laporan praktikum fisiologi word

21
Daftar Isi Daftar isi............................................................... .................................................................. .......1. Pendahuluan:DasarTeori............................................ .................................................................. ..2. Pelaksanaan Tujuan dan PraktikumTata Cara ............................................................. .................6. Hasil Praktikum: Tabel Data dan Analisis Data.............................................................. .............10. Kesimpulan........................................................ .................................................................. .........15. Daftar Pustaka........................................................... .................................................................. ..16. 1

Upload: elisa-fata-marokeh-tedadespochacha

Post on 24-Oct-2015

87 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

laporan faal

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Fisiologi Word

Daftar Isi

Daftar isi........................................................................................................................................1. Pendahuluan:DasarTeori................................................................................................................2.Pelaksanaan Tujuan dan PraktikumTata Cara ..............................................................................6.Hasil Praktikum: Tabel Data dan Analisis Data...........................................................................10.Kesimpulan...................................................................................................................................15.Daftar Pustaka...............................................................................................................................16.

1

Page 2: Laporan Praktikum Fisiologi Word

III.2. Kesanggupan Kardiovaskuler

Pendahuluan

Kebugaran kardiovaskuler dalam bahasa sehari-hari sering disebut dengan kebugaran kardiovaskuler. Istilah kebugaran kardiovaskuler sama pengertiannya dengan beberapa istilah lain seperti daya tahan jantung, kebugaran aerobik, dan daya tahan kardiorespirasi.

Kata kardio berarti pembuluh darah dan pembuluh jantung. Sehingga istilah kardiovaskuler lebih tepat daripada kardiorespirasi Karena respirasi lebih mengacu kepada paru-paru dan pergantian oksigen dan karbondioksida yang terjadi diantara paru-paru, darah dan otot.

Kebugaran kardiovaskuler adalah ukuran kemampuan jantung untuk memompa darah yang kaya oksigen ke bagian tubuh lainnya dan kemampuan untuk menyesuaikan serta memulihkan dari aktivitas jasmani. Daya tahan kardiovaskuler menurut adalah kesanggupan sistem jantung, paru, dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan kerja dalam mengambil oksigen dan menyalurkan ke jaringan yang aktif sehingga dapat dipergunakan pada proses metabolisme tubuh.

Daya tahan paru-jantung adalah kemampuan fungsional paru-jantung mensuplai oksigen untuk kerja otot dalam waktu lama, kebugaran kardiovaskuler adalah keadaan di mana jantung seseorang mampu bekeja dengan mengatasi berat beban selama suatu kerja tertentu. Kebugaran kardiovaskuler sangat penting untuk menunjang kerja otot dengan mengambil oksigen dan menyalurkannya keseluruh jaringan otot yang sedang aktif, sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme. Oleh karena itu kebugaran kardiovaskuler dianggap sebagai komponen kebugaran jasmani yang paling pokok. Tujuan untuk meningkatkan kebugaran kardiovaskuler setiap individu berbeda-beda tergantung kebutuhan dan kondisi seseorang. Semakin berat tugas atau kerja fisik seseorang, semakin tinggi pula tingkat kebugaran kardiovaskuler yang harus dimiliki oleh orang tersebut

Tes Harvard adalah salah satu jenis tes stress jantung untuk mendeteksi atau mendiagnosa penyakit kardiovaskuler. Tes ini juga baik digunakan dalam penilaian kebugaran, dan kemampuan untuk pulih dari kerja berat. Semakin cepat jantung berdaptasi (kembali normal), semakin baik kebugaran tubuh. Tes Harvard adalah cara yang akurat untuk menilai kebugaran untuk menyelesaikan tes aerobik yang maksimal dan mengukur denyut jantung serta konsumsi oksigen yang menggunakan alat bantu pernapasan dan oksigen /karbon dioksida. Tentu saja pendekatan ilmiah ini berada di luar jangkauan bagi banyak orang dan tidak praktis.

2

Page 3: Laporan Praktikum Fisiologi Word

Kelebihan dan kekurangan tes Harvard:

Kelebihan dari Tes Harvard :

1. Peralatannya sederhana;

2. Mudah untuk dilakukan;

3. Dapat dikelola sendiri

Kekurangan dari Tes Harvard : 1. Tingkat stres tinggi; 2. Tidak dapat dilakukan untuk anak-anak; 3. Dipengaruhi oleh variasi maksimum detak jantung (HR); 4. Hubungan Aktivitas Kerja dengan Perubahan Kardiovaskuler

Adaptasi fisiologi terhadap kerja fisik dapat dibagi dalam adaptasi akut dan kronik.

Adaptasi akut merupakan penyesuaian tubuh yang terjadi pada saat kerja dilakukan sedangkan Adaptasi kronik merupakan hasil perubahan pada tubuh oleh suatu periode program latihan fisik. Adanya kerja fisik berarti terdapat suatu pembebanan bagi tubuh dan hal ini akan mengakibatkan terjadinya mekanisme penyesuaian dari alat/organ tubuh bergantung kepada usia, suhu lingkungan, berat ringan beban, lamanya, cara melakukan dan jumlah organ yang terlibat selama kerja fisik tersebut.

Fungsi utama sistem kardiovaskuler selama kerja fisik adalah menghantar darah ke jaringan yang aktip termasuk oksigen dan nutrien, dan mengangkut produk metabolit dari jaringan tersebut ke alat ekskresi. Untuk melakukan tugas tersebutbeberapa parameter tubuh mengalami perubahan, antara lain : 1) Frekuensi Denyut Jantung

Frekuensi denyut jantung merupakan parameter sederhana dan mudah diukur dan cukup informatip untuk faal kardiovaskuler. Pada keadaan istirahat frekuensi denyut jantungberkisar antara 60 - 80 per menit. Hal ini mudah dideteksi dengan cara palpasi maupun dengan menggunakan alat seperti pulse meter, cardiac monitoring dan sebagainya; tempat pengukuran dapat di a.radialis, a. carotis dan pada apex jantung sendiri. Frekuensi denyut jantung terendah diperoleh pada keadaan istirahat berbaring.

Pada posisi duduk sedikit meningkat dan pada posisi berdiri meningkat lebih tinggi dariposisi duduk. Hal ini disebabkan oleh efek grafitasi yang mengurangi jumlah arus balik vena ke jantung yang selanjutnya mengurangi jumlah isi sekuncup. Untuk menjaga agar curah jantung tetap maka frekuensi denyut jantung meningkat. Sebelum seseorang melakukan kerja fisik, frekuensi denyut jantung pra kerja meningkat di atas nilai pada keadaan istirahat. Makin baik kondisi seseorang akan diperoleh frekuensi denyut jantung yang lebih rendah untuk beban kerja yang sarna. Pada suatu saat meskipun beban ditambah tetapi frekuensi denyut jantung tetap. Frekuensi denyut jantung pada keadaan tersebut disebut frekuensi maksimal. Tiap orang mempunyai frekuensi maksimal denyut jantung yang tampaknya mempunyai hubungan erat dengan faktor usia

2) Curah Jantung/Cardiac Output (CO)

3

Page 4: Laporan Praktikum Fisiologi Word

Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh jantung, khususnya oleh ventrikel selama satu menit. Variasi produksi curah jantung dapat disebabkan oleh perubahan dari denyut jantung dan volume sekuncup. Denyut jantung terutama dikontrol oleh persarafan jantung, rangsangan simpatis meningkatkan denyut jantung dan perangsangan parasimpatis menurunkannya. Volume sekuncup juga tetap pada bagian yang dipersarafi, perangsangan simpatis membuat serabut otot jantung berkontraksi dengan kuat ketika diberikan perangsangan yang lama dan parasimpatis akan member rangsangan balik (bertolak belakang). Ketika kekuatan kontraksi naik tanpa peningkatan serabut yang lama, maka darah banyak yang tertinggal di dalam ventrikel, dan peningkatan fase ejeksi dan akhir dari fase sistol yaitu volume darah dalam ventrikel berkurang Total volume darah dalam sistem peredaran darah dari rata-rata orang adalah sekitar 5 liter (5000 mL). Menurut perhitungan, seluruh volume darah dalam system peredaran darah akan dipompa oleh jantung setiap menit (pada saat istirahat). Latihan (aktivitas fisik) dapat meningkatkan output jantung hingga 7 kali lipat (35 liter / menit).

3) Volume Sekuncup (Stroke Volume)

Volume sekuncup adalah jumlah darah yang dipompa setiap kontraksi dari ventrikel kiri dan diukur dalam ml/kontraksi. Volume sekuncup meningkat sebanding dengan aktivitas fisik. Pada keadaan normal (tidak dalam aktivitas lebih) setiap orang memilki volume sekuncup rata-rata 50-70ml/kontraksi dan dapat meningkat menjadi 110-130ml/kontraksi scara intensif, ketika melakukanaktivitas fisik. Pada atlet dalam keadaan istirahat memiliki stroke volume rata-rata 90-110 ml/ kontraksi dan meningkat setara dengan 150-220ml/kontraksi.

4) Arus Darah

Sistem pembuluh darah bisa membawa darah kembali ke jaringan yang membutuhkan dengan cepat dan berjalan pada daerah yang hanya membutuhkan oksigen. Pada keadaan istirahat 15-20% uplai darah di sirkulasi pada otot skelet. Selama melakukan aktivitas fisik, ini bisa meningkat menjadi 80-85% dari curah jantung. Darah akan dialirkan dari organ besar seperti ginjal, hati, perut, dan usus. Ini akan meneruskan aliran ke kulit untuk memproduksi panas. Arus darah dari jantung ke jaringan tubuh bervariasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing jaringan baik dalam keadaanistirahat maupun pada kerja fisik. Jumlah absolut darah yang ke otak selalu tetap/konstan, ke otot dan jantung jumlah darah akan meningkat sesuai dengan bertambahnya beban kerja sedangkan yang ke ginjal, lambung dan usus akan berkurang pada beban kerja yang meningkat. Peningkatan arus darah ke otot yang aktif merupakan kerja persarafan vasodilator dan peningkatan metabolisme yang menimbulkan penurunan pH atau peningkatan derajat keasaman dan pada tingkat lokal akan terlihat lebih banyak kapiler dan arteriol yang membuka. Faktor lain yang berperan dalam pengaturan arus darah adalah siklus jantung. Telah diketahui bahwa dengan bertambahnya beban kerja, akan terjadi peningkatan frekuensi denyut jantung dan hal ini mengakibatkan lebih singkatnya waktu yang digunakan untuk satu siklus jantung termasuk fase diastole. Sedangkan pengisian pembuluh darah koroner yang terbanyak adalah pada fase diastole. Dengan berkurangnya fase diastole maka arus darah koroner juga akan berkurang.5) Tekanan Darah

4

Page 5: Laporan Praktikum Fisiologi Word

Dalam keadaan istirahat,, sistole tipikal individu (normal) adalah 110-140 mmHg dan 60-90 mmHg untuk tekanan darah diastol. Selama aktivitas fisik tekanan sistol, tekanan selama kontraksi jantung (disebut sistol) bisa meningkat sampai 200 mmHg dan maksimum pada 250 mmHg yang bisa terjadi pada atlet. Tekanan diastolrelaif tidak berubah secara signifikan ketika melakukan latihan intensif. Faktanya kenaikannya lebih dari 15 mmHg sehingga latihan intensif bisa mengidentifikasi penyakit jantung koroner dan digunakan sebagai penilaian untuk tes toleransi latihan. Tekanan darah selama kerja fisik memperlihatkan hubungan antara keseimbangan peningkatan curah jantung dan penurunan tahanan perifer dengan adanya vasodilatasi pada pembuluh darah otot yang bekerja. Terlihat bahwa tekanan sistolik akan meningkat secara progresiv sedangkan pada tekanan diastolik tetap atau sedikit menurun .

5

Page 6: Laporan Praktikum Fisiologi Word

Tujuan

Pada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat :

1. Mengukur tekanan darah arteri brachialis pada sikap berbaring.2. Memberikan rangsangan pendinginan pada tangan selama satu menit.3. Mengukur tekanan darah a. brachialis Selama perangasangan pada

sub.24. Menetapkan waktu pemulihan tekanan darah a.brachialis 5. Menggolongkan orang percobaan dalam golongan hiperreaktor atau

hiporeaktor.6. Melakukan percobaan “naik turun bangku”7. Menetapkan indeks kesanggupan badan manusia dengan cara lambat

dan cara cepat.8. Menilai indeks kesanggupan badan manusia berdasarkan hasil sub.7.

Alat yang diperlukan :

1. Sfigmomanometer dan stetoskop.2. Ember kecil berisi air es dan thermometer.3. Pengukur waktu (arloji atau stopwatch)4. Bangku setinggi 19 inchi.5. Metronome (frekwensi 120x/ menit)

Tata Kerja

III.2.1 Tes Peninggian tekanan darah dengan pendinginan (Cold Pressure Test)

1. Suruh o.p. berbaring telentang dengan tenang selama 20menit.

P.III.2.1. Mengapa o.p. harus berbaring selama 20menit?

2. Selama menunggu pasanglah manset Sfigmomanometer pada lengan kanan atas o.p.

3. Setelah o.p. berbaring 20 menit, tetapkanlah tekanan darahnya setiap 5 menit sampai terdapat ,hasil yang sama 3 kali berturut- turut (tekanan basal).

P.III.2.2. Apa Kontraindikasi untuk melakukan Cold Pressure Test?

4. Tanpa membuka manset suruhlah o.p. memasukkan tangan kirinya kealam air es (40C) sampai pergelangan tangan.

5. Pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan, tetapkanah tekanan sistolik dan diastoliknya.

6

Page 7: Laporan Praktikum Fisiologi Word

P.III.2.3. Bagaimana caranya supaya saudara dapat mengukur tekanan darah o.p. dengan cepat?

P.III.2.4. apa yang diharapkan terjadi pada tekanan daah o.p. selama pendinginan, terangkan mekanismenya?

6. Catatlah hasil pengukuran tekanan darah o.p. selama pendinginan. Bila pada pendinginan tekanan sistolik naik lebih besar dari 20 mmHg dan tekanan sistolik lebih 15mmHg dari tekanan basal, maka o.p. termasuk golongan hiperreaktor. Bila kenaikan tekanan darah o.p. masih dibawah angka- angka tersebut diatas, maka o.p. termasuk golongan hiporeaktor(Proc. Staff Meet. Mayo Clinic 7:332, 1932).

P.III.2.5. Apa gunanya kita mengetahui bahwa seseoramg termasuk golongan hiperreaktor atau hiporeaktor?

7. Suruhlah o.p. segera mengeluarkan tangan kirinya dari es dan tetapkanlah tekanan sistolik dan diastolol setiap 2 menit sampai kembali ke tekanan darah basal.

8. Bila terdapat kesukaran pada waktu mengukur tekanan sistolik dan diastolok pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan., percobaan dapat dilakukan dua kali. Pada percobaan pertama hanya dilakukan penetapan tekanan sistolik pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan. Suruhlah o.p. segera mengeluarkan tangan kirinya dari es dan tetapkan tekanan sistolok dan diastolic setiap 2 menit sampai kembali ke tekanan darah basal. Setelah tekanan darah kembali ke tekanan basal, maka lakukan percobaan yang kedua untuk menetapkan tekanan diastolic pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan.

III.2.2. Percobaan naik turun bangku (Harvard Step Test)

1. Suruhlah o.p. berdiri menghadap bangku setinggi 19 Inchi sambil mendengarkan detakan sebuah metronome dengan frekuensi 120kali.

2. Suruhlah o.p.menempatkan salah satu kakinya di bangku, tepat pada suatu detakan metronome.

3. Pada detakan berikitnya (dianggap sebagai detakan kedua) kaki lainnya dinaikkan kebangku sehingga o.p. berdiri tegak diatas bangku.

4. Pada detakan ke tiga, kaki pertama kali naik diturunkan.5. Pada detakan ke empat, kaki masih diatas bangku diturunkan sehingga

o.p. berdiri tegak lagi didepan bangku.6. Suklus tersebut diulang terus menerus sampai o.p. tisak kuat lagi tetapi

tidak lebih dari 5 menit. Catat berapa lama percobaan tersebut dilakukan dengan menggunakan stopwatch.

7. Segara setelah itu, o.p. disuruh duduk, hitunglah dan catatlah frekwensi denyut nadinya selama 30 detik sebanyak 3 kali masing- masing dari 1”- 1’30”, dari 2’-2’30”, dan dari 3’- 3’30”.

8. Hitunglah indeks kesanggupan o.p serta berikan penilaiannya menurut 2 cara sebagai berikut :

7

Page 8: Laporan Praktikum Fisiologi Word

a. Cara lambat :

Indeks kesanggupan badan = lama naik turun bangku (dalam detik) x 100

2x jumlah ketiga denyut nadi tiap 30”

Penilaian :

Kurang dari 55 = kesanggupan kurang

55- 64 = kesanggupan sedang

65-79 = kesanggupan cukup

80-89 = kesanggupan baik

Lebih dari 90 = kesanggupan amat baik.

b. Cara cepat- Dengan rumus

Indeks kesanggupan badan = lama naik turun bangku (dalam detik) x 100

5.5x denyut nadi selama 30” pertama

- Dengan daftar

LamanyaPercobaan

Pemulihan denyut nadi dari 1 menit sehingga 11 ½ menit40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75-79

80-84

85-89

90

0’- 29 “ 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50’30”-0’59” 20 15 15 15 15 10 10 10 10 10 101’0”-1’29” 30 30 25 25 20 20 20 15 15 15 15

45 40 40 35 30 30 25 25 25 20 2060 50 45 45 40 35 35 30 30 30 2570 64 60 55 50 45 40 40 35 35 3585 75 70 60 55 55 50 45 45 40 40100 85 80 70 65 60 55 55 50 45 45110 100 90 80 75 70 65 60 55 55 50125 110 100 90 85 75 70 65 60 60 55130 115 105 95 90 80 76 70 65 65 60

Penilaian :

Kurang dari 50 = kurang

50-80 = seeding

Lebih dari 80 = baik

8

Page 9: Laporan Praktikum Fisiologi Word

P. III. 2.6. hitung indeks kesanggupan badan seseorang dengan cara lambat dan cepat dengan data sebagai berikut :

Lama naik turun bangku : 4”

Denyut nadi pada

1’-1’30” = 75

2’ -2’30 = 60

3’ -3’30 = 40

9

Page 10: Laporan Praktikum Fisiologi Word

Hasil Praktikum

III.2.1 Tes Peninggian tekanan darah dengan pendinginan (Cold Pressure Test)

Tekanan Darah Basal

Sebelum pendinginan

Percobaan Tekanan darah

1 100/ 70 mmHg

2 100/ 70 mmHg

3 100/ 70 mmHg

Setelah pendinginan

Waktu Percobaan Tekanan darah

30 s 120/ 70 mmHg

60 s 120/ 70 mmHg

III.2.2. Percobaan naik turun bangku (Harvard Step Test)

Percobaan Laki- laki

1. Cara Cepat

128 detik =

1. 43x /menit2. 46x /menit3. 47x /menit

Jumlah 136x/menit

Indeks kesanggupan Badan

10

Page 11: Laporan Praktikum Fisiologi Word

128 (detik) x 100

5,5 x 43

= 54,1

Maka Indeks kesanggupan Badan Kurang.

2. Cara lambat

Indeks kesanggupan Badan =

128 (detik) x 100

2 x 136

= 46,8

Maka Indeks kesanggupan Badan Kurang.

Pada wanita

1. Cara Cepat1. 41 x /menit2. 58 x /menit3. 56 x /menit

total 155 x /menit

Indeks kesanggupan Badan =

77(detik)x 100

55 x 41

= 34,15

Maka Indeks kesanggupan Badan Kurang.

2. Cara Lambat

Indeks kesanggupan Badan Kurang =

77(detik)x 100

2 X 155

= 24, 83

Maka Indeks kesanggupan Badan Kurang.

11

Page 12: Laporan Praktikum Fisiologi Word

Pembahasan Pertanyaan

P.III.2.1. Mengapa o.p. harus berbaring selama 20menit?

Karena dengan berbaring selama 10 menit, tubuh akan mengalami fase istirahat sehinggatekanan darah yang dimiliki OP tidak dipengaruhi oleh kerja saraf simpatis. Dengan demikian,tekanan darah yang terukur setelah berbaring merupakan tekanan darah basal tanpa dipengaruhioleh saraf simpatis.

P.III.2.2. Apa Kontraindikasi untuk melakukan Cold Pressure Test?

Peningkatan tekanan darah yang menunjukkan resiko hipertensi, iskemi, dan rasa nyeri

P.III.2.3. Bagaimana caranya supaya saudara dapat mengukur tekanan darah o.p. dengan cepat?

Siapkan alat dan bahan sebelum percobaan dilakukan. tentukan tekanan darah sistolik OPdengan cara palpasi. Pompa manset hingga tekanan +30 mmHg di atas tekanan sistolik tersebutpada saat waktu yang telah ditentukan (30 detik setelah perendaman). Dengarkan bunyi yangdihasilkan dan catat hasil yang diperoleh. Tanpa melepas manset, lanjutkan mengukur tekanandarah kembali pada waktu yang telah ditentukan (60’). Dengarkan bunyi yang dihasilkan dan catat hasil yang diperoleh. Pemeriksaan harus dilakukan dengan cepat dan membutuhkan banyak latihan.

P.III.2.4. apa yang diharapkan terjadi pada tekanan daah o.p. selama pendinginan, terangkan mekanismenya?

Terjadi peningkatan tekanan darah

12

Page 13: Laporan Praktikum Fisiologi Word

Mekanisme yang terjadi

Suhu rendah (4oC)  stressor simpatis 

kerja jantung meningkat

curah jantung meningkat

 aliran darah meningkat 

Vasokontraksi

kapasitas pembuluh darah

peningkatan tekanan darah

P.III.2.5. Apa gunanya kita mengetahui bahwa seseoramg termasuk golongan hiperreaktor atau hiporeaktor?

Untuk orang percobaan dengan hasil berupa hiperreaktor akan mudah terjadi hipertensi.Manfaat dalam mengetahui seseorang merupakan hiporeaktor dan hipereaktor adalah sebagaitindakan preventif terhadap faktor-faktor resiko hipertensi lain yang mungkin menjadi faktorpemicu hipertensi selain keadaan hipereaktor itu sendiri.

13

Page 14: Laporan Praktikum Fisiologi Word

P. III. 2.6. hitung indeks kesanggupan badan seseorang dengan cara lambat dan cepat dengan data sebagai berikut :

Lama naik turun bangku : 4”

Denyut nadi pada

1’-1’30” = 75

2’ -2’30 = 60

3’ -3’30 = 40

14

Page 15: Laporan Praktikum Fisiologi Word

Kesimpulan

Pada percobaan Cold pressure test terjadinya peningkatan sitolik >15mmHg namun tidak terjadi peningkatan diastolik. Jadi pada o.p ini tifdak berpotensi mengalami hipertensi, tidak hiperaktif.

Pada Vasokonstriksi meningkatkan aliran balik darah ke jantung melalui vena yang akan meningkatkan volume sekuncup. Peningkatan volume sekuncup dapat meningkatkan curah jantung sehingga tekanan darah meningkat. Sekresi epinefrin dan norepinefrin yang terjadi spada saat stres, juga dapat meningkatkan denyut jantung dan vasokontriksi pembuluh darah yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah. Ketika terjadi penurunan suhu, rangsangan dari saraf simpatis menyebabkan terjadinya respon dengan vasokontriksi pembuluh darah perifer untuk mengurangi penguapan panas melalui kulit. Selain itu, juga terjadi peningkatan aktivitas termogenesis untuk meningkatkan suhu tubuh. Untuk meningkatkan termogenesis diperlukan peningkatan proses metabolisme. Sebagai kompensasi dari meningkatnya proses metabolisme, maka jantung akan memompa darah lebih banyak ke dalam sel dan jaringan untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk proses metabolisme.

Pada percobaan Harvard step test o.p laki- laki dan perempuan memiliki masa indeks kesanggupan badannya kurang.

Pada percobaan Harvard step test memiliki Kelebihan dari Tes Harvard yaitu Peralatannya sederhana, Mudah untuk dilakukan, Dapat dikelola sendiri dan Kekurangan dari Tes Harvard yaitu Tingkat stres tinggi, Tidak dapat dilakukan untuk anak-anak, Dipengaruhi oleh variasi maksimum detak jantung (HR), dan Hubungan Aktivitas Kerja dengan Perubahan Kardiovaskuler

15

Page 16: Laporan Praktikum Fisiologi Word

Daftar Pustaka

1. American Pharmaceutical Association Comprehensive Weight Management Protocol Panel. APhA drug treatment protocols: comprehensive weight management in adults. J Am Pharm Assoc 2001;41:25-31.

2. Ganong, William F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

3. Guyton & Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

4. Guyton,Arthur C dan Hall, John E. 2007. Buku ajar Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta.

16