musni umar: ketahanan ideologi dan agama benteng untukmenyelamatkan indonesia di era globalisasi

25
Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng Untuk Menyelamatkan Indonesia Di Era Globalisasi Oleh Musni Umar, Ph.D Sociologist and Researcher

Upload: musniumar

Post on 25-May-2015

639 views

Category:

News & Politics


1 download

DESCRIPTION

Globalisasi yang menghadirikan keterbukaan informasi melalui media sosial telah memberi manfaat bagi perkembangan dan kemajuan. Akan tetapi sebaliknya membawa mudarat bagi rumah tangga, masyarakat, bangsa dan negara, jika

TRANSCRIPT

Page 1: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng Untuk Menyelamatkan Indonesia

Di Era GlobalisasiOleh Musni Umar, Ph.DSociologist and Researcher

Page 2: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Pengantar Dalam era globalisasi dan teknologi, segala macam informasi melalui

jaringan media sosial online seperti facebook, tagged, friendster, myspace, bebo, internet, koran dan majalah digital, media online, You Tube, dan lain sebagainya, setiap saat dapat diakses oleh siapapun tanpa ada yang bisa menghalanginya.

Derasnya arus informasi, disatu sisi sangat menguntungkan, tetapi sebaliknya harus diwaspadai karena amat membahayakan bagi rumah tangga, masyarakat, bangsa dan negara.

Sisi positif daripada kemudahan mengakses informasi antara lain, mudah akses berita, gampang mendapatkan data, informasi, dan ilmu pengetahuan. Disamping itu, mudah berkomunikasi, berinteraksi, bersosialisasi, menyampaikan pesan, gagasan, pemikiran dan ide untuk memengaruhi dan mengajak pihak lain untuk mengikuti yang diinginkan. Berikut ini dikemukakan dampak positif dan negatifnya.

Page 3: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi
Page 4: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Keuntungan

1. Media bersifat gratis 2. Memudahkan membentuk jaringan sosial, mulai dari

teman lama, teman saat ini sampai pada teman baru. 3. Memudahkan untuk berkomunikasi satu teman dengan

teman yang lain baik secara real time ataupun offline. 4. Sangat membantu bagi pemula dan remaja untuk

mengenal dan memanfaatkan fasilitas gratis dunia internet. 5. Bisa dimanfaatkan untuk media promosi/iklan dan

pemberitahuan secara uptodate. 6. Manfaat hiburan seperti komunitas, kuis, game dan lain-

lain yang bisa menambah pengetahuan tentang teknologi maupun hal umum.

Page 5: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Keuntungan Media Sosial

Page 6: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Manfaat Media Sosial

Page 7: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Kerugian 1. Menimbulkan ketergantungan. 2. Mendapat fasilitas yang beragam yang disediakan media

tersebut, secara tidak langsung kita dituntut untuk meluangkan waktu bahkan terkadang secara tidak sadar menghabiskan banyak waktu dengan menjadikannya prioritas utama.

3. Menciptakan dunia maya yang terkadang lebih mendominasi daripada dunia nyata.

4. Menyebarkan pornografi, seks bebas, budaya bebas, paham kapitalistik, liberalistk, hedonistik, dan sebagainya.

5. Menganggap kebebasan berpendapat dan berekpresi dalam Media sosial sebagai privasi, padahal apa yang dikemukakan, dilihat dan dibaca orang lain sehingga harus hati-hati karena bisa berbalik kepada yang bersangkutan.

6. Media tersebut “memanfaatkan” para penggunanya untuk kepentingan promosi iklan.

Page 8: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Kerugian Media Sosial

Page 9: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Ketergantungan

Page 10: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Putus Cinta

Page 11: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Seks Bebas

Page 12: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa media jejaring sosial harus hati-hati dalam pemanfaatannya karena bisa sangat membahayakan dan mengancam keutuhan rumah tangga, masyarakat, bangsa dan negara, karena berbagai informasi yang tersebar melalui media sosial, facebook, tagged, friendster, myspace, bebo, twitter, internet, TV, koran dan majalah digital, media online, You Tube dan lain sebagainya, sedikit banyak membawa nilai-nilai budaya yang tidak selamanya sesuai dan bahkan tidak jarang bertentangan dengan nilai-nilai ideologi Pancasila, nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, dan agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia.

Menghadapi derasnya serbuan informasi yang tidak selamanya selaras dengan ideologi Pancasila, nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia, maka bangsa Indonesia mutlak memiliki ketahanan ideologi dan agama yang kuat untuk membentengi masyarakat, bangsa dan negara.

Page 13: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Memulai Secara Dini Suka tidak suka dan mau tidak mau, Bangsa Indonesia harus

menghayati dan mengamalkan Pancasila.

Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama dari Pancasila, mutlak diamalkan dengan mengamalkan ajaran Tuhan yang tercantum agama masing-masing. Pengamalan ajaran agama, akan memperkuat dan memperteguh ketahanan ideologi dalam menghadapi serbuan ideologi materialisme, kapitalisme, imperialisme, hedonisme, dan pragmatisme.

Hanya dengan iman kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan mengamalkan ajaranNya dalam agama, bangsa Indonesia akan selamat. Pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa melalui pengamalan ajaran agama harus di mulai sejak dini.

Page 14: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Pengamalan Ketuhanan Yang Maha Esa

Page 15: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Nasionalisme

Page 16: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini (PAUD) harus dimasyarakatkan dan mendapat prioritas dalam upaya mewujudkan ketahanan ideologi bangsa. Ada ungkapan, pendidikan anak dimasa kecil seperti menggores batu. Goresan dibatu tidak mudah terhapus, demikian juga halnya pendidikan anak usia dini akan mnembekas dan tidak mudah hilang.

Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Sila ini sangat penting diajarkan dan diamalkan dalam hidup sehari-hari sejak dini. Sila kedua ini mengajarkan pentingnya menanamkan dalam diri setiap bangsa Indonesia tentang nilai-nilai kemanusian seperti kebersamaan, saling menghormati, toleransi, saling menghargai, tolong-menolong, bantu-membantu, dan sebagainyaDengan tetap menjunjung tinggi keadilan. Keadilan bukan berarti sama rata sama rasa, tetapi memberikan sesuatu pada proporsinya. Selain itu mengamalkan nilai-nilai keadaban dalam perkataan, perbuatan dan tindakan, sehingga nilai-nilai kemanusiaan tetap terjaga dalam pergaulan, interaksi, dan dalam hubungan sosial, ekonomi, perdagangan dan pekerjaan.

Page 17: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Pengingkaran Terhadap Pancasila

Page 18: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Ketiga: Persatuan Indonesia. Sila ini sangat penting dipraktikkan karena bangsa Indonesia yang bersuku-suku, berbangsa-bangsa, dan mendiami pulau-pulau yang banyak, tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari pulau Miangat sampai pulau Rote, tidak mungkin bisa utuh, maju dan sejahtera jika tidak bersatu. Ada pepatah: bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Sila ini mengajarkan dan menegaskan pentingnya bangsa Indonesia bersatu untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Keempat: Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Sila ini mengajarkan tentang demokrasi yang bertumpu pada rakyat. Rakyatlah yang berdaulat, tetapi yang dimbimbing serta dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

Page 19: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Demokrasi yang berarti dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, harus selalu mengedepankan asas musyawarah dan mufakat.Selain itu, demokrasi Indonesia adalah berdasarkan perwakilan, bukan direct democracy sebagaimana yang diamalkan sekarang, tetapi bersifat indirect democracy (demokrasi tidak langsung). Amat disayangkan sila ini tidak diamalkan dan bahkan dicampakkan. Pengkhianatan terhadap sila ini ialah dalam pengamalan demokrasi perwakilan (direct democracy). Pada hal sila ini dengan tegas mengajarkan bahwa demokrasi kita adalah demokrasi tidak langsung.

Kelima: keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ini, juga tidak diamalkan sehingga yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin miskin dan terpuruk. Tidak diamalkan sila ini karena bangsa Indonesia mengamalkan ideologi liberalisme dan kapitalisme.

Dalam pembangunan ekonomi yang mendasarinya bukan ideologi Pancasila sebagaimana yang dijelaskan diatas, tetapi berlandaskan pada liberalisme dan kapitalisme, yang menyembah dan mengabdi kepada pertumbuhan ekonomi. Pada hal pembangunan yang berlandaskan bukan pada asas Pancasila, hanya semakin memperkaya orang kaya.

Itu sebabnya sejak Orde Baru sampai Orde Reformasi sekarang, tidak ada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 20: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Pancasila Menganut Welfare State

Page 21: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Capitalist State

Page 22: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Kesimpulan Ketahanan ideologi dan agama merupakan keniscayaan. Bangsa ini akan tetap berdiri

tegak, maju dan sejahtera jika konsisten mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama masing-masing.

Untuk mewujudkan ketahanan ideologi dan ketahanan agama sebagai benteng untuk membendung ideologi asing yang bertentangan dengan Pancasila, nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan agama, maka pendidikan nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama, mutlak diamalkan dan dipraktikkan dalam hidup sehari-hari, yang dimulai sejak usia dini melalui PAUD.

Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama sejak usia dini, maka bangsa Indonesia memiliki ketahanan ideologi dan agama, sehingga mampu membentengi rumah tangga, bangsa dan negara dari serbuan ideologi barat yang permisif dan menghalalkan segala cara untuk menjajah dan menguasai Indonesia secara budaya dan ekonomi.

Orang tua kita bilang “Ambil baiknya dan buang buruknya” * Makalah singkat dipresentasikan dalam program Kesbangpol Jakarta Utara, pada 13

Desember 2012 di Hotel Prioritas, Cisarua, Bogor, Jawa Barat

Page 23: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Inilah masa Depan Indonesia

Page 24: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Globalisasi Indonesia Bangkit

Page 25: Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia di Era Globalisasi

Terima kasih