seminar ahmad budi g34051112 - achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/achmad...

28
Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112 Copyright Achmad Farajallah [email protected] http://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/ Seminar Ahmad Budi G34051112 Ahmad Budi, Achmad Farajallah dan Taruni Sri Prawasti. 2010. Identifikasi Cacing Endoparasit Pada Kadal Kebun (Eutropis multifasciata) Di Sekitar Kampus IPB Dramaga dan Gunung Salak Endah Bogor. Seminar Program Sarjana Mayor Biologi. Diseminarkan Tanggal 28 Juni 2010. Departemen Biologi FMIPA IPB. PENDAHULUAN Latar Belakang Kadal kebun (Eutropis multifasciata) yang penyebarannya kosmopolitan dan bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata dan famili Scincidae (Wood et al. 2004). Simbiosis merupakan interaksi antara dua jenis organisme atau lebih yang hidup bersama-sama, baik yang bersifat komensialisme, mutualisme dan parasitisme (Goin dan Goin 1970). Simbiosis parasitisme bisa dikelompokkan menjadi endoparasit dan ektoparasit (Levine 1990). Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh inang, umumnya berasal dari anggota filum Platyhelmintes, Nemathelmintes dan Protozoa, sedangkan ektoparasit adalah parasit yang hidup dipermukaan luar tubuh inang misalnya tungau dari ordo Acariformes (Walter dan Proctor 1999). Smyth (1994) menyebutkan bahwa kadal bisa bertindak sebagai inang definitif (telur sampai cacing dewasa menghuni tubuh kadal) maupun sebagai inang perantara (telur dan atau larva cacing ada di tubuh kadal), terutama untuk Acanthocephala. Anderson (2000) melaporkan bahwa keberadaan cacing simbion saluran pencernaan pada kadal, baik yang bersifat sebagai parasit maupun netral, page 1 / 28

Upload: nguyenkhanh

Post on 06-Sep-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

Seminar Ahmad Budi G34051112

Ahmad Budi, Achmad Farajallah dan Taruni Sri Prawasti. 2010. Identifikasi CacingEndoparasit Pada Kadal Kebun (Eutropis multifasciata) Di Sekitar KampusIPB Dramaga dan Gunung Salak Endah Bogor. Seminar Program Sarjana MayorBiologi. Diseminarkan Tanggal 28 Juni 2010. Departemen Biologi FMIPA IPB.

 

 

PENDAHULUAN

 

Latar Belakang

Kadal kebun (Eutropis multifasciata) yang penyebarannya kosmopolitan danbersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata dan familiScincidae (Wood et al. 2004). Simbiosis merupakan interaksi antara dua jenisorganisme atau lebih yang hidup bersama-sama, baik yang bersifat komensialisme,mutualisme dan parasitisme (Goin dan Goin 1970). Simbiosis parasitisme bisadikelompokkan menjadi endoparasit dan ektoparasit (Levine 1990). Endoparasitadalah parasit yang hidup di dalam tubuh inang, umumnya berasal dari anggotafilum Platyhelmintes, Nemathelmintes dan Protozoa, sedangkan ektoparasit adalahparasit yang hidup dipermukaan luar tubuh inang misalnya tungau dari ordoAcariformes (Walter dan Proctor 1999).

Smyth (1994) menyebutkan bahwa kadal bisa bertindak sebagai inang definitif(telur sampai cacing dewasa menghuni tubuh kadal) maupun sebagai inangperantara (telur dan atau larva cacing ada di tubuh kadal), terutama untukAcanthocephala. Anderson (2000) melaporkan bahwa keberadaan cacing simbionsaluran pencernaan pada kadal, baik yang bersifat sebagai parasit maupun netral,

page 1 / 28

Page 2: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

bisa terjadi melalui kontaminasi feses (misalnya Maxvachonia domorpha dan Parapharyngodon rotundatus), ingesti inang antara arhropoda (misalnya Skrjabinelazia ornata dan Thubunaea fitzsimonsi).

Pada usus bagian belakang kadal Ichonotropis simonsi, Ortlepp (1931) melaporkanadanya cacing Thubuneae fitzsimonsi, sedangkan pada kadal yang lain, Mabuyagravenhorstii, dilaporkan oleh Chabaud et al. (1960) adanya cacing Maxvachonia dimorpha. Pada Iguaniae genus Enyalius telah ditemukan beberapa jenis cacingendoparasit,  yaitu larva Centrorhynchydae dari anggota Achantochepala dan limajenis Nematoda, yaitu Acuariidae, Oswaldocruzia benslimenia, Physaloptera lutzi,Physaloptera retusa dan Rhabdias sp. (Jackson 1978). Sedangkan pada anggotaGeckonidae berhasil ditemukan cacing Skrjabinelazia ornate (Chabaud et al. 1964)dan pada anggota Geckonidae yang lain ditemukan Oochoristica uberlarkeri (Burseyet al. 1994).

Sampai saat ini belum pernah dilaporkan jenis-jenis cacing yang ada di saluranpencernaan kadal kebun E. multifasciata.

 

Tujuan

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi cacing endoparasit pada saluranpencernaan kadal kebun, Eutropis multifasciata, yang hidup di sekitar kampus IPBDramaga dan Gunung Salak Endah Bogor.

 

 

page 2 / 28

Page 3: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

WAKTU DAN TEMPAT

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – April 2010. Pengambilan sampel kadaldilakukan pada dua lokasi, yaitu sekitar kampus IPB Dramaga dan di daerahGunung Salak Endah. Identifikasi kadal dan cacing endoparasit dilakukan dilaboratorium Biosistematika dan Ekologi Hewan, Departemen Biologi, FakultasMIPA, Institut Pertanian Bogor

 

METODE

Koleksi Kadal dan Cacing Endoparasit

Penangkapan kadal dilakukan di sekitar kampus IPB Dramaga dan Gunung SalakEndah. Kampus IPB Dramaga terletak di wilayah Bogor Barat pada ketinggian 500 mdari permukaan laut dan Gunung Salak Endah pada ketinggian 2.211 m di ataspermukaan air laut. Penangkapan kadal dilakukan menggunakan jaring, kemudiandimatikan dengan teknik dekapitasi dan disimpan dalam alkohol 70%. Untukmenginaktifasi ensim-ensim pencernaan dan mencegah pembusukan, alkohol 70%juga disuntikkan ke dalam rongga perut. Kepastian spesies kadal yang dikoleksidiverifikasi dengan kunci identifikasi Boulenger (1912) dan Roijj (1915).

Saluran pencernaan kadal dipotong dan dibagi menjadi bagian depan (faring danesofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan  kloaka. Isi dari setiap saluranpencernaan dikeluarkan dan dimasukkan kedalam botol yang berisi cairan fisiologisuntuk dicuci dan diferensiasi cacing dengan kotoran. Material yang mengapung danatau melayang dalam larutan fisiologis kemudian dipindahkan ke tabung yang berisialkohol 70%.

 

page 3 / 28

Page 4: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

Pembuatan Preparat Cacing

Cacing yang berhasil ditemukan kemudian dibuat sediaan utuh (whole mount).Langkah awal pembuatan sediaan utuh adalah rehidrasi dalam alkohol bertingkatmulai dari 50%, 30% dan 0% masing-masing selama 3 menit. Spesimen cacingkemudian direndam dalam pewarna eosin 1% (wv) yang diinapkan semalam atausampai tubuh cacing terlihat menyerap warna secara sempurna (personal judgment).  Spesimen didehidrasi dalam serial alkohol bertingkat 30, 50, 70, 80, 95 dan100% masing-masing selama 10 menit kemudian dijernihkan dengan laktofenolselama 30 menit dan xilol 2x10 menit.

 

Identifikasi Kadal dan Cacing Endoparasit

Identifikasi cacing dilakukan menggunakan kunci identifikasi Khalil dan Jones (1994)hingga tingkat famili.

 

HASILIdentifikasi kadal

Sebanyak 50 kadal kebun Eutropis multifasciata berhasil ditangkap, yaitu 20 ekor didaerah kampus IPB Dramaga dan 30 ekor di Gunung Salak Endah. Spesies inidicirikan oleh ukuran tubuh kecil; sisik licin, berkilau, di bagian leher halus, jumlahsisik di bagian lateral tubuh berkisar antara 32-34 deret; telinga eksternal tidak ada;membran timpani terlihat jelas, bentuk agak bundar atau oval; kelopak mata dapatdigerakkan, berwarna hitam; moncong moderat, tumpul; tungkai depan danbelakang kuat, telapak tidak dilengkapi lamela; bagian lateral tubuh terdapat garislongitudinal berwarna hitam, bagian dorsal berwarna kecoklatan, bagian ventralberwarna kehijauan. Deskripsi diatas mengacu pada satu spesies kadal, yaitu Eutropis multifasciata.

page 4 / 28

Page 5: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

 

Tingkat Infestasi Cacing

Jumlah kadal yang terinfestasi cacing di daerah kampus IPB Dramaga sebanyak 6ekor (30%), sedangkan di daerah Gunung Salak Endah sebanyak 20 ekor (66.67%)sehingga total kadal yang terinfestasi cacing adalah 26 ekor (52%). Cacingditemukan menginfestasi sepanjang saluran pencernaan kadal kebun, mulai darilambung, usus depan, usus belakang sampai kloaka. Jumlah keseluruhan cacingendoparasit yang ditemukan menginfestasi kadal di kedua lokasi sebanyak 139cacing. Cacing endoparasit terbanyak ditemukan di bagian usus belakang (65cacing), kemudian berturut-turut di bagian kloaka (44 cacing), usus halus (23cacing) dan lambung (7 cacing). Semua cacing berhasil didentifikasi menjadi empatfamili, yaitu Davaineidae (46.8%), Rhabditidae (1.4%), Tetrarhynchobothriidae(36.0%) dan Trichostrongyloidae (15.8%). (Tabel)

Tabel Persentase infestasi dan jumlah cacing endoparasit pada setiap saluranpencernaan Eutropis multifasciata

Deskripsi Cacing

Famili Davaineidae. Merupakan anggota filum Platyhelmintes, Kelas Cestoda.Tubuh dewasa dibagi menjadi tiga daerah utama, yaitu skoleks (kepala), leher danstrobila, bersifat hermaprodit; dikenal sebagai cacing pita; tidak memiliki mulut dansaluran pencernaan; terdapat mahkota pada rostellum yang terdapat pada ujungskoleks, tidak mempunyai tentakel, rostellum mempunyai kait yang berbentukseperti cangkul atau palu yang dikelilingi oleh penghisap dan kadang – kadangdipersenjatai oleh duri – duri.

page 5 / 28

Page 6: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

Famili Tetrarhynchobothriidae. Merupakan anggota filum Platyhelmintes, KelasCestoda: Tubuh dewasa dibagi menjadi tiga daerah utama yaitu: skoleks (kepala),leher dan strobila; skoleks mempunyai tentakel, didominasi oleh bothridia,mempunyai empat suckers yang panjang; bersifat hermaprodit; sering dikenalsebagai cacing pita; tidak memiliki mulut dan saluran pencernaan;

Famili Rhabditidae. Merupakan anggota filum Nemathelmintes, Kelas Nematoda:Tubuh tidak bersegmen, organ sensoris posterior ‘phasmid’ berkembang baik,organ sensoris anterior ‘amphid’ tidak begitu berkembang, esofagusnya berbentukrhabditiform, betina umumnya lebih panjang dari jantan, alat reproduksi betinasederhana, vagina transversal dan tidak banyak mengandung otot; bentuk parasitikdioesiosa (kelamin jantan dan betina terdapat pada organisme yang berbeda).

Famili Trichostrongyloidae. Merupakan anggota filum Nemathelmintes, KelasNematoda: Tubuh relatif langsing, tubuh tidak mempunyai segmen, mulut kecildengan tiga atau enam bibir yang jelas atau tidak, esofagus panjang silindris, tidakada korona radiata, tubuh betina dewasa umumnya lebih panjang dari jantan, alatreproduksi jantan dan betina terpisah, anus terdapat pada bagian posterior.

PEMBAHASAN

Kadal kebun yang hidup di daerah Gunung Salak Endah (GSE) mempunyai tingkatinfestasi cacing sampai 2 kali lipat dibandingkan dengan yang hidup di Kampus IPBDramaga (KID), yaitu 66.7 % dibanding 30%. Perbedaan tingkat infestasi diatasmungkin disebabkan oleh perbedaan penutupan vegetasi di lokasi sampling kadal.Secara kualitatif, lokasi sampling kadal di daerah GSE dilakukan di daerah yangvegetasinya lebih rapat (tertutup) dibanding di KID. Selain itu, sebagai pusataktifitas manusia, daerah KID merupakan daerah yang secara rutin dipelihara dandibersihkan. Hal ini sejalan dengan hasil yang ditemukan oleh Dobson (1992) bahwatingkat infestasi cacing pada kadal yang hidup di daerah hutan tropis lebih tinggidibanding dengan yang hidup di hutan buatan (arboretum).

Pada bagian usus belakang dari saluran pencernaan kadal kebun merupakan bagianyang paling banyak ditemukan cacing (46.8%), kemudian berturut-turut kloaka(31.6%), usus depan (16.5%) dan lanbung (5%). Sedangkan di bagian faring danesofagus tidak pernah ditemukan adanya cacing. Bagian faring dan esofagusmerupakan saluran pencernaan dengan laju gerak peristalsis yang kuat dan jugatidak ada food retention. Beberapa peneliti tidak pernah melaporkan ditemukannya

page 6 / 28

Page 7: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

cacing di bagian faring dan esofagus reptilia (Ortlepp 1931,  Chabaud 1960, Jackson1978, Anderson 2000). Mereka melaporkan bahwa cacing paling banyak ditemukandi bagian usus belakang dan kloaka dibanding bagian usus depan dan lambung.Usus belakang adalah bagian saluran pencernaan yang mempunyai food retention tinggi dan sekresi ensim pencernaan minimal. Walaupun bagian lambungmempunyai food retention tinggi tetapi suasananya sangat asam.

Selain di usus belakang, anggota famili Davaineidae juga ditemukan di usus depandan kloaka. Kemampuan mereka hidup di daerah yang banyak mengandung enzimpencernaa disebabkan oleh tegumen yang kuat (Brusca dan Brusca 1990). Cacingdalam usus belakang dimungkinkan bukan merupakan cacing endoparsit akantetapi hanya sebagai simbion. Diketahui bahwa famili Davaineidae ini juga biasanyamemakan bakteri (decaying organic substance)  di dalam tubuh inang utama atauvektor (inang perantara). Organisme yang hidup di dalam usus belakang sebelumyasudah mengalami seleksi terlebih dahulu di dalam lambung.

Cacing Tetrarhynchobothriidae hanya ditemukan di bagian. Hal ini dikarenakanstruktur kloaka yang umumnya merupakan muara bersama dari saluranpencernaan, ekskresi dan reproduksi. Peluang ditemukannya cacing di daerah ini juga dimungkinkan bukan parasit akan tetapi merupakan simbion.

Cacing Trichostrongyloidae bisa ditemukan di sepanjang saluran pencernaankecuali bagian esofagus dan faring dan bagian kloaka. Hal ini mengindikasikanbahwa cacing ini memiliki penyebaran yang sangat luas di dalam saluranpencernaan kadal E. Multifasciata. Berbeda halnya dengan lambung yangstrukturnya lebih menggelembung, mempunyai pH yang rendah, dilengkapi denganenzim percernaan serta otot yang lebih tebal yang memungkinkan hanyaorganisme yang mempunyai struktur khusus seperti organisme yang mempunyaitegumen yang kuat, sehingga cairan lambung tidak mampu mencerna organismeyang hidup di dalamnya. Kemungkinan lain adalah hanya organisme yangmempunyai daya tahan tertentu yang dapat hidup pada tempat tersebut. Hal initerlihat dari hasil penelitian yaitu hanya tujuh ekor cacing endoparasit yangmenginfestasi lambung yakni cacing dari famili Trichostrongyloidae.

 

SIMPULAN

page 7 / 28

Page 8: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

Cacing endoparasit yang menginfestasi kadal E. multifasciata di daerah kampus IPBDramaga dan Gunung Salak Endah berasal dari famili Davaineidae, Rhabditidae,Tetrarhynchobothriidae dan famili Trichostrongyloidae. Dari keempat familitersebut, cacing endoparasit yang paling memdominasi adalah dari familiDavaineidae. Bagian saluran pencernaan kadal E. multifasciata yang paling banyakditemukan adanya cacing endoparasit adalah pada bagian usus belakang dankloaka.

 

 

SARAN

Identifikasi cacing sampai ke tingkat spesies pada kisaran taksa kadal yang lebihbanyak diperlukan sebagai landasan untuk membangun database fauna simbion.Untuk itu, diperlukan teknik penjernihan dan pewarnaan cacing yang lebih advance sehingga identifikasi bisa dilakukan sampai ke tingkat spesies.

 

DAFTAR PUSTAKA

Anderson RC. 2000. Nematodes Parasites of Vertebrates: Their Development andTransmission, Ed. 2rd. CABI Publishing, Wallingford: United Kingdom.

Boulenger GA. 1912. A V ertebrate Fauna of The Malay Peninsula. London: Tylor andFrancis, Red Lion Court.

Brusca RC, Brusca GJ. 1990. Invertebrates. Sunderland: Sinauer Associated, Inc.

page 8 / 28

Page 9: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

Bursey CR, McAllister, Freed PS, Freed DA .1994. Oochoristica uberlarkeri(Cyclophyllidea; Linstowiidae) from the South African rock agama, Agama atraknobeli. Transcaction of the Ameriacan Miicroscopical Society 113:400-405

Chabaud AG, Brygoo ER. 1960. Nematodes parasites de Cameleons malgaches. Memories de I’Institul Scientifique de Madagaskar Serie A 14: 125-159

Chabaud AG, Caballero RG, Brygoo ER. 1994. Affinites antre genres Skrjabinelazia (Ascaridida Seurotoidea) et Maxvachonia. Bulletin du Museum National d’HistoireNaturelle Serie 36: 844-848.

Dobson AP. 1992. The Parasites of Anolis Lizard In The Northern Lesser Antiles I.Patterns of Distribution and Abundance. Oecologia 91: 110-117.

Goin GJ, Goin OB. 1971. Introduction to Herpetology. Ed ke-2. New York: J Wiley.

Jackson JF. 1978. Differentiation in the genera Enyalius and Strobilurus (Iguanidae):Implication for pleistocene climatic changes in eastern Brazil. Arq. Zoo 30: 1-79.

Khalil LF, Jones A. 1994. Keys To The Parasites of  Vertebrates. Departement ofZoology The Natural History Museum London: United Kingdom.

Levine ND. 1990. Parasitologi Veteriner. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.

Ortlepp RJ. 1993. Thubuneae fitzsimonsi. A fourt spesies of genus Thubuneae, Seutat. 1914. Journal of shout African Veterinary Medicine Association 2: 18-131

Rooij ND. 1915. The Reptiles of The Indo-Australian Achipelago Patr 1 Lacertilis,

page 9 / 28

Page 10: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

Chelonian,     Emydosauria. Leiden: EJ. Brill Ltd

Smyth JD. 1994. Introduction to Animal Parasitology, 3rd end. Cambridge UniversityPress. Cambridge: United Kingdom.

Walter DE, Proctor HC. 1999. Ecology, Evolution and Behavior. Australia: UNSW

Wood RA, Roberts MJ. 2004. A First Report on The Herpetofauna of Pulau Besar,Johor, West Malaysia. Hamadryad 28 (1&2): 100-109

 Ahmad Budi, Achmad Farajallah dan Taruni Sri Prawasti. 2010. IdentifikasiCacing Endoparasit Pada Kadal Kebun (Eutropis multifasciata) Di SekitarKampus IPB Dramaga dan Gunung Salak Endah Bogor. Seminar ProgramSarjana Mayor Biologi. Diseminarkan Tanggal 28 Juni 2010. Departemen BiologiFMIPA IPB.

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kadal kebun (Eutropis multifasciata) yang penyebarannya kosmopolitan danbersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata dan familiScincidae (Wood et al. 2004). Simbiosis merupakan interaksi antara dua jenisorganisme atau lebih yang hidup bersama-sama, baik yang bersifat komensialisme,mutualisme dan parasitisme (Goin dan Goin 1970). Simbiosis parasitisme bisadikelompokkan menjadi endoparasit dan ektoparasit (Levine 1990). Endoparasitadalah parasit yang hidup di dalam tubuh inang, umumnya berasal dari anggotafilum Platyhelmintes, Nemathelmintes dan Protozoa, sedangkan ektoparasit adalahparasit yang hidup dipermukaan luar tubuh inang misalnya tungau dari ordoAcariformes (Walter dan Proctor 1999).

page 10 / 28

Page 11: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

Smyth (1994) menyebutkan bahwa kadal bisa bertindak sebagai inang definitif(telur sampai cacing dewasa menghuni tubuh kadal) maupun sebagai inangperantara (telur dan atau larva cacing ada di tubuh kadal), terutama untukAcanthocephala. Anderson (2000) melaporkan bahwa keberadaan cacing simbionsaluran pencernaan pada kadal, baik yang bersifat sebagai parasit maupun netral,bisa terjadi melalui kontaminasi feses (misalnya Maxvachonia domorpha dan Parapharyngodon rotundatus), ingesti inang antara arhropoda (misalnya Skrjabinelazia ornata dan Thubunaea fitzsimonsi).

Pada usus bagian belakang kadal Ichonotropis simonsi, Ortlepp (1931) melaporkanadanya cacing Thubuneae fitzsimonsi, sedangkan pada kadal yang lain, Mabuyagravenhorstii, dilaporkan oleh Chabaud et al. (1960) adanya cacing Maxvachonia dimorpha. Pada Iguaniae genus Enyalius telah ditemukan beberapa jenis cacingendoparasit,  yaitu larva Centrorhynchydae dari anggota Achantochepala dan limajenis Nematoda, yaitu Acuariidae, Oswaldocruzia benslimenia, Physaloptera lutzi,Physaloptera retusa dan Rhabdias sp. (Jackson 1978). Sedangkan pada anggotaGeckonidae berhasil ditemukan cacing Skrjabinelazia ornate (Chabaud et al. 1964)dan pada anggota Geckonidae yang lain ditemukan Oochoristica uberlarkeri (Burseyet al. 1994).

Sampai saat ini belum pernah dilaporkan jenis-jenis cacing yang ada di saluranpencernaan kadal kebun E. multifasciata.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi cacing endoparasit pada saluranpencernaan kadal kebun, Eutropis multifasciata, yang hidup di sekitar kampus IPBDramaga dan Gunung Salak Endah Bogor.

WAKTU DAN TEMPAT

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – April 2010. Pengambilan sampel kadaldilakukan pada dua lokasi, yaitu sekitar kampus IPB Dramaga dan di daerahGunung Salak Endah. Identifikasi kadal dan cacing endoparasit dilakukan di

page 11 / 28

Page 12: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

laboratorium Biosistematika dan Ekologi Hewan, Departemen Biologi, FakultasMIPA, Institut Pertanian Bogor

 

METODE

Koleksi Kadal dan Cacing Endoparasit

Penangkapan kadal dilakukan di sekitar kampus IPB Dramaga dan Gunung SalakEndah. Kampus IPB Dramaga terletak di wilayah Bogor Barat pada ketinggian 500 mdari permukaan laut dan Gunung Salak Endah pada ketinggian 2.211 m di ataspermukaan air laut. Penangkapan kadal dilakukan menggunakan jaring, kemudiandimatikan dengan teknik dekapitasi dan disimpan dalam alkohol 70%. Untukmenginaktifasi ensim-ensim pencernaan dan mencegah pembusukan, alkohol 70%juga disuntikkan ke dalam rongga perut. Kepastian spesies kadal yang dikoleksidiverifikasi dengan kunci identifikasi Boulenger (1912) dan Roijj (1915).

Saluran pencernaan kadal dipotong dan dibagi menjadi bagian depan (faring danesofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan  kloaka. Isi dari setiap saluranpencernaan dikeluarkan dan dimasukkan kedalam botol yang berisi cairan fisiologisuntuk dicuci dan diferensiasi cacing dengan kotoran. Material yang mengapung danatau melayang dalam larutan fisiologis kemudian dipindahkan ke tabung yang berisialkohol 70%.

 

Pembuatan Preparat Cacing

Cacing yang berhasil ditemukan kemudian dibuat sediaan utuh (whole mount).Langkah awal pembuatan sediaan utuh adalah rehidrasi dalam alkohol bertingkatmulai dari 50%, 30% dan 0% masing-masing selama 3 menit. Spesimen cacing

page 12 / 28

Page 13: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

kemudian direndam dalam pewarna eosin 1% (wv) yang diinapkan semalam atausampai tubuh cacing terlihat menyerap warna secara sempurna (personal judgment).  Spesimen didehidrasi dalam serial alkohol bertingkat 30, 50, 70, 80, 95 dan100% masing-masing selama 10 menit kemudian dijernihkan dengan laktofenolselama 30 menit dan xilol 2x10 menit.

 

Identifikasi Kadal dan Cacing Endoparasit

Identifikasi cacing dilakukan menggunakan kunci identifikasi Khalil dan Jones (1994)hingga tingkat famili.

 

HASILIdentifikasi kadal

Sebanyak 50 kadal kebun Eutropis multifasciata berhasil ditangkap, yaitu 20 ekor didaerah kampus IPB Dramaga dan 30 ekor di Gunung Salak Endah. Spesies inidicirikan oleh ukuran tubuh kecil; sisik licin, berkilau, di bagian leher halus, jumlahsisik di bagian lateral tubuh berkisar antara 32-34 deret; telinga eksternal tidak ada;membran timpani terlihat jelas, bentuk agak bundar atau oval; kelopak mata dapatdigerakkan, berwarna hitam; moncong moderat, tumpul; tungkai depan danbelakang kuat, telapak tidak dilengkapi lamela; bagian lateral tubuh terdapat garislongitudinal berwarna hitam, bagian dorsal berwarna kecoklatan, bagian ventralberwarna kehijauan. Deskripsi diatas mengacu pada satu spesies kadal, yaitu Eutropis multifasciata.

 

Tingkat Infestasi Cacing

page 13 / 28

Page 14: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

Jumlah kadal yang terinfestasi cacing di daerah kampus IPB Dramaga sebanyak 6ekor (30%), sedangkan di daerah Gunung Salak Endah sebanyak 20 ekor (66.67%)sehingga total kadal yang terinfestasi cacing adalah 26 ekor (52%). Cacingditemukan menginfestasi sepanjang saluran pencernaan kadal kebun, mulai darilambung, usus depan, usus belakang sampai kloaka. Jumlah keseluruhan cacingendoparasit yang ditemukan menginfestasi kadal di kedua lokasi sebanyak 139cacing. Cacing endoparasit terbanyak ditemukan di bagian usus belakang (65cacing), kemudian berturut-turut di bagian kloaka (44 cacing), usus halus (23cacing) dan lambung (7 cacing). Semua cacing berhasil didentifikasi menjadi empatfamili, yaitu Davaineidae (46.8%), Rhabditidae (1.4%), Tetrarhynchobothriidae(36.0%) dan Trichostrongyloidae (15.8%). (Tabel)

Tabel Persentase infestasi dan jumlah cacing endoparasit pada setiap saluranpencernaan Eutropis multifasciata

Deskripsi Cacing

Famili Davaineidae. Merupakan anggota filum Platyhelmintes, Kelas Cestoda.Tubuh dewasa dibagi menjadi tiga daerah utama, yaitu skoleks (kepala), leher danstrobila, bersifat hermaprodit; dikenal sebagai cacing pita; tidak memiliki mulut dansaluran pencernaan; terdapat mahkota pada rostellum yang terdapat pada ujungskoleks, tidak mempunyai tentakel, rostellum mempunyai kait yang berbentukseperti cangkul atau palu yang dikelilingi oleh penghisap dan kadang – kadangdipersenjatai oleh duri – duri.

Famili Tetrarhynchobothriidae. Merupakan anggota filum Platyhelmintes, KelasCestoda: Tubuh dewasa dibagi menjadi tiga daerah utama yaitu: skoleks (kepala),leher dan strobila; skoleks mempunyai tentakel, didominasi oleh bothridia,mempunyai empat suckers yang panjang; bersifat hermaprodit; sering dikenalsebagai cacing pita; tidak memiliki mulut dan saluran pencernaan;

page 14 / 28

Page 15: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

Famili Rhabditidae. Merupakan anggota filum Nemathelmintes, Kelas Nematoda:Tubuh tidak bersegmen, organ sensoris posterior ‘phasmid’ berkembang baik,organ sensoris anterior ‘amphid’ tidak begitu berkembang, esofagusnya berbentukrhabditiform, betina umumnya lebih panjang dari jantan, alat reproduksi betinasederhana, vagina transversal dan tidak banyak mengandung otot; bentuk parasitikdioesiosa (kelamin jantan dan betina terdapat pada organisme yang berbeda).

Famili Trichostrongyloidae. Merupakan anggota filum Nemathelmintes, KelasNematoda: Tubuh relatif langsing, tubuh tidak mempunyai segmen, mulut kecildengan tiga atau enam bibir yang jelas atau tidak, esofagus panjang silindris, tidakada korona radiata, tubuh betina dewasa umumnya lebih panjang dari jantan, alatreproduksi jantan dan betina terpisah, anus terdapat pada bagian posterior.

PEMBAHASAN

Kadal kebun yang hidup di daerah Gunung Salak Endah (GSE) mempunyai tingkatinfestasi cacing sampai 2 kali lipat dibandingkan dengan yang hidup di Kampus IPBDramaga (KID), yaitu 66.7 % dibanding 30%. Perbedaan tingkat infestasi diatasmungkin disebabkan oleh perbedaan penutupan vegetasi di lokasi sampling kadal.Secara kualitatif, lokasi sampling kadal di daerah GSE dilakukan di daerah yangvegetasinya lebih rapat (tertutup) dibanding di KID. Selain itu, sebagai pusataktifitas manusia, daerah KID merupakan daerah yang secara rutin dipelihara dandibersihkan. Hal ini sejalan dengan hasil yang ditemukan oleh Dobson (1992) bahwatingkat infestasi cacing pada kadal yang hidup di daerah hutan tropis lebih tinggidibanding dengan yang hidup di hutan buatan (arboretum).

Pada bagian usus belakang dari saluran pencernaan kadal kebun merupakan bagianyang paling banyak ditemukan cacing (46.8%), kemudian berturut-turut kloaka(31.6%), usus depan (16.5%) dan lanbung (5%). Sedangkan di bagian faring danesofagus tidak pernah ditemukan adanya cacing. Bagian faring dan esofagusmerupakan saluran pencernaan dengan laju gerak peristalsis yang kuat dan jugatidak ada food retention. Beberapa peneliti tidak pernah melaporkan ditemukannyacacing di bagian faring dan esofagus reptilia (Ortlepp 1931,  Chabaud 1960, Jackson1978, Anderson 2000). Mereka melaporkan bahwa cacing paling banyak ditemukandi bagian usus belakang dan kloaka dibanding bagian usus depan dan lambung.Usus belakang adalah bagian saluran pencernaan yang mempunyai food retention tinggi dan sekresi ensim pencernaan minimal. Walaupun bagian lambungmempunyai food retention tinggi tetapi suasananya sangat asam.

page 15 / 28

Page 16: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

Selain di usus belakang, anggota famili Davaineidae juga ditemukan di usus depandan kloaka. Kemampuan mereka hidup di daerah yang banyak mengandung enzimpencernaa disebabkan oleh tegumen yang kuat (Brusca dan Brusca 1990). Cacingdalam usus belakang dimungkinkan bukan merupakan cacing endoparsit akantetapi hanya sebagai simbion. Diketahui bahwa famili Davaineidae ini juga biasanyamemakan bakteri (decaying organic substance)  di dalam tubuh inang utama atauvektor (inang perantara). Organisme yang hidup di dalam usus belakang sebelumyasudah mengalami seleksi terlebih dahulu di dalam lambung.

Cacing Tetrarhynchobothriidae hanya ditemukan di bagian. Hal ini dikarenakanstruktur kloaka yang umumnya merupakan muara bersama dari saluranpencernaan, ekskresi dan reproduksi. Peluang ditemukannya cacing di daerah ini juga dimungkinkan bukan parasit akan tetapi merupakan simbion.

Cacing Trichostrongyloidae bisa ditemukan di sepanjang saluran pencernaankecuali bagian esofagus dan faring dan bagian kloaka. Hal ini mengindikasikanbahwa cacing ini memiliki penyebaran yang sangat luas di dalam saluranpencernaan kadal E. Multifasciata. Berbeda halnya dengan lambung yangstrukturnya lebih menggelembung, mempunyai pH yang rendah, dilengkapi denganenzim percernaan serta otot yang lebih tebal yang memungkinkan hanyaorganisme yang mempunyai struktur khusus seperti organisme yang mempunyaitegumen yang kuat, sehingga cairan lambung tidak mampu mencerna organismeyang hidup di dalamnya. Kemungkinan lain adalah hanya organisme yangmempunyai daya tahan tertentu yang dapat hidup pada tempat tersebut. Hal initerlihat dari hasil penelitian yaitu hanya tujuh ekor cacing endoparasit yangmenginfestasi lambung yakni cacing dari famili Trichostrongyloidae.

 

SIMPULAN

Cacing endoparasit yang menginfestasi kadal E. multifasciata di daerah kampus IPBDramaga dan Gunung Salak Endah berasal dari famili Davaineidae, Rhabditidae,Tetrarhynchobothriidae dan famili Trichostrongyloidae. Dari keempat familitersebut, cacing endoparasit yang paling memdominasi adalah dari familiDavaineidae. Bagian saluran pencernaan kadal E. multifasciata yang paling banyakditemukan adanya cacing endoparasit adalah pada bagian usus belakang dankloaka.

page 16 / 28

Page 17: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

 

 

SARAN

Identifikasi cacing sampai ke tingkat spesies pada kisaran taksa kadal yang lebihbanyak diperlukan sebagai landasan untuk membangun database fauna simbion.Untuk itu, diperlukan teknik penjernihan dan pewarnaan cacing yang lebih advance sehingga identifikasi bisa dilakukan sampai ke tingkat spesies.

 

DAFTAR PUSTAKA

Anderson RC. 2000. Nematodes Parasites of Vertebrates: Their Development andTransmission, Ed. 2rd. CABI Publishing, Wallingford: United Kingdom.

Boulenger GA. 1912. A V ertebrate Fauna of The Malay Peninsula. London: Tylor andFrancis, Red Lion Court.

Brusca RC, Brusca GJ. 1990. Invertebrates. Sunderland: Sinauer Associated, Inc.

Bursey CR, McAllister, Freed PS, Freed DA .1994. Oochoristica uberlarkeri(Cyclophyllidea; Linstowiidae) from the South African rock agama, Agama atraknobeli. Transcaction of the Ameriacan Miicroscopical Society 113:400-405

Chabaud AG, Brygoo ER. 1960. Nematodes parasites de Cameleons malgaches. Memories de I’Institul Scientifique de Madagaskar Serie A 14: 125-159

page 17 / 28

Page 18: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

Chabaud AG, Caballero RG, Brygoo ER. 1994. Affinites antre genres Skrjabinelazia (Ascaridida Seurotoidea) et Maxvachonia. Bulletin du Museum National d’HistoireNaturelle Serie 36: 844-848.

Dobson AP. 1992. The Parasites of Anolis Lizard In The Northern Lesser Antiles I.Patterns of Distribution and Abundance. Oecologia 91: 110-117.

Goin GJ, Goin OB. 1971. Introduction to Herpetology. Ed ke-2. New York: J Wiley.

Jackson JF. 1978. Differentiation in the genera Enyalius and Strobilurus (Iguanidae):Implication for pleistocene climatic changes in eastern Brazil. Arq. Zoo 30: 1-79.

Khalil LF, Jones A. 1994. Keys To The Parasites of  Vertebrates. Departement ofZoology The Natural History Museum London: United Kingdom.

Levine ND. 1990. Parasitologi Veteriner. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.

Ortlepp RJ. 1993. Thubuneae fitzsimonsi. A fourt spesies of genus Thubuneae, Seutat. 1914. Journal of shout African Veterinary Medicine Association 2: 18-131

Rooij ND. 1915. The Reptiles of The Indo-Australian Achipelago Patr 1 Lacertilis,Chelonian,     Emydosauria. Leiden: EJ. Brill Ltd

Smyth JD. 1994. Introduction to Animal Parasitology, 3rd end. Cambridge UniversityPress. Cambridge: United Kingdom.

Walter DE, Proctor HC. 1999. Ecology, Evolution and Behavior. Australia: UNSW

page 18 / 28

Page 19: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

Wood RA, Roberts MJ. 2004. A First Report on The Herpetofauna of Pulau Besar,Johor, West Malaysia. Hamadryad 28 (1&2): 100-109

 Ahmad Budi, Achmad Farajallah dan Taruni Sri Prawasti. 2010. IdentifikasiCacing Endoparasit Pada Kadal Kebun (Eutropis multifasciata) Di SekitarKampus IPB Dramaga dan Gunung Salak Endah Bogor. Seminar ProgramSarjana Mayor Biologi. Diseminarkan Tanggal 28 Juni 2010. Departemen BiologiFMIPA IPB.

 

 

PENDAHULUAN

 

Latar Belakang

Kadal kebun (Eutropis multifasciata) yang penyebarannya kosmopolitan danbersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata dan familiScincidae (Wood et al. 2004). Simbiosis merupakan interaksi antara dua jenisorganisme atau lebih yang hidup bersama-sama, baik yang bersifat komensialisme,mutualisme dan parasitisme (Goin dan Goin 1970). Simbiosis parasitisme bisadikelompokkan menjadi endoparasit dan ektoparasit (Levine 1990). Endoparasitadalah parasit yang hidup di dalam tubuh inang, umumnya berasal dari anggotafilum Platyhelmintes, Nemathelmintes dan Protozoa, sedangkan ektoparasit adalahparasit yang hidup dipermukaan luar tubuh inang misalnya tungau dari ordoAcariformes (Walter dan Proctor 1999).

Smyth (1994) menyebutkan bahwa kadal bisa bertindak sebagai inang definitif(telur sampai cacing dewasa menghuni tubuh kadal) maupun sebagai inang

page 19 / 28

Page 20: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

perantara (telur dan atau larva cacing ada di tubuh kadal), terutama untukAcanthocephala. Anderson (2000) melaporkan bahwa keberadaan cacing simbionsaluran pencernaan pada kadal, baik yang bersifat sebagai parasit maupun netral,bisa terjadi melalui kontaminasi feses (misalnya Maxvachonia domorpha dan Parapharyngodon rotundatus), ingesti inang antara arhropoda (misalnya Skrjabinelazia ornata dan Thubunaea fitzsimonsi).

Pada usus bagian belakang kadal Ichonotropis simonsi, Ortlepp (1931) melaporkanadanya cacing Thubuneae fitzsimonsi, sedangkan pada kadal yang lain, Mabuyagravenhorstii, dilaporkan oleh Chabaud et al. (1960) adanya cacing Maxvachonia dimorpha. Pada Iguaniae genus Enyalius telah ditemukan beberapa jenis cacingendoparasit,  yaitu larva Centrorhynchydae dari anggota Achantochepala dan limajenis Nematoda, yaitu Acuariidae, Oswaldocruzia benslimenia, Physaloptera lutzi,Physaloptera retusa dan Rhabdias sp. (Jackson 1978). Sedangkan pada anggotaGeckonidae berhasil ditemukan cacing Skrjabinelazia ornate (Chabaud et al. 1964)dan pada anggota Geckonidae yang lain ditemukan Oochoristica uberlarkeri (Burseyet al. 1994).

Sampai saat ini belum pernah dilaporkan jenis-jenis cacing yang ada di saluranpencernaan kadal kebun E. multifasciata.

 

Tujuan

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi cacing endoparasit pada saluranpencernaan kadal kebun, Eutropis multifasciata, yang hidup di sekitar kampus IPBDramaga dan Gunung Salak Endah Bogor.

 

 

page 20 / 28

Page 21: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

WAKTU DAN TEMPAT

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – April 2010. Pengambilan sampel kadaldilakukan pada dua lokasi, yaitu sekitar kampus IPB Dramaga dan di daerahGunung Salak Endah. Identifikasi kadal dan cacing endoparasit dilakukan dilaboratorium Biosistematika dan Ekologi Hewan, Departemen Biologi, FakultasMIPA, Institut Pertanian Bogor

 

METODE

Koleksi Kadal dan Cacing Endoparasit

Penangkapan kadal dilakukan di sekitar kampus IPB Dramaga dan Gunung SalakEndah. Kampus IPB Dramaga terletak di wilayah Bogor Barat pada ketinggian 500 mdari permukaan laut dan Gunung Salak Endah pada ketinggian 2.211 m di ataspermukaan air laut. Penangkapan kadal dilakukan menggunakan jaring, kemudiandimatikan dengan teknik dekapitasi dan disimpan dalam alkohol 70%. Untukmenginaktifasi ensim-ensim pencernaan dan mencegah pembusukan, alkohol 70%juga disuntikkan ke dalam rongga perut. Kepastian spesies kadal yang dikoleksidiverifikasi dengan kunci identifikasi Boulenger (1912) dan Roijj (1915).

Saluran pencernaan kadal dipotong dan dibagi menjadi bagian depan (faring danesofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan  kloaka. Isi dari setiap saluranpencernaan dikeluarkan dan dimasukkan kedalam botol yang berisi cairan fisiologisuntuk dicuci dan diferensiasi cacing dengan kotoran. Material yang mengapung danatau melayang dalam larutan fisiologis kemudian dipindahkan ke tabung yang berisialkohol 70%.

 

page 21 / 28

Page 22: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

Pembuatan Preparat Cacing

Cacing yang berhasil ditemukan kemudian dibuat sediaan utuh (whole mount).Langkah awal pembuatan sediaan utuh adalah rehidrasi dalam alkohol bertingkatmulai dari 50%, 30% dan 0% masing-masing selama 3 menit. Spesimen cacingkemudian direndam dalam pewarna eosin 1% (wv) yang diinapkan semalam atausampai tubuh cacing terlihat menyerap warna secara sempurna (personal judgment).  Spesimen didehidrasi dalam serial alkohol bertingkat 30, 50, 70, 80, 95 dan100% masing-masing selama 10 menit kemudian dijernihkan dengan laktofenolselama 30 menit dan xilol 2x10 menit.

 

Identifikasi Kadal dan Cacing Endoparasit

Identifikasi cacing dilakukan menggunakan kunci identifikasi Khalil dan Jones (1994)hingga tingkat famili.

 

HASILIdentifikasi kadal

Sebanyak 50 kadal kebun Eutropis multifasciata berhasil ditangkap, yaitu 20 ekor didaerah kampus IPB Dramaga dan 30 ekor di Gunung Salak Endah. Spesies inidicirikan oleh ukuran tubuh kecil; sisik licin, berkilau, di bagian leher halus, jumlahsisik di bagian lateral tubuh berkisar antara 32-34 deret; telinga eksternal tidak ada;membran timpani terlihat jelas, bentuk agak bundar atau oval; kelopak mata dapatdigerakkan, berwarna hitam; moncong moderat, tumpul; tungkai depan danbelakang kuat, telapak tidak dilengkapi lamela; bagian lateral tubuh terdapat garislongitudinal berwarna hitam, bagian dorsal berwarna kecoklatan, bagian ventralberwarna kehijauan. Deskripsi diatas mengacu pada satu spesies kadal, yaitu Eutropis multifasciata.

page 22 / 28

Page 23: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

 

Tingkat Infestasi Cacing

Jumlah kadal yang terinfestasi cacing di daerah kampus IPB Dramaga sebanyak 6ekor (30%), sedangkan di daerah Gunung Salak Endah sebanyak 20 ekor (66.67%)sehingga total kadal yang terinfestasi cacing adalah 26 ekor (52%). Cacingditemukan menginfestasi sepanjang saluran pencernaan kadal kebun, mulai darilambung, usus depan, usus belakang sampai kloaka. Jumlah keseluruhan cacingendoparasit yang ditemukan menginfestasi kadal di kedua lokasi sebanyak 139cacing. Cacing endoparasit terbanyak ditemukan di bagian usus belakang (65cacing), kemudian berturut-turut di bagian kloaka (44 cacing), usus halus (23cacing) dan lambung (7 cacing). Semua cacing berhasil didentifikasi menjadi empatfamili, yaitu Davaineidae (46.8%), Rhabditidae (1.4%), Tetrarhynchobothriidae(36.0%) dan Trichostrongyloidae (15.8%). (Tabel)

Tabel Persentase infestasi dan jumlah cacing endoparasit pada setiap saluranpencernaan Eutropis multifasciata

Deskripsi Cacing

Famili Davaineidae. Merupakan anggota filum Platyhelmintes, Kelas Cestoda.Tubuh dewasa dibagi menjadi tiga daerah utama, yaitu skoleks (kepala), leher danstrobila, bersifat hermaprodit; dikenal sebagai cacing pita; tidak memiliki mulut dansaluran pencernaan; terdapat mahkota pada rostellum yang terdapat pada ujungskoleks, tidak mempunyai tentakel, rostellum mempunyai kait yang berbentukseperti cangkul atau palu yang dikelilingi oleh penghisap dan kadang – kadangdipersenjatai oleh duri – duri.

page 23 / 28

Page 24: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

Famili Tetrarhynchobothriidae. Merupakan anggota filum Platyhelmintes, KelasCestoda: Tubuh dewasa dibagi menjadi tiga daerah utama yaitu: skoleks (kepala),leher dan strobila; skoleks mempunyai tentakel, didominasi oleh bothridia,mempunyai empat suckers yang panjang; bersifat hermaprodit; sering dikenalsebagai cacing pita; tidak memiliki mulut dan saluran pencernaan;

Famili Rhabditidae. Merupakan anggota filum Nemathelmintes, Kelas Nematoda:Tubuh tidak bersegmen, organ sensoris posterior ‘phasmid’ berkembang baik,organ sensoris anterior ‘amphid’ tidak begitu berkembang, esofagusnya berbentukrhabditiform, betina umumnya lebih panjang dari jantan, alat reproduksi betinasederhana, vagina transversal dan tidak banyak mengandung otot; bentuk parasitikdioesiosa (kelamin jantan dan betina terdapat pada organisme yang berbeda).

Famili Trichostrongyloidae. Merupakan anggota filum Nemathelmintes, KelasNematoda: Tubuh relatif langsing, tubuh tidak mempunyai segmen, mulut kecildengan tiga atau enam bibir yang jelas atau tidak, esofagus panjang silindris, tidakada korona radiata, tubuh betina dewasa umumnya lebih panjang dari jantan, alatreproduksi jantan dan betina terpisah, anus terdapat pada bagian posterior.

PEMBAHASAN

Kadal kebun yang hidup di daerah Gunung Salak Endah (GSE) mempunyai tingkatinfestasi cacing sampai 2 kali lipat dibandingkan dengan yang hidup di Kampus IPBDramaga (KID), yaitu 66.7 % dibanding 30%. Perbedaan tingkat infestasi diatasmungkin disebabkan oleh perbedaan penutupan vegetasi di lokasi sampling kadal.Secara kualitatif, lokasi sampling kadal di daerah GSE dilakukan di daerah yangvegetasinya lebih rapat (tertutup) dibanding di KID. Selain itu, sebagai pusataktifitas manusia, daerah KID merupakan daerah yang secara rutin dipelihara dandibersihkan. Hal ini sejalan dengan hasil yang ditemukan oleh Dobson (1992) bahwatingkat infestasi cacing pada kadal yang hidup di daerah hutan tropis lebih tinggidibanding dengan yang hidup di hutan buatan (arboretum).

Pada bagian usus belakang dari saluran pencernaan kadal kebun merupakan bagianyang paling banyak ditemukan cacing (46.8%), kemudian berturut-turut kloaka(31.6%), usus depan (16.5%) dan lanbung (5%). Sedangkan di bagian faring danesofagus tidak pernah ditemukan adanya cacing. Bagian faring dan esofagusmerupakan saluran pencernaan dengan laju gerak peristalsis yang kuat dan jugatidak ada food retention. Beberapa peneliti tidak pernah melaporkan ditemukannya

page 24 / 28

Page 25: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

cacing di bagian faring dan esofagus reptilia (Ortlepp 1931,  Chabaud 1960, Jackson1978, Anderson 2000). Mereka melaporkan bahwa cacing paling banyak ditemukandi bagian usus belakang dan kloaka dibanding bagian usus depan dan lambung.Usus belakang adalah bagian saluran pencernaan yang mempunyai food retention tinggi dan sekresi ensim pencernaan minimal. Walaupun bagian lambungmempunyai food retention tinggi tetapi suasananya sangat asam.

Selain di usus belakang, anggota famili Davaineidae juga ditemukan di usus depandan kloaka. Kemampuan mereka hidup di daerah yang banyak mengandung enzimpencernaa disebabkan oleh tegumen yang kuat (Brusca dan Brusca 1990). Cacingdalam usus belakang dimungkinkan bukan merupakan cacing endoparsit akantetapi hanya sebagai simbion. Diketahui bahwa famili Davaineidae ini juga biasanyamemakan bakteri (decaying organic substance)  di dalam tubuh inang utama atauvektor (inang perantara). Organisme yang hidup di dalam usus belakang sebelumyasudah mengalami seleksi terlebih dahulu di dalam lambung.

Cacing Tetrarhynchobothriidae hanya ditemukan di bagian. Hal ini dikarenakanstruktur kloaka yang umumnya merupakan muara bersama dari saluranpencernaan, ekskresi dan reproduksi. Peluang ditemukannya cacing di daerah ini juga dimungkinkan bukan parasit akan tetapi merupakan simbion.

Cacing Trichostrongyloidae bisa ditemukan di sepanjang saluran pencernaankecuali bagian esofagus dan faring dan bagian kloaka. Hal ini mengindikasikanbahwa cacing ini memiliki penyebaran yang sangat luas di dalam saluranpencernaan kadal E. Multifasciata. Berbeda halnya dengan lambung yangstrukturnya lebih menggelembung, mempunyai pH yang rendah, dilengkapi denganenzim percernaan serta otot yang lebih tebal yang memungkinkan hanyaorganisme yang mempunyai struktur khusus seperti organisme yang mempunyaitegumen yang kuat, sehingga cairan lambung tidak mampu mencerna organismeyang hidup di dalamnya. Kemungkinan lain adalah hanya organisme yangmempunyai daya tahan tertentu yang dapat hidup pada tempat tersebut. Hal initerlihat dari hasil penelitian yaitu hanya tujuh ekor cacing endoparasit yangmenginfestasi lambung yakni cacing dari famili Trichostrongyloidae.

 

SIMPULAN

page 25 / 28

Page 26: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

Cacing endoparasit yang menginfestasi kadal E. multifasciata di daerah kampus IPBDramaga dan Gunung Salak Endah berasal dari famili Davaineidae, Rhabditidae,Tetrarhynchobothriidae dan famili Trichostrongyloidae. Dari keempat familitersebut, cacing endoparasit yang paling memdominasi adalah dari familiDavaineidae. Bagian saluran pencernaan kadal E. multifasciata yang paling banyakditemukan adanya cacing endoparasit adalah pada bagian usus belakang dankloaka.

 

 

SARAN

Identifikasi cacing sampai ke tingkat spesies pada kisaran taksa kadal yang lebihbanyak diperlukan sebagai landasan untuk membangun database fauna simbion.Untuk itu, diperlukan teknik penjernihan dan pewarnaan cacing yang lebih advance sehingga identifikasi bisa dilakukan sampai ke tingkat spesies.

 

DAFTAR PUSTAKA

Anderson RC. 2000. Nematodes Parasites of Vertebrates: Their Development andTransmission, Ed. 2rd. CABI Publishing, Wallingford: United Kingdom.

Boulenger GA. 1912. A V ertebrate Fauna of The Malay Peninsula. London: Tylor andFrancis, Red Lion Court.

Brusca RC, Brusca GJ. 1990. Invertebrates. Sunderland: Sinauer Associated, Inc.

page 26 / 28

Page 27: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

Bursey CR, McAllister, Freed PS, Freed DA .1994. Oochoristica uberlarkeri(Cyclophyllidea; Linstowiidae) from the South African rock agama, Agama atraknobeli. Transcaction of the Ameriacan Miicroscopical Society 113:400-405

Chabaud AG, Brygoo ER. 1960. Nematodes parasites de Cameleons malgaches. Memories de I’Institul Scientifique de Madagaskar Serie A 14: 125-159

Chabaud AG, Caballero RG, Brygoo ER. 1994. Affinites antre genres Skrjabinelazia (Ascaridida Seurotoidea) et Maxvachonia. Bulletin du Museum National d’HistoireNaturelle Serie 36: 844-848.

Dobson AP. 1992. The Parasites of Anolis Lizard In The Northern Lesser Antiles I.Patterns of Distribution and Abundance. Oecologia 91: 110-117.

Goin GJ, Goin OB. 1971. Introduction to Herpetology. Ed ke-2. New York: J Wiley.

Jackson JF. 1978. Differentiation in the genera Enyalius and Strobilurus (Iguanidae):Implication for pleistocene climatic changes in eastern Brazil. Arq. Zoo 30: 1-79.

Khalil LF, Jones A. 1994. Keys To The Parasites of  Vertebrates. Departement ofZoology The Natural History Museum London: United Kingdom.

Levine ND. 1990. Parasitologi Veteriner. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.

Ortlepp RJ. 1993. Thubuneae fitzsimonsi. A fourt spesies of genus Thubuneae, Seutat. 1914. Journal of shout African Veterinary Medicine Association 2: 18-131

Rooij ND. 1915. The Reptiles of The Indo-Australian Achipelago Patr 1 Lacertilis,

page 27 / 28

Page 28: Seminar Ahmad Budi G34051112 - Achmad …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad Farajallah... · bersifat poikiloterm merupakan anggota kelas Reptilia, ordo Squamata

Achmad Farajallah | Seminar Ahmad Budi G34051112Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/25/seminar-ahmad-budi-g34051112/

Chelonian,     Emydosauria. Leiden: EJ. Brill Ltd

Smyth JD. 1994. Introduction to Animal Parasitology, 3rd end. Cambridge UniversityPress. Cambridge: United Kingdom.

Walter DE, Proctor HC. 1999. Ecology, Evolution and Behavior. Australia: UNSW

Wood RA, Roberts MJ. 2004. A First Report on The Herpetofauna of Pulau Besar,Johor, West Malaysia. Hamadryad 28 (1&2): 100-109

 

page 28 / 28