makalah ijazul al quran

18
MAKALAH I’JAZUL AL-QUR’AN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “ULUMMUL QUR’AN 2” Dosen Pengampu: Afiful Ikhwan M.Pd.I Oleh: Muhammad Faiz Musthofa 2013471939 Ahmad Afifi Nuruddin 2013471909 PAI SMT 3 CABANG CAMPURDARAT SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MUHAMMADIYAH OKTOBER 2014

Upload: rinskynufussa

Post on 21-Jul-2015

375 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

MAKALAH

I’JAZUL AL-QUR’AN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“ULUMMUL QUR’AN 2”

Dosen Pengampu:

Afiful Ikhwan M.Pd.I

Oleh:

Muhammad Faiz Musthofa

2013471939

Ahmad Afifi Nuruddin

2013471909

PAI – SMT 3

CABANG CAMPURDARAT

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

MUHAMMADIYAH

OKTOBER 2014

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini.

Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta

keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.

Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini

banyak yang membantu terhadap usaha kami, mengingat hal itu dengan segala

hormat kami sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIM) Tulungagung Bapak

Nurul Amin M.Ag

2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam

penyusunan makalah ini Bapak Afiful Ikhwan M.Pd I

3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam

penyelesaian makalah.

Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo'a

dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi

amal soleh di mata Allah SWT. Amin.

Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak

kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif,

sehingga bisa diperbaiki seperlunya.

Akhirnya kami tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir

amalan kami dan bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh

pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.

(PENYUSUN)

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................ I

Kata Pengantar ........................................................................................ II

Daftar Isi ........................................................................................ III

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................. 2

C. Tujuan Masalah ............................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

PEMBUKUAN DAN TERJEMAH AL-QUR’AN

A. Pengertian I’jazul Qur’an .................................................. 3

B. Pendapat Ulama’ Mengenai I’jazul qur’an ........................ 4

C. Kadar Kemu’jizatan Al-qur’an ...................................... 5

D. Aspek-Aspek Kemu’jizatan Al-qur’an................................. 8

BAB IIII PENUTUP

Kesimpulan .......................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 15

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehadiran al-Quran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw,

merupakan sebuah Maha Karya yang Agung dari Allah Swt sebagai sebuah

landasan dan pedoman arahan hidup manusia.

Dengan kedatangan al-Qur’an yang original dari Allah yang disampaikan oleh

Nabi Muhammad merupakan penyempurna terhadap kitab-kitab sebelumnya. Ini

merupakan bukti kemukjizatan al-Qur’an yang tiada seorang pun yang dapat

menirunya dan mendatangkan hal yang semisalnya.

Dengan ini kemu’jizatan al-Qur’an merupakan sebuah keistimewaan sekaligus

sebuah kekuatan yang dapat melemahkan manusia untuk bisa mendatangkan yang

sejenis dengan al-Qur’an. Kemu’’jizatan al-Qur’an sebagai mana yang

dikemukakan oleh Quraish Shihab nampak dalam tiga hal pokok.

Kemu’’jizatan al-Qur’an sebagai mana yang dikemukakan oleh Quraish

Shihab:

1. Pada redaksinya yang mencapai puncak tertinggi dari sastra Arab.

2. Kandungan ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin yang diisyaratkan.

3. Ramalan yang diungkapkan, yang sebagian telah terbukti kebenarannya.

Dalam makalah ini kami mencoba memberikan secara umum pengertian

mengenai I’jazul Qur’an yang dikaji dari beberapa referensi dan literatur al-

qur’an. Sehingga kita sedikit terbantu dalam memahami kemujizatan al-Qur’an,

baik pengertiannya, pendapat para ulama’, aspek-aspeknya maupun kadar

kemu’jizatannya.

2

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian i’jazul qur’an ?

2. Bagaimana pendapat ulama’ mengenai i’jazul qur’an ?

3. Bagaimana kadar kemu’jizatan al-qur’an ?

4. Apa aspek-aspek kemu’jizatan al-qur’an ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui pengertian i’jazul qur’an

2. Untuk Mengetahui pendapat ulama’ mengenai i’jazul qur’an

3. Untuk Mengetahui kadar kemu’jizatan al-qur’an

4. Untuk Menegatahui aspek-aspek kemu’jizatan al-qur’an

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian I’jazul Qur’an

1) I’jaz Secara Bahasa : Berasal dari kata ( يعجز -عجز ) yang artinya menetapkan

kelemahan yang membuat sesuatu atau pihak lain tak berdaya.. Kelemahan

menurut pengertian umum ialah ketidakmampuan mengerjakan sesuatu, lawan

dari (قدرة) (potensi, power, kemampuan).

2) I’jaz Secara Istilah : Penampakan kebenaran pengklaiman kerasulan nabi

Muhammad SAW dalam ketidakmampuan orang Arab untu menandingi

mukjizat nabi yang abadi, yaitu al-Quran.

Jadi, yang dimaksud I’jaz dalam pembahasan ini ialah menampakkan

kebenaran Nabi dalam pengakuannya sebagai seorang Rasul, dengan

menampakkan kelemahan orang Arab untuk menghadapi mukjizatnya yang

abadi, yaitu Al-Qur’an, dan kelemahan generasi-generasi sesudah mereka dan

mukjizat adalah sesuatu hal luar biasa yang disertai tantangan dan selamat dari

perlawanan.

Al-Qur’an adalah mu’jizat terbesar yang diberikan Allah Swt kepada Nabi

Muhammad Saw. Ini dapat disaksikan oleh seluruh umat manusia sepanjang

masa dan memang beliau diutus oleh Allah untuk keselamatan seluruh

manusia. Allah menjamin keselamatan dan kemurnian al-Quran. Kemu’jizatan

al-Qur’an antara lain terletak pada segi fashahah dan balaghahnya, susunan dan

gaya bahasanya, serta isinya yang tiada tandingannya.1

1 Manna Khalil, Al Qathtan, Studi Ilmu-Ilmu Al Qur’an, terjemah Mudzakir AS (Jakarta:

PT Pustaka Litera Antar Nusa, 1994), hlm. 380.

4

Al-Qur’an dalam beberapa ayatnya sengaja menantang seluruh manusai

dan

jin untuk membuat yang serupa dengan al-Qur’an. Allah berfirman :

ضهم ب ع يأتون بثل ولوان قل لئن اجتمعت اإلنس واجلن على أن يأتوابثل هذاالقرآن ل عض ظهير (88)اإلسراء: الب

Artinya: Katakanlah sesungguhnya bila manusia dan jin berkumpul untuk

membuat (sesuatu) yang serupa dengan al-Qur’an, niscaya mereka tidak akan

dapat membuat yang serupa dengan dia sekalippun sebagian mereka menjadi

penolong yang lain (QS. 17:88)2

B. Pendapat Para Ulama’ Mengenai I’jazul Qur’an

Setelah para ulama sepakat bahwa kemu’jizatan al-Qur’an itu karena

dzatnya, serta tidak seorangpun yang sanggup mendatangkan sesuatu yang

sebanding dengannya, maka pandangan ulama berbeda-beda dalam meninjau segi

kemu’jizatannya.

Sebagian ulama berpendapat bahwa segi kemu’jizatan al-Qur’an

adalah sesuatu yang terkandung dalam al-Qur’an itu sendiri, yaitu

susunan yang asing yang berbeda dengan susunan orang arab pada

umumnya.

Sebagian yang lain berpendapat bahwa segi kemu’jizatan itu

terkandung dalm lafadz-lafadznya yang jelas, redaksinya yang

bersastra dan susunannya yang indah, karena al-Qur’an sastranya

termasuk yang tidak ada bandingannya.

Ulama lain berpendapat bahwa kemu’jizatan itu karena al-Qur’an

terhinadar dari adanya pertentangan, serta mengandung arti-arti

yang lembut dan hal-hal yang ghaib di luar kemampuan manusia

2 Depag RI , Al-qur’an dan terjemahnya (al-kamil),(jakarta,CV Darus sunnah

2002),hal:292

5

dan di luar kekuasaan mereka untuk mengetahui nya, seperti halnya

al-Qur’an bersih dan selamat dari pertentangan dan perselisihan

pendapat.

Ada lagi yang berpendapat bahwa kemu’jizatan al-Qur’an adalah

karena adanya keistimewaan-keistimewaan yang nampak dan

keindahan-keindahan yang menarik yang terkandung dalam al-

Qur’an, baik permulaan, tujuan, maupun dalam menutup setiap

surat.3

Jumhur kaum Muslimin berpendapat bahwa al-Qur’an sendiri

merupakan mu’jizat (mu’jizat bidzatihi). Maksudnya al-Qur’an

dengan seluruh yang ada di dalamnya, termasuk struktur kalimat,

balaghah, bayan (penjelasan), perundang-perundangan (tasyri’),

berita-berita ghaib dan persoalan-persoalan lain yang merupakan

mu’jizat, telah menyebabkan seluruh manusia tidak mampu

membuat yang serupa dengannya.4

Syaikh az-Zarqani dalam Manahilul Irfan, yang sebagian pernah

dituturkan oleh al-Qurtubi, menjelaskan bahwa kemu’jizatan al-

Qur’an itu karena ia memiliki uslub yang sangat berbeda dengan

uslub yang ada dalam tata bahasa orang Arab. Juga bentuk undang-

undang bikinan manusia.

C. Kadar Kemu’jizatan Al-Qur’an

Al-Qur’an secara terus menerus menantang semua ahli kesusastraan Arab

untuk mencoba menandinginya, karena memang al-Qur’an berada di atas puncak

yang tak mungkin diungguli dan al-Qur’an memang bukan kalimat manusia

Golongan Mu’tazilah berpendapat bahwa kamu’jizatan itu berkaitan

dengan keseluruhan al-Quran, bukan dengan sebagianya, atau dengan setiap

suratnya secara lengkap. Sebagaimana ulama berpendapat, kemu’jizatan itu

sebagian kecil atau sebagian besar dari al-Qur’an, tanpa harus satu surat penuh

3 M. Quraish dkk., Shihab, Sejarah dan Ulumul Qur’an(Jakarta:Pustaka Firdaus, 2001) 4 M. Quraish, Shihab, Membumikan Al Qur’an (Bandung; Mizan, 1994), hlm. 62

6

juga merupakan mu’jizat, berdasarkan firman Allah Swt: “Maka hendaklah

mereka mendatangkan kalimat yang semisal dengan al_Quran” (QS. 52:34).

Ulama yang lain berpendapat bahwa kemu’jizatan itu cukup dengan satu

surat lengkap, sekalipun pendek, atau dengan ukuran satu surat, baik satu ayat

ataupun beberapa ayat . Pendapat ini berpegang pada ayat-ayat yang berhubungan

dengan seberapa benyak kadar al-Qur’an, untuk bisa disebut sebagai mu’jizat dan

ini ada kaitannya dengan tantangan yang dilontarkan kepada ahli sastra pada saat

itu. Al-Quran telah mengajukan tantangan agar didatangkan sesuatu yang sama

persis dengan al-Qur’an dengan keseluruhannya.5

Namun demikian kita tidak berpendapat bahwa kemu’jizatan itu hanya

terletak pada kadar-kadar tertentu saja. Kita dapat menemukan dan merasakan

pada bunyi-bunyi hurufnya dan alunan kata-katanya, sebagaimana kita dapatkan

pada ayat-ayat dan surat-suratnya, bahwa al-Qur’an adalah kalamullah. Adapun

mengenai segi atau kadar manakah yang mu’jizat itu, maka jika seorang peneliti

yang objektif mencari kebenaran al-Qur’an dari aspek manapun yang ia sukai, ia

akan temukan kemu’jizatan itu meliputi tiga macam aspek, yaitu aspek bahasa,

aspek ilmiah, dan aspek tasyri’ (penetapan hukum). Setiap manusia yang

memusatkan perhatiannya pada al-Qur’an akan menemukan rahasia-rahasia

kemu’jizatan dari aspek bahasanya. Ia akan dapatkan kemu’jizatan itu dalam

keteraturan bahasanya, bunyinya yang indah melalui nada-nada hurufnya. Hal ini

sesuai dengan yang digambarkan Allah:

هللا لوجدوا في اخ أفال ي تدب رون القرآن ولو 88تالفراثيار )النسء: ان من عندغي ) Artinya : Dan sekiranya al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka

akan mendapatkan pertentengan yang banyak di dalamnya. (QS. 4:82)6

Ayat tersebut mengandung isyarat bahwa perkataan manusia, bila terlalu

banyak maka akan banyak terjadi kesalahan dan kontradiksi di dalamnya.

Sedangkan al-Qur’an, tidak demikian. Semakin banyak dibaca akan semakin

5Muhammad yahya ulumul quran Diakses dalam http://yahya29.heck.in/makalah-ulumul-

quran-ijaz-al-quran.xhtml pada tanggal 13 Oktober 2104,pukul 11.45wib 6Depag RI , Al-qur’an dan terjemahnya (al-kamil),jakarta,CV Darus sunnah 2002,hal:92

7

tampak keselarasan, keindahan dan pesonanya. Itulah bedanya al-Qur’an dengan

perkataan manusia.7

Kemu’jizatan ilmiah al-Qur’an bukanlah terletak pada cakupannya pada

teori-teori ilmiah yang selalu baru dan berubah sebagai hasil usaha manusia

melalui pengamatan dan penelitian, tetapi terletak pada semangatnya memberikan

dorongan pada manusia untuk berpikir menggunakan otaknya. Semua persoalan

atau kaidah ilmu pengetahuan yang telah mantap dan meyakinkan, merupakan

manifestasi dari kegiatan berpikir yang dianjurkan al-Qur’an. Al-Qur’an telah

membangkitkan pada diri setiap muslim kesadaran ilmiah untuk memikirkan,

memahami dan menggunakan akal sesuai dengan firman Allah;

88اذلك ن فص ل اآليت لقوم ي عقلون )الروم: ) Artinya : “Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya

kamu berfikir” (QS. 30:28)8

Al-Qur’an menganjurkan manusia memiliki semua sifat utama seperti

sabar, jujur dan berbuat baik, santun, pemaaf dan tawadlu’. Karena manusia pada

dasarnya adalah makhluk sosial, maka al-Qur’an memulai dengan pendidikan

untuk meluruskan gharizah-gharizahnya, membimbing ke arah kebaikan. Di

sinilah kemu’jizatan al-Qur’an tampil sebagai obat.9

Quraish Shihab berpendapat bahwa pada garis besarnya mu’jizat al-Qur’an

itu tampak dalam tiga hak pokok:

1. susunan redaksinya yang mencapai puncak tertinggi dari sastra bahasa

Arab.

2. Kandungan ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin yang

diisyaratkannya.

7 M. Quraish, Shihab, Membumikan Al Qur’an (Bandung; Mizan, 1994), hlm.122

8Depag RI , Al-qur’an dan terjemahnya (al-kamil),jakarta,CV Darus sunnah 2002,hal:408 9 Muhammad yahya ulumul quran Diakses dalam http://yahya29.heck.in/makalah-

ulumul-quran-ijaz-al-quran.xhtml pada tanggal 13 Oktober 2104,pukul 11.45wib

8

3. Ramalan-ramalan yang diungkapkan, yang sebagian telah terbukti

kebenarannya. Al-Qur’an itu mu’jizat dengan segala makna yang

dibawa dan yang dikandung oleh lafazh-lafazhnya. suatu kata yang

berada di tempatnya juga merupakan bagian mu’jizat dalam ikatan

kalimat, dan satu kalimat yang ada di tempatnya merupakan mu’jizat

dalam jalinan surat.

Al-Qur’an menawarkan ajaran-ajaran operatif mengenai alam ghaib,

kebenaran-kebenaran spiritual dan masalah-masalah lain umat manusia pada

umumnya. Karena alasan-alasan ini tak seorang pun akan berhasil menciptakan

sesuatu yang serupa dengan al-Qur’an.10

Fungsi al-Qur’an adalah untuk memberikan jawaban bagi berbagai

persoalan dan memberi jalan keluar bagi setiap permasalahan yang terjadi dan

dihadapi oleh umat manusia.

D. Aspek-Aspek Kemu’jizatan Al-qur’an

Pada umumnya ulama, pengarang dan buku-buku yang berkaitan dengan

I’jaz al Qur’an mengemukakan banyak sekali kemukjizatan yang dikandung oleh

al Qur’an. Al Qurthuby (w. 256 H/ 1258 M) mengemukakan sepuluh aspek

kemukjizatan al Qur’an,11 yaitu:

Aspek bahasanya yang melampaui seluruh cabang bahasa Arab.

Gaya bahasanya yang melampaui keindahan gaya bahasa Arab pada

umumnya.

Keutuhannya yang tidak tertandingi

Aspek peraturannya yang tidak terlampaui.

Penjelasannya tentang hal-hal yang ghaib hanya dapat ditelusuri lewat

wahyu semata.

10 Mas zaki, ulumulquran, http://makalahzaki.blogspot.com/2011/07/ijazul-quran.html.

Pada tanggal 28 november, pukul 10.48 wib 11 M. Quraish dkk. Shihab, Sejarah dan Ulumul Qur’an, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001

9

Tidak ada hal yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan (science).

Memenuhi seluruh janjinya, baik tentang limpahan rahmat atau ancaman.

Pengetahuan yang dikandungnya.

Memenuhi keperluan dasar manusia.

Pengaruh terhadap qalbu manusia.

Sementara al Baqilani (w. 403 H/ 1013 M) dalam kitabnya I’jazat al

Qur’an mengemukakan tiga aspek yaitu tentang :

1) Nabi MUHAMMAD SAW sebagai pengemban wahyu,

2) berita tentang hal yang ghaib, dan

3) tidak adanya kontradiksi dalam al Qur’an. Rusydi AM mengemukakan

bahwa kemukjizatan al Qur’an terletak pada segi fashahah dan balaghah-

nya, susunan dan gaya bahasanya, serta isinya yang tiada bandingannya.12

Sebagian ulama lainnya berpendapat kemukjizatan al qur’an terletak pada

sebagian kecil atau sebagian besar al Qur’an, tanpa terkait surat. Pendapat

ini didasari firman Allah surat at Thur ayat 34 “Maka hendaklah mereka

mendatangkan kalimat yang semisal Al Quran itu jika mereka orang-

orang yang benar.”

Menurut Manna al Qaththan memutuskan kadar kemukjizatan al Qur’an

itu mencakup tiga Aspek yaitu,

1. aspek bahasa,

2. aspek ilmiah dan

3. aspek tasyri’ (penetapan hukum).

Dalam sejarah kemunculan dan berkembangnya pembinaan tentang

Kemukjizatan Alquran , terlihat bahwa para ahli berbeda pendapat dalam melihat

aspek-aspek kemukjizatan Alquran yang dipandang penting. Namun dari berbagai

12Muhammad yahya ulumul quran Diakses dalam http://yahya29.heck.in/makalah-ulumul-

quran-ijaz-al-quran.xhtml pada tanggal 13 Oktober 2104,pukul 11.45wib

10

perbedaan itu , secara global tidak terlepas dari empat aspek yang meliputi: (1) as-

Sharfah, (2) Keindahan bahasa, dan (3) Kandungan isinya.13

Untuk lebih jelasnya, ketiga aspek ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Aspek Ash-Sharfah

Dari kalangan mutakallimin, Abu Ishak Ibrahim An-Nazzam 1,

berpendapat, bahwa kemukjizatan Alquran terjadi dengan cara Ash-Sharfah

(pemalingan). Arti Ash-Sharfah menurut An-Nazzam ialah, bahwa Allah

memalingkan perhatian orang-orang Arab dari menandingi Al;-Quran.

Padahal, mereka sebenarnya mampu untuk menandinginya. Di sinilah letak

kemukjizatan Al-Qur’an menurut An-Nazzam.

Tokoh lain dari pendukung konsep Ash-Sharfah ialah Al-Murtadha (dari

aliran Syi'ah). Hanya saja Al-Murtadha berpendapat , bahwa Allah telah

mencabut dari mereka ilmu-ilmu yang diperlukan untuk menghadapi qur’an

agar mereka tidak mampu membuat yang seperti qur’an.

2. Keindahan Bahasa (Fashahah dan Balaghah)

Aspek kedua dari kemukjizatan Alquran yang menjadi pokok bahasan para

ulama Kalam ialah dari segi keindahan bahasanya. Dalam hal ini, Bahasa

Arab yang digunakan Alquran dipandang sebagai bahasa yang istimewa, baik

dari segi gaya bahasanya, susunan kata-katanya, maupun ketelitian redaksi

yang digunakannya.. Keindahannya, jauh melebihi keindahan bahasa yang

disusun oleh para sastrawan Arab.

3. Kandungan Isinya

Pembahasan mengenai aspek kemukjizatan Alquran dari segi kandungan

isinya, Di antara isi dan kandungan Alquran yang menunjukkan

kemukjizatannya

13Ayu fahdilla,aspekkemukljizatan al quran dalam

http://kemukjizatanquran.blogspot.com/2013/04/aspek-kemukjizatan-quran.html pada tanggal 11okt 2014 ppukul 11.32 wib

11

Secara garis besar dapat diklassifikasikan kepada tiga jenis sebagai berikut:

a) Berita tentang Hal-hal yang Ghaib

Beritan-berita ghaib yang terdapat dalam Alquran dapat dikelompokkan

kepada:

Berita-berita ghaib yang terjadi sebelumnya; yaitu berita-berita tentang

orang-orang terdahulu.

Berita-berita ghaib yang sedang terjadi di tempat lain. Seperti mengenai

maksud jahat orang-orang munafik dengan membangun masjid Dhirar (Q.

S. 9: 107); atau berita ghaib yang terjadi di tempat yang sama. Seperti

sikap orang-oraorang munafik yang bermanis muka di hadapan Nabi,

padahal hatinya buruk dan sangat memusuhi Nabi (Q. S. 2: 204 - 206).

Berita-berita ghaib yang akan terjadi (sesudah turunnya wahyu). Seperti

kemenangan yang akan diperoleh tentara Romawi dalam menghadapi

bangsa Persia (Q. S. 30: 1 - 6); Nabi dan para sahabatnya akan memasuki

kota Mekkah dalam keadaan aman (Q. S. 48: 27); Allah akan

mengabadikan jenazah Fir'aun sebagai bukti historis (Q. S. 10: 92);

Kemurnian Alquran tetap akan terpelihara (Q.S. 15: 9); dan berbagai

masalah ghaib lainnya yang ditunjukkan oleh Alquran, baik secara

eksplisit maupun implisit.

b) Isyarat-isyarat Ilmiah

Isi dan kandungan Alquran banyak menginformasi-kan masalah-

masalah ilmiah yang hanya mungkin diketahui oleh ilmuwan abad modern

ini. Ayat-ayat yang mengandung isyarat ilmiah semacam ini, semakin

lama semakin banyak ditemukan dalam Alquran, sejalan dengan semakin

berkembangnya ilmu pengetahuan. Di antara ayat-ayat tersebut yang sudah

dibuktikan kebenarannya melalui penemuan di bidang ilmu pengetahuan

Alam antara lain:

a. Hukum Toricelly yang ditemukan pada abad XVII M, menyatakan

bahwa semakin tinggi suatu tempat, maka semakin rendah tekanan

12

udara yang ada di tempat itu. Hukum ini diisyaratkan Alquran

dalam Surat Al-An'am/6:125

b. Siang dan malam tidak selalu sama lama (tempo)nya. Kadangkala

malam lebih panjang daripada siang, dan kadangkala juga terjadi

sebaliknya. Hal ini mengundang tanda tanya untuk dipikirkan

jawabannya, seperti tersirat pada Surat Yunus/10: 6.

c. Dari hasil pemantauan satelit diperoleh bukti, bahwa Jazirah Arab

beserta gung-gunungnya bergerak mendekati Iran dengan

pergerakan yang sangat lamban, hanya beberapa sentimeter setiap

tahunnya. Isyarat ini terlihat dari Alquran, surat An-Naml/28: 88.

c) Kesempurnaan Syari'atnya

Kandungan Alquran yang menjadi tujuan utama diturunkannya, yakni

berupa syari'at Islam menunjukkan bentuk yang paling sempurna jika

dibandingkan dengan bentuk perundang-undangan manapun yang pernah

ada di dunia ini.

syari'at Islam juga diakui sebagai syari'at yang sesuai dengan kebutuhan

manusia, karena ia berasal dari pencipta manusia itu sendiri, yang tujuan

utamanya untuk membebaskan manusia dari alam gelap gulita enuju dunia

pencerahan yang terang-benderang (Q. S. Al-Baqarah/2: 257).

13

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. I’jazul Qur’an ialah menampakkan kebenaran Nabi dalam pengakuannya

sebagai seorang Rasul, dengan menampakkan kelemahan orang Arab untuk

menghadapi mukjizatnya yang abadi, yaitu Al-Qur’an, dan kelemahan generasi-

generasi sesudah mereka dan mukjizat adalah sesuatu hal luar biasa yang disertai

tantangan dan selamat dari perlawanan.

2. Pendapat Para Ulama’ Mengenai I’jazul Qur’an

Jumhur kaum Muslimin berpendapat bahwa al-Qur’an sendiri

merupakan mu’jizat (mu’jizat bidzatihi). Maksudnya al-Qur’an

dengan seluruh yang ada di dalamnya, termasuk struktur kalimat,

balaghah, bayan (penjelasan), perundang-perundangan (tasyri’),

berita-berita ghaib dan persoalan-persoalan lain yang merupakan

mu’jizat, telah menyebabkan seluruh manusia tidak mampu

membuat yang serupa dengannya.14

Syaikh az-Zarqani dalam Manahilul Irfan, yang sebagian pernah

dituturkan oleh al-Qurtubi, menjelaskan bahwa kemu’jizatan al-

Qur’an itu karena ia memiliki uslub yang sangat berbeda dengan

uslub yang ada dalam tata bahasa orang Arab. Juga bentuk undang-

undang bikinan manusia

3. Kadar Kemu’jizatan Al-Qur’an

Adapun mengenai segi atau kadar manakah yang mu’jizat itu, maka jika

seorang peneliti yang objektif mencari kebenaran al-Qur’an dari aspek manapun

yang ia sukai, ia akan temukan kemu’jizatan itu meliputi tiga macam aspek, yaitu

aspek bahasa, aspek ilmiah, dan aspek tasyri’ (penetapan hukum). Setiap manusia

15

yang memusatkan perhatiannya pada al-Qur’an akan menemukan rahasia-rahasia

kemu’jizatan dari aspek bahasanya.

4. Aspek-Aspek Kemu’jizatan Al-qur’an

Aspek bahasanya yang melampaui seluruh cabang bahasa Arab.

Gaya bahasanya yang melampaui keindahan gaya bahasa Arab pada

umumnya.

Keutuhannya yang tidak tertandingi

Aspek peraturannya yang tidak terlampaui.

Penjelasannya tentang hal-hal yang ghaib hanya dapat ditelusuri lewat

wahyu semata.

Tidak ada hal yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan (science).

Memenuhi seluruh janjinya, baik tentang limpahan rahmat atau ancaman.

Pengetahuan yang dikandungnya.

Memenuhi keperluan dasar manusia.

Pengaruh terhadap qalbu manusia.

Dalam sejarah kemunculan dan berkembangnya pembinaan tentang

Kemukjizatan Alquran , terlihat bahwa para ahli berbeda pendapat dalam

melihat aspek-aspek kemukjizatan Alquran yang dipandang penting.

empat aspek yang meliputi: (1) as-Sharfah, (2) Keindahan bahasa, (3)

Ketelitian Redaksi, dan (4) Kandungan isinya.

15

DAFTAR PUSTAKA

An Najd, Abu Zahra, AlQur’an dan Rahasia Angka-Angka, terjemah Agus

Efendi (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1991), hlm. 17

Al Qathtan, Manna Khalil, Studi Ilmu-Ilmu Al Qur’an, terjemah Mudzakir

AS (Jakarta: PT Pustaka Litera Antar Nusa, 1994), hlm. 380

Shihab, M. Quraish dkk., Sejarah dan Ulumul Qur’an, Jakarta: Pustaka

Firdaus, 2001

Shihab, M. Quraish, Membumikan Al Qur’an (Bandung; Mizan, 1994), hlm.122

Mas zaki ,ulumul quran dalam http://makalah-qitha.blogspot.com/2011/10/ijazul-quran.html pada tanggal 13 okt 2014 pukul 11.23

Ayufahdilla,aspekkemukljizatanalquran dalam

http://kemukjizatanquran.blogspot.com/2013/04/aspek-kemukjizatan-quran.html pada tanggal 11okt 2014 ppukul 11.32 wib

Muhammad yahya ulumul quran Diakses dalam

http://yahya29.heck.in/makalah-ulumul-quran-ijaz-al-quran.xhtml pada tanggal 13 Oktober 2104,pukul 11.45wib