laporan tutor 1

Upload: dian-ambar-kusuma

Post on 03-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Laporan Tutor 1

    1/12

    LAPORAN HASIL KEGIATAN TUTORIAL

    BLOK 3.4

    Hanya Ibuku yang Tak Kulupakan

    Kelompok 3 :

    Rizky Junitasari 13818

    Rizky Indriyani 13819

    Dian Ambar Kusuma 13821

    Ika Indar Wati 13824

    Masmur Kristi Pamuji 13830

    Nita Herdianti 13833

    Feri Dini Kusumawardana 13834

    Rhyanmita Nareta Roza 13835

    Dewi Nur Hidayah 13838

    Evi Komala Simamora 13846

    Dini Octaviani 13849

    Khiftiyah Hikmawati 13850

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2013

  • 7/28/2019 Laporan Tutor 1

    2/12

    AGENDA TUTORIAL

    Pertemuan I

    Hari : Senin

    Tanggal : 11 Februari 2013

    Agenda : Step 15

    Kehadiran : 11 orang

    Tidak Hadir : 1 orang

    Pertemuan II

    Hari : Kamis

    Tanggal : 14 Februari 2013

    Agenda : Step 7

    Kehadiran : 12 orang

    Tidak Hadir : -

    Ketua : 13818 Rizky Junitasari

    Sekretaris : 13821 Dian Ambar Kusuma

    Scriber : 13819 Rizky Indriyani

    Anggota :

    Ika Indar Wati 13824

    Masmur Kristi Pamuji 13830

    Nita Herdianti 13833

    Feri Dini Kusumawardana 13834

    Rhyanmita Nareta Roza 13835

    Dewi Nur Hidayah 13838

    Evi Komala Simamora 13846

    Dini Octaviani 13849

    Khiftiyah Hikmawati 13850

  • 7/28/2019 Laporan Tutor 1

    3/12

  • 7/28/2019 Laporan Tutor 1

    4/12

    Step 3

    1. Penyebab gangguan disosiatif selain traumaJawaban :

    - Kekurangan oksigen- Keracunan CO- Operasi transplatasi sumsum tulang belakang- Kejadian stresfu;- Pelecehan seksual

    2. Tipe gangguan disosiatifJawaban:

    - Gangguan identitas disosiatif : kepribadian ganda- Gangguan amnesia disosiatif- Gangguan fugue disosiatif : hilang kesadaran atau membentuk identitas baru- Gangguan depersonalisasi : seperti amnesia namun permanen, peristiwa tidak

    realistis

    3. Tanda dan gejala amnesia disosiatifJawaban:

    - Kejadiannya bertahap- Spontan/tiba-tiba kegiatan yang dilakukan tiba-tiba lupa- Penderita mengalami kebingungan- Lupa identitas diri

    4. Pengkajian pasien dengan gangguan disosiatifJawaban:

    - Kaji kemampuan mengingat- Kaji perubahan perilaku- Kaji perubahan identitas- Kaji penampilan diri- Kaji keadaan psikologis- Kaji riwayat masa lalu

    5. Peran keluarga dengan pasien yang mengalami gangguan disosiatifJawaban:

    - Berbuat baik pada pasien amnesia- Memberi dukungan pada penderita- Mencari pengobatan yang tepat

  • 7/28/2019 Laporan Tutor 1

    5/12

    - Mengurangi stresful yang ada dalam keluarga6. Terapi untuk gangguan disosiatif

    Jawaban:

    - Terapi kognitif agar perilaku pasien lebih terarah- Terapi kreatif agar tidak berperilaku ke arah negatif- Hipnosis mengelola alam bahwa sadar agar pasien bisa mengatakan apa yang

    dirasakan

    - Antidepresan untuk mengurangi gejala7. Apakah terapi dapat mengembalikan memori yang hilang

    Jawaban:

    - Tergantung jenis berat dari amnesia apabila amnesia masih dalam level ringanmaka bisa disembuhkan apabila yang berat mungkin bertahap sembuhnya

    - Apabila amnesia berat, bisa dengan menggunakan catatan kecil, menuliskan hal-hal yang pasien lakukan

    8. Dampak pasien gangguan disosiatifJawaban:

    - Bunuh diri- Pebolakan sosial- Defisit self care- Gangguan tidur- Alkoholisme- Tidak mudah percaya pada lingkungan sekitar- Malfungsi sistem keluarga

    9. Mekanisme gangguan disosiatifTidak terjawab pada tahap ini

    10.Askep amnesia disosiatifJawaban:

    - Deficit self care- Wandering- Impaired memory- Gangguan sindrom intepretasi lingkungan

    11.Pemeriksaan psikiater amnesia disosiatifTidak terjawab pada tahap ini

  • 7/28/2019 Laporan Tutor 1

    6/12

    Step 4

    Gangguan

    disosiatif

    Dampak Tipe - Tipe Pemeriksaan psikiatrik

    Kreatif Keluarga

    Nonfarmakologi

    Hipnosis

    Farmakologi

    Terapi

    Askep + Pengkajian

    Kognitif

  • 7/28/2019 Laporan Tutor 1

    7/12

    Step 5

    LO:

    1. Penyebab gangguan disosiatif selain trauma2. Tipe gangguan disosiatif3. Askep amnesia disosiatif4. Terapi untuk gangguan disosiatif5. Apakah terapi dapat mengembalikan memori yang hilang6. Mekanisme gangguan disosiatif7. Pemeriksaan psikiater amnesia disosiatif

    Step 6

    Mencari literatur

    Step 7

    1. Penyebab gangguan disosiatif selain trauma Genetik = khususnya pada DID dapat menurun dari ibu ke anak atau karena

    adanya hubungan biologis.

    Faktor Psikososial = studi teori menyebutkan bahwa gangguan disosiatif dapatdijelaskan sebagai metode penghindaran stress dan cemas. Pola penghindaran

    terjadi ketika seorang individu dengan penawaran suatu peristiwa yang tidak

    menyenangkan dengan secara sadar memutuskan untuk tidak berpikir tentang

    hal itu. semakin kecemasan-memprovokasi kejadian ini, semakin besar

    kebutuhan untuk menghindari berpikir tentang hal itu. sebagai individu

    semakin memanfaatkan teknik ini, semakin besar kemungkinan itu adalah

    untuk menjadi otomatis dipanggil sebagai disosiasi. ketika stres adalah tidak

    dapat ditoleransi.

  • 7/28/2019 Laporan Tutor 1

    8/12

    Faktor Biologis = studi mengatakan bahwa sistem limbik dapat terlibat dalamperkembangan dalam gangguan disosiatif.

    2. Tipe gangguan disosiatif Gangguan identitas disosiatif (dulu disebut kepribadian ganda)

    Munculnya dua atau kebih identitas atau keadaan kepribadian yang berbeda,

    masing-masing membawa pola persepsi; berulang mengendalikan perilaku

    penderita; ketidakmampuan untuk meengingat info pribadi; tidak berkaitan

    dengan dampak fisiologis langsung/kondisi medis umum; tidak sama dengan

    imagery friend pada nak-anak; menunjukkan kegagalan untuk

    mengintegrasikan berbagai aspek identitas memori, kesadaran; setiap

    kepribadian seolah-olah emmiliki sejarah pribadi, citra diri, identitas dan nama

    yang terpisah-pisah sendiri; biasanya ada identitas primer (membawa nama

    lahir individu, biasanya pasif, dependen, rasa bersalah, depresif) identitas

    alternatif (nama berbeda, ciri berlawanan dengan identitas primernya,

    memiliki permusuhan, pengendali dab perusak diri sendiri).

    Gangguan depersonalisasi (menyertai gangguan jiwa lainnya)Merupakan perasaan ketidaknyataan atau keterpisahan diri dari tubuh atau

    lingkungan sekitar. Orang dengan depersonalisasi tetap memilki kontak

    dengan realitas, dapat membedakan kenyataan dan ketidaknyataan, dapat

    mengenali dirinya, memiliki ingatan yang baik. Perasaan depersonalisasi

    biasanya datang tiba-tiba dan menghilang secara bertahap.

    Ciri-ciri:

    Pengalaman-pengalaman perasaan asing yang menetap dan berulang dan

    seolah-olah seseorang adalah pengamat di luar dirinya; selama mengalami

    depersonalisasi, daya nilai terhadap realitas terjaga; secara klinis

    menyebabkan tekanan atau ketidakmampuan dalam fungsi sosial, pekerjaaan

    atau fungsi penting lainnya; tidak terjadi secara eksklusif delama ada

    gangguan mental lain dan tidak berhubungan dengan fisiologis langsung.

    Fugue disosiatifOrang yang mengalami gangguan fugue disosiatif akan melakukan perjalanan

    secara tiba-tiba dan tanpa diduga dari rumah atau tempat kerjanya; tidak

    mampu mengingat kembali informsi yang sebelumnya; menjadi bingung akan

    identitasnya; dna berasumsi memiliki identitas yang baru. Fugue tidak

  • 7/28/2019 Laporan Tutor 1

    9/12

    dianggap sebagai psikotik, karena yang memiliki gangguan ini dapat berpikir

    dan berperilaku cukup normal.

    Amnesia disosiatifMerupakan suatu gangguan dimana seseorang mengalami kehilangan ingatan

    tanpa sebab organis yang dapat teridentifikasi. Orang dengan gangguan ini

    menjadi tidak mampu menyebutkan kembali informasi pribadi yang penting,

    biasanya melibatkan pengalaman yang traumatis atau penuh tekanan, dalam

    bentuk yang tidak dapat dianggap sebagai lupa biasa. Hilang ingatan ini bukan

    disebabkan oleh penyebab organis tertentu (kerusakan otak, penyakit) atau

    efek langsung dari obat-obatan dan alkohol. Ingatan yang hilang dalam

    gangguan ini dapat kembali, meskipun gangguan ini sudah terjadi selama

    beberapa hari, minggu, atau tahun.

    3. Terapi untuk gangguan disosiatif Health promotion = perawat bertugas memberikan keterampilan koping untuk

    memanajemen stress yang dialami oleh pasien.

    Health teach = perawat memberikan arahan kepada pasien untuk menuliskanjurnal / semacam karangan dimana berisikan apa saja yang dirasakan pasien,

    sehingga dapat diketahui penyebab terjadinya gangguan disosiatif si pasien.

    Apabila pasien belum bisa melakukan arahan yang diberikan perawat yaitu

    menuliskan jurnal / esai, perawat mengajari pasien 5 10 menit untuk

    menulis.

    Psikoterapi adalah penanganan primer terhadap gangguan disosiatif. Biasanyamengikutsertakan teknik seperti hipnotis yang membantu mengingat trauma

    yang pernah dialami.

    Terapi kesenian kreatif. Terapi ini membantu pasien yang sulitmengekspresiakn pikiran dan perasaan mereka. Seni kreatif dapat membantu

    meningkatkan kesadaran diri.

    Terapi kognitif ini bisa membantu untuk mengidentifikasikan kelakuan yangnegatif dan tidak sehat dan menggantikannya dengan yang positif dan sehat,

    dan semua tergantung dari ide dalam pikiran untuk mendeterminasikan apa

    yang menjadi perilaku pemeriksa

    Terapi obat. Terapi ini sangat baik untuk dijadikan penaganan awal, walaupuntidak ada obat yang spesifik dalam menangani gangguan disosiatif ini.

  • 7/28/2019 Laporan Tutor 1

    10/12

    Biasanya pasien diberikan anti-depressan berupa anti-depressan dan obat anti-

    cemas untuk membantu mengontrol gejala mental pada gangguan disosiatif

    ini.

    4. Apakah terapi dapat mengembalikan memori yang hilangTidak dapat, karena penanganan pada gangguan disosiatif hanya untuk menangani

    gejala yang timbul akibat gangguan tersebut.

    5. Mekanisme gangguan disosiatifBerhubungan dengan salah satu penyebab yaitu trauma.

    proses traumatic yang terjadi pada masa kanak-kanak diproses oleh sistem limbik

    semua informasi disimpan dalam hipokampus.

    Dalam penelitian pada hewan, apabila sejak awal hewan dipisahkan dengan

    pemiliknya pada saat dewasa si hewan tersebut mengalami kehilangan rasa memiliki.

    Begitu pula pada manusia semisal orang tua yang bercerai dan sudah memiliki anak,

    maka sang anak pada saat dewasa akan mengalami kehilangan rasa memiliki kepada

    salah satu orang tua.

    Jika adanya kehilangan rasa memilki dan adanya trauma pada masa kanak-kanak akan

    mengakibatkan/berefek pada neurotransmiter pada otak, sehingga aktivitas serotonin

    menjadi irregular.

    6. Askep amnesia disosiatif Pengkajian

    Klien yang mengalami tanda klinis gangguan disosiatif memerlukan

    pemeriksaan lengkap fisik untuk menyimpulkan tidak adanya penyebab

    gangguan organis seperti tumor otak. Fokus pengkajian yaitu

    Tingkat orentasi dan kemampuan klien untuk memahami kenyataan Riwayat pencetus dari trauma emosional Kemmapuan klien untuk mengingat kembali kejadian baru dan lampau

    atau penggunaan keramahtamahan untuk mengisi kekosongan memori

    Tingkat kecemasan kliend an depresi yang mungkin terjadi Derajat kerusakan fungsi sosial klien Riwayat bunih diri atau self mutilasi

  • 7/28/2019 Laporan Tutor 1

    11/12

    Adanya gangguan psikiatrik yang sulit untuk dibedakan dengangangguan disoasiatif ( contoh psikotik dan gangguan personalitas)

    Diagnosa : Impaired MemoryDefinisi: ketidakmampuan untuk mnegingat bebrapa informasi atau

    kemampuan berperilaku

    Batasan Karakteristik:

    Lupa untuk melakukan sesuatu pada waktu yang sudah terjadwal Ketidakmampuan untuk belajar mengenai informasi baru Tidak mampu mempelajari ketrampilan baru Ketidakmampuan untuk mengingat suatu kejadian

    Ketidakmampuan untuk mengingat informasi faktual Melaporkan lupa pada hal yang telah dialami

    Related factor:

    Gangguan lingkungan yang berlebihan Gangguan neurologi

    NOCMemory

    Definisi: kemampuan secara kognitif untuk mendapat kembali atau

    melaporkan kembali informasi yang tersimpan

    Indikator:

    Klien dapat mengingat kembali informasi secara akurat Klien dapat mengingat kembali informasi yang baru-baru terjadi Klien dapat mengingat informasi yang sudah lama secara akurat

    NICMemory Training

    Aktivitas:

    Diskusikan pada pasien/keluarga beberapa masalah memori praktisyang dialami

    Stimulasi memori dengan mengulang pemikiran terakhir yangdiekspresikan pasien dengan tepat

    Kenang kembali pengalaman masa lalu pasien dengan tepat Implementasikan teknik memory yang tepat dengan visual imagery,

    permainan memori dengan mengklue, teknik asosiasi, alat-alat yang

  • 7/28/2019 Laporan Tutor 1

    12/12

    dapat membantu ingatan, membuat list, atau melatih untuk mengingat

    informasi

    Berikan training orientasi, seperti melatih pasien tentang informasipersonalnya dan tanggal dengan tepat

    Serahkan ke bagian terapi okupasional Monitor perilaku klien selama terapi Berikan pengingatan memori melalui pengenalan gambar

    7. Pemeriksaan psikiater amnesia disosiatif DES (Dissosiative Experience Scale)]

    Berfungsi untuk menskreening tanda tanda disosiatif, dan bukan merupakn alat

    untuk mendiagnosa gangguan disosiatif. Terdiri dari 28 pertanyaan yang berisikan

    pertanyaan tentang keseharian / sehari hari terdapat rentang dari 0% sampat dengan

    100%. Nol persen untuk jarang dan 100% utnuk sering.

    SCID DClinical interview for dissosiative disorder