laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

56
LAPORAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) PELAKSANAAN PEMBIBITAN, PERAWATAN DAN PENGOLAHAN KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis jacq ) DI PTPN XIII PARINDU KABUPATEN SANGGAU OLEH: NAMA : SAPRIYANTO NIS : 26 KELAS : XII (DUA BELAS) KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 BELIMBING HULU AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI KECAMATAN BELIMBING HULU KABUPATEN MELAWI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Upload: sapri-yanto

Post on 16-Apr-2017

358 views

Category:

Education


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

LAPORAN

PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)

PELAKSANAAN PEMBIBITAN, PERAWATAN DAN PENGOLAHAN

KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis jacq ) DI PTPN XIII PARINDU

KABUPATEN SANGGAU

OLEH:

NAMA : SAPRIYANTO

NIS : 26

KELAS : XII (DUA BELAS)

KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN

PERKEBUNAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 BELIMBING

HULU

AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

KECAMATAN BELIMBING HULU

KABUPATEN MELAWI

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Page 2: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

LEMBAR PENGESAHAN

PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)

PELAKSANAAN PEMBIBITAN, PERAWATAN DAN PENGOLAHAN

KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis jacq ) DI PTPN XIII PARINDU

KABUPATEN SANGGAU

DI SUSUN OLEH:

NAMA : SAPRIYANTO

NIS : 26

KELAS : XII(DUA BELAS)

KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

Laporan ini telah diperiksa dan di setujui

Di Nanga kebrak, Tanggal Oktober 2011

Ketua jurusan Guru pembimbing

( DEWITA,SP ) ( AHMAD NASSIR UN. S.Pdi )

NIP.19850605 201101 2 004

Mengetahui

Kepala SMKN 1 BELIMBING HULU

( KARNAIN, S.Pd )

NIP.19741223 200502 1 002

Page 3: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan pendidikan sistem ganda(PSG) ini.Pada kesempatan ini,penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak YABANI,SP, selaku MANAGER PPKS SUB STATIONS PARINDU.

2. Bapak MATIUS, selaku KOORDINATOR PERSIAPAN BENIH PPKS PARINDU.

3. Bapak BAHARUDIN, selaku KEPALA PEMASARAN PPKS PARINDU.4. Mandor-mandor & karyawan/i PPKS SUB STATIONS PARINDU.5. Bapak DONATUS DONI, selaku MANAGER PMS UNIT PARINDU.6. Bapak WAGIO RIPTO SUMARTO, selaku DIREKTUR SDM & UMUM

PTPN XIII.7. Bapak SARWONO, selaku KEPALA DINAS PENGOLAHAN(KDP)

UNIT PMS PARINDU.8. Bapak K. SIANIFAR , selaku KETUA LABORATURIUM PMS

PARINDU.9. Mandor-mandor & karyawan/i PMS PARINDU.10. Bapak RANTUS ANTINIUS, selaku manager kebun.11. Bapak VIKTORIANUS IYOM, selaku ASSISTANT INTI III.12. Mandor-mandor & karyawan/i INTI III.13. Bapak KARNAIN, S.Pd, selaku KEPALA SMK NEGERI 1 BELIMBING

HULU.14. Ibu DEWITA, SP, selaku KETUA JURUSAN SMKN 1 BELIMBING

HULU.15. Bapak AHMAD NASIRUN, S.Pdi, selaku Guru pembimbing kelompok 2.16. Bapak/ibu Guru SMKN 1 BELIMBING HULU.17. Sanak keluarga yang telah memberi dukungan & doanya.18. Rekan siswa/i SMKN 1 BELIMBING HULU yang telah member masukan

& dukungan.19. Dan semua pihak yang telah membantu menyusun & menyelesaikan

laporan ini.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,penyusun mengharapkan kritik & saran yang bersifat membangun demi perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermamfaat bagi seluruh pihak yang memerlukannya di masa-masa yang akan datangNanga kebrak, oktober 2011

Penyusun

Page 4: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………..

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………i

KATA PENGANTAR………………………………………………………ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………..iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar belakang…………………………………………………….1

B.Masalah……………………………………………………..……..1

C.Tujuan………………………………………………………….….2

D.Manfaat……………………………………………………………3

E.Metode pengumpulan data…………………………………….......3

F.Waktu dan tempat pelaksanaan……………………………………3

BAB 2 PEMBAHASAN

A.Gambaran umum…………………………………………………..4

B.Struktur organisasi………………………………………………....7

C.Pembahasan masalah……………………………………………....8

D.Kegiatan………………………………………………………….25

BAB 3 PENUTUP

A.Kesimpulan………………………………………………………..30

B.Saran………………………………………………………………30

LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………….31

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….36

Page 5: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan sistem ganda (PSG) bagi siswa Sekolah Menegah

Kejuruan (SMK) adalah bagian dari implementasi pengembangan

kurikulum Tingkatan satuan Pendidikan (KTSP) sebagai wujud nyata

untuk menigkat kan kualitas pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

(KBM) yang mengacu kepada Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar (SKKD). Sesuai dengan kompetennsi Keahlian yang ada di SMK

Negeri 1 Belimbing Hulu, yaitu Agribisnis Tanaman Perkebunan.

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) juga merupakan tuntutan kurikulum

yang harus di laksanakan setiap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),

kerena Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini salah satu syarat untuk

mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN).

B.Masalah

-Masalah Umum

1. Pembibitan

2. Pemiliharaan

3. Pengolahan Minyak Kelapa Sawit

⊳Masalah khusus

1.Pembibitan

Pohon induk

Persiapan benih

Pambibitan PRE NURSERY & MAIN NURSERY

Pemasaran

Page 6: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

2.Pemiliharaan

Penyiangan.

Piringan

Pengendalian lalang/herbisida

Pemupukan

Panen

Kriteria matang panen

3.Pengolahan Minyak Kelapa Sawit

C.Tujuan

Tujuan Umum

1. Sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN).

2. Sebagai bukti bahwa penulis telah mengikuti program PSG selama 3

bulan.

Tujuan Khusus

1. Melatih siswa untuk praktik langsung di dunia usaha dan dunia

industry sesuai dengan teori yang di pelajari berdasar kan kopetensi

Keahlian di bidang Agribisnis Tanaman Perkebunan.

2. Menghasil kan lulusan yang berpotensi,Unggul,Mandiri dan

Akuntabel sehingga mengguasai Teknologi Agribisnis Tanaman

Perkebunan.

3. Membekeli peserta didik dengan keahlian dan keterampilan di

bidang Agribisnis Tanaman Perkebunan agar dapat bekerja baik

secara mandiri mengisi lowongan pekerjaan di dunia usaha dan

dunia industri (DU/DI) sebagai tenaga kerja tingkat menengah.

Page 7: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

4. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan

keterampilan sebagai bekal bagi siswa yang berminat melanjutkan

pendidikan di perguruan tinggi.

5. Meningkatkan kedisiplinan diri dan mental berusaha serta tetap

mengutamakan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa.

D.Mamfaat

Bagi penulis : Sebagai bukti bahwa penulis telah mengikuti kegiatan

PSG,untuk menuangkan kegiatan yang telah di lakukan penulis.

Bagi pembaca : Pembaca dapat mengetahui tentang sawit dari proses

pembibitan,perawatan,pemanenan,sampai pegolahan minyak sawit.

Bagi sekolah : Sebagai acuan untuk PSG yang akan datang dan laporan

ini juga sebagai syarat siswa mengikuti UAN.

E.Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data antara lain di lakukan dengan cara

berikut:

1. Obserfasi langsung di lapangan dengam melakukan apa yang di

lakukan para mandor maupun pembimbing lapangan.

2. Materi atau pembelajaran langsung dari pembimbing atau mandor.

3. Interview yaitu bertanya langsung kepada

pembimbing,mandor,maupun karyawan/karyawati.

4. Pencatatan lapangan.

F.Waktu Dan Tempat

Waktu pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) selama tiga

bulan (90 hari) dari taggal 1 juni-1 Oktober 2011. Sedang kan tempat

pelaksanaan dipusatkan di PTPN XIII Parindu Kabupaten Sanggau yang

Page 8: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

terbagi dalam tiga managemen yaitu Pusat Penelitian Kelapa Sawit

( PPKS), Perkebunan Nusantara XIII,Pengolahan Minyak Sawit (PMS).

BAB II

PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum

Perusahaan yang menjadi tempat praktek adalah PT.Perkebunan Nusantara

XIII mempunyai tiga managemen yaitu PMS Parindu, Pusat Penelitian Kelapa

Sawit (PPKS), dan Afdeling/kebun.Dimana PMS Unit Parindu ini memproduksi

dan mengolah hasil perkebunan kelapa sawit ( Elaeis guineensis jacq ) untuk

menghasil kan minyak sawit Crude Palm Oil (CPO) dan inti sawit (Karnel).

Kapasitas pabrik ini awal nya direncanakan untuk mengolah 30 ton

TBS/jam dan selanjutnya ditingkatkan menjadi 60 ton TBS/jam sampai sekarang.

Untuk mendukung proses produksi terutama pengoperasian mesin dan peralatan

agar lebih efektif dan efisien, maka Bank Dunia mewajibkan seluruh pengelolan

pabrik mulai dari manager sampai dengan operator untuk mengikuti program

pelatihaan sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) pengelolaan pabrik tersebut

mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan benar.

Pusat Penelitian Kelapa sawit (PPKS) Sub Station parindu memproduksi

benih kelapa sawit ( Elaeis guineensis jacq ) unggul, PPKS ini merupakan Pusat

Penelitian Kelapa Sawit satu-satunya di KALIMANTAN.

PT.Perkebunan Nusantara XIII Parindu mempunyai fasilitas perlengkapan

yang cukup Adapun fasilitas dari PTPN XIII Parindu adalah sebagai berikut :

1. Rumah sakit

Page 9: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

2. Kantor Direksi di Pontianak yaitu kantor pusat.

3. Kantor pabrik parindu.

4. Laboratorium Penelitian Minyak CPO dan Bibit Kelapa Sawit.

5. Pos penjagaan.

6. Stasiun Penimbangan.

7. Pabrik Pengolahan.

Stasiun Penerimaan

Stasiun rebusan.

Stasiun Penebah.

Incenerator.

Stasiun peremasan buah (pressing)

Stasiun Pemurnian Minyak (Klarifikasi).

Stasiun pemisahan dan stasiun pengutipan inti.

Stasiun Ketel Uap.

Stasiun pembangkit tenaga listrik (PLTD dan PLTU).

Stasiun bengkel umum.

8.Gudang (Logistik)

9.Perumahan Karyawan Pabrik.

10.Perumahan karyawan Kebun.

11.Perumahan karyawan Kantor.

PMS Parindu juga mempunyai System Managemen Kesehatan dan

keselamatan kerja (SMK2). PMS Parindu telah membentuk panitia Pembina

Keselamatan Kesehatan Kerja (P2K3). Ada pun fungsi dari P2K3 adalah

untuk memberikan penyuluhan tentang tata kerja yang benar,sehinga

karyawan atau pekerja terhindar dari kecelakaan.

Karyawan PMS Parindu juga telah di ikuti sertakan dalam program jaminan

social tenaga kerja (Jamsostek) yang meliputi :

Jaminan hari Tua.

Jaminan Kecelakaan Kerja.

Page 10: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Jaminan Kematian.

SEJARAH PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII

(PERSERO)

 

PT.Perkebunan Nusantara XIII (Persero) disingkat PTPN

XIII adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

didirikan pada tgl. 11 Maret 1996 berdasarkan Peraturan

Pemerintah (PP) No. 18 tahun 1996 dan akte notaris Harun Kamil,

SH No.46 tanggal 11 Maret 1996 Dan telah disahkan oleh

Menteri Kehakiman R.I melalui keputusan No. C2-

8341.IIT.01.01.TII.96 tahun 1996 serta tambahan berita negara RI

No. 81,Pada awal operasinya (Maret s/d Juli 1996) Kantor Direksi

PTPN XIII menempati Kantor Eks. LO PTP 7. Karena gedung

tersebut akan direhab maka Kantor Direksi berpindah sementara

waktu ke Kantor PT. POS Indonesia selama tahun 1996 s/d 1998.

Kemudian setelah pembangunan gedung Kantor Direksi yang

baru selesai maka hingga saat ini Kantor Direksi PTPN XIII

pindah ke Jalan Sultan Abdurrachman No. 11 Pontianak,

Kalimantan Barat. PTPN 13 merupakan penggabungan dari

Proyek Pengembangan 8 (delapan) Eks PTP yaitu PTP VI, VII,

XII, XIII, XVIII, XXIV-V, XXVI DAN XXIX yang semuanya

berlokasi dikalimantan.

PTPN 13 bergerak pada bidang usaha agroindustri. Komoditas

utama yang dikelola PTPN 13 yaitu Kelapa Sawit dan Karet. Arah

pengembangan Kelapa Sawit dilakukan melalui usaha horisontal

dan vertikal.

Pengembangan horisontal melalui perluasan areal terutama Kebun

Plasma mengingat luas wilayah Kalimantan dengan iklim tropis

sepanjang tahun masih terbuka untuk memperluas areal

perkebunan. Sedang pengembangan yang bersifat vertikal

merupakan strategi membangun Down Stream Industry, di mana

di dalamnya terdapat Industri Fraksinasi, Refinery, Oleo Kimia,

dan Industri Pemanfaatan Sisa Olahan.

Dari sisi manajemen, dalam upaya mewujudkan visinya PTPN 13

melakukan Program Transformasi Bisnis (PTB) yang

 

Page 11: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

dicanangkan sejak Mei 2001. Salah satu produk dari PTB adalah

Manajemen telah menetapkan Strategic Initiatives (SI) yang

merupakan terobosan fundamental dalam upaya meningkatkan

pola kerja konvensional (Business as Usual) menjadi perusahaan

berbasis ilmu pengetahuan standar kelas dunia. Dalam proses

Transformasi Bisnis, Strategic

Initiatives menjadi penting karena menjadi pijakan untuk

melakukan lompatan

bisnis dalam keseluruhan operasional perusahaan.PTPN 13

berkantor pusat di Pontianak, Kalimantan Barat, sampai dengan

akhir tahun ini mempekerjakan karyawan tetap dan honorer

sebanyak 13 ribuan orang. Dengan dukungan ribuan karyawan

tersebut, PTPN 13 telah menunjukkan pertumbuhan kinerja yang

konsisten.

Konsisten pertumbuhan kinerja manajemen PTPN XII bagi

seluruh karyawan merupakan bekal dalam menyambut masa

depan PTPN XII. Masa depan tersebut dapat diungkapkan dalam

dua kata: sehat dan kelas dunia.

B.Struktur Organisasi

Untuk mencapai tujuan Organisasi tersebut maka di perlukan

pimpinan dan yang di pimpin. Hubungan kerja antara pimpinan dan yang dipimpin

dapat kita lihat dari struktur organisasi perusahaan, adapun beberapa struktur

organisasi yang digunakan pada perusahaan yaitu :

1. Organisasi Garis.

2. Organisasi garis dan staff.

3. Organisasi fungsional.

4. Kombinasi gris dan fungsional.

Adapun struktur dan organisasi pabrik kelapa sawit parindu adalah struktur

organisasi garis dan staff,pimpinan tertinggi di pegang oleh manager.

Organisasi ini mempunyai keuntungan antara lain :

Page 12: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

1. Rasa solidaritas yang tinggi karena saling mengenal.

2. Garis pimpinan berjalaan tegas dan tidak mungkin terjadi kesimpang siuran

karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.

3. Kesatuan pimpinan terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada satu

tangan.

STRUKTUR ORGANISASI MANAGEMENTPMS PARINDU

Keterangan :

= Komando

= Koordinasi

C.Pembahasan Masalah

MANAGER

DONATUS DONY

ASS GUDANG

…………………

ASS TEKNIK

Mundus

Ass Peng B

M Sitorus

Ass Peng A

Wiwik S

Ass PML

M Barus

Ass TUK

Suwito

KAPAM

KINI

ASS KA PENGOLAHAN

SARWONO

Page 13: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

1.Pembibitan

Pohon induk.

Prosedur produksi pohon induk.

Insfeksi pohon yaitu pemeriksaan pohon untuk mengetahui ada atau tidak

adanya bunga betina yang akan dibungkus, pemeriksaan dilakukan setiap

minggu.

Insfeksi pohon induk meliputi :

1. Pemeriksaan bunga muncul yang dapat dikenali jenis dan pencatatan

pohon yang tandan bunganya segera dibungkus, dan diberikan

nomor registrasinya.

2. Pemeriksaan kondisi tandan bunga dan pencatatan pohon induk

yang tandan-tandan bunganya akan dilakukan penyerbukan.

3. Pencatatan pohon induk yang pembungkus tandannya akan dibuka

dan akan di panen tandan benihnya.

Pembungkusan tandan bunga dilakukan sekurang-kurangnya 10 hari

sebelum bunga Antensis, atau ujung seludang bunganya (saptha) tertutup

dengan kondisi seludang pecah maksimal 25%.Jika terdapat bunga yang

sudah antansis atau pertumbuhan dan perkembangannya bunga abnormal

maka pembungkusan di batalkan dan dibuatkan berita acara kegagalan

produksi.

Kegiatan Pembungkusan meliputi

1. Pembuangan duri pelepah dan pembersihan tandan bunga.

2. Mensuci hamakan sekeliling tandan bunga.

3. Pembungkusan tandan bunga dengan trillin.

4. Pengikatan dengan tali karet minimal 6-7 lilitan di bagian tengah

tangkai bunga.

Persiapan Bahan dan Alat Bungkusan :

Arit mata dua.

Trillin.

Kapas.

Insektisida.

Karet ban.

Page 14: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Insektisida cair konsentrasi ringan dan penyemprot (hano sprayed).

Batu asah.

Racun tikus.

Penyerbukan Tandan Bunga

Penyerbukan dilakukan pada saat bunga betina minimal 70% telah

mengalami antensis. Pada saat itu sebagian besar kepala putik telah membuka

dan berwarna putih kekuningan. Antensis di mulai dari spikelet yang berada

pada dasar tandan dan biasanya selesai setelah 2 hari.bila kepala putik telah

berubah warna menjadi merah atau merah kehitaman berarti saat

penyerbukan telah lewat (pengamatan di lakukan melalui jendela Plastik).

Tandan yang telah lewat masa serbuk nya selanjut nya di afkir dan di panen

untuk di musnah kan.

-Kegiatan penyerbukan:

1. Pemeriksaan kondisi fisik trillin

2. Mensuci-hamakan trillin termasuk jendela nya

3. Mensuci-hamakan peralatan kerja

4. Menyemprot/menaburkan tepung sari ke tandan bunga betina

5. Meratakan serbukan agar tersebar keseluruh bagian tandan bunga.

Pembukaan Bungkusan Dan Pemasangan Label.

Biasanya Pembukaan Bungkusan ini di lakukan 15 hari setelah penyerbukan.

Apabila 15 hari di temukan masih ada bunga yang atensis,maka pembukan di tunda

3 hari. Apabila setelah ditunda 3 hari masih ada yang atensis, maka pembukaan

tetap di lakukan, dengan perlakuan sebagai berikut :

Di lakukan pembuangan pada bunga yang masih antensis.

Pada bunga yang lain tetap di pertahan kan perkembangan nya.

Pemasangan label di lakukan setelah tandan bunga di buka

Pembungkus nya.

Cara pemasangan label adalah sebagai berikut:

ujung kawat label di buka hingga membentuk siku (Huruf 7)

Page 15: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Label di tempatkan di posisi tengah tandan di antara celah

spikelet.

Pemanenan Dan Pengangkutan Tandan Benih

1. Pemanenan

Pemanenan di lakukan 4,5-5 Bulan setelah penyerbukan atau minimal satu

buah telah membrondol secara alami .

Sebelum dipanen, lebih dahulu di periksa label yang terdapat pada tandan tersebut

untuk memastikan label dalam kondisi baik dan benar. Tandan yang label nya tidak

ada (Hilang) yang tidak tertancap kokoh ( di duga palsu) dan yang tidak sesuai

dengan buku serbukan pada buku catatan mandor atau pollinator maka tandan di

afkir. Tandan benih yang berlabel baik dan benar di potong dan di masukan ke

dalam kantong panen tandan dan di ikat dengan baik untuk di kirim kan ke

persiapan benih. Setiap tandan benih yang di kirim ke unit persiapan benih di

lengkapi surat pengantar tandan bibit.

2.Pengangkutan Hasil Panen

Hasil panen di kumpulkan di TPH. Hasil panen tersebut merupakan tandan

benih yang di nilai baik dan benar maupun yang di nilai baik dan tidak benar. Hasil

panen

tersebut tidak di benarkan untuk di tinggal di lapangan dengan alasan apapun

juga.Hasil panen tandan tersebut kemudian di angkut dan di kirim ke unit persiapan

benih. Seluruh hasil yang di angkut tersebut di lengkapi oleh berita acara panen dan

pegangkutan.

Persiapan Benih

Prosedur

Penerimaan Tandan.

Tandan harus di lengkapi dengan label identitas tandan benih.

Tandan harus terbungkus dengan karung.

Sortasi Tandan dan Pencincangan.

Page 16: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Tandan layu atau busuk.

Tandan tanpa biji.

Tandan pucat 20%

Ketegori Tandan Pucat :

a) Pucat 80-100%

b) Pucat 60-80%

c) Pucat 40-60%

d) Pucat 20-40%

e) Pucat di bawah 20%`

Tandan yang Baik :

Langsung di timbang.

Di lakukan pencincangan, (pemisahan Spikelet dengan tangkai

panjang(stalk).

Tandan yang telah di cincang di masukan ke dalam keranjang untuk di

permentasi.

Pengupasan.

Yaitu pemisahan bakal buah atau biji dari daging buah untuk musoket,

lama pengupasan sampai biji terpisah dari daging buah bersih secara sempurna.

Biji di angkat kemudian di celupkan ke fungisida (DITHANE), tujuannya agar

biji tidak mudah pecah.

Penganginan Dan Sortasi Benih

1) Lama penganginan 8-24 jam (biji betul-betul kering).

2) Biji yang sudah kering di seleksi untuk memisah kan antara biji yang baik

dan biji yang afkir .

3) Biji yang baik kemudian di hitung dan dikasi plang.

4) Biji di kemas dalam kantong plastik yang berlubang.

Kategori Benih Biji yang afkir :

Biji putih di atas 50%.

Page 17: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Biji pecah sampai mengenai inti nya.

Biji kecil yang lolos dari kawat ayakan dengan ukuuran 1,3 X 1,3.

Penyimpanan Dan Pengiriman Benih.

Benih Hasil Seleksi di simpan di ruangan ber-AC dengan suhu 18-25°c.

Benih di susun dengan cara berdiri supaya ada pergantian sirkulasi Udara.

Lama Penyimpanan 3-8 Bulan.

Pengiriman Benih

Setiap benih yang keluar harus di lengkapi dengan data persilangan Benih.

Benih di masukan kedalam jaringan.

Kartu kuning di ambil dan label putih di tinggal kan.

Benih di kirim Ke pemecahan Dormansi.

Perendaman I.

Lama perendaman 5-7 hari dan label identitas di sertakan.

Air diganti setiap hari.

Di kering anginkan selama 8-24 jam.

Di rendam kedalam larutan fungisida selama 2 menit dengan konsentrasi

0,1-0,2%.

Ruang Pemanas.

Suhu ruangan 39-40℃.

Di keluarkan untuk penggantian oksigen

Perendaman II

Lama perendaman 3 hari dan label identitas di sertakan.

Air diganti setiap hari.

Di kering anginkan selama 8-24 jam.

Di rendam kedalam larutan fungisida selama 2 menit dengan konsentrasi

0,1-0,2%.

Perkecambahan.

Page 18: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Suhu ruangan 28-32℃.

Benih berkecambah 10-14,setelah itu kecambah di pilih yang telah muncul

plumula dan radikula nya.

Kecambah yang belum tumbuh di masukan kembali ke ruangan

perkecambahan.

Kecambah yang telah di seleksi di pilih yang baik di masukan kedalam

kantong khusus,tiap kantong berisi 150 biji kecambah,di sertakan identitas

persilangannya dan yang jelek di afkirkan.

Kecambah di kirim ke bagian pemasaran.

Kriteria kecambah baik :

o Kecambah tumbuh sempurna.

o Plumula (bakal daun) dan Radikula (bakal akar) dapat di bedakan.

o Plumula dan Radikula nampak segar.

o Panjang antar ujung 2 cm.

o Tidak berjamur.

Kriteria kecambah afkir :

o Tumbuh membengkok.

o Plumula dan Radikula tumbuh searah.

o Hanya mempunyai Radikula atau Plumula saja.

o Panjang antar ujung Plumula dan Radikula ¿ 2 cm.

o Berjamur.

o Layu.

Pembibitan PRE NURSERY (PN) dan MAIN NURSERY (MN).

a.Pemilihan lokasi meliputi:

Sebaiknya lokasi pembibitan dekat dengan areal penanaman atau kebun.

Topogrofi tanah rata atau kemirinngan 15 derajat.

Dekat dengan sumber air dan sumber tanah pengisian polybag.

Memiliki akses jalan yang baik dalam segala cuaca.

Terhindar dari banjir, Kondisi kedap Air, Dan angin kencang.

Page 19: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Aman dari gangguan Hama,Ternak,Dan manusia.

b.Persiapan Bedengan PN (PRE NURSERY)

Bedengan dengan ukuran 1,2 m X 10 m yang kira –kira bisa memuat bibit

1000 pohon (bibit).

Bagian dasar bedengan di buat lebih tinggi dari permukaan.

Tambahkan papan sebagai pemisah Persilangan kelompok Pertumbuhan.

Bedeng harus di pagar.

c.Polybag kecil Pembibitan awal (Pre Nursery) :

Ukuran polybag Pembibitan awal : 22 x 14 cm.

Tebal : 0,07 mm.

Berlubang dengan ukuran : 0,3 cm.

Jumlah Lobang sebanyak : 24 buah.

Warna : Hitam.

d. Ukuran Polybag Pembibitan utama (Main nursery) Di atas tiga bulan :

Tinggi x Lebar ( T x L) : 50 X 40 cm.

Tebal : 0,2 mm.

Ukuran Lobang : 0,5 cm.

Jumlah Lobang sebanyak : 60 buah.

Warna : Hitam.

e.Teknis-Teknis Dalam Pengisiaan polybag :

Media tanah di anjurkan tanah topsoil ( tanah lapisan atas yang gembur ).

Polybag harus di isi tanah 2 cm dari ujung tepi polybag dan disiram setiap

hari.

Polybag kemudian di aman kan selama 1 bulan sebelum di tanam

kecambah.

Teknik Pembuatan Naungan Pembibitan Awal (PRE NURSERY) atau

Pembibitan Dibawah 3 bulan.

Tinggi naungan dengan ukuran 2,5 meter,pegaturan naungan atau atap

pakai daun sagu atau daun sawit.

Pengaturan naungan :

Page 20: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

-Umur 0-1,5 bulan naungan 100%

-Umur 1-1,5 bulan 50%.

-Umur lebih dari 2,5 bulan naungan 0% (untuk mengebalkan dari sinar

matahari).

f.Perawatan PRE NURSERY (PN).

Penyiraman minimal 2X sehari,setiap penyiraman bibit memerlukan air 0,1-

0,25 liter/polybag.

Pengendalian gulma, penyiangan manual untuk rumput atau gulma

dilakukan 2 minggu sekali.

Herbisida di gunakan PRE NURSERY.

Pegendalian penyakit.

-Penyemprotan propentif meggunakan fungisida di mulai pada stadium 6

daun,penyemprotan dengan kuratif menggunakan fungisida dilakukan

ketika gejala penyakit sudah muncul pada bibit di ikuti dengan identifikasi

penyakit.

-Penyiraman tidak boleh di lakukan selama 12 jam setelah penyemprotan.

-Jangan ada sumber penyakit di sekitar pembibitan.

Pemupukan

Aturan pemupukan :

-Urea dengan ukuran 2 gram perliter air untuk 100 bibit PN dg rotasi

seminggu sekali dengan umur 1,5 bulan.

-Jangan mengaplikasikan pupuk daun pada saat kondisi udara panas.

Persiapan Lokasi Bibit MAIN NURSERY (MN) di Atas 3 Bulan.

a.Persiapan areal antara lain :

Areal yang telah di buka dibersihkan dan di ratakan,kemudian dip agar.

Pembuatan drainase air mengikuti pipa sekunder dari jaringan penyiraman.

b.Pemancangan

Page 21: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Dilakukan bila instalansi penyiraman telah selesai di buat.

Jarak tanam 90 X 90 X 90 cm.

Setiap petak di sisun 5 garis,baris ke-6 di kosongkan untuk jalan.

c.Pemindahan bibit PN ke MN antara lain :

Sehari sebelum di pindahkan ,tanah di polybag MN harus di siram sampai

jenuh.

Tanah pada polybag harus lembab dan tidak terganggu selama pemindahan.

Bibit harus segera di siram setelah pemindahan selesai.

Lubang tanah MN di buat sesuai dengan ukuran polybag kecil.

d.Penyiraman bibit MN

Di lakukan 2x Sehari.

Kebutuhan air dalam pembibitan MN sebesr 2 liter /polybag.

e.Pengendalian gulma

Di lakukan 2 minggu sekali.

Pengendalian gulma di sekitar polybag dapat menggunakan Herbisida

dengan Ekstra hati-hati.

Nosil harus di atur sehingga tidk menggenai bibit,jika ada bahaya tetesan

karena angin penyemprotan harus segera di hentikan.

f. Pengendalian Hama dan Penyakit

Gunakan fungisida dan pestisida secara bertanggung jawab dan hanya

penyakit yang menjadi sasaran.

g.Pemupukan

Pupuk di taburkan merata dalam lingkaran sekeliling bibit kira-kira 5 cm

dari pangkal batang bibit.

Pupuk tidak boleh mengenai bibit.

Pemupukan seharus nya di hentikan satu bulan sebelum penanaman di

lapangan.

Aplikasi pemupukan dosis kecil tapi frekuensi sering, lebih baik di banding

pemupukan dosis besar tapi frekuensi jarang.

Page 22: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Persiapan Penanaman di lapangan:

Bibit yang sudah berumur 10-12 bulan siap untuk di pindah kan.

3 atau 4 minggu sebelum penanaman di lakukan pemutaran polybag.

Pastikan bibit sudah di siram dengan baik sebelum di bawa ke lapangan.

Bibit yang lebih tinggi dari 1,5 m boleh di pangkas sampai dengan 1,2 .

Menaggani Penyakit bercak daun dan Antraknosa di pembibitan kelapa sawit.

Penyakit bercak daun biasanya menyerang bibit kelapa sawit pada priode

MN, namun gejala awal kadang kala sudah di jumpai ketika masih di PN,

serangan berat menyebab kan pertumbuhan bibit terhambat dan merana

bahkan jika tidak di kendalikan dengan baik maka bibit harus di tanda

penanamannya di lapangan atau bahkan harus di afkirkan,bercak daun

bukan merupakan penyakit tular biji. Daerah sebaran meliputi daerah aceh,

Sumut, Sumbar, Riau, Bengkulu, Kalbar, Kaltim, dan Sulteng.

Penyebab penyakit bercak daun :

Di sebabkan oleh beberapa jamur , yaitu Kurpularia

Eracrosfidis gejala penyakit : Gejala di mulai dengan muncul

nya bercak kecil tersebar secara acak dan selanjutnya

menyebar keseluruh bibit, bercak yang sangat banyak dan

berdekatan menyebabkan daun seperti kering.

Faktor yang menyebabkan adalah :

Populasi bibit yang terlalu rapat.

Keadaan pembibitan yang terlalu lembab.

Kelebihan air siraman dan cara penyiraman yang kurang

tepat.

Kebersihan pembibitan yang kurang di pelihra dengan baik

Pengendalian nya adalah :

Dengan cara memperpanjang letak bibit menjadi 90x90x90

cm.

Mengurangi volume air siraman sementara waktu.

Penyiraman secara manual meggunakan gembor lebih di

anjurkan,dan sebaiknya diarah kan kepermukaan tanah di

dalam polybag bukan ke daun.

Page 23: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Mengisolasi dan memangkas daun-daun sakit dari bibit yang

bergejala ringan .selanjutnya di semprot dengan fungisida

dalam waktu 10-14 hari dalam 1 bulan.

Memusnah kan dengan cara membakar bibit yang sudah

terserang Berat.

Penyakit Antraknosa:

Penyakit ini merupakan sekumpulan nama infeksi pada daun bibit-

bibit muda yang di sebabkan oleh 3 jamur patogenik.

Gejala Penyakit Antraknosa :

Serangan menyebabkan titik-titik terang kemudian menjadi cokelat gelap

dengan ukuran semakin membesar pada ujung daun selanjutnya akan

berubah menjadi cokelat kehitaman dan di batasi lingkaran kuning pucat.

Pengendaliannya :

1. Jangan terlambat pindah tanam dari PN ke MN.

2. Pemupukan berimbang dengan standar PPKS.

3. Memisahkan bibit sakit dari bibit yang sehat.

4. Penyemprotan fungisida denga rotasi dithane, antrafol, amistartop, amkor,

dengan interpal atau rotasi seminggu sekali.

~ Pemasaran.

a. Proses penyaluran kecambah(benih) dan bibit yang siap di tanam di kebun.

b. Pengendalian mutu,kualitas dan kuantitas, sehingga bibit atau benih yang

di salurkan jelas keunggulan dan identitasnya.

2.Pemiliharaan.

Penyiangan.

Tujuan :

Agar pupuk yang diberikan efektif di serap oleh tanaman.

Menghindari persaingan penyerapan unsur hara dengan

gulma.

Page 24: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Memudahkan pelaksanaan pengawasan, melaksanakan

pemiliharaan dan pemupukan.

Menghindari serangan hama dan penyakit.

Mengoptimalkan masuknya sinar matahari ke gawangan agar

proses fotosintesis berjalan lancar, sehingga didapatkan

tanaman yang sehat dan jagur.

Cara penyiangan :

Dilaksanakan dengan cara manual, mendongkel anak kayu

atau gulma berkayu, perdu-perduan, pakis saji, pakis kawat,

yang bertujuan untuk memutuskan siklus generative dari

gulma tersebut.

Pakis sisir dan kacangan di biarkan tumbuh di gawangan

untuk menjaga kelembaban, ketersediaan air dan

meningkatkan aktivitas mikro organisme yang dapat

memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta mengikat unsur

nitrogen bebas menjadi tersedia bagi tanaman.

Piringan pohon harus di garuk bersih dengan jari-jari 1,5 – 2

meter.

Pengendalian lalang.

Tujuan :

Agar pupuk yang diberikan efektif di serap oleh tanaman.

Menghindari persaingan penyerapan unsur hara dengan

gulma.

Menekan perkembangan lalang,sehingga racun Aleopati

yang mempunyai sifat membuhuh tanaman (terdapat di

ujung akar lalang)

dapat di kendalikan, maka pertumbuhan tanaman tidak

terhambat atau kerdil.

Cara pengendalian lalang (wiping).

Page 25: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Di semprot menggunakan Herbisida Glisofat dengan dosis

0,05 cc/ha.

Pengendalian dengan Herbisida yaitu RUN UP, SUN UP,

DLL.

Rotasi dilaksanakan 1 x 1 bulan, agar siklus pertumbuhan

generative baik melalui biji dan akar terhambat.

Pemupukan.

Mendapatkan tanaman yang jagur dengan produktivitas (ton/ha)

sesuai dengan potensi varietas bibit.

Memberikan ketersediaan unsur hara pada tanaman sehingga

tanaman tidak mengalami defesiensi hara.

Cara pemberian pupuk :

Di tabur dipiringan, mulai dari pangkal pohon ke pinggir

piringan, agar pupuk tersebar merata ,cepat larut,cepat

diserap oleh tanaman.

Di poket sebanyak 8 buah/pohon untuk menghindari

penguapan dan pencucian pupuk,sehingga pupuk yang

diaplikasikan lebih efektif diserap tanaman.

Aplikasi pemupukan dilaksanakan 3 x setahun dengan aturan :

Aplikasi pertama dilakukan pada bulan pebruari-maret untuk

membantu proses pembentukan jumlah bunga dan tandan.

Aplikasi kedua dilakukan pada mei-juni untik meningkatkan

berat tandan dan mempercepat proses pematangan.

Aplikasi ketiga dilakukan pada bulan agustus-september

untuk meningkatkan berat tandan, membantu proses

pembentukan jumlah bunga dan tandan tahun berikutnya.

Dosis yang diberikan pada aplikasi retama 3 kg/pokok,

aplikasi kedua 3 kg/pokok,aplikasi ketiga 2 kg/pokok sesuai

dengan rekomendasi PPKS, berdasarkan hasil analisa daun

dan tanah.

Page 26: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Panen :

Kegiatan mendapatkan TBS yang mempunyai rendemen

minyak saiwit yang optimal dan menyediakan bahan baku

bagi PMS.

Kriteria Matang Panen.

Tujuan :

Memperoleh kandungan minyak dalam TBS sudah

maksimal.

Menghindari buah busuk dan tandan kosong dikirim ke

pabrik.

Miminimalkan produksi di lapangan akibat brondolan yang

tidak di kutip.

Cara panen :

Tandan yang dipotong adalah tandan yang memenuhi

kriteria matang panen agar rendemen dan mutu minyak

sesuai yang diharapkan.

Semua brondolan yang berada di sekitar pokok dan piringan

dikutip, dibersihkan dari sampah dan dimasukan kedalam

karung serta dikumpulkan di TPH.

Tangkai TBS dipotong berbentuk V ( cangkem kodok ) dan

mepet agar tidak melukai buah dan tangkai tidak menyerap

minyak pada saat pengolahan.

TABEL KRITERIA MATANG PANEN

Fraksi Derajat kematangan Uraian %norma

komposisi

00 Sangat mentah Tidak ada brondolan yang

lepas,berwana hitam

0

0 Mentah 1 -12,5 % buah luar lepas 3

1 Kurang matang 12,6 – 25 % buah luar lepas 27

2 Matang 1 25,1 – 50 % buah luar lepas 35

3 Matang 2 50,1 – 75 % buah luar lepas 30

4 Lewat matang 1 75,1 -100 % brondolan lepas 5

5 Lewat matang 2 Buah dalam ikut lepas 0

Page 27: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Brondolan 9,5

Tandan kosong 0

Tandan bertangkai panjang > 2 cm 0

Indeks pengutipan brondolan Min 80

3. Proses Pengolahan kelapa sawit ( Elaeis guineensis jacq )

Proses pengolahan sawit merupakan suatu proses yang berlangsung

secara teratur mengikuti tahap demi tahap (step by step proses).Secara

umum ada beberapa tahap pengolahan buah sawit, yaitu :

o Tahap pendahuluan, yaitu : perebusan buah dan penebahan.

o Tahap pengubah bentuk dan ciri-ciri, yaitu : peremasan,pengempaan

dan penyaringan.

o Tahap penyelesaian, yaitu : pemurnian, penyimpanan minyak dan

pengolahan biji.

Flow Sheet Stasiun Pengolahan

Timbangan

Penerimaan buah

Loading ram

Sterilizer/rebusan

Penebahan

Pengresan/kempa

Page 28: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Pengolahan biji Klarifikasi/pemurnian

minyak

Stasiun – stasiun pengolahan.

Timbangan.

Timbangan adalah alat yang digunakan untuk menimbang buah

kelapa sawit dari kebun, penimbangan inti sawit dan crude palm oil ( CPO

) hasil produksi.Tujuan penimbangan adalah sebagai berikut :

Untuk mengetahui buah yang masuk dari setiap kebun.

Untuk mengetahui jumlah TBS yang akan diolah.

Untuk mengetahui jumlah minyak dan inti sawit hasil

produksi yang terjual dari pabrik.

Untuk mengetahui efisinsi pabrik.

Penerimaan buah.

Tujuan dari stasiun ini adalah untuk mengetahui jumlah TBS yang

diterima dan sekaligus tempat penimbunan TBS sementara sebelum diolah.

Loading Ramp.

Loading Ramp yang terdapat pada PMS parindu terdiri dari 2 Ramp,

dimana dalam 1 Ramp mempunyai 20 pintu,yang mana setiap pintu

memiliki kapasitas 12 ton TBS, jadi kapasitas total yang dapat ditampung

Loading Ramp ini adalah 480 ton TBS.

Fungsinya :

Tempat penampungan sementara TBS yang akan diolah.

Mengurangi kotoran yang berupa pasir dan lumpur.

Untuk pengisian TBS kedalam Lori.

Page 29: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Rebusan/sterilizer.

Tujuan dari perebusan adalah :

Menonaktifkan aktivitas enzim lipase sebagai pembentuk

Asam Lemak Bebes (ALB).

Mempermudah lepasnya brondolan dari tandannya.

Melunakan daging buah.

Merenggangkan inti dari cangkangnya untuk mempermudah

proses pemecahan biji.

Menurunkan kadar air dalam daging buah dan inti.

Mempermudah pegutipan minyak pada stasiun klarifikasi.

Mempermudah peremasan minyak dari serabutnya.

Penebahan.

Tujuan dari stasiun penebahan adalah memisahkan brondolan dari

tandannya sampai menjadi tandan kosong.

Kempa / pengepresan.

Tujuan stasiun kempa adalah memperoleh minyak dan biji melalui

proses pengempaan yaitu memisahkah minyak dari serabut dan biji.

Pemurnian minyak

Tujuan stasiun ini adalah mendapatkan mutu minyak yang telah

ditetapkan standar yang diianginkan melalui beberapa tahap pemurnian.

Alat pemurnian minyak ( Oil furifier).

Alat ini di gunakai untuk menyaring berbagai macam sluge dan mengurangi

kadar air dalam minyak.

Alat Pengering Minyak ( Vacum Dryer ).

Minyak dari Oil Purifier dengan temperature 90-95℃ dipompa dan

disemburkan keruang hampa,sehingga terbentuk uap air dan di hisap pompa

vacuum kemudian dialirkan ketangki timbun.

Page 30: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Tangki Timbun.

Sebelum dipanaskan ,CPO disimpan terlebih dahulu dalam tanki

timbun yang berkapasitas 2000 ton dengan temperature 40 -50℃, Setiap

harinya harus dilakukan pemeriksaan terhdap kualitas CPO agar kualitasnya

tetap terjaga.

Pengolahan Biji.

Stasiun ini bertujuan untuk mongolah biji sawit menjadi inti sawit

sesuai dengan spesfikasi mutu yang telah di tetapkan.

D. Kegiatan.

Minggu ke : 1

No Hari/tanggal Kegiatan Uraian kegiatan

1 Sabtu,2/7-2011 Peninjuan lokasi

PMS

Pengenalan lingkungan pabrik

2 Senin,4/7-2011 Pengenalan stasiun

pengolahan

Mengenal stasiun timbang sampai

stasiun pengolahan biji

3 Selasa,5/7-2011 Pengenalan mesin

produksi

Pengenalan mesin Fresser dan Tresser

4 Rabu,6/7-2011 Pengoprasian mesin

produksi

Mengoperasikan mesin

Fresser,memindahkan alat mesin yang

rusak,memperbaiki cek becker

compeor (CBC)

5 Kamis,7/7-2011 Pengoperasian mesin Mengoperasikan mesin Tresser dan

Fresser

6 Jumat,8/7-2011 Pengoperasian mesin Mengoperasikan mesin Tresser dan

Fresser

7 Sabtu,9/7-2011 Pengoperasian mesin Mengoperasikan mesin Tresser dan

Fresser dan mengawasi kerja mesin

Minggu ke : 2

8 Senin,11/7-2011 Pengenalan Loading

Ramp

Mengisi buah ke dalam lori

Page 31: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

9 Selasa,12/7-2011 Pengenalan rebusan Mengenal proses perebusan

10 Rabu,13/7-2011 Memperbaiki mesin Memperbaiki mesin Fresser dan

pengenalan huosting crane

11 Kamis,14/7-2011 Pengenalan pabrik

biji

Pembuangan sabut kelapa

sawit,pengenalan mesin pemisah biji

dan sabut

12 Jumat,15/7-2011 Pengenalan mesin

pemurnian minyak

Pengenalam mesin Sludge Separator

dan Oil Purifier

13 Sabtu,16/7-2011 Memperbaiki Sluge

Separator

Membongkar dan mengganti pakin

Sludge Separator

Minggu ke : 3

14 Senin,18/7-2011 Pengenalan kamar

mesin

Pengenalan mesin genset,Turbin

uap,memperbaiki Transfer Carriage

15 Selasa,19/7-2011 Pengawasan dan

perawatan stasiun

klarifikasi

Mengganti kanvas Sluge Separator

16 Rabu,20/7-2011

17 Kamis,21/7-2011 Memperbaiki pompa Mengganti berring pompa minyak

18 Jumat,22/7-2011 Pengawasan mesin Pengontrolan Sludge Separator dan

Oil Purifier

19 Sabtu,23/7-2011 Memperbaiki pompa Memperbaiki pompa minyak yang ada

di kolam limbah

Minggu ke : 4

20 Senin,25/7-2011 Mengganti pipa Mengganti pipa Crude Oil Tank dan

memperbaiki CBC tresser

21 Selasa,26/7-2011 Pengawasan mesin Pengontrolan Sludge Separator dan

Oil Purifier

22 Rabu,27/7-2011 Dokumentasi Pemotretan untuk dokumentasi

Minggu ke : 1

1 Rabu,3/8-2011 Materi administrasi Pengenalan administrasi kantor

Afdeling inti III

2 Kamis,4/8-2011 Pengenalan lapangan Melihat proses

pemananan,pengakutan buah,evaluasi

3 Jumat,5/8-2011 Praktek Babat kayuan,penjelasan tentang

Page 32: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

pasar pikul dan gawangan mati

4 Sabtu,6/8-2011 Praktek Babat kayuan

Minggu ke : 2

5 Senin,8/8-2011 Praktek Kutip brondolan

6 Selasa,9/8-2011 Praktek Kutip brondolan

8 Rabu,10/8-2011 Praktek Membuat lubang poket

9 Kamis,11/8-2011

10 Jumat,12/8-2011 Praktek Kutip brondolan

11 Sabtu,13/8-2011 Kutip brondolan Kutip brondolan

Minggu ke : 3

12 Senin,15/8-2011 Praktek Sebar tankos

13 Selasa,16/8-2011 Pembersihan kaki

lima

Pencangkulan kaki lima dan parit

jalan

14 Rabu,17/8-2011 Upacara bendera Upacara HUT RI ke-66

15 Kamis,18/8-2011 Babat Babat kayaun

16 Jumat,19/8-2011 Herbisida Menyemprot gulma

17 Sabtu,20/8-2011 Dongkel Membuaang sawit-sawit liar dan

kayuan

Minggu ke : 4

18 Senin,22/8-2011 Poket Membuat lubang poket,mengikuti

Diklat

Minggu ke : 1

1 Kamis,8/9-2011 Pengenalan

linkungan PPKS

Pengenalan ligkungan dan pemilihan

kecambah

2 Jumat,9/9-2011 Sanitasi gulma Mencabut rumputan di polybag MN

3 Sabtu,10/9-2011 Mengantar bibit Mengantar bibit ke hino dan menanam

bibit Pre Nursery(PN) ke polybag

Main Nursery(MN)

Minggu ke : 2

4 Senin,12/9-2011 Sanitasi rumput Mencabut rumput di bibitan Main

Nursery(MN)

5 Selasa,13/9-2011 Menanam bibit Memindahkan bibit PN ke pembibitan

MN

6 Rabu,14/9-2011 Menanam bibit Memindahkan bibit PN ke pembibitan

Page 33: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

MN

7 Kamis 15/9-2011 Sebar polybag Menyusun polybag untuk bibitan Main

Nursery

8 Jumat,16/9-2011 Menanam bibit Memindahkan bibit PN ke pembibitan

MN,sebar polybag

9 Sabtu,17/9-2011 Sebar polybag Memindahkan bibit PN ke pembibitan

MN

Minggu ke : 3

10 Senin,19/9-2011 Sebar polybag Memindahkan bibit PN ke pembibitan

MN

11 Selasa,20/9-2011 Materi pembibitan Penjelasan materi pembibitan oleh

mandor bibitan

12 Rabu,21/9-2011 Babat rumput Babat rumput dengan cara

menebasnya

13 Kamis,22/9-2011 Babat rumput Babat rumput dengan cara

menebasnya

14 Jumat,23/9-2011 Pengenalan pohon

induk

Melihat proses penyerbukan

15 Sabtu,24/9-2011 Praktek Pokok

induk

Melihat proses pembungkusan bunga

Minggu ke : 4

16 Senin,26/9-2011 Produksi benih Melihat proses pemipilan dan memuat

bibit Pre Nursery

17 Selasa,27/9-2011 Proses produksi Penjelasan materi produksi benih dan

pemilihan kecambah

18 Rabu,28/9-2011 Materi sawit Penjelasan materi sawit oleh pak

Yabani,SP.

19 Kamis,29/9-2011 Sanitasi rumput Menyiang pembibitan PN & MN

20 Jumat,30/9-2011 Pemasaran Pengenalan proses pemasaran

BAB 3

PENUTUP

Page 34: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

A.Kesimpulan.

Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil adalah :

1. Bibit yang baik adalah bibit yang jelas jenis persilangan, pohon induk,

pohon bapak, identitas dan keunggulannya.

2. Produktivitas tanaman tergantung pada seberapa intensifnya perawatan dan

pemupukannya.

3. Agar diperoleh rendemen minyak yang tinggi,kriteria matang panen yang

tepat dan pengolahan yang baik factor terpenting untuk mendapatkannya.

B.Saran

Dari pengalaman yang penulis dapat dilapangan,ada beberapa saran yang

ingin saya sampaikan :

1. Untuk waktu yang akan datang sebaiknya PSG harus di persiapkan

sematang mungkin.

2. Sebaiknya PSG yang akan datang disesuaikan dengan materi yang diajarkan

disekolah.

3. Guru pembimbing dan kepala sekolah sebaiknya mempersiapkan dan

membekali siswa lebih dini dalam pembuatan laporan.

4. Para petinggi suatu instansi lebih sering terjun langsung kelapangan agar

mengetahui kendala yang dihadapi para bawahannya.

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 35: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Gambar Kegiatan babat kuyuan.

Gambar Proses penyerbukan.

Page 36: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Gambar Penanaman kecambah.

Page 37: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Bunga betina yang siap dibungkus. Bunga jantan

Page 38: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Gambar Main Nursery (MN)

Page 39: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Gambar Pre Nursery (PN)

Page 40: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Fraksi 00 Fraksi 0

Fraksi 1 Fraksi 2

Fraksi 4 Fraksi 5

Page 41: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Gambar Stasiun Klarifikasi

Page 42: Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu

Gambar Pembibitan hino

DAFTAR PUSTAKA

DISTRIK KALBAR II, Pemiliharaan, pemupukan dan panen, parindu. 2009.

Kurniawan, Bobby. Laporan Praktek Industri PTPN XIII, Teknik mesin Politeknik

Negeri Pontianak, 2010.

http://www.ptpn 13.com