laporan maserasi
DESCRIPTION
atsiriTRANSCRIPT
BAB III
PEMUNGUTAN ATSIRI DENGAN MASERASI SOLVENT:
MINYAK KAYU MANIS
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa dapat mengambil minyak kayu manis dari kulit kayu manis dengan
metode maserasi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan menghitung rendemen dari minyak kayu manis
yang dihasilkan.
B. DASAR TEORI
Tanaman kayu manis yang diusahakan di Indonesia terutama ditujukan untuk
menghasilkan rempah-rempah berupa kulit kayu manis kering, dan masih jarang
digunakan sebagai sumber minyak atsiri. Penyulingan minyak kayu manis telah lama
dilakukan di Madagaskar dan Cina dengan penyulingan tradisional, yaitu dengan
penyulingan air.
Di dalam perdagangan yang dimaksudkan dengan kulit kayu manis adalah kulit
batang, cabang, ataupun ranting kayu manis yang sudah dibersihkan dan dikeringkan.
Dalam perdagangan dikenal dua jenis kulit kayu manis yaitu kayu manis (Cinnamon)
dan kayu manis Cina (Cassia vera). Di Indonesia sendiri jenis tanaman kayu manis
yang berkembang adalah jenis China species Cinamomum burmanii BI atau dikenal
dengan nama Cassia vera.
Komposisi kimia yang terkandung dalam minyak kayu manis jenis ini adalah
sebagai berikut : sinamat aldehyde, sinamil acetate, salisil aldehyde, asam sinamat,
asam salisilat, o-metoksin, benzaldehyde, metil-o-coumaraldehyde dan phenilpropil
asetat.
Minyak kayu manis digunakan sebagai “Flavoring Agent” , dalam industri
makanan, minuman, farmasi, rokok dan kosmetik selain itu juga berfungsi sebagai
obat gosok.
Manfaat yang diperoleh dengan mengonsumsi kayu manis, antara lain:
1. Mencegah kerontokan rambut atau kebotakan.
2. Mengatasi sariawan, sakit gigi dan bau napas.
3. Sebagai obat sakit perut.
4. Menyembuhkan jerawat.
5. Menyembuhkan diare, dengan membuat rebusan kayu manis dan daun
jambu biji.
6. Mengatasi susah buang air besar.
7. Mengatasi hernia.
8. Menyembuhkan sakit kuning (jaundice).
9. Aroma kayu manis dapat meningkatkan fungsi otak.
10. Mengontrol kadar gula pada penderita diabetes.
11. Menurunkan kadar kolesterol.
12. Mencegah kanker dan penyakit jantung.
13. Sebagai obat Arthritis (radang sendi/encok).
14. Mengatasi infeksi kandung kemih.
15. Menyembuhkan infeksi kulit.
Maserasi merupakan proses perendaman sampel megguakan pelarut organik pada
temperatur ruangan. Proses ini sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan
alam, karena dengan perendaman sampel tumbuhan akan terjadi pemecahan dinding
dan membran sel akibat perbedaan tekanan antara didalam dan diluar sel, sehingga
metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik
dan ekstraksi senyawa akan sempurna karena dapat diatur lama perendamannya.
Pemilihan pelarut untuk proses maserasi akan memberikan efektifitas yang tinggi
dengan memperhatikan kelarutan senyawa bahan alam dalam pelarut tersebut. Secara
umum pelarut metanol merupakan pelarut yang banyak digunakan dalam proses
isolasi senyawa organik bahan alam karena dapat melarutkan seluruh golongan
metabolit sekunder.
Oleoresin
Oleo = minyak, resin = gum, jadi oleoresin adalah campuran minyak dan gum
yang diperoleh dari hasil ekstraksi, pemekatan dan standarisasi minyak atsiri (minyak
essensial dan komponen non volatile dari rempah-rempah). Oleoresin biasanya
berbentuk cairan kental, pasta/padat. Penggunaan oleoresin sebagai bahan flour pada
industry pengalengan daging, minuman segar, bahan baku obat, kosmetik, parfum,
permen, dan roti.
Pelarut
Etanol adalah pelarut yang serbaguna, larut dalam air dan pelarut organik
lainnya, meliputi asam asetat, aseton, benzena, karbon tetraklorida, kloroform, dietil
eter, etilena glikol, gliserol, nitrometana, piridina, dan toluena.
Etanol disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alcohol.sejenis
cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol
yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan
obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman berakohol dan termometer
modern. Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua.
Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH
dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter.
Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan "Et" merupakan singkatan dari gugus
etil (C2H5).Etanol banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia
yang ditujukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia. Contohnya adalah pada
parfum, perasa, pewarna makanan, dan obat-obatan. Dalam kimia, etanol adalah
pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis senyawa kimia
lainnya. Dalam sejarahnya etanol telah lama digunakan sebagai bahan bakar.
Tabel II.1. Sifat Fisik Etanol
Keterangan Nilai
Titik didih normal, oC, 1 atm 78,32
Suhu kritis oC 243,1
Tekanan kritis, Kpa 6383,48
Volume kritis, L/mol 0,167
Densitas, 𝑑420, g/ml 0,7893
Viscositas pada 20 oC mPa.s (=cP) 1,17
Kelarutan dalam air pada 20 oC Sangat larut
Autoignition temperature, oC 793,0
Titik nyala 14
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Rangkaian destilasi
b. 2 buah selang
c. Erlenmeyer 250ml
d. Statif dan klem
e. Termometer 200°C
f. Kompor listrik
g. Mortir porselen
h. Pompa aquarium
i. Gelas ukur
j. Corong
k. Beaker glas 250ml
2. Bahan
a. Kayu manis 20 gram
b. Etanol 96% 200 ml
c. Kertas saring
Kayu Manis
Kayu manis kering
Serbuk kayu manis 20 gram Etanol 200 ml
Larutan kayu manis
Suspensi kayu manis dan etanol
Minyak kayu manis
Ampas kayu manis
Etanol
Dikeringkan
Dihaluskan dan ditimbang sebanyak 20 gram
Direndam selama 3 hari
Didestilasi
Disaring
D. CARA KERJA
Gambar IV.1. Skema Pembuatan Minyak Kayu Manis
E. DATA PENGAMATAN
Perlakuan Pengamatan
Kayu manis dikeringkan Kayu manis kering
Kayu manis dihaluskan menggunakan
mortir porselen dan ditimbang
Serbuk kayu manis dengan berat 20
gram
Ditambah dengan etanol 200 ml Suspensi kayu manis dan etanol
berwarna kecokelatan
Direndam selama 3 hari Suspensi kayu manis dan etanol
berwarna cokelat
Disaring dengan kertas saring Larutan kayu manis
Didestilasi Setelah 16 menit, terbentuk tetesan
pertama etanol
Larutan kayu manis dalam labu
destilasi warnanya semakin pekat
(cokelat tua)
Setelah 1,5 jam tidak terbentuk
tetesan etanol
Destilasi dihentikan Terbentuk minyak kayu manis yang
kental dan mengkerak dalam labu
destilasi
Labu destilasi yang mengandung minyak
kayu manis ditimbang
Berat 133,48 gram
Labu destilasi direndam dengan
pembersih porselen selama 4 hari, dan
dibersihkan
Labu destilasi bersih
Labu destilasi ditimbang Berat 129,90 gram
Tabel V.1 Tabel Data Pengamatan
F. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Data
Berat labu + minyak kayu manis = 133,48 gram
Berat labu kosong = 129,90 gram
Berat minyak kayu manis = 3,58 gram
Rendemen=Berat minyak kayumanisBerat kayumanis
x 100 %
Rendemen=3,58 gram20 gram
x100 %
Rendemen=17,9 %
2. Pembahasan
Pada praktikum pemungutan minyak atsiri kayu manis dengan metode
maserasi solven tahap pertama yang dilakukan adalah menghaluskan kulit kayu
manis kering menggunakan mortir porselen hingga menjadi serbuk. Penghalusan
bertujuan untuk mempermudah dalam penyarian ekstrak karena semakin kecil
ukuran sampel maka total luas permukaannya semakin besar sehingga akan
semakin cepat bereaksi dan larut dengan pelarutnya.
Serbuk kayu manis ditambah dengan pelarut hingga membentuk suspensi.
Pelarut yang digunakan adalah etanol. Pemilihan etanol sebagai pelarut
dikarenakan dapat mengikat semua ekstrak yang terkandung dalam sampel yang
telah dihaluskan baik yang bersifat nonpolar maupun bersifat polar karena kadar
airnya yang cukup tinggi. Suspensi kayu manis dengan etanol didiamkan selama
3 hari hingga berubah warna dari kecoketan menjadi cokelat tua. Perubahan
warna yang terjadi karena selama proses perendaman kayu manis akan terjadi
pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan antara di dalam
dan di luar sel sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan
terlarut dalam etanol.
Suspensi disaring menggunakan kertas saring, didapatkan filtrat berupa
larutan kayu manis dan residu berupa ampas kayu manis. Selanjutnya filtrat
didestilasi untuk dimurnikan dari kandungan etanolnya. Filtrat kayu manis
dimasukkan ke dalam labu alas bulat dan dipanaskan. Pemanasan dilakukan pada
suhu 75-800C dikarenakan etanol mempunyai titik didih 78,370C. Etanol mulai
menetes setelah dipanaskan selama 16 menit. Pada saat destilasi terjadi perubahan
warna larutan minyak kayu manis dari cokelat menjadi cokelat pekat (kehitaman).
Destilasi berhenti setelah 1,5 jam ditandai dengan tidak menetesnya lagi etanol
pada beaker glass. Selanjutnya destilasi dihentikan dan didapatkan minyak kayu
manis yang kental dan mengkerak. Hal tersebut dikarenakan destilasi yang
dilakukan terlalu lama sehingga kadar etanolnya sedikit dan minyak kayu manis
membentuk kerak pada labu destilasi. Selanjutnya labu destilasi yang
mengandung kerak minyak kayu manis ditimbang, beratnya adalah 133,48 gram.
Labu destilasi direndam dengan pembersih porselen selama 4 hari untuk
mempermudah membersihkan keraknya. Labu destilasi yang sudah bersih atau
tidak mengandung kerak ditimbang kembali dan beratnya adalah 129,90 gram.
Dari selisih berat labu destilasi yang mengandung minyak kayu manis dengan
labu destilasi kosong, didapatkan minyak kayu wangi dengan berat 3,58 gram.
Rendemen minyak kayu manis yang dihasilkan dari 20 gram kayu manis adalah
17,9 gram.
Menurut studi literatur, isolasi minyak kayu wangi dengan metode maserasi
solven menggunakan etanol menghasilkan rendemen 14,88 %. Sedangkan pada
praktikum menghasilkan rendemen 17,90 %. Hal tersebut dikarenakan minyak
kayu manis dalam labu destilasi tidak dalam keadaan murni atau masih
mengandung etanol.
G. SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
a. Minyak kayu manis dapat diambil dari kulit kayu manis dengan metode
maserasi solven menggunakan etanol.
b. Rendemen minyak kayu manis yang dihasilkan adalah 17,90 %.
2. Saran
Destilasi sebaiknya dihentikan pada saat campuran masih terbentuk cairan, agar
mudah dikeluarkan dan tidak terbentuk kerak pada labu destilasi.
H. DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Praktikum Teknologi Minyak Atsiri, 2013, Petunjuk Praktikum Teknologi
Minyak Atsiri, Laboratorium Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UNNES.
http://eprints.undip.ac.id/36560/2/
Tesis_penelitian_ekstraksi_kayu_manis_Aprianto.pdf
http://alchemist0308.blogspot.com/2013_02_01_archive.html
http://muhammadpajri1991.blogspot.com/2012/04/laporan-praktikum-tek-rempah-
dan-minyak.html