laporan utama : wawancara : mauritsius tuga, p.hd. pendidikan

24
1 Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013 Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan Calon Guru Berkualitas Laporan Utama : Perkembangan Kurikulum 2013 di Indonesia

Upload: duongngoc

Post on 18-Jan-2017

242 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

1Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

Laporan Utama :Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD.Pendidikan Calon Guru Berkualitas

Laporan Utama :Perkembangan Kurikulum 2013 di Indonesia

Page 2: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 20132

Buletin STKIP SuryaSURYAKANTA

PembinaProf. Yohanes Surya, Ph.D.(Ketua STKIP Surya)

Pengarah / Dewan Redaksi• Eddy Yusuf Ph.D. (Ketua Harian)• Mauritsius Tuga Ph.D. (Pembantu

Ketua 1 Bidang Akademik)• Ir. Sri Irianti (Pembantu Ketua 2 Bidang

Keuangan)• Rifky Muhida, PhD. (Pembantu Ketua 3

Bidang Kemahasiswaan)• Agus Purwanto, Ph.D. (Pembantu

Ketua 4 Bidang Penelitian, Pengabdian dan Kemitraan)

Pemimpin Redaksi / Penanggung JawabAgus Purwanto, Ph.D.

Tim Redaksi• Dr. Eng. Niki Prastomo• Niken Taufiqurrahmi, M.Sc.• Rully Charitas I. P. M.Pd.• Anne Meylani Magdalena Sirait. M.Si.• Mira Rosalina, S.Pd. M.T.• Eva Maulina Aritonang, S.Kom.• Fauzan Joko

Layout & DesainBiro Komunikasi, STKIP Surya

Foto CoverSurya Group Communication

SekretariatBiro Komunikasi STKIP SuryaGedung SURE Center, Lt.3, Ruang 313.AJl. Scientia Boulevard Blok U/7Gading Serpong, Tangerang 15810 Banten, IndonesiaEmail : [email protected]

PenerbitSTKIP Surya

EDITORIAL

Pembaca yang budiman,

Saat ini dunia pendidikan di Indonesia sedang menghadapi po-lemik mengenai rencana pengembangan dan penerapan kurikulum 2013 oleh pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Opini-opini yang mendukung dan juga menentang silih berganti muncul ke permukaan. Bu-letin SURYAKANTA edisi bulan April 2013 kali ini mengusung laporan utama mengenai rencana penerapan kurikulum baru tersebut. Maksud dan tu-juannya adalah untuk memberikan gambaran yang jelas bagi para pembaca agar opini-opini yang nantinya muncul akan memiliki dasar pemahaman yang baik. Masih berkaitan dengan hal kurikulum, kami juga menampilkan hasil wawancara dengan Bapak Mauritsius Tuga selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik, STKIP Surya. Selain memaparkan mengenai sistem aka-demik di STKIP Surya, beliau juga memberikan gambaran serta opini ten-tang penerapan kurikulum 2013 oleh pemerintah pusat tersebut. Kontribusi dari para mahasiswa STKIP Surya dalam edisi SURYA-KANTA ini juga masih tetap kami tampilkan. Artikel-artikel menarik menge-nai kebudayaan lokal sesuai asal daerah masing-masing kami kompilasikan dalam rubrik Suara Mahasiswa. Selain daripada itu, kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan serta prestasi yang diraih oleh mahasiswa dalam lingku-ngan STKIP Surya kami rangkum pada bagian Kemahasiswaan. Dalam hal akademik, kami mengangkat tema mengenai peman-faatan Super Komputer dalam bidang penelitian. Perkembangan, aplikasi, dan juga penelitian yang berkenaan dengan teknologi super komputer di dunia adalah beberapa contoh pokok bahasan yang kami bahas. Tidak lupa, informasi mengenai sarana super komputer yang dimiliki oleh STKIP Surya beserta topik penelitian yang dilakukan juga kami sertakan. Kami sajikan juga artikel menarik tentang keberadaan Pusat Olim piade di STKIP Surya dalam edisi ini. Informasi mengenai sejarah berdirinya, prestasi-prestasi yang pernah diraih, dan beberapa ajang olimpiade sains yang diikuti oleh siswa-siswi binaan Pusat Olimpiade ini dapat pembaca da-patkan. Diluar itu semua, masih banyak artikel-artikel lain yang tidak kalah menariknya untuk disimak. Akhir kata, besar harapan kami agar Buletin SURYAKANTA ini dapat menjadi sarana penambahan wawasan dan media komunikasi kegiatan kampus STKIP Surya bagi pembaca sekalian.

Salam,Tim Redaksi

Page 3: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

3Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

DAFTAR ISI

12 SAINS : Superkomputer

14 SAINS : Pusat Pembinaan Olimpiade

16 Kegiatan dan Prestasi Mahasiswa

19 Suara Mahasiswa

20 Noken, Warisan Budaya Dunia

21 Ikatlah Ilmu dengan Menulisnya

22 Riset : Biofisika

23 Resensi Buku : Tofi (Perburuan Bintang

Sirius)

24 Rekam Peristiwa

Program akademik di STKIP Surya menawarkan program sarjana kependidikan, yang akan men-cetak guru-guru handal di bidang sains. Dalam prosesnya, secara umum Kurikulum STKIP Surya dikelompokkan menjadi dua ba-gian besar yaitu : komponen bi-dang ilmu dan komponen pen-didikan.

Pendidikan Calon Guru Berkualitas

Perkembangan Kurikulum 2013Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 berbeda dengan siswa dari negara maju maupun berkembang lainnya yang menguasai pelajaran sampai level 4, 5 bahkan 6. Selain itu, menurut penelitian TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) pada tahun 2011 untuk kelas 8, Indonesia me-nempati ranking 38 dari 42 peserta untuk Matematika dan ranking 40 dari 42 peserta untuk Sains atau IPA

Laporan Utama4

8 gambar : edukasi.kompas.com

Page 4: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 20134

Pak Mauritsius Tuga dilahirkan di Bajawa– Flores NTT, dan sebelum bekerja di STKIP Surya, Maurits te-

lah mengabdi cukup lama di salah satu universitas di NTT dengan tugas dan tanggung jawab yang serupa. Beliau menamatkan program S1 di Undana Ku-pang pada tahun 1988 di program studi

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 20134

Edisi kali ini, tim redaksi melakukan wawancara dengan Bapak Mauritsius Tuga, Ph.D., Pembantu Ketua I Bidang Akademik STKIP Surya untuk menge-tahui lebih banyak mengenai sistem akademik STKIP Surya dan mengenai strategi – strategi yang mungkin dapat dilakukan untuk mengaplikasikan

sistem akademik tersebut untuk mencapai visi dan misi STKIP Surya.

Pendidikan Calon Guru Berkualitas

pendidikan matematika, dan memper-oleh gelar Master Sains ITB Bandung di jurusan matematika pada tahun 1993. Antara tahun 2002 sampai dengan 2007 mendapat kesempatan menempuh pendidikan S3 di The University of New-castle Australia, pada School of Com-puter Science. Bidang riset yang dite-

kuni ada dua, yaitu graph labeling dan combinatorial optimization. Keduanya masih dalam bidang kombinatorial. Be-berapa hibah riset pernah diperoleh di antaranya Hibah Bersaing Dikti selama 2 tahun, dan Hibah Post Doctoral dari pemerintah Australia selama kurang lebih setahun.

Oleh : Anne Sirait, M.Sc.

Wawancara

Mauritsius Tuga Ph.D.Pembantu Ketua I Bidang Akademik, STKIP Surya

Page 5: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

5Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

LAPORAN UTAMA

ketrampilan mengajar, menuntun ma-hasiswa untuk belajar konsep dan prinsip pendidikan serta metodologi pengajaran untuk mencapai proses pembelajaran yang efektif. Dalam perkuliahan tiap pro-gram studi, semua komponen yang dibutuhkan tersebut dirancang dengan baik sehingga mahasiswa bisa menda-pat bekal yang cukup di kemudian hari.

Red : Di STKIP Surya, terbagi menjadi berapa program studi ya, pak?

(MT) : Hingga saat ini STKIP Surya me-miliki 3 program studi, yaitu Pendidikan Matematika, Pendidikan Fisika dan Pen-didikan Teknologi Informatika dan Kom-puter. Jika prosesnya berjalan lancar, semester depan kita akan membuka ju-rusan baru yaitu Pendidikan Kimia, saat ini kita sedang dalam proses pengurus-an kelengkapan perijinannya.

Red : Berapa beban studi mahasiswa yang harus dicapai di STKIP Surya hing-ga nantinya mereka dinyatakan lulus?

(MT): Setiap mahasiswa yang ada di STKIP Surya harus memenuhi beban SKS yang cukup jika hendak dinyata-kan lulus. Untuk masing-masing prodi, beban SKS yang mesti dipenuhi sedikit berbeda. SKS yang harus dipenuhi berk-isar di 145 – 153 SKS. Saat ini STKIP hanya menerima mahasiswa utusan PEMDA. Karena itu lama masa studi mahasiswa sangat di-batasi, yaitu maksimal 10 semester (5 tahun). Kedepannya, kami juga akan menerima mahasiswa dari jalur umum, dimana setiap lulusan SMA memiliki peluang untuk melanjutkan studinya di STKIP Surya.

Red : Terdiri dari apa saja ya, pak?

(MT): Sejumlah SKS tersebut terbagi atas : Kelompok Mata Kuliah Umum (MKU), yaitu mata kuliah dari kelom-pok pengembangan kepribadian (MPK) dan kehidupan bersama serta sebagian mata kuliah keilmuan dan keterampilan yang didesain untuk diberikan kepada semua program studi. Kelompok mata kuliah yang diatur oleh Program Studi dan labora-torium/studio/bengkel pada umumnya adalah : kelompok mata kuliah Keilmuan

dan Keterampilan (MKK), mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB) dan mata kuli-ah Perilaku Berkarya (MPB). Dan Pelak-sanaan mata kuliah Micro Teaching dan Program Pengenalan Lapangan (PPL).

Red : Untuk saat ini, jumlah mahasiswa yang belajar di STKIP Surya ada berapa, dan mereka berasal dari mana saja?

(MT): Hingga saat ini, mahasiswa STKIP Surya terdiri dari 3 angkatan, yaitu ang-katan 2010, 2011 dan 2012. Berjumlah hampir mencapai 700 orang, berasal dari dari berbagai daerah di Indonesia : Papua, Kupang, Palembang, Belitung, Palangkaraya dan daerah lain dengan latar belakang budaya yang sangat be-ragam

Red : Wah, Bhinneka Tunggal Ika ya, pak. Apakah perbedaan asal, latar be-lakang budaya dan lingkungan ma-hasiswa tersebut berpengaruh dalam proses belajar ?

(MT): Kita tidak bisa mengukur kemam-puan seseorang dari asal daerahnya, de-mikian juga kita tidak dapat menjamin kemampuan akademik mereka sama. Nah, untuk mempersiapkan dan mem-berikan bekal kepada para mahasiswa agar mereka dapat memuai perkulia-han dengan standar kemampuan yang sama, mahasiswa diwajibkan mengikuti matrikulasi selama 2 semester.

Red : Apa yang diajarkan kepada para calon mahasiswa pada periode matriku-lasi tersebut ?

(MT): Pada masa matrikulasi, setiap calon mahasiswa diwajibkan mempela-jari Matematika GASING, Bahasa Indo-nesia dan Pengenalan Komputer yang bertujuan menyamakan kemampuan masing-masing mahasiswa dalam bi-dang tersebut yang akan menjadi modal dasar bagi mereka untuk dapat mengi-kuti proses perkuliahan selanjutnya

Red : Wah, berarti memang sudah siap sekali ya, pak. Semua proses adaptasi yang mungkin diperlukan sudah dian-tisipasi sebelumnya.

(MT) : Pastinya, kita mau mereka bersiap dengan perkuliahan yang akan mereka hadapi, sehingga mereka tidak kaget

5Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

Tim Redaksi (Red): Selamat Siang Pak. Apa kabar, pak? Hobi nyanyinya masih lanjut, pak?

Dr. Mauritsius Tuga (MT): Selamat siang. Kabar baik. Hobi nyanyi harus lanjut dong, hobi yang menyenangkan.

Red : Setuju pak. Boleh minta waktunya sedikit pak. Kami ingin mendapatkan gambaran tentang proses perkuliahan di STKIP Surya yang saat ini sudah ber-operasi pada tahun ketiga.

(MT) : Boleh .. boleh .. , silakan.

Red : Terima kasih, pak. Apakah bisa dijelaskan sedikit, secara umum sistem akademik di STKIP Surya seperti apa ?

(MT) : Baik. Sebagai sebuah LPTK, STKIP bertujuan membina calon guru yang handal, yang bukan saja memiliki kom-petensi dasar sebagai layaknya seorang guru, namun juga memiliki visi, integri-tas dan motivasi yang kuat untuk mem-bangun daerah-daerah yang tertinggal, sekurang-kurangnya di daerah asalnya sendiri. Sebagai seorang guru, peme-rintah telah menggariskan minimal 4 kompetensi yang mesti dimiliki, yaitu kompetensi pedagogik yang terkait dengan tugas pokoknya sebagai guru; kompetensi professional yang terkait dengan penguasaan materi pembela-jaran; kompetensi moral yang terkait dengan kepribadian yang dapat menja-di teladan, dan kompetensi sosial. yang terkait dengan pendidik sebagai bagian dari masyarakat. Profile lulusan yang demikian akan dicapai melalui serangkaian kegiat-an baik bersifat kurikuler, kokurikuler, maupun extra kurikuler. Dalam pro-sesnya, secara umum Kurikulum STKIP Surya dikelompokkan menjadi dua bagi-an besar yaitu : komponen bidang ilmu dan komponen pendidikan.

Red : Maksudnya bagaimana pak?

(MT) : Begini, komponen bidang ilmu terdiri dari bidang-bidang ilmu yang dirancang untuk mendorong berpikir kritis dan ketrampilan mahasiswa di bi-dang tersebut. Sedangkan komponen pendidikan terdiri dari bidang-bidang ilmu yang bertujuan mempersiapkan

Page 6: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 20136

LAPORAN UTAMA

dan mampu mengeluarkan kemampuan terbaik mereka selama kuliah.

Red : Kalau untuk mahasiswa lama, bagaimana proses penentuan beban studi yang harus mereka capai selama semester berlangsung?

(MT): Seperti pada universitas atau sekolah tinggi lainnya, apa yang ingin mereka capai, mereka yang menen-tukan sendiri. Maksudnya adalah, ba-nyaknya mata kuliah (beban studi ma-hasiswa) yang ingin mereka ambil pada semester tersebut ditentukan oleh ca-paian indeks prestasi mereka masing-masing pada semester sebelumnya. Banyaknya mata kuliah yang diambil tidak harus sama pada setiap semester. Pada umumnya ya sekitar 12 sampai 24 SKS per semesternya

Red : Kalau mengingat waktu kuliah dulu, memilih mata kuliah yang ingin diambil cukup membingungkan walau-pun IP kita bagus. Bagaimana dengan mahasiswa-mahasiswa di STKIP Surya sendiri, pak?

(MT) : Tenang, kita juga sudah mengan-tisipasi hal tersebut, setiap mahasiswa di STKIP Surya tidak dibiarkan jalan sendiri tanpa bimbingan. Setiap maha-siswa memiliki dosen PA (pembimbing akademik) yang bisa membantu maha-siswa mengelola proses belajarnya se-cara efektif dan efisien sesuai dengan kemampuan dan minat mahasiswa. Dosen PA juga bertugas untuk membantu siswa dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan perenca-naan, dan evaluasi serta tindak lanjut dari perencanaan yang sudah dibuat mahasiswa. Sejak semester genap 2012/ 2013 lalu, STKIP Surya telah meman-faatkan teknologi informasi dalam mel-akukan bimbingan akademik. Rekam akademik setiap mahasiswa dapat di-akses secara online sehingga kegiatan bimbingan akademik berlangsung den-gan dukungan data akurat dan system informasi yang canggih Hal lain yang cukup membang-gakan adalah penerapan post enrol-ment system yaitu sistem komputerisasi untuk penjadwalan kuliah, dimana ma-hasiswa boleh mengambil mata kuliah

apa saja sejauh diperkenankan oleh PA nya, dan jadwal kuliah disusun secara otomatis oleh sistem mengikuti mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa. Tampaknya, dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia, baru STKIP Surya yang melakukan ini.

Red : Wah, bagus sekali pak. Lalu bagai-mana dengan proses pembelajaran di STKIP Surya?

(MT): Di STKIP Surya, hingga mereka lu-lus, mahasiswa menjalani proses pem-belajaran berupa kuliah tatap muka dimana mahasiswa dan dosen dapat berinteraksi secara langsung. Untuk beberapa mata kuliah, kita juga sudah menerapkan sistem pembelajaran online (E-learning) yang memungkinkan mahasiswa melakukan akses materi kuliah, tugas-tugas kuliah dan ujian kuliah secara online. Ada juga kegiatan seminar berupa pertemuan ilmiah yang mem-bahas mengenai suatu topik khusus dibawah bimbingan dan arahan dari se-orang yang ahli di bidang tersebut. Selain itu, mahasiswa juga da-pat belajar melalui proses praktikum di laboratorium dan praktikum lapangan. Dalam proses ini mahasiswa dibimbing oleh dosen dengan tujuan untuk me-nerapkan teori yang sudah dipelajari dan untuk memperoleh ketrampilan profesional di bidang tertentu.

Pada tingkat akhir akan di-berikan tugas akhir atau skripsi dimana mahasiswa melakukan penelitian dan penyusunan laporan skripsi/tugas akhir sesuai judul yang dipilih dibawah pimpi-nan dosen. Red : Cukup beragam ya, pak. Kem-bali ke keberagaman mahasiswa STKIP Surya tadi, pak, apakah hal tersebut menimbulkan masalah dalam proses belajar mengajar di ruang kuliah ?

(MT): Dalam proses belajar menga-jar tentunya tidak akan mudah dan masalah yang timbul bukan untuk di hindari tapi dihadapi. Perbedaan ke-mampuan, kultur dan latar belakang mahasiswa sedikit banyak memberikan pengaruh. Apalagi sebagian dari mereka benar-benar berasal dari daerah ter-pencil yang jauh dari kota. Bukan hanya masalah proses belajar mengajar saja yang dihadapi, tapi masalah sosial dan lingkungan juga mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan metode pengajaran dan pengalaman para dosen pengajar yang ada, hal tersebut sedikit-sedikit dapat diatasi dan dikurangi. Para maha-siswa di STKIP Surya diberikan materi-materi kuliah dengan metode GASING yang memungkinkan mereka belajar secara GASING (GAmpang, aSyIk dan menyenaNGkan). Metode GASING telah

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 20136

Berbagai kegiatan seminar dilaksanakan sebagai sarana memperluas wawasan bagi civitas akademik STKIP Surya

Page 7: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

7Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

LAPORAN UTAMA

dikembangkan dan diuji efektifitasnya dalam kurun waktu yang cukup lama.

Red : Bisa sedikit dijelaskan tentang pembelajaran Metode GASING pak?

(MT): Metode GASING merupakan me-tode belajar matematika atau sains de-ngan cara yang lebih sederhana, dengan pendekatan logika dan hampir tanpa rumus, jadi tidak akan membuat siswa pusing atau bahkan menjadi benci ter-hadap matematika atau sains. Metode ini dapat diajarkan kepada guru-guru sehingga mereka bisa mengajar anak didik mereka nantinya. GASING adalah metode pemb-elajaran yang menekankan kepada me-tode pembelajaran yang berupa eksplo-rasi nyata (konkrit) dengan pendekatan logika dari materi-materi yang sesuai dengan kurikulum sekolah.

Red : Mengajar mahasiswa yang cukup beragam seperti ini, tentu membutuh-kan dosen – dosen yang hebat ya, pak. Dosen – dosen yang mengajar di STKIP Surya bagaimana ya, pak?

(MT): Mengajar mahasiswa yang bera-gam mungkin bukan suatu hal yang mu-dah tapi bukan berarti tidak bisa dilaku-kan. Para dosen pengajar di STKIP Surya memiliki pengalaman dan kemampuan untuk mengajar mereka dengan baik. Saat ini, STKIP Surya memiliki puluhan tenaga pengajar (dosen dan asisten dosen) yang memiliki gelar S1, S2 dan S3 yang berasal dari universitas-universitas terkemuka baik dari dalam maupun dari luar negeri seperti Ameri-ka Serikat, Jerman, Jepang, Australia

dan lain-lain, banyak diantaranya sudah berpengalaman dalam mengajar dan memiliki dedikasi tinggi untuk mendidik calon guru yang berkualitas. Selain tugas utamanya men-gajar, para pengajar juga melakukan penelitian. Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dalam bidang pen-didikan, dan penelitian dalam bidang sains dan teknologi. Kepercayaan yang diperoleh dari lembaga–lembaga nasional dan in-ternasional kepada dosen-dosen dalam melakukan penelitian menunjukkan kualitas dan kemampuan dosen-dosen STKIP Surya sangat tinggi dan tidak boleh dipandang sebelah mata. Seiring dengan perkembangan STKIP Surya sendiri, proses rekrutmen dosen-dosen yang berkualitas dan berdedikasi masih terus dilakukan un-tuk memenuhi kebutuhan staf pengajar.

Red : Dosen sudah jaminan mutu, sistem akademik sudah oke dan mahasiswa su-dah siap. Suatu kampus bisa ber”jalan” melalui akreditasi dari pemerintah, bagaimana dengan STKIP Surya pak ?

(MT): Sebelumnya saya jelaskan apa akreditasi itu sendiri. Akreditasi suatu institusi pendidikan diperlukan untuk menjamin mutu dari suatu lembaga pendidikan dan sebagai alat ukur kesi-apan suatu institusi pendidikan untuk melakukan proses pendidikan. Terdapat tiga standar wajib yang mesti dipenuhi yang meliputi standar pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, yang masing-masing harus memenuhi Standar Na-sional Pendidikan (SNP) dari BAN-PT.

Sebelum dinilai, setiap insti-tusi akan mempersiapkan diri dengan SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Inter-nal). Hingga saat ini, kampus kita se-dang dalam tahap persiapan diri sebe-lum dinilai oleh pihak luar yaitu BAN-PT (DIKTI). Dalam proses persiapan diri yang disebut sebagai SPMI (Sistem Pen-jamin Mutu Internal), Kami menargetkan pada Agus-tus 2013, semua komponen yang diper-lukan sudah siap.

Red : Sekarang sedang hangat– hangatnya mengenai penggantian kuri-kulum lama dengan kurikulum 2013. Sedikit pendapat Bapak mengenai hal tersebut ?

(MT): Kurikulum lama adalah kurikulum 2006 dan itupun baru berjalan kurang lebih 6 tahun. Belum ada evaluasi yang jelas mengenai penerapan kurikulum sebelumnya, yang harusnya menjadi dasar dari penerapan kurikulum 2013. Yang sangat disayangkan ada-lah, pemerintah terlalu “memaksakan” penerapan kurikulum ini. Padahal dari kurikulum-kurikulum yang ada sebel-umnyapun (KTSP) masih dalam proses uji coba dan belum dilaksanakan sepe-nuhnya oleh sekolah-sekolah. Kurikulum 2013 cenderung menyamaratakan kemampuan guru dan murid, padahal belum tentu semua guru maupun murid memiliki kemam-puan yang sama. Selain itu, guru seba-gai ujung tombak dari pendidikan kita, tidak dilibatkan secara langsung dalam penyusunan dan pengembagan kuri-kulum 2013 ini. Padahal, semestinya merekalah yang harus dimintai penda-pat, dan tidak hanya langsung disodor-kan hal baru begitu saja. Salah satu ciri khasnya adalah integrasi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa In-donesia untuk jenjang pendidikan dasar. Ini langkah yang sangat tidak tepat ka-rena rumpun ilmu mata pelajaran-mata pelajaran itu sangatlah jauh berbeda. Red : Baiklah kalau begitu, terima kasih banyak, pak, atas waktunya untuk ber-bagi pendapat dan memberikan saran.

(MT): Ya. Terima kasih kembali

7Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

KEUNGGULAN METODE GASING

Metode pembelajaran GASING dapat diaplikasikan dalam mata pelajaran matematika dan sains. Penggunaan Metode GASING tidak terbatas karena metode ini istimewa. Hal ini dapat dikarenakan beberapa hal: 1. Metode GASING dapat dipelajari oleh segala lapisan umur. Cocok untuk

anak – anak hingga orang dewasa. 2. Dalam praktiknya, metode ini selalu mengawali segala hal dengan sesuatu

yang nyata (bukan abstrak), sehingga sangat mudah dimengerti 3. Menghitung CEPAT (tambah, kali, kurang, tambah) tanpa alat 4. Menghitung dengan mencongak, sehingga peserta didik harus memba-

yangkan hasil-hasil yang telah dihitung, hal ini akan memacu kerja otak kanan, dengan banyaknya imajinasi, peserta didik akan lebih kreatif

Page 8: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 20138

LAPORAN UTAMA

PERKEMBANGAN KURIKULUM 2013 DI INDONESIAOleh : Mira Rosalina, S.Pd, M.T.

Hasil penelitian internasional mengenai kemampuan Indonesia, salah satunya PISA (Programme for International Student Assesment) pada ta-hun 2009 menempatkan Indonesia di peringkat 10 besar paling terakhir dari 65 negara peserta PISA dengan kriteria penilaian mencakup kemam-puan kognitif dan keahlian siswa membaca, matematika, dan sains.

Gambar : sdnbanjaragung.blogspot.net

Page 9: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

9Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sam-pai level 3, berbeda dengan siswa

dari negara maju maupun berkem-bang lainnya yang menguasai pelajaran sampai level 4, 5 bahkan 6. Selain itu, menurut penelitian TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) pada tahun 2011 untuk kelas 8, Indonesia menempati ranking 38 dari 42 peserta untuk Matematika dan pe-ringkat 40 dari 42 peserta untuk Sains atau IPA. Pada kondisi tersebut, apa yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidi-kan di Indonesia? Dalam pembelajaran pada umum nya di Indonesia, siswa dituntut lebih banyak untuk mempelajari konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Cara pemb-elajaran seperti itu menyebabkan siswa hanya mengenal banyak istilah-istilah secara hapalan tanpa makna yang akan mengurangi kreativitas siswa dalam berpikir. Selain itu, keluhan mengenai terlalu banyaknya mata pelajaran dan terlalu beratnya isi dari materi pela-jaran semakin membuat siswa jenuh dalam belajar. Oleh karena itu diperlu-kan adanya inovasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Kurikulum merupakan salah satu aspek penting dalam menunjang peningkatan pembelajaran yang terjadi di Indonesia. Saat ini, pemerintah beru-paya untuk membuat kurikulum baru yang diharapkan membuat siswa-siswa Indonesia lebih produktif, kreatif, ino-vatif, dan afektif. Kurikulum ini dinama-kan kurikulum 2013 Pelaksanaan penyusunan kuri-kulum 2013 adalah merupakan pengem-bangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, yaitu kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lu-lusan yang mencakup sikap, pengeta-huan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

Kelompok A adalah mata pela-jaran yang lebih menekankan pada aspek kognitif dan afektif, sedangkan kelompok B pada aspek afektif dan psikomotor. Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ber-dasarkan pada keterkaitan makna dari konten Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama & Budi Pekerti, PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi Dasar IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diinte-grasikan ke dalam tema-tema yang ada. Dengan pendekatan ini, struktur kuriku-lum SD/MI menjadi lebih sederhana ka-rena jumlah mata pelajaran berkurang. Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I, II, dan III di atas dite-rapkan juga dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muat-an lokal yang berkenaan dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta per-mainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Selain itu ba-hasa daerah pun dapat dimasukkan menjadi bagian dari muatan lokal. Kegiatan ekstrakukurikuler

Kurikulum ini bertujuan untuk mendorong siswa agar mampu lebih baik dalam melakukan observasi, ber-tanya, bernalar, mengkomunikasikan apa yang siswa peroleh atau siswa keta-hui setelah menerima materi pelajaran dengan objek pembelajaran yang me-nekankan pada fenomena alam, sosial, seni dan budaya. Pada kurikulum 2013 ini terjadi perubahan dalam empat standar yaitu standar diantaranya ada-lah : kompetensi lulusan, standar pro-ses, standar isi dan standar penilaian. Saat tulisan ini dibuat, belum ada kepastian mengenai bentuk resmi dari kurikulum 2013. Oleh karena itu, penulis akan mencoba memaparkan draft terakhir yang diperoleh yaitu kuri-kulum 2013 tanggal 9 Februari 2013. Struktur kurikulum mengga-mbarkan konseptualisasi konten kuri-kulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi mata pelajaran dalam semes-ter atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa Struktur Kurikulum SD/Madra-sah Ibtidaiyah sebelumnya terdiri atas 10 mata pelajaran. Pada kurikulum 2013 , SD kelas I, II, dan III dikurangi menjadi enam mata pelajaran dan de-lapan mata pelajaran untuk SD kelas IV, V, dan VI. Berikut Tabel struktur kuriku-lum SD:

LAPORAN UTAMA

yang wajib diikuti oleh siswa adalah pramuka, disamping ekstrakurikuler lain-nya seperti PMR dan UKS. Selain mela-lui penyederhanaan jumlah mata pelaja-ran, penyederhanaan dilakukan juga ter-hadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyeder-hanaan dilakukan dengan menghilang-kan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu

Page 10: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 201310

LAPORAN UTAMA

mata pelajaran dan antar mata pela-jaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan psikologis siswa. Kurikulum SD/MI mengguna-kan pendekatan pembelajaran tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif meru-pakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut di-lakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan in-tegrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema memiliki makna berbagai konsep dasar sehingga siswa tidak bela-jar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberi-kan makna yang utuh kepada siswa se perti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Be-ban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit. Adanya tambahan jam belajar dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar membuat guru memiliki kele-luasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran pe-nyampaian informasi karena siswa per-lu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik siswa sehingga siswa menjadi tahu, mampu dan mau belajar serta menerapkan apa yang su-dah dipelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu ber-tambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar yang lebih baik.

Adapun Struktur Kurikulum untuk SMP/MTS dapat dilihat pada Ta-bel berikut:

Pada struktur kurikulum SMP/MTs, terdapat penambahan jam belajar per minggu yang awalnya 32, 32, dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar di SMP/MTs tetap yaitu 40 menit. IPA dan IPS dikembangkan se-bagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Kedu-anya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap ling-kungan sosial dan alam. Disamping itu, tujuan pen-didikan IPS menekankan pada penge-tahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah NKRI. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pe-ngenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara. Struktur kurikulum pendidikan menengah terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan kalender pendidikan. Berikut ini merupakan tabel struktur kelompok mata pelajaran pada kurikulum untuk SMA/MA.

Mata pelajaran terdiri atas :• Mata pelajaran wajib yang diikuti

oleh seluruh siswa di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan

• Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh siswa sesuai dengan pilihan mereka

Pada pendidikan tingkat SMA/MA, Kelompok Mata Pelajaran Pemina-tan terdiri atas 3 (tiga) kelompok yaitu Peminatan Matematika dan Sains, Pe-minatan Sosial, dan Peminatan Bahasa. Pada halaman 11 kami sajikan Tabel struktur kelompok mata pelajaran pe-minatan di SMA/MA: Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan untuk :1. Memberikan kesempatan kepada

siswa mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan

2. Mengembangkan minatnya terha-dap suatu disiplin ilmu atau keter-ampilan tertentu.

Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat yaitu mata pelajaran yang dapat diambil oleh siswa di luar Kelompok Mata Pelajaran Peminatan yang dip-ilihnya tetapi masih dalam Kelompok Peminatan lainnya. Misalnya bagi siswa

Page 11: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

11Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

LAPORAN UTAMA

yang memilih Kelompok Peminatan Ba-hasa dapat memilih mata pelajaran dari Kelompok Peminatan Sosial dan/atau Kelompok Peminatan Matematika dan Sains. Mata Pelajaran Pendalaman dimaksudkan untuk mempelajari salah satu mata pelajaran dalam kelompok Peminatan untuk persiapan ke pergu-ruan tinggi. Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan Mata Pelajaran Pendalaman bersifat opsional, dapat dipilih kedua-nya atau salah satu Dalam struktur kurikulum SMA/MA ada penambahan jam bela-jar per minggu sebesar 4-6 jam sehing-ga untuk kelas X bertambah dari 38 jam menjadi 42 jam belajar, dan untuk kelas XI dan XII bertambah dari 38 jam men-jadi 44 jam belajar. Sedangkan lama be-lajar untuk setiap jam belajar adalah 45 menit. Uji publik kurikulum 2013 su-dah dilakukan, banyak terjadi pro dan kontra dari berbagai kalangan menge-nai pengadaan perubahan kurikulum

tersebut, dan bahkan lebih banyak yang kontra daripada yang pro. Akan teta-pi, pemerintah terus berupaya untuk menyelesaikan perubahan kurikulum tersebut. Selain adanya implementasi perubahan kurikulum, diperlukan ada-nya implementasi dalam hal lainnya, diantaranya adalah persiapan guru dan persiapan pengadaan buku-buku pem-belajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Pada diri guru, sedikitnya ada empat aspek yang harus diberi per-hatian khusus dalam rencana imple-mentasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013, yaitu kompetensi pedagogi, kom-petensi akademik (keilmuan), kompe-tensi sosial, dan kompetensi manaje-rial atau kepemimpinan. Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, di-harapkan bisa menyiapkan dan membu-ka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan tersebut. Dalam upaya persiapan guru, pemerintah akan mengadakan pelatihan kepada guru-guru yang pada tahun ini mengimple-mentasikan kurikulum 2013. Pelatihan tahap awal dilakukan pada guru kelas 1 SD, 4 SD, kelas 7, dan kelas 10. Pemerintah juga berupaya untuk menyiapkan semua buku-buku pelajaran yang menunjang implementa-si kurikulum 2013. Selain buku pelajar-

an, pemerintah bertekad untuk menyi-apkan buku induk untuk pegangan guru dan murid, yang tentu saja dua buku itu berbeda konten satu dengan lainnya. Banyak kalangan yang merasa-kan kekhawatiran dengan diberlakukan-nya kurikulum 2013 tersebut, apakah pembuatan kurikulum tersebut sudah optimal mengingat waktu untuk pem-buatannya begitu singkat? Apakah per-siapan guru yang dilakukan pemerintah sudah optimal mengingat banyak sekali guru-guru yang harus beradaptasi de-ngan perubahan tersebut, tidak cukup dengan hanya dilakukan pelatihan se-lama 3 hari atau 1 minggu? Apakah persiapan buku-buku untuk menunjang pembelajaran kurikulum 2013 sudah optimal mengingat sedikitnya waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan buku tersebut karena harus diterap-kan tahun ini juga? Apakah semuanya tidak terlalu tergesa-gesa untuk mene-rapkan kurikulum 2013 di tahun ini? Apakah kurikulum 2013 ini akan men-jadi bumerang untuk bangsa Indonesia ataukah penyelamat dari keterpurukan kualitas pendidikan? Begitulah sebagian cuplikan keraguan dari berbagai sumber mengenai diberlakukannya kurikulum 2013 tersebut.

Referensi : http ://www.kemdikbud.comhttp://www.bincangedukasi.com

gambar : metrotvnews.com

Page 12: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 201312

Fasilitas tersebut juga diperlukan dalam bidang lain seperti: simu-lasi fisika terkait dengan dinamika

fluida, perancangan material baru, pen-golahan data pada fisika partikel, pem-buatan obat baru dan masih banyak aplikasi yang lain. Tidak hanya di labo-ratorium penelitian, komputasi intensif pada data besar secara real-time juga sangat diperlukan dalam dunia finance dan perbankan, misalnya saat para ana-list keuangan meramalkan harga saham, sukuk dan produk-produk finansial yang lain. Untuk memenuhi tuntutan komputasi tersebut, para ilmuwan dan insinyur merancang satu sistem kom-puter, yang kemudian dikenal sebagai Superkomputer atau High Performance Computing (HPC) System. Jika dalam ke-hidupan sehari-hari kita terbiasa meng-gunakan personal komputer dengan 4 atau 8 core komputasi maka sebuah superkomputer bisa memiliki ribuan bahkan puluhan ribu core. Teknik yang paling sering digunakan untuk meran-

cang sistem tersebut adalah dengan menggabungkan komputer-komputer melalui satu jaringan berkecepatan sangat tinggi dan kemudian merancang sistem harmonisasi yang memungkin-kan mereka bekerjasama dengan cara melakukan komputasi tidak lagi secara serial (seperti pada cara konvensional) tapi parallel. Hasil yang diharapkan dari sistem ini adalah berkurangnya waktu komputasi secara sangat signifikan. Mengingat pentingnya su-perkomputer untuk berbagai hal yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat, saat ini telah banyak sis-tem super komputer yang dikembang-kan. Pada bulan Juni dan November setiap tahun, The Top 500 melakukan pemeringkatan terhadap superkompu-ter yang ada di dunia dengan menyaji-kan daftar 500 superkomputer dengan kinerja yang paling tinggi. Daftar terse-but bisa diakses melalui http://www.top500.org/. Beberapa gambaran mengenai sebaran geografis, segment aplikasi dan sistem operasi yang digu-

nakan oleh superkomputer-superkom-puter bisa dilihat pada gambar illustrasi 1-3. Dari illustrasi ke-1 terlihat bahwa lebih dari separuh superkomput-er tercepat berada di Amerika Serikat. Sedangkan di benua asia sendiri ada 123 superkomputer tercepat tersebar di China, Jepang, Taiwan dan Korea Sela-tan. Belum ada satupun superkomputer

Beberapa bencana dan kejadian alam seperti badai, gempa atau cuaca buruk sebenarnya bisa diramal-kan dengan tingkat ketelitian yang cukup tinggi. Selain memerlukan permodelan matematis yang kompleks, peramalan ini juga memerlukan fasilitas komputasi dan kapasitas memori yang sangat besar.

SUPERKOMPUTER

Ilustrasi 1. Sebaran Superkomputer menurut benua.

Illustration 2: Segment pengguna 500 top supercomputer..

Illustration 3: System Operasi yang digunakan pada 500 top supercomputer..

Oleh : Agung Alfiansyah, Ph.D.

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 201312

Page 13: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

13Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

cepat dari Asia Tenggara yang masuk ke 500 klasement tertinggi. Aplikasi industri masih men-dominasi pengembangan top su-perkomputer, disusul oleh aplikasi aka-demis dan penelitian, seperti terlihat pada illustrasi ke-2. Hal yang cukup menarik terlihat dari illustrasi ke-3, di-mana hampir semua superkomputer itu dikembangkan dengan menggunakan system operasi Linux. Puncak klasemen TheTop500 superkomputer saat ini diduduki oleh superkomputer TITAN yang dikembang-kan oleh Cray Inc dan berada di Oak Ridge National Laboratory (ORNL). Su-perkomputer ini mempunyai 560.640 core komputasi, 18.6888 accelerator berbasis GPU dan 710 TByte Memory. Dari sisi kinerja, system ini bisa menca-pai 17.59 PetaFLOPS “hanya” dengan konsumsi energi 8,2 Mega watt. Per-formance tinggi dengan konsumsi daya lebih rendah ini bisa dicapai dengan adanya integrasi GPU (Graphic Proces-sor Unit) NVIDIA di dalam sistem su-perkomputer tersebut. Beberapa riset unggulan yang dikembangkan dengan menggunakan superkomputer TITAN antara lain : sim-ulasi interaksi antara atom dan elektron dalam meteri-materi magnetis, bidang fisika nuklir untuk melakukan effesiensi materi dan menekan sampah dari reak-tor nuklir, molekular dinamik, global atmospheric model dan masih banyak lagi. Seperti telah disinggung sebe-lumnya, salah satu kunci kinerja tinggi dari TITAN adalah integrasi GPU ke dalam sistem komputer. GPU pada awalnya hanyalah merupakan salah satu device yang banyak digunakan dalam bidang grafika komputer dan game console

untuk mempercepat proses rendering dan visualisasi objek 3-dimensi. Seiring dengan perkembangan perangkat keras, GPU tidak saja bisa dimanfaatkan dalam visualisasi, tetapi juga bisa sebagai ac-celerator komputasi pada platform HPC. Keuntungan dari penggunaan HPC ini adalah harganya yang relatif murah, konsumsi daya yang sangat rendah dan kemampuan yang sangat tinggi. Hanya dengan card grafis berharga kira-kira 6,5 Juta rupiah ! kita sudah bisa mem-peroleh sebuah sistem komputasi yang cukup tinggi dan personal. Berkaca dari kecanggihan dan pencapaian yang sudah diraih oleh negara-negara maju, akankah kita bisa mengejar ketertinggalan kita dalam bidang teknologi informasi, terutama HPC? Ataukah kita cukup berpuas diri hanya sebagai penonton dan penikmat teknologi yang mereka kembangkan sambil menghibur diri bahwa apapun usaha kita tidak akan bisa mengejar ca-paian mereka? Dari sisi dukungan perang-kat keras, GPU merupakan salah satu pilihan dari platform yang bisa diper-timbangkan. Kemajuan teknologi re-kayasa perangkat lunak telah banyak memudahkan para programmer untuk mengembangkan aplikasi pemrogra-man parallel dengan menggunakan platform CUDA (Computer Unified De-vice Architecture). Dukungan lebih baik nampaknya sangat diharapkan dari kalangan akademisi dan pegiat pendidi-kan Teknologi Informasi. Dalam penga-matan penulis, saat ini belum banyak program studi ilmu komputer / teknik informatika yang menawarkan penga-jaran matakuliah berbasis HPC (Sistem Paralel dan Sistem Terdistribusi) untuk para mahasiswanya. Selain karena ma-

takuliah ini “sulit”, penyediaan fasilitas HPC memang memerlukan dana yang tidak sedikit. Mempertimbangkan hal terse-but, pengembangan satu sistem HPC atau superkomputer mempertimbang-kan harus mempertimbangkan betul kebutuhan nyata dari institusi. Pen-gadaanya bukan hanya sebagai satu project mercusuar, tetapi diharapkan benar-benar bisa mendatangkan man-faat bagi institusi tersebut. Pendidikan dan diseminasi juga diperlukan, sehing-ga teknologi pada sistem tersebut tidak hanya dikuasai oleh satu orang dan se-mua tergantung hanya kepada orang tersebut. Bagaimana dengan STKIP Surya? saat ini sedang dirintis pengem-bangan sistem HPC di kampus STKIP Surya. Sistem tersebut diharapkan akan mampu mendukung penelitian dalam bidang teknologi informasi dan kom-puter, fisika, biologi dan bidang-bidang lain yang memerlukan. Berkat bantuan dari Rainer (salah satu vendor server di Indonesia) telah berhasil dibuat satu sistem yang saat ini mempunyai 50 core dan memori 50 GigaByte. Beberapa ap-likasi yang bersifat opensource juga su-dah diinstall di platform HPC yang ada untuk keperluan penelitian. Semoga di kemudian hari sistem ini bisa lebih berkembang dan bermanfaat bagi civi-tas akademika STKIP Surya.

Card Graphic NVIDIA Card Graphic ATI

Ketua Jurusan Pendidikan TIK STKIP Surya, me-raih gelar doktor dari Universite de la Mediter-rane, Marseille, Perancis dalam bidang Matema-

tika dan Informatika. Minat utama penelitiannya adalah Medical Image Processing yang meliputi Computer Assisted Diagnostic and Surgery, aplikasi PDE pada pengolahan citra, dan termasuk juta Computer Graphics, Scientific Visualisation dan Instrumentasi Biomedis. Parallel dengan riset utamanya, pada saat ini ia sedang mengembangkan High Performance Computing di STKIP Surya.

Agung Alfiansyah Ph.D.

13Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

Page 14: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 201314

SAINS

Bersama dengan mahasiswa doktoral lainnya Agus Ananda Ph.D., beliau melihat kesempatan bagi anak In-

donesia untuk berkompetisi di IPhO ke-24 tahun 1993 yang diselenggarakan di kam-pus tempat mereka studi. Langkah inilah yang dianggap sebagai cikal bakal terben-tuknya Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI). Pada debut pertamanya, Indone-sia berhasil meraih prestasi memuaskan dengan menyabet 1 medali perunggu dan 1 Honorable Mention. Selanjutnya presta-si Indonesia di ajang IPhO terus menu-njukkan peningkatan. Medali Perak pertama diraih Indonesia dalam IPhO ke-26 di Canberra, Australia pada tahun 1995. Tahun 1999, tim Indonesia berhasil meraih medali emas untuk pertama kalinya dalam IPhO ke-30 di Padua, Italia. Indonesia secara konsisten meraih medali emas semenjak IPhO 2002, bahkan berhasil mencapai Ab-solute Winner dalam IPhO 2006 di Singa-pura. Atas prakarsa dari Prof. Yohanes juga, negara-negara di kawasan Asia dan sekitarnya memulai Asian Physics Olym-piad (APhO) pada tahun 2000 di Indone-sia. APhO terus berjalan setiap tahun dan sampai saat ini sudah ada sekitar 30 ne-gara yang pernah mengikuti APhO. Tahun ini, Indonesia kembali akan menjadi tuan rumah untuk ketiga kalinya.

Pak Yohanes juga berperan pen-ting dalam pengiriman tim Indonesia ke International Olympiad in Informatics (IOI) tahun 1995 di Eindhoven, Belanda. Satu-satunya siswa Indonesia (mantan peserta seleksi TOFI) dan langsung meraih medali perak. Semenjak tahun 2008, Prof. Yohanes Surya, Ph.D. sudah tidak turun tangan secara langsung dalam pembinaan olimpiade lagi. Pembinaan olimpiade fisi-ka diteruskan oleh Hendra Kwee, Ph.D., dan pada tahun 2011 dibentuklah Pusat Pembinaan Olimpiade Sains dan Matema-tika (PPOSM) STKIP Surya sebagai wadah formal untuk kordinasi kegiatan-kegiatan olimpiade. PPOSM memiliki dua divisi yai-tu divisi olimpiade fisika dan divisi olim-piade matematika.

Aktivitas Divisi Matematika Pelajaran Matematika yang dia-jarkan di sekolah sering kali hanya me-

nekankan pada kecakapan berhitung dan menghafal rumus semata. Hal ini sering kali menimbulkan rasa frustasi para siswa yang memiliki kemampuan dan ketertarik-an akan Matematika tidak terlalu tinggi. Divisi Matematika PPOSM beru-paya untuk mewadahi para siswa yang memiliki bakat dan motivasi yang kuat untuk mendalami matematika pada ting-katan sekolah dasar dan menengah. Mela-lui materi-materi tingkat olimpiade, para siswa dilatih untuh siap menghadapi tan-tangan yang kelak mereka hadapi di masa depan. Bagi siswa-siswi yang benar memiliki kemampuan istimewa, akan berkesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai kompetisi dan konferensi di luar negeri. Prestasi medali bukanlah tujuan utama namun dengan aktivitas ini diharapan para siswa dapat belajar un-tuk mandiri, mengenal budaya berbagai bangsa, berinteraksi dengan siswa-siswi

Pusat Olimpiade di STKIP Surya

Anggota Divisi Olimpiade MatematikaKordonator : Surya Wijaya, M.Sc. dengan tim sebagai berikut1. Surya Wijaya, M.Sc., Kodinator Olimpiade Matematika SD & ASMOPS2. Dra. Erni Nirmala, Kordinator Olimpade Matematika SMP3. Debby Sanjaya, M.Si., Kordinator Olimpiade Matematika SMA4. Inne, S.Si., Staf ahli program Olimpiade Matematika SD5. Vivi Andria, S.Komp., S.Si., Staf ahli program Olimpiade Matematika SD6. Ajat Adriansyah, S.Si., Staf ahli program Olimpiade Matematika SMA7. Andrew Jonathan, B.Sc., Staf ahli program Olimpiade Matematika SMA

Group Surya memiliki reputasi panjang dalam bidang olimpiade sains dan matema-tika di Indonesia. Keikutsertaan Indonesia pertama kalinya di International Physics Olympiad (IPhO) merupakan prakarsa dari Prof. Yohanes Surya, Ph.D. yang waktu itu masih mahasiswa doktoral di College of William and Mary, Amerika Serikat.

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 201314

Page 15: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

15Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

SAINS

luar negeri, bahkan membangun jaringan persahabatan yang akan berguna kelak. Berikut prestasi siswa-siswi yang dibina dan kirim ke berbagai kompetisi di luar negeri1. International Zhautikov Olympiad

(lihat keterangan di bagian fisika)2. China-Western-Mathematical-olym-

piad, dengan hasil 1 emas, 1 perak, dan 2 perunggu

3. Balkan Mathematical Olympiad 2011 dan 2012, dengan hasil 1 perak dan 3 perunggu

4. Junior Balkan Mathematics Olym-piad, dengan hasil 2 perak dan 1 pe-runggu

5. European Girl Mathematics Olym-piad 2012, dengan hasil 1 perak

6. China Southeast Mathematical Ol-ympiad, dengan hasil 1 emas

7. Raffles Invitational Mathematics Ol-ympiad 2012, dengan hasil 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu

Prof. Yohanes Surya juga mem-bentuk sebuah lomba Matematika dan Sains khusus untuk siswa SD, yaitu Asian Science and Mathematics Olympiad for Primary School (ASMOPS) yang telah dise-lenggarakan sejak 2011.

Aktivitas Divisi FisikaKeikutsertaan group Surya dalam membi-na siswa ke IPhO hanya berlangsung sam-pai tahun 2010, pelaksanaan pembinaan siswa diambil alih oleh Departemen Pen-

didikan Nasional. Saat ini kami berkonsen-trasi membina siswa-siswi dalam mengha-dapi beberapa kegiatan berikut :

1. Asian Physics Olympiad (APhO) APhO merupakan kompetisi fisika tingkat Asia untuk pelajar SMA yang terdiri dari dua bagian yaitu tes teori dan tes eksperimen. Sejauh ini, Indonesia su-dah meraih 23 medali emas, 15 medali perak, 27 medali perunggu dan 35 HM dari total 13 kali berpartisipasi. PPOSM STKIP Surya setiap ta-hunnya menyelenggarakan seleksi untuk memilih TOFI yang akan bertanding di APhO. Seleksi terdiri dari 2 tahap. Seleksi tahap 1 diselenggarakan sekitar bulan september untuk memilih sekitar 15 siswa yang akan mengikuti pembinaan tahap 1 selama 1 bulan dan kemudian dipilih 8 siswa yang akan mengikuti pembinaan ta-hap 2, sekaligus akan berlaga di APhO.

2. World Physics Olympiad (WoPhO) Merupakan pertandingan/olim-piade fisika tingkat dunia untuk pelajar setingkat SMA dari seluruh dunia untuk mencari juara olimpade sesungguhnya. Peserta babak final adalah peraih me-dali emas dan perak dari AphO, IPhO dan peserta yang lolos babak seleksi serta undangan lainnya. Internasional Board WoPhO terdiri dari leader/mantan leader tim olimpiade fisika (APhO/IPhO) dari ne-gara : Belanda, China, Estonia, Hungaria, Kanada, Polandia, Vietnam dan Indonesia. Informasi tentang WoPhO dapat dilihat di www.wopho.org atau melalui email : [email protected].

3. International Young Physicists’ Tourna-ment International Young Physicists’ Tournament (IYPT) adalah lomba fisika berkelompok tingkat SMA secara kelom-pok (5 orang), diselenggarakan sejak ta-hun 1988 di Uni Soviet. Setiap kelompok diberi waktu kurang lebih satu tahun un-

tuk melakukan riset pada 17 soal terbuka (open questions) yang diberikan di situs IYPT, www.iypt.org. Di kompetisi tersebut, setiap tim secara bergiliran menjadi re-porter, opponent, dan reviewer. PPOSM pertama kali mengirim-kan siswa ke IYPT pada tahun 2012, ketika IYPT ke-25 diselenggarakan di Bad Saul-gau, Jerman yang diikuti oleh 28 negara di dunia. Saat ini PPOSM sedang melakukan pembinaan siswa untuk mengikut IYPT ke-26 yang akan diselenggarakan di Taiwan.

4. International Zhautykov Olympiad International Zhautykov Olym-piad (IZhO) adalah kompetisi sains ta-hunan di bidang fisika, matematika dan informatika yang diselenggarakan di kota Almaty, Kazakhstan. Kompetisi ini meru-pakan kompetisi berbasis sekolah, yang terselenggara atas inisiatif “RSPhMSBS named after Zhautykov”. Tim Indonesia mulai mengikuti tahun 2006, dan sejauh ini telah berhasil memperoleh 38 medali (8 emas, 14 perak dan 16 perunggu)

5. University Physics Competition The University Physics Compe-tition (uphysicsc.com) adalah kompetisi tingkat internasional untuk mahasiswa sarjana (S1) secara kelompok. Satu tim terdiri dari tiga mahasiswa yang dalam 48 jam akan menyelesaikan persoalan fisika yang berkaitan dengan riset atau persoalan di dunia nyata, dan menulis hasil analisa mereka dalam bentuk paper. STKIP Surya mengikuti kompetisi ini sejak tahun 2011, dan mendapatkan hasil yang cukup memuaskan (medali perak tahun 2011, dan accomplished competitor tahun 2012).

6. First Step to Nobel Prize in Physics Kompetisi First Step to Nobel Prize in Physics dimulai sejak tahun 1992, merupakan kompetisi untuk siswa SMA dan berumur tidak lebih dari 20 tahun. Dalam kompetisi ini, siswa diminta untuk mengerjakan suatu riset fisika dan menu-liskannya dalam bentuk makalah ilmiah berbahasa Inggris. Tidak ada batasan untuk topik riset yang dipilih, sejauh ber-hubungan langsung dengan fisika.

Tim Penulis : Hendra Kwee, Ph.D., Alexander Silalahi, Ph.D., Herry Kwee, Ph.D., Jong Anly Tan, Ph.D., Zainul Abidin, Ph.D., Franky Lumbantobing, M.Sc., dan Surya Wijaya, M.Sc.

Anggota Divisi FisikaKordinator : Hendra Kwee, Ph.D. dengan anggota tim sebagai berikut :1. Alexander Silalahi, Ph.D. Koordinator IYPT2. Hendra Kwee, Ph.D. Koordinator APhO3. Herry Kwee, Ph.D. Koordinator WoPhO dan President of WoPhO4. Jong Anly Tan, Ph.D. Koordinator University Physics Competition5. Zainul Abidin, Ph.D. Koordinator First Step to the Nobel Prize)6. Franky Lumbantobing, M.Sc. Koordinator IZhO7. Panji Achmari, S.Si. Staf Ahli8. Yendi, S.Si. Koordinator produksi alat eksperimen

15Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

Page 16: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 201316

R

KEMAHASISWAAN

Berbagai kegiatan positif tersebut pada akhirnya sangat membantu para mahasiswa itu sendiri untuk

dapat berprestasi baik di bidang aka-demik maupun non akademik, beri-kut ini beberapa kegiatan dan prestasi yang telah dicapai oleh para mahasiswa STKIP Surya beberapa waktu ini.

Penyuluhan Anti Narkoba Kegiatan Penyuluhan tentang penyalahgunaan narkotika dan zat terla-rang dilaksanakan atas kerjasama STKIP Surya dan Badan Narkotika Nasional tanggal 25 September 2012 bertempat di Gedung Sure Center. Kegiatan ini ber-tujuan untuk mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan narkotika dan zat ter-

larang lainnya di kalangan mahasiswa STKIP Surya. Sekitar 150 peserta yang terdi-ri dari mahasiswa, dosen dan staf cukup antusias mengikuti kegiatan ini.

Forum Indonesia Muda Pada tanggal 28-29 Oktober 2012 lalu sejumlah mahasiswa STKIP Surya mengikuti kegiatan Forum Indo-nesia Muda ke 13 dalam rangka mem-peringati hari sumpah pemuda. Acara dilaksanakan di Taman Wiladatika, Ci-bubur dengan diikuti oleh perwakilan mahasiswa terbaik dari tiap perguruan tinggi di Indonesia, tercatat sebanyak 2.053 mahasiswa mendaftar untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Jhon Hendry Tafui, mahasiswa jurusan Matematika angkatan 2011 berhasil mendapatkan predikat sebagai peserta terbaik, sedangkan Yully Bertha Aga Gombo mahasiswa jurusan pendi-dikan matematika tangkatan 2010 dino-batkan sebagai peserta favorit.

Leadership Camp HMP Matematika Ketua dan Wakil Ketua HMP Matematika periode 2012/2013 yang baru saja terpilih bersama pengurus HMP lainnya mengadakan kegiatan “Leadership Camp HMP Matematika STKIP Surya” yang dilaksanakan pada tangal 8 – 9 Januari 2013, di Gedung Sure dan sekitarnya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk melatih kepemimpinan, peng-etahuan staf, loyalitas, dan Kerjasama mahasiswa HMP Matematika itu sendi-ri, sebagai bekal untuk melaksanakan kepungurusan satu tahun ke depan. Di-hadiri Puket III/Bidang Kemahasiswaan yang membuka acara tersebut sekaligus memberikan materi tentang “Menjadi Pengurus Organisasi yang Multi Talent”.

Kegiatan dan Prestasi MahasiswaOleh : Rifky Muhida, Ph.D. dan Tju Suminar Ayu, S.Pd.

Selain kesibukan perkuliahan dan kegiatan akademik lain, mahasiswa STKIP Surya juga se-lalu disibukkan dengan kegiatan-kegiatan non akademik yang bertujuan memperkaya pen-galaman dan keahlian bagi para mahasiswa.

Page 17: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

17Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

R

KEMAHASISWAAN

KKTI GMM 2012 Tiga kelompok mahasiswa STKIP Surya berhasil meraih prestasi yang membanggakan dengan membo-rong semua kejuaraan dalam Kompetisi Karya Tulis Ilmiah Gema Mahasiswa Matematika tahun 2012 (KKTI GMM 2012) yang diselenggarakan oleh Uni-versitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung. Mereka adalah para maha-siswa dari jurusan Pendidikan Matema-tika angkatan 2010 dan 2011. Dalam presentasi pada babak final, mereka berhasil meyakinkan para juri untuk mendapatkan nilai yang ter-baik, bahkan mengalahkan para finalis lain yang berasal dari universitas ter-nama. Para mahasiswa tersebut telah mempersiapkan diri untuk lomba karya tulis ilmiah tersebut sejak bulan agus-tus lalu dibawah bimbingan para dosen STKIP Surya, antara lain: Nenden Octa-varulia Shanty, M.Sc., Abdul Azis Abdil-lah, M.Si., Wiwik Wijayanti, M.Sc., Rully Charitas I. P., M.Pd Tantangan terberat yang di-hadapi oleh para mahasiswa adalah cara menuangkan ide ke dalam bentuk tulsian yang menarik dan pengalaman melakukan presentasi di depan para juri yang masih sangat minim, apalagi

dalam sebuah arena kompetisi seperti ini.

Talk Show, Dialog Lintas Budaya, Bazar dan Pentas Seni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Surya mengadakan acara “Talk Show, Dialog Lintas Budaya, Bazar dan Pentas Seni” yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Desember 2012 bertempat di Gedung Sure Center. Selain diisi dengan dialog lintas budaya bersama perwakilan mahasiswa dari masing-masing daerah yang ada di STKIP Surya, acara juga dimeriahkan dengan pementasan kesenian dae-rah dari perwakilan mahasiswa berupa musik, tarian dan juga diisi penampilan dari UKM STKIP Surya seperti UKM Hip-hop dan paduan suara.

Latihan Dasar Kepemimpinan Maha-siswa Angkatan III Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) angkatan III dilak-sanakan pada tanggal 25 – 27 Februari 2013 diikuti 41 orang mahasiswa. Bentuk kegiatan LDKM kali ini meliputi penyampaian teori dan kegi-atan praktek. Seluruh peserta dibagi dalam 4 kelompok, selain menerima

materi-materi tentang kepemimpinan dan kegiatan kemahasiswaan dari para dosen dan tutor STKIP Surya, kepada para mahasiswa juga diberikan kegiat-an-kegiatan studi kasus seperti perenca-naan suatu kegiatan/acara, persiapan-nya mulai konsep acara, pembuatan surat dan proposal, komunikasi dengan birokrasi dan pihak terkait lainnya, pre-sentasi proposal sponsor hingga pelak-sanaan evaluasi. Dengan kegiatan studi kasus ini diharapkan dapat memberikan gambaran aplikasi nyata dalam men-jalankan organisasi kemahasiswaan. Kenny Saptia Anugrah mahasiswa juru-san Fisika angkatan 2012 berhasil men-catat prestasi memuaskan dan terpilih sebagai peserta terbaik.

Pembekalan Mahasiswa dan Pentas Seni Pembekalan kemahasiswaan STKIP surya, dilaksanakan selama dua hari yaitu pada hari Senin, 4 Maret 2013 yang diperuntukan angkatan 2010 dan 2011 sedangkan hari Selasa, 5 Maret 2013 diperuntukan untuk angkatan 2012. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa STKIP Surya bersemangat dalam belajar, berkarya, berprestasi, dan taat terha-dap peraturan di kampus, asrama, mau-pun di lingkungan sekitar. Acara ini juga diisi materi pembekalan dari Kapolsek Kelapa Dua bapak Kompol Muh. Iqbal. Selain acara pembekalan per-kuliahan bagi mahasiswa, kegiatan ini juga diisi dengan pementasan kreatifi-tas seni, salah satunya adalah pemen-tasan drama oleh “Teater Atom” yang merupakan salah satu kegiatan kema-hasiswaan dengan membawakan cerita karya mereka sendiri berjudul “Cang-kul“ yang bercerita tentang perjalanan seorang anak petani yang menjadi som-bong setelah mendapatkan kesempatan belajar di kota besar.

Prestasi Nama Judul MakalahJuara I • Ingri Lalan (2010

asal Kupang)• Limson Putislutut

(2010, Kupang)

makalah Kegunaan Konsep Nilai Tempat pada Perkalian Bilangan Dua Angka den-gan Dua Angka dengan Metode GASING (GAmpang, aSyIk, dan menyenaNGkan)

Juara II • Yanti Nenobahan (2010, Kupang)

• Denti V. E. Nuban (2010, Kupang)

Peran “Gunung dan Lembah” Sebagai Alat dalam Mempelajari Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Metode GASING (GAmpang, aSyIk, dan menyenaNGkan)

Juara III • Jhon Hendry T. (2011, Kupang)

• Handis Setioko (2011, Belitung)

Juara III, Penerapan Metode GASING (GAmpang, aSyIk, dan menyenaNGkan) dalam Pengajaran Konsep Pembagian untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar

Prestasi Mahasiswa STKIP Surya dalam KKTI 2012

Page 18: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 201318

SUARA MAHASISWA

Merauke terletak ujung timur Nusantara. Masyarakat kota Merauke terbagi atas dua suku

besar yaitu, suku Malind pantai dan Malind deg (hutan). Dimana suku ma-lind pantai memiliki mata pencarian sebagai nelayan, sedangkan Malind deg memiliki mata pencarian sebagai pem-buru binatang liar. Konon menurut para leluhur kami, kota Merauke sebenarnya hanya memiliki satu suku saja yaitu suku Malind, karena kami memiliki garis keturunan dari satu nenek moyang. Da-hulu kala pernah terjadi peperangan sesama suku Malind, sehingga suku Malind terpecah menjadi dua. Namun

begitu kedua kubu tersebut tetap men-jaga dan mewarisi kebudayaan, adat-istiadat, dan tradisi yang sama. Salah satunya adalah acara adat Kyahnid byag (pesta kumpul anak panah) yaitu pesta tradisi dari para le-luhur yang telah dilaksanakan secara turun-temurun sampai sekarang. Kyah-nid byag biasanya dilakukan pada saat panen hasil bumi yang mereka tanam seperti; pisang, ubi, kelapa, petatas, sagu, wati (minuman adat yang mema-bokan), dan lain-lain, para orang tua mama mulai mengundang semua sau-dara laki-lakinya untuk membuat pesta kyahnid byag untuk anak laki-lakinya.

Dalam pesta ini yang berhak memberikan anak panah hanyalah kalangan paman dari garis keturunan ibu. Sesaat sebelum pesta dimulai bi-asanya para paman melakukan rapat adat dan ritual adat, setelah itu mereka menghias diri dan memakai pakaian adat. Kemudian para om-om berkumpul membentuk satu barisan panjang yang dimulai dari om paling tua sampai om paling muda berdasarkan silsilah kelu-arga orang tua mama, saat itulah pesta kyahnid byag dimulai. Om-om akan menberikan perlengkapan berburu berupa anak panah, tombak, dan busur yang mereka buat khusus untuk kepo-nakan mereka dan satu-persatu om-om mulai maju memberikan apa yang mereka bawa kepada keponakan laki-laki mereka yang sedang berlutut. Setelah keponakan mereka menerima apa yang diberikan oleh para paman, mereka akan dikumpulkan dalam satu ruangan dan diberi nasihat. Tujuan dari pesta kyahnid byag ini ada-lah para om-om mengharapkan hasil anak panah yang terkumpul bisa dipa-kai untuk berburu dan latihan berburu sedangkan makna dari pesta ini adalah supaya keponakan mereka bisa saling mengenal dan mengetahui silsilah ke-luarga, agar tidak terjadi perkawinan antar saudara dan harus hidup rukun sesuai aturan dan norma yang berlaku di tengah-tengah suku Malind.

Dul Muluk, Perahu Bidar, dan Gayung BersambutOleh: Galuh Titi Fatimah dan Nurdini El Munawarah

Kyahnid ByagOleh: Delson Albert Gebze

Selain terkenal dengan makanan khasnya, Palembang juga dikenal memiliki banyak ragam budaya yang

unik. Mulai dari kain tradisional (song-ket dan jumputan), berbagai macam tari tradisional seperti Tari Gending Sriwi-jaya yang biasa dipentaskan sebagai tari selamat datang dan Tari Tanggai yang merupakan tarian yang biasa ditampil-kan dalam upacara pernikahan adat Palembang. Upacara pernikahan khas Palembang juga terkenal dengan ke-megahan, keanggunan, dan keindahan

yang berkembang dibawah pengaruh kental dari dinasti kerajaan Sriwijaya. Selain itu, Palembang juga terkenal dengan kesenian Dul Muluk, Perahu Bidar, dan berbalas pantun “Ga-yung Bersambut”. Kesenian Dul Mu-luk merupakan sebuah pementasan semacam drama yang menampilkan lakon-lakon gambaran kehidupan se-hari-hari. Kesenian Dul Muluk ini sering ditampilkan pada acara-acara seperti seminar, jumpa penulis dan acara-acara santai lainnya. Selain itu kesenian ini

juga menampilkan syair-syair dan juga ada unsur humornya. Perahu Bidar merupakan pertunjukan perahu unik yang dihias dengan sangat cantik, pertunjukan ini biasanya diadakan di Sungai Musi di dekat Jembatan Ampera. Selain dihias biasanya juga diadakan lomba perahu bidar, yang diadakan pada hari ulang ta-hun Kemerdekaan RI. Berbalas Pantun “Gayung Bersambut,” merupakan sebuah kebu-dayaan yang ada sejak dulu. Gayung Bersambut merupakan suatu kegiatan dimana dibagi 2 kelompok yang satu pemuda yang satu pemudi kemudian mereka berbalas pantun. Palembang juga memiliki banyak lagu daerah di-antaranya adalah lagu Melati Karangan, Dirut, Dek Sangke, Kebile – bile, Cup Mak Ilang, dan lain-lain. Palembang juga memiliki Ru-mah Limas yang merupakan rumah adat. Seperti namanya atap rumah adat ini berbentuk limas. Selain itu rumah adat yang khas di Palembang adalah Ru-mah Terapung. Rumah Terapung meru-pakan rumah yang dibuat terapung, ka-rena berdiri diatas sungai musi.

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 201318

Gambar : image.detik.com

Gambar : internet

Page 19: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

19Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

Tas rajutan khas Papua, Noken, ditetapkan sebagai Warisan Bu-daya Takbenda (Intangible Cultur-

al Heritage). Penetapan itu dilakukan dalam Sidang Komite Antar-Pemerintah ke-7 untuk Perlindungan Warisan Bu-daya Takbenda di Markas UNESCO di Paris, Prancis pada 4 Desember 2012. UNESCO adalah salah satu badan dalam Perserikatan Bangsa Bangsa yang mem-bidangi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Wakil Menteri Bidang Kebu-dayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Wiendu Nuryan-ti menyambut gembira inskripsi itu. “Pengakuan UNESCO ini akan men-dorong upaya melindungi dan mengem-bangkan warisan budaya Noken, yang dimiliki oleh lebih dari 250 suku bangsa di Provinsi Papua dan Papua Barat,” kata Wiendu. Usulan noken sebagai warisan dunia sudah dilakukan sejak empat tahun terakhir dengan beberapa kali revisi dan pada 4 Desember 2012 ber-hasil diperjuangkan di hadapan 26 ang-gota komite warisan dunia yang dihadiri wakil dari 189 negara. Noken adalah tas anyaman tradisional yang biasa dibawa oleh

wanita Papua. Noken biasa disampirkan di kepala dan digunakan untuk mem-bawa macam-macam benda. Tas ini biasanya dibawa di kepala untuk mem-bawa barang kebutuhan sehari-hari, seperti hasil-hasil pertanian (sayuran, umbi-umbian, dan barang dagangan) ke pasar, sedangkan yang kecil biasa dipa-kai untuk membawa kebutuhan pribadi. Tak hanya itu, Noken juga dipakai dalam upacara dan sebagai kenang-kenangan untuk tamu. Noken juga dapat dipakai un-tuk menggendong anak karena sirkulasi udaranya aman, Noken dibuat meng-gunakan daun-daun pandan dan daun-daun lainnya. Selain itu, Noken juga dipercaya dapat memperkuat otot-otot anak ketika berada di dalam gendongan Noken. Selain sebagai alat pembawa barang, Noken Papua memiliki sejum-lah simbol dan makna. Diantaranya, sebagai simbol kejujuran, simbol per-satuan dan kedamaian serta bermakna kesuburan bagi kaum wanita. Proses pembuatan Noken, waktu membutuhkan waktu yang cukup bervariasi. Untuk yang berukuran kecil, jika fokus dikerjakan dapat diselesaikan dalam waktu 1 hingga 2 hari, namun jika

diselingi dengan pekerjaan lain, mung-kin dapat selesai dalam waktu 2 hingga 3 minggu. Sedangkan untuk Noken yang berukuran besar, bisa mencapai waktu pengerjaan hingga 1 tahun. Noken ini biasa disebut dengan Noken Emas. Di-sain modern dari Tas Noken dengan keindahan berbagai macam warna da-pat didapatkan di pasar tradisional di Papua. (dari berbagai sumber)

Noken, Warisan Budaya DuniaOleh : Anne Sirati, M.Sc.

19Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

Tentukanlah nilai angka-angka yang diwakili oleh masing-masing huruf sedemikian sehingga proses penjumlahan dan pengurangan berikut menjadi benar.

CAPEKNAIK

SEPEDA+

HARIRAYA

MAKAN+

MINUMSUSUSAPI

-

QuizMatematika

12

3

Tunjukkan berapakah angka yang hilang (?) pada tabel angka di bawah ini dan berikan penjelasannya.

Tunjukkan berapakah angka yang hilang (?) pada lingkaran bilangan di samping ini dan beri-kan penjelasannya.

Gambar : papuaweb.org

Sumber : ccpsp3charity.blogspot.com/Sumber : 3joy2010.blogspot.com/

Page 20: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 201320

BUKU

Oleh : Eva Maulina Aritonang, S. Kom

Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya

komputasi/computing dimana sum-ber daya seperti processor/computing power, storage, network dan software menjadi abstrak dan diberikan sebagai layanan di jaringan/internet mengguna-kan pola akses remote.

Java for Beginners with Eclipse 4.2 Juno Buku ini diterbitkan oleh Elex Media Komputindo di akhir 2012, memba-has kulit luar pemrograman, java ting-kat dasar, cara menggunakan Eclipse, dasar-dasar debugging, konsep object oriented programming dan memberi-kan banyak contoh program sederhana. Buku setebal 136 halaman ini ditulis oleh dosen dan tutor TIK bernama Alfa Satyaputra, M.Sc dan Eva Maulina Ari-tonang, S.Kom.

Jaringan MESH : Solusi Jitu Memban-gun Jaringan Wireless Gotong Royong-Tanpa Access PointDitulis oleh Onno W. Purbo setebal 134 halaman. Buku ini memberikan pen-gajaran mengenai teknologi wireless se-perti : Teknik routing pada MESS, In-stalasi OLSR di komputer, freifunk firm-ware, Membuat sistem operasi OPEN WRT, Instalasi dan operasi OPEN WRT pada router dan AP, sambungan ke in-ternet dan jaringan lain. Buku ini diter-bitkan oleh Andi Offset pada awal tahun 2013

1001 Cara Mendobrak Situs yang Di-blokirDitulis oleh Eva Maulina A, S. Kom ber-sama dengan Tria Umbara, S. Pd dan Raffy Hidayat dan diterbitkan oleh Elex Media Komputindo di awal tahun 2013. Buku setebal 140 halaman ini mengajar-kan kita berbagai macam cara menem-bus dan mendobrak semua situs yang

diblokir juga memberikan pengetahuan mengenai software pendukung pem-blokiran situs negatif di rumah.

Mengenal Software for BeginnersDitulis oleh Rully Charitas I. P bersama Eva Maulina A, S. Kom, Siti Shinta An-dayani S.Kom dan Elfa Silfiana Amir, S. Pd. Buku yang memiliki tebal 132 hala-man ini merupakan lanjutan dari buku “Mengenal Komputer for Beginners”. Buku ini mengupas tuntas mengenai pengenalan software, penggolongan software, bagaimana cara menginstal beberapa software dan tips and trik mengotak-atik software-software terse-but. Buku ini diterbitkan oleh Andi Off-set dan sudah tersedia di toko buku se-jak awal tahun 2013 lalu.

What Next??? Akankah kita semua juga tertarik untuk mengikat ilmu seperti yang lainnya?

Sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2012/11/20/10-manfaat-menulis-510404.html

Menulis bukanlah sesuatu yang asing lagi, apalagi pada era digital seperti sekarang ini.

Banyak artikel dan sumber ilmu yang bebas kita dapatkan dari Google akibat aktifitas MENULIS. Namun untuk be-berapa orang, MENULIS merupakan se-buah kegiatan yang membosankan dan tak layak dijadikan hobi. Tapi, taukah anda bahwa menulis memiliki banyak manfaat, antara lain: mencegah kepikun an, instrumen perekam sejarah, instru-men untuk menjaga ilmu, pendapat, pemikiran, opini dan argumen untuk disebarkan lebih luas bahkan sebagai media belajar? Berawal dari kesadaran me-ngenai manfaat menulis itulah, maka banyak dosen dan tutor STKIP Surya yang juga ikut mengikat ilmunya lewat “Menulis Buku”. Lalu apa saja buku yang sudah dapat kita nikmati ditahun 2012-2013 ini?

Mengenal Komputer for Beginners Ditulis oleh Rully Charitas I. P dan di-terbitkan oleh Andi Offset pada tahun 2012. Buku yang ditulis oleh salah satu Dosen STKIP Surya ini, berisikan tiga bab dengan 120 halaman yang membahas pengenalan komputer mulai dari seja-rah komputer, bagian-bagian komputer dan aplikasi atau perangkat lunak pe-nunjang komputer.

Membuat Sendiri Cloud Computing Server menggunakan Open SourcePenulis buku ini sudah tidak asing di telinga kita. Salah satu pakar IT Indo-nesia, Onno W. Purbo –lah pengarang dari buku setebal 116 halaman ini. Buku yang diterbitkan oleh Andi Offset pada tahun 2012 ini membahas Cloud Com-puting yang merupakan sebuah model

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 201320

Alfa Satyautra M.Sc. dan Eva Maulina Aritonang S.Kom penulis buku Java for Beginners with Eclipse 4.2 Juno

Page 21: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

21Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

RISET

Pada saat ini di STKIP Surya sedang dilakukan usaha pengembangan sistem Supercomputer atau High

Performance Computing (HPC) System untuk mendukung penelitian dalam bi-dang teknologi informasi dan komputer, matematika, fisika, dan biologi. Na-mun, tidak menutup kemungkinan un-tuk dimanfaatkan bagi pengembangan teknologi di bidang lain. Sampai awal tahun 2013 ini, sistem dengan 50 cores komputasi dan 50 GigaByte memori tel-ah berhasil diwujudkan dengan adanya kerjasama dengan salah satu vendor server di Indonesia, yaitu RAINER. Sis-tem HPC di STKIP Surya dinamakan Su-

perkomputer Surya Sangat Pintar, atau biasa disebut dengan SuSuSaPi. Salah satu topik penelitian yang dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas HPC SuSuSaPi adalah penelitian di bidang komputasi biofisika oleh Dr. Alexander Silalahi dan Dr. Agung Alfian-syah. Penelitian yang dilakukan adalah studi tentang bagaimana rantai strukur 3 dimensi (3D) protein terbentuk dari sebuah rantai polypeptida yang dihasil-kan oleh proses translasi yang melibat-kan messenger RNA(mRNA). Proses bagaimana rantai poly-peptida menjadi Struktur 3D lazim di-sebut protein folding. Dalam protein

Penelitian Komputasi Biofisikafolding ini terjadi proses fisik dimana polypeptide tersebut bertransformasi bentuk dari bentuk random coil men-jadi bentuk 3D yang berkarakter khusus dan spesifik. Struktur 3D protein yang spesifik memberikan fungsi yang spe-sifik pula. Setiap peptida merupakan rangkaian atom-atom karbon, nitogen, oksigen, dan hidrogen. Interaksi antara atom-atom tersebut dan interaksi den-gan lingkungan sekitar, didalam sel, me-nentukan bagaimana bentuk struktur akhir 3D protein. Salah satu tujuan mempelajari protein folding adalah untuk mengeta-hui penyebab penyakit alzheimer, par-kinson, dan sapi gila dimana beberapa protein dapat membentuk struktur 3D yang tidak normal (misfold) yang kemu-dian memicu protein-protein lainnya un-tuk juga misfold. Proses protein folding dapat dipelajari secara eksperimental dengan berbagai macam teknik, dianta-ranya adalah Protein Nuclear Magnetic Resonance Spectroscopy, Circular Di-chroism, Dual Polarisation Interferom-etry, Proteolysis dan Optical Tweezers. Namun, dengan perkembangan ilmu dan teknologi, saat ini proses protein folding juga dapat diprediksi dan dis-imulasikan dengan menggunakan com-puter. Dikarenakan kompleksitas dari sistem yang ditinjau diperlukan sum-ber daya komputasi yang besar, maka disinilah HPC SuSuSaPi menunjukkan peran pentingnya.

Sistem awal superkomputer yang ada di STKIP Surya

Protein_folding_wikipedia : Ilustrasi bagaimana dari rantai polypeptida menjadi protein dengan struktur 3D tertentu. sumber : www.wikipedia.org

Alzheimer_protein_misfold: Ilustrasi bagaimana protein-protein yang misfold berkumpul(beragregat) menjadi plak2 di orang yang terkena

penyakit alzheimer. sumber : www.ciam.unibo.it

Oleh : Dr. Eng, Niki Prastomo

21Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

Page 22: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 201322

RESENSI BUKU

Prof. Yohanes Surya bersama dua penulis lain, Ellen Conny dan Syl-via Lim, menghadirkan novel yang

mengisahkan tentang petualangan Tofi. Novel ini merupakan novel pertama dari trilogi petualangan Tofi yang mengete-ngahkan warna-warni dunia ilmuwan yang jauh dari gambaran kebanyakan orang. Melalui dua jilid novel seri per-tama ini, penulis membawa pembaca melihat sisi lain kehidupan ilmuwan. Khususnya ilmuwan muda dengan lika-liku dunia remajanya. Adalah Tofi, seorang remaja yang menggilai fisika. Ayahnya adalah ilmuwan Indonesia pertama yang me-raih nobel. Ia begitu ingin keluar dari bayang-bayang nama besar sang ayah, menjadi dirinya dan menancapkan ek-sistensinya sebagai seorang “Tofi” dan bukan anak seorang ilmuwan besar. Ha-ri-hari Tofi tak hanya diwarnai dengan ledakan-ledakan akibat eksperimennya, tetapi juga ledakan canda, tawa, duka, dan cinta yang tercipta bersama orang-orang di seputaran orbitnya. Aurora, Marchia, dan Marissa, tiga adik perempuan Tofi yang berbeda karakter. Jika Aurora cenderung pendi-am dan tertutup, Marchia dan Marissa yang merupakan saudara kembar ada-lah sebaliknya. Namun demikian, Au-rora mampu menjadi kakak yang dapat diandalkan bagi kedua adik kembarnya yang lebih sering bertengkar ketika ber-sama itu. Sementara sebagai adik, Au-rora adalah sosok yang perhatian terha-dap kakaknya. Rahul, William, dan Billy adalah tiga sahabat Tofi yang banyak menghabiskan waktu bersamanya. Ra-

hul dengan naluri bisnisnya, William dengan naluri agen rahasianya serta Billy yang terobsesi dengan cinta sejati. Terlepas dari keunikan masing-masing, mereka adalah sahabat yang perhatian dan setia kawan. Cerdas dan populer di kalangan gadis-gadis sekolah layaknya Tofi, Jupiter adalah seteru abadi Tofi. Bersama tiga pengikutnya, Ganymede, Thyon, dan Callisto; Jupiter tak per-nah kehabisan akal melakukan aksi-aksi yang memancing kemarahan Tofi. Perseteruan di antara mereka merun-cing dengan hadirnya Miranda, gadis cantik yang menjadi ketua klub Fosfor yang baru, dimana Jupiter, sang planet raksasa sekarang hanya berputar-putar di sekitar satelit kecil Uranus, Miranda. Berawal dari keikutsertaan dalam ajang Science To Generation (STG) demi melepaskan ketergantung-an klub Fosfor dari dewan Newtonian, Tofi dan kawan-kawan merasakan lebih dari ketegangan sebuah ajang per-lombaan sains. Terjebak dalam suatu keadaan yang membawa mereka un-tuk menyelami kisah kelam masa lalu. Siapa sangka misteri kematian seorang bernama Julius membawa mereka ter-libat dalam pergulatan perebutan cincin yang bahkan tak mereka tahu menyim-pan rahasia apa. Tofi dan keempat anggota tim STG Odyssa College lainnya tak pernah membayangkan bahwa malam itu akan menjadi malam terkelam mereka. Dibu-ru makhluk tak kasat mata yang telah mengintai mereka selama STG. Dikejar – kejar oleh makhluk – mahkluk unik dan berbahaya yang tidak mengenal belas kasihan dengan maksud mem-perebutkan cincin misterius tersebut, menjadikan petualangan yang tidak ter-lupakan oleh Tofi. Apakah Tofi, adiknya, serta ketiga sahabatnya mampu mele-wati malam mengerikan tersebut deng-an selamat? Rahasia apa sebenarnya yang disimpan cincin tersebut? Pertanyaan-pertanyaan itu terjawab dalam novel ini yang disaji-

kan penulis dengan bahasa yang ringan dan mengalir. Penggunaan istilah-istilah ilmiah pun disertai penjelasan yang diberikan pada catatan kaki. Alur ceri-ta utama memiliki daya magnet yang mampu mengikat ketertarikan pembaca pada keragaman pernak-pernik cerita yang membuat novel ini menjadi tidak monoton dan membosankan. Penulis bukan hanya membawa pembaca beri-majinasi tentang pulau Kencana tem-pat tinggal Tofi dan keluarganya yang futuristik, melainkan juga berpetualang menyusuri sudut-sudut kota Bandung yang terlupakan. Walaupun sains bisa dikatakan mendominasi novel ini, tetapi penulis mampu memberikan sentuhan sejarah dengan apik. Beberapa hal yang terasa mengganggu ketika membaca bagian awal novel ini adalah nama beberapa karakter yang asing dan terkesan “mak-sa”. Namun, seiring berkembangnya cerita dan banyaknya karakter yang terlibat, pembaca akan merasa ter-bantu dengan pemilihan nama yang unik tersebut. Lihat saja nama ketiga pengikut Jupiter yang merupakan nama satelit dari planet tersebut. Selain itu, penjelasan singkat dari hampir semua karakter yang terlibat dalam cerita di bagian awal terasa agak membosankan. Walaupun hal ini bisa menjadi panduan bagi pembaca, ada baiknya tidak semua yang terlibat dalam cerita dikenalkan di bagian awal. Akan lebih menarik bagi pembaca untuk menemukan tokoh-tokoh tersebut seiring berjalannya ce-rita. Hal lain di luar cerita yang cukup mengusik kenyamanan ketika membaca adalah kesalahan ejaan yang tidak han-ya satu atau dua. Namun demikian, terlepas dari beberapa hal tadi, novel ini layak untuk dibaca. Sejenak melepaskan diri dari rutinitas dan menyelami lembar demi lembar novel ini tentu akan membawa penyegaran kembali. Tidak hanya kete-gangan petualangan atau kisah manis persahabatan yang ditawarkan, tetapi juga indahnya sains dalam kehidupan.

Tofi (Perburuan Bintang Sirius)Penulis : Prof. Yohanes Surya, Ph.D., Ellen Conny, Sylvia LimPenerbit : PT. Kandel, Tangerang (2012)

Resensi Oleh : Budi Utami, S.Si (Tutor di STKIP Surya)

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 201322

Page 23: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

23Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

SAINS

Mungkin pembaca sudah tidak asing lagi dengan logo diatas, logo gasing yang imut-imut ini,

merepresentasikan namanya, GASING (gampang, asyik, & menyenangkan). Berdasarkan kepedulian terhadap pen-didikan terutama sains dan matema-tika, Prof. Yohanes Surya, Ph.D. di Surya Institute mengembangkan dan me-nyebarluaskan sebuah inovasi dalam pembelajaran matematika yang diberi nama Matematika GASING (GAmpang, aSyIk, dan menyenaNGkan). Dengan Matematika GASING, matematika yang semula dianggap momok dan merupa-kan pelajaran yang ditakuti oleh peser-ta didik menjadi mudah dipahami dan menjadi pelajaran yang disukai oleh pe-serta didik. Untuk lebih menyebarluaskan metode pembelajaran ini, pada awal

Teknologi yang diaplikasikan di bidang pendidikan mengalami perkembangan pesat akhir-akhir

ini, diantaranya cloud computing, pen-gajaran berbasis permainan, mobile de-

2013 didirikanlah Center yang dinama-kan Centre of Math Gasing. Centre yang memiliki visi menjadi pengembang Matematika GASING untuk memperce-pat terwujudnya Indonesia Jaya ini tel-ah melakukan pelatihan GASING tidak hanya di kota besar saja, tapi juga telah menjangkau pulau-pulau lain di Indo-nesia, seperti Sumatera, Ambon, Kali-mantan, Batam, dan lain-lain. Pelatihan Matematika GASING yang sedang berja-lan diantaranya: pelatihan 1.830 Guru di Ambon (implementasi ke 30.000 siswa), kerjasama dengan Pemda Ambon; pelatihan 220 Guru di Sibolga, kerjasa-ma dengan Danrem KS 023 dan Bank Indonesia, pelatihan 200 Guru di Kudus (implementasi ke 600 siswa), pelatihan 130 Guru di Batam (implementasi ke 390 siswa). Pelatihan ini terbuka untuk umum dan telah diikuti puluhan ribu peserta. Telah tercatat satu rekor du-nia pada pelatihan Matematika GASING untuk 2.000 ibu-ibu di Palembang pada tanggal 9 Juni 2011 dari Guinness Book of Record dan satu rekor nasional dari Museum Rekor Indonesia (MURI) pada pelatihan Matematika GASING untuk 30.000 siswa di Ambon pada tanggal 1 Oktober 2012.

Target pelatihan tidak hanya ke siswa dan guru-guru saja, tapi juga ke ibu rumah tangga bahkan tentara. Ribuan tentara telah mengikuti pelati-han Matematika GASING. Tentara-tentara yang sering ditugaskan ke daerah pedalaman akan lebih mudah menjangkau anak-anak di pedalaman, sehingga diharapkan metode ini lebih tersebar ke penjuru tanah air. Dengan Ketua Center of Math Gasing, Bapak Ali Godjali, Phd, dan peneliti Josephine Kusuma, Ph.D dan Meilani Hartono, S.Si., M. Pd, diharap-kan Matematika GASING dapat dikem-bangkan dan disebarkan lebih lanjut sehingga Matematika GASING ini makin tersebar dan diakui di seluruh dunia.

Center of Math Gasing di STKIP Surya

Center for Educational Technology (CET)

vices, augmented reality (GPS, video, pattern recognition), dan lain lain. Dengan teknologi in-ternet dan multimedia yang semakin berkembang, tentu saja hal ini akan memiliki pe-ranan sangat penting di bidang pendidikan, tidak hanya mem-berikan akses ke ilmu penge-tahuan dan sumber referensi yang tidak terbatas, tapi juga kesempatan untuk belajar di-manapun dan kapanpun. Meskipun demikian, di Indonesia teknologi di bi-

dang pendidikan ini masih tergolong rendah, disebabkan oleh berbagai ham-batan seperti : guru yang kurang memi-liki kemampuan komputer, sekolah yang tidak menyediakan fasilitas, dan siswa

yang mengerti teknologi namun belum menggunakannya secara optimal. Hal inilah yang melatar belakangi di ben-tuknya Center for Educational Technol-ogy (CET) ini. Center ini memiliki visi sebagai centre yang diakui secara nasional, dan sebagai pusat acuan dalam teknologi pendidikan. Center ini dipimpin oleh Bapak Budi Chang, S.Kom MM, dengan peneliti: Aswin Simatupang, S.Si., Chris-mawaty Ridwan, M.Sc., Hari Juliarta Pri-yadi, S.Si., Meisi Kacaribu, M.Sc, Paul-ine Pasaribu, M.Sc, Yunianto Purnomo, M.Kom. Penelitian yang sedang dilaku-kan diantaranya: Mengintegrasikan teknologi di dalam kelas; e-learning and social learning untuk guru sekolah dasar; K-12 Pengembangan Konten Di-gital (e-content untuk matematika dan IPA Sekolah Dasar); dan Keterampilan digital untuk Siswa dan Guru (pelatihan & seminar ICT untuk guru dan murid).

Oleh : Niken Taufiqurrahmi, M.Sc.

Oleh : Niken Taufiqurrahmi, M.Sc.

23Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

Page 24: Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 201324

REKAM PERISTIWA

Sekitar 150 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan staf mengi-kuti kegiatan Penyuluhan tentang Penyalahgunaan Narkotika dan obat terlarang yang diselenggarakan atas kerjasama STKIP Surya dan Badan Narkotika Nasional pada tanggal 25 September 2012

Dalam rangka memperluas wawasan dan menambah pengetahuan bagi para dosen maupun para tutor, STKIP Surya mendatangkan Prof. Hans Jordens dari Belanda yang juga merupakan Presiden dari IPhO saat ini, untuk memberikan kuliah umum tentang Special Relativity. Acara ini di-laksanakan pada tanggal 3 dan 7 Januari 2013.

STKIP Surya menyelenggarakan “Seminar Open BTS” tanggal 29 Ok-tober 2012 di kampus STKIP Surya dengan menghadirkan pembicara-pembicara kelas dunia yang memang memiliki kompetensi tinggi dalam bidang tersebut yaitu Kurtis Heilmerl dan Onno W. Purbo.

Bekerjasama dengan Laboratorium Klinik Biomedika, STKIP Surya mengadakan pemeriksaan kesehatan standar untuk seluruh mahasis-wa. Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah dini dalam proses pening-katan taraf kesehatan para mahasiswa. Dengan kondisi kesehatan yang baik, diharapkan proses belajar-mengajar pun akan menjadi lebih baik.

Untuk kedua kalinya, STKIP Surya menyelenggarakan World Physics Olympiad, perlombaan Fisika tingkat dunia yang diikuti siswa SMA dan mahasiswa tahun pertama dari seluruh dunia secara individu.. Dise-enggarakan pada tanggal 28 Desember 2012 - 2 Januari 2013 di Kara-waci, Tangerang dengan oleh 72 peserta dari 16 megara.

Selasa siang (11/Des/2012), kampus STKIP Surya dihadiri lebih dari 240 orang peserta Workshop Superkomputer dari berbagai kalangan. Ke-giatan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi High Per-formance Computer sebagai salah satu infrastruktur komputasi yang relatif baru kepada khalayak Teknologi Informasi di Indonesia.