nyeri kepala

5
NYERI KEPALA II.1.1 Definisi Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai kedaerah belakang kepala ( daerah oksipital dan sebahagian daerah tengkuk) (Sjahrir, 2008). II.1.2. Epidemiologi Berdasarkan hasil penelitian multisenter berbasis rumah sakit pada 5 rumah sakit di Indonesia, didapatkan prevalensi penderita nyeri kepala sebagai berikut : Migren tanpa aura 10%, Migren dengan aura 1,8%, Episodik Tension type Headache 31%, Chronic Tension type Headache (CTTH) 24%, Cluster Headache 0.5%, Mixed Headache 14% (Sjahrir, 2004). Penelitian berbasis populasi menggunakan kriteria Internasional Headache Society untuk Migrain dan Tension Type Headache (TTH), juga penelitian Headache in General dimana Chronic Daily Headache juga disertakan . Secara global, persentase populasi orang dewasa dengan gangguan nyeri kepala 46% , 11% Migren, 42% Tension Type Headache dan 3% untuk Chronic daily headache (Stovner dkk 2007). II.2.3. Klassifikasi Nyeri Kepala Berdasarkan klassifikasi Internasional Nyeri Kepala Edisi 2 dari Internasional Headache Society (IHS), Primary headache disorders : 1.Migraine 2.Tension-type headache 3.Cluster headache and other trigeminal autonomic cephalalgias 4.Other primary headaches Secondary headache disorders:

Upload: rimarahmadipta

Post on 30-Sep-2015

31 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

NYERI

TRANSCRIPT

NYERI KEPALA II.1.1 Definisi Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai kedaerah belakang kepala ( daerah oksipital dan sebahagian daerah tengkuk) (Sjahrir, 2008). II.1.2. Epidemiologi Berdasarkan hasil penelitian multisenter berbasis rumah sakit pada 5 rumah sakit di Indonesia, didapatkan prevalensi penderita nyeri kepala sebagai berikut : Migren tanpa aura 10%, Migren dengan aura 1,8%, Episodik Tension type Headache 31%, Chronic Tension type Headache (CTTH) 24%, Cluster Headache 0.5%, Mixed Headache 14% (Sjahrir, 2004). Penelitian berbasis populasi menggunakan kriteria Internasional Headache Society untuk Migrain dan Tension Type Headache (TTH), juga penelitian Headache in General dimana Chronic Daily Headache juga disertakan . Secara global, persentase populasi orang dewasa dengan gangguan nyeri kepala 46% , 11% Migren, 42% Tension Type Headache dan 3% untuk Chronic daily headache (Stovner dkk 2007). II.2.3. Klassifikasi Nyeri Kepala Berdasarkan klassifikasi Internasional Nyeri Kepala Edisi 2 dari Internasional Headache Society (IHS), Primary headache disorders : 1.Migraine 2.Tension-type headache 3.Cluster headache and other trigeminal autonomic cephalalgias 4.Other primary headaches

Secondary headache disorders: 1.Headache attributed to head and/or neck trauma 2.Headache attributed to cranial or cervical vascular disorder 3.Headache attributed to non-vascular intracranial disorder 4.Headache attributed to a substance or its withdrawal 5.Headache attributed to infection 6.Headache attributed to disorder of homeoeostasis 7.Headache or facial pain attributed to disorder of cranium, neck, eyes, ears, nose, sinuses, teeth,mouth, or other facial or cranial structures. 8.Headache attributed to psychiatric disorder 9.Cranial Neuralgias and facial pains 10.Cranial neuralgias and central causes of facial pain 11.Other headache, cranial neuralgia central, or primary facial pain.

II.2.3. Klassifikasi Nyeri Kepala Primer Klasifikasi nyeri kepala primer sesuai The Intemational Classification of Headache Disorders, 2nd Edition adalah: Untuk nyeri kepala primer secara garis besar klasifikasinya adalah: 1. Migren: 1.1. Migren tanpa aura 1.2. Migren dengan aura 1.3. Sindroma periodik pada anak yang sering menjadi prekursor migren 1.4. Migren Retinal 1.5. Komplikasi migren 1.6. Probable migren 2. Tension-type Headache: 2.1. Tension-type headache episodik yang infreguent 2.2. Tension-type headache episodik yang frequent 2.3. Tension-type headache kronik 2.4. Probable tension-type headache 3.Nyeri kepala klaster dan sefalgia trigeminal-otonomik yang lainnya:

3.1. Nyeri kepala Klaster 3. 2. Hemikrania paroksismal 3.3. Short-lasting unilateral neuralgi form headache with conjunctival injection and tearing 3. 4. Probable sefalgia trigeminalotonomik

4.Nyeri kepala primer lainnya:

4 1.Pimary stabbing headache 4. 2. Primary cough headache 4 3. Primary exertional headache 4.4. Nyeri kepala primer sehubungan dengan aktifitas seksual 4 5. Hypnic headache 4.6. Primary thunderclap headache 4.7. Hemikrania kontinua 4.8. New daily-persistent headache II.1.3. Patofisiologi Nyeri Kepala Primer Ada 3 hipotesa dalam hal patofisiologi migren yaitu: (Sjahrir 2004) 1.Pada migren yang tidak disertai Cutaneus Allodynia (CA), berarti sensitisasi neuron ganglion trigeminal sensoris yang menginervasi duramater. 2.Pada migren yang menunjukkan adanya CA hanya pada daerah referred pain, berarti terjadi sensitisasi perifer dari reseptor meninggeal (first order) dan sensitisasi sentral dari neuron komu dorsalis medula spinalis (second order) dengan daerah reseptif periorbital. 3.Pada migren yang disertai CA yang meluas keluar dari area referred pain, terdiri atas penumpukan dan pertambahan sensitisasi neuron talamik (third order) yang meliputi daerah reseptif seluruh tubuh.

Kemungkinan sumber nyeri pada TTH adalah adanya keterlibatan otot yang melekat pada tulang tengkorak , patofisiologinya sebagian besar tidak diketahui.(Jan 2007). Asal nyeri pada TTH dikaitkan dengan meningkatnya kontraksi dan iskemia otot kepala dan leher. Penelitian berbasis elektromiografi (EMG), telah melaporkan normal atau hanya sedikit meningkatnya aktivitas otot pada TTH, dan telah menunjukkan bahwa level laktat otot normal selama latihan otot statis pada pasien dengan Cronic TTH. Banyak penelitian menunjukkan bahwa Pericranial Myofascial Tissue jauh lebih tender pada pasien TTH dari pada subyek sehat. Hal ini juga telah menunjukkan bahwa konsistensi otot perikranium meningkat, pada pasien TTH lebih rentan untuk nyeri bahu dan nyeri leher pada respon latihan statis dari subjek yang sehat. Studi terbaru yang dilaporkan peningkatan jumlah trigger point aktif dalam otot perikranium pada pasien TTH episodik lebih sering dan pada pasien yang memiliki TTH kronis (Bendtsen 2009). Penyebab pasti Cluster Headache (CH) saat ini belum diketahui. Hipotesis pertama pada CH, terinspirasi oleh efek zat vasoaktif. Disfungsi awal atau inflamasi pembuluh darah di daerah sinus parasellar atau area sinus cavernosus akan mengaktivasi pathway nyeri orbital trigeminus. Adanya aktivasi sistem trigeminal-vaskular, sebagai penyebab atau akibat dari CH belum jelas. (Leroux dkk 2008).