laporan praktikum ekologi umum

21
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM VARIABILITAS DI ANTARA INDIVIDU Dosen Pembimbing : Eko Prasetyo Kuncoro Asisten Dosen : Vindya Ian Padmasari (080810211) Oleh Kelompok III Onny Zharkasy (080911014) Andianto Satriyo P (080911031) Rr. Mutiara Adhi Sarasati (080911032) Ery Bagus (080911036) Aulia Hanum (080911037) PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN DEPARTEMEN BIOLOGI

Upload: mutiara-adhi-sarasati

Post on 25-Jun-2015

1.924 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

variabilitas antar individu

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Ekologi Umum

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM

VARIABILITAS DI ANTARA INDIVIDU

Dosen Pembimbing : Eko Prasetyo Kuncoro

Asisten Dosen : Vindya Ian Padmasari (080810211)

Oleh

Kelompok III

Onny Zharkasy (080911014)

Andianto Satriyo P (080911031)

Rr. Mutiara Adhi Sarasati (080911032)

Ery Bagus (080911036)

Aulia Hanum (080911037)

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2010

Page 2: Laporan Praktikum Ekologi Umum

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ekologi berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu").

Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk

hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai

komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor biotik antara lain

suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah

makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba

(Anonimus A, 2010).

Dalam interaksinya, ekologi memiliki hubungan yang erat kaitannya

dengan komunitas, ekosistem, serta populasi. Dimana populasi merupakan

interaksi antar individu sejenis yang memiliki ciri-ciri yang sama. Ciri yang sama

dalam suatu populasi tidak selamanya 100%, dikarenakan oleh faktor lingkungan

dan genetika namun demikian masih tetap ada kisaran normalnya atau dapat

dikatakan sering ditemui. Keadaan bervariasi atau kecenderungan untuk berubah-

ubah tersebut disebut dengan varabilitas antar individu. Adapun variabilitas antar

individu memiliki dua karakter yaitu karakter kuantitatif (sesuatu yang dapat

diukur) dan karakter kualitatif (sesuatu yang tidak dapat diukur secara objektif).

Dalam percobaan variabilitas di antara individu ini, karakter kuantitatif

yang dihitung antara lain panjang, lebar, berat, usia, dan jenis kelamin. Dengan

melakukan penelitian penentuan pengukuran tersebut, maka dapat diketahui

variabilitas di antara individu satu dengan yang lainnya.

1.2 Tujuan

Mencari variabilitas di antara individu dengan menggunakan pengukuran karakter

kuantitatif.

Mengetahui kisaran variabilitas di antara individu yang dianggap normal.

Mencari besarnya varian atau deviasi standar untuk menggambarkan tingkat

homogenitas dan heterogenitas sample.

Page 3: Laporan Praktikum Ekologi Umum

Mengetahui tingkat hubungan antar variabel dan besar pengaruh terhadap karakter

lain.

1.3 Rumusan Masalah

Bagaimana cara mencari variabilitas di antara individu dengan

menggunakan pengukuran karakter kuantitatif?

Bagaimana menentukan kisaran normal dalam variabilitas di antara

individu?

Bagaimana menentukan besarnya varian atau standar deviasi untuk

menggambarkan tingkat homogenitas dan heterogenitas sampel?

1.4 Hipotesis

Pada kerang batik terdapat hubungan antara panjang kerang batik dengan

berat kerang batik maupun lebar kerang batik. Dimana lebar mempengaruhi berat

total begitu juga dengan panjang dapat mempengaruhi berat, dengan hipotesis

sebagai berikut:

Hipotesis statistika

Ho : Panjang kerang batik tidak memiliki hubungan dengan berat kerang

batik

H1 : Panjang kerang batik memiliki hubungan dengan berat kerang batik

Ho : Lebar kerang batik tidak memiliki hubungan dengan berat total kerang

batik

H1 : Lebar kerang batik memiliki hubungan dengan berat total kerang batik

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA.

Page 4: Laporan Praktikum Ekologi Umum

Bentuk kehidupan identik dengan keanekaragaman hayati, yang secara

ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu

mencangkup biosfer, ekosistem, komunitas, dan populasi. Dimana suatu populasi

merupakan kumpulan individu-individu sejenis yang menempati suatu areal

tertentu atau tempat tinggal yang disebut dengan habitat.

Antar individu-individu sejenis memiliki karakter taksonomi yang sejenis,

meliputi karakter kuantitatif adalah karakter yang diperoleh dari pengamatan dan

biasanya berbentuk bilangan yang dapat dihitung. Karakter kuantitatif tidak selalu

100% sama, misalnya panjang, lebar tubuh. Biasanya berat tubuh antar individu

dari suatu populasi alam boleh dikatakan tidak pernah sama. Faktor-fakor yang

mempengaruhi karakter kuatitatif antara lain, faktor genetik, faktor lingkungan

dan fisiologi, ataupun jenis kelamin. Faktor tersebut tidak pernah 100% sama,

sehingga individu dalam suatu populasi juga tidak akan pernah sama.

Meskipun tidak selalu sama antar individu, tapi masih tetap ada kisaran

normalnya, yaitu ukuran yang bisa ditemui. Ukuran diluar batas biasa terlalu jauh

dari kisaran normal dianggap sebagai ukuran yang tidak biasa, artinya individu

tersebut dapat dianggap tidak normal tapi bukan berarti tidak baik. Individu di

luar batas normal dikatakan memilki nilai ekstrem. Karena tidak 100% sama maka

dikatakan bahwa ada variasi dalam populasi.

Berdasarkan nilainya karakter kuantitatif dapat dikelompokan menjadi dua

bagian, yaitu :

Karakter Diskrit

Nilainya merupakan jumlah berhingga atau tidak berhingga, namun dapat

dihitung.

Diperoleh dari hasil menghitung.

Contoh : data tentang banyaknya produk cacat yang

dihasilkan oleh mesin.

Karakter Kontinu

Nilainya merupakan bilangan riil yang terdapat dalam suatu interval.

Page 5: Laporan Praktikum Ekologi Umum

Diperoleh dari hasil mengukur

Contoh : data tinggi badan, data lamanya suatu reaksi kimia

tertentu.

Karakter kualitatif adalah karakter yang tidak dapat diukur secara objektif

(misalnya baik, buruk, warna, dan sebagainya). Adanya variasi karakter dalam

suatu populasi disebut pula dengan variabilitas antar individu yang dapat

digambarkan dengan ragam cara.

Variabilitas merupakan suatu keadaan bervariasi yang berkecenderungan

berubah-ubah menjadi bermacam-macam. Untuk menggambarkan variabilitas

antar individu salah satu caranya adalah dengan deskripsi statistik. Pada cara

statistika dengan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan interpresi data untuk

dasar mengambil keputusan,karakter parametrik individu di ukur dan dianalisis

menggunakan metode statistik. Karakter tersebut sering digunakan dalam

penelitian ekologi adalah panjang, lebar, berat, usia, dan jenis kelamin. Untuk

membuat karakter maka populasi maka karakter kuantitatif dibandingkan antara

jantan dan betina dan antar populasi.

Dalam praktikum ini menggunakan sampel kerang batik yang merupakan

filum dari mollusca. Yang memiliki ciri-ciri umum memiliki sepasang cangkang

yang biasanya simetri cermin yang terhubung dengan suatu ligamen (jaringan

ikat). Corak pada cangkang kerang batik menyerupai kain batik. Terdapat dua otot

adductor yang mengatur buka-tutupnya cangkang. Semua jenis kerang tidak

mempunyai kepala (juga otak). Organ yang dimiliki hanya ginjal, jantung, mulut

dan anus. Kerang batik dapat bergerak dengan kaki berupa semacam organ pipih

yang dikeluarkan dari cangkang sewaktu-waktu atau dengan membuka tutup

cangkang secara mengejut.

Sistem sirkulasinya terbuka, berarti tidak memiliki pembuluh darah.

Pasokan oksigen berasal dari darah yang sangat cair kaya nutrisi dan oksigen yang

menyelubungi organ-organnya. Jenis makanan yang di makan adalah plankton,

dengan cara menyaring (Annonimus B, 2009).

BAB III

METODELOGI

Page 6: Laporan Praktikum Ekologi Umum

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 11 Maret 2010 pukul

13.20 di Ruang Laboratorium Biologi I.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan

Tiga jenis hewan golongan ikan, ketam, Mollusca.

Tiga jenis tumbuhan, yaitu patikan kebo, meniran, dan bayam atau herba lainnya.

Masing-masing berjumlah 30 ekor atau 30 batang.

Alat

1. Jangka sorong atau alat pengukur lainya dengan ketelitian 0,1 mm

2. Timbangan dengan tingkat ketelitian 0,1 mg.

3.3 Cara kerja

BAB IV

DATA HASIL PENGAMATAN

4.1 Hasil Pengamatan

Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum ini antara lain kerang batik, jangka sorong, dan neraca.

Pembagian tugas kepada anggota kelompok

Melakukan pengukuran kuantitatif pada sampel yang meliputi panjang, lebar, dan tebal yang menggunakan jangka sorong sedangkan pegukuran berat menggunakan neraca.

Page 7: Laporan Praktikum Ekologi Umum

4.1.1 Tabel Hasil Pengamatan

No.Panjang

(cm)Lebar (cm)

Tebal (cm)

Berat (gr)

1 4,25 2,35 1,65 4,822 5,25 3,15 2,05 9,853 4,92 2,85 1,50 7,654 4,75 2,80 1,95 8,465 4,25 2,40 1,32 5,626 4,64 2,65 1,65 8,697 4,25 2,55 1,40 5,468 4,75 2,75 1,85 6,079 4,45 2,55 1,50 5,9810 4,60 2,75 1,65 7,6411 4,30 2,40 1,70 5,4612 4,80 2,75 1,85 6,2013 4,60 2,55 2,35 7,5114 4,65 2,75 1,55 7,2915 4,85 2,70 1,75 8,3716 4,40 2,85 1,35 6,7617 4,65 2,80 1,75 8,1918 4,45 2,55 1,50 6,5719 4,70 2,90 1,55 7,3420 4,85 2,55 1,55 7,3821 4,45 2,50 1,75 6,4722 4,62 1,70 1,65 7,6923 4,35 2,70 1,50 7,7324 4,70 2,30 1,60 6,1625 4,40 2,60 1,50 6,4126 4,30 2,50 1,55 6,7227 4,25 2,55 1,45 5,3128 4,60 2,45 1,55 5,8029 4,85 2,90 1,75 6,3430 5,10 3,15 1,85 4,10

Jumlah 137,98 78,95 49,57 204,04Max 5,10 3,15 1,85 4,82Min 4,25 1,70 1,32 4,10Rata-rata 4,59 2,63 1,65 6,80

4.2 Deskripsi Sampel

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Page 8: Laporan Praktikum Ekologi Umum

Class : Bivalvia

Order : Veneroida

Family : Veneridae

Genus : Marcia

Species : Marcia opima

4.2.2 Hubungan Antara Panjang dengan Berat

Variabel Bebas = Panjang

Variabel Terikat =Berat

Jumlah Individu =30

Panjang ( )= rata-rata ( ) = 4,59

Jumlah ( ) = 137,98

Jumlah kuadrat ( ) = 19038,50

Berat ( )= rata-rata ( = 6,80

Jumlah ( ) = 204,04

Jumlah kuadrat ( ) = 41632,30

4.2.3 Hubungan Antara Lebar dengan Berat

Variabel Bebas = Lebar

Variabel Terikat =Berat

Jumlah Individu =30

Lebar ( )= rata-rata ( ) = 2,63

Jumlah ( ) = 78,95

Jumlah kuadrat ( ) = 6233,10

Berat ( )= rata-rata ( = 6,80

Jumlah ( ) = 204,04

Page 9: Laporan Praktikum Ekologi Umum

Jumlah Kuadrat ( ) = 41632,30

BAB V

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisa Data

Dari data hasil pengamatan diatas, maka dapat dilakukan analisa perhitungan

nilai statistik untuk uji t regresi yaitu:

Page 10: Laporan Praktikum Ekologi Umum

Tabel 5.1.1 Nilai statistik untuk uji t regresi

Dari tabel diatas dapat dilakukan uji hipotesis korelasi antara panjang

dengan berat, antara lain :

H0 : Panjang tidak memiliki hubungan dengan berat

H1 : Panjang memiliki hubungan dengan berat

α tabel t : 0,05

Nilai t 0,05 = 2,529 (DF0,05 = 28, t = 2,05)

t : t > 2,05

Keputusan : H0 ditolak

Kesimpulan : Ada hubungan antara panjang dan berat.

Sedangkan uji hipotesis korelasi antara lebar dengan berat, antara lain:

H0 : Lebar tidak memiliki hubungan dengan berat

2. H1 : Lebar memiliki hubungan dengan berat

3. α tabel t : 0,05

4. Nilai t 0,05 = 1,12 (DF0,05 = 28, t = 2,05)

5. t : t < 2,05

6. Keputusan : H0 diterima

Kesimpulan : Lebar tidak memiliki hubungan dengan berat.

Dari hasil pengolahan data yang kami peroleh didapatkan nilai dari regresi

dan korelasi antara panjang dengan berat dan lebar dengan berat. Dimana nilai-

nilai tersebut didapatkan dari hasil pengukuran pada sampel kerang batik. Untuk

Paramater Panjang x Berat Lebar x BeratN 30 30

SSX 46,4069 46,4069

SSy 1,95439 2,17242SP 4,10701 2,08367

S2 0,05682 0,07424

Sb 0,03499 0,04T 2,529 1,12

DF = n-2 28 28t table 0,05 2,05 2,05

Page 11: Laporan Praktikum Ekologi Umum

menentukan nilai regresi dan korelasi diperlukan penentuan variabel bebas dan

variabel terikat. Panjang dan lebar dinyatakan sebagai variabel bebas ( )

sedangkan berat dinyatakan sebagai variable terikat ( ).

Dari data analisis yang didapat hubungan panjang dan berat dapat terlihat

seperti pada grafik dibawah ini:

5.1.2 Grafik hubungan antara panjang dengan berat kerang

Grafik Hubungan Antara Panjang dan Berat

y = 0,0885x + 3,9974

R2 = 0,186

4

4,5

5

5,5

4,8 5,5 6,2 6,9 7,6 8,3 9 9,7

Berat (gr)

Pan

jang

(cm

)

sampel

korelasi

Regresi dan korelasi

Regresi

= 0,0885 + 3,9974

Korelasi

r = 0,4312

Determinan

r2 = 0,1860

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi (r) 0,4321

menunjukkan adanya hubungan linier yang cukup baik antara panjang dengan

berat kerang. Sedangkan koefisien determinasi ( r2 ) sebesar 0,1860 menunjukkan

bahwa panjang kerang mempengaruhi berat kerang sebesar 18,6%.

Untuk menguji adanya korelasi antara panjang dengan lebar kerang, maka

diperlukan uji hipotesis dapat dirumuskan sebagai:

1. Ho : Panjang kerang batik tidak memiliki hubungan dengan berat kerang

batik

Page 12: Laporan Praktikum Ekologi Umum

Grafik Hubungan Antara Lebar Kerang dengan Berat Kerang

y = 0,0449x + 2,3264R2 = 0,043

1,5

2,1

2,7

3,3

4,7 5,4 6,1 6,8 7,5 8,2 8,9 9,6 10,3

Berat (gr)

Leb

ar (cm

)

Sampel

Korelasi

2. H1 : Panjang kerang batik memiliki hubungan dengan berat kerang batik

Sedangkan untuk hubungan antara lebar dan berat dapat ditunjukkan dengan

grafik dibawah ini:

5.1.3 Grafik hubungan antara lebar dengan berat kerang

Regresi dan korelasi

Regresi

= 0,0449 + 2,3264

Korelasi

r = 0,2073

Determinan

r2 = 0,043

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi (r) 0,2073

menunjukkan adanya hubungan linier yang cukup baik antara lebar kerang

dengan berat kerang. Sedangkan koefisien determinasi ( r2 ) sebesar 0,043

menunjukkan bahwa panjang kerang mempengaruhi berat kerang sebesar 4,3%.

Untuk menguji adanya korelasi antara lebar dengan barat kerang, maka

diperlukan uji hipotesis dapat dirumuskan sebagai:

Page 13: Laporan Praktikum Ekologi Umum

1. Ho : Lebar kerang batik tidak memiliki hubungan dengan berat total

kerang batik

2. H1 : Lebar kerang batik memiliki hubungan dengan berat total kerang

batik

5.1 Pembahasan

Dari hasil perhitungan maka diperoleh data sebagai berikut:

Panjang

Hasil yang diperoleh dari praktikum ini, panjang maksimum kerang

batik adalah 5,1 cm dan panjang minimum kerang batik adalah 4,25 cm.

Rata–rata panjang kerang batik adalah 4,60 cm.

Lebar

Hasil yang diperoleh dari praktikum ini, lebar maksimum kerang batik

adalah 3,15 cm dan lebar minumum kerang batik adalah 1,7 cm. Rata–

rata lebar kerang batik adalah 2,63 cm.

Tebal

Hasil yang diperoleh dari praktikum ini, tebal maksimum kerang batik

adalah 1,85 cm dan tebal minimum kerang batik adalah 1,32 cm. Rata-

rata tebal kerang batik adalah 1,65 cm.

Berat

Hasil yang diperoleh dari pratikum ini, berat maksimum kerang batik

adalah 4,82 g dan berat minimum kerang batik adalah 4,1 g. Rata-rata

berat total kerang batik adalah 6,80 g

5. Hubungan antara panjang dengan berat

Antara panjang dengan berat pada sampel kerang batik memiliki

hubungan korelasi. Hal ini bisa dilihat pada grafik dan regresinya yaitu

= 0,0885 + 3,9974 dan nilai r2 = 0,1860 yang menunjukkan bahwa

panjang mempengaruhi berat sebesar 18,6%.

Page 14: Laporan Praktikum Ekologi Umum

6. Hubungan antara lebar dengan berat

Antara lebar dengan berat pada sampel kerang batik memiliki hubungan

korelasi. Hal ini bisa dilihat pada grafik dan regresinya yaitu = 0,0449

+ 2,3264 dan nilai r2 = 0,043 yang menunjukkan bahwa panjang

mempengaruhi berat sebesar 4,3%.

BAB VIKESIMPULAN

Persamaan regresi hubungan antara panjang dengan tebal kerang batik adalah =

0,0885 + 3,9974. Sedangkan persamaan regresi antara lebar dengan tebal

kerang batik adalah = 0,0449 + 2,3264

Page 15: Laporan Praktikum Ekologi Umum

Koefisien korelasi antara panjang dengan berat kerang batik adalah 0,4312 cm.

Sedangkan koefisen korelasi antara lebar dengan berat kerang batik adalah

0,2073 cm.

Dari hasil analisis hipotesis diketahui bahwa ada korelasi antara panjang dan

berat, sedangkan antara lebar dan berat tidak ada hubungan korelasi

DAFTAR PUSTAKA

Hariyanto, Sucipto, Bambang irawan, dan Thin Soedarti. 2008. Teori dan Praktik Ekologi. Surabaya: Airlangga University Press.

Page 16: Laporan Praktikum Ekologi Umum

Suliyanto. 2010. Modul Statistika Elementer. Surabaya : Airlangga Unversity

Press.

Walpole, R.E.1995. Pengantar Statistika. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Annonimus A. 2009. Kerang.(http://id.wikipedia.org./wiki/kerang). Diakses tanggal 16 Maret 2010

Annonimus B. 2008. Pylum Mollusca.(http://gurungebolg.wordpress.com/2008/11/12/phylum-mollusca/). Diakses tanggal 16 Maret 2010

Putudewa. 2000. Prinsip-Prinsip Ekologi.

(http://free.vism.org/V12/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi.htm).

Diakses tanggal 11 Maret 2010.