lembaga hukum jaminan hutang oleh dr . henny tanuwidjaja, s.h, sp.n

18
LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Upload: johnda

Post on 28-Jan-2016

107 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N. Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N. Pengertian “Benda-benda yang Berkaitan dengan Tanah”. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG

OlehDr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Page 2: LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Pengertian “Benda-benda yang Berkaitan dengan

Tanah”

Berdasarkan Pasal 4 ayat (4) UUHT, Hak Tanggungan dapat

dibebankan bukan saja pada hak atas tanah yang menjadi objek Hak

Tanggungan, tetapi juga berikut bangunan, tanaman, dan hasil karya

yang merupakan satu kesatuan dengan tanah tersebut.

2DR. Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Page 3: LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Hak Tanggungan Dapat Menjamin Lebih Dari Satu

Hutang

Pasal 3 ayat (2) UUHT menentukan sebagai berikut : “ Hak

Tanggungan dapat diberikan untuk suatu utang yang berasal dari satu

hubungan hukum atau untuk satu hutang yang lebih berasal dari

beberapa hubungan hukum”`

3DR. Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Page 4: LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Di Atas Hak Tanggungan Tidak Dapat Diletakkan Sita Oleh Pengadilan

1) Tidak dapat diletakkannya sita atas Hak Tanggungan adalah sejalan

dengan tujuan diadakannya Hak Tanggungan.

2) Putusan MARI No. 394K/Pdt/1984 Tanggal 31 Mei 1985

3) Hak Tanggungan dapat diberikan dengan disertai janji-janji

tertentu.

4) Objek hak Tanggungan tidak boleh diperjanjikan untuk dimiliki

sendiri oleh Pemegang Hak Tanggungan bila debitor cidera janji.

4DR. Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Page 5: LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Kepastian Hukum Pelaksanaan Eksekusi Hak

Tanggungan

Menurut pasal 6 UUHT, apabila debitor cidera janji, pemegang Hak

Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual objek Hak

Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta

mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut.

Pasal 6 UUHT itu memberikan hak bagi pemegang Hak Tanggungan

untuk melakukan parate eksekusi.

5DR. Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Page 6: LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Sertifikat Hak Tanggungan Berkekuatan Eksekutorial

Sertifikat Hak Tanggungan, yang merupakan tanda bukti adanya

Hak Tanggungan yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan dan ada

yang memuat irah-irah dengan kata-kata “DEMI KEADILAN

BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” mempunyai kekuatan

eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan umum tetap dan berlaku sebagai pengganti

grisse acte hypotheek sepanjang mengenai hak atas tanah.

Demikian ditentukan dalam Pasal 14 ayat (1), (2) dan (3) UUHT.

6DR. Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Page 7: LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

BEBERAPA KETENTUAN UMUM DALAM UNDANG-UNDANG HAK

TANGGUNGAN

1. Hak Tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan

dengan tanah, yang selanjutnya disebut Hak Tanggungan, adalah

hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana

dimaksud dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang

Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak berikut

benda-benda lain yang merupakan satu-kesatuan dengan tanah itu

untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang

diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor-kreditor lain.

2. Kreditor adalah pihak yang berpiutang dalam suatu hubungan utang-

piutang tertentu;

3. Debitor adalah pihak yang berutang dalam suatu hubungan utang-

piutang tertentu;

7Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Page 8: LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

SIFAT-SIFAT HAK TANGGUNGANHak Tanggungan mempunyai sifat tidak dapat dibagi-bagi , kecuali jika diperjanjikan dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada butir nomor 2.

JENIS UTANG ATAS HAK TANGGUNGANUtang yang dijamin pelunasannya dengan Hak Tanggungan dapat berupa utang yang telah ada atau telah diperjanjikan dengan jumlah tertentu atau jumlah yang pada saat permohonan eksekusi Hak Tanggungan diajukan dapat ditentukan berdasarkan perjanjian utang-piutang yang bersangkutan.Hak Tanggungan dapat diberikan untuk suatu utang yang berasal dari satu hubungan hukum atau untuk satu utang atau lebih yang berasal dari beberapa hubungan hukum.

OBJEK HAK TANGGUNGANHak atas tanah yang dapat dibebani Hak Tanggungan adalah:Hak Milik;Hak Guna Usaha;Hak Guna bangunan;

8Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Page 9: LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN

Suatu objek Hak Tanggungan dapat dibebani dengan lebih dari satu Hak

Tanggungan guna menjamin pelunasan lebih dari utang.

Apabila suatu objek Hak Tanggungan dibebani dengan lebih dari satu Hak

Tanggungan, peringkat masing-masing Hak Tanggungan ditentukan menurut

tanggal pendaftarannya pada kantor pertanahan.

Peringkat Hak Tanggungan yang didaftar pada tanggal yang sama ditentukan

menurut tanggal pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan yang bersangkutan.

 

HAK KREDITUR ATAS OBJEK HAK TANGGUNGAN

Apabila Debitur cidera janji, pemegang Hak Tanggungan Pertama mempunyai Hak

untuk menjual objek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan

umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil pernjualan tersebut.

Hak Tanggungan tetap mengikuti objeknya dalam tangan siapapun objek tersebut

berada.

9Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Page 10: LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

DEBITUR PEMBERI HAK TANGGUNGAN

Pemberi Hak Tanggungan adalah orang-perorangan atau badan

hukum yang mempunyai kewenangan untuk melakukan

perbuatan hukum terhadap objek hak tanggungan yang

bersangkutan.

Kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum terhadap objek

Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

ada pada pemberi Hak Tanggungan pada saat pendaftaran Hak

Tanggungan dilakukan.

 

KREDITUR PEMEGANG HAK TANGGUNGAN

Pemegang Hak Tanggungan adalah orang-perseorangan atau

badan hukum yang berkedudukan sebagai pihak yang

berpiutang.

10Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Page 11: LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

TATA CARA PEMBERIAN, PENDAFTARAN, PERALIHAN DAN HAPUSNYA

HAK TANGGUNGAN

Pemberian Hak Tanggungan didahului dengan janji untuk memberikan Hak

Tanggungan sebagai jaminan pelunasan utang tertentu, yang dituangkan di

dalam dan merupakan bagian tak terpisahkan dari perjanjian utang-piutang

yang bersangkutan atau perjanjian lainnya yang menimbulkan utang tersebut.

Pemberian Hak Tanggungan dilakukan dengan pembuatan Akta Pemberian Hak

Tanggungan oleh PPAT sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

11Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Page 12: LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

AKTA PEMBERIAN HAK TANGGUNGAN1. Di dalam Akta Permberian Hak Tanggungan wajib dicantumkan:

a) Nama dan identitas pemegang dan pemberi Hak Tanggungan;b) Domisili pihak-pihak sebagaimana dimaksud pada huruf (a) dan

apabila diantara mereka ada yang berdomisili di luar Indonesia baginya harus pula dicantumkan suatu domisili pilihan di Indonesia, dan dalam hal domisili pilihan itu tidak dicantumkan, kantor PPAT tempat pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan dianggap sebagai domisili yang dipilih;

c) Penunjukan secara jelas utang atau utang-utang yang dijamin sebagai mana dimaksud dalam pasal 3 dan pasal 10 ayat (1);

d) Nilai tanggungan;e) Uraian yang jelas mengenai objek Hak Tanggungan.

2. Dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan dapat dicantumkan janji-janji, antara lain :

f) Janji yang membatasi kewenangan pemberi Hak Tanggungan untuk menyewakan objek Hak Tanggungan dan atau menentukan atau mengubah jangka waktu sewa dan/atau menerima uang sewa dimuka, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahuku dari pemegang Hak Tanggungan;

g) Janji yang membatasi kewenangan pemberi Hak Tanggungan untuk mengubah bentuk atau tata susunan objek Hak Tanggungan, kecuali dengan persetujuan tertukis lebih dahulu dari pemegang Hak Tanggungan;

12Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Page 13: LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN

Pemberi Hak Tanggungan wajib didaftarkan pada Kantor Pertanahan.Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah penandatanganan Akta Pemberian Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2), PPAT wajib mengirimkan Akta Pemberian Hak Tanggungan yang bersangkutan dan warkah lain yang diperlukan kepada Kantor Pertanahan.

SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN

Sebagai tanda bukti adanya Hak Tanggungan, Kantor Pertanahan menerbitkan sertifikat Hak Tanggungan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.Sertifikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat irah-irah dengan kata-kata “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”.

PERALIHAN HAK TANGGUNGAN

Jika piutang yang dijamin dengan Hak Tanggungan beralih karena cessie, subrogasi, pewarisan atau sebab-sebab lain, Hak Tanggungan tersebut ikut beralih karena hukum kepada kreditor yang baru.Beralihnya Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib didaftarkan oleh kreditor yang baru kepada Kantor Pertanahan. Pasal 16 UUHT.

13Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Page 14: LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

BENTUK DAN ISI AKTA PEMBERIAN HAK TANGGUNGAN

Bentuk dan isi Akta Pemberian Hak Tanggungan, bentuk dan isi buku-tanah Hak

Tanggungan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan tata cara pemberian dan

pendaftaran Hak Tanggungan ditetapkan dan diselenggarakan berdasarkan

Peraturan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 Undang-Undang No 5

Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.

 HAPUSNYA HAK TANGGUNGAN

1. Hak Tanggungan hapus karena hal-hal sebagai berikut:

a. Hapusnya utang yang dijamin dengan Hak Tanggungan;

b. Dilepaskannya Hak Tanggungan oleh pemegang Hak Tanggungan;

c. Pembersihan Hak Tanggungan berdasarkan penetapan peringkat oleh Ketua

Pengadilan Negeri;

d. Hapusnya hak atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan;

2. Hapusnya Hak Tanggungan karena dilepaskan oleh pemegangnya dilakukan

dengan pemberian pernyataan tertulis mengenai dilepaskannya Hak

Tanggungan tersebut oleh pemegang Hak Tanggungan kepada pemberi Hak

Tanggungan;

14Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Page 15: LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

HAK PEMBELI TERHADAP OBJEK HAK TANGGUNGAN1. Pembeli objek Hak Tanggungan, baik dalam suatu pelelangan umum atas

perintah Ketua Pengadilan Negeri maupun dalam jual beli sukarela, dapat meminta kepada pemegang Hak Tanggungan agar benda yang dibelinya itu dibersihkan dari segala beban Hak Tanggungan yang melebihi harga pembelian.

2. Pembersihan objek Hak Tanggungan dari beban Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan pernyataan tertuls dari pemegang Hak Tanggungan yang berisi dilepaskannya Hak Tanggungan yang membebani objek Hak Tanggungan yang melebihi harga pembelian.

EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN

1. Apabila debitor cidera janji, maka berdasarkan :a. Hak pemegang Hak Tanggungan pertama untuk menjual objek Hak

Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, atau;b. Titel eksekutorial yang terdapat dalam sertipikat Hak Tanggungan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) Undang-undang Hak Tanggungan.

2. Atas kesepatakan pemberi dan pemegang Hak Tanggungan,penjualan objek Hak Tanggungan dapat dilaksanakan di bawah tangan jika dengan demikian itu akan dapat diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan semua pihak.

15Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Page 16: LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

ROYA ATAS HAK TANGGUNGAN

1. Setelah Hak Tanggungan hapus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Kantor Pertanahan mencoret catatan Hak Tanggungan tersebut pada buku-tanah hak atas tanah dan sertifikatnya.

2. Dengan hapusnya Hak Tanggungan, sertifikat Hak Tanggungan yang bersangkutan ditarik dan bersama-sama buku-tanah Hak Tanggungan dinyatakan tidak berlaku lagi oleh Kantor Pertanahan.

SANKSI ADMINISTRATIF

3. Pejabat yang melanggar atau lalai dalam memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1), Pasal 13 ayat (2) dan Pasal 15 ayat (1) Undang-undang ini dan/atau peraturan pelaksanaannya dapat dikenai sanksi administratif, berupa:a. Teguran lisan ;b. Terguran tertulisc. Pemberhentian sementara dari jabatan;d. Pemberhentian dari jabatan.

4. Pejabat yang melanggar atau lalai dalam memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (4), Pasal 16 ayat (4) dan Pasal 22 ayat (8) Undang-undang ini dan/atau peraturan pelaksanaannya dapat dikenai sanksi administratif sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

16Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

`

Page 17: LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

KETENTUAN PERALIHAN

1. Hak Tanggungan yang ada sebelum berlakunya undang-undang ini, yang

menggunakan ketentuah Hypotheek atau Credietverband berdasarkan Pasal 57

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok

Agraria diakui, dan selanjutnya berlangsung sebagai Hak Tanggungan menurut

Undang-undang ini sampai dengan berakhirnya hak tersebut.

2. Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan

ketentuan-ketentuan mengenai eksekusi dan pencoretannya sebagaimana

diatur dalam Pasal 20 dan Pasal 22 setelah buku-tanah dan sertifikat Hak

Tanggungan yang bersangkutan disesuaikan dengan ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 14.

KETENTUAN PENUTUP

Ketentuan Undang-undang ini berlaku juga terhadap pembebanan hak jaminan atas

Rumah Susun dan Hak Milik atas Satuan Rumah Susun.

Sepanjang tidak ditentukan lain dalam Undang-undang Hak Tanggungan, ketentuan

lebih lanjut untuk melaksanakan Undang-undang Hak Tanggungan ditetapkan

dengan peraturan perundang-undangan (Pasal 28 UUHT).

17Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

Page 18: LEMBAGA HUKUM JAMINAN HUTANG Oleh Dr . HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N

KETENTUAN PENUTUP

Ketentuan Undang-undang ini berlaku juga terhadap pembebanan hak jaminan atas

Rumah Susun dan Hak Milik atas Satuan Rumah Susun.

Sepanjang tidak ditentukan lain dalam Undang-undang Hak Tanggungan, ketentuan

lebih lanjut untuk melaksanakan Undang-undang Hak Tanggungan ditetapkan

dengan peraturan perundang-undangan (Pasal 28 UUHT)

18Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N