pembahasan kimia klinik

5
Pembahasan Pengukuran kadar bilirubin serum merupakan prosedur yang relatif sederhana dilakukan di laboratorium, dan sering digunakan sebagai indikator yang peka untuk fungsi hati. Bilirubin terbagi atas dua komponen yaitu, bilirubin terkonjugasi ( bilirubin direk ) dan yang tak terkonjugasi (bilirubin indirect). Bilirubin yang tak terkonjugasi sangatlah apolar dan hampir tidak larut dalam air, sehingga bilirubin membentuk kompleks dengan albumin untuk transportasi darah dari limpa ke hati. Dalam hati bilirubin terkonjugasi dengan asam glucoronic dan hasil dari bilirubin glucoronic yang larut dalam air di ekskresikan melalui saluran empedu. Pada praktikum, dilakukan pemeriksaan fungsi hati bilirubin total dan direct yang masing – masing menggunakan sampel serum yang diperiksa secara fotometrik. Pemeriksaan Bilirubin Total Bilirubin total adalah gabungan dari bilirubin direct dan indirect. Pada pemeriksaan bilirubin total digunakan tiga tabung reaksi yaitu untuk blanko, standar dan sampel. Pertama dipipet 1000 µl reagen 1 dimasukkan ke dalam masing masing tabung. Reagen 1 terdiri dari buffer fosfat, NaCl dan Detergent, stabillizer. Kemudian pada tabung blanko ditambahkan dengan 25 µl aquades, pada tabung standar ditambahkan dengan 25 µl standar dan pada tabung sampel ditambahkan 25µl serum lalu dilakukan inkubasi selama 15 menit., hal ini berguna untuk mempercepat reaksi dimana analit-analit pada sampel akan berikatan dengan sampel sehingga terjadi reaksi yang sempurna. Setelah itu dilakukan

Upload: dwitinny

Post on 17-Jan-2016

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kimia Klinik

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan kimia klinik

Pembahasan

Pengukuran kadar bilirubin serum merupakan prosedur yang relatif sederhana

dilakukan di laboratorium, dan sering digunakan sebagai indikator yang peka untuk fungsi

hati. Bilirubin terbagi atas dua komponen yaitu, bilirubin terkonjugasi ( bilirubin direk ) dan

yang tak terkonjugasi (bilirubin indirect). Bilirubin yang tak terkonjugasi sangatlah apolar

dan hampir tidak larut dalam air, sehingga bilirubin membentuk kompleks dengan albumin

untuk transportasi darah dari limpa ke hati. Dalam hati bilirubin terkonjugasi dengan asam

glucoronic dan hasil dari bilirubin glucoronic yang larut dalam air di ekskresikan melalui

saluran empedu.

Pada praktikum, dilakukan pemeriksaan fungsi hati bilirubin total dan direct  yang

masing – masing menggunakan sampel serum yang diperiksa secara fotometrik.

Pemeriksaan Bilirubin Total

Bilirubin total adalah gabungan dari bilirubin direct dan indirect. Pada pemeriksaan

bilirubin total digunakan tiga tabung reaksi yaitu untuk blanko, standar dan sampel. Pertama

dipipet 1000 µl reagen 1 dimasukkan ke dalam masing masing tabung. Reagen 1 terdiri dari

buffer fosfat, NaCl dan Detergent, stabillizer. Kemudian pada tabung blanko ditambahkan

dengan 25 µl aquades, pada tabung standar ditambahkan dengan 25 µl standar dan pada

tabung sampel ditambahkan 25µl serum lalu dilakukan inkubasi selama 15 menit., hal ini

berguna untuk mempercepat reaksi dimana analit-analit pada sampel akan berikatan dengan

sampel sehingga terjadi reaksi yang sempurna. Setelah itu dilakukan pengukuran absorbansi

dengan menggunakan spektrofotometer darah.

Setelah dilakukannya pengukuran, didapatkan hasil yang tidak valid dikarenakan

beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu sebagai berikut :

Sampel yang kurang homogen

Suhu dan waktu inkubasi yang kurang

Gelembung yang terbaca spektrofotometer

Kesalahan pada alat tersendiri

Hemolisis pada sampel darah

Pemeriksaan Bilirubin Direct

Bilirubin direct atau yang sering disebut bilirubin terkonjugasi merupakan bilirubin

bebas yang bersifat larut dalam air sehingga dalam pemeriksaan mudah bereaksi. Dalam

Page 2: Pembahasan kimia klinik

pemeriksaan bilirubin direct digunakan sampel berupa serum darah. Sampel kemudian

diperiksa dengan cara menambahkan 100µl sampel ditambahkan dengan 1000 µl reagen 1

(direct). Reagen Direct 1 ini mengandung EDTA-Na2 sebanyak 0,1 mmol/L , larutan NaCl

sebanyak 150 mmol/L dan sulfamic acid sebanyak 100 mmol/L. Kemudian dihomogenkan

dan didiamkan/diinkubasi selama 3-5 menit dan diukur absorbansinya pada spektrofotometer.

Kemudian dicatat hasilnya didapatkan absorbansi standar sebesar 0,004 dan

absorbansi sampelnya 0,0326. Setelah itu dilanjutkan dengan menambahkan reagen 2 direct

yang mengandung 2,4-diklorofenil diazonium salt (0,5 mmol/L) , HCl (900 mmol/L), dan

EDTA-Na2 ( 0,13 mmol/L). Diinkubasi kembali selama 3-5 menit. Setelah itu dilakukan

pengukuran absorbansi pada spektrofotometer.

Setelah dilakukannya pengukuran yang kedua didapatkan hasil yaitu absorbansi

standar 0,0290 dan absorbansi sampelnya 0,0744. Setelah mendapatkan kedua absorbansi

dilakukan perhitungan dengan rumus :

Bilirubin direct = ∆ Sampel∆ Standar

x 0,6

didapatkan hasilnya yaitu 1,0032 mg/dl. Kadar bilirubin tersebut diatas normal bilirubin

direct yaitu sebesar 0,1-0,3 mg/dl. Hal ini menunjukkan adanya gangguan pada hati atau

saluran empedu atau dapat juga terindikasi penyakit hiperbilirubinemia. Hiperbilirubinemia

adalah keadaan dimana konsentrasi bilirubin darah melebihi 1 mg/dl dan akan menyebabkan

gejala ikterik atau jaundice. Ikterik atau jaundice adalah keadaan dimana jaringan terutama

kulit dan sklera mata menjadi kuning akibat deposisi bilirubin yang berdifusi dari

konsentrasinya yang tinggi didalam darah.

Adapun faktor yang mempengaruhi hasil tersebut sama seperti bilirubin total. Faktor

lain yang mempengaruhi adalah makan yang mengandung lemak tinggi, mengkonsumsi

wortel dan ubi jalar juga dapat meningkatkan kadar bilirubin dan obat-obatan tertentu yang

dapat meningkatkan kadar bilirubin tersebut.

Kesimpulan

Page 3: Pembahasan kimia klinik

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan :

1. Pemeriksaan bilirubin total dan direct dilakukan secara fotometrik yaitu menggunakan

spektrofotometer. Dalam pemeriksaan bilirubin total dan direct digunakan masing-

masing 3 buah tabung yaitu blanko, standar dan sampel. Prinsipnya yaitu setelah

reagen satu ditambahkan dilakukan inkubasi selama 3-5 menit lalu dibaca

absorbansinya kemudian dilanjutkan penambahan reagen 2 dan diinkubasi kembali

setelah itu dilakukan pengukuran kembali dan dihitung hasilnya.

2. Setelah dihitung hasil yang didapat pada pemeriksaan bilirubin total didapatkan hasil

yang tidak valid dikarenakan beberapa faktor dan pada bilirubin direct didapatkan

hasil yaitu sebesar 1,0032 mg/dl. Hal tersebut menunjukkan bahwa pasien yang

memiliki serum tersebut mengalami gangguan pada hati atau saluran empedu dapat

juga terindikasi penyakit hiperbilirubinemia.

Daftar Pustaka

Zairen, Yayok. 2011. Kimia Klinik 1 (Bilirubin Direk dan Total). posting-

perdana.blogspot.com/2011/12/kimi-klinik-i-bilirubin-direk-dan-total.html diakses pada

19 Maret 2015

Riswanto. 2009. Bilirubin serum. labkesehatan.blogspot.com/2009/12/bilirubin-serum.html

diakses 19 Maret 2015

Sacher A. Ronald dan Richard A. McPherson ; 2004; tinjauan klinis  hasil pemeriksaan

laboratorium ; penerbit buku  Kedokteran  (EGC) ; Jakarta