masyarakat majemuk

20
SISTEM SOSIAL INDONESIA PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Upload: nailuredha-hermanto

Post on 30-Jun-2015

6.677 views

Category:

News & Politics


0 download

DESCRIPTION

Masyarakat Majemuk

TRANSCRIPT

Page 1: Masyarakat Majemuk

SISTEM SOSIAL INDONESIA

PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARAUNIVERSITAS NEGERI PADANG

Page 2: Masyarakat Majemuk

Leory BastianFajar Tri Oktondayani

Nadha KamiliaYulfi Elfina

Widya MustikaNailuredha Hermanto

Hafiz Fadli Kurnia

Anggota Kelompok

Page 3: Masyarakat Majemuk

JS. FURNIVALLMasyarakat majemuk merupakan suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri – sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain didalam satu kesatuan politik.

MENURUT CLIFFORD GEERTZMasyarakat majemuk merupakan masyarakat yang terbagi – bagi dalam kedalam sub- sub sistem yang kurang lebih berdiri sendiri ,di mana masing- masing subsistem terikatkedalam ikatan –ikatan yang bersifat kedaerahan.

MENURUT CYRIL S. BELSHAW Masyarakat majemuk merupakan suatu masyarakat yangg dimana sistem nilai yang dianut oleh berbagai kesatuan sosial yang mmenjadi bagian- bagian nya adalah sedemikian rupa sedhingga para anggota masyarakat kurang memilki loyalitas terhadap masyarakat sebagai keseluruhan , kurang memiliki homogenitas kebudayaan atau bahkan kurang memilki dasar – dasar untuk saling memahami satu sama lain.

Pengertian Masyarakat Majemuk

Page 4: Masyarakat Majemuk

Mereka yang menguasai dan yang dikuasai memiliki

perbedaan ras

Adanya pembagian kelas – kelas sosial.

Tidak adanya kehendak bersama dalam kehidupan politik

(common will) sebab mereka mempertahankan atau

memelihara pola- pola pikiran dan cara hidup masing- masing.

Tidak adanya permintaan sosial yang dihayati

bersama oleh seluruh elemen masyarakat.

CIRI – CIRI ATAU KRITERIA MASYARAKAT MAJEMUK DALAM KASUS INDONESIA MENURUT FURNIVALL

Page 5: Masyarakat Majemuk

Terjadinya segmentasi kedalam bentuk kelom[pok- kelompok yang sering kali memiliki sub

kebudayaan yang berbeda satu sama lain

Memiliki struktur sosial yang terbagi kedalam lembaga – lembaga yang bersifat non

komplementer.

Kurang mengembangkan konsensus diantara para

anggotanya .terhadap nilai – nilai yang bersifat dasar.

Secara relatif seringkali mengalami konflik – konflik

diantara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.

Secara relatif integrasi sosial tumbuh diatas paksaan

(coercion)dan saling ketergantungan didalam

bidang ekonomi.

Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok -

kelompok yang lain.

Ciri Masyarakat Majemuk menurut

Piere L. Barghe

Page 6: Masyarakat Majemuk

Masyarakat majemuk merupakan suatu masyarakat dimanasistem nilai yang dianut oleh berbagai kesatuan sosial yang menjadi bagian – bagiannya adalah sedemikian rupa ,sehingga para anggota masyarakat kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat secara keseluruhan ,kurang memiliki homogenitas kebudayaan atau bahkan kurang memiliki dasar untuk memahami satu sama lain.

• Analisis j.s furnivall

• Analisis pierre l van berghe

Page 7: Masyarakat Majemuk

Pluralitas suku : suku aceh, batak, melayu, minangkabau, sunda, betawi, sunda, jawa, bali, ambon, dayak, sasak, toraja, bugis ,

dll

Pluralitas agama : Islam, kristen katolik,

kristen protestan, hindu , budha, konghuchu

Pluralitas BahasaKeanekaragaman bahasa daerah .

Pluralitas adat Masing – masing

memiki adat istiadat yang berbeda- beda.

Pluralitas kedaerahanAdanya dominasi suku

terhadap suatu wilayah.

Pluralitas masyarakat Indonesia secara

Horizontal

Page 8: Masyarakat Majemuk

• Ekonomi tradisional (di desa, miskin tidak berpendidikan)

• Ekonomi moderen( di kota,kaya ,berpendidikan)

Segi ekonomi

• Orang jawa diberi kesempatan sebagai birokrat

• Luar jawa tidak diberi kesempatan.

Segi politik

Pluralitas Masyarakat secara vertikal

Page 9: Masyarakat Majemuk

Keadaan Geografis

Nenek moyang bangsa indonesia dikenal berasal dari daerah tionghoa kira

– kira 2000 SM secara bergelombang ke

Indonesia yang memiliki lebih 3000 pulaua yang

tersebar sepanjang 3000 mil dari timur ke barat

dan 1000 mil dari utara ke selatan , mereka

terisolasi dan menetap sehingga menjadi suku –

suku bangsa.Sehingga terjadi

pluralitas suku bangsa di indonesia

Letak indonesia diantara samudera fasifik dan samudera indonesiaHal ini mendukung indonesia sebagai titik tengah lalu lintas perdagangan internasional dari pedagang asing sehingga terjadi pengaruh kebudayaan asing terhadap indonesia sperti agama.Hindhu dan budha : india 400 sesudah masehiIslam : arab , persia abad 13 M Katolik : portugis abad ke 16Protestan :belanda

Perbedaan iklim , struktur tanah yang berbeda(lingkungan ekologis)- Pertanian sawah : pulau jawa, bali

- Pertanian ladang : luar pulau jawa

Mempengaruhi kuantitas kependudukan ,ekonomi dan sosial

budaya.

Page 10: Masyarakat Majemuk

KEUNTUNGAN

MASYARAKAT MAJEMUK

Secara horizontal , indonesia memiliki

keanekaragaman sehingga

memiliki daya tarik tersendiri sebagai suatu

bangsa

muncul cara – cara

mewujudkan dan

menyelenggarakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan

kondisi majemuk bangsa

indonesia

Adanya saling

ketergantungan dalam bidang

ekonomi ,memiliki sdm

yang potensial

Adanya loyalitas ganda

yaitu ikatan bersifat

primordial dan ikatan sebagai

suatu masyarakat

secara keseluruhan.

Page 11: Masyarakat Majemuk

KERUGIAN MASYARAKAT

MAJEMUK

Potensi Konflik akan senantiasa ada dalam

kehidupan masyarakat indonesia

Adanya dominasi suatu kelompok

terhadap kelompok – kelompok lain dalam

politik ,ekonomi

Integrasi dan toleransi yang harus terus dipaksakan dan

diperjuangkan. Namun diatas konsensus nilai – nilai yang bersifat dasar.

Adanya etonosentrisme,e

tnofobia dan stereotif daerah

Akan ada tindakan

separatisme

Page 12: Masyarakat Majemuk

MEMPERTAHANKAN PANCASILA DAN

BHINEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI KONSENSUS

NASIONAL DAN LANDASAN FILOSOFIS,

YURIDIS DAN SOSIOLOGIS

MEMELIHARA DAN MEMPERTAHANKAN RASA

NASIONALISME

MEMBERIKAN KEPUTUSAN – KEPUTUSAN POLITIK

YANG ADIL DAN MERATA BAGI SELURUH MASYARAKAT.

MEMPERTAHANKAN NKRI DAN IKUT

UPAYA BELA NEGARA.

MENUMBUHKAN RASA TOLERANSI

DAN SOLIDARITAS LINTAS

RAS,SUKU,AGAMA

MENYELESAIKAN KONFIK – KONFLK DENGAN CARA MEDIASI,KONSILIASI DAN

HUKUM

MENJUNJUNG SUPREMASI HUKUM

DAN HAM

Cara mengintegrasikan

masyarakat Majemuk

Page 13: Masyarakat Majemuk

INTEGRASI SOSIAL

  Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :

Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu

Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu

Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.

Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.

Page 14: Masyarakat Majemuk

Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :1. Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas

tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)

2. Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.

Page 15: Masyarakat Majemuk

Penganut konflik berpendapat bahwa: masyarakat terintegrasi atas paksaan dan

karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.

Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial.

Page 16: Masyarakat Majemuk

BENTUK INTEGRASI SOSIAL

Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.

Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.

Page 17: Masyarakat Majemuk

Dalam pandangan Coleman dan Rosberg (1964), integrasi mengandung dimensi vertikal dan horizontal.

1. Integrasi vertikal bertujuan menjembatani celah perbedaan antara elite dan massa dalam rangka pengembangan suatu proses politik terpadu dan masyarakat politik yang berpartisipasi. Dimensi vertical dalam integrasi nasional bertujuan mengintegrasikan persepsi dan prilaku elite dan masa dengan cara menghilangkan, mengurangi perbedaan kesenjangan antara kelompok yang berpengaruh dengan yang dipengaruhi.

DIMENSI INTEGRASI

Page 18: Masyarakat Majemuk

2. Integrasi horizontal berguna untuk mengurangi diskontinuitas dan ketegangan antarkelompok masyarakat dalam rangka penciptaan suatu masyarakat politik yang memiliki persepsi sama (mendekati homogen).

Dimensi horizontal mengintegrasikan antara kelompok-kelompok dalam masyarakat, dengan cara menjembatani perbedaan –perbedaan yang ditimbulkan oleh factor-faktor teritorial/ kultur dengan mengurangi kesenjangan yang ditimbulkan oleh factor-faktor tersebut.

Page 19: Masyarakat Majemuk

William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff mengemukakan tentang syarat berhasilnya suatu integrasi sosial yaitu kemampuan untuk mengisi kebutuhan anggota masyarakat satu dengan lainnya, sehingga terjalin hubungan yang baik dan saling menjaga keterikatan satu dengan yang lain.

1. Keberhasilan menciptakan kesepakatan (consensus) mengenai norma dan nilai-nilai sosial sebagai pedoman dalam menjalin interaksi satu dengan yang lain.

2. Nilai-nilai dan norma-norma sosial tersebut berlaku dalam waktu yang cukup lama dan telah dilaksanakan secara konsisten.

Syarat keberhasilan integrasi

Page 20: Masyarakat Majemuk

Integrasi masyarakat dalam negara dapat tercapai apabila :

1. Terciptanya kesepakatan dari sebagian besar anggotanya terhadap nilai-nilai social tertentu yang bersifat fundamental dan krusial

2. Sebagian besar anggotanya terhimpun dalam berbagai unit social yang saling mengawasi dalam aspek-aspek sosia yang potensial.

3. Terjadinya saling ketergantungan diantara kelompok-kelompok social yang terhimpun didalam pemenuhan kebutuhan ekonomi secara menyeluruh.