nlp business series books (seri kepemimpinan) with nlp.pdf · leadership with nlp | 9 pendahuluan....

Leadership with NLP | 1

NLP BUSINESS SERIES BOOKS (Seri Kepemimpinan)

2 | Leadership with NLP


DAFTAR ISIKata Pengantar .................................................................................. xiPengertian Leadership .................................................................... xii

BAB I | VISIONARY LEADER: Tidak ada seorang pemimpin yang tidak mempunyai VISI ..... 13Leadership With NLP 1 Membuat Sebuah Outcome Atau Sebuah Visi ........................... 18Leadership With NLP 2 Bagaimana Menjabarkan Sebuah Visi .......................................... 24Leadership With NLP 3 Mengapa Harus Berubah ............................................................... 28

BAB II | KARAKTER LEADERSHIP: Tanpa memiliki karakter ANDA tidak mempunyai HAK untuk memimpin .................................. 33Leadership With NLP 4 Memimpin Dengan Hati .............. 34Leadership With NLP 5 Congruency atau Integritas .......... 40Leadership With NLP 6 Pre-supposition NLP ..................... 47Leadership With NLP 7 Komunikasi ..................................... 58Leadership With NLP 8 Fleksibilitas dan Perubahan ......... 64Leadership With NLP 9 Komitmen ....................................... 73Leadership With NLP 10 Hidup di Masa Sekarang .............. 76


BAB III | FOKUS LEADERSHIP: Hal-hal Yang Perlu Diarahkan dan Dihindari Dalam Memimpin ................................................. 80Leadership With NLP 11 Hindari Asumsi ................................................................................ 82Leadership With NLP 12 Menjadi Role Model ........................................................................ 88Leadership With NLP 13 Kenalilah Diri Sendiri Sebelum Mengenal Orang Lain ............ 94Leadership With NLP 14 Mengapa Tidak Boleh Merubah Orang Lain ........................... 107Leadership With NLP 15 Pentingnya Bimbingan Dalam Kepemimpinan Bisnis Anda ..................................................................................... 111

BAB IV | NEXT LEADERSHIP: Pengembangan Diri Anda Menuju Kepemimpinan Sejati ..... 119Leadership With NLP 16 Menjaga Momentum ..................................................................... 126Leadership With NLP 17 Mencetak Orang Disekitar Anda Menjadi Pemimpin ............ 137

Penutup ............................................................................................ 141Referensi .......................................................................................... 144Tentang penulis .............................................................................. 145


KATA PENGANTAR


Buku yang sedang Anda baca ini merupakan salah satu rangkaian “NLP Business Series”. Buku ini mengupas tentang

pentingnya pembentukan karakter seseorang menjadi pemimpin bukan untuk menjadi seorang manajer. Saat ini, pemimpin jauh lebih dibutuhkan dibandingkan seorang manajer.

Banyak hal yang akhirnya akan dialami setiap perusahaan, baik yang kecil maupun besar. Jatuh dan bangunnya sebuah perusahaan akan sangat ditentukan kepemimpinan dari pemimpinnya.

Dalam buku ini saya akan menyampaikan beberapa prinsip hidup mendasar yang menjadi sebuah landasan yang kuat, untuk menjadikan seorang LEADER dan apa yang harus dihindari serta keuntungan yang diperoleh seseorang yang dapat mempraktekkan LEADERSHIP.

LEADERSHIP menjadi tuntutan banyak perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan tersebut. Dengan demikian dapat memberikan hasil yang optimal tidak saja bagi perusahaan tapi juga pribadi dan semua pihak terkait di dalam kegiatan perusahaan.

Dalam penulisan ini saya akan mengupas LEADERSHIP melalui aspek-aspek Neuro Linguistic Programming (NLP). Sudah banyak yang saya dapatkan dari pembelajaran NLP yang saya coba praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga apa yang saya bagikan dalam buku semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Gaya penulisan dalam buku ini, saya mencoba untuk menjaga keaslian dari semua kata NLP yang ditulis penemunya. Tujuannya adalah bila kelak Anda ingin membaca buku serial NLP lainnya, Anda tidak akan menemukan kesulitan dalam memahami apa yang dimaksudkan penulis terdahulu.


Akhir kata, tiada kata sempurna dalam buku ini tanpa ucapan terima kasih kepada kedua orang tua saya, Yenny Surya -- istri sekaligus ibu dari ketiga anak kami Melvin, Ellena dan Richie, yang tanpa banyak pertanyaan selalu mendukung kemajuan saya, Ray Asmoro dan Martina Reni Puspita yang selalu memberikan dukungan bukan hanya dalam penulisan buku NLP Business Series saja, tapi juga dalam merumuskan semua fundamental yang dibutuhkan untuk mewujudkan visi kami yakni ”menjadikan Indonesia yang lebih baik”, dan kepada Bapak Wiwoho dan Ibu Alice yang membuka jalan hidup saya menjadi seseorang yang dapat membuat kelimpahan bagi hidup orang banyak melalui NLP.

Juga kepada semua pihak terkait dalam penulisan buku ini secara langsung maupun tidak langsung, kepada para pengusaha yang telah dan sedang menjalani latihan. Tanpa Anda semua, buku ini tidak akan menjadi sebuah karya tulisan yang lengkap. Sesungguhnya, karena cerita Anda pula yang membuat buku ini hidup.

Salam Berkelimpahan,

Gendro Salim


PENDAHULUAN


JJim Rohn seorang motivator terkemuka, suatu ketika pernah mengatakan, “Tantangan dari kepemimpinan adalah menjadi

kuat tapi tidak kasar, baik tapi tidak lembek, berani tapi tidak menggertak, penuh pertimbangan tapi tidak malas, rendah hati tapi tidak takut, bangga tapi tidak sombong, punya rasa humor tapi bukannya konyol“.

Apa filosofi dari Leadership? Bagaimana mengkondisikan diri Anda sebagai seseorang Pemimpin? Apakah Anda punya model kepemimpinan di sekitar Anda? Apa saja karakter dari seseorang Pemimpin ideal? Menurut John C. Maxwell, Leadership adalah tentang pengaruh. Yakni keterampilan seseorang dalam membangun dan menanamkan pengaruh. Sehingga orang lain setuju dengan gagasannya, kemudian menerimanya, dan bersedia melakukan tindakan nyata.

Pada kesempatan ini saya mengupas Leadership dengan metodologi dan teknik-teknik NLP (Neuro-Linguistic Programming). Apa saja faktor-faktor yang terkait dengan NLP untuk mengeksplorasi dan memberdayakan kemampuan Leadership, dan bagaimana mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk pribadi, organisasi, perusahaan, maupun pekerjaan Anda?

Ketika kita bicara Leadership maka kita juga akan bicara tentang tanggung jawab yang akan diambil sebanding dengan seberapa besar pengaruh yang Anda diinginkan, seberapa kuat fondasi yang Anda miliki serta totalitas Anda dalam menjalani prosesnya.

Leadership adalah sebuah keterampilan dan keahlian (skill) memimpin. Sebagai sebuah keahlian, ia bisa dipelajari dan dilatih. Seperti halnya ketika kita ingin menjadi pemain sepak bola.


Berangkat dari ketidakbisaan, kita bisa menjadi pemain sepak bola yang andal jika bersedia menjalani proses pembelajaran secara terus menerus dengan penuh semangat.

Hal-hal penting dalam mengembangkan kepemimpinan di dalam diri Anda :

Congruent1. Disiplin2. Visioner3. Comitment4. People Oriented5. Success6. Flexibility7. Communication8.


BAB I

VISIONARY LEADER

“Tidak ada seorang pemimpin pun yang tidak mempunyai VISI”


Pernahkah Anda melihat orang membangun rumah tanpa membuat gambar panduan terlebih dulu? Jadi apa yang harus

pertama kali dilakukan dalam membuat sebuah rumah? Sebuah gambar!

Ini adalah kisah dari seorang teman saat dia merencanakan pernikahannya. Pertama kali mereka membeli ranjang dengan ukuran besar atau kita kenal dengan istilah king size, yang punya ukuran 200 sentimeter. Padahal saat itu, mereka belum menemukan rumah kontrakannya.

Nah, suatu hari mereka pun mengontrak sebuah apartemen yang berukuran 40 meter persegi. Namun, masalah pun datang. Ya, mereka kebingungan untuk menaruh ranjang itu. Satu-satunya ruangan yang bisa menaruh ranjang ukuran besar itu hanya ruang tamu. Itu ruangan yang paling besar.

Alhasil, dua kamar tidur yang tersedia hanya mereka pakai untuk gudang. Apakah pengalaman seperti itu pernah menimpa Anda atau mungkin teman Anda?

Lalu apa yang terjadi bila sebuah negara dipimpin seseorang yang tidak memiliki visi yang jelas dan inspiratif? Apakah pemimpin semacam itu layak mendapat dukungan dari masyarakat yang dipimpinnya?

Visi adalah sebuah outcome. Yakni, tujuan yang hendak dicapai di masa depan. Banyak orang yang tidak jelas arah tujuan hidupnya dan kurang bersemangat dalam kehidupan. Apa yang terjadi dengannya? Setelah digali ternyata dia tidak memiliki tujuan yang jelas. Ya, bagaimana orang bisa tahu ke mana langkah diayunkan jika tidak memiliki tujuan.

Kalau kita kupas satu persatu pemimpin-pemimpin besar yang ada di dunia ini, sebut saja mereka pemimpin negara, agama,


bisnis, keluarga, organisasi, dan lainnya, apakah mereka semua punya visi? Sebesar apa visi yang mereka punya? Bagaimana hasrat mereka dalam mewujudkannya?

Donald Trump, pengusaha besar dari Amerika Serikat berkali-kali jatuh bangun dalam membangun bisnisnya. Berkali-kali pula, dia merugi dan terpukul dalam bisnis yang dibangunnya. Namun perjuangannya tak pernah berhenti. Saat ini publik di seluruh jagat raya mengenalnya sebagai seorang miliuner. Trump tampil membawakan acara televisi The Apprentice. Trump mempersembahkan acara ini pada mereka yang ingin belajar mengelola dan menggunakan kemampuan untuk mewujudkan sesuatu dan keberanian dalam bertindak. Tentu saja untuk itu tidak hanya membutuhkan keberanian dalam bertindak dan mengambil risiko tetapi juga kompetensi dan sikap mental yang tangguh.

Lalu siapa yang tidak kenal Bunda Theresa. Dia punya mimpi yang dinamakan “kasih“. Sedemikian besarnya kasih’ dalam dirinya, dia mampu memancarkan kepada setiap orang yang dijumpainya. Kemampuan dan pengabdiannya dalam membangun kasih adalah sebuah teladan bagi kaumnya.

Negeri kita juga memiliki pemimpin. Kita punya Robby Johan. Dengan kemampuan kepemimpinan yang luar biasa, dia mampu membuat sejarah yang patut membuat bangsa ini bangga. Dia membangun Bank Niaga (yang sekarang bergabung dengan Bank Lippo dan berganti nama CIMB Niaga), menjadi salah satu bank besar di negeri ini. Belum lagi GARUDA yang dengan sudah payah diselamatkan sehingga menjelma menjadi kebanggaan dalam industri penerbangan dalam negeri.

Banyak tokoh yang saya ketahui punya banyak pengikut


yang setia. Sebut saja seperti Cak Nun – panggilan akrab dari Emha Ainun Najib. Demikian juga dengan cendekiawan seperti Almarhum Nurcholish Madjid yang dikenal dengan sapaan Cak Nur. Masih banyak lagi tokoh yang tidak mungkin bisa saya kupas dalam buku ini.

Pertanyaan saya, apakah ANDA mempunyai sebuah visi yang menggugah perasaan ANDA, keluarga, lingkungan, masyarakat maupun negara ini? Seberapa besarkah Visi ANDA? Apakah ANDA punya pengikut setia dalam mewujudkan VISI tersebut? Bagaimana cara mengkomunikasikan Visi tersebut? Atau Anda cuma seseorang yang hanya berani memiliki sebuah Visi yang hanya bisa dibayangkan?

Ada sebuah pernyataan yang saya dengar dari pengarang buku ternama JACK CANFIELD, seorang motivator dari Amerika Serikat, “Apabila dalam membuat Visi, Anda tahu bagaimana cara mewujudkan visi tersebut, maka itu bukan dinamakan dengan visi, tapi merupakan tugas yang sudah seharusnya Anda wujudkan”.

Kita ambil contoh. Misalnya penghasilan Anda tiap bulan Rp 5 juta. Anda ingin mempunyai sebuah rumah berukuran 100 meter persegi. Dengan penghasilan itu, Anda dapat mengumpulkan uang sebanyak Rp 1,5 juta per bulannya untuk mencicil rumah itu dengan tempo 15 tahun. Itu bukanlah sebuah VISI, melainkan sebuah goal yang sudah seharusnya Anda miliki.

Sebuah VISI adalah sebuah Impian! Pernahkah Anda bermimpi? Kebanyakan dari kita yang dilahirkan di negeri ini terlalu banyak mendapatkan pengajaran yang salah dalam membuat impian. Katanya, hanya orang yang mempunyai keluarga di level atas yang berani bermimpi. Sedangkan orang-orang yang rata-rata tidak akan berani bermimpi karena keluarganya selalu


mencuri impiannya (jangan pernah bermimpi!) Pernahkah Anda mendengarnya? Apakah Anda mau mempercayainya begitu saja?

Mari kita membuat sebuah Visi!


Leadership With NLP 1Membuat Sebuah Outcome atau sebuah Visi

Ada beberapa area yang penting yang perlu Anda wujudkan dalam impian Anda. Area itu terdiri dari :

MATERI Semua yang berkaitan dengan benda atau materi yang Anda

inginkan. Bisa keuangan, properti, kendaraan, atau yang lainnya.

KELUARGA Apa yang ingin Anda lakukan dan pikirkan untuk kebahagiaan

keluarga Anda

KESEHATAN Bagaimana Anda menilai sebuah kesehatan. Karena tanpanya,

Anda tidak akan menikmati seluruh hasil perjuangan Anda.

SPIRITUAL Tentunya kita tidak akan lupa dengan yang satu ini. Hanya di

jalan-Nya kita akan mendapatkan hidup penuh berkah baik dunia dan akhirat

SOSIAL Tak kalah pentingnya dalam melengkapi kehidupan ini.

Belakangan ini lebih dikenal dengan sebutan filantrofi.Untuk menjadi sebuah visi atau mimpi yang wellformed


outcome, masing-masing area ini harus memenuhi syarat. Yakni:

1. EVIDENCE. Mempunyai bukti yang menjadi sebuah dasar dari pemikiran. Misalnya kita bercita-cita menjadi seorang gubernur. Apakah ada seseorang yang sebelumnya pernah menjadi gubernur? Apakah dia lahir dari latar belakang yang selalu sama? Atau cita-cita lainnya. Anda ingin mempunyai sebuah bisnis tapi belum mempunyai pengalaman, uang, relasi dan lain-lainnya. Apakah semua pengusaha sukses juga mempunyai masalah yang sama sebelumnya sama seperti yang Anda pikirkan sekarang ini?

2. STATED in POSITIVE. Sebuah mimpi harus berbentuk kalimat positif. Contohnya, “Saya ingin menjadi seorang guru yang punya ilmu pengetahuan yang berguna, yang dapat diberikan kepada semua orang yang membutuhkannya.” BERBEDA DENGAN “Saya TIDAK MAU menjadi seseorang yang tidak mempunyai banyak ilmu, yang harusnya diberikan kepada banyak orang yang membutuhkannya.” Kenapa harus begitu? Karena alam bawah sadar kita tidak mengenal kata TIDAK. Lihat contoh ini : “JANGAN BUANG SAMPAH DI SINI!” Sebaiknya kita menggunakan kalimat “BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA!”

3. SENSORY By VAKOG. Anda harus dapat menyensornya dengan pancaindra Anda yakni Visual / Penglihatan, Auditory / Pendengaran, Kinestetik / Perasaan, Olfactory / Penciuman, Gustatory / Pengecapan. Maksud dari sensor di sini adalah semua yang Anda inginkan harus dapat Anda


DIBAYANGKAN, DIDENGAR, DIRASA, DICIUM dan DIKECAP (untuk hal yang dicium dan dikecap agak jarang digunakan oleh banyak orang). Pernahkah Anda mendengar istilah “apa pun yang bisa Anda lihat, dengar dan rasa itulah yang Anda dapatkan?”

4. FULLFILMENT. Seberapa-puas Anda atas pencapaian yang akan Anda dapatkan sesuai dengan keinginan Anda? Kalau kepuasan yang Anda dapatkan hanyalah 50 persen, kemungkinan besar impian tersebut tidak akan terwujud. Oleh karena itu kepuasan haruslah sesuatu yang benar-benar Anda inginkan dan dari dalam diri Anda sendiri!

5. MOTIVATION. Apa motivasi Anda dalam membuat impian tersebut? Bila Anda ingin menjadi seorang pebisnis, motivasi apa yang ada di balik impian tersebut? Apakah Anda ingin menjadi pebisnis hanya karena, kalau orang lain bisa, maka saya pasti bisa? Ataukah ini sudah seharusnya karena orang tua saya adalah pebisnis? Atau saya tidak suka diperintah atasan saya? Apabila ini motivasi yang Anda miliki untuk dapat mempunyai sebuah bisnis, biasanya impian ini lebih cepat kandas dari apa yang Anda harapkan.

6. WORTHWHILE. Berharga atau tidak impian Anda yang kejar itu. Apa pun impian Anda, pasti akan ada pengorbanan yang akan Anda berikan. Apakah mungkin itu waktu, uang, harga diri, tenaga, ataupun pikiran.

7. SENSE of IDENTITY. Apakah impian yang Anda buat benar-


benar mencerminkan diri Anda? Anda ingin mempunyai sebuah kapal terbang, namun sebenarnya Anda takut akan ketinggian? Atau Anda ingin menjadi seorang pemain basket terkenal namun tinggi badan Anda hanyalah 1,4 meter? Sangat penting untuk mempunyai sebuah impian yang merupakan cerminan dari diri Anda.

8. FIRST STEPS. Langkah pertama apa yang harus Anda jalankan nantinya? Ini akan mempengaruhi terwujudnya impian Anda kelak. Lanjutkan bacaan Anda sampai pada “Bagaimana menjabarkan sebuah visi”!

9. ECOLOGY CHECK. Setelah Anda merumuskan ketujuh hal di atas maka bagian selanjutnya adalah memastikan apakah ekologi di sekeliling Anda mendukung tercapainya apa yang diinginkan. Bagian ini kadang dilupakan banyak orang, sehingga pada pelaksanaannya banyak orang mengalami rintangan dan biasanya sulit dalam pencapaiannya. Apabila ada seseorang yang dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga yang sangat saleha dan memiliki lingkungan yang taat beragama, apakah orang tersebut akan berhasil dalam membuat sebuah bisnis BAR di mana minuman yang disediakan beralkohol?

10. RESOURCES. Anda harus mengetahui apa saja sumber daya yang Anda miliki saat ini. Baik faktor internal maupun eksternal. Anda menginginkan sebuah kerajaan bisnis dengan 10 diversifikasi, dengan status Anda sekarang adalah seorang karyawan. Hal ini akan menjadi perjalanan panjang. Anda harus melengkapi sumber daya yang dibutuhkan


dan mencapai impian tersebut. Saya tidak mengatakan itu hal yang tidak mungkin, namun mungkin Anda lebih baik merumuskan terlebih dahulu hal apa saja yang harus Anda miliki untuk dapat mempunyai kerajaan bisnis dengan 10 diversifikasi tersebut, misal: relasi yang harus dibangun, modal awal yang harus dikumpulkan, pengalaman yang Anda miliki dengan bisnis yang ingin Anda bangun, dukungan keluarga, kepercayaan yang dibutuhkan, dan ilmu yang mendukung bisnis tersebut.

11. INITIATED or CONTROL By SELF. Impian yang diinginkan harus merupakan keinginan Anda dan bukan keinginan yang dipaksakan dari orang lain maupun orang terdekat Anda. Hanya keinginan yang datang dan karena motivasi Anda sendiri, akan memperkuat keyakinan Anda dalam pencapaiannya.

12. POSITIVE By PRODUCT. Apakah yang Anda inginkan akan membuat Anda positif dalam mencapainya.

13. TIME FRAME. hal yang tak kalah pentingnya adalah batas waktu yang dibuat untuk pencapaiannya. Seandainya pertandingan sepak bola tidak ada batas waktu, apa yang akan terjadi pada pertandingan tersebut? Begitu pula dengan mimpi Anda, harus ada batas waktu. Menyusun batas waktu yang wajar juga menjadi peranan penting. Anda tidak akan bisa membuat sebuah mobil hanya dalam waktu 1 hari (Apabila Anda belum pernah membuat sebuah mobil) dan di mana Anda berada pada saat impian itu tercapai.


Diibaratkan sebuah dashboard mobil yang di dalamnya lengkap dengan panel dan indikator, apabila ada lampu indikator yang menyala maka hal itu memberitahukan kepada Anda ada sesuatu yang tidak beres pada mobil Anda. Sebaiknya sebuah Outcome terdiri dari faktor sebagai berikut :

1. Evidence 7. Sense of Identity2. Stated in positif 8. Ecology3. Sensory by VAKOG 9. Resources Fulfilment 4. Fullfilment 10. Initiated or control by self5. Motivation 11. Positive by product6. Worthwhile 12. Time Frame


Leadership With NLP 2 Bagaimana Menjabarkan sebuah Visi

Mungkin Anda pernah mendengar pertanyaan ini, Bagaimana memakan seekor gajah? Ditelan bulat-bulat? Atau Anda

potong-potong menjadi bagian yang kecil sehingga dapat Anda kunyah? Bagaimana dengan membangun sebuah rumah? Apa saja susunan awal dan akhirnya? Dalam NLP pendekatan ini kita namakan Chunking.

Ada Chunking UP dan Chunking DOWN. Apa pun pekerjaan Anda sekarang haruslah mengacu pada tujuan yang lebih besar, dan apa pun tujuan itu harus selaras dengan pekerjaan Anda sehari harinya. Untuk lebih jelasnya kita kupas bagaimana membuat sebuah visi untuk sebuah perusahaan.

Banyak perusahaan yang menjadi klien saya yang memulai sebuah bisnis tanpa arah dan tujuan yang jelas. Kadang ada pemilik yang mengaku tidak pernah terpikir kalau harus membuat sebuah visi, dan ada pula yang mengatakan mempunyai visi tapi hanya tertuang di kepala si pemilik saja.

Ada persepsi yang berbeda-beda dalam menjabarkan sebuah Visi, Misi, ataupun Goal. Dari apa yang saya pelajari dari beberapa buku dan yang saya praktekkan di perusahaan saya maupun perusahaan yang saya latih, Visi adalah tujuan yang pencapaiannya harus ditempuh dengan tempo yang cukup lama. Bisa 25 tahun, atau bahkan mencapai ratusan tahun dalam mencapainya.

Beberapa contoh Visi perusahaan :


“ 1. The Modern style for every clothes you wear ““ 2. Creating a great neighborhood for your lifestlye living ““ 3. Providing the latest innovation of your IT Solutions ““ 4. The Cheapest but not Cheapy Aircondition “

Mari kita coba buat sama-sama apa Visi Anda, apa itu Visi perusahaan Anda, keluarga maupun pribadi.

Urutan pembuatan sebuah visi :1. Harus dapat menginspirasi orang banyak._______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Dalam penulisan visi, Anda dapat membuat dalam beberapa kalimat. Kemudian pilih kata-kata tersebut menjadi sebuah kalimat yang singkat namun memberi arti luas, sehingga membuat orang lain berdecak kagum sewaktu mereka melihat dan mendengarnya.

2. Harus dapat menarik orang yang lebih banyak dalam mewujudkannya._______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Jadi bukan hanya kagum dan berdecak, bahkan mereka


terpanggil untuk bergabung dengan Anda untuk membantu mewujudkannya.

Contoh sebuah visi :

“Jaringan Perawatan dan Perbaikan Mobil Kelas Dunia Yang Mengutamakan Keamanan dan Kenyamanan Berkendara”

– By NAWILIS.

“The Best Office Furniture Solution For Everyone” –By WINTEC.

“Creating Space for Joyfull Living in The World” –By BK Architect.

Setelah Anda menjabarkan visi tersebut, mari kita kupas lebih dalam apa arti dari visi tersebut. Misal saya ambil contoh satu visi untuk dijabarkan: “Jaringan Perawatan dan Perbaikan Mobil Kelas Dunia yang Mengutamakan Keamanan dan Kenyamanan Berkendara”

JARINGAN. Berarti Ada di mana-mana, sehingga mendekatkan diri ke pelanggan dengan standar yang mudah untuk pendup-likasiannya.

PERAWATAN DAN PERBAIKAN MOBIL. Berarti semua pera-watan dan perbaikan di bagian chasis, mesin, interior maupun aksesori.

KELAS DUNIA. Berarti standar pelayanan bintang lima, mengutamakan profesionalisme dalam semua pelayanan yang diberikan, serta dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain sejenisnya.

YANG MENGUTAMAKAN KEAMANAN DAN KENYA-MANAN BERKENDARA. Berarti memberikan keamanan dan kenyamanan berkendara dari segi faktor kendaraannya. Mem-berikan


edukasi bagaimana berkendara dengan benar dan baik, sehingga memberikan percaya diri yang tinggi dalam membawa kendaraannya

Nah, setelah visi dijabarkan mari kita menyusun langkah demi langkah untuk perencanaan tahunan, misal :

Tahun pertama adalah fokus pada Pelayanan kelas dunia.1. Tahun Kedua sampai tahun kelima adalah mengutamakan 2. keamanan dan kenyamanan berkendara.Tahun keenam sampai tahun ketujuh adalah dapat 3. memberikan pelayanan di semua bagian dari mobil baik, chasis, mesin, interior maupun accesoriesnya.Tahun kesepuluh adalah pembentukan jaringan terpadu4.

Apakah visi dan penjabaran akan lebih memudahkan Anda dalam mewujudkannya? Tentu saja penjabaran singkat itu belumlah cukup untuk melaksanakan kegiatan sehari-harinya, sehingga kita harus menjabarkannya menjadi fokus yang lebih kecil untuk target semester, bulanan, mingguan, bahkan harian.

Tugas selanjutnya adalah menjabarkan tugas kerja yang akan dilakukan oleh siapa dan di mana serta target pencapaiannya. Sama seperti perumpamaan “Untuk dapat memakan seekor gajah, Anda harus potong menjadi potongan terkecil untuk dapat dikunyah”.


Leadership With NLP 3 Mengapa Harus membuat Visi

Dalam bagian ketiga ini saya akan memberikan 18 pertanyaan yang harus Anda tanyakan kepada diri Anda untuk

mengetahui mengapa visi penting dalam perusahaan Anda?

1. Apakah fundamental yang Anda bangun dalam perusahaan beberapa tahun silam masih cocok dengan keadaan perusahaan sekarang?______________________________________________________________________________________________________________________________

2. Apakah tim yang tergabung dalam perusahaan Anda hanyalah mementingkan kenaikan penghasilan mereka setiap tahunnya?______________________________________________________________________________________________________________________________

3. Apakah tim Anda hanya ingin mengerjakan apa yang ingin mereka lakukan, bukan yang seharusnya dilakukan?______________________________________________________________________________________________________________________________


4. Apabila Anda membangun perusahaan Anda terus-menerus, lalu kapan selesainya?______________________________________________________________________________________________________________________________

5. Apa rencana perusahaan Anda 50 atau 100 tahun ke depan?______________________________________________________________________________________________________________________________

6. Bagaimana mengukur keberhasilan perusahaan Anda? Apakah Profit? ______________________________________________________________________________________________________________________________

7. Apakah Profit adalah tujuan akhir dari sebuah perusahaan?______________________________________________________________________________________________________________________________

8. Apabila darah adalah bahan bakar bagi tubuh, bukankah profit adalah darah yang dibutuhkan sebuah perusahaan untuk mencapai tujuannya?______________________________________________________________________________________________________________________________


9. Lalu apa tujuannya Anda membangun perusahaan pada awalnya?______________________________________________________________________________________________________________________________

10. Apakah ada kesenangan dalam menjalankan perusahaan tersebut?______________________________________________________________________________________________________________________________

11. Apakah Anda sudah jenuh dengan perusahaan yang Anda bangun?______________________________________________________________________________________________________________________________

12. Strategi apa yang cocok untuk meningkatkan keuangan perusahaan kalau tujuan perusahaan saja tidak jelas?______________________________________________________________________________________________________________________________

13. Apakah Anda mau mengikuti sebuah perusahaan yang tidak punya visi yang jelas ke mana arahnya?______________________________________________________________________________________________________________________________


14. Apakah yang dimaksud dengan sebuah keamanan dan kenyamanan bekerja di sebuah perusahaan?______________________________________________________________________________________________________________________________

15. Apakah itu penghasilan yang besar? Seberapa besar?______________________________________________________________________________________________________________________________

16. Apakah itu karir yang jelas? Seberapa jelas?______________________________________________________________________________________________________________________________

17. Apakah Anda ingin mempunyai bisnis yang dapat berjalan tanpa ada kehadiran Anda?______________________________________________________________________________________________________________________________

18. Apa yang sebenarnya Anda cari?______________________________________________________________________________________________________________________________

Apabila Anda sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, marilah kita mengambil waktu sejenak untuk merenungkan


pertanyaan-pertanyaan berikut ini.“Apakah yang sebenarnya saya cari dari dunia ini? Apakah itu

sebuah kemewahan? Keluarga bahagia? Sebagai umat yang taat pada agamanya? Seseorang pebisnis yang sukses? Pembicara yang andal? Kesehatan? Kehidupan sosial yang menyenangkan? Atau semuanya?

Apakah semua yang Anda inginkan Anda kerjakan sekarang? Apabila ya, lalu apa yang membuat Anda berhenti mengejarnya? Apakah kurang pengetahuan? Kurang keahlian? Kurang percaya diri? Ataukah kurang modal?

Lalu apa saja yang sudah Anda lakukan dalam mewujudkannya? dan apa saja yang akan Anda lakukan untuk dapat membantu mempercepat prosesnya? Ke mana Anda mencari informasi itu?


BAB IIKARAKTER

LEADERSHIP

“Tanpa memiliki karakter, ANDA tidak mempunyai HAK untuk

memimpin”


Leadership With NLP 4 Memimpin dengan hati

Pernahkah Anda mengalami kesulitan dalam hal memimpin tim Anda? Pada bagian ini saya akan membagi apa saja yang

saya perlukan dalam hal kepemimpinan.Kita semua mempunyai kecenderungan yang sama dalam

kehidupan, yakni ingin dihargai, ingin didengar, ingin disukai, dan yang lainnya, yang menyangkut diri kita sendiri. Sehingga apa yang menjadi topik pembicaraan kita sehari-hari itu, apakah lebih banyak Anda bicara tentang diri Anda sendiri daripada tentang orang lain pada saat Anda berkomunikasi?

Beberapa hal ini merupakan hal yang umum yang saya temukan dalam pekerjaan mau pun keluarga:

1. Mengenai target mereka?2. Mengenai rencana karir mereka?3. Mengenai tim?4. Isu paling hot yang terjadi di kantor?5. Rencana sekolah anak mereka?6. Pekerjaan pasangan7. Pencapaian prestasi8. Pekerjaan rutin

Kalau Anda dapat menggali apa yang sedang terjadi dengan hal-hal tersebut di atas tentang mereka dengan penuh perhatian, maksud perhatian di sini adalah :


Bila keempat hal tersebut Anda curahkan kepada mereka, mereka akan jauh lebih respek kepada Anda. Ya, Respek! Apa yang akan Anda dapatkan bila mereka atau tim Anda memberikan respek yang tinggi kepada Anda? Pengaruh! Salah seorang pakar leadership, John C. Maxwell, beliau menerjemahkan kepemimpinan sebagai pengaruh. Berapa banyak yang bisa Anda dapatkan dari pengaruh yang Anda tebar?

Apabila kita kupas dengan NLP, ada 1 hal penting yang dinamakan Match and Mirroring atau dinamakan juga dengan Pacing and Leading. Kita hanya ingin berkomunikasi dengan yang mempunyai banyak kesamaan baik tentang pekerjaan, keluarga, hobi, sosial dan yang lainnya. Sehingga bagaimana dalam berkomunikasi Anda dapat menjadi seseorang yang mempunyai kesamaan dengan mereka.

Ada sebuah contoh, apabila Anda mempunyai seorang klien


yang bernama Anto yang mempunyai kesenangan diving setiap bulannya, Anda dapat melakukan passing dengan cara menanyakan, apa saja yang dibutuhkan sebagai seseorang pe-diving? Apa saja kesiapannya? Mengapa dia menyukai olah raga ini? Dengan siapa saja dia biasa diving? Bukankah dengan menanyakan hal ini Anda mendapat pengetahuan yang tidak Anda ketahui apabila Anda belum pernah melakukan aktivitas ini?

Berapa banyak keuntungan yang kita peroleh dengan lebih banyak bertanya daripada bercerita? Nah kalau Anto sudah menjelaskan semua hal tentang diving itu, bukankah Anda akan mendapat respek karena Anda dapat mendengarkan Anto itu dengan “penuh perhatian”. Hal yang telah Anda lakukan tadi, akan membuat Anda lebih mudah untuk berkomunikasi dengan Anto nantinya.


Untuk dapat melakukan Pacing and Leading yang baik, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui seperti cara bekerja representational system kita, atau yang dinamakan dengan panca indra yang kita miliki.

Visual adalah seseorang yang berkomunikasi dengan menggunakan penglihatan sebagai alat preferensinya. Ciri-ciri orang visual adalah :

Bicara dengan nada tinggi dan tempo yang lebih cepat. 1. Cara berpikirnya cepat.2. Cara berjalannya juga cepat.3. Napasnya menggunakan diafragma atau dada ke atas.4. Penampilan dan cara berpakaian sering mencolok.5. Kalau duduk lebih suka condong ke depan.6. Ketika berkomunikasi dengan orang lain sering meng–7. gunakan kosa kata seperti: jelas, terlihat, muncul, memandang, mempertunjukkan, ada gambaran, menyala, silau, mengamati, dan yang lainnya.


Auditory adalah seseorang yang preferensi komunikasinya lebih menggunakan pendengaran, ciri-ciri orang auditory adalah:

Bicara dengan nada mengayun (seperti dialek orang 1. Sunda).Kalau sedang memperhatikan orang, tangannya suka 2. menyangga dagu.Suka berbicara sendiri.3. Bernapas di sekitar dada.4. Sensitif terhadap suara-suara.5. Ketika berkomunikasi sering menggunakan kosa kata 6. seperti: mendengar, tenang, keras, memperagakan suara- suara, dan lain-lain.

Kinestetik adalah seseorang yang preferensi komunikasinya lebih suka menggunakan perasaan, ciri-ciri orang kinestetik adalah :

Bicara dengan nada pelan, berjeda, dan cenderung suara 1. perut (Berat).Kalau berbicara dengan orang lain, tangannya suka dilipat2. Bernapas dari dada ke perut.3. Suka bersentuhan.4. Cara berpakaian lebih menyukai kenyamanan dibandingkan 5. dengan penampilan yang mencolok.Suka beraktivitas.6. Ketika berkomunikasi sering menggunakan kosa kata 7. seperti: menyentuh, meraba, merasakan, santai, berat, lembut, terjepit, dan lain-lain.

Untuk Olfactory dan Gustatory lebih jarang digunakan manusia


pada umumnya. Olfactory preferensi komunikasi lebih cenderung menggunakan penciuman sedangkan Gustatory preferensi komunikasinya lebih cenderung menggunakan pengecapan.

Sehingga dalam Anda melakukan pacing leading kepada orang lain, Anda akan lebih menyadari setiap orang berbeda dalam menggunakan panca indranya. Semua tergantung dengan preferensi seseorang, keadaan, kondisi, waktu dan konteks.

Anda harus peka dalam mengamati preferensi lawan bicara Anda, kapan menggunakan panca indra tersebut. Untuk membangun pacing dengan lawan bicara Anda, gunakanlah preferensi yang sama sehingga Anda lebih mudah membangun kepercayaan (leading).


Leadership With NLP 5Congruency atau integritas

Kalau dalam bagian sebelumnya kita mengupas tentang pengaruh yang didapatkan karena Anda memimpin dengan

hati, maka dalam bagian ini saya akan membahas apa yang dinamakan congruency.

Congruency atau lebih awam dikenal dengan nama integritas adalah sesuatu yang sudah sangat langka di dunia ini. Banyak orang lebih mudah mengatakan sesuatu dibandingkan menjalankannya. Apa pandangan Anda terhadap seseorang yang lebih suka berteori dan tidak melakukan teori yang diajarkan olehnya? Seseorang pelatih renang tentunya harus dapat berenang walaupun dalam melatih muridnya dia tidak ikut berenang.

Bila Anda melakukan match and mirroring atau pacing leading, dapat Anda lakukan hanya dari kulit luar saja. Dan kelanjutan dari match and mirror ini adalah taking ACTION, Lakukan apa yang Anda katakan dan katakan apa yang Anda lakukan, ini menjadi sebuah filosofi saya dalam berbisnis dan berkeluarga.

Apa saja yang sudah Anda katakan selama ini mengenai 1. rencana bisnis Anda :Apa Visi dari bisnis Anda?2. Apakah Anda berjalan menuju arah yang sudah Anda 3. tetapkan?Apa janji Anda kepada tim Anda?4. Apa janji Anda kepada keluarga?5. Berapa banyak janji yang sudah Anda ucapkan tapi belum 6. Anda laksanakan? Lalu kapan Anda akan merealisasikan?


Menjadi seseorang pemimpin, kita tidak hanya akan menjadi panutan dalam 1 hal, melainkan banyak hal. Sehingga siap maupun tidak Anda dituntut menjadi role model bagi orang sekitar Anda baik dalam lingkungan kecil maupun yang lebih besar.

Contoh Incongruency seperti :Toko mode untuk pakaian di mana sales team-nya tampil tidak modisAgen Asuransi tapi tidak mempunyai polis asuransiMengatakan kepada timnya supaya tidak terlambat dalam kehadiran di pekerjaan, tapi sang pemimpin selalu terlambat.

Dengan bertambahnya pemimpin di lingkungan Anda, mempunyai budaya yang dapat dijunjung tinggi menjadi sangat penting dan Congruent secara konsisten dilakukan terus menerus.

Karakter seseorang pemimpin atau pelatih atau panutan yang Congruent :

Tata bahasa dan tingkah laku yang positif Tidak berkolusiMenjunjung tinggi bahwa hidup itu sepenuhnya tanggung jawab pribadi 100%Terus menerus memperkaya diri dengan pengetahuan dan mempraktekkannyaPunya Visi dan RencanaProaktifPunya kekuatan pribadi


Jadi bagaimana Anda mempraktekkan Congruency Anda dalam kehidupan sehari hari? Apa kiat-kiatnya untuk dapat lebih Congruent? Dengan menerima masukan dan kritik dari orang lain, kita akan dapat lebih Congruent terhadap diri kita sendiri dan itu menjadi sebuah fundamental yang kuat untuk dapat hidup Congruent.

Agar lebih mudah dan cepat, Anda dapat meniru / me-model atau mencari seseorang yang menurut Anda dapat membuat Anda lebih Congruent. Para pelatih (coach), mentor, atau guru dapat menjadi contoh yang baik, karena mereka selalu memberi masukan ataupun mengingatkan apa saja yang harus Anda perbaiki agar menjadi lebih baik. Cara lain seperti membaca biografi orang sukses, juga dapat memperkaya perpustakaan ke-pemimpinan Anda.

“Kalau hidup Anda sudah terlalu bosan dengan apa yang Anda miliki, mungkin saat itu Anda sudah lupa membuat sebuah TUJUAN yang lebih Baik, lebih baru dan lebih menantang.“. Jadilah seseorang yang benar-benar Anda inginkan dan cari tahu apa yang benar-benar Anda inginkan, sehingga apa pun yang akan Anda kerjakan akan lebih selalu sesuai dengan kehidupan, perkataan, dan perbuatan Anda.

Beberapa contoh yang saya temukan dalam pelatihan saya sehari-hari mengenai incongruency yang dapat Anda pelajari sehingga Anda dapat menghindari kesalahan yang sama.

Incongruency1. akan hal Visi, Pak Krisna selalu mengeluh mengapa timnya selalu mengeluh atas apa yang diperoleh dalam hal penghasilannya. Padahal menurut pak Krisna, penghasilan yang diberikan sudah di atas standar


perusahaan yang bergerak di bidang yang sama. Biasanya ini terjadi karena uang/penghasilan selalu menjadi pokok pembahasan negosiasi. Ini semua terjadi disebabkan tidak ditawarkannya sebuah visi mengapa perusahaan membutuhkan tim?Incongruency2. akan hal Komitmen, Bu Nita yang tidak pernah puas terhadap hasil yang diberikan timnya dalam hal pelayanan. Keluhannya adalah tidak ramah dan tidak tulus, dan keluhan tersebut ditolak oleh timnya (ternyata dilakukan, sayangnya hanya pada jam-jam tertentu saja!). Hal ini terjadi karena, menurut Bu Nita, sebagai pemilik bisnis dia tidak perlu datang setiap saat. Dia meminta timnya mempunyai komitmen tinggi, sedangkan dia tidak.Incongruency 3. akan hal kejujuran, Pak Rano memecat semua karyawannya karena melakukan korupsi. Setelah usut punya usut, ternyata pekerjaan Pak Rano rentan terhadap korupsi, karena pekerjaannya banyak berurusan dengan oknum pejabat. Tentunya hal tersebut harus dilakukan demi mendapatkan proyek besar yang menguntungkan.Incongruency 4. terhadap keramahan, Ibu Yani yang selalu memarahi karyawannya untuk cepat tanggap terhadap kemauan karyawan, namun dia tidak pernah memperhatikan apa kemauan timnya. Ingat sebagai pebisnis harusnya kita banyak menjaga tim kita agar mereka dapat melayani pelanggan lebih baik lagi.

Dan masih banyak lagi contoh incongruency yang saya temukan pada praktek pelatihan saya sehari-hari. Hal tersebut akan mempengaruhi Kepemimpinan mereka dalam mewujudkan


Visi perusahaan maupun Visi pribadi. Mari kita melihat gambar berikut ini (Business Cycle)

Siklus yang seharusnya terjadi pada sebuah perusahaan agar kepemimpinan Anda di perusahaan adalah kepemimpinan yang berkesinambungan dan Congruent.

Seorang pemimpin punya tanggung jawab dalam 1. memperhatikan timnya.Tim yang telah dijaga dan diperhatikan sedemikian rupa 2. oleh pemimpinnya akan melayani pelanggannya lebih dari ekspektasi sang pemimpin. Sebabnya, karena mereka puas dengan apa yang diberikan perusahaan baik uang, karir, kejelasan arah, dan lingkungan yang kondusif.Karena pelayanan yang diberikan perusahaan di mana 3. dilakukan oleh para anggota tim, akan membuat pelanggan


loyal darinya sehingga transaksi yang dilakukan bukan hanya satu kali, namun untuk selamanya. Menjaga kepuasan pelanggan itu bernilai sepuluh kali lipat lebih tinggi dibandingkan Anda mencari pelanggan baru.Kepuasan yang didapatkan pelanggan akan menghasilkan 4. bisnis yang berkelanjutan sehingga menghasilkan jumlah rupiah yang dapat memberikan kepuasan kepada pemilik bisnis. Hal tersebut dapat membuat para pemilik bisnis tetap bersemangat dalam merintis dan membangun usahanya menjadi lebih besar dan lebih baik.

Nah siklus itu ditunjang pula dengan yang dinamakan Visi, Misi, dan Budaya. Mengapa visi misi dan budaya itu penting? Dalam pengupasan Visi misi budaya itu saya namakan sebagai roh sebuah perusahaan. Dia tidak akan pudar, tidak akan hilang dan tetap fokus pada satu titik apabila semua anggota baik dari pemimpin / pemilik usaha, anggota team, pelanggan, dan bisnisnya senantiasa dihayati dan diamalkan.

Saya ingat kembali beberapa tahun silam sebelum saya menjadi seorang pelatih. Ada sebuah kalimat yang saya lontarkan kepada anggota tim saya. Saya katakan pada mereka, saya hanya akan menyerahkan pucuk pimpinan saya (pada saat itu sebagai managing director) kepada seseorang yang punya hati dan jiwa yang sama dengan saya.

Anggota tim saya menanyakan, “Jadi apa isi hati dan jiwa bapak?”. Pertanyaan tersebut membuat saya terkejut dan ternyata saya tidak dapat menjabarkannya! Sekarang saya baru sadar bahwa Visi, Misi, dan Budaya itulah hati dan jiwa perusahaan itu. Kini banyak anggota tim saya, terutama bagian management level,


mempunyai antusias yang tinggi dalam mengambil alih pucuk pimpinan itu dengan tepat dan benar.

Dalam buku NLP Business Series lanjutan ini saya akan mengupas lebih detail mengenai congruency ini.


Leadership With NLP 6Presupposition NLP

Ada beberapa asumsi-asumsi dasar dalam NLP, saya akan mengupas satu per satu sehingga kita dapat mengerti jauh

lebih konkret dalam mempraktekkannya dalam kepemimpinan sehari harinya. Agar tidak mengurangi arti sebenarnya, saya menuliskan 13 asumsi di bawah dengan jargon NLP, kemudian saya akan mengupasnya satu persatu.

1. The Map is not the territory Janganlah pernah mengukur sepatu yang Anda inginkan

dengan kaki orang lain. Maksudnya, meskipun dengan konteks dan konten yang sama, apa pun yang dipikirkan orang lain belum tentu sama dengan apa yang Anda pikirkan.

Saya punya satu cerita tentang betapa kesalnya Doni terhadap rekan sekantornya Dini. Dini dinilai cuek walaupun dihina atasannya. Doni melakukan protes kepada Dini karena rekannya itu tidak melakukan apa pun juga untuk membela diri. Malah Dini mengomentari dia tidak ada masalah dengan hal tersebut. Apakah Doni dapat merasakan apa yang dirasakan dan dipikirkan Dini pada saat dia dihina atasannya? Apakah Doni berpikir dengan cara berpikir Dini?

Apa yang terjadi pada dunia sehari-hari kita? Banyak asumsi yang kita ambil tanpa melihat kembali struktur kerja dari sebuah badan manusia, sehingga timbul perselisihan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Sebagai seorang pemimpin, asumsi-asumsi seperti ini sangatlah penting, sehingga tidak timbul perkataan


yang hanya muncul di permukaan saja. Kemampuan menggali seorang pemimpin akan menjadikan semua orang respek kepadanya, karena ia tidak akan memberikan penilaian sebelum mencari tahu apa sebenarnya yang dipikirkan orang lain, dengan banyak bertanya.

2. Everyone has their unique model of their world.Dalam bagian sebelumnya saya menceritakan tentang Badan,

Pikiran, Hati, dan Jiwa. Pernahkah Anda berpikir, mengapa Anda ada di dunia ini? Mengapa pikiran, hati dan jiwa ini menempati badan Anda? Mengapa bukan kepada badan yang lain?

Pernahkah Anda mendengar filosofi ini? Tuhan menciptakan kita sesuai dengan tujuan dan maksudnya masing-masing ke dunia ini? Sehingga pertanyaannya saya kepada Anda adalah, maksud tujuan Anda apa di dunia ini? Apabila Anda dapat menemukan jawaban, mengapa Anda ada di dunia ini , Anda akan lebih menghargai orang lain dan akhirnya Anda akan jauh lebih menghargai orang diri Anda sendiri, karena begitu sempurnanya dunia ini dengan model dunia yang berbeda-beda.

Coba bayangkan apabila dunia ini hanya terdiri dari satu model, misalnya hanya ada pelukis saja. Apa yang terjadi pada bumi ini kalau seluruh penduduk bumi, yang lebih dari 10 miliar ini, terisi hanya dengan pelukis saja? Model dunia yang berbeda inilah yang membuat kita akan jauh lebih bijak, jauh lebih sempurna dalam proses kehidupannya. Dengan kata lain yang lebih sederhana, sebelum Anda menghargai orang lain, kenali siapa diri Anda sebenarnya.


3. People always make the best choice available to them given their unique model of the world and their situation.

Kalau orang hanya punya palu, setiap masalah yang dihadapinya akan diperlakukan seperti paku. Sepertinya setiap orang di dunia ini sering kali menyelesaikan masalahnya hanya dengan cara yang mereka tahu tanpa melakukan konfirmasi apakah cara yang mereka lakukan itu sudah sepatutnya dilakukan.

Mengapa hal tersebut banyak terjadi? Saya umpamakan Anda berada di sebuah ruangan hotel bintang lima berusia 25 tahun yang ingin direnovasi. Alat apakah yang Anda butuhkan untuk membongkarnya dan memilahnya? Apakah ada bahan yang masih dapat dipergunakan atau tidak?

Apa yang terjadi apabila Anda hanya memegang sebuah palu? Bagaimana cara mencongkel paku? Bagaimana cara membongkar alat pendingin? Bagaimana cara melepaskan keramik dan benda yang lainnya? Bisa dipastikan bila bukan palunya yang hancur, maka semua benda yang dibongkar tersebut hancur.

Dari semua alasan itulah saya merasa terpanggil untuk membagikan apa yang saya ketahui dan mempraktekkan ke dalam semua permasalahan Anda sehari-hari. Entah itu masalah pribadi, keluarga, pekerjaan, dan lain-lain.

Alangkah indahnya bila Anda mempunyai jawaban atas semua permasalahan yang dihadapi, sehingga pola pandang dan sikap Anda terhadap kehidupan ini akan menjadi sebuah pengalaman fantastis yang akan dilakukan.

Sehingga apa pun keputusan Anda terhadap pikiran, perbuatan dan perkataan Anda adalah yang terbaik pada saat itu. Karena mungkin keputusan yang Anda ambil pada saat itu bukanlah keputusan yang baik di masa mendatang maupun masa lalu.


4. There is always a solution to every problem, as long as there is a desirable outcome.

Semua permasalahan yang Anda hadapi mempunyai jawabannya. Hal itu terjadi bila Anda mempunyai cukup alasan ataupun keinginan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tiada kehidupan tanpa ada masalah.

Sekali lagi saya ingin mengupas apa itu masalah. Menurut saya, seperti yang saya pelajari, masalah adalah sebuah keadaan yang belum pernah kita alami dan belum ada jalan keluarnya. Ada sebuah peribahasa yang mengatakan, “Cara Anda memandang masalah, itulah masalahnya.”

Banyak masalah yang kita hadapi sebenarnya bukan melulu karena masalah kita. Namun kita mencoba menyelesaikannya. Padahal masih banyak masalah yang jauh lebih penting dan harus segera kita hadapi dan temukan jalan keluarnya.

Semua ini membutuhkan penyelesaian. Pada pelatihan yang saya lakukan, saya banyak membantu klien saya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Apakah saya punya semua jawaban dari permasalahan mereka? Tentu saja tidak! Inilah yang membuat saya menjadi lebih sadar tentang kebenaran permasalahan sesungguhnya.

Dari pelatihan yang saya lakukan, salah satu kunci penting dalam melakukan sebuah usaha, adalah KEPEMIMPINAN. “Jatuh bangun sebuah perusahaan hanyalah mengenai masalah kepemimpinan!” Ini adalah salah satu kunci penting untuk mampu bertahan terhadap berbagai macam kondisi. Kunci lain yang tidak kalah pentingnya adalah Keuangan. Tanpa Anda mengenali di mana posisi darah mengalir di tubuh Anda, Anda akan mengalami serangan jantung secara tiba-tiba, ini saya


mengambil perumpamaan cash flow yang tidak lancar. Mengenai permasalahan bisnis saya akan kupas sedetail-

detailnya dalam buku NLP Bisnis series lainnya dengan judul “ Entrepreneurship With NLP”.

5. Everyone has the internal resources they need to solve their problem.

Terkadang dalam menyelesaikan semua permasalahan, sumber daya yang kita cari sudah ada di dalam diri kita. Bila kita baca bagian sebelumnya, hanya bila kita punya keinginan yang kuat akan beberapa hal, barulah sumber yang kita miliki itu akan muncul dengan mudah untuk semua jawaban yang diperlukan.

Ada beberapa pertanyaan penting yang perlu Anda jawab sebelum Anda melanjutkan membaca buku ini,

a. Siapakah diri Anda sebenarnya?________________________________________________________________________________________________________________________

b. Apa yang Anda cari dari dunia ini?________________________________________________________________________________________________________________________


c. Mengapa Anda ada di dunia ini?________________________________________________________________________________________________________________________d. Apakah ada hal yang membuat Anda bangga dengan diri Anda? ________________________________________________________________________________________________________________________

e. Anda ingin dikenal oleh orang lain sebagai siapa?________________________________________________________________________________________________________________________

f. Apa yang sedang Anda kerjakan selama ini?________________________________________________________________________________________________________________________

6. There is a distinction between a person and the behavior they exhibit.

Perilaku adalah apa yang dilakukan seseorang, bukanlah orang itu. Sering kali kita mendengar perselisihan yang terjadi hanya karena kesalahpahaman di antara mereka yang berselisih.

Hal ini disebabkan perilaku seseorang. Cobalah lihat gambar di bawah ini, ”Logical level of change” or “The identity of iceberg”.


Lingkunganlah yang paling banyak mengubah perilaku seseorang, sehingga kemampuan dan keahlian yang dimiliki akan merefleksikan perilaku orang tersebut. Kemampuan atau keahlian seseorang akan menimbulkan sebuah keyakinan mau pun nilai-nilai yang terkandung dalam dirinya, sehingga membentuk identitas yang nyata pada diri seseorang. Dan muncullah sebuah tujuan yang sesuai dengan lingkungan, perilaku, kemampuan atau keahlian, dan nilai-nilai serta keyakinan.

Saya ambil sebuah kasus dari pelatihan saya. Ibu Ani adalah seorang yang selalu ingin membantu orang lain tanpa melihat keadaan dirinya yang lebih membutuhkan pertolongan terlebih dahulu. Apabila ia mendengar tetangganya meributkan sesuatu untuk memiliki sebuah lemari, dan mereka dikondisikan pada keadaan yang tidak mampu untuk mewujudkan pada saat itu, maka ibu ani akan mencoba mewujudkannya dengan cara apa


pun. Bahkan kalau perlu dia akan meminjam uang dari siapa pun yang dikenal untuk dapat membahagiakan tetangganya tersebut. Padahal ia mempunyai utang yang sudah cukup banyak dalam memenuhi kebutuhan sehari harinya untuk 7 orang anak tanpa seseorang suami.

Apabila dilihat dari perilakunya, Ibu Ani bukanlah seseorang yang tidak terpuji, bahkan sebaliknya. Perilaku tersebut disebabkan dari lingkungan yang membentuknya selama ini. Kondisi itu bukanlah sebuah kondisi yang belum pernah dialami, bahkan jauh lebih buruk! Penindasan sudah terjadi sejak kecil, berkeluarga dan bersosialisasi membuat ia melihat bahwa tidaklah harus seseorang hidup menderita. Jadi apa yang Ibu Ani lakukan adalah perilakunya bukanlah Ibu Ani itu sendiri. Bila Anda menjumpai orang-orang yang serupa, Anda berupaya untuk mengenal lingkungan dan pola pikir dari orang tersebut. Sehingga Anda tidak salah tafsir.

7. The behavior a person exhibit is separate from intention of that behavior

Tujuan selalu diasumsikan positif. Tujuan yang datang dari keunikan model dunia seseorang berbeda dari model dunia penerimanya. Tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah. Ini adalah sesuatu yang kadang-kadang juga menjadi salah satu penyebab mengapa pertentangan secara hebat bisa terjadi!

Apakah menembak orang lain itu adalah perbuatan yang benar? Benar menurut seseorang dalam peperangan. Namun salah menurut seseorang ibu rumah tangga yang ketakutan (di malam hari karena pintu rumah diketuk pada jam 2 pagi dan dia menyiapkan pistol di dalam genggamannya hanya


untuk memastikan keamanan dirinya. Padahal dia tinggal di apartemennya sudah lebih dari 10 tahun dan mengenal lingkungan dan keamanan sekitarnya dengan baik).

Apakah merokok itu baik? Baik untuk pabrik rokok dan kurang baik untuk seseorang yang ingin menjaga kesehatan. Jadi semua kembali pada sebuah tujuan dari apa yang ingin Anda lakukan.

8. Knowledge, thought, memory and imagination are the result of sequences and combination of representational system.

Ilmu pengetahuan, pemikiran, ingatan dan bayangan adalah hasil yang didapatkan dari gabungan lima indra yang Anda miliki. Apa yang Anda Lihat, Dengar, Rasa, Cium, dan Kecap itulah yang akan menjadi pengalaman Anda. Banyak orang di dunia ini selalu mencoba menebak pikiran orang lain tanpa mengetahui apa yang dipikirkan orang lain tersebut.

Suatu hari kami berbicara dengan seorang guru. Saat itu kami sedang membahas sebuah program pembelajaran untuk khalayak ramai. Dalam merumuskan program tersebut, kami mencoba merumuskan hal-hal yang mendasar agar dapat dicerna khalayak tersebut. Namun salah seorang dari tim kami menanyakan hal sebagai berikut, “Bagaimana kalau program ini tidak dapat diterima? Karena mereka menginginkan kepraktisan, kecepatan, hal-hal yang sakti dan lain-lain?”.

Bagaimana seseorang dapat membaca begitu banyak pemikiran orang lain yang kita sendiri belumlah tahu apa yang dipikirkan orang lain, tanpa mencari tahu terlebih dahulu? Saya sangat setuju apabila banyak orang yang tidak suka dengan NATO (No Action Talk Only), namun mengapa terkadang mereka melakukan hal serupa?


Ini semua hanyalah kulit permukaannya saja. Jadi saya menyarankan Anda dalam berkomunikasi dengan tim, keluarga, rekan kerja, atau pelanggan, Anda harus tahu apa yang selama ini diserap oleh lima indra mereka. Karena pengalaman, pemikiran masing-masing kita pastilah ada perbedaan dan persamaannya.

9. Mind and body are parts of the same cybernetic structure.Pikiran dan jasmani adalah satu, semuanya saling berkaitan

satu dengan lainnya. Apabila Anda membayangkan hal- hal yang menyulitkan Anda, maka cenderung jasmani Anda akan selaras mengikuti dan menyamakan pikiran tersebut. Misal Anda sedang bersedih maka jasmani Anda akan cenderung terbungkuk dan lemas.

Dan sebaliknya apabila Anda sedang lari pagi, Anda cenderung tidak akan dapat mengakses pikiran-pikiran yang sedang bersedih. Mari coba kita praktekkan, cobalah tersenyum! Dapatkah Anda membayangkan hal-hal yang tidak menyenangkan? Sekarang cobalah Anda tundukan kepala Anda, setunduk tunduknya. Dapatkah Anda memikirkan banyak kesenangan?

Pikiran dan jasmani adalah sebuah kesatuan yang sangat selaras. Kalau Anda punya masalah untuk bangun pagi, cobalah gerakan tubuh Anda baik bagian tangan, kaki, kepala maupun badan selama 5 menit. Biasanya Anda akan jauh lebih segar, karena aliran darah Anda sudah mengalir.

Apabila Anda mempunyai masalah tidak percaya diri karena postur badan Anda bukan merupakan postur yang dapat dibanggakan, Anda harus mengakses pikiran Anda dan berdamai dengan pikiran tersebut. Alhasil badan jasmani akan dapat menyesuaikan pikiran tersebut.


10. If what you are doing is not working, do something elseApabila yang Anda kerjakan tidak berhasil, Anda harus

mencobanya dengan cara lain. Ini sebuah pemikiran mendasar untuk seseorang NLP Practitioner.

Apa yang dilakukan orang “ GILA “ atau seseorang yang tidak memakai kewarasannya? Apabila kita mengharapkan hal yang berbeda dengan mengerjakan hal yang sama. Sudah tentu apabila Anda mengerjakan hal yang sama maka kecenderungan hasil yang akan Anda dapatkan adalah sama. Hasil yang berbeda ini bisa lebih baik dan bisa menjadi lebih buruk.

Semua ini adalah mindset bahwa kita harus senantiasa mencoba hal-hal yang baru untuk dapat mendapatkan yang lebih! Apakah lebih cepat, lebih baik, lebih efisien atau lebih efektif. Pertanyaan saya pada bagian ini adalah, apakah 10 hal yang sudah Anda jalankan secara berbeda pada tahun ini? Apakah 10 hal yang berbeda yang ingin Anda jalankan tahun mendatang?


Leadership With NLP 7Komunikasi

Apa sebenarnya pengertian komunikasi menurut Anda? Berbicara sebanyak-banyaknya agar orang lain mengerti

apa yang Anda maksudkan?Dari apa yang saya pelajari, dengar, baca dari berbagai seminar

yang saya hadiri, saya simpulkan bahwa komunikasi adalah perpindahan sebuah informasi dari satu orang kepada orang lainnya. Masalah, bagaimana informasi yang ingin disampaikan ini dapat diterima baik oleh lawan bicara?

Ada 3 alat komunikasi yang sudah sangat awam yang kita kenal yakni :

1. Kata-kata 7 %2. Mutu Suara 38 %3. Bahasa Tubuh 55 %


Mari kita bahas mengapa 3 alat inilah yang dipakai dalam berkomunikasi?

Kata-kata adalah susunan kalimatMutu suara adalah tekanan suara (intonasi) pada saat pengucapanBahasa Tubuh adalah gerak-gerik tubuh pada saat Anda berkomunikasi.

Mari kita kupas satu per satu : Kata-kata, walau kata sangatlah penting dalam komunikasi

yang kita lakukan namun hanya memberikan dampak 7 %. Coba Anda bayangkan apakah pedagang kaki lima banyak menggunakan kata-kata dalam penjualannya? Sekilas Anda akan menjawab, iya. Namun bila Anda perhatikan, kata-kata yang dipergunakan hanyalah pengulangan, “ Siapa lagi, siapa lagi! 10.000 tiga! 10.000 tiga! Penawaran hanya hari ini saja!“, dan kata-kata ini diulang terus menerus.

Anda dapat memperhatikan semua macam puisi yang dibuat penyair Chairil Anwar. Kata-kata yang disusun sedemikian puitisnya. Sebaliknya apabila dibawakan tanpa sebuah ekspresi, puisi tersebut hanyalah sebuah puisi biasa.

Sebuah lagu, walaupun dikarang oleh pengarang terkenal sekalipun seperti Ahmad Dhani, tidak akan dikenal kalau tidak ada musik.

Banyak pemimpin yang akan mengalami kegagalan dalam kepemimpinannya apabila ia hanya menekankan pada kata-kata saja. Sudah seharusnya kata-kata disusun sedemikian rupa agar maksudnya dapat dimengerti.

Apabila ada sebuah kalimat, Anjing Andi menggigit Andi. Saya


ubah menjadi, Andi Anjing menggigit Anjing. Tentu arti dari kedua kalimat sangatlah berbeda, yang satu mengartikan Andi memiliki seekor anjing yang menggigit Andi, sedangkan kalimat kedua mungkin tidak berarti.

Coba Anda katakan kalimat ini :A Woman without Herman is nothing1. A Woman, Without her, Man is nothing2. A Woman without, Herman is nothing3.

Ketiga kalimat tersebut di atas menjadi arti yang berbeda satu sama lainnya hanya karena pemenggalan katanya oleh sebuah tanda baca. Masih ingatkah Anda sewaktu Anda membaca novel? Bagaimana cara Anda membacanya? Pasti dalam hati bukan? Namun Anda pasti membacanya dengan cara yang berbeda bila terdapat tanda baca seperti:

“Hi, mau ke mana!” atau “Hi, mau ke mana?” atau “Seorang pedagang kaki lima tewas tertabrak truk.”

Berbeda bukan? Mari kita masuk pada Mutu suara (intonasi) yang memberikan dampak sebesar 38%. Mutu suara dalam sebuah buku, baik majalah, novel, buku motivasi dan lain- lain, diterjemahkan dengan tanda-tanda baca.

Coba Anda dengar seorang pedagang kaki lima yang kita bahas di atas. Walau kata-kata yang dipakainya hanyalah sedikit, dia menggunakan intonasi yang cukup keras untuk menarik perhatian para pengunjungnya untuk datang dan mencari tahu apa barang dagangannya.

Bila Anda mengatakan I LOVE YOU dengan halus, nada


memelas tentulah memberikan arti yang dalam (boleh dikatakan sebuah rayuan). Namun bila dikatakan dengan keras dan memakai 3 tanda seru “!!!”, pasti Anda akan bingung dalam mengartikannya. Apa arti dari ”I LOVE YOU!!!” yang disampaikan tadi?

Bilamana lirik lagu Dewa 19 dinyanyikan tanpa ada nada yang disusun dengan indah dan merdu, apakah akan banyak yang menyukainya? Jadi apa jadinya sekumpulan lirik ditambah dengan melodi? Pasti aduhai kedengarannya!

Dalam komunikasi seutuhnya, Bahasa tubuhlah yang mengambil porsi paling besar dalam menyampaikan arti komunikasi sesungguhnya. Apa yang terjadi bila sebuah lirik yang baik, ditambah dengan melodi yang baik dan Anda melihat grup band tersebut membawakannya? Tentu menjadi Sempurna adanya.

Jadi bila sebuah kata I Love You dikatakan dengan melodi yang baik dan disertai dengan bahasa tubuh yang sempurna. Misalnya dilakukan sambil bersujud memegang tangan si pacar, pasti akan memberikan dampak jatuh cinta yang lebih dibandingkan hanya berbentuk kata-kata.

Anda tentunya ingat Undang-Undang Dasar 1945. Apakah si pembaca UUD 1945 tersebut dengan cara duduk atau berdiri? Seberapa lantangkah suaranya? Bagaimana dengan ekspresi atau mimik mukanya! Serius atau santai? Saya yakin Anda mengerti apa yang saya maksud. Bila tidak, Anda mungkin harus mengikuti workshop saya agar Anda lebih mudah dan lebih sempurna dalam pemahamannya!

Ya, ini mengkonfirmasikan banyak orang bahwa membaca buku jauh lebih sulit dibandingkan dengan Anda mendengar pembicaraan di radio, dan akan jauh lebih baik dan cepat


penyerapannya apabila buku ini dibawakan dalam bentuk workshop!

Nah apa yang Anda bayangkan sekarang? Perlukah seseorang pemimpin mampu berkomunikasi dengan menggunakan ketiga alat yakni kata-kata, mutu suara dan bahasa tubuh dengan sempurna, agar semua pengikutnya dapat memahami dan memperjuangkan semua hal yang menjadi tujuan dari sang pemimpin?

Bagaimana Anda dapat secara sadar terus menerus memimpin tim Anda dengan menggunakan alat komunikasi yang tepat, agar kepemimpinan Anda lebih terarah dan tepat sasaran? Bagaimana seorang pemimpin dapat berkomunikasi dengan semua lini dan divisi?

Berkomunikasi dengan karyawan sangatlah berbeda dibandingkan komunikasi dengan pelanggan. Berbeda pula komunikasi dengan atasan Anda. Kalau Anda ingat tentang bagaimana memimpin dengan hati, semua itu haruslah sesuai dengan bahan pembicaraan dengan karakter masing-masing, contoh misalnya, pola pandang sebagai seorang karyawan adalah perlunya dihargai dan diperhatikan. Kadang mereka punya banyak masukan yang mungkin akan membantu perusahaan Anda. Kalau saja Anda mau memulai dengan mendengar. Biasanya sang pengikut juga akan memberikan respek sehingga semua perbuatan, pikiran, dan perkataan Anda akan diikuti dengan tulus.

Sedangkan berkomunikasi dengan pemain kunci Anda -- mereka adalah orang yang memerlukan kepercayaan dalam melaksanakan tugasnya, hendaknya harus selalu dilakukan agar mereka mengerti apa yang akan dikerjakan maupun yang telah


dikerjakan sehingga tidak akan menimbulkan salah persepsi antara satu dengan yang lainnya.

Lain pula berkomunikasi dengan pelanggan, mereka adalah orang yang selalu mencari kepuasan dari apa yang sudah dibeli, baik produk maupun pelayanan. Nah, dapatkah Anda senantiasa selalu memberikan apa yang mereka mau? Bukan pada apa yang kita inginkan?


Leadership With NLP 8Fleksibilitas dan Perubahan

Ada 3 alasan mengapa orang mau berubah :Bukti-bukti kehidupan,1. Kekecewaan,2. Perlunya sebuah harapan.3.

BUKTI-BUKTI KEHIDUPANApa saja bukti yang pernah Anda lihat? Pernahkah Anda melihat

ada seseorang dengan penampilan yang sangat elegan memasuki sebuah mal dan berbelanja barang-barang branded dengan begitu mudahnya. Atau Anda melihat seseorang dengan mobil sport PORSCHE dengan kap terbuka dan mengelilingi jalanan yang Anda lewati. Atau pernahkah Anda melihat seseorang yang demikian anggunnya sedang bermeditasi tanpa terganggu segala macam gangguan?

Apakah Anda mempunyai sesuatu atau seseorang yang ingin Anda tiru? Apakah Anda mempunyai sebuah keinginan yang ingin Anda wujudkan dari melihat bukti-bukti kehidupan tersebut?

Tuliskan 10 hal yang menjadi bukti-bukti kehidupan Anda :

1. ___________________________________________________2. ___________________________________________________3. ___________________________________________________4. ___________________________________________________5. ___________________________________________________6. ___________________________________________________


7. ___________________________________________________8. ___________________________________________________9. ___________________________________________________10. ___________________________________________________

KEKECEWAANBerapa banyak hidup Anda pernah masuk ke dalam zona

kekecewaan? Entah itu pernah ditolak pacar, nilai lulus yang mengecewakan, penghasilan yang tidak pernah memadai kehidupan Anda, bisnis yang Anda jalankan tidak mendapatkan profit, dan selalu mengandalkan Anda dalam menjalankannya.

Mungkin saja kekecewaan yang Anda alami itu belum mencapai titik klimaks terdalamnya sehingga kadang perubahan itu hanya dipandang sebagai sesuatu yang penting tapi tidak mendesak.

Coba Anda tuliskan hal-hal yang membuat Anda sangat kecewa :

1. ___________________________________________________2. ___________________________________________________3. ___________________________________________________4. ___________________________________________________5. ___________________________________________________6. ___________________________________________________7. ___________________________________________________8. ___________________________________________________9. ___________________________________________________10. ___________________________________________________


HARAPANNah terakhir adalah tentang harapan. Pernahkah Anda

mempunyai harapan-harapan yang ingin Anda capai? Pernahkah Anda mendengar cerita tentang seorang ibu yang memberikan harapan hidup kepada anaknya.

Alkisah ada seorang ibu yang sangat miskin. Dia tidak mempunyai sandang dan pangan yang cukup. Tidak ada rumah, tidak ada pekerjaan, dan hanya ada pakaian yang melekat di badannya serta satu perangkat alat masak. Itulah harta yang dimilikinya. Dia memiliki satu orang anak yang sedang kelaparan yang sudah tiga hari tidak makan. Sang anak merengek menangis karena kelaparan. Sang ibu saking kebingungan mencari akal untuk dapat menenangkan si anak.

Apa yang ibu itu lakukan untuk menyelamatkan anaknya tersebut? Dia mengambil perangkat masaknya lalu menaruh air ke dalam pancinya, seolah-olah dia sedang memasak sup. Dengan tenang dia mengatakan kepada anaknya untuk bersabar sampai air yang direbus itu mendidih. Padahal di dalam panci itu hanya ada air dan sebuah batu. 3 jam mengaduk air dalam panci tersebut, si anak pun tertidur. Kisah cerita itu mengilhami tentang sebuah harapan akan dapat memperpanjang hidup seseorang.

Nah pernahkah Anda mempunyai cerita serupa? Apa harapan yang pernah terpikirkan? Berapa banyak yang terwujud? Berapa banyak yang tidak, atau belum terwujud? Bila masih banyak hal yang belum terwujud, saya mengajak pembaca untuk melihat kembali halam depan mengenai membuat sebuah visi (Leadership with NLP 1).

Sekarang sebutkan 10 hal yang harapan yang akan Anda capai 10 tahun ke depan :


1. ___________________________________________________2. ___________________________________________________3. ___________________________________________________4. ___________________________________________________5. ___________________________________________________6. ___________________________________________________7. ___________________________________________________8. ___________________________________________________9. ___________________________________________________10. ___________________________________________________

Dari kesimpulan ketiga hal yang akan membuat Anda untuk dapat berubah, saya ingin mengajak Anda menarik garis benang merahnya. Apakah kita butuh ketiga-tiganya untuk dapat melakukan perubahan? Atau mungkin hanya satu bagian saja? Untuk mempunyai keinginan berubah, kita sudah bahas, pertanyaannya selanjutnya apa keinginan Anda untuk berubah?

Anda ingin berubah menjadi seseorang pengusaha? Atau Anda ingin menjadi seseorang pemimpin di dalam organisasi Anda? Atau Anda menginginkan seorang yang dapat menjadi pasangan hidup Anda? Mungkin Anda ingin mengumpulkan kekayaan dalam jumlah tertentu? Pertanyaannya adalah apakah keinginan tersebut cukup kuat untuk membuat Anda mau berubah?

“Sukses itu adalah sebuah perjalanan, bukan sebuah tujuan.” Kalimat ini dilontarkan John C Maxwell. Sukses itu bukan hanya kekayaan yang Anda kumpulkan, bukan juga ketenaran yang Anda dapatkan, bukan sebuah penampilan, bukan pula sebuah kebahagiaan.

Sukses itu perjalanannya, apakah dalam proses nantinya Anda


menikmati perjalanannya. Dan perubahan itulah prosesnya! Namun banyak orang yang saya tahu lebih memfokuskan diri terhadap hasilnya dibandingkan menyadari apa yang sedang mereka alami selama dalam perjalanan tersebut.

Mari kita bayangkan apabila kita ingin membangun sebuah rumah! Apakah gambarnya merupakan hal terpenting dalam merancang fondasi dan bentuknya? Lalu selanjutnya apa? Mengumpulkan materi-materi yang diperlukan di dalamnya? Mungkin setelah itu desain interior yang mencakup, furniture, elektronik, dapur, dan lain-lain? Bagaimana dengan faktor biayanya? Tapi kalau kita melihat ke semua itu, yang terpenting yang ingin saya sampaikan bahwa, membangun rumah itu hanya sekali saja, sisanya bagaimana Anda menikmati rumah tersebut? Tidak ada sebuah rumah yang dibangun terus menerus. Semuanya pasti ada akhirnya. Apa yang akan Anda lakukan pada saat rumah tersebut sudah selesai dibangun?

Misalnya juga, Anda suka dengan mendaki gunung. Apa hakikat dari mendaki gunung itu? Apakah Anda ingin menaklukkan gunung tersebut? Atau Anda mencoba menaklukkan diri Anda yang lebih penting? Dan semua itu ada akhir dari perjalanannya, sehingga dibutuhkan perjalanan lainnya. Walau memang harus kita akui tanpa sebuah tujuan, hidup akan menjadi lebih hampa. Demikian perlu kita mengingat bahwa hakikat sebenarnya adalah prosesnya.


Dalam NLP kita mengenal sebuah konsep yang bernama TOTE atau :

T estO perateT estE xit

Test yang pertama diumpamakan Anda ingin mengoperasikan sebuah pesawat terbang. Tentunya semua perangkat, baik lunak maupun keras harus dicek! Dan proses pengecekannya hanya memakan waktu tertentu. Selesai setelah proses pengecekan, pesawat tersebut akan dioperasikan hingga tinggal landas atau kita namakan “Operate”.

Pada saat pesawat tersebut sudah dioperasikan, di bawah pusat pengendalian lalu lintas akan memberikan rambu-rambu mana yang harus dilewati pesawat tersebut. Sehingga akan terjadi proses pengecekan dalam radar yang sudah disiapkan.

Namun setelah pesawat lepas landas dan terbang pada ketinggian tertentu mungkin akan ada terjadi sebuah cuaca yang buruk yang menyebabkan pesawat harus memindahkan jalurnya entah ketinggian yang lebih tinggi, lebih rendah atau kalau perlu dia memutar. Semua itu dibutuhkan pada saat “Test” kedua. Lalu sejauh jauhnya pesawat terbang dia akan mendarat juga bukan?

Banyak dari perusahaan yang saya latih, lupa akan pentingnya fleksibilitas. Ingat kita membutuhkan TOTE secara sempurna agar proses yang dilakukan kita sehari harinya akan mengalami


kesempurnaan! Sedikit cerita pengalaman pribadi saya, setiap malam sebelum

tidur, saya selalu melihat kalender untuk memastikan apa yang akan saya lakukan keesokan harinya. Dengan begitu saya tahu jam berapa saya harus bangun dan jam berapa besok saya akan tiba di rumah. Setelah itu saya berbaring di ranjang sambil mengingat beberapa hal yang sudah saya jalankan pada hari itu.

Saya lebih menyukai memikirkan lebih banyak keberhasilan. Itu membuat tidur saya lebih nikmat. Jadi di luar kegiatan atau “Operate”, kadang kita juga perlu merenungkan apa saja yang sudah kita lakukan secara berhasil dan yang belum berhasil. Apa saja yang dapat Anda petik menjadi sebuah pelajaran.

Fleksibilitas dan perubahan merupakan faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam kepemimpinan Anda. Anda dapat memahaminya setelah Anda jalankan. Sekarang saya mengajak Anda untuk mengisi semua pertanyaan yang saya lontarkan dalam buku ini. Mulai saat ini belajarlah melakukan sebuah perubahan penting dan lakukanlah keluwesan, sehingga dalam proses perjalanan Anda akan terasa menyenangkan.

Ini beberapa pertanyaan penting dalam hal fleksibilitas agar mimpi Anda menjadi pemimpin dapat terwujud :

1. Cari sebuah alasan yang sangat kuat, mengapa Anda harus jadi seorang pemimpin!

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________


2. Kapan saat yang tepat untuk Anda mulai memimpin? ___________________________________________________

______________________________________________________________________________________________________

3. Apa saja hal yang harus Anda kuasai untuk Anda dapat memimpin?

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

4. Dengan siapa Anda harus belajar untuk menjadi seseorang pemimpin?

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

5. Siapa orang ideal yang dapat Anda pimpin segera? ___________________________________________________

______________________________________________________________________________________________________

6. Buku apa yang harus Anda baca untuk dapat mengetahui lebih banyak mengenai kepemimpinan?

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________


7. Apakah seorang pemimpin dapat melakukan kesalahan? ___________________________________________________

______________________________________________________________________________________________________

8. Apa yang akan dilakukan apabila dia melakukan kesalahan? ___________________________________________________

______________________________________________________________________________________________________

9. Bagaimana seorang pemimpin dalam menghadapi kesuksesannya?

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

10. Apakah sikap Anda sebagai seseorang pemimpin sudah mendapat perhatian dari orang yang ingin Anda pimpin?

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Silakan mencoba mengisi dan merenungkannya! Ambillah beberapa saat untuk mengisi kolom di atas dengan sungguh-sungguh!


Leadership With NLP 9Komitmen

“Pemimpin harus membangkitkan dinamika dari visi yang hebat” - Henry Kissinger

Ada orang yang memang dilahirkan sebagai seorang pemimpin, ada pula yang dilahirkan di sebuah lingkungan

di mana banyak pemimpin di sekelilingnya. Bahkan ada yang berjuang untuk menjadi seorang pemimpin. Nah, di mana posisi Anda dari ketiga hal tersebut sekarang? Atau mungkin Anda tidak tertarik dengan kepemimpinan? Kalau iya, kelihatannya hampir sangat mustahil karena Anda memutuskan untuk membeli buku ini bahkan Anda sudah membaca sejauh ini.

Apabila Anda pernah membaca buku tentang kepemimpinan yang ditulis John C Maxwell, dia mengatakan ada lima jenjang tingkatan sebagai seorang pemimpin. Dimulai dari jenjang “POSISI”, dilanjutkan dengan “PERMISI”, lalu “PRODUKSI” dan “MEMBANGUN ORANG LAIN”, sampai dengan “HATI SEORANG PEMIMPIN”. Saya ingin mengajak Anda untuk memikirkan apa “Outcome” Anda untuk menjadi seorang pemimpin?

Saya percaya untuk dapat menjadi seorang pemimpin sejati, semua harus dimulai dari hati. Sebut satu orang pemimpin yang paling Anda kagumi? Apakah itu Bung Karno, Atau Mother Theresa? Nabi Muhammad atau Yesus Kristus? Mungkin pula


itu Buddha Gautama? Bahkan kedua orang tua Anda sendiri? Pertanyaannya adalah bukan obyeknya yang Anda kagumi, tapi mengapa Anda bisa kagum dengan figur tersebut? Apakah itu Karismanya, kasihnya, atau kebijaksanaannya?

Untuk dapat menjadi seorang pemimpin, Anda harus ingat buku ini saya susun berurutan sehingga memudahkan Anda untuk memulainya. Sekali lagi “Outcome” apa yang ingin Anda dapatkan dengan menjadi seseorang pemimpin?

Pernahkah Anda mendengar ada pemimpin yang muncul bukan karena kehendaknya? Pemimpin yang muncul karena keadaan krisis? Apakah pemimpin tersebut tidak punya sebuah outcome? Tentu saja dia punya! Paling tidak dia ingin keluar dari krisis tersebut!

Berikut ini adalah langkah yang saya jalankan untuk menjadi pemimpin sejati :

Milikilah hati seseorang pemimpin yang Anda kagumi dan 1. Anda ingin menjadi sepertinyaBerusahalah dalam memberikan produktivitas dan 2. memanusiakan manusia dalam prosesnya.Sehingga Anda akan mendapatkan izin dan posisi dalam 3. memimpin orang-orang di sekitar Anda.

Tidak ada sebuah keberhasilan tanpa mengalami kegagalan, ini merupakan sebuah semangat yang harus dimiliki seorang pemimpin dalam meraih tujuannya. Masalah yang terjadi adalah apakah Anda fokus pada tujuan atau masalah yang terjadi?

Pernahkah Anda mengetahui bahwa menjadi seorang pemimpin bukanlah tujuannya! Namun bagaimana Anda menjalankannya sebagai seorang pemimpin?


Dalam mewujudkan sebuah tujuan, tentu dibutuhkan seorang pemimpin yang kuat tapi tidak kasar, baik tapi tidak lembek, berani tapi tidak menggertak, penuh pertimbangan tapi tidak plinplan, rendah hati tapi tidak takut-takut, bangga tapi tidak arogan. Hal ini pernah dikatakan oleh Jim Rohn, seorang praktisi NLP yang sudah cukup terkenal dengan karakter kepemimpinannya.

Walau perlu Anda akui bahwa tanpa pengikut, Anda tidak dapat mengklaim diri Anda sebagai seorang pemimpin. Jadi berapa banyak pengikut yang dengan sukarela akan mengikuti Anda? Mengapa mereka demikian relanya mengikuti Anda?

Banyak pemimpin perusahaan yang saya latih, juga pemilik sebuah perusahaan. Mereka berpikir dengan diberikannya sebuah pekerjaan, mereka memperoleh hak untuk memimpin. Itu adalah kesalahan besar dan umumnya banyak dilakukan oleh pemilik usaha. Ingat karyawan yang mengikuti Anda hanya karena gaji yang Anda tawarkan atau posisi yang Anda janjikan akan berakhir dengan apa yang Anda tawarkan. Misalnya pernahkah Anda mendengar bahwa kebanyakan karyawan hanya mempermasalahkan kenaikan gaji, pesangon, jenjang karir, masa depan, dan fasilitas? Bukankah itu karena pada awalnya Anda yang menjanjikannya?

Sekali lagi saya ingin mengajak Anda untuk mengerti urutan dalam memperoleh sebuah hak untuk memimpin. Anda dapat membuka daftar isi buku ini dan membaca daftar isi tersebut. Dimulai dari Sebuah visi yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin, bagaimana cara penjabarannya, karakter yang seharusnya Anda pelajari, dan Anda praktekkan untuk mendapatkan hak sebagai seorang pemimpin. Sejauh mana komitmen Anda untuk menjadi seorang pemimpin?


Leadership With NLP 10Hidup Dimasa Sekarang

“Pemimpin tidak akan pernah menutupi kesenjangan antara dirinya sendiri dan

kelompok. Bila dia menutupi kesenjangan itu dia tidak lagi berfungsi seperti apa yang

seharusnya. Dia harus meniti tali yang direntangkan antara persetujuan yang harus

diperolehnya dan kendali yang harus dia gunakan.” - Vince lombardi

Dalam NLP kita kenal sebuah istilah TIMELINE. Ada sebuah filosofi yang mengatakan hal ini “Untuk dapat mengetahui

masa depan Anda, Anda harus melihat kisah Anda di masa lalu, karena kunci masa depan Anda adalah masa lalu Anda.” Mengapa Anda perlu melihat masa depan Anda? Karena tanpa masa depan, Anda tidak akan dapat hidup di masa sekarang.

Berapa banyak orang yang memilih hidup di masa lampau? Misalnya masih ada yang mengatakan beberapa hal tersebut di bawah ini :

Pendidikan saya sangat rendah untuk dapat mencapai 1. kedudukan tersebutSaya datang dari keluarga miskin2. Saya kurang percaya diri3. Orang tua saya tidak mengizinkan saya untuk melakukan 4.


apa yang saya inginkanCara berkomunikasi saya kurang dapat diterima oleh 5. masyarakatSaya hanya dapat berurusan dengan barang saja6.

Dan masih banyak lagi hal yang menghambat Anda untuk dapat maju. Dalam hal ini saya katakan ada beberapa banyak anchor yang menjangkar diri Anda untuk dapat lebih maju.

Ada juga orang yang hidupnya lebih mementingkan apa yang akan terjadi pada kehidupannya di masa mendatang misalnya:

Apakah saya akan dapat hidup sampai umur yang 1. diinginkan?Bagaimana keadaan keluarga saya nantinya2. Apakah pekerjaan yang sedang saya kerjakan ini adalah 3. yang paling saya sukai?Apakah saya akan mendapatkan pasangan hidup?4. Mengapa saya tidak bisa mendapatkan seorang anak?5. Mengapa kehidupan sosial saya tidak bertambah baik?6.

Apakah kalau Anda mempermasalahkan keadaan masa depan, Anda lantas akan mendapatkan jawabannya? Tentu saja tidak, kalau Anda tidak mulai membuat sebuah Wellformed Outcome dan mulai men-chunkingnya.

Coba lihat pada gambar berikut ini: (Time Line / Law of Vibration)


Bayangkan energi yang Anda butuhkan untuk dapat hidup di masa sekarang tersedot ke masa lalu sebanyak 40% dan masa mendatang 30%? Berapa sisa yang Anda punya di masa sekarang? Kurang dari 30%! Nah inilah penyebab banyak orang tidak hidup di masa sekarang.

Ingat Masa lalu adalah sejarah Anda, masa depan Anda adalah misteri yang belum terpecahkan, dan masa sekarang adalah sebuah hadiah! Your past was just an history, your future still a mistery, and today is your present!

Pengalaman yang saya alami adalah, sewaktu saya dapat hidup di masa sekarang, saya lebih mengetahui siapa diri saya sebenarnya. Hal itu sangat penting untuk dapat memimpin diri saya dan memimpin orang-orang di sekitar saya. Karena sangatlah mustahil untuk memimpin orang lain tanpa mengetahui siapa diri kita sebenarnya.

Mari kita coba lihat kepribadian masing-masing orang ini :Mahatma Gandhi1. Mother Theresa2. Barrack Obama3. Bung Karno4. Panglima Sudirman5. Tukul Arwana6.

Jelaslah bahwa diri mereka mempunyai sebuah kepribadian yang sangat berbeda satu dengan yang lainnya. Tidak ada orang di dunia ini yang menyamai diri kita. Kita adalah diri kita sendiri, dengan maksud dan tujuan masing-masing. Apakah Anda mengetahui siapa diri Anda sebenarnya? Bagaimana cara mengasah ketajaman diri Anda? Bagaimana dapat mengenal diri


Anda seutuhnya? Hiduplah di masa sekarang! Lihat masa depan Anda, akan menjadi siapa nantinya Anda? Pelajarilah kehidupan lampau Anda, apa pelajaran yang Anda ambil sebagai benang merah diri Anda? Inginkah Anda mempunyai sebuah kepribadian yang kuat? Baca terus buku ini, karena Anda sudah setengah jalan menemukan diri Anda.

“Motivasi adalah seni membuat orang melakukan apa yang Anda ingin

mereka lakukan karena mereka ingin melakukannya.” - Dwight D Eisenhower


BAB IIIFOKUS

LEADERSHIP LEADER

“Tentukan arah kemana Anda ingin pergi, hindari focus pada hal-hal yang hanya akan menjadi penghalang

Anda”


Leadership With NLP 11Hindari Asumsi

Berapa banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari kita baik dalam berumah tangga, pekerjaan, pertemanan Anda,

dan yang lainnya hanya karena kegagalan Anda berkomunikasi. Bila dalam Leadership With NLP 7 kita membahas tentang cara penyampaian dan alat yang dipakai, dalam bagian ini kita akan mencoba mengupas ketidakjelasan dari sebuah kalimat yang dilontarkan oleh lawan bicara kita sehingga tidak akan terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi.

Dalam NLP kita mengenalnya dengan istilah META MODEL. Meta model ini digunakan untuk mengenal arti yang lebih dalam dari sebuah percakapan yang terjadi, misalkan ada lawan bicara Anda yang mengatakan, “Kamu ini aneh!”. Apa tanggapan Anda? Mungkin kita bisa berasumsi, bahwa pakaian kita aneh, perilaku kita atau bisa banyak hal lainnya.

Berikut hal yang menjadi alasan kita memakai Meta model dalam komunikasi kita:

Untuk mengetahui keakuratan arah penyampaian 1. komunikasi.Menggali arti di dalam sebuah komunikasi.2. Menyambung komunikasi dengan pengalaman-3. pengalaman Anda dengan lawan bicara Anda.Mengubah budaya menyalahkan menjadi tanggung jawab 4. yang seharusnya menjadi beban Anda.Menstimulasi perubahan-perubahan positif.5.


Dalam Meta model, ada tiga hal yang menjadi penyebab kegagalan berkomunikasi kita yakni adanya :

Deletion 1. (Penghapusan kata-kata)Generalization 2. (Hal-hal yang umum)Distortion 3. (Pemotongan arti)

Mari kita kupas satu persatu, mulai dari DELETION. Ada cerita tentang seorang pengendara mobil yang sedang mengebut di daerah puncak pada malam hari. Jalan itu penuh dengan tikungan tajam yang sangat membahayakan saat berpapasan dengan mobil dari lawan arah, yang mungkin mengambil badan jalan Anda.

Mobil yang sedang mengebut tadi berpapasan dengan sebuah mobil dari lawan arah tanpa adanya lampu mobil yang menyala. Mobil yang dari lawan arah tersebut meneriakkan sebuah kata “SAPI!”, tentu secara spontan mobil yang satunya lagi menjawab “MONYET!”.

Apa yang terjadi kepada pengendara yang meneriakkan kata monyet tadi? Dia menabrak seekor sapi yang sedang menyeberang jalan di depannya. Ternyata apa yang dimaksudkan dengan mobil yang meneriakkan kata sapi tadi, dia ingin memberitahukan bahwa dia melihat seekor sapi yang menyeberang jalan. Karena waktu yang dibutuhkan hanyalah sekian detik saja, spontan refleks yang keluar dari mulut adalah ” SAPI!”.

Berapa banyak dari Anda yang akhirnya berselisih paham hanya karena adanya penghapusan kata lainnya yang tidak diucapkan. Apakah selama ini hal tersebut menjadi sebuah beban yang sangat berat rasanya karena keributan Anda hanyalah terjadi karena komunikasi. Apakah Anda sudah mencoba banyak hal dan tidak pernah menemui jalan keluarnya?


Ada beberapa contoh pemotongan kata yang dilakukan, seperti:

Subyek yang tidak jelas, contohnya: “DIA selalu begitu!”, 1. sehingga pertanyaan yang dilontarkan untuk mengetahui pemotongan kata adalah, “Yang kamu maksudkan dia itu siapa?”.Kata kerja yang tidak jelas, contohnya: “Dia BODOH!”, 2. selanjutnya pertanyaan untuk menggali arti kata yang dipenggal adalah, “Secara spesifik apa yang dia lakukan sehingga dia kelihatan bodoh?”.Perbandingan yang tidak jelas, contohnya : “Saya ingin 3. menjadi orang kaya!” pertanyaan untuk menggali arti kata yang dipenggal adalah, “Secara spesifik Anda ingin kaya seperti siapa?”.Tidak ada angka jelas dalam penjelasan katanya, contohnya: 4. ”Semua komputer saya rusak!”. pertanyaan untuk menggali arti kata yang dipenggal adalah, ”Semua? Memangnya Anda punya berapa komputer?”.

Dan masih banyak lagi contoh lainnya yang dapat Anda jadikan sebagai latihan Anda dalam menghadapi pemenggalan kata sebagai berikut :

1. Dia memberikan kepadanya, __________________________2. Mereka akan segera tiba, _____________________________3. Itu sudah diberikan kepadanya, _______________________4. Susi sudah berangkat ke Jogja, ________________________5. Itu guru sudah rusak, ________________________________

Selanjutnya kita bahas mengenai GENERALIZATION.


Generalization adalah penyamarataan arti, seperti kata-kata berikut: selalu, rata-rata, umumnya, tidak pernah, sering, semua, orang-orang bilang, dan lainnya.

Pelajaran itu pasti sulit dipelajari! “Pasti sulit? Memangnya Anda sudah berapa kali menghadapi pelajaran tersebut?”.

Karyawan 1. selalu saja menuntut kenaikan gaji! “Apakah semua karyawan? Karyawan mana secara spesifik yang menuntut kenaikan gaji?”.Rata-rata 2. semua perempuan bawel! “Semua? Termasuk ibu Anda? istri Anda? mungkin anak perempuan Anda? Siapa perempuan yang bawel yang Anda maksud?”.Dia 3. tidak pernah gosok gigi! “Tidak pernah? Apakah Anda memperhatikannya sedemikian detilnyakah?”Dia 4. sering nggak masuk! “Sering? Dalam bulan ini berapa kali dia tidak masuk?”

Pembahasan terakhir dari meta model adalah DISTORSI. Distorsi atau pemenggalan arti juga menjadi hal yang terjadi dalam kesalahpahaman komunikasi. Maksud yang Anda mau sampaikan mungkin tidak sama dengan kata-kata yang Anda utarakan. Contohnya :

Ujian yang dia lakukan belum selesai! Ujian yang mana? 1. Belum selesai? Memangnya targetnya berapa lama?Cita-cita saya tidak pernah akan tercapai! Cita-cita 2. yang mana? Tidak pernah? Memangnya kapan Anda menargetkan untuk mencapainya?Sebenarnya saya masih bisa berharap dari dia! Dia itu 3. siapa? Harapan apa yang ingin Anda dapatkan darinya? Memangnya dia sudah tidak ada harapan lagi?


Acara yang saya hadiri kemarin nggak enak! Acara kemarin? 4. Secara spesifik nggak enak itu bisa dijelaskan?

Nah dari semua contoh di atas baik dari Pemotongan kata (DELETION) atau hal-hal yang umum (GENERALIZATION) dan pemenggalan arti (DISTORSI). Dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa, kesalahpahaman dalam komunikasi kita sehari harinya, hanyalah terjadi karena kita tidak mengerti tentang struktur penyusunan kata-kata yang keluar dari mulut kita maupun orang lainnya.

Mari kita lihat gambar berikut ini:

Dari gambar di atas, hal ini menjelaskan sangatlah lumrah kalau terjadi kesalahpahaman komunikasi kita sehari-harinya. Masalahnya apakah Anda merespons kata demi kata yang keluar dari lawan bicara Anda dari kulit permukaannya saja? Bagaimana kalau mulai hari ini, sejak Anda selesai membaca buku ini, Anda dapat mulai menggali arti sebenarnya dari percakapan kita sehari harinya. Bukankah seorang pemimpin dituntut untuk dapat mengenal semua anggotanya? Seorang pemimpin juga


dituntut untuk dapat mengerti apa kemauan semua pengikutnya? Bagaimana seorang pemimpin dapat menyampaikan apa yang menjadi keinginannya?

Apakah ketiga hal penyebab terjadinya kesalahpahaman komunikasi dapat dihilangkan? Jawabannya adalah TIDAK! Tentu saja tidak, karena ketiga hal itulah yang menjadi sebuah penyaring data yang masuk ke dalam otak kita. Ketiga hal tersebut yang menjadi sebuah pemisah apakah yang kita lihat, dengar, rasa, kecap maupun cium dianggap perlu untuk menjadi bagian dari informasi yang ingin dikumpulkan di dalam otak Anda. Di mana mungkin saja Anda membutuhkannya di suatu hari nanti.

“Kepemimpinan dan pembelajaran adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan”

- John F Kennedy


Leadership With NLP 12Menjadi Role Model

“Kalau kita memandang ke masa depan ke abad berikutnya, orang yang

menjadi pemimpin adalah mereka yang memberdayakan orang lain dan membawa

mereka menjadi orang yang lebih baik.” - William gates.

Pernahkah Anda membayangkan untuk menjadi seorang Panutan? Siapakah panutan Anda? Apa kriteria orang itu

untuk dapat menjadi panutan? Marilah kita kupas beberapa orang di bawah ini.

Richard Bandler, seorang mahasiswa fisika matematika adalah seseorang yang penuh dengan keingintahuan akan banyak hal mengenai manusia. Karena rasa ingin tahu inilah dia mencari tahu mengapa ada orang sukses dan ada yang gagal. Lalu ada yang pintar dan ada yang bodoh, ada yang tinggi dan ada yang kurus, ada yang lulus dengan angka terbaik dan ada yang tidak lulus. Dan, ada orang kaya dan ada yang miskin.

Karena hal-hal tersebut dia mulai mencari tahu apa penyebab dibalik kesuksesan dan kegagalan seseorang. Dia mulai mencari tahu dari beberapa orang yakni Virginia Satir, seorang terapi


keluarga yang sangat terkenal. Apa yang membuat Satir menjadi demikian hebatnya dalam menjadi fasilitator keluarga yang ingin menyelesaikan semua masalah keluarga yang sedang mereka hadapi. Bandler juga mencari tahu tentang apa kehebatan dari seseorang terapi hypnotherapy Milton Erickson yang mempunyai kemampuan luar biasa dalam penyembuhan pasien pasiennya.

MODELLING, ya hanya satu kata yakni modelling. Bila Anda menemukan seorang model atau panutan, Anda dapat menjadi seperti diri orang tersebut dengan memodel apa pun yang dilakukan, dipikirkan, diucapkan dan dirasakan.

Bila kita melihat panutan kita tentunya mereka juga sebagai pemimpin di kalangan mereka masing-masing. Misalnya saya kagum pada keteguhan hati ibu saya. Kalau ada satu kata yang dapat saya utarakan kepada beliau adalah pantang menyerah! Kejadian apapun sudah dihadapinya! Kalau mendengar ceritanya, ibu saya sudah melalui sederetan peristiwa-peristiwa yang menurut saya, cukup mengesankan.

Mulai dari remaja yang sudah harus menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja di sebuah salon milik saudara. Sejak umur belasan, beliau sudah dapat menerima pesanan jahitan dari orang lain. Profesinya sebagai penjahit ditekuninya selama hampir 10 tahun. Sedangkan ayah saya bekerja di sebuah pabrik dan hampir setiap malamnya pulang larut malam. Saya tidak pernah mendengar mereka bertengkar terhadap apapun yang mereka kerjakan.

Dia juga pandai memasak. Nah, berbekal resep yang dipelajari dari kecil, pada 1990 saya ikut membantu ayah membuat sebuah restoran kecil di rumah nenek. Perjuangan yang diberikannya untuk menghidupi kami berempat sangatlah luar biasa! Tanpa


keluhan beliau membantu ayah saya dalam menjalankan kehidupan kami.

Jarang saya mendengar ibu terkena penyakit, dan kalaupun itu terjadi beliau menghadapi penyakit itu dengan luar biasa. Pernah kedua orang tua saya tertabrak sebuah motor dan menyebabkan tulang punggungnya patah dan harus dirawat di rumah sakti selama 1 bulan penuh.

Dia bersikeras untuk segera pulang dan perjuangannya untuk proses penyembuhan pun dipuji dokter yang menanganinya. Sekarang beliau tetap beraktivitas di sebuah toko untuk mengisi waktunya sehari hari.

Sepeninggal ayah, beliau sangat tegar. Beliau menitipkan pesan bahwa semua yang diperbuat oleh ayah tentunya akan mendapat balas jasa yang terbaik di kehidupan selanjutnya. Sekali lagi kalau ada sebuah kata untuk ibu adalah TEGAR! Ketegaran beliaulah yang patut saya tiru dalam kehidupan berkeluarga saya.

Pak Wiwoho, guru, mentor, dan seorang panutan saya juga. Dia memberikan sebuah wawasan yang luar biasa sebagai seorang guru yang menetapkan hatinya sebagai seseorang yang menggali demikian dalam apa itu NLP (dipelajari dari kedua penemunya, Richard Bandler dan John Grinder). Banyak sudah pelajaran NLP yang dikemas selama puluhan tahun (22 tahun) hanya untuk dibagikan kepada semua masyarakat Indonesia tercinta. Beliau mempunyai mimpi untuk menyebarluaskan NLP di pelosok tanah air.

Bila saya pernah mencontek agenda beliau, semua kegiatan hidup beliau praktis untuk mengajarkan NLP di mana pun berada. Terkadang beliau harus mengendarai sebuah perahu untuk dapat mencapai pelosok di Pulau Kalimantan. Kalau boleh saya


mengutarakan sebuah kata buat Pak Wiwoho adalah DEDIKASI.John C Maxwell sebagai seseorang yang membuat jiwa

kepemimpinan saya terasah semenjak saya bekerja di Bank Bali, pada 1994. Berbagai buku yang dikarang olehnya menjadi koleksi saya untuk semua perihal mengenai kepemimpinan.

Dari beliau saya mengerti bagaimana seharusnya seseorang pemimpin berperilaku, berkata, dan memberikan contoh. Apa arti dari sebuah perjalanan kita semua. Belum lagi hal- hal yang harus kita ketahui sebagai seorang pemimpin membuat buku tersebut menjadi pedoman saya dalam berorganisasi baik di perusahaan maupun di keluarga saya. Dan masih banyak lagi tentang kepemimpinan yang sudah saya pelajari darinya.

Dan kalau ada sebuah kata untuk John C Maxwell adalah seorang BAPAK yang menyejukkan hati saya dalam meniti perjalanan saya untuk senantiasa bertindak dan berkata Congruent sehari-harinya.

Nah apakah Anda mempunyai role model yang saya maksudkan di atas? Tentunya Anda mempunyai lebih dari seseorang yang dapat menjadi panutan untuk Anda. Mari kita menuliskan 5 orang yang sangat berpengaruh dalam hidup Anda, dan apa yang Anda kagumi darinya :

1. ___________________________________________________2. ___________________________________________________3. ___________________________________________________4. ___________________________________________________5. ___________________________________________________

Pertanyaan berikut adalah, apakah hal yang Anda kagumi


itulah yang ingin Anda tiru dalam kehidupan sehari hari Anda?Bila iya, lalu Anda ingin menjadi siapa? Jika Anda ingin menjadi

pemimpin, dalam segi apa Anda ingin memimpin? Anda ingin dikenang nantinya oleh orang lain sebagai pemimpin seperti siapa?

Mungkin saya dapat memberikan beberapa petunjuk untuk Anda dalam mencari panutan, dia dapat berasal dari keluarga, lingkungan pekerjaan, lingkungan spiritual Anda, buku yang pernah Anda baca, seminar yang pernah Anda ikuti, film yang Anda tonton, lingkungan teman Anda, atau mungkin bahkan orang yang belum pernah Anda kenal sebelumnya dan Anda bertemu di tengah jalan.

Saya kagum kepada Tukul Arwana, dengan penuh setia dia bersedia menjadi bulan-bulanan orang lain untuk dapat menyenangi banyak pemirsanya. Bahkan banyak orang kecewa pada saat acaranya sempat terhenti oleh hal-hal yang mungkin bukan menjadi maksud dari acara tersebut. Kelihatannya beliau sangat memahami mengapa dia mau melakukan semua itu. Apakah itu semua hanya karena uang semata? Apakah beliau terkenal hanya karena acara EMPAT MATA (Yang sekarang menjadi “BUKAN EMPAT MATA”)? Saya pikir tidak. Dia harus meniti karirnya jauh sebelum itu. Hanya tinggal momentum saja yang membuat jati diri seseorang akan terekspos sedemikian tajamnya.

Ada banyak buku yang mengisahkan orang terkenal di dunia ini, misalnya Henry Ford, Soichiro Honda, Thomas Alfa Edison, James Watt, Wright bersaudara, Ray Kroc, Bill Gates, Walt Disney, dan masih banyak lagi. Mereka adalah tokoh-tokoh yang memberikan kontribusinya kepada dunia ini. Jika saya menyimak


buku yang ditulis mengenai mereka, komentar saya adalah setiap orang itu unik dan diciptakan sesuai dengan kehendak yang memang sudah menjadi suratan bagi dunia ini.

Berikut beberapa pertanyaan pada bagian ini :

1. Apakah Anda juga akan mengisi dunia ini dengan kisah Anda?

______________________________________________________________________________________________________________________________

2. Bagaimana cara Anda memulainya? ___________________________________________________

___________________________________________________________________________

3. Kapan Anda ingin memulainya? ___________________________________________________

___________________________________________________________________________

4. Dengan siapa Anda akan melakukan perjalanan ini? ___________________________________________________

___________________________________________________________________________

5. Sudah bulatkah tekad Anda dalam pencapaiannya? ___________________________________________________

___________________________________________________________________________


Leadership With NLP 13Kenalilah diri sendiri sebelum mengenal orang lain

“Pemimpin yang jahat adalah orang yang dipandang rendah orang lain. Pemimpin

yang baik adalah orang yang dipuji orang lain. Pemimpin yang hebat adalah orang yang orang lain mengatakan, kami

melakukannya sendiri.” - Lao Tse

Pada dasarnya semua manusia dilahirkan tanpa mempunyai karakter. Karakter itu terbentuk oleh lingkungan tempat

mereka bersosialisasi. Ini yang membuat masing-masing dari kita untuk menciptakan karakter yang berbeda-beda dalam mengisi kehidupan di dunia ini.

Pernahkah Anda bertanya kepada diri Anda sendiri mengenai karakter Anda?

Mungkin Anda pernah membaca buku karangan Florence mengenai personality plus. Buku ini membahas karakter seseorang menjadi 4 bagian yakni Koleris, Sanguinis, Plegmatis, dan Melankolis.

Saya ingin mencoba menyampaikan kepada Anda mengenai Meta Program (Bila Anda ingin mengetahui secara detail mengenai META PROGRAM, silakan Anda membaca buku karangan RH


Wiwoho berjudul Profil). Sedikit saya bahas mengenai lima Karakter Motivasi yang ada dalam diri kita:

Arah Motivasi (Mendekati vs Menjauhi)1. Sumber Motivasi (Internal vs Eksternal)2. Dasar Motivasi (Prosedural vs 3. Optional)Faktor Motivasi (Persamaan, Persamaan dengan 4. pengecualian dan Perbedaan)Tingkat Motivasi (Proaktif vs Reaktif )5.

Kita bahas kelebihan dan kekurangan kelima karakter ini dan bagaimana mengetahui masing-masing karakter seseorang dengan cara menyaring (Filter) atau dengan pertanyaan tertentu.

Mari kita kupas satu persatu, mulai dari:

1. ARAH MOTIVASISeseorang bekerja lebih giat apabila ada tawaran yang menarik

untuk didapatkan atau untuk mencapai target yang ditentukan. Namun ada pula seseorang yang mencari pekerjaan demi sesuap nasi agar keluarganya tidak kelaparan. Itu terjadi karena dia menjadi satu satunya tulang punggung keluarga. Ini adalah dua karakter yang berbeda. Yang pertama adalah Mendekati / Reward, sedangkan yang lain adalah Menjauhi / Punishment. Apabila Anda mempekerjakan seseorang yang berkarakter mendekati untuk mengerjakan hal-hal yang menjauhi, biasanya orang tersebut akan sulit berprestasi dan sebaliknya.

Mari kita lihat contoh kasus berikut: Ada seorang pekerja yang saya kenal. Dia baru akan bekerja sepenuh jiwa raga apabila dia tahu apa yang akan dia peroleh. Misalnya, bukan hanya gaji tapi dia menginginkan insentif, bonus, komisi, penghargaan, dan


pengakuan. Biasanya orang tersebut lebih cocok dikategorikan sebagai karakter Mendekati. Profesi yang cocok dengan karakter ini biasanya seperti salesman atau marketing.

Sedangkan untuk seseorang yang menghindari pekerjaan yang penuh dengan target dan lebih cenderung suka duduk di belakang meja untuk mencocokkan angka. Tipe tersebut lebih cocok dikategorikan sebagai tipe Menjauhi. Profesi yang cocok dengan karakter ini seperti: accounting, auditor, gudang, purchasing, atau teller.

Apa yang terjadi apabila profesi seseorang yang berkarakter “Mendekati” memilih pekerjaan akuntansi? Kecenderungan yang terjadi dia akan merasa bosan dengan rutinitas dan penghasilan yang datar. Sebaliknya kecenderungan yang akan terjadi munculnya tekanan karena target yang menantang sedangkan dia tidak dijanjikan dengan hal apa pun juga oleh perusahaan maupun pemimpinnya.

Tipe Menjauhi ini lebih cenderung tidak menyukai pujian dan pengakuan. Dia merasa kalau pekerjaan yang diberikan dapat dituntaskan dengan tepat waktu tanpa ada selisih angka ini sudah menjadi sebuah kepuasan yang tinggi yang dirasakannya.

Sehingga tidak heran apabila seseorang yang punya karakter “Menjauhi” cenderung akan lebih lama bekerja di sebuah tempat. Sebaliknya karakter “Mendekati” cenderung suka berpindah pindah hanya karena ada sesuatu yang lebih besar yang akan didapatkannya.

Bagaimana cara mengetahui karakter keduanya? Inilah beberapa pertanyaan yang cocok dilontarkan: “Apa yang sebenarnya Anda cari dari sebuah.......?” (Bisa keluarga, pekerjaan, pasangan, sebuah benda, dan lain-lain). Setelah mendapatkan jawaban


pertama, Anda tantang pernyataan atas jawaban pertama dengan, “Mengapa hal itu sangatlah penting?” (Tanyakan sebanyak 3 kali atas 3 jawab masing-masing).

Untuk tipe “Mendekati” dia akan menjawab tentang apa yang akan diperolehnya dan untuk tipe “Menjauhi” akan menjawab tentang apa yang ingin dia hindari. Mari kita perhatikan contoh kasus berikut ini.

Percakapan Tipe MendekatiPenanya : Apa yang Anda cari dari sebuah

pekerjaan?Penjawab Mendekati : Uang!Penanya : Mengapa Uang adalah yang terpenting

di pikiran Anda?Penjawab Mendekati : Karena dengan uang saya dapat membeli

banyak hal untuk memenuhi kebutuhan saya!

Penanya : Mengapa memenuhi kebutuhan itu sangatlah penting?

Penjawab Mendekati : Karena kita hidup untuk mencari kebahagiaan, dan kebahagiaan itu didapatkan karena dapat memenuhi kebutuhan tersebut!

Penanya : Mengapa mendapatkan kebahagiaan itu penting?

Penjawab Mendekati : Karena itulah kita diciptakan, untuk dapat menikmati apa yang sudah diberikan Tuhan.


Percakapan Tipe MenjauhiPenanya : Apa yang Anda cari dari sebuah

pekerjaan?Penjawab Menjauhi : Uang!Penanya : Mengapa Uang adalah yang terpenting di pikiran Anda?Penjawab Menjauhi : Karena Tanpa uang saya tidak akan dapat

membeli banyak hal dalam memenuhi kebutuhan saya!

Penanya : Mengapa memenuhi kebutuhan itu sangatlah penting?

Penjawab Menjauhi : Karena kita tidak akan mendapatkan kebahagiaan!

Penanya : Mengapa mendapatkan kebahagiaan itu penting?

Penjawab Menjauhi : Kalau tidak bahagia buat apa kita hidup di dunia ini!

2. SUMBER MOTIVASIAda orang yang cenderung akan mengacu semua jawaban yang

dicari berdasarkan apa yang ada dalam dirinya sendiri (Internal) dan ada orang yang cenderung mencari jawaban dari lingkungan luar dirinya sendiri (Eksternal).

Untuk seseorang dengan kecenderungan Internal, biasanya lebih menyukai setiap pekerjaan yang tidak memerlukan banyak pendapat dalam penyelesaiannya, sedangkan untuk tipe Eksternal lebih menyukai pekerjaan yang mencakup kerja sama tim dalam penyelesaiannya.

Ini dapat dikategorikan, seorang Internal cenderung lebih


menyukai pekerjaan seperti kasir, penjaga gudang atau auditor, dan untuk seorang Eksternal cenderung akan lebih menyukai pekerjaan seperti Customer service, Salesman, atau Human Resources.

Untuk sumber motivasi ini, seorang Internal akan lebih termotivasi bila dia dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Untuk seorang Eksternal, mempunyai tim yang dapat terlibat dalam merumuskan sebuah keputusan yang terbaik sangat memotivasi dirinya.

Untuk dapat mengetahui karakter internal atau eksternal seseorang, pertanyaannya adalah, ”Apa indikator sebuah keberhasilan dalam pekerjaan yang dilakukan?”.

Untuk Tipe Internal dia akan menggunakan banyak kata-kata SAYA dalam kalimat yang dilontarkannya, sedangkan untuk tipe Eksternal lebih melihat sebuah ukuran keberhasilan melalui faktor di luar dirinya apabila tercapai tujuannya.

Mari kita amati percakapan berikut ini :

Percakapan InternalPenanya : Apa indikator keberhasilan Bapak atau

Ibu dalam menghadapi sebuah target yang ditetapkan oleh perusahaan?

Penjawab Internal : Saya berhasil apabila saya dapat menyelesaikan semua tugas yang diberikan tepat waktu sesuai yang diberikan pada saya dengan nilai yang tentunya sudah ditetapkan dari awalnya.


Percakapan EksternalPenanya : Apa indikator keberhasilan Bapak atau

Ibu dalam menghadapi sebuah target yang ditetapkan perusahaan?

Penjawab Eksternal : Apabila target perusahaan tercapai dan atasan memberikan pujian kepada saya.

3. DASAR MOTIVASILandasan kerja bagi seseorang yang mempunyai karakter

Prosedur adalah semua tertata dengan rapi dan tersusun dengan urutan yang semestinya. Sedangkan untuk seseorang dengan karakter opsional lebih cenderung akan mengerjakan semua hal tanpa sebuah urutan yang tertata rapi dan tidak sesuai dengan urutan. Yang penting dia dapat mencapai hasil yang dibutuhkan.

Apabila Anda memiliki teman yang dapat mengorganisasi semua hal dengan baik, entah itu pembicaraan, pekerjaan, atau pun aktivitas, dia memiliki karakter dari seseorang Prosedur. Sedangkan bila Anda mempunyai teman yang menyukai acara dadakan dan siap dengan semua kondisi yang dihadapi olehnya, dia tergolong tipe Opsional. Untuk tipe Opsional kecenderungannya menyukai pekerjaan yang penuh dengan tantangan, tidak ada SOP (Standard Operasional Procedure) yang jelas, punya kebebasan berkarya dengan apa yang dipikirkannya, dan tidak menyukai rutinitas. Profesi yang cocok biasanya sales, marketing, otorisasi, SPG, atau finance.

Sedangkan untuk tipe Prosedur kecenderungannya menyukai pekerjaan yang sudah ada SOP, jelas apa yang harusnya dikerjakan, ada instruksi jelas dan menyukai jam kerja yang pasti tidak berantakan. Profesinya biasanya seperti: Teller, Auditor,


Accounting, keuangan, penjaga gudang, atau sales counter.Untuk mengetahui Dasar Motivasi seseorang, beberapa

pertanyaan ini dapat ditanyakan pada mereka. Di antaranya: “Mengapa Anda mengambil jurusan..... dalam kuliah Anda?”.

Untuk Tipe prosedur cenderung akan menjawab pertanyaan tersebut dengan merangkai sebuah cerita. Sebaliknya, mereka yang tergolong tipe Opsional akan menjawab dengan opsi satu, dua, tiga dan seterusnya.

Percakapan ProsedurPenanya : Mengapa Ibu mengambil jurusan

accounting waktu kuliah?Penjawab Prosedur : Waktu itu sebenarnya saya tidak menyukai

accounting tapi orang tua saya mengimbau saya untuk mengambil jurusan tersebut karena lapangan pekerjaan akan jurusan itu tersedia sangat banyak. Jadi mau nggak mau saya harus mengikuti kemauan orang tua saya pada waktu itu.

Percakapan OpsionalPenanya : Mengapa Bapak mengambil jurusan Teknik

Industri?Penjawab Opsional : Senang saja dengan teknik industri.Penanya : Selain itu apa lagi alasannya?Penjawab Opsional : Kebetulan suka mengamati prosesPenanya : Ada alasan lain selain dari kedua jawaban

tersebut?Penjawab Opsional : Kayaknya itu saja!


Nah, apakah Anda dapat membedakan jawaban dari kedua orang tersebut? Yang satu menjawab dengan cerita sedangkan yang lain menjawab dengan sekenanya atau melalui poin-poin.

4. FAKTOR MOTIVASI (Persamaan vs Persamaan dengan pengecualian vs Perbedaan). Jika dalam sebuah organisasi terdapat orang-orang yang

selalu berargumen terhadap pendapat siapa pun, saya dapat menyimpulkan bahwa orang tersebut mempunyai preferensi perbedaan yang sangat kuat, karena pembicaraan apa saja akan dilihat dari sudut yang berlawanan. Tipe orang ini sangatlah kritis terhadap semua hal. Karakter ini dianggap sangat diperlukan dalam berorganisasi agar mempunyai sudut pandang lain dalam mencari sebuah keputusan terbaik. Walau kadang terkesan seolah-olah orang ini adalah seorang yang tidak pernah akan setuju dengan apa pun keputusan rapat. Tipe ini dicari oleh banyak perusahaan sebagai seorang Quality Assurance atau Coach.

Namun ada pula yang sebaliknya yakni selalu mempunyai pola pikir bahwa dengan mendengar pendapat orang lain adalah membuka wawasan dirinya pribadi. Tipe ini sangat mudah menyetujui usulan yang diambil untuk sebuah kegiatan dalam berorganisasi, boleh dibilang orang seperti ini sangat mendukung apa pun keputusan yang disetujui dalam sebuah rapat.

Karakter ini sangat dibutuhkan dalam menjalankan semua keputusan rapat yang diambil sehingga perencanaan yang sudah disusun dapat dieksekusi dengan teratur dan tepat jadwal. Profesi seseorang yang berkarakter seperti ini sangat dicari oleh perusahaan sebagai seorang Personal Assistant, sekretaris, administrasi, operasional, data entry.


Hati-hati dalam menempatkan tipe orang Perbedaan sebagai seorang supporter, karena dia mempunyai kecenderungan untuk selalu memikirkan hal lain yang mungkin dapat menjadi penghalang atau bahkan melakukan hal yang berbeda daripada keputusan yang sudah dibuat. Ini menjadikan semua keputusan hanyalah tinggal keputusan, karena orang ini lebih suka mencari hal yang berbeda, yang dipikirkan namun tidak pernah dieksekusi.

Adapun karakter lainnya yang ada di tengah-tengah yakni persamaan dengan pengecualian. Tipe karakter ini baru akan menyetujui pendapat orang lain dengan kondisi tertentu yang dianggap akan mensupport atau mendukung keputusan sekaligus tidak akan ada penghalang apabila keputusan tersebut diambil.

Lain pula dengan karakter ini, tipe ini cenderung cocok ditempatkan sebagai orang yang dapat melakukan multi tasking, karena orang seperti ini terkadang mudah menyetujui dengan kondisi-kondisi yang dianggap perlu dalam pelaksanaannya.

Untuk mengetahui Faktor Motivasi seseorang pertanyaan yang ditanyakan adalah, “Apakah ada hubungan antara.......dengan.......?”. Untuk tipe Persamaan dia akan mencari semua yang ada hubungannya, sedangkan tipe perbedaan dia akan menjawab sangatlah berbeda karena dia akan mencari setiap sudut yang berbeda dari pertanyaan tersebut, dan untuk tipe persamaan dengan kecuali akan menjawab sebenarnya ada hanya saja....

Percakapan PersamaanPenanya : “Apakah ada hubungan kuliah bapak

dengan pekerjaan yang bapak geluti sekarang?”

Penjawab Persamaan : “Tentu saja iya pak, karena kuliah


dan pekerjaan saya masih sama, yaitu accounting.”

Penjawab Perbedaan : “Sepertinya sangatlah berbeda Pak. Apa yang saya pelajari itu semua teori saja dan selama saya terjun ke lapangan tidak semua teori yang dipelajari di kampus dapat dipakai semua dalam konteks pekerjaan saya.”

Penjawab Persamaan dengan pengecualian : “Kalau saya punya pendapat begini,

pak. Sebenarnya ada hubungan kare-na sama-sama bergerak di bidang accounting. Hanya saja pelajaran pajak yang saya pelajari tidak terlalu up to date dengan keadaan sekarang.”

5. TINGKAT MOTIVASIUntuk tipe ini saya menggolongkan menjadi seorang yang

sangat proaktif terhadap sebuah stimulus yang didapatkannya, sedangkan lawannya adalah seorang yang reaktif dengan sebuah stimulus. Dengan kata lain untuk tipe proaktif lebih digolongkan dengan lakukan dulu baru dipikirkan. Sedangkan untuk tipe reaktif sebaliknya pikirkan terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan.

Dalam sebuah kelompok organisasi, tipe proaktif diperlukan sebagai seorang sales, customer service atau bagian umum. Sedangkan untuk tipe reaktif diperlukan sebagai seorang administrasi, teller, gudang, auditor, atau HRD.


Untuk pertanyaan filternya Anda dapat bertanya pertanyaan seperti, ”Apa yang akan Anda lakukan apabila.....? (Tanyakan sebuah kondisi yang sangat jarang dihadapi oleh orang banyak, misalnya terjadi tsunami, atau perusahaan tempat bekerja gulung tikar, dan lain-lain)”

Percakapan ProaktifPenanya : “Apa yang akan Bapak lakukan, apabila

kendaraan yang Bapak kendarai ke tempat Bapak bekerja mogok, sedangkan waktu perjalanan yang dibutuhkan masih memerlukan waktu 15 menit, padahal ada janji bertemu dengan salah satu klien yang kontraknya akan ditandatangani pada hari itu dengan nilai kontrak Rp 1 miliar?”

Penjawab Proaktif : “Saya akan tinggal mobilnya di tempat yang aman dan saya ambil taxi untuk tancap ke kantor!”

Penjawab Reaktif : “Kalau saya akan mencoba menghubungi terlebih dahulu klien tersebut sudah sampai di mana. Kira-kira dia akan tiba di kantor pada jam berapa? Apabila waktunya memungkinkan saya akan mengecek mesin saya, siapa tahu hanya masalah busi kotor saja.”

Sebagai seorang pemimpin yang nantinya akan diikuti banyak orang, hendaknyalah dia mempunyai kesadaran diri yang tinggi tentang siapa diri dia sebenarnya dan apa kelebihan serta


kekurangan dari diri sendirinya. Semakin kita mengenal diri kita, maka harapan untuk dapat mengenal orang lain akan terbuka lebih besar.

“Menaklukkan seribu orang tidaklah sesukar menaklukkan diri Anda sendiri”. Jika ada pepatah seperti itu, saya dapat mengambil sebuah pelajaran bahwa Karakter Motivasi dari masing-masing tiap orang ternyata berbeda-beda. Tentu setiap Karakter Motivasi terdapat banyak unsur kelebihan sekaligus kekurangannya.


Leadership With NLP 14Mengapa tidak boleh mengubah orang lain?

“Jangan pernah berpikir untuk apa yang akan Anda dapatkan dari Negara ini,

namun apa yang telah Anda berikan kepada negara ini.” - John F Kennedy

Ada sebuah pandangan sebagai seorang Praktisi NLP: kita tidak boleh mengubah orang lain namun kita haruslah

mengubah orang lain!Apakah Anda memahami kalimat itu? Maksud saya, kita tidak

boleh mengubah orang lain menjadi yang terbaik seperti diri kita namun kita harus mengubah orang lain menjadi yang terbaik menurut diri mereka sendiri. Dunia ini sangat membutuhkan keanekaragaman sehingga kehidupan di dunia ini penuh dengan warna dan profesi yang saling melengkapi.

Saya percaya dunia ini memang diciptakan seimbang. Ada yang kaya juga ada yang miskin, ada yang pintar dan ada yang bodoh, ada yang baik dan ada yang buruk. Pertanyaannya adalah siapa diri Anda sebenarnya? Apa kontribusi Anda pada dunia ini?

Terkadang seseorang yang dipercaya dapat memberikan solusi atas masalah Anda, ternyata hanya memberikan solusi yang tepat bagi dirinya sendiri. Sesuai dengan nilai dan keyakinan yang sudah dipahaminya sendiri bukan untuk orang yang justru sedang


menghadapi masalah tersebut.Banyak cerita bahwa sebagai seorang praktisi NLP, saya dan

teman-teman seprofesi mempunyai sebuah kemampuan dalam memberikan pertanyaan dan arahan yang dapat membuat sebuah jalan keluar bagi orang yang dirundung masalah tersebut. Tantangan terberat sebenarnya justru pada saat kita mencoba mengatakan Anda harusnya mengambil keputusan tertentu yang itu belum tentu sesuai dengan nilai dan keyakinan Anda.

Baru-baru ini saya dengan teman-teman sesama Praktisi NLP membahas sebuah topik yakni “Sekte”. Apakah Modelling yang dimaksudkan Bandler pada awalnya hanyalah akan mengusung sebuah sekte baru dalam pembabarannya? Ada yang menjawab berbeda, karena sekte itu lebih berkonotasi negatif, yakni pemimpin yang dipuja-puja tersebut ternyata mengusung sebuah nilai dan keyakinan yang hanyalah membawa sebuah kepentingan sang pemimpin saja.

Hal ini saya ingin angkat dalam buku kepemimpinan ini, karena banyak sekali pemimpin yang awalnya tidak mempunyai pengikut. Akan ada pada waktu tertentu seorang pemimpin akan mempunyai ratusan ribu pengikut yang sangat menghormati dirinya. Apa jadinya jika si pemimpin tersebut mencoba mengubah nilai-nilai dan keyakinan setiap pengikutnya, menjadi nilai-nilai dan keyakinan yang sama persis dengan dirinya? Semua dilakukan dengan ambisi, tujuan ataupun kepentingan pribadi si pemimpin agar lebih mudah terwujud.

1. Posisi / Position 2. Permisi / Permission 3. Produksi / Production


4. Pembangun Orang / People Developer5. Pemilik hati seorang pemimpin / Personhood

By : John C Maxwell

Bilamana anda memperhatikan gambar diatas, maka saya setuju dengan John dengan konsep tersebut. Mari kita pelajari tangga tersebut,

Menjadi seseorang pemimpin hanya karena anda mempunyai 1. jabatan, posisi atau wewenang, hanya akan mempersulit kepemimpinan anda. Mungkin kepemimpinan anda bisa bertahan beberapa waktu, namun kondisinya bagai telur diujung tanduk.Anggap anda mengumpulkan kekayaan, rupiah demi rupiah. 2. Seperti itulah kepemimpinan seharusnya ! Maksudnya anda harus mengumpulkannya ! Bukan dengan menerimanya


bagaikan sebuah warisan.Kekayaan yg anda dapatkan bukan atas perjuangan anda,

hanya akan bertahan sementara. Dan sebaliknya, kekayaan yang dikumpulkan atas jerih payah anda sendiri tentunya akan berbuah lebih manis.

Mendapatkan sebuah izin untuk memimpin bukanlah pekerjaan yang mudah. Apabila rupiah dalam mengumpulkan kekayaan, maka saya dapat mengasumsikan menjaga integritas, komitmen, konsisten, kejujuran, tanggung jawab, dan masih banyak lagi lainnya yang akan mensupport posisi anda sebagai pemimpin.

Saya percaya berapa besar anda diakui sebagai pemimpin adalah berapa banyak orang yang mengikuti anda bersama sama dalam pencapaian sebuah tujuan.Namun demikian, berapa lama pengikut tersebut akan 3. mengikuti anda. Itu semua tergantung dari berapa besar produktifitas yang anda ciptakan dan kegigihan anda dalam menuju sebuah hasil yang dituju.

Semakin besar dan cepat anda menghasilkan sesuatu dalam proses menuju pada tujuan tersebut akan semakin mengukuhkan diri anda pada tangga tersebut.Langkah berikutnya akan menjadi semakin tidak mudah. 4. Karena mempunyai banyak pengikut barulah pada jenjang ketiga daripada lima tangga kepemimpinan, ada dua tangga lainnya yang perlu anda tanjaki.

Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah, apalagi mencetak pemimpin, atau bahkan banyak pemimpin ! Bagaimana menduplikasikan diri anda kepada orang lain, pengikut anda menjadi pemimpin berikutnya adalah


pekerjaan selanjutnya.Pada tahapan ini ujian akan semakin berat, tentunya.

Dan saya percaya bahwa bilamana kita pernah mencobanya, maka tidak ada alasan buat kita untuk tidak dapat menduplikasinya. Dan mudah mudahan langkah langkah dalam buku ini akan mempermudah anda dalam mewujudkannya !Tangga terakhir adalah sebuah kesatuan dr semua hati para 5. pemimpin ! Mereka tidaklah memerlukan perjuangan dan usaha yang luar biasa, karena mereka sudah memiliki hati dari seorang pemimpin.

Saya percaya bahwa membaca buku ini berulang ulang agar dapat memahami apa arti dari memimpin dengan hati.

Hal ini sama dengan apa yang dimaksudkan Bandler dalam hal Modelling, di mana esensi yang saya tangkap dari pembelajaran NLP adalah yang ditiru bukan perilaku orang tersebut saja, namun hati dan jiwa sebenarnya. Sehingga kita perlu memilah dengan seksama bahwa sebenarnya yang kita ambil konteks dari kepemimpinan seseorang, bukan konten yang diberikan.

Mari kita lihat Bunda Theressa yang memberikan kontribusi pada dunia ini dengan memberikan kasih yang luar biasa besarnya kepada umat manusia di muka bumi India. Ada pula Bill gates yang sangat jenius menciptakan karya Microsoft sehingga pekerjaan kita sekarang dipermudah. Begitu juga Thomas Alfa Edison yang mengabdikan hidupnya agar umat manusia hidup dalam penerangan di malam hari.

Terakhir Richard Bandler yang senantiasa mencari tahu apa sebenarnya desain dari karya sang maha kuasa ini dalam NLP yang ditemukannya. Masih banyak lagi orang-orang yang saya


kenal bahkan mungkin Anda juga punya beberapa orang yang juga Anda anggap sudah memberikan kontribusi pada dunia ini.

Ada seorang Bung Karno yang terkenal dengan karisma dan wibawanya yang membawa bangsa Indonesia mendapat kemerdekaannya pada 1945. Banyak orang yang kagum pada Bung Karno terlepas dari apa pun hal negatif yang ada pada dirinya. Saya boleh mengatakan, pada buku ini, bahwa bangsa Indonesia sedang memimpikan seorang pemimpin bangsa yang dapat menjadi seorang “role model” yang dapat dipercaya masyarakat dan warganya. Seorang yang tidak hanya mementingkan dirinya sendiri atau golongannya.

Modelling, memang luar biasa! Sebuah karya Richard Bandler dan John Grinder, terlepas dari banyaknya persepsi yang salah bahwa “modelling” adalah menjadi yang terbaik dari diri orang lain. Mungkin interpretasi saya lebih ke arti, Be the Best You can be and don’t be somebody else. Jadilah yang terbaik yang dapat Anda wujudkan untuk diri Anda sendiri. Kalau perlu jadilah “role model” bagi orang lain nantinya.


Leadership With NLP 15Pentingnya Bimbingan Dalam Kepemimpinan Bisnis Anda

“Tidak ada orang didunia ini yang akan mencapai potensi maksimumnya tanpa ada

seorang pelatih disampingnya”

MENGAPA ANDA PERLU BIMBINGAN?Kutipan di atas cukup membuat saya percaya dengan adanya

seseorang baik itu dinamakan seorang pelatih, mentor, guru, atau pembimbing yang senantiasa memberikan masukan dan kritik terhadap apa yang Anda lakukan, potensi diri Anda akan berkembang jauh lebih cepat dan lebih terarah. Apakah pengalaman adalah guru yang terbaik dari diri kita? Mungkin peribahasa ini ada benarnya.

Menurut saya, ada yang lebih baik dan cepat lagi apabila pengalaman yang Anda ambil bukan saja dari pengalaman pribadi Anda, melainkan dari pengalaman orang lain? Buku, seminar, kaset, maupun video dapat menjadi sebuah pengalaman yang luar biasa dan data yang akan menuntun Anda dalam perjalanan hidup Anda. Apabila Anda seorang pebisnis, referensi pengalaman yang Anda butuhkan terutama adalah hal-hal yang mengenai bisnis, kepemimpinan, penjualan, pemasaran, sumber daya manusia, keuangan, dan yang lainnya. Apabila referensi pengalaman yang Anda butuhkan adalah mengenai keluarga, Anda dapat mencari


semua referensi mengenai apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi keluarga ideal, misalnya: komunikasi, kepemimpinan, arah, dan tujuan dari berkeluarga.

Apa sebenarnya konsep dari sebuah pelatihan atau bimbingan?

Apa yang didapatkan selama masa pelatihan untuk bisnis saya, terutama yang sangat penting dalam memberikan kontribusi 80% (Delapan Puluh Persen) adalah mengenai diri Anda sendiri (Anda dapat melihat asumsi-asumsi dasar NLP pada bab Leadership With NLP 6), sedangkan 20% (Dua Puluh Persen) lainnya adalah mengenai teknis pelaksanaan dari kegiatan berbisnisnya.

Bukannya hal teknis itu tidak penting. Dalam berbisnis 1. materi yang saya dapatkan mencakup bagian luas yang terdiri dari:a Fundamental yang merancang 4 hal dalam pembentukan

sebuah bisnis yang ideal (menurut Bradley J Sugars, bisnis adalah sebuah perusahaan komersial yang menguntungkan yang dapat bekerja tanpa keberadaan pemilik di dalam kegiatan sehari harinya). Ada 4 hal yang dilatih :

b Merancang sebuah tujuan atau yang lebih dikenal di sebuah perusahaan dengan sebutan Visi, Misi, dan Budaya

c Mempersiapkan semua angka-angka yang berbentuk laporan keuangan, di mana keuangan ini diibaratkan aliran darah yang mengalir di dalam tubuh manusia haruslah lancar dan tidak tersumbat

d Merapikan alur kerja agar distribusi dalam produk


maupun jasa yang ditawarkan sesuai dengan perjanjian dan harapan kedua belah pihak dalam jual beli.

e Pembagian waktu tidak kalah pentingnya. Karena banyak sekali pebisnis yang tidak disiplin akan waktu yang dimilikinya. Ada pepatah yang mengingatkan bahwa waktu itu adalah uang.

Produktivitas dalam menentukan ceruk pasar yang 2. diarahkan sesuai dengan bisnis yang ditawarkan, yang mencakup 7 hal utama antara lain :a Membangun kampanye marketing, penting mengetahui

siapa pasar yang Anda tuju, di mana konsentrasi terbesar pasar yang disasar, apa yang dibutuhkan pelanggan tersebut, dan mengapa Anda menjadi pilihan utama dari pelanggan. Tanpa Anda memahami hal ini, jangan heran kalau terkadang pemasaran terlihat begitu sulitnya sehingga Anda pun terjerumus dalam pasar yang hanya mengandalkan perang harga.

b Biaya yang dibutuhkan dalam sebuah strategi pemasaran haruslah berbanding terbalik dengan pasar yang akan didapatkan. Misalnya untuk setiap Rp 1 yang Anda keluarkan harus mendapatkan Rp 100 dalam pelaksanaannya. Apabila hal ini tidak diperhitungkan terlebih dahulu, kerugian akan mencoba-coba strategi pemasaran pun akan Anda hadapi.

c Keunikan dari produk atau jasa yang Anda tawarkan (Unique Selling Proposition). Setelah kedua hal di atas, hendaknya Anda menentukan apa USP dari barang atau jasa yang Anda tawarkan.


d Bagaimana strategi yang Anda butuhkan dalam mendapatkan pelanggan baru.

e Kemudian cara mempertahankan pelanggan yang sudah Anda dapatkan. Akan percuma bila pelanggan yang Anda dapatkan hilang begitu saja, sedangkan Anda hanya memfokuskan diri pada pencarian pelanggan baru.

f Cara jitu dalam membangun iklan perusahaan Anda. Bagaimana cara pelanggan akan tahu apa yang Anda tawarkan kepada mereka.

g Lakukan uji dan evaluasi pada setiap langkah yang akan Anda ambil. Hal ini dilakukan agar mendapatkan formula yang terbaik meskipun hanya berlaku pada saat tertentu saja.

Sistemasi sangatlah dibutuhkan dalam membuat hal-hal 3. yang kompleks menjadi lebih sederhana. Dalam bagian ini dibutuhkan keuangan yang cukup dalam mewujudkannya. Namun pada akhirnya Anda akan merasakan manfaat yang besar dalam usaha yang Anda rintis. Apa jadinya seseorang pemimpin harus ada di setiap bagian dari kegiatan usaha? Anda harus memilah dan membagi setiap tanggung jawab, hak dan kewajiban hingga menjadi bagian terkecil. Tujuannya pada saat melakukan “delegasi”, tugas tersebut dapat dijalankan tanpa keterlibatan dan ketergantungan dengan Anda.Pelipatgandaan. Setelah semua sistem yang dibuat telah 4. diuji kelayakannya, tugas Anda sudah mendekati akhir dalam pembentukan sebuah bisnis yang lebih mempunyai


model. Anda tinggal memilih orang yang tepat untuk dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut. Dalam hal ini pelatihan yang dilakukan mencakup recruitment, training, briefing, meeting, penilaian kerja, persiapan karir, hak dan kewajiban antara pengikut (karyawan) dengan pimpinannya.Kebebasan adalah akhir dari sebuah perjalanan sebuah 5. bisnis! Anda dapat menikmati kebebasan tersebut dengan berbagai hal yang Anda inginkan. Ada banyak pebisnis yang sudah sampai pada tahapan ini, membangun usaha lainnya yang kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya karena membangun sebuah usaha sudah dianggap hal yang mudah baginya. Ada pula yang menikmatinya dengan mulai membeli properti baik untuk dijual maupun untuk disewakan kembali. Mungkin ada juga yang berinvestasi pada kertas-kertas obligasi yang diterbitkan bursa saham nasional maupun internasional.


Dan akhir dari semua itu terserah Anda!Terlihat masalah teknis yang saya alami dalam sesi pelatihan

demikian kompleksnya. Ingatlah semua itu tidak akan berhasil apabila hal-hal dasar tidak Anda kuasai sebelum Anda mulai memimpin baik di perusahaan maupun tempat Anda bekerja.

Kalau Anda ingat prinsip PARETO, 20% hal-hal dasar mengenai diri manusia akan mempengaruhi 80% dari hasil yang diinginkan, sedangkan 80% hal-hal teknis mengenai bisnis hanyalah memberikan kontribusi 20% saja.

“Jangan berharap keadaan hidup Anda menjadi lebih baik, berharaplah menjadi

orang yang lebih baik!” - Jim Rohn


BAB IV

NEXT LEADERSHIP

“Pengembangan diri Anda menuju kepemimpinan sejati”


Sukses membutuhkan sebuah perjuangan. Perjuangan itu sendiri membutuhkan sebuah proses atau perjalanan dalam

mencapai tujuan yang Anda inginkan. Tujuan bukanlah menjadi ukuran sebuah kesuksesan. Sukses itu sebenarnya berawal dari sebuah impian. Karena apa pun yang menjadi goal, tujuan hidup, atau sebuah visi hanyalah merupakan impian pada awalnya. Saya menganjurkan bahwa setiap orang memerlukan sebuah impian untuk mengarahkan dan membuat sebuah semangat dalam hidup sehari harinya.

“Kemarin telah kita lewati, esok hari akan kita hadapi, namun hari ini adalah hal yang terbaik yang kita miliki”. Saya pernah mempunyai seorang teman yang meninggal pada saat dia tertidur, padahal umurnya pada saat itu baru menginjak 33 tahun. Kakaknya menceritakan pada malam hari sebelum tidur, mereka masih sempat mengobrol seperti biasanya. Siapa yang bisa menebak apa yang akan terjadi pada esok hari?

Ini bukan sebuah pepatah untuk mengukuhkan bahwa kita perlu memusingkan apa yang kita harus miliki dan apa yang belum kita miliki. Sebuah mimpi akan membuat perjalanan kita lebih indah terlihatnya, dan sekali lagi perlu diingat, mimpi hanyalah sebuah tujuan agar kita dapat menghadapi perjalanannya.

Apa hikmah dari perjalanan hidup Anda? Saya akan kembali melontarkan beberapa pertanyaan untuk Anda renungkan mengenai perjalanan yang telah Anda lewati sebagai berikut:

1. Apa kebahagiaan Anda kemarin? ___________________________________________________

___________________________________________________________________________


2. Apa kebahagiaan Anda seminggu yang lalu? ___________________________________________________

___________________________________________________________________________

3. Apa hal yang membahagiakan Anda sebulan lalu? ___________________________________________________

___________________________________________________________________________

4. Apakah Anda bisa mengingat kebahagiaan yang Anda miliki setahun yang lalu?

______________________________________________________________________________________________________________________________

5. Bagaimana kebahagiaan 5 tahun yang lalu? ___________________________________________________

___________________________________________________________________________

6. Kebahagiaan Anda pada 10 tahun yang lalu? ___________________________________________________

___________________________________________________________________________

7. 15 tahun yang lalu? ___________________________________________________

________________________


8. Coba ambil lebih dalam lagi, tentang kebahagiaan Anda 25 tahun yang silam?

______________________________________________________________________________________________________________________________

Apa yang dapat Anda rasakan pada saat Anda menuliskan atau membayangkan kebahagiaan yang lalu? Siapa diri Anda sebenarnya? Apa maksud dari kebahagiaan yang Anda dapatkan tersebut? Akan menjadi siapa diri Anda sebenarnya?

Nah, setelah kita memikirkan sesaat sesuatu yang telah lalu, saya ingin mengajak Anda untuk memikirkan apa yang Anda inginkan? Pada bagian ini saya akan memberikan contoh tentang pelatihan saya terhadap salah seorang klien saya mengenai apa mimpi dia sebenarnya?

Penanya : Sebenarnya apa sih yang menjadi goal Anda?Penjawab : Saya ingin mempunyai sebuah bisnis yang meng-

untungkan! (Pada saat itu bisnisnya yang sudah berjalan kurang lebih 3 tahun masih belum menghasilkan.

Penanya : Kalau menguntungkan?Penjawab : Saya akan melipatgandakan bisnis tersebut agar

saya mempunyai sebuah passive income untuk mewujudkan apa yang saya mau!

Penanya : Apa yang Anda mau sebenarnya?Penjawab : Saya ingin mempunyai dana yang cukup untuk

maju ke pemerintahan, agar pada saat saya terpilih di pemerintahan, saya tidak semata mata mencari penghasilan dari sana. Saya ingin membantu


masyarakat di Indonesia agar mempunyai sebuah kehidupan yang lebih layak.

Penanya : Katakanlah Anda sudah terpilih sebagai anggota legislatif di pemerintahan, lalu bagaimana cara Anda mewujudkan cita-cita Anda untuk masyarakat tersebut?

Penjawab : Saya akan membantu merumuskan apa yang seharusnya diprioritaskan, agar kesejahteraan masya-rakat dapat terwujud!

Penanya : Seandainya rumusan Anda diterima dengan baik oleh pemerintah, dan program tersebut terwujud sehingga masyarakat yang terbentuk lebih sejahtera lagi. Berapa ukuran sejahtera Anda buat masyarakat indonesia?

Penjawab : Pendapatan per kapita dong! Selain itu tingkat korupsi Indonesia di mata dunia menurun!

Penanya : Kalau memang cita-cita itu dapat diwujudkan, lalu apa yang ingin Anda capai berikutnya?

Penjawab : Kalau memang saya diizinkan, saya ingin menjadi Presiden!

Penanya : Ok, sekarang Anda sudah menjadi presiden, selanjutnya apa?

Penjawab : Saya ingin menjadi Bapak Bangsa! Agar hidup saya dan karya saya dikenang sepanjang masa!

Penanya : Dikenang sepanjang masa akan keberhasilannya dalam menata negara?

Penjawab : Ya tentu saja! Dan kalau berkenan, nantinya ini akan menjadi sebuah role model bagi bangsa-bangsa lainnya.

Penanya : Sungguh luhur cita-cita Anda! Apa sih keinginan


akhir Anda setelah itu dapat menjadi role model bagi bangsa-bangsa lainnya?

Penjawab : Agar mati masuk surga pak!Penanya : Memangnya surga itu apa bentuknya, sehingga Anda

demikian kukuhnya untuk dapat mewujudkan hal- hal yang ingin Anda wujudkan?

Penjawab : ??? (kebingungan)

Terkadang kita mau melakukan apa saja untuk mendapatkan tujuan akhir tersebut. Namun dalam perjalanan dan prosesnya kita tidak melakukan hal yang congruent atau selaras dengan tujuan akhir tersebut. Kalau memang kita mau masuk surga, bukankah dalam proses perjalanan tersebut, kita harus mensyukuri dengan apa pun yang telah kita lewati, yang akan kita hadapi dan apa yang menjadi hadiah utama, yakni HARI INI!

Banyak orang yang saya perhatikan selama ini, mempunyai tujuan yang luar biasa. Apakah itu ingin menjadi orang yang terkaya di dunia ini, ingin menjadi pengarang buku, ingin menjadi pebisnis andal, ingin menjadi seorang pelatih bisnis, ingin menjadi seorang pembicara top dan yang lainnya. Pada kenyataannya dalam perjalanan atau proses, melakukan banyak hal yang justru malah kebalikannya. Menghancurkan cita-cita mereka karena Incongruency.

Untuk menjadi seorang Pemimpin, sangat penting kita ingat, ingin menjadi siapa diri kita nantinya. Buatlah Outcome yang wellformed, dan Chunking dari hal yang terbesar menjadi hal-hal yang kecil yang dapat Anda jalankan sehari harinya. Ingat akan proses menyelesaikan potongan-potongan yang telah Anda susun untuk menggapai Wellformed Outcome tersebut!


Leadership With NLP 16Menjaga Momentum

“Mencapai sesuatu adalah hal yang lebih mudah, dibandingkan mempertahankannya“

Setelah Anda mempunyai pengikut dalam mewujudkan apa yang Anda inginkan, juga oleh orang di sekitar Anda yang

mendukung terwujudnya outcome besar tersebut. Langkah selanjutnya adalah bagaimana cara menjaga momentum yang sudah Anda dapatkan agar jerih payah selama Anda membangun kepemimpinan Anda tidak menjadi sesuatu yang sia-sia nantinya.

Ada sesuatu yang saya pelajari dalam menjaga momentum, di mana dalam NLP kita namakan State of Excellence. Bagaimana membuat diri Anda termotivasi setiap saatnya. Perhatikan gambar berikut ini :


State of Excellence atau boleh kita artikan dengan menjaga keadaan terbaik setiap saatnya. Anda dapat mengubah tingkah laku Anda hanya dengan mengubah fokus pada 5 panca indra Anda atau mengubah bahasa tubuh Anda, karena salah satu yang Anda ubah akan mengubah keadaan Anda dan tingkah laku Anda.

Pernah Anda mengalami depresi berat? Apa yang Anda lakukan pada saat itu? Anda dapat mengubah fokus Anda dengan melihat sesuatu yang Anda sukai? atau mendengar lagu anak-anak? Ini yang dinamakan Anda mengubah fokus pada panca indra Anda.

Ada juga hal lain seperti mengubah posisi badan Anda, misalnya Anda melakukan jogging pada saat Anda depresi, apa yang akan Anda rasakan? Dapatkah seseorang yang sedang jogging membayangkan hal-hal yang membuatnya tertekan?

Coba sekarang Anda tersenyum dan bayangkan hal-hal yang tidak Anda sukai, atau hal-hal yang membuat Anda sedih! Sulit bukan? Jadi pada saat Anda sedih jangan sekali-sekali menundukkan kepala Anda, karena posisi badan tersebut akan mengubah bahasa tubuh Anda yang akhirnya menjadikan tingkah laku Anda sedih!

Ada sebuah aktivitas yang saya lakukan setiap pagi dan malam hari, bahkan kegiatan itu terus berlangsung hingga hari ini. Hal ini dinamakan dengan IVVM.

MAKING DREAMS COME TRUE …1. IDEALIZATION …

2. VISUALIZATION …3. VERBALIZATION …

4. MATERIALIZATION …


Idealisasi adalah sebuah keadaan ideal yang Anda inginkan atau mari kita namakan dengan sebuah impian ideal. Visualisasi adalah ketika Anda membayangkan keadaan yang diinginkan tersebut.

Verbalisasi adalah ucapkan siapa sebenarnya diri yang Anda inginkan.

Materialisasi adalah biarkan apa yang Anda sudah idealisasikan, visualisasikan dan verbalisasikan termanifestasi.

Mari kita buat contoh keadaan ideal yang Anda inginkan. Jack Canfield pernah berkata hendaknya kita menulis apa yang kita inginkan sebanyak 101 macam. Anda dapat menuliskan masing-masing sebanyak 25 macam impian mulai dari materi yang ingin Anda wujudkan, Impian untuk Keluarga, Kesehatan, Spiritual dan Sosial. Sisa satunya saya tambahkan adalah materi.

Kemudian Anda dapat mencari gambar sebagai Visualisasi dari apa yang Anda tuliskan tersebut dalam buku impian Anda (DREAM BOOKS). Lihatlah buku impian Anda setiap harinya, ingat dan bayangkan sesungguhnya sudah terjadi pada pikiran Anda. Coba Anda bayangkan sebuah mangga di tangan Anda. Mangga yang masih muda dan sangat keras tekstur. Coba potong pinggirnya dan cicip rasanya, kira kira adakah air liur yang keluar dari mulut Anda? Benar bukan? Tidak ada mangga di tangan kita, itu hanya Visualisasi dan hasilnya sangat nyata adanya. Jadi sekali lagi apa yang bisa Anda bayangkan keadaannya dapat Anda wujudkan!

Hal lain setelah itu adalah Verbalisasi. Saya menyatakan keadaan yang saya ingin wujudkan sebagai siapa diri saya sebenarnya. Dalam hal ini saya ingin Anda menuliskan sebanyak 20 macam perwujudan diri Anda, misalnya saya beri contoh


mengenai 20 macam diri saya, “ Saya adalah Ayah yang luar biasa! Saya adalah Suami yang penuh kasih sayang! Saya adalah Pelatih yang mengagumkan! Saya adalah orang yang bersyukur! Saya adalah orang yang berkelimpahan!”

Ini adalah proses pembentukan pikiran untuk menjadi siapa sebenarnya keinginan Anda. Ingat janganlah membiarkan orang lain yang menanamkan jati diri Anda! Anda adalah yang terbaik yang dimiliki alam semesta ini!

Terakhir adalah Anda harus yakin untuk melepaskan semua apa yang Anda inginkan kepada alam semesta ini atau Materialisasi, kepada sang maha pencipta untuk dapat diwujudkan. Akan lebih mudah bagi “NYA” untuk mengabulkan permohonan Anda apabila apa yang Anda inginkan jelas.

Pernahkah Anda mendengar seseorang yang ingin sukses? Sukses seperti apa? Seberapa sukses ukuran orang itu? Ingin mempunyai mobil! Mobil seperti apa yang dia inginkan? Kapan dia ingin mewujudkan hal itu? Ingin mempunyai keluarga, namun tidak ada gambaran mengenai keluarga yang terbayang di pikirannya.

Sekali lagi saya ingin mengajak pembaca untuk melakukan latihan ini.


IDEALISASI :I. Materi :1. ___________________________________________________2. ___________________________________________________3. ___________________________________________________4. ___________________________________________________5. ___________________________________________________6. ___________________________________________________7. ___________________________________________________8. ___________________________________________________9. ___________________________________________________10. ___________________________________________________11. ___________________________________________________12. ___________________________________________________13. ___________________________________________________14. ___________________________________________________15. ___________________________________________________16. ___________________________________________________17. ___________________________________________________18. ___________________________________________________19. ___________________________________________________20. ___________________________________________________21. ___________________________________________________22. ___________________________________________________23. ___________________________________________________24. ___________________________________________________25. ___________________________________________________


II. Keluarga :1. ___________________________________________________2. ___________________________________________________3. ___________________________________________________4. ___________________________________________________5. ___________________________________________________6. ___________________________________________________7. ___________________________________________________8. ___________________________________________________9. ___________________________________________________10. ___________________________________________________11. ___________________________________________________12. ___________________________________________________13. ___________________________________________________14. ___________________________________________________15. ___________________________________________________16. ___________________________________________________17. ___________________________________________________18. ___________________________________________________19. ___________________________________________________20. ___________________________________________________21. ___________________________________________________22. ___________________________________________________23. ___________________________________________________24. ___________________________________________________25. ___________________________________________________


III. Kesehatan :1. ___________________________________________________2. ___________________________________________________3. ___________________________________________________4. ___________________________________________________5. ___________________________________________________6. ___________________________________________________7. ___________________________________________________8. ___________________________________________________9. ___________________________________________________10. ___________________________________________________11. ___________________________________________________12. ___________________________________________________13. ___________________________________________________14. ___________________________________________________15. ___________________________________________________16. ___________________________________________________17. ___________________________________________________18. ___________________________________________________19. ___________________________________________________20. ___________________________________________________21. ___________________________________________________22. ___________________________________________________23. ___________________________________________________24. ___________________________________________________25. ___________________________________________________


IV. Spiritual :1. ___________________________________________________2. ___________________________________________________3. ___________________________________________________4. ___________________________________________________5. ___________________________________________________6. ___________________________________________________7. ___________________________________________________8. ___________________________________________________9. ___________________________________________________10. ___________________________________________________11. ___________________________________________________12. ___________________________________________________13. ___________________________________________________14. ___________________________________________________15. ___________________________________________________16. ___________________________________________________17. ___________________________________________________18. ___________________________________________________19. ___________________________________________________20. ___________________________________________________21. ___________________________________________________22. ___________________________________________________23. ___________________________________________________24. ___________________________________________________25. ___________________________________________________


V. Sosial :1. ___________________________________________________2. ___________________________________________________3. ___________________________________________________4. ___________________________________________________5. ___________________________________________________6. ___________________________________________________7. ___________________________________________________8. ___________________________________________________9. ___________________________________________________10. ___________________________________________________11. ___________________________________________________12. ___________________________________________________13. ___________________________________________________14. ___________________________________________________15. ___________________________________________________16. ___________________________________________________17. ___________________________________________________18. ___________________________________________________19. ___________________________________________________20. ___________________________________________________21. ___________________________________________________22. ___________________________________________________23. ___________________________________________________24. ___________________________________________________25. ___________________________________________________


Untuk visualisasi segera wujudkan keinginan Anda dengan mulai mencari gambar yang Anda inginkan. Anda dapat mencarinya pada majalah yang Anda beli atau dapat juga pergi ke toko yang menjual majalah terbitan luar negeri. Tempel pada buku impian Anda untuk dapat Anda bayangkan setiap paginya.

Setelah itu coba tuliskan 20 hal tentang siapa diri Anda yang mau Anda wujudkan :

1. Saya adalah _________________________________________2. Saya adalah _________________________________________3. Saya adalah _________________________________________4. Saya adalah _________________________________________5. Saya adalah _________________________________________6. Saya adalah _________________________________________7. Saya adalah _________________________________________8. Saya adalah _________________________________________9. Saya adalah _________________________________________10. Saya adalah _________________________________________11. Saya adalah _________________________________________12. Saya adalah _________________________________________13. Saya adalah _________________________________________14. Saya adalah _________________________________________15. Saya adalah _________________________________________16. Saya adalah _________________________________________17. Saya adalah _________________________________________18. Saya adalah _________________________________________19. Saya adalah _________________________________________20. Saya adalah _________________________________________


Hal-hal tersebutlah yang menjaga momentum saya dalam kehidupan sehari-hari, karena sangatlah penting seorang pemimpin harus menjaga keadaannya yang prima agar terlihat dalam keadaan yang terbaik setiap saatnya! Inilah vitamin setiap pemenang!


Leadership With NLP 17Mencetak orang di sekitar Anda menjadi pemimpin

“Dalam memotivasi orang Anda harus terlibat dalam pikiran dan hati mereka. Ini

merupakan tugas yang bagus untuk membuat seorang karyawan merasa sebagai bagian

dari seluruh usaha. Saya memotivasi orang, mudah mudahan dengan memberikan contoh

dan mungkin dengan kehebohan, dengan mempunyai ide provokatif untuk membuat

orang lain merasa terlibat.” - Rupert Murdoch

Jenjang berikutnya adalah bagaimana menduplikasi kepemimpinan Anda sebanyak banyaknya untuk melanjutkan

apa yang sudah Anda cita-citakan. Ini bukanlah hal yang mudah pastinya dan saya percaya Anda mempunyai kiat-kiat untuk melakukannya.

Buku ini adalah salah satu petunjuk untuk Anda dapat melakukan hal tersebut, dan Anda juga dapat menambah wawasan melalui buku mengenai kepemimpinan yang tidak terkira banyaknya. Masalahnya apakah Anda ingin mengaplikasikannya atau tidak?

Menjadi seorang pemimpin bukanlah menjadi seseorang yang mengetahui semua hal mengenai kepemimpinan tapi apakah


Anda menjalani apa yang Anda ketahui mengenai kepemimpinan. Saya kutip kata-kata dari Cak Nun, “Pengetahuan itu sumber dosa apabila pengetahuan yang Anda cari itu tidak diaplikasikan.” Dalam bahasa lain “I know what to do, but I don’t do what I know!”, itu salah satu peribahasa yang sangat kita kenal tentunya.

Nah, ada beberapa langkah yang ingin saya sampaikan dalam bab ini untuk Anda dapat menjadi seseorang pemimpin yang dapat menduplikasikan diri Anda kepada orang lain sebanyak-banyaknya.

7 LANGKAH PENTING UNTUK MENCETAK PEMIMPIN :1. Buat Visi yang jelas “Well-formed Outcome“ terhadap hidup

Anda2. Jabarkan dengan rinci visi Anda dan rencana untuk

mencapainya3. Milikilah karakter karakter sebagai seorang pemimpin

dibawah ini :a. Memimpin dengan hatib. Congruency atau Integritasc. Pre-supposition NLPd. Komunikasie. Fleksibilitas dan Perubahanf. Komitmeng. Hidup di masa sekarang

4. Fokuskan diri Anda terhadap hal hal yang dibutuhkan dan hindari hal hal yang menjauhi diri Anda sebagai pemimpina. Jadilah Role Modelb. Kenali diri Anda sebelum mengenal pribadi orang lain


c. Jauhi Asumsid. Jangan merubah orang lain menjadi diri Anda, melainkan

ubahlah orang lain menjadi yang terbaik dari dirinya sendiri

e. Bimbinglah mereka dalam pengaplikasiannya5. Jagalah momentum yang terjadi dengan melakukan IVVM

setiap harinya6. Pilih orang-orang yang mempunyai nilai yang sama selama

perjananan Anda7. Ingat menjadi sukses itu tidak pernah datang dengan

sendirinya, Anda memerlukan orang lain dalam perwujudan-nya.

Ingatlah 7 langkah ini untuk menjadikan diri Anda sebagai pemimpin yang bukan saja disegani tapi dihormati dan patut menjadi panutan bagi diri orang lain. Anda juga dapat membagikan buku ini kepada orang yang ingin Anda duplikasikan kepemimpinan Anda. Dan hal yang paling mutakhir adalah lakukan satu persatu semua bagian dalam buku ini untuk Anda mengerti mengapa Anda harus menjadi pemimpin sejati. Sehingga Anda juga akan mengerti mengapa orang lain juga akan menjadi pemimpin.


APA ITU NPL?

N euro adalah cara Anda berpikir dengan menggunakan 5 panca indra untuk memahami apa yang terjadi di sekitar Anda (Sistem saraf yang mengontrol fungsi dari badan Anda).

L inguistic adalah cara Anda menggunakan bahasa (baik verbal maupun non verbal) dan bagaimana itu dapat mempengaruhi Anda dan sekeliling Anda. Bahasa yang Anda pakai menentukan cara kita berkomunikasi.

P rogramming adalah cara Anda menyusun ide dan tindakan yang akan menghasilkan hasil yang diharapkan dan yang tidak diharapkan sehingga kemampuan dalam menyusun komunikasi dengan 5 panca indra untuk mencapai keinginan yang spesifik.


Semua hal ini adalah sebuah metodologi dalam mengenal seorang manusia lebih dalam dan jelas, sehingga kita dapat memanfaatkan secara maksimal apa yang sudah diberikan oleh-NYA kepada kita dalam pencapaian keinginan-keinginan baik dari diri kita maupun dari-NYA.


PENUTUP

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada Anda yang bersedia mengabdikan dirinya untuk menjadi pemimpin di

bidang Anda masing-masing. Saya percaya bahwa apabila dunia ini berisi orang-orang seperti Anda yang mau mengaplikasikan kepemimpinan dalam organisasi, keluarga, perusahaan dan lainnya, maka walau keadaan yang terjadi di dunia ini yang tidak akan pernah membaik, akan siap kita hadapi sekeras apa pun keadaan yang dihadapkan kepada diri kita.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Richard Bandler dan John Grinder dalam mengabdikan hidupnya untuk mengeksplorasi NLP ini sehingga wujudnya dapat memberikan nilai lebih dan nilai tambah bagi semua manusia yang mengenalnya.

Kepada John C Maxwell yang banyak memberikan ilham kepada saya dan teman-teman lain dalam mengenal kepemimpinan yang lebih dalam.

Kepada RH Wiwoho, yang senantiasa membimbing dan mendorong kemajuan saya untuk menjadi yang terbaik dari diri saya.

Kepada semua klien dan perusahaan yang pernah bekerja sama dengan saya, tanpa mereka semua saya tidak akan pernah dapat mengaplikasikan kepemimpinan saya hingga jenjang ini.

Bank Danamon Indonesia1. ANZ Panin Bank2.


Bank Niaga (CIMB Niaga)3. Bank Permata4. Bank Central Asia 5. BCA Finance6. UFI7. Standard Chartered Bank8. Bank Mega9. Bank Internasional Indonesia 10. Indosat11. Bank Rakyat Indonesia 12. GE Finance13. Hutchinson14. WOM15. LIPPO Bank (CIMB Niaga)16. BPR KS (Karyasejatnika Sedaya)17. Citibank18. Citi Finance19. JAS (Jakarta Aircraft Service)20. PT. KINGSTAR21. PD. Putra Surya22. BK Architect23. Restaurant Sarang OCI24. PT Grand Interior25. AJ Bakery26. WINTEC27. RIA Houseware28. Inti Prima Karya29. Samuan Rumah Kreasi30. PT Digital Multi Artha31.


NAWILIS Spooring Balancing32. PT Karya Lestari33. PT Fortune PR34. PT Jamu Puspo Internusa35. PT Parani ArtaMandiri36. Prudential37. Bapak Nurdin (Selaku franchise dari Indomaret)38. PT. Ponny Ekspress Suksestama39. PT IndoAction Business Coaching40.


BIBIOGRAFIAdams, Bob. The Everything Leadership Book, Penerbit, Tempat,

2006Maxwell C, John. Developing The Leader Within You, Thomas

Nelson, Tempat, 1994, 2001Maxwell C, John. Developing The Leadership Arround You,

Thomas Nelson, Tempat, 1995, 2003Maxwell C, John. Perjalanan Menuju Sukses, Penerbit, Tempat,

TahunMaxwell C, John. 21 Irrefutable Laws of Leadership, Thomas

Nelson, Tempat, 1998Wiwoho, RH. Understanding NLP, Indo NLP, Tempat, 2008Wiwoho, RH. Profil: Kunci Menuju Puncak Motivasi, Gramedia

Pustaka Utama, Tempat, 2009Wiwoho, RH. Class Therapy, Indo NLP, Tempat, 2008Wiwoho, RH. Reframing, Gramedia Pustaka Utama, Tempat,

2009Bandler, Richard. And La Valle, John. Persuasion Engineering,

Meta Publications, Tempat, July 2000Bodenhamer, Bob. And Hall L, Michael. User Manual for the

Brain, Crown House Publising, Tempat, 2001Molden, David. NLP Business Masterclass, FT Press, Tempat,

2000Robbins, Anthony. Awaken the Giant Within, Fireside, Tempat,

1992.Robbins, Anthony. Unlimited Power, Fireside, Tempat, 997.


Sugars J, Bradley. Instant Team Building, McGraw-Hill, New York, 2006

Diltz, Robert, Judul, Penerbit, Tempat, TahunJames, Tad. The Accelerated Neuro Linguistic Programming,

Master Practitioner Certification, Newport Beach, July 2004.


TENTANG PENULIS

Anak kedua dari empat bersaudara ini lahir pada 31 Juli 1972. Gendro Salim dibesarkan di sebuah lingkungan yang

memiliki rasa persaudaraan yang kental. Berbaur dengan teman sekampungnya tidak saja dilakukan saat bermain sepak bola atau berenang, tapi juga tidur bersama-sama di musala. Dia juga tak ragu untuk menemani temannya yang bekerja sebagai tukang semir sepatu. Hal itulah yang membuatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan mana pun.

Jiwa dagangnya ditempa sang ibu yang memang tidak pernah mau bekerja untuk orang lain. Sejak usia 8 tahun, Gendro sudah mulai membantu bisnis keluarganya. Mulai dari menjual krupuk, es mambo, dan hingga membangun restoran pada 1995. Suka duka yang dilaluinya itu memberikan manfaat saat dia memulai karirnya, baik dalam pekerjaan dan bisnisnya.

Pengalaman itu pula yang membantu Gendro saat memulai karirnya di dunia perbankan. Karirnya pun mulus. Dia dipercaya untuk menangani bidang kartu kredit, analisis, penagihan, customer service. Namun, bersamaan dengan itu, muncul pula pertanyaan yang selalu berkecamuk dalam benaknya. Pertanyaan besarnya: akan menjadi siapakah dirinya kelak?

Hingga akhirnya dia menemukan titik balik. Pada 1995, seorang temannya menawarkan tiket untuk mengikuti training NLP yang berlangsung selama tiga hari. Karena sesuatu hal, temannya itu batal mengikuti training itu. Gendro pun setuju untuk menggantikannya. Dia membeli tiket dengan separuh harga.


Tidak sia-sia. Di acara training itulah, dia mendapatkan pencerahan yang berguna tentang semua yang diinginkannya. PAK WIWOHO, yang menjadi mentor saat itu begitu mempesonanya. Sejak mengikuti seminar selama tiga hari itu, Gendro kian menunjukkan ketertarikannya pada NLP. Selanjutnya dia memburu belasan kelas yang diadakan Pak Wiwoho. Sampai sekarang, Maha guru itu terus membantu perkembangan dirinya.

Dia pun mulai membagi pencerahan yang didapatkan dari NLP pada semua anggota tim yang bergabung dalam usahanya. Semakin banyak dia berbagi, dia semakin menyukai. Inilah yang membuatnya berkomitmen dalam jangka panjang untuk membantu lebih banyak orang untuk mewujudkan apa yang diinginkannya.

Gendro mendapatkan manfaat dari NLP yang luar biasa. Termasuk dalam menjalankan usaha barunya. Pada 2000, setelah berkarir selama tujuh tahun di institusi perbankan mulai merintis sebuah perusahaan di bidang jasa investigasi kredit. Memulai usahanya dengan modal Rp 2 juta ditambah uang pinjaman beberapa juta dari teman baiknya. Aset perusahaannya kini, mencapai aset lebih dari Rp 5 miliar.

Padahal saat Indonesia masih dibelit krisis ekonomi. Namun justru itu membuatnya pantang menyerah untuk terus maju membangunnya bersama rekan usahanya. Dia menjalankan usahanya dengan sepenuh hati. Tujuannya membantu agar pihak perbankan maupun lembaga lainnya dalam mengurangi tingkat kerugian yang terjadi karena kecurangan dan kesalahan data yang diperoleh.

Langkah itu berbuah manis. Sampai sekarang tercatat perusahaan-perusahaan seperti Bank Danamon Indonesia,


BII, Bank Permata, Bank Mega, BCA, ANZ, HSBC, Standard Chartered Bank, Citibank, BRI, Bank Mandiri, BCA Finance, WOM Finance, UFI, dan Beberapa BPR, Indosat Matrix, StarOne, IM3, Smart Telecom, tetap menjadi klien perusahaannya. Bagi Gendro semua itu merupakan buah manis dari menggeluti NLP.

Pada 2005 dia dikenalkan kepada sebuah institusi Coaching yakni ActionCOACH dalam membantu menata usaha yang baru dirintisnya lima tahun sebelumnya. Selama tiga tahun mendalami metode itu, membuat perusahaannya berkembang dengan pesat. Sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Perusahaannya tersebar di 16 kota besar di negara tercinta Indonesia dengan memiliki 400 karyawan. Perusahaannya semakin dikenal dan dipercaya untuk dapat membantu mewujudkan bagian yang menjadi target di departemen kredit. Bahkan sebuah bank lokal mempercayakan kepada perusahaan ini untuk melakukan pekerjaan outsourcing tenaga kerja. Hingga kini, perusahaannya telah menyumbangkan lebih dari seribu tenaga kerja,

Kepercayaan yang telah diberikan perusahaan itu kian membuatnya tertarik pada bidang yang dinamakan pelatihan MANUSIA. Bila Richard Bandler , salah seorang pendiri NLP, mempunyai sebuah seminar yang dinamakan DHE (Design Human Engineering) maka Gendro adalah orang yang sudah mengabdikan dirinya, lebih menekankan bagaimana mencari tahu lebih dalam siapa sebenarnya diri kita.

Perusahaan yang pernah dilatih sangatlah beragam dari berbagai bidang usaha seperti : restaurant, lembaga keuangan, distributor, trading, manufactured, bengkel, arsitek, retail, rumah produksi, dunia pendidikan, furniture, public speaking, plywood, dan masih banyak lagi. Gendro telah berbicara di depan ribuan


orang dalam berbagai seminar yang baik diadakan ActionCOACH dan FBI.

Selain menjadi praktisi NLP, Gendro juga menggeluti hypnotherapy yang sudah dipelajari dan dilakukan selama belasan tahun. Pada 2005, dia bergabung dengan salah satu organisasi yang cukup besar yakni Action COACH. Pada 2008, Gendro terpilih menjadi salah seorang TOP 100 COACH atau 100 coach terbaik di dunia.

Saat ini dia menjabat sebagai Komisaris PT. Ponny Ekspress Suksestama, yang bergerak di bidang investigasi data dan outsourcing, PT Lima Motto Nusantara (ActionCOACH Business Coaching) dan PT. Formula-Bisnis Indonesia (NLP Business Coach). Kini, dua dari empat perusahaan milik pria yang gemar melakukan traveling ini sudah bisa berjalan tanpa perlu kehadirannya.

Bagi Gendro semua ini merupakan sebuah pengalaman nyata yang telah dibuktikannya sendiri. Dia memegang teguh falsafah CONGRUENCY: jangan pernah mengatakan sesuatu kepada orang lain tanpa Anda melakukannya terlebih dahulu.

Bila ada sebuah perkataan “Jangan pernah percaya apa yang dikatakan Gendro, percayalah apa yang dilakukannya!”. Ini menjadi sebuah falsafah yang dipegang teguh olehnya.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak mengenai NLP Business Coach, silakan kunjungi www.nlpbusinesscoach.com atau menghubungi Gendro Salim di pesawat telepon 0816-180-9886.

nlp business series books (seri kepemimpinan) with nlp.pdf · leadership with nlp | 9 pendahuluan....

Documents