laporan komite audit no. ca/lka-01/iii/19 kepada dewan ... · laporan komite audit - maret 2019...

13
28 Maret 2019 PT COTTONINDO ARIESTA, Tbk LAPORAN KOMITE AUDIT No. CA/LKA-01/III/19 KEPADA DEWAN KOMISARIS PERIODE KERJA OKTOBER 2018 – DESEMBER 2018

Upload: others

Post on 08-Feb-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 28 Maret 2019

    PT COTTONINDO ARIESTA, Tbk

    LAPORAN KOMITE AUDIT No. CA/LKA-01/III/19 KEPADA DEWAN KOMISARIS

    PERIODE KERJA OKTOBER 2018 – DESEMBER 2018

  • PT COTTONINDO ARIESTA, Tbk LAPORAN KOMITE AUDIT – MARET 2019 KEPADA DEWAN KOMISARIS PT COTTONINDO ARIESTA, Tbk

    LAPORAN KOMITE AUDIT – MARET 2019 28.03.19

    i

    Halaman

    DAFTAR ISI .................................................................................................................... i

    LAPORAN KOMITE AUDIT ............................................................................................. 1 - 7

    1. Adanya Laba Potensial Hilang pada saat Mengevaluasi Efisiensi Operasional Perusahaan Periode Oktober – Desember 2018 ................................................ 1

    2. Hal-hal yang Menjadi Perhatian Komite Audit selama Periode Oktober – Desember 2018 ................................................................................................... 1

    2.1. Persediaan Barang Jadi ............................................................................ 1

    2.2. Persediaan Bahan Baku ........................................................................... 2

    2.3. Piutang Lokal Industri .............................................................................. 3

    2.4. Piutang Ekspor Industri ............................................................................ 4

    2.5. Total Laba Potensial Hilang ...................................................................... 5

    2.6. Hutang Usaha Lokal ................................................................................. 5

    2.7. Evaluasi Gross Profit Margin .................................................................... 6

    HAL – HAL MENGENAI KOMITE AUDIT ......................................................................... 8 - 11

    1. AKTIVITAS KOMITE AUDIT .................................................................................. 8

    2. PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA KOMITE AUDIT ........... 8

    2.1. Piagam Komite Audit ............................................................................... 8

    2.2. Struktur dan Keanggotan Komite Audit ................................................... 8

    2.3. Persyaratan Keanggotaan Komite Audit ................................................. 9

    2.4. Masa Tugas .............................................................................................. 10

    2.5. Tugas dan Tanggungjawab Komite Audit ................................................ 10

    2.6. Wewenang Komite Audit ......................................................................... 11

    2.7. Rapat Komite Audit .................................................................................. 11

    2.8. Pelaporan Komite Audit ........................................................................... 11

  • PT COTTONINDO ARIESTA Tbk

    LAPORAN KOMITE AUDIT - MARET 2019 Periode Oktober - Desember 2018

    LAPORAN KOMITE AUDIT – MARET 2019 28.03.19

    1

    No. : CA/LKA-01/III/19

    Tempat/Tanggal : Bandung, 28 Maret 2019

    Tim Komite Audit : 1. Yohanes Wahyu Tanoto Tan (Ketua Komite Audit) 2. Dwiaprillianty Supriadi (Anggota Komite Audit) 3. Desideria Kusuma (Anggota Komite Audit)

    Ditujukan Kepada Yth. : Dewan Komisaris PT Cottonindo Ariesta, Tbk

    Perihal : Laporan Komite Audit PT Cottonindo Ariesta, Tbk periode kerja Oktober - Desember 2018.

    Berikut Laporan Komite Audit PT Cottonindo Ariesta, Tbk periode Oktober - Desember 2018:

    Komite Audit melanjutkan evaluasi dengan konsentrasi pada operasi yang mencakup pencegahan terhadap terjadinya pemborosan berdasarkan Laporan yang disajikan oleh Pimpinan PT Cottonindo Ariesta, Tbk.

    Inti temuan meliputi:

    1. Adanya laba potensial hilang pada saat mengevaluasi efisiensi operasional perusahaan periode Oktober - Desember 2018.

    2. Hal-hal yang menjadi perhatian Komite Audit selama periode Oktober – Desember 2018 adalah sebagai berikut:

    2.1. Persediaan Barang Jadi

    2.1.1. Perputaran Persediaan Barang Jadi

    = Harga Pokok Penjualan = Rp 46.041.804.323 = 16,04 kali Rata-rata Finished Goods Rp 2.869.697.225

    2.1.2. Jumlah Hari Persediaan Barang Jadi Tertahan

    = 90 Hari = 90 = 5,61 hari 6 hari Perputaran Persediaan Barang Jadi 16,04

    Kesimpulan:

    Selama periode Oktober - Desember 2018, rata-rata Jangka Waktu Persediaan Barang Jadi Tertahan di gudang, yaitu: 6 hari (Jangka waktu normal adalah + 7 hari).

    Catatan:

    1. Total saldo akhir Persediaan Barang Jadi di gudang bulan Oktober, November dan Desember 2018 adalah Rp 8.609.091.675.

  • PT COTTONINDO ARIESTA Tbk

    LAPORAN KOMITE AUDIT - MARET 2019 Periode Oktober - Desember 2018

    LAPORAN KOMITE AUDIT – MARET 2019 28.03.19

    2

    2. Saldo Harga Pokok Penjualan diperoleh dari Laporan Keuangan (audited) per 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

    3. Saldo akhir Rata-rata Persediaan Barang Jadi diperoleh dari Laporan Keuangan bulan Oktober, November dan Desember 2018.

    Komentar Komite Audit

    Barang Jadi langsung dikirim kepada Pelanggan sesuai tempat yang diinginkan menunjukkan pihak perusahaan telah melakukan efisiensi atas biaya penyimpanan barang jadi di gudang secara optimal.

    2.2. Persediaan Bahan Baku

    2.2.1. Perputaran Persediaan Bahan Baku

    = Pemakaian Bahan Baku = Rp 22.283.262.588 = 1,05 kali Rata-rata Persediaan Bahan Baku Rp 21.284.617.858

    2.2.2. Jumlah Hari Persediaan Bahan Baku Tertahan

    = 90 Hari = 90 = 85,97 hari 86 hari Perputaran Persediaan Bahan Baku 1,05

    Kesimpulan:

    Selama periode Oktober - Desember 2018, rata-rata Jangka Waktu Persediaan Bahan Baku Tertahan di gudang, yaitu: 86 hari (Jangka waktu normal adalah + 30 hari).

    Jika saldo rata-rata Persediaan Bahan Baku periode Oktober - Desember 2018 dapat diturunkan dari Rp 21.284.617.858 (86 hari) menjadi Rp 7.424.866.695 (30 hari) atau efisiensi sebesar Rp 13.859.751.163, maka penghematan biaya bunga yang dapat diperoleh (tingkat bunga pasar 6%) adalah:

    6% x Rp 13.859.751.163 = Rp 831.585.070

  • PT COTTONINDO ARIESTA Tbk

    LAPORAN KOMITE AUDIT - MARET 2019 Periode Oktober - Desember 2018

    LAPORAN KOMITE AUDIT – MARET 2019 28.03.19

    3

    Catatan:

    1. Total saldo akhir Persediaan Bahan Baku di gudang bulan Oktober, November dan Desember 2018 adalah Rp 63.853.853.573.

    2. Saldo Pemakaian Bahan Baku diperoleh dari Laporan Keuangan (audited) per 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

    3. Saldo akhir Rata-rata Persediaan Bahan Baku diperoleh dari Laporan Keuangan bulan Oktober, November dan Desember 2018.

    Komentar Komite Audit

    - Rata-rata Stock Raw Materials 30 hari adalah jangka waktu normal pada umumnya. Namun pada periode Oktober - Desember 2018, rata-rata Jangka Waktu Raw Materials tertahan di gudang sebelum dipakai adalah 86 hari. Pihak manajemen kiranya dapat memperpendek waktu stock material dengan melakukan perbaikan ke depannya.

    - Jika harga beli Raw Materials cenderung meningkat, maka semakin besar stock semakin baik. Tentu saja setelah dibandingkan dengan “Raw Materials Holding Cost”.

    - Jika harga beli Raw Materials cenderung stabil atau menurun, tentu saja stock minimal yang tetap dapat menjamin kelancaran produksi yang harus dikejar.

    Saran Komite Audit

    Agar modal yang tertanam dalam stock Raw Materials dapat diturunkan tetapi tidak mengganggu kelancaran produksi dan ada kepastian harga beli selama periode tertentu, kiranya dapat dipertimbangkan Kontrak Pembelian dengan total quantity tertentu (dengan mempertimbangkan freight cost) selama sekian bulan tetapi dengan frekuensi pengiriman lebih sering, misalnya tiap 2 (dua) minggu. Pembayaran tentu saja dilakukan atas dasar “Shipment”.

    2.3. Piutang Lokal Industri

    2.3.1. Perputaran Piutang Lokal Industri

    = Penjualan Lokal Industri = Rp 18.846.417.445 = 0,93 kali Rata-rata Piutang Lokal Industri Rp 20.212.512.470

    2.3.2. Jumlah Hari Piutang Lokal Industri Tertahan

    = 90 Hari = 90 = 96,52 hari 97 hari Perputaran Piutang Lokal Industri 0,93

  • PT COTTONINDO ARIESTA Tbk

    LAPORAN KOMITE AUDIT - MARET 2019 Periode Oktober - Desember 2018

    LAPORAN KOMITE AUDIT – MARET 2019 28.03.19

    4

    Kesimpulan:

    Jumlah hari Piutang Lokal Industri Tertahan periode Oktober - Desember 2018 adalah 97 hari.

    Jika saldo rata-rata Piutang Lokal Industri Tertahan periode Oktober - Desember 2018 dapat diturunkan dari Rp 20.212.512.470 (97 hari) menjadi Rp 6.251.292.517 (30 hari) atau efisiensi sebesar Rp 13.961.219.953, maka penghematan biaya bunga yang dapat diperoleh (tingkat bunga pasar 6%) adalah:

    6% x Rp 13.961.219.953 = Rp 837.673.197

    Komentar Komite Audit

    Keterlambatan pembayaran selama 97 hari (jangka waktu normal pembayaran 30 hari) menunjukkan prestasi yang kurang baik, dimana hal tersebut dapat meningkatkan biaya bunga pinjaman kepada bank yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Apabila terjadi keterlambatan bayar dalam jangka waktu lama, tampaknya perlu dikaji ulang penyebab-penyebabnya dan secara serius mencari jalan untuk mempercepat masuknya penagihan tanpa membuat Pelanggan menjadi tidak nyaman.

    Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengkaji Prosedur Penagihan dan Penerimaan Hasil Tagihan serta kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan seperti jangka waktu pembayaran oleh Pelanggan.

    Perusahaan disarankan untuk memperkuat kontrol atas limit kredit masing-masing Pelanggan guna meminimalisasi risiko terjadinya Bad Debt Expense.

    2.4. Piutang Ekspor Industri

    2.4.1. Perputaran Piutang Ekspor Industri

    = Penjualan Ekspor Industri = Rp 1.733.395.478 = 7,12 kali Rata-rata Piutang Ekspor Industri Rp 243.555.296

    2.4.2. Jumlah Hari Piutang Ekspor Industri Tertahan

    = 90 Hari = 90 = 12,65 hari 13 hari Perputaran Piutang Ekspor Industri 7,12

    Kesimpulan:

    Jumlah hari Piutang Ekspor Industri Tertahan periode Oktober - Desember 2018 adalah 13 hari.

  • PT COTTONINDO ARIESTA Tbk

    LAPORAN KOMITE AUDIT - MARET 2019 Periode Oktober - Desember 2018

    LAPORAN KOMITE AUDIT – MARET 2019 28.03.19

    5

    2.5. Total Laba Potensial Hilang adalah sebagai berikut:

    No. Akun yang menjadi Perhatian Komite Audit Jumlah Laba Potensial Hilang

    (Rp)

    1. Persediaan Bahan Baku 831.585.070

    2. Piutang Lokal Industri 837.673.197

    3. Piutang Ekspor Industri 0

    T O T A L 1.669.258.267

    Dengan adanya Income Before Tax pada Desember 2018 sebesar Rp 1.442.572.362, maka Laba Potensial hilang sebesar Rp 1.669.258.267 sangat material.

    2.6. Hutang Usaha Lokal

    2.6.1. Perputaran Hutang Lokal

    = Pembelian Lokal = Rp 10.712.303.570 = 1,33 kali Rata-rata Hutang Lokal Rp 8.078.782.807

    2.6.2. Jumlah Hari Hutang Lokal

    = 90 Hari = 90 = 67,87 hari 68 hari Perputaran Hutang Lokal 1,33

    Kesimpulan:

    Jumlah hari Hutang Lokal periode Oktober - Desember 2018 adalah 68 hari.

    Semakin lambat hutang dibayar akan mengakibatkan kredibilitas perusahaan semakin menurun, maka Pimpinan Perusahaan diharapkan segera mengevaluasi Jumlah Hari Hutang Lokal Tertahan sesuai kebijakan yang ditetapkan perusahaan guna meningkatkan dan menjaga kredibilitas perusahaan.

    Akun Hutang Usaha yang menjadi perhatian adalah sebagai berikut:

    No. Akun yang menjadi Perhatian

    Komite Audit Dampak Negatif

    1. Hutang Usaha Lokal Kredibilitas Perusahaan Menurun. [

  • PT COTTONINDO ARIESTA Tbk

    LAPORAN KOMITE AUDIT - MARET 2019 Periode Oktober - Desember 2018

    LAPORAN KOMITE AUDIT – MARET 2019 28.03.19

    6

    2.7. Evaluasi Gross Profit Margin

    Gross Profit Margin periode Oktober - Desember 2018 adalah sebesar Rp 27.244.757.268 (37,17%).

    Hal ini menunjukkan kinerja perusahaan. Angka 37,17% dapat ditunjukkan dengan perhitungan sebagai berikut:

    Gross Profit (Laba Kotor) = Rp 27.244.757.268 x 100% = 37,17% Net Sales (Total Penjualan) Rp 73.286.561.591

    Catatan:

    Saldo Gross Profit dan Net Sales diperoleh dari Laporan Keuangan (audited) per 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

    Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tindakan perbaikan Perusahaan lebih dikonsentrasikan pada:

    1. Persediaan Bahan Baku melalui pencarian sumber pembelian atau substitusi bahan dengan harga lebih rendah/ kompetitif tetapi tidak mempengaruhi kualitas finished goods.

    2. Perencanaan penerapan Metode Just in Time untuk pengadaan dan penyimpanan Bahan Baku.

    3. Piutang Lokal Industri dan Piutang Ekspor Industri melalui (a). percepatan penagihan kepada Pelanggan dengan tidak menurunkan tingkat Kepuasan Pelanggan tetapi meningkatkan Cash In Flow perusahaan; (b). mengevaluasi kebijakan yang dikeluarkan Pimpinan Perusahaan secara periodik (minimal setahun sekali) mengenai pemberian Term of Payment kepada Pelanggan guna percepatan penagihan; (c). mengevaluasi kecenderungan terjadinya Bad Debt Expense secara periodik (minimal setahun sekali).

    4. Hutang Usaha Lokal melalui: (a). mengevaluasi naik turunnya Pendapatan Bunga secara periodik (minimal setahun sekali) sebagai akibat percepatan dan perlambatan pembayaran Hutang Usaha dengan tidak menurunkan kredibilitas perusahaan dengan pihak ketiga; (b). mengevaluasi kebijakan yang dikeluarkan Pimpinan Perusahaan secara periodik (minimal setahun sekali) mengenai Term of Payment yang diberikan oleh Supplier guna kelancaran aktivitas perencanaan dan pelaksanaan pendanaan perusahaan.

    Tindakan penghematan, pencegahan penyimpangan dan usaha peningkatan laba hanya dapat dicapai jika dilakukan tindakan “Follow-up” yang tepat serta dukungan penuh dari “Top Management” dan seluruh Personel perusahaan.

    Dukungan Personel perusahaan akan lebih efektif jika adanya penerapan “Reward System” di semua “Level” yang dikaitkan dengan kemajuan yang telah dicapai perusahaan.

  • PT COTTONINDO ARIESTA Tbk

    LAPORAN KOMITE AUDIT - MARET 2019 Periode Oktober - Desember 2018

    LAPORAN KOMITE AUDIT – MARET 2019 28.03.19

    7

    Demikian Laporan Komite Audit untuk membahas dan mengevaluasi laporan yang telah disajikan Pimpinan Perusahaan untuk periode Oktober - Desember 2018. Hal ini bertujuan membuat Perusahaan menjadi tempat investasi yang menguntungkan bagi Pemegang Saham dan Kreditur serta tempat berkarya yang dapat diandalkan bagi seluruh Personelnya.

    Tim Komite Audit,

    Yohanes Wahyu Tanoto Tan Dwiaprillianty Supriadi Desideria Kusuma Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit Anggota Komite Audit Komisaris Independen

  • PT COTTONINDO ARIESTA Tbk

    LAPORAN KOMITE AUDIT - MARET 2019

    Periode Oktober - Desember 2018

    LAPORAN KOMITE AUDIT – MARET 2019 28.03.19

    8

    1. AKTIVITAS KOMITE AUDIT

    Aktivitas Komite Audit PT Cottonindo Ariesta, Tbk.adalah sebagai berikut:

    1.1. Menyusun dan menyampaikan Laporan Komite Audit tertanggal 28 Maret 2019 untuk Tahun 2018 kepada Dewan Komisaris PT Cottonindo Ariesta, Tbk.

    1.2. Melakukan analisa terhadap jumlah hari piutang dan hutang tertahan.

    1.3. Melakukan analisa terhadap jumlah hari persediaan bahan baku dan barang jadi.

    2. PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA KOMITE AUDIT

    Keputusan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. 55 /POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 dan diundangkan di Jakarta oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 29 Desember 2015 (pengganti Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 dan No. Kep-29/PM 2004 tanggal 24 September 2004) mengatur hal-hal sebagai berikut:

    2.1. Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter)

    Perusahaan Publik wajib memuat Audit Committee Charter dan informasi lainnya yang diwajibkan pada website (laman) Perusahaan Publik.

    Audit Committee Charter paling kurang memuat:

    2.1.1. tugas dan tanggung jawab serta wewenang;

    2.1.2. komposisi, struktur dan persyaratan keanggotaan;

    2.1.3. tata cara dan prosedur kerja;

    2.1.4. kebijakan penyelenggaraan rapat;

    2.1.5. sistem pelaporan kegiatan;

    2.1.6. ketentuan mengenai penanganan pengaduan atau pelaporan sehubungan dugaan pelanggaran terkait pelaporan keuangan; dan

    2.1.7. masa tugas Komite Audit.

    2.2. Struktur dan Keanggotaan Komite Audit

    2.2.1. Komite Audit paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari Komisaris Independen dan Pihak dari luar Emiten atau Perusahaan Publik.

    2.2.2. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen.

  • PT COTTONINDO ARIESTA Tbk

    LAPORAN KOMITE AUDIT - MARET 2019

    Periode Oktober - Desember 2018

    LAPORAN KOMITE AUDIT – MARET 2019 28.03.19

    9

    2.2.3. Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:

    2.2.3.1. bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan atau mengawasi kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik tersebut dalam waktu (6) enam bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Emiten atau Perusahaan Publik pada periode berikutnya;

    2.2.3.2. tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau Perusahaan Publik tersebut;

    2.2.3.3. tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Emiten atau Perusahaan Publik, Anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik tersebut; dan

    2.2.3.4. tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik tersebut.

    2.3. Persyaratan Keanggotaan Komite Audit

    Anggota Komite Audit:

    2.3.1. wajib memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman sesuai bidang pekerjaannya serta mampu berkomunikasi dengan baik;

    2.3.2. wajib memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya yang terkait layanan jasa atau kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik, proses audit, manajemen risiko dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya;

    2.3.3. wajib mematuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik;

    2.3.4. bersedia meningkatkan kompetensi secara terus-menerus melalui pendidikan dan pelatihan;

    2.3.5. wajib memiliki paling kurang satu anggota yang berlatar belakang pendidikan dan keahlian di bidang akuntansi dan keuangan;

    2.3.6. bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang memberi jasa asurans, jasa non-asurans, jasa penilai dan/ atau jasa konsultasi lain kepada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir;

    2.3.7. bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan atau mengawasi kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali Komisaris Independen;

    2.3.8. tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau Perusahaan Publik;

  • PT COTTONINDO ARIESTA Tbk

    LAPORAN KOMITE AUDIT - MARET 2019

    Periode Oktober - Desember 2018

    LAPORAN KOMITE AUDIT – MARET 2019 28.03.19

    10

    2.3.9. dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Emiten atau Perusahaan Publik baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut;

    2.3.10. tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik tersebut; dan

    2.3.11. tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik.

    2.4. Masa Tugas

    Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu periode berikutnya.

    2.5. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

    Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut:

    2.5.1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Emiten atau Perusahaan Publik kepada publik dan/ atau pihak otoritas antara lain Laporan Keuangan, Proyeksi dan Laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

    2.5.2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik.

    2.5.3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya.

    2.5.4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan fee.

    2.5.5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal.

    2.5.6. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Emiten atau Perusahaan Publik tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris.

    2.5.7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

    2.5.8. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik.

    2.5.9. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten atau Perusahaan Publik.

  • PT COTTONINDO ARIESTA Tbk

    LAPORAN KOMITE AUDIT - MARET 2019

    Periode Oktober - Desember 2018

    LAPORAN KOMITE AUDIT – MARET 2019 28.03.19

    11

    2.6. Wewenang Komite Audit

    Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit mempunyai wewenang sebagai berikut:

    2.6.1. Mengakses dokumen, data dan informasi Emiten atau Perusahaan Publik tentang karyawan, dana, aset dan sumber daya perusahaan yang diperlukan.

    2.6.2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko dan Akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit.

    2.6.3. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan).

    2.6.4. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

    2.7. Rapat Komite Audit

    2.7.1. Komite Audit mengadakan rapat secara berkala paling kurang satu kali dalam 3 (tiga) bulan.

    2.7.2. Rapat Komite Audit hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota.

    2.7.3. Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

    2.7.4. Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat termasuk apabila terdapat perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.

    2.8. Pelaporan Komite Audit

    2.8.1. Komite Audit wajib membuat Laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap Penugasan yang diberikan.

    2.8.2. Komite Audit wajib membuat Laporan Tahunan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit yang diungkapkan dalam Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

    2.8.3. Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan informasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian Komite Audit paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pengangkatan atau pemberhentian.

    2.8.4. Informasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian sebagaimana dimaksud dalam huruf c wajib dimuat dalam Situs Web Bursa Efek dan/ atau Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik.

    01 - COVER Okt - Des 2018 ok.pdf01 - Daftar Isi02 - LKA Okt - Des 2018 ok03 - BAB I - Okt Des 2018 ok