laporan program pengabdian kepada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/laporan_akhir... · pelajaran...

33
LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN ANIMASI FLASH BAGI GURU SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN SUKASADA Oleh: Desak Made Sri Mardani, S.S., M.Pd. (Ketua) 19820110 200604 2002 Putu Hendra Suputra, S.Kom., M.Cs. (Anggota) 19821222200604 1 001 I Wayan Sadyana, S.S., M.Si. (Anggota) 19781201 200604 1001 I Ketut Purnamawan, S.Kom., M.Kom. 197905112006041004 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2016

Upload: buidan

Post on 03-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT

PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN

DENGAN MENGGUNAKAN ANIMASI FLASH BAGI GURU

SEKOLAH DASAR

SE-KECAMATAN SUKASADA

Oleh:

Desak Made Sri Mardani, S.S., M.Pd. (Ketua)

19820110 200604 2002

Putu Hendra Suputra, S.Kom., M.Cs. (Anggota)

19821222200604 1 001

I Wayan Sadyana, S.S., M.Si. (Anggota)

19781201 200604 1001

I Ketut Purnamawan, S.Kom., M.Kom.

197905112006041004

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2016

Page 2: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

i

HALAMAN PENGESAHAN

USULAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

1. Judul pengabdian : Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran dengan

Menggunakan Animasi Flash bagi guru Sekolah Dasar Se-

Kecamatan Sukasada

2. Ketua Tim :

a. Nama Ketua : Desak Made Sri Mardani, S.S., M.Pd.

b. NIP/NIDN : 198201102006042002/ 0010018202

c. Bidang Keahlian : Pendidikan Bahasa Jepang

d. Jabatan/Pangkat/Gol : Lektor/ Penata/ IIIc

e. Jurusan/Fakultas : Bahasa Jepang/ Bahasa dan Seni

f. Alamat Rumah/Telp : Jln. Wijaya Kusuma No.17 Singaraja/ 081338207704

3. Jumlah Anggota Tim : 3 orang

a. Identitas Anggota 1

- Nama Lengkap : Putu Hendra Suputra, S.Kom., M.Cs.

- NIP : 198212222006041001/ 0022128201

- Jabatan/Pangkat/Gol. : Lektor/ Penata/ IIIc

b. Identitas Anggota 2

- Nama Lengkap : I Wayan Sadyana, S.S., M.Si.

- NIP : 197812012006041001

- Jabatan/Pangkat/Gol. : Lektor/ Penata/ IIIc

c. Identitas Anggota 3

- Nama Lengkap : I Ketut Purnamawan, S.Kom., M.Kom.

- NIP : 197905112006041004

- Jabatan/Pangkat/Gol. : Asisten ahli/ Penata Muda/ IIIa

4. Lokasi Kegiatan : Ruang Video Conference, UPT TIK, Undiksha

5. Jumlah biaya : Rp. 14.200.000

Singaraja, November 2016

Mengetahui, Ketua Pelaksana,

Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih, M.A. Desak Made Sri Mardani, S.S., M.Pd.

NIP. 19620626 198603 2002 NIP. 198201102006042002

Menyetujui,

Ketua LPPM Undiksha

Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum

NIP. 195612311983031022

Page 3: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

ii

Abstrak

Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan

keterampilan bagi para guru SD dalam menggunakan program animasi grafis

Flash untuk membuat media pembelajaran. Dengan media yang baik dan tepat,

penyampaian materi dengan karakteristik khusus mampu diserap degan lebih

baik oleh siswa. Efek domino yang dituju ke depan dari penguasaan

keterampilan ini agar pemahaman siswa tentang materi yang diberikan lebih

meningkat sehingga menjadi raw-input yang baik pula. Kegiatan pengabdian

terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertama sosialisasi dan tahap kedua

pelatihan. Sosialisasi dan pelatihan diikuti oleh beberapa guru (guru kelas),

diutamakan 30 orang guru yang mengisi angket yang disebar oleh penulis.

Materi pelatihan adalah seputar pemanfaatan software animasi Flash,

khususnya membuat animasi tentang suatu proses. Pelatihan yang

dilaksanakan cukup berhasil, yang mana semua peserta mampu membuat

animasi dengan teknik dasar dengan baik, dan mengembangkan animasi

pembelajaran dengan mandiri. Bahkan, beberapa peserta sudah mampu

mendesain animasi yang lebih kompleks. Walaupun demikian, masih

diperlukan upaya tambahan untuk mencapai hasil yang lebih optimal karena

beberapa peserta belum mampu membuat secara mandiri

Page 4: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

iii

Daftar Isi

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................ i

Abstrak .................................................................................................................................. ii

BAB I ..................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1

1.1 Latar belakang ............................................................................................................. 1

1.2 Analisis Situasi ............................................................................................................ 4

1.3 Identifikasi dan Perumusan Masalah ........................................................................... 6

1.4 Tujuan Kegiatan ........................................................................................................... 6

1.5 Manfaat Kegiatan ......................................................................................................... 6

BAB II ................................................................................................................................... 8

STUDI PUSTAKA ................................................................................................................ 8

2.1 Media Pembelajaran ................................................................................................... 8

2.2 Animasi Flash .............................................................................................................. 9

BAB III ................................................................................................................................ 11

METODE PELAKSANAAN .............................................................................................. 11

3.1 Kerangka Pemecahan Masalah .................................................................................. 11

3.2 Khalayak Sasaran ....................................................................................................... 12

3.3 Keterkaitan ................................................................................................................. 12

3.4 Metode Kegiatan ........................................................................................................ 13

3.5 Rancangan Evaluasi ................................................................................................... 13

BAB IV ................................................................................................................................ 14

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................... 14

BAB V ................................................................................................................................. 18

PENUTUP ........................................................................................................................... 18

Page 5: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam proses pembelajaran, penggunaan media pembelajaran merupakan salah

satu faktor penentu keberhasilan pembelajar dalam menguasai materi pembelajaran. Media

pembelajaran yang sedang digalakkan penggunaannya di Indonesia adalah media berbasis

teknologi informasi. Teknologi infomasi mampu memberikan akses yang lebih luas serta

memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik, sehingga mampu meningkatkan

motivasi pembelajar dalam belajar. Meningkatkan motivasi pembelajar demi mencapai

tujuan dari suatu proses pembelajaran merupakan tugas utama seorang pengajar.

Menurut Elliot (2000:9) bahwa terdapat tiga pengetahuan yang diperlukan secara

mendasar untuk menjadi seorang guru (pengajar), meliputi:

a. Theaching (Pedagogical) Knowledge yaitu bagaimana menyajikan materi ajar yang

terbaik. Hal ini berkaitan dengan pengelolaan kelas, teknik instruksional, beberapa

mengacu pada pengetahuan pedagogy.

b. Subject Matter Knowledge yaitu mengacu pada tata cara dalam mengorganisasi,

strategi membuat formula dalam menyampaikan isi, apakah melalui cerita,

bimbingan, menggunakan teks, komputer, media atau lembaran kerja.

c. Teaching Subject Matter Knowledge yaitu bagaimana materi ajar tersebut dapat

dipahami oleh siswa. Mengacu pada prinsip-prinsip dan strategi yang diterapkan

pada materi tertentu.

Guru merupakan kunci dalam peningkatan mutu pendidikan dan mereka berada di titik

sentral dari setiap usaha reformasi pendidikan yang diarahkan pada perubahan-perubahan

kualitatif. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diketahui bahwa seorang pengajar

perlu memiliki kemampuan untuk membuat media pembelajaran berbasis ICT.

Dari beberapa pengertian yang diungkapkan oleh para ahli tentang media

pembelajaran dapat diketahui bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu dalam

proses belajar mengajar yang memiliki fungsi untuk menyampaikan isi atau materi yang

ingin disampaikan oleh pengajar, sehingga informasi/ilmu tersebut dapat dipahami oleh

pembelajar.

Page 6: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

2

Penguasaan teknologi pembuatan dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis

ICT mutlak diperlukan terlebih pada domain pelajaran yang menekankan penjelasan proses

yang intensif. Program-program presentasi seperti Microsoft Power Point mampu

menyajikan materi dengan instan dan mudah dengan berbagai template yang dimiliki.

Namun demikian, Power Point tidak memiliki fitur untuk membuat animasi yang spesifik

dibutuhkan misalnya untuk menjelaskan proses perubahan siang dan malam dalam

pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar.

Penggunaan media pembelajaran berbasis ICT sangat membantu dalam proses

penyerapan materi pada pembelajar, seperti apa yang telah diperoleh dalam penelitian yang

dilakukan oleh Mardani (2012) tentang penggunaan media visual (berbasis ICT) untuk

meningkatkan kemampuan menulis huruf Hiragana dan Katakana. Dari hasil penelitian

tersebut dapat diketahui bahwa media visual dapat membantu pembelajar dalam

membedakan goresan dalam penulisan huruf Jepang, karena dengan menggunakan media

visual memungkinkan terlihatnya bentuk goresan dan urutan dalam penulisan. Efektifitas

media visual tersebut terlihat dari peningkatan kemampuan menulis dan respon positif dari

pembelajar terhadap penggunaan media visual tersebut. Walaupun terdapat penelitian yang

mampu membuktikan efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis ICT dalam

pembelajaran, namun masih banyak pengajar/guru yang tidak menggunakannya.

Pada pembelajaran di sekolah-sekolah, guru masih menggunakan gambar dalam

menjelaskan proses terjadinya siang dan malam di bumi, begitu pula dengan proses lainnya.

Hal ini terlihat dari hasil angket yang dilakukan pada tanggal 4 September 2015 terhadap

30 orang guru (guru kelas) di sekolah dasar yang ada di Kecamatan Sukasada. Berdasarkan

hasil angket, diketahui bahwa hampir semua guru masih menggunakan media berupa

gambar dalam memberikan pengetahuan terhadap siswa. Penggunaan media gambar

dianggap masih kurang mampu membantu dalam penjelasan materi, sehingga 16 orang

guru menganggap sangat perlu adanya suatu pelatihan tentang media berbasis teknologi

informasi (ICT), sedangkan 14 orang guru menyatakan perlu. Terkait media yang sangat

diperlukan oleh guru tersebut adalah sebuah media yang mampu menjelaskan proses

dimana gambar yang dimunculkan lebih menarik dan mampu dipahami oleh siswa.

Sedangkan pengetahuan pembuatan media berbasis ICT yang ingin dipelajari oleh guru,

diketahui bahwa terdapat 3 jenis media yang ingin dipelajari oleh guru. Adapun media

tersebut meliputi: media audio dan video (video editing) (24 orang), media animasi (21

orang), serta media gambar digital (editing gambar) (20 orang).

Page 7: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

3

Kurangnya pengetahuan guru tersebut tentang media pembelajaran berbasis ICT

juga didukung oleh fenomena yang terjadi dalam kegiatan P2M yang dilakukan oleh

Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang, Undiksha (tahun 2015) tentang pelatihan Penelitian

Tindakan Kelas. Ketika guru diminta membuat sebuah proposal PTK, tidak ada

seorangpun guru yang membuat rancangan PTK dengan bantuan media berbasis ICT. Hal

ini tentunya menjadi dilema karena dalam meningkatkan kualitas pembelajaran diharapkan

penggunaan ICT yang maksimal.

Berdasarkan pemaparan hasil angket terhadap 30 orang guru SD di Kecamatan

Sukasada di atas, diketahui bahwa media yang sangat diperlukan oleh guru tersebut adalah

sebuah media yang mampu menjelaskan proses dimana gambar yang dimunculkan lebih

menarik dan mampu dipahami oleh siswa. Untuk memunculkan sebuah proses dalam

sebuah media, dapat diakomodasikan oleh media animasi, dimana hasilnyapun dapat

dieksport sebagai media audio dan video. Dengan menggunakan media animasi, gambar

juga dapat diatur sesuai dengan keinginan guru apakah merupakan gambar yang

menyerupai wujud aslinya ataupun sebuah gambar kartun. Media audio dan video

merupakan media yang bersifat dokumentari sehingga dalam pembuatannya memerlukan

perekaman subjek dan objek. Sehingga sebelum proses editing memerlukan alat yang

mampu menghasilkan video yang berkualitas. Maka untuk memenuhi kebutuhan dari guru

serta melihat media berbasis ICT yang paling memungkinkan dibuat oleh guru sebagai

dasar pembuatan media berbasis ICT adalah pembuatan media animasi.

Terkait dengan pembuatan animasi, telah dilakukan sebuah pelatihan (Suputra,

2015) dengan tema ”Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Penulisan Huruf Jepang

dengan Menggunakan Animasi Flash bagi guru Bahasa Jepang Se-Kabupaten Buleleng”.

Pelatihan tersebut berhasil memberikan potensi baru dalam menyampaikan materi dan

menciptakan pengalaman belajar baru bagi siswa dan guru bahasa Jepang SMA/SMK di

Kabupaten Buleleng. Peserta pelatihan sudah mampu menghasilkan objek grafis dan

animasi yang dapat dipresentasikan baik dalam format swf (media presentasi Adobe Fash)

maupun animated GIF yang bisa disertakan dalam power point, web, maupun format

digital umumnya sehingga meningkatkan kualitas dan penampilan dari media mereka.

Beberapa peserta bahkan mampu secara kreatif mendesain dan mewujudkan animasi yang

lebih kompleks melebihi harapan panitia. Cukup mengesankan mengingat baru pertama

kali tersebut peserta diperkenalkan animasi flash.

Page 8: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

4

Berdasarkan pemaparan di atas terkait dengan kebutuhan para guru SD di

Kecamatan Sukasada serta adanya bentuk pelatihan yang efektif, maka penting pelatihan

pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan animasi flash bagi guru-guru SD di

Kecamatan Sukasada.

1.2 Analisis Situasi

Berdasarkan hasil angket, diketahui bahwa hampir semua guru (guru kelas) masih

menggunakan media berupa gambar dalam memberikan pengetahuan terhadap siswa.

Penggunaan media gambar dianggap masih kurang mampu membantu dalam penjelasan

materi, sehingga 16 orang guru menganggap sangat perlu adanya suatu pelatihan tentang

media berbasis teknologi informasi (ICT), sedangkan 14 orang guru menyatakan perlu.

Media yang sangat diperlukan oleh guru tersebut adalah sebuah media yang mampu

menjelaskan proses dimana gambar yang dimunculkan lebih menarik dan mampu dipahami

oleh siswa. Terkait dengan pengetahuan pembuatan media berbasis ICT yang ingin

dipelajari oleh guru, diketahui bahwa terdapat 3 jenis media yang ingin dipelajari oleh guru.

Adapun media tersebut meliputi: media audio dan video (video editing) (24 orang), media

animasi (21 orang), serta media gambar digital (editing gambar) (20 orang).

Kurangnya pengetahuan guru tersebut tentang media pembelajaran berbasis ICT

juga didukung oleh fenomena yang terjadi dalam kegiatan P2M yang dilakukan oleh

Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang, Undiksha (tahun 2015) tentang pelatihan Penelitian

Tindakan Kelas. Ketika guru diminta membuat sebuah proposal PTK, tidak ada

seorangpun guru yang membuat rancangan PTK dengan bantuan media berbasis ICT. Hal

ini tentunya menjadi dilema karena dalam meningkatkan kualitas pembelajaran diharapkan

penggunaan ICT yang maksimal.

Untuk mampu membuat suatu media pembelajaran huruf Jepang perlu suatu

ketrampilan tentang pengoperasian program tersebut. Mampu memahami cara

pengoperasian program flash akan memperkaya khasanah pembelajaran di kelas. Dalam

pembelajaran di SD selama ini, sangat jarang menggunakan media pembelajaran yang

berbasis ICT. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan tentang pembuatan media

pembelajaran berbasis ICT. Guru SD di Kecamatan Sukasada yang mengisi angket

sebagian besar masih muda, namun mereka tidak memiliki pengetahuan tentang

penggunaan animasi flash. Dari 30 orang guru tersebut, terdapat dua orang guru yang

sudah pernah mengikuti pelatihan pembuatan media, tetapi hanya sebatas pembuatan teka-

Page 9: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

5

teki dan powerpoint. Adapun guru SD yang menyatakan pentingnya pelatihan tentang

pembuatan media berbasis ICT di Kecamatan Sukasada terlihat pada tabel berikut.

No. Nama Peserta Sekolah

1 I Wayan Dastra, S.Pd. SD SD N 6 Selat

2 Ni Wayan Warniti, S.Pd. SD SD N 1 Panji Anom

3 Kadek Sumertini, S.Pd SD N 1 Sambangan

4 Nyoman Darmayanti, S.Pd. SD SD N 3 Sambangan

5 AA Ngurah Saurnawa, S.Pd. SD SD N 3 Panji Anom

6 IGBN Suradnyana, S.Pd. SD SD N 4 Panji

7 Wayan Tangkas, S.Pd. SD SD N 2 Selat

8 Ni Made Artiasih, S.Pd. SD SD N 1 Padangbulia

9 Putu Mey Indrayani, S.Pd. SD SD N 3 Padangbulia

10 Ketut Santiasih, S.Pd. SD SD N 1 Wanagiri

11 Gst. Ayu Mandari, S.Pd. SD N 1 Pancasari

12 Ni Luh Astriani, S.Pd. SD N 2 Wanagiri

13 Ni Luh Ariastiti, S.Pd. SD N 4 Pancasari

14 Luh Ade Sri Lestari, S.Pd. SD N 1 Gitgit

15 Ketut Margayasa, S.Pd. SD SD N 4 Wanagiri

16 Ketut Aksini, S.Pd. SD SD N 2 Pegadungan

17 Ketut Subawa, S.Pd. SD SD N 3 Gitgit

18 Ni Luh Yudiantari, S.Pd. SD SD N 1 Sukasada

19 Ni Made Krishindeniyanti, S.Pd. SD N 2 Padangbulia

20 Ida Ayu Kade Nuh Utami, S.Pd. SD SD N 2 Silangjana

21 Ni Ketut Widiastini, S.Pd. SD SD N 1 Silangjana

22 Ni Made Sudartini, S.Pd. SD SD N 1 Panji

23 Luh Ernawati, S.Pd. SD N 1 Kayuputih Melaka

24 Ketut Juli Arsana, S.Pd. M.Pd. SD N 4 Kayuputih Melaka

25 Desak Made Darmyasih, S.Pd. SD SD N 2 Sambangan

26 Made Astawa, S.Pd. SD SD N 1 Ambengan

27 Muhammad Nahwan, S.Pd. SD SD N 1 Pegayaman

28 Desak Ketut Suryaningsih, S.Pd. SD N 2 Panji

29 I Gede Tabah Setiawan, S.Pd. SD SD N 5 Selat

30 Juhariyah, S.Pd. SD N 3 Pegayaman

Dengan adanya kebutuhan dari guru untuk menyampaikan materi secara benar kepada

siswa maka guru SD tersebut perlu mendapatkan pengetahuan yang banyak terkait

pembelajaran dalam hal ini pembuatan media pembelajaran dengan animasi flash.

Pihak perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

selaku lembaga pendidikan tenaga kependidikan negeri terbesar di Bali perlu membantu

mengembangkan unsur /aspek kependidikan secara teorities dan berkerjasama secara

kolaboratif dengan guru sekolah dasar. Pihak guru memiliki masalah nyata di lapangan

Page 10: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

6

sedangkan pihak perguruan tinggi memiliki keahliannya secara teorities. Dengan

mensinergikan produk teoritis perguruan tinggi dengan masalah nyata yang dialami oleh

guru di lapangan, program ini diharapkan mampu menghasilkan suatu produk /luaran yang

memiliki link dan match yang tepat sehingga ke depan diyakini mampu memberdayakan

masyarakat kurang mampu agar secara perlahan mampu meningkatkan kemampuan guru

dalam bidang akademik.

1.3 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan analisis situasi yang telah diungkapkan di atas, maka permasalahan

yang perlu memperoleh perhatian dan penanganan adalah kurangnya tenaga yang memiliki

kemampuan membuat media pembelajaran berbasis ICT yang mendukung dalam

pembelajaran sehingga mereka hanya memberikan pengajaran yang kurang menarik bagi

pembelajar.

Berdasarkan permasalahan tersebut, rumusan masalah yang akan dijawab adalah

“Apakah dengan pelatihan mampu memberikan pengetahuan tentang pembuatan media

pembelajaran dengan animasi Flash bagi guru sekolah dasar di Kecamatan Sukasada? “

1.4 Tujuan Kegiatan

Berdasarkan analisis situasi dan permasalahan yang disampaikan di atas, maka

tujuan kegiatan ini adalah memberikan pelatihan tentang pembuatan media pembelajaran

dengan menggunakan animasi Flash bagi guru SD di Kecamatan Sukasada. Dengan

diberikannya pelatihan tersebut diharapkan guru SD di Kecamatan Sukasada mampu

membuat dan mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan animasi flash

secara berlanjut dan mandiri sehingga ke depannya siswa mampu menguasai materi

dengan baik dan benar.

1.5 Manfaat Kegiatan

Seperti dipaparkan sebelumnya kegiatan P2M dalam bentuk pemberian pelatihan

pembuatan media pembelajaran berbasis ICT ini dapat meningkatkan kemampuan pengajar

dalam pembuatan media pembelajaran. Manfaat ini bisa dipaparkan sebagai berikut.

Page 11: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

7

1. bagi Guru Sekolah Dasar

Dengan pelaksanaan pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

akademik guru sekolah dasar yang ada di Kecamatan Sukasada;

2. bagi Sekolah

Dengan pelaksanaan pelatihan ini, diharapkan pihak sekolah mendapatkan

manfaat yang baik karena dengan peningkatan kemampuan akademik guru

dapat pula meningkatkan kemampuan akademik siswa mereka;

3. bagi UPP tingkat Kecamatan Sukasada;

Dengan pelaksanaan pelatihan ini memberikan manfaat kepada UPP karena

dengan demikian guru-guru yang termasuk ke dalam UPP memperoleh

pengetahuan dan pengalaman dalam pembuatan media pembelajaran dengan

menggunakan animasi flash. Sehingga program dari UPP pun dapat terbantu.

4. bagi Diknas tingkat Kabupaten Buleleng;

Dengan pelaksanaan pelatihan ini, selaras dengan program dari depdiknas

kabupaten Buleleng yaitu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru-

guru yang ada di Kabupaten Buleleng;

5. bagi Undiksha

Dengan pelaksanaan pelatihan ini, memberikan nama baik kepada lembaga

karena kami selaku bagian dari lembaga memperhatikan apa yang diperlukan

oleh masyarakat sekitar dalam hal ini para guru sekolah dasar di Kecamatan

Sukasada. Selain itu, kegiatan ini melibatkan tenaga dari Jurusan Pendidikan

Sastra Jepang dan Jurusan Manajemen Informatika, sehingga dapat

meningkatkan kerjasama antar jurusan untuk kegiatan berikutnya.

Page 12: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

8

BAB II

STUDI PUSTAKA

2.1 Media Pembelajaran

Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977)

(dalam Sudrajat, 2008) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi

pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu,

Briggs (1977) (dalam Sudrajat, 2008) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah

sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan

sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa

media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-

dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Media adalah alat bantu apa saja yang

dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Syaiful & Aswan,

2006: 121). Sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang

berlangsung antara pendidik dengan peserta didik (Pupuh & M. Sobry, 2009: 65).

Dari beberapa pengertian yang diungkapkan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar yang

memiliki fungsi untuk menyampaikan isi atau materi yang ingin disampaikan oleh

pengajar, sehingga informasi/ilmu tersebut dapat dipahami oleh pembelajar.

Media dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan jenisnya (syaiful & Aswan: 2006: 124-

125), (Pupuh & M. Sobry, 2009: 67-68), meliputi:

a. Media Auditif

Media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette

recorder, pringan hitam.

b. Media Visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media

visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti strip (rankaian film), slides

(film binkai), foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang

menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.

Sudrajat (2008) menambahkan beberapa media yang termasuk dalam media visual

meliputi: grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik.

Page 13: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

9

c. Media Audiovisual

Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.

Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis

media yang pertama dan kedua.

Menurut Sudrajat (2008) terdapat kriteria utama dalam pemilihan media

pembelajaran yaitu bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau

kompetensi yang ingin dicapai. Misalnya: jika tujuan atau kompetensi peserta didik

bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika

tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang

lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas),

maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang

bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik;

ketersediaan; dan mutu teknis.

2.2 Animasi Flash

Adobe Flash (dahulu bernama Macromedia Flash) adalah salah satu perangkat

lunak komputer yang merupakan produk unggulan Adobe Systems. Adobe Flash

digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar tersebut. Berkas yang

dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file extension .swf dan dapat diputar di

penjelajah web yang telah dipasangi Adobe Flash Player. Flash menggunakan bahasa

pemrograman bernama ActionScript yang muncul pertama kalinya pada Flash 5.

Adobe Flash merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh Adobe yang

digunakan untuk membuat animasi dan gambar yang sangat menarik untuk keperluan

desain, animasi, dan pembangunan situs web yang interaktif dan dinamis. Flash didesain

dengan kemampuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal dan ringan sehingga

flash banyak digunakan untuk membangun dan memberikan efek animasi pada media

pembelajaran, website, CD Interaktif dan yang lainnya. Selain itu aplikasi ini juga dapat

digunakan untuk membuat animasi logo, movie, game, pembuatan navigasi pada situs web,

tombol animasi, banner, menu interaktif, interaktif form isian, e-card, screen saver dan

pembuatan aplikasi-aplikasi web lainnya. Dalam Flash, terdapat teknik-teknik membuat

animasi, fasilitas action script, filter, custom easing dan dapat memasukkan video lengkap

dengan fasilitas playback FLV. Keunggulan yang dimiliki oleh Flash ini adalah ia mampu

diberikan sedikit code pemograman baik yang berjalan sendiri untuk mengatur animasi

Page 14: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

10

yang ada didalamnya atau digunakan untuk berkomunikasi dengan program lain seperti

HTML, PHP, dan Database dengan pendekatan XML, dapat dikolaborasikan dengan web,

karena mempunyai keunggulan antara lain kecil dalam ukuran file outputnya

perkembangan teknologi bergerak (mobile) seperti tablet pc yang kian canggih dan

harganya semakin terjangkau memberi potensi perluasan media ajar menjadi lebih personal

dan praktis. Teknologi animasi yang diusung oleh Flash mampu didukung oleh tablet pc

maupun smartphone. Tantangan sekarang adalah bagaimana menyediakan media

pembelajaran yang mampu diaplikasikan lebih luas dengan memanfaatkan teknologi

informasi.

Luaran yang dihasilkan dari program Flash dapat di-export (dikonversi) ke banyak

format media sesuai kebutuhan, misalkan format swf sebagai format utama yang mampu

menampilkan animasi, memadukan berbagai media (gambar, audio, teks) menjadi rich-

media yang menarik didukung skrip pemrograman sehingga menjadi media yang interakif.

Format swf dapat disajikan (dijalankan) sebagai sebuah program mandiri (standalone),

movie, maupun disisipkan ke dalam web menjadi web yang interaktif. Selain swf, Flash

juga dapat membuat format animated-gif yang menampilkan animasi yang ringan. Flash

juga dapat dimanfaatan sebagai editor grafis untuk membuat gambar yang menarik dan

sangat fleksibel.

Movie-movie Flash memiliki ukuran file yang kecil dan dapat ditampilkan dengan

ukuran layar yang dapat disesuaikan dengan keingginan. Aplikasi Flash merupakan sebuah

standar aplikasi industri perancangan media interaktif maupun animasi web dengan

peningkatan pengaturan dan perluasan kemampuan integrasi yang lebih baik. Banyak fitur

dalam Flash yang dapat meningkatkan kreativitas dalam pembuatan isi media yang kaya

dengan memanfaatkan kemampuan aplikasi tersebut secara maksimal. Fitur-fitur baru ini

membantu kita lebih memusatkan perhatian pada desain yang dibuat secara cepat,

bukannya memusatkan pada cara kerja dan penggunaan aplikasi tersebut. Flash juga dapat

digunakan untuk mengembangkan secara cepat aplikasi-aplikasi web yang kaya dengan

pembuatan script tingkat lanjut. Di dalam aplikasinya juga tersedia sebuah alat untuk men-

debug script. Dengan menggunakan Code hint untuk mempermudah dan mempercepat

pembuatan dan pengembangan isi ActionScript secara otomatis.

Page 15: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

11

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Kerangka Pemecahan Masalah

Sehubungan dengan masalah dipaparkan di depan, kerangka pemecahan masalah

yang dikembangkan digambarkan dengan alur pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.

Berdasarkan bagan alur pemecahan masalah di atas, dapat dinyatakan bahwa

kemampuan guru menciptakan suatu media pembelajaran berbasis ICT yang mampu

meningkatkan motivasi dari pembelajar sangat kurang. Berdasarkan analisis situasi

terhadap kondisi riil yang terjadi pada guru sekolah dasar, salah satu pemecahan masalah

yang dianggap efektif adalah memberikan bekal keterampilan pembuatan media

ANALISIS SITUASI:

Adanya kebutuhan dari guru sekolah dasar di

Kecamatan Sukasada terkait dengan

pembuatan media pembelajaran berbasis ICT

KONDISI RIIL: kurangnya

penggunaan media pembelajaran

berbasis ICT

Guru sekolah dasar: tidak memiliki

keterampilan pembuatan media berbasis

ICT

Pemecahan Masalah

Technical Asistannt : pelatihan

pembuatan media

pembelajaran:

- penggunaan animasi flash

sebagai media pembelajaran

Membantu guru

dalam pengajaran

suatu proses

Peningkatan

ketrampilan

membuat

media

pembelajaran

berbasis IT

Guru yg multi-skilled

Page 16: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

12

pembelajaran menggunakan animasi flash dengan kerja sama antara Jurusan Manajemen

Informatik dan Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha. Melalui kegiatan ini akan

diberikan technical assistance kepada guru sekolah dasar di Kecamatan Sukasada yang

akan mampu membentuk tenaga guru yang multi skill. Dengan adanya keterampilan yang

multi-skilling, masyarakat sasaran memiliki kesempatan menciptakan proses pembelajaran

yang lebih menarik dan efketif.

3.2 Khalayak Sasaran

Sesuai dengan paparan yang disampaikan dalam penjelasan sebelumnya bahwa

masalah ini terjadi pada guru sekolah dasar di Kecamatan Sukasada. Oleh sebab itu,

khayalak sasaran dari kegiatan ini adalah guru sekolah dasar di Kecamatan Sukasada.

Khalayak sasaran tersebut dipilih karena seperti dipaparkan dalam analisis situasi,

mereka merupakan bagian masyarakat yang amat sangat memerlukan bantuan agar mereka

bisa secara perlahan meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran. Dengan

program perancangan pelatihan ini, para guru diharapkan memiliki keterampilan dan

kecakapan dalam membuat media pembelajaran dengan menggunakan animasi flash.

3.3 Keterkaitan

Keterkaitan program dengan pihak terkait dapat dipaparkan dengan tabel berikut.

Tabel 1 : Keterkaitan Program dengan Pihak terkait.

No Institusi Peran dan Manfaat

1 Jurusan Manajemen Informatika

dan Jurusan Pendidikan Bahasa

Jepang, Undiksha

Pelaksana program P2M yang dapat

meningkatkan kerjasama dalam bidang

pendidikan

2 Undiksha Memberikan dukungan finansial untuk

pelaksanaan kegiatan P2M

3 Diknas tingkat Kabupaten Buleleng Dukungan moril

4 UPP tingkat Kecamatan Sukasada Mengkoordinasikan dan juga menjadi

contact person antara guru yang dengan

para pelaksana kegiatan

5 Sekolah Memberikan ijin kepada guru untuk

mengikuti pelatihan

6 Guru pengajar sekolah dasar Menjadi subjek pelaksanaan P2M

Dukungan moril

Page 17: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

13

3.4 Metode Kegiatan

Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Model Technical

Assistance dalam bentuk Training and Workshop yang dilaksanakan dengan memberikan

pelatihan dan memberikan model dalam bentuk workshop oleh staf/instruktur tentang

pembuatan media pembelajaran sehingga guru sekolah dasar di Kecamatan Sukasada nanti

mampu menjadi tenaga yang multy-skilled.

3.5 Rancangan Evaluasi

Untuk mengetahui apakah pelatihan yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang

diharapkan, maka dilaksakan suatu evaluasi yang meliputi:

1. Evaluasi pelaksanaan pelatihan dan workshop terhadap guru SD di Kecamatan

Sukasada.

2. Evaluasi media pembelajaran yang dihasilkan oleh guru SD.

Secara rinci pelaksanaan evaluasinya dapat dinyatakan dalam matrik sebagai berikut.

Masalah Pemecahan

masalah

Cara evaluasi Indikator keberhasilan

Kurangnya tenaga yang

memiliki kemampuan

membuat media

pembelajaran berbasis

ICT yang mendukung

dalam pembelajaran

sehingga mereka hanya

memberikan pengajaran

yang kurang menarik

bagi pembelajar.

Melalui

mekanisme

training and

workshop

memberikan

pelatihan

pembuatan media

pembelajaran bagi

guru sekolah

dasar

Menilai unjuk

kerja yang

ditunjukkan

dalam media

pembelajaran

yang

dihasilkan oleh

para guru

- penguasaan teknik

pembuatan media

dengan menggunakan

animasi flash

- mampunya guru

dalam membuat

media pembelajaran

dengan animasi flash

Page 18: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

14

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran dengan Menggunakan Animasi Flash

bagi guru Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukasada yang berlangsung selama empat hari (9-

12 Mei 2016) dengan menggunakan pola latihan 32 jam mampu menghasilkan ketrampilan

bagi guru-guru SD untuk menghasilkan suatu media pembelajaran yang menarik. Pada

kegiatan dihadiri oleh 16 orang guru, meliputi guru yang masih muda.

Kondisi peserta yang hampir sama yaitu masih muda memberi keuntungan, yakni

dalam pelatihan tidak terkendala oleh keterampilan dasar menggunakan komputer sehingga

pelatihan dapat difokuskan pada pembentukan keterampilan baru terkait penggunaan

Animasi Flash. Walaupun selama kegiatan bisa dikatakan berlangsung agak lambat karena

harus mengikuti kecepatan peserta dalam memahami materi yang diberikan, namun secara

keseluruhan di akhir pelatihan peserta ada yang sudah mampu membuat kreasi animasi

sendiri yang menarik. Dengan demikian, para guru sudah mampu memproduksi media, ada

yang masih sederhana, namun ada juga yang sudah baik.

Adapun materi yang diberikan selama pelatihan dapat terlihat pada tabel berikut ini.

No. MATERI JAM

1 Subject Matter knowledge: Strategi dan organisasi materi ajar

dengan menggunakan media interaktif 2

2 Mengenal software Adobe Flash, serta prospeknya dalam media

pembelajaran 2

3 Instalasi Adobe Flash 1

4 Mengenal layout dan terminologi dalam Adobe Flash 2

5 Dasar-dasar menggunakan Tools untuk membuat objek 3

6 Praktik dasar menggunakan Toolbar 4

7 Dasar-dasar animasi frame by frame 2

8 Praktik animasi frame by frame 3

9 Animasi dengan teknik Tweening 3

10 Menyisipkan objek (import) multimedia 3

11 Animasi dengan teknik Masking. Kasus pada tulisan Jepang 4

Page 19: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

15

12 Media interaktif dengan action script dasar 3

TOTAL 32

Secara rinci hasil pelatihan adalah sebagai berikut.

1. Dengan penggunaan Animasi Flash, guru mampu membuat suatu proses perubahan

gerak sehingga siswa akan dengan mudah memahami proses perubahan keadaan dengan

adanya media yang menarik.

2. Dengan penggunaan Animasi Flash, guru mampu membuat suatu animasi menarik

terkait dengan materi yang akan lebih mudah dipahami oleh siswa bila dibandingkan

dengan gambar diam, terlebih untuk materi yang mnegedepankan proses.

Adapun pendapat peserta terkait pelaksanaan pelatihan tersebut dapat terlihat pada

hasil angket yang diberikan kepada peserta seperti di bawah ini.

No. Pernyataan

Pilihan Jawaban

Sangat

setuju Setuju

Kurang

Setuju

Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

1

Saya sangat senang mengikuti pelatihan

pembuatan media pembelajaran animasi

flash

14

orang

2

orang

- - -

2

Dengan pelatihan ini, menambah

pengetahuan saya terkait pembuatan

media

16

Orang

- - -

3

Dengan pelatihan ini saya mampu

menguasai teknik penggunaan media

flash

5 orang 11

orang

- - -

4

Dengan pengetahuan pembuatan

animasi flash menumbuhkan keinginan

untuk membuat media yang menarik utk

pembelajaran

10

orang

6

orang

- - -

5

Dengan pengetahuan ini meningkatkan

kreatifitas saya dalam pembuatan media

pembelajaran

10

orang

6

orang

- - -

6

Dengan pelatihan ini, menumbuhkan

minat saya terhadap pembuatan media

pembelajaran berbasis teknologi

informasi (ICT) lainnya

3 orang 3

orang

- - -

Terkait kendala yang dirasakan oleh sebagaian besar peserta selama melaksanakan

pelatihan adalah masalah waktu yang dirasa kurang untuk pelatihan serta materi yang padat

dan intensif, yang menyebabkan mereka merasa belum mahir terkait penggunaan animasi

flash, oleh karena itu mereka memberi saran agar diadakan pelatihan yang berkelanjutan

Page 20: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

16

terkait pembuatan media pembelajaran menggunakan animasi flash atau media yang

lainnya.

4.2 Pembahasan

Pelatihan yang diselenggarakan pada tanggal 9-12 Mei 2016, bertepatan dengan

minggu menjelang ujian nasional di sekolah dasar. Dengan demikian para guru memiliki

kesibukan di sekolah terkait dengan persiapan pelaksanaan ujian. Walaupun demikian,

pada hari pelaksanaan kegiatan banyak guru yang dapat hadir pada hari pertama dan kedua

yaitu berjumlah 16 orang. Pada kegiatan pelatihan, sebelum diberikan materi terkait

dengan aplikasi pembuatan media dengan menggunakan Animasi Flash, diberikan terlebih

dahulu pengetahuan terkait strategi dan organisasi materi ajar dengan menggunakan media

interaktif. Hal ini untuk memberikan gambaran kepada para peserta bagaimana suatu

media dapat membantu proses pemahaman siswa terhadap materi. Apalagi jika media yang

diberikan berupa animasi yang mampu menarik perhatian siswa untuk lebih fokus dalam

belajar.

Setelah diberikan pengantar, para peserta diajak langsung memahami bagaimana

penggunaan animasi flash dalam pembuatan media dengan memberikan pengalaman

langsung kepada guru untuk membuat sesuai dengan penjelasan dari pemateri. Pada hari

pertama diberikan materi yang sederhana kemudian dilanjutkan pada hari kedua dengan

materi yang lebih sulit.

Secara keseluruhan para guru merespon positif terkait pelaksanaan pelatihan ini

terlihat dari hasil angket yang diisi oleh para guru. Sebagian besar guru merasa sangat

senang mengikuti pelatihan yang terlihat dari antusiasme peserta dalam mendengarkan

penjelasan serta mempraktekkan apa yang disampaikan narasumber. Selain itu para peserta

menyatakan bahwa melalui pelatihan tersebut, mereka memperoleh manfaat yang banyak

terkait penambahan pengetahuan animasi flash, penguasaan teknik penggunaan media,

bahkan mereka merasakan adanya peningkatan kreatifitas dalam pembuatan media

pembelajaran sehingga mereka memiliki keinginan untuk membuat media pembelajaran

yang menarik berbasis teknologi informasi (ICT) lainnya. Dalam pelaksanaan pelatihan

mereka merasa tertantang untuk mampu membuat seperti contoh yang diberikan.

Walaupun ada rasa antusias dalam pelatihan, terdapat juga kendala yang dirasakan oleh

empat orang guru dimana mereka merasa kewalahan dalam mengikuti penjelasan pemateri

karena keterbatasan kemampuan memahami materi yang diberikan. Untuk itu, ketika

Page 21: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

17

pelatihan, pemateri berusaha memperlambat penjelasan dan mengulang-ulang proses

pembuatan sampai peserta benar-benar paham. Walaupun panjelasan diperlambat dan

diulang-ulang, tetapi tidak mengganggu jalannya pelatihan secara keseluruhan. Selain itu,

sebagaian besar peserta merasa bahwa waktu untuk pelatihan kurang yang menyebabkan

mereka merasa belum mahir terkait penggunaan animasi flash, oleh karena itu mereka

memberi saran agar diadakan pelatihan yang berkelanjutan terkait pembuatan media

pembelajaran menggunakan animasi flash atau media yang lainnya.

Terdapat materi yang dirasa cukup sulit diikuti oleh peserta yaitu materi terakhir

membuat media interaktif yang memanfaatkan ActionScript. ActionScript merupakan kode

pemrograman dasar yang disertakan dalam pembuatan animasi interaktif layaknya sebuah

program pada umumnya. Kesulitan yang dihadapi adalah karena karakteristik materi yang

berhubungan dengan mengetikkan serangkaian kode program, yang singkat namun perlu

ketepatan dan ketelitian tinggi. Hal itulah yang menyebabkan materi ini dirasa susah.

Dapat dimaklumi mengingat materi ini memiliki tingkat kesulitan menengah, terlebih bagi

peserta yang memang tidak memiliki dasar pemrograman sama sekali.

Page 22: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

18

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pelatihan penggunaan Flash untuk membuat media pembelajaran telah berhasil

memberikan potensi baru dalam menyampaikan materi dan menciptakan pengalaman

belajar baru bagi guru sekolah dasar di Kecamatan Sukasada. Kondisi peserta yang hampir

sama yaitu masih muda memberi keuntungan, yakni dalam pelatihan tidak terkendala oleh

keterampilan dasar menggunakan komputer sehingga pelatihan dapat difokuskan pada

pembentukan keterampilan baru terkait penggunaan Animasi Flash.

Peserta pelatihan sudah mampu menghasilkan objek grafis dan animasi yang dapat

dipresentasikan baik dalam format swf (media presentasi Adobe Fash) maupun animated

GIF yang bisa disertakan dalam power point, web, maupun format digital umumnya

sehingga meningkatkan kualitas dan penampilan dari media mereka. Beberapa peserta

bahkan mampu secara kreatif mendesain dan mewujudkan animasi yang lebih kompleks

melebihi harapan panitia. Cukup mengesankan mengingat baru pertama kali tersebut

peserta diperkenalkan animasi flash.

Secara keseluruhan para guru merespon positif terkait pelaksanaan pelatihan ini

terlihat dari hasil angket yang diisi oleh para guru. Sebagian besar guru merasa sangat

senang mengikuti pelatihan yang terlihat pula dari antusiasme peserta dalam

mendengarkan penjelasan serta mempraktekkan apa yang disampaikan narasumber. Selain

itu para peserta menyatakan bahwa melalui pelatihan tersebut, mereka memperoleh

manfaat yang banyak terkait penambahan pengetahuan animasi flash, penguasaan teknik

penggunaan media, bahkan mereka merasakan adanya peningkatan kreatifitas dalam

pembuatan media pembelajaran sehingga mereka memiliki keinginan untuk membuat

media pembelajaran yang menarik berbasis teknologi informasi (ICT) lainnya.

5.2 Saran

Pelatihan flash untuk guru sekolah masih memiliki potensi untuk memberikan

pengalaman dan suasana baru dalam menyampaikan materi. Namun karena keterbatasan

waktu, materi yang cukup luas dengan bobot moderat harus disampaikan dalam waktu

yang dimampatkan. Agar mendapatkan hasil dan mutu pelatihan yang optimal, untuk ke

depannya sebaiknya dilakukan pemilahan materi berdasarkan level dan pengalaman

Page 23: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

19

peserta sehingga sesuai antara kemampuan dasar dengan materi yang akan diajarkan. Hal

seperti ini bisa dilakukan pada pelatihan yang sifatnya bertahap dan berkesinambungan,

tidak cukup dengan satu buah program pengabdian/pelatihan, melainkan beberapa program

yang mengacu pada satu masterplan.

Dalam pelatihan kali ini masih dirasa kurangnya tenaga pendamping bagi peserta,

sehingga dalam kegiatan serupa berikutnya perlu dipertimbangkan perimbangan jumlah

tutor pendamping dengan jumlah peserta, terlebih jika bisa melibatkan lebih banyak

mahasiswa yang memiliki kompetensi di animasi Flash.

Page 24: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

Daftar Pustaka

Elliott, Stephen N. 2000. Educational Psychology: Effective Theaching, Effective Learning.

USA: The Mc. Graw-Hill Companies,Inc.

Mardani, D.M.S. 2012. Pemanfaatan Media Visual untuk Meningkatkan Kemampuan

Menulis Huruf Hiragana dan Katakana. Dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran,

Vol. 45 No.3.

--------------------- 2015. Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-guru SD Se-

Kecamatan Sukasada. Laporan tidak dipublikasikan.

Suputra, P. H. 2015. Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Penulisan Huruf Jepang

dengan Menggunakan Animasi Flash bagi guru Bahasa Jepang Se-Kabupaten

Buleleng. Laporan tidak dipublikasikan.

Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno. 2009. Strategi Belajar Mengajar – Strategi

Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan

Konsep Islami. Bandung: PT. Refika Aditama.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-media-pembelajaran/ diakses tgl

18 Desember 2012

Page 25: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

CUPLIKAN HASIL KARYA PESERTA

Tool dasar Flash

Page 26: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

Animasi Motion Guide

Animasi Frame by frame

Masking

Page 27: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan
Page 28: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

Aplikasi media interaktif dengan tombol

Page 29: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan
Page 30: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

DOKUMENTASI KEGIATAN

Page 31: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan
Page 32: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

PENGGUNAAN ANGGARAN

PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pelatihan flash

Tahun 2016

Bahan Habis Pakai Vol Satuan Harga Jumlah Penggunaan Dana

70% 30%

a ATK

Kertas A4 10 Rim 35.000 350.000 350.000 -

Cartridge PG 40 1 Bh 200.000 200.000 200.000 -

Cartridge PG 41 1 Bh 300.000 300.000 300.000 -

Toner HP Laserjet 1020 1 Bh 750.000 750.000 750.000 -

Kertas piagam 1 rim 53.000 53.000 53.000 -

Spidol boardmarker warna 15 Bh 6.000 90.000 90.000 -

CD Blank 40 Bh 5.500 220.000 220.000 -

Total biaya ATK

1.963.000 1.963.000 -

b Bahan dan Alat Praktek Vol Satuan Harga Jumlah Penggunaan Dana

70% 30%

Flashdisk 8 GB 30 Bh 65.000 1.950.000 1.950.000 -

Mouse Optik generic 30 Bh 50.000 1.500.000 1.500.000 -

Total biaya bahan dan alat praktek

3.450.000 3.450.000 -

c Biaya Cetak Vol Satuan Harga Jumlah Penggunaan Dana

70% 30%

Copy Laporan Akhir (8 eks x 40 hal) 320 Lbr 150 48.000 48.000 -

Jilid laporan 8 eks 10.000 80.000 80.000 -

Fotocopy Surat-Menyurat 60 Lbr 150 9.000 9.000 -

Spanduk 1 Bh 100.000 100.000 100.000 -

Cetak modul (30 eks x 25 hal) 750 Lbr 150 112.500 112.500 -

Total Biaya Cetak

349.500 349.500 -

Honor Vol Satuan Tarif Jumlah Penggunaan Dana

70% 30%

Honor Narasumber/Tutor (6 jam, 4 hari) 16 OJ 200.000 3.200.000 - 3.200.000

Honor Moderator 2 org/kali 250.000 500.000 - 500.000

Honor pembawa acara (2 orang) 2 OK 250.000 500.000 - 500.000

Jumlah Honor

4.200.000 - 4.200.000

Perjalanan Jml

Org Satuan

Tarif

Perjalanan Jumlah

Penggunaan Dana

70% 30%

Transport Persiapan/Observasi 0 Ok 0 - - -

Transport Pelaksanaan 1 0 Ok 0 - - -

Transport Pelaksanaan 2 0 Ok 0 - - -

Page 33: LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. ... tetapi hanya sebatas pembuatan teka-5 teki dan

Transport Peserta 0 Ok 0 - - -

Jumlah Perjalanan

- - -

Konsumsi Vol Satuan Harga Jumlah Penggunaan Dana

70% 30%

Snack (40 orang x 4 hari) 160 Ktk 8.000 1.280.000 1.280.000 -

Nasi (40 orang x 4 hari) 160 Ktk 17.500 2.800.000 2.800.000 -

Nasi (3 orang x 3 hari), konsumsi

persiapan 9 Ktk 17.500 157.500 157.500 -

Total Konsumsi

4.237.500 4.237.500 -

Penggunaan Dana

70% 30%

Total Biaya Keseluruhan

14.200.000 10.000.000 4.200.000