menurut richard

Upload: mardi

Post on 28-Feb-2018

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Menurut Richard

    1/17

    Menurut Richard (2005), mikroorganisme yang bekerja pada proses

    pengomposan adalah jamur, bakteri, dan actinomycetes. Pada kondisi optimal

    tumpukan kompos akan mencapai temperatur sekitar 50 sampai 65! ("20 sampai

    "50#), yang disebabkan oleh proses panas metabolisme mikroorganisme dan

    panas ini dapat menjadi indikator bah$a proses pembuatan kompos berjalan

    sempurna% &alam proses ini terjadi proses kimia$i dimana pertumbuhan

    mikroorganisme memerlukan campuran nutrien yang benar terutama campuran

    karbon dan nitrogen%

    Proses Pengomposan

    Proses pengomposan berdasarkan suhu lingkungan dapat dibagi menjadi

    empat tahap ' atau tahap mesoil, tahap ke '' atau tahap termoil, tahap ke ''' atau

    tahap pendinginan, dan tahap ke ' atau tahap pemasakan (Palmisano dan *arla+,

    "6)%

    Menurut -riatmojo (2002) pada tahap ' (tahap mesoil) yaitu masa kompos

    mendekati suhu lingkungan yaitu 20 sampai .0/!% Pada tahap ini terbentuk asam

    asam organik yang diikuti penurunan p1 sekitar 5 sampai 6% Perkembangan

    mikroorganisme menyebabkan suhu meningkat dengan cepat lebih dari .0/! dan

    mulailah tahap termoil% Populasi pergantian mikroorganisme selama proses

    pengomposan dapat dilihat pada tabel "%

    -ahap '' (tahap termoil) terjadi peningkatan suhu kompos lebih dari .0/!

    yaitu suhu antara 50 sampai 0/!% -erjadi penurunan populasi mikroorganisme

    mesoil yang akan digantikan mikroorganisme termoil% Pada tahap ini terjadi

    degradasi bahan organik menjadi lebih intensi hingga menyebabkan peningkatan

    p1 sekitar sampai (-riatmojo, 2002)% Peningkatan suhu termoil dapat dicapaibila pasokan udara dalam timbunan kompos cukup%

    -ahap ''' atau tahap pendinginan merupakan tahap stabilisasi limbah dan

    mineralisasi% 3uhu mengalami penurunan diba$ah .0/! yang menyebabkan

    akti4itas mikroorganisme termoil digantikan oleh mikroorganisme mesoil% 3uhu

    akan terus menurun hingga mendekati suhu lingkungan 0/! dan p1 akan sedikit

    turun%

    1

  • 7/25/2019 Menurut Richard

    2/17

    -ahap ' atau tahap pemasakan merupakan tahap akhir pemanasan,

    sehingga laju rekasi perubahan senya$a kimia dan isika terjadi secara lambat%

    Mikroorganisme yang berperan dalam tahap pemasakan masih bersiat anaerobik

    yang berpengaruh pada hasil ermentasi, seperti reduksi senya$a nitrogen dan

    sulur yang menghasilkan gas amoniak, asam lemak, dan hidrogen sulida

    (memproduksi bau tidak sedap pada kompos tahap pemasakan)% 3enya$a antara

    pada tahap pemasakan juga dapat mengganggu akti4itas perkecambahan benih

    dan tanaman, seperti asam asetat dan senya$a enolik (3yl4ia et al%, 2005)%

    Faktor yang Mempengaruhi Pengomposan

    Ukuran Partikel

    Menurut 3yl4ia et al% (2005), ukuran partikel berperan dalam pergerakan

    oksigen ke dalam tumpukan kompos (melalui pengaruh porositas), akses

    mikroorganisme dan en+im untuk substrat% Partikel ukuran besar mendiusikan

    oksigen akibat ratarata pori besar% amun, partikel yang lebih besar juga

    meminimalkan permukaan spesiik dari substrat, yang merupakan rasio luas

    permukaan dengan 4olume, sehingga sebagian besar substrat tidak terakses pada

    mikroorganisme atau en+im mereka% Pengomposan yang eisien membutuhkan

    akses terhadap oksigen dan nutrien di partikel%

    Aerasi

    3istem pengomposan bertujuan untuk mempertahankan kondisi aerob

    selama proses% Pengomposan pada kondisi aerob meningkatkan laju dekomposisi,

    sehingga terjadi peningkatan temperatur% 7pabila aerasi tidak terhambat, makatidak dihasilkan bau tidak sedap (1olmes, "8)%

    Menurut 9uterbridge (""), tidak adanya udara (kondisi anaerobik) akan

    menimbulkan perkembangbiakan berbagai macam mikroorganisme yang

    menyebabkan penga$etan keasaman dan pembusukan tumpukan yang

    menimbulkan bau busuk% 7erasi diperoleh melalui gerakan alami dari udara ke

    dalam tumpukan kompos, dengan membolakbalik%

    2

  • 7/25/2019 Menurut Richard

    3/17

    Kelembaban (moisture content)

    :elembaban merupakan aktor utama dalam pengomposan aerob%

    :elembaban diba$ah 20 ; menyebabkan pengomposan terhenti% bahan), ukuran partikel, kelembaban, aerasi, p1,

    suhu, dan aditi (penambahan akti4ator biologi>inokulan)% :ompos matang dapat

    selesai dalam $aktu 8 sampai "6 minggu%

    3

  • 7/25/2019 Menurut Richard

    4/17

    Mikroorganisme

    Menurut 9uterbridge (""), pengomposan timbul dari kegiatan

    mikroorganisme, sehingga diharapkan bah$a proses pengomposan akan lebih

    baik dengan penambahan inokulan dari kultur mikroorganisme% Mikroorganisme

    berkembangbiak dengan sangat cepat, dan dalam beberapa hari jumlah mereka

    dapat mencapai titik maksimum yang dimungkinkan oleh kondisi lingkungan

    dalam tumpukan kompos% Mikroorganisme yang umum terdapat pada kompos

    dapat dilihat pada -abel 2% Mikroorganisme yang berperan dalam proses

    pengomposan, seperti bakteri mendominasi semua tahap proses= jamur sering

    muncul setelah satu minggu= dan aktinomisetes membantu selama masa akhir

    (pemasakan)%

    Bahan Penyusun Kompos

    Mikroorganisme

    Pusat dari proses pengomposan adalah mikroorganisme dan kemampuan

    mikroorganisme dalam mendekomposisi% Populasi mikroorganisme selama

    berlangsungnya perombakan senya$a organik akan terus berubah% Penambahan

    kultur mikroorganisme khusus diharapkan dapat meningkatkan laju dekomposisi

    senya$a organik (3yl4ia et al%, 2005= 9uterbridge, "")%

    Effective Microorganism (?M) adalah kultur campuran dari

    mikroorganisme yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman% 3ebagian

    besar mengandung mikroorganisme Lactobacillus sp% bakteri penghasil asamlaktat, serta dalam jumlah sedikit bakteri otosintetik Streptomyces sp.dan ragi%

    ?M mampu meningkatkan dekomposisi limbah dan sampah organik sehingga

    sangat bagus digunakan untuk mempercepat pengomposan sampah organik atau

    kotoran he$an, meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman serta menekan

    akti4itas serangga hama dan mikroorganisme patogen (7nonimus, 200)%

    Kapur

    4

  • 7/25/2019 Menurut Richard

    5/17

    :apur dapat ditambahkan untuk meningkatkan metabolisme

    mikroorganisme% :apur dapat melapisi permukaan substrat organik dengan suatu

    ilm partikel koloid yang membantu menahan air pada permukaan, sehingga

    membantu cara kerja mikroorganisme dalam mendekomposisi substrat

    (9uterbridge, "")%

    iri!"iri Kompos Matang

    :ompos yang sudah masak memiliki $arna coklat kehitaman, tekstur

    remah, dan kadar air 50; (&erik@ et al%, "0= Rosmarkam A Bu$ono, 2002=

    Mc:inley A estal, "85)% 3tandar rasio !> kompos yaitu antara "0 sampai 20

    (3', 200.)% Menurut 3yl4ia et al% (2005), kompos matang yang berasal dari

    ekskreta ayam memiliki kandungan nitrogen .,5 ;= osor 0,8 ;= kalium 0, ;=

    kalsium ",8 ;= magnesium 0,. ;, dan rasio !> %

    Kualitas Kimia Kompos

    Menurut 3' (200.) standar kualitas kompos yang baik untuk kadar air

    maksimal sebesar 50;, bahan organik minimal 2;, ! organik minimal ,8;,

    total minimal 0,0.;, : total minimal 0,2; dan rasio !> minimal sebesar "0 dan

    maksimal 20% 1aga ("8) cit -riatmojo (2002) menyatakan bah$a diharapkan

    kompos memiliki kandungan lebih dari ",2;, P295 lebih dari 0,5; dan :29

    lebih dari 0,;% Menurut 3ar$ono dan 7rianto (2006), kompos yang baik

    mengandung 0,; = ",28; P295= 0,88; :29= ",.; !a9= 0,.5; Mg9= dan

    22,5; !organik

    :ompos adalah hasil penguraian parsial>tidak lengkap dari campuran

    bahanbahan organik yang dapat dipercepat secara artiisial oleh populasi

    berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan

    aerobik atau anaerobik%

    Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami

    tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat% Proses ini meliputi

    5

  • 7/25/2019 Menurut Richard

    6/17

    membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup,

    pengaturan aerasi, dan penambahan akti4ator pengomposan%

    *ahanbahan yang dapat dijadikan kompos ada dua macam,yaitu C

    "% #rganik

    Misalnya daun tanaman, rumputrumputan, potongan sayur, dan sebagainya%

    2% #rganik #lahan

    *ahanbahan yang berasal dari sisa makanan seperti nasi, bekas sayuran, sisa

    roti, sisa masakan, dan semacamnya%

    Asal Bahan

    $% Pertanian

    Dimbah dan

    residu

    tanaman

  • 7/25/2019 Menurut Richard

    7/17

    Proses pengomposan adalah proses bahan organik mengalami

    penguraian secara biologis, khususnya oleh mikrobamikroba yangmemanaatkan bahan organik sebagai sumber energi% :ompos dari sampah

    organik pasar atau domestik dapat diolah menjadi kompos dengan beberapa

    metode, diantaranya C

    7% Metode :on4ensional

    Metode ini tidak menggunakan komposter% *iasanya adonan kompos

    ditimbun dan ditutup dengan kain terpal%3elain kain terpal dapat digunakanpula karung goni atau sabut kelapa yang dimasukkan dalam kantung dari

    jaring plastik%

    *% Metode komposter

    Metode komposter dengan penambahan bakteri (akti4ator) 3ampah

    merupakan material sisa yang tidak diinginkan%60; 0; sampah yang

    dihasilkan adalah sampah organik>sampah basah (sampah rumah tangga,

    sampah dapur, sampah kebun, sampah restoran>sisa makanan, sampah pasar

    dll)% Pengomposan dengan teknologi komposter adalah proses penguraian

    sampah organik secara aerob dengan mengunakan 3y&ec mikroba pengurai

    dan 9rganik 7gent (bahan mineral organik)%

    Proses pengomposan akan segera berlangsung setelah bahanbahan

    mentah dicampur% Proses pengomposan secara sederhana dapat dibagi menjadi

    dua tahap, yaitu tahap akti dan tahap pematangan% 3elama tahaptahap a$al

    proses, oksigen dan senya$asenya$a yang mudah terdegradasi akan segera

    dimanaatkan oleh mikroba mesoilik% 3uhu tumpukan kompos akan

    meningkat dengan cepat% &emikian pula akan diikuti dengan peningkatan p1

    7

  • 7/25/2019 Menurut Richard

    8/17

    kompos% 3uhu akan meningkat hingga di atas (500)o!% 3uhu akan tetap

    tinggi selama $aktu tertentu%

    Mikroba yang akti pada kondisi ini adalah mikroba -ermoilik, yaitumikroba yang akti pada suhu tinggi%Pada saat ini terjadi

    dekomposisi>penguraian bahan organik yang sangat akti% Mikrobamikroba di

    dalam kompos dengan menggunakan oksigen akan menguraikan bahan

    organik menjadi !92, uap air dan panas% 3etelah sebagian besar bahan telah

    terurai, maka suhu akan berangsurangsur mengalami penurunan% Pada saat ini

    terjadi pematangan kompos tingkat lanjut, yaitu pembentukan komplek liat

    humus% 3elama proses pengomposan akan terjadi penyusutan 4olume maupun

    biomassa bahan% Pengurangan ini dapat mencapai 0 E .0; dari

    4olume>bobot a$al bahan%

    Proses pengomposan dapat terjadi secara aerobik(menggunakan

    oksigen) atau anaerobik(tidak ada oksigen)% Proses yang dijelaskan

    sebelumnya adalah proses aerobik, dimana mikroba menggunakan oksigen

    dalam proses dekomposisi bahan organik% Proses dekomposisi dapat juga

    terjadi tanpa menggunakan oksigen yang disebut proses anaerobik% amun,

    proses ini tidak diinginkan selama proses pengomposan karena akan

    dihasilkan bau yang tidak sedap% Proses aerobik akan menghasilkan senya$a

    senya$a yang berbau tidak sedap, sepertiC asamasam organik (asam asetat,

    asam butirat, asam 4alerat, puttrecine), amonia, dan 123

    Proses pengomposan tergantung pada kondisi sebagai berikutC

    "% :arakteristik bahan yang dikomposkan

    2% 7kti4ator pengomposan yang dipergunakan

    Memanaatkan organisme yang dapat mempercepat proses

    pengomposan% 9rganisme yang sudah banyak dimanaatkan misalnya cacing

    tanah% Proses pengomposannya disebut 4ermikompos dan kompos yang

    dihasilkan dikenal dengan sebutan kascing% 9rganisme lain yang banyak

    dipergunakan adalah mikroba, baik bakteri, actinomicetes, maupun

    8

  • 7/25/2019 Menurut Richard

    9/17

    kapang>cenda$an% 3aat ini di pasaran banyak sekali beredar akti4ator

    akti4ator pengomposan, misalnya C Promi, 9rga&ec, 3uper&ec, 7cti!omp,

    ?M., 3tardec, 3tarbio, dll%

    Promi, 9rga&ec, 3uper&ec, dan 7cti!omp adalah acti4ator yang

    banyak dimanaatkan untuk membuat kompos% 7kti4ator pengomposan ini

    menggunakan mikrobamikroba terpilih yang memiliki kemampuan tinggi

    dalam mendegradasi limbahlimbah padat organik, yaituC -richoderma

    pseudokoningii, !ytopaga sp, -richoderma har+ianum, Pholyota sp, 7graily sp

    dan #PP (ungi pelapuk putih)%

    Mikroba ini bekerja akti pada suhu tinggi (termoilik)%7kti4ator ini

    tidak memerlukan tambahan bahanbahan lain dan tanpa pengadukan secara

    berkala% amun, kompos perlu ditutup>sungkup untuk mempertahankan suhu

    dan kelembaban agar proses

    pengomposan berjalan optimal dan cepat% Pengomposan dapat

    dipercepat hingga 2 minggu untuk bahanbahan lunak>mudah dikomposkan

    hingga 2 bulan untuk bahanbahan keras>sulit dikomposkan%

    Teknologi Pengomposan

    Metode atau teknologi pengomposan dapat dikelompokkan menjadi

    tiga kelompok berdasarkan tingkat teknologi yang dibutuhkan, yaitu C

    "% Pengomposan dengan teknologi rendah (Do$ E -echnology)

    2% Pengomposan dengan teknologi sedang (Mid E -echnology)

    % Pengomposan dengan teknologi tinggi (1igh E -echnology)

    *erikut ini merupakan penjelasan mengenai teknikteknik teknologi dalam

    pembuatan komposC

    "% Pengomposan dengan -eknologi Rendah

    9

  • 7/25/2019 Menurut Richard

    10/17

    -eknik pengomposan yang termasuk kelompok ini adalah Findro$

    !omposting%:ompos ditumpuk dalam barisan tumpukan yang disusun

    sejajar%-umpukan secara berkala dibolakbalik untuk meningkatkan aerasi,

    menurunkan suhu apabila suhu terlalu tinggi, dan menurunkan kelembaban

    kompos%-eknik ini sesuai untuk pengomposan skala yang besar% Dama

    pengomposan berkisar antara hingga 6 bulan, yang tergantung pada

    karakteristik bahan yang dikomposkan%

    2% Pengomposan dengan -eknologi 3edang

    Pengomposan dengan teknologi sedang antara lain adalah C

    7erated static pile C gundukan kompos diaerasi statis

    -umpukan>gundukan kompos (seperti $indro$ system) diberi aerasi

    dengan menggunakan blo$er mekanik%-umpukan kompos ditutup

    dengan terpal plastik%-eknik ini dapat mempersingkat $aktu

    pengomposan hingga E 5 minggu%

    7erated compost bins C bak>kotak kompos dengan aerasi

    Pengomposan dilakukan di dalam bakbak yang di ba$ahnya diberi

    aerasi%7erasi juga dilakukan dengan menggunakan blo$er>pompa

    udara%3eringkali ditambahkan pula cacing (4ermikompos)% Dama

    pengomposan kurang lebih 2 E minggu dan kompos akan matang

    dalam $aktu 2 bulan%

    % Pengomposan dengan -eknologi -inggi

    Pengomposan dengan menggunakan peralatan yang dibuat khusus

    untuk mempercepat proses pengomposan% -erdapat panelpanel untuk

    mengatur kondisi pengomposan dan lebih banyak dilakukan secara mekanis%

    !ontohcontoh pengomposan dengan teknologi tinggi antara lain C

    Rotary &rum !omposter

    10

  • 7/25/2019 Menurut Richard

    11/17

    Pengomposan dilakukan di dalam drum berputar yang dirancang khusus

    untuk proses pengomposan% *ahanbahan mentah dihaluskan dan

    dicampur pada saat dimasukkan ke dalam drum% &rum akan berputar

    untuk mengaduk dan memberi aearasi pada kompos%

    *o@>-unnel !omposting 3ystem

    Pengomposan dilakukan dalam kotakkotak>bak skala besar% *ahanbahan

    mentah akan dihaluskan dan dicampur secara mekanik% -ahaptahap

    pengomposan berjalan di dalam beberapa bak>kotak sebelum akhirnya

    menjadi produk kompos yang telah matang%

    3ebagian dikontrol dengan menggunakan komputer%*ak pengomposan

    dibagi menjadi dua +ona, +ona pertama untuk bahan yang masih mentah dan

    selanjutnya diaduk secara mekanik dan diberi aerasi% :ompos akan masuk ke

    bak +ona ke dua dan proses pematangan kompos dilanjutkan%

    G Mechanical !ompost *ins

    3ebuah drum khusus dibuat untuk pengomposan limbah rumah tangga%

    $ Penge"ekan Kompos

    Pengecekan kondisi kompos perlu dilakukan untuk mengetahui

    keeisienan dan keberhasilan pembuatan kompos ini% Pengecekan

    kompos ini dilakukan setiap seminggu sekali%

    a p1

    Pengecekan p1 dilakukan untuk mengetahui kondisi kompos karena

    mikroba pada pengomposan bekerja pada p1 5,5 E 8% p1 komposdiukur dengan caraC

    " -erpal dibuka sedikit lalu diambil sejumlah contoh dari titik

    dan dimasukkan ke kantung plastik

    2 !ontoh ditimbang H 5 gram dengan neraca analitik

    !ontoh tersebut dimasukkan erlenmeyer dan ditambahkan

    "00 mD aIuadest

    . ?rlenmeyer tersebut ditutup rapat dengan aluminium oil

    5 !ontoh dishakerselama 5 menit pada kecepatan "20 rpm

    11

  • 7/25/2019 Menurut Richard

    12/17

    6 ?kstrak tersebut disaring dengan kertas saring dan ditampung

    pada gelas piala

    #iltrat diukur p1nya dengan p1 meter

    8 1asil dicatat

    -erpal ditutup rapat kembali

    b -emperatur

    Pengomposan terjadi pada temperatur mesophilic ("0 !E

    .0 !) dan thermophilic (diatas .2 !) biasanya dilakukan pada

    temperature . ! E 65 ! sebagai temperatur yang optimal

    dalam proses pengomposan% -emperatur thermophilic lebih

    disukai dalam pengomposan karena membunuh lebih banyak

    patogen, kecambah dan lar4a lalat% &alam beberapa proses

    pengomposan, temperatur dapat saja melebihi 0 !, karena

    dampak dari dinding yang tidak dapat menghantar panas

    (insulation) ketika sedang berjalannya kegiatan mikrobiologi%

    Pada temperatur ini banyak mikroba mati dan proses

    pengomposan dapat berhenti, kemudian temperatur turun hingga

    mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang kembali%

    !ara pengukuran temperatur kompos sebagai berikutC

    " -erpal dibuka sedikit lalu masukkan termometer kedalam

    kompos

    2 &idiamkan beberapa saat sampai stabil(tidak ada

    kenaikan>penurunan pembacaan pada termometer)

    1asil dicatat

    . -erpal ditutup rapat kembali

    c :etinggian

    :ompos dinyatakan berhasil>eisien jika terjadi penurunan

    ketinggian% untuk mengetahui penurunan ketinggian kompos

    dilakukan dengan mengukur dengan meteran dari bagian dalam

    peralon besar%

    1alhal yang perlu diperhatikan pada saat pengecekan kompos secara

    berkalaC

    -idak ada panas yang timbul

    12

  • 7/25/2019 Menurut Richard

    13/17

    1al ini disebabkan 9ksigen, bahan nitrogen dan kelembaban

    yang tidak cukup, oleh karena itu yang harus dilakukan

    adalah menambahkan sumber kaya nitrogen seperti kotoran

    he$an dan potongan rumput, aduk komposnya dan siram

    dengan air sehingga lembab

    &aun daun lengket, rumput tidak terurai

    1al ini disebabkan aliran udara yang tidak cukup dan atau kurang

    lembab, yang perlu dilakukan adalah menghindari lapisan

    tebal yang hanya terdiri dari satu jenis material, campurkan

    dengan jenis material yang lain dan aduk hingga rata%

    Material yang tidak terurai di hancurkan atau dicacah kecil

    kecil

    :omposnya berbau seperti mentega asam tahu telur busuk

    1al ini disebabkan kekurangan oksigen atau tumpukan kompos

    terlalu basah atau terlalu padat, yang perlu dilakukan adalah

    7duk tumpukan komposnya sehingga dapat dialiri udara dan

    bernaas lega, lalu dpat juga ditambahkan bahanbahan

    kering yang kasar, seperti daundaun kering untuk menyerap

    air%

  • 7/25/2019 Menurut Richard

    14/17

    sisa tanaman yang telah berguguran dan mengering dan sampah hijau sisa

    tanaman dan sampah pasar% Pupuk kompos berungsi untuk memperbaiki

    kesuburan tanah dan sekaligus meningkatkan produkti4itas lahan dan

    tanaman%

    Pada saat praktikum, digunakan bahan baku pembuatan kompos berupa

    sampah hijau dan sampah coklat dengan komposisi sampah hijau " kg dan

    sampah coklat . kg yang telah dipotong kecilkecil atau diperkecil

    ukurannya% :emudian dicampur menjadi satu antara sampah hijau dan

    sampah coklat diatas terpal untuk dihomogenkan dengan bantuan alat seperti

    sapu lidi atau tongkat% 3etelah itu, dilakukan penambahan serbuk gergaji

    dengan cara ditaburkan secara merata pada tumpukan sampah yang telah

    dihomogenkan diatas terpal tersebut dan ditambahkan bakteri ecogate untuk

    membantu proses dekomposisi senya$a organik% Dalu ditambahkan air

    sampai sampai lembab% :emudian terpal ditutup rapi dengan diberi lubang

    pada bagian tiga sudut terpal ,dan pralon ditempatkan di tiga lubang tersebut

    agar air hasil dekomposisi senya$a organik dapat mengalir keluar dari terpal%

    3ampah dipotong kecilkecil bertujuan untuk memperkecil ukuran sampah

    tersebut yang dapat mempercepat proses pembusukan baik secara alami

    maupun dengan mikroba% :emudian dilakukan homogenisasi antara sampah

    hijau dengan coklat bertujuan agar proses pembusukannya merata, tidak hanya

    sampah hijau atau coklat saja% &alam homogenisasi dapat digunakan bantuan

    alat apapun asalkan dapat membantu dalam homogenisasi sampah%

    Penambahan serbuk gergaji dan mikroba memiliki peranan yang penting yaitu

    untuk menurunkan p1 dan mempercepat proses penguraian atau dekomposisi

    dedaunan agar menjadi busuk, tentunya untuk menjaga kehidupan mikroba

    maka perlu disesuaikan kondisinya yaitu suasana lembab dengan cara

    menambahkan air pada bahan sampah%

    *erdasarkan data hasil pengamatan pada minggu pertama tanggal "

    7pril 20", kompos mengalami proses dekomposisi a$al(proses permulaan)

    ditandai dengan penurunan tinggi kompos dari tinggi a$al kompos 6 cm

    menjadi 28 cm% amun p1 dan temperatur masih sesuai dengan bahan dan

    14

  • 7/25/2019 Menurut Richard

    15/17

    lingkungan yang ada yaitu p1 8,02 dan suhu kompos "o! sehingga untuk

    menurunkan p1 ditambahkan serbuk gergaji%

    Pada minggu kedua, tanggal 8 7pril 20" terjadi penurunan p1 dari8,02 menjadi ,8, mengindikasikan bah$a suasana kompos dalam terpal

    tersebu menjadi sedikit asam dan temperatur turun dari "o! menjadi 28,5o!

    hal ini menunjukkan sejalan dengan adanya akti4itas mikroba (khususnya

    bakteri yang indigenous> asli) didalam bahan , seharusnya temperatur

    mengalami kenaikan untuk menghasilkan asam organik, tetapi kenyataannya

    temperatur menjadi turun%

    Pada minggu ketiga, terjadi sedikit kenaikan temperatur dari 28,5 o!

    menjadi 28,o! , aktiitas bakteri mesoilik akan terhenti , kemudian diganti

    oleh kelompok termoilik% *ersamaan dengan pergantian ini maka amoniak

    dan gas nitrogen akan dihasilkan, sehingga nilai p1 akan berubah menjadi

    basa% diayak% :ompos yang terpisah ditimbang bobotnya dan

    didapatkan kompos murninya sebanyak H kg% :ompos telah siap untuk

    digunakan sebagai pupuk organik yang dapat meningkatkan kualitas tanah

    menjadi tanah yang subur%

    :ompos yang dihasilkan hanya H kg, jumlah ini hanya 60; dari

    bobot bahan baku yang digunakan, artinya dalam pembuatan kompos dengan

    metode ini tidak cukup eisien% 1al ini dapat dikarenakan oleh metode yang

    digunakan tidak cocok, terdapat kesalahan dari praktika, ataupun dari aktor

    lingkungan yang tidak dapat dikendalikan% *eberapa aktor yang

    memungkinkandapat mempengaruhi dalam proses pengomposan adalahC

    15

  • 7/25/2019 Menurut Richard

    16/17

    a) Pemisahan *ahan C *ahanbahan yang sekiranya lambat atau sukar untuk

    didegradasi>diurai, harus dipisahkan>dikeluarkan% *ahkan bahanbahan

    tertentu yang bersiat toksikserta dapat menghambat pertumbuhan

    mikroba, harus benarbenar dibebaskan dari dalam timbunan bahan,

    antara lain missal residu pestisida%

    b) *entuk *ahan C Debih kecil dan homogen bentuk bahan proses

    pengomposan akan lebih cepat dan baik% :arena dengan lebih kecil dan

    homogen, lebih luas permukaan bahan yang dijadikan substrat bagi

    akti4itas mikroba% rasio) K "0 C "%

    d) :adar air bahan C -ergantung kepada bentuk dan jenis bahan, missal

    kadar air optimum didalam proses pengomposan mempunyai nilai antara

    50 E 0, terutama selama proses ase pertama % :adangkadang dalam

    keadaan tertentu, kadar air bahan bisa bernilai sampai 85; missal pada

    jerami%

    *AFTA+ PU,TAKA

    16

  • 7/25/2019 Menurut Richard

    17/17

    &jadjaningrat, 3urna - dan 1arry 1arsono

    7mir%"%Penilaian secara Cepat Sumber-sumber Pencemar

    Air, tanah an uara% Bogyakarta C JLM press

    Pro% &rs% Jnus 3uria$iria%2008%Mikrobiologi Air%*andung C

    Penerbit P- 7DJM' ( 1al C 2 25)

    Pulord, 'an dan 1ugh lo$ers%2006% Enviromental Chemistry

    at A glance%e$ &elhi C *lack$ell publishing

    httpC>>sutomodiriku%$ordpress%com>pengertiankomposdan

    carapembuatannya>

    17