laporan penelitian dosen muda -...

47
ix LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA Pengaruh Tekanan Kompaksi dan Suhu Sintering terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Keramik Lumpur Lapindo Oleh: Muh Amin, S.T., M.T. R.M. Bagus Irawan, S.T., M.Si. DIBIAYAI DIPA KOPERTIS WILAYAH VI NOMOR: 081/006.2/PP/KT/2009 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS TEKNIK/PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SEMARANG (UNIMUS) OKTOBER 2009 BIDANG REKAYASA

Upload: hacong

Post on 03-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

ix

LAPORAN PENELITIAN

DOSEN MUDA

Pengaruh Tekanan Kompaksi dan Suhu Sintering terhadap Sifat Fisis

dan Mekanis Keramik Lumpur Lapindo

Oleh:

Muh Amin, S.T., M.T.

R.M. Bagus Irawan, S.T., M.Si.

DIBIAYAI DIPA KOPERTIS WILAYAH VI

NOMOR: 081/006.2/PP/KT/2009

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

FAKULTAS TEKNIK/PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SEMARANG (UNIMUS)

OKTOBER 2009

BIDANG REKAYASA

Page 2: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

i

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN HASIL

PENELITIAN DOSEN MUDA

1. Judul Penelitian : Pengaruh Tekanan Kompaksi dan Suhu Sintering terhadap

Sifat Fisis dan Mekanis Keramik Lumpur Lapindo

2. Bidang ilmu penelitian : Rekayasa

3. Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap : Muh Amin, S.T., M.T.

b. Jenis Kelamin : L

c. NIK : K.1026.0133

d. Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIa

e. Jabatan : Asisten Ahli

f. Fakultas/Jurusan : Teknik / Teknik Mesin

4. Jumlah Tim Peneliti : 1 orang

5. Lokasi Penelitian : Lab. Fak. Teknik Mesin dan Lab. Bahan Teknik UGM

6. Waktu penelitian : 8 bulan

7. Biaya : Rp 9.500.000,00 (Sembilan Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)

Semarang, Oktober 2009

Mengetahui,

Dekan FT UNIMUS Ketua Peneliti,

Drs. Samsudi Raharjo, S.T. Muh Amin, S.T., M.T.

NIP. 28.6.1026.028 NIK. K.1026.0133

Menyetujui,

Ketua Lemlit UNIMUS

Dra. Sri Darmawati, M.Si.

NIP. 28.6.1026.040

Page 3: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

ii

RINGKASAN

Lumpur Lapindo merupakan suatu limbah yang sangat mengganggu keberadaan

masyarakat setempat dan aplikasi dari lumpur tersebut masih dalam taraf penelitian awal

sehingga nilai jual dari limbah tersebut masih sangat rendah. Agar Lumpur Lapindo dapat

diaplikasikan sebagai material keramik teknik maka harus diketahui terlebih dahulu sifat

fisis dan mekanis yang dimilikinya agar dalam penggunaannya dapat dioptimalkan. Oleh

sebab itu perlu adanya suatu penelitian yang simultan untuk mengetahui sifat fisis dan

mekanis dari keramik Lumpur Lapindo sebelum diaplikasikan di beberapa industri maju.

Menurut hasil penelitian awal yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti bahwa

Lumpur Lapindo dapat dimanfaatkan sebagai bahan keramik dan bahan pengganti semen

untuk pembuatan paving dan beton. Disamping itu Lumpur Lapindo dapat dipergunakan

sebagai material keramik karena memiliki kandungan senyawa-senyawa yang dapat

dimanfaatkan sebagai material pembuatan keramik.

Pemanfaatan Lumpur Lapindo sebagai material keramik masih belum dioptimalkan

penggunaannya dibidang teknik. Hal ini dapat dilihat masih sedikitnya penelitian yang

dilakukan dibidang keramik teknik yang berbahan dasar Lumpur Lapindo. Sehingga perlu

diadakan penelitian lebih lanjut tentang Lumpur Lapindo sebagai material keramik teknik

agar dapat dioptimalkan penggunaannya.

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan solusi dalam penanganan limbah

Lumpur Lapindo yang mendesak keberadaan warga setempat dengan memanfaatkan bahan

limbah sebagai pembuatan produk berupa material keramik. Penelitian ini diharapkan

dapat memberikan data tambahan mengenai material baru terutama dibidang keramik

teknik sebagai material refraktori (material tahan terhadap suhu tinggi) yang berasal dari

limbah Lumpur Lapindo (material lokal /Indonesia). Sehingga material lokal tersebut dapat

dioptimalkan dalam penggunaannya.

Pada proses pessureless sintering dengan tekanan kompaksi 100 MPa (pada

pembuatan green body) dengan suhu sinter 8000C diperoleh harga densitas Keramik

Lumpur Lapindo tertinggi yaitu sebesar (2, 417±0,009) gram/cm3. Harga kekerasan

Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan kompaksi 100 MPa

dengan suhu sinter 800oC adalah (914,340±92, 06) MPa. Kekuatan bending Keramik

Lumpur Lapindo tertinggi pada tekanan kompaksi 100 MPa dengan suhu sinter 800oC

adalah (30,63±1,77) MPa. Harga fracture toughness Keramik Lumpur Lapindo tertinggi

pada tekanan kompaksi 100 MPa dengan suhu sinter 800oC adalah sebesar (0,424±0,07)

MPa.

Page 4: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

iii

PRAKATA

Alhamdulillahirobbil a’laamin puji syukur kami panjatkan pada Alloh SWT atas

limpahan nikmat yang diberikan pada kita sehingga dalam waktu yang relative singkat ini

kami akhirnya dapat menyelesaikan program DIKTI dalam hal penelitian dosen muda

dengan judul “Pengaruh Tekanan Kompaksi dan Suhu Sintering terhadap Sifat Fisis dan

Mekanis Lumpur Lapindo”.

Ucapan terimakasih kami ucapkan pada pihak-pihak terkait mulai dari rekan-rekan

yang telah rela menyumbangkan ide, pihak Laboran Teknik Mesin Unimus dan Teknik

Bahan UGM yang telah menyediakan sarana dan prasarana pengujian material, pihak

Lemlit Unimus yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian ini dan

juga pihak Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Departemen Pendidikan Nasional) yang

telah rela memberikan anggaran untuk melakukan penelitian ini.

Hasil dari penelitian ini kami harapkan dapat menyumbangkan data dalam

khasanah keilmuan khususnya dibidang material teknik. Disamping itu dapat ditindak

lanjuti untuk penerapan aplikasi pemanfaatan Lumpur lapindo sebagai material teknik

khususnya material keramik.

Kami menyadari bahwa hasil dari penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan

maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Semarang, Oktober 2009

Peneliti

Page 5: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ...................................……….................................. i

A. LAPORAN HASIL PENELITIAN

RINGKASAN ……................................................…………................................. ii

PRAKATA ..........................................……........………........................................ iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ...........................................……............................................... vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN .........................……........................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ………………………………………………………... 1

1.2. Rumusan Masalah …………………………………………………….. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka ………………………………….………………….. 3

2.2. Landasan Teori ………………………………………………………. 3

2.2.1. Tekanan kompaksi ………………………………………………… 4

2.2.2. Uniaxial Pressing ………………………………………………… 5

2.2.3. Uji Bending ………………………………………………………… 5

2.2.4. Uji Densitas ……………………………………..…………………. 6

2.2.5. Uji Kekerasan ……………………………………………………… 6

2.2.6. . Metode Indentasi untuk mengukur KIC ……….……………….. 7

2.2.7. Uji Fracture Toughness ( K1C ) dengan SENB…………………. 8

2.2.8. Uji Bending ………………………………………….………………. 8

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1. Tujuan Penelitian ………………..……………………………………. 10

3.2. Manfaat Penelitian ……………………….…………………………… 10

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Bahan penelitian ………………………………………………………. 11

4.2. Alat Penelitian …………………………………………………………. 11

4.3. Cara Penelitian ………………………………………………………… 11

4.3.1. Persiapan Penelitian ………………..…………………………. 11

Page 6: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

v

4.3.2. Pelaksanaan Penelitian ………..……………………………….. 13

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Uji Komposisi Kimia ……………….…………………………………... 15

5.2. Pengujian Densitasl ……………….…………………………………….. 15

5.3. Pengujian Kekerasan ……………….…………………………………. 17

5.4. Pengamatan Struktur Mikro ……..…………………………………….. 17

5.5. Pengujian Fracture Toughness dengan Metode Indentasi Kekerasan .… 18

5.6. Pengujian Fracture Toughness dengan Metode SENB ………………… 19

5.7. Pengujian Kekuatan Bending ………………………………………….. 21

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6. 2. Saran ………………………………………………………………….. 23

6. 1. Kesimpulan ………………………………………….………………… 23

DAFTAR PUSTAKA ...........................................……......................................... 24

LAMPIRAN ....................................... ................................................................... 26

B. DRAF ARTIKEL ILMIAH………………………………………………….. 31

C. SINOPSIS PENELITIAN LANJUTAN ......................................................... 38

Page 7: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Variasi pengujian dan jumlah specimen ……………………………….. 14

Tabel 5.1. Hasil uji komposisi kimia ……………………………………………… 15

Page 8: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Hubungan tekanan kompaksi dengan densitas dari serbuk yang

dikompaksi (McEntire dan Norton, 1991) ……………………….. 4

Gambar 2.2. Tahapan kompaksi partikel (German,1994) …………….......………………. 4

Gambar 2.3. Skema sebuah uniaxial pressing………………………………………………….. 5

Gambar 2.4. Pertumbuhan butir pada tahap sintering (a) initial stage (b) intermediate

stage (c) final stage (d) fracture surface (German, 1991) ………………… 6

Gambar 2.5. Bentuk pengujian Vickers …………………………………………………… 6

Gambar 2.6. Median crack …………………………...................………………………… 7

Gambar 2.7. Palmqvist crack ……………………………………………………… 7

Gambar 2. 8. Skema pengujian fracture toughness dengan metode Single-Edge

Notched Beam (SENB) ……………………………………………… 8

Gambar 2.9. Skema pengujian three- point bending JIS R 1601 …………...…………….. 9

Gambar 4. 1. Cetakan spesimen silindris ………………………………………………….. 12

Gambar 4. 2. Bentuk spesimen silindris …………………………………………………... 12

Gambar 4. 3. Cetakan spesimen balok …………………………………………………….. 12

Gambar 4. 4. Bentuk spesimen untuk pengujian Kekuatan Bending ……………………… 12

Gambar 4. 5. Bentuk spesimen untuk pengujian fracture toughnes dengan Metode SENB 12

Gambar 5.1. Hasil pengujian densitas …………………………………………….. 15

Gambar 5.2 Keramik Lumpur Lapindo mengalami melting point ………………………... 17

Gambar 5.3 Hasil pengujian kekerasan Vickers …………………………………... 17

Gambar 5.4. Foto struktur mikro Keramik Lumpur Lapindo ……………………... 18

Gambar 5.5. Bentuk Injakan Vickers Hadrness………………...………………… 19

Gambar 5.6. Hasil pengujian KIC dengan metode SENB …………………………. 20

Gambar 5.7. Bekas Injakan Vickers Hardness ……………………………………. 20

Gambar 5.8. Perpanjangan Crack ............................................................................. 21

Gambar 5.9. Foto permukaan patah dari specimen ……………………………….. 21

Gambar 5.10. Hasil pengujian kekuatan bending …………………………………. 22

Gambar 5. 11. Foto permukaan patah spesimen akibat uji kekuatan bending ......... 22

Page 9: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

viii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 BIODATA PENELITI ................................................................... 26

LAMPIRAN 2 BAHAN DAN ALAT PENGUJIAN ..………..…………………. 29

LAMPIRAN 3 ARTIKEL ILMIAH ……………………………..……………….. 30

Page 10: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Limbah yang ditimbulkan akibat semburan lumpur panas di Kecamatan Porong,

Kabupaten Sidoarjo yang selanjutnya disebut sebagai Lumpur Lapindo berlangsung sejak

29 Mei 2006 lalu sangat melimpah sehingga sangat meresahkan masyarakat sekitar jika

limbah tersebut tidak dikelola dengan baik. Menurut hasil penelitian awal yang sudah

dilakukan oleh beberapa peneliti bahwa Lumpur Lapindo dapat dimanfaatkan sebagai

bahan keramik dan bahan pengganti semen untuk pembuatan paving dan beton (Diah N,

2007).

Material limbah (lumpur) yang berasal dari Porong (Lumpur Lapindo) ini memiliki

kandungan senyawa-senyawa (SiO2= 57, 14 %; NaCl= 11,68 %; FeSi= 9,15 %; Al2O3=

9,09 %; CaAlF5= 4,5 % dan Mg3SiO3(OH)4= 8,44 %) sehingga dapat berpotensi sebagai

material pembuat keramik (Aristianto,2006). Lumpur Lapindo ini dapat dipergunakan

sebagai material keramik karena memiliki kandungan senyawa-senyawa yang dapat

dimanfaatkan sebagai material pembuatan keramik, (Lily P, 2006).

Keramik merupakan salah satu jenis material teknik yang terus menerus

dikembangkan, yang merupakan prospek cerah dalam pengembangan dibidang teknik.

Produk keramik telah banyak diaplikasikan dibidang teknik terutama dipermesinan seperti:

alat potong, nosel, katup, turbin, ball bearing (Barsoum, 1997). Keunggulan keramik

secara umum adalah titik cair tinggi, tahan terhadap temperatur tinggi, tahan terhadap

gesekan, tahan korosi, daya hantar panas rendah, densitas relatif rendah dan koefisien muai

panas rendah (Barsoum, 1997). Namun demikian, keramik juga mempunyai kelemahan

yaitu bersifat getas (brittle) (Green, 1998) dan ketangguhan retak (fracture toughness)

yang rendah (Chawla, 1993).

Pemanfaatan Lumpur Lapindo sebagai material keramik masih belum dioptimalkan

penggunaannya dibidang teknik. Hal ini dapat dilihat masih sedikitnya penelitian yang

dilakukan dibidang keramik teknik yang berbahan dasar Lumpur Lapindo. Sehingga perlu

diadakan penelitian lebih lanjut tentang Lumpur Lapindo sebagai material keramik teknik

agar dapat dioptimalkan penggunaannya.

1.2. Rumusan Masalah

Perkembangan material keramik di Indonesia masih sangat sedikit hal ini terbukti

dengan masih sedikitnya penelitian di bidang keramik, apalagi keramik yang berbahan

Page 11: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

2

dasar dari Lumpur Lapindo. Lumpur Lapindo merupakan suatu limbah yang sangat

mengganggu keberadaan masyarakat setempat dan aplikasi dari lumpur tersebut masih

dalam taraf penelitian awal sehingga nilai jual dari limbah tersebut masih sangat rendah.

Agar Lumpur Lapindo dapat diaplikasikan sebagai material keramik teknik maka harus

diketahui terlebih dahulu sifat fisis dan mekanis yang dimilikinya agar dalam

penggunaannya dapat dioptimalkan. Oleh sebab itu perlu adanya suatu penelitian yang

simultan untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis dari keramik Lumpur Lapindo sebelum

diaplikasikan di beberapa industri maju.

Pada penelitian ini ada hipotesis yang akan diuji yaitu dengan adanya penambahan

tekanan kompaksi dan suhu sintering dalam pembuatan green body yang dilanjutkan

dengan proses Pressureless Sintering dapat meningkatkan kekerasan Keramik Lumpur

Porong sedangkan harga densitas dan fracture toughness juga akan meningkat tetapi akan

diikuti penurunan jika sudah melewati batas suhu optimum.

Page 12: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh TIM Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)

Surabaya menyimpulkan bahwa material Lumpur Lapindo yang berasal dari Kecamatan

Porong, Kabupaten Sidoarjo ini mengandung senyawa-senyawa (SiO2= 57, 14 %; NaCl=

11,68 %; FeSi= 9,15 %; Al2O3= 9,09 %; CaAlF5= 4,5 % dan Mg3SiO3(OH)4= 8,44 %)

(Aristianto, 2006) yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan keramik (Diah N, 2007).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Aristianto, 2006) menunjukkan bahwa Kekuatan

Bending dari material keramik dari Lumpur Lapindo adalah sebesar 3,81 MPa.

Lumpur Lapindo memiliki kandungan senyawa yang sama dengan fly ash (limbah

dari hasil pembakaran batu bara) (Januarti J. E, 2007). Cheng, dkk (2002) melakukan

penelitian tentang glass ceramics dari fly ash dengan menggunakan tekanan kompaksi

sebesar 150 MPa pada spesimen dengan ukuran (4x1,5x0,7) cm. Sintering dilakukan

dengan variasi suhu (850, 900, 950, 1000 dan 1050)oC dengan holding time selama 2 jam,

setelah itu didinginkan pada temperatur ruang. Hasil dari pengujian menunjukkan kekuatan

bending maksimum dicapai pada suhu (850-900)oC.

Cheng dan Chen (2004) meneliti karakterisasi glass-ceramics dari fly ash dengan

ukuran partikel (0,2-500) µm yang dicetak dengan ukuran (4x1,5x0,7) cm dengan tekanan

kompaksi sebesar 118 MPa. Sintering dilakukan dengan divariasi suhu (850, 900, 950,

1000 dan 1050)oC dengan holding time selama 2 jam. Pada suhu 850

oC dan 900

oC terjadi

peningkatan laju pengintian dan pertumbuhan kristal. Sedangkan suhu diatas 1000oC,

porositas dan laju penyerapan air terjadi penurunan yang signifikan sehingga density dan

compressive strength terjadi peningkatan.

2.2. Landasan Teori

Keramik adalah bahan padat anorganik yang bukan logam (Surdia dan Saito,

1985). Keramik diturunkan dari kata Keramos, kata Yunani untuk barang tembikar dari

lempung (clay) atau perabotan yang terbuat dari lempung dan dibakar (Somiya, 1989).

Menurut Van Vlack (1985) keramik adalah bahan non-organik yang tersusun dari unsur

logam dan bukan logam, daya tahan terhadap slip umumnya lebih baik, sehingga keramik

lebih keras dan selalu kurang ulet dibandingkan bahan logam atau polymer.

Material keramik secara umum memiliki sifat yang sangat baik seperti: titik lebur

yang tinggi, kekuatan yang baik pada temperatur tinggi, Young’s modulus yang tinggi,

Page 13: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

4

ketahanan aus atau gesek yang baik, ketahanan korosi yang baik, konduktifitas panas yang

relatif rendah, muai panas yang relatif rendah, dan densitasnya relatif rendah.

2.2.1. Tekanan kompaksi

Kenaikan tekanan kompaksi dapat menurunkan porositas dari green body. Jika

green body tersebut disinter dapat meningkat densitasnya karena dengan kenaikan tekanan

kompaksi yang semakin tinggi hubungan luasan antar partikel akan menjadi lebih besar,

hal ini disebabkan void –nya terdesak hingga berkurang (German, 1994). Pada Gambar 2.1

menunjukkan pengaruh tekanan kompaksi terhadap densitas dari serbuk yang telah

mengalami proses compacting.

Tekanan kompaksi

Gambar 2.1. Hubungan tekanan kompaksi dengan densitas dari serbuk

yang dikompaksi (McEntire dan Norton, 1991).

Rearrangement deformasi

Peningkatan tekanan kompaksi

Gambar 2.2. Tahapan kompaksi partikel (German,1994)

Tahapan dari proses compacting partikel yaitu tahap pertama terjadi rearrangement

partikel, tahap kedua terjadi deformasi elastis, dengan porositas yang semakin kecil, tahap

ketiga terjadi deformasi plastis, disertai kenaikan densitas, seperti pada Gambar 2.2

(German,1994).

Jika pada tahapan ini tekanan kompaksi yang diberikan dipertahankan (konstan)

akan mengakibatkan aglomerate akan membesar sehingga porositasnya hilang (McEntire

dan Norton, 1991)

Den

sita

s

Page 14: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

5

2.2.2. Uniaxial Pressing

Keramik teknik pada umumnya dibuat dari partikel-partikel halus yang dibentuk dengan

proses penekanan partikel tersebut secara uniaxial-pressing atau isostatic pressing.

F

F

Gambar 2.3. Skema sebuah uniaxial pressing

Uniaxial pressing dilakukan dengan cara menekan powder di dalam die dengan

menggunakan tekanan satu arah axial menggunakan plunger atau piston seperti

ditunjukkan pada Gambar 2.3. Penekanan dapat dilakukan dengan cara mekanis atau

hidrolis. Hasil dari compacting ini disebut green compact.

2.2.3. Sintering

Sintering yaitu memanaskan green body di dalam furnace (dapur pemanas) pada

temperatur 2/3 dari titik cairnya supaya partikel halus tersebut beraglomerasi menjadi

bahan padat. Kebanyakan bahan keramik dibuat dengan cara sintering dan tahapan dalam

sintering mengacu pada urutan perubahan secara fisik yang terjadi ketika partikel-partikel

saling mengikat dan porositasnya menurun (Djaprie, 1998).

Tahap-tahap sintering dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap pertama (initial

stage) terjadi rearrangement dan neck formation, tahap kedua (intermediate stage) terjadi

neck growth, grain growth dan pore-phase continuous, dan tahap terakhir atau tahap ketiga

(final stage) terjadi much grain growth, discountinuous pore-phase, grain boundary dan

pores eliminated (German, 1991)

Peningkatan suhu sintering merupakan pemicu berkembangnya grain growth pada

green body yang mengalami proses sintering. Disamping itu juga pengaruh holding time

pada waktu sintering. Pada Gambar 2.4 terlihat bahwa pada holding time yang lebih lama

punch

die

powder

punch

Page 15: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

6

akan terbentuk grain yang besar karena grain-grain yang berdekatan akan saling

membentuk contact area yang lebih besar (Barsoum, 1997). Sedangkan kekuatan

bendingnya akan menurun karena jumlah shear antar contact area dari grain akan turun

(German ,1994).

Gambar 2.4. Pertumbuhan butir pada tahap sintering (a) initial stage (b) intermediate stage

(c) final stage (d) fracture surface (German, 1991).

2.2.4. Uji Densitas

Densitas aktual spesimen diukur dengan menggunakan Teori Archimedes

(Barsoum, 1997 ) :

fluida

fluidaudara

udaraactual x

WW

Wρρ

−= (2.1)

Dimana :

ρactual = densitas (gr/cm3) Wfluida = berat dalam fluida (gr)

Wudara = berat di udara (gr) ρfluida = densitas fluida (gr/cm3)

2.2.5. Uji Kekerasan

Pengujian kekerasan dilakukan dengan metode Vickers seperti pada Gambar 2.5.

P

Alat uji Vickers sudut indentor 1360

Spesimen d

Gambar 2.5. Bentuk pengujian Vickers

Angka kekerasan Vickers dapat ditentukan dengan persamaan berikut :

Page 16: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

7

28544,1

d

PHV = (2.2)

Dimana :

Hv = angka kekerasan Vickers (MPa)

P = pembebanan (N)

d = diagonal rata-rata akibat pembebanan Vickers (mm)

2.2.6. . Metode Indentasi untuk mengukur KIC

Hasil dari pengujian kekerasan Vickers dan pengamatan panjang retak yang

terjadi pada ujung-ujung bekas Vickers Hardness dapat dipakai untuk mencari harga

fracture toughness (KIC) spesimen (Barsoum, 1997).

Ada 2 macam bentuk crack, yaitu:

1. Median crack

crack

l d Setelah dipolis

dipolis

Gambar 2.6. Median crack

2. Palmqvist crack

Setelah dipolis

Dipolis

Gambar 2.7. Palmqvist crack

Harga KIC dapat dicari dengan menggunakan persamaan Shetty untuk crack jenis palmqvist

sebagai berikut: (Roger, 1987)

Page 17: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

8

5,0

4

.0889,0

=

xl

PHvK IC (2.3)

Dimana:

Hv = Harga kekerasan Vickers (MPa)

P = Gaya pembebanan pada pengujian Vickers (N)

l = Panjang crack (mm)

2.2.7. Uji Fracture Toughness ( K1C ) dengan SENB

Pengujian Fracture Toughness (K1C) bertujuan untuk mengetahui ketangguhan

terhadap retak pada spesimen (Barsoum, 1997). Metode yang dipergunakan adalah Single-

Edge Notched Beam (SENB) seperti pada Gambar 2.8.

Ffail / 2 Ffail / 2

S2

c

B

S1

Ffail / 2 Ffail / 2

Gambar 2. 8. Skema pengujian fracture toughness dengan metode

Single-Edge Notched Beam (SENB).

Hasil pengujian fracture toughness ( K1C ) tersebut dihitung dengan persamaan (Barsoum,

1997).

−=

2

21

5,0

..2

.)(.3

WB

FSScK

fail

IC

ζ (2.4)

Dimana :

K1C = fracture toughness (MPa. m0,5

) S2 = jarak antar gaya tekan (m)

ξ = faktor kalibrasi B = lebar spesimen (mm)

c = panjang retak (m) W = tinggi spesimen (mm)

S1 = jarak antar tumpuan (m)

2.2.8. Uji Bending

Untuk mengetahui kekuatan terhadap beban bending, dilakukan pengujian bending.

Pengujian dilakukan dengan metode three-point bending (Somiya, 1989) dengan standard

pengujian JIS R 1601 (Gambar 2.9).

W

Page 18: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

9

Ffail

B

L

Ffail / 2 Ffail / 2

Gambar 2.9. Skema pengujian three- point bending JIS R 1601

Hasil pengujian three-point bending dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan berikut :

)2

1..(.

2

1failFLM = (2.5)

3..12

1WBI = (2.6)

22

..3.

BW

FL

I

yM fail

MOR ==σ (2.7)

Dimana :

Ffail = gaya tekan (N) W = tinggi spesimen (mm)

I = momen inersia (mm4) σMOR = modulus of rupture (MPa)

y = W / 2 (mm) M = momen (N. mm)

B = lebar spesimen (mm) L = jarak antara dua tumpuan (mm)

W

Page 19: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

10

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Memanfaatkan limbah Lumpur Lapindo sebagai bahan keramik.

b. Meneliti pengaruh tekanan kompaksi dan suhu sintering terhadap densitas, kekerasan,

kekuatan bending dan fracture toughness dari Keramik Lumpur Lapindo.

c. Meneliti pengaruh tekanan kompaksi terhadap struktur mikro dari Keramik Lumpur

Lapindo.

3.2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan solusi dalam penanganan limbah

Lumpur Lapindo yang mendesak keberadaan warga setempat dengan memanfaatkan bahan

limbah sebagai pembuatan produk berupa material keramik.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data tambahan mengenai material baru

terutama dibidang keramik teknik sebagai material refraktori (material tahan terhadap suhu

tinggi) yang berasal dari limbah Lumpur Lapindo (material lokal /Indonesia). Sehingga

material lokal tersebut dapat dioptimalkan dalam penggunaannya.

Page 20: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

11

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Bahan penelitian

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

• Lumpur Lapindo yaitu bahan lumpur dari semburan lumpur panas di Kecamatan Porong,

Kabupaten Sidoarjo dengan ukuran partikel rata-rata 325 mesh (45 �m).

• Resin untuk mounting spesimen.

• Kertas ampelas (ukuran 120, 220, 400, 600, 800 dan 1000) untuk menghaluskan

permukaan spesimen.

4.2. Alat Penelitian

Perlatan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:

� Timbangan digital (Sartorius Type LC 1201 S) digunakan untuk menimbang serbuk

Lumpur Lapindo dan untuk pengujian densitas keramik Lumpur Lapindo.

� Cetakan (bentuk silindris) digunakan untuk pembuatan spesimen uji densitas dan

kekerasan.

� Cetakan (bentuk balok) dipergunakan untuk pembuatan spesimen uji kekuatan bending

dan fracture toughness.

� Mesin tekan (Tarno Grocki type UPHG20 Japan) digunakan untuk penekan (press)

dalam pembuatan green body.

� Dapur pemanas digunakan untuk proses sintering.

� Alat uji kekerasan Vickers (Hardness Tester type 38505) digunakan untuk pengujian

kekerasan.

� Microskop optik (Olympus Japan) digunakan untuk pengamatan struktur mikro,

menentukan panjang diagonal Injakan Vickers dan bentuk permukaan patah.

4.3. Cara Penelitian

4.3.1. Persiapan Penelitian

Pada persiapan penelitian dilakukan:

o Mempersiapkan bahan uji berupa Lumpur Lapindo

o Pembuatan cetakan spesimen (silindris dan balok) seperti pada Gambar 4.1 dan 4.2.

o Mempersiapkan kertas ampelas (ukuran 120, 220, 400, 600, 800 dan 1000).

o Menyediakan resin untuk mounting spesimen.

Page 21: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

12

punch

die serbuk Lumpur

punch

F

F

punch

serbuk

punch

F

F

retak awal

(Somiya, 1991)

Gambar 4. 1. Cetakan spesimen silindris

Gambar 4. 2. Bentuk spesimen silindris

Gambar 4. 3. Cetakan spesimen balok

Gambar 4. 4. Bentuk spesimen untuk pengujian Kekuatan Bending

Gambar 4. 5. Bentuk spesimen untuk pengujian fracture toughnes dengan Metode SENB

15 mm

15 mm

8 mm

10 mm

40 mm

8 mm

10 mm 40 mm

3 mm

20 mm

Page 22: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

13

Suhu sintering (800, 900 dan 1000)oC Sintering (temperatur terbaik)

Mulai

Spesimen balok (10x8x40) mm3

Uji komposisi kimia

Meshing Serbuk Lumpur Lapindo (ukuran partikel 325 mesh)

Spesimen silindris (d=15 mm dan t=5 mm

Cetak spesimen dengan uniaxial-pressing dengan variasi tekanan kompaksi (100, 110 dan 120) MPa

Uji Bending dan Fracture Toughness dengan SENB

Pengamatan permukaan patah

Uji densitas

Tentukan temperatur terbaik

Uji kekerasan Vickers

Spesimen di-mounting didalam resin

Polishing

Pengamatan struktur mikro (Microscope Optic)

Analisis/Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

4.3.2. Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan sesuai dengan diagram alir pada gambar 4.6,

dengan mempersiapkan serbuk Lumpur Lapindo dengan ukuran rata-rata partikel 325

mesh. Pembuatan sepesimen pertama kali dilakukan dengan pembuatan green body dengan

uniaxial pressing pada sebuah cetakan dan selanjutnya dilakukan proses pressureless

sintering. Tetapi sebelum dilakukan proses sintering terlebih dahulu dilakukan percobaan

pendahuluan untuk mendapatkan specimen pada sintering yang tepat.

Gambar 4.6 Diagram alir penelitian

Page 23: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

14

Variasi spesimen pada penelitian ini yaitu seperti terlihat pada Tabel 4.1 berikut:

Spesimen Uji KIC

(Balok)

Spesimen Uji

Bending (Balok)

800 900 1000Temperatur

terbaik

Temperatur

terbaik

100 6 6 6 6 6 30

110 6 6 6 6 6 30

120 6 6 6 6 6 30

90

Jumlah

Spesimen Uji Densitas dan

Kekerasan Vickers (Silindris)Tekanan

Kompaksi

(MPa)

Total Spesimen

Temperatur Sintering (oC )

Tabel 4.1 Variasi pengujian dan jumlah spesimen

Page 24: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

15

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Uji Komposisi Kimia

Hasil uji komposisi kimia pada Tabel 5.1 adalah sebagai berikut:

Unsur SiO2 Al2O3 FeSi CaAlF5 Mg3SiO3(OH)4 NaCl H2O-

HD

%Berat 58,21 9,10 9,34 4,6 8,49 12,11 1,80 12,94

Tabel 5.1. Hasil uji komposisi kimia

Unsur utama yang sangat berpotensial dalam pembuatan keramik dari Lumpur Lapindo

adalah SiO2 sebesar 58, 21 % dan Al2O3 sebesar 9, 10 %.

5.2. Pengujian Densitasl

Pengujian densitas dilakukan dengan menggunakan teori Archimedes yaitu dengan

cara menimbang spesimen di udara (Wudara) dan di air (Wfluida). Dari penimbangan

spesimen di dalam air akan diperoleh pengurangan berat sebesar berat air yang

dipindahkan oleh spesimen tersebut. Dengan menggunakan persamaan (2.1) akan

diperoleh densitas aktual dari kaolin tersebut. Hasil pengujian densitas ditunjukkan pada

Gambar 5.1.

Gambar 5.1. Hasil pengujian densitas

Gambar 5.1 menunjukkan bahwa dengan kenaikan tekanan kompaksi akan

menurunkan harga densitas dari Keramik Lumpur Lapindo tersebut. Pada dasarnya dengan

kenaikan tekanan kompaksi yang lebih tinggi mengakibatkan porositas dari green body

semakin kecil sehingga void yang terjadi setelah disinter juga kecil yang mengakibatkan

DENSITAS

2.200

2.250

2.300

2.350

2.400

2.450

90 100 110 120 130

Tekanan Kompaksi (MPa)

De

ns

itas

(g

r/c

m3

)

Sint ering = 800oC Sinter ing = 900oC Sint er ing = 1000oC

DENSITAS

2.200

2.250

2.300

2.350

2.400

2.450

700 800 900 1000 1100

Suhu Sint ering (oC)

Tekanan=100 MPa Tekanan=110 MPa Tekanan=120 MPa

Page 25: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

16

porositas akan turun sehingga densitasnya akan mengalami kenaikan. Akan tetapi apabila

tekanan kompaksinya dinaikkan terus maka akan terjadi kerusakan mikro yang

mengakibatkan turunnya harga densitas.

Demikian juga dengan peningkatan suhu sinter mengakibatkan densitas Keramik

Lumpur Lapindo terjadi penurunan apabila sudah mulai melting karena porositasnya

terjadi penambahan. Akan tetapi apabila kenaikan suhu sintering dilakukukan sebelum

mendekati temperature melting maka akan terjadi kenaikan harga densitas. Efek dari

peningkatan suhu sintering pada proses sintering adalah terjadinya penurunan porositas

(German, 1991).

Diantara suhu sintering tersebut nampak bahwa suhu sintering 800oC memberikan

harga densitas tertinggi untuk masing-masing tekanan kompaksi. Pada suhu sintering (900

– 1000)oC untuk tekanan kompaksi antara 100 MPa, 110 MPa dan 120 MPa terjadi

penurunan densitas. Hal ini disebabkan pada tekanan kompaksi 100 MPa, 110 MPa dan

120 MPa kemungkinan sudah memasuki intermediate stage bahkan final stage pada proses

sintering. Pada intermediate stage terjadi penurunan porositas yang sangat besar

(German,1991). Sedangkan densitas tertinggi dicapai pada tekanan kompaksi 100 MPa

dengan suhu sintering 800oC yaitu sebesar (2, 417±0,009) gr/cm

3.

Keramik Lumpur Lapindo meskipun memiliki kandungan yang sama dengan fly

ash (Januarti J. E., 2007) tetapi apabila dibuat bentuk keramik memiliki sifat yang tidak

sama terutama dalam hal tekanan kompaksi. Dalam penelitian Januarti J. E. (2007) tentang

glass ceramics dari fly ash dengan menggunakan tekanan kompaksi sebesar 150 MPa

menunjukkan harga yang terbaik sedangkan pada kermik Lumpur Lapindo pada tekanan

110 sudah mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5.1 yang

menunjukkan terjadinya penurunan harga densitas pada tekanan (110 – 120) MPa.

Jika hasil penelitian ini dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari Chen dan

Tuan (2004) yang meneliti karakterisasi glass-ceramics dari fly ash dengan ukuran partikel

(0,2-500) µm yang dicetak dengan ukuran (4x1,5x0,7) cm dengan tekanan kompaksi

sebesar 118 MPa. Pada suhu 850oC dan 900

oC terjadi peningkatan laju pengintian dan

pertumbuhan kristal. Sedangkan suhu diatas 1000oC, porositas dan laju penyerapan air

terjadi penurunan yang signifikan sehingga density dan compressive strength terjadi

peningkatan. Hal ini tidak dialami oleh Keramik Lumpur Lapindo karena pada suhu

sintering 1200oC Keramik Lumpur Lapindo sudah mengalami melting seperti pada

Gambar 5.2 sedangkan suhu sintering terbaik dicapai pada suhu sintering 800oC dengan

ditandainya harga densitas yang tertinggi.

Page 26: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

17

Gambar 5.2 Keramik Lumpur Lapindo mengalami melting point

5.3. Pengujian Kekerasan

Pengujian kekerasan dilakukan pada spesimen yang disinter pada suhu sinter

8000C, 900

0C dan 1000

0C yang sebelumnya di-mounting dalam resin untuk memudahkan

sewaktu pemolesan dan pengujian kekerasan. Pengujian kekerasan dilakukan dengan

beban 153, 2 N menggunakan mesin uji kekerasan makro. Kedua diagonal injakan

indentor Vickers diamati dengan menggunakan mikroskop optik. Harga kekerasan Vickers

dihitung dengan menggunakan persamaan (2.2) dan hasilnya ditampilkan pada Gambar

5.3.

KEKER A SA N

300

400

500

600

700

800

900

1000

95 100 105 110 115 120 125

Tekanan Kompaksi (MPa)

HV

(M

Pa)

Sinter ing=800oC Sint er ing=900oC Sint er ing=1000oC

Gambar 5.3 Hasil pengujian kekerasan Vickers

Dari Gambar 5.3 terlihat bahwa peningkatan tekanan kompaksi akan

mengakibatkan penurunan kekerasan kaolin. Hal ini disebabkan dengan peningkatan

tekanan kompaksi pada fase final stage pada proses sintering mengakibatkan porositas

akan bertambah, demikian juga setelah disinter. Akan tetapi dengan meningkatnya suhu

sintering pada fase sebelum final stage akan mengakibatkan kekerasan semakin tinggi

karena akan terjadi ikatan yang kuat antar partikel-partikel tersebut (Djaprie, 1998).

Kekerasan tertinggi diperoleh pada suhu sinter 8000C untuk masing-masing

tekanan kompaksi. Pada suhu sinter 900oC dan 100

oC sudah mengalami penurunan

Page 27: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

18

kekerasan secara signifikan untuk masing-masing tekanan kompaksi. Harga kekerasan

tertinggi diperoleh pada tekanan kompaksi 100 MPa dengan suhu sinter 800oC yaitu

sebesar (914,340±92, 06) MPa. Besarnya nilai standard deviasi disebabkan kelemahan

dalam pengamatan injakan Vickers Hadrness dengan menggunakan Mikroskop Optik.

5.4. Pengamatan Struktur Mikro

Pada Gambar 5.4 merupakan hasil dari foto mikro pada Keramik Lumpur Lapindo

yang telah mengalami compacting. Pengamatan dengan menggunakan mikroskop optic

terlihat bahwa dengan bertambahnya tekanan kompaksi akan terjadi pertumbuhan grain

yang lebih besar sehingga inilah yang menyebabkan densitas Keramik Lumpur Lapindo

terjadi penurunan karena porositasnya semakin besar.

SINTERING (oC)

800 900 1000

100

110

TE

KA

NA

N K

OM

PA

KS

I (M

Pa)

120

Gambar 5.4. Foto struktur mikro Keramik Lumpur Lapindo

5.5. Pengujian Fracture Toughness dengan Metode Indentasi Kekerasan

Pengujian kekerasan spesimen yang dilakukan dengan menggunakan Vickers

hardness dapat dimanfaatkan untuk mengestimasi fracture toughness dari bahan getas.

Bahan getas yang diindentasi dengan Vickers akan menghasilkan suatu bekas injakan

Vickers dengan crack yang terjadi pada ujung-ujung bekas injakan. Data mengenai crack

0,18 mm

Page 28: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

19

dapat digunakan untuk menghitung harga KIC. Ada dua jenis crack yang dihasilkan yaitu

Median Crack atau Palmqvist Crack (seperti dapat dilihat pada Gambar 2.6 dan 2.7).

Untuk mengetahui jenis crack yang terjadi, perlu dilakukan polishing secara bertahap pada

spesimen dan kemudian secara bertahap dilihat di bawah mikroskop.

Pada penelitian Keramik Lumpur Lapindo pada pengamatan crack akibat bekas

injakan Vickers Hadrness tidak tampak adanya crack sehingga tidak dapat dilakukan

penghitungan harga fracture toughness dengan metode indentasi Vickers seperti tampak

pada Gambar 5.5.

Gambar 5.5. Bentuk Injakan Vickers Hadrness

Sehingga penghitungan harga fracture toughness untuk Keramik Lumpur Lapindo

yang sebenarnya hanya dapat dilakukan dengan Metode Single Edge Noth Beam (SENB).

5.6. Pengujian Fracture Toughness dengan Metode SENB

Pegujian fracture toughness dilakukan dengan membuat spesimen uji berbentuk

balok yang diberi crack awal (Barsoum, 1997). Spesimen disinter pada suhu sinter 800oC

dengan tanpa tekanan (pressureless) yang selanjutnya panjang retak diukur dengan

menggunakan mikroskop optik dengan perbesaran 100 kali. Spesimen dihaluskan

permukaannya dengan mesin amplas.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Single-Edge Notched Beam

(SENB) dengan mesin Torsee’s Universal Testing Machine. Hasil pengujiannya dapat

dilihat pada Gambar 5.6.

0,18 mm

Page 29: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

20

FRACTURE TOUGHNESS (KIC)

0.300

0.350

0.400

0.450

0.500

0.550

95 100 105 110 115 120 125

Tekanan Kompaksi (MPa)

KIC

(M

pa.m

m4)

Gambar 5.6. Hasil pengujian KIC dengan metode SENB

Pada Gambar 5.6 dapat dilihat bahwa Keramik Lumpur Lapindo yang disinter pada

suhu sinter 800oC harga fracture toughness tertinggi diperoleh pada tekanan kompaksi 100

MPa yaitu sebesar (0,424±0,07) MPa.m0,5

. Sedangkan pada tekanan kompaksi 900 MPa

dan 1000 MPa berangsur-angsur mengalami penurunan.

Hal ini kemungkinan disebabkan adanya pertumbuhan grain boundary yang

semakin besar pada Lumpur Lapindo yang disinter pada suhu sinter 800oC dengan tekanan

kompaksi 100 MPa sampai dengan 120 MPa. Sehingga dengan bertambahnya ukuran

grain boundary maka energi yang diserap akan semakin kecil yang mengakibatkan

rendahnya kemampuan untuk menahan gaya dari luar.

Pengujian harga fracture toughness dengan metode indentasi kekerasan Vickers

tidak dapat dilakukan karena dari hasil pengamatan panjang retak dengan menggunakan

microscope optic dengan pembesaran 200 x tidak ditemukan adanya retak seperti tampak

pada gambar 5.7.

Gambar 5.7. Bekas Injakan Vickers Hardness

Rendahnya harga fracture toughness dalam penelitian ini kemungkinan

disebabkan adanya awal crack yang terjadi pada spesimen yang belum dilakukan

pengujian. Terjadinya awal crack ini disebabkan adanya cacat pada ujung crack yang

Page 30: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

21

dibuat pada spesimen (green body). Disamping itu dalam proses pembuatan crack pada

spesimen untuk uji fracture toughness yang dibuat bersamaan saat pencetakan spesimen.

Sehingga spesimen setelah disinter akan mengakibatkan adanya konsentrasi tegangan pada

spesimen tersebut disamping terjadi pertambahan panjang crack setelah disinter seperti

pada Gambar 5.8.

Gambar 5.8. Perpanjangan Crack

Sedangkan bentuk permukaan patah dari spesimen yang telah dilakukan uji

fracture toughness dapat dilihat pada Gambar 5.9.

Gambar 5.9. Foto permukaan patah dari spesimen

5.7. Pengujian Kekuatan Bending

Pengujian bending bertujuan untuk mengetahui fracture strength maximum dari

spesimen. Pengujian bending dilakukan dengan menggunakan mesin Torsee Universal

Testing pada spesimen yang disinter pada suhu 800oC. Pengujian dilakukan dengan

metode three-point bending test dengan mengacu pada standard pengujian JIS R 1601.

Hasil dari pengujian dapat dilihat pada Gambar 5.10.

crack

Crack perpanjangan

setelah disinter

Crack awal

Page 31: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

22

KEKUATAN BENDING

24.000

26.000

28.000

30.000

32.000

34.000

95 100 105 110 115 120 125

Tekanan Kompaksi (MPa)

MO

R (

MP

a)

Gambar 5.10. Hasil pengujian kekuatan bending

Dari Gambar 5.10 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan kekuatan bending sebesar

4 % yaitu dari (30,63±1,77) MPa pada tekanan kompaksi 100 MPa menjadi (26,40±2,59)

MPa pada tekanan kompaksi 110 MPa. Hal ini disebabkan adanya grain boundary dari

grain sudah mulai adanya penggabungan beberapa grain terdekat yang membentuk satu

grain baru yang lebih besar. Sehingga contact area dari grain akan menjadi lebih kecil.

Hal ini akan mengakibatkan shear pada grain boundary menjadi kecil yang

mengakibatkan kekuatan bendingnya menjadi lemah.

Sedangkan bentuk permukaan patah dari spesimen yang telah dilakukan uji

kekuatan bending dapat dilihat pada Gambar 5.11.

Gambar 5. 11. Foto permukaan patah spesimen akibat uji kekuatan bending

1 mm

Page 32: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

23

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6. 1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:

1. Pada proses pessureless sintering dengan tekanan kompaksi 100 MPa (pada

pembuatan green body) dengan suhu sinter 8000C diperoleh harga densitas Keramik

Lumpur Lapindo tertinggi yaitu sebesar (2, 417±0,009) gram/cm3.

2. Harga kekerasan Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

kompaksi 100 MPa dengan suhu sinter 800oC adalah (914,340±92, 06) MPa .

3. Kekuatan bending Keramik Lumpur Lapindo tertinggi pada tekanan kompaksi 100

MPa dengan suhu sinter 800oC adalah (30,63±1,77) MPa.

4. Harga fracture toughness Keramik Lumpur Lapindo tertinggi pada tekanan kompaksi

100 MPa dengan suhu sinter 800oC adalah sebesar (0,424±0,07) MPa.

6. 2. Saran

Setelah dilakukannya penelitian ini dapat disarankan bagi para peneliti yang akan

melanjutkan (meningkatkan) dalam penelitian ini antara lain:

1. Dalam pembuatan green body spesiman pada proses compacting supaya diperhatikan

kecepatannya (konstan) agar hasil dari green body tidak mengalami kerusakan cacat).

2. Perlu dilakukan variasi tekanan kompaksi yang lebih rendah agar diperoleh hasil yang

optimal.

3. Dalam penimbangan spesimen untuk uji densitas setelah selesai menimbang spesimen

dan akan dilakukan penimbangan lagi seharusnya distandardkan terlebih dahului.

4. Dalam pengamatan bekas injakan Vicker dan panjang crack-nya supaya dilakukan

dalam suasana yang tenang agar dapat diperoleh harga yang lebih akurat.

5. Dalam pembuatan crack awal pada spemimen untuk uji fracture toughness dalam

penelitian ini masih jauh dari relita sehingga perlu adanya modifikasi dalam

pembuatan crack ini.

Page 33: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

24

DAFTAR PUSTAKA

Aristianto, 2006, Pemeriksaan Pendahuluan Lumpur Panas Lapindo Sidoarjo untuk

Produk Keramik, Handouts.

Barsoum, M. W., 1997, Fundamental of Ceramics, McGraw-Hill Book Company, Inc.,

New York.

Chawla, K.K., 1993, Ceramic Matrix Composites, University Press, Cambridge, Great

Britain.

Cheng, T. W, Ueng, T. H., Chen. Y. S. and Chiu, J. P., 2002, Production of Glass-

Ceramics from Incinerators Fly Ash, Journal Ceramics international 28, 779-783.

Cheng, T. W. and Chen, Y. S., 2004, Characterization of Glass-Ceramics Made From

Incinerators Flay Ash, Journal Ceramics international 30, 343-349.

Diah N., 2007, Penelitian Awal Pemanfaatan Lumpur Porong Kab. Sidoarjo untuk

Komponen Bangunan, Balai Teknologi Pemukiman.

Djaprie S, 1987, Ilmu dan Teknilogi Bahan, Erlangga, Jakarta.

Green, D. J., 1998, An Introduction to the Mechanical Properties of Ceramic, University

Press, Cambridge, Great Britain.

German R.M., 1994, Powder Melallurgy Science, The Penylvania State University, USA.

German R.M., 1991, Fundamentals of Sintering, Engineered Materials Handbook

Ceramics and Glassses, ASM International, USA.

Gordan L, 1991, Application for Traditional Ceramic, Engineered Materials Handbook

Ceramics and Glassses, ASM International, USA.

Januarti, J.E., 2007, Lumpur Lapindo Untuk Semen, ITS, Surabaya.

Lily P, 2006, Karakteristik Fisik Kimia Lumpur Panas Porong Sidoarjo, ITS Surabaya,

Handouts.

Lee, W.E., Rainforth, W.M., 1994, Ceramic Microstuctures Property Control by

Processing, Chapman and Hall, London UK.

McEntire B. J. dan Norton, 1991, Powder Compaction Processes-Dry Pressing,

Engineered Materials Handbook Ceramics and Glassses, ASM International, USA.

Roger, L. K. M., 1987, Evaluation of Fracture Toughness Determination Methods as

Applied to Ceria-Stabilized Tetragonal Zirconia Polycrystal, Journal American Ceramic

Society 70(12) C-366-C-368.

Somiya S., 1989, Advanced Technical Ceramics, Academic Press inc, Tokyo.

Surdia T, 1985, Pengetahuan Bahan Teknik, Pradnya Paramita, Jakarta.

Page 34: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

25

Vlack V, 1980, Elements of Materials Science and Engunering, Addison-Wesley

Publishing Company, USA.

Page 35: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

26

LAMPIRAN 1

BIODATA PENELITI

1. Ketua Peneliti

1. Nama Lengkap : Muh Amin, ST, MT

2. Pangkat/Golongan : Penata Muda/III-A

3. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

4. Asal Perguruan tinggi : Universitas Muhammadiyah Semarang

5. Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Mesin

6. Bidang Keahlian : Mekanika Bahan

7. Alamat Rumah : Klampok 2/2 Godong Grobogan Purwodadi

Hp. 081 567 19114

8. Riwayat Pendidikan :

Macam Tempat Th. Selesai Titel Bidang

S1

S2

UMS

UGM

2000

2005

S.T

M.T

Teknik Mesin

Mekanika Bahan

9. Riwayat Pekerjaan : Bekerja di UNIMUS sejak 2006 sampai sekarang

10. Pengalaman Penelitian :

• Desain Rangka Sepeda dengan Pemodelan Elemen Batang dan Shell dengan

Bantuan CATIA-Elfini

• Pengaruh Tekanan Kompaksi dan Suhu Sintering Terhadap Sifat Fisis dan

Mekanis Kaolin

• Pengaruh Tekanan Kompaksi Terhadap Karakterisasi Keramik Kaolin yang

dibuat dengan Proses Pressureless Sintering

• Pemanfaatan Limbah Serat Sabut Kelapa sebagai Bahan Pembuat Helm

Pengendara Kendaraan Roda Dua

11. Tulisan Publikasi :

• Pengaruh Tekanan Kompaksi dan Suhu Sintering Terhadap Densitas dan

Kekerasan Kaolin.

• Pengaruh Tekanan Kompaksi Terhadap Karakterisasi Keramik Kaolin Kaolin

yang di Buat dengan Metode Pressureless Sintering.

• Analisis Harga Fracture Toughness Dengan Metode Indentasi Kekerasan

Vickers Keramik Kaolin.

Page 36: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

27

2. Anggota Peneliti

1. Nama : RM. Bagus Irawan, ST, MSi

2. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk I /III-B

3. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

4. Asal Perguruan tinggi : Universitas Muhammadiyah Semarang

5. Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Mesin

6. Bidang Keahlian : Teknik Mesin Konversi & Master Teknik

Lingkungan

7. Alamat Rumah : Jl. Gedawang Permai K-15 Banyumanik Semarang

Hp. 081 5665 6581 / 081 5777 0971

8. Riwayat Pendidikan :

Macam Tempat Th. Selesai Titel Bidang

S1

S2

UNDIP

UNDIP

1996

2003

S.T

M.Si

Teknik Mesin

Tek. Rekayasa Lingkungan

9. Riwayat Pekerjaan : Bekerja di UNIMUS sejak 1999 sampai sekarang

10. Pengalaman Penelitian :

• Analisis Kerusakan Sistem Rem ABS pada Mazda 626 Cronos.

• Studi Pengaruh Bentuk Body Muka Daihatsu Espass Terhadap Koefisien

Tahanan Aerodinamika.

• Unjuk kerja Catalytic Converter Untuk Mereduksi Emisi Gas Buang Kendaraan

Bermotor.

• Rancang Bangun Modifikasi Catalytic Converter dengan Material Substrat

Tembaga Cu dan Nikel Ni untuk Mereduksi Emisi Gas Carbon Monoksida.

• Pengaruh Pemakaian Catalytic Converter Terhadap Performance Mesin Standart

Kendaraan Bermotor.

11. Tulisan publikasi :

• Artikel Andai Rob Melanda Balaikota

• Artikel Green Hotel Mungkinkah/ (kasus gumaya Palace Hotel)

• Artikel Semarang Zero Waste

• Artikel Pengelolahan sampah Terpadu

• Artikel Rumah Umum Rakyat

• Artikel Green Hotel (Berwawasan Lingkungan), Suara Merdeka 22 Maret 2005

• Artikel Green Hospital, Alih Fungsi Mall Yogya (Berwawasan Lingkungan)

Page 37: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

28

• Artikel Kendaraan Pribadi, Kemacetan dan Emisi

• Artikel Wisata Sejarah, Suara Merdeka 26 April 2005

• Artikel Sekolah Asing Tantangan Atau Ancaman?, Suara Merdeka 7 Juni 2005

• Artikel Mengembangkan Wisata Sejarah, Seputar Semarang, 6 Juli 2005

• Artikel Kekerasan Dalam Kelas, Seputar Semarang, 14 September 2005

• Artikel Kembang Kempis Ngesti Pandowo

• Artikel Pengendalian Polusi Udara, Jawa Post, 16 Oktober 2003

• Artikel Revitalisasi Ngesti Pandowo, SS, November 2005

• Artikel Museum Sebagai Daya Tarik Kota, SM, 21 Desember 2995

• Artikel PTS Sulit Menjadi Periset, SM, 19 Januari 2006

• Pengasuh tips Seputar Otomotif di Semarang Post

• Pembicara Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian PTN dan PTS Se-Indonesia

• Penyampaian Pidato Ilmiah dalam Rangka Dies Natalis UNIMUS dihadapan

bapak Gubernur, Walikota dan pejabat pemerintah dan militer serta para Rektor

PTS

• Bahaya Timbal Mengancam Warga Kota, Bulletin UNIMUS

• Hujan Asam Mengancam Warga Kota Semarang, Bulletin UNIMUS

Page 38: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

29

LAMPIRAN 2

BAHAN DAN ALAT PENGUJIAN

Alat Mesh partikel Timbangan digital (Sartorius Type LC 1201 S)

Cetakan Silindris Cetakan Balok

Mesin tekan (Tarno Grocki type Furnace

UPHG20 Japan)

Page 39: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

30

Mesin Ampelas Mesin Uji

Vickers Hardness (Hardness Tester type 38505) Microskop optik (Olympus Japan)

Timbangan digital (Sartorius Type LC 1201 S) Serbuk Lumpur Lapindo

Page 40: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

31

DRAFARTIKEL ILMIAH

Pengaruh Tekanan Kompaksi dan Suhu Sintering terhadap Kekerasan Keramik

Lumpur Lapindo

Muh amin1)

, Bagus Irawan2)

Abstrak

Lumpur Lapindo merupakan suatu limbah yang sangat mengganggu keberadaan

masyarakat setempat dan aplikasi dari lumpur tersebut masih dalam taraf penelitian awal sehingga

nilai jual dari limbah tersebut masih sangat rendah. Agar Lumpur Lapindo dapat diaplikasikan

sebagai material keramik teknik maka harus diketahui terlebih dahulu sifat fisis dan mekanis yang

dimilikinya agar dalam penggunaannya dapat dioptimalkan. Oleh sebab itu perlu adanya suatu

penelitian yang simultan untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis dari keramik Lumpur Lapindo

sebelum diaplikasikan di beberapa industri maju.

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan solusi dalam penanganan limbah Lumpur

Lapindo yang mendesak keberadaan warga setempat dengan memanfaatkan bahan limbah sebagai

pembuatan produk berupa material keramik. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data

tambahan mengenai material baru terutama dibidang keramik teknik sebagai material refraktori

(material tahan terhadap suhu tinggi) yang berasal dari limbah Lumpur Lapindo (material lokal

/Indonesia). Sehingga material lokal tersebut dapat dioptimalkan dalam penggunaannya.

Pada proses pessureless sintering dengan tekanan kompaksi 100 MPa (pada pembuatan

green body) dengan suhu sinter 8000C diperoleh harga kekerasan Vickers tertinggi adalah

(914,340±92, 06) MPa.

Kata Kunci: keramik teknik, pessureless sintering, kekerasan Vickers

PENDAHULUAN

Limbah yang ditimbulkan akibat semburan lumpur panas di Kecamatan Porong,

Kabupaten Sidoarjo yang selanjutnya disebut sebagai Lumpur Lapindo berlangsung sejak

29 Mei 2006 lalu sangat melimpah sehingga sangat meresahkan masyarakat sekitar jika

limbah tersebut tidak dikelola dengan baik. Menurut hasil penelitian awal yang sudah

dilakukan oleh beberapa peneliti bahwa Lumpur Lapindo dapat dimanfaatkan sebagai

bahan keramik dan bahan pengganti semen untuk pembuatan paving dan beton (Diah N,

2007).

1,2)

Staf Pengajar Program Studi S1Teknik Mesin - Unimus

Page 41: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

32

Keramik merupakan salah satu jenis material teknik yang terus menerus

dikembangkan, yang merupakan prospek cerah dalam pengembangan dibidang teknik.

Produk keramik telah banyak diaplikasikan dibidang teknik terutama dipermesinan seperti:

alat potong, nosel, katup, turbin, ball bearing (Barsoum, 1997). Keunggulan keramik

secara umum adalah titik cair tinggi, tahan terhadap temperatur tinggi, tahan terhadap

gesekan, tahan korosi, daya hantar panas rendah, densitas relatif rendah dan koefisien muai

panas rendah (Barsoum, 1997). Namun demikian, keramik juga mempunyai kelemahan

yaitu bersifat getas (brittle) (Green, 1998) dan ketangguhan retak (fracture toughness)

yang rendah (Chawla, 1993).

Pemanfaatan Lumpur Lapindo sebagai material keramik masih belum dioptimalkan

penggunaannya dibidang teknik. Hal ini dapat dilihat masih sedikitnya penelitian yang

dilakukan dibidang keramik teknik yang berbahan dasar Lumpur Lapindo. Sehingga perlu

diadakan penelitian lebih lanjut tentang Lumpur Lapindo sebagai material keramik teknik

agar dapat dioptimalkan penggunaannya.

Tujuan dari penelitian ini adalah meneliti pengaruh tekanan kompaksi dan suhu

sintering terhadap kekerasan dari Keramik Lumpur Lapindo dan meneliti pengaruh

tekanan kompaksi terhadap struktur mikro dari Keramik Lumpur Lapindo.

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian yang dilakukan oleh TIM Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)

Surabaya menyimpulkan bahwa material Lumpur Lapindo yang berasal dari Kecamatan

Porong, Kabupaten Sidoarjo ini mengandung senyawa-senyawa (SiO2= 57, 14 %; NaCl=

11,68 %; FeSi= 9,15 %; Al2O3= 9,09 %; CaAlF5= 4,5 % dan Mg3SiO3(OH)4= 8,44 %)

(Aristianto, 2006) yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan keramik (Diah N, 2007).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Aristianto, 2006) menunjukkan bahwa Kekuatan

Bending dari material keramik dari Lumpur Lapindo adalah sebesar 3,81 MPa.

Lumpur Lapindo memiliki kandungan senyawa yang sama dengan fly ash (limbah

dari hasil pembakaran batu bara) (Januarti J. E, 2007). Cheng, dkk (2002) melakukan

penelitian tentang glass ceramics dari fly ash dengan menggunakan tekanan kompaksi

sebesar 150 MPa pada spesimen dengan ukuran (4x1,5x0,7) cm. Sintering dilakukan

dengan variasi suhu (850, 900, 950, 1000 dan 1050)oC dengan holding time selama 2 jam,

setelah itu didinginkan pada temperatur ruang. Hasil dari pengujian menunjukkan kekuatan

bending maksimum dicapai pada suhu (850-900)oC.

Cheng dan Chen (2004) meneliti karakterisasi glass-ceramics dari fly ash dengan

ukuran partikel (0,2-500) µm yang dicetak dengan ukuran (4x1,5x0,7) cm dengan tekanan

Page 42: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

33

kompaksi sebesar 118 MPa. Sintering dilakukan dengan divariasi suhu (850, 900, 950,

1000 dan 1050)oC dengan holding time selama 2 jam. Pada suhu 850

oC dan 900

oC terjadi

peningkatan laju pengintian dan pertumbuhan kristal. Sedangkan suhu diatas 1000oC,

porositas dan laju penyerapan air terjadi penurunan yang signifikan sehingga density dan

compressive strength terjadi peningkatan.

METODE PENELITIAN

Bahan penelitian

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

• Lumpur Lapindo yaitu bahan lumpur dari semburan lumpur panas di Kecamatan Porong,

Kabupaten Sidoarjo dengan ukuran partikel rata-rata 325 mesh (45 �m).

• Resin untuk mounting spesimen.

• Kertas ampelas (ukuran 120, 220, 400, 600, 800 dan 1000) untuk menghaluskan

permukaan spesimen.

Alat Penelitian

Perlatan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:

� Timbangan digital (Sartorius Type LC 1201 S) digunakan untuk menimbang serbuk

Lumpur Lapindo dan untuk pengujian densitas keramik Lumpur Lapindo.

� Cetakan (bentuk silindris) digunakan untuk pembuatan spesimen uji kekerasan.

� Mesin tekan (Tarno Grocki type UPHG20 Japan) digunakan untuk penekan (press)

dalam pembuatan green body.

� Dapur pemanas digunakan untuk proses sintering.

� Alat uji kekerasan Vickers (Hardness Tester type 38505) digunakan untuk pengujian

kekerasan.

� Microskop optik (Olympus Japan) digunakan untuk pengamatan struktur mikro,

menentukan panjang diagonal Injakan Vickers dan bentuk permukaan patah.

Cara Penelitian

Pada persiapan penelitian dilakukan:

o Mempersiapkan bahan uji berupa Lumpur Lapindo

o Pembuatan cetakan spesimen silindris seperti pada Gambar 1.

o Mempersiapkan kertas ampelas (ukuran 120, 220, 400, 600, 800 dan 1000).

o Menyediakan resin untuk mounting spesimen.

Page 43: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

34

punch

die serbuk Lumpur

punch

F

F

o Pembuatan sepesimen pertama kali dilakukan dengan pembuatan green body

dengan uniaxial pressing pada sebuah cetakan dan selanjutnya dilakukan proses

pressureless sintering.

(Somiya, 1991)

Gambar 1. Cetakan spesimen silindris

Variasi spesimen pada penelitian ini yaitu seperti terlihat pada Tabel1 berikut:

800 900 1000

100 6 6 6 18

110 6 6 6 18

120 6 6 6 18

54

Jumlah

Spesimen Uji Kekerasan

Vickers Tekanan

Kompaksi

(MPa)

Total Spesimen

Temperatur Sintering (oC )

Tabel 1 Variasi pengujian dan jumlah spesimen

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Komposisi Kimia

Hasil uji komposisi kimia pada Tabel 2 adalah sebagai berikut:

Unsur SiO2 Al2O3 FeSi CaAlF5 Mg3SiO3(OH)4 NaCl H2O-

HD

%Berat 58,21 9,10 9,34 4,6 8,49 12,11 1,80 12,94

Tabel 2. Hasil uji komposisi kimia

Unsur utama yang sangat berpotensial dalam pembuatan keramik dari Lumpur Lapindo

adalah SiO2 sebesar 58, 21 % dan Al2O3 sebesar 9, 10 %.

Pengujian Kekerasan

Pengujian kekerasan dilakukan pada spesimen yang disinter pada suhu sinter

8000C, 900

0C dan 1000

0C yang sebelumnya di-mounting dalam resin untuk memudahkan

Page 44: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

35

sewaktu pemolesan dan pengujian kekerasan. Pengujian kekerasan dilakukan dengan

beban 153, 2 N menggunakan mesin uji kekerasan makro. Kedua diagonal injakan

indentor Vickers diamati dengan menggunakan mikroskop optik. Harga kekerasan Vickers

dihitung dengan menggunakan persamaan (2.2) dan hasilnya ditampilkan pada Gambar 2.

KEKER A SA N

300

400

500

600

700

800

900

1000

95 100 105 110 115 120 125

Tekanan Kompaksi (MPa)

HV

(M

Pa)

Sinter ing=800oC Sint er ing=900oC Sint er ing=1000oC

Gambar 2 Hasil pengujian kekerasan Vickers

Dari Gambar 2 terlihat bahwa peningkatan tekanan kompaksi akan mengakibatkan

penurunan kekerasan kaolin. Hal ini disebabkan dengan peningkatan tekanan kompaksi

pada fase final stage pada proses sintering mengakibatkan porositas akan bertambah,

demikian juga setelah disinter. Akan tetapi dengan meningkatnya suhu sintering pada fase

sebelum final stage akan mengakibatkan kekerasan semakin tinggi karena akan terjadi

ikatan yang kuat antar partikel-partikel tersebut (Djaprie, 1998).

Kekerasan tertinggi diperoleh pada suhu sinter 8000C untuk masing-masing

tekanan kompaksi. Pada suhu sinter 900oC dan 100

oC sudah mengalami penurunan

kekerasan secara signifikan untuk masing-masing tekanan kompaksi. Harga kekerasan

tertinggi diperoleh pada tekanan kompaksi 100 MPa dengan suhu sinter 800oC yaitu

sebesar (914,340±92, 06) MPa. Besarnya nilai standard deviasi disebabkan kelemahan

dalam pengamatan injakan Vickers Hadrness dengan menggunakan Mikroskop Optik.

Pengamatan Struktur Mikro

Pada Gambar 3 merupakan hasil dari foto mikro pada Keramik Lumpur Lapindo

yang telah mengalami compacting. Pengamatan dengan menggunakan mikroskop optic

terlihat bahwa dengan bertambahnya tekanan kompaksi akan terjadi pertumbuhan grain

yang lebih besar sehingga inilah yang menyebabkan densitas Keramik Lumpur Lapindo

terjadi penurunan karena porositasnya semakin besar.

Page 45: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

36

SINTERING (oC)

800 900 1000

100

110

TE

KA

NA

N K

OM

PA

KS

I (M

Pa)

120

Gambar 3. Foto struktur mikro Keramik Lumpur Lapindo

KESIMPULAN

1. Harga kekerasan Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

kompaksi 100 MPa dengan suhu sinter 800oC adalah (914,340±92, 06) Mpa.

2. Pada tekanan kompaksi dan suhu sintering yang semakin tinggin terlihat adanya

pembesaran grain boundary yang mengakibatkan turunnya kekerasan Keramik Lumpur

Lapindo.

DAFTAR PUSTAKA

Aristianto, 2006, Pemeriksaan Pendahuluan Lumpur Panas Lapindo Sidoarjo untuk

Produk Keramik, Handouts.

Barsoum, M. W., 1997, Fundamental of Ceramics, McGraw-Hill Book Company, Inc.,

New York.

Chawla, K.K., 1993, Ceramic Matrix Composites, University Press, Cambridge, Great

Britain.

Cheng, T. W, Ueng, T. H., Chen. Y. S. and Chiu, J. P., 2002, Production of Glass-

Ceramics from Incinerators Fly Ash, Journal Ceramics international 28, 779-783.

0,18 mm

Page 46: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

37

Cheng, T. W. and Chen, Y. S., 2004, Characterization of Glass-Ceramics Made From

Incinerators Flay Ash, Journal Ceramics international 30, 343-349.

Diah N., 2007, Penelitian Awal Pemanfaatan Lumpur Porong Kab. Sidoarjo untuk

Komponen Bangunan, Balai Teknologi Pemukiman.

Djaprie S, 1987, Ilmu dan Teknilogi Bahan, Erlangga, Jakarta.

Green, D. J., 1998, An Introduction to the Mechanical Properties of Ceramic, University

Press, Cambridge, Great Britain.

German R.M., 1994, Powder Melallurgy Science, The Penylvania State University, USA.

German R.M., 1991, Fundamentals of Sintering, Engineered Materials Handbook

Ceramics and Glassses, ASM International, USA.

Gordan L, 1991, Application for Traditional Ceramic, Engineered Materials Handbook

Ceramics and Glassses, ASM International, USA.

Januarti, J.E., 2007, Lumpur Lapindo Untuk Semen, ITS, Surabaya.

Lily P, 2006, Karakteristik Fisik Kimia Lumpur Panas Porong Sidoarjo, ITS Surabaya,

Handouts.

Lee, W.E., Rainforth, W.M., 1994, Ceramic Microstuctures Property Control by

Processing, Chapman and Hall, London UK.

McEntire B. J. dan Norton, 1991, Powder Compaction Processes-Dry Pressing,

Engineered Materials Handbook Ceramics and Glassses, ASM International, USA.

Roger, L. K. M., 1987, Evaluation of Fracture Toughness Determination Methods as

Applied to Ceria-Stabilized Tetragonal Zirconia Polycrystal, Journal American Ceramic

Society 70(12) C-366-C-368.

Somiya S., 1989, Advanced Technical Ceramics, Academic Press inc, Tokyo.

Surdia T, 1985, Pengetahuan Bahan Teknik, Pradnya Paramita, Jakarta.

Vlack V, 1980, Elements of Materials Science and Engunering, Addison-Wesley

Publishing Company, USA.

Page 47: LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-muhaminstm... · Vickers tertinggi pada Keramik Lumpur Lapindo dengan tekanan

38

SINOPSIS PENELITIAN LANJUTAN

Pengaruh Tekanian Kompaksi dan Grain Size terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

Keramik Lumpur Lapindo

Grain size atau ukuran partikel yang dibuat sebagai pembuat keramik sangat

menentukan sifat fisis dan mekanis hasil yang diperoleh. Semakin kecil grain size yang

dipergunakan akan memiliki sifat fisis dan mekanis yang semakin baik. Akan tetapi untuk

dapat mengaplikasikan grain size yang semakin kecil harus dipertimbangkan besar tekanan

kompaksi dan suhu sintering yang tepat. Tanpa memperhitungkan antara grain size, besar

takanan kompaksi dan suhu sintering pembuatan keramik tidak akan terwujud dengan

baik, kemungkinan banyak terjadi cacat. Maka dari itu penelitian yang selanjutnya dari

hasil penelitian ini yaitu ditekankan pada pengaruh grain size serbuk Lumpur Lapindo

yang akan dipergunakan dalam pembuatan keramik.

Persiapan penelitian dilakukan dengan cara penyiapan partikel Lumpur Lapindo

dengan berbagai variasi grain size dengan cara di mesh. Dari berbagai variasi grain size

tersebut akan dilakukan variasi tekanan kompaksi dalam pembuatan green body. Setelah

pembuatan green body dilanjutkan dengan proses sintering dengan berbagai variasi suhu

sintering. Setelah menjadi bentuk keramik akan dilakukan berbagai pengujian yaitu Uji

Densitas, Uji Kekerasan, Uji Bending, Uji Fracture Toughness dan Uji Struktur Mikro.