pembinaan masyarakat

Upload: iwan-hermawan

Post on 08-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/6/2019 Pembinaan Masyarakat

    1/3

    PEMBINAAN MASYARAKAT(Tafsir Q.S. Al-Hujurat/49: 9-13 dan Q.S. Al-Nahl/16: 91-92)

    A. Pendahuluan

    Manusia merupakan makhluk individual juga sekaligus makhluk sosial yang

    senantiasa dan harus berinteraksi dengan manusia lainnya, dan membutuhkan

    lingkungan di mana ia berada.

    Setiap manusia menginginkan adanya lingkungan sosial yang kondusif,

    yang ramah, aman, tenteram dan damai saling menghargai dan menyayangi antar

    anggota masyarakat di sekitarnya. Lingkungan yang demikian itulah yang

    didambakan oleh manusia, sehingga setiap personal di dalamnya dapat melakukan

    aktifitasnya dengan tenang tanpa terganggu dengan segala sesuatu yang dapat

    merugikan.

    B. Asbab an-Nuzul

    Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa sebab diturunkannya Q.S. Al-

    Hujurat 9-13 antara lain :

    - Adanya perkelahian antara seorang anshar dan Abdullah ibn Ubay (9-10)

    - Seorang laki yang memiliki nama lebih dari 2 s/d 3 dan dipanggil dengan

    nama tertentu dan tidak senang dengan panggilan tersebut.(11)

    - Ayat ini turun berkenaan dengan Salman Al-Farisi, di antara kebiasaannya

    adalah setelah makan, ia tidur dan mendengkur. Pada waktu itu ada yang

    menggunjingkannya (12)

    - Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa ketika terjadinya fathu Makkah Bilalseorang budak yang memiliki kulit hitam legam naik ke atas Kabah untuk

    adzan. Berkatalah beberapa orang : Apakah pantas budak hitam adzan di

    atas kabah? Maka berkata lah yang lainnya : Sekiranya Allah membenci

    pria ini pasti Allah akan menggantinya dengan yang lainnya. Maka

    turunlah ayat ini sebagai penegasan bahwa dalam Islam tidak dikenal

    adanya diskriminasi (13).

    C. Pembahasan

    Al-Quran sebagai sumber ajaran Islam telah memberikan perhatian yang

    besar terhadap perlunya pembinaan pada masyarakat karena bagaimanapun maju

    dan mundurnya suatu Negara juga ditentukan oleh keadaan masyarakatnya.Perhatian Alqur;an tersebut dapat dilihat dari adanya berbagai istilah yang

    dapat dihubungkan dengan konsep pembinaan masyarakat seperti istilah Ummat(Q.S.Ali Imran/3:110), Qaum (Q.S. Al-Hujurat/49:11), Syuub dan Qabail (Q.S.

    Al-Hujurat/49:13) dan lain sebagainya.

    Selanjutnya masyarakat oleh Ali Syariati diartikan sebagai semua kelompok

    yang dihimpun oleh persamaan agama, waktu, tempat, baik secara terpaksa

    maupun kehendak sendiri. (1982:325). Sementara Murthada Mutahhari

    berpendapat bahwa masyarakat adalah kumpulan dari manusia antara satu dan

    lainnya saling terkait oleh sistem nilai, adat istiadat, ritus-ritus serta hukum-

    hukum tertentu dan bersama-sama berada dalam suatu iklim dan bahan makanan

    yang sama. Pada intinya bahwa masyarakat merupakan sekelompok manusia yang

  • 8/6/2019 Pembinaan Masyarakat

    2/3

    memiliki ikatan , sistem hubungan, aturan serta pola-pola hubungan dalam

    memenuhi kebutuhan hidupnya.

    Sementara itu petunjuk Al-Quran tentang membina kerukunan dankeamanan dalam lingkungan masyarakat ditunjukan oleh penjelasan Q.S. Al-

    Hujurat /49:9-10 yaitu bahwa jika pada ayat sebelumnya 8-9 pada surat yang

    sama Allah memperingatkan orang mumin supaya waspada dalam menerima

    berita dari orang fasik, maka Allah SWT disini menerangkan akibat yang terjadi

    dari berita tersebut oleh karena itu Allah menyuruh orang mukmin untuk

    menghilangkan pengaruh dari perkataan orang fasik tersebut dan agar mereka

    memperbaiki hubungan antara dua kelompok yang bertikai tersebut, sehingga

    mereka mau berdamai. Perdamaian harus dan wajib dilakukan juga antara dua

    orang yang bersaudara karena sesungguhnya orang-orang mumin itu bernasab

    kepada satu pokok yaitu iman yang menyebabkan diperolehnya kebahagian abadi

    di dunia dan di akhirat.Dalam ayat selanjutnya11-13 Allah menjelaskan apa yang patut dilakukan

    oleh seorang mukmin terhadap mumin yang lainnya. Bahwa tidak sepatutnya

    seorang mukmin mengolok atau mengejek orang lain dengan hinaan atau celaan,

    dan tidak pantas pula memberinya gelar yang menyakitkan hatinya.Selain itu

    Allah juga membimbing uamt muslim tentang beberapa hal yang dapat menambah

    semakin kuatnya jalinan dan hubungan masyarakat Islam yaitu :

    1. Menghindari purbasangka yang buruk terhadap sesama manusia dan

    menuduh mereka berkhianat

    2. Jangan mencari-cari keburukan dan aib orang lain

    3. Jangan menceritakan sebagian yang liln dengan sesuatu yang tidak disukai

    ketika orang lain tidak ada (berbuat gibah) baik itu berkenaan dengan

    agama, atau dunianya, rupa, akhlak, harta, anak, istri, pembantu, pakaian

    atau apa saja yang berkaitan dengan dia.

    Kemudian Allah menegaskan, bahwa manusia seluruhnya berasal dari satu

    keturunan. Kenapakah saling mengejek, mengolok dan bertikai antara sesama

    saudara hanya saja memang Allah SWT menjadikan mereka bersuku-suku dan

    berbangsa-bangsa yang berbeda-beda agar terjadi saling kenal dan tolong

    menolong dalam kemaslahatan-kemaslahatan mereka yang bermacam-macam.

    Namun tidak ada kelebihan bagi seorang pun atas yang lainnya kecuali dengan

    takwa dan kesalehan, serta kesempurnaan jiwa bukan dengan hal-hal yangbersifat keduniaan yang tiada abadi.

    Dan dalam penjelasan Q.S. An-Nahl/16:90-92 bahwa di antara pokok-pokok

    akhlak yang baik yang juga menjadi penunjang untuk terciptanya masyarakat

    Islam yang baik adalah : berbuat dan menegakan keadilan, berbuat kebajikan,

    memberi pada kaum kerabat juga menepati janji dan melarang untuk berbuat keji

    dan kemungkaran, permusuhan dan hendaklah tidak membatalkan sumpah atau

    janji sesudah mengukuhkannya.

    Dengan demikian, dapatlah disimpulkan bahwa masyarakat yang kokoh dan

    bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan adalah masyarakat yang

    berpegang pada nilai-nilai moral dan akhlak yang mulia. Yaitu masyarakat antara

    yang satu dan yang lainnya tidak saling menyakiti, menzalimi, merugikan,

  • 8/6/2019 Pembinaan Masyarakat

    3/3

    mencurigai, mengejek dan sebagainya sehingga dapat mengarah pada

    terbentuknya masyarakat madani yaitu masyarakat yang mengaplikasikan nilai-

    nilai Ilahiah dan Insaniah.

    D. Hikmah Tarbiyah

    Pemahaman terhadap konsep masyarakat yang ideal tersebut di atas amatla

    diperlukan dalam rangka mengembangkan konsep pendidikan. Sehingga

    pendidikan hendaknya juga diarahkan pada terbentuknya masyarakat ideal tadi,

    antara lain :

    a. Gambaran masyarakat ideal hendaknya dijadikan salah satu pertimbangan

    dalam merumuskan visi, misi dan tujuan pendidikan

    b. Dijadikan landasan bagi pemgembangan pendidikan yang berbasis

    masyarakat

    c. Pendidikan harus menghasilkan lulusan yang dibutuhkan oleh masyarakatatau lapangan kerja

    d. Dan perkembangan dan kemajuan yang terjadi di masyarakat juga harus

    dijadikan landasan bagi perumusan kurikulum, sehingga terjadi link and

    match antara dunia pendidikan dan kebutuhan masyarakat

    Referensi :

    1. Ahmad Mustafa al-Maraghy, Tafsir al-Maraghy2. Ibn Katsir,Ringkasan Tafsir Ibn Katsir3. Abudin Nata, Tafsir al-ayat at-Tarbawiyyah