ordo rodentia

18
Ordo Rodentia Ciri-ciri : 1. Pentadatyl, jari-jari denga n cakar 2. Satu dens incisivus pada tiap belah rahang, berbentuk pahat, dapta tumbuh terus 3. Tidak ada dentes canini 4. Jumlah dentes premolars dan dentes molars adalh variable 5. “Lengan bawah” Dapat pronasi dan supinasi (Radiopoetro, 1991) Contoh spesies dari ordo rodontia adalah : 1. Sciurus notatus, bajing Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Mammalia Ordo: Rodentia Famili: Sciuridae Genus : Sciurus Species : Sciurus notatus Cirinya : ada dua dentes premolars atas pada tiap belah rahang dan satu dens premolaris bawah pada tiap belah rahang, ada tiga dentes molars pada tiap bidang rahang. (Anonim, 2011)

Upload: gentongcantik

Post on 12-Aug-2015

380 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ordo Rodentia

Ordo Rodentia

Ciri-ciri :

1. Pentadatyl, jari-jari denga n cakar

2. Satu dens incisivus pada tiap belah rahang, berbentuk pahat, dapta tumbuh terus

3. Tidak ada dentes canini

4. Jumlah dentes premolars dan dentes molars adalh variable

5. “Lengan bawah” Dapat pronasi dan supinasi (Radiopoetro, 1991)

Contoh spesies dari ordo rodontia adalah :

1. Sciurus notatus, bajing

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mammalia

Ordo: Rodentia

Famili: Sciuridae

Genus : Sciurus

Species : Sciurus notatus

Cirinya : ada dua dentes premolars atas pada tiap belah rahang dan satu dens

premolaris bawah pada tiap belah rahang, ada tiga dentes molars pada tiap

bidang rahang. (Anonim, 2011)

2. Sciurus Prevostii, bajing berwarna tiga

` Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mammalia

Ordo: Rodentia

Famili: Sciuridae

Genus : Sciurus

Page 2: Ordo Rodentia

Species : Sciurus prevostii

Terdapat di Sumatera

3. Ratufa bicolor

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mammalia

Ordo: Rodentia

Famili: Sciuridae

Genus: Ratufa

Spesies: R. bicolor

Jelarang (Ratufa bicolor) atau tupai kerawak hitam (kurang tepat)

adalah sejenis bajing besar dengan rambut berwarna hitam dengan hiasan putih

di bagian bawah kepala dan ekor yang panjang, lebih panjang daripada rata-rata

anggota keluarga Sciuridae lainnya. Hewan ini dapat dijumpai di hutan-hutan

Asia Tropis dan Subtropis, mulai dari India hingga bagian selatan Cina serta

wilayah barat Indonesia. Hewan yang dapat mencapai panjang 1 m ini dilindungi

hukum di Indonesia. (Anonim, 2011)

4. Nannosciurus melanotis

Kingdom: Animalia

Phylum: Chordata

Class: Mammalia

Order: Rodentia

Page 3: Ordo Rodentia

Family: Sciuridae

Subfamily: Callosciurinae

Tribe: Callosciurini

Genus: Nannosciurus

Species: N. melanotis (Anonim, 2011)

Terdapat disumatera

5. Sciuropterus sagita

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mammalia

Ordo: Rodentia

Famili: Sciuridae

Flying squirrel (tupai terbang) punya kemampuan unik yang istimewa. Ia

adalah satu-satunya jenis tupai yang bisa melayang di udara. Keistimewaan ini

didukung perangkat “glider” berupa lapisan kulit di sisi kiri dan kanannya yang

menghubungkan kaki depan dan belakangnya. Saat si tupai meregangkan

keempat kakinya, lapisan kulit ini pun terkembang bagai sayap parasut, yang

membuatnya mampu melayang di udara. 

Gaya terbang khasnya bukanlah lurus segaris tapi membuat gerakan nyaris

melengkung. Polanya, setelah melompat dari satu pohon ia membuat satu

“tukikan” lalu melayang lurus, kemudian mendarat di sasaran dengan

menancapkan “roda pendarat” berupa cakar kuat yang tajam di keempat kakinya.

Page 4: Ordo Rodentia

Kemampuan melayang hewan ini karena adanya lapisan kulit tipis

yang bisa mengembang dan dilipat (mirip sayap kelelawar). Sayap “glider” ini

disokong dengan anatomi tubuh dan struktur tulang si tupai yang ringan

namun kuat.

                Lahir sebagai hewan yang amat lemah, buta dan tanpa bulu, ia

menghabiskan beberapa masa bayinya di dalam lubang-lubang pohon sebagai

sarang yang disediakan induknya. Biasanya satu indukan bisa melahirkan dua

atau tiga anak.

Menginjak usia enam minggu, tupai terbang muda akan mulai melakukan

“penerbangan” pertamanya. Ia keluar dari lubang pohon dan mencari pijakan

yang mantap dari ketinggian pepohonan, mencoba-coba mengembangkan

parasutnya. Setelah “pemanasan” yang cukup ia akan melompat dan melayang

sendirian. Jika sudah pernah melayang sekali saja, tupai-tuipai muda akan mulai

bertualang.

                 Cukup mudah untuk mengenali si tupai terbang yang banyak mendiami

hutan-hutan Asia bagian selatan ini. Tubuhnya berukuran rata-rata 20 cm plus 15

cm bagian ekor. Tetapi ada beberapa spesies yang lebih besar dari ini, seperti

tupai-tupai terbang Asia yang bisa mencapai panjang 1,2 meter. Berat rata-rata

tupai-tupai terbang ini antara 22 gram – 2,5 kg.

Tupai ini punya mata membulat yang besar dan cakar tajam di ujung

jemarinya. Ciri khasnya: lapisan kulit “berlipat” di sisi kiri dan kanan di antara

kaki depan dan belakangnya. Ada 43 spesiesnya yang tersebar di hampir semua

belahan dunia.

Hewan pengerat yang suka bersuara ribut ini punya banyak ragam warna.

Umumnya paduan bulu coklat dan abu-abu. Tetapi ada varian lain yakni abu-abu

melulu atau bulu merah kecoklatan di bagian atas dan putih kotor atau krim

Page 5: Ordo Rodentia

cerah di bagian bawahnya. Warna-warna ini mungkin menjadi bagian dari sistem

pertahanan dan kamuflase (penyamaran) di alam liar. 

                Mengandalkan sumber makanan berupa berbagai jenis tanaman, biji-

bijian, kacang-kacangan, dedaunan, ranting muda, pucuk tanaman, bunga dan

akar-akaran. Atau menyelingi menu hariannya dengan aneka serangga, telur,

cacing, burung-burung kecil, dan hewan lain yang ukuran tubuhnya kecil.

Sesekali juga, tupai terbang akan menyeret bangkai. Jadilah ia hewan omnivora

(pemakan segala), paduan herbivora dan karnivora.

                Namun berbeda dengan bangsa tupai lain yang beraktivitas di sianbg

hari. Spesies tupai-tupai terbang adalah hewan malam (nokturnal). Ia akan

menunggu gelap menjelang untuk melakukan perburuan, mencari makan, dan

mengisi hari-harinya. Sementara di siang hari ia suka tidur di sarangnya.

Lubang-lubang pohon yang gelap, hangat, dan nyaman. Karena itulah sejak lama

para penjelajah hutan jarang melihat tupai terbang di siang hari.

Indera dan semua sensor hewan ini sangat peka dikegelapan. Dengan

sistem “navigasi” dan “penginderaan malam” ia melayang dari satu pohon ke

pohon lain. Sifat ini membuat para ahli menggolongkannya sebagai hewan

nokturnal arboreal. Artinya hewan malam yang menghabiskan waktunya di

ketinggian pepohonan dan jarang turun ke darat.

                Walau bergerak di malam hari, tupai-tupai terbang punya musuh yang

juga tergolong hewan nokturnal. Di dalam gelap, perjuangan untuk bertahan

hidup dilakukan. Menghindari jenis predator alaminya seperti ular arboreal,

rakun, burung hantu, cayote, rubah, weasel, burung malam, bahkan kucing

rumahan. (Anonim, 2011)

Page 7: Ordo Rodentia

Species Rhizomys sumatrensis (Anonim,2011)

Sumber Gambar : Sumber:http://www.google.co.id/search?q=ryzomys

Caput besar, dengan mata kecil dan daun telinga kecil dan ekor yang

sangat kecil dan panjang, gigi bagian atas besar dan tidak tertutup, hidupnya di

liang di dalam tanah. Hewan ini terdapat di Sumatera.

8. Rattus rattus diardi (Tikus rumah)

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mammalia

Ordo: Rodentia

Famili: Muridae

Genus: Rattus

Spesies: R. rattus

Tikus rumah (Rattus rattus) adalah hewan pengerat biasa yang mudah

dijumpai di rumah-rumah dengan ekor yang panjang dan pandai memanjat serta

melompat. Hewan ini termasuk dalam subsuku Murinae dan berasal dari Asia.

Namun demikian, ia lalu menyebar ke Eropa melalui perdagangan sejak awal

penanggalan modern dan betul-betul menyebar pada abad ke-6. Selanjutnya ia

menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tikus rumah pada masa kini cenderung tersebar

di daerah yang lebih hangat karena di daerah dingin kalah bersaing dengan tikus got.

Tidak seperti saingannya, tikus got, tikus rumah adalah perenang yang buruk dan bangkainya sering ditemukan di sumur-sumur. Namun demikian, ia lebih gesit dan pemanjat ulung, bahkan berani "terbang". Warnanya biasanya hitam atau coklat

Page 8: Ordo Rodentia

terang, meskipun sekarang ada yang dibiakkan dengan warna putih atau loreng. Ukurannya biasanya 15-20 cm dengan ekor ± 20cm. Hewan ini nokturnal dan pemakan segala, namun menyukai bulir-bulir. Betinanya mampu beranak kapan saja, dengan anak 3-10 ekor/kelahiran. Umurnya mencapai 2-3 tahun dan menyukai hidup berkelompok. (Anonim, 2011)

9. Rattus brevicaudatus (Tikus sawah)

Kerajaan: AnimaliaFilum: ChordataKelas: MammaliaOrdo: RodentiaFamili: MuridaeUpafamili: MurinaeGenus: Rattus

Spesies: R. argentiventer

Hewan pengerat ini menyukai persawahan, ladang dan padang rumput,

tempat ia memperoleh makanan kesukaannya berupa bulir padi, jagung, atau

rumput. Ia membuat sarang di lubang-lubang tanah, di bawah batu, atau di

dalam sisa-sisa kayu. (Anonim, 2011)

10. Hystrix bracyura (landak)

Kerajaan: AnimaliaFilum: ChordataKelas: MammaliaOrdo: RodentiaFamili: MuridaeGenus: Hystrix

Sumber : http://www.google.co.id

Spesies: H.bracyura

Page 9: Ordo Rodentia

Landak adalah hewan pengerat (Rodentia) yang memiliki rambut yang tebal

dan berbentuk duri tajam. Hewan ini ditemukan di Asia, Afrika, maupun Amerika,

dan cenderung menyebar di kawasan tropika. Landak merupakan hewan pengerat

terbesar ketiga dari segi ukuran tubuh, setelah kapibara dan berang-berang. Hewan ini

agak "membulat" serta tidak terlalu lincah apabila dibandingkan dengan tikus. Karena

rambut durinya, hewan lain yang mirip namun bukan pengerat, seperti hedgehog dan

landak semut (Echidna), juga dikenali sebagai "landak".

Secara umum adalah herbivora, dan menyukai daun, batang, khususnya bagian

kulit kayu. Karena hal inilah banyak landak dianggap sebagai hama tanaman

pertanian. Meskipun demikian, orang juga menjadikan landak sebagai salah satu

bahan pangan. Sate landak merupakan salah satu menu khas dari Kabupaten

Karanganyar. (Anonim,2011)

11. Cavia cobaya

Kerajaan : Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mammalia

Ordo: Rodentia

Famili: Muridae

Genus: Cavia

Spesies : C.cobaya Sumber : Dokumen Pribadi

Marmot adalah sejenis hewan pengerat dari famili Sciuridae (bajing) dengan genus

Marmota.

Page 10: Ordo Rodentia

Marmot umumnya hidup di daerah pegunungan, seperti Alpen atau Pirenia di Eropa,

Pegunungan Rocky atau Sierra Nevada di Amerika Serikat, dan Kanada bagian utara.

Marmot umumnya membuat sarang di dalam tanah dan melakukan hibernasi selama

musim dingin. Kebanyakan marmot tergolong hewan sosial; marmot berkomunikasi

satu sama lain dengan siulan nyaring, terutama jika merasa ada bahaya.

Nama marmot berasal dari bahasa Latin mures monti ("tikus gunung"), dari bahasa

Latin Klasik mures alpini ("tikus Alpen").

Hewan lain yang berukuran serupa tetapi lebih bersifat sosial, anjing prairi, tidak digolongkan dalam genus Marmota, tetapi dalam genus Cynomys. Sementara itu, dalam bahasa Indonesia, tikus belanda (guinea pig) sering disebut juga sebagai marmot, walaupun sebenarnya hewan pengerat tersebut berasal dari famili yang berbeda. Makanan utama marmot ialah tumbuh-tumbuhan, misalnya rumput-rumputan, buah beri, lumut kerak, lumut daun, akar-akaran, dan bunga. (Anonim 2011)

Ordo Aegialodontia

Sudah punah

Ordo Symmetrodonta

Kingdom: Animalia

Phylum: Chordata

Subphylum: Vertebrata sumber : http://cdn5.wn.com

Class: Synapsida

Page 11: Ordo Rodentia

Ordo : Symmetrodonta

Symmetrodonta adalah kelompok basal mamalia Mesozoikum ditandai dengan aspek segitiga molar bila dilihat dari atas dan tidak adanya talonid berkembang dengan baik. Kelompok tradisional symmetrodonts berkisar di usia dari Trias terbaru ke Kapur Akhir. Satu spesies, Spalacotheridium noblei, adalah penting untuk ukuran kecil. Ini adalah salah satu mamalia yang dikenal terkecil. Setiap molar individu sedikit lebih dari 1/100th dari satu inci di seluruh. Symmetrodonta umumnya langka dan kurang terwakili dalam catatan fosil. Ini masih sangat mungkin mereka tidak mewakili sebuah kategori filogenetik diskrit, tetapi dengan serangkaian intermediet antara triconodonts, di satu sisi, dan dryolestoids dan therians, di sisi lain. Setidaknya beberapa genera symmetrodonts bahkan mungkin therians benar dan bagian dari Trituberculata klade (diperdebatkan).

Khususnya sub-kelompok Symmetrodonta lebih baik dipelajari, misalnya Spalacotheriidae, yang telah akut-siku gigi molariform, talonids sangat berkurang, dan cingulids anterior dan posterior mencolok.

Page 12: Ordo Rodentia

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011. Symmetrodonta.(online)( http://www.google.co.id), diakses pada 3 november 2011

Anonim, 2011. Marmut.(online)( http://id.wikipedia.org/wiki/Marmot), diakses pada 3 november 2011

Anonim, 2011. Landak.(onine)( http://id.wikipedia.org/wiki/Landak), diakses pada 3 november 2011

Anonim, 2011. Landak.(onine)( http://id.wikipedia.org/wiki/Landak), diakses pada 3 november 2011

Anonim, 2011. Tikus sawah.(onine)( http://id.wikipedia.org/wiki/Tikus_sawah), diakses pada 3 november 2011

Anonim, 2011. Tikus rumah.(onine)( http://id.wikipedia.org/wiki/Tikus_rumah

), diakses pada 3 november 2011

Anonim, 2011. Ryzomys sumatrensis.(onine)( http://animaldiversity.ummz.umich.edu/site/accounts/classification/Rhizomys_sumatrensis.html#Rhizomys ), diakses pada 3 november 2011

Anonim, 2011. Ptreoromis nitridus.(onine)( http://www.google.co.id/search?q=klasifikasi+pteromys+nitidus&btnG), diakses pada 3 november 2011

Anonim, 2011. Sciuropterus sagitu.(onine)( http://tigerbear.wordpress.com/2007/11/29/tupai-terbang-si-pelayang-malam/), diakses pada 3 november 2011

Anonim, 2011. Jelarang.(onine)( http://alamendah.wordpress.com/2010/12/07/jelarang-ratufa-bicolor-si-bajing-raksasa/), diakses pada 3 november 2011

Anonim. 2011. Bajing. (online) (http://id.wikipedia.org/wiki/Bajing). Diakses pada, 2 Desember 2011

Page 13: Ordo Rodentia