laporan praktikum met hb-kardiovaskular

12
PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK PENETAPAN KADAR HB DALAM DARAH A. PENDAHULUAN Hemoglobin merupakan protein yang terdapat dalam sel darah merah atau eritrosit, yang memberi warna merah pada darah. Hemoglobin terdiri atas zat besi yang merupakan pembawa oksigen. Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain metode Sahli, oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin. 1 Metode Sahli tidak dianjurkan karena memiliki kesalahan yang besar, alatnya tidak dapat distandardisasi, dan tidak semua jenis hemoglobin dapat diukur, seperti sulfhemoglobin, methemoglobin dan karboksihemoglobin. Dua metode yang lain (oksihemoglobin dan sianmethemoglobin) dapat diterima dalam hemoglobinometri klinik. Namun, dari dua metode tersebut, metode sianmethemoglobin adalah metode yang dianjurkan oleh International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) sebab selain mudah dilakukan juga mempunyai standar yang stabil dan hampir semua hemoglobin dapat terukur, kecuali sulfhemoglobin. 1 Penetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan hematin asam setelah darah ditambah dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan mencocokkan warna 1

Upload: farida-maksum-lz

Post on 08-Dec-2014

178 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

laporan patologi KLinik

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Met Hb-KARDIOVASKULAR

PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK

PENETAPAN KADAR HB DALAM DARAH

A. PENDAHULUANHemoglobin merupakan protein yang terdapat dalam sel darah merah atau

eritrosit, yang memberi warna merah pada darah. Hemoglobin terdiri atas zat besi

yang merupakan pembawa oksigen. Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan

berbagai cara, antara lain metode Sahli, oksihemoglobin atau

sianmethhemoglobin.1

Metode Sahli tidak dianjurkan karena memiliki kesalahan yang besar,

alatnya tidak dapat distandardisasi, dan tidak semua jenis hemoglobin dapat

diukur, seperti sulfhemoglobin, methemoglobin dan karboksihemoglobin. Dua

metode yang lain (oksihemoglobin dan sianmethemoglobin) dapat diterima dalam

hemoglobinometri klinik. Namun, dari dua metode tersebut, metode

sianmethemoglobin adalah metode yang dianjurkan oleh International Commitee

for Standardization in Hematology (ICSH) sebab selain mudah dilakukan juga

mempunyai standar yang stabil dan hampir semua hemoglobin dapat terukur,

kecuali sulfhemoglobin.1

Penetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan hematin asam

setelah darah ditambah dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan

aquadest. Pengukuran secara visual dengan mencocokkan warna larutan sampel

dengan warna batang gelas standar. Metode ini memiliki kesalahan sebesar 10-

15%, sehingga tidak dapat untuk menghitung indeks eritrosi.2

Anemia adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin yang lebih rendah

dari normal. Anemia bisa juga berarti suatu kondisi ketika terdapat defisiensi

ukuran atau jumlah eritrosit atau kandungan hemoglobin. Anemia yang paling

umum ditemukan di masyarakat adalah anemia gizi besi. Terjadinya anemia gizi

besi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kandungan zat besi

dalam makanan sehari-hari, penyerapan zat besi dari makanan yang sangat

rendah, adanya parasit dalam tubuh seperti cacing tambang atau cacing pita, diare,

kehilangan banyak darah akibat kecelakaan atau operasi karena penyakit Anemia

1

Page 2: Laporan Praktikum Met Hb-KARDIOVASKULAR

gizi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.

Artinya, konsentrasi hemoglobin dalam darah berkurang karena terganggunya

pembentukan sel-sel darah merah akibat kurangnya kadar zat besi dalam darah.

Semakin berat kurangnya kadar zat besi yang terjadi, akan semakin berat anemia

yang diderita. Anemia gizi besi berakibat buruk bagi penderita terutama bagi

golongan rawan gizi yaitu anak balita, anak sekolah, remaja, ibu hamil dan ibu

menyusui serta pekerja terutama yang berpenghasilan rendah. Pada anak dan

remaja yang terkena anemia gizi akan terganggu 2 pertumbuhan fisik dan

perkembangan. Selain itu, aktivitas fisiknya juga akan menurun.2

B. TUJUANUntuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb) darah dan mengetahui berapa jumlah

eritrosit seseorang dalam 1 mm3 darah.

C. DASAR TEORI1. Penetapan Kadar Hemoglobin

Hemoglobin (kependekan: Hb) merupakan molekul protin di dalam sel

darah merah yang bergabung dengan oksigen dan karbon dioksida untuk diangkut

melalui sistem peredaran darah ke tisu-tisu dalam badan. ion besi dalam bentuk

Fe+2 dalam hemoglobin memberikan warna merah pada darah. Dalam keadaan

normal 100 ml darah mengandungi 15 gram hemoglobin yang mampu

mengangkut 0.03 gram oksigen.4

Hemoglobin adalah molekul yang terdiri dari 4 kandungan haem (berisi

zat besi) dan 4 rantai globin, berada didalam eritrosit dan berfungsi untuk

mengangkut 02. Kualitas darah dan warna darah ditentukan oleh kadar

hemoglobin.4

2. Kadar Hemoglobin Normal

Kadar hemoglobin biasanya ditentukan sebagai jumlah hemoglobin dalam

gram (gm) bagi setiap dekaliter (100 mililiter). Aras hemoglobin normal

bergantung kepada usia, awal remaja, dan jenis kelamin seseorang. Kadar normal

adalah sebagai berikut :5

1) Bayi Baru lahir : 17-22 gm/dl.

2

Page 3: Laporan Praktikum Met Hb-KARDIOVASKULAR

2) Bayi Usia seminggu : 15-20 gm/dl.

3) Bayi Usia sebulan : 11-15gm/dl.

4) Kanak-kanak: 11-13 gm/dl.

5) Lelaki dewasa: 14-18 gm/dl.

6) Wanita dewasa: 12-16 gm/dl.

7) Lelaki separuh usia: 12.4-14.9 gm/dl.

8) Wanita separuh usia: 11.7-13.8 gm/dl.

3. Pemeriksaan Hemoglobin

Penetapan kadar hemoglobin dapat ditentukan dengan bermacam-macam

cara yang banyak dipakai di laboratorium klinik ialah cara fotoelektrik dan

kalorimetrik visual. Kadar hemoglobin dinyatakan dalam gr/dl darah. Pada pria

memiliki rata-rata sedikit lebih tinggi dari pada wanita. Kadar hemoglobin dapat

diukur dengan menggunakan dua cara terbaik ialah dengan teknik kalorimetri atau

fotometri.6

Macam-macam cara penetapan kadar hemoglobin:6

1.    Cara Tallquist

Prinsip: Membandingkan darah asli dengan suatu skala warna yang

bertingkat-tingkat mulai dad warna merah muda sampai warna

merah tua. Cara ini hanya mendapat kesan dari kadar hemoglobin

saja, sebagai dasar diambil adalah 100%=15,8 gram hemoglobin per

100 ml darah. Tallquist mempergunakan skala warna dalam satu

buku mulai dari merah muda 10%. Ditengah-tengah ada lowong di

mana darah yang akan dibandingkan secara langsung sehingga

kesalahan dalam melakukan pemeriksaan antara 25-50%.

2.    Cara Sahli

Prinsip:  Hemoglobin diubah menjadi hematin asam, kemudian warna yang

terjadi dibandingkan secara visual dengan standar dalam alat. Cara

sahli ini banyak dipakai di Indonesia, walaupun cara ini tidak tepat

100%, akan tetapi masih dianggap cukup baik untuk mengetahui

apakah seseorang kekurangan darah. Kesalahan dalam melakukan

pemeriksaan ini kira-kira 10%. Kelemahan cara sahli ini adalah

hematrin asam itu bukan merupakan larutan sejati dan juga alat

3

Page 4: Laporan Praktikum Met Hb-KARDIOVASKULAR

hemoglobinometer sukar distandarisasi. Selain itu, tidak semua

macam hemoglobin dapat di ubah menjadi hematin, misalnya

karboxy hemoglobin, methemoglobin dan suffhemoglobin.

3.    Cara cupri sulfat

Prinsip: Cara ini hanya dipakai untuk menetapkan kadar hemoglobin dari

donor yang diperlukan untuk transfuse darah. Hasil metode ini

adalah persen hemoglobin. Kadar hemoglobin dari seorang donor

cukup kira-kira 80% hemoglobin. Kadar minimum ini ditentukan

dengan setetes darah yang tenggelam dalam larutan cupri sulfat

dengan berat jenis 1,053.

4.    Cara Photo Elektrik kalorimetri

Prinsip: Hemoglobin diubah menjadi sianmethemoglobin dalam larutan

drabkin yang berisi kalium sianida dan kalium ferisianida.

Absorbansi larutan diukur pada panjang gelombang 540 nm.

Larutan drabkin dipakai untuk mengubah hemoglobin. Cara ini

sangat bagus untuk laboratorium rutin dan sangat dianjurkan untuk

penetapan kadar hemoglobin dengan teliti karena standar

sianmethemoglobin kadamya stabil dan dapat dibeli. Larutan

drabkin terdiri dari natrium biokarbonat 1 gram, kalium sianida 50

mg, kalium ferisianida 200 mg, aquadest 1000 ml.

4. Penetapan Hb cara Sahli

Prinsip Sahli-Hellige adalah hemoglobin dikonversi menjadi hematin asam

oleh larutan HCl (asam hidroklorida). Hematin asam ini kemudian dilarutkan pada

tabung kalibrasi sampai warnanya sama dengan standar warna pada alat

hemometer. Konsentrasi hemoglobin pada gram/100 ml dibaca setinggi meniscus

pada tabung kalibrasi.8

Metode Sahli merupakan pemeriksaan kadar hemoglobin yang menggunakan

teknik kimia dengan membandingkan senyawa akhir secara visual terhadap

standar gelas warna. Hemoglobin dihidrolisis dengan HCl menjadi globin

ferroheme. Ferroheme dioksidasi oleh oksigane yang ada di udara dan segera

4

Page 5: Laporan Praktikum Met Hb-KARDIOVASKULAR

bereaksi dengan ion Cl membentuk ferrihemeclorid yang disebut hematin atau

hemin yang berwarna coklat. Warna ini dibandingkan dengan warna standar dan

dilihat dengan mata telanjang. Agar memudahkan perbandingan, warna standar

dibuat konstan dan yang diubah adalah warna hemin yang terbentuk. Perubahan

warna hemin dibuat pengenceran sedemikian rupa sehingga warnanya sama

dengan warna standar. Metode sahli ini banyak digunakan di daerah yang belum

mempunyai alat canggih.8

Pemeriksaan Hb menurut Sahli digolongkan kepada metoda colorimetri.

Prinsipnya, Hb darah diubah menjadi Hematin chlorida, yang warnanya menjadi

coklat tua (tengguli). warna yang terjadi diencerkan dengan aquadest sampai

dengan warna standart Hematin chlorida.7

D. ALAT dan BAHANAlat dan bahan yang dipergunakan

a. Hemoglobinometer (hemometer), Sahli terdiri dari :

1) Gelas berwarna sebagai warna standard

2) Tabung hemometer dengan pembagian skala putih 2 sampai dengan

Skla merah untuk hematokrit.

3) Pengaduk dari gelas

4) Pipet Sahli yang merupakan kapiler dan mempunyai volume 20/ul

5) Pipet pasteur.

6) Kertas saring/tissue/kain kassa kering

b. Reagen

1) Larutan HCL 0,1 N

2) Aquades

E. CARA KERJA

5

Page 6: Laporan Praktikum Met Hb-KARDIOVASKULAR

Teknik Pemeriksaan:

Nilai normal dewasa : Laki-laki : 13-16 g% ; Perempuan : 12-14g%

Catatan:

6

Page 7: Laporan Praktikum Met Hb-KARDIOVASKULAR

Tidak semua jenis Hb dapat dirubah menjadi asam hematin pada

percobaan Hb cara Sahli.

Kadar Hb cara Sahli ini masih banyak di pakai di Indonesia.

Sebenarnya kadar Hb ini berhubungan dengan jumlah eritrosit dan nilai Ht

dalam hal nulai MC (Mean Corpuscular). Secara kasar juga digunakan

hubungan nilai kadar Hb = 3 kali jumlah eritrosit permililiter kubik.

Kesalahan yang sering terjadi

1. Alat/reagen kurang sempurna, yaitu:

a. Volume pipet Hb tidak selalu tepat 20 ul

b. Warna standard sering sudah pucat.

c. Kadar larutan HCL sering tidak dikontrol.

2. Orang yang melakukan pemeriksaan:

a. Pengambilan darah kurang baik.

b. Penglihatan pemeriksa tidak normal atau sudah lelah.

c. Intensitas sinar/penerangan kurang.

d. Pada waktu waktu membaca hsil dipermukaan terdapat gelembung udara.

e. Pipet tidak dibilas dengan HCL

F. HASIL DAN PEMBAHASAN

7

Page 8: Laporan Praktikum Met Hb-KARDIOVASKULAR

Kadar Hb dilaporkan dalam satuan gram per 100 mL, atau gr/dL, sesuai

pembacaan akhir pengenceran. Berdasarkan hasil praktikum kami didapatkan

kadar hemoglobin pada praktikum ini adalah 7 gr/dL yang berarti pasien anemia.

Kadar hemoglobin dinyatakan dalam gram tiap 100 mL total darah (gr/dL).

Berikut merupakan kadar hemoglobin normal pada kelompok populasi yang berbeda.

Kelompok PopulasiKadar normal

(gram tiap 100 mL total darah)

Bayi pada saat lahir 18 - 27 gram

Anak-anak 10 - 15 gram

Laki-laki (dewasa) 14 - 17 gram

Wanita (dewasa) 12 - 16 gram

8