laporan unit 1 - dasar pengukuran dan ketidakpastian

Upload: syahrulmubarak

Post on 05-Jul-2018

259 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    1/33

    DASAR PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN

    Ita Anggreni, Nurmilandari Syamsul, Nur Azizah, Syahrul

    Mubarak*)

    Laboratoriun Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA

    Universitas Negeri Makassar 2!"

    Abstrak# Telah dilakukan sebuah praktikum dengan judul percobaan !asar"engukuran dan #etidakpastian$, dengan tujuan mampu menggunakan alat%

    alat ukur dasar, mampu menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal

    dan berulang, serta mampu mengerti atau memahami penggunaan angka

    berarti& Selain tujuan tersebut, praktikum ini juga dilakukan untuk menentukan

    NST setiap alat ukur yang digunakan& "raktikum ini dilaksanakan di

    'aboratorium (isika !asar urusan "endidikan (isika (akultas Matematika dan

    Ilmu "engetahuan Alam ni+ersitas Negeri Makassar& "engukuran yang

    dilakukan ada tiga, yaitu pengukuran panjang, massa, serta aktu dan suhu&

    "ada pengukuran panjang dan massa, digunakan dua buah benda sebagai

    benda tau objek yang akan diukur, yaitu sebuah balok berbentuk kubus dan

    sebuah kelereng& Setiap benda dilakukan - kali pengukuran& "engukuran

    panjang menggunakan alat ukur mistar, jangka sorong, dan mikrometer

    sekrup& "engukuran massa menggunakan tiga alat ukur, yaitu neraca ohauss

    ./01 gram, neraca ohauss -00 gram, dan neraca ohauss -01 gram&

    "engukuran aktu dan suhu menggunakan termometer dan stopwatch&

    Masing%masing alat ukur yang digunakan memiliki NST dan ketidakpastian

    tersendiri& #etidakpastian merupakan kesalahan yang mungkin terjadi dalam

    pengukuran& "ada pengukuran tunggal, hasil pengukuran sementara mengikut

    pada kesalahan mutlak 2∆X)& Sedangkan pada pengukuran berulang kesalahan

    mutlak yang mengikut pada hasil pengukuran sementara& Selain kesalahan

    mutlak, ada pula kesalahan relati3 yang digunakan untuk menentukan angka

    penting yang digunakan dalam penulisan hasil laporan& Data hasil pengukuranyang dilaporkan akan semakin tepat apabila nilai kesalahan relatifnya kecil dan tingkat ketelitian

    ditentukan oleh kesalahan mutlak alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran.

    Kata Kun$i %  Alat kur, #etidakpastian, #esalahan Mutlak, NST

    RUMUSAN MASALA&

    1. Bagaimana cara menggunakan alat-alat ukur dasar?

    2. Bagaimana cara menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan

     berulang?

    . Bagaimana cara penggunaan angka berarti?

    TUJUAN

    1. !ampu menggunakan alat-alat ukur dasar.

    2. !ampu menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan berulang.

    . !engerti atau memahami penggunaan angka berarti.

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    2/33

    TE'RI SINGKAT

    "engukuran merupakan bagian dari keterampilan "roses #ains yang merupakan

     pengumpulan informasi baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Dengan melakukan

     pengukuran $ dapat diperoleh besarnya atau nilai suatu besaran atau bukti kualitatif. Dalam

     pengukuran ada yang dikatakan ketepatan dan ketelitian pengukuran. %etepatan adalah &ika suatu

     besaran diukur beberapa kali 'pengukuran berulang) dan menghasilkan angka-angka yang

    menyebar di sekitar harga yang sebenarnya maka pengukuran dikatakan (akurat. "ada

     pengukuran ini$ harga rata-ratanya mendekati harga yang sebenarnya. #edangkan$ ketelitian adalah

     &ika hasil-hasil pengukuran terpusat di suatu daerah tertentu maka pengukuran disebut presisi

    'harga tiap pengukuran tidak &auh berbeda).

    #uatu pengukuran selalu disertai oleh ketidakpastian. Beberapa penyebab ketidakpastiantersebut antara lain adanya *ilai #kala +erkecil '*#+)$ kesalahan kalibrasi$ kesalahan titik nol$

    kesalahan paralaks$ fluktuasi parameter pengukuran$ dan lingkungan yang saling mempengaruhi

    serta tingkat keterampilan pengamat yang berbeda-beda. Dengan demikian sangan sulit untuk 

    mendapatkan nilai sebenarnya suatu besaran melalui pengukuran. Beberapa panduan bagaimana

    cara memperoleh hasil pengukuran seteliti mungkin diperlukan dan bagaimana cara melaporkan

    ketidakpastian yang menyertainya.

    %ita mengukur setiap besaran fisik dalam satuannnya masing-masing$ menggunakan

     perbandingan terhadap suatu standar.  Satuan adalah nama unik yang kita tetapkan untuk 

    mengukur besaran tersebut. !isalnya$ meter 'm) untuk besaran pan&ang. Dalam pengukuran

    terdapat besaran (okok yaitu besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu

    yang terdiri dari pan&ang$ masssa$ ,aktu$ suhu$ kuat arus listrik$ intensitas cahaya dan &umlah at

    dan besaran turunan yaitu besaran yang satuannya diperoleh dari besaran pokok yang

    terdiri dari luas$ olume$ massa &enis$ kecepatan$ percepatan$ gaya$ usaha$ daya$ tekanan dan

    momentum.

    Bentuk ketidakpastian pengukuran terdiri atas ketidakpastian bersistem dan ketidakpastian

    acak 'rambang). %etidakpastian bersistem terdiri atas / kesalahan kalibrasi$ kesalahan titik nol$

    kerusakan komponen alat$ gesekan$ kesalahan paralaks. %etidakpastian rambang 'acak) merupakan

    kesalahan yang bersumber dari ge&ala yang tidak mungkin dikendalikan atau diatasi berupa

     perubahan yang berlangsung sangat cepat sehingga pengontrolan dan pengaturan di luar 

    kemampuan. %etidakpastian berbeda antara pengukuran tunggal dengan pengukuran berulang.

    a. %etidakpastian pengukuran tunggal

    "engukuran tunggal adalah pengukuran yang hanya dilakukan satu kali sa&a. %eterbatasan

    skala alat ukur dan keterbatasan kemampuan mengamati serta banyak sumber kesalahan lain$

    mengakibatkan hasil pengukuran selalu dihinggapi ketidakpastian. *ilai X sampai goresan terkhir 

    dapat diketahui dengan pasti$ namun bacaan selebihnya adalah terkaan atau dugaan belaka

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    3/33

    sehingga patut diragukan. 0nilah yang ketidakpastian yang dimaksud dan diberi lambang X.

    ambang X merupakan ketidakpastian mutlak.

    ΔX =1

    2  NST Alat

    Dimana X adalah ketidakpastian pengukuran tunggal. 3ngka 2 pada persamaan di atas

    menun&ukkan satu skala 'nilai antar dua goresan terdekat) masih dapat dibagi 2 bagian secara &elas

    oleh mata. *ilai X merupakan hasil pengukuran dilaporkan dengan cara yang sudah dibakukan

    sebagai berikut /

    X 4 5X 6 X5 satuan

     b. %etidakpastian pengukuran berulang

    "engukuran berulang merupakan pengukuran yang dilakukan lebih dari satu kali$ akan

    tetapi dapat dibedakan anta pengukuran yang dilakukan beberapa kali '2 atau kali) dengan

     pengukuran yang cukup sering '17 kali atau lebih. *ilai pengukuran rata-rata dapat dilaporkan

    sebagai 4   ´ x 5 sedangkan deiasi 'penyimpangan) terbesar atau deiasi rata-rata dilaporkan

    sebagai X. Deiasi adalah selisih antara tiap hasil pengukuran dari nilai rata-ratanya.

    "elaporan ketidakpastian pengukuran berbeda antara pengukuran tunggal dengan

     pengukuran berulang. "ada pengukuran tunggal$ ketidakpastiannya diberi lambang 8. ambang

    8 merupakan ketidakpastian mutlak. #emakin kecil 8$ semakin tepat hasil pengukuran. #elain$ketidakpastian mutlak ada pula ketidakpastian relatif. !akin tinggi ketidakpastian relatif$ makin

    tinggi ketelitian yang dicapai pada pengukuran.

    #aat menghitung &a,aban dari beberapa hasil pengukuran$ yang masing-masing memiliki

    ketepatan tertentu$ kita harus memberikan hasil &a,aban dengan &umlah angka penting yang benar.

    #ecara umum$ angka penting dalam pengukuran adalah digit yang telah diketahui dan dapat

    diandalkan 'selain angka nol yang digunakanuntuk menentukan titik desimal) atau perkiraan digit

     pertama. #aat mengalikan beberapa besaran$ &umlah angka penting dalam &a,aban akhir harus

    sama dengan &umlah angka penting dalam besaran yang angka pentingnya paling sedikit.

    #elain angka penting ada &uga massa &enis 'kerapatan) suatu at. !assa &enis didefinisikan

    sebagai massa per satuan olume. 9at yang berbeda &uga memiliki massa &enis yang berbeda

    karena perbedaan massa dan susunan atom.

    :ukum-hukum fisika menyatakan hubungan antara besaran-besaran fisik$ seperti pan&ang$

    ,aktu$ gaya$ energi$ dan suhu. ;adi$ kemampuan untuk mendefinisikan besaran-besaran tersebut

    secara tepat dan mengukur secara teliti merupakan suatu syarat dalam fisika. "engukuran setiap

     besaran fisik mencakup perbandingan besaran tersebut dengan beberapa nilai satuan besaran

    tersebut$ yang telah didefinisikan secara tepat.

    #emua besaran fisik dapat dinyatakan dalam beberapa satuan-satuan pokok. #ebagai

    contoh$ kela&uan dinyatakan dalam satuan pan&ang dan satuan ,aktu$ misalnya meter per sekon

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    4/33

    atau mil per &am. Banyak besaran seperti gaya$ momentum$ ker&a$ energi$ dan daya$ dapat

    dinyatakan dalam tiga besaran pokok$ yaitu pan&ang$ ,aktu dan massa. "emilihan satuan standar 

    untuk besaran-besaran pokok ini mengahasilkan suatu sistem satuan. #istem satuan yang

    digunakan secara uniersal dalam masyrakat ilmiah adalah Siste) Internasiona* +SI,.

    Dalam #0$ standar satuan untuk pan&ang adalah meter$ satuan untuk ,aktu adalah sekon dan

    standar satuan untuk massa adalah kilogram.

    3lat ukur yang digunakan dalam pengukuran pan&ang /

    1. !istar  

    "enggaris atau mistar berbagai macam &enisnya$ seperti penggaris yang berbentuk 

    lurus$ berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam$ mistar tukang kayu$ dan

     penggaris berbentuk pita 'meteran pita). !istar mempunyai batas ukur sampai 1 meter$sedangkan meteran pita dapat mengukur pan&ang sampai meter. !istar memiliki ketelitian

    1 mm atau 7$1 cm. "osisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca

    skala mistar. :al ini untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda

    sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks. !istar digunakan

    untuk mengukur pan&ang$ lebar$ dan tinggi sesuai dengan batas ukur dari mistar itu sendiri.

    2. ;angka sorong

    ;angka sorong mempunyai dua rahang dan satu penduga.

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    5/33

    Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar$ skala utama$ skala putar$ dan

    silinder bergerigi. #kala terkecil dari skala utama bernilai 7$1 mm$ sedangkan skala terkecil

    untuk skala putar sebesar 7$71 mm.

    3lat ukur yang digunakan pada pengukuran massa /

    1. *eraca Ahauss 217 gram

    "ada neraca ini terdapat 'tiga) lengan dengan batas ukur yang berbeda-beda. "ada

    u&ung lengan dapat digandeng 2 buah beban yang nilainya masing-masing 1777 gram dan

    1777 gram. #ehingga kemampuan atau batas ukur alat ini men&adi 217 gram. ntuk 

     pengukuran diba,ah 17 gram$ cukup menggunakan semua lengan neraca dan diatas 17

    gram sampai 217 gram ditambah dengan beban gantung. :asil pengukuran dapat

    ditentukan dengan men&umlah penun&ukan beban gantung dengan semua penun&ukanlengan-lengan neraca.

    2. *eraca Ahauss 11 gram

     *eraca ini mempunyai C lengan dengan nilai skala yang berbeda-beda$ masing-

    masing lengan mempunya batas ukur dan nilai skala yang berbada-beda. ntuk 

    mengggunakan neraca ini terlebih dahulu tentukan nilai skala masing-masing lengan *#+

    dari *eraca Ahauss 11 gram$ diambil dari *#+ dari empat lengannya. :asil pengukuran

    ditentukan dengan men&umlahkan penun&ukan semua lengan neraca yang digunakan.

    . *eraca Ahauss 17 gram

     *eraca ini mempunyai 2 lengan dengan nilai skala yang berbeda-beda dan

    dilengkapi dengan sebuah #kala "utar 'skala utama) dan skala nonius. *#+ neraca Ahauss

    17 gram dapat ditentukan dengan cara yang sama dengan &angka sorong. :asil

     pengukuran ditentukan dengan men&umlahkan penun&ukan semua lengan neraca

    ditambahkan dengan nilai pengukuran dari skala putar dan noniusnya.

    3lat ukur yang digunakan pada pengukuran suhu dan ,aktu /

    1. +ermometer 

    +ermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur temperatur suatu at. 3da

    dua &enis termometer yang umum digunakan dalam laboratorium$ yaitu termometer air 

    raksa dan termometer alkohol. %eduanya adalah termometer &enis batang gelas dengan

     batas ukur minimum-17 7@ dan batas ukur maksimum 117 7@. *#+ untuk kedua &enis

    termometer tersebut dapat ditentukan seperti halnya menentukan *#+ mistar biasa$ yaitu

    dengan mengambil batas ukur tertentu dan membaginya dengan &umlah skala dari nol

    sampai pada batas ukur yang diambil tersebut.

    2. #top,atch

    #top,atch merupakan salah satu alat ukur ,aktu yang paling sering digunakan di

    laboratorium. 3lat ukur ini dilengkapi dengan tombol untuk men&alankan$ mematikan$ dan

    mengembalikan &arum ke posisi nol. +erdapat beberapa bentuk stop,atch dengan *#+

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    6/33

    yang berbeda-beda. @ara menentukan *#+ stop,atch sama dengan menentukan *#+ alat

    ukur tanpa nonius.

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    7/33

    METODE EKSPERIMEN

    A*at -an .a/an

    1. 3lata. 1 buah "enggarisE!istar b. 1 buah ;angka sorongc. 1 buah !ikrometer #ekrupd. 1 buah Stopwatch

    e. 1 buah +ermometerf. 1 buah *eraca Ahauss 217 gramg. 1 buah *eraca Ahauss 11 gramh. 1 buah *eraca Ahauss 17 grami. 1 buah Felas ukur &. 1 buah %aki tiga dan kasa

    k. 1 buah "embakar Bunsen2. Bahan

    a. 1 buah Balok besi b. 1 buah Bola 'kelereng)c. 3ir secukupnya

    I-enti0kasi 1ariabe*

    Kegiatan 1

    1. "an&ang2. ebar  . +inggiC. Diameter  

    Kegiatan 21. !assa balok kubus

    2. !assa bola 'kelereng)

    Kegiatan 3

    1. #uhu2. Gaktu

    De0nisi '(erasiona* 1ariabe*

    Kegiatan 1

    1. "an&ang adalah pengukuran yang dilakukan pada salah satu rusuk balok dengan cara

    mengukur dimulai dari titik atas hingga ba,ah 'rusuk) yang diukur menggunakanmistar$ &angka sorong$ dan mikrometer sekrup dengan satuan mm.

    2. ebar adalah pengukuran yang dilakukan pada rusuk balok yang lain dan pada

    umumnya lebih pendek dari pan&ang$ kecuali pada kubus karena semua rusuknya sama

     pan&ang. ebar diukur menggunakan alat ukur mistar$ &angka sorong$ dan mikrometer 

    sekrup dengan satuan mm.. +inggi adalah pengukuran yang dilakukan pada salah satu rusuk balok yang ditandai$

    selain rusuk yang telah ditandai sebagai pan&ang dan lebar. +inggi diukur dengan mistar$

     &angka sorong$ dan mikrometer sekrup dengan satuan mm.4. Diameter adalah &arak yang diukur dari suatu titik ketitik sebelanya dengan tegak lurus.

    Bisa pula dikatakan bah,a diameter adalah dua kali dari &arak titik pusat suatu benda

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    8/33

    'kelereng) ke pinggir terluarnya diukur menggunakan alat ukur mistar$ &angka sorong$

    dan mikrometer sekrup dengan satuan mm.

    Kegiatan 2

    1. !assa balok kubus merupakan berat balok yang diukur dengan menggunakan neraca

    ohauss 217 gram$ 11 gram$ dan 17 gram dengan satuan gram.

    2. !assa bola 'kelereng) merupakan berat bola 'kelereng) yang diukur dengan

    menggunakan neraca ohauss 217 gram$ 11 gram$ dan 17 gram dengan satuan gram.

    Kegiatan 3

    1. #uhu merupakan besaran pokok dengan satuan standar %elin tapi dalam praktikum ini

    menggunakan satuan @elcius. #uhu yang diukur adalah suhu air yang dipanasi diukur 

    setiap interal ,aktu 1 menit.

    2. Gaktu digunakan sebagai pengontrol dan batas pengukuran suhu pada air yang sedang

    dipanasi untuk mengetahui kenaikan suhu setiap interal ,aktu 1 menit dengan satuan

    sekon.

    Prose-ur Kera

    Kegiatan 1

    angkah pertama yaitu mengambil mistar$ &angka sorong dan micrometer sekrup kemudian

    menentukan *#+. %emudian mengukur masing-masing sebanyak kali untuk pan&ang$

    lebar$ dan tinggi balok berbentuk kubus yang disediakan dengan menggunakan ketiga alat

    ukur tersebut. #elan&utnya mencatat hasil pengukuran pada tabel hasil pengamatan dengan

    disertai ketidakpastiannya. #elan&utnya mengukur masing-masing sebanyak kali untuk 

    diameter bola 'mengukur ditempat berbeda) yang disediakan dengan menggunakan ketiga

    alat ukur tersebut. #etelah itu mencatat hasil pengukuran pada tabel hasil pengamatan

    dengan disertai ketidakpastiannya.

    Kegiatan 2

    angkah pertama menentukan *#+ masing-masing neraca. %emudian mengukur massa

     balok kubus dan bola 'yang digunakan di pengukuran pan&ang) sebanyak kali secara

     berulang. #elan&utnya mencatat hasil pengukuran yang dilengkapi dengan ketidakpastian

     pengukuran.

    Kegiatan 3

    angkah pertama yaitu menyiapkan gelas ukur$ bunsen pembakar lengkap dengan kaki

    tiga dan lapisan asbesnya dan sebuah termometer. #elan&utnya adalah mengisi gelas

    ukur dengan air hingga H bagian dan letakkan di atas kaki tiga tanpa ada pembakar.

    %emudian mengukur temperaturnya sebagai temperatur mula-mula 'T o). angkah

    selan&utnya adalah menyalakan bunsen pembakar dan tunggu beberapa saat hingga

    nyalanya terlihat normal$ kemudian meletakkan bunsen pembakar tadi tepat di ba,ah

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    9/33

    gelas kimia bersamaan dengan men&alankan alat pengukur ,aktu. +erakhir adalah

    mencatat perubahan temperatur yang terbaca pada termometer tiap selang ,aktu 1

    menit sampai diperoleh data.

    &ASIL DAN ANALISIS

    &asi* Per$obaan

    A# Pengukuran Panang

    NST mistar 6Batas ukur

    Jumlahskala=

    1cm

    10 skala  7 1,0 cm

    NST jangka sorong 6

    NST Mikrometer sekrup 6

    Tabe* !# 8asil pengukuran panjang

    No

    9endayang

    diukur

    9esaranyang

    diukur

    8asil "engukuran 2mm)

    Mistar angka SorongMikrometer

    Sekrup0 9alok

    "anjang

     x1  7 :

    .1,1 ; 1,

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    10/33

    0=,1 ; 1,

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    11/33

    : --,11 ; 1,1<

    :

    Nera$a '/auss 4!! gra)

    Nilai Skala lengan 0 7 011 gram

    Nilai Skala lengan . 7 01 gram

    Nilai Skala lengan - 7 0 gram

    Nilai Skala lengan @ 7 1,10 gram

    Tabe* 4# 8asil pengukuran massa dengan Neraca Bhauss -00 gram

    9enda "enun&'engan 0

    "enun&'engan .

    "enun&'engan -

    "enun&'engan @

    Massa benda2g)

    9alok

    #ubus

    1 gram

    1 gram

    1 gram

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    12/33

    9alok

    #ubus

    1 gram

    1 gram

    1 gram

    /1 gram

    /1 gram

    /1 gram

    .- gram

    .- gram

    .@ gram

    01

    =

    1

    : /.,@1 ; 1,10 :

    : /.,-= ; 1,10 :

    : /.,@1 ; 1,10 :

    9ola

    1 gram

    1 gram

    1 gram

    -1 gram

    -1 gram

    -1 gram

    ./ gram

    .< gram

    .< gram

    >

    @

    @

    : -.,/> ; 1,10 :

    : -.,1,1 ; 1,0 : : -@,1 ; 1,< : :

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    13/33

    Gmax   7 1,///F mm Sehingga H p = 1,///F mm

     adi, p 7 ¿ ´ p   ±   ∆ p : 7 : 0=,///F ±  1,///F : mm

    b& 'ebar rata%rata

    ĺ   7l 1+l2+l 3

    3

    720,0+20,0+19,0

    3

    7 0=,///F mm

    G1  7 : l1 ?

    ´l  : 7 : .1,1 ? 0=,///F : 7 1,---- mm

    G2  7 : l2 ? ĺ  : 7 : .1,1 ? 0=,///F : 7 1,---- mm

    G3  7 : l3 ? ĺ  : 7 : 0=,1 ? 0=,///F : 7 1,///F mm

    Gmax  7 1,///F mm Sehingga Hl = 1,///F mm

     adi, l 7 ¿ ĺ   ±   ∆ l : 7 : 0=,///F ±  1,///F : mm

    c& Tinggi rata%rata

    t́    7t 1+ t 2+t 3

    3

    720,0+19,0+20,0

    3

    7 0=,///F mm

    G1  7 : t 1 ?t́   : 7 : .1,1 ? 0=,///F : 7 1,---- mm

    G2  7 : t 2 ?t́   : 7 : 0=,1 ? 0=,///F : 7 1,///F mm

    G3  7 : t 3 ?t́   : 7 : .1,1 ? 0=,///F : 7 1,---- mm

    Gmax  7 1,///F mm Sehingga Ht = 1,///F mm

     adi, t  7 ¿ t́    ±   ∆ t  : 7 : 0=,///F ±  1,///F : mm

    .& Menggunakan angka Soronga& "anjang rata%rata

    ´ p   7 p 1+ p 2+ p 3

    3

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    14/33

    720,00+19,95+19,95

    3

    7 0=,=//F mm

    G1  7 : p1 ?´ p  : 7 : .1,11 ? 0=,=//F : 7 1,1--- mm

    G2  7 : p2 ?´ p  : 7 : 0=,=< ? 0=,=//F : 7 1,10/F mm

    G3  7 : p3 ?´ p  : 7 : 0=,=< ? 0=,=//F : 7 1,10/F mm

    Gmax  7 1,1--- mm Sehingga H p = 1,1--- mm

     adi, p 7 ¿ ´ p   ±   ∆ p : 7 : 0=,=//F ±  1,1--- : mm

    b& 'ebar rata%rata

    ĺ   7l 1+l2+l 3

    3

    720,00+19,90+19,90

    3

    7 0=,=--- mm

    G1  7 : l1 ?

    ´l  : 7 : .1,11 ? 0=,=--- : 7 1,1//F mm

    G2  7 : l2 ? ĺ  : 7 : 0=,=1 ? 0=,=--- : 7 1,1--- mm

    G3  7 : l3 ?ĺ  : 7 : 0=,=1 ? 0=,=--- : 7 1,1--- mm

    Gmax  7 1,1//F mm Sehingga Hl = 1,1//F mm

     adi, l 7 ¿ ĺ   ±   ∆ l : 7 : 0=,=--- ±  1,1//F : mm

    c& Tinggi rata%rata

    t́    7t 1+ t 2+t 3

    3

    719,90+19,90+20,00

    3

    7 0=,=--- mm

    G1  7 : t 1 ?t́   : 7 : 0=,=1 ? 0=,=--- : 7 1,1--- mm

    G2  7 : t 2 ?t́   : 7 : 0=,=1 ? 0=,=--- : 7 1,1--- mm

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    15/33

    G3  7 : t 3 ?t́   : 7 : .1,11 ? 0=,=--- : 7 1,1//F mm

    Gmax  7 1,1//F mm Sehingga Ht = 1,1//F mm

     adi, t  7 ¿ t́    ±   ∆ t  : 7 : 0=,=--- ±  1,1//F : mm

    -& Menggunakan Mikrometer Sekrupa& "anjang rata%rata

    ´ p   7 p 1+ p 2+ p 3

    3

    720,095+20,055+20,105

    3

    7 .1,1>

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    16/33

    t́    7t 1+ t 2+t 3

    3

    719,995+19,995+20,005

    3

    7 0=,==>- mm

    G1  7 : t 1 ?t́   : 7 : 0=,==< ? 0=,==>- : 7 1,11-- mm

    G2  7 : t 2 ?t́   : 7 : 0=,==< ? 0=,==>- : 7 1,11-- mm

    G3  7 : t 3 ?t́   : 7 : .1,11< ? 0=,==>- : 7 1,11/F mm

    Gmax  7 1,11/F mm Sehingga Ht = 1,11/F mm

     adi, t  7 ¿ t́    ±   ∆ t  : 7 : 0=,==>- ±  1,11/F : mm

    9& Mencari olume 9alok0& Mistar

    a& 8asil perhitungan

    7  p× l × t 

    7 20=,///F J 0=,///FJ 0=,///F) mm

    7 F/1/,//>- mm-b& #etidakpastian

     H 7 {|∆ P P |+|∆ L L |+|∆ T T  |}V 7

      {|0,6667 mm19,6667 mm |+|0,6667 mm19,6667 mm |+|0,6667 mm19,6667 mm |}×7606,6683 mm3  7  |0,0339 + 0,0339 + 0,0339| 7606,6683 mm

    3

     

    7 |0,1017|  7606,6683 mm3

     H 7  773,5981 mm3

    c& Angka berarti

    #K 7∆V

    V x 100%

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    17/33

    #K 7773,5981 mm

    3

    7606,6683 mm3

     × 100 % = 10,17 %   ( 2 AB )

    d& 8asil perhitungan yang dilaporkan

    7 |V ± ∆V| 

    = |7606,6683 ± 773,5981|  mm3

    = |7,6 ± 0,7| ×103  mm

    3

    .& angka Soronga& 8asil perhitungan

    7  p× l × t 

    7 20=,=//F J 0=,=--- J 0=,=---) mm 7 F=--,@=FF mm-

    b& #etidakpastian

     H 7 {|∆ P P |+|∆ L L |+|∆ T T  |}V 7

     

    {|

    0,0333 mm

    19,9667 mm

    |+

    |

    0,0667 mm

    19,9333 mm

    |+

    |

    0,0667 mm

    19,9333 mm

    |}×7933,977 mm

    3

    7  |0,0017 + 0,0033 + 0,0033| 7933,977 mm3

     

    7 |0,0083|  7933,977 mm3

     H 7   65,880 mm3

    c& Angka berarti

    #K 7

    ∆V

    V

     x 100%

    #K 765,880 mm

    3

    7933,977 mm3 × 100 % = 0,82 %   ( 3 AB )

    d& 8asil perhitungan yang dilaporkan

    7 |V ± ∆V| 

    = |7933,977 ± 65,880|  mm3

    = |7,93 ± 0,06| ×103

      mm

    3

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    18/33

    -& Mikrometer Sekrupa& 8asil perhitungan

    7  p× l × t 7 2.1,1>-) mm

    7 >11/,

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    19/33

    7 0>,///F mm

    G1  7 : d1 ?

    d́ : 7 : 0=,1 ? 0>,///F : 7 1,---- mm

    G2  7 : d2 ? d́  : 7 : 0>,1 ? 0>,///F : 7 1,///F mm

    G3  7 : d3 ? d́  : 7 : 0=,1 ? 0>,///F : 7 1,---- mm

    Gmax  7 1,///F mm Sehingga Hd = 1,///F mm

     adi, d 7 ¿ d́   ±   ∆ d : 7 : 0>,///F ±  1,///F : mm

    .& Menggunakan angka Sorong

    d́   7 d 1+d 2+d 33

    719,90+19,80+19,90

    3

    7 0=,>//F mm

    G1  7 : d1 ? d́  : 7 : 0=,=1 ? 0=,>//F : 7 1,1--- mm

    G2  7 : d2 ? d́  : 7 : 0=,>1 ? 0=,>//F : 7 1,1//F mm

    G3  7 : d3 ? d́  : 7 : 0=,=1 ? 0=,>//F : 7 1,1--- mm

    Gmax  7 1,1//F mm Sehingga Hd = 1,1//F mm

     adi, d 7 ¿ d́   ±   ∆ d : 7 : 0=,>//F ±  1,1//F : mm

    -& Menggunakan Mikrometer Sekrup

    d́   7d 1+d 2+d 3

    3

    719,95+19,895+19,915

    3

    7 0=,=0>- mm

    G1  7 : d1 ? d́  : 7 : 0=,=@< ? 0=,=0>- : 7 1,1./F mm

    G2  7 : d2 ? d́  : 7 : 0=,>=< ? 0=,=0>- : 7 1,1.-- mm

    G3  7 : d3 ? d́  : 7 : 0=,=0< ? 0=,=0>- : 7 1,11-- mm

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    20/33

    Gmax  7 1,1./F mm Sehingga Hd = 1,1./F mm

     adi, d 7

    ¿ d́ 

    ±

     

    ∆ d

    : 7 : 0=,=0>-

    ±

     1,1./F : mm

    !& Mencari olume 9ola0& Mistar

    a& 8asil perhitungan

    71

    6π d -

    71

    6  2-,0@) 20>,///F)-

    7 21,

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    21/33

    71

    6  2-,0@) 20=,>//F)-

    7 21,@0,01-F)7 @1FF,-F-= mm-

    b& #etidakpastian

    ∆ V    7 : -∆ d

    d :

    7 : -0,0667

    19,8667 : @1FF,-F-= mm-

    7 |0,0100|× @1FF,-F-= mm-

    = 0,7737 mm3

    c& Angka berarti

    #K 7∆ V 

    V   011L

    70,7737

    077,3739  &011L 7 1,11== L (3 AB)

    d& 8asil perhitungan yang dilaporkan

    7 |V́ ± ∆ V  |

    7 : @1FF,-F-= ±   0,7737 : mm-

    7 | ,07 ± 0,0 |×103

      mm-

    -& Mikrometer Sekrupa& 8asil perhitungan

    71

    6π d -

    71

    6  2-,0@) 20=,=0>-)-

    7 21,

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    22/33

    7 : -0,0267

    19,9183 

    : @01=,..F0 mm-

    = |0,0013|×109,2271 mm3

    ¿16,0259mm3

    c& Angka berarti

    #K 7∆ V 

    V   011L

    716,0259

    109,2271  011L 7 1,->L ( 4 AB )

    d& 8asil perhitungan yang dilaporkan

    7 |V́ ± ∆ V  |

    7 : @01=,..F0 ±   16,0259 : mm-

    7 |,109 ± 0,016|×103  mm

    3

    & Mengukur Massa 9alok0& Menggunakan Neraca Bhauss ./01 gram

    ḿ   7m1+m2+m3

    3

    762,30+62,25+62,30

    3

    7 /.,.>-- gram

    G1  7 : m1 ?ḿ  : 7 : /.,-1 ? /.,.>-- : 7 1,10/F gram

    G2  7 : m2 ?´

    m  : 7 : /.,.< ? /.,.>-- : 7 1,1--- gram

    G3  7 : m3 ?ḿ  : 7 : /.,-1 ? /.,.>-- : 7 1,10/F gram

    Gmax   7 1,1--- gram Sehingga Hm = 1,1---

    gram

     adi, m 7 ¿ ḿ   ±   ∆ m : 7 : /.,.>-- ±  1,1--- : gram

    .& Menggunakan Neraca Bhauss -00 gram

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    23/33

    ḿ   7m1+m2+m3

    3

    760,000+60,00+60,000

    3

    7 /1,10-- gram

    G1  7 : m1 ?ḿ  : 7 : /1,111 ? /1,10-- : 7 1,10-- gram

    G2  7 : m2 ?m  : 7 : /1,1@1 ? /1,10-- : 7 1,1./F gram

    G3  7 : m3 ?ḿ  : 7 : /1,111 ? /1,10-- : 7 1,10-- gram

    Gmax   7 1,1./F gram Sehingga Hm = 1,1./F

    gram

     adi, m 7 ¿ ḿ   ±   ∆ m : 7 : /1,10-- ±  1,1./F : gram

    -& Menggunakan Neraca Bhauss -01 gram

    ḿ   7m1+m2+m3

    3

    762,0+62,39+62,0

    3

    7 /.,-=/F gram

    G1  7 : m1 ?ḿ  : 7 : /.,@1 ? /.,-=/F : 7 1,11-- gram

    G2  7 : m2 ?ḿ  : 7 : /.,-= ? /.,-=/F : 7 1,11/F gram

    G3  7 : m3 ?ḿ  : 7 : /.,@1 ? /.,-=/F : 7 1,11-- gram

    Gmax   7 1,11/F gram Sehingga Hm = 1,11/F

    gram

     adi, m 7 ¿ ḿ   ±   ∆ m : 7 : /.,-=/F ±  1,11/F : gram

    (& Mengukur Massa 9ola0& Menggunakan Neraca Bhauss ./01 gram

    ḿ   7m1+m2+m3

    3

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    24/33

    732,50+32,50+33,00

    3

    7 -.,///F gram

    G1  7 : m1 ?ḿ  : 7 : -.,

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    25/33

    G2  7 : m2 ?ḿ  : 7 : -.,

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    26/33

    .& Massa enis dari data jangka soronga& 8asil perhitungan

    7 mV   

    4

    60,0133 !"am

    7933,977 mm3  

    4 7$77I gEmm

    b& #etidakpastian

     H 7 {|∆ mm |+|∆ vv |} ρ

    7  {| 0,026760,0133 |+|65,8807933,977 |}× 0,0076 !# mm3  

    = {|0,00 0|+|0,0083|}× 0,007 6 !# mm3

    ¿|0,0087|0,007 6 !# mm3

    7 1,1111// gOmm-

    c& Angka berarti

    #K 7∆ ρ

     ρ 011L

    70,000066

    0,0076  011L 7 1,>>L ( 3 AB )

    d& 8asil perhitungan yang dilaporkan

    7 |´ ρ ± ∆ ρ|

    7 : 1,11F/ ±   0,000066 : gOmm-

    7|7,60 ± 0,07|×10$3 !# mm3

    -& Massa enis dari data mikrometer sekrupa& 8asil perhitungan

    7m

    V   

    4

    60,0133 !"am

    8006,5259 mm3  

    4 7$77IC gEmm

    b& #etidakpastian

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    27/33

     H 7 {|∆ mm |+|∆ vv |  ρ

    7  {| 0,026760,0133 |+|56,8638006,5259 | × 0,007 !#mm3  

    = {|0,00 0|+|0,0071|}× 0,007 !# mm3

    ¿|0,0075|0,00 7 !# mm3

    7 1,1111

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    28/33

    = {|0,00 06|+|0,1071|}× 0,0092 !# mm3

    ¿|0,1077|×0,0092 !# mm3

    7 1,111= gOmm-

    c& Angka berarti

    #K 7∆ ρ

     ρ  011L

    70,0009

    0,0092  011L 7 =,F>L ( 2 AB )

    d& 8asil perhitungan yang dilaporkan

    7 |´ ρ ± ∆ ρ|

    7 : 1,11=. ±   0,0009 : gOmm-

    7 |9,2 ± 0,9|× 10$3

     !#mm3

    .& Massa enis dari data jangka soronga& 8asil perhitungan

    7m

    V   

    431,50 !"am

    077,3739 mm3  

    4 7$77II gEmm

    b& #etidakpastian

     H 7 {|∆ mm |+|∆ vv |  ρ

    7  

    {|0,0200

    31,50

    |+

    |0,7737

    077,3739

    |}× 0,0077 !# mm

    3

     

    = {|0,0006|+|0,0099|}× 0,0077 !# mm3

    ¿|0,0105|×0,0077 !# mm3

    7 1,1111> gOmm-

    c& Angka berarti

    #K 7∆ ρ

     ρ  011L

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    29/33

    70,00008

    0,0077  011L 7 0,1@L ( 3 AB )

    d& 8asil perhitungan yang dilaporkan

    7 |´ ρ ± ∆ ρ|

    7 : 1,11FF ±   0,00008 : gOmm-

    7 |7,70 ± 0,08|×10$ 3

     !#mm3

    -& Massa enis dari data mikrometer sekrupa& 8asil perhitungan

    7

    m

    V   

    4

    31,50 !"am

    109,2271 mm3  

    4 7$77I gEmm

    b& #etidakpastian

     H 7 {|∆ mm |+|∆ vv |} ρ

    7  {|

    0,020031,50 |+|

    16,0259109,2271|}× 0,0076 !# mm

    3

     

    = {|0,0006|+|0,0039|}× 0,0076 !# mm3

    ¿|0,005|×0 ,0076 !# mm3

    7 1,1111-@ gOmm-

    c& Angka berarti

    #K 7∆ ρ

     ρ  011L

    70,00003

    0,0076  011L 7 1,@

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    30/33

    PEM.A&ASAN

    "engukuran adalah bagian dari keterampilan "roses Sains yang

    merupakan pengumpulan in3ormasi baik secara kuantitati3 maupun secara

    kualitati3& !engan melakukan pengukuran, dapat diperoleh besarnya atau nilai

    suatu besaran atatu bukti kualitati3& ntuk melakukan suatu pengukuran,

    maka harus digunakan alat ukur yang berbeda pada setiap pengukuran yang

    dilakukan& ntuk mengukur panjang suatu benda, maka alat ukur yang

    digunakan ada -, yaitu mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup& Setiap

    alat ukur tersebut, memiliki ketidakpastian dan ketelitian yang berbeda%beda&!ari ketiga alat ukur yang digunakan, mikrometer sekrup merupakan

    alat ukur yang memiliki tingkat ketelitian paling tinggi, karena mikrometer

    sekrup memiliki NST sebesar 1,10 dengan ketidakpastian sebesar 1,11< mm&

    Sedangkan mistar dan jangka sorong memiliki NST masing%masing 0 mm dan

    1,1< mm serta ketidakpastian masing%masing 1,< mm dan 1,1< mm&ntuk mengukur massa, maka digunakan - alat ukur, yaitu Neraca

    Bhausss ./01 gram, -00 gram, dan -01 gram& Sedangkan untuk mengukur

    suhu digunakan alat ukur termometer, dimana NST termometer sebesar 1,<

    DE& Sedangkan pada pengukuran aktu digunakan alat ukur stopwatchsebagai alat ukur dengan NST sebesar 1,0 sekon&

    "engukuran yang dilakukan pada praktikum ini adalah pengukuran

    panjang pada balok berbentuk kubus dan bola 2kelereng), pengukuran massa

    dua benda tersebut, serta pengukuran aktu dan suhu&"ada pengukuran panjang, dilakukan pengukuran masing%masing

    sebanyak - kali pada setiap benda yang diukur 2balok berbentuk kubus dan

    kelereng), kemudian dilanjutkan dengan menghitung +olume benda tersebut&

    No9end

    a

    Alat kur!imens

    i

    8asil "engukuran2mm)

    olume2mm-)

    0 9alok

    Mistar

    "anjan

    g'ebar Tinggi

    : 0=,///F ±

    1,///F :

    : 0=,///F ±

    1,///F :

    : 0=,///F ±

    1,///F :

    |7,6 ± 0,7| ×

     angka Sorong "anjan

    g

    : 0=,=//F ±   |7,93 ± 0,06| ×

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    31/33

    'ebar Tinggi

    1,1--- :

    : 0=,=--- ±

    1,1//F :

    : 0=,=--- ±

    1,1//F :

    Mikrometer

    Sekrup

    "anjan

    g'ebar Tinggi

    : .1,1>- ±

    1,11/F :

    |8,01 ± 0,06|×

    . 9ola

    Mistar!iamet

    er

    : 0>,///F ±

    1,///F :

    : -,@ ±  1,- :

    J01-

     angka Sorong!iamet

    er

    : 0=,>//F ±

    1,1//F :

    | ,07 ± 0,0 |×

    Mikrometer

    Sekrup

    !iamet

    er

    : 0=,=0>- ±

    1,1./F :

    |,109 ± 0,016|

    "ada pengukuran massa, dilakukan juga pengukuran masing%masing

    sebanyak - kali pada benda yang diukur panjangnya tadi& Alat ukur yang

    digunakan adalah Neraca Bhausss ./01 gram, -00 gram, dan -01 gram& !ari

    percobaan yang dilakukan, maka diperoleh hasil pengukuran yang berbeda%

    beda setiap alat ukur yang digunakan& 9erikut adalah tabel yang menunjukkan

    massa benda yang diperoleh setiap alat ukur

    No 9enda Alat kurMassa2gram)

    0 9alokNeraca ./01 gramNeraca -00 gramNeraca -01 gram

    : /.,.>-- ±  1,1--- :

    : /1,10-- ±  1,1./F :

    : /.,-=/F ±  1,11/F :

    . 9olaNeraca ./01 gramNeraca -00 gramNeraca -01 gram

    : -.,///F ±  1,---- :

    : -0,@@

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    32/33

    !iantara neraca tersebut yang paling teliti adalah neraca -01 gram dan

    -00 gram karena memiliki skala nonius& Akan tetapi pada Neraca ohauss -00

    gram memiliki kesalahan mutlak 1,11 mm$ dan mikrometer sekrup dengan *#+ 7$71 mm. #edangkan untuk 

    mengukur massa digunakan alat ukur *eraca Ahauss 217 gram$ *eraca Ahauss 11

  • 8/16/2019 Laporan Unit 1 - Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian

    33/33

    gram$ *eraca Ahauss 17 gram. %emudian pada pengukuran ,aktu dan suhu digunakan

    alat ukur termometer dan stop,atch yang secara berturut-turut memiliki *#+ sebesar 1 @

    dan 7$1 sekon.

    C. "enggunaan angka berarti digunakan untuk menentukan penulisan hasil pengukuran

     berulang$ banyak angka berarti yang digunakan ditentukan dari besarnya kesalahan

    relatif.

    REFERENSI

    J1K #ubaer$ dkk. 271. "enuntun "raktikum Lksperimen Misika 0 nit aboratoriumMisika

    !odern ;urusan Misika M!0"3 *!

    J2K :erman$ asisten MD. 271C. "enuntun "raktikum Misika Dasar 1. !akassar/ unitaboratorium Misika Dasar ;urusan Misika M!0"3 *!

    JK #er,ay$ ;e,ett. 277=. Misika untuk #ains dan +eknik. ;agakarsa$ ;akarta/ #alemba

    +eknika