lingkup pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

Upload: emily-head

Post on 10-Oct-2015

41 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    1

    Lingkup Pekerjaan :5.1 Administrasi dan DokumentasiPekerjaan Administrasi dan Dokumentasi akan meliputi namun tidak terbatas pada:a. Dokumen Kontrakb. Shop Drawing dan As Built Drawing

    c. Surat-surat koordinasid. Format-format Pengendalian (Mutu, Waktu dan Biaya) Pelaksanaan Pekerjaane. Foto Kondisi Pelaksanaan Pekerjaan (0%, 25%, 50%, 75%, 100%)5.2 Pemasangan Patok dan pengukuran kembaliPemasangan ditujukan untuk memberi batas lokasi pelaksanaan pekerjaan. Patokdibuat dari kayu yang dicat dan ditancapakan di atas tanah sebagai batas-batasstasioning pelaksanaan pekerjaan.5.3 Pembuatan Direksi Keet(Lihat aturan tentang Direksi Keet pada uraian sebelumnya)5.4 Papan Nama ProyekPada papan Nama Proyek harus diinformasikan hal-hal sebagai berikut:

    Nama Kegiatan Pemilik Kegiatan

    Volume Kegiatan

    Kontraktor Pelaksana Pekerjaan

    Konsultan Pengawas Pekerjaan

    Nilai Kontrak1

    5.5 Penyiapan Lokasi

    Membuat gambar denah lokasi rencana kerja, penempatan direksi keet,penggudangan material, dan sebagainya

    Berkoordinasi dengan pihak terkait atas rencana penempatan direksi keet,penggudangan material, dan sebagainya

    Pembersihan lapangan Langkah-langkah penunjang lain yang diperlukan untuk memulai pekerjaan fisikkonstruksi.5.6 Pemasangan BowplankPemasangan tanda dan papan bangunan (Bouwplank). Piket-piket untuk penjelasandan pedoman letak bangunan dibuat dari besi yang dibeton, ditanam didalam tanahkuat-kuat. Papan-papan untuk bangunan, dibuat dari kayu sekurang-kurangnyaukuran 2x20 cm. Diserut pada sisi atasnya dan dipakukan pada tiang-tiang kayu yangcukup kuat ditanam dalam tanah. Tanda-tanda ukuran dilakukan dengan tanda gergajidan cat merah.5.7 Mobilisasi Alat dan Bahan

    Mendatangkan peralatan dan menempatkan bahan-bahan ke tempat/lokasi pekerjaandisesuaikan dengan efektifitas dan efisiensi yang diperhitungkan oleh Penyedia Jasa.Penggunaan alat bantu (gerobag, pick-up, dump truk, dan sebagainya) sudahdiperhitungkan dalam penawaran yang diajukan.5.8 Rambu Larangan (Plat Baja)Pemasangan Rambu Larangan harus dapat dijadikan sebagai perhatian buatmasyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan mendirikan bangunanpada saluran sungai/setu. Didalam rambu larangan terdapat sangsi bagi yang

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    2

    melanggar.Spesifikasi pembuatan rambu larangan, yaitu :

    Ukuran papan rambu larangan plat baja 110 x 80 x 0.15cm.

    Tinggi Rambu Larangan 2.60 m (diatas tanah).

    Jumlah tiang 2 buah.

    Penulisan sesuai gambar. Pengecatan 2 kali.

    pemasangan pondasi min 40cm dibawah permukaan tanah menggunakanangkur.

    PASAL 6PEKERJAAN BONGKARAN PASANGAN LAMA

    Sebelum pekerjaan bongkaran dimulai Penyedia Jasa terlebih dahulu minta ijin kepada pemilikbangunan saat/waktu yang tepat untuk melaksanakan pekerjaan.6.1 Pelaksana tidak boleh mengganggu kegiatan aktifitas kerja dilingkungan proyek.6.2 Agar dikoordinasikan dengan pemilik bangunan maupun Konsultan Pengawas, waktuyang tepat untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

    6.3 Bekas bongkaran yang akan dipergunakan kembali agar disimpan pada tempat yangaman yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas/Pemberi Tugas.6.4 Puing-puing harus cepat-cepat dibuang dari lokasi pekerjaan kecuali bahan-bahanbekas bongkaran yang masih bisa dipakai dan tidak dipergunakan, menjadi milikPemberi Tugas; adapun tempat pembuangannya agar dikoordinasikan denganPemberi Tugas/Konsultan Pengawas.6.5 Dalam melaksanakan pembongkaran Penyedia Jasa harus hati-hati, kerusakan akibatkelalaian sendiri menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa sendiri.6.6 Memperhatikan keselamatan lingkungan pekerjaan.

    PEKERJAAN KISDAMKisdam harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa dengan tujuan mengeringkan bagian

    saluran/lapangan yang akan digali/dikerjakan/dipasang batu kali/beton sedemikian hinggatidak ada air berlebihan yang akan mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan dan ataukualitas hasil kerja.Berdasarkan kondisi debit air pekerjaan kisdam diklasifikasikan dalam 3 kondisi:7.1 Kisdam RinganKisdam ringan dipasang dengan meninggikan bagian sisi luar galian dengan urugantanah setempat sehingga air tidak mengalir ke bagian sisi dalam galian yang akanmengganggu proses pekerjaan dan atau merusak kualitas hasil kerja (pasangan batukali, beton, dan sebagainya).7.2 Kisdam SedangKisdam sedang dipasang dengan menahan aliran air pada bagian sisi luar galian

    dengan tumpukan karung yang diisi tanah setempat sehingga air tidak mengalir kebagian sisi dalam galian yang akan mengganggu proses pekerjaan dan atau merusakkualitas hasil kerja (pasangan batu kali, beton, dan sebagainya).7.3 Kisdam BeratKisdam berat dipasang dengan menggunakan material bantu seperti patok-patokbambu/kayu/beton, memasang terpal antara patok-patok tersebut atau menggunakanmateral kedap air lainnya sedemikian rupa sehingga air tidak mengalir ke bagian sisidalam galian yang akan mengganggu proses pekerjaan dan atau merusak kualitas hasil

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    3

    kerja (pasangan batu kali, beton, dan sebagainya).

    PEKERJAAN GALIAN TANAHGalian tanah :8.1 Galian tanah untuk pondasi/landasan kali turap/talud, kisdam, harus sesuaiukuranukurannya

    dan dituangkan ukuran tersebut dalam bowplank.8.2 Penempatan tanah bekas galian diletakkan dengan baik sehingga tidak menggangujalannya pekerjaan.8.3 Galian saluran air hujan dibuat sesuai gambar kerja, baik kedalaman maupun arahnya.8.4 Galian untuk saluran, termasuk pembentukan, peningkatan dan perapihan tebingsamping harus dilaksanakan sesuai dengan gambar-gambar rencana atau sepertipetunjuk yang lain yang diberikan oleh Direksi Teknik di lapangan.8.5 Semua bahan-bahan dari galian harus dipindahkan dari lapangan ketempatpembuangan yang disetujui oleh Direksi Teknik.

    PEKERJAAN PEMASANGAN CERUCUK DOLKEN9.1 Pekerjaan pasangan cerucuk dolken dilaksanakan/dipasang apabila pekerjaan galian

    telah selesai dikerjakan dan diperiksa oleh Direksi/Konsultan Pengawas serta disetujuidan dinyatakan bahwa pekerjaan galian tanah telah sesuai dengan gambar/bestek.9.2 Cerucuk Dolken dipasang dalam posisi tegak dan dipantek/ditanam denganmenggunakan alat pemukul yang cukup berat (misalnya kepala babi) sampai posisicerucuk dolken tidak goyah dan cukup kuat untuk menahan/memikul beban pasanganbatu belah.9.3 Jarak antar cerucuk arah sumbu-x maupun sumbu-y adalah 3 X diameter atau 24 cms/d 30 cm atau untuk tiap meter persegi akan dipasang sebanyak 9 tiang.9.4 Diameter Dolken yang dipergunakan sebagai cerucuk adalah 8 s/d 10 cm, dan harusberkualitas baik.

    PEKERJAAN LANTAI KERJALantai kerja adalah lapisan beton K-125 setebal 5 cm yang diletakkan di bagian dasar galian.

    PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI11.1 Dalam pemasangan spesi/adukan bawah pondasi dilakukan setelah selesaipemasangan cerucuk dengan persyaratan tanah dasar pondasi harus kering.11.2 Dalam pengurugan/pengerjaan pondasi ini harus diawasi oleh tim KonsultanPengawas/Direksi.11.3 Batu kali yang dipilih harus bersih, keras tanpa lapisan yang lemah atau retak, danharus memiliki satu daya tahan (awet), dan hanya boleh dipakai batu kali pecah yangmempunyai muka sedikitnya dua sisi dengan ukuran minimal 15 x 20 cm. Apabiladidatangkan batu kali bulat, maka sebelum dipasang batu harus dipecah dahulusehingga sekurang-kurangnya mempunyai dua muka. Pasangan Batu kali dengancampuran spesi/adukan 1:4, kecuali pondasi trasramm dengan adukan 1:2. Bentuk dan

    ukuran pondasi sesuai dengan yang tercantum dalam gambar.11.4 Pekerjaan pasangan batu kali dilaksanakan untuk Pondasi umpak sesuai ukuran danbentuk-bentuk yang ditunjukan dalam gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang diataslapisan adukan, adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antar batu sehinggasemua hubungan batu melekat satu sama lain dengan sempurna untuk mendapatkanmassa yang kuat dan integral dibeberapa sisi luar dan dalam.11.5 Pasangan batu kali meliputi pengadaan bahan dan pemasangan pondasi kakitalud/turap, pondasi talud/turap sesuai dengan gambar dan persyaratan sebagai

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    4

    berikut :

    Bahan kecuali dipersyaratkan lain, harus sesuai dengan SKSNI S-04-1989-F dan carapengerjaannya harus dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal di sini.

    Galian pondasi harus diurug dengan tanah pilihan atau sirtu dan dipadatkandengan alat trimbris tangan dari logam atau stemper

    11.6 Pelaksanaan Pekerjaan1. Persiapan untuk Pasangan Batu

    Penggalian dan persiapan penyangga dan pondasi untuk struktur pasanganbatu, harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan Bab 3.1 Galian.

    Pengaturan untuk garis, ketinggian dan kelandaian harus diselesaikan sampaidisetujui Direksi sebelum pekerjaan pasangan batu dimulai.

    Kecuali ditetapkan atau ditunjukan lain dalam Gambar rencana, dasar pondasidinding penahan harus dipotong dan dibuat tegak lurus kepada atau dalamtegak lurus bertangga terhadap permukaan dinding. Untuk struktur lainnya,dasar pondasi harus horizontal atau (untuk tanah miring) dalam bagianhorisontal bertangga.

    Bahan lapisan dasar filter tembus air (permeable) dan selimut filter ataukantong filter harus disediakan bila ditetapkan atau diperintahkan Direksisesuai dengan persyaratan Bab 2.7 Spesifikasi ini.2. Pelaksanaan Basangan Batu

    Bilamana ditunjukan pada Gambar Rencana atau sebagaimana diperintahkanoleh Direksi Teknik, dasar (penyangga) beton atau pondasi beton harusdipasang untuk pasangan batu sampai ketinggian dan ukuran yang diperlukan.

    Batu harus bersih dan dibasahi sepenuhnya sebelum dipasang, diberikan waktuuntuk penyerapan air. Pondasi atau lapisan dasar yang sudah disiapkan harus

    juga dibasahi.

    Tebal alas adonan untuk masing-masing lapisan pekerjaan batu adalah dalam

    batas-batas 2 5 cm, tetapi harus dipertahankan sampai keperluan minimumuntuk menjamin bahwa semua rongga di antara batu yang dipasang telah diisisepenuhnya.

    Suatu lapisan dasar adonan segar tebal paling sedikit 3 cm harus dipasangdiatas pondasi yang telah disiapkan secepatnya sebelum pemasangan batu-batupada lapisan pertama. Batu pilihan yang besar harus digunakan untuk lapisanbawah dan disudut-sudut. Hatus diperhatikan dan dihindari pengelompokanbatu yang sama ukurannya.

    Batu harus diletakkan dengan permukaan yang paling panjang mendatar danpermukaan menonjol masing-masing batu harus diatur sejajar denganpermukaan dinding yang sedang dibangun.

    Batu-batu harus dengan hati-hati dipasang untuk menghindarkan pergeseranatau gerakan batu yang sudah dipasang. Alat-alat yang mencukupi harusdisediakan dimana perlu untuk menopang dan memasang batu-batu besar,berat dalam posisinya. Penggilasan atau memutar batu diatas pekerjaan batuyang sudah terpasang tidak diizikan.

    Pada umumnya banyaknya penyediaan adonan untuk dasaryang dipasang satukali harus dibatasi sampai tingkat kemajuaan pemasangan batu sehingga batubatuhanya dipasang di atas adonan segar. Jika sebuah batu dalam struktur

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    5

    menjadi lepas atau tergeser sesudah adonan diletakkan, batu tersebut harusdisingkirkan, dibersihkan dari adonan-adonan yang mengeras dan dipasangkembali dengan adonan segar.3. Penyediaan Lubang Pelepasan dan Sambungan Muai

    Kecuali ditunjukan lain pada Gambar rencana atau diperintahkan lain oleh

    Direksi, lubang pelepasan harus disediakan dalam semua jenis dindingpenahan. Lubang pelepasan tersebut dengan diameter sekitar 5 cm dan disusunbaik secara horizontal maupun vertikal jarak 2 meter pusat ke pusat.

    Dinding penahan struktur panjang menerus akan dibangun dengan sambunganmuai dengan interval maksimum 20 meter. Lebar penuh sambungan akandibentuk dengan ketebalan sekitar 3 cm serta batu yang digunaka untukmembentuk permukaan sambungan harus dipilih sehigga memberikan garistegak yang bersih untuk sambungan.

    Urugan kembali filter porous terpilih akan dipasang dan dipadatkan dibelakang sambungan muai beserta lubang pelepasan, dengan tebal dan ukuranyang ditunjukan pada Gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.

    4. Pasangan Batu Penyelesaian Sambungan permukaan antara batu-batu akan terselesaikan hampir rata denganpermukaan pekerjaan, tetapi tidak menutupi batu-batu selama pekerjaanberlangsung.

    Kecuali ditetapkan lain, permukaan puncak horisontal dari semua pasanganbatu akan diselesaikan dengan tambahan lapisan aus atau adonan semen tebal 2cm, dikulir sampai permukaan rata dengan kemiringan melintang yang akanmenjamin perlindungan terhadap air hujan dan dengan ujung yang dibuattumpul. Lapis aus tersebut akan dimasukan didalam ukuran khusus struktur.

    Segera setelah semua batu muka dipasang, dan sementara adonan masih segar,permukaan yang menonjol penuh dari struktur harus dibersihkan seluruhnya

    dari noda-noda adonan. Permukaan selesai akan dirawat mengeras sebagaimana diperlukan untukpekerjaan beton dalam Spesifikasi ini.

    Bila pasangan batu tersebut cukup kuat, dan tidak lebih cepat dari 14 harisetelah penyelesaian pekerjaan pemasangan, urugan kembali akan dilaksanakansebagaimana ditetapkan, atau sebagaimana diperintahkan Direksi sesuaidengan persyaratan Spesifikasi yang relevan pada Bab 3.2.

    Talud dan bahu jalan disekitarnya akan dirapikan dan diselesaikan sehinggamenjamin satu padanan halus yang kuat dengan pemasangan batu yang akanmemungkinkan drainase tidak terhalang dan mencegah penggerusan padaujung-ujung pekerjaan.

    Pengendalian LapanganPengendalian dan pemeriksanaan pekerjaan akan dilaksanakan setiap hari selamaberlangsungnya pekerjaan untuk menjamin dipatuhinya persyaratan spesifikasidengan perhatian khusus mengenai batas-batas toleransi, kondisi lapanganpekerjan dan penanganan.11.7 Cara Pengukuran

    Pasangan batu akan diukur untuk pembayaran dalam meter kubik sebagai volumenormal pekerjaan terselesaikan yang dapat diterima, dihitung sebagai volumetheoritis yang ditentukan oleh garis dan penampang melintang yang disetujui dan

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    6

    atau telah ditetapk

    Setiap bahan terpasang yang melebihi volume theoritis yang disetujui tidak bolehdiukur atau dibayar.

    Galian untuk persiapan pondasi atau pemotongan talud untuk dinding penahanakan diukur untuk pembayaran sesuai dengan spesifikasi ini.

    Bahan filter porous yang diperlukan untuk lapisan dasar atau urugan kembali ataudalam kantong-kantong filter akan diukur dan dibayar sebagai drainase poroussebagaimana telah diatur dalam sepesifikasi ini. Tidak ada pengukuran ataupembayaran tambahan akan dibuat untuk penyediaan atau pemasangan lubangpelepasan yang berbentuk pipa atau untuk suatu cetakan atau urugan kembali yangdiperlukan.

    Beton yang disediakan sebagai pondasi untuk pasangan batu atau untukpembayaran di bawah bab ini, akan tetapi akan dimasukkan dalam harga satuandan item pelaksanaan yang diperlukan dibawah item pembayaran untuk betonpada sesuai dengan spesifikasi ini.11.8 Dasar Pembayaran

    Volume yang ditentukan sebagaimana yang diberikan di atas akan dibayar pada hargakontrak per satuan pengukuran untuk item pembayaran yang tercantum di bawah danditunjukkan dalam Daftar Penawaran yang mana harga dan pembayaran tersebutmerupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan pemasangan bahan-bahan,Untuk semua persiapan formasi dan pondasi yang diperlukan, untuk pembuatanlubang pelepasan dan sambungan konstruksi pekerjaan tersebut, untuk urugankembali dan penyelesaian serta untuk semua perkerjaan atau biaya-biaya yang lainyang diperlukan atau yang biasanya ada penyelesaian pekerjaan yang baik yangdiuraikan sebelumnya dalam spesifikasi ini.Nomor ItemPembayaranUraianSatuanPengukuran2.4 Pasangan Batu Meter Kubik

    PEKERJAAN URUGAN DAN TIMBUNAN TANAH12.1 Pengurugan tanah bekas galian pondasi, pelaksanaannya harus lapis demi lapis dandipadatkan max setiap tebal 20 cm harus dipadatkan. Tanah harus dipilih yang baikdan tidak mengandung lumpur, sampah, plastik, humus dan bahan organik lainnya.12.2 Urugan pasir dengan pasir urug harus berkualitas yang baik dan memenuhipersyaratan, ketebalan padat sesuai seperti yang ditunjukan dalam gambar.

    II. STRUKTURKONSTRUKSI BETON

    A. Uraian PekerjanPekerjaan ini terdiri dari suatu campuran yang sebanding antara semen, air dan agregatbergradasi. Campuran beton akan mengendap dan mengeras menurut bentuk yangdiminta/ diisyaratkan dan membentuk satu bahan yang padat. Keras dan tahan lama(awet), yang memiliki karakteristik tertentu.Agregat meliputi baik yang kasar maupun yang halus, bergradasi, tetapi jumlah halus akantetap dipertahankan sampai jumlah minimum yang diperlukan, apabila dicampur dengansemen akan cukup untuk mengisi rongga-rongga antra agregat kasar serta memberikan

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    7

    suatu permukaan yang halus.Untuk mencapai beton yang kuat dengan keawetan yang optimum, volume air yangdimasukkan kedalam campuran harus dipertahankan sampai jumlah volume yangdiperlukan untuk memudahkan pekerjaan/ selama campuran.Bahan tambahan kepada kepada campuran beton seperti bahan memasukkan udara atau

    bahan kimia untuk memperlambat atau mempercepat waktu pengerasan, tidak diperbolehkecuali diminta demikian dalam persyaratan kontrak khusus.1. Peraturan ( code ) betonPersyaratan-persyaratan Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI tahun 1971 atauperbaikan yang terakhir harus sepenuhnya diterapkan kepada semua pekerjaan beton,terkecuali dinyatakan secara atau yang mengacu kepada pemeriksaan AASHTO danspesifikasi khusus yang tidak disebut dalam PBI 1971.2. Kelas-kelas BetonKlasfikasi dan rujukan mutu beton harus seperti yang diberikan pada tabel di bawahini.Kelas-Kelas BetonKelasRujukanMutu

    Jenis UraianI BO Non Struktural Untuk alas beton kurus dan peralatanpondasiII K125 Struktural Beton masa tanpa tulang untuk dasarpondasi, penutup pipa-pipaK175 Struktural Beton dengan penulangan ringandigunakan untuk pondasi pelat, dindingdindingkaison, kereb, dan jalan setapakK225 Struktural Konstruksi beton bertulang termasukgelagar-gelagar, kolom-kolom lantai/pelat lantai dinding penahan, goronggorongpipa, gorong-gorong kotak/persegiIII K275SampaiK350Struktural Beton bertulang mutu tinggi untuk lantai

    jembatan, dan bagian-bagian konstruksiutama lainnya.K400 Struktur Bagian-bagian konstruksi beton pratekan

    dan tiang-tiang beton pracetak3. Penyerahana. Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh semua bahan-bahan yangdigunakan untuk pekerjaan beton bersama-sama dengan data-data pengujian yangmenujukkan kecocokan dengan persyaratan mutu spesifikasi ini.b. Apabila diisyaratkan demikian oleh Direksi Teknik, kontraktor harus menyerahkangambar-gambar rincian semua pekerjaan acuan yang digunakan pada pekerjaanuntuk mendapatkan persetujuan.

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    8/

    c. Kontraktor akan melapor kepada Direksi Teknik paling sedikit 24 jam sebelumpencampuran atau pengecoran beton.4. Kondisi CuacaPada umunya, pencampuran, pengangkutan dan pengecoran beton harusdilakukan dalam keadaan cuaca kering. Apabila keadaan cuaca tidak menentu,

    kontraktor harus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untukmelindungi campuran beton terhadap hujan, dan Direksi Teknik harusmenentukan apakah mencampuran dan pengecoran beton akan dilajutkan atauditunda sampai membaiknya keadaan cuaca.Kontraktor tidak boleh/ dapat menuntut penggantian terhadap kerusakan betondan ditolak karena hujan.5. Perbaikan-perbaikan pekerjaan yang tidak memuaskan6. Dasar PembayaranVolume yang ditentukan dapat ditentukan diatas akan dibayar berdasarkan volume.Nomor ItemPembayaranUraianSatuanPengukuranII.1Beton (K.175, K.225,K.300, K.350, K.400)M3

    RIGID PAVEMENT1. Istilah dan Definisi1.1. Acuan gelincir (Slip Form)

    Jenis acuan yang biasanya terbuat dari baja dan bersatu dengan mesin penghamparpada waktu penghamparan beton semen.1.2. Acuan tetap (Fixed Form)

    Jenis acuan yang umumnya terbuat dari baja dan dipasang di lokasi penghamparansebelum pengecoran beton semen.1.3. Bahan anti lengket

    Jenis bahan untuk mencegah lengket antara adukan beton semen dengan acuan.1.4. Batang pengikat (Tie Bar)Sepotong baja ulir yang dipasang pada sambungan memanjang dengan maksuduntuk mengikat pelat agar tidak bergerak horizontal.1.5. Jalur lalu lintas (Carriage Way)

    Bagian jalur jalan yang direncanakan khusus untuk lintasan kendaraan bermotor(beroda 4 atau lebih)1.6. Lajur lalu lintas (Lane)

    Bagian pada jalur lalu - lintas yang ditempuh oleh satu kendaraan bermotor beroda 4atau lebih, dalam satu jurusan.1.7. Lapis Resap PengikatLapisan tipis aspal cair berviskositas rendah diletakkkan diatas lapis pondasi sebelumlapis berikutnya dihampar.1.8. Lapis Pondasi Bawah dengan bahan pengikat (Boun d Sub-Base)Pondasi bawah yang biasanya terdiri dari material berbutir yang distabilisasi dengansemen aspal,kapur,abu terbang (Fly Ash) atau slag yang dihaluskan sebagian bahanpengikatnya.

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    9/

    1.9. Perkerasan jalan beton bersambung tanpa tulangan (Jointed UnreinforcedConcrete Pavement).

    Jenis perkerasan jalan beton semen yang dibuat tanpa tulangan dengan ukuranpelat mendekati bujur sangkar, dimana panjang dari pelatnya dibatasi oleh adanyasambungan-sambungan melintang. Panjang pelat dari jenis perkerasan ini berkisarantara 4-5 meter.1.10. Perkerasan jalan beton semen bersambung dengan tulangan (Jointed ReinforcedConcrete Pavement).

    Jenis perkerasan jalan beton semen yang dibuat dengan tulangan dengan ukuranpelat berbentuk empat persegi panjang, dimana panjang dari pelatnya dibatasi olehadanya sambungan-sambungan melintang. Panjang pelat dari jenis ini berkisarantara 8-15 meter.1.11. Perkerasan jalan beton semen menerus dengan tulangan (Continuou sly ReinforcedConcrete Pavement).

    Jenis perkerasan jalan beton semen yang dibuat dengan tulangan dan denganpanjang pelat yang menerus yang hanya dibatasi oleh adanya sambungansambunganmuai melintang. Panjang pelat dari jenis perkerasan ini lebih besar dari

    75 meter.1.12. Perkerasan jalan beton semen pra-tegang (Prestressed Concrete Pavement).

    Jenis perkerasan jalan beton semen menerus, tanpa tulangan yang menggunakankabel-kabel pratekan guna mengurangi pengaruh susut, muai dan lenting akibatperubahan temperature dan kelembaban.1.13. Perkerasan jalan beton semen.Suatu struktur perkerasan yang umunnya terdiri dari tanah dasar, lapis pondasibawah dan lapis beton semen dengan atau tanpa tulangan.1.14. Ruji (Dowel).Sepotong baja polos lurus yang dipasang pada setiap jenis sambungan melintangdengan maksud sebagai system penyalur beban, sehingga pelat yang

    berdampingan dapat bekerja sama tanpa terjadi perbedaan penurunan yang berarti.1.15. Stabilisasi.Suatu tindakan perbaikan mutu bahan perkerasan jalan atau meningkatkankekuatan bahan sampai kekuatan tertentu agar bahan tersebut dapat berfungsi danmemberikan kinerja yang lebih baik daripada bahan aslinya.1.16. Sambungan lidah alur.

    Jenis sambungan pelaksanaan yang system pengatur bebannya digunakanhubungan lidah alur.2. Penyiapan Tanah Dasar dan Lapis Pondasi.2.1. Umum.Penjelasan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penyiapan tanah dasar danatau lapis pondasi, seperti pembersihan, pengupasan, pembongkaran, penggalian

    dan penimbunan, atau pelaksanaan lapis pondasi dengan atau tanpa bahan pengikat,dapat dilihat dalam peraturan pelaksanaan pembangunan jalan sesuai denganspesifikasi yang berlaku (SNI 03-2853-1992).Dianjurkan agar lapis pondasi bawah diperlebar paling sedikit 60 cm diluar tepiperkerasan pada masing-masing sisi memanjang hamparan untuk mengisolasi tanahexpansif dan memberi landasan yang cukup bagi roda rantai mesin penghampar.Pada pelaksanaan penghamparan yang menggunakan acuan teta, pembentukan akhirdilakukan dengan alat yang bergerak di atas acuan yang dipasang sesuai dengan

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    1

    rencana Alinyemen. Bagian-bagian permukaan yang menonjol harus dikupas hinggaelevasi sesuai dengan gambar rencana. Bagian-bagian yang rendah harus diisi dandipadatkan sesuai dengan persyaratan pemadatan.Bila alat pengupas dilengkapi dengan sistem pengatur elevasi otomatis, maka alattersebut dapat langsung dioperasikan di atas permukaan yang akan dibentuk.

    Pembentukan akhir permukaan lapis pondasi bawah stabilisasi semen harusdiselesaikan sebelum bahan mengeras (biasanya berlangsung antara 4-6 jam).2.2. Persyaratan PemukaanSebelum penghamparan lapis pondasi atau beton semen, kemiringan tanah ataupermukaan dasar harus dibentuk sesuai dengan kemiringan pada potonganmelintang yang ditentukkan pada gambar rencana, dengan toleransi tinggipermukaan maksimum 2 cm. Penyimpangan kerataan permukaan tidak boleh lebihbesar 1 cm bila diukur dengan mistar pengukur (Straight Edge) sepanjang 3 m.Permukaan tanah dasar agar dijaga tetap rata dan padat sampai pondasi atau betonsemen dihamparkan. Alat-alat berat tidak boleh dioperasikan di lajur permukaanyang sudah selesai dilaksanakan.Ketentuan pelaksanaan umum yang berlaku untuk tanah dasar berlakku pula untuklapis pondasi. Toleransi ketinggian permukaan lapis pondasi maksimum adalah 1,5cm dan perbedaan penyimpangan kerataan permukaan harus lebih kecil 1 cm biladiukur dengan mistar pengukur sepanjang 3 m.Bila disyaratkan penggunaan lembar kedap air maka lembar tersebut harus dipasangdi atas permukaan yang telah siap. Lembar-lembar yang berdampingan dipasangtumpang tindih dengan lebar tumpangan tidak kurang dari 10 cm pada arah lebardan 30 cm pada arah memanjang.Pemasangan lembar kedap air harus dilakukan secara hati-hati untuk mencegahsobeknya lembar- lembar tersebut, juga harus diperhatikan kemungkinan rusaknyalembaran akibat angin.3. Penyiapan Pembetonan.

    3.1. Acuan perkerasan beton semenDalam penghamparan perkerasan beton semen, dikenal dua metode pelaksanaanyaitu :- Metode Acuan Tetap (Fixed Form Paving Method)- Metode Acuan Gelincir (Slipform Paving Method)Pada penghamparan metode acuan tetap, pengecoran, pemadatan dan penyelesaianakhir beton, serta pekerjaan-pekerjaan lainnya yang berkaitan, dilaksanakan di antaraacuan.Pada penghamparan metode acuan gelincir, pengecoran, pemadatan danpenyelesaian akhir beton dilaksanakan dalam bagian sepanjang rangka mesin,diantara sisi-sisi dalam acuan yang sedang bergerak.

    3.1.1. Acuan Tetap3.1.1.1. Bahan dan ukuranAcuan yang digunakan harus cukup kuat untuk menahan beban peralatanpelaksanaan. Acuan harus tidak melendut lebih besar dari 6 mm bila diuji sebagaibalok biasa dengan bentang 3,00 m dan beban yang sama dengan berat mesinpenghampar atau peralatan pelaksanaan lainnya yang akan bergerak diatasnya.Tebal baja yang digunakan adalah antara 6 mm dan 8 mm. Bila acuan harusmendukung alat penghampar beton yang berat, ketebalannya tidak boleh kurang

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    1

    dari 8 mm. Dianjurkan agar acuan mempunyai tinggi yang sama dengan tebalrencana pelat beton semen, dan lebar dasar acuan sama dengan 0,75 kali tebalpelat beton tapi tidak kurang dari 20 cm.Acuan harus diperkuat sedemikian rupa sehingga setelah terpasang cukup kokoh,tidak melentur atau turun akibat tumbukan dan getaran alat penghampar dan alat

    pemadat. Lebar flens penguat yang dipasang pada dasar acuan harus menonjolkeluar dari acuan tidak kurang dari 2/3 tinggi acuan.Dalam pemeriksaaan kelurusan dan kerataan acuan, variasi kerataan bidang atasacuan tidak boleh lebih dari 3 mm untuk setiap 3,00 m panjang dan kerataanbidang dalam acuan tidak boleh lebih dari 6 mm untuk setiap 3,00 m panjang.Ujung-ujung acuan yang berdampingan harus mempunyai system pengunciuntuk menyambung dan mengikat erat acuan-acuan tersebut.Rongga udara di bawah acuan harus diupayakan sekecil mungkin sehingga airsemen tidak keluar. Pada lengkungan dengan jari-jari 30,00 m atau kurang,dianjurkan untuk menggunakan acuan yang dapat dibengkokkan (Flexible Form)atau acuan melengkung.3.1.1.2. Pemasangan AcuanPondasi acuan harus dipadatkan dan dibentuk sesuai dengan alinyemen danketinggian jalan yang direncanakan, sehingga pada waktu dipasang acuan dapatdisangga secara seragam pada seluruh panjangnya dan terletak pada elevasi yangbenar.Alinyemen dan elevasi acuan harus diperiksa dan bila perlu diperbaiki menjelangpenghamparan beton semen. Bila terdapat acuan yang rusak atau pondasi yangtidak stabil, pondasi harus diperbaiki terlebih dahulu dan acuan harus distelkembali. Acuan harus dipasang cukup jauh di depan tempat penghamparanbeton semen sehingga memungkinkan pemeriksaan dan perbaikan acuan tanpamengganggu kelancaran penghamparan. Setelah acuan dipasang pada posisiyang benar, tanah dasar atau lapis pondasi bawah pada kedua sisi luar dan dalam

    dasar acuan harus dipadatkan dengan baik menggunakan alat pemadat masinatau manual.Acuan harus diikat pada tempatnya, paling sedikit dengan tiga pasak pada setiap3,00 m panjang. Setiap acuan harus benar-benar terikat kuat sehingga tidak dapatbergerak. Pada setiap titik boleh menyimpang lebih dari 6 mm dari garisnya.Tidak diijinkan adanya penurunan atau pelenturan acuan yang berlebihan akibatperalatan pelaksanaan. Sebelum penghamparan dilakukan, sisi bagian dalamacuan harus dibersihkan dan diolesi dengan bahan anti lengket.3.1.1.3. Pembongkaran Acuan

    Acuan agar dipertahankan tetap pada tempatnya sekurang-kurangnya selama 8jam setelah pengecoran beton semen. Apabila temperature udara turun dibawah

    100 C pada kurun waktu 8 jam sejak pengecoran beton, acuan agar dipasang lebihlama guna menjamin bahwa ujung perkerasan beton semen tidak rusak.Perawatan terhadap tepi perkerasan beton harus dilaksanakan sesegera mungkinsetelah acaun dibongkar.3.2. Pemasangan Ruji, batang pengikat dan tulangan pelat3.2.1. Ruji (Dowel)Ruji harus terbuat dari batang baja polos dan memenuhi spesifikasi untuk batangpolos AASHTO M 31-81,AASHTO M 42-81 atau AASHTO M 31-81.

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    1

    Ruji harus polos, tidak kasar atau tidak memiliki tonjolan sehingga tidakmengurangi kebebasan pergerakan ruji dalam beton.Apabila digunakan topi pelindung muai yang terbuat dari logam (Metal ExpansionCap) pelindung tersebut harus menutupi bagian ujung ruji dengan jarak 5 7 cm.Pelindung harus memberikan ruang pemuaian yang cukup, dan harus cukup kaku

    sehingga pada waktu pelaksanaan tidak rusak. Batang ruji harus ditempatkan ditengah ketebalan pelat. Kepadatan beton di sekeliling ruji harus baik agar ruji bisaberfungsi secara sempurna.Bagian batang ruji yang bisa bergerak bebas, harus dilapisi dengan bahan pencegahkarat. Sesudah bahan pencegah karat kering, maka bagian ini harus dilapisi dengancat atau diolesi dengan bahan anti lengket sebelum ruji dipasang pelindung muai.Ujung batang ruji yang dapat bergerak bebas harus dilengkapi dengan topi ataupenutup topi pelindung muai. Pelapis ruji dari jenis plastik atau jenis lain dapatdigunakan sebagai pengganti bahan anti lengket.Ruji atau batang pengikat dan komponen perlengkapan ruji seperti dudukan untukpenyangga tulangan, yang diletakkan pada pondasi bawah harus cukup kuat untukmenahan pergeseran atau deformasi sebelum dan selama pelaksanaan.3.2.2. Pemasangan dudukan rujiDudukan ruji harus ditempatkan pada lapis pondasi bawah atau tanah dasar yangsudah dipersiapkan. Perlengkapan ruji harus ditempatkan tegak lurus sumbu jalan,kecuali ditentukkan lain pada Gambar Rencana.Ruji harus ditempatkan dengan kuat pada posisi yang telah ditetapkan sehinggatekanan beton tidak akan mengganggu kedudukannya. Pada tikungan yangdiperlebar, sambungan memanjang pada sumbu jalan harus diatur sedemikian rupasehingga mempunyai jarak sama dari tepi-tepi pelat.Susunan batang ruji dan dudukannya harus dipasang pada garis dan elevasi yangdiperlukan dan harus dipegang kuat pada posisinya dengan menggunakan patokpatok.Apabila susunan batang ruji dan dudukannya dibuat secara bagian demi

    bagian maka susunan tersebut harus merupakan satu kesatuan.3.3. Batang pengikat (Tie Bars)Batang pengikat harus terbuat dari batang baja ulir yang memenuhi spesifikasiuntuk batang tulangan, mutu minimum BJTU-24 dan berdiameter minimum 16mm.Apabila digunakan batang pengikat dari jenis baja lain, maka baja tersebut harusdapat dibengkokkan dan diluruskan kembali tanpa mengalami kerusakan.3.4. TulanganBaja tulangan harus bebas dari kotoran, minyak, lemak atau bahan-bahan organiklainnya yang bisa mengurangi lekatan dengan beton atau yang dapat menimbulkankerugian lainnya. Pengaruh karat, kerak, atau gabungan dari keduanya terhadap

    ukuran, berat minimum, serta sifat-sifat fisik yang dihasilkan melalui pengujianbenda uji dengan sikat kawat, tidak memberikan nilai yang lebih kecil dari yangdiisyaratkan.3.4.1. Persyaratan bahan

    Jenis baja tulangan dan perlengkapannya harus sesuai dengan spesifikasi sebagaiberikut :a) baja tulangan berbentuk anyaman dari kawat yang memenuhi persyaratanAASHTO M 35-81, atau AASHTO M 221-81 untuk tulangan dari kawat baja

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    1

    berulir;b) anyaman batang baja yang memenuhi AASHTO M 54-81;c) batang tulangan harus memenuhi persyaratan AASHTO M 42-81 dan AASHTOM 53-81.3.4.2. Pemasangan tulangan

    Beberapa hal yang harus diperhatikan pada pemasangan tulangan adalah sebagaiberikut :a) pada perkerasan beton semen bersambung dengan tulangan, tulangan harusterdiri atas anyaman kawat di las atau anyaman batang baja;Lebar dan panjang anyaman kawat atau anyaman batang baja harus diatursedemikian rupa, sehingga pada waktu anyaman tersebut dipasang, kawat ataubaja yang paling luar terletak 7,5 cm dari tepi atau sambungan pelat.b) Batang-batang baja pada setiap persilangan harus diikat kuat. Batang-batangbaja yang disambunmg, bagian ujung-ujungnya harus berimpit dengan panjangtidak kurang dari 30 kali diameternya.c) Anyaman batang baja yang dibuat di pabrik dengan cara mengelas pada tiappersilangan batang-batang tersebut, bagian ujung-ujung batang memanjangharus berimpit dengan panjang minimal 30 kali diameternya;Pola anyaman harus sedemikian rupa sehingga batang-batang baja harusmempunyai jarak tidak kurang dari 5 cm.d) Ujung lembar anyaman kawat baja harus ditumpang tindihkan sebagaimanayang tercantum pada Gambar Rencana. Lembar anyaman harus diikat kuatuntuk mencegah pergeseran;e) Apabila pelat (slab) dibuat dengan 2 kali mengecor, maka permukaan lapispertama harus rata dan terletak pada kedalaman tidak kurang dari 5 cm dibawah permukaan akhir pelat. Tulangan ditempatkan di atas lapis pertamapengecoran;Penghamparan lapisan pertama harus mencakup seluruh lebar pengecoran

    dengan panjang yang cukup untuk memungkinkan agar anyaman dapat digelarpada posisi akhir tanpa terjadi kelebihan penulangan yang terlalu jauh. Untukmencegah pergeseran, anyaman tulangan yang berdampingan harus diikat;Dalam pengecoran lapisan berikutnya, adukan dituangkan di atas tulangan.Untuk jangka waktu tertentu permukaan beton lapis pertama tidak bolehdibiarkan terbuka lebih dari 30 menit, terutama pada keadaan cuaca panas atauberangin;Selama penghamparan pemasangan tulangan harus selalu diperiksa dan apabiladipandang perlu harus dilakukan perbaikan.f) Pada perkerasan beton semen menerus dengan tulangan, maka tulangan harusdipasang sedemikian dengan kedalaman selimut beton adalah 1/4 tebal pelat +

    2,5 cm dan tulangan melintangnya tidak boleh terletak di bawah tengah-tengahtebal pelat.Pada beton dengan penghamparan satu lapis, tulangan harus diletakkan padadudukan agar pada saat pengecoran tulangan tersebut dapat ditahan pada poisiyang telah ditentukan;Bahaya kerusakan sambungan tulangan pada umur muda dapat dikurangidengan cara mengatur pola sambungan secara miring atau bertetangga dari satutepi perkerasan ketepi ;

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    1

    Batang baja yang disambung, bagian ujungnya harus berimpit satu samalainnya dengan panjang minimum 30 kali diameternya, tetapi tidak bolehkurang dari 40 cm.4. PembetonanBeton yang dihasilkan harus memenuhi kekuatan sesuai dengan yang ditentukan dalam

    perencanaan. Kandungan udara harus masih dalam batas yang dianjurkan sesuai denganukuran agregat dan daerah di mana beton akan digunakan. Beton harus mempunyai factorair semen yang tidak lebih besar dari yang dianjurkan untuk mengatasi kondisi lingkunganyang mungkin terjadi.4.1. Sifat-sifat beton semenCampuran beton yang dibuat untuk perkerasan beton semen harus memilikikelecakan yang baik agar memberikan kemudahan dalam pengerjaan tanpa terjadisegregasi atau bliding dan setelah beton mengeras memenuhi kriteria kekuatan,keawetan, kedap air dan keselamatan berkendaraan.a) Kadar air dan kandungan udara;Kadar air harus dijaga serendah mungkin (dalam batas kemudahan kerja) untukmendapatkan beton yang padat dan awet dengan kandungan udara yang sesuaidengan persyaratan.b) Mutu agregat;Untuk mendapatkan kualitas beton yang diinginkan mutu agregat harus tetapdijaga.c) Bahan tambah (Admixtures);Bahan tambah baru boleh digunakan hanya apabila sudah dilakukan penilaiandan pengujian lapangan yang teliti.d) KekesatanFaktor air semen yang rendah sangat membantu daam mempertahankankekesatan permukaan perkerasan beton.4.2. Bahan beton semen

    4.2.1. Sumber bahanBahan yang digunakan harus berasal dari sumber yang telah diketahui dandibuktikan telah memenuhi persyaratan dan ketentuan dalam pedoman ini, baikmutu maupun jumlahnya. Bila kondisi setempat tidak memungkinkan, maka dapatdilakukan perubahan atau penyesuaian terhadap persyaratan tersebut tanpamengurangi mutu hasil pekerjaan.4.2.2. Agregat4.2.2.1. Persyaratan mutu

    Agregat yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :a) mutu agregat sesuai SK SNI S-04-1989-F;b) ukuran maksimum agregat harus 1/3 tebal pelat atau 3/4jarak bersih

    minimum antar tulangan.4.2.2.2. Cara pengelolaanAgregat harus dikelola untuk mencegah pemisahan butir, penurunan mutu,pengotoran atau pencampuran antar fraksi dari jenis yang berbeda. Bila bahanmengalami pemisahan butir, penurunan mutu atau pengotoran, maka sebelumdigunakan harus diperbaiki dengan cara pencampuran dan penyaringan ulang,pencucian atau cara-cara lainnya.- Agregat harus dibentuk lapis demi lapis dengan ketebalan maksimum 1,0 m.

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    1

    masing-masing lapis agar ditumpuk dan dibentuk sedemikian rupa danpenumpukan lapisan berikutnya dilakukan setelah lapisan sebelumnya selesaidan dijaga agar tidak membentuk kerucut.- Agregat yang berbeda sumber dan ukuran serta gradasinya tidak boleh disatukan-

    Semua agregat yang dicuci harus didiamkan terlebih dahulu minimum 12 jamsebelum digunakan- Waktu penumpukkan lebih dari 12 jam harus dilakukan untuk agregat yangberkadar air tinggi atau kadar air yang tidak seragam- Pada waktu agregat dimasukkan ke dalam mesin pengaduk, agregat tersebutharus mempunyai kadar air yang seragam- Agrergat halus/pasir harus diperiksa kadar airnya. Volume agregat yangmempunyai kadar air bervariasi lebih dari 5 %, harus dikoreksi. Pada penakarandengan berat, banyaknya agregat setiap fraksi harus ditimbang terpisah.Agregat harus diperiksa kadar airnya berat agregat yang mempunyai kadar airbervariasi lebih dari 3% harus dikoreksi.4.2.3. SemenSemen yang digunakan untuk pekerjaan beton semen harus sesuai dengan SNI 15-2049-1994. Semen harus dipilh dan diperhatikan sesuai lingkungan dimanaperkerasan digunakan serta kekuatan awalnya harus cukup untuk pemotongansambungan dan ketahanan abrasi permukaan.Cara penyimpanan semen harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:- semen disimpan diruangan yang keringdan tertutup rapat- semen ditumpuk dengan jarak setinggi minimum 0,30 meter dari lantairuangan, tidak menempel/melekat pada dinding ruangan dan maksimumsetinggi 10 zak semen- tumpukan zak semen disusun sedemikian rupa sehingga tidak terjadiperputaran udara diantaranya dan mudah untuk diperiksa

    -semen dari berbagai jenis/merk harus disimpan secara terpisah sehingga tidak

    mungkin tertukar dengan jenis/merk yang lain- semen yang baru dating tidak boleh ditimbun di atas timbunan semen yangsudah ada dan penggunaannya harus dilakukan menurut urutan pengiriman- apabila mutu semen diragukan atau telah disimpan lebih dari 2 bulan makasebelum digunakan harus diperiksa terlebih dahulu bahwa semen tersebutmemenuhi syarat- pada penggunaan semen curah, suhu semen harus dari 700 C, semen produksipabrik dalam kantong yang telah diketahui beratnya tidak perlu ditimbangulang. Semua semen curah harus diukur dalam berat.4.2.4. Air

    Air yang digunakan untuk campuran atau perawatan harus bersih dan bebas dariminyak, garam, asam, bahan nabati, lanau atau bahan-bahan lain yang dalam

    jumlah tertentu dapat membahayakan. Air harus berasal dari sumber yang telahterbukti baik dan memenuhi persyaratan sesuai dengan SK SNI S-04-1989-F.Air harus diukur dalam volume atau berat dengan alat ukur yang mempunyaiakurasi 2%. Akurasi alat ukur harus diperiksa setiap hari.4.2.5. Bahan tambah (Admixtures)Penggunaan bahan tambah dapat dilakukan untuk maksud :

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    1

    - kemudahan pekerjaan (Workability) yang lebih tinggi, atau- pengikatan beton yang lebih cepat agar penyelesaian akhir (Finishing),pembukaan acuan dan pembukaan jalur lalu lintas dapat dipercepat, atau- pengikatan yang lebih lambat, misalnya pada pembetonan dengan transportasicukup. Proporsi bahan tambah dalam campuran harus didasarkan atas hasil

    percobaan.Setiap bahan tambah yang digunakan harus memenuhi spesifikasi sebagaiberikut :a) SNI 03-2495-1991 Bahan tambah untuk beton;b) SNI 03-2496-1991 Spesifikasi bahan tambah pembentukan gelembung udara;c) ASTM C-618 Spesifikasi untuk Fly Ash atau Calcined Natural Pozzolan yangdigunakan dalam Beton Semen Portland;d) AASHTO M 144-78 Spesifikasi untuk Calcium Chloride.Beberapa jenis bahan tambah dan kegunaannya seperti diperlihatkan pada Tabel 1.No. Jenis Kegunaan Maksud1. AirEntrainmentKemudahan pengerjaan kedap air dankeawetan.Memasukkan gelembung udara(0,03 0,08 mm) secara merata kedalam beton.2. WaterReducerMempertahankan slump dankemudahan pengerjaan.Mengurangi penggunaan air dansemen

    3. Ratarder Menyesuaikan waktu pelaksanaanpembetonan.Memperlambat waktu pengikatan4. Accelerator Kuat awal tinggi dalam waktu relativesingkat.Tidak boleh digunakan bersamaandengan Air EntrainmentSering mengandung Calcium.Cholrida yang menimbulkan korosi danMempercepat waktu pengikatan.reaksi alkali-agregat.

    Catatan :Lebih aman bila digunakan :- Semen kuat awal tinggi.- Beton mutu tinggi- Pemanasan uap.5. Plasticizer Meningkatkan kemudahan dan mutupengerjaan (Workability).Bila proporsi campuran dan bentuk

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    1

    agregat kurang baik, adukankurang Workable6. Lain-lainPozolanMengendalikan suhu dalam beton dan

    mencegah reaksi alkali-agregat.Beton massif (mutu dan cara ujisemen pozolan sesuai dengan SII0132-75).4.3. Penentuan proporsi campuran beton semenPenentuan proporsi campuran awal diperoleh berdasarkan perhitungan rancangandan percobaan campuran di laboratorium. Proporsi rencana campuran akhir harusdidasarkan pada percobaan penakaran skala penuh pada awal pekerjaan.Apabila ketentuan kadar semen minimum diterapkan, maka disarankan untukmenggunakan semen minimum 335 Kg/cm3, kecuali bila pengalaman setempatmenunjukkan bahwa nilai tersebut dapat diturunkan.Disarankan kuat tarik lentur beton yang ditentukkan untuk tujuan perencanaan dankeawetan pada umur 28 hari tidak boleh lebih kecil dari 4 MPa (40 Kg/cm2).Bila dalam perencanaan dimasukkan parameter lain dari beton, maka kebutuhansemen per m3 beton berdasarkan metode semen minimum, harus dinaikkan atauditurunkan berdasarkan pengalaman. Dalam hal apapun kadar semen tidak bolehlebih kecil dari 280 Kg/cm3 .4.4. Pengadukan beton semen4.4.1. Unit penakaran (Batching Plant)Unit penakaran terdiri atas bak-bak atau ruangan-ruangan terpisah untuk setiapfraksi agregat dan semen curah. Alat ini harus dilengkapi dengan bak penimbang(weighting hoppers), timbangan (scales) dan pengontrol takaran (batching controls).Semen curah harus ditimbang pada bak penimbang yang terpisah, dan tidak boleh

    ditimbang kumulatif dengan agregat.Timbangan harus cukup mampu untuk menimbang bahan satu adukan dengansekali menimbang.Alat penimbang harus dapat menimbang semua bahan secara teliti.Ketelitian timbangan harus diperiksa sebelum digunakan dan secara berkala selamapelaksanaan.4.4.2. Pengukuran dan penanganan bahanBeberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :a) semen curah maupun semen kemasan dapat digunakan, asalkan menggunakancara penakaran yang sama. Semen yang berbeda merk tidak boleh digunakanpaa pencampuran yang bersamaan. Semen harus ditimbang dengan

    penyimpangan maksimum 1%. Apabila digunakan semen kemasan, makajumlah semen dalam satu adukan beton harus merupakan bilangan bulat dalamzak;b) agregat ditimbang dengan penyimpangan maksimum 2%;c) air pencampur dapat ditakar berdasarkan volume atau berat. Toleransipenakaran maksimum 1%;d) bahan tambah yang digunakan harus dicampur ke dalam air sebelumdituangkan ke dalam mesin pengaduk. Bahan tambah dapat ditakar dalm berat

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    1

    atau volume, dengan toleransi penakaran maksimum 3%. Bila digunakan bahantambah pembentuk udara (air entraining admixture) bersamaan dengan bahankimia, maka masing-masing bahan tambah harus ditakar dan ditambahkankedalam adukan secara terpisah;e) abu terbang (fly ash) atau pozolan lainnya harus ditakar dalam berat dengan

    batas ketelitian 3%.4.4.3. Cara pengadukan beton semenPengadukan beton semen merupakan bagian paling penting dari tahapantahapan,harus menghasilkan beton semen yang homogen, seragam danekonomis. Untuk memperoleh hasil yang seperti itu, pemilihan tipe alat danpengoperasiannya harus dilakukan secara tepat, demikian juga penempatan alatpengaduk dan material bahan campuran beton.Bahan tambah yang berupa cairan harus dicampur ke dalam air sebelumdituangkan ke dalam mesin pengaduk. Seluruh air campuran harus sudahdimasukkan ke dalam mesin pengaduk sebelum seperempat masa pengadukanselesai.Lama waktu pencampuran (mixing time) yang diperlukan ditetapkan dari hasilpercobaan campuran. Waktu pencampuran tidak boleh kurang dari 75 detik,kecuali ada data untuk mencampur minimum 60 detik.Apabila digunakan beton siap campur (Ready-mixed Concrete), pelaksanaanpencampuran beton harus sesuai dengan persyaratan Pd. S-02-1996-03.4.4.3.1. Cara masinalDalam mengerjakan pengadukan beton sebaiknya digunakan peralatan yangtelah memenuhi persyaratan yang bisa dikendalikan secara otomatis, baik dalamhal penimbangan atau penakaran material maupun pengadukannya.4.4.3.2. Cara semi masinalApabila cara masinal tidak bisa dilakukan sepenuhnya, pengadukan beton dapatdikerjakan dengan cara semi masinal, yaitu dengan peralatan atau mesin yang

    tidak sepenuhnya bisa dikendalikan secara otomatis (beton molen). Kondisipelaksanaan seperti ini harus disertai dengan pengawasan yang lebih baik.4.4.3.3. Cara manualUntuk pekerjaan bagian-bagian tertentu dengan jumlah kecil atau dalam halkondisi darurat, pengadukan dengan tangan (hand mixing) menggunakan sekopdan cangkul boleh dilakukan/sesuai instruksi pengawas lapangan.4.5. Pengangkutan adukan betonPengangkutan adukan beton ke lokasi pengecoran dapat menggunakan antaralain: tipping trucks, truck mixers atau agitators, sesuai dengan pertimbanganekonomis dan jumlahnya beton yang diangkut. Pengangkutan harus dapatmenjaga campuran beton tetap homogen, tidak segregasi, dan tidak menyebabkan

    perubahan konsistensi beton.Apabila beton diangkut dengan peralatan yang tidak bergerak (non-agitating),rentang waktu terhitung mulai semen dimasukkan ke dalam mesin pengadukhingga selesai pengangkutan ke lokasi tidak boleh melebihi 45 menit untuk betonnormal dan tidak boleh melebihi 30 menit untuk beton yang memiliki sifatmengeras lebih cepat atau temperature beton 300C. Apabila digunakan truckmixers atau agitators, rentang waktu pengangkutan dapat diijinkan hingga 60menit untuk beton normal tetapi harus lebih pendek lagi jika untuk beton yang

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    1

    mengeras lebih cepat atau temperature beton 300C.4.6. Pengecoran, penghamparan, dan pemadatan4.6.1. PengecoranPengecoran beton harus dilakukan secara hati-hati agar tidak terjadi segregasi.Tinggi jatuh adukan beton harus diperhatikan antara 0,90 m 1,50 m tergantungdari konsistensi adukan.Apabila dalam pengecoran digunakan mesin pengaduk di tempat, penuanganadukan beton dapat dilakukan menggunakan baket (bucket) dan talang. Untukbeton tanpa tulangan adukan beton dapat dituangkan di atas permukaan yang telahdisiapkan di depan mesin penghampar. Harus diusahakan agar penumpahanadukan beton dari satu adukan ke adukan berikutnya berlangsung secaraberkesinambungan sebelum terjadi pengikatan akhir (final setting).4.6.2. Pengecoran pada cuaca panasBila pelaksanaan perkerasan dilakukan pada cuaca panas dan bila temperaturebeton basah (fresh concrete) di atas 240C, pencegahan penguapan harus dilakukan.Air harus dilindungi dari panas sinar matahari, dengan cara melakukan pengecatantanki air dengan warna putih dan mengubur pipa penyaluran atau dengan cara lain

    yang sesuai. Temperature agregat kasar diturunkan dengan menyemprotkan air.Pengecoran beton harus dihentikkan bila temperature beton pada saat dituangkanlebih dari 320C.Kehilangan kadar air yang cepat dari permukaan perkerasan akan menghasilkankekakuan yang lebih awal dan mengurangi waktu yang tersedia untukmenyelesaikan pekerjaan akhir. Dalam keadaan seperti ini tidak diperbolehkanmenambahkan air ke permukaan pelat. Pada kondisi yang sangat terpaksaberkurangnya kadar air bisa diimbangi dengan melakukan pengkabutan.4.6.3. Penghamparan

    Ada dua metode penghamparan beton semen.a) metode menerus;

    Pada metode ini beton dicor secara menerus. Sambungan-sambungan melintangdapat dibuat ketika beton masih basah atau dengan cara digergaji sebelum retaksusut terjadi.b) Metode panel-berselang.Pada metode ini beton dicor dengan sistem panel-panel berselang. Panel-panelyang kosong di antara panel-panel yang sudah dicor, pengecorannya dikerjakansetelah 4-7 hari berikutnya.Pada pekerjaan besar harus disediakan penghampar jenis dayung (paddle) atauulir (auger), atau ban berjalan, maupun jenis wadah (hopper) dan ulir, kecualiapabila digunakan penghampar acuan gelincir. Pada mesin penghampar acuangelincir, peralatan penghampar biasanya sudah menyatu. Semua peralatan

    harus dioperasikan secara seksama. Pada pekerjaan yang lebih kecil,penghamparan dapat dilakukan dengan cara manual.Beton harus dihampar dengan ketebalan yang sesuai dengan tipe dan kapasitasalat pemadat.Apabila perkerasan beton menggunakan tulangan, pemasangan tulangan harusdiperkuat oleh dudukan kemudian beton dicor dan dipadatkan dari atas.4.6.4. Slump Beton atau Keenceran BetonSlump merupakan salah satu besaran atau parameter suatu campuran beton semen

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    2

    yang menunjukkan tingkat kemudahan pengerjaan ( Workability ) dari campuranyang bersangkutan. Workabality ini dapat dibagi dalam 3 katagori yaitu sedang,baik dan amat baik.Pada konstruksi beton semen secara umum ; besarnya slump bervariasi yaitu antara2.5 sd 10 cm. Besarnya slump untuk beberapa jenis konstruksi beton semen secara

    umum adalah sebagaimana tampak pada tabel sebagai berikut :Tabel Slump Menurut KonstruksiTipeKonstruksiSlumpMax. Min.Tembok dan pondasi plat dan Sumuran 7.5 2.5Lantaii, balok dan dinding kolom 10.0 2.5Lantai jembatan 7.5 5.0Pavement 5.0 2.5Trotoar 10.0 5.0Sebagaimana terlihat pada tabel di atas, untuk perkerasan beton semen atau rigid

    pavement, besarnya slump berkisar antara 2.5 5.0 cm.Dari banyak pengalaman pelaksanaan perkerasan beton semen dapat disampaikan dataslump sebagai berikut :- Untuk perjalanan campuran beton semen dari plant ke site selama 60 menit : Slump diplant = 6.5 cm di site 4.0 cm- Untuk perjalanan campuran beton semen dari plant ke site 10 menit : Slump di plant =4.5 cm di site = 4.0 cmVribrating screed merupakan finisher peerkerasan beton semen yang paling sederhanadilaksanakan secara manual ( ditarik dengan tenaga manusia ) dengan hasil cukupmemadai khususnya untuk volume pekerjaan yang tidak terlalu besar4.6.4.1. Maksud dan Fungsi Masing-masing Komponen Konstruksi Perkerasan Beton

    Semena) Tanah Dasar dan SubgradeSeperti pada konstruksi perkerasan fleksible tanah dasar atau subgrade padapada konstruksi perkerasan kaku ( beton semen ) adalah tanah yang disiapkan( dibentuk dan dipadatkan ) untuk meletakkan ( diatasnya akan dibangun )konstruksi perkerasan baik berupa tanah asli, tanah galian ataupun tanahtimbunan. Tanah ini berfungsi sebagai penerima (pemikul) beban ( lalu lintas) yang telah disalurkan ( disebarkan ) oleh konstruksi perkerasan.Penyebaran atau penyaluran beban kepada tanah dasar tersebut dilakukanoleh konstruksi perkerasan dengan ketebalan dengan mutu sedemikian rupa,sehingga tekanan ( beban ) yang sampai ketanah dasar sesuai dengan

    kemampuan atau daya dukung tanah yang bersangkutan.Daya dukung atau kapasitas tanah dasar pada konstruksi perkerasan kakuyang umum dipergunakan adalah CBR, modulus reaksi tanah dasar atausubgrade reaction value ( k dalam pci atau kg/cm3 )Adapun korelasi antara CBR dan k adalah sebagai berikut :

    CBR ( % ) : 2.0 4.0 8.0 12.0 16.0 20.0 24.0 28.0 32.0K ( pci ) : 70.0 120.0 170.0 200.0 230.0 240.0 260.0 290.0 340.0K (

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    2

    kg/cm3): 1.5 3.3 4.8 6.0 6.6 7.0 7.5 8.0 9.34.6.4.2. Pondasi Bawah atau SubbaseSubbase adalah salah satu lapis pada konstruksi perkerasan kaku yang terletakantara tanah dasar dan plat beton semen mutu tinggi. pada umumnya fungsi dari

    subbase tidak terlalu struktural dalam artian keberadaanya tidak dimaksudkanuntuk menyumbangkan nilai struktur ( tebal konstruksi ) perkerasan beton semen( diabaikan ).Fungsi utama dari subbase adalah lantai kerja yang rata dan uniform ( disampingfungsi lainnya sebagaimana halnya pada perkerasan fleksibel antara lainmenahan pumping, menahan perubahan volume dll. ) sehingga plat betonsebagai komponen utama perkerasan beton semen ( mutu tinggi dan mahal )dapat dan siap dibangun atau dipasang dengan baik dan sempurna.Ketidak rataan subbase akan menyebabkan ketidak rataan plat beton ( rigidpavament ) dan ketidak rataan plat beton dapat menimbulkan ( berpotensisebagai ) crack inducer.Sebagai bahan subbase dapat digunakan bahan unbound granural ( sirtu )ataupun bound granural CTSB ( sement treated subbase ).4.6.4.3. TulanganPada konstruksi perkerasan beton semen dikenal dua jenis tulangan yaitutulangan pada plat beton untuk memperkuat plat beton tersebut dan tulanganBendungan, Konstruksi dengan masa besar 5.0 2.5sambungan untuk menyambung kembali bagian-bagian yang telah terputus (diputus ). Kedua jenis tulangan tersebut mempunyai bentuk, lokasi dan fungsiyang berbeda.Pemahaman dan penerapan yang menyalahi khususnya tentang bentuk, lokasidan fungsi tulangan akan bisa berakibat kurang baik bahkan sering menimbulkankerusakan-kerusakan atau paling tidak tulangan tersebut kurang efektif dalamperan dan fungsinya.a) Tulangan PlatTulangan plat pada perkerasan beton semen mempunyai bentuk, lokasi danfungsi yang berbeda dengan tulangan plat pada konstruksi beton yang lainmisalnya lantai gedung. Balok dan lantai sebagainya. Tulangan plat padakonstruksi beton semen mempunyai bentuk, lokasi serta fungsi khusussebagai berikut :- Bentuk tulangan pada umumnya berupa lembaran ( atau gulungan )tulangan pagar (biasanya Fabricated) khusus pada plat beton jenisjointed reinforced concrete pavement dalam pelaksanaan, tulanganlembaraan jauh lebih baik dari pada gulungan ( keduanya pebricated )

    untuk bentuknya bukan tulangan pagar tetapi tulangan seperti padakonstruksi plat beton pada umumnya ( gedung atau jembatan ).- Lokasi tulangan plat beton terletak pada 1/3 tebal pada sebelah atas.- Fungsi dan tulangan plat beton adalah memegang beton agar tidak retak ( retak beton terbuka ) bukan untuk melawan momen atau gayalintang. Karenanya tulangan plat beton pada konstruksi perkerasan betonsemen tidak struktural dan tidak mengurangi tebal plat.- Dengan menggunakan tulangan plat beton. Maka jarak sambungan antara

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    2

    plat (melintang) menjadi lebih besar sekitar 2 kali lipat dari pada platbeton tanpa tulangan.b) Tulangan SambunganPada perkerasan beton semen dikenal dua jenis tulangan sambungan yaitutulangan sambungan melintang dan tulangan sambungan memanjang.

    Sambungan melintang merupakan sambungan untuk memberikan sarana( mengakomodir ) gerakan kembang susut kearah memanjang plat,sedangkan sambungan memanjang merupakan sambungan untukmemberikan sarana ( mengakomodir ) gerakan lenting plat beton.Dari fungsi dan lokasi dari kedua tulangan sambungan tersebut, makakedua tulangan tersebut mempunyai ciri dan fungsi yang berbedasebagai berikut :Tulangan sambungan melintang :- Disebut dowel- Berfungsi sebagai sliding devices dan load transfer devices- Berbentuk polos, bekas potongan rapi dan berukuran besar- Lekat ( bounding ) pada plat beton satu sisi dan tidak lekat/ licin (unbound ) pada plat beton satu sisi yang lain/ dapat dibalut denganbahan plastik/ movable- Lokasi ditengah tebal plat beton dan sejajar dengan sumbu jalan (araharus lalu lintas)c) Tulangan sambungan memanjang- Disebut Tie Bar- Berfungsi sebagai unsliding devices dan rotation devices- Berbentuk deformed dan kecil- Lekat ( bounding ) dikedua sisi plat beton- Lokasi ditengah tebal plat beton dan tegak lurus sumbu jalan ( arahlalu lintas )d) Sambungan atau JointSambungan melintang berfungsi untuk mengakomodir gerakankembang susut sedangkan sambungan memanjang berfungsi untukmengakomodir gerakan lenting dari plat beton yang bersangkutanakibat panas dingin pada siang malam.Fungsi lain dari sambungan adalah mengendalikan atau menggerakanretak plat beton akibat shrinkage ( susut ) maupun wrapping ( lenting )agar teratur baik bentuk maupun lokasinya sesuai dengan yang kitakehendaki ( sesuai desain ) dengan terkendalinya (terkontrol) retaktersebut, maka retak akan tepat terjadi pada lokasi secara teratur dimanapada lokasi tersebut telah kita sediakan tulangan sambungan.

    Pada sambungan melintang dikenal dua jenis sambungan yaitu:sambungan kembang susut dan sambungan pelaksanaan. Sambungansusut ( contraction joint ) diadakan dengan cara memasang bekistingmelintang dan dowel antara plat pengecoran sebelumnya danpengecoran berikutnya. Sambungan lenting pada pengecoran per lajur(lane) diadakan dengan cara memasang bekisting memanjang dan tiebar, sedangkan pada pelaksanaan pengecoran pada dua lajur ( lane )sekaligus, sambungan diadakan dengan cara saw cutting untuk bagian

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    2

    atas dan memasang crack inducer ( berupa kayu kaso segitiga ) padabagian bawah plat beton pada lokasi sambungan yang telah ditentukan.Pada setiap celah sambungan, harus diisi dengan joint sealent dari bahankhusus yang bersifat thermoplastic antara lain adalah rubber asphlat,coal tars ataupun rubber tars : misal sikatop 121.

    Pelaksanaan joint sealent dilaksanakan untuk disarankan untukdilakukan sesegera mungkin, dan menunda terlalu lama pengecoranjoint sealent akan mempersulit pelaksanaannya karena celah sering kalisudah mulai tertutup oleh bahan atau debu yang kadang-kadangbersifat cementing. Sebelum joint sealent dicor/ dituangkan, kotorandalam celah harus disingkirkan dan kalau perlu disemprot denganblower.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan saw cuttingadalah :- Tepat lokasi ( diberi tanda sebelumnya, pada bekisting atau tempatlain )- Tepat kedalaman ( tebal pada plat )

    - Tepat pada waktu ; sesudah jam ke 4 sebelum jam ke 24 sejakpengecoran beton, batas waktu tersebut untuk menghindari terlalucepatnya mengerjakan saw cutting (beton terlalu lunak) atauterlambat sehingga proses shrinkage sudah berlangsung dan retaksudah terjadi yang sering kali tidak pada lokasi yang telahditetapkan. Celah hasil saw cutting maupun crack inducer dapat diibaratkan sebagai penyediaan tempat (rumah) agar retakretakakibat shrinkage dapat terkumpul di celah tersebut.e) Bound Breaker Diatas SubbasePlat beton semen bermutu tinggi sebagai konstruksi utama dariperkerasan beton semen, pengecoran dilakukan setelah dan diatas subbaseyang telah selesai dikerjakan ( dicor atau digelar ) ; pada saat manasubbase sudah selesai shrinkage ( bila berupa beton CTSB ). Plat betonyang dicor di atas subbase ( kemudian ) harus diusahakan untuk tidaktergangu oleh friction dengan subbase yang sudah keras atau selesaishrinkage ; karena design merencanakan shrinkage terkendali sedemikianrupa sehingga retak-retak akibat shrinkage dapat terkumpul padacelah saw cutting maupun crack inducer lainnya. Untuk itudiperlukan sarana untuk membebaskan kelekatan antara subbase ( CTBS )dengan plat beton di atasnya. Sarana yang dimaksud dikenal dengannama bound breaker. Bound breaker tersebut pada umumnya berupaplastik tipis. Disamping diperlukannya plastik tipis di atas subbase untuk

    menghilangkan bounding ; permukaan subbase tidak boleh di groovemaupun di bush. Dalam menggunakan platik tipis sebagai bound breaker ;harus diusahakan agar pemasangan plastik sebaik mungkin agar terhindarkemungkinan terjadinya irregular joint khususnya karena tidaksempurnanya keseluruhan permukaan plastik (melekat) di ataspermukaan subbase kedalam granual subbase.Bilamana bahan subbase digunakan adalah butiran lepas ( misalnya sirtu )maka tidak terlalu diperlukan bound breaker karena tidak terjadi lekatan

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    2

    anata subbase dan plat beton ; kecuali ada kekhawatiran dewateringcampuran beton diatas subbase kedalam granual subbase.f) Alur Permukaan atau Groving /BrushingUntuk dapat melayani lalu-lintas dengan cepat, aman dan nyamanpermukaan perkerasan beton semen yang dalam hal ini adalah plat beton

    mutu tinggi, permukaan perkerasan disamping kuat dan awet harus pulatidak licin. Permukaan tidak licin dari perkerasan beton semen tersebutdiadakan dengan mengupayakan/ membentuk alur-alur dipermukaanbeton melalui pengaluran/menyikatan ( graving/bushing ) sebelum betondisemprot curring coumpond, sebelum beton semen ditutup wet burlapdan sebelum beton mengeras. Arah alur ( grooving atau brushing ) bisamemanjang ataupun melintang yang keduanya mempunyai kelebihan dankekurangan. Kelebihan dan kerugian yang dimaksud adalah sebagaiberikut : Alur Memanjang- Friction kearah memanjang lebih baik ( pada manuver kesamping )- Pelaksanaan lebih mudah dan cepat khususnya bila secara mechanic- Friction kearah memanjang agak kurang baik- Surface drain sedikit tertanggu- Sambungan pelaksanaan penyaluran ( grooving/ brushing ) seringkurang rapi Alur Melintang- Friction kearah melintang lebih baik ( pada manuver breaking danaccelerating )- Pelaksanaan lebih mudah dan cepat bila groving atau brushingterpasang dan dioperasikan pada finisher- Friction kearah melintang agak kurang baik- Surface draine lebih baik

    -Terbentuk sambungan alur dapat dihindari

    Pada perkerasan beton semen yang cukup baik kerataanya serta alurnya; kebisingan jalanbeton semen ternyata lebih baik daripada perkerasan aspal ( yang baik pula ) khususnyaserface dressing sebagaimana terlihat pada data berikut ini :Norse /Kebisingan pada kecepatan 80 km/jam- Surface Dressing : 82.0 dbA- Groove Concrete : 80.5 dbA- Brushed Concrete : 81.0 dbA4.6.5. PemadatanAdukan beton harus dipadatkan dengan sebaik-baiknya. Ada dua metode untukmemadatkanbeton yaitu: pemadatan dengan tangan dan pemadatan dengan

    getaran.a) pemadatan dengan tangan (hand tamping);Alat ini biasanya digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan kecil. Alat ini dapatdibuat dari balok kayu berukuran 22,5 x 7,5 mm2 dengan panjang sesuai lebar

    jalur yang dicor. Bagian bawah tepi balok kayu diperkuat dengan pelat besitebal 5 mm.Untuk memadatkan beton, mula-mula alat ini dipasang mendatar di ataspermukaan beton, kemudian diangkat dan dijatuhkan secara berulang-ulang.

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    2

    Setelah pemadatan selesai, alat ini bisa sekaligus dipakai untuk meratakan danmerapikan permukaan beton.b) Pemadatan dengan getaran yang dioperasikan dengan tangan (Hand-operatedvibrat ing b eam).Alat ini berupa balok yang bertumpu di atas acuan-acuan samping. Kepadatanbeton dicapai dengan menggetarkan satu unit balok penggetar yangdioperasikan secara manual.Sebagai tambahan untuk pemadatan bagian-bagian tepi atau sudut , dapatdigunakan alat pemadat yang dibenamkan ke dalam beton ( immersion vibrator).Pemadatan beton harus dihentikan sebelum terjadi bliding (bleeding) padapermukaan beton, dan harus sudah selesai sebelum pengikatan awal terjadi.Untuk daerah di sekitar ruji dan dudukan, pada tepi-tepi dan sudut-sudutsekitar fasilitas drainase, dan pada pelat-pelat tidak beraturan, pada jalan masukdan persimpangan, diperlukan penanganan khusus untuk mencapai kepadatanyang baik.4.7. Pembentukan tekstur permukaan4.7.5. Penyelesaian akhir perkerasan beton semen

    Setelah beton dipadatkan, permukaan beton harus diratakan dan dirapihkandengan alat perata.Beton yang masih dalam keadaan plastis diberi tekstur untuk memberikankekesatan permukaan. Permukaan yang kasar bisa dicapai dengan beberapa cara.Ini termasuk penarikan karung goni (burlap), penyikatan dengan kawat atau pakudan pembuatan alur.4.7.6. Penarikan burlap (sejenis karung goni)Tekstur yang dibuat dengan cara penarikan burlap cocok untuk jalan dengankecepatan lalu lintas rendah.Cara ini dilakukan dengan menariklembar burlap pada arah memanjangpermukaan perkerasan. Sebagai contoh burlap yang terdiri dari 4 lapis dan berat

    sekitar 340 gr/m2 dapat menghasilkan tekstur dengan kedalaman sekitar 1,5 mm.Biasanya untuk mendapatkan tekstur permukaan yang memuaskan diperlukanpenarikan burlap dua kali, dimana penarikan pertama untuk pembuatan teksturawal dan yang berikutnya untuk pembuatan tekstur permukaan akhir.Burlap harus dijaga agar selalu lembab dan bersih sepanjang akhir.4.7.7. Penyapu / penyikat melintangPenyapu / penyikat cocok untuk jalan dengan kecepatan lalu lintas yang rendahmaupun yang tinggi di daerah yang peka terhadap kebisingan. Penyikat bisadikerjakan dengan cara manual atau mekanis yang akan menghasilkan teksturpermukaan yang seragam sampai kedalaman 1,5 m. Penyikatan biasanya dilakukandalam arah melintang.

    Sikat harus terbuat dari kawat kaku dan lebar sikat tidak boleh kurang dari 45 mm.Sikat harus terdiri dari dua baris dengan jarak 2 cm dari sumbu, masing-masingbaris terdiri dari beberapa ikatan kawat dengan jarak ikatan 1 cm, yang setiapikatan terdiri dari 14 kawat. Letak ikatan kawat harus dipasang secara zig-zag.Panjang kawat 10 cm dan harus diganti apabila panjangnya menjadi 9 cm.4.7.8. Pembuatan alur dalam pada arah melintangPembuatan alur harus didahului oleh penarikan karung goni, yang terakhir diikutipembuatan alur dengan sisir kawat. Ukuran penampang kawat

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    2

    0,6 mm x 3 mm dengan panjang 12,5 cm dan jarak antar kawat 2 cm dalam arahmemanjang serta 2,5 cm untuk arah melintang yang dipasang secara acak.Lakukan penggoresan sampai kedalaman alur mencapai 3 mm 6 mm. Untukmendapatkan alur yang lurus dan dilaksanakan secara manual, penggoresan harusdilakukan dengan bantuan mistar pelurus (straightedge).

    4.8. Perlindungan dan perawatan4.8.5. PerlindunganSetelah beton dicor dan dipadatkan, hingga berumur beberapa hari, beton harusdilindungi terhadap kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan.a) pencegahan retak susut plastis;Retak susut plastis adalah retak yang terjadi pada permukaan beton basah danpada saat masih plastis.Penyebab utama dari retak tipe ini adalah pengeringan permukaan beton yangterlalu cepat yang dipengaruhi oleh kelembaban relatif, temperature beton danudara serta kecepatan angin.Tingkat penguapan akan sangat tinggi bila kelembaban relative kecil,temperature beton lebih tinggi dari temperature udara, dan bila angin bertiuppada permukaan beton. Bilamana terjadi kombinasi panas, cuaca kering danangin yang kencang akan mengakibatkan hilangnya kelembaban yang lebihcepat dibandingkan dengan pengisian kembali rongga oleh proses aliran air.Pengeringan yang cepat juga terjadi pada cuaca dingin, jika temperatur betonpada saat pengecoran adalah lebih tinggi dari pada temperature udara.

    Jika laju penguapan air lebih dari 1,0 kg/m2 per jam, pencegahan harusdilakukan untuk menghindari terjadinya retak susut plastis. Prosedur untukmeminimalkan retak akibat susut plastis :- buat pelindung angin untuk mengurangi pengaruh angin dan atau sinarmatahari terhadap permukaan beton semen- kendalikan perbedaan temperature yang berlebihan antara beton dan udara

    baik cuaca panas maupun dingin- hindari keterlambatan penyelesaian akhir setelah pengecoran beton- rencanakan waktu antara pengecoran dan permulaan perawatan denganmemperhatikan prosedur pelaksanaan, apabila terjadi keterlambatan,lindungi beton dengan penutup sementara- lindungi beton selama beberapa jam pertama setelah pengecoran danpembuatan tekstur permukaan untuk meminimalkan penguapan.b) perlindungan terhadap hujan;Untuk melindungi beton belum berusia 12 jam, harus ditutup dengan bahanseperti plastic, terpal atau bahan lain yang sesuai.c) Perlindungan terhadap kerusakan permukaan

    Perkerasan harus dilindungi terhadap lalu lintas umum dan proyek, denganpemasangan rambu lalu lintas, penerangan lampu, penghalang, dan lainsebagainya.4.8.6. Perawatan

    Perawatan perlu dilakukan dengan seksama karena sangat menentukkan mutuakhir beton. Setelah pelaksanaan akhir dan pengteksturan seluruh permukaanbetonharus dirawat. Salah satu perawatan yang baik adalah dengan cara penyemprotanbahan larutan yang sesuai, seperti pigmen putih (white-pigmented), bahan dasar

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    2

    resin (resin based) atau bahan dasar karet klorinat (chlorinated-rubber-base ), selaputkompon yang sesuai dengan ASTM C 309-89.. Kompon harus disemprotkan dengan

    jumlah 0,3 ltr/m2 (3,75 m2/ltr) untuk tebal pelat 2,5 cm dan 0,2 ltr/m2 (2,5 m2/ltr)untuk tebal pelat < 12,5 cm.Bidang-bidang tepi perkerasan harus segera dilapisi paling lambat 60 menit setelah

    acuan dibongkar. Apabila pada masa perawatan terjadi kerusakan lapisanperawatan, maka lapisan perawatan tersebut harus segera diperbaiki.Metode perawatan yang lain seperti dengan lembaran plastik putih dapatdilakukan bilamana perawatan dengan selaput kompon tidak memungkinkan.Penempatan lembaran plastik putih harus dilaksanakan pada saat permukaan betonmasih basah. Jika permukaan terlihat kering sebelum beton mengeras, harusdibasahi dengan cara pengkabutan sebelum lembaran plastik tersebut dipasang.Sambungan lembaran penutup harus dipasang tumpang tindih selebar 50 cm danharus dibebani sedemikian rupa sehingga tetap lekat dengan permukaanperkerasan beton. Lembaran penutup harus dilebihkan pada tepi perkerasandengan lebar yang cukup sehingga dapat menutup sisi samping dari permukaanpelat beton setelah acuan samping dibuka. Lembaran tersebut hendaknya masihberada pada tempatnya selama waktu perawatan.Penggunaan karung goni yang lembab untuk menutup permukaan beton dapatdipergunakan, lembar penutup harus diletakkan sedemikian rupa sehinggamenempel pada permukaan beton, tetapi tidak boleh diletakkan sebelum betoncukup mengeras guna mencegah perlekatan. Penutup harus dipertahankan dalamkeadaan basah dan pada tempatnya selama minimal 7 hari.4.9. Kelandaian yang curamPada kelandaian yang curam (>6%) diperlukan alur yang lebih dalam untukmemberikan kekesatan yang lebih tinggi.Prosedur pelaksanaan seperti yang diuraikan pada Butir 4.1 4.9 harus diikuti,dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

    a) arah penghamparan perkerasan harus selalu dimulai dari bagian rendah;b) pada sambungan melintang lidah alur, balok pembuat alur dipasang padaacuan tepi atas dari panel bagian bawah. Balok pembuat alur terlebih dahuluharus dicabut sebelum panel diatasnya dicor, untuk mendapatkan sambunganyang kuat;c) harus dibuat angker panel dan angker blok sesuai keperluan;d) kelecakan dari campuran beton harus disesuaikan dengan kemiringan untukmengurangi campuran beton mengalir kebawah selama pemadatan.Penggunaan adukan beton yang kental memerlukan balok penggetar untukmamadatkannya, atau dengan menggunakan pemadat tangan, namunmemerlukan usaha yang lebih keras.

    Penggunaan metode panel berselang memungkinkan aliran beton bisa terjadiyang akan menyebabkan naiknya ketinggian pada sambungan dengan pelatsebelumnya. Hal ini bisa diatasi dengan melakukan perataan kembali daribeton yang masih plastis disekitar sambungan dalam waktu 30 menit sejakpenyelesaian akhir.4.10. Pembuatan sambunganPembuatan sambungan bisa dilaksanakan pada saat beton masih plastis ataudengan melakukan penggergajian untuk pengendalian retak. Teknik penggergajian

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    2

    merupakan cara terbaik saat ini, dan harus dipertimbangkan untuk ruas-ruas jalanutama. Untuk ruas-ruas yang tidak begitu penting teknik pembentukkan basahlebih ekonomis.4.10.1. Sambungan dengan penggergajian melintangPenggergajian sambungan sudut melintang dan memanjang harus dimulai secepat

    mungkin setelah beton mengeras dan dijamin tidak terjadi pelepasan butir,umumnya 4 jam 8 jam, tergantung dari hasil uji coba lapangan.Semua sambungan susut harus digergaji sebelum retak-retak yang tidakdikehendaki terjadi, jika diperlukan pelaksanaan penggergajian harus dilakukanterus menerus siang malam tanpa memperhatikan cuaca. Penggergajian dapatdilakukan lebih awal guna menghindari retak acak.Penggergajian pada sambungan susut melintang harus dihentikan bilamana retaksudah terjadi dekat dengan loakasi sambungan. Umumnya penggergajiansambungan susut harus berurutan pada lajur-lajur yang berurutan.Lebar dari penggergajian awal untuk sambungan susut melintang dan memanjangtidak lebih dari 3 mm.Bilamana sambungan akan diberi lapis penutup, bagian atas celah dilebarkan dandilaksanakan secepat-cepatnya tujuh hari setelah penggergajian awal.Pelebaran sambungan pelaksanaan memanjang harus dilakukan secepat-cepatnyatujuh hari setelah penghamparan.Sesegera mungkin setelah penggergajian, celah-celah dari sambungan harusdibersihkan dengan meyemprotkan air bersih dan segera ditutup sementara denganbahan yang telah direncanakan.4.10.2. Penutup sambungan

    Permukaan sambungan harus bersih dan bebas dari bahan-bahan lain yang akanmelemahkan ikatan dengan bahan penutup. Kerusakan pada permukaansambungan seperti lepasnya agregat, masuknya material luar yang akanmenghalangi pergerakan bebas ketika penutup sambungan ditekan perlu

    diperbaiki.Lalu-lintas tidak diperbolehkan lewat pada lajur perkerasan sebelum sambungandiberi bahan penutup permanent atau sementara.4.10.2.1. Pemasangan penutup sambungan siap pakai

    Celah sampai kedalaman dimana penutup sambungan akan dipasang harusdibersihkan. Celah harus dikeringkan dan dibersihkan dengan mengunakankompresor. Sebelum pemasangan lapis penutup, jika ada kerusakan harusdiperbaiki terlebih dahulu.Sisi-sisi bahan penutup harus diberi lapis pelumas rekat dengan bahan yangsesuai pada ASTM D-2835 dan dimasukkan ke dalam sambungan dengan caraditekan menggunakan roler yang tidak akan merusak bahan sambungan pada

    saat pemasangan. Bahan sambungan harus rata, agar tepat masuk ke dalam celah.Pemuluran maksimum bahan penutup setelah pemasangan adalah 10%.Permukaan bahan penutup harus berada 5 mm 7 mm di bawah permukaanperkerasan.4.10.2.2. Pemasangan penutup sambungan dengan pasta dinginSebelum sambungan ditutup, celah sambungan harus dilebarkan sesuai denganukuran yang diinginkan dan dibersihkan dengan semprotan air yang kuat. Sesaatsebelum pemasangan penutup sambungan, celah sambungan harus dikeringkan

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    2

    dengan menggunakan kompresor.Bilamana resap ikat diperlukan, maka bisa dilakukan dengan kuas ataupenyemprot. Untuk sambungan perkerasan beton pada proyek yang besarpenggunaan penyemprot lebih cocok.Hampir semua bahan resap ikat memerlukan waktu untuk mengering sebelum

    penutup sambungan dipasang. Setelah pembersihan akhir dan pemberian resapikat pada sambungan, bahan anti lekat harus dipasang sesuai kedalaman yangcukup untuk memudahkan pemasangan penutup sambungan.Setelah sambungan diisi dengan bahan penutup, harus diperiksa untukmemastikan tidak terdapat rongga udara, ikatan yang baik serta berpenampilanyang seragam dan rapi.4.11. Lapis tambah4.11.1. Persiapan permukaan lapis perkerasan yang ada

    Hal yang harus diperhatikan pada permukaan perkerasan yang ada (perkerasanlama) adalah :a) lubang, genangan air, kotoran dan benda-benda asing lainnya;b) pamping atau rembesan air pada sambungan.Rongga dapat ditutup dengan menggunakan campuran aspal atau bahan lainyang sesuai.Pada daerah dimana terjadi kerusakan perkerasan yang cukup parah padaperkerasan atau tanah dasar, harus dilakukan pembongkaran dan diganti denganmaterial untuk mendapatkan kondisi pondasi permukaan yang memenuhipersyaratan.4.11.2. Beton semen di atas beton semen dengan lapis pemisahPermukaan perkerasan yang ada harus dibersihkan dari benda-benda asing,gompal, penutup sambungan yang lepas, sisa perapihan tambahan atau bahanlain yang dapat mangganggu ikatan antara perkerasan yang lama dengan lapistambah.

    Lapis pemisah seperti lembar kedap air, lapis material berbutir, harusdihamparkan sebelum pekerjaan lapis tambah dilaksanakan.Pekerjaan yang berhubungan dengan penyiapan, pembetonan, pengadukan,pengangkutan, pengecoran, pembentukan tekstur permukaan, perlindungan danperawatan, pembuatan sambungan dan pembukaan untuk lalu lintas mengacupada Butir 4.1 sampai Butir 4.11.Pembuatan sambungan lapis tambah beton semen harus pada lokasi yang samadengan letak sambungan lapis beton semen dibawahnya.Harus diperhatikan agar sambungan susut atau muai lapis beton semen dibawahnya tetap berfungsi.4.11.3. Beton semen di atas perkerasan beraspal

    Permukaan perkerasan yang ada harus dibersihkan dari benda-benda asing, sisaperapihan tambahan atau bahan lain yang tidak sesuai.Lapis pemisah seperti kedap air, lapis material berbutir harus dihamparkansebelum pekerjaan lapis tambah dilaksanakan.Pekerjaan yang berhubungan penyiapan, pembetonan, pengadukan,pengangkutan, pengecoran, pembentukan tekstur permukaan, perlindungan,perawatan dan pembuatan sambungan mengacu pada Butir 4.1 sampai Butir 4.11.4.11.4. Sambungan peralihan antara perkerasan beraspal dan perkerasan beton semen

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    3

    Guna menghindari penurunan pada bagian perkerasan beraspal, perlu dibuatlapisan transisi pada sambungan peralihan antara perkerasan beraspal danperkerasan beton semen.5. Pengendalian Mutu5.1. Kegiatan pengontrolan yang harus dilakukan selama pelaksanaanHal-hal utama yang harus dilakukan dalam pengawasan selama pelaksanaanperkerasan beton semen sebagai berikut :a) pekerjaan awal ;- mempelajari gambar rencana dan spesifikasi- pemahaman lebih dalam terhadap lokasi proyek, lajur dan kemiringan- peralatan dan Organisasi Kontraktor- penentuan tugas dan tanggung jawab- menentukan pengujian, pencatatan dan laporan yang diperlukan- peralatan dan fasilitas untuk pemeriksaan, pengujian dan pengendalianb) bahan;Semua bahan harus diidentifikasi mengenai sumber, jumlah dan kesesuaiandengan persyaratan, penanganan, penimbangan dan pembuangan bahan yangditolak. Bahan tersebut meliputi :- semen- agregat- air- bahan tambah- tulangan, ruji, dan bahan pengikat- material perawatan beton- bahan sambunganc) perbandingan campuran;- pengujian agregat meliputi : gradasi, berat jenis, penyerapan, kadarlempung

    -data perencanaan campuran meliputi : kadar semen, proporsi agregat, air,

    rongga udara, kelecakan dan kekuatan- volume takaran meliputi : ukuran takaran, berat material dalam takarandan koreksi kadar air agregatd) unit penakar / penimbang meliputi :- pemeriksaan peralatan untuk menimbang dan mengukur : semen, agregat,air dan bahan tambah- pemeriksaan peralatan untuk penanganan material, pengangkutan danskala timbangane) unit pencampur;pemeriksaan peralatan pencampur, lama waktu pencampuran, alat pengatur

    waktu dan penghitungan jumlah takaran sebelum pengecoran beton semen;- acuan : kecocokan acuan, alinyemen, kemiringan dan ruji- tanah dasar : kerataan, pemeriksaan permukaan akhir dan kadar air- sambungan muai : bahan sambungan, lokasi, alinyemen, dudukan dan rujif) pembetonan;- persiapan : bahan, perlengkapan peralatan, tenaga kerja dan bahanpelindung cuaca- pencampuran : jenis peralatan, konsistensi, kadar udara, pemisahan butir

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    3

    (segregasi) dan keterlambatan- pengangkutan : batas waktu, pengecekan pemisahan butir dan perubahankonsistensi- pengecoran : penempatan adukan, pemisahan butir, tinggi jatuh,penyebaran, pemadatan, penggetaran, penempatan sambungan dan

    pemeriksaan sambungan- penyelesaian akhir : melintang dan memanjang, kelurusan dan kerataan,lingkungan, pengteksturan dan perapihan tepi- pembentukan sambungan susut: pembentukan sambungan, alinyemen,perapihan tepi dan pemeriksaan permukaan sambungang) setelah pembetonan;- waktu pembongkaran acuan : kerusakan agar dihindari- perawatan : metoda, peralatan dan bahan, keseragaman, waktu mulaiperawatan dan lama waktu perawatan- perlindungan : beton basah, hujan, lalu lintas, cuaca dingin, cuaca panas danpencatatan temperature- sambungan yang digergaji : peralatan, waktu penggergajian dan pelebaranbagian atas pada sambungan- penutup sambungan : peralatan, temperature, bahan penutup, pembersihansambungan dan penutupan- pemeriksaan permukaan : kelurusan dan kerataan, perbaikan ataupenggantianh) pengujian beton semen- campuran baton basah : pengujian kelecakan (dengan slump) dan kadarudara- pengujian kekuatan : pengambilan contoh, pembuatan benda uji,penyimpanan dan perawatan benda uji, pengujjian kuat tekan, pengujiankuat tarik lentur, pengambilan contoh inti dan penggergajian perkerasanuntuk pengujian kuat tarik lentur5.2. Toleransi penyimpangana) Kerataan permukaan baik melintang atau memanjang;penyimpangan kerataan permukaan, dari garis lurus bisa ditentukandenganmenggunakan mistar perata (straight edge) dengan panjang 3 meter.Toleransi permukaan pada jalan dengan volume lalu lintas ringan untuk jalanperkotaan dengan kecepatan rendah ialah 6 mm, sedangkan untuk kecepatantinggi 3 mm dengan menggunakan mistar perata 3 meter.b) Ketebalan.Perkerasan beton harus dilaksanakan sesuai tebal yang diinginkan. Jikadipandangperlu untuk menentukkan ketebalan perkerasan setelah

    penghamparan, bisa dilakukan dengan mengukur contoh inti (core drill) dariperkerasan. Satu bor inti harus diambil dari setiap 140 m2 perkerasan yangdihamparkan pada setiap lajur. Masing-masing hasil pengeboran harus diukursesuai dengan ASTM C 174. penerimaan pekerjaan harus didasarkan pada hasilpengujian contoh inti yang diambil dari pekerjaan yang telah selesai.Bilamana hasil pengukuran bor inti meragukan diperlukan dua contoh intitambahan yang diambil dengan jarak 10 meter (satu sebelumnya dan satu lagisesudahnya) dari lokasi pengambilan bor inti yang pertama, lubang bekas

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    3

    pengeboran harus ditutup kembali dengan sempurna. Pertimbangan yangdiperlukan sebagai dasar penerimaan pekerjaan sehubungan dengan toleransitebal, sesuai dengan spesifikasi yang berlaku.c. Dasar pembayaranVolume yang ditentukan sebagaimana diberikan di atas dibayar per satuan

    pengukuran pada harga yang dimasukkan dalam Daftar Penawaran untuk itempembayaran yang tercantum di bawah. Harga dan pembayaran tersebutmerupakan konpensasi penuh untuk semua pekerjaan dan biaya-biaya yangdiperlukan dalam penyelesaian pekejaan Rigid Pavement yang dimintasebagaimana diuraikan sebelumnya.Nomor ItemPembayaranURAIANPersatuanPengukuranII.2.1II.2.2II.2.3II.2.4II.2.5II.2.6II.2.7II.2.8II.2.9II.2.0II.2.0aII.2.11Bekisting / AcuanBeton Rabat (Bo)Bond BreakerPasangan Tulangan DouwelPasangan Tulangan Tie barPasnagan Tulangan Dudukan DouwelPasangan Cat Meni DouwelPasangan Pipa PVCPasangan Dop PVCPasangan Beton K- 350Pasangan Beton K- 300Pekerjaan Cutter Joint+Sealant

    Meter PersegiMeter KubikMeterKilogramKilogramKilogramLiterMeter

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    3

    BuahMeter KubikMeter KubikMeter

    SALURAN BETON TERBUKA DENGAN PRA CETAK

    A. Uraian PekerjaanPekerjaan ini terdiri dari pembangunan saluran baru atau rekonstruksi saluran yang adadengan saluran beton pracetak sebagaimana ditunjukkan dalam gambar rencana atauseperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik di lapangan.Pekerjaan tersebut juga termasuk setiap pemindahan atau penjagaan arus, kanal irigasiatau jalan air yang ada, yang terganggu selama pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan kontrak.B. Pelaksanaan Pekerjaan1. Penyiapan LapanganLokasi, panjang, garis batas dan kemiringan yang diperlukan dari semua saluransaluranyang harus digali, bersama dengan semua lubang dan kuala yang berkaitan,harus ditata di lapangan oleh kontraktor sesuai dengan rincian pelaksanaan yangditunjukkan dalam gambar rencana, serta harus diperiksa dan mendapatkanpersetujuan dari Direksi Teknik sebelum pekerjaan dimulai.2. Metoda Handling/ Penumpukan/ Pemuatana. Penumpukan STU di lapangan maksimum dalam 3 lapis atau setinggi jangkauanalat handling, mana yang terlebih dulu membatasi.b. Cara stacking STU adalah dengan cara menyusun dengan cara berjejeran danposisinya telungkup. ( posisi Male dan Female And sebaiknya diatur agar arahnyasama dengan 1 lapis ).c. Agar posisinya rata dan untuk menghindari kerusakan, sebaiknya antara lapispertama dan lapis kedua dan seterusnya diberi balok kayu. Posisi kaki-kaki STUantara lapis diatas dan lapis di bawah hendaknya dibuat sejajar.3. Pemuatan di trucka. Untuk produk berupa STU, pemuatan dilakukan dengan cara meletakkan STUsecara melintang terhadap panjang bak truck dan posisi STU adalah telungkup.b. STU dapat disusun dalam dua baris ( kiri dan kanan ) dan juga dapat ditumpukdalam beberapa lapis/ sab.c. Antara STU yang diatas dan yang dibawah diikat dengan menggunakan tambangplastik/ manila yang diikatkan dengan angkur yang tersedia pada bak truck. Untuklapis yang paling belakang pengikat dibuat rangkap 4/5 sedangkan didepannyadibuat rangkap 2/3/ untuk menghindari putusnya tali karena gesekan beton makadiberi alas kardus4. Pelaksanaan Saluran Terbuka Beton Pracetaka. Persiapan Pondasi

    i. Ketinggian permukaan pondasi untuk saluran harus dipasang dan digalisampai kedalaman yang ditunjukkan dalam gambar rencana. Untuk menjaminbahwa satu permukaan yang baik dan memadai dapat diperoleh.ii. Bila diperintahkan demikian oleh Direksi Teknik bahan dasar yang disetujuiharus diletakkan dan ditempatkan dan dipadatkan di tempatnya.iii. Bila saluran ada di tikungan maka sebagai bahan pengisi, dari campuran beton1 : 2 : 3.b. Penempatan Urugan Kembali

  • 5/20/2018 Lingkup Pekerjaan pengadaan pemb inst farmasi.docx

    3

    i. Urugan kembali bahan terpilih sebagaimana ditentukan harus ditempatkan dandipadatkan dalam lapisan yang merata dibelakang saluran beton pra cetak ataudimana saja diperintahkan dan mendapat persetujuan dari Direksi Teknik.ii. Bahan alas filter sebagaimana ditentukan harus ditempatkan dan dipadatkandalam lapisan tidak melebihi 15 cm tebalnya dan sesuai dengan gambar rencana

    atau sesuai dengan perintah dari Direksi Teknik.5. Penyiapan Jalan Air yang adaa. Arus atau kanal alami yang ada disekitar pekerjaan ini tidak boleh diganggu.b. Jika suatu galian dalam dasar diperlukan unutk pelaksanaan pekerjaan yang baik,kontraktor setelah selesai pekerjaan drainase harus mengurug kembali danmemperbaiki galian tersebut.c. Bahan-bahan yang mengendap dalam daerah aliran tersebut dari pondasi ataugalian-galian yang lainnya, harus disingkirkan sepenuhnya pada penyelesaianpekerjaan.

    METHODE PELAKSANAAN PEKERJAANPEMASANGAN SALURAN DRAINASE TERBUKA

    A. Pekerjaan Persiapan1. Survey LapanganUntuk menentukan peil dan pematokan dilapangan sebagai pedoman dalampemasangan. Hal ini dilakukan bersama untuk diketahui pengawas di lapanganagar tidak terjadi kesalahan penentuan as saluran.Kelengkapan yang diperlukan :

    Data p