laporan rapd hanni
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Laporan RAPD Hanni
1/15
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Informasi mengenai diversitas genetik digunakan sebagai dasar untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas jenis melalui seleksi. Pengetahuan mengenai
pola variabilitas genetik dari masing masing jenis akan membantu pengembangan
program persilangan (Kidd et al , 1974.
Penggunaan penanda molekuler !"P# pada tanaman antara lain untuk
menentukan keragaman genetik tanaman, mendapatkan hubungan kekerabatan
genetik $ang konsisten dengan keragaman taksonomi, dan dapat digunakan untuk
membedakan klon tanaman komersial $ang tidak dapat dibedakan se%ara morfologi
ataupun fenotipik. Penanda molekuler sangat bermanfaat untuk membantu
memper%epat dan mempermudah perbaikan kualitas tanaman melalui seleksi
(&$am, '1'.
Pada bidang pemuliaan tanaman, pemanfaatan terhadap beberapa jenis
tanaman hingga saat ini masih terbatas pada seleksi dan uji lapangan dengan
menggunakan karakter morfologi dan mendiskripsikan tanaman. Karakter
morfologi telah ban$ak dipergunakan , namun karakter morfologi memiliki kendala
$aitu adan$a faktor lingkungan sehingga perbedaan antar spesies berkerabat dekat
seringkali sulit dianalisis karena tidak memiliki sistem pengendalian genetik $ang
sederhana (&$am, '1'.
"dan$a kondisi geografis $ang beragam memperka$a keragaman genetik
suatu tanaman. Keragaman ini merupakan sumber plasma nutfah $ang besar
manfaatn$a terhadap program pemuliaan $ang diharapkan dapat menghasilkan
varietas $ang unggul. Pertimbangan bah)a sifat morfologi dipengaruhi olehlingkungan menjadi pertimbangan utama dalam melakukan identifikasi tingkat gen
$ang dianggap lebih stabil. Keragaman genetik merupakan variasi gen dalam satu
spesies baik diantara populasi*populasi $ang terpisah se%ara geografis maupun
diantara individu*individu dalam satu populasi. "dan$a keanekaragaman morfologi
erat kaitann$a dengan keanekaragaman genetik (&ijapati et al '+. leh karena
itu, perlu dilakukan praktikum mengenai isolasi #-" genom dan aplikasi teknik
-
8/17/2019 Laporan RAPD Hanni
2/15
-
8/17/2019 Laporan RAPD Hanni
3/15
1. Waktu dan Temat
Praktikum ini dilakukan di ;aboratorium iorin Pusat "ntar /niversitas IP,
pada tanggal '7 ktober '16.
2. Alat dan Ba!an
"lat $ang digunakan dalam praktikum !"P# adalah mortar2pestle,
mikropipet, mikro tip, mi%rotube sentrifuge, inkubator, sentrifuge, va%um dr$,
spektrophotometer, elektroforesis gel agarosa, mesin thermo%$%ler untuk P! dan
/< transiluminator dilengkapi dengan gel do%.
ahan $ang digunakan adalah 1 sampel daun nanas, li=uid nitrogen, buffer
0", I (Cloroform Isoamilalkohol , PI ( Phenol Chloroform Isoamilalkohol ,
ethanol, -a"% p> 6,', dd>', !-"se, agarose, buffer 0", loading buffer ,
tidhium bromide, master mi? P!, primer P" (', :, 4 dan 1:. Sequence primer
P"' (0@@"@0@, P": ("@0"@" dan P"4 ("@"".
". #ara $erja
". 1. I%&la%' Gen&m Tanaman
#aun tanaman nanas ( Ananas sp. seban$ak ',' %m dipotong ke%il untuk
digerus sampai halus menggunakan pestle dan mortar dengan ditambah larutan
nitrogen %air. &erbuk daun nanas dimasukkan ke tabung eppendorf $ang telah diisi
3 μl larutan buffer 0" (' ? 'A P
-
8/17/2019 Laporan RAPD Hanni
4/15
µg
ml
1. rpm pada suhu 4 ℃ selama 1 menit. &upernatan dibuang dan tabung
$ang berisi pelet dikeringkan dengan vakum. Pellet $ang berada pada tabung
ditambahi dengan ' μl dd>' dan !nase seban$ak : μl dan dihomogenkan
dengan spin down. 0abung diinkubasi pada suhu :7 ℃ selama 1 menit.
". 2. Detek%' DNA menggunakan Gel Agar&%a
"da tidakn$a #-" genom tanaman nanas diketahui dengan elektroforesis,
$aitu menjalankan #-" genom hasil isolasi pada gel agarose 1A. &eban$ak 6Dl
#-" genom ditambahi 1Dl loading d$e sampai ter%ampur. ampuran dimasukkan
ke dalam sumur agarosa 1A (,: gram agarose dalam : ml buffer 0" ( Tris
Acetic EDTA 1E. #-" lambda digunakan sebagai marker.
lektroforesis dilakukan selama : menit pada 1
-
8/17/2019 Laporan RAPD Hanni
5/15
&el $ang digunakan adalah #-" genom tanaman nanas dari hasil Isolasi.
"mplifikasi dilakukan dengan menggunakan primer P" ', : dan 4 (pada masing2
masing sampel menggunakan mesin thermo%$%ler. "nalisis P! !"P# dilakukan
dengan total 1? reaksi seban$ak 1 Dl. P! mi dibuat dan %ampuran
dihomogenkan kemudian dimasukkan ke dalam mesin thermo%$%ler.
0abel 1. Komposisi P! mi B
Komposisi P! 1 ? 11 ?
0emplate 1 ngG Dl 1 Dl 11 Dl
5aster mi? 6 Dl 66 Dl
Primer P" ', :, 4 ,6 Dl 6,6 Dl
#d>' :,6 Dl :+.6 Dl
Primer P" 1, P" ', P" :1 %uptube 9 Dl Gprimer P" 1 H 1 Dl (total 1 %uptube
1 %uptube 9 Dl Gprimer P" ' H 1 Dl (total 1 %uptube &pin
1 %uptube 9 Dl Gprimer P" : H 1 Dl (total 1 %uptube
Proses reaksi P! dengan menggunakan alat Thermo c!cler seban$ak 4 siklus.
0abel '. Proses amplifikasi #-" dengan teknik P!
-o
.
0ahap &uhu aktu &iklus
1 Pre denaturasi 94 6 menit 1
' #enaturasi 94 1 menit 4
: "nnealing :' : menit 4
4 ?tension 7' ' menit 4
6 Post e?tension 7' 7 menit 1
3 ooling '6 1 menit 1
&etelah proses amplifikasi #-" selesai dilanjutkan dengan proses
elektroforesis. >asil amplifikasi divisualisasikan menggunakan elektroforesis
horiontal dengan gel agarose 1 A ()Gv dalam buffer 1? 0". @el agarose
kemudian direndam dalam larutan tr, sehingga pola pita dapat dilihat di ba)ah
sinar ultraviolet.
". . Anal'%'% data ,APD
/kuran fragmen ditentukan dengan membandingkan terhadap standar 1 Kb
"adder . "nalisis !"P# dengan menggunakan program -0&J&p% (-umeral
0a?onom$ and 5ultivariate "nal$sis &$stem versi '.'. "nalisis similaritas
-
8/17/2019 Laporan RAPD Hanni
6/15
dilakukan dengan melihat profil pita #-" hasil elektroforesis pada gel agarose.
>asil analisis !"P# $ang diskoring dengn %ara nilai (jika tidak ada pita dan nilai
1 (jika ada pita pada tingkat migrasi $ang sama. /ntuk melihat koefisen kesamaan
genetik antar sampel nenas berdasarkan !"P# diolah dengan menggunakan
prosedur &I5/"; dan plot tree dengan prosedur Clustering menggunakan
&">-L/P@5".
HA)IL DAN PEMBAHA)AN
1. I%&la%' DNA Tanaman Nana%/ Uj' $uant'('ka%' DNA/ dan Anal'%a dengan
Gel Agar&%aPada praktikum ini, dilakukan isolasi #-" genom terhadap tanaman nanas.
Isolasi #-" nanas diambil dari bagian daun tanaman tersebut selanjutn$a isolasi
dilakukan melalui beberapa tahapan $aitu pelisisan sel dengan metode 0",
presipitasi, pen%u%ian, pemurnian, dan resuspensi. &e%ara tahapan tersebut
dilakukan dengan penambahan sen$a)a kimia. >asil isolasi #-" nanas disebut
isolat $ang digunakan untuk analisa keragaman.
#-" tanaman nanas $ang telah diisolasi, kemudian di %ek kuantitasn$a
dengan metode spektrofotometri untuk mengetahui kemurnian dan konsentrasin$a.
Prinsip metode spektrofotometri adalah menghitung nilai absorbansi pada "'3 dan
"'+. Kemurnian #-" didapat dari perbandingan antara nilai absorbansi "'3G "'+,
dan konsentrasi #-" didapatkan dengan mengalikan nilai absorbansi "'3 dengan
faktor pengen%eran serta mengonversikann$a kedalam nanogram (ng dengan
mengalikan nilai # "'3 $aitu 6 ng.
0abel :. >asil kuantifikasi #-" genom tanaman nanas dengan metode
spektrofotometri
)amle 02 023 $emurn'an $&n%entra%' +ng45l-
1 .1'7 .9: 1.:36 ++9
' .11 .7: 1.:+: 77
: .169 .11 1.446 111:
4 .9 .7: 1.':' 3:
6 .1+ .+1 1.::: 763
3 .14' .111 1.'79 994
7 .1'7 .91 1.:96 ++9
-
8/17/2019 Laporan RAPD Hanni
7/15
-
8/17/2019 Laporan RAPD Hanni
8/15
5arka !"P# dapat dilakukan dengan mengamplifikasi #-" se%ara random
primer. Primer $ang digunakan pada teknik !"P# ini menggunakan sekuen a%ak
primer dengan 1 pasangan basa untuk menemukan segmen #-" genom untuk
mengungkapkan Polimorfisme. Kun%i metode !"P# bah)a primer $ang
digunakan adalah primer dengan urutan a%ak, primer tidak spesifik untuk gen
tertentu atau dengan urutan tertentu dan mengikat #-" komplemenn$a dari
berma%am2ma%am spe%imen #-". Primer $ang digunakan tunggal dan
menganealing tempat pelekatan primer ( priming site dengan arah $ang berla)anan
untuk terjadin$a amplifikasi. (Kumar and @urusubramanian, '11.
-
8/17/2019 Laporan RAPD Hanni
9/15
@ambar '. lektroforegram hasil amplifikasi primer P" ', : dan 4 pada #-" nanas.
5B marker 1 kb ladder, 121 sampel nanas.
erdasarkan hasil elektroforegram, didapatkan 1' total fragmen #-". Pita2
pita #-" $ang teramplifikasi terletak pada posisi antara '6 bp dan : pb.
8umlah fragmen #-" $ang diproduksi untuk setiap primer berkisar antara 1 hingga
+ (@ambar '. Pada primer P" : dan 4 menghasilkan masing2masing + fragmen
#-". 8umlah pita polimorfis terban$ak terdapat pada primer P" : dan 4 $aitu
masing2masing seban$ak +. &edangkan untuk primer P" ' han$a memiliki 3
fragmenG lokus, dan terdapat ' pita monomorfik.
@ambar ' merupakan hasil visualisasi pita #-" dengan metode !"P#.
Polimorfisme !"P# merupakan hasil dari beberapa peristi)a, $aitu i insersi
fragmen #-" $ang besar diantara tempat penempelan primer $ang melebihi
kemampuan P! sehingga tidak ada fragmen $ang terdeteksi, ii insersi atau delesi
ke%il utas #-" $ang men$ebabkan perubahan ukuran fragmen amplifikasi, (iii
delesi salah satu tempat penempelan primer sehingga mengakibatkan hilangn$a
fragmen atau meningkatn$a ukuran fragmen, (iv substitusi satu nukleotida pada
satu atau dua tempat sasaran primer $ang mempengaruhi proses annealing, $ang
berakibat pada ada atau tidakn$a polimorfisme atau merubah ukuran fragmen.
&elanjutn$a ukuran pita $ang terbentuk dihitung ukuran fragmenn$a
menggunakan rumus regresi dan dibuat grafik logaritmikn$a. #ari tabel terlihat
-
8/17/2019 Laporan RAPD Hanni
10/15
bah)a pita2pita pada !"P# berdasarkan posisi lokusn$a mengahsilkan fragmen
#-" dengan ukuran $ang berbeda2beda sehingga mengakibatkan polimorfisme.
". Anal'%'% $ekera6atan Antar Ind'7'du dengan Marka ,APDPohon filogenik (dendogram kemudian dibuat berdasarkan metode /P@5"
(#nweighted Pair $roup %ethod with Aritmetic means dengan %ara menurunkan
dari matriks kemiripan genetikn$a. Pada mulan$a metode /P@5" digunakan
untuk tujuan taksonomi, akan tetapi sering pula digunakan untuk pembentukan
pohon filogenik dengan asumsi bah)a ke%epatan mutasi nukleotida atau subsitusi
asam amino mempun$ai laju evolusi $ang sama pada setiap garis keturunann$a
(Kumar et& al& 199:& &ehingga pohon filogenik berdasarkan metode /P@5"
menghasilkan akar pohon. &elain itu mudah dalam interpretasi dan aplikasin$a serta
mengurangi kesalahan2kesalahan stokastik akibat estimasi jarak genetik.
erdasarkan hasil amplifikasi P! selanjutn$a dilakukan skoring (tabel 4
terhadap pita #-" $ang mun%ul angka 1 (jika ada pitaC angka (jika tidak mun%ul
pita, dan dilanjutkan dengan analisis terhadap kekerabatan melalui program
-0&J&. >asil analisis sebagaimana $ang ditampilkan dalam bentuk pohon
kekerabatan pada @ambar :.
0abel 4. #ata biner berdasarkan skoring pita hasil amplifikasi sampel nanas
Kelompok P"2' P"2:
" @ # > I 8
Kel 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kel ' 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kel : 1 1 1 1
Kel 4 1 1 1 1 1
Kel 6 1 1 1 1 1 1
Kel 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kel 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kel + 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kel 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kel 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Pembuatan pohon filogenik membutuhkan data berupa hasil skoring
elektroforegram hasil amplifikasi #-". &etiap pita #-" $ang terbentuk
berdasarkan marka !"P# menunjukan lokus. ;okus tersebut kemudian
diterjemahkan se%ara manual menjadi data biner. &etiap lokus dianggap me)akili
satu karakter dan diberi nilai berdasarkan ada tidakn$a suatu lokus.
-
8/17/2019 Laporan RAPD Hanni
11/15
>ubungan kekerabatan genetik antara satu individu dengan individu $ang lain
dapat diukur berdasarkan kesamaan dari sejumlah karakter. Kemiripan genetik antar
individu dalam suatu populasi dapat dianalisis berdasarkan nilai koefisien
kemiripan dan jarak genetik antara satu individu dengan individu $ang lain.
&emakin besar nilai derajat kemiripan genetik antar dua individu berarti semakin
besar kemiripan genetikn$a. &elain itu juga dapat dibuat pohon filogenetik untuk
mengetahui hubungan satu individu dengan individu $ang lain dalam bentuk
dendogram
@ambar : #endogram hasil !"P# menggunakan primer P" ', : dan 4 dari : jenis nanas (nanas 1, ' dan 4.
>asil dendogram !"P# menunjukkan bah)a dari 1 sampel nanas, terdapat
dua kelompok utama $aitu kelompok pertama terdiri atas nanas dari sampel 1 (", '
(, : (, 6 (, 3 (, 7 (@ dan + (>, 9 (I, dan 1 (8 dengan tingkat kemiripan
sekitar ,33. Kelompok kedua terdiri atas sampel nanas 4 (# $ang berdiri sendiri
dimana tingkat kemiripan dengan kelompok pertama sebesar ,3. >al ini
menunjukan bah)a sampe #-" kelompok 4 (# memiliki kekerabatan $ang paling
jauh dibandingkan sampel lainn$a (kelompok pertama $aitu dengan tingkat
kemiripan 3A.
Informasi lain $ang bisa diambil dari pohon filogenetik $ang dihasilkan pada
";P adalah memperlihatkan kemiripan genetik $ang paling tinggi (berkerabat
dekat adalah pada sampel 3 ( dan 7 (@ dengan tingkat kemiripan 1, $ang
berarti ' sampel nanas tersebut merupakan spesies $ang sama. /rutan selanjutn$a
sampel 1 (" dan 9 (I $aitu sekitar ,94. &el $ang tergolong dalam satu
-
8/17/2019 Laporan RAPD Hanni
12/15
kelompok memiliki pola pita $ang mirip. "dapun sampel $ang memiliki
kekerabatan terjauh adalah sampel nomor 4 (# dengan tingkat kemiripan ,3. .
Kisaran kekerabatan antara kedua kelompok nanas tersebut berkisar antara
.3 2 1.. >al ini menunjukkan bah)a keragaman antara nanas 121 %ukup
beragam. 5enurut livier et al&' (1996 nilai similaritas berkisar antara sampai
1, dan hubungan kekerabatan dekat apabila nilai similaritas mendekati 1.
5enurut >ardi$anto et al ('+ kemiripan genetik merupakan kebalikan
dari jarak genetik. 5akin ke%il nilai tingkat kemiripan, memiliki indikasi makin
jauhn$a kekerabatan genetik sampel $ang diuji. Informasi ini sangat berarti dalam
kegiatan pemuliaan di mana semakin jauh jarak genetik $ang dimiliki suatu sampel
dengan sampel $ang lain akan meningkatkan peluang mendapatkan keragaman
genetik. "pabila diaplikasikan dalam budida$a pemuliaan nanas, hal ini
menunjukkan bah)a antara nanas $ang diuji diatas tidak bisa digunakan dalam
persilangan karena memiliki tingkat keragaman $ang rendah.
Pola konstruksi pohon filogenik tersebut merupakan informasi $ang penting
untuk proses pemuliaan tanaman. 5elalui pola konstruksi $ang terlihat dapat
diketahui individu2individu $ang kekerabatann$a dekat dan $ang jauh, serta
keragaman genetikn$a. &ehingga hasil persilangan $ang bagus nantin$a akan
diperoleh dari persilangan antar individu $ang mempun$ai kemirpan genetik ke%il
atau berjarak genetik besar sehingga dapat mempertahankan keragaman genetik
$ang ada (&ukartini '+.
Kelebihan dari analisis menggunakan !"P# ini adalah han$a memerlukan
sejumlah ke%il dari genom #-" namun menghasilkan tingkat polimorfisme $ang
tinggi selain itu juga memfasilitasi analisis keragaman $ang lebih efektif pada
tanaman. !"P# men$ediakan informasi $ang dapat membantu menentukankekhasan spesies dan filogenetik hubungan pada tingkat molekuler (illiams et al .
199. 5enurut #emeke dan "dams (1994, prosedur !"P# lebih murah, lebih
%epat, membutuhkan sampel #-" lebih rendah (,626 ng, tidak memerlukan
radioisotop, dan tidak terlalu membutuhkan keahlian untuk pelaksanaann$a.
$E)IMPULAN
>asil analisis keragaman metode !"P# dengan menggunakan primer P" ',
:, 4 pada 1 jenis nanas memberikan hasil bah)a antara nanas 121 memiliki
-
8/17/2019 Laporan RAPD Hanni
13/15
-
8/17/2019 Laporan RAPD Hanni
14/15
&$am, !, @usti !&, dan 5uuni. '1'. @eneti% variation anal$sis of %ashe) trees
( Anacardium occidentale ; in &outheast &ula)esi using ";P. Agronomi 1('B
134217:.
elsh 8, 5%lelland 5. 199. ingerprinting genomes using P! )ith arbitrar$
primers. (ucleic Acid .es. 1+B 7'1:27'1+.
illiams, [email protected]., ".!.K. Kubelik, 8.;. ;ivak, 8.". !afalski, and &.
-
8/17/2019 Laporan RAPD Hanni
15/15