k a s i h berita u.k - uki - homeuki.ca/sites/uki.ca/files/documents/april-2014.pdf · percaya atau...

12
GEREJA St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood) Toronto ON M4G 3H3 Ph: (416) 485-1792 Subway Stn: Davisville Redaksi: Angelina Hanapie Julian Wibowo Novius Handy Randy Danurahardja Yusup Yusup Penasehat: Rm. A. Purwono SCJ Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd. Toronto ON M6R 1M8 Email: [email protected] Bersambung ke halaman 9, ada waktu itu, adalah malam hari. Pancaran lampu minyak berkedip menerobos celah-celah dinding di setiap rumah desa itu. Maklum belum ada listrik. Suara jangkrik dan binatang lain meramaikan suasana malam. Malam justru semakin hening, mana kala suara binatang kian ramai. Dan ini menjadi salah satu ironi yang disuguhkan alam. Dalam keheningan kita bisa mendengarkan suara lain. Suara mereka bersahut- sahutan, seolah mereka sedang memainkan sebuah irama musik tanpa judul, namun merdunya menelusup ke jiwa yang tak mungkin dipenuhi oleh lagu-lagu berjudul sekelas apapun. Sekitar lima puluhan orang berkumpul mengelilingi tumpukan kayu yang disusun di depan sebuah bangunan tua, seperti tak berpenghuni. Bangunan itu adalah sebuah gereja stasi di ujung desa. Perpaduan antara lampu minyak yang menerobos malam, nyanyian merdu binatang dan kumpulan orang berkeliling di tumpukan kayu depan gereja, menandai sebuah malam istimewa, yakni malam Paska. Di situlah kami mengawali liturgi cahaya. Jangan bayangkan liturgi yang kami rayakan maha sempurna, meski dikatakan istimewa. Liturgi cahaya kami rayakan dalam kesederhanaan dan keterbatasan. Perarakan dimulai dari rumah dekat gereja. Sesekali petugas penerangan menyalakan lampu kecil untuk menerangi jalan kami. Umat yang sudah berkumpul memberi kami jalan untuk mendekat ke tumpukan kayu. Api unggun dinyalakan. Kemudian, dengan suara lantang kuserukan, “saudara-saudari, malam ini kita merayakan malam kemenangan, kegelapan dan kematian oleh dosa dihalau oleh terang kebangkitan Kristus. Kita rayakan bersama seluruh gereja semesta, MISTERI AGUNG ini dengan khidmat. Aku mendekat ke misdinar yang paling besar yang membawa lilin paska. Di tengah lilin paska ada hiasan salib terdapat huruf “A” di bagian atas dan simbol “Ω” di bagian bawah. Di setiap sisi salib terhadap empat digit angka yang menunjukkan tahun (current year). Lalu saya menorehkan goresan pada setiap simbol itu dengan berkata; “Kristus dahulu dan sekarang, awal dan akhir, Alpha dan Omega, milik-Nyalah segala masa dan segala abad, kepada-Nyalah kemuliaan dan kekuasaan, sepanjang segala masa”. Kalimat ini mengalir lancar dari P KEGIATAN DI BULAN MEI Misa Minggu II, 11 May 2014 Misa Minggu IV, 25 May 2014 WWW.UKI.CA APRIL 2014/NO.263 BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h Misteri Paska Misteri Suka Cita | Oleh Romo Antonius Purwono SCJ |

Upload: lytram

Post on 30-Mar-2019

261 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: K a s i h BERITA U.K - UKI - Homeuki.ca/sites/uki.ca/files/documents/april-2014.pdf · percaya atau tiada lagi panutan yang dapat ... terasa sama sekali. Kami turun dari ... semanjung

GEREJA

St. Anselm’s Church

1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)

Toronto

ON M4G 3H3

Ph: (416) 485-1792

Subway Stn:

Davisville

Redaksi:

Angelina Hanapie

Julian Wibowo

Novius Handy

Randy Danurahardja

Yusup Yusup

Penasehat:

Rm. A. Purwono SCJ

Alamat Redaksi:

c/o Priests of the

Sacred Heart

58 High Park Blvd.

Toronto

ON M6R 1M8

Email:

[email protected]

Bersambung ke halaman 9,

ada waktu itu, adalah malam hari.

Pancaran lampu minyak berkedip

menerobos celah-celah dinding di

setiap rumah desa itu. Maklum belum ada

listrik. Suara jangkrik dan binatang lain

meramaikan suasana malam. Malam justru

semakin hening, mana kala suara binatang

kian ramai. Dan

ini menjadi salah

satu ironi yang

disuguhkan alam.

Dalam

keheningan kita

bisa

mendengarkan

suara lain. Suara

mereka bersahut-

sahutan, seolah

mereka sedang

memainkan

sebuah irama

musik tanpa

judul, namun

merdunya menelusup ke jiwa yang tak

mungkin dipenuhi oleh lagu-lagu berjudul

sekelas apapun. Sekitar lima puluhan orang

berkumpul mengelilingi tumpukan kayu

yang disusun di depan sebuah bangunan tua,

seperti tak berpenghuni. Bangunan itu

adalah sebuah gereja stasi di ujung desa.

Perpaduan antara lampu minyak yang

menerobos malam, nyanyian merdu

binatang dan kumpulan orang berkeliling di

tumpukan kayu depan gereja, menandai

sebuah malam istimewa, yakni malam

Paska.

Di situlah kami mengawali liturgi cahaya.

Jangan bayangkan liturgi yang kami rayakan

maha sempurna, meski dikatakan istimewa.

Liturgi cahaya kami rayakan dalam

kesederhanaan dan keterbatasan. Perarakan

dimulai dari rumah dekat gereja. Sesekali

petugas penerangan menyalakan lampu kecil

untuk menerangi jalan kami. Umat yang

sudah berkumpul

memberi kami jalan

untuk mendekat ke

tumpukan kayu. Api

unggun dinyalakan.

Kemudian, dengan suara

lantang kuserukan,

“saudara-saudari, malam

ini kita merayakan

malam kemenangan,

kegelapan dan kematian

oleh dosa dihalau oleh

terang kebangkitan

Kristus. Kita rayakan

bersama seluruh gereja

semesta, MISTERI

AGUNG ini dengan khidmat.

Aku mendekat ke misdinar yang paling

besar yang membawa lilin paska. Di tengah

lilin paska ada hiasan salib terdapat huruf

“A” di bagian atas dan simbol “Ω” di bagian

bawah. Di setiap sisi salib terhadap empat

digit angka yang menunjukkan tahun

(current year). Lalu saya menorehkan

goresan pada setiap simbol itu dengan

berkata; “Kristus dahulu dan sekarang, awal

dan akhir, Alpha dan Omega, milik-Nyalah

segala masa dan segala abad, kepada-Nyalah

kemuliaan dan kekuasaan, sepanjang segala

masa”. Kalimat ini mengalir lancar dari

P K E G I A T A N

D I B U L A N

M E I

Misa Minggu II,

11 May 2014

Misa Minggu IV,

25 May 2014

W W W . U K I . C A A P R I L 2 0 1 4 / N O . 2 6 3

BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h

Misteri

Paska Misteri Suka Cita | Oleh Romo Antonius Purwono SCJ |

Page 2: K a s i h BERITA U.K - UKI - Homeuki.ca/sites/uki.ca/files/documents/april-2014.pdf · percaya atau tiada lagi panutan yang dapat ... terasa sama sekali. Kami turun dari ... semanjung

Pastor Pamong

Rm. Antonius Purwono SCJ, (647) 896.5945

[email protected]

Deacon

Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274

[email protected]

DEWAN PENGURUS

UMAT KATOLIK INDONESIA

Koordinator

Christine Budihardjo, (647) 895.7089 [email protected]

Wakil Koordinator

Albert Tee, (905) 824.1168 [email protected]

Sekretaris

Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801 [email protected]

Bendahara

Janto Solichin, (416) 587.2362 [email protected]

WILAYAH TIMUR

Ketua Wilayah

Nani Widjaja, (416) 890.0894 [email protected]

Seksi Liturgi

Jeffrey Susilo, (416) 388.6169 [email protected]

Seksi Bina Iman

Reza Aguswidjaya, (647) 863.0030 [email protected]

Seksi Sosial

Sofjan “Chopi” Suhadi, (416) 949.3900 [email protected]

Seksi Rumah Tangga

Selvie Widjaja, (647) 896.6121 [email protected]

Usher

Harty Doyle, (647) 533.6246

[email protected]

WILAYAH BARAT

Ketua Wilayah

Ben Dijong, (905) 997.5765

[email protected]

Seksi Liturgi

Raymond Wirahardja, (905) 812.9491

[email protected]

Seksi Bina Iman

Maya Adisuria, (905) 814.8475 [email protected]

Seksi Sosial

Lucas Noegroho, (416) 859.0222 [email protected]

Seksi Rumah Tangga

Ribkah Mesach, (905) 286.9081 [email protected]

Usher

Joyo Sudardi, (905) 785.6379 [email protected]

BIDANG KHUSUS

Mudika, Yoanitha [email protected]

PELAKSANA KHUSUS

Ketua Lektor

Lilian Tjokro, (905) 887.9546

[email protected]

Ketua Sakristi

Hendry Wijaya, (416) 450.6536

[email protected]

Warga UKI yang terkasih…..

Ketika hidup kita mengalami kesusahan,

kekalutan bahkan kehancuran….masihkah

kita ingat akan kebangkitan-Nya? Menurut

Paus Fransiskus, di saat kita tidak

menemukan jalan keluar dari permasalahan

kita, ketika kita makin jatuh dalam

kegelapan……itulah saat penghinaan total

yang kita terima, saat di mana kita

mengalami kerapuhan dan berdosa. Justru

pada saat itulah kita tidak boleh

menyembunyikan kegagalan kita, kita harus

membuka diri dan hati kita akan

kepercayaan pada pengharapan di dalam

Allah, seperti yang dilakukan Yesus.

Saya pribadi juga sering lupa bahwa “Jesus

Christ loves you; He gave His life to save

you; and now He is living at your side every

day to enlighten, strengthen and free you.”

Di saat saya menghadapi masalah pelik, atau

menerima caci-maki dan fitnah, di saat saya

merasa tiada seorangpun yang dapat saya

percaya atau tiada lagi panutan yang dapat

saya ikuti, saat itu saya sering bertanya

mengapa saya mau mengambil jalan ini?

Bukankah semua masalah akan berakhir bila

saya tidak memberikan “commitment” saya?

Apa yang saya dapatkan kalau sudah begini?

Saya hanya mengenal Yesus yang ada di dalam kitab suci, Yesus yang

menopang tangan Petrus di saat dia hampir tenggelam, Yesus yang

memanggul salib dan nantinya akan bangkit pada hari ketiga.

Kita, yang telah dipilih dan dicintai Yesus lewat pembaptisan, harus

mengenal dan mencintai Dia dengan hati dan secara pribadi. Iman katolik

menuntun kita berjalan bersama Yesus dan dalam jalan-Nya, bukan berjalan

secara asal-asalan saja.

Kebangkitan Yesus adalah karya Allah yang berkuasa atas hidup dan mati.

Kebangkitan bukan suatu akhir, melainkan suatu peringatan bagi kita bahwa

di dalam kegelapan, Allah masih berkarya untuk menerbitkan terang.

Dalam pelayanan bagi sesama, kita juga sering mengalami

‘kegelapan’….namun kita harus percaya bahwa bersama Yesus hidup kita

akan semakin kaya dan dalam Yesus kita akan menemukan apa yang

diinginkan Bapa bagi kita.

Selamat Paskah bagi saudara-saudari se-iman!

Christine Budihardjo - Koordinator UKI

(Markham Apr 16/14)

Paskah

mengingatkan

kita pada Yesus

yang bangkit

dengan

mengalahkan

maut dan

membawa

kemenangan.

Lalu apa artinya

semua itu bagi

kita?

Page 3: K a s i h BERITA U.K - UKI - Homeuki.ca/sites/uki.ca/files/documents/april-2014.pdf · percaya atau tiada lagi panutan yang dapat ... terasa sama sekali. Kami turun dari ... semanjung

H A L A M A N 3 A P R I L 2 0 1 4 / N O . 2 6 3

ntah karena badan yang letih

atau karena begitu nyamannya

tidur di kapal Louis Olympia

Cruise perjalanan yang menempuh

waktu kurang lebih 6 jam dari

Mykonos ke Kusadasi-Turki tidak

terasa sama sekali. Kami turun dari

kapal (tentu setelah sarapan, biar ada

tenaga untuk jalan) jam 7 pagi untuk

mengunjungi sebuah rumah yang

diyakini sebagai “The House of

Virgin Mary” yang berada di

Kusadasi dan Ephesus.

Kusadasi adalah kota resor

di pantai Aegean dan masuk dalam

propinsi Aydin-Turki. Kota ini

terletak 95 km di sebelah selatan

kota Metropolitan Izmir dan 71 km

dari ibukota propinsi Aydin. Kota ini

juga bersebelahan dengan district

Germencik (di sebelah timur laut),

dengan district Soke (di sebelah

tenggara), dengan laut Aegea (di

sebelah barat), dan district Selcuk (di

sebelah utara).

Penduduk kota ini hanya 64.359 jiwa

(statistic 2013), akan tetapi sebagai

kota pariwisata jumlah penduduk

akan meningkat sangat tajam

menjadi sekitar 500.000 jiwa di

musim summer ketika kota ini

dipenuhi oleh para wisatawan

(umumnya dari Turki, Eropa utara

dan Balkan), staf hotel-bar-restorant-

pekerja konstruksi- dan driver.

Kusadasi sendiri berasal

dari kata Kus (burung)

dan Ada (pulau). Pulau

semanjung ini kalau

dilihat dari laut seperti

kepala burung. Kota ini

dikenal sebagai Ephesus

Neopolis pada jaman

Bizantium dan kemudian

sebagai Scala Nova atau

Scala Nuova pada

pemerintahan Genovese dan

Venesia. Akan tetapi sekarang ini

warga Kusadasi lebih suka

mempersingkat kota mereka dengan

sebutan Ada.

Ephesus sendiri mempunyai peranan

yang penting bagi kekristenan awal

di tahun 50 an. Pada tahun 52-54,

St.Paulus diketahui tinggal di

Ephesus. Ia bersama dengan

penduduk setempat aktif

mengadakan penginjilan, yang

menyebabkan banyak orang Ephesus

bertobat menjadi murid Paulus. Hal

ini menimbulkan kekhawatiran bagi

Demetrius dan karyawannya yang

membuat kuil-kuilan dewi Artemis

dari perak, sebab dengan banyaknya

orang yang bertobat dan menjadi

Hari ke II Bersama

Louis Olympia Cruise

Kusadasi-Ephesus Oleh Rm Aegidius Warsito SCJ

E

Foto atas, mendarat di pelabuhan Kusadasi-Turky. Foto bawah, Altar di dalam The House of Virgin Mary

Page 4: K a s i h BERITA U.K - UKI - Homeuki.ca/sites/uki.ca/files/documents/april-2014.pdf · percaya atau tiada lagi panutan yang dapat ... terasa sama sekali. Kami turun dari ... semanjung

H A L A M A N 4 Sambungan dari halaman 1,

murid Paulus dengan sendirinya semakin sedikit orang

menyembah dewi Artemis dan dengan demikian usaha

peraknya akan gulung tikar. Demetris bersama dengan

karyawannya mengadakan demonstrasi besar-besaran yang

nyaris menimbulkan kekacauan pada saat itu. Peristiwa ini

bisa kita baca di dalam Kisah Para Rasul 19:23-41. Di

ketahui juga bahwa Paulus menulis surat 1 Korintus dari

Ephesus antara tahun 53 dan 57, kemungkinan dari “Paul

Tower” dekat pelabuhan (pada saat dia dipenjarakan untuk

jangka waktu yang singkat). Akan tetapi surat kepada jemaat

di Ephesus ditulis ketika ia berada di penjara Roma sekitar tahun

62.

Kota Ephesus tidak hanya dihubungkan dengan keberadaan St.

Paulus saja, akan tetapi kota ini diyakini menjadi tempat bagi St.

Yohanes Rasul/Pengarang Injil menuliskan Injilnya (Injil

Yohanes) sekitar tahun 90-100. Kota ini juga menjadi salah satu

dari 7 kota yang disebut di dalam Kitab Wahyu (Wahyu 2:1-7).

Hal ini memberikan gambaran kepada kita bahwa jemaat Kristen

di Ephesus sangat kuat saat itu.

Sebuah legenda, yang pertama kali disebutkan oleh Epiphanius

dari Salamis pada abad ke-4 Masehi, diakui bahwa Maria

mungkin telah menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya di

Efesus. Argumen Epiphanius berangkat dari kehadiran Yohanes

Rasul di kota ini, dan instruksi Yesus kepada Yohanes untuk

mengurus Maria setelah kematian-Nya (Yohanes 19:25-27).

Epiphanius ingin menunjukkan bahwa di dalam Alkitab dikatakan

Yohanes berangkat ke Asia, walau memang secara khusus tidak

dikatakan bahwa Maria pergi bersamanya. Dia kemudian

menyatakan bahwa Maria dikuburkan di Yerusalem.

Sejak abad ke-19, The House of Virgin Mary, sekitar 7 km

(4 mil) dari Selçuk, konon telah menjadi rumah terakhir dari

Bunda Maria, berdasarkan visi Suster Anne Catherine

Emmerich. Ini adalah tempat peziarahan populer bagi orang

-orang Katolik yang juga telah dikunjungi oleh tiga Paus,

yaitu: Paus Paulus VI pada tanggal 26 Juli 1967, dan Paus

Yohanes Paulus II pada tanggal 30 November 1979, dan

Paus Benediktus XVI pada tanggal 29 November 2006.

Rombongan UKI turun dari kapal langsung menuju ke The

House of Virgin Mary. Lokasinya ada di atas bukit dan saya

hanya membayangkan bagaimana Yohanes dan Bunda

Maria bisa sampai di lokasi ini karena pasti sangat sulit,

apalagi transportasi saat itu hanya mengandalkan keledai

atau kuda. Dari satu sisi, tempat ini memang sangat tepat untuk

bersembunyi dari pengejaran orang-orang anti Kristus pada jaman

itu. Bangunan The House of Virgin Mary sendiri tidak besar B E R I T A U . K . I

Foto dari atas ke bawah: Tempat pembatisan di sebelah The House of Virgin Mary, The House of Virgin Mary, The Wishing Wall, Misa di

kapel Bruder samping The House of Virgin Mary.

Page 5: K a s i h BERITA U.K - UKI - Homeuki.ca/sites/uki.ca/files/documents/april-2014.pdf · percaya atau tiada lagi panutan yang dapat ... terasa sama sekali. Kami turun dari ... semanjung

H A L A M A N 5 A P R I L 2 0 1 4 / N O . 2 6 3

dan sangat sederhana, yang bahan bangunannya berasal dari

batu. Begitu masuk rumah/kapel ini, kita akan menjumpai

satu ruang agak besar mungkin ukuran 5x6 meter kosong

dan hanya ada altar dan patung Bunda Maria di tengahnya.

Di sebelah kanan ada sebuah kamar kecil yang diyakini

sebagai tempat Bunda Maria beristirahat. Di luar Shrine ada

tempat yang disebut "Wishing Wall" di mana para peziarah

bisa menuliskan segala keinginannya atau intensinya di

secarik kertas dan diselipkan di Wishing Wall ini. Di dekat

bangunan The House of Virgin Mary juga ada kolam

pembaptisan, yang juga diyakini sebagai tempat pembaptisan

pada jaman Yohanes Rasul tinggal di tempat ini.

Bagi rombongan UKI tempat ini juga membawa sebuah mukjizat. Di

dalam jadwal ditulis bahwa Misa akan diadakan di Ephesus sementara

itu tour guide menegaskan bahwa hal itu tidak mungkin karena kota

lama Ephesus hanyalah puing-puing bangunan peninggalan jaman

dulu. Saat kami sedang bingung mengenai di mana kami harus Misa,

kami melihat bahwa ada rombongan dari Canada sedang mengadakan

Misa di samping The House of Virgin Mary dan untuk memakai

tempat itu harus book terlebih dahulu, dan UKI tidak pernah book

tempat ini. Mukjizat terjadi ketika saya keluar dari The House of

Virgin Mary, tiba-tiba ada dorongan yang kuat sekali di dalam diri

saya untuk menyapa seorang Bruder yang menjaga tempat ini. Saya

mendekati, menyapa, serta memperkenalkan diri dan rombongan yang

sedang ada di dalam bangunan The House of Virgin Mary. Tanpa saya

minta, tiba-tiba Bruder ini menawarkan bila rombongan akan

mengadakan Misa bisa menggunakan kapel biaranya yang ada di

sebelah kanan dari The House of Virgin Mary. Pada hal saat itu saya

dan Iwan sedang bingung bagaimana caranya untuk mencari tempat

pengganti Misa karena tidak mungkin Misa di Ephesus. Bunda Maria

mengetahui bahwa kami rindu untuk berdoa dan menyambut

Putranya, Yesus Kristus, di dalam perayaan Ekaristi. Bagi saya ini

sebuah mukjizat.

Selesai Misa rombongan segera cepat turun dari lokasi menuju ke

Ephesus untuk melihat, mengalami, dan membayangkan peradaban

jaman sebelum Jesus lahir sampai jaman Paulus berada saat itu.

Dengan melihat reruntuhan bangunan kota Ephesus, saya

membayangkan betapa tingginya peradaban dan kebudayaan yang

telah mereka ciptakan. Mereka sudah membuat sebuah kota yang

lengkap dengan pasar, tempat orang berorasi, theatre,

perpustakaan, washroom umum, klinik, tempat ibadat bagi dewa-

Foto dari atas ke bawah, Di depam Tempel of Hadrian, Lambang yang

dipakai jaman Paulus di Efesus untuk mengatakan Yesus Kristus,

Reuntuhan Tempel of Domitian, Reruntuhan Market jaman dahulu,

Celus Lebray,

Bersambung ke halaman 8,

Page 6: K a s i h BERITA U.K - UKI - Homeuki.ca/sites/uki.ca/files/documents/april-2014.pdf · percaya atau tiada lagi panutan yang dapat ... terasa sama sekali. Kami turun dari ... semanjung

H A L A M A N 6

Devosi Kerahiman

Ilahi adalah

pengabdian total

kepada Allah yang

Maharahim, yaitu

keputusan untuk

percaya penuh

kepada-Nya, untuk

menerima belas

kasih-Nya dengan

ucapan syukur dan

untuk berbelas kasih

kepada sesama,

sebab Ia penuh belas

kasih. Bentuk

Devosi Kerahiman

Ilahi ini didasarkan

pada catatan-catatan

St Faustina

Kowalska, seorang biarawati Polandia tak terpelajar yang, dalam

ketaatan kepada pembimbing rohaninya, menuliskan sebuah

Buku Catatan Harian setebal kurang lebih 600 halaman dengan

mana ia mencatat penampakan-penampakan yang dianugerahkan

kepadanya mengenai kerahiman Allah. Bahkan sebelum

wafatnya pada tahun 1938, Devosi kepada Kerahiman Ilahi telah

mulai disebarluaskan.

APA PESAN UTAMA KERAHIMAN ILAHI?

Pesan utama Kerahiman Ilahi adalah bahwa Allah

mengasihi kita - semuanya, tak peduli betapa berat dosa kita.

Tuhan ingin kita tahu bahwa belas kasih-Nya jauh lebih besar

daripada segala dosa kita; Tuhan mengundang kita untuk datang

kepada-Nya dengan penuh kepercayaan, menerima belas kasih-

Nya dan membiarkannya mengalir melalui kita kepada sesama.

Dengan demikian segenap umat manusia akan ikut ambil bagian

dalam sukacita-Nya. Pesan ini dapat dengan mudah kita ingat

melalui ABC Kerahiman:

Ask for His Mercy ~ Mohon Belas Kasih Allah

Tuhan menghendaki kita datang kepada-Nya dalam doa secara

terus-menerus, menyesali dosa-dosa kita dan mohon kepada-Nya

untuk mencurahkan belas kasih-Nya atas kita dan atas dunia.

Be Merciful ~ Berbelas Kasih kepada Sesama

Tuhan menghendaki kita menerima belas kasih-Nya dan

membiarkannya mengalir melalui kita kepada sesama. Tuhan

menghendaki kita memperluas kasih serta pengampunan kepada

sesama seperti yang Ia lakukan kepada kita.

Completely Trust ~ Percaya Penuh kepada-Nya

Tuhan ingin kita tahu bahwa rahmat-rahmat belas kasih-Nya

tergantung pada besarnya kepercayaan kita. Semakin kita

percaya kepada-Nya, semakin berlimpah rahmat yang kita

terima. lebih lanjut tentang ABC Kerahiman Ilahi

APA PESAN KHUSUS LAINNYA DALAM DEVOSI

KERAHIMAN ILAHI?

Tak ada yang baru dalam pesannya, hanya

mengingatkan apa yang telah senantiasa diajarkan Gereja, yaitu

bahwa Allah penuh belas kasih dan pengampunan, sehingga kita

pun harus menunjukkan belas kasih dan pengampunan kepada

sesama.

Namun demikian, dalam Devosi Kerahiman Ilahi, pesan ini

diserukan dengan lebih kuat dan tegas; kita dihantar untuk

sampai pada pemahaman yang lebih mendalam bahwa kasih

Allah tak terbatas dan tersedia bagi setiap orang - teristimewa

mereka yang berdosa, “Semakin berat dosanya, semakin ia

berhak mendapatkan belas kasih-Ku (723).”

MENGAPA DEVOSI KERAHIMAN ILAHI DILARANG

GEREJA?

Catatan-catatan St Faustina Kowalska, seorang

biarawati Polandia dari Kongregasi Suster-suster Santa Perawan

Maria Berbelas Kasih, merupakan sumber pesan dan devosi

kepada Kerahiman Ilahi. Selama masa perang tahun 1939-1945,

Devosi Kerahiman Ilahi berkembang pesat, teristimewa karena

umat beriman di Polandia dan Lithuania yang menderita

berpaling kepada Juruselamat yang berbelas kasih sebagai

sumber penghiburan dan pengharapan. Kemudian, pada tahun

1958 dan 1959, nubuat St Faustina mengenai adanya hambatan

dalam karya Kerahiman Ilahi mulai digenapi.

Akibat banyaknya kekeliruan dalam terjemahan Buku

Catatan Harian St Faustina yang disampaikan ke Tahta Suci,

sementara situasi politik di Polandia selama dan sesudah masa

perang menyulitkan Gereja melakukan verifikasi atas

keotentikan catatan-catatan St Faustina, maka pada tanggal 6

Maret 1959 Vatican mengeluarkan keputusan untuk melarang

disebarluaskannya Devosi Kerahiman Ilahi dalam bentuk seperti

yang diajarkan dalam tulisan-tulisan St Faustina.

BAGAIMANA AKHIRNYA LARANGAN DICABUT?

Duapuluh tahun kemudian, yaitu pada tahun 1978,

larangan tersebut sepenuhnya dicabut; terima kasih atas campur

tangan Uskup Agung Krakow, Kardinal Karol Wojtyla. Melalui

daya upaya beliau, suatu Proses Informatif sehubungan dengan

kehidupan dan keutamaan Sr Faustina dimulai pada tahun 1965.

Hasilnya yang gemilang menghantar pada dibukanya proses

beatifikasi Sr Faustina pada tahun 1968.

Dalam surat “Notifikasi” tertanggal 15 April 1978,

Kongregasi Kudus untuk Ajaran Iman, setelah meninjau kembali

berbagai dokumen asli yang tak tersedia pada tahun 1959,

Devosi Kerahiman Ilahi

Page 7: K a s i h BERITA U.K - UKI - Homeuki.ca/sites/uki.ca/files/documents/april-2014.pdf · percaya atau tiada lagi panutan yang dapat ... terasa sama sekali. Kami turun dari ... semanjung

H A L A M A N 7 A P R I L 2 0 1 4 / N O . 2 6 3

Warga UKI yang terkasih

Dalam rangka menertibkan penyelenggaraan Misa UKI, permintaan ujud / intensi misa dan

doa umat dapat ditujukan kepada:

Wilayah WEST: Ben Dijong ([email protected] , Tlp: 905-997-5765)

Raymond Wirahardja ([email protected] , Tlp: 905-812-9491)

Wilayah EAST: Nani Widjaja ([email protected] , Tlp: 416-890-0894)

Jeffrey Susilo ([email protected] , Tlp: 416-388-6169)

Permintaan sebaiknya diberikan paling lambat 1 (satu) minggu sebelum Misa UKI, kecuali pada

keadaan mendadak dapat dilakukan sebelum Misa dimulai. Para pengurus akan menyampaikan

permintaan Anda kepada Romo Pamong.

Terima kasih atas perhatian dan kerja sama Anda sekalian. Semoga Misa UKI semakin tertata rapi

sehingga kita semakin dapat menerima kehadiran Yesus dengan lebih khidmat.

Tuhan memberkati.

Segenap warga UKI Toronto yang terkasih, Kami mengundang pasangan yang merayakan wedding anniversary , untuk berkesempatan mengucapkan "Pembaharuan Janji Perkawinan" pada setiap Misa Minggu IV di Gereja St. Anselm. Demi kelancaran persiapan teks yang akan dibaca, kami persilakan untuk mendaftar

ke: [email protected] dengan menyertakan: (1) Nama pasangan, (2) Tanggal perkawinan, (3) Tempat / Gereja tempat menerimakan Sakramen Perkawinan Terima kasih dan Tuhan memberkati.

merevisi keputusan sebelumnya dan memaklumkan bahwa

larangan yang dibuat pada tahun 1959 “tidak berlaku lagi”.

Enam bulan berselang, Kardinal Karol Wojtyla dipilih

menjadi Paus Yohanes Paulus II.

HATI-HATI DENGAN DEVOSI KERAHIMAN ILAHI!

Ada dua ayat Kitab Suci yang perlu kita ingat baik-baik

sementara kita mempraktekkan Devosi Kerahiman Ilahi, ataupun

bentuk-bentuk praktek devosi lainnya:

1. “Bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan

memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari

pada-Ku. ” (Yes 29:13)

2. “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka

akan beroleh kemurahan.” (Mat 5:7)

Apabila kita memandang lukisan Juruselamat yang

Maharahim, atau berhenti sejenak dari rutinitas untuk berdoa

pada jam tiga siang, atau mendaraskan Koronka - adakah hal-hal

ini mendekatkan kita kepada hidup sakramental Gereja yang

sejati dan membiarkan Yesus mengubah hati kita? Ataukah

devosi tersebut menjadi sekedar kebiasaan religius belaka?

Dalam kehidupan sehari-hari apakah kita semakin dan semakin

bertumbuh menjadi orang-orang yang berbelas kasih? Ataukah

kita hanya menawarkan “doa bibir” kepada Allah yang

Maharahim?

PENTINGNYA MENGAMALKAN PESAN KERAHIMAN

Devosi Kerahiman Ilahi seperti yang dinyatakan Tuhan

kita melalui St Faustina, dianugerahkan kepada kita sebagai

“sarana belas kasih” dengan mana kasih Allah dapat dicurahkan

atas dunia, tetapi devosi itu sendiri tidaklah cukup. Tidak cukup

kita menggantungkan Lukisan Kerahiman di rumah kita,

mendaraskan Koronka setiap hari setiap jam tiga siang, dan

menerima Komuni Kudus pada hari Minggu pertama sesudah

Paskah. Kita juga harus menunjukkan belas kasih kepada

sesama. Mengamalkan belas kasih bukan suatu pilihan dari

praktek Devosi Kerahiman Ilahi ini, melainkan suatu

keharusan!

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan

orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan

memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Mat 5:16)

TIGA TINGKATAN BELAS KASIH DALAM DEVOSI

KERAHIMAN ILAHI

Pertama-tama: perbuatan belas kasih, apa pun jenisnya.

Kedua: ucapan belas kasih, yaitu belas kasih kata, bila kita tak

dapat mewujudkannya dalam perbuatan. Ketiga: doa; kita selalu

dapat menunjukkan belas kasih dengan doa. “Dalam tiga

tingkatan belas kasih ini,” demikian Yesus mengatakan kepada

St Faustina, “terkandung kepenuhan belas kasih (742).”

Kita semua dipanggil untuk mengamalkan ketiga

tingkatan belas kasih ini, tetapi tidak semua kita dipanggil

dengan cara yang sama. Kita perlu datang dan bertanya kepada

Tuhan, yang memahami pribadi dan situasi kita masing-masing

yang unik, untuk menolong kita mengenali berbagai macam cara

dengan mana kita masing-masing dapat menyatakan belas kasih-

Nya dalam hidup kita sehari-hari.

Baiklah kita melihat kembali apa yang telah diajarkan

Gereja mengenai karya-karya belas kasih kepada sesama.

Karya-karya Belas Kasih Jasmani:

1. memberi makan kepada yang lapar

2. memberi minum kepada yang haus

3. memberi tumpangan kepada tunawisma

4. mengenakan pakaian kepada yang telanjang

5. mengunjungi orang miskin

6. mengunjungi orang tahanan

7. menguburkan orang mati

Karya-karya Belas Kasih Rohani:

1. mengajar

2. memberi nasehat

3. menghibur

4. membesarkan hati

5. mengampuni

6. menanggung dengan sabar hati

7. mendoakan mereka yang hidup dan mati

BAGAIMANA MEMPRAKTEKKAN DEVOSI

KERAHIMAN ILAHI?

Menghormati Lukisan Kerahiman Ilahi

Mendaraskan Koronka Kerahiman Ilahi

Merayakan Minggu Kerahiman Ilahi

Mendoakan Jam Kerahiman Ilahi

Menyebarluaskan Devosi Kerahiman Ilahi [Disarikan dan

diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya]

Page 8: K a s i h BERITA U.K - UKI - Homeuki.ca/sites/uki.ca/files/documents/april-2014.pdf · percaya atau tiada lagi panutan yang dapat ... terasa sama sekali. Kami turun dari ... semanjung

H A L A M A N 8

dewi mereka. Semua ada dalam satu komplek dan dibangun

dengan seni yang ada dan berkembang saat itu. Bagi saya

pribadi, hal ini menggambarkan tingginya tingkat peradaban

jaman sebelum Masehi, dan saya selalu kagum bagaimana

mereka membangun semuanya ini tanpa didukung dengan

peralatan modern seperti yang kita miliki jaman sekarang yang

lebih mengandalkan mesin sementara mereka lebih

mengandalkan tenaga manusia dan keahlian tangan serta pikiran

mereka. Tuhan sungguh adil dalam hal ini. Dia tidak hanya

memberikan kepintaran pada orang jaman sekarang (dengan

kemajuan tekhnologinya) akan tetapi pada orang jaman dahulu -

pada jaman sebelum Jesus hadir di dunia ini.

Selesai puas melihat kehebatan orang-orang Ephesus pada

jaman SM (sebelum Masehi) kita diajak oleh tour guide ke

sebuah industri kerajinan tangan membuat karpet. Sebagaimana

kita tahu Turki terkenal dengan kerajinan karpet. Kita diajak

untuk melihat bagaimana proses membuat karpet yang

semuanya dilakukan dengan tangan/tanpa mesin. Karpet-karpet

yang mereka buat sungguh bermutu

tinggi dan tentu harganya pun cukup

tinggi. Dari rombongan UKI tidak

ada yang tertarik untuk membelinya

walau mereka telah memberikan

presentasi yang sangat meyakinkan

dan dijamu dengan teh khas Turki.

Setelah satu jam di tempat ini, kami

diantar pulang ke kapal Louis

Olympia Cruise yang sudah

menunggu kami untuk mengadakan

perjalanan ke pulau Patmos.

Rombongan sedang melintasi Theatre

Ephesus (latar belakang tempat duduk

Roman Street yang menuju ke laut Ephesus

Dengerin jualan Karpet—Turky

Cara buat karpet di Turky

Hasil Penghitungan Suara Pemilu Legislatif 2014

Page 9: K a s i h BERITA U.K - UKI - Homeuki.ca/sites/uki.ca/files/documents/april-2014.pdf · percaya atau tiada lagi panutan yang dapat ... terasa sama sekali. Kami turun dari ... semanjung

H A L A M A N 9 A P R I L 2 0 1 4 / N O . 2 6 3

bibirku karena membaca teks liturgi

upacara cahaya. Tanpa kusadari,

ternyata ini menjadi bagian dari

misteri agung yang tadi saya ucapkan.

Keagungannya terletak pada

keyakinan Gereja akan siapa Kristus

di sejarah zaman. Ia ada dahulu dan

sekarang. Ia awal dan akhir. Dan Ia

adalah alpha dan omega. Ia berkuasa

atas seluruh waktu, segala masa dan

segala abad. Terhadap Dia yang

demikian, tidak ada hal lain untuk

dihunjukkan kecuali sujud atas

kemuliaan dan kekuasaan-Nya

sepanjang segala masa.

Lalu saya menancapkan lima butir

paku (pentolan lilin) pada setiap

ujung salib dan tengahnya sambil

mengatakan; “Demi luka-luka-Nya

yang kudus dan mulia, semoga kita

dilindungi dan dipelihara oleh

Kristus. Amin”. Ia yang berkuasa

menerobos kemanusiaan yang rapuh

dan berdosa. Dosa dan kerapuhan

manusia menggoreskan luka di

seluruh tubuh-Nya. Namun, luka itu

kudus dan mulia. Inilah misteri agung

-Nya, dengan-Nya kita dilindungi dan

dipelihara oleh-NYA. Karena Ia tidak

berhenti pada luka. Tidak berhenti

pula pada perih pilunya salib dan

gelap pekatnya makam. Ia bangkit.

Kebangkitan-Nya memporak-

porandakan makam dan kematian. Ia

bangkit sebagai cahaya yang

menghalau kegepalan dosa dan maut.

Maka lilin paska segera kunyalakan.

Kuangkat tinggi lilin itu sambil

kunyanyikan; “Kristus cahaya dunia”.

Dan umatpun menjawab dengan

seruan: “Syukur kepada Allah”.

Sungguh, tidak ada jawaban yang

memadai kecuali rasa syukur atas

karya keselamatan Allah yang

dilaksanakan oleh Kristus lewat

peristiwa salib dan kebangkitan-Nya.

Lilin kuarak masuk ke dalam gereja

dan seluruh umat mengikuti. Lilin

paska yang bersinar menerangi jalan.

Seperti dikatakan Paus Fransiskus;

“faith is not a light which scatters all

our darkness, but lamp which guides

our steps in the night and suffices for

the journey (Lumen Fidei June 29,

2013). Lilin paska juga menerangi

perjalanan kami memasuki misteri

keselamatan yang sangat agung.

Karya keselamatan itu

dikumandangkan lewat kidung pujian

paska dan bacaan-bacaan dari kitab

perjanjian lama dan perjanjian baru

dan memuncak pada kisah

kebangkitan Kristus. Lalu dilanjutkan

liturgi baptis dan pembaharuan janji

baptis hingga mencapai puncaknya

pada liturgi ekaristi. Sungguh sebuah

perayaan yang menandai MISTERI

AGUNG yang menimbulkan sukacita.

Perayaan malam paska usai, namun

sukacita tidaklah usai, justru mulai

dinikmati.

Kulihat wajah umat ceria, tersenyum

gembira saling mengucapkan selamat

paska. Dengan ucapan itu, seakan

mau mengatakan;

“jangan takut

menghadapi hidup,

karena kita

dilindungi dan

dipelihara oleh

Kristus yang

hidup”. Ucapan

paska itu terus

menggema dalam

dalam hidup sehari

-hari. Hidup yang

ditandai sukacita.

Sukacita sebagai

orang yang

mengimani

kebangkitan. Usai

makan bersama

saya pulang ke gereja yang

belakangnya dibuat bilik untuk tidur

romo yang bermalam di stasi itu. Dan

saya kembali menjumpai sebuah

keheningan, yang aromanya adalah

kegembiraan akan kebangkitan. Saya

membaringkan diri, dan malam itu

saya tidak membutuhkan mimpi.

Yang saya butuhkan hanyalah

membiarkan alam bernyanyi atas

keselamatan yang terjadi. Dan saya

berjanji untuk bagun pagi untuk

merayakan paska di stasi lain.

Misteri Paska sungguh misteri

sukacita, yang bisa didapat dengan

cara yang sangat sederhana. Saya

menghaturkan selamat Paska pada

seluruh umat (UKI), moga sukacita

yang baru kita rayakan abadi.

“Every Precious Gift Comes From Above” (James 1:17)

Jacob Daniel Catallo April 6, 2014

at 8:03 pm, in Barrie, Ontario 6 lbs 15 0z, 20”

Born to Wendy Danukarjanto & Dave Catallo

Proud Grandparents

Deacon Val & Wies Danukarjanto

Rejoicing with you on the arrival of

your precious baby boy

“ Umat Katolik Indonesia “

Sambungan dari halaman 1,

Page 10: K a s i h BERITA U.K - UKI - Homeuki.ca/sites/uki.ca/files/documents/april-2014.pdf · percaya atau tiada lagi panutan yang dapat ... terasa sama sekali. Kami turun dari ... semanjung

H A L A M A N 1 0

Pemberkatan dan Perarakan Palma. Minggu, 13 April 2014

Page 11: K a s i h BERITA U.K - UKI - Homeuki.ca/sites/uki.ca/files/documents/april-2014.pdf · percaya atau tiada lagi panutan yang dapat ... terasa sama sekali. Kami turun dari ... semanjung

Lukas 2: 29-30 “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam dalam sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,

sebab mataku telah melihat keselamatan yang daripada-Mu”

Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya,

TURUT BERDUKA CITA, atas berpulangnya:

Ibu Josepha Susanti Surjapranata (Bong Swanty)

Meninggal 21 Maret 2014 Di Toronto

Istri dari Alm. Johan Surjapranata

Ibu / Ibu Mertua dari

Juliarti dan Hidayat Soelistio Wies dan Deacon Val Danukarjanto

Eliani dan Wahyu Widayat Oma dari

Yustinus Eko dan Frieda Soelistio Inez dan Paul Park, Luki dan Clara Danukarjanto, Wendy dan Dave Catallo, Nicholas Danukarjanto,

Claire Danukarjanto, Monica Widayat, Christian Widayat. Great Grandma

Micah Danukarjanto Park, Taya Danukarjanto Park,

Abree Danukarjanto Park, Mia Isabella Catallo, Cayden Alexander Catallo, Keane Lee Danukarjanto,

Benjamin Matthew Soelistio.

Ibu Ignatia Soemarni (95 thn) Meninggal 28 Maret 2014

Jam 3:40 WIB di Indonesia

Istri dari Alm. Soegito Tanojo

Ibu/Ibu Mertua dari Fransiska Handajani dan Soekotjo Santoso

Lucy Setijawati dan Indradjaya Ninik Hartati dan Oei Pik Ming

Jani Hermanto dan Almh. Yuniastuti Tanti Irawati dan Ir. Budi Koesnadi

Wiwik Widiastuti dan LB Setio Budiono Sugianto Tanojo dan Lissy Boediman

Bambang Poerwanto dan Ina

Bapak Phinardy Wijaya Oey (62 thn) Meninggal 10 April 2014

Jam 4:22 pagi, di RS Royal Taruma, Jakarta

Suami dari Lim Sioe Lan

Ayah/Ayah Mertua dari

Hendrik Iriawan Saputra Oey dan Thjia Tjie Fun Hendra Iriawan Saputra dan Jong Yoek Phing

Henki Iriawan Saputra Oey Fiefie Juniaty Oey dan Jimmy Nur Kencana

Opa dari Joanne Anastasia, Jason, Jeannettee, Theodore Oey, William Oey, Samuel Oliver Lim.

Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa

di sorga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi rahmat, kekuatan, ketabahan serta penghiburan dariNya.

UCAPAN TERIMA KASIH

Kami sangat berterima kasih dan menghargai segala

bantuan, doa-doa, perhatiannya yang diberikan kepada mami dan kami

dalam masa sulit ini.

Dengan diiringi begitu banyak doa kami percaya mami/Tante/Oma

Swanty telah bersama Bapa, Yesus dan Bunda Maria.

Kepergian mami diiringi dengan tiga kali penerimaan

Sakramen Pengurapan Orang Sakit oleh tiga pastor yang berbeda

selama sembilan hari di rumah sakit.

Juga Misa Kudus yang tak henti-hantinya dipersembahkan oleh pastor-

pastor yang mengenal mami, dan doa-doa dari saudara-saudara dan

teman-teman.

Sampai saat ini kami menerima lima belas Mass Cards, dan

doa-doa yang tak kunjung henti. Ini menunjukkan kasih Tuhan yang

luar biasa melalui begitu banyak orang.

Terima kasih Tuhan, terima kasih semuanya.

Kami percaya mami sudah menerima pahalanya dan bertemu dengan

Bapa, Yesus, Bunda Maria dan berkumpul dengan papi, saudara-

saudara dan teman-teman yang sudah lebih dahulu meninggalkan dunia

ini.

Begitu pula kami mendapat kekuatan dan penghiburan atas

bantuan, doa-doa dan perhatian yang diberikan pada seluruh keluarga

kami.

Semoga Tuhan membalas kebaikan Anda dengan berkat

melimpah.

Tuhan memberkati,

Salam dan doa,

Wies & Deacon Val

Seluruh keluarga besar Oma Swanty

Page 12: K a s i h BERITA U.K - UKI - Homeuki.ca/sites/uki.ca/files/documents/april-2014.pdf · percaya atau tiada lagi panutan yang dapat ... terasa sama sekali. Kami turun dari ... semanjung

WARGA UKI DAN INDONESIA HUBUNGI GREG ATAU SONELA HOXA

TELEPHONE # 905-695-1745