laporan-semensengfosfat

Upload: aderiskapradina

Post on 19-Oct-2015

350 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

laporan imkg

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL IITopik: Semen Seng FosfatGrup: C-6Tgl. Praktikum: Kamis, 13 September 2012Pembimbing: Endanus Harijanto, drg., M.Kes

Penyusun :No.NamaNIM1. Muhammad Akbar Arsyah S.0211110522. Agustin Tri Lisdiana0211111503. Ade Riska Pradina0211111514. Febria Rosana Satya Devi0211111525. Siti Atikah0211111536. Nadjwa021111154

DEPARTEMEN MATERIAL KEDOKTERAN GIGIFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS AIRLANGGA20121. TUJUANPada akhir praktikum mahasiswa dapat melakukan :a. Manipulasi semen seng fosfat yang digunakan untuk basis dengan cara yang tepatb. Manipulasi semen seng fosfat sebagai luting (penyemenan) dengan cara yang tepat

2. METODE PRAKTIKUM2.1 Bahan :a. Powder dan liquid semen seng fosfatb. vaselin2.2 Alat :a. Glass slab (kaca tebal)b. Kaca tipisc. Spatula semend. Stopwatche. Cetakan sampelf. Mixing padg. Celluloid striph. Cotton bud & Kuas kecili. Gunting / Cutterj. Timbangan digital k. Jarum Gillmore2.3 Cara Kerja :2.3.1 Semen seng fosfat sebagai lutinga. Powder 1 sendok takar diukur/ditimbang dan dicatat, kemudian diletakkan di atas glass slab dan dibagi menjadi beberapa bagianb. Liquid dikocok dahulu dan botol dipegang secara vertikal, kemudian diteteskan 3 tetes (sesuai aturan pabrik) liquid semen pada alat timbang dan dicatat berat liquid kemudian dipindahkan pada glass slab c. Powder bagian pertama dimasukkan ke dalam liquid dan diaduk secara memutar dengan tekanan selama 10 detik, waktu dicatat mulai pengadukan antara powder dan liquid, selanjutnya bagian kedua ditambahkan dan diaduk dengan cara yang sama sambil dilakukan spreading demikian seterusnya sampai semua powder habis hingga homogen. Pencampuran seluruh powder dan liquid hingga homogen memerlukan waktu sesuai aturan pabrik.d. Letak spatula dimiringkan dengan sudut 45 terhadap glass slab dan adonan semen diambil, ditarik ke atas, maka semen akan ikut terangkat ke atas (tanpa jatuh), konsistensi adonan tersebut merupakan konsistensi untuk luting (penyemenan)

2.3.2 Semen seng fosfat sebagai basisa. Powder semen 1 takar diukur/ditimbang dan dicatat, kemudian diletakkan di atas glass slab dan dibagi menjadi beberapa bagian (diperlukan lebih banyak powder semen untuk basis)b. Liquid dikocok dahulu dan botol dipegang secara vertikal, kemudian diteteskan 3 tetes (sesuai aturan pabrik) liquid semen pada alat timbang dan dicatat berat liquid kemudian dipindahkan pada glass slab c. Powder bagian pertama dimasukkan ke dalam liquid dan diaduk secara memutar dengan tekanan, setelah konsistensi untuk luting tercapai maka penambahan powder berikutnya ke dalam liquid dilakukan dengan cepatd. Konsistensi untuk basis tercapai apabila adonan dapat dibentuk menjadi bola/bulatan dan tidak melekat pada glass slab

2.3.3 Uji setting time semen seng fosfata. Adonan semen seng fosfat yang telah homogen dimasukkan ke dalam cetakan dengan bantuan plastic filling instrument hingga penuhb. Cetakan sampel diletakkan di atas kaca tipisc. Permukaan adonan semen seng fosfat ditutup celluloid strip dan kaca tipisd. Kaca tipis dan celluloid strip dilepas, permukaan seng fosfat siap dilakukan uji setting time. Jarum Gillmore ditekankan pada permukaan semen seng fosfat dengan interval tiap 5 detik. Bekas tekanan dari jarum Gillmore tidak boleh di tempat yang sama. Uji setting time dilakukan hingga semen seng fosfat setting ditandai dengan tidak ada bekas tekanan dari jarum Gillmoree. Pengukuran nilai setting time dimulai awal pencampuran hingga semen setting

3. HASIL PRAKTIKUMTabel 1. Tabel hasil praktikum semen seng fosfat sebagai lutingNo.Berat PowderBerat LiquidLama Setting Time

1.0,42 gr0,17 ml8 menit 50 detik

2.0,36 gr0,14 ml9 menit 11 detik

3.0,37 gr0,17 ml10 menit 55 detik

4.0,35 gr0,17 ml9 menit 48 detik

5.0,34 gr0,15 ml11 menit

6.0, 32 gr0,18 ml10 menit 9 detik

Rata-rata0.36 gr0.16 ml9 menit 19 detik

Praktikum semen seng fosfat sebagai luting dengan perbandingan powder dan liquid 3 sendok : 3 tetes dilakukan sebanyak 6 kali. Dari semua hasil lama setting time dengan rata-rata berat powder 0.36 gr dan rata-rata berat liquid 0.16 ml didapatkan rata-rata lama setting time 9 menit 19 detik.Tabel 2. Tabel hasil praktikum semen seng fosfat sebagai basisNo.Berat PowderBerat LiquidLama Setting Time

1.0,42 gr0,1 ml5 menit 35 detik

2.0,42 gr0,17 ml8 menit 50 detik

3.0,45 gr0,13 ml5 menit 32 detik

4.0,42 gr0,08 ml5 menit

5.0,36 gr0,12 ml5 menit 48 detik

6.0, 31 gr0,11 ml6 menit 25 detik

Rata - rata0, 40 gr0.12 ml6 menit 11 detik

Praktikum semen seng fosfat sebagai basis dengan perbandingan powder dan liquid 3 sendok : 2 tetes juga dilakukan sebanyak 6 kali. Dari semua hasil lama setting time dengan rata-rata berat powder 0,4 gr dan rata-rata berat liquid 0,12 ml didapatkan rata-rata lama setting time 6 menit 11 detik.4. PEMBAHASANSeng fosfat adalah bahan semen tertua sehingga mempunyai catatan sejarah yang panjang. Seng fosfat terdiri atas bubuk dan cairan di dua botol yang terpisah. (Annusavice, 2003, p.461)Materi atau bahan-bahan yang digunakan untuk memperbaiki atau memulihkan struktur gigi alami harus memiliki karakteristik pembasahan yang baik sehingga kekuatan ikatan yang tinggi dengan stuktur alami dapat terjadi. Ekspansi dan kontraksi dari material harus sama dengan bahan terikat,kegagalan jika kelelahan mungkin menjadi masalah. Dalam hal ini seorang dokter gigi harus bekerja dengan baik dan cocok sehingga dapat menghasilkan estetika yang menyenangkan bagi pasien. (JM Powers, 2002, p.68)Materi yang digunakan salah satunya adalah semen. Semen secara luas digunakan dalam kedokteran gigi untuk beragam aplikasi. Beberapa produk terutama digunakan bagi orang lain untuk lapisan sementara dengan menggunakan teknik aplikasi luting. Selain itu kelebihan lainnya adalah digunakan untuk saluran akar penyegelan sebagai bagian dari pengobatan endodontik dan beberapa semen juga spesifik dirumuskan sebagai bahan filling. (McCabe, 2008, p.267)

Setting ReaksiKetika bubuk yang mengadung seng fosfat dicampur dengan asam fosfat, larutan akan terbentuk dengan cepat. (Ralph, 1997, p.296)Permukaan bubuk alkali akan larut oleh cairan asam, sehingga terjadi suatu reaksi eksotermis. Semen seng fosfat pada dasarnya adalah sebuah jaringan amorf hidrat dari seng fosfat yang dikelilingi oleh oksida seng berupa partikel terlarut secara tidak sempurna. Tidak ada bukti bahwa magnesium oksida hadir dalam bubuk dan bereaksi dengan asam phosporic. (Craig, 2002, p.596)

Faktor yang Mempengaruhi Working Time dan Setting TimeRasio P/LPenggunaan semen seng fosfat sebagai lining atau base mempunyai konsistensi yang berbeda antara perbandingan powder dengan liquidnya sekitar 3,5:1. Untuk keperluan semen sebagai luting maka campuran yang dihasilkan lebih encer dengan perbandingan lebih rendah karena pemberian liquid lebih banyak. Dengan pemberian liquid yang lebih banyak ini menyebabkan kekuatan antara molekul jauh lebih lemah dalam cairan sehingga partikel memiliki mobilitas yang lebih besar. Cairan dapat mengalir karena gerakan konstan dari partikel mereka yang relatif terhadap satu sama lain. Ini sebabnya mengapa partikel tidak memiliki bentuk yang pasti. Namun dalam hal ini cairan memiliki volume yang konstan dan masih mempunyai kemampuan untuk mengalir (flow) pada waktu pemasangan/penyemenan restorasi pada gigi. (JM Powers, 2002, p.9) Berbeda dengan proses base yang konsistensinya lebih padat karena pemberian liquid yang lebih sedikit. Pada proses base ini kekuatan antar molekul jauh lebih kuat dalam cairan sehingga partikel memiliki mobilitasyang lebih kecil. Dalam hal ini proses base memerlukan waktu lebih cepat daripada proses luting.Konsistensi yang diinginkan dari campuran semen seng fosfat tergantung pada tujuan tertentu dari bahan dan kenyamanan kerja yang dibutuhkan, seperti yang diungkapkan ketika setting time, di mana susunan inlay memerlukan ketebalan film maksimum 25m yaitu, konsistensi yang ringan. Namun, dalam pembuatan base, semen harus memiliki konsistensi yang lebih berat untuk digunakan sebagai penghalang isolasi termal dan kimia lebih tipis dari dentin Spesifikasi ADA No (96) menyatakan bahwa kuat tekan semen seng fosfat harus minimal 70Mpa dan persentase disintegrasi harus maksimal 0,1%. (Safwat et al. 2011)

Kecepatan Penggabungan BubukPada saat pencampuran, powder di bagi menjadi beberapa dalam tahap pencampuran. Hal ini bertujuan untuk memperoleh konsistensi sesuai dengan apa yang diinginkan. (Anusavice, 2003, hal. 466) Pada saat mencampur powder pertama dengan liquid jika telah diperoleh konsistensi yang encer maka adonan tersebut telah dapat digunakan sebagai luting. Jika akan membuat base maka adonan harus dicampurkan kembali dengan pencampuran powder berikutnya. Sehingga diperoleh adonan yang lebih kental. Hal ini dimaksudkan agar meminimalisir pembuangan bahan apabila adonan terlalu kental atau encer.

Temperatur Alas AdukLempengan kaca (glass slab) yang digunakan dalam praktikum adalah lempengan kaca yang tebal. Sebaiknya lempengan kaca juga telah didinginkan. Hal ini akan menghilangkan panas dari reaksi eksotermik dari semen seng fosfat. Reaksi yang terjadi berlangsung cepat, working time yang cukup lama tidak akan tersedia untuk manipulasi semen yang tepat sebelum pengerasan atau setting terjadi. Temperatur lempengan kaca saat terjadi pencampuran harus cukup rendah untuk mendinginkan massa semen secara efektif, tetapi tidak berada dibawah titik embun. Temperatur 18o-24oC diijinkan karena temperatur tersebut diindikasikan sebagai temperatur kelembaban ruang. (Craig and Powers. 2002)

4 KESIMPULANSemakin kental adonan semen seng fosfat maka semakin cepat setting timenya. Demikian pula semakin cair adonan semen seng fosfat maka semakin lambat setting timenya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan semen seng fosfat sebagai basis lebih cepat setting timenya dibandingkan penggunaan semen seng fosat sebagai luting.

5 DAFTAR PUSTAKAAnnusavice, Kenneth J 2003, Phillips Science of Dental Materials 11th Edition. Saunders Company, Pennsylvania, p. 461Craig, Robert G., Powers, John M., Wataha, John C., Topic 5 Properties of Materials. p.68Craig, P.D., M. Powers, 2002, Restorative Dental Material, Mosby Elsevier, USA, p.596McCabe, John F., Walls, angus W., 2008, Applied Dental Materials 9th Edition. Blackwell Publishing, Oxford. Chapter 27, p.267Ralph w. Philips, 1997, W.B Saunders Company, Elements of Dental Material, Philadelphia, p.296Safwat, EM. Saniour, SH. Zaki, DY. El-Batran, MM. Mousa, IM. 2011. Evaluation of an experimental zinc phosphate cement powder. Journal of American Science, 2011;7(1):264-268].(ISSN: 1545-1003). http://www.jofamericanscience.org.8