengangkat , baik tali pengikat maupun pengangkat,
harus menggunakan tali kelas 1.
Pemilihan tali rami . Tali rami dipilih hanya berdasarkan kekuatan tariknya berdasarkan rumus :
S = π d2
4 σ br
Dengan:
d = diameter keliling dari untai dalam cm
S = beban pada tali dalam kg
Kekuatan tegangan putus tali rami untuk pengangkat per sentimeter persegi luas penampang
dari diameter nominal yakni diameter d termasuk ruang kosong tali rami adalah sebesar
=100kg/cm untuk tali putih (tanpa aspal ) dan untuk tali dan aspal. Sehingga rumus untuk
perabot pengangkat dari tali rami dapat diubah menjadi :
untuk tali putih S = 0.785d2
untuk tali yang diaspal S = 0.705 d2
Dengan d dalam mm dan S dalam Kg.
4. TALI BAJA
Tali baja digunakan secara luas pada mesin –mesin pengangkut sebagai perabot pengangkat
Dibandingkan dengan rantai, tali baja mempunyai keunggulan sebagai berikut :
1) lebih ringan ;
2) lebih tahan terhadap sentakan ;
3) operasi tenang walaupun pada kecepatan operasi tinggi ;
4) keandalan operasi yang lebih tinggi ;
dan kelemahan tali baja dibandingkan dengan rantai adalah:
1. tidak tahan terhadap korosi
2. sukar untuk ditekuk-tekuk, sehingga memerlukan drum atau teromol penggulung yang besar
3. dapat mulur atau memanjang
4. cenderung untuk berputar atau memuntir
Kerusakan pada rantai akan terjadi tiba-tiba sedangkan pada tali baja kawat pada bagian
luar akan mengalami keausan yang lebih parah dan putus lebih dahulu dibandingkan dengan
bagian dalamnya . Sehingga bila bagian luar talikawatnya mulai terputus putus jauh sebelum putus
dan menandakan tali baja tersebut perlu diganti . Tali baja lebih murah harganya dibandingkan
dengan rantai, tetapi memerlukan diameter drum yang lebih besar sehinngga mekanisme
pengangkat lebih besar dan berat .
Tali baja terbuat dari kawat baja dengan kekuatan σ= 130 sampai 200 kg/mm2 .
Didalam proses pembuatannya kawat baja diberi perlakuan panas tertentu dan digabung dengan
penarikan dingin sehingga menghasilkan sifat mekanis kawat baja yang tinggi
Dibagian dalam tali baja terdapat inti yang terbuat dari serat Hennep Manila (Manila Hennep Core)
atau kadang – kadang dibuat dari logam yang lunak atau kadang -kadang sama sekali tidak ada
intinya. Inti kabel tersebut digunakan agar tali baja lebih fleksibel, tidak kaku.
Gambar 1 bentuk penampang lintang dari suatu tali baja
Gambar 2 jenis tali baja berdasarkan penyusunan seratnya
Gambar 3 Cara mengukur diameter luar tali yaitu dengan mengukur dua untaian yang berlawanan
letaknya
Pemilihan tali baja
Fenomena yang sangat rumit terjadi dalam pengoperasian tali karena banyak parameter yang
tidak dapat ditentukan dengan tepat. Setiap kawat dalam tali yang ditekuk mengalami tegangan
yang rumit yang merupakan gabungan tegangan tarik lentur dan punter serta ditambah dengan
saling menekan dan bergesek diantara kawat dan untaian. Berikut ini disajikan table pemilihan tali
baja
Faktor
mula mula
dari
keamanan
tali
terhadap
tegangan
KONSTRUKSI TALI
6 X 19 = 114 + 1C 6 X 37 = 222 + 1 C 6 X 61 = 366 +1 C 18 X 17 = 342 + 1 C
Posisi
berpotongan
Posisi
sejajar
Posisi
berpotongan
Posisi
sejaja
r
Posisi
berpotongan
Posisi
sejajar
Posisi
berpotongan
Posisi
sejajar
Jumlah serat yang patah pada panjang tertentu setelah tali dibuang
Kurang 6
6
Di atas 7
12
14
16
6
7
8
22
26
30
11
13
15
36
38
40
18
19
20
36
38
40
18
19
20