motivasi sebagai karakteristik pebelajar rev.1

28
MOTIVASI SEBAGAI KARAKTERISTIK PEBELAJAR MAKALAH Untuk memenuhi tugas matakuliah Karakteristik Pebelajar yang dibina oleh Bapak Dr. Agus Wedi, M.Pd Oleh Kelompok 03 1. Mohammad Irfaul Huda (100121403780) 2. Hafit Rizqi Octarifani (100121404091) 3. Bethy Wulansari (100121404093) 4. Anggraeni Widasworo (100121403774) 5. Rifki A’zhom M. (100121403772) 6. Anang Nugroho (100121403847) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN April 2011

Upload: mohammad-irfaul-huda

Post on 03-Jul-2015

328 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

MOTIVASI SEBAGAI KARAKTERISTIK PEBELAJAR

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas matakuliah

Karakteristik Pebelajar

yang dibina oleh Bapak Dr. Agus Wedi, M.Pd

Oleh

Kelompok 03

1. Mohammad Irfaul Huda (100121403780)

2. Hafit Rizqi Octarifani (100121404091)

3. Bethy Wulansari (100121404093)

4. Anggraeni Widasworo (100121403774)

5. Rifki A’zhom M. (100121403772)

6. Anang Nugroho (100121403847)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

April 2011

Page 2: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah memberi taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dengan ini, penulisan

makalah ini penulis beri judul : “MOTIVASI SEBAGI KARAKTERISTIK

PEBELAJAR”

Dalam penulisan makalah ini tidak lupa penulis menyampaikan banyak

terima kasih atas bimbingannya serta saran-saran yang sangat besar nilainya bagi

penulis. Antara lain kepada yang terhormat :

1. Dr. Agus Wedi, M.Pd beliau selaku dosen pembimbing mata kuliah

karakteristik pebelajar,

2. Segenap sahabat yang memberi kritik dan saran dalam penulisan makalah

ini,

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa hasil dari pembahasan makalah ini

masih banyak kesalahan serta kekurangannya, oleh karena itu kritik maupun saran

yang membangun dari pembaca selalu penulis harapkan.

Semoga apa yang penulis sampaikan didalam makalah ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Malang, April 2011

Penulis

Page 3: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2

1.3 Tujuan Pembahasan ........ ……………………....…….................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3

2.1 Pengertian Motivasi ........................................................................ 3

2.2 Jenis-jenis Motivasi ........................................................................ 5

2.3 Pengertian Motivasi Berprestasi ..................................................... 7

2.4 Upaya-upaya Untuk Memotivasi Siswa Agar Belajar ................... 9

2.5 Unsur-unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa .......... 11

2.6 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa .................................. 13

2.7 Hasil Kajian Empirik Mengenai Motivasi...................................... 14

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 18

3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 18

3.2 Saran ............................................................................................... 18

DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................... 19

Page 4: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

iii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ANGKET MOTIVASI BELAJAR ............................................... 20

Lampiran 2 ANGKET MOTIVASI BERPRESTASI ...................................... 22

Page 5: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai salah satu komponen pembelajaran yang terpenting, motivasi juga

merupakan salah satu yang paling sulit untuk diukur. Apa yang membuat

siswa ingin belajar yaitu kesediaan mengerahkan upaya untuk belajar adalah

produk dari banyak faktor, yang berkisar dari kepribadian dan kemampuan

guru hingga karakteristik tugas pembelajaran tertentu, insentif untuk belajar,

suasana dan perilaku guru. Pekerjaan pendidik bukanlah meningkatkan

motivasi pada dirinya, melainkan menemukan, menyalakan, dan

mempertahankan motivasi siswa untuk belajar, dan untuk terlibat ke dalam

kegiatan yang menghasilkan pembelajaran. Motivasi bukan hanya berperan

penting dalam mengupayakan siswa terlibat ke dalam kegiatan akademis.

Motivasi juga berperan penting dalam menentukan seberapa banyak akan

dipelajari siswa dari kegiatan yang mereka lakukan atau informasi yang

dihadapkan pada mereka. (Slavin, 2009:105-106).

Motivasi untuk melakukan sesuatu dapat terjadi dalam banyak cara.

Motivasi dapat merupakan karakter kepribadian seseorang dimana orang

tersebut mempunyai minat yang abadi dan stabil untuk berpartisipasi ke

dalam kategori kegiatan yang luas. Juga merupakan dorongan yang berasal

dari sumber di luar tugas.

Motivasi merupakan suatu penggerak dari dalam hati seseorang untuk

melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan

sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari

kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk

tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah

mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.

Page 6: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

2

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Motivasi ?

2. Apa saja jenis-jenis motivasi?

3. Apakah pengertian Motivasi Berprestasi ?

4. Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk memotivasi siswa agar belajar?

5. Bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar siswa?

6. Unsur apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar siswa?

7. Bagaimana hasil kajian empirik mengenai motivasi ?

1.3 Tujuan Pembahasan

Makalah ini dimaksudkan untuk membahas Motivasi sebagai karakteristik

pebelajar, dengan tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengertian dari Motivasi

2. Mengetahui jenis-jenis motivasi

3. Mengetahui pengertisn dari Motivasi Berprestasi

4. Mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk memotivasi siswa agar

belajar

5. Mengetahui cara meningkatkan motivasi belajar siswa

6. Mengetahui unsur yang mempengaruhi motivasi belajar siswa

7. Mengetahui hasil kajian empirik mengenai motivasi

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa, calon

tenaga pebelajar dan pebelajar dalam mengikuti perkembangan dan ilmu

pengetahuan yang berkaitan dengan Motivasi sebagai karakteristik pebelajar.

Page 7: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi

Dalam melakukan suatu hal baik pekerjaan ataupun tindakan, pasti ada

alasan ataupun dorongan untuk melakukannya. Dorongan tersebut bisa berasal

dari dalam diri sendiri ataupun berasal dari orang lain. Dorongan untuk

melakukan suatu tindakan tadi lebih dikenal dengan istilah motivasi. Para ahli

psikologi memiliki pandangan yang berbeda mengenai motivasi, walaupun

pada dasarnya memiliki pengertian yang sama.

Beberapa pengertian motivasi menurut para ahli. Menurut Hakim dalam

Supartini (2008) Motivasi didefinisikan sebagai suatu dorongan kehendak yang

menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan

tertentu. Menurut Slavin (2009) Motivasi adalah proses internal yang

mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu.

Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (1994) Motivasi dipandang sebagai

dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia,

masuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan,

harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran dan insentif.

Jadi, dari beberapa pengertian motivasi diatas dapat diambil kesimpulan.

Motivasi adalah proses internal, dorongan, penggerak seseorang untuk

melakukan suatu perbuatan dan mempertahankan perilakunya dari waktu ke

waktu yang dapat dipicu oleh rangsangan dari dalam ataupun dari luar untuk

mencapai tujuan tertentu.

Teori motivasi menurut Maslow dalam Slavin (2009) yang berupaya

menjelaskan mengapa orang termotivasi melakukan apa yang mereka

lakukan. Teori-teori dalam pandangan secara umum tersebut yaitu :

Page 8: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

4

1. Motivasi dan teori pembelajaran perilaku

Konsep ini berkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku yang

telah diperkuat pada masa lalu mempunyai kemungkinan yang lebih

besar diulangi daripada perilaku yang belum diperkuat atau yang

telah dihukum. Ahli teori perilaku terfokus pada sejauh mana siswa

belajar menyelesaikan pekerjaan sekolah untuk memperoleh hasil

yang diinginkan.

2. Motivsi dan kebutuhan manusia

Orang harus memuaskan kebutuhan tingkat yang lebih rendah

(kekurangan) mereka sebelum mereka nanti termotivasi untuk

mencoba memuaskan kebutuhan tingkat yang lebih tinggi

(pertumbuhan) mereka. Kebutuhan tertinggi didefinisikan sebagai

keinginan untuk menjadi apa saja yang sanggup dicapai seseorang.

3. Motivasi dan teori atribusi

Teori ini terfokus pada bagaimana orang menjelaskan penyebab

keberhasilan dan kegagalan mereka sendiri. Atribusi untuk

Keberhasilan dan Kegagalan, teori atribusi terutama berkaitan

dengan empat penjelasan atas keberhasilan dan kegagalan dalam

situasi pencapaian: kemampuan, upaya, kesulitan tugas, dan

keberuntungan.

Implikasi atribusi dan daya hasil pribadi terhadap pendidikan.

Dalam teori atribusi ini memiliki peran penting dalam membantu

guru memahami cara siswa dapat menafsirkan dan menggunakan

umpan balik tentang kinerja akademis mereka dan dalam

mengusulkan kepada guru cara memberikan umpan balik yang

mempunyai nilai motivasi terbesar.

Page 9: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

5

4. Motivasi dan pembelajaran mandiri

Merujuk pada pembelajaran yang berasal dari pemikiran dan

perilaku yang dihasilkan sendiri oleh siswa yang secara sistematis

diarahkan ke sasaran pembelajaran mereka.

Pembelajaran ini berkaitan erat dengan sasaran siswa. Siswa yang

sangat termotivasi untuk mempelajari sesuatu mempunyai

kemungkinan yang lebih besar daripada siswa lain yang dengan

sadar merencanakan pembelajaran mereka, melakukan rencana

pembelajaran, dan mengingat informasi yang mereka peroleh.

5. Motivasi dan teori pengharapan

Teori motivasi yang didasarkan pada keyakinan bahwa upaya

orang untuk berhasil bergantung pada harapan mereka terhadap

imbalan. Adanya model pengharapan model harapan valensi dimana

teori ini yang menghubungkan probabilitas dan nilai insentif

keberhasilan dengan motivasi.

Implikasi Teori Pengharapan bagi Pendidikan, implikasi ini ialah

pandangan akal sehat bahwa tugas siswa seharusnya tidak terlalu

mudah atau tidak terlalu sulit. Keberhasilan harus berada dalam

jangkauan, tetapi bukan jangkauan yang mudah, semua siswa.

2.2 Jenis-jenis Motivasi

Secara umum, motivasi dibedakan menjadi dua jenis. Yaitu motivasi

intrinsik atau motivasi yang berasal dari dalam diri setiap individu dan

motivasi ekstrinsik atau motivasi yang berasal dari luar diri setiap individu.

Dibawah ini akan dijelaskan sedikit tentang jenis-jenis motivasi tersebut. :

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam

individu. Artinya, seseorang melakukan tindakan atau perilaku tidak berasal

dari motif-motif atau dorongan-dorongan yang berasal dari luar diri.

Page 10: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

6

Motivasi intrinsik seperti tantangan, rasa berprestasi, keyakinan, keimanan,

rasa tanggung jawab, minat aktualisasi diri dan lain-lain yang murni berasal

dari diri setiap individu.

Menurut Vallerand, dkk., secara garis besar, ada 3 tipe motivasi intrinsik.

1. Motivasi Intrinsik untuk Tahu.

Dalam motivasi untuk tahu ini, seseorang melibatkan diri dalam

sebuah aktivitas karena kesenangan untuk belajar. Dalam konteks

olahraga, motivasi ini penting dalam proses latihan. Para pemain harus

mempunyai motivasi intrinsik jenis ini untuk memastikan bahwa mereka

selalu terlibat dalam proses latihan dengan baik. Untuk selalu menggugah

motivasi ini, para pelatih juga harus selalu kreatif menciptakan metode

latihan yang selalu memberi sesuatu yang baru kepada para pemain. Jika

pelatih gagal memberi sesuatu yang baru, mungkin motivasi yang sudah

dimiliki oleh para pemain akan luntur perlahan-lahan.

2. Motivasi Intrinsik yang berkaitan dengan pencapaian.

Manusia selalu mempunyai naluri untuk mencapai sesuatu. Bahkan

secara ekstrem, orang yang sudah kaya raya pun tidak pernah berhenti

untuk mengeruk harta. Ini membuktikan bahwa setiap manusia

mempunyai keinginan untuk mencapai sesuatu. Dalam konteks olahraga,

atlet sebenarnya juga mempunyai hal serupa. Motivasi intrinsik tipe ini

seseorang melakukan aktivitas karena terdorong oleh kesenangan

mencoba untuk melampaui dirinya sendiri. Artinya ada keinginan untuk

lebih dan lebih. Seorang pelatih bisa menciptakan hal ini dengan selalu

membawa unsur kompetisi dalam proses latihan. Para pemain juga harus

selalu mengikuti kompetisi yang kompetitif dengan jenjang yang selalu

meningkat. Selain untuk mengevaluasi kemampuan, tapi juga agar

mereka selalu terfasilitasi untuk melewati pencapaian yang sudah pernah

diperoleh.

Page 11: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

7

3. Motivasi Intrinsik untuk merasakan stimulasi.

Jenis ini mendorong seseorang untuk terlibat dalam sebuah

aktivitas dalam rangka merasakan kenikmatan yang sensasional. Para

atlet panjat tebing, pendaki gunung dan sebagainya adalah contoh orang-

orang yang selalu ingin merasakan pengalaman yang sensasional ini.

Untuk atlet lain, barangkali dengan mendapat pencapaian tertinggi, maka

pengalaman sensasional ini akan tercapai. Bayangkan jika seseorang

berhasil mendapatkan medali emas olimpiade, pasti luar biasa. Untuk

itulah, para atlet harus selalu dirangsang untuk selalu mengeset

sasarannya setinggi mungkin.

b. Motivasi Ekstrinsik

Dalam teori Higiene-Motivator, Herzberg menyatakan bahwa

ternyata yang mengarahkan perilaku kita bukan hanya motivasi intrinsik,

tapi juga motivasi ekstrinsik (higiene). Sedangkan motivasi ekstrinsik

bersumber dari kondisi di luar individu seperti upah, jaminan kerja, status,

pergaulan, hubungan atasan dan bawahan, uang dan sebagainya.

Motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang,

yang ada di luar perbuatan yang dilakukannya. Orang berbuat sesuatu,

karena dorongan dari luar seperti adanya hadiah, menghindari hukuman

(Dimyati dan Mudjiono, 1994:84).

Motivasi ekstrinsik merupakan faktor yang membuat orang tidak

puas dan memiliki kontinum dari ketidakpuasan rendah kepada

ketidakpuasan tinggi. Artinya pemenuhan kebutuhan ini akan semakin

menambah kepuasan dalam hidup.

2.3 Pengertian Dari Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi adalah daya dorong yang terdapat dalam diri

seseorang sehingga orang tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu tindakan

/ kegiatan dengan baik dan berhasil dengan predikat unggul (excellent).

Dorongan tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau berasal dari luar

Page 12: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

8

dirinya. Motivasi berprestasi merupakan konsep personal yang inheren yang

merupakan faktor pendorong untuk meraih atau mencapai sesuatu yang

diinginkannya agar meraih kesuksesan. Untuk mencapai kesuksesan

tersebut setiap orang mempunyai hambatan-hambatan yang berbeda, dan

dengan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, diharapkan hambatan-

hambatan tersebut akan dapat diatasi dan kesuksesan yang dinginkan dapat

diraih.

Dengan memiliki motivasi berprestasi maka akan muncul kesadaran

bahwa dorongan untuk selalu mencapai kesuksesan (perilaku produktif dan

selalu memperhatikan kualitas) dapat menjadi sikap dan perilaku permanen

pada diri individu. Motivasi berprestasi akan dapat mendobrak building block

ketahanan individu dalam menghadapi tantangan hidup sehingga mencapai

kesuksesan. Orang-orang yang berprestasi (berhasil dengan predikat unggul)

mempunyai profil / karakteristik antara lain:

1. Pada umumnya menghindari tujuan prestasi yang mudah dan sulit, mereka

sebenamya lebih memilih tujuan yang moderat yang menurut mereka akan

dapat diwujudkan atau diraih

2. Lebih menyukai umpan balik langsung dan dapat diandalkan mengenai

bagaimana mereka berprestasi

3. Menyukai tanggung jawab pada pemecahan masalah.

Orang-orang yang memiliki profil / karakteristik sebagaimana tersebut

diatas tidak terlalu peduli atau menghiraukan orang lain. Baginya yang panting

adalah bagaimana caranya ia dapat mencapai suatu prestasi dengan predikat

unggul dibandingkan dengan yang lain. Keinginan untuk memperoleh atau

mencapai sesuatu yang lebih baik dari yang lain adalah merupakan kebutuhan

yang harus dipenuhi, sehingga ia akan terdorong untuk memenuhi apa yang

menjadi kebutuhannya tersebut. Kerangka berpikir orang-orang yang

mempunyai motivasi berprestasi tinggi adalah bagaimana usaha / perjuangan

yang dilakukan untuk menghasilkan suatu prestasi yang unggul.

Page 13: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

9

2.4 Upaya-upaya Untuk Memotivasi Siswa Agar Belajar

Motivasi belajar memegeng peranan penting dalam memberikan gairah,

semangat dan rasa tenang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi

tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar.

Siswa yang mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit pula kesalahan dalam

belajarnya (Palardi dalam Ali Imron)

Menurut Brown dalam Slavin (1981) ada delapan ciri siswa yang

memiliki motivasi belajar yang tinggi dilihat dari proses belajar dan mengajar

di kelas. Yaitu ;

a. Tertarik pada guru artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh.

b. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan.

c. Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya,

terutama pada guru.

d. Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas.

e. Ingin identitas dirinya diakui orang lain.

f. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri.

g. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali, dan

h. Selalu terkontrol oleh lingkungannya.

Menurut Imron (1995), ada delapan upaya yang dapat ditempuh untuk

memotivasi siswa agar belajar. Yaitu;

a. Kenalkan siswa pada kemampuan yang ada pada dirinya sendiri. Dengan

mengenal kemampuan pada dirinya, siswa akan tahu kelebihan dan

kekurangannya. Dengan mengetahui kelebihan dirinya, ia akan mengukuhkan

dan memperkuat kelebihan tersebut. Dengan mengetahui kekurangan yang

ada pada dirinya, siswa akan berusaha menyempurnakannya melalui aktivitas

belajar. Disini siswa akan timbul motivasi belajarnya.

Page 14: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

10

b. Bantulah siswa untuk merumuskan tujuan belajarnya. Sebab, dengan

terumuskan tujuan belajar ini, siswa akan mendapatkan jalan yang jelas dalam

melaksanakan aktivitas belajar. Siswa juga akan mempunyai target-target

belajar, dan ia berusaha untuk mencapainya.

c. Tunjukkan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas yang dapat

mengarahkan bagi pencapaian tujuan belajar. Dengan ditunjukkan aktivitas-

aktivitas yang dapat mencapai tujuan, siswa tersebut tidak melakukan

aktivitas lain yang tidak ada kaitannya dengan pencapaian tujuan dan target

belajar. Dengan cara demikian, waktu dan tenaga siswa dapat efektif dan

efisien dipergunakan mencapai target belajarnya.

d. Kenalkan siswa dengan hal-hal baru. Sebab, hal-hal yang baru ini dapat

“menghidupkan kembali” hasrat/rasa ingin tahu siswa. Adanya rasa ingin tahu

yang demikian besar, menimbulkan gairah bagi siswa untuk beraktivitas

belajar.

e. Buatlah variasi-variasi dalam kegiatan belajar mengajar, supaya siswa tidak

bosan. Sebab, kebosanan yang ada pada diri siswa, termasuk dalam aktivitas

belajar. Hanya akan memperlemah motivasi saja.

f. Berikan tugas-tugas yang menantang kepada siswa. Dengan adanya

tantangan untuk memecahkan masalah, siswa akan terus beraktivitas belajar

sampai masalahnya terpecahkan.

g. Adakan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa.

Sebab, evaluasi yang dilakukan terhadap keberhasilan belajar siswa ini, akan

mendorong siswa untuk belajar, karena ia ingin dikatakan berhasil belajarnya.

h. Berikan umpan balik terhadap tugas-tugas yang diberikan dan evaluasi

yang telah dilakukan. Dengan adanya umpan balik, siswa akan mengetahui

mana aktivitas belajar yang benar dan mana yang kurang benar. Mana

pekerjaan yang sesuai dan mana pekerjaan yang kurang sesuai.

Page 15: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

11

2.5 Unsur-unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa.

Menurut Imron (1995) ada beberapa unsur yang mempengaruhi

motivasi belajar siswa. Unsur-unsur tersebut adalah :

a. Cita-cita atau aspirasi pebelajar

Setiap manusia senantiasa mempunyai cita-cita atau aspirasi tertentu

dalam hidupnya, termasuk pebelajar. Cita-cita atau aspirasi ini senantiasa ia

kejar dan ia perjuangkan. Apapun masalah yang akan menghadang, ia akan

terus tetap memperjuangkannya. Seseorang akan tetap berusaha semaksimal

mungkin karna hal tersebut berkaitan erat dengan cita-cita dan aspirasinya.

Oleh karena itu, cita-cita dan aspirasi sangat mempengaruhi terhadap

motivasi belajar seseorang.

b. Kemampuan Pebelajar

Kemampuan manusia satu dengan yang lain tidaklah sama. Oleh

karena itu, kemampuan pebelajar ini haruslah diperhatikan dalam proses

belajar pembelajaran. Kemampuan pebelajar erat hubungannya dan bahkan

mempengaruhi motivasi belajar pebelajar. Bisa terjadi, seseorang menjadi

rendah motivasi belajarnya terhadap bidang tertentu oleh karena yang

bersangkutan rendah kemampuannya dibidang tersebut.

c. Kondisi Pebelajar

Kondisi pebelajar dapat dibedakan atas kondisi fisiknya dan kondisi

psikologisnya. Dua macam kondisi ini, fisik dan psikologis, umumnya saling

mempengaruhi satu sama lain. Jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang

sehat dalam kebalikannya juga berlaku kebalikannya. Jika seseorang kondisi

psikologisnya tidak sehat, bisa berpengaruh juga terhadap ketahanan dan

kesehatan fisiknya. Jelaslah bahwa, kondisi pebelajar, baik yang bersifat fisik

maupun psikis, sama-sama berpengaruh terhadap motivasi belajarnya.

Page 16: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

12

d. Kondisi lingkungan belajar

Selain faktor individu, yang mempengaruhi motivasi siswa adalah

faktor lingkungan, terlebih lingkungan belajar. Lingkunan belajar ini meliputi

lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik adalah tempat

dimana pebelajar itu belajar. Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan

sosial adalah suatu lingkungan seseorang yang ada kaitannya dengan orang

lain. Baik lingkungan belajar maupun lingkungan sosial sangat

mempengaruhi motivasi belajar seseorang.

e. Unsur-unsur dinamis belajar/pembelajaran

Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran turut mempengaruhi

motivasi belajar pebelajar. Unsur-unsur dinamis tersebut adalah :

1. Motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar.

2. Bahan belajar dan upaya penyediaannya.

3. Alat bantu belajar dan upaya untuk penyediaannya.

4. Suasana belajar dan upaya pengembangannya.

5. Kondisi subyek belajar dan upaya penyiapan dan peneguhannya.

Oleh karena itu, unsur-unsur dinamis tersebut patut untuk

diperhatikan agar motivasi belajar pebelajar menjadi tinggi. Tingginya

motivasi belajar, berimplikasi bagi maksimalnya perolehan belajar pebelajar.

f. Upaya guru dalam membelajarkan pebelajar.

Upaya guru dalam membelajarkan pebelajar juga berpengaruh

terhadap motivasi belajar. Guru yang tinggi gairahnya dalam membelajarkan

pebelajar, menjadikan pebelajar juga bergairah untuk belajar. Guru yang

sungguh-sungguh dalam membelajarkan pebelajar menjadikan tingginya

motivasi belajar pebelajar. Pada guru yang demikian, umumnya

mempersiapkan diri dengan matang dan senantiasa memberikan yang terbaru

dan terbaik kepada pebelajar.

Page 17: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

13

2.6 Cara meningkatkan motivasi belajar siswa.

Motivasi belajar senantiasa bergelombang. Adakalanya bergerak naik dan

ada kalnya bergerak turun. Tidak jarang, motivasi belajar hanya mendatar saja.

Oleh karena demikian “watak” motivasi tersebut, maka diperlukan upaya untuk

meningkatkannya. Dengan demikian, motivasi belajar yang dipunyai oleh

pebelajar bisa cenderung naikdan atau minimal menetap.

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru guna meningkatkan

motivasi belajar pebelajar, yaitu :

1. Mengoptimalkan Penerapan Prinsip-prinsip Belajar

Ada dua cara dalam mengoptimalkan penerapan prinsip belajar.

Pertama, menyusun strategi-strategi sehingga prinsip-prinsip tersebut

dapat terterapkan secara optimal. Strategi disini, dapat digali dari

pandangan-pandangan dan temuan-temuan teoritik dan dapat pula digali

dari kiat guru sendiri. Temuan-temuan ahli psikologi pendidikan dan

temuan-temuan ahli pengajaran patut digali hingga dapat dimanfaatkan

untuk mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar.

Kedua, menjauhkan konstrain-konstrain (kendala-kendala) yang

ditemui dalam mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar. Kendala

demikian ini patut dijauhkan, agar tidak mengganggu penerapan prinsip-

prinsip belajar.

2. Menerapkan unsur-unsur dinamis belajar/pembelajaran.

Cara untuk mengoptimalkan unsur-unsur dalam belajar/pembelajaran.

Pertama, menyediakan secara kreatif berbagai unsur belajar pembelajaran

tersebut dalam setting belajar pembelajaran. Penyediaan secara kreatif ini

perlu dilakukan, Karena umumnya ketika tidak ada guru hanya menerima

kondisi tersebut apa adanya.

Kedua, memanfaatkan sumber-sumber di luar sekolah sehingga

keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh sekolah dapat ditanggulangi.

Page 18: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

14

Hal demikian dapat ditanggulangi dengan banyak mengadakan kerja sama

dengan sejumlah lembaga di luar sekolah bahkan di luar dunia pendidikan.

3. Mengoptimalkan pemanfaatan pengalaman/kemampuan yang telah

dimiliki dalam belajar.

Setiap pebelajar mempunyai kemampuan dan pengalaman –

pengalaman tertentu yang berbeda antara satu dengan yang lain.

Kemampuan dan pengalaman yang berbeda demikian ini hendaknya tidak

justru menjadi konstrain dalam aktivitas belajarnya.

Kemampuan/pengalaman masa lalu ini bias didapatkan pebelajar melalui

aktivitas belajar. Dan bias juga didapatkan pebelajar melalui aktivitas lain

atau aktivitas non belajar.

4. Mengembangkan cita-cita/aspirasi dalam belajar

Cita-cita adalah sesuatu yang dikejar oleh seseorang. Kegiatan-

kegiatan seseorang, utamanya kegiatan belajar, lebih banyak teraksentuasi

pada pengejaran dan atau pencapaian cita cita atau aspirasi tersebut. Maka

dari itu, cita-cita atau aspirasi tersebut harus senantiasa dikembangkan

dalam pembelajaran.

2.7 Hasil Kajian Empirik Mengenai Motivasi .

1. Pengaruh hubungan motivasi dengan hasil belajar siswa

Untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan hasil belajar, kami

mengambil penelitian yang dilakukan oleh Supartini (2008) dari STKIP

Jakarta. Dari penelitian yang dilakukan pada Siswa Di SMK Al-Hidayah I

Jakarta dapat diperoleh data sebagai berikut.

a. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Variabel X (Motivasi Belajar Siswa)

Berdasarkan pada hasil angket yang disampaikan kepada 35 orang

responden (sampel penelitian) dengan melakukan tabulasi data maka

Page 19: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

15

diperoleh skor tertinggi = 92, skor terendah = 74, nilai rata-rata = 83,4,

varians = 47,966 dan standar deviasi = 6,9.

2. Variabel Y (Hasil Belajar Siswa)

Untuk variabel Y diperoleh skor tertinggi = 7,4, skor terendah =

5,3, nilai rata-rata = 6,4857, varians = 0,313 dan standar deviasi =

0,559.

b. Pengujian Persyaratan Statistik

Dari hasil perhitungan korelasi X dengan Y, diperoleh r = 0,48 dan

selanjutnya dilakukan pengujian keberartian koefisien korelasi, dimana t

hitung lebih besar dari pada t tabel (t hitung = 3,1 dan t tabel = 1,684).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa di SMK Al-

Hidayah I Jakarta. Artinya, jika siswa termotivasi belajar maka akan dapat

meningkatkan hasil belajarnya. Dan dalam hasil perhitungan koefisien

determinasi diperoleh nilai KD = 23%. Dengan demikian besarnya

pengaruh motivasi belajar terhadap peningkatan hasil belajar siswa adalah

siswa adalah 23%. Akan tetapi masih ada faktor-faktor lain sebesar 100%

- 23% = 77% yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut.

c. Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan, maka hasil penelitian dapat

diinterpretasikan bahwa pemberian motivasi mempengaruhi prestasi

belajar, semakin tinggi pemberian motivasi kepada siswa maka semakin

tinggi pula tingkat prestasi belajarnya, sebaliknya semakin rendah

pemberian motivasi maka semakin rendah pula tingkat prestasi

belajarnya.

Dan dari penelitian tersebut, dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut. “Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana hubungan

motivasi belajar dengan hasil belajar siswa di SMK Al-Hidayah 1

Jakarta, dimana berdasarkan pada analisis data yang diperoleh ditarik

Page 20: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

16

kesimpulan sebagai berikut: Motivasi belajar berperan signifikan dalam

meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan hasil pengujian hipotesis

di mana thitung lebih besar dari pada tabel (thitung = 3,1 dan ttabel =

1,684). Dalam perhitungan koefisien determinasi diperoleh nilai KD =

23% yang artinya : Besar pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar

siswa adalah 23%. Dan yang 100% - 23% = 77% hasil belajar siswa dapat

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. “

2. Hasil kajian empirik mengenai motivasi berprestasi

Untuk mengetahui hasil kajian empirik mengenai motivasi berprestasi,

kami mengambil penelitian yang dilakukan oleh Subiyantoro (2009) jurusan

Bimbingan Konseling dan Psikologi (BKP), program studi Bimbingan

Konseling (BK) dari Universitas Negeri Malang. Penelitian tersebut kami

gunakan untuk mengetahui tingkat motivasi berprestasi Siswa SMAN 3

Malang kelas akselerasi. Dari penelitian yang dilakukan pada Siswa SMAN

3 Malang dengan judul “Hubungan antara kecemasan terhadap tes dan

motivasi berprestasi pada siswa kelas akselerasi SMA Negeri 3 Malang”

dapat diperoleh data sebagai berikut (untuk Instrument ada di Lampiran).

Hasil analisis deskriptif terhadap skor motivasi berprestasi didapatkan

nilai rata-rata (mean) di 34 siswa kelas akselerasi SMA Negeri 3 Malang

adalah sebesar 71,441. Nilai standard deviasinya adalah sebesar 10,963.

Sedangkan pengklasifikasian data motivasi berprestasi meliputi

pengklasifikasian skor subjek menjadi 3 tingkatan, yaitu tingkat tinggi,

sedang, dan rendah. Secara ringkas pengklasifikasian motivasi berprestasi

adalah sebagaimana terdapat pada table di bawah ini.

Klasifikasi

Motivasi

Rentang

Skor Interval

Frekuensi Prosentase Interpretasi

T 81 – 108 7 20,588 Sedikit

S 54 – 80 26 76,471 Cukup banyak

R 27 - 53 1 2,941 Sedikit

Jumlah 34 100 -

Page 21: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

17

Table diatas menunjukkan bahwa hasil penelitian terhadap 34 siswa

kelas akselerasi SMA Negeri 3 Malang, sedikit (20,588%) siswa kelas

akselerasi SMA Negeri 3 Malang yang memiliki motivasi berprestasi

dengan klasifikasi tinggi. Cukup banyak (76,471%) siswa kelas akselerasi

SMA Negeri 3 Malang yang memiliki motivasi berprestasi dengan

klasifikasi sedang. Dan sangat sedikit (2,941%) siswa kelas akselerasi SMA

Negeri 3 Malang yang memiliki motivasi berprestasi dengan klasifikasi

rendah.

Dari uraian deskriptif di atas, maka dapat disimpulkan bahwa secara

umum siswa kelas akselerasi SMA Negeri 3 Malang memiliki motivasi

berprestasi dengan klasifikasi sedang.

Page 22: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

18

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Motivasi adalah proses internal, dorongan, penggerak seseorang untuk

melakukan suatu perbuatan dan mempertahankan perilakunya dari waktu

ke waktu yang dapat dipicu oleh rangsangan dari dalam ataupun dari luar

untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Jenis motivasi ada dua, yaitu motivasi intrinsik (yang berasal dari dalam

diri tiap individu) dan motivasi ekstrinsik (yang berasal dari luar diri tiap

individu)

3. Motivasi berprestasi adalah daya dorong yang terdapat dalam diri

seseorang sehingga orang tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu

tindakan / kegiatan dengan baik dan berhasil dengan predikat unggul

(excellent).

4. Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi bisa berasal dari dalam diri

ataupun dari luar.

5. Motivasi belajar cenderung labil (naik-turun). Jadi, diperlukan upaya-

upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan motivasi belajar.

6. Kajian empirik mengenai motivasi dapat disimpulkan bahwa motivasi

belajar mempengaruhi hasil belajar sebesar 23%,

3.2 Saran

Sangat penting bagi pendidik untuk mengetahui pengaruh motivasi

terhadap hasil belajar siswa. Jadi, sangat disarankan pagi pendidik untuk

mempelajari mengenai motivasi secara mendalam. Dan untuk sebagai

pengantar, makalah ini juga dapat dijadikan sebagai bahan bacaan.

Page 23: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

19

DAFTAR RUJUKAN

Dimyati, dan Mudjiono.1994.Belajar Dan Pembelajaran.Jakarta : Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayan.

Djiwandono, Sri.1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Dinas Pendidikan Jakarta

Imron, Ali. 1995. Teori Belajar Pembelajaran. Malang: Penerbit IKIP Malang

Slavin, R.E.2009.Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik Jilid 2.Jakarta :

PT.Indeks.

Subiyantoro. 2009. Hubungan Antara Kecemasan Terhadap Tes dan Motivasi

Berprestasi Pada Siswa Kelas Akselerasi SMAN 3 Malang. Malang

Supartini. 2009. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Di Smk

Al – Hidayah I Jakarta Selatan . Jakarta

http://www.bbpkjakarta.org/fileartikel/MOTIVASI%20BERPRESTASI-2.doc

(diakses pada 1 Maret 2011)

http://www.rajapresentasi.com/2009/03/apa-itu-motivasi-berprestasi-achievement-

motivation/ (diakses pada 1 Maret 2011)

http://www.nitafitria.wordpress.com/2008/12/04/motivasi-berprestasi-ala-prof-dr-

david-c-mcclelland/ (diakses pada 1 Maret 2011)

Page 24: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

20

Lampiran 1

ANGKET MOTIVASI BELAJAR

Petunjuk Pengisian Angket

Isilah angket ini dengan membubuhkan tanda silang (X) pada salah satu

kotak jawaban yang tersedia. Pilihan jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut

:

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

R = Ragu-ragu

No Pernyataan SS S R TS STS

1 Sebelum mengikuti pelajaran saya selalu

mempersiapkan diri.

2

Tugas yang diberikan oleh guru sangat

diharapkan karena akan membantu saya

dalam memahami pelajaran.

3

saya paling malas mengulang pelajaran

yang sudah diajarkan di sekolah, karena

hanya membuang waktu saja.

4 saya lebih sering mempergunakan waktu

untuk belajar daripada untuk bercanda.

5 kepuasan dalam belajar bukan semata-mata

karena mendapat nilai tinggi

6

jika ada guru yang berhalangan hadir dan

tidak ada penggantinya, sebaiknya diisi

dengan diskusi.

7 saya rajin belajar dengan tujuan agar dapat

melebihi kemampuan teman-teman.

8 Jika ada guru yang berhalangan hadir,

Page 25: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

21

sebaiknya diisi / diganti oleh guru di

sekolah

9

Saya paling suka baca buku atau majalah

yang berhubungan dengan pelajaran di

sekolah.

10

seringkali saya harus bertanya pada teman

atau guru pada saat ada pelajaran yang

kurang dimengerti.

11 Arahan orang tua sangat mendorong saya

belajar lebih giat.

12 Saya sangat bersemangat jika gaya guru

dalam mengajar sangat menarik.

13

Jika salah satu mata pelajaran bernilai jelek

/ kurang, bagi saya merupakan hal yang

wajar.

14 Tujuan saya belajar adalah semata-mata

agar mendapat nilai tinggi.

15 Saya selalu mengerjakan tugas tepat waktu.

16 Saya akan selalu belajar agar nilai saya

bagus.

17

Belajar sudah merupakan kesenangan bagi

saya,karena melalui belajar pengetahuan

saya akan bertambah

18

Jika suasana di rumah tidak memungkinkan

untuk belajar, saya mencari tempat khusus

agar lebih berkonsentrasi.

19 Waktu luang yang ada digunakan untuk

bermain dengan teman sebaya.

20

Jika ada pekerjaan rumah yang kurang

dimengerti, saya selalu bertanya pada

anggota keluarga ataupun orang lain yang

lebih mengerti.

Page 26: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

22

Lampiran 2

ANGKET MOTIVASI BERPRESTASI

Petunjuk Pengisian Angket

Isilah angket ini dengan membubuhkan tanda silang (X) pada salah satu

kotak jawaban yang tersedia. Pilihan jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut

:

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

No Pertanyaan SS S TS STS

1 Sebanyak apapun tugas dari sekolah saya akan

mengerjakannya hingga selesai

2 Saya tidak akan berhenti bekerja, meskipun sudah

berhasil

3 Kadang saya kurang mampu menyelesaikan semua

tugas sekolah yang dibebankan pada saya

4 Saya kurang percaya diri dengan kemampuan saya

5 Bagi saya, memiliki cita-cita tinggi adalah penting

6 Bagi saya meraih cita-cita setinggi mungkin

merupakan angan-angan saya

7 Saya lebih menyukai tugas-tugas yang menantang

daripada tugas-tugas yang mudah

8 Saya suka mengerjakan tugas-tugas yang mudah saja

9 Saya selalu memanfaatkan waktu luang dengan

sebaik mungkin untuk mengerjakan tugas atau belajar

10 Bila ada tugas dari sekolah, sepulang sekolah saya

biasa bersantai-santai

11 Saya senang menyibukkan diri untuk belajar dengan

keras

12 Bagi saya hidup itu menyenangkan, jadi tidak perlu

Page 27: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

23

bersusah payah menjalaninya

13 Saya paling senang jika belajar kelompok dengan

teman-teman

14 Saya tidak memiliki cita-cita yang tinggi agar tidak

kecewa jika gagal meraihnya

15 Saya akan berusaha seperlunya untuk mengerjakan

semua tugas sekolah yang diberikan oleh guru

16 Saya lebih suka mengerjakan tugas secara mandiri

17 Saya kurang berminat mengerjakan tugas yang

menantang karena banyak menghabiskan pikiran,

tenaga dan waktu saya.

18 Saya memiliki banyak waktu untuk bermain, daripada

waktu untuk mengerjakan tugas atau belajar

19 Bila belajar lebih dari satu jam, saya merasa jenuh

20 Saya lebih suka belajar secara mandiri

21 Saya senang jika tugas-tugas sekolah mampu saya

kerjakan dengan baik

22 Saya yakin dapat meraih cita-cita saya setinggi-

tingginya

23 Saya lebih bersemangat bila mengerjakan tugas-tugas

yang tingkat kesulitannya cukup

24 Saya tidak suka menunda-nunda pekerjaan

25 Saya akan berusaha mengerjakan tugas dengan

kemampuan maksimal hingga larut malam

26 Saya sering bertanya pada teman bila ada pelajaran

yang tidak saya fahami

27 Saya ragu-ragu dapat meraih cita-cita saya

28 Seandainya boleh memilih saya lebih suka

mengerjakan tugas-tugas yang mudah

29 Saya mengerjakan tugas bila waktu menyerahkannya

sudah mendekati untuk segera dikumpulkan

Page 28: Motivasi Sebagai Karakteristik Pebelajar Rev.1

24

30 Saya kurang bersemangat bila mengerjakan tugas

sekolah

31 Bagi saya bertanya pada teman bila ada pelajaran

yang tidak saya pahami, menjadikan saya seperti

bodoh di hadapan teman-teman

32 Dapat meraih cita-cita setinggi mungkin, sangat

membanggakan bagi saya

33 Saya puas bila dapat mengerjakan tugas-tugas yang

tingkat kesulitannya cukup

34 Bila ada tugas, akan saya kerjakan dan selesaikan

dengan segera

35 Saya akan berusaha dengan keras tanpa lelah, guna

menjadi yang terbaik dalam segala hal

36 Saya suka berdiskusi dengan teman dalam

mengerjakan tugas