menganalisis novel aki karya abdullah idrus

23
Kelompok 2

Upload: dewanti-salma-wulan

Post on 15-Apr-2017

82 views

Category:

Data & Analytics


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Kelompok

2

Page 2: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Anggota kelompok

Dewanti salma wulan Difa yudha pratama

Dikka aziz muttaqien Erina riyanti

Eva andriani Falah mar’atu sholihah

Page 3: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Novel Fiksi

KARYA ABDULLAH IDRUS

Page 4: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Judul Buku :AKI Penulis : IdrusPenerbit : Balai PustakaTahun Terbit : 1949Jumlah Hal : … HalamanUkuran Buku : ….Kategori : Jurnal SastraBahasa : Indonesia

Page 5: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Sinopsis

Page 6: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Seorang laki-laki meramalkan dia akan mati pada tanggal tertentu. Tapi kenyataan tidak demikian. Setelah itu dia sadar bahwa hanya tuhan yang menentukan umur seseorang. Kemudian dia hidup dengan lebih semangat dan bermanfaat bagi orang lain. Ada sebuah keluarga kecil. Suami bernama Aki dan didampingi oleh istrinya yang bernama Sulasmi. Dari dulu Aki adalah seorang laki-laki yang berhati baik, suka menolong, membantu tanpa pamrih, dan mendermakan sebagian hartanya. Tetangga dan teman-teman banyak yang senang padanya. Sangat jarang ditemukan orang yang sebaik Aki. Tapi sayang, Aki tidak pernah sholat dan puasa. Mungkin karena dia melihat bahwa banyak orang yang sholat dan puasa, tapi mereka tetap menipu, korupsi, dan berbuat jahat. Ini yang jadi pertanyaan Aki yang belum terjawab. Kebahagiaan suami istri ini terusik, karena Aki sudah lama menderita penyakit yang parah yaitu TBC. Oleh karenanya, badan Aki kelihatan renta dan tidak sehat. Walaupun usianya baru 29 tahun, tapi kelihatan lebih tua seperti berusia 40 tahun. Setelah sekian lama tak kunjung sembuh, Aki lalu meramalkan bahwa dia akan meninggal tahun depan yaitu pada tanggal 16 Agustus. Memang aneh, tapi dia menyebarkan kabar itu pada tetangga dan teman kantornya bahwa dia akan meninggal pada tanggal tersebut. Yang lebih aneh lagi, ternyata istrinya Sulasmi mempercayai ucapan Aki.

Page 7: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Kemudian Aki dan istrinya membeli kain kafan untuk pembungkus mayat Aki kalau nanti mati. Anehnya, sebagai kain untuk kafan, mereka membeli kain pike yang mahal yang biasa digunakan sebagai bahan housecoat, jaket, baju Orang Eropa dan bebe. Mungkin karena satu - satunya kain yang akan dibawa mati, mereka lalu membeli kain yang bagus dan mahal. Akhirnya tanggal 16 sudah datang. Yaitu waktu yang telah ditentukan bahwa Aki akan meninggal, ia memakai baju-baju yang paling bagus untuk menanti kedatangan maut. Sekitar seperempat jam, ia naik ketempat tidur. Lalu Sulasmi memanggil-manggil Aki, tetapi tidak dijawabnya karena dia sedang tidur. Istrinya menduga bahwa Aki telah benar-benar mati, maka ia menangis dan memanggil tetangga serta kawan-kawannya yang menunggu diluar. Karena suasana yang ribut itu Aki lalu terbangun, dia segera mengambil korek api dan menyulut rokok dan lisongnya. Tetangga dan teman-teman tadi menjadi terkejut melihat Aki yang tidak jadi mati. Setelah memastikan kenyataan, mereka lalu pulang. Tinggallah Aki dengan istrinya. Malah Aki gembira dan berkata bahwa ia tidak jadi mati. Berdasar peristiwa itu, dia justru mengatakan ingin hidup sampai berumur 60 tahun. Seiring berjalannya waktu, keadaan Aki menjadi sebaliknya. Tiap hari badannya bertambah sehat dan kelihatan seperti berumur 30 tahun, padahal sebenarnya berumur 40 tahun.

Page 8: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

  Aki merasa bahwa kematiannya akan berarti kerugian besar bagi dunia, maka selama hidup kesempatan harus dipergunakan sepenuhnya dalam arti yang baik. Kemudian Aki masuk fakultas hukum, dia tidak mau menyerah mentah-mentah kepada maut seperti dahulu. Malahan ia tidak mau lagi mati pada usia 60 tahun, tetapi ia hendak mencapai usia 100 tahun. Sekarang Aki bisa menjawab pertanyaannya dulu . Bahwa sekarang ia percaya pada tuhan, dan hanya tuhan yang menentukan umur dan waktu meninggalnya seseorang. Kini dia tahu bahwa berbuat baik saja tidak cukup, harus diikuti sholat, puasa, dan tauhid. Kalau dulu ia sering melihat banyak orang yang sholat dan puasa, tapi mereka tetap menipu, korupsi, dan berbuat jahat. Itu artinya ibadah mereka hanyalah topeng, tanpa diikuti oleh ketulusan hati dan iman. Mereka itu hanya tahu (bahasa arabnya fiqih ), tapi tidak mengamalkan. Dari novel pendek ini dapat kita tarik kesimpulan, bahwa kita tidak boleh menentang takdir. Jadi memang benar, bahwa sholat dan ibadah yang benar akan mencegah perbuatan keji dan mungkar. Sebaik-baiknya manusia adalah rahmat bagi sekalian alam. Seperti ajaran tasawuf (sufisme) yang mengajarkan kebaikan hati dan amalan, bukan hanya sekedar tahu.

Page 9: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Unsur Intrinsik

Page 10: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Tema Dalam Novel Aki, Idrus ingin menyampaikan

pandangannya bahwa hidup tidak perlu memikirkan kematian. Kematian ialah mutlak bagi setiap manusia, hanya saja waktunya yang tidak dapat ditentukan. Idrus berani mengangkat cerita ini untuk membuka mata pembaca. Tapi, tetap saja hidup akan balance dengan iman kepada Tuhan, karena aspek ini memegang peranan penting sebagai pedoman hidup kita dan menghindari diri untuk berbuat yang tidak diinginkan. Alur Novel “Aki” menggunakan alur maju dari mulai Aki

yang mengatakan dirinya akan meninggal tanggal 16 Agustus, tetapi ternyata Aki tidak jadi meninggal pada hari itu. Aki gembira dan berkata bahwa ia tidak jadi mati malahan mengatakan dia mau hidup sampai berumur 60 tahun. Keadaan Aki pun menjadi sehat kembali dan Ia masuk ke Perguruan Tinggi Fakultas Hukum.

Page 11: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

  Tokoh dan Perwatakan Aki    

Secara menyeluruh novel ini berpusat pada tokoh Aki, Idrus telah mengenalkan sosok Aki dengan sangat jelas, sehingga pembaca dapat mengetahui karakter Aki secara langsung. Aki yang menjadi pusat cerita ini memiliki sifat-sifat yang unik yaitu :  Mempunyai budi pekerti yang terpuji, laki-laki yang berhati baik, suka menolong, membantu tanpa pamrih, dan mendermakan sebagian hartanya, karena sifat sifatnya itu ia banyak disenangi oleh keluarga dan teman temannya, tetapi anehnya Aki tidak pernah mengingat Tuhan, tidak pernah sembahyang, sholat ataupun berpuasa.

Sulasmi (Istri Aki)Sulasmi merupakan seorang istri yang berbudi baik seperti

suaminya, wanita yang sabar dan tabah merawat suaminya ketika Aki menderita sakit TBC akut. Tetap setia walaupun tubuh suaminya terlihat tua renta karena penyakitnya, ia juga wanita yang mudah percaya kepada suaminya, ia percaya dengan perkataan suaminya, bahwa Aki akan meninggal sebentar lagi. Sulasmi adalah sosok istri yang sangat mencintai dan menyayangi suaminya.

Page 12: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

menggunakan sudut pandang orang ketiga. Bukti

pengarang menggunakan kata ganti orang ketiga adalah seperti adanya kata “dia dan –nya” dan menyebutkan nama tokoh secara langsung, seperti yang ditunjukkan pada penggalan novel tersebut :“Penyakit menimpanya sejak sudah lama juga dan tiba-tiba ia sudah seperti orang tua. Kalau dia berjalan, kedua kakinya membengkok di pertengahan dan merupakan satu nol besar, seakan-akan badannya yang kurus-kering itu masih juga keberatan bagi kedua kakinya”“Sulasmi keheran-heranan masih, tapi Aki tersenyum mengejek ke arah tamu-tamu pergi.”

Sudut pandang

Page 13: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Gaya Bahasa….

Amanat  Bahwa kita harus percaya pada Tuhan, dan hanya Tuhan yang dapat menentukan umur dan waktu meninggalnya seseorang. Walau telah berbuat baik namun itu tidaklah cukup, harus diikuti dengan bersembahyang, sholat, puasa, dan tauhid. Dan apabila banyak orang yang sholat dan puasa, tapi mereka tetap menipu, korupsi, dan berbuat jahat. Itu artinya ibadah mereka hanyalah topeng, tanpa diikuti oleh ketulusan hati dan iman. Mereka itu hanya tahu tapi tidak mengamalkan. 

Page 14: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Latar / Setting1.Rumah Aki

“Berakhirlah perayaan yang mula-mula meriah itu. Akbar sangat gembira, karena banyak dapat permainan pemberian tamu-tamu. Karena sangat banyaknya itu ia tidak keberatan untuk menghadiahkan beberapa buah kepada adiknya Lastri”

2.Kamar Aki“Akhirnya tanggal 16 sudah datang. Yaitu waktu yang telah ditentukan bahwa Aki akan meninggal, ia memakai baju-baju yang paling bagus untuk menanti kedatangan maut. Sekitar seperempat jam, ia naik ketempat tidur.”

Page 15: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

4.Kantor Aki

“Salah satu pegawai di kantor tempat Aki bekerja membuat sajak yang fenomenal pula. Sajak yang ditulis oleh pemuda yang tidak disebutkan namanya itu ialah: Tuhan sudah mati, Sekarang Aki jadi Tuhan, Tapi Aki juga akan mati, Jadi semua tidak kekal, Tuhan tidak, Aki tidak, Aku tidak!”

5.Perguruan TinggiAki mengakui kemurahan hati Tuhan dan memandang hidupnya lebih optimis setelah ia tidak jadi mati pada tanggal 16 Agustus. Ia juga berkata pada istrinya bahwa ia akan hidup hingga di umur enam puluh. Kemudian ia melanjutkan sekolahnya di sekolah tinggi di Fakultas Hukum

Page 16: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Unsur Ekstrin

sik

Page 17: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Biografi PengarangAbdullah Idrus  (lahir di Padang, Sumatera Barat, 21

September 1921 – meninggal di Padang, Sumatera Barat, 18 Mei 1979 pada umur 57 tahun) adalah seorang sastrawan Indonesia. Ia menikah dengan Ratna Suri pada tahun 1946. Mereka dikaruniai enam orang anak, empat putra dan dua putri, yaitu Prof. Dr. Ir. Nirwan Idrus, Slamet Riyadi Idrus, Rizal Idrus, Damayanti Idrus, Lanita Idrus, dan Taufik Idrus.

Perkenalan Idrus dengan dunia sastra sudah dimulainya sejak duduk di bangku sekolah, terutama ketika di bangku sekolah menengah. Ia sangat rajin membaca karya-karya roman dan novel Eropa yang dijumpainya di perpustakaan sekolah. Ia pun sudah menghasilkan cerpen pada masa itu.

Minatnya pada dunia sastra mendorongnya untuk memilih Balai Pustaka sebagai tempatnya bekerja. Ia berharap dapat menyalurkan minat sastranya di tempat tersebut, membaca dan mendalami karya-karya sastra yang tersedia di sana dan berkenalan dengan para sastrawan terkenal. Keinginannya itu pun terwujud, ia berkenalan dengan H.B. Jassin, Sutan Takdir Alisyahbana, Noer Sutan Iskandar, Anas Makruf, dan lain-lain.

Page 18: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Meskipun menolak digolongkan sebagai sastrawan Angkatan ’45, ia tidak dapat memungkiri bahwa sebagian besar karyanya memang membicarakan persoalan-persoalan pada masa itu. Kekhasan gayanya dalam menulis pada masa itu membuatnya memperoleh tempat terhormat dalam dunia sastra, sebagai Pelopor Angkatan ’45 di bidang prosa, yang dikukuhkan H.B. Jassin dalam bukunya.

Hasratnya yang besar terhadap sastra membuatnya tidak hanya menulis karya sastra, tetapi juga menulis karya-karya ilmiah yang berkenaan dengan sastra, seperti Teknik Mengarang Cerpen dan International Understanding Through the Study of Foreign Literature. Kemampuannya menggunakan tiga bahasa asing (Belanda, Inggris, dan Jerman) membuatnya berpeluang untuk menerjemahkan buku-buku asing. Hasilnya antara lain adalah Perkenalan dengan Anton Chekov, Perkenalan dengan Jaroslov Hask, Perkenalan denganLuigi Pirandello, dan Perkenalan dengan Guy de Maupassant.

Karena tekanan politik dan sikap permusuhan yang dilancarkan oleh Lembaga Kebudayaan Rakyat terhadap penulis-penulis yang tidak sepaham dengan mereka, Idrus terpaksa meninggalkan tanah air dan pindah ke Malaysia. Di Malaysia, lepas dari tekanan Lekra, ia terus berkarya. Karyanya saat itu antara lain, Dengan Mata Terbuka (1961) dan Hati Nurani Manusia (1963).

Page 19: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Di dalam dunia sastra, kehebatan Idrus diakui khalayak

sastra, terutama setelah karyanya Surabaya, Corat-Coret di Bawah Tanah, dan Aki diterbitkan. Ketiga karyanya itu menjadi karya monumental. Setelah ketiga karya itu, memang, pamor Idrus mulai menurun. Namun tidak berarti ia lantas tidak disebut lagi, ia masih tetap eksis dengan menulis kritik, esai, dan hal-hal yang berkenaan dengan sastra di surat kabar, majalah, dan RRI (untuk dibacakan).

Page 20: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Nilai moral

Aki pun mendapat pandangan yang baru tentang kematian dan kehidupan. Bahwa kita harus percaya pada Tuhan, dan tidak boleh menentang takdir tuhan, karena hanya Tuhan yang dapat menentukan umur dan waktu meninggalnya seseorang.dalam novel ini dapat kita Tarik kesimpulan, bahwa kita tidak boleh menentang takdir. Jadi memang benar, bahwa sholat dan ibadah yang benar akan mencegah perbuatan keji dan mungkar. Sebaik-baiknya manusia adalah rahmat bagi sekalian alam. Seperti ajaran tasawuf yang mengajarkan kebaikan hati dan amalan, bukan hanya sekedar tahu.

 Latar belakang penceritaan

Page 21: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Nilai social :

Hari kematian yang dikatakan Aki telah tiba. Semua orang bersiap – siap. Akbar dan Lastri, anak – anak Aki , meminta ijin tidak bersekolah. Pegawai – pegawai kantor menghiasi mobil kantor dengan bunga – bungaan. Kepala kantor berlatih menghapalkan pidato yang kelak akan dibacakan dikuburan Aki.

Page 22: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Pendapat kelompok

Dalam novel ini mengandung humor yang tinggi dan banyak sekali pelajaran yang dapat diambil diantaranya, umur jangan dijadikan patokan untuk kita bekerja maksudnya walau kita masih muda, tetaplah berusaha dengan keras untuk menjalani hidup ini dan walaupun kita sudah tua, tetap semangat dalam bekerja. Dan yang paling harus di ingat jangan mendahului takdir tuhan tentang nasib,umur,jodoh dan kekayaan kita karena semuanya sudah diatur oleh tuhan. Dilihat dari alurnya terjadi beberapa alur cerita yang tidak masuk akal saat Aki menggembar – gemborkan bahwa dia akan mati satu tahun lagi, sampai tiba saatnya tanggal 16 agustus dia meramalkan akan meninggal dengan tiduran dikasurnya dengan menggunakan baju paling bagus tetapi pada kenyataannya Aki tidak jadi meninggal. Di akhir cerita tokoh Aki akhirnya mau bekerja sedangkan pada awalnya dia sangat kurang bersemangat dan malahan akan berhenti bekerja karena dia akan meninggal tanggal 16 agustus. Maka dari itu kita tidak boleh menentang takdir tuhan karena hanya tuhan yang dapat menentukan umur dan waktu meninggalnya seseorang. Dalam cerita ini terjadi transaksi yang sangat lucu karena istri Aki malah membeli kain pike yang mahal untuk digunakan housecoat, jaket, baju orang eropa, dan bebe sehingga mengandung humor yang tinggi.

Page 23: menganalisis Novel AKI karya Abdullah Idrus

Selesai