pelatihan resolusi konflik - toolsfortransformation.net · sub suku dayak iban, kenyah, batak karo,...

100
Pelatihan Resolusi Konflik Team Fasilitator : Aris Bahariyono, Agus H Nahrowi, Yasril La Ery, Cahyayudha Wisnuwardhana

Upload: dangthien

Post on 02-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Pelatihan Resolusi Konflik

Team Fasilitator :

Aris Bahariyono, Agus H Nahrowi, Yasril La Ery, Cahyayudha Wisnuwardhana

Page 2: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Pembukaan

dan Perkenalan

Page 3: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Tujuan Pelatihan

Resolusi Konflik

1. Meningkatkan dasar pengetahuan dan pemahaman tentang resolusi konflik

2. Meningkatkan keterampilan melakukan resolusi konflik.

3. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendekatan resolusi konflik yang konstruktif dan kolaboratif

Page 4: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Disain Pelatihan

Page 5: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Metode Belajar

Pendekatan Experiential Learning

Page 6: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

ANALISIS KONFLIK

Page 7: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Mengapa dilakukan analisis Konflik

• Memperjelas dan memprioritaskan isu-isu;

• Mengidentifikasi dampak dari konflik;

• Mengidentifikasi akar masalah dan faktor-faktor yang berkontribusi

pada konflik;

• Memperjelas pihak-pihak yang berkonflik;

• Mengkaji sifat alamiah hubungan antar pihak;

• Mengidentifikasi informasi yang ada dan informasi lebih lanjut yang dibutuhkan;

• Mengevaluasi kemampuan pihak-pihak yang terlibat;

• Membangun hubungan dan pengertian diantara stakeholders;

• Meningkatkan ketrampilan stakeholders dalam analisis danpemecahan masalah;

• Meningkatkan pengertian tentang keterkaitan konflik yang adadengan konteks yang lebih luas.

Page 8: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Mengapa dilakukan analisis Konflik

• Untuk memberi masukan bagi program kita, dan menentukan

bagaimana

seharusnya kita merespon konflik dengan program kita.

• Untuk menentukan siapa yang terlibat di dalam konflik;

• Untuk mengetahui apa yang mendorong penggunaan kekerasan

atau berlanjutnya konflik (misalnya motivasi ekonomi, keinginan

berkuasa, balas dendam kesukuan);

• Mengidentifikasi masalah dalam konflik

• Melihat bagaimana konflik berkembang.

Page 9: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Komponen Utama yang dianalisis

DINAMIKA

KONTEKS

SEBABAKTOR

Page 10: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Konteks konflik

• Di mana batas-batas geografis konflik?

• Sumber daya alam penting apa yang mungkin menjadi bagian dari

konflik?

• Bagaimana struktur politik, sosial, ekonomi dan budaya dari konflik?

• Bagaimana konteksnya pada tingkat masyarakat? Bagaimana

konteksnya pada tingkat regional?

• Apa faktor-faktor yang turut berperan pada konflik (misalnya: tingkat

pengangguran, langkanya sumberdaya)?

•Bagaimana sejarah konflik tersebut?—Tata waktu, kejadian kritis,

upaya penyelesaian yang sudah dilakukan, intervensi yang sudah

dilakukan dan lain lain.

•Dimana/bagaimana Lokasi/luasan (tingkat eskalasi) konflik?—

lokasi, luas, tinggi-sedang-rendah dan lain lain.

Page 11: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Apa Itu Konflik ?

Konflik kadang-kadang disebabkan oleh kesalahan komunikasi, namun

lebih sering hal ini disebabkan masalah lain, seperti nilai atau

keyakinan. Definisi mengenai konflik yang biasa dipakai berasal dari

Lewis Coser, seorang sosiolog, yang mendefinisikan konflik sosial

sebagai “pertikaian atas nilai-nilai dan klaim terhadap status,

kekuasaan dan sumber daya” (Coser, 1956, hal. 8) Definisi ini

menyoroti kemungkinan penyebab konflik (nilai-nilai, keyakinan,

kekuasaan, kelangkaan status atau sumberdaya). Definisi yang lain

mengenai konflik (Mitchell, 1981, hal. 17) merujuk pada “segala situasi

di mana dua atau lebih entitas sosial atau 'pihak’ memandang bahwa

mereka memiliki tujuan yang saling tidak bersesuaian.” Definisi ini

menekankan pada adanya tujuan yang tidak sesuai atau saling

berlawanan dan unsur persepsi yang membawa menuju konflik.

Page 12: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Apa Itu Resolusi Konflik ?

Pengelolaan Konflik (Conflict Management)

Segala upaya yang dilakukan untuk menangani konflik (kekerasan), mengurangi

tingkat kekerasan, atau mempertemukan pihak-pihak dalam proses untuk

mengatasi konflik.

Penyelesaian Konflik (Conflict Resolution)

Penyelesaian konflik menangani dan memecahkan sumber-sumber konflik yang

berakar dalam. Proses ini sering kali memakai metodologi pemecahan masalah

dalam mengidentifikasi pilihan-pilihan yang bisa diambil untuk menangani sumber

sumber konflik.

Transformasi Konflik (Conflict Transformation)

Transformasi konflik lebih luas daripada konsep penyelesaian konflik karena adanya

proses transformasi dari para pihak yang terkait, hubungan antar mereka, dan unsur-

unsur struktural yang mendasari konflik tersebut. Hubungan-hubungan dan struktur

sosial ini seringkali tidak adil dan tidak setara, dan proses transformasi konflik berusaha

untuk mengubah struktur-struktur ini dengan cara-cara yang akan membangun

masyarakat yang lebih adil. Istilah ini menunjukkan sebuah perspektif jangka panjang

terhadap konflik dan transformasinya.

Page 13: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Grievance & Konflik

Grievance adalah Masalah, concern, atau tuntutan

(Claim) yang disampaikan oleh Individu atau kelompok

masyarakat kepada perusahaan agar di diselesaikan.

(An issue, concern, problem, or claim (perceived or

actual) that an individual or community group wants a

company or contractor to address and resolve.

Konflik pada hakekatnya berawal dari adanya

perbedaan kepentingan yang tidak dapat diselesaikan

kemudian berubah menjadi persengketaan yang

berkepanjangan.

Page 14: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Grievance adalah Masalah,

concern, atau tuntutan (Claim)

yang disampaikan oleh Individu

atau kelompok masyarakat

kepada perusahaan agar di

diselesaikan.

(An issue, concern,

problem, or claim (perceived or

actual) that an individual or

community group wants a

company or contractor to

address and resolve.

Page 15: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Wujud Konflik

Page 16: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Konflik

Konstruktif

KONFLIK

•Mengenali akar

permasalahan dengan

saling berkomunikasi dan

dialog

•Meningkatkan hubungan

•Menciptakan rasa percaya

•Meningkatkan koneksi

•Menemukan persamaan-

persamaan

•Mendukung resolusi

•Mengabaikan akar

penyebab

•Merusak hubungan

•Menurunkan rasa

percaya (trust)

•Membatasi interaksi

•Membawa kepada

eskalasi dan kekerasan

•Menghalangi resolusi

Spektrum Konflik

Page 17: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Sumber Konflik

Kebutuhan Dasar

(Basic Needs)

Nilai

(Values)

Sumber Daya

(Resources)

Kepentingan (Interests)

Pandangan

(Perceptions)Love

Page 18: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Konflik dan Budaya

Budaya adalah komponen penting dalam konflik. Budaya mempengaruhi proses

konflik – bagaimana hal itu bergulir, kejadian apa yang memicu kekerasan – dan

penafsiran terhadap kejadian dan pesan-pesan. Budaya juga mempengaruhi

bagaimana kita memandang kejadian-kejadian dan merupakan bagian dari konteks

komunikasi

Pengaruh budaya terhadap perilaku kita dan bagaimana kita melihat dunia sering kali

hanya bisa menjadi jelas jika kita melihat sesuatu yang berbeda. Sebagai contoh, saat

anda pergi ke sebuah negara asing, anda melihat bagaimana orang di negara itu

makan dan bagaimana mereka berinteraksi di muka umum. Ini mungkin berbeda dari

apa yang biasa atau bisa diterima di negara atau budaya anda. Jika kita memiliki

konteks budaya yang sama, kita menerima begitu saja norma-norma dan asumsi-

asumsi mengenai cara kita berkomunikasi dan melakukan pendekatan terhadap

konflik.

Kevin Avruch, seorang antropolog yang mempelajari budaya dan konflik,

mendefinisikan budaya sebagai “bentukan dari pengalaman individu, sesuatu yang

dipelajari atau dibentuk oleh individu-individu itu sendiri atau mereka terima secara

sosial dari rekan sezaman atau pendahulu-pendahulu mereka" (Avruch, 1985, hal. 5).

Page 19: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Perbedaan

Pluralitas : realitas jamak, keberagaman

Multikultur : keberbagaian (ketidaktunggalan)

budaya.

Multikultural: kata sifat dari

multikultur.

sikap (afektif, isme), pengakuan,

penerimaan/penghargaan, atau

prinsip yang dianut (yang positif)

terhadap multikultur.

Multikulturalisme :

Pluralisme : sikap (afektif, isme), pengakuan,

penerimaan/penghargaan (yang

positif) terhadap pluralitas

Page 20: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Bu

daya L

okal

ya

ng

be

rbe

da-b

ed

a

Ke

se

nia

n

Bagian tak terpisahkan dari

kehidupan

Bagian dari, yang sekaligus

juga mewadahi,

kebudayaan

Sistem teknis khusus (irama

musik, gerak tari, ceritera,

pakaian, bentuk bangunan

dll.)

Kesenian

Kontekstual

Page 21: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Suatu hal berkaitan dengan hal lain

Kaitan ini turut menentukan makna, daya (power) atau nilai.

Saling tergantung, saling menerangkan, saling menghidupkan.

Untuk mengerti suatu hal, kita butuhacuan lain, seperti halnya untuk memahami suatu kata, kita butuh kata lain.

Kontekstual(“Intertekstualitas”)

Page 22: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Sungai= sungai

air

sawah

gunung - laut

ikan

perjalanan

mandi

minum

banjir

Page 23: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Sungai

Air Ikan

Intertekstualitas

Tari

Musik Sastera

Negara

Agama Budaya

Nilai

Makna

Daya

Kesenian

Lingkungan Kepercayaan

Page 24: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Nilai

Makna

Daya

Nilai

Makna

DayaNilai

Makna

Daya

Fungsional-Struktural

Evolusi-Difusi

Dominan-MarginalPerubahan

Pertunjukan

Modernisasi-Urbanisasi

Kesenian

Teknologi

Lingkungan Kepercayaan

Ekonomi

Sos-pol/sistem negara

Intertekstualitas

Budaya

Kata Kuncinya: Kompleksitas

Page 25: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Kompleksitas

Ambiguitas

Pengamatan/Analisis

* Komprehensif

* Multidisiplin

Interpretasi

Multidimensi

Paradoks

Page 26: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Heg

em

on

iT

idak

Ad

il

Pro

ble

m

Problem

Serba Sama

Seba diUkur

Serba Paling Baik

Si Kuat, Si Banyak (Mayoritas) Harus Menang

Si Lemah, Si Kecil (Minoritas, Marjinal) Harus Kalah

Page 27: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Men

afik

an

, Mere

me

hkan

(Men

ga

ng

ga

p tia

da

)

Perb

ed

aa

n

Seragam/Uniform

Standardisasi

Kompetisi

Serba Sama

Serba diUkur

Serba Terbaik

Birokrasi dan Politik

Kultural & Etika

Pro

ble

m

Page 28: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Kebenaran Kebajikan

Penyederhanaan terhadap Kompleksitas

Penyeragaman & Standardisasi

Kekerasan pengambilan Hak:

Makna Tafsir Nalar

MonopoliTunggal

Ideologi

Plural

Realitas

Freedom

of

Expression

Page 29: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Kompleksitas

Ambiguitas

Pengamatan/Analisis

* Komprehensif

* Multidisiplin

Interpretasi

Multidimensi

ParadoksPenyederhanaan terhadap Kompleksitas

Membatasi/Menghilangkan Ruang

Yang merupakan Modal atau Penumbuh

Kecerdasan-Kompleks(Multiple Intelligent)

Individual(Intra-presonal)

Sosial(Inter-personal)

Logika Matematis( --- )

Ruang(Spatial)

Auditif(Musical)

Gerak-Tubuh(Kinestetis)

Gardner (2006/93)

Linguistik( --- )

Spiritual( --- )

(Moral)( --- )

Page 30: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Individual(Intra-presonal)

Sosial(Inter-personal)

Campuran Asli

Buruk Baik

Tradisional Modern

Individual Sosial

Kebebasan Aturan/Norma

PARADOKSDINAMIS

CAIR

Selalu Berubah

RUANG & WAKTU

KONTEKS

Page 31: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

C O L O N I A L

Ethnicity

Ethnicity

Ethnicity

Ethnicity

Ethnicity

Ethnicity

EthnicityMarketN

A T

I O N

A L

I T Y

Syarikat Dagang Islam or Islamic Trading Society

(1904) and renamed Syarikat Islam or Islamic

Society in 1911.

Muhammadiyah, established in 1912 and

Nahdatul Ulama, established in 1926.

Page 32: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

PROVINCIALPROVINCIAL

PR

OV

INC

IAL

PR

OV

INC

IAL

ReligionReligionReligionReligionReligionReligionReligion

N A

T I O

N A

L I T

Y

Religion

Page 33: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,
Page 34: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Sub-desa/desa kecil: jorong/buek,dusun, kampung dst

lareh/federasi nagari di Minangkabaumukim/Aceh Ketemenggungan/KaltengLembang/Torajadst..

Individu ‘anak

nagari’ , ‘anak adat’

Keluarga batih

keluarga besar/Gab

ungan keluarga, kaum &

suku dlm konteks

Minangkabau,

lamin/betang

‘desa’, Gampong, nagari, gampong, huta, marga/sumsel, kasepuhan, pekraman, beo,

nggolo, ngata, gelarang, kapala, binua, winua, ohoi, negeri, dll -> berpeluang ditetapkan sbg

‘desa adat’ versi uu 6/2014 ttg Desa

Sub suku Dayak iban, kenyah,batak karo, caniago, koto,

jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll

Suku Jawa, sunda,

melayu, dayak,

kaili, bugis, mentawai,

batak,

Rasmelanesia,austronesia

Negara, kerajaan, kesultanan

Bentuk-bentuk unit sosial yang terkait dengan hak-hak masyarakat (hukum) adat (etik atau emik)

Lihat Zakaria & Arizona, dalam Arizona, 2014 (disempurnakan). Lihat juga Koentjaraningrat, 1980:

46.

Page 35: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

(Arizona, 2014, dilengkapi RYZ)

MasyarakatTradisional & Masy

Daerah

Masyarakat HukumAdat

Desa Adat

Masyarakat tradisional

dan (Masyarakat) Daerah

Genealogis (dan

teritorial)

Organisasi sosial, wilayah

hukum adat

Masyarakat hukum adat Genelogis dan teritorial Badan hukum perdata

Desa Adat Genealogis, teritorial

dan fungsional

Quasi-negara (badan hukum

publik); masyarakat hukum

Pasal 28I ayat (3) & Pasal

32 (2) UUD 1945;

Pasal 18B ayat (2) UUD

1945

UU No. 6 Tahun 2014,

berdasarkan pada Pasal

18B ayat (2) UUD 1945

Sia

pa

Masya

raka

t

ad

at?

Page 36: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Kontestasi terminologi…

MasyarakatHukum Adat Masyarakat

Adat

• Dua terma yang paling menonjol

dalam wacana pengakuan hak-hak

‘dari berbagai kolektiva sosial’ yang

kemudian menjadi bagian dalam

negara dan bangsa ini adalah,

mulanya ‘masyarakat hukum adat’,

dan belakangan lebih gencar

dipromosikan sebagai ‘masyarakat

adat’ saja.

• Apakah kedua terma merujuk pada

relaitas sosial yang sama?

• Yang jelas, kedua terma yang serupa

tapi tidak sama itu muncul dalam

masa yang berbeda, meski boleh jadi,

sedikit banyaknya, juga memiliki

konteks sosial dan politik yang tidak

jauh berbeda satu sama lainya.

Page 37: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Kontestasi antar hukum: Tiga Contoh

UU 41/1999 Kehutanan UU 27/2007 Pesisir dan PP Kecil UU 32/2009 Pengelolaan dan

Pelestarian Lingkungan Hidup

Pasal 67 Ayat (1):

Masyarakat hukum adat diakui

keberadaannya, jika menurut

kenyataannya memenuhi unsur antara

lain:

a.masyarakatnya masih dalam bentuk

paguyuban (rechtsgemeenschap;

b.ada kelembagaan dalam bentuk

perangkat penguasa adatnya;

c.ada wilayah hukum adat yang jelas;

d.ada pranata dan perangkat hukum,

khususnya peradilan adat, yang masih

ditaati;

e.dan masih mengadakan pemungutan

hasil hutan di wilayah hutan sekitarnya

untuk pemenuhan kebutuhan hidup

sehari-hari.

Bersifat akumulatif; perlu PP dulu.

Keberadaan suatu MHA ditetapkan

melalui Perda;

Satu Perda satu MHA?

Pasal 1 (33):

Masyarakat Adat adalah kelompok

Masyarakat Pesisir yang secara turun-

temurun bermukim di

wilayah geografis tertentu karena

adanya ikatan pada asal-usul leluhur,

adanya hubungan yang kuat dengan

Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau

Kecil, serta adanya sistem nilai yang

menentukan pranata ekonomi, politik,

sosial, dan hukum.

Belum ada pengaturan lebih lanjut.

Hasil Judicial Review terakhir terma

masyarakat adat ’dikembalikan’ menjadi

’masyarakat hukum adat’

Pasal 1 (31) Masyarakat hukum adat

adalah kelompok masyarakat yang

secara turun temurun bermukim di

wilayah geografis tertentu karena adanya

ikatan pada asal usul leluhur, adanya

hubungan yang kuat dengan lingkungan

hidup, serta adanya sistem nilai yang

menentukan pranata ekonomi, politik,

sosial, dan hukum

Pedoman Inventarisasi:

Bermukim di wilayah tertentu;

Adanya ikatan asal-usul leluhur;

Adanya hubungan yang kuat dengan

lingkungan hidup;

sosial, dan hukum adat;

Adanya sistem nilai yang menentukan

pranata politik;

Adanya sistem nilai yang menentukan

pranata ekonomi;

Adanya sistem nilai yang menentukan

pranata sosial dan hukum adat

Bersifat akumulatif; namun

pedoman KLH tdk dimaksudkan

sebagai upaya pengakuan status

hukum MHA

Page 38: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Masyarakat Hukum Adat cq. Masyarakat Adat sebagai suatu

‘pengelompokan sosial’ (Koentjaraningrat, 1980)

• “Kehidupan keluarga manusia diatur oleh kompleks yang besar dari

bermacam adat-istiadat dan hukum-hukum yang tidak ditentukan oleh

nalurinya secara biologis, tetapi oleh kebudayaannya. Konsekwensi

dari keadaan ini adalah bahwa bentuk kelompok keluarga dan

kekerabatan manusia menunjukkan suatu aneka warna yang amat

beragam diantara bangsa-bangsa di dunia” (Hal. 88)

• Kelompok adalah suatu kesatuan individu yang terikat oleh paling

sedikit enam unsur: (1) suatu sistem norma-norma yang mengatur

kelakuan warga kelompok; (2) suatu rasa kepribadian kelompok yang

disadari oleh semua warga; (3) aktivitas berkumpul warga yang

berulang; (4) suatu sistem hak dan kewajiban yang mengatur

interaksi antara warga kelompok; (5) suatu pimpinan atau pengurus

yang mengorganisasikan akktivitas-aktivitas kelompok; dan (6) suatu

sistem hak dan kewajiban bagi para individunya terhadap sejumlah

harta produktif, harta konsumtif, atau harta pisaka yang tertentu (Hal.

109).

Page 39: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Bentuk-bentuk pengelompokan sosial berdasarkan hubungan

kekerabatan (Koentjaraningrat, 1980: 80 - 127)

Sebutan Keterangan

Keluarga Batih/Keluarga

Inti

Sepasang suami istri dan anak-anaknya (termasuk anak tiri dan anak

angkat) yang belum kawin

Rumah Tangga Satuan ini mengurus ekonomi rumah tangga sebagai kesatuan, yang

terwujud ke dalam sistem dapur. Sering terdiri dari satu keluarga inti,

tetapi juga bisa terdiri dari lebih dari satu.

Kindred Kesatuan kaum kerabat yang melingkari seseorang yang memulai suatu

aktivitas yang biasanya berkaitan dengan ritual life cycle.

Keluarga Luas Kelompok kekerabatan ini selalu terdiri dari lebih dari satu keluarga inti,

tetapi seluruhnya merupakan suatu kesatuan sosial yang amat erat, dan

yang baisanya hidup tinggal bersaa pada satu tempat – rumah/kompleks

rumah/compound atau perkarangan – tertentu.

Klen Suatu kelompok kekerabatan yang terdiri dari gabungan keluarga luas

yang merasakan diri berasal dari seorang nenek moyang, dan yang satu

dengan lain terikat melalui garis-garis keturunan tertentu (patrilineal atau

matrilenieal)

Fratri/Phratry Gabungan klen

Moiety/Paroh Masyarakat Gabung klen yang kemudian membentuk satu masyarakat bersama satu

paroh masyarakat yang lain Seperti ‘’kampung islam/Ohoislam’ dan

‘kampung kriten/Ohoisaran’ di Petuanan cq. Desa Dullah Laut,

Kepulauan Key (Sdhuri, 2014)

Page 40: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Segitiga Sistem Hak

Subyekhak

Jenishak

Sistemtenurial

Obyekhak

Page 41: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Corak Hubungan Subyek Hak dengan Jenis

HakPemilik (owner) Kepunyaan

(proprietor)Pemakai/Penyewa (claimant)

Pemanfaat yang

diizinkan

(authorized

users)

hak atas akses(rights of access)

+ + + +

hak pemanfaatan(rights of withdrawal)

+ + + +

hak pengelolaan(rights of management)

+ + + -

hak pembatasan(rights of exclution)

+ + - -

hak pelepasan(rghts of alienation)

+ - - -

Page 42: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

D

Condos C

30%

70%

HPH/HPHTI

UUPK DephutbunUUPA

UUPPDeptamben

BPN

HGU

HGBHM HKHP

UUPR BappenasTata ruang

DSDK

UUPA 1960 & Sektoralisme Pengaturan

Penetapan Hak Atas Tanah (Bachriadi, et.al.,

2002)

Page 43: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Fase Konflik

1.Bahan Bakar

terkumpul,

Potensi

Konflik (Laten)

2. Api Mulai

Menyala,

Benturan,

Konfrontasi

3. Kebakaran,

Kekerasan,

Krisis

4. Meredam,

Bara,

De-Eskalasi

5. Padam

Pembaharuan,

Rekonstruksi

E

s

k

a

l

a

s

i

Page 44: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Phase of Conflict

Page 45: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

1. Pengumpulan bahan / Potensi konflik

Pada tahap awal, bahan untuk api sedang dikumpulkan.

Sebagian dari bahan-bahan ini lebih kering dari yang lain,

tetapi masih belum terbakar. Namun, ada pergerakan

menuju munculnya api dan bahan-bahan telah tersedia.

Dalam tahap ini, yang sering disebut sebagai konflik laten

(Curle, 1971), orang pada umumnya mengalami kekerasan

struktural (Galtung, 1969). Kekerasan struktural adalah

situasi ketidakadilan di mana orang tidak diizinkan untuk

mendapatkan hak dan tanggung jawab secara setara.

Orang diperlakukan secara tidak setara di dalam struktur,

sistem dan lembaga-lembaga sosial, dan kesenjangan ini

tidak tertahankan lagi bisa menjadi konflik.

Page 46: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Pengumpulan bahan / Potensi konflik

Page 47: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

2. Api mulai menyala / Bentrokan

Pada tahap kedua, sebatang korek dinyalakan dan api mulai

menyala. Biasanya ada konfrontasi antar pihak, seperti

sebuah demonstrasi umum yang besar bertindak sebagai

korek dan dengan cepat menyulut bahan-bahan kering yang

telah menunggu. Konfrontasi biasanya berarti bahwa

kekerasan yang sembunyi-sembunyi atau dalam bentuk

struktural sudah ditolak secara terbuka. Sebagai contoh, saat

Rosa Parks, seorang perempuan Afrika Amerika, ditahan

karena menolak untuk memberikan tempat duduknya agar

seorang pria kulit putih bisa duduk – yang menjadi ketentuan

dalam hukum segregasi di Amerika Serikat pada waktu itu.

Penahanannya memicu sebuah pemboikotan besar-besaran

dan menggulirkan keberhasilan awal pada gerakan hak-hak

sipil

Page 48: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

2. Api mulai menyala / Bentrokan

Page 49: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

3. Kebakaran / Krisis.

Dalam tahap ketiga, api membakar sejauh dan secepat yang bisa

dijangkaunya, secara liar di luar kontrol. Dalam tahap ini, konflik

mencapai tingkat krisis, dan seperti api, konflik juga menghancurkan

bahan yang membangkitkannya. Saat konflik menjadi “panas,”

mereka yang terlibat di dalamnya sering melakukan kekerasan

terbuka untuk mencapai kemenangan – biasanya, kedua belah pihak

pada akhirnya akan kehilangan sesuatu. Kekerasan terbuka adalah

tindakan yang dilakukan secara sengaja untuk mencederai,

melumpuhkan atau membunuh orang lain. Perang adalah bentuk

kekerasan terbuka yang paling terorganisir yang diciptakan oleh

manusia. Kelompok-kelompok politik biasanya melakukan kekerasan

terbuka saat mengalami frustrasi, ketakutan dan meyakini tidak ada

cara lain untuk mencapai tujuan mereka.

Page 50: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Kebakaran / Krisis.

Page 51: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Bara / Potensi konflik

Pada suatu saat, api mereda, kobarannya hilang dan

hanya bara yang menyala saat sebagian besar bahan

bakarnya telah terbakar. Pada tahap ini, konflik bisa terus

memadam, atau jika ada bahan bakar baru, konflik bisa

berkobar lagi. Kekerasan terbuka biasanya mengalami

daur berganti-ganti antara saat pertikaian sengit dengan

saat-saat yang relatif tenang. Jika perjanjian perdamaian

ditandatangani, biasanya kekerasan akan menurun, paling

tidak sementara. Namun, jika penyebab kekerasan

struktural dan ketidakadilan tidak ditangani maka

kekerasan terbuka sering akan muncul kembali.

Page 52: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Bara / Potensi konflik

Page 53: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

5. Api padam / Pembaharuan

Dalam tahap ke lima, api akhirnya padam

dan bahkan bara apinya telah dingin. Pada tahap ini, mulailah

saatnya untuk memusatkan perhatian pada hal-hal selain api itu

sendiri, dan untuk membangun kembali dan membentuk apa yang

telah hilang. Jika ketidakadilan struktur dan sistem ditangani secara

memadai, maka akan ada ruang untuk rekonsiliasi, regenerasi dan

pembaruan. Proses proses ini, tidak mudah dan membutuhkan

energi sama banyaknya dengan api, hanya saja disalurkan ke arah

yang berbeda. Regenerasi memerlukan waktu bertahun-tahun.

Hutan yang terbakar habis Tidak langsung hijau kembali di tahun

berikutnya.

Page 54: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Api padam / Pembaharuan

Page 55: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

KOMUNIKASI

DAN PENANGANAN KONFLIK

Persepsi,

Konflik dan komunikasi amat terkait dengan persepsi.

Anggapan yang kita miliki mengenai dunia di sekitar kita

bergantung pada di mana kita berdiri, dan di mana kita

berdiri dipengaruhi oleh keyakinan-keyakinan kita yang

didasarkan pada budaya, agama, latar belakang

keluarga, status, gender, dan pengalaman pribadi kita.

Saat mengalami peristiwa yang sama, orang-orang yang

datang dari latar belakang yang secara umum sama

masih bisa memiliki sudut pandang yang berbeda

mengenai peristiwa tersebut, dan mendefinisikan

“kebenaran” dalam situasi tersebut dengan cara yang

berbeda.

Page 56: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,
Page 57: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,
Page 58: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,
Page 59: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

CONFLICT STYLES

Page 60: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Conflict Styles

Page 61: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Akomodasi

Orang-orang yang mengakomodasi bersifat tidak tegas dan sangat

kooperatif. Mereka mengabaikan urusan mereka sendiri untuk

memenuhi urusan orang lain. Mereka sering kali menyerah selama

konflik dan mengakui kalau mereka membuat kesalahan atau

memutuskan bahwa hal itu tidak penting. Akomodasi adalah lawan

dari gaya bersaing. Orang-orang yang mengakomodasi murah

hati, dermawan, dan tidak mementingkan diri sendiri, mungkin

mereka mematuhi orang lain padahal mereka sebenarnya tidak

ingin tidak mematuhinya, atau tunduk pada sudut pandang orang

lain. Biasanya, orang-orang yang akomodatif mendahulukan

menjaga hubungan, mengabaikan persoalan dan berusaha

menjaga perdamaian dengan cara apapun.

Page 62: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Akomodasi

Deskripsi: Menerima pandangan yang lain, biarkan pandangan yang lain

tersebut menang, menyerah, mendukung; mengaku salah; memutuskan

ini bukan masalah besar atau tidak masalah. Menekankan relasi

(hubungan) antar manusia, mengacuhkan tujuan mereka sendiri dan

meredakan konflik dengan menyerahkan pada yang lain.

Perspektif konflik: Konflik adalah musibah, jadi menyerahlah.

Mengorbankan kepentingan, mengacuhkan masalah, mementingkan

relasi, menjaga perdamaian dengan harga berapapun.

Keuntungan: Akomodasi menjaga relasi (hubungan)

Target/Hasil: Menciptakan situasi menang-kalah

Kelemahan: Menyerah tidak produktif

Page 63: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Bersaing atau Memaksa

Orang-orang yang mendekati konflik dengan cara bersaing memaksakan

keinginan mereka dan tidak bekerja sama pada saat mereka mengejar urusan

mereka dengan mengorbankan orang lain. Untuk bersaing, mereka

mengambil orientasi kekuasaan dan menggunakan kekuatan apapun yang bisa

dipakai agar menang. Ini mungkin mencakup gaya mendebat, menggunakan

kedudukan, atau menghasut diberikannya sanksi-sanksi ekonomi. Bersaing

dapat berarti membela dan mempertahankan posisi yang dipercaya sebagai

benar, atau sekedar berusaha untuk menang. Memaksa adalah salah satu cara

melihat persaingan. Untuk orang-orang yang menggunakan gaya memaksa,

biasanya konflik bersifat nyata, dan beberapa orang adalah benar dan lainnya

adalah salah.

Page 64: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Bersaing atau Memaksa (Kompetisi)

Deskripsi: Mengontrol hasil akhir; tidak menerima perbedaan pendapat, memaksakanpandangan, berorientasi tujuan, relasi atau hubungan berada dalam prioritas rendah.

Orang-orang ini terkadang tidak segan menggunakan perilaku agresif untukmemecahkan masalah, tidak kooperatif, mengancam dan mengintimidasi, sangat butuhkemenangan, sehingga yang lain harus kalah.

Perspektif Konflik: Konflik sangat jelas. Isu sentralnya adalah siapa yang benar. Tekanandan penindasan adalah penting.

Keuntungan: Jika keputusan orang ini benar, ini merupakan sebuah keputusan yang lebih baik yang dihasilkan.

Target/Hasil: menciptakan situasi menang-kalah

Kelemahan: menyulut kemarahan/oposisi terhadap orang yang menggunakannya.

Page 65: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Menghindar

Orang-orang yang menghindari konflik pada umumnya bersifat tidak

tegas dan tidak kooperatif. Mereka tidak segera mengejar urusan mereka

sendiri atau urusan orang lain, tetapi menghindari konflik secara keseluruhan

atau terlambat memberikan tanggapan. Untuk melakukan hal tersebut, mereka

mungkin secara diplomatik menangguhkan pembahasan hingga waktu yang

lebih baik, menarik diri dari situasi yang mengancam atau mengalihkan

perhatian. Mereka merasa konflik sebagai sia-sia dan oleh karena itu menjadi

hal yang harus dihindari. Perbedaan-perbedaan diabaikan dan mereka

menerima ketidaksetujuan.

Page 66: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Menghindar

Deskripsi: Menunda atau menghindari respon; menarik diri; mengalihkan perhatian, lebih suka bersembunyi dan mengabaikan konflik dari pada menyelesaikannya; tidak kooperatif, cenderung mengalah dan menampilkan tingkah laku pasif. “Akulebih suka tidak menghadapinya sekarang.”

Perspektif Konflik: tidak ada harapan dalam konflik. Menghindari adalah langkahterbaik.

Kelebihan: Menjaga relasi yang terluka oleh konflik.

Target/hasil: Menciptakan situasi kalah-kalah.

Kelemahan: Konflik tidak terselesaikan. Terlalu sering menggunakan gaya inimenyebabkan orang lain mengalahkan mereka.

Page 67: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Berkompromi

Kompromisator bersifat cukup tegas dan kooperatif.

Mereka berusaha untuk menyelesaikan konflik secara

cepat dan dapat diterima bersama yang memenuhi

sebagian harapan kedua belah pihak. Para kompromisator

memberi lebih sedikit dari akomodator dan lebih banyak

daripada kompetitor. Mereka menyelidiki urusan lebih

daripada penghindar tetapi kurang dari kolaborator.

Penyelesaian yang mereka berikan sering kali meliputi

“membagi selisih” atau bertukar konsesi. Konflik adalah

perbedaan bersama yang sebaiknya diselesaikan dengan

kerja sama dan kompromi.

Page 68: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Berkompromi

Deskripsi: mempunyai perhatian pada relasi dan tujuan. Mau mengorbankan beberapa tujuan sambil meyakinkan yang lain untukmenyerahkan bagiannya.

Perspektif Konflik: konflik adalah perbedaan yang salingmenguntungkan yang bisa dipecahkan dengan bekerjasama dankompromi.

Keuntungan: Hubungan (relasi) dipelihara dan konflik dienyahkan.

Target/Hasil: Kooperatif—hasilnya bisa menang-kalah, atau kalah-kalah.

Kelemahan: Menciptakan hasil akhir yang kurang ideal (keduanya bisasama-sama kalah, atau menang kalah)

Page 69: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Kolaborasi

Tidak seperti penghindar, kolaborator bersifat tegas dan kooperatif.

Mereka menegaskan pandangan-pandangan mereka sendiri

sementara juga mendengarkan pandangan-pandangan yang lain dan

menerima perbedaan-perbedaan. Mereka berusaha bekerja dengan

orang lain untuk mencari penyelesaian yang memenuhi urusan

kedua belah pihak. Pendekatan ini menyangkut identifikasi urusan-

urusan yang mendasari konflik dengan menyelidiki perselisihan dari

kedua sisi konflik, belajar dari pandangan-pandangan satu sama lain,

dan secara kreatif datang dengan penyelesaian untuk menangani

urusan kedua belah pihak. Orang-orang yang menggunakan gaya ini

sering kali mengakui bahwa hubungan mengalami ketegangan dan

ada sudut pandang yang berlawanan tetapi ingin menyelesaikan

konflik.

Page 70: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Kolaborasi

Deskripsi: Mencari persetujuan yang saling menguntungkan

dalam pemecahan masalah. “Dua kepala lebih baik dari satu.”

Perspektif dalam Konflik: konflik adalah alami. Jadi akui adanya

perbedaan, hargai setiap kunikan seseorang.

Keuntungan: Kedua sisi mendapatkan apa yang mereka inginkan

dan perasaan negatif terkurangi.

Target/Hasil: Kedua belah pihak menang. Win – win (menang-

menang)

Kelemahan: Perlu waktu yang lama

Page 71: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

POSITION AND INTEREST

Page 72: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,
Page 73: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,
Page 74: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

INTEREST

POSITION

KONFLIK

Page 75: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,
Page 76: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,
Page 77: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Tipe-tipe Kepentingan (Interest)

Kepentingan yang sama (Shared Interest):

Para pihak berbagi kepentingan yang sama

Berbeda Kepentingan (Different Interest):

Para pihak tidak berbagi kepentingan yang sama, kepentingannya

tidak saling bertentangan.

Konflik Kepentingan (Conflicting Interest):

Para pihak memiliki kepentingan yang saling bertentangan antara

satu dengan yang lain.

Page 78: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Apa mutual ‘interest’ dari para pihak?

Page 79: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Pihak-Pihak dalam konflik (Aktor)

Siapa yang menjadi pihak primer? Apa yang menjadi tujuan dan kepentingan

mereka? (Pihak primer didefinisikan sebagai pihak yang terlibat secara

langsung dalam konflik. Tujuan salah satu pihak dianggap tidak dapat

bersesuaian dengan tujuan pihak yang lain.)

• Siapa yang menjadi pihak sekunder? Apa kepentingan mereka? Bagaimana

keterlibatan mereka di dalam konflik? (Pihak sekunder memiliki kepentingan

tidak langsung atas hasil konflik).

• Siapa yang menjadi pihak ketiga yang berkepentingan? Apa kepentingan

mereka terhadap konflik ini? Bagaimana keterlibatan mereka? (Pihak ketiga

yang berkepentingan adalah mereka yang memiliki kepentingan terhadap

penyelesaian konflik secara baik atau justru menginginkan berlanjutnya

konflik.)

• Apa hubungan kekuatan/kekuasaan antara berbagai pihak dalam konflik?

Page 80: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Masalah (Sebab)

• Apa masalah yang terdapat dalam konflik? Apakah ini konflik mengenai nilainilai dan

keyakinan? Sumberdaya? Fakta (perselisihan mengenai hal itu)? Kepentingan

(kebutuhan, kekhawatiran, rasa takut, nilai, atau keinginan)?

• Apa yang menjadi sumber atau akar penyebab konflik?

• Apa faktor ketegangan atau pemisah yang terdapat di negara atau

masyarakat?

• Apa penyebab-penyebab yang dekat (baru terjadi, yang tampak atau yang

dimanfaatkan untuk memicu)?

• Bagaimana faktor-faktor eksternal (kepentingan luar yang mendorong,

memanfaatkan atau memperparah masalah) mempengaruhi masalah masalah ini?

•Apa saja sebab-sebab konflik yang sersifat struktural?—Pengelolaan kebun

yang kurang dipercaya, minimnya partisipasi masyarakat, dan lain lain.

•Apa saja pemicunya?—Pilkada, penangkapan, kemarau panjang, PHK besar-

besaran, kelangkaan pangan dan lain lain.

•Apa saja faktor-faktor yang mendukung tercapainya penyelesaian konflik?—

adanya saluran komunikasi, komitmen pihak-pihak untuk menyelesaikan konflik,

program-program yang inovatif.

Page 81: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Pohon Masalah (Sebab-Akibat)

Page 82: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

What.Using the metaphor of a tree, have participants discuss the root causes (the roots

of the tree), core problem (the trunk of the tree), and effects (the branches and leaves of

the tree) of conflict.

Page 83: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Dinamika

• Apakah konflik mengalami peningkatan atau penurunan seiring

berjalannya

waktu?

• Apakah pihak-pihak dalam konflik terpolarisasi?

• Kejadian apa yang memicu meletusnya kekerasan?

• Perubahan apa yang terjadi pada isu-isu dalam konflik dengan

berjalannya

waktu?

• Taktik apa yang digunakan pihak-pihak dalam konflik?

•Bagaimana perkembangan terkini dari konflik—eskalasi/de-

eskalasi; dan peluang-peluang penyelesaian yang ada;

Page 84: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Siapakah Para Pihak?

Individu atau kelompok/organisasi yang:

• Terkena dampak dari konflik

• Mempengaruhi hasil/dampak dari konflik

Page 85: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Who. Key questions included here are: Who is involved in the conflict? How do they

interact with each other? Where is the conflict centred? What people or groups have strong

positive relationships with each other? These relationships should be expressed in a

drawing, with each party (including secondary and other peripheral or stakeholder parties)

represented by a circle.

Page 86: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Analisa Para Pihak

Analisa para pihak akan menentukan siapa yang harus dilibatkan dalam menyelesaikan konflik

Siapa yang terlibat

Hubungan antar para pihak

Page 87: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Para Pihak dan Kuasa (Power)

Kuasa/Power dapat diartikan sebagai kemampuan untukmendapat/mencapai hasil tertentu (Ramirez, 1999)

Kuasa/Power dapat disajikan dari berbagai sumber:

Kekuatan fisik

Kharisma

Kekuatan emosi

Kekuatan Sosial-ekonomi dan politik

Kekuatan budaya

Penguasaan informasi

Kemanpuan (capacity and skills)

Kemampuan untuk menekan

Page 88: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

SUMBER-SUMBER KEKUASAAN

Kekuasaan bisa dipergunakan untuk tujuan

merusak maupun membangun. Jika kekuasaan

dipahami dalam arti luas sebagai cara untuk

mempengaruhi perilaku orang lain, maka kita

bisa melihat sudut pandang baru mengenai

bagaimana individu dan kelompok memiliki

kekuasaan, yang bisa membantu kita untuk

mempergunakan sumber-sumber kekuasaan

ini untuk memperbaiki ketidakseimbangan dan

ketidakadilan.

Page 89: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Kekuasaan Posisi didasarkan pada peran, atau posisi, yang

dipegang seseorang dalam masyarakat. Kekuasaan ini dialihkan dari

satu individu ke individu lain saat dia masuk atau keluar dari sebuah

peran. Sebagai contoh, presiden atau perdana menteri dari sebuah

negara memiliki kekuasaan karena posisi mereka, bukan karena

karakteristik pribadi atau kelas sosial.

Kekuasaan Hubungan tidak terletak pada individu tertentu, tetapi

merupakan kelengkapan dari hubungan sosial. Sebagai contoh, saat

anda mendengarkan penuturan seorang teman dan menghargai

pendapatnya, anda memberikan kekuasaan kepadanya. Saat dia

mendengarkan anda dan menghargai pendapat anda, maka anda

menerima kekuasaan. Dalam sebuah hubungan, kekuasaan bersifat

cair dan sulit diukur. Hal itu bisa diperluas atau diperkecil saat anda

berinteraksi.

Page 90: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Kekuasaan Posisi didasarkan pada peran, atau posisi, yang

dipegang seseorang dalam masyarakat. Kekuasaan ini dialihkan dari

satu individu ke individu lain saat dia masuk atau keluar dari sebuah

peran. Sebagai contoh, presiden atau perdana menteri dari sebuah

negara memiliki kekuasaan karena posisi mereka, bukan karena

karakteristik pribadi atau kelas sosial.

Kekuasaan Hubungan tidak terletak pada individu tertentu, tetapi

merupakan kelengkapan dari hubungan sosial. Sebagai contoh, saat

anda mendengarkan penuturan seorang teman dan menghargai

pendapatnya, anda memberikan kekuasaan kepadanya. Saat dia

mendengarkan anda dan menghargai pendapat anda, maka anda

menerima kekuasaan. Dalam sebuah hubungan, kekuasaan bersifat

cair dan sulit diukur. Hal itu bisa diperluas atau diperkecil saat anda

berinteraksi.

Page 91: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Kekuasaan Kekuatan merujuk pada kekuatan fisik dan

cara-cara paksaan (seperti senjata api dalam kisah Daya

Manusia dalam Latihan ). Individu bisa mempergunakan

kekuatan mereka sendiri, maupun kekuatan senjata, militer,

kepolisian, dan penjara untuk memaksakan kehendak

mereka pada pihak lain.

Kekuasaan Status datang dari kekayaan atau tingkat sosial

dalam masyarakat. Individu dapat mempergunakan uang

atau hubungan sosial dan keluarga mereka untuk

mempertahankan sebuah situasi yang menguntungkan

mereka atau mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Sebagai contoh, raja dan ratu mendapatkan kekuasaan

kerajaan karena ikatan keluarga mereka.

Page 92: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Kekuasaan Pengetahuan dan Keahlian merujuk pada

penghormatan dan pengaruh yang diberikan pada para

anggota masyarakat yang memiliki pengetahuan dan

keahlian khusus, seperti dokter, ahli hukum, guru, ahli teknik,

atau ahli mesin. Kekuasaan datang dari apa yang mereka

ketahui.

Kekuasaan Kelompok dimiliki oleh orang-orang yang

bertindak bersama untuk satu tujuan tertentu. Sering kali

dipergunakan istilah “kekuasaan masyarakat” atau “people

power.” Kekuasaan ini merujuk pada kekuasaan individu

saat menjadi bagian dari sebuah kelompok. Sebagai contoh,

serikat pekerja dan gerakan protes massa memiliki

kekuasaan karena jumlahnya anggotanya yang banyak.

Page 93: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Relasi Para Pihak

Perbedaan relasi antar para pihak:

Hubungan (Relasi) dengan sumberdaya

Hubungan (Relasi) antar pihak

Pahami bahwa relasi antar pihak berubah dari waktuke waktu

Page 94: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Relasi Para Pihak

Issue:

Stakeholder:

Position:

Interest:

Stakeholder:

Position:

Interest:

Sub-Stakeholder:

Position:

Interest:

Stakeholder:

Position:

Interest:

Stakeholder:

Position:

Interest:

Stakeholder:

Position:

Interest:

Stakeholder:

Position:

Interest:

Stakeholder:

Position:

Interest:

Stakeholder:

Position:

Interest:

Page 95: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Legend: Jika hasil identifikasi ternyata ada pihak yang memiliki 3 sumber kekuatan,

maka patut diduga bahwa pihak tersebut memiliki kekuatan besar. Maka legend nya

dibuat dalam bentuk “lingkaran besar.”

Jikalau Pihak dianggap hanya memiliki sumber kekuatan terbatas, atau satu sumber

saja. Maka legendnya dibuat menjadi sebuah bentuk lingkaran kecil.

Page 96: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,
Page 97: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Contoh

Page 98: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Pentingnya Pelajaran dari Pemetaan Konflik untuk

Penyelesaian Konflik

Sejarah, melihat Latarbelakang di masa lalu, Phase,

Eskalasi, kecenderungan ke Depan dengan kerja kerja

Penyelesaian

Analisis Para Pihak/Aktor, mengetahui para pihak yang

terkait dengan Konflik, Focus pada Aktor (Relasi-Relasi)

Pohon Masalah, Focus pada Akar Masalah (Penyebab),

Kepentingan (bukan posisi), Kebutuhan

Page 99: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

Phase of Conflict

Page 100: Pelatihan Resolusi Konflik - toolsfortransformation.net · Sub suku Dayak iban, kenyah, batak karo, caniago, koto, jambak, kaili moma, sistem marga/Batak & Minahasa, dll Suku Jawa,

What.Using the metaphor of a tree, have participants discuss the root causes (the roots

of the tree), core problem (the trunk of the tree), and effects (the branches and leaves of

the tree) of conflict.