laporan pemetaan

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berfikir manusia, terutama teknologi tentang pemetaan dan pengukuran, dengan adanya pembangunan yang terjadi dimana-mana maka pemetaan dan pengukuran sangatlah penting. Baik itu pengukuran lahan, jalan, pembuatan konstruksi pembangunan, dan lebih utama dalam dunia pertambangan yang didasarkan pada pengukuran lahan dan lain-lain sebelum melakukan penambangan. Peta topografi dimaksudkan sebagai gambaran yang merupakan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dengan cara tertentu dan skala tertentu yang mencakup unsur-unsur alam saja, unsur buatan manusia saja atau keduanya. Contoh unsur- unsur alam adalah gunung, sungai, danau, laut, vegetasi dan sebagainya.Sedangkan contoh unsur-unsur buatan manusia adalah rumah, jembatan, pelabuhan dan sebagainya. Adapun yang sangat melatar belakangi laporan ini adalah sebagai salah satu sumber penilaian akhir dalam penentuan nilai akhir. MUH. DARUSSALAM K. 1

Upload: darrusalam-uchiha

Post on 09-Dec-2015

42 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan pemetaan SMK TAMBANG NUSANTARA KENDARI

TRANSCRIPT

Page 1: laporan pemetaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami

kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berfikir

manusia, terutama teknologi tentang pemetaan dan pengukuran, dengan adanya

pembangunan yang terjadi dimana-mana maka pemetaan dan pengukuran

sangatlah penting. Baik itu pengukuran lahan, jalan, pembuatan konstruksi

pembangunan, dan lebih utama dalam dunia pertambangan yang didasarkan pada

pengukuran lahan dan lain-lain sebelum melakukan penambangan.

Peta topografi dimaksudkan sebagai gambaran yang merupakan sebagian

atau seluruh permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dengan cara

tertentu dan skala tertentu yang mencakup unsur-unsur alam saja, unsur buatan

manusia saja atau keduanya. Contoh unsur-unsur alam adalah gunung, sungai,

danau, laut, vegetasi dan sebagainya.Sedangkan contoh unsur-unsur buatan

manusia adalah rumah, jembatan, pelabuhan dan sebagainya.

Adapun yang sangat melatar belakangi laporan ini adalah sebagai salah

satu sumber penilaian akhir dalam penentuan nilai akhir.

B. Maksud Dan Tujuan

1. Untuk mengetahui seberapa jauh ilmu siswa yang selama ini diperoleh dari

guru mata pelajaran dalam proses belajar mengajar dikelas.

2. Memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan (Link And Match) antara

siswa dengan guru.

mUH. darussalam k. 1

Page 2: laporan pemetaan

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Peta Topografi

Peta topografi adalah peta yang mewakili dari bentuk, ukuran, posisi, dan hubungan dari pengenal fisik dari suatu daerah. Mencakup pegunungan, bukit, lembah, dan sungai.kebanyakan peta topografi juga menampilkan hasil budaya dari suatu wilayah seperti batas wilayah, kota, rumah, jalan, dan tanda-tanda semacamnya.

B. Team Pelaksana

1. Muh. Darrussalam K. ( ketua )

2. Wahyu ekawati

3. Putra hari P.

4. Rahmad

5. Zurik G. Haerisandi

6. Rifky Irianto S.

7. Evariani D.

8. Endang L.

9. Eka Purnama

10. Dwi Hariyakto L.

11. Doni Mangera

12. Asmudin

13. Dedi Kurniawan

14. Susanti

15. Dimas bayu saputra

C. Waktu Dan Tempat Pelakasanaan

Adapun pelaksanaan uji kompetensi kejuruan nasional yaitu Pemetaan TopografiTempat : halaman SMK Tambang NusantaraJadwal : mulai tanggal 9 s.d 13 maret 2015

D. Alat Dan Bahan Yang Digunakan

1. Alat dan bahan dalam pengukuran poligon

Theodolite 1 buah

Kaki tiga 1 buah

Kompas 1 buah

mUH. darussalam k. 2

Page 3: laporan pemetaan

Patok 6 buah

Payung 1 buah

Table ukur secukupnya

ATK secukupnya

Papan data 1 buah

Kalkulator 1 buah

Meteran 50 1 buah

2. Alat dan bahan dalam pengukuran beda tinggi

Water pass 1buah

Kaki tiga 1 buah

Papan data 1 buah

Payung 1 buah

Rambu 2 buah

Kalkulator 1 buah

Table ukur secukupnya

ATK secukupnya

3. Alat dan bahan dalam pengukuran titik detail

Theodolite 1 buah

Kaki tiga 1 buah

Rambu 2 buah

Kompas 1 buah

Meter kecil 1 buah

Papan data 1 buah

Payung 2 buah

Tabel ukur secukupnya

ATK secukupnya

E. Keselamatan Kerja

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan kesehatan dan keselamatan kerja

sangat penting, karena jika hal tersebut diabaikan maka akan berakibat

fatal,terlebih lagi alat yang digunakan dalam praktek adalah alat yang memang

memiliki teknologi yang canggih dengan hal ini maka harga alat tersebut mahal,

mUH. darussalam k. 3

Page 4: laporan pemetaan

olehnya dibutuhkan kehati-hatian dalam menggunakan alat, adapun beberapa cara

untuk menghindari terjadinya hal-halyang tidak diinginkan :

1. Menggunakan alat dengan super hati-hati.

2. Menyiapkan ransel atau tas untuk menyimpan benda-benda yang berukuran

kecil seperti karet penutup teropong pada theodolite ataupun water pass.

3. Fokus terhadap pekerjaan tidak bermain atau bercanda pada saat praktek

berlangsung.

F. Langkah-Langkah Kerja

1. Langkah-Langkah Kerja Pengukuran Poligon

Pengukuran ini menggunakan alat theodolite, dan dilakukan dengan metode

polygon tertutup. Dan dalam laporan ini titik/patok yang digunakan yaitu

sebanyak 6 titik/patok ( P1 sampai P6 )

a) Langkah-langkah Persiapan

PersiapanFisik :

Sebelum melaksanakan praktek terlebih dahulu kondisi tubuh harus benar-benar

sehat, untuk memungkinkan pelaksanaan praktek berjalan lancar tanpa ada

hambatan. Karena jika kesehatan terganggu maka proses praktek akan kurang

lancar sehingga data yang diperoleh akan kurang akurat akibat pembacaan yang

kurang baik karena kesehatan yang terganggu.

Persiapan Alat

Adapun langkah-langkah dalam persiapan peralatan :

Membuat bon peminjaman alat, lengkap dengan nama penanggung

jawab dan jumlah alat yang digunakan.

Mengecek semua kondisi peralatan dan bahan yang akan digunakan

seperti theodolite, payung dan lain-lain sehingga pada saat pengembalian

tidak ada alat yang tidak sesuai pada saat peminjaman.

Memberikan bon peminjaman alat tersebut kepada penguji internal.

Mengambil semua peralatan dan bahan yang digunakan selama proses

praktek berlangsung.

Menuju tempat praktek.

b) Langkah-Langkah Pengukuran Poligon

mUH. darussalam k. 4

Page 5: laporan pemetaan

Pengukuran poligon adalah pengukuran segi banyak, poligon terdiri dari

dua jenis poligon terbuka dan poligon tertutup, adapun pengkuran yang saya

lakukan adalah pengukuran poligon tertutup.

Adapun cara-cara pengukuran poligon tertutup adalah sebagai berikut :

Menyimpan peralatan ditempat yang aman sebelum melaksanakan survey

lapangan.

Melakukan survey lapangan, dan memasang patok pada titik-titik yang telah

ditentukan dengan syarat-syarat berikut:

Patok harus kokoh agar tidak bergeser. Pemasangan patok harus dapat dilihat dari titik satu ketitik yang lain,

minimal patok yang timbul 10 cm. Pada saat pemasangan patok jangan digoyang-goyang.

Mengukur jarak datar dari patok ke patok dengan menggunakan pita ukur dan

mencatat hasilnya ke data/ table ukur.

Menempatkan pesawat theodolite dititik P1, dan menyetelnya untuk membuat

sudut 00o00’00” pada arah utara dengan cara sebagai berikut :

a. Mengetengahkan gelembung nivo dengan menggunakan 3 sekrup

penyetel

b. Membuat sumbu ke 1 atau titik pusat pesawat tepat diatas titik (centring

point).

c. Meletakan kompas di atas pesawat, dan membuat pesawat sejajar dengan

arah utara kompas.

d. Menghidupkan sudut bacaan, sampai muncul pada layar pembacaan sudut

horizontalnya 00o00’00”.

Bila pesawat sudah mengarah utara dengan sudut 00o00’00” teropong

dibikan ke titik P6 (titik terakhir) di baca sudut horizontalnya sebagai

bacaan belakang kemudian dibidikan ke titik P1 sebagai bacaan muka

sekaligus sebagai azimut awal dan mencatatnya pada tabel ukur.

Pada saat pembacaan sudut, si pengukur harus mengulangi bacaan sudutnya

terhadap si pencatat, agar meminimalisir terjadinya kesalahan pembacaan

sudut. Begitu juga si pencatat terhadap si pengukur.

Lakukan langkah tersebut kesemua titik, tapi alat tidak lagi diutarakan.

mUH. darussalam k. 5

Page 6: laporan pemetaan

Setelah kegiatan selasa, kemas dengan rapih dan cermat setiap peralatan

yang telah digunakan.

2. Langkah-Langkah Kerja Pengkuran Beda Tinggi

Pengukuran ini menggunakan pesawat Waterpass yang dimana dilakukan

dengan cara double stand atau pesawat mwlakukan pengukuran sebanyak 2

kali disetiap antar patok

a) Langkah-langkah Persiapan

PersiapanFisik :

Sebelum melaksanakan praktek terlebih dahulu kondisi tubuh harus benar-

benar sehat, untuk memungkinkan pelaksanaan praktek berjalan lancar

tanpa ada hambatan. Karena jika kesehatan terganggu maka proses praktek

akan kurang lancar sehingga data yang diperoleh akan kurang akurat

akibat pembacaan yang kurang baik karena kesehatan yang terganggu.

Persiapan Alat

Adapun langkah-langkah dalam persiapan peralatan :

Membuat bon peminjaman alat, lengkap dengan nama penanggung

jawab dan jumlah alat yang digunakan agar pada saat pengembalian

alat sesuai dengan keadaan pada saat peminjaman.

Mengecek semua kondisi peralatan dan bahan seperti water pass dan

lain-lain agar dapat digunakan dengan optimal.

Memberikan surat keterangan tersebut kepada Penguji Internal.

Mengambil semua peralatan dan bahan yang digunakan selama proses

praktek berlangsung, dan menuju tempat praktek

b) Langkah-Langkah Pengukuran Beda Tinggi

Pengukuran beda tinggi yang saya dilakukan yaitu dengan metode double

stand (2 kali alat pesawat berdiri dalam satu selah).

Adapun langkah-langkah dalam pengukuran beda tinggi adalah

sebagai berikut :

Menempatkan pesawat diantara titik P1 dan titik P2, penempatanya

diusahakan berada pada posisi ditengah-tengah antara dua titik dan

kedua rambu dapat dilihat dalam pembacaan.

mUH. darussalam k. 6

Page 7: laporan pemetaan

Mengetengahkan gelembung nivo dengan menggunakan 3 sekrup

penyetel

Mengarahkan teropong ketitik P1 membaca bacaan benang atas, tengah,

dan bawah serta mencatatnya kedalam daftar ukur sebagai bacaan

belakang standI.

Membidik rambu ketitik P1 membaca bacaan benang atas, benang

tengah, benang bawah,dan mencatatnya dalam daftar ukur sebagai

bacaan muka standI.

Merubah posisi pesawat dengan cara menaikkan atau menurunkan atau

memindahkan kesamping kiri atau kesamping kanan dan menyetelnya

hingga siap dibidikan kemudian stel kembali alat agar gelembung nivo

ditengah kembali.

Mengarahkan teropong ketitik P1 untuk mengambil bacaan benang atas,

benang tengah, dan benang bawah dan mencatatnya kedalam tabel ukur

sebagai bacaan belakang stand II.

Teropong dibidikkan pula ketitik P2 membaca bacaan benang atas,

benang tengah, benang bawah, serta mencatatnya kedalam tabel ukur

sebagai bacaan muka stand II.

Pada saat pembacaan sudut, si pengukur harus mengulangi bacaan

sudutnya terhadap si pencatat, agar meminimalisir terjadinya kesalahan

pembacaan sudut. Begitu juga si pencatat terhadap si pengukur.

Lakukan langkah yang sama diatas disetiap titik sehingga didapatkan

data pembidikan dari setiap titik dan mencatatnya dalam tabel ukur.

3. Langkah-Langkah Kerja Pengukuran Situasi

Pengukuran situasi ini menggunakan pesawat theodolite, yang dimana

pengukuran ini manggunakan metode thacimetri yang akan mangambil

sudut dan ketinggian di beberapa titik di sekitar titik/patok yang

bertujuan untuk memperoleh data-data yang lebih detail dan kompleks.

a) Langkah-langkah Persiapan

PersiapanFisik :

mUH. darussalam k. 7

Page 8: laporan pemetaan

Sebelum melaksanakan praktek terlebih dahulu kondisi tubuh harus benar-

benar sehat, untuk memungkinkan pelaksanaan praktek berjalan lancar

tanpa ada hambatan. Karena jika kesehatan terganggu maka proses praktek

akan kurang lancar sehingga data yang diperoleh akan kurang akurat

akibat pembacaan yang kurang baik karena kesehatan yang terganggu.

Persiapan Alat

Adapun langkah-langkah dalam persiapan peralatan :

Membuat bon peminjaman alat, lengkap dengan nama penanggung

jawab dan jumlah alat yang digunakan.

Mengecek semua kondisi peralatan dan bahan seperti theodolite dan

lain-lain yang akan digunakan sehingga pada saat pengembalian

peralatan harus benar-benar dalam kondisi yang sama pada saat

peminjaman.

Memberikan surat keterangan tersebut kepada Penguji Internal.

Mengambil semua peralatan dan bahan yang digunakan selama proses

praktek berlangsung.

Menuju tempat praktek.

b) Langkah-Langkah Pengukuran Situasi

Pengukuran situasi dilakukan untuk memperoleh data-data yang

lebih detail pada lokasi yang akan diukur untuk mendapatkan gambaran-

gambaran situasi titik. Pengukuran yang saya lakukan adalah dengan

menggunakan metode pengukuran tachymetry,

adapun langkah-langkah pengukurannya adalah sebagai berikut :

Menempatkan pesawat theodolite dititik P1 dan menyentringnya

hingga pesawat tersebut siap di operasikan dan membentuk sudut

00o00’00” pada arah utara dengan menggunakan kompas sama seperti

pada saat pengukuran poligon.

Mengukur tinggi pesawat dan mencatatnya kedalam tabel ukur

Menempatkan rambu ukur pada tempat-tempat yang di anggap

penting untuk diambil keadaan atau medan dilapangan, seperti jalan,

selokan, tepi jalan, Dll.

mUH. darussalam k. 8

Page 9: laporan pemetaan

Setelah rambu ditempatkan pada tempat yang di inginkan, selanjutnya

di baca benang atas, benang bawah, benang tengah tidak perlu dibaca

benang tengah karena benang tengah sama dengan tinggi alat dan

mencatatnya kedalam tabel ukur. Perlu diperhatikan cara memegang

rambu, karena salah satu penentu ke akuratan suatu bacaan adalah

pada saat rambu didirikan.

Selanjutnya dibaca sudut Azimuth dan sudut Vertikal dan dimasukan

kedalam tabel ukur

Pada saat pembacaan sudut, si pengukur harus mengulangi bacaan

sudutnya terhadap si pencatat, agar meminimalisir terjadinya

kesalahan pembacaan sudut. Begitu juga si pencatat terhadap si

pengukur.

Melakukan pembacaan ke titik detail yang lain sampai selesai pada

keadaan yang dianggap penting

Memindahkan pesawat ke titik P2,P3,P4, Dst dengan melakukan

langkah kerja seperti nomor 1,2,3,4,5,6.

G. Langkah-Langkah Perhitungan

1. Langkah-Langkah Perhitungan Poligon

Setelah data pengukuran poligon telah diperoleh maka langkah selanjutnya

adalah perhitungan, adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

1. Menghitung Sudut Rata-Rata

Adapun untuk mengitung sudut rata-rata adalah :

BAC SUDUT RATA-RATA = BAC.SUDUT BIASA + BAC.SUDUT LUAR BIASA

2

Contoh :

Bac Sudut Rata-Rata = Bac.Sudut Biasa + Bac.Sudut Luar Biasa

2

= 195o19’42”+15o19’48”

mUH. darussalam k. 9

Page 10: laporan pemetaan

= 195o19’45”

Catatan : untuk derajatnya langsung ambil derajat bac.sudut biasa untuk menit

dan detiknya jika berbeda antara bac.sudut biasa dengan bec.sudut luar biasa maka

dijumlah dan dibagi dua.

2. Menghitung Sudut Datar

Adapun untuk menghitung sudut datar adalah :

SUDUT DATAR = BACAAN MUKA-BACAAN BELAKANG

Contoh :

Sudut Datar = Bacaan Muka-Bacaan Belakang

= 49o23’20”-179o32’22”

= -130o9’2”+ 360o

= 229o50’58”

Catatan : bila hasil pengurangan memperoleh nilai min (-) maka hasil tersebut

ditambah dengan 360o.

Menghitung koreksi sudut

Untuk menghitung kesalahan sudut (β) maka digunakan rumus (n+2)180 jika

pengukuran searah jarum jam dan (n-2)180 jika pengukuran berlawanan arah

jarum jam atau yang diperoleh sudut dalam. Untuk mengetahui berapa koreksi

sudut maka sudut datar dijumlahkan semua, jika hasil tidak sama dengan hasil

yang telah ditentukan ((n+2)180) maka harus dikurangi dengan hasil yang telah

ditentukan kemudian dibagi berapa titik untuk mengetahui berapa koreksi sudut

setiap titik. Karena saya melakukan pengukuran 6 titik maka hasil yang diperoleh

adalah sebagai berikut:

SUDUT DATAR = ∑Β

Contoh :

Sudut Datar = ∑Β

=229o50’58”+191o29’3”+292o3’30”+178o8’39”+279o49’56”+268o37’58”

mUH. darussalam k. 10

Page 11: laporan pemetaan

= 1440o00’04”

KOREKSI TIAP TITIK = ∑Β

JUMLAH TITIK

Contoh :

Koreksi Tiap Titik = ∑Β

Jumlah Titik

= 00 o 00’04”

6

= -0.667

3. Mengitung sudut terkoreksi

Setelah dihitung koreksinya maka untuk menghitung sudut terkoreksi dengan

cara sudut datar dijumlah dengan koreksi boleh hanya diletakan pada satu titik

saja untuk koreksinya kemudian djumlah dengan sudut datar atau koreksinya

dibagi jumlah titik kemudian dijumlah.

SUDUT TERKOREKSI = SUDUT DATAR + KOREKSI

Contoh :

Sudut Terkoreksi = Sudut Datar+Koreksi

= 299o40’24” + (-5)

= 299o40’19”

4. Menghitung Azimuth

Untuk menghitung azimuth dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Azimuth awal telah diketahui

b) Azimuth awal di tambah dengan sudut terkoreksi jika dijumlahkan hasilnya

lebih dari 180o maka dikurang 180obegitu juga sebaliknya jika hasil

penjumlahan kurang dari 180o maka ditambah 180o

c) Dan jika hasil penjumlahan antara sudut terkoreksi dan azimuth lebih dari

540o maka harus dikurang dengan 540o.

d) Penjumlahan tersebut berlangsung secara berkesinambungan sehingga

azimuth awal dapat kembali nilainya.

AZIMUTH = AZIMUTH AWAL + SUDUT TERKOREKSI ± 180 ATAU ± 540

mUH. darussalam k. 11

Page 12: laporan pemetaan

Contoh :

Azimuth = Azimuth Awal + Sudut Terkoreksi ± 180 Atau ± 540

= ( 5o25’36” + 229o50’58”)±180 atau ± 540

= 55o16’34”

5. Jarak Sin Azimuth

Untuk mencari jarak sin azimuth dapat digunakan

denganrumus :

JARAK SIN AZIMUTH = JARAK X COS AZIMUTH

Contoh :

Jarak sin azimuth = 27.50 X SIN 55o16’34”

= 27.50 x 0.821

= 22.60

6. Menhitung Koreksi Jarak Sin Azimuth

Untuk mencari koreksi jarak Sin azimuth dengan cara :

KOREKSI JARAK = JUMLAH SIN AZIMUTH

JUMLAH TITIK

Contoh :

Koreksi Jarak Sin Azimuth = Jumlah Sin Azimuth

Jumlah Titik

= 0.413

6

= -0.07

Koordinat X

Untuk mencari koordinat X digunakan rumus :

Koordinat X = koordinat awal + koreksi + jarak sin

azimuth

Contoh :

Koordinat X = koordinat awal + koreksi + jarak sin azimuth

= 1000 + -0.07 + 22.60

= 1022.53

Jarak Cos Azimuth

mUH. darussalam k. 12

Page 13: laporan pemetaan

Untuk mencari jarak Cos azimuth dapat digunakan dengan rumus :

JARAK SIN AZIMUTH = JARAK X COS AZIMUTH

Contoh :

Jarak Cos Azimuth = 27.50 X COS 55o16’34”

= 27.50 x 0.569

= 15.66

Menhitung Koreksi Jarak Cos azimuth

Untuk mencari koreksi jarak Cos azimuth dengan cara :

KOREKSI JARAK = JUMLAH COS AZIMUTH

JUMLAH TITIK

Contoh :

Koreksi Jarak Cos azimuth = Jumlah Sin Azimuth

Jumlah Titik = 1.07

6

= -0.18

Koordinat Y

Untuk mencari koordinat Y digunakan rumus :

Koordinat Y = koordinat awal + koreksi + jarak sin azimuth

Contoh :

Koordinat Y = Koordinat Awal + Koreksi + Jarak Cos Azimuth

= 1000 + -0.18+ 15.66

= 1015.48

2. Langkah-Langkah Perhitungan Beda Tinggi

Setelah data pengukuran beda tinggi telah diperoleh maka langkah

selanjutnya adalah perhitungan, adapun perhitungannya adalah sebagai

berikut :

1. Mengitung Beda Tinggi Stand I

Untuk menghitung beda tinggi stand I menggunakan rumus :

BEDA TINGGI STAND I = BAC.BENANG TENGAH RAMBU BELAKANG - BAC.BENANG TENGAH RAMBU MUKA

mUH. darussalam k. 13

Page 14: laporan pemetaan

Contoh :

Beda Tinggi Stand I = Bac.Benang Tengah Rambu Belakang - Bac.Benang

Tengah Rambu Muka

= 1.419 - 1.129

= 0.290

2. Mengitung Beda Tinggi Stand II

Untuk menghitung beda tinggi stand II menggunakan Rumus :

BEDA TINGGI STAND II = BAC.BENANG TENGAH RAMBU BELAKANG - BAC.BENANG TENGAH RAMBU MUKA

Contoh :

Beda Tinggi Stand II = Bac.Benang Tengah Rambu Belakang - Bac.Benang

Tengah Rambu Muka

= 1.325 - 1.035

= 0.290

3. Menghitung Beda Tinggi Rata-Rata

Untuk menghitung beda tinggi rata-rata menggunakan Rumus :

BEDA TINGGI RATA-RATA = BEDA TINGI I + BEDA TINGGI II 2

Contoh :

Beda Tinggi Rata-Rata = Beda Tingi I + Beda Tinggi I

2

Beda Tinggi Rata-Rata = 0.290 + 0.290

2

= 0.290

4. Menghitung Koreksi

Untuk menghitung koreksi menggunakan Rumus :

KOREKSI = JUMLAH BEDA TINGGI RATA-RATA JUMLAH TITIK

Contoh :

Koreksi = Jumlah Beda Tinggi Rata-Rata

Jumlah Titik

mUH. darussalam k. 14

Page 15: laporan pemetaan

= 0.290 + -2.089 + -1.739 + 0.378 + -0.309 + 1.489 + 0.953

7

= - 1.027

7

= 0.147

5. Menghitung Tinggi Titik

Untuk menghitung tinggi titik menggunakan Rumus :

TINGGI TITIK = TINGGI TITIK AWAL+KOREKSI+BEDA TINGGI RATA-RATA

Contoh :

Tinggi Titik = Tinggi Titik Awal+Koreksi+Beda Tinggi Rata-Rata

= 100 + 0.147 + 0.290

= 100.437

3. Langkah-Langkah Perhitungan Situasi

Setelah data pengukuran situasi telah diperoleh maka langkah

selanjutnya adalah perhitungan, adapun perhitungnnya adalah sebagai

berikut :

1. Menghitung Jarak Optis

Untuk menghitung jarak optis menggunakan Rumus :

JARAK OPTIS = (BA-BB)100

Contoh :

Jarak optis = (BA-BB) X 100

= 1.445 – 1.255 X 100

= 0.19 X 100

= 19

2. Menghitung Jarak Datar

Untuk menghitung jarak datar menggunakan Rumus :

JARAK DATAR = JARAK OPTIS X SIN SUDUT VERTICAL

Contoh :

mUH. darussalam k. 15

Page 16: laporan pemetaan

Jarak Datar = Jarak Optis X Sin Sudut Vertical

= 19 x sin 88o9’30”

= 19 x 0.999

= 18.990

3.Menghitung Beda Tinggi

Untuk menghitung beda tinggi menggunakan Rumus :

BEDA TINGGI = JARAK OPTIS X COS SUDUT VERTICAL

Contoh :

Beda Tinggi = Jarak Optis X Cos Sudut Vertical

= 19 x Cos 88o9’30”

= 19 x 0.032

= 0.610

4. Menghitung Tinggi Titik

Untuk menghitung tinggi titik menggunakan Rumus :

TINGGI TITIK = TINGGI TITIK AWAL + BEDA TINGGI

Catatan:Tinggi titik diperoleh dari pengukuran beda tinggi

Contoh :

Tinggi titik = tinggi titik awal + beda tinggi

= 100 + 0.61

= 100.61

mUH. darussalam k. 16

Page 17: laporan pemetaan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peta topografi adalah peta yang mewakili dari bentuk, ukuran, posisi, dan

hubungan dari pengenal fisik dari suatu daerah. Mencakup pegunungan, bukit,

lembah, dan sungai.kebanyakan peta topografi juga menampilkan hasil budaya

dari suatu wilayah seperti batas wilayah, kota, rumah, jalan, dan tanda-tanda

semacamnya.

Langakah pembuatan peta topografi ini. Mancakup 3 tahap, yaitu:

1. Pengukuran polygon

Pengukuran ini menggunakan alat theodolite, dan dilakukan

dengan metode polygon tertutup. Dan dalam laporan ini titik/patok yang

digunakan yaitu sebanyak 6 titik/patok ( P1 sampai P6 )

2. Pengukuran beda tinggi

Pengukuran ini menggunakan pesawat Waterpass yang dimana

dilakukan dengan cara double stand atau pesawat mwlakukan pengukuran

sebanyak 2 kali disetiap antar patok

3. Pengukuran situasi

Pengukuran situasi ini menggunakan pesawat theodolite, yang

dimana pengukuran ini manggunakan metode thacimetri yang akan

mangambil sudut dan ketinggian di beberapa titik di sekitar titik/patok

mUH. darussalam k. 17

Page 18: laporan pemetaan

yang bertujuan untuk memperoleh data-data yang lebih detail dan

kompleks.

B. Saran

Saran penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca mari kita

tingkatkan semangat belajar dan bekerja.

mUH. darussalam k. 18