m e w a r t a k a n i m a n berita u.k · sehingga uki dapat terus hidup dalam iman katolik menuju...

12
GEREJA St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood) Toronto ON M4G 3H3 Ph: (416) 485-1792 Subway Stn: Davisville Redaksi: Angelina Hanapie Julian Wibowo Novius Handy Randy Danurahardja Yusup Yusup Penasehat: Rm. J. Juliwan M. SCJ Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd. Toronto ON M6R 1M8 Email: [email protected] WWW.UKI.CA FEBRUARI 2015/NO.273 BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h KEGIATAN DI BULAN MARET Misa Minggu II, 8 Maret 2015 Misa Minggu IV, 22 Maret 2015 Misa Minggu Palma, 29 Maret 2015

Upload: duongdang

Post on 24-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: M e w a r t a k a n I m a n BERITA U.K · sehingga UKI dapat terus hidup dalam iman katolik menuju tahun ke-35. ... Indonesia dalam berbagai pertemuan doa dan juga ... berbagai tantangan

GEREJA

St. Anselm’s Church

1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)

Toronto

ON M4G 3H3

Ph: (416) 485-1792

Subway Stn:

Davisville

Redaksi:

Angelina Hanapie

Julian Wibowo

Novius Handy

Randy Danurahardja

Yusup Yusup

Penasehat:

Rm. J. Juliwan M. SCJ

Alamat Redaksi:

c/o Priests of the

Sacred Heart

58 High Park Blvd.

Toronto

ON M6R 1M8

Email:

[email protected]

W W W . U K I . C A F E B R U A R I 2 0 1 5 / N O . 2 7 3

BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h

K E G I A T A N

D I B U L A N

M A R E T

Misa Minggu II,

8 Maret 2015

Misa Minggu IV,

22 Maret 2015

Misa Minggu Palma,

29 Maret 2015

Page 2: M e w a r t a k a n I m a n BERITA U.K · sehingga UKI dapat terus hidup dalam iman katolik menuju tahun ke-35. ... Indonesia dalam berbagai pertemuan doa dan juga ... berbagai tantangan

Pastor Pamong

Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ,

(647) 896.5945

[email protected]

Deacon

Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274

[email protected]

DEWAN PENGURUS

UMAT KATOLIK INDONESIA

Koordinator

Christine Budihardjo, (647) 895.7089

[email protected]

Wakil Koordinator

Albert Tee, (905) 824.1168

[email protected]

Sekretaris

Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801

[email protected]

Bendahara

Janto Solichin, (416) 587.2362

[email protected]

WILAYAH TIMUR

Ketua Wilayah

Adrianus Sofjan Suhadi, (416) 949.3900

[email protected]

Seksi Liturgi

Jeffrey Susilo, (416) 388.6169

[email protected]

Seksi Bina Iman

Esther Kurniadi, (416) 371-2593

[email protected]

Seksi Sosial

Damianus Indyarta (416) 284.4707

[email protected]

Seksi Rumah Tangga

Selvie Widjaja, (647) 896.6121

[email protected]

Usher

Harty Doyle, (647) 533.6246

[email protected]

WILAYAH BARAT

Ketua Wilayah

Ben Dijong, (905) 997.5765

[email protected]

Seksi Liturgi

Raymond Wirahardja, (905) 812.9491

[email protected]

Seksi Bina Iman

Maya Adisuria, (905) 814.8475

[email protected]

Seksi Sosial

Lucas Noegroho, (416) 859.0222

[email protected]

Seksi Rumah Tangga

Ribkah Mesach, (905) 286.9081

[email protected]

Usher

Joyo Sudardi, (905) 785.6379

[email protected]

BIDANG KHUSUS

Mudika, Yoanitha

[email protected]

PELAKSANA KHUSUS

Ketua Lektor

Lilian Tjokro, (905) 887.9546 [email protected]

Ketua Sakristi

Hendry Wijaya, (416) 450.6536 [email protected]

Rekan-rekan UKI di Toronto dan sekitarnya,

Salam dan Kasih dalam Yesus Kristus bagi Anda semua!

Sebulan sudah kita lewati tahun 2015, tak terasa UKI memasuki usia ke-35

di bulan Februari, sebuah usia dewasa dan matang. Begitu juga harapan untuk

UKI, semakin mantap dalam ber-iman, makin tulus dan ikhlas dalam pelayanan,

dan makin berkembang dalam berkarya bagi sesama. UKI terus bertumbuh dan

berkembang, dan saya kira itulah HARAPAN kita bersama.

Rahmat Tuhan selalu kita rasakan selama 35 tahun perjalanan hidup UKI.

Banyak goncangan besar dan kecil yang terjadi namun kuasa Tuhan terlalu besar

untuk dilawan, Kasih-Nya yang melahirkan UKI, maka Kasih-Nya pula yang

selalu menyatukan, menjaga dan melindungi UKI. Di tiga tahun terakhir ini kita

mengalami pergantian Romo Pamong setiap tahun, suatu hal yang tidak terjadi

selama 8 tahun sebelumnya. Tuhan memberikan warna-warni kehidupan melalui

para romo SCJ yang pernah menjabat sebagai Pamong UKI. Tidak ada satupun

warna yang lebih indah dari warna lain di lukisan Tuhan, semua warna sama

cantiknya dan Tuhan mengguratkannya di canvas kehidupan UKI secara “lihai”

sehingga UKI dapat terus hidup dalam iman katolik menuju tahun ke-35.

Tumbuh kembang UKI juga bergantung pada volunteers atau para tenaga

sukarela, mereka adalah perpanjangan tangan dan kaki Tuhan. Tidak hanya di

saat UKI mengadakan acara para volunteer turut membantu, tetapi juga mereka

yang secara rutin mengantar para seniors ke misa UKI, acara Bible Study,

rekoleksi, retreat, dan lain-lain. Mereka yang mengunjungi para seniors di

nursing homes, rumah sakit, dan seniors yang sudah tidak mungkin datang ke

acara UKI karena kondisi tua ataupun tidak ada yang mengantar. Masih akankah

UKI memiliki para volunteers di masa mendatang? Sebuah pertanyaan yang

harus mulai kita pikirkan.

Di usia ke-35 banyak harapan dan doa dilambungkan. Selain rasa syukur

kita telah melewati berbagai macam rintangan di tahun-tahun sebelumnya, UKI

juga memerlukan dorongan yang lebih kuat untuk mengayomi warga baik anak-

anak, mudika, keluarga-keluarga muda, maupun para senior. Harapan besar

membuat tugas bagi Romo Pamong dan Pengurus tidaklah mudah. Saya yakin

Tuhan tidak menghendaki satu atau dua tangan saja yang bekerja, Dia mau umat-

Nya saling bergandengan bekerja di ladang-Nya.

Tigapuluh lima tahun telah kita jalani bersama, berapa tahun lagi yang ada

di depan kita? Apakah UKI akan menjadi sekedar tempat kita berkumpul dan

“kongkow-kongkow” atau tempat kita bersatu sebagai tubuh-Nya? Saya sendiri

tidak tahu apa yang ada di depan kita…tapi saya tahu pasti bahwa Kasih-Nya tak

akan pudar kepada UKI.

Learn to love without condition.

Talk without bad intention.

Give without any reason.

And most of all, Care for people without any expectation.

Dirgahayu ke-35 UKI!

Christine Budihardjo

Markham, Februari 2015

Page 3: M e w a r t a k a n I m a n BERITA U.K · sehingga UKI dapat terus hidup dalam iman katolik menuju tahun ke-35. ... Indonesia dalam berbagai pertemuan doa dan juga ... berbagai tantangan

H A L A M A N 3 F E B R U A R I 2 0 1 5 / N O . 2 7 3

ebuah kerinduan... Diawali dengan sebuah

perjumpaan antara beberapa orang

Katolik Indonesia dengan seorang

Romo Canada yang fasih berbahasa

Indonesia, maka tumbuhlah sebuah

kerinduan untuk berjumpa dan

berkumpul sebagai satu saudara

seiman. Perjumpaan dan kerinduan

itu akhirnya terwujud, sehingga

berkumpullah beberapa umat Katolik

Indonesia dalam berbagai pertemuan

doa dan juga Ekaristi bersama,

diawali di rumah-rumah. Sebuah awal

yang sungguh indah dan

membahagiakan sehingga semakin

banyaklah umat Katolik Indonesia

yang tinggal di Toronto, berkumpul

melalui kontak satu dengan yang lain.

Kerinduan para domba ini ditanggapi

dengan penuh sukacita oleh sang

gembala, sehingga pintu gereja pun

terbuka untuk merayakan Ekaristi

bersama sebagai pusat dan puncak

kehidupan umat Katolik.

Setelah berbagai perjumpaan

doa dan Ekaristi terjadi, maka

semakin berkembanglah Umat

Katolik Indonesia yang ada di kota

Toronto, Canada. Pada tanggal 3

Februari 1980 menjadi moment

bersejarah, karena pada tanggal itu

secara resmi dirayakanlah Perayaan

Ekaristi bagi Umat Katolik Indonesia

(UKI) di Gereja St. Joan Of Arc

dengan Romo Wayne Jenkins SCJ

sebagai Romo Pamong pertama.

Komunitas UKI ini mengambil

pelindung St. Joseph dan berada di

bawah Keuskupan Agung Toronto.

Komunitas UKI ini juga bisa dilihat

sebagai sebuah Paroki walaupun tidak

mempunyai gedung gereja sendiri,

karena warga UKI adalah sekaligus

menjadi warga Paroki di tempat

mereka tinggal masing-masing. Sejak

saat itu sampai hari ini UKI kita

tercinta ini berkembang terus. Ada

banyak umat yang telah memberikan

dirinya bagi perkembangan UKI ini

juga para romo yang secara khusus

diutus dari Indonesia untuk melayani

UKI.

Ternyata kerinduan yang

datang dari umat menjadi dasar

lahirnya UKI yang sampai sekarang

sudah berusia 35 tahun. Jelas bahwa

Tuhan telah membuka hati para

pendahulu UKI ini untuk

mewujudkan iman mereka dalam

kebersamaan sebagai orang yang

berada di perantauan. Iman Katolik

dan kesadaran diri sebagai orang

Indonesia inilah yang membuahkan

perjuangan untuk melahirkan UKI

kita sekarang ini. Kerinduan ini

muncul dari bawah, yakni dari umat

dan disambut dengan penuh sukacita

dari banyak umat lainnya, yang juga

mempunyai kerinduan yang sama.

Kerinduan ini menunjukkan

kedalaman iman dan kecintaan akan

saudara sebahasa dan dengan budaya

yang sama. Hal inilah yang

seharusnya terus diperjuangkan dan

dipertahankan sampai saat ini, yakni

kerinduan dan kecintaan untuk

berkumpul bersama dalam iman.

Bersyukur sambil berjuang

Kita sungguh bersyukur dapat

memasuki tahun ke 35 dalam

perjalanan sebagai UKI. Semuanya

itu hanya mungkin karena

pendampingan Tuhan dan kesediaan

kita semua untuk didampingi oleh

Tuhan sendiri. Sebuah realita bahwa

dalam perjalanan waktu selama ini

sudah banyak pengalaman yang

Selamat Ulang

Tahun UKI

Tercinta Memulai dan

meneruskan.... | Oleh Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ |

S

Page 4: M e w a r t a k a n I m a n BERITA U.K · sehingga UKI dapat terus hidup dalam iman katolik menuju tahun ke-35. ... Indonesia dalam berbagai pertemuan doa dan juga ... berbagai tantangan

H A L A M A N 4 F E B R U A R I 2 0 1 5 / N O . 2 7 3

Bersambung ke halaman 8,

terjadi yang telah mendewasakan

UKI. Berbagai pengalaman yang

membahagiakan namun juga yang

menyakitkan telah terjadi. Namun itu

semua telah membentuk dan

menempa UKI menjadi sebuah

keluarga yang teruji. Jika memang

iman kepada Tuhan menjadi

dasarnya, maka UKI akan terus

melangkah di tengah arus jaman

sampai kapan pun.

Kita

bersyukur karena

Tuhan senantiasa

mendampingi

perjalanan hidup

UKI, yang berarti

pula setiap pribadi

yang ada di

dalamnya. Sudah

banyak warga UKI

yang dihantar

untuk memasuki

kehidupan abadi di

Rumah Bapa di Surga,

meninggal dalam iman

yang tetap teguh. Sudah

banyak pula warga baru

yang masuk dalam UKI

dan dipersatukan dalam

iman yang sama akan

Tuhan Yesus Kristus. Ini

semua menunjukkan begitu

besar kuasa Tuhan yang telah

mendampingi kita semua. Sebagian

keluarga juga dipertemukan di dalam

UKI sehingga lahirlah keluarga-

keluarga Katolik yang baru. Jika kita

menyadari semuanya itu, maka kita

pasti akan bersyukur dan semakin

mencintai UKI ini.

Dengan semakin

bertambahnya warga UKI, maka

sudah beberapa waktu lalu dibentuk

pula berbagai kelompok Pendalaman

Iman atau Bible Study serta berbagai

kelompok lain yang semua lahir dari

Iman Katolik dan di bawah payung

UKI, seperti PD, KTM, Mudika/

OMK, Kelompok Koor, Kelompok

Rosario dan lainnya. Walaupun

sebagian kelompok itu lahir dari

inisiatif pribadi atau beberapa warga

Katolik Indonesia, tetaplah semuanya

itu berada di bawah kebersamaan

sebagai UKI. Ini semua menunjukkan

kekayaan kita yang sungguh

membahagiakan. Tentu saja yang

perlu kita sadari baik-baik, walaupun

ada berbagai kelompok itu, semuanya

tetaplah satu yakni UKI. Tetap perlu

diwaspadai kemungkinan munculnya

ekslusivitas dalam kelompok tertentu

yang seolah berdiri sendiri dan

menjadi saingan bagi kelompok yang

lain. Santo Paulus pernah mengatakan

bahwa tidak ada kelompok Paulus,

Petrus, Apolos atau lainnya.

Semuanya itu satu saja, yakni

berdasar pada Tuhan Yesus Kristus,

sedangkan semua kelompok itu saling

memperkaya dan membantu satu

sama lain. Semua kelompok yang ada

di dalam UKI itu menunjukkan

kekayaan kita yang sungguh indah.

Ibarat kebun bunga yang berisi

berbagai jenis bunga sehingga

semakin indah, namun tetap di dalam

satu kebun yang sama.

Tentu saja syukur kita ini

juga karena kita mampu melewati

berbagai tantangan dan kesulitan yang

melanda

UKI di

waktu yang

silam,

namun juga

di waktu

sekarang

ini. Karena

UKI lahir

berdasarkan

iman akan

Tuhan Yesus

Kristus, maka

kekuatan

itulah yang

menjadi

pegangan

senantiasa.

Sambil bersyukur, kita juga terus

berjuang karena tantangan tidak akan

pernah selesai dihadapi. Dalam realita

sekarang ini, kita menyadari dan

mengalami sendiri bahwa kerinduan

dan kecintaan yang melandasi

lahirnya UKI ini, terkadang kurang

begitu menggema lagi. Ada berbagai

alasan yang bisa disampaikan untuk

mulai agak menjauh dari kerinduan

dan kecintaan terhadap UKI.

Keinginan untuk berkumpul dan

bersama masih tetap ada, namun

mengembangkan sisi iman yang

Foto dari kiri; Indra (MC), Ben Dijong– Ketua Wilayah West, Anita-Sekretaris, Christine-Koordinator, Rm Juliwan Maslim SCJ, Bishop Vincent, Deacon Val,

Albert-Wakil Koordinator, Janto—Bendahara, Fr. Peter McKenna SCJ

Page 5: M e w a r t a k a n I m a n BERITA U.K · sehingga UKI dapat terus hidup dalam iman katolik menuju tahun ke-35. ... Indonesia dalam berbagai pertemuan doa dan juga ... berbagai tantangan

H A L A M A N 5 F E B R U A R I 2 0 1 5 / N O . 2 7 3

Page 6: M e w a r t a k a n I m a n BERITA U.K · sehingga UKI dapat terus hidup dalam iman katolik menuju tahun ke-35. ... Indonesia dalam berbagai pertemuan doa dan juga ... berbagai tantangan

H A L A M A N 6

Bersambung ke halaman 11,

apal Ferry dengan nama

lambung Jadrolinija (yang

kami pakai) secara perlahan

tetapi pasti meninggalkan

pelabuhan Bari sekitar jam 8

malam menuju pelabuhan Dubrovnik

(Croatia). Kapal

ini sendiri

pernah dipakai

oleh Paus John

Paul II untuk

mengunjungi

Crosia dan

Medjugorje.

Kondisi kapal

Ferry ini

memang tidak

sebagus kapal

Louis Olympia

Cruse, walaupun

demikian kapal ini

dilengkapi dengan

fasilitas kapel untuk

orang berdoa.

Perjalanan cukup

lancar dengan ombak yang

tidak terlalu tinggi sehingga

kami semua bisa tertidur

dengan nyenyak dan

terbangun saat jam untuk

makan pagi tiba. Kapal ini

mendarat di pelabuhan

Dubrovnik jam 6 pagi dan

proses bongkar muat barang

dan penumpang memakan

waktu sekitar 1 jam,

sehingga jam 7 pagi

rombongan Pilgrimage UKI-

Toronto dapat meninggalkan pelabuhan

ini dengan menaiki bus yang datang

langsung dari Medjugorje.

Dari pelabuhan Dubrovnik

rombongan dibawa oleh sang sopir bus

menuju ke kota tua yang ada di kota ini

dan memakan waktu hanya 30 menit.

Kota tua ini dibangun di dalam benteng

seluas 2 km dengan ketinggian benteng 6

meter. Di dalam benteng ini kita

menjumpai perumahan, istana, pasar,

biara Dominikan, beberapa gedung gereja

termasuk di dalamnya Katedral yang

bergaya Baroque yang di dalamnya

tersimpan relikwi St. Blaise dan dibangun

abad ke 18 serta Basilika St. Blaise yang

juga dibangun abad ke 18 sebagai

penghormatan kepada St. Blaise yang

menjadi pelindung kota Dubrovnik. Kota

dalam

benteng ini dibangun demikian kokohnya

pada abad ke 16 dan masih bisa bertahan

sampai sekarang.

Rombongan UKI mendapatkan

ijin untuk mengadakan Misa di Basilika

St. Blaise dan juga mengadakan ritus

berkat kesembuhan di tenggorakan yang

menjadi berkat khusus dari St. Blaise.

Selama kita di tempat ini, saya merasakan

betapa Tuhan menyertai dan memberkati

rombongan UKI. Pada saat kami masuk

ke benteng ini hujan baru saja berhenti

sehingga kami semua bisa enjoy melihat

keindahan kota dalam benteng ini. Pada

saat kami mengadakan Misa hujan deras

turun kembali sampai Misa selesai dan

saat rombongan akan meninggalkan

gereja hujan sudah berhenti sehingga

kami semua masih punya waktu untuk

mengagumi keindahan kota ini sambil

mencari lunch masing-masing. Saat

waktu kami harus meninggalkan kota ini

untuk menuju ke Medjugorje kembali

hujan deras turun menyertai perjalanan

kami. Bukankah ini suatu berkat

istemewa yang berasal dari Tuhan, walau

mungkin orang lain bisa mengatakan itu

hanya sebuah kebetulan. Akan tetapi bagi

saya pribadi ini bukan kebetulan akan

tetapi Tuhan campur tangan dalam

perjalanan Pilgrimage ini.

Mungkin bagi

sebagian orang di

kota ini, nama

Indonesia tidak

begitu asing karena

pada tgl 18

Oktober 2013

Noorman Widjaja, seorang

musisi Indonesia, tampil

memimpin Dubrovnik

Symphony Orchesta di

kota ini. Tentu saja semua

rombongan UKI merasa

bangga ada putra Indonesia

bisa menampilkan

talentanya di kota yang

indah ini. Secara pribadi

saya memang sangat

terkesan dengan keindahan

kota ini, maka boleh dong

kalau saya juga menganjurkan siapa saja

yang kebetulan melintasi negara Croatia

atau ke Medjugorje jangan lupa kota ini

disinggahi. Kota ini ditetapkan oleh

UNESCO sebagai World Heritage Sites

pada th. 1979.

Dari kota ini rombongan

melanjutkan perjalanan ke Medjugorje

dan harus melintasi daerah perbatasan

negara Bosnia - Herzegovina

(sebelumnya Croatia, Bosnia –

Herzegovina adalah satu negara:

Yugoslavia). Saat kita ada di perbatasan,

DUBROVNIK | Oleh Rm Aegidius Warsito SCJ |

K

Page 7: M e w a r t a k a n I m a n BERITA U.K · sehingga UKI dapat terus hidup dalam iman katolik menuju tahun ke-35. ... Indonesia dalam berbagai pertemuan doa dan juga ... berbagai tantangan

Memasuki Masa Prapaska

Masa Retret Agung

erjalanan kita sebagai umat

Katolik sekarang memasuki

masa yang penuh berkat, yakni

Masa Prapaskah. Kita semua tentu

sudah mengenal dengan baik masa

yang khusus ini karena sudah menjadi

bagian kehidupan kita sebagai Umat

Katolik. Puncak dan Pusat iman kita

ada pada Pribadi Yesus Kristus yang

telah memberikan diriNya bagi

keselamatan kita dalam Misteri

Paskah. Satu rangkaian yang sangat

indah dalam iman kita, yakni

rangkaian ‘Sengsara-Wafat-

Kebangkitan’ Tuhan Yesus Kristus

yang disebut sebagai Misteri Paskah.

Untuk merayakan Perayaan Agung

Misteri Paskah itulah diperlukan

sebuah persiapan khusus. Masa

persiapan itulah yang kita sebut

sebagai Masa Retret Agung, yang

berlangsung selama 40 hari, yang

disebut pula Masa Prapaskah.

Dari namanya Masa

Prapaskah, sudah bisa dilihat bahwa

inilah masa persiapan Paskah. Selama

masa ini kita semua diajak untuk

masuk ke dalam Karya Keselamatan

Allah bagi kita manusia yang

terwujud dalam diri Yesus Kristus.

Karena dosa, maka keselamatan

manusia terhambat. Masa Retret

Agung ini menjadi masa untuk

melihat ke dalam diri masing-masing

akan semua yang menghambat

keselamatan itu terjadi. Oleh sebab

itulah fokus kita pada keselamatan

Tuhan dan kedosaan manusia.

Dengan rendah hati kita ingin

membuka diri dan menyadari

kedosaan kita dan memohonkan belas

kasih Allah supaya keselamatan itu

terjadi di dalam diri kita masing-

masing.

Masa Retret Agung

Prapaskah ini terus berulang setiap

tahun, ini mengingatkan kita bahwa

Allah selalu membuka pintu

keselamatan dan pengampunanNya.

Hal ini menyadarkan kita pula bahwa

kedosaan selalu menghambat langkah

kita untuk menuju ke keselamatan.

Manusia begitu mudah jatuh ke dalam

dosa, maka diperlukan pertobatan

terus-menerus. Oleh sebab itu, masa

yang disediakan oleh Gereja ini

jangan sampai disia-siakan, karena

semuanya itu dilakukan untuk

keselamatan kita.

Abu sebagai tanda penyadaran

diri

Untuk menandai Masa Retret

Agung ini, setiap orang akan

menerima tanda salib abu yang

dibuat dari abu daun palma dari

Perayaan Minggu Palma tahun

sebelumnya. Abu menjadi tanda

bahwa manusia dari debu yang sangat

lemah sekaligus menandakan

pertobatan manusia. Semuanya itu

menghantarkan kita sampai pada

kesadaran bahwa kita memang hanya

debu di hadapan Tuhan. Namun

demikian Tuhan ingin tetap

menyelamatkan kita sesuai dengan

Rencana Keselamatan Allah bagi

manusia sejak semula.

Dari pihak Allah sudah jelas

bahwa pintu keselamatan sudah

terbuka. Sekarang bagaimana dari

pihak manusia dalam menanggapinya.

Kelemahan manusia yang sering jatuh

ke dalam dosa, membuat Allah selalu

membuka pintu pengampunan melalui

rahmat pertobatan. Dengan menyadari

kelemahannya, seperti abu itu,

manusia seharusnya bangkit dan

menata dirinya kembali. Kelemahan

dan dosa bukan untuk disesali semata,

namun diperbaiki dan dibenahi

supaya tidak terus terulang kembali.

Maka setiap kali kita

menerima salib abu, dikatakan kepada

kita ‘bertobatlah’ atau ‘ kamu berasal

dari abu’. Maka kita jawab di dalam

hati, ‘Tuhan, beri aku RahmatMu

untuk bangkit dari kelemahanku ini’.

Dengan bantuan Rahmat Tuhan, dosa

akan dihancurkan dan kita

diselamatkan.

Tiga Pilar sebagai tanda

pertobatan

Perjalanan pertobatan kita di

Masa Retret Agung ini ditandai oleh 3

pilar pertobatan, yang sekaligus

sebagai bantuan untuk bertobat.

Ketiga pilar itu adalah: Doa-Puasa-

Derma. Ketiga pilar inilah yang

menyangga perjalanan pertobatan kita

di Masa Prapaskah ini. Doa menjadi

bagian penting dalam Masa Retret

Agung ini karena kita ingin semakin

menyatukan hati dengan Tuhan. Kita

Menyongsong Keselamatan

dengan berbenah diri...

P

| Oleh Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ |

F E B R U A R I 2 0 1 5 / N O . 2 7 3 H A L A M A N 7

Bersambung ke halaman 8,

Page 8: M e w a r t a k a n I m a n BERITA U.K · sehingga UKI dapat terus hidup dalam iman katolik menuju tahun ke-35. ... Indonesia dalam berbagai pertemuan doa dan juga ... berbagai tantangan

H A L A M A N 8 F E B R U A R I 2 0 1 5 / N O . 2 7 3

menjadi dasarnya, dirasakan perlu dihidupkan kembali. Inilah tantangan

kita di jaman ini, apalagi iman sudah mulai memudar di negara yang liberal

ini. Semuanya harus dikembalikan kepada diri kita masing-masing dan

sebagai UKI untuk dapat menjaga dan mengembangkan iman Katolik kita.

Menatap dengan harapan

Tiga pilar dasar kita adalah Iman-Harapan-Cinta, itulah yang

harus kita kembangkan dalam melangkah ke depan, juga sebagai UKI. Iman

yang telah mendasari lahirnya UKI ini perlu terus dikembangkan sebagai

bentuk harapan kita untuk masa depan yang masih terus akan dijalankan.

Semuanya itu hanya mungkin terjadi jika kita tetap mencintai UKI ini.

Semuanya itu jelas akan terjadi jika tiap pribadi dalam UKI sungguh

mengenal siapa UKI itu. Bukankah semua Umat Katolik Indonesia yang

berada di Keuskupan Agung Toronto ini ada di bawah keluarga dan payung

UKI? Hal inilah yang selalu harus disadari oleh kita semua. UKI adalah

rumah kita dan kita semua, maka mari kita kembangkan bersama. Iman kita

akan Tuhan Yesus Kristus tampak jelas dalam kebersamaan dan kecintaan

kita kepada UKI. Dengan keyakinan itulah, maka kita akan melangkah

dengan penuh harapan dalam menyongsong masa depan kita semua sebagai

UKI.

Apa yang akan terjadi di kemudian hari, semuanya itu tergantung

pada saat ini. Maka penting sekali untuk sungguh menatap ke depan dengan

melihat keadaan kita sekarang ini. Sejauh mana kita sudah sungguh

memberikan diri sebagai bagian dari UKI selama ini? Ada yang merasa,

apakah UKI ini akan terus lestari karena generasi penerus sudah menurun

dan orang muda UKI sudah semakin menjauh dari kebudayaan Indonesia.

Semuanya itu tergantung bagaimana kita menanamkan kekayaan sejarah ini

kepada para penerus kita. Jika kita tidak mengenalkan dan membiasakan

orang muda kita, maka jelas orang muda kita akan menjadi asing dengan

keluarganya sendiri. Istilah yang muncul ‘lost generation’! Generasi yang

hilang, hilang dari berbagai dimensinya, termasuk dimensi yang paling

dasar, yakni iman Katolik! Hilang juga dari budaya orang tuanya, termasuk

kebiasaan dan bahasa. Tentu saja tinggal di Canada perlu beradaptasi dan

menyesuaikan diri. Namun ada dimensi yang tetap perlu terus dijaga dan

dipegang dengan setia, yakni iman Katolik. Selain pula dimensi lainnya,

seperti moral dan bahasa. Sebenarnya ketika kita mempertahankan,

meneruskan dan mengembangkan semua dimensi itu, maka semakin

kayalah diri kita dan orang muda kita. Akankah kita membiarkan semuanya

itu hilang? Tentu kita tidak tahu apa yang akan terjadi di hari esok dan

seterusnya, baik bagi diri kita sendiri, orang muda kita maupun bagi UKI

tercinta ini. Yang kita tahu adalah bagaimana saat ini kita hadir dan

memberikan diri kita kepada Tuhan dalam iman Katolik di dalam Keluarga

UKI ini, termasuk keluarga kita masing-masing yang ada di dalamnya.

Jawaban kita ini akan menentukan pula perjalanan Iman Katolik kita dan

perjalanan UKI tercinta ini.

Selamat Ulang Tahun bagi kita semua dan Dirgahayu UKI!

menyediakan kesempatan untuk

mendengarkan SuaraNya dan berbicara

dengan Dia. Selanjutnya Puasa yang

merupakan bentuk nyata dalam

pertobatan, yakni berani meninggalkan

kebiasaan yang kurang baik. Puasa bukan

hanya menyangkut makanan dan

minuman, melainkan terutama sikap

pribadi yang mendasari perbuatan dosa

kita. Selanjutnya Derma, yakni bentuk

nyata dalam berbagi kasih kepada sesama

kita. Dengan memberikan sebagian dari

milik kita kepada orang lain, terutama

yang membutuhkan, kita telah berbagi

kasih. Tentu saja derma dilakukan

dengan ketulusan hati dan dari yang

dimiliki pribadi.

Dengan bantuan ketiga pilar

Masa Prapaskah ini, kita akan semakin

mampu untuk menata diri kita masing-

masing. Doa yang tekun akan tampak

dalam sikap Puasa, yakni kesediaan

untuk membatasi dan mengekang diri

terhadap semua yang menyenangkan.

Kesempatan ini pula menjadi saat untuk

berbagi dari yang kita miliki kepada

mereka yang membutuhkannya.

Tabir Keselamatan terbuka,

dosa dihancurkan

Marilah kita memasuki Masa

Retret Agung ini dengan penuh sukacita

karena tabir Keselamatan telah dibuka

bagi kita semua. Inilah saat bagi kita

untuk meninggalkan semua yang

menghambat Keselamatan terwujud bagi

kita dan semua orang lainnya. Jika kita

berada bersama Tuhan, semua kuasa

jahat akan dikalahkan, termasuk dosa

kita.

Saatnya telah tiba dan janganlah kita

masih berdiam dan bertegar hati. Jika kita

tidak mulai pada saat ini, maka kita akan

terlambat!

Selamat memasuki Masa Retret

Agung Masa Prapaskah.

Tuhan memberkati.

Sambungan dari halaman 4, Selamat Ulang Tahun … Sambungan dari halaman 7, Menyongsong ...

Page 9: M e w a r t a k a n I m a n BERITA U.K · sehingga UKI dapat terus hidup dalam iman katolik menuju tahun ke-35. ... Indonesia dalam berbagai pertemuan doa dan juga ... berbagai tantangan

F E B R U A R I 2 0 1 5 / N O . 2 7 3 H A L A M A N 9

mat Kristirani di Greater Toronto

Area mengawali tahun baru 2015

dengan acara perayaan tahun baru

bersama bertempat di KJRI Toronto pada

tanggal 17 Januari 2015. Paduan yang

sempurna antara tujuh hamba Tuhan,

saling mengisi secara berkesinambungan

menyampaikan firman Tuhan dalam tema

“Melangkah Bersama Di Dalam

Kristus” . Pertemuan para hamba Tuhan

dari berbagai gereja Kristen sangat

menarik bukan hanya karena kemampuan

mereka untuk memberikan siraman

rohani, namun yang luar biasa dirasakan

karena adanya kasih dan kehadiran Tuhan

Yesus yang mempersatukan mereka

dalam acara ini. Perayaan tahun baru

bersama ini diselenggarakan oleh Badan

Kerjasama Seluruh Gereja Indonesia.

Pastor Ferdy Tjahjadi mengawali

acara siraman rohani dengan mengatakan

cara para hamba Tuhan membawakan

firmat saat ini akan dipadu seperti acara

talk show atau dalam Bahasa

Indonesianya sarasehan. Dibuka oleh

Pastor Frans Wirayadi dengan mengupas

rasa kawatir, rasa takut menghadapi

sesuatu yang baru. Hal ini wajar karena

Maria, Yusup dan para gembala juga

mengalami rasa yang sama. Memasuki

tahun 2015 janganlah kita takut sebab

Tuhan berkata “Aku akan mendampingi

engkau”. Pesan Tuhan sangat jelas, Ia

mengatkan pada setiap kesempatan dan

peluang. Tugas kita bukan menjadi orang

Kristen yang takut, tetapi menjadi orang

yang taat berdoa dan terus berjaga,

waspada maka hikmat Tuhan akan selalu

melimpah dalam kehidupan ini.

Pastor Hendry Suhady

menjelaskan lebih lanjut akan tema yang

dipilih tahun ini. Melangkah bersama

dalam Kristus, berjalan bersama di dalam

Kristus, melangkah bukan hanya berarti

berjalan tapi lebih berarti bertindak di

dalam kehendakNya dan berada dalam

pimpinan rohNya. Kita harus bertindak di

dalam iman kepercayaan kita. Tahun

2015 diingatkan supaya kita melangkah

dalam tindakan iman yang lebih kuat dari

tahun tahun sebelumnya. Bagaimana

caranya yaitu dengan menjalaninya sesuai

dengan sumber untuk segalanya yaitu

Yesus Kristus.

Ibrani 12: 1-2, Tuhan Yesus datang ke

dunia bukan hanya menebus dosa kita,

Dia datang untuk memperagakan

bagaimana menjadi anak Tuhan,

mengajarkan bagaimana mengikuti Ia dan

mengikuti jejakNya. Tahun 2015 baiklah

kita lakukan untuk mengikuti jejak Tuhan

mengikuti bagaimana aku bertindak

sesuai dengan rencana dan keinginanNya,

bagaimana gaya hidupku, supaya dalam

tahun yang baru ini kita sungguh

mengikuti jejak dan kebenaran yang

diberikan oleh Tuhan untuk mengikuti

kehendakNya. Galatia 5:25 Jikalau kita

hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga

dipimpin oleh Roh, kita percaya akan

Tuhan dan menerimaNya sebagai juru

selamat kita. Kita telah mempercayaiNya,

persoalannya bagaimana kita mau

berjalan, melangkah dan mengikuti

jejakNya?. Berjalan berarti seiring,

seirama dengan Tuhan dan iman. Mau

menjadi lebih baik dari tahun 2014

sehingga kita dapat menjadi lebih yakin.

Bersekutu berarti mengeratkan hubungan

dengan Tuhan dengan cara

mendisiplinkan hidup kita untuk

melangkah lebih dekat melalui hidup doa,

hidup meditasi. Pastor Hendry

menegaskan kembali ikuti kehendak

Tuhan siang dan malam, miliki waktu

persekutuan yang lebih intim dan lebih

dalam dengan mendisiplinkan diri. Pastor

Ferdy sempat berkomentar lucu

menanggapi apa yang dikatakan Pastor

Hendry ..“jangan kita membuat hari

Minggu tobat, hari Senin sampai Sabtu

kumat..!!”.

Sebelum beranjak pada

pembicara berikutnya, Pastor Soedi

Antonie melengkapi firman Tuhan

dengan mengamininya dalam lagu Kasih.

Persekutuan para hamba Tuhan

belum terasa lengkap tanpa kehadiran

Pastor Joe Sudirgo. Pada kesempatan ini

beliau memberikan pengalaman hidup

bersama dengan pasangan hidupnya – Ibu

Hanna Sudirgo. Mereka telah mengarungi

bahtera rumah tangga dan hidup bersama

di dalam perkawinan yang berlandaskan

dalam kasih Tuhan selama 40 tahun.

Dengan demikian tema yang dibawakan

adalah dari sisi kehidupan berkeluarga.

Secara terbuka dan tidak ragu Pastor Joe

“Melangkah Bersama Di dalam Kristus”

Foto dari kiri ke kanan; Ps Soedi Antonie, Rm Johanes Juliwan Maslim SCJ,

Ps Hendry Suhady, Ps Ferdy Tjahjadi, Ps Frans

Wirayadi, Ps Joe Sudirgo, Ps Agus B

U

Bersambung ke halaman 10,

Page 10: M e w a r t a k a n I m a n BERITA U.K · sehingga UKI dapat terus hidup dalam iman katolik menuju tahun ke-35. ... Indonesia dalam berbagai pertemuan doa dan juga ... berbagai tantangan

dan Ibu Hanna berbagi

pengalaman hidupnya, sebagai

dua insan yang dipersatukan

dalam berbagai perbedaan,

kepribadian, untuk dapat lebih

setia, lebih menerima, lebih

memberi dan menghargai satu

sama lain. Ibu Hanna secara

terbuka mengatakan mereka

pun bukan pasangan yang

sempurna. Perbedaan dan

benturan di awal ada saja, Ibu Hanna

mengatakan jangan berpikir kita yang

paling benar, kekurangan yang dimiliki

oleh pasangan kita jangan kita meminta

untuk mengubah pasangan. Dalam

melangkah bersama dalam keluarga, kita

harus melangkah bersama sama dalam

Tuhan, yakini Tuhan yang ada dalam diri

kita, Ia yang akan bermanifestasi dalam

hidup kita. Ijinkan Ia hadir agar Tuhan

nyata dalam hidup ini.

Sebagai pembicara terakhir,

Romo Johanes Juliwan Maslim SCJ

merangkumnya dengan memberikan

pemahaman yang lebih mendalam akan

tema tahun baru 2015. “Melangkah

Bersama Di Dalam Kristus” . Kata dalam

menunjukkan suatu keterikatan, satu

kesatuan kata yang tidak terpisahkan,

disitu dikatakan dalam Kristus, yang

berarti jangan merenggang karena bisa

membahayakan perjalanan kita.

Yohanes 15:5 “Akulah pokok

anggur dan kamulah ranting-

rantingnya”. Barang siapa tinggal di

dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia

berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu

tidak dapat berbuat apa-apa. Injil ini

menjelaskan kalau kita ini terikat dengan

Tuhan. Kalau terpisah maka semuanya

akan tersia-sia. Mungkin dalam tahun

2015 banyak orang yang membuat

prediksi dan lain sebagainya. Sebagai

orang Kristen kita tidak perlu mengikuti

atau mengetahui berbagai macam prediksi

untuk tahun yang baru. Ketika kita mau

melangkah di tahun 2015, satu hal

penting yang perlu kita miliki adalah

bagaimana kita terikat dengan Kristus

yang sudah kita terima ketika kita

dibaptis. Disitu kita dipersatukan dengan

Kristus sekali untuk

selamanya. Dengan

demikian kita tdak

perlu ragu sama sekali

ketika melangkah,

Tuhan selalu setia,

yang menjadi

permasalahan adalah

ketika kita sebagai pribadi yang

terkadang menjauh dari Tuhan. Perlu

disadari sekali lagi, Tuhan tidak pernah

menjauh dan meninggalkan kita, yang

perlu kita pertanyakan adalah mengapa

saya menjauh? Hal ini bukan baru, tapi

perlu kita perbaharui. Hari esok dimulai

sekarang, bukan besok. Contoh seorang

mahasiswa, ketika dia mulai kuliah dia

harus mempersipakan ujian, bukan

menunggu ketika hari ujian tiba, sehingga

terjadilah cara belajar “ wayangan” …

belajar semalam suntuk. Ada buku yang

berjudul “Waktu esok tidak pernah tiba,

kalau tidak dimulai hari ini. Jangan

menunggu hari esok bila kita mau

berubah, lakukan sekarang juga Dalam

Kristus, mulailah hari ini dan dibawa

dalam Kristus.

Kata berjalan sangat penting dan

begitu mendalam, bila kita mau berjalan

tidak tahu arah maka kita bisa tersesat.

Contoh sederhana, saya tinggal di high

park, ketika saya pulang lampu mobil

tidak dapat menyinari sampai ke high

park, tapi hanya menyinari beberapa

meter saja, namun saya tetap berjalan,

dan berjalan bersama Tuhan akan terus

diarahkan sampai tujuan. Bagi kita umat

Kristiani tujuan hidup kita adalah masuk

surga.

Dengan demikian hidup dalam

Tuhan diperlukan adanya persatuan yang

mendalam denganNya. Kristus tidak

berubah, kemarin - besok adalah sama. Ia

hidup sampai hari ini dan hadir saat ini di

antara kita. Yang menarik pada saat ini

adalah yang membuat kita bersatu, kita

semua di sini bersatu dalam Kristus, bukan

perbedaan yang ada tapi apa yang

mempersatukan kita, di situ ada salib, bila kita

memandang salib, kita melihat dosa kita di

paku dan keselamatan mengalir dari salib, ini

yang memperkuat perjalanan hidup kita.

Yesus dalam injil Yohanes 17: 11 dan 21:

“kesatuan Yesus dan Bapa dan semoga semua

muridNya bersatu…”. Aku dan Bapa adalah

satu dan persatuan Bapa dan Aku diharapkan

terjadi pula pada murid-muridNya, karena Yesus

tahu murid-muridNya yang dua belas ini labil,

mempunyai sifat yang berbeda, latar belakang

yang berbeda , semua ini sungguh terjadi,

namun Yesus terus berdoa bagi para

muridNya supaya seperti Ia dengan Bapa yang

selalu bersatu. Kalau Yesus saja berdoa bagi

kita, kita semestinya juga berdoa bagi diri kita

dan juga untuk persatuan kita dengan Bapa.

Ini yang menjadi keyakinan dan kekuatan kita

untuk melangkah, tidak ada yang dapat

memisahkan kita dari kasih Kristus, itu harus

kita yakini walaupun penderitaan tantangan

sedang terjadi. Putus asa tidak ada sebagai

orang Kristiani, ini terjadi karena kita

berjalan sendiri. Sejak awal Tuhan sudah

menjadi bagian hidup kita, kita adalah Co

-worker dengan Tuhan. Mujizat terjadi

setiap hari, bersyukurlah pada Tuhan

setiap saat. □

[Dirangkum oleh Angelina Hanapie]

F E B R U A R I 2 0 1 5 / N O . 2 7 3 H A L A M A N 1 0

Foto Panitia Perayaan Tahun Baru bersama Konjen RI Julang Pujianto dan Ibu Sarinah

Team Line Dancing UKI tampil memeriahkan acara Tahun Baru Bersama 2015

Page 11: M e w a r t a k a n I m a n BERITA U.K · sehingga UKI dapat terus hidup dalam iman katolik menuju tahun ke-35. ... Indonesia dalam berbagai pertemuan doa dan juga ... berbagai tantangan

saya pribadi agak terkejut karena gerbang perbatasan antar dua negara ini sangat

sederhana sekali (ada kesan, paling tidak saya pribadi, negara Bosnia – Herzegovina

kurang makmur dibandingkan dengan Croatia). Suasana juga agak menegangkan

karena tentara yang menjaga kurang begitu ramah, akan tetapi sopir bus kami (orang

Croatia) cukup pandai berdiplomasi sehingga kami tidak jadi disuruh turun untuk

diperiksa dan sebagai ucapan terimakasih sang sopir memberikan minuman apa saja

yang mereka minta (mungkin uang juga, saya tidak tahu karena tidak kelihatan).

Setelah kami bisa melewati perbatasan kami semua lega dan sang sopir bus juga

kelihatan lega urusan tidak bertele-tele. Dari tempat ini kami dibawa ke Hotel-

Restaurant Orka (wilayah Bosnia). Tempat dan pemandangannya sangat bagus,

walau soal makanan bagi lidah orang Indonesia kurang begitu memuaskan.

Setelah kurang lebih 2 jam beristirahat di tempat ini, bus melanjutkan

perjalanan ke Medjugorje selama 2 jam sehingga kami sampai di tempat

peziarahan yang cukup terkenal ini pada jam 5.30 pm dan rombongan menginap

di hotel Pansion No.1 berseberangan dengan lokasi peziarahan. Pada jam 6.30

rombongan makan malam bersama di hotel dan setelah itu acara diatur

sendiri-sendiri ( ada yang ikut doa bersama pilgrimage yang lainnya, ada

yang survey lokasi tempat peziarahan, ada yang mulai mencari souvenir

yang mungkin bisa dibeli sebagai

kenang-kenangan dan oleh-oleh).

Terimakasih Tuhan, kami boleh

mengalami perjalanan yang

menyenangkan, menegangkan,

dan terlebih melihat dan

merasakan kasih pernyertaan Mu

di dalam perjalanan ini.□ [Rm. Aegidius Warsito SCJ]

H A L A M A N 1 1 Sambungan dari halaman 6,

Page 12: M e w a r t a k a n I m a n BERITA U.K · sehingga UKI dapat terus hidup dalam iman katolik menuju tahun ke-35. ... Indonesia dalam berbagai pertemuan doa dan juga ... berbagai tantangan

WARGA UKI DAN INDONESIA HUBUNGI GREG ATAU SONELA HOXA

TELEPHONE # 905-695-1745