laporan tubes perenc. geometrik jalan
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
1/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT kareatas limpahan rahmad, taufiq, dan hidayah-Nya kami masih diberikan kesempatan untdapat menyelesaikan dengan baikLaporan Perhitungan Perencanan Geometrik Jalan ini.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada dosen kami, Ir. Ami Asparini yaturut membimbing dalam menyusun Laporan Perhitungan Perencanan Geometrik Jalan Laporan Perhitungan Perencanan Geometrik Jalan ini kami susun, dengan dimansebelumnya kami telah melakukan perhitungan dan dengan banyak pertimbangan.
Akhirnya, besar harapan kami semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semuMaka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menunjankesempurnaan kami dalam menyusun makalah selanjutnya.
Surabaya, 30 November 2015
Penulis
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
2/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ DAFTAR ISI ........................................................................................................................... BAB I ..................................................................................................................................... PENDAHULUAN .................................................................................................................
A. Latar Belakang .............................................................................................................. B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... C. Batasan Masalah ...........................................................................................................
D. Tujuan ........................................................................................................................... BAB II .................................................................................................................................... TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................................................
A. Dasar Teori.................................................................................................................... 1. Jalan Raya .................................................................................................................
BAB III .................................................................................................................................. DATA PERENCANAAN .......................................................................................................
A. PERAN DAN FUNGSI JALAN ................................................................................... B. STATUS JALAN .......................................................................................................... C. KONDISI MEDAN ...................................................................................................... D. KECEPATAN RENCANA ........................................................................................ 10 E. POTONGAN MELINTANG ...................................................................................... 1
BAB IV .................................................................................................................................. PERHITUNGAN ...................................................................................................................
A.
ALINYEMEN HORISONTAL .................................................................................. 1B. DIAGRAM SUPERELEVASI ................................................................................... 1C. ALINYEMEN VERTIKAL ........................................................................................ 1 D. POTONGAN MELINTANG ...................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
3/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
3
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tugas ini dilaksanakan secara mandiri oleh mahasiswa dan ditunjang oleh dosensebagai pembimbing. Asitensi dan pembimingan tugas disesuaikan dengan materi pada mata kuliah Perencanaan Geometrik Jalan.
Tugas Perencanaan Geometrik Jalan ini bertujuan untuk membantu mahasiswadalam memahami langkah-langkah perencanaan geometrik jalan beserta penggambarannya. Setiap mahasiswa diharapkan mempunyai kompetensi dalam bidang Perencanaan Geometrik Jalan.
Jalan merupakan salah satu unsur pokok atau komponen yang penting dalam duntransportasi, dimana jalan berperan sebagai penghubung yang juga melintaskan semkendaraan yang melewati sebuah kota, baik itu jalan yang memisahkan antar desantar kota, maupun jalan yang menghubungkan bebrapa propinsi (jalan anta propinsi). Tanda jalan merupakan komponen yang penting dalam transportasi yaikarena bahwa dinamika kendaraan dalam transportasi akan terhenti jika ada sebuarintangan di dalamnya dimana tidak ada jalan yang melewatinya. Oleh karena it jalan merupakan unsur pokok yang sangat vital dalam bidang transportasi, kekacauakan terjadi dimana-mana, disegala aspek kehidupan jikalau dalam sebuah jalutransportasi tidak dilengkapi dengan jalan. Semua kendaraan akan terhenti jikterdapat sebuah rintangan, dan efeknya akan merambat disegala aspek kehidupan baik itu pada sektor ekonomi, bisnis, social, kesejahteraan, dan masih banyak lamasalah yang akan timbul jika dinamika transportasi yang sedang berjalan tiba-tibterhenti karena tidak adanya jalan.
Keadaan geografis Indonesia yang mempunyai banyak sekali sungai, jurang, ata bahkan lembah, dua buah kota seperti itu sangat membutuhkan sekali jalan untumelengkapi atau untuk memenuhi kebutuhan dinamika transportasi, dimana jalaakan melintaskan kendaraan melewati rintangan tersebut. Baik itu dengan membuterowongan maupun jalan yang berkelok yang melintasi atau mengikuti alur kont bukit tersebut.
Dengan melihat kontribusi jalan yang sangat memegang peranan penting dalamdunia transportasi seperti diatas, maka diperlukan sebuah usaha untuk mempelaja
mengenai seluk-beluk jalan. Karena tidak sedikit pelaksanaan jalan yang ada
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
4/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
4
mengalami kerusakan akibat sesuatu hal, seperti jalan yang ambles atau rusak yanmungkin mengakibatkan jatuhnya korban, dan terputusnya akses jalan untuk masuke wilayah tersebut, sehingga dengan terhentinya dinamika transportasi / kendaraatersebut akan juga mengganggu sector-sektor lainnya, misalnya pengiriman bahamakanan ke suatu wilayah akan berhenti karena truk yang membawa logistic terhenkarena tidak bisa melintasi sungai, atau seseorang akan berpergian denganmenggunakan kendaraan akan mengalami kesulitan.
Didalam pembuatan Laporan Perhitungan Perencanan Geometrik Jalan ini, terdapGambar – gambar Perencanaan, diantaranya :
Trase Jalan Potongan Memanjang Potongan Melintang Diagram Superelevasi Lengkung Horizontal Lengkung Vertikal
B. Rumusan Masalah
a.
Bagaimanakah merencanakan Jalan yang benar sesuai dengan kebutuhan danfungsi jalan ?
C. Batasan Masalah
a. Tidak menjelaskan tentang Produksi Peralatan Berat atau semacamnya. b. Tidak menjelaskan Volume Lalu Lintasc. Tidak meninjau besarnya anggaran biaya yang diperlukan.
D. Tujuan
a. Untuk mengetahui kondisi baik yang sesuai dengan kebutuhan dan Fungsi Jalan.
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
5/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
1. Jalan Raya
Jalan adalah suatu struktur yang melintaskan kendaraan dengan melintasisegala rintangan yang ada di sampingnya dan memberikan kenyamanan saa perjalanan. Alur jalan dapat diperuntukan untuk : lalu lintas umum, pejalan kakatau alur air.
Komponen jalan terdiri dari : daerah manfaat jalan, daerah milik jalan dandaerah pengawasan jalan.
Didalam perencanaan geometrik jalan raya perlu sekali memperhatikan fakto – faktor yang mempengaruhinya, diantaranya :
Lalu-lintasMasalah lalu lintas mencakup beberapa hal, seperti :
Volume Lalu-Lintas
Adalah jumlah lalu lintas perhari dalam satu tahun, dengan jalan pengamatan atau survey. Disamping jumlahnya perlu diketahui juga penyelidikan lapangan terhadap jenis kendaraan untuk mendapatkan LHR.
Sifat dan Komposisi Lalu-LintasSifat lalu lintas meliputi lambat dan cepatnya kendaraan yang
bersangkutan, sedangkan komposisi lalu – lintas adalah menggambarkan jenis kendaraan yang melaluinya serta kelompok-kelompok (kelas)kendaraan yang melewati sebuah jalan termasuk sifat kendaraan yang berupa beban kendaraan.
Kecepatan Rencana Lalu-lintasKecepatan merupakan faktor utama dari segala macam transportasi.
Kecepatan yang dipergunakan oleh pengemudi tergantung dari : pengemud
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
6/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
6
dan kendaraan yang bersangkutan, sifat fisik jalan, cuaca, dan adanyagangguan dari kendaraan lain.
Yang dimaksud dengan kecepatan rencana adalah kecepatan maksimumyang diizinkan, sehingga tidak berbahaya bagi keselamatan. Suatu jalanyang ada didaerah datar tentu saja mempunyai kecepatan rencana yanglebih tinggi dari pada jalan yang berada di pegunungan.
Topografi dan keadaan fisik.Topografi juga mempunyai peranan penting dalam menentukan lokasi jalan
dan pada umumnya mempengaruhi perencanaan Alinyemen geometrik jalanseperti landai dan penampang melintang.
Standard Jarak pandang dan jarak menyiap. Kapasitas
Kapasitas suatu jalan adalah kemampuan jalan untuk menampung lalu-lintakendaraan yang meliputi kapasitas dasar, kapasitas rencana, dan kapasitasmungkin.
Alinyemen horizontal maupun Alinyemen Vertikal. Alinyemen HorisontalAlinyemen horisontal (trase suatu jalan) adalah garis proyeksi sumbu
jalan yang tegak lurus pada bidang peta. Trase jalan yang dimaksud pada bidang gambar / peta, biasanya disebut gambar situasi jalan, dengan secaranumum manunjukan arah dari jalan yang bersangkutan. Pengetahuanmengenai trase jalan tidak hanya penting dalam perencanaan, tetapi jugadiperlukan untuk menunjang administrasi, misalnya dalam penetapandaerah – daerah penguasaan, analisa kecelakaan dan lain sebagainya.
Trase tersebut berupa susunan dan potongan – potongan garis lurus,umumnya disebut degan istilah“tangen” , dan satu sama lainnyadihubungkan denan garis lengkung. Garis lengkung tersebut biasa disebutsebagai tikungan atau lengkung Horisontal.
Bagian yang sangat kritis pada alinyemen Horisontal adalah bagiantikungan. Hal ini dikarenakan, adanya gaya yang melemparkan kendaraankeluar daerah tikungan, yang disebut“centrifugal” .
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
7/24
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
8/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
8
BAB IIIDATA PERENCANAAN
A. PERAN DAN FUNGSI JALANPada perencanaan geometrik jalan ini klasifikasi jalan yang ditentukan yaitu Jala
Kolektor. Jalan Kolektor adalah jalan yang melayani angkutan pengumpul/ pembadengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalamasuk dibatasi.
B. STATUS JALANStatus jalan yang telah ditentukan yaitu Jalan Provinsi. Jalan Provinsi adalah jalan
kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota provinsi
dengan ibukota kabupaten/ kota, atau antaribukota kabupaten/ kota, dan jalan strateg provinsi.
C. KONDISI MEDAN1. Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan
medanyang diukur tegak lurus garis kontur.
2. Klasifikasi menurut medan jalan untuk perencanaan geometrik dapat dilihat dalamTabel 2.
Tabel 1. Perhitungan Kelandaian Medan
TITIK STA Jarak(m)
Beda Elevasi(m)
KelandaianMuka
Tanah Asli(%)X Y
A 0+050 44,19 43,8 -0,78%
1 0+50
20+50
50 43,8 43,14 -1,32%0+100
30+100
50 43,14 42,55 -1,18%0+150
40+150
50 42,55 42,08 12,08%0+200
50+200
50 42,08 41,69 -13,8%0+250
60+250
50 41,69 41,3 -0,78%0+300
7 0+300 50 41,3 40,75 -1,1%0+350
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
9/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
9
80+350
50 40,75 39,85 -1,8%0+400
90+400
25 39,85 39,14 -2,84%0+425
100+425
25 39,14 39,39 1%0+450
110+450
25 39,39 38,23 -4,64%0+475
120+475
25 39,4 38,39 -4,04%0+500
130+500
25 38,39 40,29 7,6%0+525
140+525
25 40,29 38,97 -5,28%0+550
P1 0+55025 38,97 39,49 2,08%
0+575
150+575
25 39,49 38,97 -4,56%0+600
160+600
25 38,97 39,15 3,2%0+625
170+625
25 39,15 38,34 -3,24%0+650
180+650
25 38,34 37,96 -1,52%0+675
190+675
25 37,96 37,54 -1,68%0+700
200+700
25 37,54 36,28 -5,040+725
210+725
25 36,28 36,38 0,4%0+750
220+750
50 36,38 34,4 -3,96%0+800
23 0+800 50 34,4 33,59 -1,62%0+850
240+850
50 33,59 33,82 0,46%0+900
250+900
50 33,82 33,06 -1,52%0+950
260+950
50 33,06 32,1 -1,92%1+0
271+0
50 32,1 32 -0,2%1+50
28 1+50 50 32 31,72 -0,56%1+100
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
10/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
10
291+100
50 31,72 30,58 -2,28%1+150
301+150
50 30,58 30,04 -1,08%1+200
B 1+20050 30,04 29,03 -2,02%
1+250Rata-Rata Kelandaian Medan -1,31%
Tabel 2. Klasifikasi Menurut Medan Jalan
No. JenisMedan NotasiKemiringan
Medan
1. Datar D < 3%2. Perbukitan B 3 – 25%3. Pegunungan G > 25%
Sumber : Tata Cara Pelaksanaan Jalan Antar Kota No.038/T/BM/1997
Dari hasil perhitungan kelandaian medan didapatkan angka 1,31% dan berdasarkan klasifikasi menurut medan jalan yang terdapat pada tabel 2, karena1,31%< 3% maka jenis medan pada perencanaan ini adalah Datar.
D. KECEPATAN RENCANA
Sesuai dengan klasifikasi fungsi dan klasifikasi medan jalanTabel 3. Kecepatan Rencana, VR, sesuai klasifikasi fungsi dan kiasifikasi medan jalan.
Sumber : Tata Cara Pelaksanaan Jalan Antar Kota No.038/T/BM/1997
Berdasarkan ketentuan dimana kecepatan rencana harus dibuat minimal 60km/jam (dari ketentuan jalan kolektor provinsi ). Karena jalan yang direncanakan berada pada daerahdatar , maka kecepatan rencana dibuat antara 60 – 90 m. Kecepatan rencana adalah80 km/jam.
FungsiKecepatan Rencana , VR , Km/Jam
Datar Bukit Pegunungan
Arteri 70 - 120 60 - 80 40 - 70
Kolektor 60 - 90 50 - 60 30 - 50
Lokal 40 - 70 30 - 50 20 - 30
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
11/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
11
E. POTONGAN MELINTANGPotongan melintang jalan terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:
a. Badan Jalan
b. Bahu Jalan
c. Lebar Saluran Tepi
d. Ambang Pengaman
Gambar 1. Bagian – bagian potongan melintang
Tabel 4. Penentuan Badan Jalan dan Bahu Jalan
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
12/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
12
Tabel 5. Batas Daerah Pengawasan Jalan Menurut Fungsinya
FungsiBatas
Minimum
Arteri Primer 20 m
Sekunder 20 m
KolektorPrimer 15 m
Sekunder 7 m
LokalPrimer 10 m
Sekunder 4 m
Ruang Daerah Pengawasan Jalan (Dawasja) adalah ruang sepanjang jalan di luarDamaja yang dibatasi oleh tinggi dan lebar tertentu, diukur dari sumbu jalan. Untuk jalan kolektor jumlah ROW adalah minimal 15 meter.
Berdasarkan tabel 4 dan ketentuan aturan mengenai Dawasja maka di dapatkandata sebagai berikut:
a. Badan Jalan = 8 m b. Bahu Jalan = 1,5 mc. Lebar Saluran Tepi = 1,5 md. Ambang Pengaman = 2,0 mROW = 15 m
= (1 x 8m) + (2 x 1,5) + (2 x 1,5) + (2 x 2,0)= 18 m ( OK )
F. Cut dan FillPerhitungan volume tanah pada pekerjaan galian/ timbunan, biasa dilakukan
dengan metode Double End Areas (Luas Ujung Rangkap), yaitu dengan mengambilrata-rata luas kedua ujung penampang dari sta1 dan sta2, kemudian dikalikan jarakkedua stasiun. Ini dilakukan untuk semua titik stasiun yang berada pada rancangantrase jalan.
V galian/timbunan (STA1-STA2) =( )
× ( )
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
13/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
13
BAB IVPERHITUNGAN
A. ALINYEMEN HORISONTAL
Gambar 1. Alinyemen Horisontal S-C-S
Tabel 6. Superelevasi maksimum berdasarkan tata guna lahan dan iklim
Superelevasi Maksimum Kondisi Yang Digunakan
10% Maksimum untuk jalan tol antarkota8% Maksimum untuk jalan tol antarkota dengan curah hujan tinggi6% Maksimum untuk jalan tol perkotaan4% Maksimum untuk jalan tol perkotaan dengan kepadatan tinggi
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
14/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
14
Tabel 6. Nilai f maksdan emaks dengan Kecepatan Rencana
Dari Tabel berdasarkan R minimum dan D maksimum untuk beberapa kecepata
rencana, didapatkan :(VR ) = 80 km/jam∆ = 39°em = 0,1(fm) = 0,14
R min = ( )
= ( , , )
= 209,974 mR renc = 239 m (agar lebih aman R.rencana di buat lebih besar.)Ls = 80 m
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
15/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
15
Tabel 8. Nilai Ls berdasarkan Kecepatan Rencana dan Jari-jari Rencana
Check untuk jenis tikungan Full Circle
Tabel 7. Jari – Jari Minimum Untuk Tikungan Full Circle
Sumber : Tata Cara Pelaksanaan Jalan Antar Kota No.038/T/BM/1997 Untuk kecepatan rencana (VR ) 80 km/ jam berdasarkan tabel 5, jari – jari
minimum (R min) untuk tikungan full circle = 900m > jari – jari rencana (R c), sehingga jenis tikungan full circle tidak bisa digunakan.
Dari tabel didapatkan :
(VR ) = 60 km/jam∆ = 39°em = 0,1(fm) = 0,14R renc = 239 m
Ls = 80 ms = 28,648 x ( LS/R. Renc.)
= 28,648 x ( 80/239)= 9,59°
∆c = ∆ - 2 s= 39° - 2 . 9,59° = 19,82°
Lc = (∆c/360) x 2 л R= (19,82/ 360) x 2. 3,14. 239= 82,63 m
(VR ) = 80 km/jam∆ = 39°em = 0,1(fm) = 0,14Ls = 80 m
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
16/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
16
ϴs = 28,648 x (Ls / R c)= 28,648 x (80 / 239 )= 9,59°
∆c = ∆ - 2. ϴs= 39° - 2. 9,59°= 19,82°
Lc = (∆c/ 360) x 2 . . R renc= (19,82° / 360) x 2 .3,14 . 239= 82,63 m
Yc = Ls / ( 6 x R c x Ls )= 803/ ( 6 x 239 x 80 )= 4,46 m
Xc = Ls – [Ls3 / ( 40 x R c2 )= 80 – [803/ ( 40 x 2392)= 79,78 m
P = Yc- (R c .1 - cos )
= 4,46 – ( 239 . 1 – cos 9,59)= 1,12 m
K = Xc – R c . sin = 79,78 – 239 sin (9,59)= 39,96 m
Ts = ((Rc + P) tan (0,5 ∆)) + K = ((239 + 1,12) tan (19,5)) + 39,96 = 124, 99 m
Es = (( Rc + P ) Sec (0,5 ∆)) - Rc = (( 239 + 1,12 ) Sec (19,5)) - 239 = 15,73 m
L = Lc+ 2Ls= 82,63 + 2.80
= 242,63 m
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
17/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
17
Syarat tikungan Spiral – Circle – Spiral adalahL c untuk SCS sebaiknya > 20 m
82,63m > 20m
2. Ts > L
2. 124,99 > 243,63249,98 > 243,63
B. DIAGRAM SUPERELEVASI
Superelevasi adalah suatu kemiringan melintang di tikungan yang berfungsimengimbangi gaya sentrifugal yang diterima kendaraan pada saat berjalanmelalui tikungan pads kecepatan VR .
Tabel 6. Superelevasi maksimum berdasarkan tata guna lahan dan iklim
Superelevasi Maksimum Kondisi Yang Digunakan
10% Maksimum untuk jalan tol antarkota8% Maksimum untuk jalan tol antarkota dengan curah hujan tinggi
6% Maksimum untuk jalan tol perkotaan4% Maksimum untuk jalan tol perkotaan dengan kepadatan tinggi
Berdasarkan Tata Cara Pelaksanaan Jalan Antar Kota No.038/T/BM/1997didapatkan data sebagai berikut:
a. Em = 0,1 b. En = 2 %c. B = 6 m
−
=
8 0 −
=0,1
0,02
1,6 − 0,02 = 0,1 + 0,02
=16
0,12
= 13, 33
OK
OK
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
18/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
18
Sisi Panjang = ×
= 0,6 × 0,1 = 0,3
Sisi Pendek = ×
= 0,6 × 0,02 = 0,06
C. ALINYEMEN VERTIKAL Bentuk Lengkung Vertikal
Guna menentukan jenis lengkung vertical yang paling baik untuk dipakai padaalingement vertical,berdasarkan syarat-syarat:
a. keamanan b. kenyamananc. keluwesan bentukd. drainase
Gambar 2. Alinyemen Vertikal Cekung
Gambar 3. Alinyemen Vertikal Cembung
Perhitungan G
G = BE/ S x 100%
= 44,19 – 37,4/ 350 x 100%
= - 1,94 %
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
19/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
19
G = BE/ S x 100%
= 37,4 – 36,5 / 450 x 100%
= - 0, 2%G = BE/ S x 100%
= 36,5 – 29,3/ 400 x 100%
= -1,8 %
Tabel 9. Jarak Pandang Henti Minimum
Kec.Renc (km/jam) 100 80 60 50 40 30 20Jarak Pandang Min (m) 165 120 75 55 40 25 15
Perhitungan Lengkung Vertikal 1G1 = -1,94%G2 = -0,2%S = 120 mSTA PPV = 0 + 350 mEL PPV = +37,4 m
A =│G2 - G1│=│-0, 02 – (- 1,94)│
=│1,74 %│
Karena nilai A adalah positif (+) maka lengkung vertikal 1 adalahCEKUNG
1. Berdasarkan Jarak Penyinaran JP > L
=
120 + (3, 50 × )
=1,74 × 120
120 + (3,50 × 120 )
= 46,4
JP < L
= 2. 120 + (3, 50 × )
= 2. 120 120 + (3,50 × 120 )
1,74
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
20/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
20
= −66,81
2. Berdasarkan Keluesan Bentuk= 0,6 ×
= 0,6 × 80
= 48 m
3. Berdasarkan Kenyamanan Pengemudi
= 389
= 1,74 × 80389
= 0,36
Berdasarkan perhitungan bersyarat yang memiliki nilai L terbesar adalah48 m
4. STA PPV = STA PLV + (0,5 x L)0+350 = STA PLV + 24STA PLV = 326 m
STA PTV = STA PLV + (0,5 x L)= 350 + 24
STA PTV = 374 m
5. EL PPV = EL PTV – G2 . 0,5 . L37,5 = EL PTV – 0,002 . 24EL PTV = 37,45 m
EL PLV = EL PPV + G1 . 0,5 . L= 37,5+ 0,0194 . 24
EL PLV = 37,87 m
6. STA 0+338(350-338) = 12 m dikiri PPV
y′ = AX2/ 200L= 1,74 . 122/ 200 . 48= 0,03
EL = EL PLV - G1 . X - y′= 37,87 – 0,0194 . 12 – 0,03
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
21/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
21
= 37,67 m7. STA 0+362
(362-350) = 12 m dikananPPV
y′ = AX2/ 200L= 1,74 . 122/ 200 . 48= 0,03
EL = EL PLV – G2 . X - y′= 37,87 – 0,002 . 12 – 0,03= 37,46 m
8. =
=1,76 × 48
800
= 0,1
Perhitungan Lengkung Vertikal 2G1 = -0,2%G2 = -1,8%S = 120 mJPH = 0,1
STA PPV = 0 + 400 mEL PPV = +36,5 m
A =│G2 - G1│
=│-1,8 – 0,2│
=│-1,6 %│
Karena nilai A adalah negatif (-) maka lengkung vertikal 2 adalahCEMBUNG
1. Berdasarkan Jarak Pandang Henti JPH < L
= × JPH
120 + (3,50 × JPH )
=1,6 × 0,1
120 + (3,50 × 0,1 )
= 3,8 × 10
JP < L
= 2 × JPH 120 + (3, 50 × JPH )
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
22/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
22
= 2. 0,1 120 + (3,50 × 0,1 )
1,6
= −75,01
2. Berdasarkan Drainase
= 50 ×
= 50 × 1,6
= 80 m
3. Berdasarkan Bentuk Visual Lengkung
= 380
=1,6 × 80
380
= 26,95 Sehingga Nilai L yang digunakan adalah 80 m
4. STA PPV = STA PLV + (0,5 x L)0+400 = STA PLV + 40STA PLV = 360 m
STA PTV = STA PLV + L= 360 + 80
STA PTV = 440 m
5. EL PPV = EL PTV – G2 . 0,5 . L36,5 = EL PTV – 0,018 . 40EL PTV = 35,78 m
EL PLV = EL PPV + G1 . 0,5 . L= 36,5 + 0,002 . 40
EL PLV = 36,42 m
9. STA 0+388(400-388) = 12 m dikiri PPV
y′ = AX2/ 200L= 1,6 . 122/ 200 . 80
= 0,01EL = EL PLV + G1 . X - y′
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
23/24
-
8/18/2019 Laporan Tubes Perenc. Geometrik Jalan
24/24
LAPORAN PERHITUNGANPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BANGUNAN TRANSPORTASI 2014
DAFTAR PUSTAKA1. Bina Marga Direktorat Pembinaaan Jalan Antar Kota, maret 1992 2. UU.No.13/1980 & PP.No.26/1985
3. Buku : Dasar-dasar Perncanaan Geometrik Jalan, Karangan : Silvia Sukirman 4. Buku : Konstruksi Jalan Raya buku 1 geometrik jalan, Karangan: Ir. Hamirman
Saodang MSCE