laporan kinerja instansi pemerintah -...
TRANSCRIPT
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas rahmat dan hidayah-Nya serta dukungan seluruh
rekan kerja, sehingga buku laporan kinerja Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia telah selesai disusun
sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan seluruh
program dan kegiatan tahun anggaran 2016 di lingkungan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Laporan
kinerja Badan Pengembangan SDM juga merupakan wujud
pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
SDM mempunyai peran yang sangat penting dalam pencapaian target
pembangunan infrastruktur, mulai dari tahap penyusunan kebijakan, perencanaan
pembangunan, pelaksanaan, sampai dengan pengawasan pembangunan. Melihat
pentingnya peran SDM tersebut, Badan Pengembangan SDM sesuai dengan tugas dan
fungsinya, mempunyai tanggung jawab besar dalam mewujudkan SDM yang kompeten
dan professional dalam penyelenggaraan infrastruktur yang handal. Badan
Pengembangan SDM harus mampu menciptakan SDM yang mumpuni, inovatif,
berpegang teguh pada prinsip-prinsip integritas, kerjasama dan kemitraan dengan seluruh
pemangku kepentingan untuk pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat yang andal, berkelanjutan dan berdaya saing.
Badan Pengembangan SDM mempunyai sasaran strategis meningkatnya
kompetensi SDM Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan persyaratan
jabatan. Melalui laporan kinerja Badan Pengembangan SDM tahun 2016 ini, digambarkan
kinerja yang telah dicapai selama tahun 2016 dalam meningkatkan kompetensi SDM
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tidak dapat dipungkiri dalam pencapaian
kinerja tahun 2016, terdapat kendala dan permasalahan yang dihadapi, untuk itu masukan
dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dalam meningkatkan kinerja
Badan Pengembangan SDM ke depan.
Jakarta, Januari 2017
Kepala Badan Pengembangan SDM
Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc
NIP. 195704181984121001
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. v
RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Tugas dan Fungsi Badan Pengembangan SDM ..................................................... 3
1.3 Struktur Organisasi Badan Pengembangan SDM ................................................... 6
1.4 Isu Strategis ........................................................................................................... 7
BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................................................. 10
2.1 Uraian Singkat Renstra ........................................................................................ 10
2.2 Perjanjian Kinerja ................................................................................................. 13
2.3 Metode Pengukuran Kinerja ................................................................................. 16
2.4 Target Renstra Tahun 2016 ................................................................................. 18
BAB III KAPASITAS ORGANISASI ................................................................................ 20
3.1 Sumber Daya Manusia (SDM) .............................................................................. 20
3.2 Sarana dan Prasarana ......................................................................................... 23
3.3 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).......................................................... 25
BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA .............................................................................. 28
4.1 Capaian Kinerja Badan Pengembangan SDM ...................................................... 28
4.2 Perbandingan Kinerja Badan Pengembangan SDM ............................................. 31
4.3 Analisis Kinerja Badan Pengembangan SDM ....................................................... 40
4.4 Efisiensi dan Efektifitas ........................................................................................ 41
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 43
5.1 Permasalahan ...................................................................................................... 43
5.2 Langkah ke Depan ............................................................................................... 44
Referensi ........................................................................................................................ 46
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Badan Pengembangan SDM ......................................... 6
Gambar 2.1 Perjanjian Kinerja Badan Pengembangan SDM Tahun 2016 ...................... 14
Gambar 2.2 Perubahan Perjanjian Kinerja Badan Pengembangan SDM Tahun 2016…. 15
Gambar 3.1 Diagram Tingkat Pendidikan Pegawai Badan Pengembangan SDM .......... 20
Gambar 3.2 Diagram Jumlah PNS dan Non PNS Badan Pengembangan SDM ............. 21
Gambar 3.3 Diagram Jumlah PNS Badan Pengembangan SDM Berdasarkan
Golongan Ruang ........................................................................................ 21
Gambar 4.1 Bisnis Proses Manajemen Pengembangan SDM PUPR …………………….30
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rencana Strategis Badan Pengembangan SDM 2015-2019 ........................... 10
Tabel 2.2 Kegiatan Strategis Badan Pengembangan SDM 2015-2019 ........................... 12
Tabel 2.3 Matriks Perhitungan Capaian Sasaran Program Pengembangan SDM Tahun
2015-2019 ....................................................................................................... 17
Tabel 2.4 Target Kegiatan Strategis Badan Pengembangan SDM Tahun 2016 ……... ... 19
Tabel 3.1 Rekapitulasi Jumlah ASN di Lingkungan Badan Pengembangan SDM ............ 22
Tabel 3.2 Rekapitulasi Jumlah PNS Badan Pengembangan SDM Berdasarkan Tingkat
Pendidikan, Golongan, dan Jenis Kelamin ....................................................... 23
Tabel 3.3 Rekapitulasi Aset Sarana dan Prasarana Badan Pengembangan SDM ........... 25
Tabel 3.4 Perubahan Pagu DIPA Unit Kerja Eselon II di Badan Pengembangan SDM .... 26
Tabel 3.5 Target Output Kegiatan Badan Pengembangan SDM Berdasarkan DIPA 2016
........................................................................................................................ 27
Tabel 4.1 Perbandingan Capaian Sasaran Kegiatan Badan Pengembangan SDM
Terhadap Target DIPA Tahun 2016 dan Target Lima Tahunan (Renstra
2015-2019) ..................................................................................................... 37
Tabel 4.2 Rekapitulasi Capaian Kegiatan Strategis Badan Pengembangan SDM ........... 39
Tabel 4.3 Perbandingan Capaian Sasaran Program Badan Pengembangan SDM
Tahun 2016 dan 2015 ..................................................................................... 40
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
vi
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja (LaKIP) Badan Pengembangan SDM merupakan wujud
pertanggungjawaban atas penyelenggaraan program pengembangan SDM PUPR yang
telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2016 di lingkungan Badan Pengembangan
SDM. Berbagai pelaksanaan kegiatan hingga output yang diperoleh dari pelaksanaan
program pengembangan SDM menjadi komponen penting dalam mendukung pencapaian
outcome program pengembangan SDM yaitu meningkatnya kompetensi SDM PUPR
sesuai dengan persyaratan jabatan. Adapun kegiatan strategis yang diselenggarakan
untuk mencapai outcome program pengembangan SDM tediri dari 5 (lima) kegiatan yaitu
penilaian kompetensi, penilaian kinerja, pemetaan karir, pengembangan kompetensi
(penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) dan penyelenggaraan pendidikan
kedinasan), dan pengelolaan jabatan fungsional.
Pada tahun 2016, Badan Pengembangan SDM memiliki target outcome yaitu
meningkatnya persentase kompetensi SDM PUPR sesuai dengan persyaratan jabatan
sebesar 25%. Untuk mencapai target outcome yang telah ditetapkan, program
pengembangan SDM dilaksanakan oleh 5 (lima) unit kerja eselon II dan 13 (tiga belas)
Balai unit eselon III. Pada pelaksanaannya Badan Pengembangan SDM mendapat
amanat melalui pagu sebesar Rp450.966.362.000, yang didistribusikan kepada setiap unit
kerja di lingkungan Badan Pengembangan SDM untuk melaksanakan berbagai kegiatan
strategis guna mencapai outcome Badan Pengembangan SDM yang efektif.
Kinerja Badan Pengembangan SDM pada tahun 2016 dikatakan mempunyai
predikat memuaskan. Badan Pengembangan SDM dapat mencapai progres keuangan
sebesar Rp405.175.165.000 dengan persentase 89,85% dan progres fisik sebesar
98,87% (Data e-Monitoring, 17 Januari 2017). Dari progres keuangan dan fisik yang telah
dicapai, Badan Pengembangan SDM berhasil memperoleh capaian outcome sebesar
30,04% yang artinya sampai dengan tahun 2016, Badan Pengembangan SDM berhasil
meningkatkan kompetensi SDM PUPR sesuai dengan persyaratan jabatan sebanyak
6.456 orang pegawai dari 21.488 orang pegawai Kementerian PUPR. Dengan demikian,
capaian kinerja Badan Pengembangan SDM yang diukur berdasarkan capaian fisik dan
outcome adalah sebesar 92,53% dengan predikat memuaskan.
Berbagai capaian yang diperoleh Badan Pengembangan SDM tidak terlepas dari
kerjasama dan dukungan dari para stakeholder terkait. Kedepannya Badan
Pengembangan SDM akan terus melakukan perbaikan guna mencapai outcome program
pengembangan SDM yang lebih optimal.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting, bahkan
tidak dapat dipisahkan dari suatu organisasi. Saat ini, sumber daya manusia sudah tidak
lagi dipandang sebagai sumber daya belaka, tetapi merupakan suatu modal atau aset
dalam suatu organisasi, atau dengan kata lain saat ini istilah human resource sudah
beralih menjadi human capital. Sumber daya manusia dilihat sebagai aset yang bernilai
dan dapat dilipatgandakan serta sebagai investasi bagi suatu organisasi.
Sumber daya manusia menjadi landasan dalam pencapaian pembangunan nasional.
Hal ini dapat dilihat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2015-2019, yaitu memantapkan pembangunan secara menyeluruh diberbagai bidang
dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan
keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan
IPTEK yang terus meningkat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(Kementerian PUPR), yang mempunyai tugas dalam penyelenggaraan pembangunan
infrastruktur harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas serta berkemampuan
IPTEK. Oleh karena itu, bagi Kementerian PUPR, sumber daya manusia menjadi salah
satu penentu terwujudnya infrastruktur yang handal.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dibentuk pada tahun 2015
dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat yang kompeten dalam pembangunan infrastruktur yang handal. Keberadaan
Badan Pengembangan SDM diharapkan dapat memantapkan kinerja Kementerian PUPR
dalam mencapai target pembangunan dibidang infrastruktur, yakni membangun
infrastruktur PUPR yang berdaya saing melalui keunggulan sumber daya manusia yang
berkualitas.
Sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR No. 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian PUPR, Badan Pengembangan SDM mempunyai tugas
melaksanakan pengembangan sumber daya manusia Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. Dalam melaksanakan program pengembangan SDM, Badan Pengembangan
SDM memiliki sasaran program yaitu meningkatnya kompetensi SDM PUPR sesuai
dengan persyaratan jabatan. Sasaran program tersebut memiliki persentase target yang
harus dicapai setiap tahunnya. Tingkat persentase tersebut sebagai wujud dari
pencapaian outcome Badan Pengembangan SDM untuk memproyeksikan peningkatan
kompetensi SDM PUPR. Proses pencapaian outcome tersebut dilaksanakan melalui
kegiatan pengembangan SDM yang meliputi pemetaan karir, penilaian kompetensi,
pemantauan kinerja, pengembangan kompetensi, dan pengembangan jabatan fungsional.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
2
Lingkup SDM PUPR yang dikembangkan tidak hanya terfokus pada SDM aparatur di
Kementerian PUPR, tetapi juga SDM aparatur di Pemerintah Daerah. Hal tersebut
sebagai bentuk dukungan dan konsistensi Kementerian PUPR melalui Badan
Pengembangan SDM untuk mencetak SDM PUPR yang unggul dalam proses
pembangunan infrastruktur PUPR.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Badan Pengembangan SDM ini
menjadi bentuk laporan pertanggungjawaban atas pencapaian pelaksanaan kegiatan dan
penyerapan anggaran program pengembangan SDM PUPR yang telah dicapai pada
tahun anggaran 2016. Melalui LAKIP Badan Pengembangan SDM ini dapat dilihat
bagaimana proses pelaksanaan program pengembangan SDM yang telah dilaksanakan,
serta efektifitas dan efisiensi yang diperoleh dalam mencapai sasaran program Badan
Pengembangan SDM.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
3
1.2 Tugas dan Fungsi Badan Pengembangan SDM
Sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR No. 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian PUPR, Badan Pengembangan SDM mempunyai tugas
melaksanakan pengembangan sumber daya manusia Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Pengembangan SDM menyelenggarakan
fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pengembangan sumber
daya manusia pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
b. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia pekerjaan umum dan
perumahan rakyat;
c. pelaksanaan penilaian kompetensi sumber daya manusia di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
d. pelaksanaan pembinaan, pengembangan, dan pemberdayaan jabatan
fungsional bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
e. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengembangan sumber
daya manusia di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
f. pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, Badan Pengembangan SDM
memiliki 5 (lima) unit kerja tingkat eselon II, yaitu:
a. Sekretariat Badan Pengembangan SDM
Sekretariat Badan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan
administrasi kepada semua unsur organisasi di lingkungan Badan
Pengembangan SDM.
b. Pusat Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja
Pusat Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja mempunyai tugas
melaksanakan penilaian kompetensi, pemetaan karir, dan pemantauan kinerja
sumber daya manusia di lingkungan Kementerian PUPR.
c. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang sumber daya air dan
konstruksi.
d. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan penyelenggaraan pendidikan dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
4
pelatihan bidang jalan jembatan, perumahan, permukiman, dan pengembangan
infrastruktur wilayah.
e. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Pengembangan Jabatan
Fungsional
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Pengembangan Jabatan
Fungsional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan
teknis dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan manajemen, serta
pelaksanaan pengembangan jabatan fungsional.
Selain itu, Badan Pengembangan SDM juga memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT)
tingkat eselon III yang melaksanakan teknis operasional dalam pelaksanaan
pengembangan SDM. Sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR No. 20 tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, UPT di Badan Pengembangan SDM terdiri dari:
1. Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR
Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR bertugas melaksanakan pendidikan dan
pelatihan (diklat) pegawai bidang PUPR. Balai Diklat ini berada di 9 (sembilan)
wilayah yaitu:
a. Balai Pendidikan dan Pelatihan Wilayah I Medan
Wilayah kerja Balai Pendidikan dan Wilayah I Medan mencakup Prov.
Sumatera Utara; Prov. Aceh; Prov. Riau; Prov. Kepulauan Riau; dan Prov.
Sumatera Barat.
b. Balai Pendidikan dan Pelatihan Wilayah II Palembang
Wilayah kerja Balai Pendidikan dan Wilayah II Palembang mencakup Prov.
Sumatera Selatan; Prov. Kep. Bangka Belitung; Prov. Jambi; Prov.
Bengkulu; dan Prov. Lampung.
c. Balai Pendidikan dan Pelatihan Wilayah III Jakarta
Wilayah kerja Balai Pendidikan dan Wilayah III Jakarta mencakup Prov. DKI
Jakarta; Kota Bogor; Kota Depok; Kota Bekasi; Kota Tangerang; dan Kota
Tangerang Selatan.
d. Balai Pendidikan dan Pelatihan Wilayah IV Bandung
Wilayah kerja Balai Pendidikan dan Wilayah IV Bandung mencakup Prov.
Jawa Barat (selain Kota Bogor, Kota Depok, Kota dan Kabupaten Bekasi);
dan Prov. Banten (selain Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang Selatan).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
5
e. Balai Pendidikan dan Pelatihan Wilayah V Yogyakarta
Wilayah kerja Balai Pendidikan dan Wilayah V Yogyakarta mencakup Prov.
DI Yogyakarta; Prov. Jawa Tengah; Kabupaten Ponorogo; dan Kabupaten
Pacitan.
f. Balai Pendidikan dan Pelatihan Wilayah VI Surabaya
Wilayah kerja Balai Pendidikan dan Wilayah VI Surabaya mencakup Prov.
Jawa Timur (Selain Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Pacitan); Prov.
Bali; Prov. Nusa Tenggara Barat; dan Prov. Nusa Tenggara Timur.
g. Balai Pendidikan dan Pelatihan Wilayah VII Banjarmasin
Wilayah kerja Balai Pendidikan dan Wilayah VII Banjarmasin mencakup
Prov. Kalimantan Selatan; Prov. Kalimantan Timur; Prov. Kalimantan
Tengah; Prov. Kalimantan Barat; dan Prov. Kalimantan Utara.
h. Balai Pendidikan dan Pelatihan Wilayah VIII Makasar
Wilayah kerja Balai Pendidikan dan Wilayah VIII Makasar mencakup Prov.
Sulawesi Selatan; Prov. Sulawesi Utara; Prov. Sulawesi Barat; Prov.
Sulawesi Tengah; Prov. Sulawesi Tenggara; Prov. Gorontalo; dan Prov.
Maluku Utara.
i. Balai Pendidikan dan Pelatihan Wilayah IX Jayapura
Wilayah kerja Balai Pendidikan dan Wilayah IX Jayapura mencakup Prov.
Papua; Prov. Papua Barat; dan Prov. Maluku.
2. Balai Uji Coba Sistem Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan
Konstruksi
Balai Uji Coba Sistem Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan
Konstruksi mempunyai tugas melaksanakan uji coba sistem pendidikan dan
pelatihan bidang sumber daya air dan konstruksi yang ditetapkan oleh Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi. Balai ini berlokasi di
Bandung, dan wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah Indonesia.
3. Balai Uji Coba Sistem Pendidikan dan Pelatihan Jalan dan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah
Balai Uji Coba Sistem Pendidikan dan Pelatihan Jalan dan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah mempunyai tugas melaksanakan uji coba sistem
pendidikan dan pelatihan bidang jalan dan pengembangan infrastruktur wilayah
yang ditetapkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan,
Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Balai ini berlokasi di
Bandung, dan wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah Indonesia.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
6
4. Balai Uji Coba Sistem Pendidikan dan Pelatihan Perumahan dan
Permukiman
Balai Uji Coba Sistem Pendidikan dan Pelatihan Perumahan dan Permukiman
mempunyai tugas melaksanakan uji coba sistem pendidikan dan pelatihan
bidang perumahan dan permukiman yang ditetapkan oleh Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur
Wilayah. Balai ini berlokasi di Semarang, dan wilayah kerjanya meliputi seluruh
wilayah Indonesia.
5. Balai Penilaian Kompetensi
Balai Penilaian Kompetensi mempunyai tugas melaksanakan penilaian potensi,
kompetensi dan unjuk kerja meliputi seleksi, pemetaan, penempatan, dan
pengelolaan kerjasama untuk Aparatur Sipil Negara (ASN). Balai ini berlokasi di
DKI Jakarta, dan wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah Indonesia.
1.3 Struktur Organisasi Badan Pengembangan SDM
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
SEKRETARIAT BADAN
BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI
BAGIAN KEPEGAWAIAIN,
ORGANISASI, DAN TATA LAKSANA
BAGIAN KEUANGAN DAN
UMUM
BAGIAN DATA DAN INFORMASI
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
MANAJEMEN
BIDANG PENGEMBANGAN DAN
EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JALAN,
PERUMAHAN, PERMUKIMAN, DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
WILAYAH
BAGIAN ANGGARAN DAN
UMUM
BIDANG TEKNIK DAN MATERI JALAN DAN
JEMBATAN
BIDANG TEKNIK DAN MATERI PERUMAHAN, PERMUKIMAN, DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
WILAYAH
BIDANG EVALUASI DAN PELAPORAN
PUSAT PENILAIAN KOMPETENSI
DAN PEMANTAUAN KINERJA
UPT/BALAIKelompok Jabatan
Fungsional
BAGIAN ANGGARAN DAN UMUM
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
BAGIAN ANGGARAN DAN
UMUM
BIDANG TEKNIK DAN MATERI SUMBER DAYA AIR
BIDANG TEKNIK DAN MATERI
KONSTRUKSI
BIDANG EVALUASI DAN PELAPORAN
BAGIAN ANGGARAN DAN
UMUM
BIDANG PENILAIAN KOMPETENSI
DAN EVALUASI
BIDANG PEMETAAN KARIR
DAN EVALUASI
BIDANG PEMANTAUAN KINERJA
DAN EVALUASI
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Badan Pengembangan SDM
Sumber: Peraturan Menteri PUPR No. 15/PRT/M/2015
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
7
1.4 Isu Strategis
Pengembangan sumber daya manusia menjadi salah satu program penting yang
perlu dilakukan Kementerian PUPR untuk mencetak SDM aparatur pekerjaan umum dan
perumahan rakyat yang berkualitas. Namun, terdapat beberapa isu strategis dan
tantangan dalam pengembangan SDM yang diuraikan sebagai berikut:
a. Tuntutan Pencapaian Visi Pembangunan Nasional
Visi pembangunan nasional “Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur”
dapat dicapai jika didukung oleh infrastruktur yang handal dan
permukiman/perumahan yang layak. Sebagai Kementerian yang mempunyai
tanggung jawab dalam mewujudkan infrastruktur yang handal, serta
permukiman/perumahan yang layak, tentunya Kementerian PUPR harus
menyiapkan SDM (pelaku pembangunan infrastruktur) yang kompeten untuk
mendukung pencapaian visi pembangunan nasional tersebut.
b. Kualitas dan Kuantitas SDM
Aparatur Kementerian PUPR belum seluruhnya terpetakan potensi dan
kompetensinya, sehingga penempatan aparatur belum sesuai dengan kondisi
ideal “the right man on the right place”, yang menyebabkan kinerja SDM belum
mencapai tahap maksimal. Tantangan yang besar dalam penyediaan
infrastruktur yang memadai serta percepatan pemerataan pembangunan dan
pengurangan kesenjangan juga membutuhkan peran SDM aparatur yang
profesional di bidangnya. Ditambah lagi, pesatnya perkembangan pengetahuan
dan teknologi harus diimbangi dengan kemampuan SDM PUPR yang inovatif
dan berdaya saing. Kondisi yang ada saat ini, SDM Kementerian PUPR masih
memerlukan banyak peningkatan kompetensi untuk menjadi SDM yang lebih
mumpuni dalam penyelenggaraan pembangunan instrastruktur. Hal ini
menunjukkan kondisi SDM Kementerian PUPR yang belum ideal dari segi
kualitas.
Selain dari segi kualitas, dari sisi kuantitas SDM Kementerian PUPR juga belum
menunjukkan kondisi ideal. Beban kerja penyelenggaraan pembangunan
infrastruktur yang semakin meningkat, tentunya perlu diimbangi juga dengan
jumlah SDM yang ideal. Setiap tahunnya aparatur Kementerian PUPR banyak
yang memasuki masa purna bakti, yang artinya setiap tahun terjadi pengurangan
jumlah SDM aparatur peyelenggara pembangunan infrastruktur, sementara
pelaksanaan pembangunan terus berjalan bahkan lajunya semakin dipercepat.
Belum adanya kebijakan mengenai perekrutan pegawai masih menyebabkan
belum terpenuhinya jumlah pegawai yang ideal serta memungkinkan terjadinya
kondisi kekosongan pegawai di tahun-tahun mendatang. Selain itu, kinerja
organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja SDM-nya sehingga kurangnya jumlah
SDM yang kompeten dengan sendirinya berpengaruh terhadap kinerja
organisasi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
8
c. Pelayanan Publik
Dalam era reformasi ini, sangat diperlukan perubahan pola pikir (mindset)
aparatur yang sebelumnya “dilayani” menjadi “melayani”, berorientasi proses
menjadi berorientasi outcome, menunggu menjadi menjemput, inkompeten
menjadi kompeten, rumit dan tidak fleksibel menjadi sederhana, serta koruptif
menjadi bersih. Perubahan pola pikir tersebut pastinya akan dapat menciptakan
pemerintahan yang profesional dengan karakteristik, berintegrasi, berkinerja
tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera,
berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur
Negara.
d. Sistem Manajemen SDM
Sistem manajemen SDM sesuai dengan undang-undang ASN No. 5 Tahun 2014
harus didasarkan pada sistem merit pengembangan SDM yaitu berdasarkan
kompetensi dan kualifikasi yang dibutuhkan. Saat ini, sistem manajemen SDM
belum diterapkan secara baik. Pengembangan SDM mulai dari awal karir sampai
dengan akhir masa tugas belum sepenuhnya berdasarkan kompetensi dan
kualifikasi yang dipersyaratkan. Hal ini dapat dilihat dengan masih adanya
penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan kualifikasi keahlian dan
keterampilan dalam suatu jabatan tertentu.
Sistem merit pengembangan SDM harus diterapkan secara menyeluruh mulai
dari perencanaan pegawai, rekrutmen, penempatan, perencanaan karir,
penilaian kinerja, penilaian kompetensi serta pengembangan kompetensi
pegawai. Penerapan sistem merit pengembangan SDM yang saat ini masih
belum diterapkan secara optimal sangat diperlukan dalam rangka perbaikan
kinerja pegawai.
e. Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi
SDM PUPR dituntut memiliki kompetensi dan kinerja tinggi baik sebagai
regulator, fasilitator maupun implementator dalam mewujudkan infrastruktur
berkualitas, bermanfaat dan berkelanjutan. Dalam rangka mewujudkan SDM
yang kompeten dan berkinerja tinggi sangat diperlukan pengembangan
kompetensi SDM. Pengembangan kompetensi SDM dapat dilakukan melalui
pendidikan, pelatihan, magang, seminar dan lain sebagainya.
Kementerian PUPR merupakan salah satu kementerian yang mempunyai bidang
kerja yang beragam antara lain bidang sumber daya air, jalan dan jembatan, ke-
cipta karyaan, perumahan, permukiman dan juga konstruksi, sehingga
diperlukan pengembangan kompetensi SDM yang dikhususkan kepada keahlian
sesuai dengan bidang-bidang tersebut.
Pengembangan SDM yang dikhususkan pada kebutuhan kompetensi
pelaksanaan tugas sesuai dengan persyaratan jabatan baik berupa keahlian
atau keterampilan dapat diwujudkan melalui penyelenggaraan pengembangan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
9
SDM berbasis kompetensi. Selama ini model pengembangan SDM belum
mengarah pada standar kompetensi tertentu. Pengembangan kompetensi yang
selama ini dilakukan, walaupun sudah mencakup pengembangan keterampilan,
pengetahuan dan perlilaku, belum secara spesifik mengarah untuk suatu
kompetensi tertentu sesuai dengan persyaratan jabatan yang dibutuhkan. Oleh
karena itu, implementasi sistem pengembangan SDM berbasis kompetensi
merupakan tantangan yang perlu segera diselesaikan dalam mewujudkan SDM
aparatur Kementerian PUPR yang berintegritas, professional dan visioner.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
10
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Uraian Singkat Renstra
Dalam mewujudkan visi pembangunan nasional, Kementerian PUPR mempunyai
visi “Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Handal
dalam Mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong”. Visi tersebut tentunya dapat terwujud dengan dukungan SDM PUPR
yang kompeten dan berintegritas.
Badan Pengembangan SDM merupakan salah satu unit organisasi di Kementerian
PUPR yang mempunyai visi sesuai dengan visi kementeriannya. Badan Pengembangan
SDM mempunyai tanggung jawab dalam mewujudkan SDM PUPR yang kompeten dan
berintegritas. Oleh karena itu, Badan Pengembangan SDM mempunyai misi sebagai
berikut:
1. menyusun kebijakan teknis pengembangan SDM bidang PUPR Pusat dan
Daerah;
2. melaksanakan pengembangan karir, penilaian kompetensi, dan evaluasi kinerja
SDM PUPR;
3. meningkatkan kompetensi dan integritas SDM PUPR;
4. melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan jabatan fungsional SDM
bidang PUPR.
Guna menjalankan misinya Badan Pengembangan SDM menyusun Rencana
Strategis (Renstra) 2015-2019 dengan sasaran program sesuai dengan Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Rencana Strategis Badan Pengembangan SDM 2015-2019
Sasaran Program/Indikator
Kinerja
Satuan
Target
2015 2016 2017 2018 2019 Total
Program Pengembangan SDM
Meningkatnya Kompetensi SDM PUPR Sesuai dengan Persyaratan Jabatan
1 Persentase Kompetensi
SDM PUPR sesuai dengan
Persyaratan Jabatan
% 10 25 40 55 75 75
Sumber: Rencana Strategis Badan Pengembangan SDM Kementerian PUPR Tahun 2015-2019
Mulai tahun 2015 sampai dengan 2019 Badan Pengembangan SDM mempunyai
sasaran program “Meningkatnya Kompetensi SDM PUPR sesuai dengan Persyaratan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
11
Jabatan”, dengan indikator kinerja yaitu persentase Sumber Daya Manusia yang
kompeten sesuai dengan persyaratan jabatan. Setiap tahunnya target kinerja Badan
Pengembangan SDM semakin meningkat mulai dari tahun 2015 yaitu sebesar 10%
hingga pada tahun 2019 mempunyai target sebesar 75%. Persentase Sumber Daya
Manusia yang kompeten sesuai dengan persyaratan jabatan yang menjadi indikator
keberhasilan pencapaian program Badan Pengembangan SDM, merupakan persentase
SDM PUPR yang kompeten dari seluruh jumlah SDM Kementerian PUPR yang pada saat
penyusunan Renstra yaitu awal tahun 2015 adalah sebesar 21.488 orang.
Persentase peningkatan kompetensi SDM PUPR ditargetkan meningkat setiap
tahunnya yaitu sebesar 15% sampai 20%. Tahun 2015 sampai dengan tahun 2018
peningkatan kompetensi SDM PUPR ditargetkan dapat meningkat setiap tahunnya
sebesar 15%, dengan target awal pada tahun 2015 sebesar 10%. Deviasi peningkatan
sebesar 15% selama 4 (empat) tahun tersebut didasarkan pada beban pekerjaan
Kementerian PUPR yang harus dicapai setiap tahunnya, dimana beban tersebut
berbanding lurus dengan peningkatan anggaran yang diterima Kementerian PUPR untuk
menyelesaikan berbagai pekerjaan pembangunan infrastruktur, yang besarnya meningkat
setiap tahunnya dalam kisaran 10%. Proporsi berbeda terjadi pada target tahun 2019
dimana deviasi peningkatan antara target tahun 2018 dengan target tahun 2019 yaitu
sebesar 20%. Deviasi sebesar 20% tersebut diasumsikan bahwa pada tahun 2019,
seluruh target pembangunan lima tahun 2015 – 2019 harus selesai dilaksanakan
sehingga diekspektasikan SDM PUPR juga dapat meningkat kompetensinya mencapai
75% dari total pegawai ASN di Kementerian PUPR. Mengingat target NAWACITA pada
tahun 2019 juga diharuskan seluruhnya tercapai sesuai dengan Visi Misi yang telah
ditetapkan.
75% peningkatan kompetensi SDM pada tahun 2019 dapat menjadi bentuk
pencapaian pembangunan sumber daya manusia dalam kaitannya sebagai aktor dalam
mewujudkan pembangunan infrastruktur PUPR yang handal. Sasaran program Badan
Pengembangan SDM, sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan akan
dicapai melalui pelaksanaan 9 (sembilan) kegiatan strategis yang target output-nya juga
telah ditentukan setiap tahunnya sesuai pada Tabel 2.2.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
12
Tabel 2.2 Kegiatan Strategis Badan Pengembangan SDM 2015-2019
No. Kegiatan Strategis Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
1 Penyelenggaraan Pendidikan
ASN Dalam/Luar Negeri/
ASN Terdidik
Orang 1.217 1.126 1.270 1.300 1.250 6.182
2 Penyelenggaraan Pelatihan
ASN/ ASN Terlatih
Orang 12.900 11.000 11.000 11.300 11.300 57.500
3 Penilaian Kompetensi,
Assessment dan
Pemantauan Kinerja/ ASN
yang dipantau Kinerjanya
Orang 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 50.000
4 Penilaian Kompetensi,
Assessment dan
Pemantauan Kinerja/ ASN
yang Terpetakkan yang dinilai
melalui Assesment Center
dan Unjuk Kerja
Orang 6.620 6.620 6.620 6.620 6.620 33.100
5 Sistem Pengembangan SDM,
Penyusunan Kebijakan
Penilaian, Pengembangan
Standar Kompetensi,
Instrumen Penilaian Potensi
dan Kompetensi, serta
Instrumen Penilaian Kinerja
Dokumen 23 22 22 22 22 111
6 Pengembangan Pola, Teknik,
Kurikulum, dan Modul
Kediklatan Bidang Sumber
Daya Air dan Konstruksi
Dokumen 12 12 12 12 12 60
7 Pengembangan Pola, Teknik,
Kurikulum, dan Modul
Kediklatan Bidang Jalan,
Perumahan, Permukiman,
dan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah
Dokumen 12 12 12 12 12 60
8 Pengembangan Pola, Teknik,
Kurikulum, dan Modul
Kediklatan Bidang
Manajemen dan
Pengembangan Jabatan
Fungsional
Dokumen 12 12 12 12 12 60
9 Pembangunan, Peningkatan,
Renovasi Sarana dan
Prasarana
M2 8.000 5.000 3.000 2.000 2.000 20.000
Sumber: Rencana Strategis Badan Pengembangan SDM Kementerian PUPR Tahun 2015-2019
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
13
2.2 Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja merupakan wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi
amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur.
Berdasarkan hal tersebut, Menteri PUPR memberi amanah kepada Kepala Badan
Pengembangan SDM untuk melaksanakan program pengembangan SDM dengan target
dan indikator kinerjanya dituangkan pada dokumen Perjanjian Kinerja.
Dalam Perjanjian Kinerja Badan Pengembangan SDM tahun 2016, telah disepakati
bahwa sasaran program pengembangan SDM adalah “Meningkatnya Kompetensi SDM
PUPR sesuai dengan Persyaratan Jabatan”. Indikator kinerja dari sasaran program
tersebut ialah meningkatnya persentase kompetensi SDM PUPR sesuai dengan
persyaratan jabatan sebesar 25%. Untuk mencapai sasaran program tersebut, Badan
Pengembangan SDM mendapat alokasi anggaran sebesar Rp450.966.362.000. Dokumen
Perjanjian Kinerja Badan Pengembangan SDM disajikan pada gambar 2.1.
Badan Pengembangan SDM sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR nomor 15
tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat mempunyai 5 (lima) unit kerja eselon II dan 13 unit kerja Balai, oleh
karena itu Perjanjian Kinerja antara Menteri PUPR dan Kepala Badan Pengembangan
SDM diturunkan juga kepada setiap unit kerja di lingkungan BPSDM untuk diwujudkan
dalam pelaksanaan berbagai kegiatan, yang setiap output-nya direncanakan dapat
mendukung pencapaian kinerja program pengembangan SDM PUPR. Perjanjian Kinerja
Kepala Badan Pengembangan SDM diturunkan dalam Perjanjian Kinerja unit eselon II,
yaitu Sekretariat Badan, Pusat Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja (Pusat 1),
Pusdiklat Sumber Daya Air dan Konstruksi (Pusat 2), Pusdiklat Jalan, Perumahan,
Permukiman dan PIW (Pusat 3), Pusdiklat Manajemen dan Pengembangan Jafung (Pusat
4). Perjanjian Kinerja Unit Eselon II di Badan Pengembangan SDM Tahun 2016 disajikan
pada lampiran.
Selain itu, Perjanjian Kinerja Kepala Badan Pengembangan SDM juga diturunkan
pada Perjanjian Kinerja Balai di lingkungan Badan Pengembangan SDM sebagai unit
pelaksana teknis program pengembangan SDM. Perjanjian Kinerja Unit Pelaksana Teknis
di Badan Pengembangan SDM Tahun 2016 disajikan pada lampiran.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
14
Gambar 2.1 Perjanjian Kinerja Badan
Pengembangan SDM Tahun 2016
Sumber: Dokumen Perjanjian
Kinerja Badan Pengembangan SDM
Kementerian PUPR, 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
15
Gambar 2.2 Perubahan Perjanjian Kinerja Badan Pengembangan SDM Tahun 2016
Sumber: Dokumen Perjanjian Kinerja Badan Pengembangan SDM Kementerian PUPR, 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
16
2.3 Metode Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja setiap pelaksanaan program dan kegiatan menjadi sangat
penting dilakukan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai terhadap
target yang telah direncanakan. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 29 tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, Pasal 15 dan Pasal 16, dinyatakan
bahwa setiap entitas Akuntabilitas Kinerja melakukan pengukuran kinerja yang dilakukan
dengan menggunakan Indikator Kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian
Kinerja. Pengukurannya dilakukan dengan cara membandingkan realisasi Kinerja dengan
Sasaran Kinerja pada dokumen Perjanjian Kinerja, dan membandingkan realisasi Kinerja
Program dengan Sasaran Kinerja 5 tahunan yang tertuang dalam Rencana Strategis
setiap organisasi.
Badan Pengembangan SDM mempunyai sasaran program tahun 2015 – 2019
“Meningkatnya kompetensi SDM PUPR sesuai dengan Persyaratan Jabatan”, dengan
indikator kinerja yaitu “Persentase Kompetensi SDM PUPR sesuai dengan
Persyaratan Jabatan”. Pada tahun 2016, target persentase kompetensi SDM PUPR
sesuai persyaratan jabatan adalah sebesar 25%, seperti yang telah diuraikan pada bagian
2.1.
Pengukuran kinerja program pengembangan SDM tentunya tidak terlepas dari
realisasi capaian sasaran program dari tahun sebelumnya. Sehingga, target sasaran
program pada tahun 2016 yaitu meningkatnya kompetensi SDM PUPR sebesar 25%
sesuai dengan persyaratan jabatan merupakan kumulatif persentase capaian sasaran
kinerja tahun 2015 dan tahun 2016. Hal ini dapat dikatakan juga bahwa upaya yang harus
dilakukan oleh Badan Pengembangan SDM selama tahun 2016 adalah adanya
peningkatan persentase SDM PUPR yang kompeten sesuai dengan persyaratan jabatan
sebesar 15% (peningkatan dari tahun 2015 yaitu 10% menjadi 25% pada tahun 2016).
Sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Pengembangan SDM yang tertuang dalam
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15 tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, Badan Pengembangan SDM mempunyai tugas melaksanakan program
pengembangan Sumber Daya Manusia yang target utamanya adalah seluruh pegawai
Kementerian PUPR, yang berjumlah 21.488 pada tahun 2015 (yaitu jumlah pada saat
penyusunan Renstra Badan Pengembangan SDM 2015 – 2019). Oleh karena itu,
indikator kinerja Program Pengembangan SDM merupakan indikator keberhasilan
pelaksanaan program pengembangan terhadap 21.488 SDM PUPR yang ditunjukkan
dengan persentase SDM PUPR yang kompeten sesuai dengan persyaratan jabatan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
17
Dengan demikian, capaian program Badan Pengembangan SDM tahun 2016 diukur dari
sebanyak 25% dari jumlah SDM PUPR (21.488) yang kompeten atau secara kuantitatif
adalah sebanyak 5.372 orang SDM PUPR yang kompeten sesuai dengan persyaratan
jabatan, lebih detail disampaikan pada Tabel 2.3
Tabel 2.3 Matriks Perhitungan Capaian Sasaran Program Pengembangan SDM
Tahun 2015-2019
Target
2015 2016 2017 2018 2019 Total
SDM PUPR yang
Kompeten sesuai
dengan Persyaratan
Jabatan
% 10% 25% 40% 55% 75% 75%
Kuantitatif
(Orang)
2.149 5.372 8.595 11.818 16.116 16.116
Jumlah SDM yang kompeten dapat ketahui melalui hasil penilaian kompetensi
(assessment), mengingat penilaian kompetensi SDM PUPR dilakukan untuk memperoleh
gambaran tingkat kompetensi SDM PUPR berdasarkan standar kompetensi jabatan.
Kinerja Badan Pengembangan SDM juga dilihat dari pencapaian progress fisik dan
keuangan setiap kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengembangan SDM PUPR.
Capaian progress fisik dan keuangan tersebut, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Kementerian PUPR diperoleh dari data pada aplikasi e-Monitoring. Dengan demikian,
pengukuran capaian kinerja Badan Pengembangan SDM dihitung dari kedua unsur yaitu
kinerja capaian sasaran program (outcome) dan capaian progress fisik (output)
penyelenggaraan seluruh kegiatan pengembangan SDM PUPR dengan bobot masing-
masing unsur adalah 40% untuk kinerja capaian sasaran program Badan Pengembangan
SDM dan 60% capaian progress fisik, atau dapat disajikan dengan rumus perhitungan
sebagai berikut:
Capaian : (40% x Outcome*) + (60% x Output**)
Keterangan:
* Data perhitungan kinerja capaian outcome Badan Pengembangan SDM
** Data output merupakan data progress fisik dari data e-Monitoring Kementerian
PUPR
Lebih lanjut, capaian sasaran program tahun 2016 juga akan disandingkan dengan
sasaran kinerja Badan Pengembangan SDM selama lima tahun yaitu tahun 2015 sampai
dengan tahun 2019, yakni dengan target akhir yaitu pada tahun 2019 adalah peningkatan
persentase kompetensi SDM PUPR sesuai dengan persyaratan jabatan sebesar 75%.
Dari hasil perbandingan tersebut akan terlihat apakah sasaran program telah tercapai
sesuai dengan target atau tidak sesuai.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
18
2.4 Target Renstra Tahun 2016
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, Badan Pengembangan SDM mempunyai tugas melaksanakan
program pengembangan Sumber Daya Manusia yang utamanya diperuntukkan bagi
seluruh pegawai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang berjumlah
21.488 pada tahun 2015 (yaitu jumlah pada saat penyusunan Renstra Badan
Pengembangan SDM 2015 – 2019). Oleh karena itu, indikator kinerja Program
Pengembangan SDM merupakan indikator keberhasilan pelaksanaan program
pengembangan pada 21.488 SDM PUPR yang ditunjukkan dengan persentase SDM
PUPR yang kompeten sesuai dengan persyaratan jabatan. Pada tahun 2016 ini, Badan
Pengembangan SDM mempunyai target meningkatkan kompetensi SDM PUPR sesuai
dengan persyaratan jabatan sebesar 25%.
Dalam mencapai target tersebut, Badan Pengembangan SDM melaksanakan
beberapa kegiatan strategis dengan target output yang dicapai dalam rangka mewujudkan
SDM PUPR yang kompeten sesuai dengan persyaratan jabatan. Target kegiatan strategis
yang harus dicapai Badan Pengembangan SDM diantaranya ASN yang terdidik sebanyak
1.126 orang, yang dicapai melalui penyelenggaraan kegiatan pendidikan kedinasan baik
di dalam maupun di luar negeri. Penyelenggaraan kegiatan pendidikan ini berbentuk
pemberian beasiswa kepada PNS yang bekerja di bidang ke-PUPR-an baik PNS di
Kementarian PUPR atau pun PNS di Pemerintah Daerah.
Target lainnya adalah ASN terlatih yaitu sebanyak 11.000 orang. Target ini dicapai
melalui pelaksanaan kegiatan pelatihan/diklat, yang dapat diikuti oleh seluruh aparatur
Kementerian PUPR atau aparatur di Pemerintah Daerah yang bekerja di bidang PUPR.
Badan Pengembangan SDM juga mempunyai target pemantauan kinerja 10.000 orang
PNS Kementerian PUPR, serta ASN yang terpertakan kompetensinya (dinilai melalui
assessment center dan unjuk kerja) sebanyak 6.620 orang.
Berkaitan dengan pelaksanaan teknis pengembangan SDM, Badan Pengembangan
SDM juga mempunyai target penyusunan 22 dokumen terkait Sistem Pengembangan
SDM, Penyusunan Kebijakan Penilaian, Pengembangan Standar Kompetensi, Instrumen
Penilaian Potensi dan Kompetensi, serta Instrumen Penilaian Kinerja dapat tersusun
selama tahun 2016.
Sementara, terkait dengan pengembangan Pola, Teknik, Kurikulum, dan Modul
Kediklatan ditargetkan sebanyak 12 dokumen dapat tersusun dari setiap Pusdiklat yang
ada di lingkungan Badan Pengembangan SDM. Untuk menunjang aktifitas
pengembangan SDM, Badan Pengembangan SDM menargetkan Pembangunan,
Peningkatan, Renovasi Sarana dan Prasarana di lingkungan Badan Pengembangan SDM
sebesar 5.000 m2.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
19
Untuk mencapai target program strategis Badan Pengembangan SDM Tahun 2016,
target dari setiap program strategis tersebut didistribusikan ke 5 (lima) unit kerja eselon II
di Badan Pengembangan SDM yang dalam hal ini disebutkan menjadi 5 (lima) kegiatan
utama. Secara rinci, target program strategis di Badan Pengembangan SDM berdasarkan
target Renstra tahun 2016 disajikan pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Target Kegiatan Strategis Badan Pengembangan SDM Tahun 2016
No. Program Strategis
Satuan
Target
Renstra
2016
1 Penyelenggaraan Pendidikan ASN Dalam/Luar Negeri/ ASN
Terdidik
Orang 1.126
2 Penyelenggaraan Pelatihan ASN/ ASN Terlatih Orang 11.000
3 Penilaian Kompetensi, Assessment dan Pemantauan
Kinerja/ ASN yang dipantau Kinerjanya
Orang 10.000
4 Penilaian Kompetensi, Assessment dan Pemantauan
Kinerja/ ASN yang Terpetakkan yang dinilai melalui
Assesment Center dan Unjuk Kerja
Orang 6.620
5 Sistem Pengembangan SDM, Penyusunan Kebijakan
Penilaian, Pengembangan Standar Kompetensi, Instrumen
Penilaian Potensi dan Kompetensi, serta Instrumen
Penilaian Kinerja
Dokumen 22
6 Pengembangan Pola, Teknik, Kurikulum, dan Modul
Kediklatan Bidang Sumber Daya Air dan Konstruksi
Dokumen 12
7 Pengembangan Pola, Teknik, Kurikulum, dan Modul
Kediklatan Bidang Jalan, Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Dokumen 12
8 Pengembangan Pola, Teknik, Kurikulum, dan Modul
Kediklatan Bidang Manajemen dan Pengembangan Jabatan
Fungsional
Dokumen 12
9 Pembangunan, Peningkatan, Renovasi Sarana dan
Prasarana
M2 5.000
Sumber: Rencana Strategis Badan Pengembangan SDM Kementerian PUPR Tahun 2015-2019
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
20
BAB III
KAPASITAS ORGANISASI
3.1 Sumber Daya Manusia (SDM)
Para pegawai yang ada di Badan Pengembangan SDM menjadi SDM kunci bagi
unit Badan Pengembangan SDM dalam mencapai outcome program pengembangan
SDM. Oleh karena itu, untuk mencapai peningkatan persentase kompetensi SDM PUPR
tidak terlepas dari kerja keras para pegawai internal di Badan Pengembangan SDM.
Kepiawaian para pegawai Badan Pengembangan SDM dalam meningkatkan kapasitas
SDM PUPR yang membutuhkan pengembangan kompetensi merupakan bentuk
komitmen untuk mencetak SDM PUPR yang kompeten dalam menghasilkan produk
infrastruktur PUPR yang handal. Berikut gambaran kondisi SDM dalam internal Badan
Pengembangan SDM.
Komposisi pegawai di Badan Pengembangan SDM dapat dilihat berdasarkan tingkat
pendidikan, status PNS, dan tingkat golongan. Tingkat pendidikan PNS di Badan
Pengembangan SDM terdiri dari S3, S2 , S1, hingga SMA kebawah (SMA, SMP, SD).
Menurut data kepegawaian di Sekretariat Badan Pengembangan SDM, proporsi tingkat
pendidikan PNS di Badan Pengembangan SDM yaitu S3 sebanyak 8 orang (2%), S2
sebanyak 126 orang (27%), S1 sebanyak 149 orang (32%), D3 sebanyak 22 orang (5%)
dan SMA kebawah sebanyak 164 orang (35%) (Status data per Oktober 2016). Hingga
saat ini, tingkat pendidikan PNS Badan Pengembangan SDM masih didominasi oleh
pegawai yang memiliki tingkat pendidikan S1 dan SMA kebawah. Persentase Tingkat
Pendidikan Pegawai Badan Pengembangan SDM disajikan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Diagram Persentase Tingkat Pendidikan Pegawai
Badan Pengembangan SDM
Sumber: Data Kepegawaian Badan Pengembangan SDM, 2016
Dalam proses penyelenggaraan pengembangan SDM, jumlah PNS di Badan
Pengembangan SDM masih belum dapat mengakomodir beban kerja yang ada, sehingga
perlu merekrut tenaga Non-PNS. Tenaga Non-PNS yang direkrut minimal memiliki tingkat
pendidikan D3.
S3 2% S2
27%
S1 32%
D3 5%
SMA kebawah 34%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
21
Gol IV 16%
Gol III 55%
Gol II 25%
Gol I 4%
Saat ini, total pegawai di Badan Pengembangan SDM ialah berjumlah 803 orang,
dengan perbandingan jumlah pegawai ialah PNS sebanyak 469 orang (58%) dan Non
PNS sebanyak 334 orang (42%). Diagram Persentase Jumlah PNS dan Non PNS di
Badan Pengembangan SDM disajikan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Diagram Persentase Jumlah PNS dan Non PNS
Badan Pengembangan SDM
Sumber: Data Kepegawaian Badan Pengembangan SDM, 2016
469 orang PNS di Badan Pengembangan SDM dibagi kedalam 4 (empat) golongan
yaitu golongan IV sebanyak 73 orang (16%), golongan III sebanyak 258 orang (55%),
golongan II sebanyak 117 orang (25%), dan golongan I sebanyak 21 orang (4%).
Gambar 3.3 Diagram Persentase Jumlah PNS
Badan Pengembangan SDM Berdasarkan Tingkat Golongan
Sumber: Data Kepegawaian Badan Pengembangan SDM, 2016
Sesuai data Rekapitulasi Jumlah ASN di lingkungan Badan Pengembangan SDM
yang disajikan pada Tabel 3.1, masih terdapat 4 (empat) unit kerja yang tenaga Non-PNS
lebih banyak dibanding tenaga PNS, yaitu Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya
Air dan Konstruksi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Pengembangan
Fungsional, Balai Diklat PUPR Wilayah V Yogyakarta, dan Balai Diklat PUPR Wilayah VII
Banjarmasin. Hal tersebut dikarenakan kurangnya ketersediaan tenaga PNS di Pusat dan
PNS 58%
Non PNS 42%
0%
0%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
22
Balai penyelenggara pendidikan dan pelatihan, sehingga rekrutmen tenaga Non-PNS
diperlukan untuk memenuhi beban pekerjaan. Secara detail, rekapitulasi jumlah PNS
Badan Pengembangan SDM berdasarkan tingkat pendidikan, golongan, dan jenis kelamin
disajikan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.1 Rekapitulasi Jumlah ASN di Lingkungan Badan Pengembangan SDM
No. Unit Kerja PNS Non PNS
Grand Total
1 Kepala Badan & Sekretariat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
48 20 68
2 Widyaiswara Pusdiklat Menjafung 25 0 25
3 Pusat Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja
28 17 45
4 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
22 49 71
5 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
28 24 52
6 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Pengembangan Fungsional
20 27 47
7 Balai Diklat PUPR Wilayah I Medan 34 31 65
13 Balai Diklat PUPR Wilayah II Palembang 28 13 41
12 Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta 23 22 45
8 Balai Diklat PUPR Wilayah IV Bandung 32 2 34
9 Balai Diklat PUPRWilayah V Yogyakarta 20 28 48
10 Balai Diklat PUPR Wilayah VI Surabaya 35 1 36
14 Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin 12 15 27
11 Balai Diklat PUPR Wilayah VIII Makassar 23 23 46
15 Balai Diklat PUPR Wilayah IX Jayapura 17 16 33
16 Balai Uji Coba Sistem Diklat SDA dan Konstruksi 20 16 36
17 Balai Uji Coba Sistem Diklat Jalan dan PIW 23 17 40
18 Balai Uji Coba Sistem Diklat Perumahan dan Permukiman
20 4 24
19 Balai Penilaian Kompetensi 11 9 20
Total 469 334 803
Sumber: Data Kepegawaian Badan Pengembangan SDM, 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
23
Tabel 3.2 Rekapitulasi Jumlah PNS Badan Pengembangan SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Golongan, dan Jenis Kelamin
Sumber: Data Kepegawaian Badan Pengembangan SDM, 2016
Dengan adanya keterbatasan jumlah pegawai Badan Pengembangan SDM tersebut
tidak menyurutkan semangat dan komitmen Badan Pengembangan SDM dalam
melaksanakan program pengembangan SDM PUPR kepada 21.488 orang pegawai di
Kementerian PUPR. Setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu diupayakan terselenggara
secara optimal guna memberikan pelayanan prima kepada para stakeholder, khususnya
terkait peningkatan kompetensi SDM PUPR.
S3 S2 S1 D3 < SMA IV III II I L P
1Kepala BPSDM & Sekretariat Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia1 15 23 0 9 6 38 2 2
25 23
2 Widyaiswara Pusdiklat Menjafung 5 20 0 0 0 25 0 0 0 22 3
3Pusat Penilaian Kompetensi dan Pemantauan
Kinerja0 10 14 3 1 5 21 2 0
12 16
4Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya
Air dan Konstruksi2 7 9 3 1 5 14 3 0
16 6
5
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan,
Perumahan Permukiman dan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah
0 15 8 1 4 5 18 5 0
14 14
6Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen
dan Pengembangan Fungsional0 6 10 3 1 5 12 3 0
9 11
7 Balai Diklat PUPR Wilayah I Medan 0 3 12 0 19 2 24 8 0 16 18
13 Balai Diklat PUPR Wilayah II Palembang 0 5 9 0 14 2 11 15 0 16 12
12 Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta 0 4 6 2 11 1 15 5 2 15 8
8 Balai Diklat PUPR Wilayah IV Bandung 0 10 8 2 12 6 20 6 0 20 12
9 Balai Diklat PUPRWilayah V Yogyakarta 0 4 5 2 9 1 11 6 2 14 6
10 Balai Diklat PUPR Wilayah VI Surabaya 0 6 7 1 21 0 17 14 4 27 8
14 Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin 0 3 5 0 4 2 6 4 0 8 4
11 Balai Diklat PUPR Wilayah VIII Makassar 0 3 8 1 11 1 13 7 2 13 10
15 Balai Diklat PUPR Wilayah IX Jayapura 0 2 6 0 9 1 9 6 1 10 7
16 Balai Uji Coba Sistem Diklat SDA dan 0 3 4 1 12 0 7 8 5 16 4
17 Balai Uji Coba Sistem Diklat Jalan dan PIW 0 3 4 0 16 2 6 13 2 19 4
18Balai Uji Coba Sistem Diklat Perumahan dan
Permukiman0 4 7 3 6 2 10 7 1
16 4
19 Balai Penilaian Kompetensi 0 3 4 0 4 2 6 3 0 7 4
8 126 149 22 164 73 258 117 21 295 174
Total Per-Kategori
2% 27% 32% 5% 35% 16% 55% 25% 4% 63% 37%Prosentase
469
GOLONGANJENIS
KELAMIN
469 469
NO UNIT KERJATINGKAT PENDIDIKAN
Jumlah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
24
3.2 Sarana dan Prasarana
Proses pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pengembangan SDM sudah tentu
didukung oleh fasilitas sarana dan prasana (SarPras) yang tersedia. Setiap Unit Kerja di
Badan Pengembangan SDM memiliki SarPras pendukung yang jumlahnya menyesuaikan
kebutuhan fasilitas di Unit Kerja tersebut.
Untuk menunjang kelangsungan program pengembangan SDM, setiap unit kerja di
lingkungan Badan Pengembangan SDM memiliki aset berupa gedung yang berdiri pada
lahan tanah milik Badan Pengembangn SDM yaitu seluas 171, 651 m2. Gedung tersebut
meliputi gedung Kantor, gedung asrama, aula, fasilitas sosial, rumah negara, kantin,
restoran, unit keamanan, area kampus diklat, area praktek diklat dan sebagainya. Hampir
seluruh unit kerja di lingkungan Badan Pengembangan SDM memiliki aset gedung sendiri.
Namun, terdapat beberapa unit kerja Badan Pengembangan SDM yang gedung
kantornya bergabung dengan unit kerja lainnya maupun dengan unit organisasi lainnya,
yaitu:
Sekretariat Badan Pengembangan SDM dan Pusat Penilaian Kompetensi dan
Pemantauan Kinerja (Pusat 1) terletak di lantai 2 gedung Heritage Kementerian
PUPR yang merupakan gedung milik Biro Umum Sekretariat Jenderal yang
berlokasi di JL. Pattimura - Jakarta.
Balai Penilaian Kompetensi terletak di lantai 4 gedung Pusdiklat Manajemen dan
Pengembangan Jafung (Pusat 4) yang berlokasi di Jl. Sapta Taruna - Jakarta.
Selain itu, unit kendaraan operasional dinas yang dimiliki Badan Pengembangan
SDM ialah sebanyak 181 unit yang meliputi kendaraan roda 2, roda 4, dan roda 6.
Kendaraan tersebut dipergunakan untuk keperluan operasional kantor, dan sebagian
besar kondisinya masih dalam kondisi baik.
Disamping itu, saat ini Badan Pengembangan SDM memiliki rumah negara
sebanyak 53 unit yang meliputi rumah negara golongan I dan golongan II. Rumah negara
yang tersedia di lingkungan Badan Pengembangan SDM merupakan bangunan yang
telah dibangun atau diperoleh mulai sejak tahun 1984 – 2004. Rekapitulasi asset sarana
dan prasarana di lingkungan Badan Pengembangan SDM disajikan pada Tabel 3.3.
Sedangkan, untuk gambaran sarana dan prasarana penunjang program pengembangan
SDM secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
25
Tabel 3.3 Rekapitulasi Aset Sarana dan Prasarana Badan Pengembangan SDM
No Unit
Gedung
(Unit)
Rumah
Negara
(Unit)
Tanah
(m2)
Kendaraan Dinas
(Unit)
Roda
2
Roda
4
Roda
6
1 Sekretariat Badan
Pengembangan SDM
- 3 - 18 14 2
2 Pusat Penilaian Kompetensi dan
Pemantauan Kinerja
- 3 - 2 5 -
3 Pusdiklat SDA dan Konstruksi - 5 - 2 2 -
4 Pusdiklat Jalan, Perumahan,
Permukiman, dan PIW
- 5 - 3 2 -
5 Pusdiklat Manajemen dan
Pengembangan Jabatan
Fungsional
- 3 - 2 6 -
6 Balai Diklat PUPR I Medan 14 3 8,806 2 4 -
7 Balai Diklat PUPR II Palembang 1 - 1,295 5 3 -
8 Balai Diklat PUPR III Jakarta 19 1 22,487 5 5 1
9 Balai Diklat PUPR IV Bandung 23 - 83,122 7 8 1
10 Balai Diklat PUPR V Yogyakarta 46 3 32,901 6 6 -
11 Balai Diklat PUPR VI Surabaya 24 13 13,413 3 4 2
12 Balai Diklat PUPR VII
Banjarmasin
4 2 1,714 3 4 -
13 Balai Diklat PUPR VIII Makasar 20 4 6,684 5 4 -
14 Balai Diklat PUPR IX Jayapura 5 - 1,229 4 3 -
15 Balai UC Sistem Diklat SDA dan
Konstruksi
17 - - 5 5 -
16 Balai UC Sistem Diklat Jalan
dan PIW
15 - - 6 4 -
17 Balai UC Sistem Diklat
Perumahan dan Permukiman
21 8 - 2 4 1
18 Balai Penilaian Kompetensi - - - 7 4 -
Jumlah
209
53
171,651
87 87 7
Grand Total 181
Sumber: Data Barang Milik Negara (BMN) Badan Pengembangan SDM, 2016
3.3 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
DIPA Badan Pengembangan SDM pada Januari 2016 mendapatkan Pagu sebesar
Rp450.966.362.000. Pagu tersebut didistribusikan ke setiap unit kerja di Badan
Pengembangan SDM. Hingga akhir tahun 2016, nominal pagu yang dimiliki Badan
Pengembangan SDM tidak mengalami perubahan/revisi. Namun dalam pelaksanaannya,
DIPA yang diterima oleh setiap unit kerja di Badan Pengembangan SDM mengalami
perubahan dikarenakan adanya optimalisasi anggaran di lingkungan Badan
Pengembangan SDM dan juga adanya selfblocking. Rekapitulasi perubahan jumlah
nominal DIPA yang diterima oleh unit kerja eselon II di Badan Pengembangan SDM
disajikan pada Tabel 3.4.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
26
Dengan adanya perubahan nominal DIPA yang diterima oleh setiap unit kerja di
Badan Pengembangan SDM, maka terdapat penyesuaian pada perencanaan kegiatan
pengembangan SDM. Perubahan jumlah nominal DIPA yang ditetapkan, diproporsikan
juga dengan target output yang telah direncanakan dalam DIPA. Dengan demikian, target
output yang menjadi acuan dalam pelaksanaan program pengembangan SDM tahun 2016
ini ialah target output yang ditetapkan dalam DIPA, dan bukan target Renstra. Mengingat,
Reviu Renstra Badan Pengembangan SDM masih perlu dilakukan, terkait penetapan
target output-nya. Adapun target output sasaran kegiatan Badan Pengembangan SDM
berdasarkan target DIPA 2016 secara rinci disajikan pada Tabel 3.5.
Tabel 3.4 Perubahan Pagu DIPA Unit Kerja Eselon II di Badan Pengembangan SDM (dalam rupiah)
Unit Kerja DIPA Awal DIPA Revisi
Sekretariat Badan 255.676.652.000 258.038.586.000
Pusat Penilaian Kompetensi dan Penilaian Kinerja 50.543.648.000 44.112.599.000
Pusdiklat SDA dan Konstruksi 53.054.778.000 50.570.148.000
Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman, dan PIW 52.602.529.000 58.670.907.000
Pusdiklat Manajemen dan Pengembangan Jabatan Fungsional
39.088.755.000 39.574.122.000
Total 450.966.362.000 450.966.362.000
Sumber: Dokumen Perjanjian Kinerja Unit Kerja di Badan Pengembangan SDM, 2016
Dalam hal ini, DIPA Sekretariat Badan juga juga mencakup DIPA balai-balai (eselon
III) yang ada di Badan Pengembangan SDM. Sehingga, perubahan DIPA pada Sekretariat
Badan secara otomatis mengubah DIPA balai-balai. Perubahan nominal DIPA dan target
output pada perjanjian kinerja setiap unit kerja di Badan Pengembangan SDM secara rinci
disajikan pada lampiran.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
27
Tabel 3.5 Target Output Kegiatan Badan Pengembangan SDM Berdasarkan DIPA 2016
No Program/Sasaran Kegiatan Satuan Target DIPA
PROGRAM PENGEMBANGAN SDM
Kegiatan: Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan, Pembinaan, Monev serta SIM
1 Dukungan Manajemen laporan 85
2 ASN yang Terdidik Orang 0
3 Penyusunan dan Pengembangan SIM Dokumen 4
4 Pembangunan, Peningkatan, Renovasi Sarana dan Prasarana M² 9788
5 Peralatan dan Perlengkapan Unit 2472
6 ASN yang Terlatih Orang 10365
7 Penilaian Kompetensi, Asessment, dan Pemantauan Kinerja Orang 6620
Kegiatan: Penyelenggaraan Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja
1 Dukungan Manajemen laporan 18
2 Sistem Pengembangan SDM, Penyusunan Kebijakan Penilaian, Pengembangan Standar Kompetensi, Instrumen Penilaian Potensi dan Kompetensi, serta Instrumen Penilaian Kinerja
Dokumen 26
3 Penilaian Kompetensi, Assessment, dan Pemantauan Kinerja Orang 10000
4 Pembangunan, Peningkatan, Renovasi Sarana dan Prasarana M² 0
5 Peralatan dan Perlengkapan Unit 182
Kegiatan: Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
1 Dukungan Manajemen laporan 12
2 ASN yang Terlatih Orang 0
3 Pengembangan Pola, Tehnik, Kurikulum dan Modul Kediklatan Dokumen 24
4 ASN yang Terdidik Orang 450
5 Pembangunan, Peningkatan, Renovasi Sarana dan Prasarana M² 1300
6 Peralatan dan Perlengkapan Unit 175
Kegiatan: Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
1 Dukungan Manajemen laporan 15
2 ASN yang Terlatih Orang 0
3 Pengembangan Pola, Tehnik, Kurikulum dan Modul Kediklatan Dokumen 26
4 ASN yang Terdidik Orang 295
5 Pembangunan, Peningkatan, Renovasi Sarana dan Prasarana M² 1000
6 Peralatan dan Perlengkapan Unit 25
Kegiatan: Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Pengembangan Jabatan Fungsional
1 Dukungan Manajemen laporan 12
2 ASN yang Terlatih Orang 1210
3 Pengembangan Pola, Tehnik, Kurikulum dan Modul Kediklatan Dokumen 6
4 Pengembangan Jabatan Fungsional Orang 50
5 ASN yang Terdidik Orang 125
6 Pembangunan, Peningkatan, Renovasi Sarana dan Prasarana M² 1500
7 Peralatan dan Perlengkapan Unit 128 Sumber: Dokumen DIPA Badan Pengembangan SDM, 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
28
BAB IV
AKUNTABILITAS KINERJA
4.1 Capaian Kinerja Badan Pengembangan SDM
Pada tahun ini, Badan Pengembangan SDM mempunyai sasaran program yaitu
meningkatnya persentase kompetensi SDM PUPR sesuai dengan persyaratan
jabatan sebesar 25%. Sasaran program tersebut dicapai melalui pelaksanaan kegiatan
pengembangan SDM dengan alokasi anggaran sebesar Rp450.966.362.000, serta
dengan teknis pelaksanaannya dilakukan oleh 5 (lima) Unit Kerja eselon II dan 13 Balai
(Unit kerja eselon III) di lingkungan Badan Pengembangan SDM.
Program pengembangan SDM PUPR telah dilakukan melalui 5 (lima) kegiatan
strategis yaitu penilaian kompetensi, penilaian kinerja, pemetaan karir, pengembangan
kompetensi (pendidikan dan pelatihan), serta pengembangan jabatan fungsional. Program
pengembangan SDM yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2016 telah menghasilkan
banyak capaian yang memuaskan. Dengan Pagu DIPA yang diterima Badan
Pengembangan SDM sejumlah Rp450.966.362.000 telah mencapai progress keuangan
sebesar Rp405.175.165.000 dengan persentase 89,85% dan progress fisik 98,87 % (Data
e-Monitoring, 17 Januari 2017). Capaian realisasi penyerapan anggaran dan progress
fisik tersebut merupakan representasi dari berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan
Badan Pengembangan SDM dalam merealisasikan program pengembangan SDM di
Kementerian PUPR.
Badan Pengembangan SDM pada tahun 2016 telah membuat prognosis untuk
realisasi keuangan ialah sebesar 91% dari pagu yang ditetapkan. Sehingga, jika
dibandingkan dengan prognosis tersebut, maka realisasi keuangan Badan
Pengembangan SDM adalah sebesar 98,74%. Dalam pagu anggaran Badan
Pengembangan SDM tahun 2016 terdapat anggaran selfblocking sebesar 17,7 Milyar
atau 3,8% dari pagu yang ditetapkan (Pagu efektif ialah 96,2%). Oleh karena itu, realisasi
keuangan yang dicapai Badan Pengembangan SDM seharusnya ialah 93,40% dari pagu
efektif (tanpa selfblocking).
Secara garis besar, kinerja Badan Pengembangan SDM diukur berdasarkan
keberhasilan proses pengembangan SDM yang dilakukan mulai dari proses penilaian
kinerja dan penilaian kompetensi untuk memperoleh potret kinerja dan kompetensi SDM
PUPR, dilanjutkan dengan proses pengembangan kompetensi (pendidikan dan pelatihan)
serta pengembangan jabatan fungsional untuk meningkatkan kompetensi SDM PUPR
sehingga sesuai dengan persyaratan jabatan. Proses pengembangan SDM ini disajikan
sesuai gambar 4.1. Lebih spesifik lagi, keberhasilan program Pengembangan SDM yang
dilakukan oleh Badan Pengembangan SDM diukur dari jumlah SDM PUPR yang semula
tidak kompeten dan/atau tidak berkinerja menjadi SDM yang kompeten dan berkinerja,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
29
yang dalam Renstra Badan Pengembangan SDM dituangkan melalui persentase
meningkatnya SDM PUPR yang kompeten sesuai dengan persyaratan jabatan. Oleh
karena itu, capaian kinerja Badan Pengembangan SDM dihitung dari persentase SDM
PUPR (21.488 orang) yang kompeten sesuai dengan persyaratan jabatan. Badan
Pengembangan SDM telah menentukan tool yang digunakan untuk menentukan
kompeten atau tidak seorang pegawai PUPR yaitu melalui assessment.
Berdasarkan hasil assessment yang telah dilakukan selama tahun 2016, diperoleh
jumlah SDM yang kompeten sesuai dengan persyaratan jabatan adalah sebanyak 2.676
orang pegawai. Sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra 2015 - 2019,
capaian program pengembangan SDM dihitung secara kumulatif dari tahun sebelumnya,
sehingga capaian tahun 2016 merupakan kumulatif dari capaian tahun 2015. Pada tahun
2015 terdapat 3.780 orang (18% dari jumlah SDM PUPR 21.488 orang) yang kompeten
sesuai dengan persyaratan jabatan, maka jumlah kumulatif SDM PUPR yang kompeten
sesuai dengan persyaratan jabatan pada tahun 2016 adalah sebanyak 6.456 orang. Jika
jumlah tersebut dipersentase-kan dengan jumlah SDM PUPR (21.488 orang) maka
diperoleh persentase SDM PUPR yang kompeten sesuai dengan persyaratan jabatan
adalah sebesar 30,04%. Nilai persentase tersebut dapat diartikan bahwa Badan
Pengembangan SDM pada tahun 2016 telah berhasil meningkatkan kompetensi SDM
PUPR sesuai dengan persyaratan jabatan sebesar 30,04%. Angka ini telah menunjukkan
bahwa Badan Pengembangan SDM telah berhasil mencapai bahkan melebihi target yang
telah ditetapkan dalam Renstra yaitu 25% pada tahun 2016. Memperhatikan persentase
jumlah SDM yang kompeten sesuai dengan persyaratan jabatan pada tahun 2016
sebesar 30,04%, maka kinerja Badan Pengembangan SDM dalam mencapai target
outcome adalah sebesar 120,16% (30,04% terhadap 25%).
Namun demikian, besarnya persentase yang telah dicapai pada tahun 2016 jika
dibandingkan dengan tahun 2015 hanya terdapat kenaikan sebesar 12,45%, yang
seharusnya adalah sebesar 15% kenaikannya yaitu dari tahun 2015 sebesar 10% menjadi
pada tahun 2016 sebesar 25%. Oleh karena itu, kinerja berdasarkan outcome yang telah
dicapai pada tahun 2016 dapat dihitung sebesar 83,02% dari yang seharusnya terdapat
kenaikan 15%.
Berdasarkan data yang diperoleh secara keseluruhan, kinerja Badan
Pengembangan SDM dapat dihitung sebagai berikut :
Dari hasil perhitungan capaian kinerja, diperoleh persentase capaian kinerja sebesar
92,53% dengan predikat Memuaskan. Untuk meraih hasil capaian kinerja tersebut,
berbagai output kegiatan telah berhasil dicapai oleh Badan Pengembangan SDM. Secara
rinci, output kegiatan yang telah dicapai diuraikan pada bagian 4.2.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
30
Gambar 4.1 Bisnis Proses Manajemen Pengembangan SDM PUPR
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
31
4.2 Perbandingan Kinerja Badan Pengembangan SDM
Kinerja Badan Pengembangan SDM merupakan akumulasi dari kinerja kegiatan
yang dicapai oleh seluruh unit kerja di lingkungan Badan Pengembangan SDM. Dengan
kata lain, setiap kegiatan yang dilaksanakan seluruh unit kerja memiliki target output yang
harus dicapai untuk mendukung pencapaian program pengembangan SDM. Selama
tahun 2016, setiap unit kerja telah berhasil mencapai target yang telah direncanakan.
Berikut adalah penjabaran capaian sasaran kegiatan Badan Pengembangan SDM beserta
perbandingannya dengan target DIPA dan target program lima tahun (2015 – 2019) yang
telah ditetapkan dalam Renstra Badan Pengembangan SDM:
1. Kegiatan Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran,
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan, Pembinaan, Monev serta SIM
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Pengembangan SDM.
Kegiatan ini meliputi 7 (tujuh) sasaran kegiatan sebagai berikut:
Dukungan Manajemen telah terealisasi sebanyak 102 laporan. Jika
dibandingkan dengan target DIPA telah tercapai 120,00%. Sedangkan, jika
dibandingkan dengan target lima tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil
mencapai 90,98% dengan perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-2016
yaitu sebanyak 232 laporan.
ASN yang terdidik. Pencapaian ASN yang terdidik pada tahun 2016 sudah
disesuaikan dengan tugas dan fungsi yang seharusnya dilaksanakan oleh
Pusdiklat. Oleh karena itu, capaian ASN yang terdidik sudah terdapat pada
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
32
kegiatan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang SDA dan
Konstruksi; bidang Jalan, Perumahan, Permukiman,dan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah; bidang Manajemen dan Pengembangan Jabatan
Fungsional.
Penyusunan dan Pengembangan SIM telah terealisasi sebanyak 4
dokumen. Jika dibandingkan dengan target DIPA telah tercapai 100,00%.
Sedangkan, jika dibandingkan dengan target lima tahun 2015-2019 dalam
Renstra berhasil mencapai 45,00% dengan perhitungan akumulasi realisasi
tahun 2015-2016 yaitu sebanyak 9 dokumen.
Pembangunan, Peningkatan, Renovasi Sarana dan Prasarana telah
terealisasi seluas 3.759 m2. Jika dibandingkan dengan target DIPA hanya
tercapai 38,40%. Hal tersebut dikarenakan adanya anggaran yang diblokir
pada 3 (tiga) Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR yaitu Balai Pendidikan
dan Pelatihan PUPR Wilayah II Palembang, Balai Pendidikan dan Pelatihan
PUPR Wilayah VII Banjarmasin, dan Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR
Wilayah IX Jayapura. Sedangkan, jika dibandingkan dengan target lima
tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil mencapai 201,11% dengan
perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-2016 yaitu seluas 35.998 m2.
Peralatan dan Perlengkapan telah terealisasi sebanyak 2.482 unit. Jika
dibandingkan dengan target DIPA telah tercapai 100,40%. Sedangkan, jika
dibandingkan dengan target lima tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil
mencapai 955,15% dengan perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-
2016 yaitu sebanyak 6.495 unit.
ASN yang Terlatih telah terealisasi sebanyak 10.112 orang. Jika
dibandingkan dengan target DIPA telah tercapai 97,56%. Sedangkan, jika
dibandingkan dengan target lima tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil
mencapai 106,46% dengan perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-
2016 yaitu sebanyak 21.292 orang.
Penilaian Kompetensi, Asessment, dan Pemantauan Kinerja telah
terealisasi sebanyak 10.715 orang. Jika dibandingkan dengan target DIPA
telah tercapai 161,86%. Sedangkan, jika dibandingkan dengan target lima
tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil mencapai 47,96% dengan
perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-2016 yaitu sebanyak 15.874
orang.
2. Kegiatan Penyelenggaraan Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pusat Penilaian Kompetensi dan Pemantauan
Kinerja. Kegiatan ini meliputi 4 (empat) sasaran kegiatan sebagai berikut:
Dukungan Manajemen telah terealisasi sebanyak 19 laporan. Jika
dibandingkan dengan target DIPA telah tercapai 105,56%. Sedangkan, jika
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
33
dibandingkan dengan target lima tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil
mencapai 32,50% dengan perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-2016
yaitu sebanyak 26 laporan.
Sistem Pengembangan SDM, Penyusunan Kebijakan Penilaian,
Pengembangan Standar Kompetensi, Instrumen Penilaian Potensi dan
Kompetensi, serta Instrumen Penilaian Kinerja telah terealisasi sebanyak
26 dokumen. Jika dibandingkan target DIPA adalah sebesar 100,00%.
Sedangkan, jika dibandingkan dengan target lima tahun 2015-2019 dalam
Renstra berhasil mencapai 56,76% dengan perhitungan akumulasi realisasi
tahun 2015-2016 ialah sebanyak 63 dokumen.
Penilaian Kompetensi, Assessment, dan Pemantauan Kinerja telah
terealisasi sebanyak 17.053 orang. Jika dibandingkan dengan target DIPA
telah tercapai 170,53%. Sedangkan, jika dibandingkan dengan target lima
tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil mencapai 34,11% dengan
perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-2016 yaitu sebanyak 17.053
orang.
Peralatan dan Perlengkapan telah terealisasi sebanyak 182 unit. Jika
dibandingkan dengan target DIPA telah tercapai 100,00%. Sedangkan, jika
dibandingkan dengan target lima tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil
mencapai 465,00% dengan perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-
2016 yaitu sebanyak 186 unit.
3. Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan
Konstruksi
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pusdiklat SDA dan Konstruksi. Kegiatan ini
meliputi 6 (enam) sasaran kegiatan sebagai berikut:
Dukungan Manajemen telah terealisasi sebanyak 12 laporan. Jika
dibandingkan dengan target DIPA telah tercapai 100,00%. Sedangkan, jika
dibandingkan dengan target lima tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil
mencapai 4,93% dengan perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-2016
yaitu sebanyak 26 laporan.
ASN yang terlatih. Pencapaian ASN yang terlatih pada tahun 2016 sudah
disesuaikan dengan tugas dan fungsi yang seharusnya dilaksanakan oleh
Balai Pendidikan dan Pelatihan.
Pengembangan Pola, Tehnik, Kurikulum dan Modul Kediklatan telah
terealisasi sebanyak 24 dokumen. Jika dibandingkan dengan target DIPA
telah tercapai 100,00%. Sedangkan, jika dibandingkan dengan target lima
tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil mencapai 60,00% dengan
perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-2016 yaitu sebanyak 36
dokumen.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
34
ASN yang terdidik telah terealisasi sebanyak 465 orang. Jika dibandingkan
dengan target DIPA telah tercapai 103,33%. Sedangkan, jika dibandingkan
dengan target lima tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil mencapai
48,42% dengan perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-2016 yaitu
sebanyak 920 orang ASN yang telah mengikuti pendidikan kedinasan.
Pembangunan, Peningkatan, Renovasi Sarana dan Prasarana telah
terealisasi seluas 1.300 m2. Jika dibandingkan dengan target DIPA telah
tercapai 100,00%. Sedangkan, jika dibandingkan dengan target lima tahun
2015-2019 dalam Renstra berhasil mencapai 417,40% dengan perhitungan
akumulasi realisasi tahun 2015-2016 yaitu seluas 4.174 m2.
Peralatan dan Perlengkapan telah terealisasi sebanyak 243 unit. Jika
dibandingkan dengan target DIPA telah tercapai 138,86%. Sedangkan, jika
dibandingkan dengan target lima tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil
mencapai 1.878,57% dengan perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-
2016 yaitu sebanyak 1.315 unit.
4. Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan,
Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman dan
PIW. Kegiatan ini meliputi 6 (enam) sasaran kegiatan sebagai berikut:
Dukungan Manajemen telah terealisasi sebanyak 16 laporan. Jika
dibandingkan dengan target DIPA telah tercapai 106,67%. Sedangkan, jika
dibandingkan dengan target lima tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil
mencapai 5,50% dengan perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-2016
yaitu sebanyak 29 laporan.
ASN yang terlatih. Pencapaian ASN yang terlatih pada tahun 2016 sudah
disesuaikan dengan tugas dan fungsi yang seharusnya dilaksanakan oleh
Balai Pendidikan dan Pelatihan.
Pengembangan Pola, Tehnik, Kurikulum dan Modul Kediklatan telah
terealisasi sebanyak 26 dokumen. Jika dibandingkan dengan target DIPA
telah tercapai 100,00%. Sedangkan, jika dibandingkan dengan target lima
tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil mencapai 71,67% dengan
perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-2016 yaitu sebanyak 43
dokumen.
ASN yang terdidik telah terealisasi sebanyak 298 orang. Jika dibandingkan
dengan target DIPA telah tercapai 101,02%. Sedangkan, jika dibandingkan
dengan target lima tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil mencapai
28,47% dengan perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-2016 yaitu
sebanyak 484 orang ASN yang telah mengikuti pendidikan kedinasan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
35
Pembangunan, Peningkatan, Renovasi Sarana dan Prasarana telah
terealisasi seluas 1.000 m2. Jika dibandingkan dengan target DIPA telah
tercapai 100,00%. Sedangkan, jika dibandingkan dengan target lima tahun
2015-2019 dalam Renstra berhasil mencapai 214,29% dengan perhitungan
akumulasi realisasi tahun 2015-2016 yaitu seluas 1.500 m2.
Peralatan dan Perlengkapan telah terealisasi sebanyak 25 unit. Jika
dibandingkan dengan target DIPA telah tercapai 100,00%. Sedangkan, jika
dibandingkan dengan target lima tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil
mencapai 505,71% dengan perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-
2016 yaitu sebanyak 354 unit.
5. Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan
Pengembangan Jabatan Fungsional.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pusdiklat Manajemen dan Pengembangan
Jabatan Fungsional. Kegiatan ini meliputi 7 (tujuh) sasaran kegiatan sebagai
berikut:
Dukungan Manajemen telah terealisasi sebanyak 12 laporan. Jika
dibandingkan dengan target DIPA telah tercapai 100,00%. Sedangkan, jika
dibandingkan dengan target lima tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil
mencapai 4,74% dengan perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-2016
yaitu sebanyak 25 laporan.
ASN yang terlatih telah terealisasi sebanyak 1.213 orang. Jika
dibandingkan dengan target DIPA telah tercapai 100,25%. Sedangkan, jika
dibandingkan dengan target lima tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil
mencapai 33,73% dengan perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-2016
yaitu sebanyak 4.284 orang.
Pengembangan Pola, Tehnik, Kurikulum dan Modul Kediklatan telah
terealisasi sebanyak 6 dokumen. Jika dibandingkan dengan target DIPA
telah tercapai 100,00%. Sedangkan, jika dibandingkan dengan target lima
tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil mencapai 13,33% dengan
perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-2016 yaitu sebanyak 8
dokumen.
Pengembangan jabatan fungsional telah terealisasi sebanyak 198 orang.
Jika dibandingkan dengan target DIPA telah tercapai 396,00%. Sedangkan,
jika dibandingkan dengan target lima tahun 2015-2019 dalam Renstra
berhasil mencapai 229,60% dengan perhitungan akumulasi realisasi tahun
2015-2016 yaitu sebanyak 574 orang.
ASN yang terdidik telah terealisasi sebanyak 126 orang. Jika dibandingkan
dengan target DIPA telah tercapai 100,80%. Sedangkan, jika dibandingkan
dengan target lima tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil mencapai
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
36
21,87% dengan perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-2016 yaitu
sebanyak 234 orang ASN yang telah mengikuti pendidikan kedinasan.
Pembangunan, Peningkatan, Renovasi Sarana dan Prasarana telah
terealisasi seluas 1.500 m2. Jika dibandingkan dengan target DIPA telah
tercapai 100,00%. Sedangkan, jika dibandingkan dengan target lima tahun
2015-2019 dalam Renstra berhasil mencapai 750,00% dengan perhitungan
akumulasi realisasi tahun 2015-2016 yaitu seluas 1.500 m2.
Peralatan dan Perlengkapan telah terealisasi sebanyak 128 unit. Jika
dibandingkan dengan target DIPA telah tercapai 100,00%. Sedangkan, jika
dibandingkan dengan target lima tahun 2015-2019 dalam Renstra berhasil
mencapai 530,00% dengan perhitungan akumulasi realisasi tahun 2015-
2016 yaitu sebanyak 371 unit.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
37
Tabel 4.1 Perbandingan Realisasi/Capaian Sasaran Kegiatan Badan Pengembangan SDM Terhadap Target DIPA Tahun 2016 dan Target Lima Tahunan (Renstra 2015-2019)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
38
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
39
Berdasarkan uraian dan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa target yang dicapai pada
tahun 2016 rata-rata melebihi rencana yang telah ditetapkan, baik dilihat dari sandingan
terhadap target DIPA 2016 maupun target program lima tahun (2015 – 2019) dalam
Renstra.
Capaian kinerja Badan Pengembangan SDM juga dapat dilihat dari capaian
kegiatan strategis Badan Pengembangan SDM tahun 2016 seperti yang disajikan pada
Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Capaian Kegiatan Strategis Badan Pengembangan SDM
No.
Kegiatan Strategis
Satuan
Target
Capaian
2016
Renstra
2016
DIPA
2016
1 Penyelenggaraan Pendidikan ASN
Dalam/Luar Negeri/ ASN Terdidik Orang 1.126 870 889
2 Penyelenggaraan Pelatihan ASN/ ASN
Terlatih Orang 11.000 11.575 11.325
3 Penilaian Kompetensi, Assessment dan
Pemantauan Kinerja/ ASN yang dipantau
Kinerjanya
Orang 10.000 10.000 17.053
4 Penilaian Kompetensi, Assessment dan
Pemantauan Kinerja/ ASN yang
Terpetakkan yang dinilai melalui
Assesment Center dan Unjuk Kerja
Orang 6.620 6.620 10.715
5 Sistem Pengembangan SDM, Penyusunan
Kebijakan Penilaian, Pengembangan
Standar Kompetensi, Instrumen Penilaian
Potensi dan Kompetensi, serta Instrumen
Penilaian Kinerja
Dokumen 22 26 26
6 Pengembangan Pola, Teknik, Kurikulum,
dan Modul Kediklatan Bidang Sumber
Daya Air dan Konstruksi
Dokumen 12 24 24
7 Pengembangan Pola, Teknik, Kurikulum,
dan Modul Kediklatan Bidang Jalan,
Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Dokumen 12 26 26
8 Pengembangan Pola, Teknik, Kurikulum,
dan Modul Kediklatan Bidang Manajemen
dan Pengembangan Jabatan Fungsional
Dokumen 12 6 6
9 Pembangunan, Peningkatan, Renovasi
Sarana dan Prasarana M
2 5.000 13.588 7.559
Lebih lanjut, pencapaian kinerja Badan Pengembangan SDM juga dilihat dengan
membandingkan capaian outcome: “Meningkatnya Persentase Kompetensi SDM
PUPR sesuai dengan Persyaratan Jabatan” pada tahun 2016 dengan yang telah
dicapai pada tahun 2015. Matriks perbandingan capaian kinerja Badan Pengembangan
SDM tahun 2016 dengan tahun 2015 disajikan pada Tabel 4.3.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
40
Tabel 4.3 Perbandingan Capaian Sasaran Program Badan Pengembangan SDM
Tahun 2016 dan 2015
Dapat dilihat pada Tabel 4.3, capaian outcome Badan Pengembangan SDM adalah
sebesar 30,04%. Persentase tersebut menunjukkan capaian outcome yang telah melebihi
target sebesar 5,04%. Sementara, jika dibandingkan dengan outcome tahun sebelumnya
tahun 2015 yaitu 18% maka terdapat peningkatan capaian sebesar 12,45%.
4.3 Analisis Kinerja Badan Pengembangan SDM
Kinerja Badan Pengembangan SDM pada tahun 2016, yang diukur dari kinerja
pencapaian outcome (83,02%) dan progress fisik (98,87%) adalah sebesar 92,53%
dengan predikat ”Memuaskan”. Ukuran kinerja ini merupakan ukuran keberhasilan
Badan Pengembangan SDM dalam menyelenggarakan program pengembangan SDM
yang bertujuan dapat meningkatkan kompetensi SDM PUPR sesuai dengan persyaratan
jabatan.
Target outcome Badan Pengembangan SDM pada tahun 2016 yaitu sebesar 25%
telah berhasil dicapai dengan besaran capaian adalah 30,04% yang artinya melebihi
target yang ditetapkan. Pencapaian outcome 30,04%, jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya terdapat kenaikan sebesar 12,45%. Besarnya kenaikan yang dicapai pada
tahun 2016, dapat dikatakan masih belum sesuai dengan besarnya kenaikan yang telah
ditetapkan dalam Renstra Badan Pengembangan SDM. Seharusnya pada tahun 2016
Badan Pengembangan SDM dapat mencapai kenaikan persentase sebesar 15% yaitu
dari target tahun 2015 yang sebesar 10% menjadi 25% pada tahun 2016.
Belum sesuainya kenaikan persentase yang dicapai Badan Pengembangan SDM
disebabkan dengan perbedaan sumber daya anggaran yang dialokasikan untuk
pelaksanaan program pengembangan SDM. Pada Renstra 2015 – 2019, anggaran yang
seharusnya dialokasikan di tahun 2016 untuk peningkatan capaian outcome 15% adalah
sebesar 685,87 M, tetapi pada kenyataannya Badan Pengembangan SDM hanya
mempunyai anggaran sebesar 450,96 M di tahun 2016 atau hanya 65,75% dari yang
seharusnya (yang ditetapkan dalam Renstra).
Besarnya realisasi fisik seluruh kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan Badan
Pengembangan SDM yaitu 98,87%, juga menunjukkan keberhasilan Badan
Sasaran/ Indikator Kinerja
Satuan
Realisasi
2015 2016
Program Pengembangan SDM
Meningkatnya Kompetensi SDM PUPR sesuai dengan Persyaratan Jabatan
1 Persentase Kompetensi SDM PUPR sesuai
dengan Persyaratan Jabatan
% 18 30,04
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
41
Pengembangan SDM dalam mewujudkan output-output yang mendukung terciptanya
SDM PUPR yang kompeten sesuai dengan persyaratan jabatan.
Badan Pengembangan SDM selama tahun 2016 telah berhasil memetakan
kompetensi 10.715 orang pegawai. Melalui pemetaan kompetensi ini diperoleh potret
kompetensi SDM PUPR (pegawai yang kompeten dan tidak kompeten). Lebih lanjut
tersedianya potret kompetensi SDM PUPR ini mendukung pelaksanaan program
pengembangan SDM di Kementerian PUPR sehingga dapat lebih efektif dan tepat
sasaran. Selain itu, Badan Pengembangan SDM juga telah melakukan pemantauan dan
evaluasi kinerja terhadap 17.053 pegawai. Pemantauan dan evaluasi kinerja dilakukan
dalam rangka peningkatan kinerja SDM PUPR. Dengan beban kerja pembangunan
infrastruktur yang semakin besar, Kementerian PUPR tentunya membutuhkan SDM yang
berkinerja tinggi.
Badan Pengembangan SDM juga telah berhasil menciptakan 11.325 ASN terlatih
dan 889 ASN terdidik melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Program
pendidikan dan pelatihan ini tidak hanya diperuntukan bagi SDM Kementerian PUPR saja,
tetapi juga telah diperuntukkan bagi SDM Daerah yang bekerja di bidang PUPR.
Sebanyak 55,70% ASN yang terlatih dari Kementerian PUPR, sedangkan sisanya 44,30%
ASN Daerah.
4.4 Efisiensi dan Efektifitas
Badan Pengembangan SDM menyelenggarakan program pengembangan SDM
dengan alokasi anggaran sebesar 450,96 M. Dari alokasi anggaran tersebut, Badan
Pengembangan SDM berhasil mencapai outcome sebesar 30,04% yang sudah melebihi
target dengan hanya mempergunakan 89,85% dari alokasi anggaran yang tersedia.
Optimalisasi dan efisiensi terhadap penggunaan sumber daya anggaran telah dilakukan
Badan Pengembangan SDM dengan penajaman kembali target dan sasaran setiap
kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung program pengembangan SDM.
Badan Pengembangan SDM, selama tahun 2016 telah melakukan efisiensi
anggaran pada beberapa kegiatan. Selanjutnya dalam rangka optimalisasi pencapaian
output utama, hasil efisiensi ini digunakan kembali untuk menyelenggarakan kegiatan
strategis yang mendukung output utama Badan Pengembangan SDM diantaranya untuk
meningkatkan output layanan pelatihan, layanan pendidikan, layanan penilaian
kompetensi, serta penyusunan sistem pengembangan SDM. Melalui optimalisasi
anggaran berakibat lebih jauh lagi pada efektifitas pencapaian outcome Badan
Pengembangan SDM. Mulai dari peningkatan capaian ASN yang dipantau kinerjanya
sebanyak 17.053 orang sementara target Renstra sebanyak 10.000 orang dan ASN yang
terpetakan yang dinilai melalui assessment sebanyak 10.715 orang sementara target
Renstra 6.620 orang.
Dalam rangka peningkatan efektifitas pelaksanaan program pengembangan SDM,
Badan Pengembangan SDM telah berupaya mengembangan sistem manajemen karir
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
42
pegawai yang berdasarkan kinerja dan kompetensi. Sistem manajemen karir pegawai
saat ini sudah mulai disusun berdasarkan potret kompetensi dan kinerja dari masing-
masing pegawai. Badan Pengembangan SDM selama tahun 2016 telah melakukan
penilaian kompetensi dan pemantauan kinerja pada pegawai. Melalui kegiatan tersebut
dapat diperoleh pegawai mana saja yang kompeten dan berkinerja, sehingga
pengembangan karir pegawai dapat lebih efektif atau tepat sasaran.
Selain itu juga penilaian kompetensi dan pemantauan kinerja pegawai sudah
diupayakan menjadi dasar penyelenggaraan kegiatan peningkatan kompetensi pegawai.
Melalui implementasi peningkatan kompetensi pegawai yang berdasarkan pada hasil
penilaian kompetensi dan pemantauan kinerja maka target pegawai yang perlu
ditingkatkan kompetensinya dapat lebih tepat sasaran. Penyelenggaraan peningkatan
kompetensi secara bertahap ke depannya tidak perlu lagi melalui penawaran, tetapi
sudah berdasarkan data pegawai yang perlu ditingkatkan kompetensinya.
Pencapaian outcome Badan Pengembangan SDM pada tahun 2016 sebesar
30,04% dengan realisasi keuangan sebesar 89,85%, serta yang dilakukan melalui
pengembangan sistem manajemen karir dan pengembangan kompetensi pegawai yang
berbasis kompetensi dan kinerja telah menunjukkan adanya efisiensi dan efektifitas
terhadap pelaksanaan program pengembangan SDM oleh Badan Pengembangan SDM.
Keseluruhan upaya tersebut tentunya mempunyai manfaat dalam mendukung
pembangunan infratsruktur. Badan Pengembangan SDM pada tahun 2016 telah berhasil
menciptakan 6.456 orang kompeten dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur
bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
43
BAB V
PENUTUP
5.1 Permasalahan
Penyelenggaraan program pengembangan SDM PUPR selama tahun 2016, tidak
terlepas dari berbagai permasalahan yang muncul. Meskipun demikian, upaya-upaya
perbaikan telah dilakukan oleh Badan Pengembangan SDM. Program pengembangan
SDM secara ideal dimulai dari penilaian kompetensi dan pemantauan kinerja. Melalui
penilaian kompetensi dan pemantauan kinerja, diperoleh potret pegawai yang kompeten
dan berkinerja atau sebaliknya. Potret ini selanjutnya menjadi input dalam
penyelengaraan kegiatan pengembangan kompetensi.
Pengolahan hasil penilaian kompetensi dan pemantauan kinerja untuk menjadi input
dalam penyelenggaraan pengembangan kompetensi saat ini masih dilakukan secara
manual. Hal ini merupakan salah satu permasalahan yang menghambat penyelenggaraan
program pengembangan SDM. Permasalahan lainnya yang juga merupakan kendala
dalam pengembangan SDM adalah penilaian kompetensi masih belum dilakukan pada
seluruh SDM PUPR. Jumlah SDM PUPR yang cukup banyak yaitu mencapai ±23.000
orang serta tersebar di seluruh Indonesia, menyebabkan penilaian kompetensi hanya
dapat dilakukan secara bertahap.
Dalam hal penyelenggaraan kegiatan peningkatan kompetensi baik melalui
pendidikan dan pelatihan, masih ada beberapa hal yang menjadi kendala diantaranya
belum sesuainya waktu pelaksanaan, yang menyebabkan masih ada beberapa kegiatan
pendidikan dan pelatihan (diklat) yang tidak terpenuhi target jumlah pesertanya. Beberapa
kegiatan diklat tidak dapat dihindari harus dilaksanakan dalam waktu yang ternyata
merupakan periode dimana para pegawai PUPR mempunyai beban kerja yang sangat
tinggi sehingga tidak dapat meninggalkan tempat kerjanya untuk mengikuti diklat. Terlebih
lagi, saat ini pendidikan dan pelatihan belum menjadi bagian dari persyaratan jabatan.
Selain itu, pengaturan bidang pengembangan SDM yang ada saat ini masih perlu
disesuaikan kembali untuk dapat menjawab permasalahan yang dihadapi dalam
penyelenggaraan pengembangan SDM.
Kendala lainnya adalah terbatasnya jumlah tenaga pengajar pada program diklat
yang diselenggarakan Badan Pengembangan SDM. Jumlah pengajar yang ada tidak
seimbang dengan jumlah diklat yang dilaksanakan. Sarana dan prasana diklat di
beberapa Balai yang masih belum memadai, juga merupakan permasalahan yang masih
harus dihadapi oleh Badan Pengembangan SDM.
Terlepas dari permasalahan-permasalahan tersebut, Badan Pengembangan SDM
pada tahun 2016 ini telah berhasil mewujudkan SDM PUPR yang kompeten sesuai
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
44
dengan persyaratan jabatan sebesar 30,04%. Kedepannya permasalahan-permasalahan
tersebut dapat diminimalisir lagi, sehingga Badan Pengembangan SDM dapat lebih
banyak mencetak SDM PUPR yang kompeten sesuai dengan persyaratan jabatan.
5.2 Langkah ke Depan
Realisasi yang dicapai Badan Pengembangan SDM pada tahun 2016 telah
menunjukkan kinerja yang optimal. Hal tersebut semakin meyakinkan Badan
Pengembangan SDM untuk terus meningkatkan kinerja dalam melaksanakan program
pengembangan SDM PUPR, guna mencetak SDM yang kompeten dan berkualitas dalam
pembangunan infrastruktur. Namun, tidak terpungkiri bahwa permasalahan yang kerap
muncul dalam proses pengembangan SDM dapat menjadi suatu kendala yang
berkepanjangan, sehingga menghambat proses pencapaian outcome Badan
Pengembangan SDM jika tidak segera diantisipasi. Oleh karena itu, berbagai upaya akan
terus dilakukan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja Badan Pengembangan SDM
dimasa mendatang, antara lain:
1. Penyusunan Peraturan Menteri PUPR tentang Pengembangan SDM PUPR
Program pengembangan SDM sangat membutuhkan payung hukum yang dapat
digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan pengembangan SDM yang dimulai
dari penilaian kompetensi, penilaian kinerja, pemetaan karir, pengembangan
kompetensi, dan pengelolaan jabatan fungsional.
2. Penyusunan Human Capital Development Plan
Terkait dengan target dan kesesuaian waktu penyelenggaraan pengembangan
SDM, Badan Pengembangan SDM secara bertahap akan menyusun Human
Capital Development Plan bersama seluruh unit organisasi di lingkungan
Kementerian PUPR.
3. Pengembangan sistem manajemen karir yang terkomputerisasi
Sejauh ini komponen dalam sistem manajemen karir SDM PUPR yang meliputi
penilaian kompetensi, penilaian kinerja, pemetaan karir, hingga pengembangan
kompetensi masih diproses secara manual, sehingga hasil pengolahannya
belum terintegrasi satu sama lain. Kedepannya, sistem manajemen karir yang
terkomputerisasi akan dipergunakan agar manajemen karir ASN PUPR dapat
terpetakan lebih akurat dan objektif.
4. Rekrutmen tenaga pengajar (widyaiswara) bidang PUPR
Tenaga pengajar bidang PUPR merupakan salah satu aktor penting dalam
penyelenggaraan pengembangan kompetensi SDM PUPR. Oleh Karena itu,
rekrutmen tenaga pengajar bidang PUPR akan dibuka selebar-lebarnya bagi
para pegawai Kementerian PUPR yang memenuhi persyaratan. Hal tersebut
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
45
dilakukan guna memenuhi ketersediaan tenaga pengajar bidang PUPR yang
saat ini masih terbatas.
5. Pemenuhan Sarana dan Prasarana Balai Diklat
Sarana dan prasarana menjadi salah satu pendukung kelancaran kegiatan
pengembangan kompetensi yang dilaksanakan Badan Pengembangan SDM.
Dengan demikian, pemenuhan sarana dan prasarana pada beberapa balai diklat
di Badan Pengembangan SDM menjadi tugas yang harus segera ditindaklanjuti
di tahun anggaran mendatang.
Dengan demikian, telah diuraikan beberapa langkah prioritas yang akan dilakukan
Badan Pengembangan SDM untuk peningkatan kinerja dimasa mendatang. Langkah-
langkah kedepan yang telah dirancang sudah tentu membutuhkan dukungan dari
berbagai stakeholder yang terlibat dalam program pengembangan SDM. Oleh karena itu,
diharapkan sinergisitas dapat terus ditingkatkan demi mencapai outcome program
pengembangan SDM yaitu meningkatnya persentase kompetensi SDM PUPR sesuai
dengan persyaratan jabatan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
46
Referensi
Peraturan Presiden No. 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah.
Peraturan Menteri PUPR No. 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian PUPR.
Peraturan Menteri PAN dan RB No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Rencana Strategis Badan Pengembangan SDM Kementerian PUPR Tahun 2015-
2019.
Dokumen DIPA Badan Pengembangan SDM, 2016.
Dokumen Perjanjian Kinerja Badan Pengembangan SDM Kementerian PUPR, 2016.
Dokumen Perjanjian Kinerja Unit Kerja di Badan Pengembangan SDM, 2016.
Dokumen Grand Design Badan Pengembangan SDM, 2015.
Data Kepegawaian Badan Pengembangan SDM, 2016.
Data Barang Milik Negara (BMN) Badan Pengembangan SDM, 2016.
Data e-Monitoring Kementerian PUPR, 2016.
Lampiran:
Perjanjian Kinerja Eselon I, Eselon II, dan Eselon III di Badan Pengembangan SDM.
DIPA Induk Badan Pengembangan SDM TA. 2016.
Dokumentasi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di Badan Pengembangan
SDM.
Dokumentasi Sarana dan Prasarana di Lingkungan Badan Pengembangan SDM.