multiple sclerosis (ms)

48
Multiple Sclerosis (MS) • adalah penyakit neurologis kronis yang berhubungan dengan demielinasi akson dalam system saraf pusat (SSP). • Akibat dari respon autoimun dari sel limfosit T • Penyakit ini lebih sering terjadi pada perempuan. • Rata-rata usia onset adalah selama dasawarsa keempat hidup

Upload: amilayashni

Post on 04-Aug-2015

55 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Multiple Sclerosis (MS)

Multiple Sclerosis (MS)

• adalah penyakit neurologis kronis yang berhubungan dengan demielinasi akson dalam system saraf pusat (SSP).

• Akibat dari respon autoimun dari sel limfosit T• Penyakit ini lebih sering terjadi pada

perempuan. • Rata-rata usia onset adalah selama dasawarsa

keempat hidup

Page 2: Multiple Sclerosis (MS)

• Gejala yang paling umum: 1. eksaserbasi akut termasuk

penurunan penglihatan 2. ketiadaan koordinasi otot3. disfungsi kandung kemih. Gambaran histologisbeberapa plak yang tersebar luas

atau adanya area yang terdemielinasi dalam sistem saraf pusat.

Page 3: Multiple Sclerosis (MS)

Manifestasi klinis• Lebih dari 60% orang

dengan MS memiliki gangguan penglihatan disebabkan oleh lesi demielinasi dari CN II.

DiagnosisTidak ada tes lab yang pasti

untuk MS, tapi perubahan demielinasi dapat dilihat pada Magnetic Resonance Imaging (MRI) pada lebih dari 90% dari kasus.

Page 4: Multiple Sclerosis (MS)

Terapi

• kortikosteroid intravena dosis tinggi dapat menahan perkembangan MS

• Pengobatan jangka panjang dengan imunosupresan dapat mengurangi frekuensi kekambuhan pada pasien dengan MS.

• Azathioprine mungkin adalah obat paling aman dalam kategori ini

Page 5: Multiple Sclerosis (MS)

Pertimbangan perawatan Oral

• Manifestasi klinis tertentu dari MS mempengaruhi daerah orofacial

• Trigeminal neuralgia (TGN) hadir sekitar 2% pada kasus MS

• Terapi obat yg efektif termasuk penggunaan carbamazepine, baclofen, gabapentin, atau obat phenytoin

Page 6: Multiple Sclerosis (MS)

Amyothropic lateral Sclerosis (ALS)

• penyakit saraf yang menyerang neuron yang mengendalikan otot lurik

• Gejala yang terjadi adalah:1. Kesulitan berjalan dan berlari2. Kesulitan menulis3. Kesulitan berbicara

Page 7: Multiple Sclerosis (MS)

Manifestasi Klinis

• Ciri khas adalah kekakuan pada jari-jari• Lama-kelamaan penyakit mempengaruhi

semua wilayah, termasuk otot-otot pengunyahan, ekspresi wajah, dan lidah menyebabkan kesulitan dalam pengunyahan dan berbicara.

• Disfungsi TMJ dan maloklusi juga dapat terjadi

Page 8: Multiple Sclerosis (MS)

Penderita ALS

Page 9: Multiple Sclerosis (MS)

Terapi

• Belum ditemukan terapi yang efektif• Ceftriaxone, gabapentin, hidroklorida

guanidin, gangliosides, interferon, dan cyclophosphamide hanya dapat menjadi terapi pilihan untuk mengurangi rasa sakit

Page 10: Multiple Sclerosis (MS)

Parkinsonism• Parkinsonism adalah gangguan fungsi syaraf yang ditandai dengan

kekakuan, tremor, bradykinesis, dan refleks postural yang terganggu.Faktor Predisposisi• Viral encephalitis, infeksi virus pada otak• Kelainan generatif, seperti dementia, multiple system atrophy,

corticobasal ganglionic degeneration, dan progressive supranuclear palsy

• Kelainan struktur Otak• Trauma• Obat-obatan antipsychotics, antihypertensi, methyldopa dan

reserpine• Keracunan mangan, Karbon monoksida, dan methanol

Page 11: Multiple Sclerosis (MS)
Page 12: Multiple Sclerosis (MS)

Manifestasi Oral

• Kekakuan otot menyebabkan kesulitan dalam menelan, sehingga meneteskan air liur.

• Kemampuan berbicara menjadi berkurang karena kurangnya kontrol otot, dan menghasilkan tremor pada rahang bawah menyebabkan kesulitan mengunyah, terutama pada pasien dengan gigi tiruan lepasan.

• Xerostomia kadang terjadi akibat efek obat antiparkinson

Page 13: Multiple Sclerosis (MS)

Terapi

• Pasien dengan gejala-gejala ringan namun tidak cacat dapat dibantu oleh amantadine

• Antikolinergik lebih membantu dalam mengurangi tremor dan kekakuan

• Obat-obatan tsb hanya sebagai pendukung terapi namun tidak akan menghentikan atau membalikkan proses degeneratif yang mempengaruhi neuron batang otak

Page 14: Multiple Sclerosis (MS)

HUNTINGTON’S DISEASE

Page 15: Multiple Sclerosis (MS)

Pendahuluan

• Penyakit degeneratif herediter SSP

• Chorea (gerakan involunter) dan demensia

• Progresif 15-20 thn kemudian fatal

• Predileksi usia : 30 – 50 tahun

Penderita huntington’s disease ; Perempuan usia 48 thn

http://www.dianenet.com/familytree/cindy/cindy.html

Page 16: Multiple Sclerosis (MS)

Gambaran KlinisChoreic memburuk (dpt diamati pd wajah,lidah dan kepala)

Hyperkinesia

Pergerakan menjadi lebih keras dan sulit saat berbicara dan menelan

Page 17: Multiple Sclerosis (MS)

Pertimbangan Kesehatan Mulut

Disfagia dan gerakan choreic dari wajah dan lidah perawatan gigi

menjadi lebih tertantang

Sedation dengan

diazepam

Gigi tiruan (dentures) harus

dihindari

Page 18: Multiple Sclerosis (MS)

CEREBRAL PALSY

Page 19: Multiple Sclerosis (MS)

Pendahuluan

• Gangguan motorik kerusakan otak non-progresif terjadi sebelum/setelah lahir

• Etiologi : variatif (anoksia, iskemi, infeksi virus)

Penderita Cerebral Palsyhttp://aryawigunakadek.blogspot.com/2011/09/akibat-dari-cerebral-palsy.html

Page 20: Multiple Sclerosis (MS)

Gambaran Klinis

Kejang, dyskinetic, ataxic, atau kombinasi

Masalah berbicara (dysarthria), kesulitan mengunyah, menelan, drooling

Gerakan kepala dan meringis wajah (facial grimacing) khas

Page 21: Multiple Sclerosis (MS)

Pertimbangan Kesehatan Mulut

• Peningkatan insiden kerusakan pada email dengan penyebab yang tidak jelas

• Sialodocholoplasty (relokasi dari saluran kelenjar ludah ke tonsillar fosa dan penghilangan kelenjar ludah sublingual) efektif

Page 22: Multiple Sclerosis (MS)

BELL’S PALSY

Page 23: Multiple Sclerosis (MS)

Pendahuluan

• Paresis unilateral saraf wajah

• Suatu hubungan telah menunjukkan antara Bell's palsy dan isolasi herpes simplex virus 1 dari kelumpuhan saraf

http://www.nebraskamed.com/Health-Library/774/Bells-Palsy

Page 24: Multiple Sclerosis (MS)

Gambaran Klinis

sakit pada sekitar telinga pada satu sisi

kelumpuhan mendadak otot-otot wajah

drooling

Keterlibatan saraf chorda tympani hilangnya rasa persepsi pada dua pertiga

anterior lidah dan mengurangi sekresi saliva

Page 25: Multiple Sclerosis (MS)

Perawatan

• Kortikosteroid sistemik• Steroid + obat antiherpetic (acyclovir)

menurunkan tingkat keparahan dan lamanya paralysis

• Operasi plastik pada wajah dan penciptaan suatu anastomosis antara saraf wajah dan hypoglossal mengembalikan sebagian fungsi dan meningkatkan penampilan pasien dengan kerusakan permanen

Page 26: Multiple Sclerosis (MS)

GUILLAIN-BARRÉ SYNDROME

Page 27: Multiple Sclerosis (MS)

Pendahuluan• Idiopatik polineuropathy akut• Sering terjadi 1 sampai 3 minggu

(dan kadang-kadang sampai 8 minggu) setelah terjadinya infeksi akut

• Sering diikuti penyakit pernapasan atau pencernaan

• Diikuti pula oleh infeksi tertentu (seperti dengan Cytomegalovirus, Epstein-Barr virus, Enterovirus, Campylobacter jejuni, atau Mycoplasma) dan sesudah imunisasi http://biologipedia.blogspot.com/

2011/08/guillain-barre-syndrome.html

Page 28: Multiple Sclerosis (MS)

Gejala Klinisdimula

i denga

n gejala nyeri atau

parestesia dari

tungkai

bawah

gangguan menelan atau parestesia dari

mulut

kelemahan, yang melibatkan perut, dada, dan otot

ekstremitas atas

dysarthria,

disfagia dan diplopia bisa

terjadi pada kasus yang parah

Page 29: Multiple Sclerosis (MS)

Perawatan

• Pasien yang diduga mengidap GBS di haruskanmelakukan test:1. Darah lengkap2. Lumbar Puncture3. EMG (electromvogram)

• GAMAMUNE (imuno globuline) intravena (IV)

Page 30: Multiple Sclerosis (MS)

MYASTHENIA GRAVIS

Page 31: Multiple Sclerosis (MS)

Pendahuluan

• Kelemahan otot progresif dan terjadinya gangguan pada sambungan neuromuskuler

• Lebih sering terjadi pada wanita

• Dekade ketiga dan keempat

http://cariobat.wordpress.com/2010/03/18/miastenia-gravis-myasthenia-gravis-membuat-kelemahan-otot/

Page 32: Multiple Sclerosis (MS)

Gambaran Klinis

• Sering pada otot-otot mata– Kelopak mata lemah dan layu– Otot mata lemah penglihatan ganda

• Ptosis, diplopia, kesulitan dalam mengunyah atau menelan, kesulitan pernapasan, kelemahan tungkai, atau beberapa kombinasi

Page 33: Multiple Sclerosis (MS)

Perawatan

• Antikolinesterasi(neostigmine dan pyridostigmine bromida)

• Penggunaan jangka panjang cortico-steroid dan imunosupresif

Page 34: Multiple Sclerosis (MS)

Pertimbangan Kesehatan Mulut

• Edema pada lidah sulit makan• Otot-otot pengunyahan lemah sulit mengunyah• Seorang pasien yang harus menutupkan

rahangnya sendiri dengan tangan untuk menutup mulutnya

• Dokter gigi harus menghindari obat-obatan yang dapat mempengaruhi neuromuscular junction, seperti narkotika, obat penenang, dan barbiturat

Page 35: Multiple Sclerosis (MS)

MUSCULAR DYSTROPHY

Page 37: Multiple Sclerosis (MS)

Klasifikasi

• Duchenne’s Muscular Dystrophy• Becker’s Muscular Dystrophy• Facioscapulohumeral Dystrophy• Limb-girdle Dystrophy• Oculopharyngeal Muscular Dystrophy• Myotonic Dystrophy

Page 38: Multiple Sclerosis (MS)

Pertimbangan Kesehatan Mulut

• atrofi otot-otot sternomastoideus, dengan kesulitan memutar kepala

• macroglossia, open bite anterior, dan kadang-kadang TMJ disorders

• Otot-otot ekspresi pada wajah dan pengunyahan kesulitan dalam mengunyah atau mengerucutkan bibir

Page 39: Multiple Sclerosis (MS)

EPILEPSI

Page 40: Multiple Sclerosis (MS)

Pendahuluan

• gangguan fungsi otak secara intermitten kejang-kejang (seizure) berulang kali

• jika ada kesalahan dalam pengiriman atau penerimaan pesan yang disebabkan oleh lepasnya muatan listrik abnormal atau berlebihan sel saraf, beberapa atau bahkan seluruh fungsi otak akan berhenti untuk sementara

• Etiologi : kerusakan otak dalam proses kelahiran, luka kepala, stroke, tumor otak, alkohol

Page 41: Multiple Sclerosis (MS)

Klasifikasi

• Absence Seizures• Atypical Absence Seizures• Myoclonic Epilepsy• Atonic Seizures• Tonic Seizures• Clonic Seizures• Simple Partial Seizures• Complex Partial Seizures• Secondarily Generalized Seizures

Page 42: Multiple Sclerosis (MS)

Manifestasi Rongga Mulut

• Gigitan bilateral pada bibir atas

• Cedera pada lidah

• Gingival enlargement (phenitonin)

http://www.sciencephoto.com/media/263540/enlarge

Page 43: Multiple Sclerosis (MS)

Perawatan

• Obat-obatan, anticonvulsant; carbamazepine, phenytoin, valproic acid dengan phenobarbital atau primidone, gabapentin, topiramate,dan lamotrigine

• Operasi• Diet ketogenik, pola makan tinggi lemak dan

rendah karbohidrat

Page 44: Multiple Sclerosis (MS)

GERIATRIC

Page 45: Multiple Sclerosis (MS)

Hubungan Usia dengan Perubahan Kesehatan Mulut

• Mukosa oral – epitel yang menipis, retepeg

yang kurang menonjol, proliferasi sel menurun, hilangnya submukosa elastin dan lemak, dan peningkatan jaringan ikat fibrosa dengan perubahan degeneratif kolagen

• Pertumbuhan gigi– hanya 30% dari orang dewasa

berusia ≥ 65 tahun mengalami edentulous perawatan gigi yang baik

http://www.aafp.org/afp/2008/1001/p845.html

Page 46: Multiple Sclerosis (MS)

• Jaringan periodontium– resesi gingival dan hilangnya

perlekatan periodontal dan tulang alveolar

• Kelenjar saliva– Xerostomia, disfungsi

kelenjar saliva candidiasis bibir pecah-pecah

• Disfungsi Indera Penciuman dan Indera Pengecap

• Gangguan Menelan– dysfagia

http://www.aafp.org/afp/2008/1001/p845.html

Page 47: Multiple Sclerosis (MS)

Keadaan Umum Oral pada Orang Lanjut Usia

• Penyakit mukosa oral– mis. : oral cancer (hilangkan

faktor pencetus, spt tembakau dan alkohol)

• Kerusakan gigi– karies oral hygiene (cara

menyikat gigi dan flossing)

• Penggunaan gigi tiruan– hiperplasia pd jaringan di

bawah atau sekeliling GTL, perubahan jaringan rongga muluthttp://www.aafp.org/afp/2008/1001/p845.html

Page 48: Multiple Sclerosis (MS)

Pencegahan dan Perawatan

• Pembedahan– Perawatan kasus lingir

datar vestibuloplasty, pendalaman sulkus lingual

• Implant denture