pemikiran mengenai negara i politik

30
PEMIKIRAN MENGENAI PEMIKIRAN MENGENAI NEGARA NEGARA KARYA-KARYA AHLI SEJARAH KARYA-KARYA AHLI SEJARAH WARISAN KESUSASTRAAN WARISAN KESUSASTRAAN HARDIANSYAH, S.IP, HARDIANSYAH, S.IP, M.I.Kom M.I.Kom

Upload: sandy-kurniawan

Post on 19-Aug-2015

44 views

Category:

Education


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemikiran mengenai negara I Politik

PEMIKIRAN MENGENAI PEMIKIRAN MENGENAI NEGARA NEGARA

KARYA-KARYA AHLI KARYA-KARYA AHLI SEJARAH SEJARAH

WARISAN KESUSASTRAANWARISAN KESUSASTRAAN

HARDIANSYAH, S.IP, HARDIANSYAH, S.IP, M.I.KomM.I.Kom

Page 2: Pemikiran mengenai negara I Politik
Page 3: Pemikiran mengenai negara I Politik
Page 4: Pemikiran mengenai negara I Politik
Page 5: Pemikiran mengenai negara I Politik

KARYA SASTRAKARYA SASTRA

Page 6: Pemikiran mengenai negara I Politik

Arthasastra KautilyaArthasastra Kautilya

BBuku Arthasastra juga fokus pada uku Arthasastra juga fokus pada kajian-kajian politik dan hubungan kajian-kajian politik dan hubungan internasional internasional

Kautilya membahas tentang enam Kautilya membahas tentang enam kebijakan politik luar negeri dan kebijakan politik luar negeri dan diskursus perang yang telah menjadi diskursus perang yang telah menjadi fokus analisis studi hubungan fokus analisis studi hubungan internasional. internasional.

Page 7: Pemikiran mengenai negara I Politik

Kautilya atau Canakya, dikenal juga dengan Kautilya atau Canakya, dikenal juga dengan nama Vishnugupta, adalah seorang menteri nama Vishnugupta, adalah seorang menteri negara, ahli politik, tokoh agamawan (Brahmana), negara, ahli politik, tokoh agamawan (Brahmana), yang menulis karya agung yang menulis karya agung ArthasastraArthasastra. .

Arthasastra ditulis pada tahun 300 SM atau Arthasastra ditulis pada tahun 300 SM atau sekitar 2000 tahun silam dan telah disebut dalam sekitar 2000 tahun silam dan telah disebut dalam banyak kitab-kitab klasik dan sastra Hindu banyak kitab-kitab klasik dan sastra Hindu (seperti Vishnu Purana, Kamandaka – Nitisara, (seperti Vishnu Purana, Kamandaka – Nitisara, Panchatantra, dll), namun baru ditemukan oleh Panchatantra, dll), namun baru ditemukan oleh Dr. Shamasastry, Director of Archeological Dr. Shamasastry, Director of Archeological Research in Mysore, India, dan kemudian Research in Mysore, India, dan kemudian dipublikasikan pada tahun 1905. dipublikasikan pada tahun 1905.

Page 8: Pemikiran mengenai negara I Politik

Arthasastra ditulis Kautilya sebagai upaya Arthasastra ditulis Kautilya sebagai upaya untuk menghimbau para pemimpin untuk menghimbau para pemimpin bagaimana caranya mengelola negara. bagaimana caranya mengelola negara.

Kautilya menjelaskan setidaknya 9 bidang Kautilya menjelaskan setidaknya 9 bidang keilmuan yang mesti diperhatikan oleh keilmuan yang mesti diperhatikan oleh para pemimpin seperti politik-tata negara para pemimpin seperti politik-tata negara dan hubungan internasional, intelijen, dan hubungan internasional, intelijen, kepemimpinan, ekonomi, hukum, filsafat, kepemimpinan, ekonomi, hukum, filsafat, pengobatan (kesehatan), ilmu magis, dan pengobatan (kesehatan), ilmu magis, dan metode ilmu. metode ilmu.

Page 9: Pemikiran mengenai negara I Politik

Pada masa hidupnya, Kautilya diangkat dan Pada masa hidupnya, Kautilya diangkat dan dipercaya sebagai penasihat bagi Raja India dipercaya sebagai penasihat bagi Raja India Chandragupta. Kautilya menawarkan Chandragupta. Kautilya menawarkan Arthasastra sebagai bahan diskusi studi Arthasastra sebagai bahan diskusi studi strategis tentang perang dan diplomasi. strategis tentang perang dan diplomasi. Arthasastra ditulis Kautilya untuk rajanya Arthasastra ditulis Kautilya untuk rajanya agar dapat menaklukkan dunia, melalui agar dapat menaklukkan dunia, melalui pembelajaran tentang “bagaimana pembelajaran tentang “bagaimana mengalahkan musuh-musuh raja dan mengalahkan musuh-musuh raja dan memerintah atas nama kepentingan memerintah atas nama kepentingan umum”. umum”.

Page 10: Pemikiran mengenai negara I Politik

Mengenal Arthasastra Mengenal Arthasastra KautilyaKautilya

Arthasastra adalah kitab yang ditulis oleh Arthasastra adalah kitab yang ditulis oleh Kautilya sekitar 2000 tahun silam (300 Kautilya sekitar 2000 tahun silam (300 SM). Sewaktu menutup karyanya, Kautilya SM). Sewaktu menutup karyanya, Kautilya menyatakan “sumber kehidupan umat menyatakan “sumber kehidupan umat manusia adalah manusia adalah ArthaArtha (kesejahteraan), (kesejahteraan), dengan kata lain adalah Bumi dengan dengan kata lain adalah Bumi dengan (segala isinya) yang didiami manusia. (segala isinya) yang didiami manusia.

Ilmu yang mencakup cara untuk mencapai Ilmu yang mencakup cara untuk mencapai dan melindungi Bumi adalah dan melindungi Bumi adalah ArthasastraArthasastra, , ilmu politik” ilmu politik”

Page 11: Pemikiran mengenai negara I Politik

Kautilya menulis Arthasastra tentu Kautilya menulis Arthasastra tentu beralasan, yakni sebagai buku pegangan beralasan, yakni sebagai buku pegangan bagi para raja India dalam menjalankan bagi para raja India dalam menjalankan kekuasaannya. Karena bukunya tersebut, kekuasaannya. Karena bukunya tersebut, Kautilya diangkat oleh raja India Kautilya diangkat oleh raja India Chandragupta Maurya (317-293 SM) Chandragupta Maurya (317-293 SM) sebagai ahli strategi, kanselir atau sebagai ahli strategi, kanselir atau semacam perdana menteri. semacam perdana menteri.

Sejak saat itu Chandragupta dan Kautilya Sejak saat itu Chandragupta dan Kautilya bekerja bersama dalam menaklukan bekerja bersama dalam menaklukan wilayah-wilayah India yang dikuasai oleh wilayah-wilayah India yang dikuasai oleh Yunani melalui metode Arthasastra. Yunani melalui metode Arthasastra.

Page 12: Pemikiran mengenai negara I Politik

Arthasastra adalah buku yang ditulis oleh Arthasastra adalah buku yang ditulis oleh Kautilya untuk membantu raja Kautilya untuk membantu raja Chandragupta dalam mengelola negara. Chandragupta dalam mengelola negara. Arthasastra telah membawa Raja Arthasastra telah membawa Raja Chandragupta ke era kejayaan. Melalui Chandragupta ke era kejayaan. Melalui strategi enam kebijakan politik luar negeri strategi enam kebijakan politik luar negeri dan strategi perang yang terkonsep dengan dan strategi perang yang terkonsep dengan rapi, Chandragupta berhasil menaklukan rapi, Chandragupta berhasil menaklukan dunia (dalam batas-batas wilayah dunia (dalam batas-batas wilayah tradisional India), mulai dari wilayah India tradisional India), mulai dari wilayah India Barat (Punjab dan Sindh), Himalaya, selatan Barat (Punjab dan Sindh), Himalaya, selatan samudera Hindia (Indian Ocean), dan dari samudera Hindia (Indian Ocean), dan dari Laut Arabia menuju Teluk Bengal. Laut Arabia menuju Teluk Bengal.

Page 13: Pemikiran mengenai negara I Politik

Dharma Sastra Dharma Sastra

Kitab Dharma Sutra, isinya Kitab Dharma Sutra, isinya menguraikan tentang berbagai menguraikan tentang berbagai macam aspek mengenai peraturan macam aspek mengenai peraturan hidup bermasyarakat dan bernegara. hidup bermasyarakat dan bernegara.

Page 14: Pemikiran mengenai negara I Politik

Orang yang disebut sebagai penulis kitab Dharma Orang yang disebut sebagai penulis kitab Dharma sastra adalah Bhagawan Manu, Bhagawan sastra adalah Bhagawan Manu, Bhagawan Apastamba, Bhagawan Bhaudayana, Bhagawan Apastamba, Bhagawan Bhaudayana, Bhagawan Harita, Bhagawan Wisnu, Bhagawan Wasistha, Harita, Bhagawan Wisnu, Bhagawan Wasistha, Bhagawan Waikanasa, Bhagawan Sanskha, Bhagawan Waikanasa, Bhagawan Sanskha, Bhagawan Yajnawalkya, dan Bhagawan Parasara. Bhagawan Yajnawalkya, dan Bhagawan Parasara.

Dari nama-nama orang suci penulis sastra Dari nama-nama orang suci penulis sastra tersebut, yang paling terkenal adalah Bhagawan tersebut, yang paling terkenal adalah Bhagawan Manu. Karya sastra beliau dibidang Manawa Manu. Karya sastra beliau dibidang Manawa Dharma Sastra ditulis oleh Bhagawan Bhrgu. Dharma Sastra ditulis oleh Bhagawan Bhrgu.

Ajaran yang termuat dalam kitab Manawa Ajaran yang termuat dalam kitab Manawa Dharma Sastra yang ditulis oleh Bhagawan Bhrgu Dharma Sastra yang ditulis oleh Bhagawan Bhrgu menyebar diseluruh pelosok dunia seperti : India, menyebar diseluruh pelosok dunia seperti : India, Campa, kamboja, Thailand, dan hingga ke Campa, kamboja, Thailand, dan hingga ke Indonesia. Indonesia.

Page 15: Pemikiran mengenai negara I Politik

NAGARAKRTAGAMANAGARAKRTAGAMA

Page 16: Pemikiran mengenai negara I Politik

SUTASOMASUTASOMA

Page 17: Pemikiran mengenai negara I Politik

MAHABARATHAMAHABARATHA

Page 18: Pemikiran mengenai negara I Politik

Babad Tanah Jawi: Babad Tanah Jawi: Pajajaran dumugi MataramPajajaran dumugi Mataram

Manuskrip Manuskrip Babad Tanah JawiBabad Tanah Jawi berupa macapat mempunyai berupa macapat mempunyai arti yang sangat penting dalam mengungkapkan nilai-nilai arti yang sangat penting dalam mengungkapkan nilai-nilai pendidikan, moral keagamaan, kemanusiaan, dan berbagai pendidikan, moral keagamaan, kemanusiaan, dan berbagai nasehat yang sangat berguna dalam pembinaan nasehat yang sangat berguna dalam pembinaan kepribadian bangsa. Naskah ini telah mampu memberikan kepribadian bangsa. Naskah ini telah mampu memberikan konstribusi dalam pengembangan kebudayaan daerah, konstribusi dalam pengembangan kebudayaan daerah, sehingga dapat memperkaya nilai dan runtutan sehingga dapat memperkaya nilai dan runtutan kesejarahan Jawa, terutama peristiwa yang terjadi di pulau kesejarahan Jawa, terutama peristiwa yang terjadi di pulau Jawa. Jawa.

Dokumentasi historik yang menceritakan leluhur Dokumentasi historik yang menceritakan leluhur masyarakat Jawa. Keteladanan, keutamaan, keagungan, masyarakat Jawa. Keteladanan, keutamaan, keagungan, kemakmuran, kepahlawanan dan kesaktian manusia Jawa kemakmuran, kepahlawanan dan kesaktian manusia Jawa kuno diulas secara tuntas serta jelas. Warisan kejayaan kuno diulas secara tuntas serta jelas. Warisan kejayaan mereka hingga kini dapat disaksikan dengan adanya mereka hingga kini dapat disaksikan dengan adanya bangunan candi, kraton dan petilasan. Kehidupan bangunan candi, kraton dan petilasan. Kehidupan masyarakat Jawa yang begitu gemilang tersebut dapat masyarakat Jawa yang begitu gemilang tersebut dapat digunakan sebagai digunakan sebagai kaca benggalakaca benggala bagi generasi sekarang. bagi generasi sekarang.

Page 19: Pemikiran mengenai negara I Politik

Babad Tanah JawiBabad Tanah Jawi berhalaman 711 halaman ini-di berhalaman 711 halaman ini-di hadapan pada kali ini menceritakan sejarah hadapan pada kali ini menceritakan sejarah kerajaan-kerajaan Jawa mulai dari abad ke-14 kerajaan-kerajaan Jawa mulai dari abad ke-14 sampai dengan awal abad ke-17. Mulai dari sampai dengan awal abad ke-17. Mulai dari Pajajaran, Majapahit, Demak, Pajang, hingga Pajajaran, Majapahit, Demak, Pajang, hingga Mataram. Mataram.

Mulai akhir kerajaan Pajajaran di bawah Prabu Mulai akhir kerajaan Pajajaran di bawah Prabu Harjakusuma (kemudian Mundhingsari, Harjakusuma (kemudian Mundhingsari, Mundhingwangi, Sri Ciliawan dan Arya Bangah Mundhingwangi, Sri Ciliawan dan Arya Bangah dan berakhir dengan peperangan antara pasukan dan berakhir dengan peperangan antara pasukan Mataram yang pada saat itu di bawah Mataram yang pada saat itu di bawah Panembahan Seda di Krapyak dengan pasukan Panembahan Seda di Krapyak dengan pasukan Adipati Demak yang tak lain Pangeran Puger-Adipati Demak yang tak lain Pangeran Puger-kakak raja Mataram sekitar awal abad 16-17 kakak raja Mataram sekitar awal abad 16-17

Page 20: Pemikiran mengenai negara I Politik

Masa keemasan tanah Jawa pernah Masa keemasan tanah Jawa pernah diwujudkan dengan tampilnya kerajaan-diwujudkan dengan tampilnya kerajaan-kerajaan besar. Misalnya kerajaan kerajaan besar. Misalnya kerajaan Pajajaran, Majapahit, Demak, Pajang dan Pajajaran, Majapahit, Demak, Pajang dan Mataram. Para Raja beserta punggawanya Mataram. Para Raja beserta punggawanya berhasil mengangkat harkat dan martabat berhasil mengangkat harkat dan martabat negaranya. negaranya.

Rakyat hidup makmur aman dan damai. Di Rakyat hidup makmur aman dan damai. Di dalam dan di luar negeri, eksistensinya dalam dan di luar negeri, eksistensinya cukup berwibawa dan disegani. cukup berwibawa dan disegani.

Page 21: Pemikiran mengenai negara I Politik

SATU ASPEK ATAU UNSUR SATU ASPEK ATAU UNSUR DARI POLITIKDARI POLITIK

NEGARA (STATE)NEGARA (STATE) KEKUASAAN (POWER)KEKUASAAN (POWER) PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

(DECISION MAKING)(DECISION MAKING) KEBIJAKAN (POLICY, BELEID)KEBIJAKAN (POLICY, BELEID) PEMBAGIAN (DISTRIBUTION) ATAU PEMBAGIAN (DISTRIBUTION) ATAU

ALOKASI (ALLOCATION)ALOKASI (ALLOCATION)

Page 22: Pemikiran mengenai negara I Politik

NEGARANEGARA

ADALAH SUATU ORGANISASI DALAM ADALAH SUATU ORGANISASI DALAM SUATU WILAYAH YANG MEMILIKI SUATU WILAYAH YANG MEMILIKI KEKUASAAN TERTINGGI YANG SAH KEKUASAAN TERTINGGI YANG SAH DAN DITAATI OLEH RAKYATNYA.DAN DITAATI OLEH RAKYATNYA.

J. BARENTS, DALAM J. BARENTS, DALAM ILMU POLITIKAILMU POLITIKA: : “ILMU POLITIK ADALAH ILMU YANG “ILMU POLITIK ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI KEHIDUPAN MEMPELAJARI KEHIDUPAN BERMASYARAKAT... DENGAN BERMASYARAKAT... DENGAN NEGARA SEBAGAI BAGIANNYANEGARA SEBAGAI BAGIANNYA

Page 23: Pemikiran mengenai negara I Politik

KEKUASAANKEKUASAAN

ADALAH KEMAMPUAN SESEORANG ADALAH KEMAMPUAN SESEORANG ATAU SUATU KELOMPOK UNTUK ATAU SUATU KELOMPOK UNTUK MEMENGARUHI PERILAKU MEMENGARUHI PERILAKU SESEORANG ATAU KELOMPOK LAIN, SESEORANG ATAU KELOMPOK LAIN, SESUAI KEINGINAN PARA PELAKUSESUAI KEINGINAN PARA PELAKU

HAROLD D. LASWELL DAN A. KAPLAN HAROLD D. LASWELL DAN A. KAPLAN DALAM DALAM POWER AND SOCIETYPOWER AND SOCIETY: “ILMU : “ILMU POLITIK MEMPELAJARI PEMBENTUKAN POLITIK MEMPELAJARI PEMBENTUKAN DAN PEMBAGIAN KEKUASAAN.”DAN PEMBAGIAN KEKUASAAN.”

Page 24: Pemikiran mengenai negara I Politik

PENGAMBILAN KEKUASAANPENGAMBILAN KEKUASAAN

KEPUTUSAN (DECISION) ADALAH HASIL KEPUTUSAN (DECISION) ADALAH HASIL DARI MEMBUAT PILIHAN DI ANTARA DARI MEMBUAT PILIHAN DI ANTARA BEBERAPA ALTERNATIF, SEDANGKAN BEBERAPA ALTERNATIF, SEDANGKAN ISTILAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISTILAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION MAKING) MENUNJUK PADA (DECISION MAKING) MENUNJUK PADA PROSES YANG TERJADI SAMPAI PROSES YANG TERJADI SAMPAI KEPUTUSAN ITU TERCAPAI.KEPUTUSAN ITU TERCAPAI.

KARL W. DEUTSCH BERPENDAPAT: POLITIK KARL W. DEUTSCH BERPENDAPAT: POLITIK ADALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN ADALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN MELALUI SARANA UMUM.MELALUI SARANA UMUM.

Page 25: Pemikiran mengenai negara I Politik

KEBIJAKAN UMUM KEBIJAKAN UMUM (PUBLIC POLICY, BELEID)(PUBLIC POLICY, BELEID)

KEBIJAKAN (POLICY) ADALAH SUATU KEBIJAKAN (POLICY) ADALAH SUATU KUMPULAN KEPUTUSAN YANG KUMPULAN KEPUTUSAN YANG DIAMBIL OLEH SEORANG PELAKU DIAMBIL OLEH SEORANG PELAKU ATAU KELOMPOK POLITIK, DALAM ATAU KELOMPOK POLITIK, DALAM USAHA MEMILIH TUJUAN DAN CARA USAHA MEMILIH TUJUAN DAN CARA UNTUK MENCAPAI TUJUAN ITU.UNTUK MENCAPAI TUJUAN ITU.

DAVID EASTON: ILMU POLITIK DAVID EASTON: ILMU POLITIK ADALAH STUDI MENGENAI ADALAH STUDI MENGENAI TERBENTUKNYA KEBIJAKAN UMUM.TERBENTUKNYA KEBIJAKAN UMUM.

Page 26: Pemikiran mengenai negara I Politik

PEMBAGIAN (DISTRIBUTION) PEMBAGIAN (DISTRIBUTION) ATAU ALOKASIATAU ALOKASI

IALAH PEMBAGIAN DAN PENJATAHAN IALAH PEMBAGIAN DAN PENJATAHAN NILAI-NILAI (VALUES) DALAM NILAI-NILAI (VALUES) DALAM MASYARAKAT.MASYARAKAT.

HAROLD D. LASWELL DALAM BUKU HAROLD D. LASWELL DALAM BUKU WHO GETS WHAT, WHEN, HOW WHO GETS WHAT, WHEN, HOW MENGATAKAN: “POLITIK ADALAH MENGATAKAN: “POLITIK ADALAH MASALAH SIAPA MENDAPAT ADA, MASALAH SIAPA MENDAPAT ADA, KAPAN DAN BAGAIMANA.”KAPAN DAN BAGAIMANA.”

Page 27: Pemikiran mengenai negara I Politik

BIDANG-BIDANG ILMU BIDANG-BIDANG ILMU POLITIKPOLITIK

DALAM DALAM CONTEMPORARY POLITICAL CONTEMPORARY POLITICAL SCIENCESCIENCE, TERBITAN UNESCO 1950, , TERBITAN UNESCO 1950, ILMU POLITIK DIBAGI DALAM EMPAT ILMU POLITIK DIBAGI DALAM EMPAT BIDANG.BIDANG.

Page 28: Pemikiran mengenai negara I Politik

TEORI POLITIK: (TEORI POLITIK, TEORI POLITIK: (TEORI POLITIK, SEJARAH PERKEMBANGAN IDE-IDE SEJARAH PERKEMBANGAN IDE-IDE POLITIK)POLITIK)

LEMBAGA-LEMBAGA POLITIK: (UUD, LEMBAGA-LEMBAGA POLITIK: (UUD, PEMERINTAHAN NASIONAL, PEMERINTAHAN NASIONAL, PEMERINTAHAN DAERAH DAN LOKAL, PEMERINTAHAN DAERAH DAN LOKAL, FUNGSI EKONOMI DAN SOSIAL DARI FUNGSI EKONOMI DAN SOSIAL DARI PEMERINTAH, PERBANDINGAN PEMERINTAH, PERBANDINGAN LEMBAGA-LEMBAGA POLITIK)LEMBAGA-LEMBAGA POLITIK)

Page 29: Pemikiran mengenai negara I Politik

PARTAI-PARTAI, GOLONGAN-PARTAI-PARTAI, GOLONGAN-GOLONGAN (GROUPS), DAN GOLONGAN (GROUPS), DAN PENDAPAT UMUM (PARTAI-PARTAI PENDAPAT UMUM (PARTAI-PARTAI POLITIK, GOLONGAN-GOLONGAN POLITIK, GOLONGAN-GOLONGAN DAN ASOSIASI-ASOSIASI, PARTISIPASI DAN ASOSIASI-ASOSIASI, PARTISIPASI WARGA NEGARA DALAM WARGA NEGARA DALAM PEMERINTAH DAN ADMINISTRASI, PEMERINTAH DAN ADMINISTRASI, PENDAPAT UMUM)PENDAPAT UMUM)

Page 30: Pemikiran mengenai negara I Politik

HUBUNGAN INTERNASIONAL (POLITIK HUBUNGAN INTERNASIONAL (POLITIK INTERNASIONAL, ORGANISASI-INTERNASIONAL, ORGANISASI-ORGANISASI DAN ADMINISTRASI ORGANISASI DAN ADMINISTRASI INTERNASIONAL, HUKUM INTERNASIONAL, HUKUM INTERNASIONAL)INTERNASIONAL)