laporan pengabdian masyarakat -...
TRANSCRIPT
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT
PENYULUHAN
CIKUNGUNYAH
OLEH
Anna Waris Nainggolan, SST
AKADEMI KEBIDANAN KHARISMA HUSADA BINJAI
2015
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB l PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................ 1
1.2.1 Tujuan Umum ............................................................................................. 1
1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................................................ 1
1.3 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 3
2.1 Pengertian Cikungunyah ..................................................................................... 3
2.2 Etiologi ................................................................................................................. 3
2.3 Morfologi ............................................................................................................. 3
2.4 Cara Penularan ..................................................................................................... 4
2.5 Gejala ................................................................................................................... 4
2.6 Diagnosis .............................................................................................................. 6
2.7 Cara Pencegahan .................................................................................................. 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 10
3.2 Saran ................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 11
Lampiran 1 : Surat Permohonan Bantuan Dana Dari Dosen
Lampiran 2 : Surat Balasan Persetujuan Bantuan Dana Dari Yayasan
Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Penyuluhan ditujukan Kepada Kepala Sekolah
Negeri 3 Binjai
Lampiran 4 : Surat Balasan Penyuluhan dari Sekolah SMA Negeri 3 Binjai
Lampiran 5 : Daftar Nama Petugas Penyuluhan (Dosen dan Mahasiswa)
Lampiran 6 : SAP Penyuluhan
Lampiran 7 : Print-out Power Point Penyuluhan
Lampiran 8 : Leaflet/ Alat Bantu Penyuluhan
Lampiran 9 : Daftar Hadir Peserta Penyuluhan
Lampiran 10 : Dokumentasi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Permohonan Bantuan Dana Dari Dosen
Lampiran 2 : Surat Balasan Persetujuan Bantuan Dana Dari Yayasan
Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Penyuluhan ditujukan Kepada Kepala Sekolah
Negeri 3 Binjai
Lampiran 4 : Surat Balasan Penyuluhan dari Sekolah SMA Negeri 3 Binjai
Lampiran 5 : Daftar Nama Petugas Penyuluhan (Dosen dan Mahasiswa)
Lampiran 6 : SAP Penyuluhan
Lampiran 7 : Print-out Power Point Penyuluhan
Lampiran 8 : Leaflet/ Alat Bantu Penyuluhan
Lampiran 9 : Daftar Hadir Peserta Penyuluhan
Lampiran 10 : Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin majunya kehidupan semakin banyak pula masalah yang kita hadapi baik dari bidang
pendidikan,ekonomi, politik, budaya, kesehatan dll. Akan tetapi semua itu memiliki keuntungan
dan kerugian. Setiap masalah pasti memiliki jalan keluar walapun semua itu tidak mudah. Salah
satu kesehatan yang kita hadapi adalah penyakit chikungunya yang disebabkan oleh sejenis virus
yang disebut virus Chikungunya.
Virus Chikungunya pertama kali diidentifikasi di Afrika Timur tahun 1952. Virus ini terus
menimbulkan epidemi di wilayah tropis Asia dan Afrika. Di Indonesia Demam Chikungunya
dilaporkan pertama kali di Samarinda tahun 1973. Kemudian berjangkit di Kuala Tunkal, Jambi,
tahun 1980. Tahun 1983 merebak di Martapura, Ternate dan Yogyakarta. Setelah vakum hampir 20
tahun, awal tahun 2001 kejadian luar biasa (KLB) demam Chikungunya terjadi di Muara Enim,
Sumatera Selatan dan Aceh. Disusul Bogor bulan Oktober. Demam Chikungunya berjangkit lagi di
Bekasi Jawa Barat, Purworejo dan Klaten Jawa Tengah tahun 2002.
Faktor penular utamanya adalah nyamuk Aedes aegypti. Dalam musim hujan nyamuk ini
berkembang sangat cepat sehingga pada musim hujan penderita penyakit chikungunya semakin
banyak dan meningkat. Selain itu, lingkungan juga bisa menjadi factor pemicu datangnya nyamuk
ini. Lingkungan yang kurang dijaga kebersihannya dan didukung oleh sikap masyarakat yang
kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan tempat tinggalnya dapat mengundang nyamuk
penyebar penyakit chikungnunya.. Penyakit ini tidak dapat di tularkan secara langsung oleh
penderita, seperti berjabat tangan, memakai peralatan yang sama secara bergantian. Penyakit ini
ditularkan oleh nyamuk pembawa. Penyakit ini seperti penyakit demam berdarah yang ditularkan
oleh faktor pembawa yaitu nyamuk. Bedanya, jika virus demam berdarah menyerang pembuluh
darah, sedangkan virus Chikungunya menyerang sendi dan tulang. Penyakit demam Chikungunya
ini merupakan penyakit endemik.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit chikungunyah
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian dari penyakit chikungunya
2. Untuk mengetahui etiologi dari penyakit chikunyah
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari penyakit chikungunya
4. Untuk mengetahui patofisologi dari penyakit chikungunya
5. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari penyakit chikungunya
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan dan pencegahan dari penyakit chikungunya
1.3 Manfaat Penulisan
1.3.1 Sebagai bahan masukan kepada Siswa/i tentang penyebab terjadinya penyakit Chikungunyah.
1.3.2 Sebagai bahan informasi kepada Pemerintah tentang upaya preventif menurunkan angka
penyakit menular akibat chikungunya
1.3.3 Untuk memenuhi tugas dosen dalam Tridarma Perguruan Tinggi terutama tugas terhadap
pengabdian masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1. Pengertian Cikungunyah
Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti
“posisi tubuh meliuk atau melengkung” (that which contorts or bends up),mengacu pada postur
penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia). Nyeri sendi ini, menurut lembar
data keselamatan (MSDS) Kantor Keamanan Laboratorium Kanada, terutama terjadi pada lutut,
pergelangan kaki, persendian tangan dan kaki.
Chikungunya ialah sejenis demam dan boleh dikatakan „bersaudara‟ dengan demam berdarah,
karena ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty maupun albopictus. Bedanya, jika virus demam
berdarah menyerang pembuluh darah, sedangkan virus Chikungunya menyerang sendi dan tulang.
Penyakit demam Chikungunya ini merupakan penyakit endemik. Wabah penyakit ini pertama kali
menyerang di Tanzania, Afrika pada tahun 1952.
2.2 Etiologi
Penyakit chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus Chikungunya. Virus ini
termasuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus atau “group A” antropho borne viruses. Virus ini
telah berhasil diisolasi di berbagai daerah di Indonesia. Sejarah Chikungunya di Indonesia Penyakit ini
berasal dari daratan Afrika dan mulai ditemukan di Indonesia tahun 1973.
Vektor penular utamanya adalah Aedes aegypti (the yellow fever mosquito), nyamuk yang
sama juga menularkan penyakit demam berdarah dengue. Meski masih “bersaudara” dengan demam
berdarah, penyakit ini tidak mematikan, namun virus ini juga dapat diisolasi dari nyamuk Aedes
africanus, Culex fatigans dan Culex tritaeniorrhynchus. Aedes albopictus (the Asian tiger mosquito)
mungkin juga berperanan dalam penyebaran penyakit ini di kawasan Asia. Dan beberapa jenis spesies
nyamuk tertentu di daerah Afrika juga ternyata dapat menyebarkan penyakit Chikungunya.
Akan tetapi, nyamuk yang membawa darah bervirus didalam tubuhnya akan kekal terjangkit
sepanjang hayatnya. Tidak ada bukti yang menunjukkan virus Chikungunya dipindahkan oleh nyamuk
betina kepada telurnya sebagaimana virus demam berdarah.
2.3 Morfologi
Virus chikungunya termasuk kelompok virus RNA yang mempunyai selubung, merupakan
salah satu anggota grup A dari arbovirus, yaitu alphavirus dari famili Togaviridae. Dengan mikroskop
elektron, virus ini menunjukkan gambaran virion yang sferis yang kasar atau berbentuk poligonal
dengan diameter 40-45 nm (nanometer) dengan intibidiameter 25-30 nm.
Kemudian berjangkit di Kuala Tungkal, Martapura, Ternate, Yogyakarta, selanjutanya berkembang
ke wilayah-wilayah lain. Jumlah kasus chikungunya tahun 2001 sampai bulan Februari 2003 mencapai
9318 tanpa kematian.
Sejak tahun 2003, terdapat beberapa wabah yang berlaku di kepulauan Pasifik termasuk Madagaskar,
Comoros, Mauritius dan La Reunion, dengan jumlah meningkat terlihat selepas bencana tsunami pada
Desember 2004.
2.4 Cara Penularan
Penularan demam Chikungunya terjadi apabila penderita yang sakit digigit oleh nyamuk
penular , kemudian nyamuk penular tersebut menggigit orang lain. Virus menyerang semua usia, baik
anak-anak maupun dewasa di daerah endemis (berlaku dengan kerap di suatu kawasan atau populasi
dan senantiasa ada). Selain manusia, primata lainnya diduga dapat menjadi sumber penularan. Selain
itu, pada uji hemaglutinasi inhibisi, mamalia, tikus, kelelawar, dan burung juga bisa mengandung
antibodi terhadap virus Chikungunya.
Seseorang yang telah dijangkiti penyakit ini tidak dapat menularkan penyakitnya itu kepada
orang lain secara langsung. Proses penularan hanya berlaku pada nyamuk pembawa. Masa inkubasi
dari demam Chikungunya berlaku di antara satu hingga tujuh hari, biasanya berlaku dalam waktu dua
hingga empat hari. Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai sepuluh hari.
2.5 Gejala
Gejala penyakit ini sangat mirip dengan demam berdarah. Hanya saja kalau Chikungunya akan
membuat semua persendian terasa ngilu.
1. Demam
Biasanya demam tinggi, timbul mendadak disertai menggigil dan muka kemerahan. Demam
penyakit ini ditandai dengan demam tinggi mencapai 39-40 derajat C. Secara mendadak
penderita akan mengalami demam tinggi selama lima hari, sehingga dikenal pula istilah
demam lima hari.
2. Sakit persendian
Nyeri sendi merupakan keluhan yang sering muncul sebelum timbul demam dan dapat
bermanifestasi berat, sehingga kadang penderita “merasa lumpuh” sebelum berobat. Sehingga
ada beberapa orang yang menamainya sebagai demem tulang atau flu tulang. Sendi yang sering
sering dikeluhkan: sendi lutut, pergelangan , jari kaki dan tangan serta tulang belakang.
3. Nyeri otot
Nyeri bisa pada seluruh otot atau pada otot bagian kepala dan daerah bahu. Kadang terjadi
pembengkakan pada otot sekitar mata kaki.
4. Bercak kemerahan (ruam) pada kulit
Bercak kemerahan ini terjadi pada hari pertama demam, tetapi lebih sering pada hari ke 4-5
demam. Lokasi biasanya di daerah muka, badan, tangan, dan kaki, terutama badan dan lengan.
Kadang ditemukan perdarahan pada gusi.
5. Sakit kepala
Sakit kepala merupakan keluhan yang sering ditemui, conjungtival injection dan sedikit
fotophobia.
6. Kejang dan penurunan kesadaran
Kejang biasanya pada anak karena panas yang terlalu tinggi, jadi bukan secara langsung oleh
penyakitnya.
7. Gejala lain
Gejala lain yang kadang dijumpai adalah pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher dan
kolaps pembuluh darah kapiler. Selain itu, kadang dijumpai mata merah yang diikuti dengan
gejala flu. Sehingga banyak orang awam yang mengira ini adalah penyakit demam biasa.
Gejala yang timbul pada anak-anak sangat berbeda seperti nyeri sendi tidak terlalu nyata dan
berlangsung singkat. Ruam juga lebih jarang terjadi. Tetapi pada bayi dan anak kecil timbul:
Bedanya dengan demam berdarah dengue, pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat,
renjatan (shock) maupun kematian. Pada virus DBD akan ada produksi racun yang menyerang
pembuluh darah dan menyebabkan kematian. Sedangkan pada virus penyebab chikungunya akan
memproduksi virus yang menyerang tulang.
2.6 Diagnosis
Untuk memperoleh diagnosis akurat perlu beberapa uji serologik antara lain uji hambatan
aglutinasi (HI), serum netralisasi, dan IgM capture ELISA. Tetapi pemeriksaan serologis ini hanya
bermanfaant digunakan untuk kepentingan epidemiologis dan penelitian, tidak bermanfaat untuk
kepentingan praktis klinis sehari-hari.
Demam Chikungunya dikenal sebagai flu tulang (break-bone fever) dengan gejala mirip
dengan demam dengue, tetapi lebih ringan dan jarang menimbulkan demam berdarah. Artralgia,
pembuluh darah konjungtiva tampak nyata, dengan demam mendadak yang hanya berlangsung 2-4
hari. Pemeriksaan serum penderita untuk uji netralisasi menunjukkan adanya antibodi terhadap virus
Chikungunya.
Gejala utama terkena penyakit Chikungunya adalah tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti
dengan linu di persendian. Bahkan, karena salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-
pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulang-tulang, ada yang menamainya sebagai demam tulang
atau flu tulang. Dalam beberapa kasus didapatkan juga penderita yang terinfeksi tanpa menimbulkan
gejala sama sekali atau silent virus chikungunya.
Virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini akan berkembang biak di dalam tubuh
manusia. Virus menyerang semua usia, baik anak-anak maupun dewasa di daerah endemis. Secara
mendadak penderita akan mengalami demam tinggi selama lima hari, sehingga dikenal pula istilah
demam lima hari.
Pada anak kecil dimulai dengan demam mendadak, kulit kemerahan. Ruam-ruam merah itu
muncul setelah 3-5 hari. Mata biasanya merah disertai tanda-tanda seperti flu. Sering dijumpai anak
kejang demam. Gejala lain yang ditimbulkan adalah mual, muntah kadang disertai diare.
Pada anak yang lebih besar, demam biasanya diikuti rasa sakit pada otot dan sendi, serta terjadi
pembesaran kelenjar getah bening. Pada orang dewasa, gejala nyeri sendi dan otot sangat dominan dan
sampai menimbulkan kelumpuhan sementara karena rasa sakit bila berjalan. Kadang-kadang timbul
rasa mual sampai muntah. Pada umumnya demam pada anak hanya berlangsung selama tiga hari
dengan tanpa atau sedikit sekali dijumpai perdarahan maupun syok.
Penyakit ini tidak sampai menyebabkan kematian. Nyeri pada persendian tidak akan
menyebabkan kelumpuhan. Setelah lewat lima hari, demam akan berangsur-angsur reda, rasa ngilu
maupun nyeri pada persendian dan otot berkurang, dan penderitanya akan sembuh seperti semula.
Penderita dalam beberapa waktu kemudian bisa menggerakkan tubuhnya seperti sedia kala. Meskipun
dalam beberapa kasus kadang rasa nyeri masih tertinggal selama berhari-hari sampai berbulan-bulan.
Biasanya kondisi demikian terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai riwayat sering nyeri
tulang dan otot.
Pada pendertita demam Chikungunya akut tipikal mengalami gejala klinis dalam beberapa hari
hingga 2 minggu. Tetapi seperti infeksi dengue, West Nile fever, o'nyong-nyong fever dan demam
arbovirus lainnya, beberapa penderita mengalami kelelahan berkepanjangan (prolonged fatigue) dalam
beberapa minggu. Dalam beberapa literatur tidak pernah dilaporkan kejadian kematian, kasus
neuroinvasive, dan kasus perdarahan dalam penyakit ini.
Meskipun ditularkan oleh nyamuk yang sama dengan penyakit demam berdarah, tetapi
karakteristik penyakit ini berbeda. Bedanya pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan
(shock) maupun kematian.
Setelah terjadi infeksi virus ini tubuh penderita akan membentuk antibodi yang akan membuat
mereka kebal terhadap wabah penyakit ini di kemudian hari. Dengan demikian, dalam jangka panjang
penderita relatif kebal terhadap penyakit virus ini.
Cara Pengobatan
Tidak ada vaksin maupun obat khusus untuk Chikungunya. Pengobatan terhadap penderita
ditujukan terhadap keluhan dan gejala yang timbul. Perjalanan penyakit ini umumnya cukup baik,
karena bersifat “self limited disease”, yaitu akan sembuh sendiri dalam waktu tertentu. Tetapi apabila
kecurigaan penyakit adalah termasuk campak atau demam berdarah dengue, maka perlu kesiapsiagaan
tatalaksana yang berbeda, penderita perlu segera dirujuk apabila terdapat tanda-tanda bahaya.
Chikungunya tidak menyebabkan kematian atau kelumpuhan. Dengan istirahat cukup, obat
demam, kompres, serta antisipasi terhadap kejang demam, penyakit ini biasanya sembuh sendiri dalam
tujuh hari. Masih banyak anggapan di kalangan masyarakat, bahwa demam Chikungunya atau flu
tulang atau demam tulang sebagai penyakit yang berbahaya, sehingga membuat panik. Tidak jarang
pula orang meyakini bahwa penyakit ini dapat mengakibatkan kelumpuhan. Memang, sewaktu virus
berkembang biak di dalam darah, penderita merasa nyeri pada tulang-tulangnya terutama di seputar
persendian sehingga tidak berani menggerakkan anggota tubuh. Namun, perlu diperhatikan bahwa hal
ini bukan berarti terjadi kelumpuhan. Melainkan lebih dari sekedar keengganan si penderita
melakukan gerakan karena rasa ngilu pada persendian.
Bagi penderita sangat dianjurkan makan makanan yang bergizi, cukup karbohidrat dan
terutama protein dapat meningkatkan daya tahan tubuh, serta minum air putih sebanyak mungkin
untuk menghilangkan gejala demam. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar (sebaiknya minum
jus buah segar). Vitamin peningkat daya tahan tubuh juga bermanfaat untuk untuk menghadapi
penyakit ini, karena daya tahan tubuh yang bagus dan istirahat cukup bisa membuat rasa ngilu pada
persendian cepat hilang.
Belum ditemukan imunisasi yang berguna sebagai tindakan preventif. Namun pada penderita
yang telah terinfeksi timbul imunitas / kekebalan terhadap penyakit ini dalam jangka panjang.
Pengobatan yang diberikan umumnya untuk menghilangkan atau meringankan gejala klinis yang ada
saja (symptomatic therapy), seperti pemberian obat panas, obat mual/muntah, maupun analgetik untuk
menghilangkan nyeri sendi.
2.7 Cara Pencegahan
Satu-satunya cara mencegah penyakit ini adalah membasmi nyamuk pembawa virusnya,
termasuk memusnahkan sarangpembiakan larva untuk menghentikan rantai hidup dan penularannya.
Cara sederhana yang sering dilakukan masyarakat misalnya:
Menguras bak mandi, paling tidak seminggu sekali. Mengingat nyamuk tersebut berkembang
biak dari telur sampai dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari
Menutup tempat penyimpanan air
Mengubur sampah
Menaburkan larvasida.
Memelihara ikan pemakan jentik
Pengasapan
Pemakaian anti nyamuk
Pemasangan kawat kasa di rumah.
Selain itu, nyamuk juga menyenangi tempat yang gelap, lembab, dan pengap. Pintu dan jendela
rumah dibuka setiap hari mulai dari pagi hingga sore, agar udara segar dan sinar matahari dapat
masuk, sehingga terjadi pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat.
Insektisida yang digunakan untuk membasmi nyamuk ini adalah dari golongan malation, sedangkan
themopos untuk mematikan jentik-jentiknya. Malation dipakai dengan cara pengasapan, bukan dengan
menyemprotkan ke dinding. Hal ini dikarenakan nyamuk Aedes aegypti tidak suka hinggap di dinding,
melainkan pada benda-benda yang menggantung.
Halaman atau kebun di sekitar rumah harus bersih dari benda-benda yang memungkinkan
menampung air bersih, terutama pada musim hujan seperti sekarang. Pintu dan jendela rumah
sebaiknya dibuka setiap hari, mulai pagi hari sampai sore, agar udara segar dan sinar matahari dapat
masuk, sehingga terjadi pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat. Dengan demikian, tercipta
lingkungan yang tidak ideal bagi nyamuk tersebut.
Pencegahan individu dapat dilakukan dengan cara khusus seperti penggunaan obat oles kulit
(insect repellent) yang mengandung DEET atau zat aktif EPA lainnya. Penggunaan baju lengan
panjang dan celana panjang juga dianjurkan untuk dalam keadaan daerah tertentu yang sedang terjadi
peningkatan kasus.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus Chikungunya. Virus ini
termasuk keluarga Togaviridae genus alpha virus atau “group A” antropho borne viruses. Virus
ini telah berhasil diisolasi berbagai daerah di Indonesia. Penyakit ini berasal dari daratan
Afrika dan mulai ditemukan di Indonesia pada tahun 1973.
3.2 Saran
Satu-satunya cara mencegah penyakit ini adalah membasmi nyamuk pembawa virusnya,
termasuk memusnahkan sarang pembiakan larva untuk menghentikan rantai hidup dan
penularannya. Cara sederhana yang sering dilakukan masyarakat misalnya:
Menguras bak mandi, paling tidak seminggu sekali. Mengingat nyamuk tersebut
berkembang biak dari telur sampai dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari
Menutup tempat penyimpanan air
Mengubur sampah
Menaburkan larvasida.
Memelihara ikan pemakan jentik
Pengasapan
Pemakaian anti nyamuk
Pemasangan kawat kasa di rumah
Daftar Pustaka
http://carapedia.com/pengertian_definisi_hiv_info2116.html
http://forum.kompas.com/lapak-campur-sari/72184-cara-penularan-virus-hiv-aids.html
http://forum.kompas.com/kesehatan/71745-ciri-ciri-gejala-hiv.html
http://nusabhakti.student.unej.ac.id/?p=4
http://www.medkes.com/2013/05/gejala-pengobatan-pencegahan-chikungunya.html, (tanggal akses
11 Maret 2015)
Kunoli, Firdaus J. 2013. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: TIM (Trans Info
Media)
Pedoman Pengedalian Demam Chikungunya Edisi 2 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(Cikungunyah)
I. Identitas
Pokok bahasan : Penyakit Cikungunyah
Sub pokok bahasan : Cara Penularan Penyakit Cikungunyah
Sasaran : Siswa/I SMA
Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal :Sabtu, 14 Maret 2015
Tempat : SMA 3
Pembicara : Anna Waris Naenggolan, SST
I. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan Siswa/i dapat memahami
Penyakit Cikungunyah
II. Tujuan Intruksional Khusus
1. Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit Siswa/i mampu menjelaskan pengertian
Cikungunyah dengan benar
2. Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit Siswa/iMasyarakat mampu
menyebutkan gejala Cikungunyah dengan benar
3. Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit Siswa/i mampu menyebutkan cara-cara
penularan Cikungunyah dengan benar
4. Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit Siswa/i mampu menjelaskan cara
pencegahan Cikungunyah dengan benar
III. Materi
Terlampir
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Media penyuluhan
1. Leaflet, Infocus
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan
No. Tahapan Waktu
Kegiatan
Penyuluh Sasaran
1. Pembukaan 5 menit Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Menjawab salam
Mendengarakan
2. Penyajian 15 menit Menjelaskan tentang :
1. Pengertian Cikungunyah
2. Gejala-gejala Cikungunyah
3. Cara penularan Cikungunyah
4. Cara pencegahan Cikungunyah
5. Dampak Cikungunyah
Menyimak
Mendengarkan
Mencatat bila perlu
Bertanya tentang hal-hal
yang belum jelas
3. Penutup 10 menit Tanya jawab
Menyimpulkan
Memberi salam
Evaluasi
Bertanya
Menjawab pertanyaan
Menjawab salam
VII. Evaluasi
- Secara lisan
- Soal
1. Sebutkan pengertian Cikungunyah ?
Jawab :
Penyakit chikungunya merupakan penyakit yang berjangkit pada suatu kawasan atau populasi
(endemik) yang disebabkan oleh virus keluarga Togaviridae (genus alphavirus) dan ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti.
2. Jelaskan Faktor Penyebab Terjadinya Cikungunyah ?
Jawab :
Penyebab Penyakit Chikungunya ini ditularkan virus yang masuk dalam tubuh manusia melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus yang juga nyamuk penular DBD
3. Uraikan Tanda yang sering di temukan pada gejala Terjangkit Penyakit Cikungunyah ?
Jawab :
Demam – berawal secara tiba-tiba; salah satu gejala utama chikungunya
Nyeri otot – keparahannya bisa sampai menghalangi penderita untuk bergerak seperti biasanya;
gejala ini bisa bertahan selama berminggu-minggu dan merupakan gejala utama chikungunya
Radang sendi, terjadi pada 80% kasus
Menggigil
Sakit Kepala tak tertahankan
Ruam atau bintik-bintik merah di sekujur tubuh
Kelelahan
Mual dan muntah
4. Uraikan Proses Terjadinya Penyebaran Penyakit Cikungunayah ?
Jawab :
Penularan demam Chikungunya terjadi apabila penderita yang sakit digigit oleh nyamuk penular ,
kemudian nyamuk penular tersebut menggigit orang lain. Virus menyerang semua usia, baik anak-
anak maupun dewasa di daerah endemis (berlaku dengan kerap di suatu kawasan atau populasi dan
senantiasa ada). Selain manusia, primata lainnya diduga dapat menjadi sumber penularan
Sumber :
Kunoli, Firdaus J. 2013. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: TIM (Trans Info Media)
Pedoman Pengedalian Demam Chikungunya Edisi 2 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
http://carapedia.com/pengertian_definisi_hiv_info2116.html
http://forum.kompas.com/lapak-campur-sari/72184-cara-penularan-virus-hiv-aids.html
http://forum.kompas.com/kesehatan/71745-ciri-ciri-gejala-hiv.html
http://nusabhakti.student.unej.ac.id/?p=4
http://www.medkes.com/2013/05/gejala-pengobatan-pencegahan-chikungunya.html, (tanggal akses 14
Maret 2015)
DAFTAR NAMA DAN TUGAS DOSEN/MAHASISWA YANG
TERLIBAT DALAM PENYULUHAN /PENGABDIAN
MASYARAKAT TAHUN 2015
No Nama Tugas / Kegiatan
1
2
DOSEN
Sarinah ,SST., M.Kes
MAHASISWA
1. Fitriyani Sihombing
Nim : 121204006
2. Siti Rohani
Nim : 121204020
3. Betesda
Nim : 131305003
Penanggung jawab / mengkordinir
semua kegiatan
Mengatur jadwal / tempat penyuluhan
Melengkapi peralatan yang di butuhkan
selama acara penyuluhan berlangsung
Menyiapkan makanan / minuman
selama acara penyuluhan berlangsung
RINCIAN DANA KEGIATAN PENYULUHAN DI SMA NEGRI 3 BINJAI PADA
TANGGAL 14 MARET 2015
No Jenis pengeluaran @ Jumlah
1
2
3
4
5
Transportasi untuk survei awal/lokasi
Surat pengantar
Surat undangan untuk kepala
desa
Surat undangan untuk kader
desa yang
bersangkutan dengan materi
penyuluhan
Transportasi penyuluhan
Peralatan/ perlengkapan
Tenda, Kursi, Meja
LCD, leflet
Pantom/
gambar/
poster
Kuesioner/
lembar yang disebar
konsumsi
Snake
Nasi kotak
Minuman
Biaya tak terduga
1 Bus, 2x perjalanan
1 Bus, 2x perjalanan
1 tenda x 300.000
50 kursi x
3000 per kursi, 10 meja
x5000 per meja
_
50 gambar x 5000 per
gambar
100 kuesioner x 2000 per
kuesioner
100 kotak x 3000 per kotak
50 nasi kotak x 10.000 per
kotak
5 kotak x 10.000 per kotak
Rp.200.000
RP.200.000
Rp.500.000
_
Rp.250.000
Rp.200.000
RP.300.000
Rp.500.000
Rp.50.000
Rp.300.000
Total Rp.2.500.000
DOKUMENTASI PENYULUHAN DI SMA NEGRI 3 BINJAI