laporan praktikum pengenalan ordo ......4. 1 hasil grafik 1. hasil pengamatan populasi serangga pada...

33
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO SERANGGA OPT DAN GEJALA GEJALA KERUSAKAN Oleh : Golongan D/Kelompok 8B 1. Muhammad Qasim Zailani 171510501188 2. Moh Waisul Karomi 171510501189 3. Erina Claudia M. M 161510501264 LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2017

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN ORDO SERANGGA OPT DAN GEJALA

GEJALA KERUSAKAN

Oleh :

Golongan D/Kelompok 8B

1. Muhammad Qasim Zailani 171510501188

2. Moh Waisul Karomi 171510501189

3. Erina Claudia M. M 161510501264

LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman padi merupakan salah satu tanaman yang digunakan untuk sumber

makanan pokok di suatu wilayah tertentu. Tanaman ini biasanya mempunyai masa

tanam 3 kali dalam 1 tahun. Ketika proses pertanaman terjadi dengan siklus yang

sama yaitu dalam 1 tahun menanam 3 kali tanaman padi, maka akan terjadi

kelimpahan hama (Organisme Pengganggu Tanaman), sehingga akan

mengakibatkan penurunan hasil produksi dan penurunan mutu hasil. Oleh karena

itu perlu adanya proses pertanaman berseling dalam setiap tahunnya.

Serangga merupakan salah satu organisme yang banyak ditemukan di

berbagai habitat, baik di darat, air laut, air tawar, pegunungan, dan lainnya.

Serangga terdiri dari beberapa spesies yang jumlahnya melimpah di bumi dan

berasosiasi dengan kehidupan manusia. Daya tahan tubuh serangga yang baik

membuat serangga mudah menyesuaikan diri dengan ligkungannya, sehingga

penyebaran serangga sangat luas. Terdapat kelas-kelas serangga yang dapat juga

merugikan manusia yaitu biasa dikenal dengan OPT (Organisme Pengganggu

Tanaman). Serangga biasanya menyerang tanaman untuk bertahan hidup, sehingga

serangga akan mengambil keuntungan dari tanaman yang dihinggapinya.

Serangan hama yang terjadi pada beberapa tanaman, salah satunya tanaman

padi. Serangga yang menyerang tanaman padi antara lain belalang, walang sangit,

wereng coklat, dan lainnya. Serangga-serangga tersebut memiliki ciri tersendiri

dalam menyerang tanaman padi. Serangga terbagi dari beberapa ordo, terdapat

beberapa ordo serangga yang berperan sebagai hama yang dibedakan berdasarkan

bentuk sayapnya. Ordo pada serangga terbagi menjadi 5 ordo yaitu Orthoptera,

hemiptera, homoptera, lepidoptera, diptera. Sedangkan untuk sub ordo pada

serangga terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu sub ordo dari ordo homoptera

adalah Auchenorrhyncha. Pada sub ordo tersebut hama yang termasuk di dalamnya

yaitu hama wereng coklat (Nilaparvata lugens) dan hama wereng hijau (Nepottetix

sp.). Berbagai macam jenis serangga maka akan susah mengetahui ordo yang

dimiliki oleh serangga yang menyerang tanaman (berperan sebagai Organisme

Pengganggu Tanaman).

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

2

Adanya macam-macam ordo tersebut membuat perbedaan pada setiap

serangga, sehingga memiliki ordo yang berbeda pula. Perbedaan pada setiap ordo

yang dimiliki oleh serangga dapat dilihat dari sayap serangga itu sendiri. Hal

tersebut membuat tipe sayap berbeda akan memiliki ordo ataupun sub ordo yang

berbeda. Serangan dari hama (Organisme Pengganggu Tanaman) terdapat gejala-

gejala yang muncul pada tanaman. Namun dengan gejala tersebut masih susah

dikarenakan tidak megetahui apakah gejala tersebut diakibatkan oleh serangga atau

hewan lainnya. Oleh karena itu, praktikum “Pengenalan Ordo Serangga OPT dan

Gejala Kerusakan” untuk mengetahui ordo yang dimiliki serangga dan gejala

kerusakan yang diakibatkan oleh serangga tersebut.

1.1 Tujuan

1. Mengetahui dan memahami karakteristik ordo-ordo serangga yang

berperanan sebagai OPT.

2. Mengetahui dan memahami gejala kerusakan yang diakibatkan oleh

serangga.

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

OPT (Organisme pengganggu tanaman) adaalah organisme yang dapat

merusak dan mengganggu tanaman sehingga dapat menyebabkan kematian pada

tanaman. Hama organisme penggangu tanaman berupa binatang, misalnya

serangga dan tikus tunggau. Serangga adalah binatang yang termasuk kelas insekta

yang memiliki banyak ordo, antara lain Ordo orthoptera yang memiliki tipe mulut

penggigit dan pengunyah, berperan sebagai perusak tanaman dan sebagai sumber

makanan. Ordo homoptera, hemiptera, coleoptera, dan hymenoptera sebagian besar

memiliki peranan sebagai hama tanaman dan berperan sebagai predator dan

memiliki tipe mulut penghisap (Fakhrah 2016).

Serangga merupakan salah satu makhluk hidup yang mempunyai berbagai

macam peranan dan memiliki karakteristik tersendiri. Serangga juga

mempengaruhi ekosistem lain, sehingga serangga sangat penting dan berpengaruh

pada kehidupan manusia. Salah satu ekosistem serangga yang mempengaruhi

ekosistem lain yaitu pada ekosistem sawah. Serangga yang berada di bagian

persawahan berperan penting dalam jaring-jaring makanan. Hal demikian

dikarenakan serangga yang berada di persawahan memiliki peran tersendiri, yaitu

sebagai herbivora, karnivora (seperti predator dan parasitoid), dan detritivora. (Hadi

dan Aminah., 2012).

Gejala serangan oleh hama pada tanaman padi dengan berbagai tipe alat

mulut yang berbeda, ada tipe mulut yang menggigit, merobek, menghisap sehingga

banyak menimbulkan tingkat penurunan pada produksi padi tersebut. Namun ada

upaya meningkatkan produksi padi di Indonesia berhadapan dengan berbagai

masalah dan penghambat berupa factor abiotis dan biotis, factor abiotis yang

terpenting berupan kemunduran kesuburan lahan, kekeringan dan kondisi yang

kurang baik dari factor iklim dan cuaca. Factor biotis berupa organisme

pengganggu tanaman berupa insekta hama yang berbeda dianatara populasi

tanaman padi sebenarnya merupakan bagian dari komunitas ekosistem suatu

pertanian. Ekosistem pertanian semula merupakan ekosistem alami yang bersifat

keseimbangan anatara organisme-organismenya berada dalam keadaan stabil

(Sarwar, 2012).

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

4

Pada tanaman padi banyak terdapat hama yang menyerang, sehingga

mengakibatkan penurunan pada produksi padi. Hama yang biasa dijumpai pada

tanaman padi adalah belalang. Belalang merupakan salah satu hama yang terkenal

pada tanaman. Hama belalang menyerang pada tanaman muda dan tua dengan

merusak bagian daun dan pucuk daun sehingga menyebabkan daun yang dimakan

menjadi berlubang-lubang. Akibat dari serangan belalang tepi daun pada tanaman

padi pada bagian tepi daunnya bergerigi kasar (Joko 2014).

Kepik merupakan hama yang sering dijumpai dipertanaman padi. Hama

kepik menyerang pada bagin batang padi dengan cara menghisapnya sehingga

menyebabkan daun pada tanaman padi menguning. Hama kepik menyerang pada

fase generatif. Bagian tanaman padi yang diserang berpengaruh pada terhadap

popolasi seranggan hama, sehingga menyebabkan tingginya tingkat serangan pada

tanaman padi (Anggraini dkk., 2014).

Serangga predator yang umumnya ditemukan pada tanaman padi adalah

Arachnuda (laba-laba) dan dari kelas insect. Prodetor merupakam musuh alami

penting dalam menekan populasi hama pada tanaman padi. Serangga predator yang

sering dijumpai adalah famili Carabidae dan staphylinidae. Salah satu contoh

predator dari kelas insect adalah ordo Odanta yaitu capung. Capung berperan

penting sebagai predator berbagai Arthopoda dipertanian, terutama bagi ordo

Lepidoptera, Hymenoptera, Himiptera, Orthoptera, dan Diptera. Capung berperan

penting sebagai jaringan makanan dipertanian. Capung dapat memekan protozoa,

larva nyamuk dan nimfa, sehingga dapat menguntungkan didalam pertanian

(Khodijah et al., 2012).

kumbang merupakan predator bagi hama wereng yang menguntungkan bagi

petani. Kumbang termasuk ordo coleoptera yang bertamorfosis sempurna dari fase

telur, larva, kepompong hingga dewasa. kumbang dikenal sebagai serangga ramah

lingkungan yang mampu pembantu petani dalam mengatasi serangan hama kutu

daun, kumbang dapat memangsa hingga 1000 serangga kecil. Kumbang umumnya

menyerang serangga hama berukuran besar, seperti penggerek batang, penggulung

daun, belalang, orong-orong atau jangkrik (Fox et al., 2012).

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

5

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan praktikun Bioekologi OPT dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 12

oktober 2017 pukul 08.50 WIB sampai selesai yang bertempat di Agroteknopark

Jubung

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat :

1. Jaring serangga

2. Katong plastik

3. Loupe

3.2.2 Bahan:

1. Serangga

2. Kloroform

3.3.Cara Kerja

3.3.1 Kegiatan I

1. Setiap kelompok mahasiswa mengamati pada lahan tanaman padi dan kedelai

secara bergantian.

2. Menangkap serangga dengan menggunakan jaring serangga dengan metode

ayun.

3. Mengkoleksi semua serangga yang ada dan memisahkan yang bertindak sebagai

hama dan bukan.

4. Mencatat jenis dan jumlah hama yang didapatkan serta mendokumentasikan

dalam bentuk foto.

3.3.2 Kegiatan II

1. Menentukan petakan pengamatan (1 x 1) m2 pada pertanaman padi dan kedelai

2. Mengamati gejala serangan dari hama yang didapatkan pada tanaman

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

6

3. Mencatat gejala serangan yang ada dan mengkoleksi hama yang didapatkan dan

mendokumentasikan gejala serangan yang didapatkan dan jenis hamanya.

3.4 Variabel Pengamatan

1. Serangga sesuai ordo tertentu

2. Gejala serangan

3.5 Analisis Data

Pada acara praktikum pengenalan Ordo Serangga OPT dan Gejala Kerusakan

menggunakan analisis data deskriptif kualitatif.

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

7

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil

Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi

4. 2 Pembahasan

Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung didapatkan

beberapa jenis serangga yang memiliki ordo yang berbeda. Menurut (Kurniawati.,

2015) Hasil pengamatan dan identifikasi serangga diperoleh 5 ordo, adapun 7 ordo

tersebut sebagai berikut: ordo Hymenoptera, Coleoptera, Diptera, Orthoptera,

Odonata, Mantodea, dan Hemiptera. Pada masing-masing ordo memiliki ciri

tersendiri yaitu dapat dilihat dari tipe sayapnya. Ordo orthoptera meliputi serangga

belalang, ordo odonata yaitu capung, ordo hemiptera yaitu kepik dan walang sangit,

dan ordo coleoptera adalah kumbang.

Hama yang menyerang tanaman padi dan banyak ditemukan pada areal

persawahan adalah ordo orthoptera dan ordo hemiptera. Ordo orthoptera

merupakan salah satu ordo yang berperan sebagai perusak tanaman, jenis serangga

tersebut memiliki tipe mulut penggigit dan pengunyah. Salah satu contoh ordo

orthoptera yang dijumpai di areal persawahaan pada saat pengamatan praktikum di

Jubung adalah belalang. Belalang merupakan salah satu serangga yang terkenal

sebagai hama pada tanaman. Belalang tersebut memiliki tipe mulut penggigit dan

BelalangWalangSangit

Kepik kumbang Kupu-kupu Capung

Orthoptera Hemiptera Coleoptera Lepidoptera Odonata

Jumlah 3 5 1 2 1 1

0

1

2

3

4

5

6

Hasil Pengamatan Pada Tanaman Padi

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

8

pengunyah, mempunyai sepasang mata majemuk yang jelas dan metamorfosis

paurometabola. Belalang menyerang bagian daun yaitu dengan gejala bekas gigitan

pada daun, sehingga menyebabkan daun pada tanaman padi menjadi berlubang-

lubang. Hal serupa juga sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Joko (2014),

bahwa hama belalang menyerang bagian daun sehingga menyebabkan daun

berlubang-lubang dan lubang akibat seranggan belalang tepi daun menjadi bergerigi

kasar tidak beraturan. Hama belalang menyerang tanaman pada saat muda dan tua

dengan merusak bagaian daun dan pujuk daun.

Ordo hemiptera merupakan ordo yang berperan sebagai perusak tanaman.

Salah satu ordo homoptera yang dijumpai pada saat pengamatan pada tanaman padi

adalah kepik dan walang sangit. Kepik merupakan hama penting pada tanaman

padi. Kepik dan walang sangit memiliki tipe mulut pencucuk dan penghisap, pada

sayap bagaian depan mengeras dan bagian sayap belakang terlipat dibawah sayap

depan. Kepik menyerang pada fase geneneratif. Kepik menyerang pada bagian

batang dengan cara menghisap batang tanaman padi sehingga menyababkan daun

menguning akibat batang tanaman padi sudah terganggu. Walang sangit merupakan

salah satu kelompok kepik yang sering dijumpai dipertanaman padi dan merupakan

hama yang berperan sebagai perusak tanaman. walang sangit mulai menyerang

tanaman pada saat mulai berbungga hingga matang susu dengan cara menghisap

cairan pada bulir padi sehingga menyebabkan bulir padi menjadi hampa. Anggraini

dkk (2014), menyebutkan bahwa serangan walang sangit dan kepik terjadi pada fase

generatif dan tidak terjadi pada fase vegetatif. Serangan akibat walang sangit pada

bulir padi berubah menjadi berwarna coklat kehitaman pada bekas hisapan dan bulir

padi menjadi hampa. Bagian tanaman yang diserang berpengaruh terhadap

populasi serangga, sehingga menyebabkan tingginya tingkat seranggan pada

tanaman padi.

Peredator yang ditemukan diareal persawahan tanaman padi pada saat

pengamatan adalah ordo coleoptera dan ordo odenta. Salah satu peredator

coleoptera yang ditemukan pada saat pengamatan adalah kumbang. Kumbang

merupakan ordo coleoptera yang berperan sebagai predator. kumbang memiliki tipe

mulut penggigit dan pengunya, tipe sayap seperti perisai, bagian sayap depan

mengeras dan sayap bagian belakang membranus, dan memiliki tipe metamorfosis

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

9

holometabola. Kumbang pada umumnya dikenali sebagai serangga berukuran mini

yang bulat kecil dengan punggungnya yang mimiliki berbagai warna. Kumbang

merupakan serangga predator yang dapat menekan meningkatnya ledakan populasi

hama dilapang. Kumbang serangga yang aktif di tajuk tanaman memiliki

keanekaragaman yang berbeda pada setiap ordonya sehingga pada saat kumbang

memangsa serangganya memiliih yang lebih kecil seperti bangsa kutu-kutuan

(Herlinda dkk., 2014)

Ordo odonata merupakan predator yang ditemukan diareal persawahan.

Salah satu ordo odenta yang ditemukan pada saat pengamatan adalah capung.

Capung memiliki tipe mulut penggigit dan pengunyah, memiliki 2 pasang

sayap yang memenjang, memiliki tipe mata majemuk, dan memiliki tipe

metamorfosis hemimetabola. Capung merupakan serangga yang berperan

penting dalam keseimbangan ekosistem. Capung mempunyai peran yang besar

dalam menjaga keseimbanagan rantai makanan, capung beperan sebagai

predator serangga kecil lainya bahkan kanibal terhadap jenisnya. Capung

dalam konteks pertanian dapat menekan pupulasi serangga dilapang yang

berpotensi sebagai hama pertanian dan mangsanya (Pamungkas, 2015). Dalia

dan Leksono (2014) juga menyebutkan bahwa capung berperan sebagai

predator berbagai Arthopoda, terutama bagi ordo lepidoptera, hymenoptera,

hemiptera, orthoptera dan diptera. Capung termasuk serangga polifag yaitu

pemakan banyak jenis sehingga dalam jaring-jaring makanan capung memiliki

hubungan dengan banyak serangga yang menjadi mangsanya. Capung

merupakan serangga yang berperan sebagai predator. Pada praktikum lapang

ditemukan serangga ini berada disekitar pertanaman padi. Serangga ini

memiliki ordo odonata yaitu memiliki 2 pasang sayap yang memanjang dan

terlihat tebal jika dilihat dari samping. Ordo odonata ini memiliki peranan

sebaga serangga yang mempunyai keindahan dan seni tersendiri sehingga nilai

estetikanya juga tinggi. Serangga ini biasanya memangsa nyamuk, lalat atau

serangga kecil lainnya. Capung mungkin juga dapat mengurangi serangan

hama pada tanaman padi yang lebih kecil dari ukuran capung (Fakhrah., 2016)

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

10

Kupu-kupu merupakan ordo lepidoptera. Kupu-kupu termasuk serangga

penting dalam mempertahankan ekosistem yaitu sebagai pollinator serta berperan

penting sebagai bioindicator untuk menjaga lingkungan. Kupu-kupu memiliki tipe

mulut penjilat dan penghisap, memiliki tipe sayap bersisik dan memiliki

metamorfosis holometabola. Septianella dkk (2015), menyebutkan bahwa kupu-

kupu pada saat hujan aktif tidak dapat terbang secara aktif, akan tetapi bersembunyi

di balik daun dan pohon-pohon. Kupu-kupu merupakan serangga penting dalam

menjaga suatu ekosistem. Kupu-kupu berperan sebagai pollinator pada tanaman

sehingga menguntungkan bagi petani serta suka memangsa hama yang berukuran

mini seperti sebangsa kutu-kutuan.

Gejala kerusakan pada tanaman padi yang ditemui saat praktikum lapang

yang bertempat di Agrotechnopark Jubung terdiri dari 3 bagian yang terserang oleh

serangga yaitu malai, daun dan batang. Pada bagian malai terdapat bercak berwarna

coklat dan saat ditekan malai tersebut tidak bernas. Hal tersebut dikarenakan malah

terserang oleh serangga walang sangit (Leptocorisa acuta) dengan tipe mulut

pencucuk penghisap. Walang sangit akan menyerap cairan yang berada pada malai

sehingga terdapat bintik coklat pada bagian tertentu. Walang sangit menyerang biji

padi yang masih muda atau dapat dikatakan masak susu sehingga akan berakibat

biji tidak bernas. Serangga dewasa (imago) walang sangit biasanya berwarna hijau

kuning kecoklatan dengan panjang 1,5 - 3 cm. Pada umumnya kulit bekas tusukan

walang sangit berawal dengan adanya bercak titik berwarna putih sehingga dengan

beberapa waktu kemudian akan berubah menjadi coklat kehitaman. (Leatemia dan

Rumthe, 2011)

Gejala serangan pada bagian batang tanaman padi dapat diketahui bahwa

terdapat warna coklat atau gosong pada bagian tertentu, dan daun nya berubah

menjadi warna kuning. Hal tersebut di akibatkan oleh hama penggerek batang pada

tanaman tersebut yang menyerang dengan menggorok bagian batang. Dengan

demikian bagian batang pada tanaman padi bagaikan disiram dengan air panas

sehingga berwarna kuning kecoklatan dan mengering atau hopperburn (Sianipar

dkk., 2015). Penggerek batang padi biasanya menyerang proses pertanaman padi

mulai dari masa persemaian sampai pada waktu tanaman sudah tumbuh bunga.

Gejala pada proses pertanaman terbagi menjadi 2 yaitu gejala yang ditimbulkan

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

11

pada fase vegetatif yaitu disebut sundep sedangkan gejala yang ditimbulkan pada

fase generatif disebut beluk (SE. Baehaki., 2013) Gejala serangan pada daun yaitu

terdapat bekas gigitan dan biasanya bentuk daun berbeda dengan bentuk semula,

sehingga berubah menjadi bergerigi dan dapat mengakibatkan daun berlubang

bahkan patah.hal tersebut disebabkan oleh belalang, karena belalang yang memiliki

peran sebagai hama juga sebagai serangga herbivora sehinggga akan memakan

bagian tanaman yaitu berupa daun.

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

12

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada acara “Pengenalan ordo

serangga OPT dan gejala gejala kerusakan dapat disimpulkan bahwa:

1. Hama yang menyerang dan banyak ditemukan diareal persawahan tanaman

padi adalah ordo orthoptera yaitu belalang, ordo hemiptera yaitu kepik dan

walang sangit, ordo coleoptera yaitu kumbang, dan ordo odonata yaitu

capung.

2. Gejala yang ditemukan diareal persawahan yaitu pada malai dengan ciri malai

terdapat bercak coklat dan tidak bernas, yang disebabkan oleh walang sangit.

Pada daun yaitu dengan ciri daun bergerigi sehingga bisa berakibat fatal

menjadi patah. Pada batang yaitu dengan ciri batang berwarna coklat terdapat

bekas gorokan dan daunnya menguning, hal tersebut diakibatkan oleh

penggerek batang.

5. 2 Saran

Praktikum yang dilakukan berjalan dengan lancar. Akan tetapi alat yang kurang

memadai menghambat jalannya praktikum. Sehingga perlu adanya penambahan

alat agar praktikum tidak terlalu lama

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

13

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini.S, Herlinda. S, Irsan. C, Umayah. A. 2014. Serangan Hama Wereng dan

Kepik pada Tanaman Padi di Sawah Lebak Sumatera Selatan. (September).

PP: 46–53.

Fakhrah. 2016. Inventarisasi Permukaan Tanah di Gampong Krueng Simpo

Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen. Pendidikan Almuslim. 4 (1) : 48-52

Fox, C. W. et al. 2012. Effects of seed beetles on the performance of desert legumes

depend on host species, plant stage, and beetle density’, Journal of Arid

Environments. Elsevier Ltd, 80, pp. 10–16. doi:

10.1016/j.jaridenv.2011.12.008.

Hadi dan Aminah. 2012. Keragaman Serangga dan Peranannya di Ekosistem

Sawah (Insect Diversity and its Role in Wetland Ecosystems). Sains dan

Matematika. 20(3) : 54-57.

Herlinda, S., Septiana, S. and Wijaya, A. 2014. Kelimpahan dan Keanekaragaman

Spesies Serangga Predator Selama Satu Musim Tanam Padi Ratun di Sawah

Pasang Surut. (September), pp. 736–742.

Joko, S. 2014. Inventarisasi Hama Dan Patogen Pada Uji Jarak Tanam Dan Dosis

Pupuk Kandang Pada Tanaman Garut (Inventaritation Pest and Pathogen on).

(1) PP: 222–229.

Kurniawati, N. 2015. Keragaman dan Kelimpahan Musuh Alami Hama pada

Habitat Padi yang Dimanipulasi dengan Tumbuhan Berbunga. Ilmu

Pertanian. 18 (1) : 31-36

Laetemia, J. A., dan R. Y. Rumthe. 2011. Studi Kerusakan Akibat Serangan Hama

Pada Tanaman Pangan di Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian

Timur, Propinsi Maluku. Agroforestri. 6 (1) : 52-56

Dalia BPI dan Leksono AS. 2014. Interaksi antara capung dengan arthropoda dan

vertebrata predator di kepanjen kabupaten malang. pp. 26–30.

Khodijah et al. 2012. Predatory Arthropods InhabitingFresh Swamp and Tidal

Lowland Ecosystem in South Sumatra’, Jurnal Lahan Suboptimal. 1(1), pp.

57–63.

Pamungkas, D. W. 2015. Keragaman jenis capung dan capung jarum (Odonata) di

beberapa sumber air di Magetan, Jawa Timur’, 1(September), pp. 1295–1301.

Sarwar, M. 2012. Effects of potassium fertilization on population build up of rice

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

14

stem borers (lepidopteron pests) and rice (Oryza sativa L .) yield’, Journal of

Cereals and Oil seeds, 3(1). PP 6-9.

SE, Baehaki. 2013. Hama Penggerek Batang Padi dan Teknologi Pengendalian.

IPTEK Tanaman Pangan. 8 (1) : 1-14

Septianella, G., D. Peggie and H. Y. Sasaerila. 2015. Keanekaragaman kupu-kupu

(Lepidoptera) di kawasan Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten

Bandung Barat, Jawa Barat’, Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. 1, pp. 1816–

1820.

Sianipar, M. S., L. Djaya, dan D. P. Simarmata. 2015. Keragaman dan Kelimpahan

Serangga Hama Tanaman Padi (Oryza sativa L.) di Dataran Rendah Jatisari,

Karawang, Jawa Barat. Agrin. 19 (2) : 89-96

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel pengamatan pada serangga dan gejala yang ditemui pada

tanaman padi.

No.

Gambar

Ordo Jum

lah Keterangan

1. Walang sangit

Hemiptera 5 -tipe mulut : pencucuk

penghisap

- tipe sayap : ⅔ bagian sayap

depan mengeras dan sisanya

seperti membran sedang, dan

bagian belakang berbentuk

membran, terlipat di bawah

sayap depan.

- Menyerang bagian malai padi

- Gejala yang ditimbulkan

malai menjadi tidak

bernas/kosong.

2. Kumbang

Coleoptera 2 - berperan sebagai predator

- tipe sayap : seperti perisai,

sayap depan mengeras dan

sayap belakang membranus

- tipe mulut : penggigit

pengunyah

- tipe metamorfosis :

Holometabola

3. Belalang

Orthoptera 3 - tipe mulut : penggigit

pengunyah

- tipe sayap : tegmina

- Sayap : membranus

(belakang) sayap depan

menebal dan kasar

- mempunyai sepasang mata

majemuk yang jelas, memiliki 2

atau 3 mata ocelli

- menyerang bagian daun padi

yaitu dengan gejala bekas

gigitan pada bagian daun

- tipe metamorfosis :

Paurometabola

- berperan sebagai hama

4. Capung Odonata 1 - sayap : 2 pasang memanjang

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

- tipe mata : majemuk

- tipe mulut : penggigit

pengunyah

- berperan sebagai predator

- sayap terlihat tebal jika

dilihat dari samping

- tipe metamrfosis :

Hemimetabola

5. Kupu-kupu

Lepidopter

a

1 - tipe sayap : bersisik

- tipe mulut : penjilat

Penghisap

- berperan sebagai

Polinator

- sayap terlihat tipis jika dilihat

dari samping

- tipe metamorfosis :

Holometabola

Telur → larva → kepompong

→ kupu-kupu dewasa

6. Kepik

Hemiptera 1 - termasuk hama yang polifag,

biasanya menyerang pada

tanaman dengan menghisap

cairan pada tanaman polong.

- tipe mulut : pencucuk

penghisap

- tipe sayap : ⅔ bagian sayap

depan mengeras, sisanya

seperti membran. Sayap

belakang seperti membran dan

terlipat di bawah sayap depan

- berperan sebagai hama

- menyerang tanaman padi

pada bagian batang dengan

menghisap batang.

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

Lampiran 2. Lanjutan tabel pengamatan gejala pada tanaman padi

No. Gambar

Keterangan

1. Malai

- malai padi tidak bernas karena saat ditekan

kosong

- terdapat warna coklat pada malai

- bulir padi berbintik-bintik berwarna coklat

kehitaman

- disebabkan oleh serangga : Walang sangit

(leptocorisa Acuta)

- tipe mulut dari walang sangit : pencucuk

penghisap

- walang sangit biasanya menyerang biji padi

yang masih muda (masak susu) sehingga

mengakibatkan padi tidak bernas

2. Daun

- pada daun terdapat bekas gigitan serangga dan

biasanya diserang oleh serangga belalang

- daun padi rusak dan dari bagian tangkai

pinggir dengan tepian bergerigi

- belalang hijau menyerang daun padi yang

masih muda sehingga menyebabkan adanya

lubang pada daun dan mengakibatkan daun

patah

- disebabkan oleh belalang hijau

3. Batang

- Pada bagian batang padi terdapat bekas

gorokan, pada batang padi terdapat warna coklat

atau gosong, dan daunnya berwarna kuning

- disebabkan oleh penggerek batang

- penggerek batang memiliki tipe mulut

penggigit pengunyah

- penggerek batang menyerang tanaman padi

pada bagian batang

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

Lampiran 3. Flowchart

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

Lampiran 4. Tabel Acc pengamatan

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

Lamnpiran 5. Lanjutan tabel Acc pengamatan

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

Lampiran 6. Kutipan dari jurnal dan buku

Joko, S. 2014. Inventarisasi Hama Dan Patogen Pada Uji Jarak Tanam Dan

Dosis Pupuk Kandang Pada Tanaman Garut

Anggraini.S, Herlinda. S, Irsan. C, Umayah. A. 2014. Serangan Hama Wereng

dan Kepik pada Tanaman Padi.

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

Lampiran 7. Lanjutan kutipan jurnal

Hadi., M, Aminah. 2012. Keragaman Serangga dan Peranannya di Ekosistem

Sawah.

Fakhrah. 2016. Inventarisasi insekta permukaan tanah di gampong krueng

simpo kecamatan juli kabupaten bireuen.

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

Lampiran 8. Lanjutan kutipan jurnal

Khodijah et al. (2012) ‘Predatory Arthropods InhabitingFresh Swamp and

Tidal Lowland Ecosystem in South Sumatra’, Jurnal Lahan Suboptimal,

1(1), pp. 57–63.

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

Fox, C. W. et al. (2012) ‘Effects of seed beetles on the performance of desert

legumes depend on host species, plant stage, and beetle density.

Lampiran 9. Lanjutan kutipan jurnal

Herlinda, Dkk,. (2014) ‘Kelimpahan dan Keanekaragaman Spesies Serangga

Predator Selama Satu Musim Tanam Padi

Page 26: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

Pamungkas, D. W. (2015) ‘Keragaman jenis capung dan capung jarum

Lampiran 10. Lanjutan kutipan jurnal

Septianella, G., D. Peggie and H. Y. Sasaerila (2015) ‘Keanekaragaman kupu-

kupu (Lepidoptera)

Page 27: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

Kepanjen, P. D. I. and Malang, K. (2013) ‘Interaksi antara capung dengan

arthropoda dan vertebrata predator di kepanjen, kabupaten malang’,

pp. 26–30.

Lampiran 11. Lanjutan kutipan jurnal

Sarwar, M. (2012) ‘Effects of potassium fertilization on population build up of

rice stem borers (lepidopteron pests) and rice (Oryza sativa L .)

Page 28: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

Lampiran 12. Lanjutan kutipan jurnal

Page 29: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

Laetemia, J. A., dan R. Y. Rumthe. 2011. Studi Kerusakan Akibat Serangan

Hama Pada Tanaman Pangan di Kecamatan Bula, Kabupaten Seram

Bagian Timur, Propinsi Maluku. Agroforestri. 6 (1) : 52-56

Lampiran 13. Lanjutan kutipan jurnal

Page 30: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

Fakhrah. 2016. Inventarisasi Permukaan Tanah di Gampong Krueng Simpo

Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen. Pendidikan Almuslim. 4 (1) : 48

52

Lampiran 14. Lanjutan kutipan jurnal

Page 31: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

Kurniawati, N. 2015. Keragaman dan Kelimpahan Musuh Alami Hama pada

Habitat Padi yang Dimanipulasi dengan Tumbuhan Berbunga. Ilmu

Pertanian. 18 (1) : 31-36

Lampiran 15. Lanjutan kutipan jurnal

Sianipar, M. S., L. Djaya, dan D. P. Simarmata. 2015. Keragaman dan

Kelimpahan Serangga Hama Tanaman Padi (Oryza sativa L.) di

Page 32: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

Dataran Rendah Jatisari, Karawang, Jawa Barat. Agrin. 19 (2) : 89-

96

Lampiran 16. Lanjutan kutipan jurnal

Page 33: LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO ......4. 1 Hasil Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung

SE, Baehaki. 2013. Hama Penggerek Batang Padi dan Teknologi

Pengendalian. IPTEK Tanaman Pangan. 8 (1) : 1-14