laporan tutor 1
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 Laporan Tutor 1
1/12
LAPORAN HASIL KEGIATAN TUTORIAL
BLOK 3.4
Hanya Ibuku yang Tak Kulupakan
Kelompok 3 :
Rizky Junitasari 13818
Rizky Indriyani 13819
Dian Ambar Kusuma 13821
Ika Indar Wati 13824
Masmur Kristi Pamuji 13830
Nita Herdianti 13833
Feri Dini Kusumawardana 13834
Rhyanmita Nareta Roza 13835
Dewi Nur Hidayah 13838
Evi Komala Simamora 13846
Dini Octaviani 13849
Khiftiyah Hikmawati 13850
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013
-
7/28/2019 Laporan Tutor 1
2/12
AGENDA TUTORIAL
Pertemuan I
Hari : Senin
Tanggal : 11 Februari 2013
Agenda : Step 15
Kehadiran : 11 orang
Tidak Hadir : 1 orang
Pertemuan II
Hari : Kamis
Tanggal : 14 Februari 2013
Agenda : Step 7
Kehadiran : 12 orang
Tidak Hadir : -
Ketua : 13818 Rizky Junitasari
Sekretaris : 13821 Dian Ambar Kusuma
Scriber : 13819 Rizky Indriyani
Anggota :
Ika Indar Wati 13824
Masmur Kristi Pamuji 13830
Nita Herdianti 13833
Feri Dini Kusumawardana 13834
Rhyanmita Nareta Roza 13835
Dewi Nur Hidayah 13838
Evi Komala Simamora 13846
Dini Octaviani 13849
Khiftiyah Hikmawati 13850
-
7/28/2019 Laporan Tutor 1
3/12
-
7/28/2019 Laporan Tutor 1
4/12
Step 3
1. Penyebab gangguan disosiatif selain traumaJawaban :
- Kekurangan oksigen- Keracunan CO- Operasi transplatasi sumsum tulang belakang- Kejadian stresfu;- Pelecehan seksual
2. Tipe gangguan disosiatifJawaban:
- Gangguan identitas disosiatif : kepribadian ganda- Gangguan amnesia disosiatif- Gangguan fugue disosiatif : hilang kesadaran atau membentuk identitas baru- Gangguan depersonalisasi : seperti amnesia namun permanen, peristiwa tidak
realistis
3. Tanda dan gejala amnesia disosiatifJawaban:
- Kejadiannya bertahap- Spontan/tiba-tiba kegiatan yang dilakukan tiba-tiba lupa- Penderita mengalami kebingungan- Lupa identitas diri
4. Pengkajian pasien dengan gangguan disosiatifJawaban:
- Kaji kemampuan mengingat- Kaji perubahan perilaku- Kaji perubahan identitas- Kaji penampilan diri- Kaji keadaan psikologis- Kaji riwayat masa lalu
5. Peran keluarga dengan pasien yang mengalami gangguan disosiatifJawaban:
- Berbuat baik pada pasien amnesia- Memberi dukungan pada penderita- Mencari pengobatan yang tepat
-
7/28/2019 Laporan Tutor 1
5/12
- Mengurangi stresful yang ada dalam keluarga6. Terapi untuk gangguan disosiatif
Jawaban:
- Terapi kognitif agar perilaku pasien lebih terarah- Terapi kreatif agar tidak berperilaku ke arah negatif- Hipnosis mengelola alam bahwa sadar agar pasien bisa mengatakan apa yang
dirasakan
- Antidepresan untuk mengurangi gejala7. Apakah terapi dapat mengembalikan memori yang hilang
Jawaban:
- Tergantung jenis berat dari amnesia apabila amnesia masih dalam level ringanmaka bisa disembuhkan apabila yang berat mungkin bertahap sembuhnya
- Apabila amnesia berat, bisa dengan menggunakan catatan kecil, menuliskan hal-hal yang pasien lakukan
8. Dampak pasien gangguan disosiatifJawaban:
- Bunuh diri- Pebolakan sosial- Defisit self care- Gangguan tidur- Alkoholisme- Tidak mudah percaya pada lingkungan sekitar- Malfungsi sistem keluarga
9. Mekanisme gangguan disosiatifTidak terjawab pada tahap ini
10.Askep amnesia disosiatifJawaban:
- Deficit self care- Wandering- Impaired memory- Gangguan sindrom intepretasi lingkungan
11.Pemeriksaan psikiater amnesia disosiatifTidak terjawab pada tahap ini
-
7/28/2019 Laporan Tutor 1
6/12
Step 4
Gangguan
disosiatif
Dampak Tipe - Tipe Pemeriksaan psikiatrik
Kreatif Keluarga
Nonfarmakologi
Hipnosis
Farmakologi
Terapi
Askep + Pengkajian
Kognitif
-
7/28/2019 Laporan Tutor 1
7/12
Step 5
LO:
1. Penyebab gangguan disosiatif selain trauma2. Tipe gangguan disosiatif3. Askep amnesia disosiatif4. Terapi untuk gangguan disosiatif5. Apakah terapi dapat mengembalikan memori yang hilang6. Mekanisme gangguan disosiatif7. Pemeriksaan psikiater amnesia disosiatif
Step 6
Mencari literatur
Step 7
1. Penyebab gangguan disosiatif selain trauma Genetik = khususnya pada DID dapat menurun dari ibu ke anak atau karena
adanya hubungan biologis.
Faktor Psikososial = studi teori menyebutkan bahwa gangguan disosiatif dapatdijelaskan sebagai metode penghindaran stress dan cemas. Pola penghindaran
terjadi ketika seorang individu dengan penawaran suatu peristiwa yang tidak
menyenangkan dengan secara sadar memutuskan untuk tidak berpikir tentang
hal itu. semakin kecemasan-memprovokasi kejadian ini, semakin besar
kebutuhan untuk menghindari berpikir tentang hal itu. sebagai individu
semakin memanfaatkan teknik ini, semakin besar kemungkinan itu adalah
untuk menjadi otomatis dipanggil sebagai disosiasi. ketika stres adalah tidak
dapat ditoleransi.
-
7/28/2019 Laporan Tutor 1
8/12
Faktor Biologis = studi mengatakan bahwa sistem limbik dapat terlibat dalamperkembangan dalam gangguan disosiatif.
2. Tipe gangguan disosiatif Gangguan identitas disosiatif (dulu disebut kepribadian ganda)
Munculnya dua atau kebih identitas atau keadaan kepribadian yang berbeda,
masing-masing membawa pola persepsi; berulang mengendalikan perilaku
penderita; ketidakmampuan untuk meengingat info pribadi; tidak berkaitan
dengan dampak fisiologis langsung/kondisi medis umum; tidak sama dengan
imagery friend pada nak-anak; menunjukkan kegagalan untuk
mengintegrasikan berbagai aspek identitas memori, kesadaran; setiap
kepribadian seolah-olah emmiliki sejarah pribadi, citra diri, identitas dan nama
yang terpisah-pisah sendiri; biasanya ada identitas primer (membawa nama
lahir individu, biasanya pasif, dependen, rasa bersalah, depresif) identitas
alternatif (nama berbeda, ciri berlawanan dengan identitas primernya,
memiliki permusuhan, pengendali dab perusak diri sendiri).
Gangguan depersonalisasi (menyertai gangguan jiwa lainnya)Merupakan perasaan ketidaknyataan atau keterpisahan diri dari tubuh atau
lingkungan sekitar. Orang dengan depersonalisasi tetap memilki kontak
dengan realitas, dapat membedakan kenyataan dan ketidaknyataan, dapat
mengenali dirinya, memiliki ingatan yang baik. Perasaan depersonalisasi
biasanya datang tiba-tiba dan menghilang secara bertahap.
Ciri-ciri:
Pengalaman-pengalaman perasaan asing yang menetap dan berulang dan
seolah-olah seseorang adalah pengamat di luar dirinya; selama mengalami
depersonalisasi, daya nilai terhadap realitas terjaga; secara klinis
menyebabkan tekanan atau ketidakmampuan dalam fungsi sosial, pekerjaaan
atau fungsi penting lainnya; tidak terjadi secara eksklusif delama ada
gangguan mental lain dan tidak berhubungan dengan fisiologis langsung.
Fugue disosiatifOrang yang mengalami gangguan fugue disosiatif akan melakukan perjalanan
secara tiba-tiba dan tanpa diduga dari rumah atau tempat kerjanya; tidak
mampu mengingat kembali informsi yang sebelumnya; menjadi bingung akan
identitasnya; dna berasumsi memiliki identitas yang baru. Fugue tidak
-
7/28/2019 Laporan Tutor 1
9/12
dianggap sebagai psikotik, karena yang memiliki gangguan ini dapat berpikir
dan berperilaku cukup normal.
Amnesia disosiatifMerupakan suatu gangguan dimana seseorang mengalami kehilangan ingatan
tanpa sebab organis yang dapat teridentifikasi. Orang dengan gangguan ini
menjadi tidak mampu menyebutkan kembali informasi pribadi yang penting,
biasanya melibatkan pengalaman yang traumatis atau penuh tekanan, dalam
bentuk yang tidak dapat dianggap sebagai lupa biasa. Hilang ingatan ini bukan
disebabkan oleh penyebab organis tertentu (kerusakan otak, penyakit) atau
efek langsung dari obat-obatan dan alkohol. Ingatan yang hilang dalam
gangguan ini dapat kembali, meskipun gangguan ini sudah terjadi selama
beberapa hari, minggu, atau tahun.
3. Terapi untuk gangguan disosiatif Health promotion = perawat bertugas memberikan keterampilan koping untuk
memanajemen stress yang dialami oleh pasien.
Health teach = perawat memberikan arahan kepada pasien untuk menuliskanjurnal / semacam karangan dimana berisikan apa saja yang dirasakan pasien,
sehingga dapat diketahui penyebab terjadinya gangguan disosiatif si pasien.
Apabila pasien belum bisa melakukan arahan yang diberikan perawat yaitu
menuliskan jurnal / esai, perawat mengajari pasien 5 10 menit untuk
menulis.
Psikoterapi adalah penanganan primer terhadap gangguan disosiatif. Biasanyamengikutsertakan teknik seperti hipnotis yang membantu mengingat trauma
yang pernah dialami.
Terapi kesenian kreatif. Terapi ini membantu pasien yang sulitmengekspresiakn pikiran dan perasaan mereka. Seni kreatif dapat membantu
meningkatkan kesadaran diri.
Terapi kognitif ini bisa membantu untuk mengidentifikasikan kelakuan yangnegatif dan tidak sehat dan menggantikannya dengan yang positif dan sehat,
dan semua tergantung dari ide dalam pikiran untuk mendeterminasikan apa
yang menjadi perilaku pemeriksa
Terapi obat. Terapi ini sangat baik untuk dijadikan penaganan awal, walaupuntidak ada obat yang spesifik dalam menangani gangguan disosiatif ini.
-
7/28/2019 Laporan Tutor 1
10/12
Biasanya pasien diberikan anti-depressan berupa anti-depressan dan obat anti-
cemas untuk membantu mengontrol gejala mental pada gangguan disosiatif
ini.
4. Apakah terapi dapat mengembalikan memori yang hilangTidak dapat, karena penanganan pada gangguan disosiatif hanya untuk menangani
gejala yang timbul akibat gangguan tersebut.
5. Mekanisme gangguan disosiatifBerhubungan dengan salah satu penyebab yaitu trauma.
proses traumatic yang terjadi pada masa kanak-kanak diproses oleh sistem limbik
semua informasi disimpan dalam hipokampus.
Dalam penelitian pada hewan, apabila sejak awal hewan dipisahkan dengan
pemiliknya pada saat dewasa si hewan tersebut mengalami kehilangan rasa memiliki.
Begitu pula pada manusia semisal orang tua yang bercerai dan sudah memiliki anak,
maka sang anak pada saat dewasa akan mengalami kehilangan rasa memiliki kepada
salah satu orang tua.
Jika adanya kehilangan rasa memilki dan adanya trauma pada masa kanak-kanak akan
mengakibatkan/berefek pada neurotransmiter pada otak, sehingga aktivitas serotonin
menjadi irregular.
6. Askep amnesia disosiatif Pengkajian
Klien yang mengalami tanda klinis gangguan disosiatif memerlukan
pemeriksaan lengkap fisik untuk menyimpulkan tidak adanya penyebab
gangguan organis seperti tumor otak. Fokus pengkajian yaitu
Tingkat orentasi dan kemampuan klien untuk memahami kenyataan Riwayat pencetus dari trauma emosional Kemmapuan klien untuk mengingat kembali kejadian baru dan lampau
atau penggunaan keramahtamahan untuk mengisi kekosongan memori
Tingkat kecemasan kliend an depresi yang mungkin terjadi Derajat kerusakan fungsi sosial klien Riwayat bunih diri atau self mutilasi
-
7/28/2019 Laporan Tutor 1
11/12
Adanya gangguan psikiatrik yang sulit untuk dibedakan dengangangguan disoasiatif ( contoh psikotik dan gangguan personalitas)
Diagnosa : Impaired MemoryDefinisi: ketidakmampuan untuk mnegingat bebrapa informasi atau
kemampuan berperilaku
Batasan Karakteristik:
Lupa untuk melakukan sesuatu pada waktu yang sudah terjadwal Ketidakmampuan untuk belajar mengenai informasi baru Tidak mampu mempelajari ketrampilan baru Ketidakmampuan untuk mengingat suatu kejadian
Ketidakmampuan untuk mengingat informasi faktual Melaporkan lupa pada hal yang telah dialami
Related factor:
Gangguan lingkungan yang berlebihan Gangguan neurologi
NOCMemory
Definisi: kemampuan secara kognitif untuk mendapat kembali atau
melaporkan kembali informasi yang tersimpan
Indikator:
Klien dapat mengingat kembali informasi secara akurat Klien dapat mengingat kembali informasi yang baru-baru terjadi Klien dapat mengingat informasi yang sudah lama secara akurat
NICMemory Training
Aktivitas:
Diskusikan pada pasien/keluarga beberapa masalah memori praktisyang dialami
Stimulasi memori dengan mengulang pemikiran terakhir yangdiekspresikan pasien dengan tepat
Kenang kembali pengalaman masa lalu pasien dengan tepat Implementasikan teknik memory yang tepat dengan visual imagery,
permainan memori dengan mengklue, teknik asosiasi, alat-alat yang
-
7/28/2019 Laporan Tutor 1
12/12
dapat membantu ingatan, membuat list, atau melatih untuk mengingat
informasi
Berikan training orientasi, seperti melatih pasien tentang informasipersonalnya dan tanggal dengan tepat
Serahkan ke bagian terapi okupasional Monitor perilaku klien selama terapi Berikan pengingatan memori melalui pengenalan gambar
7. Pemeriksaan psikiater amnesia disosiatif DES (Dissosiative Experience Scale)]
Berfungsi untuk menskreening tanda tanda disosiatif, dan bukan merupakn alat
untuk mendiagnosa gangguan disosiatif. Terdiri dari 28 pertanyaan yang berisikan
pertanyaan tentang keseharian / sehari hari terdapat rentang dari 0% sampat dengan
100%. Nol persen untuk jarang dan 100% utnuk sering.
SCID DClinical interview for dissosiative disorder