makalah cloud computing
DESCRIPTION
informasi tentang cloud computingTRANSCRIPT
CLOUD COMPUTING
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dosen Pengampu: Septia Lutfi, S. Kom, M. Kom
Disusun Oleh:
Fajar Satrio
NIM. 1102412060
Rombel 3
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur senantiasa saya hanturkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Cloud Computing” ini tepat pada
waktunya, untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Ada banyak kesulitan dalam penyelesaian tugas
ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya kesulitan itu dapat
saya atasi. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penyelesaian makalah ini. Dengan makalah ini, saya harap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan mampu
memberikan informasi tentang penggunaan Cloud Computing.
Masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca agar nantinya bisa menjadi pembelajaran yang baik bagi saya
dan dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.
Atas kritik dan saran anda saya mengucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Semarang, 9 Desember 2013
Fajar Satrio
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Pengertian
1. Sejarah
a. Faktor Pendorong Perkembangan Cloud Computing
2. Pengertian
B. Manfaat Cloud Computing
C. Layer Cloud Computing
1. Clients (klien)
2. Application (aplikasi)
3. Platform
4. Infrastructure
5. Servers
D. Infrastruktur Cloud Computing
1. Proved web-services integrated
2. World-class Services Delivery
3. No Hardware and Software to Install
4. Faster and Lower-risk Deployment
5. Support for Deep Cutomizations
6. Empowered Business Suport
7. Automatic Upgrades that dont Impact IT Resources
E. Karakteristik Cloud Computing
1. On-Demand Self-Services
2. Broad Network Access
3. Resource Pooling
4. Rapid Elasticity
5. Measured Service
F. Mekanisme Cloud Computing
G. Layanan Cloud Computing
1. Public Cloud (Cloud Publik)
2. Community Cloud
3. Private Cloud (Cloud Pribadi)
4. Hybrid Cloud
H. Aspek Keamanan Cloud Computing
1. Manajemen risiko dan ketaatan
2. Manajemen akses dan identitas
3. Integritas layanan
4. Integritas klien
5. Proteksi informasi
I. Resiko Cloud Computing
1. Service Level
2. Privacy
3. Compliance
4. Data Ownership
5. Data Mobility
J. Contoh Cloud Computing
1. Windows Azure
2. Google Drive
3. Google App Engine
BAB III PENUTUP
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah salah satu
komponen yeng paling penting dalam mengikuti perkembangan
zaman. Teknologi komputasi dan teknik pemrograman baru atau
teknik pengembangan berubah dengan cepat, tujuan dalam
komputasi awan nampaknya akan membuat teknologi menjadi sangat
mudah dimata user dan menjadikannya sesederhana mungkin.
Pengembangan berbasis internet sangat pesat saat ini
dengan boomingnya blogging dan microblogging serta layanan
jejaring sosial yang bertujuan untuk menemukan cara baru membantu
individu dan bisnis untuk dapat berkomunikasi satu sama lain di arena
cloud computing atau komputasi awan.
Atas alasan Perkembangan tersebut dan agar masyarakat
Indonesia tidak ketinggalan dengan kemajuan teknologi, selain untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi,
maka saya berusaha menyusun makalah ini dengan segenap
kemampuan yang saya miliki.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Perkembangan Cloud Computing ?
2. Apa yang dimaksud dengan Cloud Computing ?
3. Apakah manfaat dari Cloud Computing ?
4. Bagaimana resiko yang ada dalam Cloud Computing ?
5. Apa yang anda ketahui tentang Cloud Computing ?
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah perkembangan Cloud Computing.
2. Memberi pengertian tentang Cloud Computing.
3. Memahami manfaat jika menggunakan Cloud Computing.
4. Selain memahami manfaat pembaca juga harus memahami resiko
yang ada dalam Cloud Computing.
5. Mengerti semua informasi tentang Cloud Computing.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Pengertian
1. Sejarah
Dunia computer yang pertumbuhan dan perkembangannya
secepat ini juga merupakan salah satu hasil riset para ilmuwan
jaman dulu. Di tahun 50-an, Cloud Computing mempunyai konsep
yang mendasar. Pada saat komputer mainframe yang tersedia
dalam skala yang besar dalam dunia pendidikan serta perusahaan
bisa diakses melalui komputer terminal disebut dengan Terminal
Statis. Terminal tersebut hanya bisa digunakan untuk melakukan
komunikasi tetapi tidak mempunyai kapasitas pemrosesan internal.
Agar penggunaan mainframe yang relatif mahal menjadi efisien
maka mengembangkan akses fisik komputer dari pembagian kinerja
CPU. Hal ini bisa menghilangkan periode tidak aktif pada
mainframae, memungkinkan untuk kembali pada investasi. Hinga
pertengahan tahun 70an dikenal dengan RJE remote proses Entry
Home Job yang berkaitan besar dengan IBM dan DEC Mainframe.
Tahun 60-an, John McCarthy berpendapat bahwa
“Perhitungan suatu hari nanti dapat diatur sebagai utilitas publik.”
Di buku Douglas Parkhill, The Challenge of the Computer Utility
menunjukkan perbandingan idustri listrik dan penggunaan pada
listrik di masyarakat umum dan pemerintahan dalam penyediaan
cloud computing. Ketika Ilmuan Herb Grosch mengungkapkan
bahwa seluruh dunia akan beroperasi dalam terminal bodah
didukung oleh kurang lebih 15 pusat data yang besar. Karena
komputer ini sangat canggih, mayoritas perusahaan dan entitas lain
menyediakan sendiri kemampuan komputasi dengan berbagai
waktu danbeberapa organisasi, seperti GE GEISCO, Anak
perusahaan IBM Biro Corporation, Tymshare, CSS Nasional, Data
Dial, Bolt, dan Beranek and Newman.
Tahun 90-an, perusahaan telekomunikasi mulai
mempromosikan VPN layanan jaringan pribadi melalui kualitas
sebanding pelayanannya, tapi dengan biaya yang lebih rendah.
Karena merasa cocok dengan hal tersebut guna menyeimbangkan
penggunaan server, mereka dapat menggunakan bandwidth
jaringan secara keseluruhan. Lalu menggunakan simbol awan untuk
menunjukkan titik demarkasi antara penyedia dan pengguna yang
saling bertanggung jawab. Cloud computing memperluas batas ini
untuk menutup server serta infrastruktur jaringan.
John McCarthy, pakar komputasi MIT yang dikenal juga
sebagai salah satu pionir intelejensia buatan, menyampaikan visi
bahwa “suatu hari nanti komputasi akan menjadi infrastruktur publik
seperti listrik dan telepon”. Namun baru di tahun 1995 lah, Larry
Ellison, pendiri Oracle , memunculkan ide “Network Computing”
sebagai kampanye untuk menggugat dominasi Microsoft yang saat
itu merajai desktop computing dengan Windows 95-nya.
Larry Ellison menawarkan ide bahwa sebetulnya user tidak
memerlukan berbagai software, mulai dari Sistem Operasi dan
berbagai software lain yang dimasukkan ke dalam PC Desktop
mereka. PC Desktop bisa digantikan oleh sebuah terminal yang
langsung terhubung dengan sebuah server yang menyediakan
environment yang berisi berbagai kebutuhan software yang siap
diakses oleh pengguna.
Ide “Network Computing” ini sempat menghangat dengan
munculnya beberapa pabrikan seperti Sun Microsystem dan Novell
Netware yang menawarkan Network Computing Client sebagai
pengganti desktop.
Mulai Tahun 2000, Amazon sebagai peran penting pada
semua pengembangan cloud computing dengan memodernisasi
pusat data, seperti jaringan komputer yang menggunakan sedikit
10% dari kapasitas mereka pada satu waktu. Setelah menemukan
asitektur awan baru, mengalami peningkatan efisiensi internal
sedikit bergerak capat “Tim Dua-Pizza” (Tim kecil guna memberi
makan dengan dua pizza) bisa menambahkan fitur baru dengan
cepat dan lebih mudah. Kemudian Amazon mulai mengembangkan
produk baru sebagai penyedia cloud computing untuk pelanggan
eksternalm dan meluncurkan Amzaon Web Service (AWS) tahun
2006.
Popularitas Cloud computing semakin menjulang saat di
awal 2000-an, Marc Benioff seorang mantan Vice Precident di
Oracle, meluncurkan layanan aplikasi CRM dalam bentuk Software
as a Service, Salesforce.com, yang mendapatkan sambutan sangat
baik dari para pengguna. Dengan misinya yang terkenal yaitu “The
End of Software”, Benioff bisa dikatakan berhasil mewujudkan visi
atasannya di Oracle, Larry Elisson, tentang Network Computing
yang akhirnya menjadi kenyataan satu dekade kemudian.
Selanjutnya jargon Cloud computing bergulir seperti bola
salju menyapu dunia teknologi informasi. Dimulai di tahun 2005,
mulai muncul inisiatif yang didorong oleh nama-nama besar seperti
Amazon.com yang meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute
Cloud), Google dengan Google App Engine-nya, tak ketinggalan
raksasa biru IBM meluncurkan Blue Cloud Initiative dan lain
sebagainya. Semua inisiatif ini masih terus bergerak, dan bentuk
Cloud Computing pun masih terus mencari bentuk terbaiknya, baik
dari sisi praktis maupun dari sisi akademis. Bahkan dari sisi
akademis, jurnal-jurnal yang membahas tentang ini hal ini baru
bermunculan di tiga tahun belakangan. Akhirnya seperti yang kita
saksikan sekarang, seluruh nama-nama besar terlibat dalam
pertarungan menguasai awan ini. Bahkan pabrikan Dell, pernah
mencoba mempatenkan istilah “Cloud Computing”, namun ditolak
oleh otoritas paten Amerika.
Walaupun di luar negeri perebutan kapling awan ini begitu
ingar-bingar, tidak demikian dengan di tanah air Indonesia tercinta
ini. Pemain yang benar-benar mencoba masuk di area ini masih
sangat sedikit. Salah satu yang cukup serius bermain di area ini
adalah PT Telkom, yang setidaknya saat ini sudah menawarkan dua
layanan aplikasi berbasis Software as a Service. Salah satunya
melalui anak usahanya, Sigma Cipta Caraka, yang menawarkan
layanan aplikasi core banking bagi bank kecil-menengah. Kemudian
bekerjasama dengan IBM Indonesia dan mitra bisnisnya, PT
Codephile, Telkom menawarkan layanan e-Office on Demand untuk
kebutuhan kolaborasi/korespondensi di dalam suatu perusahaan
atau organisasi.
Sepinya sambutan dunia teknologi informasi dalam negeri
terhadap Cloud Computing ini, mungkin disebabkan beberapa
faktor, di antaranya:
Penetrasi infrastruktur internet yang bisa dibilang masih
terbatas, bandwith masih terbatas.
Tingkat kematangan pengguna internet, yang masih
menjadikan media internet utamanya sebagai media hiburan
atau sosialisasi.
Tingginya investasi yang dibutuhkan menyediakan layanan
cloud ini, karena harus merupakan kombinasi antara
infrastruktur jaringan, hardware dan software sekaligus.
Sehingga saat gelombang besar Cloud Computing ini
sampai di sini, tidak hanya pemain asing besar saja yang akan
menangguk keuntungan. Tentu saja peran pemerintah sebagai
fasilitator dan regulator sangat diperlukan di sini.
Pada tahun 2008, Eucalypus menjadi yang pertama open
source, AWS API Platform yang kompatibel menyebarkan awan
swasta. Open Nebula ditingkatkan dalam proyek Eropa Reservoir
Komisi yang sudah didanai. Pada tahun yang sama, agar difokuskan
pada penyediaan jaminan kualitas layanan (seperti yang
dipersyaratkan oleh aplikasi interaktif real-time) untuk infrastruktur
berbasis cloud dalam rangka IRMOS Eropa Proyek yang didanai
Komisi. Pertengahan 2008, Gartner melihat kesempatan untuk
membentuk hubungan antara konsumen layanan TI, mereka
menggunakan layanan TI dan menjualnya. Dan mengamati bahwa
“Organisasi layanan TI yang beralih dari perangkat keras milik
perusahaan dan aset perangkat lunak untuk digunakan layanan
berbasis model sehingga pergeseran diproyeksikan untuk
komputasi akan menghasilkan pertumbuhan dramatis dalam
produk IT di beberapa daerah dan pengurangan yang signifikan di
daerah lain.”.
Tanggal 1 Maret 2011, IBM mengumumkan SmartCloud
kerangka IBM Smarter Planet untuk mendukung. Di antara berbagai
komponen dasar Smarter Computing cloud adalah bagian yang
paling penting.
Sebagai komputasi yang tenar, cloud computing juga dapat
mempengaruhi google untuk memakainya. Google Drive adalah
layanan cloud storage dari Google yang diluncurkan pada akhir
April 2012, yaitu layanan untuk menyimpan file di internet pada
storage yang disediakan oleh Google. Dengan menyimpan file di
Google Drive maka pemilik file dapat mengakses file tersebut
kapanpun dimanapun dengan menggunakan komputer desktop,
laptop, komputer tablet ataupun smartphone. Dan file tersebut
dapat di share dengan orang lain untuk berbagi pakai dan juga
kolaborasi peng-edit-annya. Kapasitas yang disediakan oleh google
drive untuk layanan gratis adalah 5GB, untuk menggunakan
kapasitas lebih dari itu maka akan dikenakan biaya tambahan.
Dengan menggunakan Google Drive, berarti pemilik file
telah memiliki back-up file nya di internet sehingga jika terjadi
sesuatu pada file yang disimpan di komputer atau laptop, misalnya
file tersebut rusak atau hilang atau terkena virus, atau
komputer/laptopnya rusak yang menyebabkan tidak dapat
digunakan, maka file yang berada di Google Drive tetap aman dan
tetap dapat diakses menggunakan komputer lain yang terhubung
ke internet.
Perkembangan Informasi saat ini sudah sangat maju dimana
banyak konsep yang berkembang seperti openness, one click,
sharing, social networking. Saat ini terdapat trend teknologi yang
masih terus digali dalam penelitian-penelitian para pakar IT didunia,
yaitu Cloud Computing (Komputasi Awan).
Komputasi Awan yang juga sering disebut dengan istilah
Cloud Computing merupakan penggunaan teknologi komputer
yang ditujukan untuk tujuan pengembangan informasi berbasis
internet dimana layanan internet tersebut didukung oleh teknologi
yang berpusat di awan. Komputasi Awan merupakan suatu jenis
teknologi komputasi yang menyediakan kemampuan yang
berhubungan dengan teknologi informasi sebagai suatu layanan
dimana memungkinkan user dapat mengakses data melalui
teknologi Komputasi Awan (Cloud Computing).
User tidak perlu memiliki pengetahuan atau kendali
terhadap teknologi yang mendukung layanan tersebut. Dimana
suatu saat dengan menggunakan teknologi cloud computing kita
dapat memakainya sebagai tempat media penyimpanan data,
aplikasi yang memudahkan kita dalam mengakses data yang kita
inginkan dari berbagai macam cloud, oleh karena itu dengan
menggunakan teknologi cloud computing ini diharapkan banyak
memberi manfaat atau keuntungan baik dari providernya sendiri
maupun pengguna teknologi tersebut. Dengan teknologi cloud
computing ini dapat memberikan berbagai macam layanan kepada
user secara redistribusi dan dapat di akses dari berbagai macam
bentuk device.
Cloud computing mempunyai model yang dapat
mendukung service yang biasa disebut dengan Everything as a
Service. Sistem dari cloud computing dibagi menjadi 2 yaitu front
end dan back end. Antara front end dan back end terkait satu sama
lain melalui jaringan yang disebut Internet. Front end adalah bagian
dimana pengguna computer (user) atau client berada. Sedangkan
back end adalah bagian dimana cloud dari sistem itu berada. Front
end juga meliputi komputer client atau komputer jaringan dan
aplikasi yang dibutuhkan untuk dapat mengakses sistem cloud
computing. Tidak semua cloud computing memiliki user interface
yang sama. Contohnya layanan seperti web browser dan layanan
email antara satu dengan yang lain memiliki perbedaan akses yang
dimiliki atau perbedaan interface.
Microsoft sebagai perusahaan software terbesar saat ini,
melansir “Microsoft Office 365” dan “Windows Azzure” sebagai
sistem operasi (OS) berbasis komputasi awan yang digadang-
gadang akan menggantikan OS Windows yang ada saat ini.
Sementara itu Apple melansir “Mobile Me” untuk pengguna Mac
yang disinkronisasikan dengan teknologi Cloud Computing.
Sedangkan Google yang sejak 10 tahun silam mengincar
pengembangan teknologi ini mulai mengerahkan para
penggunanya dalam penerapan sederhana cloud computing melalui
layanan “Google Docs” dimana kita dapat memanfaatkan layanan
secara online tanpa harus install program. IBM juga telah
meluncurkan produk pertamanya di teknologi ini sejak tiga tahun
silam yang bernama “LotusLive”. Tidak ketinggalan Hitachi Data
System (HDS) sebagai perusahaan data penyimpanan ketiga
terbesar di dunia dari Jepang menggarap “Leapdrive.com” sebagai
salah satu layanan cloud computing berupa ruang penyimpanan
yang diminati publik saat ini.
a. Faktor Pendorong Perkembangan Cloud Computing
Tren perkembangan dunia komputer telah berubah sejak
satu dekade terakhir. Komputer terutama server yang pada
awalnya berukuran besar semakin ke sini semakin kecil dan
ringkas. Sampai saat ini server yang terbilang cukup ringkas
adalah jenis blade server. Perubahan ini tidak lepas dari adanya
penemuan dan kemajuan dalam bidang processor. Sejak
ditemukannya nano technology, telah merubah platform CPU
menjadi sebuah sistem yang sangat ringkas dari segi fisiknya.
Faktor yang turut mempengaruhi adalah adanya
pemanasan global yang diakibatkan oleh emisi gas buang serta
kalor yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas manusia. Emisi gas
buang yang dihasilkan dari industri, kendaraan bermotor, dan
aktivitas lainnya sangat berpotensi merusak lapisan ozon kita.
Akibat dari hal itu adalah sinar matahari langsung masuk
menembus hingga ke permukaan bumi yang pada akhirnya akan
meningkatkan suhu di permukaan bumi. Untuk mencegah
kerusakan yang lebih parah, maka kini manusia berlomba-lomba
menciptakan teknologi yang ramah lingkungan alias Green
Technology.
Kehidupan manusia yang semakin dinamis dan mobile
juga menjadi salah satu faktor pendorong perkembangan
teknologi komputasi menuju era cloud computing. Kebutuhan
user akan availability, reliability, flexibility, dan scalability menjadi
tuntutan yang harus dipenuhi sebagai sebuah garansi service
atau layanan. Dengan menerapkan teknologi cloud computing,
maka keempat hal tadi akan dapat dipenuhi dan nantinya akan
mencapai pada tingkat investasi dalam term cloud service yang
cepat dan mudah.
Perubahan paradigma di sisi manajemen dan keuangan
juga menjadi faktor lain yang mendorong pertumbuhan cloud
computing saat ini. Dahulu manajemen biasa untuk
menginvestasikan dana di awal dalam bentuk Capital Expense
yang cukup besar agar ke depannya dapat menekan Operational
Expense. Tapi sejak ditemukannya teknologi cloud computing,
Capital Expense saat ini bisa dikurangi bahkan bisa ditiadakan
dan cukup mengeluarkan biaya untuk Operational Expense saja
apabila kita menggunakan Public Cloud. Bisa dibayangkan
efisiensi yang di dapatkan jika kita menerapkan cloud computing
dalam organisasi kita.
Cloud computing merupakan evolusi yang mengadopsi
virtualization, service-oriented architecture and utility
computing. Cloud computing memungkinkan konsumen
teknologi untuk memikirkan komputasi secara efektif dengan
biaya minimal dan dapat diandalkan. Hal lain yang juga tidak
perlu lagi dikhawatirkan oleh pengguna adalah tentang
bagaimana membangunnya, cara kerjanya, siapa yang
mengoperasikan atau di mana harus meletakkan.
Virtualization adalah penciptaan versi virtual (bukan
aktual) terhadap sumber daya teknologi informasi, seperti sistem
operasi, server, perangkat penyimpanan (storage) atau sumber
daya jaringan. Virtualisasi dapat dilihat sebagai bagian dari tren
secara menyeluruh dari Enterprise TI yang mencakup autonomic
computing. Autonomic computing merupakan sebuah skenario
di mana lingkungan TI akan mampu melakukan pengelolan
sendiri (self management) didasarkan pada aktivitas yang
dirasakan dan utility computing. Kekuatan pemrosesan
komputer dianggap sebagai sebuah utilitas yang memungkinkan
klien membayar sesuai yang diperlukan.
Ada beberapa pemahaman tentang Cloud Computing
yang dapat membantu kita untuk mengenal apa itu Cloud
Computing:
Internet bisa dianggap cloud besar. Cloud berisi
komputer yang semuanya saling tersambung. Dari situlah
berasal istilah 'cloud'. Jadi semuanya disambungkan ke
'cloud', atau cloud itu.“ (Stevan Greve).
Cloud Computing adalah gabungan pemanfaatan
teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan
berbasis Internet ('cloud'). Cloud (cloud) adalah metefora
dari internet, sebagaimana cloud yang sering
digambarkan di diagram jaringan komputer, cloud (cloud)
dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari
infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.
Dalam perspektif teknologi komunikasi sendiri, cloud
computing atau komputasi cloud dapat diartikan sebagai
suatu teknologi yang memanfaatkan internet sebagai
resource untuk komputasi yang dapat di-requset oleh
pengguna dan merupakan sebuah layanan dengan pusat
server bersifat virtual atau berada dalam cloud (internet)
itu sendiri (Krishnadi, 2010).
2. Pengertian
Istilah cloud diambil dari simbol cloud (awan) yang sering
digunakan untuk merepresentasikan internet dalam flow chart dan
diagram. Cloud computing atau dalam bahasa Indonesia memiliki
arti komputasi awan adalah model komputasi, dimana sumber daya
seperti processor, storage, network, dan software menjadi abstrak
dan diberikan sebagai layanan di jaringan / internet menggunakan
pola akses remote. Cloud computing atau komputasi awan adalah
gabungan antara pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi’)
dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’).
Cloud computing pada dasarnya merupakan penggunaan
internet-based service untuk men-support business process. Akses
data dapat diperoleh dari mana saja dengan menggunakan
perangkat fixed atau mobile device yang terhubung dengan
internet (cloud service) sebagai tempat menyimpan data,
applications dan lainnya yang dapat dengan mudah mengambil
data, download aplikasi dan berpindah ke cloud lainnya. Hal
tersebut memungkinkan kita dapat memberikan layanan aplikasi
secara mobile di masa depan. Trend ini akan memberikan banyak
keuntungan baik dari sisi pemberi layanan (provider) atau dari sisi
user.
Cloud computing juga sering diartikan sebagai kumpulan
dari beberapa resources yang terintegrasi menjadi satu dan
digunakan melalui web. Sebenarnya, cloud computing ini
didasarkan pada teknologi grid computing yang membuat
skalabilitas suatu sistem komputasi menjadi sangat besar dengan
cara menggabungkan beberapa sumber daya komputer menjadi
satu resource. Sehingga tidak salah jika ada orang yang
mengatakan cloud computing adalah grid computing yang
digabungkan dengan virtualisasi.
Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari
infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Cloud Computing
suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi
informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga
pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet tanpa mengetahui
apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali
terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Jika ditarik kesimpulan secara umum, cloud computing
adalah sebuah mekanisme, dimana sekumpulan IT resource yang
saling terhubung dan nyaris tanpa batas, baik itu infrastruktur
maupun aplikasi, dimiliki dan dikelola sepenuhnya oleh pihak ketiga,
sehingga memungkinkan customer untuk menggunakan resource
tersebut secara on demand melalui network, baik yang sifatnya
jaringan private maupun publik.
Dengan menggunakan teknologi cloud computing,
perusahaan bisa fokus pada bisnis utama, memiliki kecepatan untuk
mengikuti kebutuhan bisnis sehingga tidak kehilangan business
opportunity, bisa membuat management cost yang lebih baik
karena peralihan dari CAPEX to OPEX dan yang tak kalah penting
adalah penggunaan tekhnologi yang terupdate dan terstandarisasi
yang akan digunakan pada platform Cloud Computing. Dengan
demikian perusahaan bisa lebih memikirkan hal-hal yang bersifat
strategis untuk kemajuan bisnisnya.
Cloud computing saat ini telah menjadi realita, dan ini akan
memaksa para IT professional untuk cepat mengadaptasi teknologi
ini. Akibat dari kondisi sosial ekonomi yang terus mengalami
revolusi yang sangat cepat sehingga teknologi cloud computing ini
dibutuhkan untuk kecepatan dan realibilitas bagi dunia bisnis.
Implementasi cloud computing pada dasarnya adalah
menggunakan Internet-Based service untuk mensupport business
process perusahaan. Cloud service biasanya memiliki beberapa
karakteristik, diantaranya adalah:
Sangat cepat di deploy, sehingga bersifat instant untuk
implementasi.
Biaya start-up teknologi ini cukup terjangkau dan
meminimalisir adanya biaya modal investasi yang mahal.
Biaya service dan pemakaian akan berdasarkan komitmen
yang tidak fix.
Service ini dapat dengan mudah di upgrade atau downgrade
dengan cepat tanpa adanya penalty.
Service ini akan menggunakan metode multi-tenant (banyak
klien pengguna dalam 1 platform).
Kemampuan untuk mengcustomize service sesuai kebutuhan
klien akan menjadi sangat fleksibel.
Sistem cloud secara otomatis mengawasi dan
mengoptimalkan penggunaan sumber daya komputasi dengan
memanfaatkan kemampuan pengukuran (metering) misalnya
penyimpanan, pemrosesan, bandwidth, dan account pengguna
aktif. Penggunaan sumber daya dapat dipantau, dikendalikan, dan
dilaporkan sebagai upaya memberikan transparansi bagi pelanggan.
Menurut para ahli seperti Gartner misalnya menyebutkan
bahwa Cloud Computing merupakan sebuah cara komputasi ketika
layanan berbasis TI yang mudah dikembangkan dan lentur
disediakan sebagai sebuah layanan untuk pelanggan menggunakan
teknologi Internet. Berbeda dengan Forester yang berpendapat
bahwa Cloud Computing merupakan standar kemampuan TI, seperti
perangkat lunak, platform aplikasi, atau infrastruktur, yang
disediakan menggunakan teknologi Internet dengan cara swalayan
dan bayar per-pemakaian. Secara sederhana Cloud Computing
dapat di ibaratkan seperti sebuah jaringan, misalnya jaringan hand
phone, dengan kartu sim IM3. Kita hanya perlu memasang kartu sim
IM3 ke dalam hand phone, maka secara otomatis hand phone akan
mencari jaringan IM3. Penyedia yang menyediakan jaringan IM3 ini
bisa kita ibaratkan seperti Cloud Computing atau Gambaran tentang
Cloud Computing.
Sedangkan menurut Wikipedia Bahasa Indonesia Komputasi
awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan
pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan
berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari
internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram
jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan
komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga
merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang
disembunyikannya. Komputasi awan adalah suatu konsep umum
yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang
dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap
Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna.
Menurut salah satu akun wordpress, Cloud computing
atau komputasi awan merupakan definisi untuk teknologi
komputasi grid (grid computing) yang digunakan pada pertengahan
hingga akhir tahun 1990an. Jargon cloud computing atau
komputasi awan mulai muncul pada akhir tahun 2007, digunakan
untuk memindahkan layanan yang digunakan sehari-hari ke
Internet, bukan disimpan di komputer lokal lagi. Pada saat itu,
layanan lain termasuk pengolahan kata, spreadsheet, dan presentasi
telah dipindahkan ke dalam komputasi awan. Google menyediakan
pengolah kata, spreadsheet dan aplikasi presentasi di lingkungan
komputasi awan dan terintegrasi dengan Gmail dan Google
Calendar, menyediakan lingkungan kantor di web (atau di awan).
Microsoft dan perusahaan lain juga bereksperimen dengan
mengalihkan program-program ke awan untuk membuatnya lebih
terjangkau dan lebih mudah diakses oleh pengguna komputer dan
Internet. Perangkat lunak sebagai layanan (istilah Microsoft untuk
cloud computing atau komputasi awan) adalah barang yang sangat
baru bagi kebanyakan orang di Microsoft.
Akun tersebut juga menyebutkan bahwa Cloud computing
atau komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi
komputer dan pengembangan berbasis Internet. Suatu metoda
komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan
sebagai suatu layanan sehingga pengguna dapat mengaksesnya
lewat Internet tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli
dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi
yang membantunya. Suatu konsep umum yang mencakup SaaS,
Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan
tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk
memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh,
Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang
diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan
data yang tersimpan di server.
B. Manfaat Cloud Computing
Dengan Cloud Computing kita tidak perlu lagi dikuatirkan
dengan adanya kompleksitas Teknologi saat ini. Perusahaan dan
organisasi yang dalam usahanya menggunakan Teknologi Informasi
tidak perlu takut dengan hal-hal yang dapat mengancam keamanan
sistem informasi mereka dan bahkan dalam hal peng-updatetan suatu
Teknologi atau aplikasi yang dipakai , karena semuanya itu bisa
diserahkan kepada penyedia layanan di Cloud Computing.
Cloud Computing jangan dijadikan sebagai ―Core Business‖
bagi sebuah perusahaan tapi sebaliknya jadikan-lah Cloud Computing
ini sebagai ―Support Business‖, prinsip ini yang benar karena Cloud
Computing sebagai penunjang suatu perusahaan dalam mengelola
sistem informasi yang ada di perusahaan tersebut dengan maksud dan
tujuan untuk kelangsungan bisnis dari perusahaan tersebut, karena
Cloud Computing memberikan solusi bagi perusahaan untuk
meringankan operasional perusahaan tersebut dalam hal pengolahan
data.
Ada beberapa keuntungan yang dapat dilihat dari
perkembangan Cloud Computing ini, seperti:
1. Lebih efisien karena menggunakan anggaran yang rendah untuk
sumber daya.
2. Membuat lebih eglity, dengan mudah dapat berorientasi pada profit
dan perkembangan yang cepat.
3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah, dimungkinkan
karena sistem pribadi atau perusahaan yang terkoneksi dalam satu
cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
4. Menjadikan koloborasi yang terpecaya dan lebih ramping.
5. Membantu dalam menekan biaya operasi biaya modal pada saat
kita meningkatkan reliability dan kritikal sistem informasi yang kita
bangun.
C. Layer Cloud Computing
1. Clients (klien)
Sebuah Klien cloud (cloud client) terdiri dari perangkat keras
komputer dan / atau perangkat lunak komputer yang
mempercayakan pada Cloud Computing (Komputerisasi cloud)
untuk mengirimkan aplikasi, atau yang secara khusus didisain untuk
pengiriman dari jasa cloud (cloud services) dan ini, pada kasus lain,
sebenarnya sia-sia seperti antara lain: Mobile (Linux based – Palm
Pre-WebOS Linux Kernel, Android-Linux Kernel, iPhone-Darwin
Linux Kernel, Microsoft based – Windows Mobile) Thin client
(CherryPal, Wyse, Zonbu, gOS-based systems) Thick client / Web
browser (Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome, WebKit).
2. Application (aplikasi)
Sebuah aplikasi cloud (Cloud Application) mempengaruhi
Cloud Computing (Komputerisasi cloud) pada arsitektur perangkat
lunak (software), sering menghilangkan kebutuhan untuk
menginstal dan menjalankan aplikasi pada pengguna komputer
(user) sendiri, dengan demikian mengurangi beban dari
pemeliharaan perangkat lunak, operasi berkelanjutan, dan
dukungan. Antara lain:
Peer-to-peer / volunteer computing (BOINC, Skype)
Web applications (Webmail, Facebook, Twitter, YouTube)
Security as a service (MessageLabs, Purewire, ScanSafe, Zscaler)
Software as a service (A2Zapps.com, Google Apps,
Salesforce,Learn.com, Zoho, BigGyan.com)
Software plus services (Microsoft Online Services)
Storage [Distributed]
Content distribution (BitTorrent, Amazon CloudFront)
Synchronisation (Dropbox, Live Mesh, SpiderOak, ZumoDrive)
3. Platform
Suatu platform cloud (cloud platform) (PaaS) mengantarkan
sebuah platform komputasi dan/atau solusi tumpukan (solution
stack) sebagai satu jasa, umumnya menggunakan infrastruktur
cloud (cloud infrastructure) dan aplikasi pendukung cloud
(supporting cloud applications). Hal ini memudahkan penyebaran
aplikasi tanpa biaya dan kompleksitas dari pembelian dan mengatur
perangkat keras dasar dan lapisan perangkat lunak. Antara lain:
Services
Identity (OAuth, OpenID)
Payments (Amazon Flexible Payments Service, Google
Checkout, PayPal)
Search (Alexa, Google Custom Search, Yahoo! BOSS)
Real-world (Amazon Mechanical Turk)
Solution stacks
Java (Google App Engine)
PHP (Rackspace Cloud Sites)
Python Django (Google App Engine)
Ruby on Rails (Heroku)
NET (Azure Services Platform, Rackspace Cloud Sites)
Proprietary (Force.com, WorkXpress, Wolf Frameworks)
Storage [Structured]
Databases (Amazon SimpleDB, BigTable)
File storage (Centerra Blades,Amazon S3, Nirvanix, Rackspace
Cloud Files) Queues (Amazon SQS)
4. Infrastructure
Infrastruktur cloud (Cloud infrastructure) (IaaS) adalah
pengiriman dari infrastruktur komputer, yang secara khusus pada
suatu platform lingkungan virtualisasi, sebagai satu jasa. Antara lain:
Compute (Amazon CloudWatch, RightScale)
Physical machines
Virtual machines (Amazon EC2, GoGrid, iland, Rackspace Cloud
Servers)
OS-level virtualization
Network (Amazon VPC)
Storage [Raw] (Amazon EBS)
5. Servers
Lapisan server terdiri dari perangkat keras komputer dan /
atau produk perangkat lunak komputer yang terperinci didisain
untuk pengiriman dari jasa cloud (cloud services). Seperti: Fabric
computing (Cisco UCS) Cloud Services (Layanan Cloud) = Pengguna
dan produk bisnis, layanan dan solusi yang dikirim dan digunakan
pada waktu yang real-time melalui jaringan InternetmCloud
Computing (Komputerisasi Cloud) = sesuatu yang muncul setelah
pengembangan IT, penyebaran dan model pengiriman,
memungkinkan pengiriman produk secara real-time, pelayanan dan
solusi-solusi melalui jaringan internet (dengan kata lain
memungkinkan Cloud Service). Untuk beberapa tahun Kedepannya
teknologi Cloud Computing (Komputerisasi cloud) akan
berkembang secara pesat seiring dengan kemajuan teknologi yang
didukung oleh perusahaan besar seperti IBM, Google, Microsoft,
Yahoo, Amazon, dan lain-lain sehingga proses pengiriman dan
penerimaan data menjadi lebih baik sehingga setiap orang dapat
menikmati layanan internet dengan Cepat dan Murah.
D. Infrastruktur Cloud Computing
1. Proved web-services integreted
Sesuai dengan sifatnya, teknologi Cloud Computing jauh lebih
mudah dan lebih cepat untuk mengintegrasikan dengan aplikasi lain
user di perusahaan (baik perangkat lunak tradisional dan Cloud
Computing infrastruktur-based).
2. World-class Services Delivery
Cloud computing infrastruktur menawarkan skalabilitas yang
jauh lebih besar, pemulihan bencana yang lengkap, dan uptime
mengesankan.
3. No Hardware and Software to Install
infrastruktur cloud computing 100%. Keindahan teknologi
cloud computing adalah kesederhanaannya dan dalam kenyataan
bahwa ia memerlukan belanja modal secara signifikan lebih sedikit
untuk di bangun dan berjalan.
4. Faster and Lower-risk Deployment
User bisa membangun dan berjalan di sebagian kecil dari
waktu dengan infrastruktur Cloud Computing. Tidak menunggu
bulan lagi atau tahun dan menghabiskan jutaan dolar sebelum ada
yang sampai ke login ke solusi baru. Teknologi Cloud Computing
Anda yang tinggal dalam hitungan minggu atau bulan, bahkan
dengan kustomisasi yang luas atau integrasi.
5. Support for Deep Cutomizations
Beberapa profesional TI keliru berpikir bahwa teknologi Cloud
Computing sulit atau tidak mungkin untuk menyesuaikan luas, dan
karenanya bukan merupakan pilihan yang baik untuk perusahaan
yang kompleks. Infrastruktur Cloud Computing tidak hanya
memungkinkan penyesuaian dalam dan konfigurasi aplikasi, itu
mempertahankan semua kustomisasi bahkan selama upgrade. Dan
bahkan lebih baik, teknologi Cloud Computing sangat ideal untuk
pengembangan aplikasi untuk mendukung kebutuhan organisasi.
6. Empowered Business Suport
Cloud computing teknologi memungkinkan on-the-fly,
kustomisasi point-and-klik dan generasi laporan untuk pengguna
bisnis, sehingga IT tidak menghabiskan setengah waktu membuat
perubahan kecil dan menjalankan laporan.
7. Automatic Upgrades that dont Impact IT Resources
Cloud computing infrastruktur mengakhiri dilema besar IT. Jika
kita upgrade ke versi terbaru-dan-terbesar aplikasi, kita akan
dipaksa untuk menghabiskan waktu dan sumber daya (bahwa kita
tidak memiliki) untuk membangun kembali kustomisasi dan
integrasi. Cloud computing teknologi tidak memaksa untuk
memutuskan antara upgrade dan melestarikan semua kerja keras
user, karena mereka kustomisasi dan integrasi secara otomatis
disimpan selama sebuah upgrade.
E. Karakteristik Cloud Computing
1. On-Demand Self-Services
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan
oleh pengguna melalui mekanisme swalayan dan langsung tersedia
pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah
sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan
aplikasi CRM (sesuai contoh di awal), maka kita harus dapat
mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia
saat itu juga.
2. Broad Network Access
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari
mana saja, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung
ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas,
selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat
mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop,
warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.
3. Resource Pooling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara
terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien. Karena
cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai
pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara
efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4. Rapid Elasticity
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan
(atau menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila
pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah
user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika
pegawai berkurang. Atau, apabila kita menempatkan sebuah
website berita dalam jaringan cloud computing, maka apabila
terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka
kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat.
5. Measured Service
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara
terukur, karena nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran.
Harap diingat bahwa layanan cloud computing dibayar sesuai
penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.
F. Mekanisme Cloud Computing
Mekanisme akses ke cloud computing “mungkin” dapat
dijalankan secara beraneka ragam mulai dari akses standar LAN
maupun intranet dengan sedikit aplikasi agen atau klien, sampai
kepada akses extranet dan internet melalui browser yang terhubung
ke sebuah portal aplikasi dari penyedia layanan cloud computing.
Protokol aplikasi yang digunakan pun dapat beragam, tetapi hal ini
tidaklah terlalu signifikan bila dilihat dari sisi pengguna dimana
pengguna akhir cukup mengetahui bagaimana cara mengakses dan
mempergunakan jasa layanan yang terdapat pada Cloud computing.
Dengan Cloud Computing komputer lokal tidak lagi harus
menjalankan pekerjaan komputasi berat untuk menjalankan aplikasi
yang dibutuhkan, tidak perlu menginstal sebuah paket perangkat
lunak untuk setiap komputer, yang diperlukan hanya melakukan
installasi operating system pada satu aplikasi. Jaringan komputer yang
membentuk awan (internet) menangani mereka sebagai gantinya.
Server ini yang akan menjalankan semuanya aplikasi mulai dari e-mail,
pengolah kata, sampai program analisis data yang kompleks. Ketika
pengguna mengakses awan (internet) untuk sebuah website populer,
banyak hal yang bisa terjadi. Pengguna Internet Protokol (IP) misalnya
dapat digunakan untuk menetapkan dimana pengguna berada
(geolocation). Domain Name System (DNS) jasa kemudian dapat
mengarahkan pengguna ke sebuah cluster server yang dekat dengan
pengguna sehingga situs bisa diakses dengan cepat dan dalam bahasa
lokal mereka. Pengguna tidak login ke server, tetapi mereka login ke
layanan mereka menggunakan id sesi atau cookie yang telah
didapatkan yang disimpan dalam browser mereka.
Apa yang user lihat pada browser biasanya datang dari web
server. Webservers menjalankan perangkat lunak dan menyajikan
pengguna dengan cara interface yang digunakan untuk
mengumpulkan perintah atau instruksi dari pengguna (klik, mengetik,
upload dan lain-lain) Perintah-perintah ini kemudian diinterpretasikan
oleh webservers atau diproses oleh server aplikasi. Informasi kemudian
disimpan pada atau diambil dari database server atau file server dan
pengguna kemudian disajikan dengan halaman yang telah diperbarui.
Data di beberapa server disinkronisasikan di seluruh dunia untuk akses
global cepat dan juga untuk mencegah kehilangan data.
Web service telah memberikan mekanisme umum untuk
pengiriman layanan, hal ini membuat service-oriented architecture
(SOA) ideal untuk diterapkan. Tujuan dari SOA adalah untuk mengatasi
persyaratan yang bebas digabungkan, berbasis standar, dan protocol-
independent distributed computing. Dalam SOA, sumber daya
perangkat lunak yang dikemas sebagai "layanan," yang terdefinisi
dengan baik, modul mandiri yang menyediakan fungsionalitas bisnis
standar dan konteks jasa lainnya. Kematangan web service telah
memungkinkan penciptaan layanan yang kuat yang dapat diakses
berdasarkan permintaan, dengan cara yang seragam.
G. Layanan Cloud Computing
1. Public Cloud (Cloud Publik)
Cloud Public atau cloud eksternal mendeskripsikan komputasi
cloud pada arti tendensi tradisional, yang mana sumber daya
dengan ketentuan dinamis pada suatu fine-grained (perbaikan),
basis pelayanan sendiri lewat Internet, melalui aplikasi web / jasa
web, dari satu lokasi penyedia off-site oleh pihak ketiga yang
berbagi sumber daya dan daftar kegunaan pada suatu fine-grained
utility computing.
Hybrid Cloud (Cloud Bastar) Satu lingkungan cloud bastar
(Hybrid Cloud) terdiri dari beberapa penyedia layanan internal dan /
atau penyedia layanan eksternal "akan di khususkan untuk banyak
perusahaan". Satu cloud bastar dapat mendeskripsikan konfigurasi
dengan mengombinasikan satu alat lokal (local device), seperti pada
Plug computer dengan layanan Cloud (cloud). Hal ini juga dapat
menjabarkan konfigurasi yang mengkombinasikan antara virtual
dan physical, aset colocated misalnya, kebanyakan lingkungan yang
divirtualisasikan yang memerlukan server fisik, Router, atau
perangkat keras lain seperti satu alat jaringan yang berfungsi
sebagai firewall atau spam filter.
2. Community Cloud
Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan
bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan
kepentingan, misalnya dari sisi misinya, atau tingkat keamanan yang
dibutuhkan, dan lainnya. Jadi, community cloud ini merupakan
“pengembangan terbatas” dari private cloud. Dan sama juga
dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada bisa di-manage
oleh salah satu dari organisasi itu, ataupun juga oleh pihak ketiga.
3. Private Cloud (Cloud Pribadi)
Private Cloud dan cloud internal adalah pembentukan kata
baru yang yang baru-baru ini telah dipergunakan oleh beberapa
penjual (vendor) untuk deskripsikan penawaran yang menandingi
Cloud Computing (Komputerisasi cloud) pada jaringan pribadi.
Produk ini (secara khas virtualisasi otomatisasi) menyatakan
"mengantarkan beberapa keuntungan-keuntungan dari Cloud
Computing (Komputerisasi cloud) tanpa jebakan (pitfalls)",
kapitalisasi pada jaminan sekuritas data, perusahaan pemerintahan,
dan dapat diandalkan. Mereka telah dikritik atas dasar pengguna itu
"masih perlu untuk beli, bangun, dan mengatur mereka" dan seperti
halnya tidak menguntungkan dari menurunkan biaya modal dan
sedikit campur tangan manajemen langsung, sebenarnya
"Kurangnya model ekonomi yang membuat Cloud Computing
(Komputerisasi cloud) seperti satu konsep pembangkit minat".
4. Hybrid Cloud
Untuk jenis ini, infrastruktur cloud yang tersedia merupakan
komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private,
community, atau public). Di mana meskipun secara entitas mereka
tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu
teknologi/mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan
aplikasi antar cloud itu Misalnya, mekanisme load balancing yang
antar cloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada
level yang optimal.
H. Aspek Keamanan Cloud Computing
1. Manajemen risiko dan ketaatan
Menurut National Technology Officer Microsoft Tony Seno
Hartono, banyak perusahaan cloud computing yang menyatakan
jasa mereka aman. "Kalau ingin tahu apakah benar demikian, perlu
dicek mereka mengikuti standar yang mana," papar Tony.
Sebab, penyedia komputasi awan harus menggunakan
beberapa frameworkatau best practice seperti MOF atau ITIL dan
mempunyai sertifikasi seperti ISO/IEC 27001:2005, serta
mempublikasikan laporan audit ke SAS 70 type II. Selain itu juga
harus disesuaikan ketentuan suatu negara.
2. Manajemen akses dan identitas
Sekarang sudah banyak perusahaan yang bergerak di bidang
penyedia jasa cloud computing. Identitas bisa diperoleh dari
beberapa penyedia jasa komputasi awan dan bersifat interoperable
antarorganisasi yang berbeda. Perlu diperhatikan bagaimana jika
pengguna lupa password. Karena itu, Tony menyarankan autentikasi
sebaiknya menggunakan cara lain seperti biometric, one time
password token seperti token BCA atau kartu ID dengan chip.
3. Integritas layanan
Penyedia komputasi awan harus mengikuti proses yang
dapat dibuktikan, terdefinisi dan jelas dalam mengintegrasikan
keamanan dan privasi ke dalam layanan mereka, mulai dari siklus
awal sampai terakhir. Tony menyarankan penggunaan sertifikasi
seperti EAL4+ untuk mengevaluasi keamanan, SDL untuk
mengembangkan aplikasi dan ISO/IEC 18044 untuk insiden.
4. Integritas klien
Jasa komputasi awan yang digunakan di sisi klien harus
memerhatikan aspek keamanan, ketaatan dan integritas di sisi klien.
Integritas klien bisa ditingkatkan menggunakan panduan praktik
terbaik. Caranya, perkuat sistem komputer, terapkan kebijakan
teknologi informasi yang tepat, federasi identitas atau
menggunakan metode network access protection.
5. Proteksi informasi
Ini penting. Bayangkan saja. Orang sudah menggunakan
layanan komputasi awan gratis. Mereka menyimpan foto dan data
lain, tetapi bocor. Padahal informasi yang bocor tidak mungkin
ditarik kembali. Untuk mencegah kejadian tersebut, gunakan
teknologi enkripsi dan manajemen hak informasi (IRM) sebelum
data dilepas ke cloud.
I. Resiko Cloud Computing
Dalam segala hal yang berhubungan dengan teknologi baru,
selain menawarkan keunggulan-keunggulan dan segala
kemudahannya, tentunya ada resiko yang harus siap ditanggung.
Begitu pula dengan cloud computing. Di samping segala keunggulan
dan kemudahannya, teknologi cloud computing tetap memiliki resiko.
Beberapa resiko yang mungkin terjadi antara lain:
1. Service Level
Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan
performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan
anda untuk memahami service level yang anda dapatkan mengenai
transaction response time, data protection dan kecepatan data
recovery.
2. Privacy
Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting
kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah
U.S. dapat terjadi tampa sepengetahuan anda atau approve dari
anda.
3. Compliance
Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang
anda miliki, dalam hal ini secara teoritis cloud service provider
diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk
penyimpanan data di dalam cloud, namun karena service ini masih
sangat muda anda diharapkan untuk berhati hati dalam hal
penyimpanan data.
4. Data Ownership
Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data
tersebut tersimpan di dalam cloud? mungkin pertanyaan ini sedikit
aneh, namun anda perlu mengetahui seperti hal nya yang terjadi
pada Facebook yang mencoba untuk merubah terms of use
aggrement-nya yang mempertanyakan hal ini.
J. Contoh Cloud Computing
1. Windows Azure
Windows Azure adalah sistem operasi yang berbasis
komputasi awan, dibuat oleh Microsoft untuk mengembangkan dan
mengatur aplikasi serta melayani sebuah jaringan global dari
Microsoft Data Centers. Windows Azure yang mendukung berbagai
macam bahasa dan alat pemograman. Sistem operasi ini dirilis pada
1 Februari 2010. Fitur-fitur Windows Azure, diantaranya:
Layanan Infrastruktur
Windows Azure menyediakan infrastruktur dengan skala
yang sesuai dengan kebutuhan. Baik dalam membuat aplikasi
baru atau menjalankan aplikasi yang telah disediakan.
Kembangkan dan Lakukan Percobaan
Windows Azure memungkinkan pengguna untuk
melakukan pengembangan aplikasi dan langsung melakukan
percobaan pada aplikasi tersebut secara cepat.
Big Data
Windows Azure menyediakan kapasitas data yang
besar. Kapasitas ini didukung oleh Apache Hadoop.
Aplikasi Mobile
Windows Azure memberikan kemudahan dalam
pembuatan aplikasi mobile. Aplikasi yang telah dibuat dan
dapat langsung dimasukan ke penyimpanan komputasi awan.
Media
Layanan Media Windows Azure memperbolehkan untuk
mengembangkan solusi penyebaran media, yang mana bisa
menampilkan media dari Adobe Flash, Android, iOS,
Windows, dan platform lainnya
Aplikasi Web
Windows Azure menawarkan keamanan dan fleksibilitas
pengembangan, penyebaran, dan pilihan skala untuk
berbagai macam ukuran aplikasi web.
Penyimpanan, Pencadangan, dan Pemulihan
Windows Azure menyediakan penyimpanan,
pencadangan, dan solusi pemulihan data apapun.
Identitas dan Manajemen Akses
Windows Azure Active Directory memberikan layanan
pengamanan pada identitas perusahaan. Serta melakukan
manajemen pada banyak pengguna di sebuah perusahaan.
Integrasi
Windows Azure memperbolehkan pengguna untuk
membawa seluruh aplikasi, data, perangkat, mitra ke
perangkat lokal dan ke awan.
Manajemen Data
Windows Azure menyediakan solusi yang tepat untuk
kebutuhan data pengguna.
2. Google Drive
Google Drive adalah layanan penyimpanan Online yang
dimiliki Google. Google Drive diluncurkan pada tanggal 24 April
2012. Sebenarnya Google Drive merupakan pengembangan dari
Google Docs. Google Drive memberikan kapasitas penyimpanan
sebesar 5GB kepada setiap penggunanya. Kapasitas tersebut dapat
ditambahkan dengan melakukan pembayaran atau pembelian
Storage. Penyimpanan file di Google Drive dapat memudahkan
pemilik file dapat mengakses file tersebut kapanpun dan
dimanapun dengan menggunakan komputer desktop, laptop,
komputer tablet ataupun smartphone. File tersebut juga dapat
dengan mudah dibagikan dengan orang lain untuk berbagi pakai
ataupun melakukan kolaborasi dalam pengeditan.
3. Google App Engine
Google App Engine merupakan salah satu layanan PaaS
(Platfrom as a Services) yang dipersembahkan Google yang dapat
memungkinkan user menjalankan aplikasi web pada infrastruktur
Google. Dengan Aplikasi App Engin user mudah untuk membangun,
mudah untuk mempertahankan, dan mudah untuk skala sebagai
lalu lintas dan kebutuhan penyimpanan data berkembang. Dengan
App Engine, tidak ada server untuk mempertahankan: user hanya
meng-upload aplikasi. Google App Engine mendukung aplikasi
yang ditulis dalam beberapa bahasa pemrograman.
Dengan App Engine lingkungan runtime Java, user dapat
membangun aplikasi menggunakan teknologi Java standar,
termasuk JVM, servlet Java, dan bahasa pemrograman Java-atau
bahasa lainnya menggunakan interpreter JVM-based atau compiler,
seperti JavaScript atau Ruby. App Engine juga memiliki dua
berdedikasi Python lingkungan runtime, yang masing-masing
mencakup interpreter Python cepat dan perpustakaan Python
standar. Akhirnya, App Engine menyediakan lingkungan runtime Go
yang berjalan native dikompilasi Go kode. Lingkungan runtime ini
dibangun untuk memastikan bahwa aplikasi berjalan dengan cepat,
aman, dan tanpa gangguan dari aplikasi lain pada sistem.
Dengan App Engine, user hanya membayar untuk apa yang
digunakan. Tidak ada set-up biaya dan tidak ada biaya berulang.
Sumber daya aplikasi yang digunakan, seperti penyimpanan dan
bandwidth, yang diukur dengan gigabyte, dan ditagih dengan harga
yang bersaing. User mengontrol jumlah maksimum sumber daya
aplikasi yang dapat anda konsumsi, sehingga selalu tetap dalam
anggaran.
App Engine tidak ada biaya untuk memulai. Semua aplikasi
dapat menggunakan hingga 1 GB penyimpanan dan CPU yang
cukup dan bandwidth untuk mendukung sebuah aplikasi yang
efisien melayani tampilan halaman sekitar 5 juta per bulan, benar-
benar gratis.
BAB III
PENUTUP
Cloud computing sebenarnya merupakan sistem komputasi
kolaboratif yang berbasis internet. Melalui sistem ini, para pengguna
komputer dapat berbagi semua sumber dayanya. Mulai dari software,
hardware, termasuk pusat data (server). Sehingga nantinya diharapkan
para pengguna komputer tidak lagi perlu memiliki item-item tersebut
yang selama ini menguras banyak investasi. Sederhananya, para pengguna
komputer dapat menggunakan source tanpa perlu membeli, memiliki, atau
menginstall program di dalam komputer yang membuat berkurangnya
memori penyimpanan dalam komputer serta mempengaruhi kinerja
komputer. Namun cukup dengan menyewa sumber daya (lunak atau
peranti keras) dari server inti yang dipilih sesuai dengan kebutuhan (pay
per use).
Dengan dibuatnya makalah ini saya dapat menyampaikan tentang
bagaimana dan apa itu Cloud Computing. Saya harap makalah ini akan jadi
sumber informasi bagi semua orang yang ingin mengetahui tentang Cloud
Computing.
Demikian saya akhiri makalah ini, tak lupa kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan, saya harapkan dari semua pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Ibnew. (2012). Makalah Cloud Computing. Diunduh dari
http://ibnewd.blogspot.com/2012/11/makalah-cloud-
computing.html pada tanggal 8 Desember 2013.
Anonim. (2013). Cloud Computing. Diunduh dari
http://en.wikipedia.org/wiki/Cloud_computing pada tanggal 8
Desember 2013.
Ichwan, Andi Maulana. (2012). Makalah Cloud Computing. Diunduh dari
http://maulanaichwan.blogspot.com/2012/12/makalah-cloud-
computing.html pada tanggal 8 Desember 2013.
Anonim. (2013). Jenis Layanan Cloud Computing. Diunduh dari
http://basingna.wordpress.com/2013/04/05/jenis-layanan-cloud-
computing/ pada tanggal 8 Desember 2013.
Anonim. (_____). Manfaat dan Tujuan Cloud Computing. Diunduh dari
http://teknojakarta1207.blogspot.com/p/manfaat-dan-tujuan-
cloud-computing.html pada tanggal 8 Desember 2013.
Haryadi, Try. (2011). Makalah Cloud Computing. Diunduh dari
http://semuthitam45.blogspot.com/2013/05/makalah-cloud-
computing.html pada tanggal 8 Desember 2013.
Islahudin. (2013). Makalah Cloud Computing. Diunduh dari http://islahudin-
soft-it.blogspot.com/2013/05/makalah-cloud-computing.html pada
tanggal 8 Desember 2013.