panduan si elola zahat...b. sdm yangkurang mernadai rendahnya sumber dayamanusia (sdm) menjadi...

119
KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT TAHUN2013 PAN DUAN SI ElOlA ZAHAT MJUK KEMENTERIAN AGAMA RI TIDAK DJPERJUALBELIKAN

Upload: others

Post on 10-Aug-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

KEMENTERIAN AGAMA RIDIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKATTAHUN2013

PAN DUANSI

ElOlAZAHAT

MJUK KEMENTERIAN AGAMA RITIDAK DJPERJUALBELIKAN

Page 2: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

KEMENTERIAN AGAMA R.IDIREKTORATJENDERALBIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM

DIREKTORATPEMBERDAYAAN ZAKAT2013

PANDUANORGANISASIPENGELOLA

ZAKAT

Page 3: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

iv Panduan Organisasi Pengelola Zakat

Hak cipta dilindungi undang-undangDilarang memindahkan sebagian atau seluruh isi

Buku ini kedalam bentuk apapun tanpa izinpenulis/penerbit (all right reserved)

Dicetak oleh :cv REFA BUMAT INDONESIAgedung Wisma Metropolitan II G

n. Sudirman Kav.29-30Jakarta Selatan

Telp.021-30048081

Penerbit :Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Direktorat Pemberdayaan Zakat

Penulis Tim Penyusun :Cetakan Pertama, November 2013

ISBN: 978-979-19880-4-9

PANDUAN ORGANISASIPENGELOLA ZAKAT

Katalog Dalam Terbitan (KDT)Perpustakaan Nasional Indonesia

Page 4: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

Terlebih dahulu kami panjatkan puji syukurke hadirat Allah SWT, karena atas Rahmatdan Karunia-Nya kita dapat melakukan

berbagai upaya untuk meningkatkan, memperdalam danmemeperluas pelayanan kehidupan beragama.

Buku Panduan Organisasi Zakat berisi tentangPotret Zakat Di Indonesia, Revitalisasi Organisasi Pen­gelola Zakat dan Pendayagunaan Zakat serta Zakat danTantangan Dunia Global.

Untuk itu, kehadiran buku "Panduan OrganisasiPengelola Zakat" ini diharapkan dapat menjadi panduandan pedoman bagi aparatur yang membidangi zakat danlembaga pengelola zakat khususnya dan bagi masyarakatpada umumnya untuk mengoptimalkan peran lembaga

Bismillahirrahmanirrahim,Assalamu'alaikum ffi. Wh.

PENGANTARDlREKTUR PEMBERDAYAAN ZAKAT

Page 5: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

2

Drs. H. Hamka, M.AgNIP. 195712311979011004

ttd

Jakarta, Maret 2013Direktur Pemberdayaan Zakat

Wassalamu' alaikum Wr. Wb

Semoga Allah SWT meridhai niat baik dan upayayang kita lakukan bersama. Amin

pengelola zakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyar­akat.

Page 6: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

3

BAB II REVITALISASI MANAJEMEN ZAKATA. BAZNAS dan Profesionalisme 21B. Peningkatan Manajerial BAZNAS 24C. Standar Sarana 50D. TeknikAkutansi dan Pelaporan 61

BAB I PENDAHULUANA. Tujuan Penulisan 7B. Sistematika Penulisan 7C. Pengelolaan Zakat di Indonesia 8D. Hambatan dan Tantangan 11

KATAPENGANTAR 1DAFTAR lSI.... 3

DAFTARISI

Page 7: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

4

TIM PENYUSUN 120

BABV PENUTUPA. Kesimpulan 119B. Saran-Saran 110

BAB IVPENDAYAGUNAAN ZAKATA. Zakat dan Tantangan Dunia Global 89B. Pendayagunaan Zakat 90C. Sasaran Penerima Zakat 93D. Model Pendayagunaan Zakat 93E. Profil Pendayagunaan Zakat 102

BAB III OPTIMALISASI FUNDRISINGA. Optimalisasi Pengumpulan Zakat 71B. Membangun Kemitraan Strategis 73C. Pembentukan UPZ 75D. Optimalisasi Peran DKM 78E. Profil UPZ 82

Page 8: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

POTRET ZAKAT01 INDONESIA

BABI

Page 9: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

7

Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang ,...,perrnasalahan, meliputi: tujuan penulisan, sistematika pe- ~

B. Sistematika Penulisan

nar.

TUjuan penyusunan buku Panduan Pen­gelolaan Zakat ini adalah:1. Melengkapi buku-buku yang telah

ada tentang organisasi pengelola zakat.2. Memberikan panduan bagi pengelolaan zakat yang ses­

uai dengan Undang-undang yang berlaku.3. Memaksirnalkan manajerial organisasi pengelola zakat

.~agar bisa mengelola potensi zakat dengan baik dan be- ~

..g,:;~~~N

Sistematika penulisan buku ini mengikuti sistem ~bab per bab. ~

I

A. Tujuan Penulisan

POTRET ZAKAT01 INDONESIA

BASI

Page 10: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

8

c.Pengelolaan Zakat di IndonesiaUmat Islam sebagai bagian terbesar penduduk Indo­

nesia, memiliki potensi dan peran yang besar _dalammem­bangun kehidupan bangsa dan Negara yang sejahtera danberkeadilan. Oleh karena itu, "Ruang lingkup perjuangan

nulisan, fakta ten tang pengelolaan zakat di Indonesia besertahambatan dan tantangannya.

Bab II berisi tentang Revitalisasi OPZ. Pada bab iniakan disinggung beberapa aspek yang semestinya segera dibe­nahi OPZ untuk memaksimalkan perannya dalam pember­dayaann zakat. Dalam bab ini akan dibahas: profesioanlismeOPZ, peningkatan manajerial BAZNAS, peningkatan SDM,standar sarana.

Bab III Optimalisasi Fund Raising. Dalam bab iniakan dibahas urgensi restrukturisasi di bidang pengumpulanzakat. Hal ini sangat penting mengingat permasalahan fundraising rnenjadi ujung tombak pemberdayaan zakat. Dalambab ini akan dibahas: optimalisasi pengumpulan zakat, mem­bangun kemitraan strategis, pembentukan UPZ, optimalisasiperan DKM, dan profil BAZNAS yang berhasil dalam peng­umpulan potensi zakat.

Bab IV Pendayagunaan Zakat. Bab ini akan memba­has pendayagunaan zakat sebagai bagian dari upaya memban­gun kesejahteraan umat. Dalam bab ini akan dibahas: zakatdan tantangan dunia global, pendayagunaan zakat, sasaranpenerima zakat, model pendayagunaan zakat, profil pendaya­gunaan zakat.

Bab V Penutup. Bab ini merupakan kesimpulan dansaran-saran.

Page 11: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 1 - Potret Zakat di Indonesia 9

umat Islam di Indonesia lebih luas daripada perjuangan poli­tik sernata-mata.", demikian dikatakan oleh tokoh Islam pe­juang kemerdekaan bangsa Mr.Mohamad Roem.

Sebagaimana diketahui di tanah air kita tumbuh danberkembang berbagai organisasi Islam yang memiliki sejarahpanjang sebagai wadah pergerakan dan pembinaan umat dibidang dakwah, pendidikan, dan sosial. U mat Islam Indone­sia memiliki beragam strategi dakwah dalam rangka menga­ktualisasikan nilai-nilai syariah di tengah masyarakat. Begitupula dalam aspirasi politik bernegara, potensi umat Islam saatini terhimpun dan berafiliasi dalam berbagai partai politik.

Keragaman seperti dikemukakan di atas, perlu disin­ergikan secara baik sehingga menjadi sumber kekuatan yangbermanfaat bagi umat Islam secara keseluruhan. Tetapi jikakeragaman disikapi secara tidak proporsional, dan bahkanterus menonjolkan perbedaan atau perseteruan yang kemu­dian diikuti oleh semangat ego sektoral, fanatisme kelompok,maka ia akan menjadi sumber kelemahan.

Perlu disadari bahwa upaya meningkatkan kualitasumat Islam, terutama melalui dakwah dan pendidikan, mer­upakan tugas yang amat penting dan stategis untuk dilaku­kan. Dengan mengedepankan kuaiitaas, diharapkan umatIslam dapat memainkan peran sosial keagamaan dan kenega­raan yang lebih bermakna bagi kemajuan bangsa dan negara.

Berkaitan dengan kesejahteraan umat, bangsa dan ne­gara, terdapat tiga pilar yang penting untuk dioptimalkan, yai­tu pemberdayaan potensi zakat, pemberdayaan potensi wakaf,dan pemberdayaan masjid. Menurut data Direktorat Pember­dayaan Zakat dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS),zakat yang terkumpul secara nasional pada 2012 mendekati

Page 12: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

10

angka Rp 2,2 Triliun. Untuk bisa menggali potensi zakat ditanah air lebih besar lagi, yang menu rut sebuah survey Rp217 triliun per tahun (data BAZNAS dan IPB, 2011), perludibangun dan diperkuat sinergi secara konkrit dan kerjasamaantara Pemerintah dengan organisasi pengelola zakat, mau­pun antara satu organisasi pengelola zakat dengan organisasipengelola zakat lainnya. Untuk itu penyempurnaan regulasi(perundang-undangan) merupakan factor penting yang di­harapkan berpengaruh ke depan dalam mengakselarasi pem­berdayaan zakat untuk meningkatkan kesejahteraan umatdan kemandirian bangsa.

Setelah melalui perjalanan sejarah yang panjangdan berliku, cita-cita yang diperjuangkan oleh para tokohdan pemimpin umat Islam Indonesia untuk menghadirkanundang-undang tentang pengelolaan zakat pada akhirn­ya terwujud Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 ten­tang Pengelolaan Zakat yang konsep RUU-nya merupakanprakarsa Pemerintah melalui Menteri Agama RI yang dijabatoleh Prof Drs. H.A. Malik Fadjar, M.Sc.

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentangPenglolaan Zakat telah diubah dan diganti dengan Un­dang-Undang tentang Pengelolaan Zakat Tahun 2011 Pem­baharuan Undang-Undang Pengelolaan Zakat merupakansebuah terobosan politik untuk memperbaiki system koor­dinasi antar-organisasi pengelola zakat yang belum berjalansecara efektif selama ini, baik secara vertical, horizontal mau­pun diagonal.

Penglolaan zakat secara tersistem yang semakinberkembang kian meneguhkan paradigma bahwa zakat mer­upakan solusi alternatif penanggulangan kemiskinan di tanah

Page 13: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

12

juta (asumsinya 1 karnbing = Rp 800 ribu). Implikasinya,menjadi tidak adil bila seorang peternak kambing denganomset senilai 32juta dibebani kewajiban membayar zakat,sementara peternak sapi dengan ornset yang sarna tidakdibebani kewajiban serupa hanya karena belurn sarnpainisabnya.

Persoalan nisab akan lebih tarnpak manakala kitamenyertakan pertimbangan geografis. Jika diasumsikannisab harta perdagangan senilai Rp 8,5 juta per tahun(asurnsinya setara dengan nisab emas 85 gram menu rutYusuf Qardawi, dan 1 gr emas setara Rp 100 rb), makasetiap pedagang muslim yang memiliki omset seniJai, dimanapun ia berada di Indonesia, wajib rnengeluarkanzakatnya sebesar 2.5%. Padahal, nilai uang Rp 8.5 jutabagi pedagang di kota-kota besar berbeda dengan nilaiuang yang sarna bagi pedagang di daerah-daerah terpen­cil. Logikanya, standar besarnya nisab pun mestinya ber­beda pula, tergantung tingkat pendapatan ekonomi suatuwilayah.

b. SDM yang Kurang MernadaiRendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi faktorpenyebab tidak maksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal initerlihat pada beberapa aspek di bawah ini.1) Program kerja yang kurang bersinergi dengan keperlu­

an umat.2) Rendahnya kepercayaan muzakki, sehingga pengum­

pulan dana zakat masih belurn maksirnal.3) Pendayagunaan zakat yang masih jauh dari sasaran

pengentasan kemiskinan.4) Rendahnya kepercayaan masyarakat kepada

Page 14: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

12

juta (asumsinya 1 kambing = Rp 800 ribu). Implikasinya,menjadi tidak adil bila seorang peternak kambing denganomset senilai 32juta dibebani kewajiban membayar zakat,sementara peternak sapi dengan omset yang sama tidakdibebani kewajiban serupa hanya karena belum sampainisabnya.

Persoalan nisab akan lebih tampak manakala kitamenyertakan pertimbangan geografis. Jika diasumsikannisab harta perdagangan senilai Rp 8,5 juta per tahun(asumsinya setara dengan nisab emas 85 gram menurutYusuf Qardawi, dan 1 gr emas setara Rp 100 rb), makasetiap pedagang muslim yang memiliki omset senilai, dimanapun ia berada di Indonesia, wajib mengeluarkanzakatnya sebesar 2.5%. Padahal, nilai uang Rp 8.5 jutabagi pedagang di kota-kota besar berbeda dengan nilaiuang yang sarna bagi pedagang di daerah-daerah terpen­cil. Logikanya, standar besarnya nisab pun mestinya ber­beda pula, tergantung tingkat pendapatan ekonomi suatuwilayah.

b. SDM yang Kurang MemadaiRendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi faktorpenyebab tidak maksimalnya pemberdayaan zakat. Hal initerlihat pada beberapa aspek dibawah ini.1) Program kerja yang kurang bersinergi dengan keperlu­

an umat.2) Rendahnya kepercayaan muzakki, sehingga pengum­

pulan dana zakat masih be1um maksimal.3) Pendayagunaan zakat yang masih jauh dari sasaran

pengentasan kemiskinan.4) Rendahnya kepercayaan masyarakat kepada

Page 15: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 1 - Potret Zakat di Indonesia 13

c. Koordinasi antara elemen pengelola zakat yang lemahKoordinasi antar pengelola zakat menjadi kendala beriku­tnya dalam pemberdayaan zakat sebagai gerakan pengen­tasan kemiskinan. Jika diasumsikan sebagai sebuah timsepakbola, maka setiap lembaga pengelola zakat mernili­ki wilayah kerja masing-masing, akan tetapi tetap menu-

Lembaga pengelola zakat. Pada umumnya masyarakatmengeluarkan zakatnya kepada tokoh agama, tokohmasyarakat bukan kepada lembaga zakat. Hal ini dise­babkan lembaga zakat tersebut didalam pendayagu­naan hasil zakat belum sesuai dengan ketentuan.

5) Kurangnya dana operasional. Dengan keterbatasandan operasional mengakibatkan belum optimalnyapelaksanaan kegiatan-kegiatan sehingga program yangdirencanakan belum terealisir dengan baik.

6) Rendahnya frekuensi penyuluhan tentang zakat. Ren­dahnya frekuensi penyuluhan mengakibatkan kurangmeratanya pemahaman tentang keberadaan lembagazakat.

7) Belum adanya data muzakki dan mustahiq. Denganbelum adanya data muzakki dan mustahiq yang akuratdapat berakibat belum efektifnya pengumpulan danpendayagunaan zakat.

8) Belum dibuatnya laporan. Laporan sebagai pertanggu­ngjawaban atas evaluasi pelaksanaan program dapatdipergunakan sebagai alat untuk mendekteksi keber­hasilan dan kekurangan organisasi. Dengan tidak dib­uatnya laporan akan mengakibatkan kurangnya keper­cayaan masyarakat terhadap lembaga zakat.

Page 16: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

14

ju satu titik yang sarna yaitu membangun kesejahteraanumat. Masing-masing kemiskinan, namun tetap beradadalam satu tujuan bersama inilah dibutuhkan koordinasiantar semua lembaga ini agar tidak ada program yang bert­abrakan antara satu lembaga dengan lainnya.

Ada beberapa poin yang harus dijadikan tema koordi­nasi antar lernbaga pengelola zakat ini.1) Program kerja

Idealnya, dengan adanya hirarki kepengurusan BA­ZNAS dari tingkat pusat hingga kabupaten/kota, prob­lematika kerniskinan dapat diatasi dengan segera. Halini dapat kita lihat dengan kelengkapan organisasi BA­ZNAS saat ini.Untuk rnemaksimalkan perannya, BAZNAS harus

mernilikiki koordinasi yang baik agar program mas­ing-rnasing berjalan dengan satu tujuan sarna. Mas­ing-masing BAZNAS memiliki program -programtersendiri, namun memiliki kaitan dengan hirarki keatas maupun ke bawah. Misalnya, BAZNAS meren­canakan program pengentasan kemiskinan pada tahun2008. Untuk mencapai tujuan tersebut, BAZNAS daritingkatan pusat hingga daerah harus berkoordinasi un­tuk menentukan posisi masing-masing dalam meny­usun program, terkait dengan program pengetasankerniskinan tersebut. Dengan adanya penentuan mas­ing-masing BAZNAS dalam program ini, maka setiapprogram memiliki kaitan dengan program BAZNASlainnya. Inilah urgensi sebuah koordinasi demi tercapaitujuan bersama.

Page 17: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAE 1 - Potret Zakat di Indonesia 15

d. Masih belum maksimalnya Undang-undang ZakatSebagai contoh, Undang-undang zakat yang ada juga

belum mengatur sanksi bagi orang yang tidak menunai-

2) Pengumpulan dana zakatPengumpulan zakat menjadi tema yang mendesak

untuk dikoordinasikan antara BAZNAS. Koordina­si dalam hal pengumpulan dana zakat ini diwujudkandengan memberikan batasan masing-masing BAZNASdalam mengumpulkan dana zakat. Hal ini bertujuanagar potensi zakat di masyarakat dapat dimaksimalkandengan sebaik-baiknya.Sebagaimana diketahui bahwa potensi dana zakat di

Indonesia mencapai tidak kurang dari 19 triliyun rupi­ah. lni adalah angka yang sangat fantastik untuk dimak­simalkan dalam rangka pemberdayaan ekonomi umat.Agar potensi yang sangat besar tersebut dapat dimak­simalkan, maka harus ada pembagian tiap kerja dalampengumpulan ini, di mana tiap-tiap BAZNAS menem­pati posisinya masing-masing.

3) Pendayagunaan dana zakatKeberhasilan pendayagunaan dana zakat ditentukan

oleh adanya pembagian wilayah kerja antar BAZNASdalam memberdayakan masyarakat. Pembagian ker­ja pendayagunaan zakat bertujuan agar dana zakatdapat diserap oleh berbagai lapisan masyarakat yangmembutuhkannya dengan maksimal. Dengan adanyapembagian ini, maka setiap pengelola dana zakat padawilayahnya masing-masing, akan tetapi berada dalamsatu koordinasi pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Page 18: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

16

kan zakat. Selain itu, persoalan harta yang kena zakat jugamasih menjadi persoalan tersendiri. Jika kita mengaeupada aturan fiqih klasik, maka harta yang wajib di zakatihanya logam mulia (emas dan perak), ternak (onta, sapidan kambing), pertanian, perniagaan, barang tambang,dan barang sumber-sumber penghasilan besar terdapat diluar tujuh sektor tersebut. Dunia industri, entertainment,dan bisnis-bisnis jasa lainnya merupakan ladang penghasi­Ian yang jauh lebih besar tingkat pendapatannya daripadapendapatan petani di Indonesia. Di tahun 2003 saja, pen­dapatan petani hanya sekitar 1,25juta per tahun (Khudori,2004) atau sekitar 100 ribu perbulan. Jumlah tersebut be­lum termasuk ongkos produksi dan transaksi yang dapatmeneapai 75% (Yustika, 2003). Padahal, menurut aturanfiqih, mereka harus mengeluarkan zakat setiap kali panenmeneapai hasil lebih dari 650 kg (gabah kering). Makamenjadi tidak adil jika para petani dibebani zakat denganstandar nisab keeil itu, semen tara pelaku-pelaku bisnis dandunia usaha tidak hanya karena ladang pekerjaan merekatidak tersebut dalam fiqih klasik.

Page 19: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

REVI TAL I SAS IORGAN ISASI

PENGELOLA ZAKAT

BAB II

Page 20: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

19

tur yang cukup, di samping kemampuan menajerial yangbaik, infrastruktur adalah perangkat yang akan menunjangmobilitas BAZNAS dalam mengelola zakat, sementara

unsur penentu keberhasilan memasak.Begitu pula dengan keberadaan BAZNAS sebagai

lembaga pengelola zakat. Untuk menjalankan fungsinya ]secara maksimal, BAZNAS perlu didukung infrastruk- .~:::.

~I

C'.l

~

Mengurus suatu program membutuhkanperangkat yang baik. Perangkat terse­but merupakan faktor dominan yang

menentukan keberhasilan. Ibarat mengolah masakan, tan- .....<:1

pa didukung oleh perangkat seperti peralatan yang layak, ~kemampuan koki dan api yang bagus, mustahil diperoleh ~masakan yang lezat. Kelengkapan peralatan masak dan ke- ~

d::mampuan koki dalam mengolah bahan-bahan menjadi .~.~s:~o

A. BAZNAS dan Profesionalisme

REVITALI SAS IORGAN ISASI

PENGELOLA ZAKAT

BAB JI

Page 21: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

20

manajerial adalah penuntun arah yang merupakah ruh dariperjalanan BAZNAS. Di sinilah kedua hal tersebut menja­di unsur penting dalam mendukung keberhasilan BAZNASmengelola potensi zakat. Sehingga perintah zakat sebagaima­na tertulis dalam al-Qur'an, tidak hanya dijadikan sebagairitual tahunan, melainkan sebagai motor perubahan sosial.

Profesionalisme menjadi isu sentral dalam pengelo­laan zakat. Hal ini dilandasi oleh adanya kecendrungan pen­gelolaan zakat yang sebatas ritual keagamaan, tidak memi­liki dimensi sosial. Padahal, di samping memiliki dimensispiritual, zakat juga berdimensi sosial.

Sebagai tolak ukur dari profesionalisme BAZNAS,ada tiga kata kunci yang bisa dipakai untuk menguji kadarprofesionalisme tersebut, yaitu:Amanab

Sifat amanah merupakan syarat mutlak yang harus di­miliki oleh setip amil zakat. Tanpa adanya sifat ini, hancurlahsemua sistem yang dibangun. Sifat amanah adalah jelmaanrasa tanggung jawab yang tinggi terhadap semua hal yangberkaitan dengan pengelolaan zakat. Sifat amanah menjelmadalam sikap keras menolak korupsi, tegas melawan kecuran­gan, enggan melakukan keburukan dan sejenisnya. Standaramanah dapat ditakar dari momoralitas yang dimilikinya.Sebagaimana kita ketahui, bahwa hancurnya perekonomiankita lebih besar disebabkan karena rendahnya moral dan tidakamanahnya para pelaku ekonomi. Sebaik apapun sistem yangada, akan hancur juga jika moral pelakunya rendah.

Secara legal formal, zakat adalah dana umat. Danayang dikelola itu secara esensial adalah milik mustahik. Ke­percayaan muzakki dengan memberikan kepercayaan kepada

Page 22: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - Revitalisasi OrganisasiPengelolaZakat 21

TransparanTransparansi adalah kemampuan BAZNAS dalam

mempertanggungjawabkan pengelolaannya kepada pub­lik dengan melibatkan pihak-pihak terkait seperti muzakkidan mustahik, sehingga diperoleh kontrol yang baik terh­adap pelaksanaan pengelola zakat. Hal ini bertujuan untukmenghapus kecurigaan yang memungkinkan muncuI dari

ProfesionalKemampuan BAZ dalam mengelola dana zakat harus

didukung oleh keahliannya dalam berbagai bidang. BAZNASmembutuhkan SDM yang berkaitan dengan pemberdayaanzakat. Bidang-bidang seperti ekonomi, akuntansi, adminis­trasi, marketing dan sejenisnya menjadi suatu keharusan un-

I tuk menghasilkan BAZ yang baik. lnilah yang dinamakanprofesionalisme pengelolaannya. Hanya dengan

profesionalitas yang tinggilah dana-dana yang dikelola akanmenjadi efektif dan efisien.

Misalnya, untuk mengelola dana zakat pada musta­hik, BAZNAS membutuhkan tenaga ahli di bidang pere­konomian. Hal ini bertujuan agar dana yang disalurkan ke­pada mustahik tepat sasaran. Karena dalam pemberian kreditdibutuhkan suatu analisis ekonomi seputar prospek dan lang­kah-langkah pelaksanaannya.

OPZ untuk mengolah dana, harus dijaga dengan baik, karenakepercayaan muzakki menjadi unsur terpenting dalam pen­gumpulan dana zakat. Tanpa adanya kepercayaan muzakki,mustahil dapat terkumpul dana zakat yang banyak. Kondisiini menuntut dimilikinya sifat amanah dari para ami1zakat.

Page 23: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

22

B. Peningkatan Manajerial BAZNASUntuk meningkatkan manajerial BAZNAS, dibutuh­

kan beberapa peningkatan perangkat organisasi. Ada beberapaperangkat yang harus dipenuhi oleh OPZ.1) Kelembagaan

Secara kelembagaan, OPZ harus memiliki kemapananberupa kelengkapan hal-hal berikut:a. Visi dan Misi

Setiap OPZ harus memiliki visi dan misi yang jelas.Visi dan misi akan mengarahkan aktivitas/kegiatan den­gan baik. Kejelasan visi dan misi akan menghindarkanOPZ dari formalisme organisasi, dimana pengelolaanzakat hanya sebatas pemenuhan kewajiban, tidak lebih.

b. Kedudukan dan Sifat LembagaKedudukan OPZ dapat dijelaskan sebagai berikut:1) BAZNAS adalah organisasi pengelola zakat yang

dibentuk oleh pemerintah, di mana pengelolanyaterdiri dari unsur-unsur pemerintah.

2) LAZ adalah organisasi pengelola zakat yang diben­tuk sepenuhnya atas prakarsa masyarakat dan meru­pakan badan hukum tersendiri, serta mendapat izindari pemerintah setelah memperoleh rekomendasidari BAZNAS.

pihak-pihak yang melihatnya. Dengan transparansi inilah rasacuriga dan ketidakpercayaan masyarakat dapat diminimalisasi.

Inilah tiga kata kunci yang menjadi landasan pengelo­laan zakat.Jika tiga kata tersebut dapat diterapkan dengan baik,makes "Good Organization Govermance" dapat terwujud.

Page 24: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAE 2 - Revitalisasi OrganisasiPengelolaZakaf 23

1) IndependenIndependen artinya lembaga ini tidak mempun­yai ketergantungan kepada orang-orang tertentuatau lembaga lain. Hal ini untuk menjaga kelel­uasaan untuk memberikan pertanggungjawabankepada masyarakat donatur.

2) NetralKarena didanai oleh masyarakat, berarti lemba­ga ini adalah milik masyarakat, sehingga dalammenjalankan aktivitasnya lembaga tidak bolehhanya menguntungkan golongan tertentu saja(harus berdiri di atas semua golongan). Karena,jika tidak, maka tindakan itu telah menyakiti hatidonatur yang berasaI dari golongan lain. Sebagaiakibatnya, dapat dipastikan lembaga akan diting­galkan sebagian donatur potensialnya.

3) Tidak Berpolitik (praktis)Lembaga jangan sampai terjebak dalam kegiatanpolitik praktis. Hal ini perlu dilakukan agar do­natur dari partai lain yakin bahwa dana itu tidakdigunakan untuk kepentingan partai politik.

4) Tidak DiskriminatifKekayaan dan kemiskinan bersifat universal. Dimanapun, kapanpun, dan siapapun dapat menja­di kaya atau miskin. Karena itu, dalam menyal­urkan dananya, lembaga tidak boleh berdasarkanpada perbedaan suku atau golongan, tetapi selalumenggunakan parameter-parameter yang jelas

Pengelolaan dari kedua jenis OPZ di atas haruslahbersifat:

Page 25: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

24

2. PeningkatanSDMSecara garis besar, kemapanan SDM tercermin dalam

tiga hal di bawah ini:1) Integritas, Komitmen dan Pengabdian2) Keterampilan Manajemen3) Pengetahuan Tentang Substansi Zakat

SDM adalah unsur terpenting dalam OPZ. Tanpa ter­penuhinya SDM, mustahil program-program dapat ber­jalan dengan baik, meskipun telah ditunjang kelengkapaninfrastruktur. Di sinilah diperlukan kecermatan dalam

Aliansi StrategisOPZ harus melakukan aliansi strategis dengan berb­

agai pihak, baik dalam hal pencarian dana, penyaluran dana,publikasi. Hal ini perlu dilakukan agar efisiensi dan efektivi­tas dapat terjadi. Tidak mungkin sebuah OPZ dapat melaku­kan segala hal.

c. Legalitas dan Struktur OrganisasiKhsusnya untuk LAZ, badan hukum yang dianjur­kan adalah yayasan yang terdaftar sebagai organisasikemasyarakatan Islam.Struktur organisasi seramping mungkin dan disesuai­kan dengan kebutuhan, sehingga organisasi akanlincah dan efisien.

dan dapat dipertanggungjawabkan baik secarasyari'ah maupun secara manajerial.Diharapkan dengan kedudukan dan sifat itu OPZdapat tumbuh dan berkembang secara manajerial.

Page 26: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - ReuitalisasiOrganisasiPengelolaZakat 25

Paradigma yang masih terbangun dalam be­nak kita tatkala berbicara zakat adalah pengelolaanyang tradisional, dikerjakan dengan waktu sisa, SD­Mnya paruh waktu, pengelolanya tidak boleh digaji,dan seterusnya. Paradigma tersebut menjadi kendalatersendiri dalam mewujudkan profesionalisme OPZ,di mana keberadaannya semakin diperlukan dan bah­kan ditingkatkan seiring dengan kemajuan zaman yangtak terelakkan lagi.

Sudah saatnya kita merubah paradigma tra­disional ini. Amil zakat adalah sebuah profesi. Sebagaikonsekuensinya, maka amil haruslah sosok yang profe­sioanal. Bentuk dari professionalismenya adalah den­gan bekerja full time, tidak mejadikan tugas pengelo­laan zakat sebagai kegiatan nomor dua. Konsekuensilainnya adalah dia harus digaji secara layak, sehinggabisa mencurahkan segala potensinya untuk mengeloladana zakat secara baik.

b. Kualitikasi SDMKetika memilih amil yang akan mengelo­

la zakat, Rasulullah SAW memilih dan mengangkatorang-orang pilihan yang memiliki kualifikasi terten­tu. Secara umum kualifikasiyang harus dimiliki olehamil zakat adalah: muslim, amanah, dan paham fikih

memilih individu yang akan duduk dalam struktur pen­gelolaan zakat.

N amun demikian, sebelumnya harus diperhatikanhal-hal dibawah ini:a. Perubahan Paradigma: Amil Zakat adalah sebuah Pro­

fesi

Page 27: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

26

Sesuai dengan struktur organisasi di atas, beri­kut dipaparkan kualifikasi SDM yang dapat mengisiposisi-posisi tersebut:Pimpinan:- Amanah &jujur

Memiliki kemampuan sebagaipemimpin (leadership)- Mempunyai kemampuan manajerial

Paham fikih zakatMempunyai visi pemberdayaanInovatif dan kreatifMampu menjalin hubungan dengan berbagai lembaga

- Mampu bekrjasama dalam timBagian Fundraising:- Amah &jujur

Berlatar belakang atau memiliki kecenderunganatau mempuyai pengalaman di bidang marketingmempunyai communication skill (kemampuankomunikasi) yang baikmampu bekerjasama dalam tim

Bagian Keuangan:amanah &jujurberlatar belakang atau mempunyai pengalaman dibidang akuntansi dan manajemen keuangan cer­mat dan telititmampu bekerjasama dalam tim

Bagian Pendayagunaan:amanah &jujurberlatar belakang community development ataumemiliki kecenderungan atau pengalaman di bi-

zakat.

Page 28: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - Reuitalisasi Organisasi Pengelola Zakat 27

Pelaksanaan seleksisebaiknya dilakukan tingkat pucukpimpinan yang mengetahui pedoman dasar dalam melakukanseleksi pegawai yaitu berkaitan dengan bisa memilih the rightman for the right place, ketentuan yang berlaku di bidangSDM, keahlian, umur, jenis kelamin, diklat, pengalaman,keadaan fisik dan kesehatan, keuletan, dan temperamen, sikap

Kegiatan pengelolaan sumber daya manusia dalamrangka manajemen zakat meliputi pengadaan, pembinaandan pemeliharaan perawatan pegawai dan pemberhentian.1. Pengadaan Sumber Daya Manusia

Dalam kegiatan pengadaan meliputi rekruitmen, sel­eksi dan penempatan. Pengadaan didasarkan pada kebutu­han baik yang bersifat permanen, tetap atau untuk seter­usnya, bisa juga yang hanya bersifat musiman, insidentilatau tidak tetap seperti sukarelawan. Dalam rekruitmenbisa juga diambil secara waiting list dari yang berkasnyadisimpan dalam file agar diperoleh calon yang betul-betulsesuai dengan kualitas yang diinginkan, maka diberlaku­kan kategori-kategori:a) Mernenuhi syarat formil, artinya diambil dari pelamar

golongan pengalaman/pendidikan yang lebih tinggidari yang dirninta.

b) Yangmemenuhi syarat forrnil saja atau dari yang tidakmemenuhi syarat formil tetapi telah lama jadi suka­relawan.

dang community developmentmampu bekerjasama dalam timPengelolaan Sumber Daya Manusia

Page 29: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

28

2) PembinaanKegiatan dalam rangka pembinaan meliputi penye­

lenggaraan pendidikan dan latihan pegawai, membentuk danmemelihara semangat kerja, counseling, mutasi, promosi danpenilaian prestasi.a) Menyelenggarakan latihan dan pendidikan pegawai.

Latihan dan pendidikan pegawai atau biasa disebutdengan istilah "training" bukan saja diperlukan oleh peg­awai/karyawan baru tetapi juga diperlukan bagi pegawai/karyawan yang telah lama bekerja, baik dari tingkat yangterendah sampai dengan tingkat pimpinan atau pegawaitinggi. Juga tidak hanya diperlukan untuk tugas sekarangtetapi juga dalam rangka tugas-tugas yang akan dihadapiselanjutnya. Karena itu semua memerlukan "training".

Karena pentingnya peran training ini baik instansipemerintah atau swasta/perusahaan, sampai membentuksuatu bagian yang khusus mengurus tentang training itu.

pelamar, bakat dan performance, yaitu kesan pertama yangdiperoleh pimpinan atas pelamar. Setelah dilakukan seleksiberkas tahap selanjutnya dibuat daftar nominal dan dilaku­kan interview/ wawaneara, testing meliputi kemampuan(achievement test), interest test (untuk mengetahui indikasitugas eoeok), personality test untuk mengukur karakteristikpelamar seperti agresifitas, aktivitas. Tahap akhir dari selek­si adalah wawancara lanjutan meningkat tugas dan tanggu­ngjawab. Pada dasamya seorang pelamar dapat diterima atautidak setelah diadakan penilaian atas hasil tes dan wawancara,setelah ia diterima diperlukan semacam orientasi tugas-tu­gasnya dan baru dilakukan penempatan.

Page 30: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAE 2 - Revitalisasi OrganisasiPengelolaZakat 29

Selanjutnya, apakah manfaat dari pada training atauPendidikan dan Latihan (diklat) itu? Banyak manfaat yangdapat diperoleh dengan diklat itu, antara lain:1) Meningkatkan hasil kerja.

Hasil yang diperoleh meliputi baik kualitas/kuantitasdari produktivitas pegawai.

2) Menghemat U angDengan adanya training atau diklat, maka pegawai/

karyawan dapat bekerja dengan lebih efisien dan lebih baikdari sebelum ia mendapat diklat. Sedang efisiensi dapatdiperoleh karena adanya teknikdan metode-rnetode baru,yang didapat melalui training sehingga suatu produk yangbiasanya dibuat dalam waktu dan biaya yang relatif tinggidapat ditekan menjadi lebih singkat dengan biaya ringan,oleh karenanya adalah suatu penghematan biaya.

3) Memberi kepuasan dan rasa aman bagi individu/pega­wai. Pegawai yang mengikuti training merasa bahwa kei­kutsertaan itu merupakan suatu "kehormatan" bahwa iadiperhatikan oleh organisasi/perusahaan. Setelah ia dit­raining secara baik ia dapat menunjukkan prestasi yanglebih baik seperti apa yang diminta oleh atasannya, seh­ingga ia merasa yakin bahwa dirinya masih tetap akan dib­utuhkan oleh organisasi/ perusahaan.

4) Memberikan rasa kepercayaan diriSetelah ditraining pegawai tadi seolah-olah telah

mendapat suatu "senjata" untuk mempertahankan"kedudukannya". Ia merasa mampu untuk berprestasi

Kalau di Departemen bia~a disebut dengan "Pusdiklat"yang kedudukannya setingkat dengan eselon II.

Page 31: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

.:/\J

30

b) Membentuk dan memlihata semangat kerjaSelain dari pada Pendidikan dan Latihan pegawai, makasemangat perlu dibina dan dipelihara. Semangat itu tidakdatang dengan sendirinya. Oleh sebab itu ia harus diben­tuk, dibina dan dipelihara. Semangat yang tinggi dan diarah­kan akan membawa pengaruh positif terhadap produktivi­tas dan kelancaran kerja, dalam uraian ini akan ditekankanbagaimana organisai/badan/lernbaga zakat bersikap danberbuat terhadap pegawainya agar dalam diri mereka ter­bentuk semangat, serta bagaimana memelihara semagnattersebut tetap tinggi demi kepentingan kerjasarna, yaitu:• Kepemimpinan yang baik, hal ini sebagaimana telah

diuraikan bab terdahulu tentang kepemimpinan.• Keingintahuan terhadap hal-hal menyangkut dirinya.

Pada umumnya pimpinan diberbagai organisasiI perusahaan masih bersifat tertutup dan dirahasia­kan atas segala hal yang berhubungan dengan diriorang - orang atau karyawannya. Dalam beberapahal memang baik, tetapi disisi lain kurang baik ataukurang bisa dibenarkan. Pada dasarnya setiap orangingin tahu pasti tentang statusnya, prestasinya, kemu­ngkinan kemajuan yang dapat dicapai dan sebagainyaapabila hal itu dapat diketahuinya ia akan merasa puas,apabila ada kekurangannya akan diperbaiki olehnyadan kebaikannya akan dipertahankan atau bahkan dit­ingkatkan.

• Diperlakukan sebagai manusia

seperti apa yang diminta atasannya, dan ia telah mempu­nyai kepercayaan pada dirinya sendiri.

Page 32: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - Reuitalisasi Organisasi Pengelola.Zakat 31

Walaupun setiap bawahan itu harus tunduktetapi ia akan merasa senang dan kerasan di temp atkerja bila ia diperlakukan sebagaimana manusia. Per­intah-perintah atau instruksi dapat diberikan dengankeras dan tegas tetapi caranya dapat dilakukan denganramah, selembut dan sesopan mungkin. Seorang supirtelah bekerja dengan sungguh-sungguh harus diberikesempatan untuk istirahat, demikian juga denganyang lain. Semuanya itu akan rnembawa akibat yangbaik tetapi tidak akan merugikan sehingga ia bergairahkerja dan sernangatnya akan meningkat.

• Cukup bebas dalam melaksanakan tugasBebas disini maksudnya adalah tanpa tekanan­tekanan atau intimidasi. Setiap pegawai diberi ke­sempatan bekerja sesuai dengan kemampuannya

dan sesuai pula dengan daya kreativitasnya sepan­jang tidak bertentangan dengan kebijakan, program,prosedur, sistem dan sebagainya. Seorang typist yangagak nervous atau tidak biasa dengan atasan (selagi bi­asa) merasa tertekan bila ia ditunggu selagi ia menge­tik. Demikian juga pegawai yang lain tidak perlu di­tunggui selagi ia bekerja. Tentu saja bimbingan jugadiperlukan. Bila tertanyata hasilnya tidak memuaskanbaru pegawai yang bersangkutan diberikan semacamteguran atau kalau perlu hukuman.

• Ingin maju dalam kompetisi yang sehatJika organisasi/perusahaan memiliki kebijakan yangjelas atau aturan yang adil dan pemimpin-pemimpinyang dapat dipertanggungjawabkan dalam arti dapatmenerapkan kebijakan dan aturan secara adil

Page 33: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

32

maka niscaya para bawahannya akan menerimanyadengan senang hati. Adalah sudah menjadi ciri orangmodern untuk ingin maju dan kalau mungkin sela­lu mendapat kemajuan dalam tugas-tugasnya di ling­kungan organisasi! perusahaannya.

Kemajuan berarti naik, mendapat fasilitas tauposisinya baik. Pemimpin harus selalu dapat berbuatadil walaupun manifestasi dari pada keadilan tadi ada­lah ketidaksamaan, tetapi pemimpin harus bisa mel­aksanakan atau mempertahankan kebijakan dan atur­an yang telah diciptakan untuk itu agar para bawahantidak resah

• Ada masa depan, tidak ada perubahan-perubahan.Pada umunya setiap orang menginginkan hal - halyang secure. Setiap pegawai/karyawan yang sudahduduk di suatu temp at selama 10 tahun merasa se­gan untuk pindah atau keluar bekerja walaupun kursitempat ia duduk terasa "keras". Disamping orang tidaksenang pada perubahan-perubahan karena perubahanitu biasanya membawa "korban", orang takut akan halitu jangan-jangan dirinyalah yang menjadi korban.Orang bekerja dengan harapan akan memperoleh im­balan jasa kalau mungkin tidak hanya untuk pada saatini saja tetapi juga untuk masa depan. Makin adanyakeyakinan terdapatnya "security" di masa depan makaorang akan giat bekerja, dan makin bersemangat un­tuk melaksanakan tugas-tugasnya.

• Dilayani sarna, perlakuan adil.Diatas telah diungkapkan bahwa manifestasi darikeadilan ialah ketidaksamaan, Artinya ialah bahwa

Page 34: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - Revitalisasi Organisasi Pengelola Zakat 33

c) CounselingMaksudnya adalah rnengadakan kunjungan kepada parabawahan. Dalam hal ini yang diperlukan sebagai pegangansaat-saat manakala diperlukannya counseling yakni misal­nya terlalu banyak atau sering terdapatnya kesalahan yang

pegawai diberikan irnbalan jasa yang tidak sarna atasprestasi yang tidak sarna pula. Seorang direktur imbal­an jasanya lain dengan seorang kepala bagian, seorangsupervisor berbeda irnbalan jasanya dengan seorangpegawai/karyawan biasa. Tentu saja rnakin tinggi po­sisi seseorang rnakin besar tanggung jawabnya, danrnakin besar irnbalan jasanya. Dernikianlah yang dise­but dengan adil atau ketidaksarnaan. Jika prinsip yangdemikian itu diterapkan secara terbuka sudah barangtentu seluruh bawahan akan menerirnanya denganwajar. Narnun, apabila irnbalan jasa atau fasilitasdiberikan secara berlainan tetapi pirnpinan rnernberi­kan perlakuan yang sarna setiap individu, rnaka akanterjadi ketidakpuasan bagi karyawan dan rnengakibat­leansemangat kerja menjadi menurun.

• login tugas yang berguna.Bawahan yang telah sadar akan dirinya tidak lagirnemandang uang sebagai satu-satunya yang di­kejar dalarn bekerja. Memang uanglah yang terutarnabagi kebanyakan orang, tetapi setelah itu seorangbawahan bisa rnencapai keinginan yang berupa uangdalarn bentuk lain, yakni dilaksanakannya itu rnem­bawa hasil yang berguna bagi organisasinya maupunbagi rnasyarakat umum.

Page 35: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

34

d) Transfer atau pemindahanTransfer adalah perpindahan seseorang pegawai/kar­

yawan dari satu jabatan ke jabatan yang lain atau dari satubagian ke bagian yang lain dengan tingkatan kedudukanyang sarna. Perpindahan ini pada umumnya mempunyaimakna yang khas, yang kebanyakan dapat diartikan se-

terjadi, pegawai yang cepat letih, sering termenung, emosicepat berubah, banyak bicara, cepat marah dan sebagainya.Hal-hal semacam itulah tanda-tanda saat di mana perluadanya counseling.

Kemudian apakah tujuan dari counseling tadi?Tujuannya ialah:

• Pertama, memperbaiki gairah kerja atau semangatkerja walaupun prestasi yang diharapkan sebenarnyaterbatas namun masih belum tentu tak dapat dicapai.Dengan adanya gairah dan semangat kerja maka halitu akan mendorong seseorang untuk berprestasi lebihbaik.

• Kedua, memperbaiki mutu secara umum dari parabawahan agar supaya setiap bawahan dapat bekerjamencapai standar performance.Di samping hal-hal di atas masih banyak lagi manfaatdari tujuan counseling ini, tetapi yang terpentingadalah sebagai telah dijelaskan ialah memperbaikidan meningkatkan gairah kerja. Adapun bentuk-ben­tuknya dapat berupa nasehat yang menentramkanatau memperbaiki komunikasi, yang disebut belakan­gan maksudnya adalah komunikasi antara atasan danbawahan dan sesama rekan kerja.

Page 36: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - RevitalisasiOrganisasiPengelolaZakat 35

bagai pernbuangan terse1ubung atas seseorang yang agarorang tidak aktif lagi atau rnernbahayakan bagi pimp­inan. Orang yang kena "transfer"tadi biasanya dianggaptidak disukai. Demikianlah anggapan sementara orangyang apriori atau kurang mernaharni secara benar tetangrnaksud dari pernindahan tugas. Dalam pelaksanaannyasebaiknya diberikan kesan kepada yang dipindahkan tadibahwa hal itu dilaksanakan bukan karena rnenurunnyaprestasi pegawai tersebut, tetapi karena rnernang organis­asinya mernbutuhkan adanya transfer. Dengan kata lain,bahwa ia sangat diperlukan di tempat.tersebut. Namun,biasanya pertimbangannya adalah rnemang karena presta­sinya di bawah standar maka si pegawai/karyawan tadidinilai tidak akan rnarnpu mengikuti lagiwalaupun sudahmelalui beberapa cara. Sebab itu biasanya dilakukan daripekerjaan yang lebih berat kepada pekerjaan yang lebihringan. Hanya karena hal-hal yang mendesak atau karenarnemang kekurangan tenaga transfer dapat dilakukan daripekerjaan yang ringan kepada pekerjaan yan berat.

Bagaimanakah cara melaksanakan transfer? Ada be­berapa cara dalarn melaksananya antara lain:• Pekerjaan apa yang akan dilaksanaksanakan di

bidang tugas yang baru sebaiknya disampaikan se­cara jelas dan rnendetail termasuk tempat dimana iabekerja, rnacam pekerjaan, akibat dari pekerjaan yangbaru ini terdapat solidaritas pegawai.

• Pertimbangan untuk rnelaksanakan transfer ini bagisi pegawai, agar tidak mengecilkan hatinya, perludiberikan keterangan yang cukup beralasan. Denganrnenunjukkan data yang positif bahwa hanya ia yang

Page 37: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

36

Ada beberapa macam transfer antara lain:1) Production transfer, yaitu pemindahan pegawai/

karyawan dari bagian yang kurang kegiatannyake bagian lain yang kegiatannya banyak. Hal inidilaksanakan agar terdapat kesinambungan. Bilapegawai biasa bekerja pada bagian yang kurangkegiatannya maka ia akan mengalami banyak

sanggup melakukan pekerjaan itu, ia yang memilikiperanan yang besar serta berprestasi.

• Disampaikan dengan jelas siapa atasannya nanti danbagaimana atasannya serta hal-hal yang menonjol daripara bawahannya, juga sikapnya nanti harus bagaima­na terhadap atasannya nanti.

• Yakinkan kepadanya akan kemampuan, kecakapandan pengalaman yang dimiliki untuk mengerjakantugas dan training yang diberikan untuk menigkatkankecakapan itu.

• Tunjukkan kepadanya bahwa dalam pekerjaannyayang baru nanti ia akan mengalami banyak perkem­bangan dan kemajuan, ia akan mendapat banyak ke­sempatan, dan akan lebih baik dari pada yang telahdijalaninya

• Dalam pembicaraan dengan yang bersangkutan jan­gan sekali-kali menekan. Kepadanya perlu diberikankesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan ke­beratan. Pertanyaannya itu harus dijawab dengan baikdan jelas. Keberatan hendaknya disanggah sedemiki­an rupa sehingga ia merasa sangsi atas keberatan yangdikemukakannya itu.

Page 38: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - Revitaiisasi Organisasi Pengelola Zakat 37

waktu terbuang dan mengalami kebosanan. Kalauhal semacam ini berlaku terus menerus maka iaakan menjadi lamban pada hal si pegawai tersebutorangnya potensial, penuh inisiatif dan kreatif Iniberarti bahwa pemimpin tidak dapat memanfaat­kan orang itu dengan baik. Oleh sebab itu, terh­adap pegawai semacam ini sebaiknya dipindahkanke bagian yang banyak atau bertambah kegiatann­ya, sehingga akan tercapai kesinambungan.

2) Versatility transfer, yaitu transfer yang hanyadiberikan kepada "the very pro-raising" denganharapan pada saatnya mereka ini dapat ikut me­mainkan peranan yang penting demi mencapaitujuan bersama dalam organisasi.

3) Shiff transfer, yaitu dari satu shiff ke shiff yanglain, yang dilaksanakan secara periodik berdasarkanjadwal, seperti pada rumah sakit dan sebagainya.

4) Remedial transfer, yaitu setiap individu memili­ki sifat, bakat dan persamaan atau perbedaan satudengan yang lainnya. Oleh karenanya, ada kar­yawan yang bisa bekerja sarna dengan yang laindan ada pula yang tidak. Pimpinan harus beru­saha sedimikian rupa agar semua bawahannyadapat bekerja sama, sesuai dengan pola yang telahditetapkan. Bila dalam hal itu terdapat pegawai!karyawan yang setelah dibimbing dengan baikmasih tetap tidak bisa bekerjasama dengan yanglainnya maka ia dapat dipindahkan ke bagian laindengan rekannya di bagian baru.

e) Promosi

Page 39: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

38

Promosi dengan transfer hampir memiliki pengertianyang sarna, bedanya promosi merupakan perpindahan darisatu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi. Sebuah or­ganisasi/perusahaan yang merencanakan untuk mengada­kan promosi bagi pegawai/karyawannya, pertama-tamaharus memiliki kebijakan yang memungkinkan pegawaitadi memperoleh kemajuan dalam bidang tugasnya. Da­lam kebijakan itu harus dijelaskan mengenai kemajuanpegawai dalam bidang tugasnya, batasan umur yang me­mungkinkan seorang pegawai memperoleh promosi, batasatau syarat pendidikan, pengalaman dan sebagainya. Setiappegawai juga perlu mengetahui tentang kebijakan di atas,agar pegawai yang memiliki ambisi dapat menyalurkandengan jalan berprestasi dengan sebaik-baiknya. Bagi yangbelum mempunyai syarat formal dapat segera mernenu­hinya misalnya dengan jalan melanjutkan studinya, kursusdan sebagainya. Pimpinan dalam melaksanakan kebijakanpromosi tadi, harus memiliki data prestasi setiap pegawaiatau tugas yang telah dicapai. Bila semua itu telah dapatdilaksanakan lalu diputuskan bagaimana dan siapa orang­nya yang cukup pantas untuk dipromosikan.

Bagi pegawai yang termasuk dalam pertimbanganuntuk dinilai juga dapat dilihat apakah ia memiliki arnb­isi untuk promosi, apakah ia telah siap mengembangkankarirnya dalam organisasi. Jika ada pegawai yang sedangmelaksanakan self development dengan melanjutkanstudi, kursus dan sebagainya maka ia dapat disimpulkanbahwa dalam pikirannya ada keinginan untuk maju. Kes­emuanya itu harus diteliti dengan baik agar dapat menjadidasar pertimbangan.

Page 40: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - Reuitalisasi Orgarusasi Pengelola Zakat 39

Yang dilakukan untuk tingkat manajemen pelaksa­naannya harus lebih teliti lagi. Faktor yang dinilai lebihbanyak seperti: senioritas intelegensia dan personalitinya.Kemudian yang sangat penting ialah prestasi yang dica­pai di atas rata-rata. Dalam hal itu data kepegawaian dariyang bersangkutan dijadikan sebagai informasi. Selan­jutnya, data yang sangat menentukan ialah evaluasi atasprestasi dari jabatan sekarang ini, sebab data itu menun­jukkan prestasinya yang sekarang dapat dipakai untukmenilai prestasinya pada masa yang akan datang. Agarpromosi dapat dilaksanakan dengan baik dan tidak terge­sa-gesa maka perlu adanya pre planning promotions, yai­tu semacam persiapan yang masuk atas rencana promosi.Rencana untuk ini selalu disesuaikan dengan struktur or­ganisasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudianagar dtatus promosi tidak menimbulkan hal yang negatifmaka pemimpin harus selalu memberikan pertimbanganatas beberapa hal antara lain:1) Senioritas dan kecakapan

Dasar ini sangat penting untuk menghindari rasairi hati di antara para rekan pegawai. Bila mereka inimengetahui bahwa dasar ini diterapkan dengan sendi­rinya mereka tidak akan mencari alasan untuk iri hati,senioritas berarti bahwa disamping sudah lama bekerjajuga berpengalaman, dan memiliki kecakapannya su­dah mencapai standar perfomance, atau malah lebih,sedangkan kecakapan dapat dianggap memiliki nilailebih tinggi dari senioritas.

2) ObyektifAlasan yang dikemukan berdasarkan pertimbangan

Page 41: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

40

f) Performance evolution atau penilaian prestasiDi sekolah dikenal adanya rapot, yaitu buku nilai dari

mata pelajaran yang diberikan selama jangka waktu tert­entu, rapor tersebut juga berlaku bagi pegawai dalam or­ganisasi. Prinsipnya hampir sarna, hanya lebih kompleksdan tujuan penilaiannya bermacam-macam.

Namanya adalah employee evaluation performancereview merit rating. Dalam banyak organisasi di Indo­nesia baik pemerintah maupun swasta hubungan antaraatasan dengan bawahan, antara rekan dan sebaliknya,masih berlaku tenggang rasa, hal ini dapat dilihat adan­ya unsur perasaan seiring ikut berbicara atau memegangperanan yang menonjol. Akibatnya, atasan segan untukmenegur atau memperingatkan kesalahan yang dibuatoleh bawahannya. Apabila hal yang semacam ini terus

yang obyektif, yang dapat dibuktikan dengan data re­komendasi yang cukup jelas serta meyakinkan. Yangdimaksud dengan obyektif disini ialah obyektif ataspenilaian dari prestasi seseorang" like and dislike ataupamrih pribadi harus dihindarkan.

3) Pertimbangan-pertimbangan yang matang.Semua aspek dari pegawai berikut prestasinya harusdinilai dengan matang dan mendalam. Prestasi dari se­jak semula bekerja harus dipertimbangkan, janganlahhanya prestasi yang pada akhir-akhir ini saja. Begitupula konduite secara periodik harus dipertimbang­kan seluruhnya di samping faktor Psikologi dari peg­awai yang bersangkutan beserta lingkungannya perlumendapat perhatian.

Page 42: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAE 2 - Revitalisasi Organisasi Pengelola Zakat 41

berlangsung maka bawahan akan terus melakukan kesa­lahan tanpa ada seorang pun yang dapat memperbaikin­ya. Satu hal lagi yang merupakan sikap yang kurang baikyaitu bahwa atasan merasa segan dan tidak sampai hatimenilai bawahannya, apabila ia harus menyebutkan kesa­lahan, kelemahan dan sebagainya.

Dalam melakukan penelitian itu ada prinsip dasaryang harus dipegang oleh setiap atasan, yaitu bahwa se­orang bawahan harus selalu dan setiap mengenal ten tangkemampuannya, pelaksanaan tugasnya atau prestasinya.Tidak ada atasan untuk merahasiakan posisi seorang peg­awai, setiap saat yang dikehendaki seorang atasan harusmampu untuk memberikan penilaian kepada bawahann­ya atas prestasinya.

Sehingga pada pihak bawahan sendiri timbul kesa­daran bahwa dirinya dinilai dan selalu diawasi oleh atasan,sehingga ia mengetahui kelemahan-kelemahannya. Olehsebab itu ia perlu diberikan motivasi untuk menjadi lebihbaik. Motivasi ini berasal dari adanya pengakuan bahwaatasannya selalu menilai dirinya dan kemajuan dirin­ya. Pada kenyataan prestasi ini kurang mendapat perha­tian, sehingga yang tidak berprestasi tidak pernah diberitahu, hal yang semacam inilah maka jarang tenaga Indo­nesia benar-benar qualified. Hal tu disebabkan kurang­nya bimbingan dan pengarahan dari atasan, sebaliknyamanajer yang baik pun sulit ditemukan. Kebanyakan darimereka ini terlalu sibuk dengan urusannya sehingga tidakada waktu mengawasi, membimbing dan memberikanpengarahan serta penilaian kepada bawahannya.

Page 43: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

42

Untuk tingkat pimpinan atau manajemen, faktor yangdinilai seperti tersebut di atas, ditambah dengan kemamp­uan untuk merencanakan, mengorganisir dan memimpin.2. Langkah-Iangkah atau proses penilaian

Penilaian pada dasarnya ialah untuk mengeta-

Di dalam melaksanakan penilaian harus ditetapkandahulu tujuannya. Tujuan itu dapat berupa untuk pro­mosi, mutasi, training dan pemberhentian pegawai ataupengurangan pegawai serta untuk kepentingan penilaiandan pengembangan kepegawaian.1) Sifat penilaian dapat berupa:

a) Penilaian sederhana, berupa pertanyaan-pertanyaandenganjawaban "ya" atau "tidak" tanpa variasi yanglain. Penilaian semacamini jawabannya relatif danmenjauhi kebenaran, bagi si penilai akan kesulitandalam memberi nilai.

b) Kompleks, dalam Skala penilalin yang seperti ini daft­ar kualitas dari hasil-hasil pekerjaan yang dinilai diser­tai dengan definisi yang lengakp sehingga tiap kualitasnilai pekerjaan dapat ditetapkan tersendiri dilengkapidengan permintaan yang sifatnya sebagai bukti.

Kemudian faktor yang dinilai an tara lain dapat berupa:(a) Kuantitas dan kualitas kerja(b) Pengetahuan akan pekerjaannya(c) Kejujuran/dapat dipercaya atau tidak(d) Kerjasama dan penyesuaian diri(e) Presensi/kehadiran(f) Inisiatif(g) Kemampuan mempertimbangkan

Page 44: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - RevitalisasiOrganisasiPengelolaZakat 43

hui apakah performance seseorang pegawai sesuai den­gan standar atau sampai di mana performance seorangpegawai, apakah dapat memacu standar ataukah tidak,kalau tidak sampai berapa jauhka dan sebagainya.

Langkah-langkah atau proses yang dapat dipa­kai sebagai pedoman dalam langkah penilaian ialah:a) Menentukan standar atau dasar penilaian sebagai

ukuran yang pasti, utuk dipakai sebagaipegangan dansebelumnya perlu dibuat tingkat-tingkat pegawaiagarpenilaiannya nanti dapat dilakukan dengan adil.

b) Mengukur pelaksanaan kerja atau performance,setiap pekerjaan dapat diukur baik secara kualitatifmaupun secara kuantitatif, dengan demikian hasil­nya pun dapat diukur dari pegawai/karyawan yangberprestasi baik nilainya pun tentu akan tinggi, be­gitu sabaliknya nilai-nilai tadi ditentukan denganpekerjaan.

c) Membandingkan prestasi terhadap standar, set­iap pegawai mempunyai potensi sarat kapasitasyang berbeda dan banyak faktor yang mempen­garuhinya. Pada suatu organisasi yang telah majudan baik pemberian tugas kepada pegawai tentuakan disesuaikan dengan kapasitas standar per­formance-nya sendiri. Pegawai yang mempunyaikapasitas yang tinggi dapat mencapai performanceyang tinggi, begitu pula seterusnya.

d) Memperbaiki selisih.jika antara performance den­gan standarnya terdapat selisih maka pimpinanharus mengambil tindakan atau langkah-Iangkahyang dianggap perlu untuk perbaikannya. Bila

Page 45: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

seorang pegawai performance-nya selalu mel­ebihi standarnya maka harus diberikan perhatiankhusus, dan bila keadaan memungkinkan sebai­knya kepadanya diberikan kesempatan untuk pro­mosi, karena ia merupakan calon yang baik. Dalammengambil langkah perbaikan atas performanceseorang pegawai yang berada di bawah standarperformance, harus diteliti apakah orang tersebutmemerlukan training dan sebagainya.

e) KomunikasiYang dimaksud dengan kornunikasi dalam hal iniialah proses penyampaian kehendak, pendapat,pikiran, ide, perintah atau pesan dari seseorangkepada orang lain, serta proses menerima ataumemahami pesan, perintah, pikiran dan sebagain­ya dari orang lain. Komunikasi terjadi antara atasandengan bawahan atau sebaliknya antara rekan yangsetingkat dalam organisasi atau antara jabatan daridalam lingkungan atau dari luar organisasi. antarapara manager dengan para langganan, pendeknyadengan siapa saja. Dalam prakteknya komunikasiitu dapat meliputi antara lain:1) Menyampaikan seseuatu dengan lisan atau ter­

tulis.2) Kemampuan atau kemauan untuk mendengar

atau menelaah pesan-pesan itu dan sebagainya.3) Kemauan, kesediaan, atau kerelaan untuk men­

erima pesan dan sebagainya serta memberikanrespon atau reaksi yang diharapkan atau diing­inkan oleh pihak lain. Oleh sebab itu, maka ko-

44

Page 46: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - Reuitalisasi Organisasi Pengelola Zakat 45

3. Perneliharaan/Perawatan Personila. Administrasi penggajian

Yang dimaksud administrasi penggajian ialahproses-proses kegiatan dalam rangka melaksana­kan penggajian. Berbicara tentangpenggajian makaperIu pula dikemukakan tentang macam dan dasarpenetapan atas income yang berhubungan denganpekerjaan yang dilakukan oleh pegawai/karyawan.

Income ialah pendapatan yang diperoleh peg­awai/karyawan berupa gaji atau upah, insentif dansebagainya. Sedang gaji ialah irnbalan jasa berupauangjuga karena telah bekerja dan biasanya istilahupah dipakai untuk perhitungan pembayaran jasatersebut dalam satu hari atau satu minggu.

Macam-macam perndapatan atau income tadiialah pendapatan berupa uang tunai, pendapatanyang bukan berupa uang dan pendapatan yangbersifat psychis atau psychical income.1) Pendapatan berupa uang tunai, yaitu pendap­

atan seorang pegawai/karyawan sebagai imbal­an jasanya dan dibayarkan dengan uang, gunamemenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pen­dapatan berupa uang ini biasanya terdiri dari

munikasi harus terdiri dari tindakan-tindakanmenerima dan menjamin perhatian kepada pi­hak lain untuk benar-benar mengerti pesan itu,dan pihak lain tetap ingat akan pesan tadi sertapihak lain mcnyetujui atau menerima denganbaik pesan tadi.

Page 47: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

b. Faktor dasar yang dipakai sebagai pertimbangandalam pemberian gaji bagi pegawai/karyawan an­tara lain:1) Job value, yaitu nilai dari pada pekerjaan atau

jabatan. Tiap pekerjaan pada dasarnya dapat di­ukur dan diberikan nilai. Pengukuran dilaku­kan dengan metode-rnetode tertentu bersifat

gaji, komisi, bonus (untuk perusahaan).2) Pendapatan yang bukan berupa uang atau dap­

at barupa uang tetapi untuk pemakaian yangterbatas, tidak dapat dipergunakan secara be­bas seperti gaji, biasa disebut dengan social in­come. Social income ialah bagian dari jumlahpendapatan/kompensasi di mana setiap orangmenerimanya sebagai imbalan atas prestasiatau jabatannya, hal mana dengan adanya so­cial income ini status orang tadi menjadi naikatau meningkat. Contohnya ialah tunjanganperumahan, tunjangan kesehatan, mobil dansebagainya. Kadang-kadang social income ininilainya lebih tinggi dari pada gajinya sendiri

3) Pendapatan yang bersifat psychis atau psychi­cal income ialah pendapatan yang diterimapegawai/karyawan dalam bentuk kepuasankerja dan kemajuan di bidang karier.Adalah menjadi tanggungjawab pimpinan un­tuk memperhatikan dengan sungguh-sung­guh ketiga macam pendapatan di atas demitujuan usaha kerjasama tercapai.

46

Page 48: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - Revitalisasi Organisasi Pengelola Zakat 47

relatif dan subyektif Poin penilaian ditentukandengan metode-rnetode tertentu, besar keciln­ya gaji yang diterima didasarkan atas dasar ke­cilnya point.

2) Performance, atau prestasi ialah dasar peng­gajian yang berdasarkan sampai berapa jauhprestasi seseorang, bila ia dapat berprestasitinggi maka ia akan mendapat gaji yang tinggi,begitu sebaliknya. Jadi dasarnya bukan karenapendidikan atau pengalaman seseorang, sarjanaatau bukan, tetapi semata-mata karena prestasi.Prinsip semacam ini pada umumnya dipakaipada perusahaan-perusahaan.

3) Kualifikasi, ialah mendasarkan pada pendidi­lean dan pengalaman seseorang, sedangkanjobvalue maupun prestasi tidak menjadi faktoryang utama. Dasar semacam inilah yang dipa­kai pada organisasi pemerintahan atau departe­men departemen serta perusahaan-perusahaanNegara. Seorang pegawai/karyawan denganpendidikan yang cukup tinggi dan pengala­man kerja yang cukup lama akan mendapat gajiyang tinggi betapapun prestasi yang diperlihat­kannya sebenarnya kurang memuaskan ataukurang memenuhi standar performance. Dasarsemacan ini sebenarnya mengandung kelerna­han yang prinsipil terutama jika terdapat peg­awai yang relatif masih muda dan potensial,ia akan menilai karena pengalamannya re1atifsedikit, untuk apa ia masih bekerja keras dan

Page 49: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

penuh dedikasi. Ia juga merasa gajinya akannail. dengan sendirinya bila masa kerjanya telahcukup banyak.

c) Faktor penentu kompensasi/penggajian.Dalam membahas faktor-faktor penentu kornpen­

sasi ini, perlu diperhatikanjob evaluation, struktur peng­gajian dan fringe bonefit dan program kesejateraan.1) Job evaluation adalah proses untuk menetapkan

harga dan nilai-nilai dari suatu jabatan dibanding­kan dengan jabatan-jabatan yang lain dalam sua­tu organisasi dengan tujuan untuk mendapatkanstruktur penggajian yang adil. Tujuan utama dari­pada job evaluation ialah:a) Memungkinkan manajemen memiliki suatu

dasar dimana dapat disusun suatu strukturpenggajian yang adil dan dapat diterima olehmereka yangjabatannya telah dinilai dan dapatpula memenuhi kebutuhan manajemen secarakeseluruhan.

a) Melengkapi manajemen dengan keteran­gan-keterangan yang dapat dipakai sebagai ba­han untuk menetapkan kebijakan, bukan sajayang menyangkut masalah-masalah penggaji­an semata-mata tetapi juga tentang aspek-as­pek tertentu yang menyangkut bidang personildan sebagainya.

b) Untuk membantu dalam peningkatan danmengkonsolidasikan hubungan -h ubunganantara top manajemen, middle manajemendan bawahan.

48

Page 50: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - RevitalisasiOrganisasiPertgelolaZakat 49

2) Agar dapat ditetapkan nilai atas jabatan tertentumaka penting untuk mengetahui, menganalisasyarat-syarat seteliti mungkin. Dalam hal ini ada 4sistem atau metode dari job evaluation.a) Job ranking method diperlakukan bila hanya

terdapat beberapa jabatan yang dimiliki danjabatan-jabatan tersebut dinilai baik. Jabat­an-jabatan diderajatkan atau dibedakan dalambeberapa kriteria, seperti pengutamaan syaratskill dan sebagainya. Sebenarnya derajat itusendiri cukup jelas yaitu yang satu lebih ting­gi dari yang lain, tetapi perbedaan derajat yangsebenarnya atau sendiri kurangjelas.

b) Job elasification method, metode ini sangat erathubungannya dengan ranking method teta­pi langkah pertama dari job elasification ialahmenyusun suatu skala gaji. Kemudian meny­iapakan job description yang menunjukkanmacam-macam jabatan dimana tiap dari skalagaji tersebut ditetapkan.

Jabatan-jabatan tadi diklasifikasikanatas dasar:1) Hubungan-hubungan dimana ditetapkan

kepada siapa pemegang jabatan tersebutmelakukan laporan atau siapa atasannya,kepada siapa ia harus melapor.

2) Tingkat pengatahuan yang disyaratkan.3) Tingkat atau besarnya tanggungjawab4) Keahlian dan pengalaman-pengalaman

sebelumnya.

Page 51: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

50

c) Point rating method, ialah metode yang dijalan­kan dengan memberikan nilai berdasarkanpoint value atas tiap jabatan. Tiap jabatan tidaklangsung dinilai dengan uang tetapi denganpoin. Metode ini maka penilai harus meny­usun sejumlah faktor-faktor. Tiap faktor terdiridari atas beberapa tingkat, dan pada tiap ting­katan harus ada descriptionnya yang semuanyaitu harus memiliki points value.

3) Faktor comparation method, inilah penilaian yangdilakukan berdasarkan alokasi dari pada poin-poinatas faktor-faktor tertentu dalam hubungannyadengan macam-macam jabatan. Biasanya diter­apkan atas jabatan-jabatan yang membutuhkanknowledge di samping faktor-faktor subyektif sep­erti kreatifitas, kemampuan untuk memutuskandan sebagainya.

Faktor-faktor dasar yang harus diperhitungkanatau dipertimbangkan dalam menganalisa jabatanyang membutuhkan: "knowledge" sebagai bagiandari proses penilaian ialah:a) Kemampuan untuk memutuskanb) Kemampuan membuat perencanaanc) Kreativitasd) Kontak dengan orang baik didalam maupun di

luar organisasie) Kemampuan membuat kebijakanf) Kemampuan untuk menghindar dari kekeliru­

an-kekeliruan

Page 52: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - RevitalisasiOrganisasiPengelolaZakat 51

d. Struktur PenggajianSebenarnya sulit untuk menetapkan seorang

bekerja itu apakah menginginkan security ataukahmenginginkan gaji yang tinggi. Tetapi selamaproblem yang dialami oleh manusia cukup ban­yak, maka keinginan manusia dari pekerjaannyaitu juga banyak. Oleh karena itu, manajemen tidakakan lepas dari prinsip-prinsip bisnis yaitu mene­kan segala biaya. Dengan kata lain bahwa bila or­ganisasi/perusahaan mempekerjakan orang haruspula dipertimbangkan aspek biaya ini. Selanjutn­ya macam-macam dasar struktur penggajian yang(sering) dipakai di negara-negara maju:a. Palt rate scales, ialah pemberian gaji berdasar­

kan standar yang fixed kepada setiap pegawaiyang bekerja sesuai dengan prestasinya, tanpamemandang umur atau jasa karyawan yang ber­sangkutan.

b. Age rate scales, ialah pemberian gaji yang ber­dasarkan standar umur pegawai/karyawan. Dasarini dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu.Walaupun semata-mata dasarnya dipandang dari

g) Kemampuan untuk menjaga keterangan-ket-erangan rahasia.

Metode-metode tersebut dapat dibagi menjadi duaa dan b yang bersifat sederhana, dipakai pada or­ganisasi/perusahaan yang sudah maju atau besar dimana jumlah jabatan yang tersedia relatif cukupbanyak.

Page 53: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

52

4. PemberhentianPemberhentian adalah proses yang paling akhir dalampengelolaan sumber daya manusia. Istilah yang palingtepat adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) se­bab seorang pegawai sebenarnya juga berhak memu­tuskan hubungan kerja sepihak. Dalam pemutusanhubungan kerja ini harus didasarkan alasan yang sahtidak bertentangan dengan peraturan perundang-un-

segi umur saja, skala gaji tetap diberikan untukmemungkinkan bagi pegawai/karyawan yangberprestasi baik dapat diterapkan skala gaji yanglebih tinggi.

c. Incrament scales, ialah skala gaji yang ada tiapgolongan dibagi-bagi dalam bentuk penamba­han yang seimbang antara skala yang satu den­gan yang ada di atasnya. Jumlah penambahanseimbang, artinya bahwa setiap tingkat atau skalayang satu dengan yang di bawahnya adalah sarnadengan yang di atasnya.

d. Salary ranges, penggajian yang didasarkan padanilai-nilai jabatan atau level-level jabatan.

e. Fringe benefit dan prorgam kesejahteraan yanglain.Masalah fringe benefit ini sebenarnya telah

lama timbul dan merupakan program yang berlakubagi para anggota manajemen maupun para bawa­han, yang jumlah program tersebut setiap tahun­nya disesuaikan dengan kemampuan lembaga dandana amil yang tersedia.

Page 54: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - RevitalisasiOrganisasiPengelolaZakat 53

dangan. PHK terjadi karena keinginan organisasi, ke­inginan pegawai karena pensiun dan sebab lain-lain.a. Sistem PengelolaanOPZ harus memiliki sistem pengelolaan yang baik.Unsur-unsur yang harus diperhatikan adalah:1)Memiliki sistem, prosedur dan aturan yangjelasSebagai sebuah lembaga, sudah seharusnya jikasemua kebijakan dan ketentuan dibuat aturanmainnya secara jelas dan tertulis. Sehingga ke­berlangsungan lembaga tidak bergantung kepadafigur seseorang, tetapi kepada sistem. Jika terja­di pergantian SDM sekalipun, aktivitas lembagatidak akan terganggu karenanya.

2)Manajemen terbukaKarena OPZ tergolong lembaga publik, maka su­dah selayaknya menerapkan manajemen terbuka.Maksudnya, ada hubungan timbal balik antaraamil zakat selaku pengelola dengan masyarakat.Dengan ini maka akan terjadi sistem kontroIyang melibatkan unsur luar, yaitu masyarakatitu sendiri.

3)Mempuyai rencana kerja (activity plan)Rencana kerja disusun berdasarkan kondisi lap­angan dan kemampuan sumber daya lembaga.Dengan dimilikinya rencana kerja, maka aktivitasOPZ akan terarah. Bahkan dapat dikatakan, den­gan dimilikinya rencana kerja yang baik berarti50% target telah tercapai.

4)Merniliki Komite Penyaluran (lending cornitte)Agar dana dapat tersalur kepada yang benar-be-

Page 55: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

5)Memiliki sistemakuntansi danmanajemen keuanganSebagai sebuah lembaga publik yang mengeloladana masyarakat, OPZ harus memiliki sistemakuntansi dan manajemen keuangan yang baik.Manfaatnya antara lain:- Akuntabilitas dan transparansi lebih mudahdilakukan, karena berbagai laporan keuangandapat lebih mudah dibuat dengan akurat dantepat waktu.

- Keamanan dana relatif lebih terjamin, kare­na terdapat sistem kontrol yang jelas. Semuatransaksi relatif akan lebih mudah ditelusuri.

- Efisiensi dan efektivitas relatif lebih mudahdilakukan.

nar berhak, maka harus ada suatu mekanismesehinga tujuan tersebut tercapai. Salah satunyaadalah dibentuknya Komite Penyaluran.Tugas komite ini adalah melakukan penyelek­sian terhadap setiap penyaluran dana yang akandilakukan. Apakah dana benar-benar disalurkankepada yang berhak, sesuai dengan ketentuansyari'ah, prioritas dan kebijakan lembaga.Prioritas penyaluran perlu dilakukan. Hal initentunya berdasarkan survei lapangan, baik darisisi asnaf mustahik maupun bidang garapan(ekonomi, pendidikan, da'wah, kesehatan, sosial,dan lain sebagainya.) prioritas ini harus dilaku­kan karena adanya keterbatasan sumber dana darilembaga.

54

Page 56: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - RevitalisasiOrganisasiPengelolaZakat 55

6) Diaudit7) Sebagai bagian dari penerapan prinsip trans­

paransi, diauditnya OPZ sudah menjadi kenis­cayaan. Baik oleh auditor internal maupun ek­sternal. Auditor internal diwakili oleh KomisiPengawas atau internal auditor, Sedangkan audi­tOfeksternal dapat diwakili oleh Kantor AkuntanPublik atau lembaga audit independen lainnya.Ruang lingkup audit meliputi:- Aspek keuangan- Aspek kinerja lainnya (efisiensi dan efektivitas)- Pelaksanaan prinsip-prinsip syari'ah Islam- Penerapan peraturan perundang-undangan

8) PublikasiSemua yang telah dilakukan harus disampaikankepada publik sebagai bagian dari pertanggu­ngjawabn dan transparanny pengelola. Caranyadapat melalui media massa seperti surat kabar,majalah, buletin, radio, TV; dikirim langsung ke­pada para donatur, atau ditempel di papan pengu­muman yang ada di kantor OPZ yang bersangku­tan. Hal-hal yang perlu dipublikasikan antara lainlaporan keuangan, laporan kegiatan, nama-namapenerima bantua, dan lain sebagainya.

9) Perbaikan terus-rnenerus (contionous improve­ment)Hal yang tidak boleh dilupakan adalah dilakukan­nya peningkatan dan perbaikan secara terus-rne­nerus tanpa henti. Karena dunia terus berubah.Orang mengatakan "Tidak ada yang tidak

Page 57: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

56

C. Standar SaranaDalam rangka terciptanya efiensi dan aktifasi dalam

pengadaan dan penggunaan sarana/prasarana oleh lembagapengelola zakat maka dipandang perlu adanya pedoman baku.

atau standar minimal sarana dan prasarana organisasipengelola zakat sebagai pedoman untuk perencanaaan pen­gadaaan sarana dan prasarana, disampingjuga untuk menen­tukan standar kebutuhan yang diperlukan untuk pengadaandan penggunaan sarana/ prasarana organisasi pengelola zakat.

Untukmenunjangpelaksanaan tugas sehari-hari makaperlu adanya peralatan dan perlengkapan yang harus dipenu­hi sebagai sarana kerja. Standar Sarana OPZ ini dimaksudkansebagai suatu rumusan tentang penentuanjenis, kualitas dankuantitas yang meliputi jenis, ukuran yang diperlukan un­tuk kepentingan standarl keseragaman. Ruang lingkup stan­dar sarana dan prasarana organisasi pengelola zakat meliputiruang kerja, ruang tamu, perabot kamar, barang mekanik,kendaraan dan lain sebagainya.

Disamping menentukan standar sarana/prasarana,hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana meningkat­kan pembinaan fasilitas kerja yang antara lain tercakup dalampenyediaan sarana kerja yang meliputi perencanaan penen­tuan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan,

berubah kecuali perubahan itu sendiri."Oleh karen a itu agar tidak dilindas jaman, kitaharus terus mengadakan perbaikan. Jangan per­nah puas dengan yang ada saat ini. salah satunyaperlu diadakan yang namanya "Pendidikan Prof­esi Berkelanjutan" bagi profesi amilin zakat ini.

Page 58: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - Revitalisasi Organisasi PengelolaZakat 57

pendistribusian, pemeliharaan dan penghapusan.Untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal, BAZ

dan LAZ sebagai pelaku pengelola zakat harus memiliki kan­tor sebagai pusat layanan kepada masyarakat yang ditunjangdengan penyediaan sarana/prasarana atau fasilitas kerja yangcukup, sesuai dengan kebutuhan,jenis, waktu pengadaan dantepat guna pada setiap satuan organisasi dan satuan kerja agarseluruh kegiatan berjalan dengan lancar dan tertib sebagaibentuk keberhasilan organisasi pengelola zakat.A. Prasarana Kelja Perkantoran

Prasarana kerja perkantoran terdiri dari:1. Ruang Kerja2. Ruang Tamu3. Ruang Rapat4. Ruang Tunggu5. Ruang Counter6. Ruang Perpustakaan7. Ruang Istirahat8. Ruang Toilet9. Ruang Shalatto. Ruang Security11. Ruang Halaman12. Ruang Gudang

B. Sarana Kelja PerkantoranSarana kerja perkantoran terdiri dari:

1. Perabot kantot; yaitu:a. Meja dan kursi kerjab. Meja dan kursi rapatc. Meja dan k.ursi securityd. Meja dan kursi komputer

Page 59: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

e. Meja Telephon£ Meja Faxg. Siceh. Kursi hadapl. Meja dan kursi counter

J Kursi panjangk. Filling cabinet1. Almari pustaka kerjam. Almari besin. Almari kayuo. Brangkasp. Deskpenq. Tiang benderar. Bendera merah putihs. Gambar Presiden dan Wakil President. Lambang Negara RIu. Bola duniav. Peta Wilayah Indonesiaw. Peta/Daftar Wilayah Provinsix. Peta/Daftar Wilayah Kabupaten/Kotay. Peta/Daftar Wilayah Kecamatanz. Daftar Wilayah Desa/Kampungaa. Daftar nama pejabatbb. Papan namacc. ATKdd. Movitex (Badan Struktur Organisasi)ee. Whiteboardf£ Kalendergg. Buku kerjahh. Papan statistik

58

Page 60: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

e. Faximailf Telephong. Telephon Internh. HandphoneL Mesin hitungJ. Kalkulatork. Televisi1. Radio Cassettem. Wirelessn. Overheado. Belp. Jam dindingq. Air Conditioning (AC)r. Kipas Angins. Dispensert. Penghancur kertasu. Mesin Foto Copy

BAB 2 - Revitalisasi Organisasi Pengelola Zakat 59

2. Barang Mekanik, yaitu:a. Perangkat Komputerb. Komputer on linec. Komputer Laptopd. Infocus

11. Papan Data UPZjj. Papan Data Muzakkikk. Papan Data Mustahiq11. Cerminmm. Alat shalat/hambalnn. Tissue00. Lap pembersihpp. Keranjang Sampah

Page 61: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

b.c.d.e.fg.h.l.

J.

k.1.m.

n.

o.p.q.

r.s.t.u.

60

3. Kendaraan, yaitu:a. Kendaraan roda empatb. Kendaraan roda clua

4. Kepustakaan,yaitu:a. Al-Qur'an

Al-Qur'an clan terjernahannvaTafsir Al-Qur'anBuku Pecloman ZakatBuku Manejemen ZakatBuku Manajemen KeuanganBuku Manajemen ZakatBuku Direktori BAZBuku Panduan Perunclang-unclangan Pengelo­laan Zakat dan WakafBuku Petunjuk Pelaksnaan Pembinaan LembagaPengelolaan ZakatBuku Pola Pembinaan Badan Amil ZakatBuku Pola Pembinaan Lcmbaga Amil ZakatBuku Profil Direktorat Pengembaugan 7,:.lkatclanWakafBuku Petunjuk Pelaksanaan Pengendalian d.Evaluasi Pengelolaan ZakatBuku Hasil Rakornas clanEvaluasiBuku Kemana Anda Membayar ZakatBuku Perkembangan Pengelolaan Wakaf di In­donesiaBuku Pedoman Pengelolaan WakafTunaiBuku Paradigrna Baru Wakaf di IndonesiaBuku Fiqig WakafBuku Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan

Page 62: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - ReuitalisasiOrganisasiPengelolaZakat 61

Mengapa Laporan Keuangan Amil Zakat Dibutuhkan?1. Zakat bukanlah sernata-rnata urusan pribadi muzakki

dengan mustahiq, akan tetapi urusan kelembagaan (in­stitusi) yang memerlukan pengaturan (regulasi) dan per­tanggung-jawaban (akuntabilitas) kepada publik.

2. Tata kelola keuangan zakat wajib memenuhi dua kriteria,yaitu: pertama, kesesuaian dengan standar akuntasi dankeuangan lembaga nirlaba dan kedua, kesesuaian denganprinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan zakat.

D. Teknik Akuntansi dan PelaporanSalah satu unsur parameter good governance lemba­

ga zakat adalah pelaporan keuangan yang berbasis akuntan­si dan penerapan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaanzakat.

5. FormuLirdan Laporan, yaitu:a. Setoran zrsb. Bukti penerimaan setoran ZISc. Register penyetorand. Daftar Tanda Terima ZISe. Laporan Rekapitulasi Hasil ZIS£ Laporan Rekapitulasi Pendistribusian ZISg. Laporan Hasil Pengendalian Evaluasi Pengelolaan

Zakath. Blangko/formulir yang diperlukan

Wakafv. Leaflet Zakat 10 Seriw. Buku-buku yang berkaitan dengan Zakat dan

Wakaf

Page 63: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

62

Aspek Hukum Yang Melandasi Laporan KeuanganAmilZakat1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pen­

gelolaan Zakat (pasal 29) mewajibkan pelaporan zakat se­bagai berikut:

Rincian Tugas BAZNAS menurut Undang-UndangNomor 23 Tahun 2011ialah menyelenggarakan fungsi:1. Perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pen­

dayagunaan zakat.2. Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendaya­

gunaan zakat.3. Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pen­

dayagunaan zakat.4. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelo­

laan zakat.

Tugas Pokok Amil Zakat1. Mengumpulkan zakat dari muzaki2. Mendistribusikan dana yang dikumpulkan (termasuk in­

faq dan shadaqah) kepada mustahik sesuai dengan syarihaIslam dengan akad penyerahan mutlaq.

3. Mendayagunakan dana yang dikumpulkan kepada musta­hik melalui berbagai program yang produktif dan berkes­inambungan sesuai syariah Islam.

3. Pengumpulan pendistribusian dan pendayagunaan zakatyang menuntut pemahaman para amil zakat terhadappengelolaan keuangan zakat yang amanah, profesional,transparan, dan akuntabel.

Page 64: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - Revitalisasi Organisasi Pengelola Zakat 63

Tujuan Laporan KeuanganAmil Zakat:1. Sebagai informasi atas penghimpunan, pendistribusian,

dan pendayagunaan Zakat, Infak/Sedekah, dan dana so­sial keagamaan lainnya yang bermanfaat dalam pengam­bila keputusan atau dibutuhkan oleh pihak-pihak yangberkepentingan.

2. Ketentuan sanksi dalam Undang-Undang dan PeraturanPemerintah terhadap ami 1zakat yang tidak menyampaikanlaporan keuangan amil zakat sebagaiman mestinya, mem­buat laporan keuangan yang tidak benar, atau membuatlaporan yang tidak memenuhi kriteria yang ditentukan.

a. BAZNAS kabupaten/kota wajib menyampaikan laporanpelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan danasosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS provinsidan pemerintah daerah secara berkala,

b. BAZNAS provinsi wajib menyampaikan laporan pe1ak­sanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosialkeagamaan kepada BAZNAS dan pemerintah daerah se­cara berkala.

c. LAZ wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pen­gelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keag­amaan lainnya kepada BAZNAS dan pemerintah daer­ah secara berkala.

d. BAZNAS wajib menyampaikan laporan pelaksanaanpengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keag­amaan lainnya kepada Menteri Agama secara berkala.

e. Laporan neraca tahunan BAZNAS diumunkan melaluimedia cetak atau media elektronik.

Page 65: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

64

Parameter Kesesuaian Syariah dalam pengelolaan Ke­uangan Amil Zakat, diantaranya:a. Tidak menerima dana yang tidak halal.b. Setiap dana yang diterirna harus dapat dibedakan apakah

zakat atau ibadah maliyah lainnya (infak, sedekah, dandana sosial keagamaan lainnya) serta harus jelas bentukakadnya apakah muthlaq atau muqoyyad.

c. Menyalurkan dana hanya kepada mustahik serta meng­golongkan seorang mustahik dalam salah satu asnafmustahik,

d. Tidak menyalurkan dana dalam bentuk kegiatan yang ber­tentangan dengan syariah Islam.

e. Tidak menzhalimi hal masing-masing asnaf mustahik.£ Berusaha meningkatkan kesejahteraan serta menyelesai­

kan permasalahan mustahikg. Setiap dana yang disalurkan harus dapat dibedakan apa­

kah berasal dari zakat atau ibadah maliyah lainnya (infak,

Laporan Keuangan Amil Zakat harus memenuhi kri­teria:1. Mudah dipahami.2. Relevan.3. Andal.4. Dapat diperbandingkan.

2. Sebagai alat pertanggungjawaban (akuntabilitas) dantransparasi pengelolaan keuangan kepada para pemangkukepentingan serta sebagai alat untuk evaluasi kinerjamanajerial dan organisasi.

Page 66: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - Revitalisasi Organisasi PengelolaZakat 65

Pengguna Laporan Keuangan amil zakat memilikikepentingan bersama dalam rangka menilai:a. Keterbukaan atau transparasi sebuah lembaga zakat.b. Cara manajemen amil zakat melaksanakan tugas, fungsi

Pengguna laporan keuangan amil zakat:a. Muzakib. Pihak lain yang memberikan sumber clayaselain zakat.c. Pemerintah selaku otoritas pembinaan clan pengawasan.d. Pemeriksae. Lembaga mitra£ Masyrakat.

sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya) serta jelasbentuk akadnya apakah muthlaq atau muqoyyad.

h. Wajib mencatat dan melaporkan setiap transaksi keuanganserta mempublikasikannya dalam bentuk laporan keuangan.

Setelah dikomprasikan dengan definisi pembatasanpada PSAK Nomor 45, maka dalam pengelolaan keuanganami I zakat, penggunaan sumber daya bersifat lebih cepat leb­ih baik (as soon as possible), dalam arti dana zakat tidakbolehtertahan lama pada amil.

Sesuai karakteristiknya, maka laporan keuangan ami1zakat harus mencerminkan kegiatan amiI zakat sebagai pen­erima dan penyalur zakat yang dilaporkan clalam:a. Laporan Posisi Keuangan.b. Laporan Perubahan Dana.c. Laporan Perubahan Aset Kelolaan.d. Laporan Arus Kas.e. Catatan Atas Laporan Keuangan.

Page 67: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

66

Asumsi Dasar Teknik Akutansi dan Pelaporan1. Basis Akutansi.

Basis akutansi yang digunakan dalam laporan keuan­gan Amil Zakat adalah:a. Basis Kas untuk penerimaan Zakat dan Infak/Sedekah

dan penyaluran zakat dan infak/sedekah selain peman­faatan asset kelola dan

b. Basis Aktual untuk penyaluran Zakat dalam bentuk pe­manfaatan aset kelolaan dan transaksi pada dana amil.

2. Kemandirian EntitasAsumsi kemandirian entitas, artinya setiap amil zakat di­anggap sebagai entitas yang mandiri dan mempunyaikewajiban untuk menyajikan laporan keuangan. Entitasbertanggung jawab atas pengelolaan aset dan sumber dayauang dipercayakan kepada entitas untuk dikelola berupazakat dan infak/sedekah, termasuk atas kehilangan ataukerusakan aset dan sumber entitas, serta terlaksana atautidak terlaksananya program yang telah ditetapkan.

3. Ketekukan Dalam Satuan Uang (Monetary Measure­ment).

dan tanggunjawabnya dan aspek lain dari kinerja mereka.c. Cara amil zakat mendapatkan dan membelanjakan kas

serta faktor lainnya yang berpengaruh pada akutabilitaslembaga.

d. Kepatuhan amil zakat terhadap ketentuan syariahe. Upaya peningkata kesejateraan fakir miskin dan penyele­

saikan permasalahan mustahik yang dilakuakan amil zakat.f Sarana-sarana pertanggungjawaban manajemen atas pen­

gelolaan sumber daya yang dipercaya kepada mereka.

Page 68: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 2 - ReoitalisasiOrganisasiPengelolaZakat 67

Laporan Keuangan InterimLaporan keuanga interim adalah laporan keuangan

yang diterbitkan di antara dua lapangan keuangan tahunandan harus dipandang sebagai bagian integral dari laporanperiode tahunan. Penyusunan atau periode lain yang kurangdati satu tahun.

Laporan keuangan interim memuat komponen yangsarna seperti laporan keuangan tahunan yang terdiri dariLaporan Posisi Keuangan, Laporan Perubahan Dana, LaporanPerubahan Aset Kelolaan, Laporan Arus Kas, dan Catatan atasLaporan Keuangan.

Informasi Komparatif1. Laporan keuangan tahunan dan interim harus disajikan

secara komparatif dengan periode yang sarna pada tahun­sebelumnya. Sedangkan untuk Laporan Perubahan Danainterim harus mencakup periode sejak awal tahun bukusampai dengan akhir periode interim yang dilaporkan.

2. Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptifdari laporan keuangan periode sebelumnya wajib diung­kapkan kembali apabila reievan untuk pemahaman lapo­ran keuangan berjalan.

Laporan keuangan amil zakat menyajikan setiap ke­giatan yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang.Hal ini diperlukan agar memunkinkan dilakukannya analisisdan pengukuran dalam akutansi.

Page 69: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

68

Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan Amil ZakatSekretariat atau Manajemen BAZNAS provinsi, BA­

ZNAS kabupaten/kota dan LAZ bertanggungjawab atas pe­nyusunan dan penyajian laporan keuangan amiI zakat.

Mata uang dan Pelaporan1. Pelaporan harus dinyatakan dalarn rnata uang Rupiah.

Apabila transaksi amil zakat rnenggunakan mata uang lainselain dari Rupiah rnaka laporan tersebut harus dijabarkandalam mata uang Rupiah dengan menggunakan laporanyang berlaku.

2. Selisih dalarn periode berjalan yang terkait dengantransaksi dalam mata uang asing dinilai dengan menggu­nakan kurs yang berlaku. Selisih nilai tukar merupakanpenambah/pengurang dana bersangkutan.

Bahasa Laporan KeuanganLaporan keuangan harus disusun dalarn Bahasa In­

donesia yang baik dan benar. Jika rnenurut keperluannyalaporan keuanganjuga disusun dalarn versi bahasa lain harusrnernuat inforrnasi dan waktu yang sarna (tanggal posisi dancakupan periode). Selanjutnya laporan keuangan dalarn ba­hasa lain tersebut harus diterbitkan dalarn waktu yang sarnaseperti laporan keuangan dalarn Bahasa Indonesia.

Page 70: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

OPTlMALISASIFUNDRAISING

•BAB III

Page 71: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

71

tingkat kepedulian yang besar terhadap nasib sesamanya.Tingkat kepedulian ini diwujudkan melalui program-

"""program pendayagunaan zakat. O=l;;§

pemerintah meningkat sebesar 3-5%.Ada dua hal yang menyebabkan meningkatnya fund

raising dana zakat. Pertama adalah semakin meningkatnya 1kesadaran berzakat umat Islam dan yang kedua adalah .§

~I

Harus disyukuri bahwa lima tahunbelakangan ini fund raising dana zakatmengalami peningkatan yang dapat

dikatakan luar biasa. Hal ini seiring dengan tingkatkepercayaan masyarakat terhadap lembaga amil zakat yangsemakin meningkat. Hasil penelitan PIRAC kepercayaanmasyrakat terhadap Badan Amil Zakat Nasional

~(BAZNAS) yang merupakan lembaga amil zakat milik :s::~Ii!

A. Optimalisasi Pengumpulan Zakat

OPTlMALISASIFUNDRAISING

BAB III

Page 72: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

72

Hasil penelitian Universitas Islam Negeri (UIN)Syarif Hidayatullah Jakarta membuktikan potensi zakat diIndonesia kurang lebih sebesar 20 triliyun rupiah pertahundan baru teroptimalkan sebesar 3,5%. Besarnya tingkatperolehan dana zakat ini ditandai pula dengan semakintumbuh suburnya lembag-lembaga amil zakat.

Fund raising dana masyarakat lokal (dana public)berupa dana ZIS yang semakin meingkat beserta euforianyaadalah sebuah kekuatan baru yang diharapkan mampumempercepat kemandirian kaum mustadh'afin. Berbedaapabila sumber dana sosial tersebut berasal dari donor asingyang biasanya program didominasi oleh kepentinganlembagadonor (donor driven). Resvrisond Baswir menyatakan bahwadalam keadaan bebas merdeka suatu bangsa akan lebih cepatmandiri dibandingkan

bangsa yangmasih dipengaruhi kepentingan pihaklain.Hal senada disampaikan pula oleh Proklamataor MuhamadHatta dengan politik non kooperatifnya yaitu tidak bekerjasama dengan bangsa lain di masa pergerakan kemerdekaan.

Selanjutnya, bagaimana agar kesadaran dan kepercayaanmasyarakat dalam berzakat ini menjadi semakin tumbuhsubur dapat diwujudkan melalui kinerja Lembaga AmilZakat (LAZ) dan Badan Amil Zakat N asional (BAZNAS)yang akuntabel, transparan dan profesional. Di sisi lain dalamskala makro pemerintah dapat membuat kebijakan yangdapat menciptakan iklim yang kondusif bagi peningkatanoptimalisasi dana zakat. Misalnya, UU No. 38 tahun 19991yang mengatur tentang zakat sebagai pengurangan pajak. AtauIntensif Pajak, yaitu pengurangan pajak bagi perusahaan-

Page 73: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 3 - OptimalisasiFundraising 73

B. Membangun Kemitraan StrategisKernitraan oleh Karnus Besar Bahasa Indonesia

didefinisikan sebagai "perihal hubungan (jalinan kerja sarnadsb) sebagai rnitra". Sedangkan rnitra diartikan sebagai "lawankerja, pasangan kerja". Jadi secara urnurn dapat dikatakanbahwa kernitraan rnencakup pengertian "jalinan kerja sarnaantara pihak-pihak yang terkait sebuah kepentingan dantujuan tertentu.

Jika dikaitkan dengan terna zakat, rnaka kernitraanini rnenjadi hal yang rnendesak dilakukan oleh pengelolazakat guna rnernaksirnalkan perannya dalarn pengelolaanzakat. Kernitaraan ini salah satunya adalah diwujudkandalarn pengurnpulan dana zakat. Dengan kata lain, lernbagapengelola zakat harus rnenjalin kemitraan dengan lernbaga­lernbaga yang ada dalarn hal pengurnpulan zakat.

BAZNAS bisa rnelakukan kernitraan dengan bank­bank untuk rnernungut dana zakat rnasyarakat yang disirnpandi bank tersebut.

Tersebut hanya dengan pihak bank, pengurnpulandana zakat juga bisa diwujudkan dengan rnernbentuk UnitPengurnpul Zakat (UPZ) pada beberapa instansi ataupunlernbaga-lernbaga yang ada. Berikut beberapa instansi danlernbaga yang dapat dibentuk UPZ.1. BUMN2. BUMD3. Kernentrian4. PEMDA

perusahaan yang rnenyurnnbangkan sebagia dananya untuktujuan sosial.

Page 74: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

74

5. Bank6. Perusahaan7. Departemen Store

Pada dasarnya, kemitraan dirnaksudkan untukmemberikan akses yang seluas-luasnya kepada masyarakatdalam menyalurkan zakat, infak shadaqoh. Potensi zakat,infak dan shadaqoh yang tinggi bisa jadi belum bisadimaksimalkan kerena terbatasnya media bagi masyarakatdalam menyalurkan zakat. Di sinilah dibutuhkan kreasi daninovasi dari BAZ untuk sebisa mungkin mendirikan pusat­pusat pengumpulan zakat yang dapat diakses oleh berbagaikalangan masyarakat.

Selain membentuk UPZ, kemitraaan dengan lembaga­lembaga di atas dapat pula mencakup fund raising bebas di luarkewajiban zakat. Sebagaiman kita ketahui bahwa selain zakat,ada pula potensi infak dan shodaqoh yang juga tidak kalahbanyaknya. Dengan demikian, BAZ dan LAZ dapat menjalinkerjasama dengan lembag-Iembaga yang dianggap memilikiperanan strategis dalam perekonornian maupun kebijakanpublik untuk menyalurkan infak dan shadaqoh.

Dibandingkan dengan zakat, infak, dan shadaqohtidak terikat dengan aturan nisab. Artinya, masyarakat tidakperlu menunggu angka nisabnya untuk menunaikan infakdan shadaqoh. Dengan demikian, masyarakat dengan nilaiberapapun juga.

Ada beberapa bentuk media yang bisa dibentuk dalamkemitraan ini dalam rangka menampung potensi infak danshadaqoh ini. Membentuk pos pengumpulan untuk suatuprogram tertentu. Misalnya, pos pedidikan, pos kesehatan,pos dakwah dan sejenisnya. Pos-pos tersebut diharuskan

Page 75: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 3 - OptimalisasiFundraising 75

C. Pembentukan UPZBadan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan

salah satu amanah dari keberadaan UU No. 23 tahun 2011yang bertugas untuk melaksanaan pengelolaan zakat sesuaiketentuan peraturan perundangan-undang yang berlaku.Berdasarkan Keputusan Dirjen Bimbingan Islam dan UrusanHaji Nomor D/291 tahun 2001 pasal 9 ayat (2), BAZNASdapat membentuk Unit Pengempulan Zakat (UPZ) padainstansi!lembaga pemerintah pusat, BUMN, dan perusahaanswasta yang berkedudukan di Ibukota N egara dan pada kantorperwakilan Republik Indonesia di luar negeri.

Berdasarkan Keputusan Dirjen Bimbingan Islam danUrusah Haji Nomor D/291 tahun 2011 pasal 9 ayat (1),definisi UPZ atau Unit Pengumpul Zakat adalah satuanorganisasi yang dibentuk oleh Badan Amil Zakat di semuatingkataan dengan tugas untuk melayani muzakki yangmenyerahkan zakatnya.

memiliki nomor rekening tersendiri untuk memudahkanmasyarakat luas mengakses.

Pos-pos pengumpulan dan infak juga bisa dalambentuk kerjasama dengan swalayan. Swalayan memilikipotensi besar dalam hal infak dan sodaqoh. Hal ini terlihatdalam angka sisa pengembalian yang terkadang tidakterbayarkan kepada pembeli karena angka rupiahnya tidakada. Disinilah BAZ bisa mengambil kesempatan bekerjasamauntuk menghibahkan dana kelebihan pengembalian yang taksempat diberikan kepada pembeli kepada BAZ.

Page 76: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

76

Operasional UPZPenghimpunan Zakat1. Melakukan sosialisasi kewajiban ZIS di wilayahnya.2. Memberikan pelayanan kepada muzakki

Manfaat Bagi Perusahaan• Perusahaan dapat menfasilitasi karyawannya untuk

melaksanakan kewajiban berzakat.• Sebagai saran bagi perusahaan untuk menunmbuhkan

keimanan dan keberkahan rizki karyawan dan perusahaan• Membangun citra positif perusahaan karena peduli

kepaada masyarakat kurang mampu di sekitarnya• Bagian dari Corporate Social Responsibility perusahaan.• Menjamin keamanan perusahaan dari gangguan

masyarakat di sekitar perusahaan karena adanya programasosial bagi masyarakat.

• Menjamin loyalitas karyawan (yang tergolong mustahik)karena kebutuhan sosialnya dapat dipenuhi oleh UPZ.

• UPZ Perusahaan mendapatkan sumber dana Zakat InfakSedekah untuk kegiatan-kegiatan sosial (kemanusiaan,pendidikan, kesehatan dan laini-lain) dan pemberdayaanlingkungan atau masyarakat di sekitar Perusahaan.

• Bagi karyawan, zakat yang dibayarkan melalui UPZ dapatmenjadi pengurang penghasilan kena pajak.

Berdasarkan UU, BAZNAS mengkoordinir UPZ di:- Kemetrian- BUMN- Perusahaan Swasta N asional- Luar Negeri (Keedutaan & Konjen)

Page 77: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 3 - OptimalisasiFundraising 77

Pro suder Pendirian UPZ1. Instansi mengajukan permohonan pembentukan UPZ

kepada BAZNAS.2. BAZNAS melakukan evaluasi dan seleksi yang dapat

dilakukan baik berdasarkan data maupun denganmelakukan kunjungan.

3. Berdasarkan hasil evaluasi, apabila UPZ sesuai dengankriteria BAZNAS, maka BAZNAS akan memberikanSurat Keputusan Pengukuhan UPZ BAZNAS kepadainstansi tersebut.

4. Setelah Surat Pengukuhan UPZ Mitra dilanjutkan dengaPerjanjian Kerjasama untuk mengatur teknis operasionalkemitraan BAZNAS dengan UPZ Mitra.

PenyaluranIPendayagunaan Zaka t1. Membuat program penyaluran yang tepat sesuai Syari'ah2. Menyalurkan dana ZIS kepada mustahik3. Mengadministrasikan dana ZIS kepada mustahik4. Melakukan pembinaan dan monitoring kepada mustahik5. Mengelola database mustahik6. Memberikan laporan penyaluran UPZ

3. Mengumpulkan dana zakat dan non zakat4. Mengadministrasikan pengumpulan dana ZIS5. Mengelola database muzakki6. Memberikan laporan kegiatan pengumpulan ZIS di UPZ

Page 78: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

78

D. Optimalisasi Peran DKMDewan Kesejahteraan Masjid atau dikenal dengan

DKM adalah lembaga yang tidak bisa dipisahkan dalampengelolaan zakat, terutama dalam pemberian zakat fitrah.Semenjak dahulu, masjid selalu dijadikan tempat bagipengumpulan zakat fitrah menjelang Idul Fitri. DKM adalahpanitia pengumpulan zakat fitrah yang sudah turun temurun.

Menurut data tahun 2002 dari Dewan MasjidIndonesia (DMI), jumlah masjid tak kurang dari 700.000adn diperkirakan mencapai angka satu juta pada tahun ini.Jumlah tersebut merupakan jumlah terbesar di dunia.Tetapi sebagain besar belum termanage dengan baik. Hanyabeberapa masjid di kota-kota besar saja yang relatif memilikijamaah yang berpendidikan sehingga cukup tertolong dari

Staf Adrninistrasi & Operasional

Dewan Ketua UPZ DewanPembina Wakil Ketua Pengawas

I Bendahara I I SekretarisI

Divisi Divisi DivisiPengumpulan Penyaluran Pengembangan

Page 79: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAE 3 - Cptimalisasi Fundraising 79

segi pengelola:m. Misalnya saja masjid Sunda Kelapa yangbahkan sudah memiliki rumah sakit sendiri. Selebihnya darisisi manajemen dan penerapan sistem teknologinya hanyadijadikan tempat shalat saja. Keramaian shaf masjid hanyaterlihat pada bulan ramadhan, bahkan ada yang tertutupuntukumum.

Dalam pelatihan nasional "Manajemen UPZMasjid" tanggal 17-18 Januari yang diadakan oleh BAZNASbekerjasama dengan 10 lembaga lain (Fokkus, Babinrohis,DewanMasjid Indonesia, Majelis UlamaIndonesia, KORPRI,PWRI, IeMI dan IPHI) di Jakarta diharapkan berbagai aspekyang dimulai dari kinerja pengelola masjid dapat ditingkatkan.Zakat adalah target makro dalam frame besar efektivitaspengelolaan masjid. Target pelatihan ini adalah lahirnyainsturktur-instruktur tingkat nasional yang profesional dalamhal ini pengelolaan manajemen masjid. Momentum tahunbaru Hijriyah 1429 ini juga dimanfaatkan oleh BAZNASuntuk Perencanangan Gerakan Memakmurkan Masjiddengan UPZ Masjid sebagai ujung tombak pembangunanmasyarakat yang akan diadakan di alun-alun Masjid AgungSukabumi pada tanggal 19 Januari 2009 (10 Muharram1429). Gerakan perencanangan ini rencananya akan dihadirioleh menteri pertanian RI, Gubernur Jawa Barat dan 25.000masyarakat Sukabumi.

Kesadaran untuk menunaikan perintah zakat harusdisadari sebagai salah satu rukun Islam yang menyentuhlangsung aspek sosial masyarakat, Sayid Sabiq , pengarangFiqhussunnah, mengatakan bahwa dalam al-Qur'an kalimatzakat yang berbarengan dengan kalimat shalat disebutkansebanyak 82 kali, tetapi yang bergandengan langsung ada 28

Page 80: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

80

kali. Hal ini menunjukkan pentingnya perintah zakat sebagaiperwujudan dari ibadah shalat.

Shalat dan zakat, sebagaimana dijelaskan dalam al­Qur'an surat At-Taubat ayat 18 adalah merupakan satukesatuan yang tidak terpisahkan. Aplikasinyapun sangat eratdengan kemakmuran masjid. Demikian pula shalat dan zakatmerupakan indikator yang membedakan antara ciri orangmusyrik dan mu'min sebagaimana dijelaskan dalam QS. At­Taubat: 17.

Dalam dua ayat sebagaimana disebutkan di atasmaka keberadaan masjid sangat erat kaitannya dengan zakat.Keberhasilan zakat yang dikelola masjid itu sendiri. Sehinggasangat relevan jika tiap masjid dibentuk satu organisasi yangdisebut Unit Pengumpul Zakat Masjid (UPZ-Masjid). UPZMasjid ini adalah transformasi dari UPZ mitra BAZNASyang disinergikan dengan masjid (based on location). UnitPengumpul Zakat mitra BAZNAS sendiri merupakanmitra penghimpunan BAZNAS yang merupakan amanahUU Zakat No. 38 tahun 1999. Hingga saat ini UPZ mitraBAZNAS berjumlah 80 UPZ baik di Indonesia maupunperwakilan di luat negeri (KBRI dan KJRI).

Secara struktual, UPZ yang dibentuk oleh DewanKemakmuran Masjid (DKM) merupakan satuan terkecildari petugas yang diamanahi untuk memungut zakat dilingkungan terdekatnya. N amun secara fungsional. PerananUPZ DKM adalah ujung tombak Peradaban Zakat. PerananUPZ masjid setidaknya mengandung 4 muatan utama yaitu,membumikan ajaran zakat, memberikan pemahamankeilmuan dan pengetahuan tentang zakat dan pengelolaannya,menumbuhkan budaya dan perilaku dengan semangat

Page 81: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 3 - Optimalisasi Fundraising 81

ajaran zakat dan menampilkan simbol-simbol fisik keberada­an peradaban zakat. Masjid juga diasumsikan sebagai pusatinformasi ten tang peta kemiskinan dan kelimpahankarena berada dalam satuan terkecil masyarakat.

Dalam proses membangun kesadaraan berzakat dikalangan masyarakat yang erat kaitannya dengan UPZ masjid,tentunya harus dibarengi dengan ketekunan para pengumpul(amil) tekun, penuh dedikasi dan inovatif, pemungutanzakat dalam konteks kesadaraan akan tetap menjadi masalahyang serius. Di sinilah letak pentingnya keberadaan UPZ(Unit Pengumpulan Zakat). Pengelolaan dana zakatberbasis masyarakat perlu data base yang memadai. Dalamhal ini jemaah masjid hams terdata dengan baik. Konsepradius 40 rumabljamaah merupakan konsep yang diajukanBAZNAS, yang berarti setiap masjid setidaknya memilikijamaah dalam radius 40 rumah ke segala arabi penjuru.Dengan konsep tersebut masjid diharapkan lebih efektifperannya di masyarakat. Juga menghindari adanya yangidle, karena jauh dari rumah sekitarnya. Dengan demikiankinerja masjid sebagai institusi terdekat masyarakat dapatdipertanggungjawabkan. Bukankah memakmurkan masjidadalah ajaran Nabi Muhammad SAW?Ketika Nabi berhijrahke Yasrib, tempat yang beliau dirikan sebagai pusat kegiatanadalah masjid. Jika sekarang terdapat masjid-masjid yangjauhdari kegiatan masyarakat sekitarnya, pantaskah kita menyebutdiri sebagai umat Muhammad?

Atas perannya yang sangat vital dalam pengumpulanzakat fitrah ini, maka perlu dibangun kemitraan strategis antaraBAZ dengan DKM. Hal ini bertujuan agar pengumpulandana zakat fitrah dapat maskimal. Sebagaimana diketahui,

Page 82: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

82

1.BAZDA LebakUntuk meningkatkan kesadaran dan menggali potensi

penghimpunan dana, BAZDA Lebak mengadakan notakesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antarapara pengusaha setempat. Mou ditandatangani oleh Ketua

E. Profil UPZ

bahwa dan zakat fitrah sselama ini belum terorganisir denganbaik. Masih ditemukan masyrakat yang menyampaikan zakatfitrah tidak melalui DKM, tetapi langsung ke masyarakat yangbersangkutan. Dan yang lebih jauh lagi adalah pemberianzakat itu ditunjukkan kepada dukun beranak, bidan ataupunguru ngaji. Hal ini tidak berarti salah, melainkan mengurangioptimalisasi zakat itu sendiri, di mana zakat yang terkumpultidak hanya diperuntukkan bagi kebutuhan konsumtif, tetapijuga kebutuhan sosial yang lainnya seperti perawatan bagipendidik atau guru mengaji.

Adapun kemitraan yang bisa dibangun antara BAZdengan DKM dapat diwujudkan dalam beberapa poindibawah ini:1. Memberikan pembekalan bagi DKM seputar kewajiban

zakat, sehingga masjid dapat dijadikan pusat informasi dansosialisasi pengelolaan zakat beserta pendayagunaannya.

2. Memberikan pembekalan dan pembinaan DKM dalamhal pengumpulan dan pemanfaatan dana zakat.

3. Melakukan koordinasi seputar potensi zakat di wilayahnyabeserta pos-pos yang mendapat prioritas untukmendapatkan dana zakat.

Page 83: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 3 - Optimalisasi Fundraising 83

2. BAZIS DKlBAZIS DKI telah melakukan berbagai langkah

startegis guna mengumpulkan potensi zakat di masyarakat.Untuk itu, BAZIS DKl telah menyusun posko-posko bagimasyarakat yang hendak menyerahkan dana ZIS, yaitu:1. Bank dengan menunjukkan rekening Bank DKl No.

200.0500099 atau pada mitra bank.2. Melalui Kantor Walikotamadya, Kecamatan atau

BAZDA Jr. H. Amir Hamzah, M.Si dengan beberapawakil dari asosiasi pengusaha pada 14Juni 2007. Inti dari MoUtersebut adalah bahwa para pengusaha akan memberikaninfak sebesar 1,5 persen dari nilai kontrak usaha/projekyang didapatkan dari Pemerintah Daerah. Hitung-hitungankasar, proyek pembangunan yang dijalankan oleh asosiasipengusaha yang berasal dari APBD/APBN di KabupatenLebak sekitar Rp. 400 Milyar. Dengan demikian, infak yangditargetkan dihimpun oleh BAZDA sekitar Rp. 6 Milyar. lnihitung-hitungan kasar.

Bagi para pengusaha, infak sebesar itu tidak menjadipersoalan, asalkan tidak ada pungutan atau setoran lain di luaritu sebagai uangproyek. Dalamhal ini, ketuaDewanPengawassekaligus Bupati Lebak menjamin tidak adanya pungutanatau setoran ke Pemerintah Daerah atas proyek yang ada, baiksecara resmi maupun tidak. Tentu saja pungutan pajak tidakbisa dihindari.

Data per Desember 2007 menunjukkan dana yangterhimpun berjumlah sekitar Rp. 1,8Milyar.Jumlah ini cukupmenggembirakan apabila dilihat dari waktu penandatangananMoU sampai akhir tahun.

Page 84: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

84

No Bank Mitra Alamat No. Rekening1. BCA Wisma BCAI 0353012344 (Zakat)

JI.Jend. Sudirman Kav. 0353048888 (Infaq)22-23 Jakarta Pusat-12920

2. Bank Gd. Arthaloka 3010026415 (Zakat)Muarnalat

JI. Jend. Sudirman No. 3010030715 (Infaq)2 Lt. 5Jakarta Pusat

3010039515 (Hajj)

DAFTAR REKENING BANK MITRA BAZISPROVINSI DKI JAKARTA

. .masmg-masmg pos.

Kelurahan di wilayah tempat inggal Anda denganmengisi formulir Menghitung Zakat Sendiri (MZS)atau meminta kupon infak/sedekah atau mengisi daftarisian Seruan Gubernur untuk berinfak/sedekah yangdiedarkan setiap bulan Ramdhan oleh RT/RW setempat.

3. Diantar langsung ke kantor BAZIS DKI Jakarta diGedung Prasada Sasana Karya J1. Suryopranoto No.8,Petojo Utara Jakarta Pusat dengan mengisi formulirMenghitung Zakat Sendiri (MZS)

4. Diambil langsung oleh petugas kolektor BAZIS DKIdengan mengisi formulir Menghitung Zakat Sendiri(MZS) dan terlebih dahulu menghubungi telp. 3144579,3901367,3144023, htt://pokja.bazisdki.go.idl

Sebagai bagian dari strategi pengumpulan potensizakat, BAZ DKI telah menjalin kerjasama dengan beberapbank. Berikut nama-nama bank beserta nomor rekening

Page 85: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 3 - Optimalisasi Fundraising 85

8 Bank Mega Kantor Pusat 010010011088887

Operasional (Zakat)

Wisma Danamon -Sudirman

Jakarta Pusat

3. Bank Lippo Cabang : GSB Bank 738-30-08348-8(Zakat)

LIPPO

Citra Graha J1.Jend.Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta Selatan

4. Bank Niaga Graha Surya Internusa 058-01-08945-00-7(Zakat)

Kuningan JakartaSelatan 058-01-08977-00-4

(Infaq)

5. Bank Bank Danamon 0004134359 (Zakat)Danamon Indonesia

Cabang KuninganJakarta Selatan

6. BankBNI Cabang: Senayan J1. 00000000004456606Jendral Gatot Subroto (Zakat)kay. SS

00000000004456617Direktur - Lt. 29 telp. (Infaq)5728944 Jakarta Selatan

00000000004456628(Haji)

7. BlI J1.Ampera Raya No. 2-020-90585010Jakarta Selatan (Zakat)

2-020-905877(Infaq)

Page 86: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

86

9. Bank Syariah JI. M. H. Thamrin No.5 0090000200Mandiri Lt. 3 Jakarta - 10340 (Zakat)

Jakarta Pusat 0090028714(Infaq)

0090035559 (Haji)

10. Bank Gd. Atrium Plaza 0214656043Permata Setiabudi (Zakat)

JI. H.R. Rasuna Said 0214656078

Kunigan Jakarta Selatan(Infaq)

11. BankBTN BTN - Harmoni 0014-0130-0008232 (Zakat)

J1.Gajah Mada No.1

Jakarta Pusat - 10130

12. BankDKI BankDKI 108.03.00099.2(Zakat)

JI. Ir juanda III118.03.02291.8

Jakarta (Infaq)

101.03.06875.1(Haji)

13. BankBRI Bank BRI Cabang 0329-01-000817-30-2 (Zakat)

Utama

JI. Veteran

Jakarta Pusat

14. BankDKI 701.7000.3002Syariah (Zakat)

701.700.3331(Haji)

15. Bank 070.009985.2001Mandiri (Haji)

Page 87: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

PENDAYAGUNMNZAKAT

BAB IV

Page 88: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

89

Pekembangan dunia yang semakin maju danberkembang tak bisa dipisahkan dari dampaksosial yang begitu nyata dalam masyarakat.

Bahwa perkembangan di berbagai bidang tidak lantasmelahirkn kesejahteraan bagi manusia, melainkan jugaberdampak pada lahirnya angka kemiskinan yang baru.Kapitalisme global adalah salah satu wajah kemajuan duniayang telah melahirkan kemiskinan baru. ]NSebagai bagian dari upaya menyeimbangkan ~pengaruh kemajuan dunia, maka umat Islam harus §

~melakukan langkah-langkah strategis sebagai bentuk ;....~

pencegahan. Salah satu upaya pencegahan ini diwujudkan ~dalam bentuk pemberdayaan sistem perekonomian IIslam bagi kemajuan dan kesejahteraan umat. Sistem ~perekonomian Islam harus diarahkan lebih tajam bagi ~

A. Zakat dan Tantangan Dunia Global

PENDAYAGUNMNZAKAT

BAB IV

Page 89: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

90

B. Pendayagunaan ZakatKeberhasilan zakat tergantung kepada pendayagunaan

dan pemanfaatannya. Walaupun seorang wajib zakat(muzakki) dan mengetahui dan mampu memperkirakanjumlah zakat yang akan dikeluarkan, tidak dibenarkan ia

\menyerahkannya kepada sembarang orang yang ia sukai.Zakat harus diberikan kepada yang berhak (mustahik) yangsudah ditentukan menurut agama. Penyerahan yang benaradalah melalui Badan Amil Zakat. Walaupun dernikiankepada Badan Amil Zakat manapun tetap terpikul kewajibanuntuk mengefektifkan pendayagunaannya. Pendayagunaan

dalam pemberdayaan ekonomi ini, mengingat bahwa sistemberasal dari wahyu.

U ntuk itulah, maka zakat yang merupakan bagiandari sistem perekonomian Islam harus segera direvatalisasi.Salah satu hal yang harus direvatalisasi adalah bidangpendayagunaan. Harus diakui bahwa pendayagunaan zakatmasih jauh dari sasaran. Hal ini terlihat dari angka peranekonomi zakat dalam pengentasan kemiskinan. Zakat yangselama ini dikelola ternyata belum bisa berkata lebih dalammewujudkan kesejahteraan umat.

Di sinilah diperlukan visi dan misi zakat yang lebih tajamdan fokus terhadap persoalan ini. artinya, pendayagunaan zakatharus segera menempatkan diri dalam barisan pemberdayaanekonomi lainnya, bersaing dan berkornpetisi menjadi gerakanyang mampu mewujudkan kesejahteraan. Zakat tidak lagisebatas sebuah ritual menggugurkan kewajiban, di mana poladistribusinya pun masih asal-asalan.

Page 90: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAE 4 - Pendayagunaan Zakat 91

Tantangan terbesar dari optimalisasi zakat adalahbagaimana mendayagunakan dana zakat menjadi tepat gunadan tepat sasaran. Tepat guna berkaitan dengan programpendayagunaan yang mampu menjadi solusi terhadapproblem kemiskinan. Sedangkan tepat sasaran berkaitandengan mustahik penerima dana zakat. Dalam konteksIndonesia dengan jumlah penduduk miskin yang besarsekitar 40 juta jiwa, maka fakir miskin menempati prioritaspertama sebagai penerima zakat.

Sayangnya program pengentasan kemiskinan yangada kebanyakan masih bersifat karitarif (bagi-bagi habis) dankonsumtif Program belum mengarah kepada program yanglebih produktif dan memberdayakan. Persoalan pengentasankemiskinan adalah bagaimana program ditujukan untukmenangani sampai akar permasalahan bukan gejalanya.

MenurutPro£ Mubyarto solusi yang harus dilakukanadalah meneiptakan sistem ekonomi yang lebih berpihakkepada rakyat (usaha kecil). Apabila ekonomi rakyat kuatmaka ekonomi nasional juga menjadi kuat. Krisis moneteryang terjadi adalah akibat dari sistem ekonomi yang hanyadikuasai oleh sekelompok perusahaan-perusahaan besar.

Pada umumnya permasalahan mendasar yang dialamioleh usaha keeil adalah masalah permodalan, manajemenusaha, akses pasar dan keterampilan dan wawasan yangterbatas. Maka program pemberdayaan zakat harusditunjukkan kepada usaha untuk mengatasi persoalan­persoalan usaha keeil tersebut. Tentu saja program yang

yang efektif ialah efektif manfaatnya (sesuai dengan tujuan)dan jatuh pada yang berhak (sesuai dengan nas) seeara tepatguna.

Page 91: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

92

dilakukan bukan bersifat karikatif tetapi sistematis, berjangkapanjang dan bermuatan pemberdayaan.

Sebagai analogi adalah sebuah hadist Rasul sebagaiberikut:

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, sesungguhnyaseorang laki-Iaki dari kaum Anshar mendatangi Rasulullahdan meminta sesuatu kepadanya. Rasulullah bertanyakepadanya: "Apakah kamu tidak memiliki sesuatupun dirumahmu?" Ia menjawab: "tentu, kain yang kami pakaisebagian, dan sebagian lainnya kami jadikan alas, dan jugagelas besar tempat kami meminum air darinya." Rasulullahpun berkata: "Bawalah keduanya padaku." Lalu kedua barangtersebut diberikan kepada Rasulullah SAWdan beliaupun lalumelelangnya sehingga laku sampai dua dirham. KemudianRasulullah berkata: "Belilah dengan dirham yang pertamaini makanan untuk kau dan keluargamu, dan dirham lainnyabelilah kapak dan kau bawa kepadaku." Rasulullahpun lalumenguatkan ikatan ranting dengan tangannya. Lalu ia berkatakepada laki-Iaki tersebut. "Pergilah dan carilah kayu bakar,lalu jualah. Aku tidak ingin melihatmu lagi hingga lima belashari kedepan." Lalu laki-Iaki tersebut mencari kayu bakardan menjualnya. Hingga tiba saatnya, ia pun mendatangiRasulullah dengan membawa sepuluh dirham di tangannyayang kemudian sebagian darinya ia belikan makanan.

Dari hadist di atas dapat disimpulkan bahwa prosespengentasan kemiskinan adalah sebuah proses pemberdayaanyang sedikitnya meliputi penyadaran akan potensi, adanyapendampingan, akses terhadap pasar, proses panjangdan terlebih dahulu memprioritaskan pemenuhan akankebutuhan dasar mustahik.

Page 92: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 4 - PendayagunaanZakat 93

D. Model Pendayagunaan ZakatSecara keseluruhan, pola pemberdayaan zakat harus

direncanakan dengan baik, sistematis dan tepat sasaran.Untuk itu, diperlukan langkah-Iangkah kongkrit yang bersifat

C. Sarana Penerima ZakatSecara garis besar, sasaran penenma zakat dibagi

menjadi dua kelompok.Pertama, kelompok delapan asnaf sebagaimana

disebutkan dalam al-Qur'an "QS. At-Taubah : 60), yaitu:a. Fakirb. Miskinc. Amild. Muallafe. Rigabf Gharimg. Fisabilillahh. Ibnu Sabil

Kedua, Kondisi Khusus.a. Penerima dana zakat adalah mereka yang tengahdalam kondisi tertentu yang menuntut pertolongan danpemberdayaan. Dana zakat harus disalurkan kepada pihak­pihak yang membutuhkan itu sepanjang memenuhi kriteriaMustahik, seperti:c. Anakjalananb. Gelandanganc. Pengemisd. Anak-anak putus sekolahe. Korban bencana alamf Remaja dan Pemuda Pengangguran

Page 93: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

94

koordinatif dan kooperatif di antara pihak-pihak yang terkaitdalam program ini.

Pelaksanaan program pemberdayaan zakat meliputibeberapa tahapan kegiatan antara lain:

Tahap 1:Persiapan TimPersiapan tim adalah tahapan awal untuk menyiapkan

SDM pelaksana baik pada tingkat manajeme secara umum(program office, koordiantor dan keuangan), maupun SDMpelaksana teknis yang bertugas membantu kegiatan-kegiatanteknis baik rutin maupun berkala, serta kegiatan teknispendampingan/fasilitasi saat peserta program mengikutikegiatan pemberdayaan.

Tahap 2: SosialisasiSosialisasi bertujuan agar masyarakat luas bisa

mendapatkan gambaran seputar informasi program-programpemberdayaan zakat ini, Hal ini bertujuan agar masyarakatdapat berpatisipasi dalam pelaksanaannya. Denganketerlibatan masyarakat luas, maka pendayagunaan ini dapatberjalan dengan baik karena mendapat dukungan yang luasdari masyarakat.

Sebagai realisasi sosialisasi ini, BAZNAS harusmelakukan publikasi program di media internal BAZNASbaik cetak maupun elektronik, di samping sosialisasi melaluilewat media cetak yang berskala nasional sebagai strategimeluaskanjangkauan informasi.

Tahap 3: Rekrutmen PesertaRekrutmen peserta program dilakukan sebagai bagian

dari alur proses seleksi program secara umum. Rekrutmenpeserta adalah langkah awal untuk menentukan sasaranpemberdayaan, sekaligus menentukan program yang hendak

Page 94: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 4 - PendayagunaanZakat 95

1. Pola ProduktifPemberdayaan ekonomi

DaIam melakukan pengembangan ekonomi, adabeberapa kegiatan yang dapat dijalankan oleh lembaga zakat.Kegiatan ini bisa terbagi kedalam berbagai bentuk misalnya:• Pemberian bantuan uang sebagai mofal kerja ataupun

untuk membantu pengusaha meningkatkan kapasitas danmutu produksi.

• Bantuan pendirian gerai-gerai untuk memamerkan danmemasrkan hasil-hasil industri kecil, seperti kerajinantangan, makanan olahan, dan lain-lain.

diguIirkan. MisaInya, sebeIum memberikan bantuan bagiusaha keciI, maka perIu ditentukan dahuli kriteria masyarakatyang akan mendapatkan bantuan ini dilihat dari berbagai aspeksebagai bagian dari prioritas program. Dalam pelaksanaannyarekrutmen ini diIaksanaan oleh sebuah komite yang dikolelaBAZNAS dan mitra pelaksana.

Tahap 4: Pemberdayaan Peserta Strategi PemberdayaanMeliputi: Pemberian bantuan berupa biaya, pendam­

pingan, evaluasi. Dalam pemberdayaan ini, disamping danayang diberikan, dibutuhkan pula pendampingan dengantujuan dapat menjaga keberlangsungan program, di sampingsebagai konsultan bagi para peserta pemberdayaan ini.Misalnya, dalam pemberdayaan ekonomi kecil, dibutuhkantenaga ahli yang berfungsi sebagai konsultan para pesertadalam pemanfaatan atau pengembangan usahanya itu. Halini untuk menghindari program berjalan sia-sia karena parapeserta tidak bisa memanfaatkan bantu an tersebut karenaterkendali berbagai hal.

Page 95: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

96

Program-program dalam pengembangan ekonomidilakukan dengan tujuan, yakni:o Penciptaan lapangan kerjao Peningkatan usahao Pe1atihano Pembentukan organisasi

• Dukungan kepada mitra binaan untuk berperan sertadalam berbagai pameran.

• Penyediaan fasilitator dan konsultan untuk menjaminkeberlanjutan usaha, misalnya Klinik Konsulatasi Bisnis(KKB) yang mengembangkan strategi pemberdayaanpengusaha kecil dan menengah dalam bentuk alihpengetahuan, keterampilan, dan informasi.

• Pembentukan lembaga keuangan.Lembaga zakat dapat mengembangkan lembaga keuanganmikro syariah (LKMS) misalnya denga pend irian BMTatau Lembaga Ekonomi Bagi Hasil (LEB)

• Pembangunan industri.Modal dan investasi yang dapat disalurkan lembaga zakatkini bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.Sebagai contoh, industri yang dikembangkan DompetDhuafa yaltu UHT (Us aha Hasil Tani) di Lamongan. Haliniditempuh sebagai langkah rill pemberdayaan zakat yangditunjukkan para mustahik.Yang terlibat dan bekerja tentu saja berasal dari kalanganmustahik.

Page 96: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 4 - PendayagunaanZakat 97

c. EvaluasiEvaluasi bertujuan menmJau ulang program yang

telah dilaksanakan dari berbagai aspek. Hal ini bertujuanmendapatkan gambaran yang komperenshif seputarpelaksanaan program; apakah telah berjalan dengan baik,ataukah masih terdapat kekurangan. Dengan adanya evaluasi

b. PendampinganPendampingan harus disiapkan guna mengarahkandan membimbing para peserta dalam mempergunakanbantuan dana zakat. Pendampingan itu meliputi:Bidang konsep, seperti membantu peserta merumuskankonsep usaha yang sedang dikembangkannya.1. Pendampingan di bidang teknis, seperti membantu

membuat strategi pemasaran dan perluasan jaringan.

Tahapan Kegiatana. Perencanaan

Perencanaan meliputi:1. Persiapan tim pelaksanaan, yaitu tahapan awal untuk

menyiapkan SDM pelaksanaan baik pada tingkatmanajemen secara umum (program officer,Koordinatordan Keuangan), maupun SDM pelaksana teknis yangbertugas membantu kegiatan-kegiatan teknis baik rutinmaupun berkala, serta kegiatan teknis pendampingan/fasilitasi saat peserta program mengikuti kegiatanpemberdayaan.

2. Persiapan Konsep Program, yaitu mempersiapkankerangka teoritis dan teknis jenis program yang hendakdilaksanakan.

Page 97: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

98

b. PelaksanaanDalam pelaksanaannya, bantu an tidak bisa diberikandengan begitu saja kepada masyarakat. Akan tetapi

2. Pola Konsumtifa. Perencanaan

Perencanaan ditunjukan agar pemberian kebutuhanyang bersifat konsumtif dapat tepat saran danmenyentuh kebutuhan mendasar. Perencanaan inimeliputi:• Observasi lapangan, yaitu melakukan riset untuk

menentukan kelompok masyarakat yang akanmendapat bantuan. Hal ini juga menyangkutjenis bantu an yang akan diberikan sesuai dengankebutuhan di lapangan. Dengan adanya observasi ini,maka pola bantuan dapat dilaksanakan berdasarkanskala prioritas.

• Tenaga lapangan yang akan menjadi ujung tombakpelaksanaan program.

ini, maka program-program selanjutnya dapat dipersiapkandengan matang berdasarkan catatan dari program terdahulu.

Evaluasi sendiri meliputi:• Konsep program. Apakah konsep yang ada telah tepatditerapkan dalam kondisi masyrakat tertentu. Apakahdalam ada kelemahan maupun kelebihan dari konsep ini.

• SDM tenaga pelaksana. Harus dilakukan evaluasi terhadaptenaga pelaksan program guna mengetahui sejauh manakemampuan tim yang sudah ada dalam melaksanakanprogram agar tepat sasaran.

Page 98: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 4 - Pendayagunaan Zakat 99

c. EvaluasiEvaluasi bertujuan meninjau ulang program yang telahdilaksanakan dari berbagai aspek. Hal ini bertujuanmendapatkan gambaran yang komprehensif seputarpelaksanaan program; apakah telah berjalan denganbaik, ataukah masih terdapat kekurangan dengan adanyaevaluasi ini, maka program-program selanjutnya dapatdipersiapkan dengan matang berdasarkan catatan dariprogram terdahulu.Evaluasi sendiri meliputi:

• Konsep program. Apakah konsep yang ada telah tepatditerapkan dalam kondisi masyarakat tertentu. Apakahada kelemahan maupun kelebihan darikonsep ini.

• SDM tenaga pelaksana. Harus dilakukan evaluasiterhadap tenaga pelaksana program guna mengetahuisejauh mana kemampuan tim yang sudah ada dalammelaksanakan program agar tepat sasaran.

dibutuhkan koordinasi dengan pihak-pihak terkaitguna mensenergikan program dengarr pihak-pihakterkait. Pelaksanaan ini meliputi:• Koorndinasi dengan pihak terkait sebagai bagian

teknis penyaluran, seperti PEMDA, LSM ataupunORMAS.

• Penempatan tenaga pelaksaan sesuai dengankeahlian dan kebutuhan riil di Iapangan.

Page 99: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

U ntuk meningkatkan kualitas sumberdayamanusia terdidik, diperlukan banyak beasiswa.Ini berlaku untuk program beasiswa formal(sekolah dasar, lanjutan, dan perguruan tinggi),maupun pendidikan non formal (program­program pelatihan, keterarnpilan, atau keahliantertentu).

8) Orang Tua Asuh •.Salah satu upaya lembaga zakat dalam bidangpendidikan adalahdalam bentuk orang tua asuh,diberikan oleh: perseorangan, dan juga sebagianlagi oleh lembaga termasuk perusahaan. Akantetapi, kegiatan orang tua asuh yang diberikanoleh individu anggota masyarakat umumnyalebih dominan. Pola bantuan yang umumdiberikan adalah dengan memberikan bantuan

a) Bantuan pangan, pakaian dan temp at tinggalb) Pendidikan

1)Mendirikan dan atau membantu pembangunanIrehabilitasi madrasah dan pondok pesantrenterpadu

2) Pembangunan prasarana dan sarana keterampilan3) Meningkatkan dakwah4) Penelitian Islam5) Publikasi mengenai Islam baik yang bersifat

akademis maupun yang bersifat ilmiah populer6) Mendirikan perpustakaan Islam dan membantu

perpustakaan Islam yang ada7) Beasiswa

100

Page 100: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAE 4 - PendayagunaanZakat 101

c) Sarana Kesehatan1)Membangun klinik/rumah sakit untuk melayaniorang miskin seeara gratis

2)Membangun rumah-rumah bersalin untukorang-orang tidak mampu

d) Pembangunan Infrastruktur1)Mendirikan perpustakaan2) Mendirikan pelayanan konseling3) Mendirikan prasarana usaha di bidang ekonomi

berskala keeil dan menengah4) Mendirikan rumah-rumah yatim piatu5) Mendirikan rumah orang tua jompo6) Mendirikan rumah penderita eaeat7) Membantu rumah-ruamh yatin piatu, orang tua

jompo dan penderita eaeat

pembayaran biaya pendidikan.9) Pembangunan fisik sarana pendidikan

Kegiatan ini biasanya dilakukan pada kondisidan waktu yang memang dianggap diperlakukan(bersifat tidak rutin). Misalnya memperbaikisarana sekolah dan bangunan sekolah yangmengalami kerusakan, serta pembangunanfasilitas dan gedung sekolah pada lokasi yangmemang belum memiliki fasilitas tersebut.

10)Pendidikan melalui swadaya masyarakatProgram pendidikan seperti lUI umunyadidirakan atas inisiatif dan dikelola langsungoleh kelompok masyarakat atau lembaga danadakalanya bukan sekolah formal.

Page 101: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

102

E. Profil Pendayagunaan Zakat1.Dana Berguli BAZDA Kabupaten Lebak, Banten

Untuk berusaha mengentaskan kemiskinan,umat BAZSDA Lebak meluneurkan program"DanaBergulir" (DB) untuk pengusaha bakulan, gerobakdorong dan pengusaha mikro lainnya. Sasaran danmisinya jelas; bagaiman membuat pedagang sayuran"suhun" (memakai nyiru di atas kepala), sekedar contoh,berubah menggunakan gerobak kemudian berubah lagimenggunakan kios, dan seterusnya.

Sebagai gambaran, sejak digulirkan pertamakali pada 23 Juli 2007, telah ada 78 perorangan dankelompok usaha mikro yang telah mendapatkanbantuan BAZDA denga total nilai Rp. 59.100.000.besaran bantuan yang diterima bervariasi, mulai Rp300 ribu sampai Rp 3juta, tergantung dari hasil survey!vertifikasi lapangan.

Sampai saat ini, dana yang disalurkn bersifatpInJaman tanpa bunga. Peminjam diwajibkanmengembalikan modal secara bertahap yangdiikat melalui akad pada saat serah terima modal.Lamanya pengembalian berkisar antara 5-12 bulan.Program ini sedang dievaluasi dan mencari model­model pemberdayaan yang coeok. Mungkin modelpembedayaan sepeti yang dilakukan oleh peraih NobelProfesor Muhammad Yunus lewat Grameen Bank diBangladesh menjadi salah satu pertimbangan untukditerapkan ke depan.

Page 102: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 4 - PendayagunaanZakat 103

2. Profil Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid (DPUDT)

Pendidikan memberikan kontribusi yang sangatbesar terhadap peradaban dan karakter suatu bangsa(nation character building). Masyarakat yang cerdasdan secara progresif akan membentuk kemandirian.Era globalisasi yang dialami bangsa Indonesiamengharuskan bangsa ini mengikuti perubahan yangsangat cepat, baik di bidang ilmu pengetahuan maupunteknologi.

U ntuk menghadapi era globalisasi diperlukangenerasi yang tangguh, berkarakter kuat danmempunyai jiwa mandiri. Menyiapkan generasi mudamenjadi generasi mandiri, tangguh, berkarakter kuatdan terampil mengemban amanat mengelola dunia kearah yang lebih baik adalah misi suci yang diamanatkanAllah swr. Sebaliknya, meninggalkan generasi yanglemah hingga mereka menjadi generasi yang kalah danditinggalkan di pojok-pojok sejarah peradaban adalahsuatu hal yang harus diwaspadai dan ditakuti.

Untuk itu semua, kita dianjurkan untuksenantiasa memohon petunjuk, perlindungan dansenantiasa bertakwa kepada Allah swr. SebagaimanafirmanNya:

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orangyang seandainya meninggalkan dibelakang merekagenerasi yang lemah, yang mereka khawatirkan. Olehsebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allahdan hendaklsh mereka rnengucapkan perkataan yangbenar" (Q.S An-Nisa: 9).

Page 103: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPUDT) sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional yangpeduli terhadap pendidikan, menyelenggarakanprogram santunan dana pendidikan untuk pelajar danmahasiswa yang berprestasi.

Besar harapan kami program beapelajar danmahasiswa prestatif ini bisa memberikan kontribusi bagilahirnya geberasi penerus yang kreatif, inovatif, mandiritanpa kehilangan jatidiri sebagai orang Indonesia.A. Visi

Cerdas Tanpa Batas; Sukses di sekolah sukses dikeluarga dan masyarakat.

B. MisiKemudahan akses dan biaya pendidikan;Menumbuhkan karakter baik dan kuat.; Generasimandiri dengan jiwa enterpreneur, leadership dankesalehan sosial; Refieksi implementasi Nilai-nialiKeyakinan/Spiritual Islam; Meningkatkan prestasidan Kecerdasan majemuk.

C. SasaranSasaran program beapelajar dan mahasiswa ini

adalah para pelajar dan mahasiswa/i yang berasaldari keluarga dhu'afa yang berada di wilayah kerjaDompet Peduli Umat (DPU) Daarut Tauhiid.

Kualifikasi sasaran program adalah:Untuk Tingkat SMP:PelajarSMPkelas1s.dkelas3,Nilai rata-rataraport

7,5, Berasaldari keluargadhuafa (Penghasilankeluargamax 750.000)Dengan jumlah tanggungan minimal 3orang,Masih aktifbersekolah, BergamaIslam.

104

Page 104: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 4 - PendayagunaanZakat 105

TUJUANMendapatkan calon peserta yang sesuai dengan kriteria

sasaran program.

Untuk Tingkat Perguruan Tinggi/MahasiswaMahapelajar dan mahasiswa semester 3 dan

semester 5, Nilai IPK Min 2,75 bagijurusan eksak danIPK 3bagi jurusan sosial, Berasal dari keluarga dhuafa(Penghasilan keluarga max 750.000) dengan jumlahtanggungan minimal 3 orang, Aktif berorganisasi,Beragama Islam.D. Target

Target dari program beapelajar dan mahasiswa inibisa membantu 10.000 Pelajar dan mahasiswa.

E. JangkaWaktuPelaksanaan Kegiatan selama 12 (dua belas) bulantahun 2006-2007

F. Seleksi Calon Peserta Program Beasiswa PrestasiProses seleksi ini merupakan upaya memilih danmenetepakan calon peserta yang berhak mengikutiprogram beasiswa prestatif sesuai denganpersyaratan yang telah ditentukan oleh panitia.

Untuk Tingkat SMU:Pelajar SMU kelas 1 s.d kelas 3. Nilai rata-rata

raport 7 Berasal dari keluarga dhuafa (Penghasilankeluarga max 750.000) Dengan jumlah tanggunganminimal 3 orang Masih aktif bersekolah BeragamaIslam.

Page 105: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

106

TAHAPAN SELEKSIPENDAFTARAN. Pendaftaran dibuka secara umum

bagi warga yang berrninat. Pendaftaran dapat dilakukan secaralangsung atau melalui mitra program yang telah ditetapkan.SELEKSI ADMINISTRATIF. Tujuam seleksi administratifadalah mendapatkan calon peserta yang ditentukan. Tahapini menggunakan sistem gugur, artinya peserta yang tidakmemenuhi pesyaratan administrasi langsung dinyatakangugur dan tidak mengikuti tahap seleksi selanjutnya.

Persyaratan administrasi yang dimaksud adalah:Mengisi formulir pendafataran; Fotocopy raport terakhir;Fotocopy kartu keluarga; Surat keterangan tidak mampu dariaparatsetempat; Suratketerangan tidakmendapatkan beasiswadari pihak mana pun; Fotocopy KTP; Fotocopy KTM (untukmahasiswa); WAWANCARA. Tes wawancara dilaksanakanuntuk mengetahui profil dari calc peseta program, dan aspek­aspek lainnya yang telah disusun. Tes ini diperuntukkan bagicalon peserta tingkat SMU dan Perguruan Tinggi.

SASARAN PROGRAMAnak-anak yang berasal dad keluarga dhuafa yang

berada di Kota Cimahi, Kabupaten dan Kota Bandung.Kualifikasi sasaran program adalah beragam Islam,

Usia 12 s/d 22 tahun (SMP, SMU, dan PT tingkat 2 dan 3).Laki-Iaki atau perempuan; Masih aktif bersekolah;

·Memilki prestasi baik akademis maupun prestasi lainnya;Tidak terlibat atau menggunakan obat-obatan terlarangdan perilaku kriminal; dan termasuk orang penerima zakat/mustahik/pra-sejahtera; dan rata-rata Nilai untuk SMP danSMU minimal 7,5 serta IPK minimal 3,00.

Page 106: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 4 - Pendayagunaan Zakat 107

A. Strategi Umum PelaksanaanStrategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan

rencana yang berfokus pada tujuan jangka panjang, disertaipenyusunan suatu cara atau upaya bagaiman agar tujuantersebut dapat dicapai. (Stepani . Marrus, 1995). Strategipada dasarnya merupakan upaya untuk mencapai tujuan(goal) dengan mernpertimbangkan lingkungan eksternal daninternal. Dengan mempertimbangkan pengalaman empiris,

Profil Program Beasiswa Prestatif2007 (2)

TES BACA AL-QUR'AN. Seleksi ini dimaksudkanuntuk mengukur tingkat penguasaan calon peserta terhadapAl-Qur'an yang meliputi makhroj, huruf dan tajwidnya.Seleksi baca Al-Qur'an hanya diperuntukkan bagi pesertatingkat perguruan tinggi.

TES TERTULIS. Tes tertulis dimaksudkan untukmengukur tingkat pengetahuan calon peserta programmengenai pengetahuan keagamaan, leadership, danenterpreneurship. Tes ini diperuntukkan bagi calon pesertatingkat SMU dan PT

KESEMAPTMN. Seleksi kesemaptaan dilakukanuntuk menegtahui tingkat daya tahan tubuh, kondisi fisik,dan kesehatan calon peserta program.

VERIFlKASI FACTUAL. Tahap verifikasi factualdimaksudkan untuk memantapkan hasil penetapan calonpeserta yang telah mengikuti tahap seleksi sebelumnya. Hasilverifikasi factual tidak mempengaruhi nilai akhir, tetepi dapatmenggugurkan calon peserta apabila ditemukan hal-hal yangsecara prinsip tidak sesuai dengan ketentuan program.

Page 107: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

108

B. PelaksanaanDengan mempertimbangkan pengalaman empms,

maka dalam pelaksanaan program beapelajar dan mahasiswaprestatif ini kita memakai strategi yang berbeda sebagaiberikut: Strategi Terpusat (Berbasis Pusat Kegiatan) Artinyapelaksana kegiatan-kegiatan tertentu dalam programbeapelajar dan mahasiswa prestatifini. hal ini dilakukan untukmempermudah koodinasi kegiatan antar komponen yangterlibat. Menjadikan pusat kegiatan sebagai akses informasidan mobilisasi sumber-sumber lain diluar komunitas.

Strategi KemitraanMelibatkan peran serta masyarakat, perusahaan,

sekolah, pesantren dan LSM untuk berpartisipasi dalamsetiap kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan programbeapelajar dan mahasiswwa prestatif, mulai dari perumusan,sosialisasi, seleksi, pembinaan, proses monitorng sampaikepada evaluasi.

maka dalam pelaksanaan program beapelajar dan mahasiswaprestatif ini kita memakai beberapa strategi.

FundraisingFundraising dalam pelaksanannya dikelola dan

dikoordinir sepenuhnya Dompet Peduli Ummat DaarutTauhiid (DPU DT) sebagai lembaga yang menggulirkan danmengembangakn program di lingkungan internal PesantrenDarurat Tauhiid (DT).

SDM. Pengelolaan program Beapelajar dan mahasiswaPrestatif di tangani oleh oleh sejumlah SDM yang di siapkansecara khusu meliputi: kriteria, pelatihan, kompentensi danindikator kinerja.

Page 108: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 4 - PendayagunaanZakat 109

C. Tahapan KegiatanPelaksanaan program beapelajar dan mahasiswa

prestatif, meliputi beberapa tahapan kegiatan antara lain:Tahap 1: Persiapan TeamPersiapan tim adalah tahapan awal utnuk menyiapkan

SDM pelaksana baik pada tingkat manajemen secara umum(program officer, Koordinator dan Keuangan), maupun SDMpelaksana teknis yang bertugas membantu kegiatan-kegiatanteknis baik rutin maupun berkala, serta kegiatan teknispendampingan/fasilitasi saat perseta program mengikutikegiatan pemberdayaan.

Tahap 2: SosialisasiSosialisasi dilakukan agar masyarakat(publik)

mendpatkan gambaran informasi dan mengetahui programbeapelajar dan mahasiswa prestatif Untuk mendukungkegiatan ini kita melakukan publikasi program di mediainternal DT baik cetak maupun elektronik. Dan untukmeluaskan jangkaunan informasi juga dilakuakan publikasilewat media cetak yang berskala nasional.

Tahap 3: Rekuitmen Peserta Rekuitmen pesertaprogram dilakukan sebagai bagian dari alur proses seleksiprogram secara umum yang dalam pelaksanaannyadilaksanakan melalui sebuah komite yang dikeloal DPU danmitra pelaksana. Bagan proses seleksi terlampir.

KeuanganAspek keuangan meliputi alokasi biaya: baiaya

operasional, biaya pendidikan dan biaya pemberdayaan. Sertaadministrasi dan pelaporan meliputi; pencatatan, mekanismepencairan, prinsip transparansi dan akutabilitas seta pelaporan.

Page 109: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

110

E. Memberdayakan Generasi Muda IslamSalah satu yang menjadi unggulan pada progaram

Beasiswa Prestatif yang dikelola Dompet Peduli UmmatDaarut Tauhiid adalah adanya sebuah proses pemberdayaanyang sistematis, terukur dan terarah untuk terus memperkuatposisi peserta program baik itu yang sifatnya langsungberhubungan dengan penerima beapelajar dan mahasiswa,keluarganya, guru maupun isu-isu tentang perubahankebijakan pendidikan.

D. Pengembangan (Proyek Belajar'Yaitu suatu upaya pemberdayaan yang dirancang secara

sistematis, terukur dan terarah untuk lebih meningkatkanstandar kompetensi yang dimiliki para peserta. Setiap levelpendidikan mempunyai bentuk kegiatan pemberdayaan yangberbeda-beda namun mempunyai kesamaan ciri yaitu dalamhal ini materi entrepreneurship dan leadership.

Tahap 5: Pengendalian ProgramUntuk mengetahui tingkat efektfitas dan efisiensi

dalam pelaksanaan program, diperlukan sebuah mekanismeyang baik sebagai bentuk dari pengendalian program. Makaoleh karena itu kemudian dibuatlah kegiatan monitoring danevaluasi yang berkala.

Tahap 4: Pemberdayaan Peserta Strategi pemberdayaanmeliputi: Pemberian bantuan biaya sekolah, yaitu pemberianbantuan biaya sekolah kepada peserta program, dengan tujuanpeserta program dapat mengakses dan belajar di lembagapendidikan/sekolah yang diikuti secara maksimal.

Page 110: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 4 - Pendayagunaan Zakat 111

Pemberdayaan Langsung.Kegiatan pembedayaan yang diperuntukkan untuk

peserta meliputi program:1. SprituaZBusiness School

Kegiatan ini merupakan upaya untuk membentuk

Kenapa harus memakai kata pemberdayaan?Sampai saat ini kita masih melihat bahwa kata

pemberdayaan merupakan kata yang paling tepat dalammenggambarkan kegiatan-kegiatan yang diadakan dalamprogram beapelajar dan mahasiswa prestatid. Kerena dalamproses pemberdayaan ada tiga hal yang bisa dilakukan.

Pertama, dalam usaha pemberdayaan pesertaprogram beapelajar dan mahasiswa prestatif ini kita berusahmembantu untuk membangun power-to, yaitu daya kekuatankreatif, yang membuat seseorang mampu melakukan sesuatu.lni merupakan seseorang agar ia memiliki kemampuanberfikir, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, untukmengambil keputusan, memecahkan berbagai permasalahandan membangun berbagai keterampilan.

Kedua, membantu membangun power-with, yaitukekuatan bersamat, solidaritas atas dasar komitmen padatujuan dan pengertian yang sarna, untuk memecahkanpermasalahan yang dihadapi guna menciptakan kesejahteraanbersama. Tujuan idealnya kita berharap bisa menciptakansuatu caring society, suatu komunitas persaudaraan yangmemperhatikan kepentingan semua pihak.

Ketiga, bertujuan untuk membangun power-within,daya kekuatan batin dalam diri peserta program, khususnyaharga diri, kepercayaan dan harapan akan masa depan.

Page 111: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

112

mindsei dan perilaku baru para peserta beapelajar dan mahasiswatingkat perguruan tinggi melalui kegiatan pemberdayaan yangberbasiskan spritual. Peserta akan diajak mengkaji mindset dankarakternya melalui pendidikan orang dewasa/partisipatifsehingga mendapat pengetahuan, wawasan dan pengalamnbaru menjadi sebuah keahlian wirausaha (entrepreneurship).2. Chllaenging Entrepreneur Project

Chllaenging Entrepreneur Project adalah sebuah upayauntuk membentuk kemandirian bagi para peserta beapelajardan mahasiswa tingakat SMU melalui kegiatan pemberdayaanyang berbasiskan proyek belajar.3. SMART (Santri Mandiri Prestatif)

Adalah sebuah pola pemberdayaan bagi pesertaprogram beapelajar dan mahasiswa prestatif SMP denganmenggunakan metode pembelajaran yang sederhana, aplikatif,menyenangkan dan menginspirasi dengan pola ternan polaternan sebaya (jrienship).

Hal ini dikembangkan dengan mempertimbangkanbahwa peserta SMP mempunyai sifat dan karateristikyang berbeda bila dibandingkan dengan peserta tingkatSMU maupun PT. Sehingga kemudian untuk prosespembelajarannya lebih menitik tekankan kepada penguatanaspek kognitif anak. Walaupun kemudian tidak dengan sertamerta menghilangkan aspek psikomotorik. Hanya mungkindari segi pembobotannya saja yang berbeda. ProgramBeasiswa Prestatif terse but dilakukan dengan menggunakanbeberapa strategi, yaitu:1. Learning By Doing, yaitu belajar melaui aktivitas-aktivitasyang dapat mernberikan pengalaman belajar bermakna

2. IndividualizedLearning,yaitubelajardenganmemperhatikan

Page 112: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAB 4 - PendayagunaanZakat 113

Pemberdayaan Tidak Langsung.Dalam hal im pemberdayaan generasi muda

melibatkan orangtua dan masyarakat sekitarnya. Karenaitu DPU DT memberikan pemahaman terhadap orangtuatentang pentingnya pendidikan bagi masa depan anak dalambentuk pertemuan semester.

Metode: curah pendapat dan ceramah tanya jawabdalam Forum Silahturahmi Stake Holder Pendidikan.

Pengedalian dan Evaluasi Keberhasilan ProgramHal penting dalam usaha untuk mencapai tujuan

program adalah dengan adanya proses pengedalian berupaMonitoring dan Evaluasi (MONEV). Dengan adanyaMONEV, maka akan diketahui sejauh mana efektifitas danefisiensi pelaksanaan program.A. Monitoring Program

Montoring adalah pemantauan secara berkala prosesperencanaan dan pelaksanaan program. Monitoring dapatdilakukan dengan cara terjun langsung memantau langsungke lapagan atau membaca hasil laporan yang diterima darimitra program.

Tujuan MonitoringMengetahui perkembangan pelaksanaan program,

keunikan setiap individu. Group Learning, yaitu belajarsecara berkelompok.

3. Mentoring,yaitu kegiatan pemberdayaan yang berlangsungsecara periodik dengan bimbingan seorang pementor.

4. Pembiasaan, yaitu kegiatan pembiasaan amalan ritualkeagamaan baik yang fardhu maupun sunah yangdituangkan dalam bentuk lembar muhasabah.

Page 113: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

114

Mengetahui keberhasilan program, Mengetahui berbagaikendala yang terjadi di lapangan.

Aspek yang DimonitoringProses Pemberdayaan. Dalam hal ini pelaksana

program Beasiswa Prestatif DPU PT melihat perubahan,peningkatan pengetahuan dan sikap yang dinilai meliputiempat komponen yang secara konsisten ditetapkan di awalyaitu entrepreneurship, leadership dan spritualitas islam.

Dalam konteks pengetahuan, evaluasi dilakukansebelum dan setelah proyek dikembangkan, serta setaipsebelum dan setelah inputan-penyamaan kompetensi dasardilakukan. Teknisnya bisa dilakukan. Teknisnya bisa dilakukanmelaluiselfevaluation di mana peserta program diminta menulis'subjek' evaluasi. Atau melalui pengisian daftar pentanyaan.

Adapun perubahan sikap, evaluasinya dilakukansecara simultan selamat rentang proses 'proyek belajar'dikembangkan, dan dengan melihat keluaran atau capaianproyek belajar. Keluaran dan capaian yang maksimalmenunjukkan tingkat sikap nilai yang maksimal. Teknisnyabisa mengacu pada indikator capaian di setiap tahapan proses,sesuai matrik indikator kegiatan dan keluaran yang disusun.

Petugas MonitoringTim pelaksana beapelajar dan mahasiswa DPU dan

mitra programWaktu MonitoringPemantauan pelaksanaan program di lapangan

dilakukan secara berkala, sekurang-kurangnya tiga bulansekali.B. Evaluasi Program

Pengertiannya adalah pengindetifikasian keberhasilan

Page 114: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

BAE 4 - PendayagunaanZakat 115

PENUTUPPendidikan merupakan sebuah investasi strategis dan

sangat menentukan bagi masa depan bangsa kita, namundalam hal ini tentu bukan persoalan yang mudah bagi kita

C.Pelaporan ProgramLaporan perkembangan setiap kegiatan, eapaian,

kendala dan pendayagunaan bantuan disampaikan kepadakomite seeara berkala; dibuat oleh pelaksana program.

Dalam laporannya terdapat indikator keberhasilanatau data kegagalan target dari penyelenggaraan program.

I kegagalan suatu reneana kegiatan atau program. Berbedadengan monitoring, evaluasi biasanya lebih difokuskan padapengidentifikasian kualitas mengenai apa yang sebenarnyaterjadi pada pelaksanaan atau penerapan program.

Bentuk evaluasi. Secara umum ada dua tipe evaluasi,dan kedua-duanya dipakai dalam pelaksanaan program iniyaitu: On-going evaluation atau evaluasi terus menerus. Dalamtipe ini, evaluasi dilaksanakan pada interval waktu tertentu,misalnya per triwulan atau per semester selama prosespengimplementasian program.

Ex-post evaluation atau evaluasi akhri. Dalam tipe ini,pegevaluasian dilakuakan setelah proses pengimplementasianselesai.

Tujuan EvaluasiMengidentifikasi tingkatpencapaian tujuan; Mengukur

dampak langsung yang terjadi pada kelompok sasaran;Mengetahui dan menganalisis konsekuensi-konsekuensi lainyang mungkin terjadi diluar rene ana (eksternalities).

Page 115: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

116

untuk mempersiapkan sebuah sistem pendidikan yang murahdan berkualitasl

Namun yang pasti kita semua tidak bisa berdiam diridan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak pemerintah.Harus ada partisipasi aktif dari semua elemen bangsa ini untukmewujudkannya. Salah satu bentuk nyata dari partisipasi aktifdan bertanggung jawab sosial DPU Daarut Tauhiid dalammembantu mempersiapkan generasi penerus adalah denganmenggulirkan program beapelajar dan mahasiswa prestatif

DPU DT sangat berharap, program Beasisea PrestatifDPU DT ini bisa menjadi sebuah model bagi pelaksanaanprogram-program sejenis. Semoga apa yang kita lakukan inibisa memberikan suatu kontribusi bagi perbaikan bangsa dannegara Indonesia.

Page 116: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

PENUTUP

BABV

Page 117: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

119

B. Saran-saran1. Dibutuhkan kebijakan yang meyeluruh untuk me -

lakukan perubahan dalam diri OPZ.2. Dibutuhkan keterlibatan semua pihak dalam pem- ~-berdayaan zakat sebagai gerakan pemberdayaan ::s

~ekonomi umat. ..,

3. OPZ harus bisa mensenergikan operasionalnya 'Idengan isntansi dan lembaga terkait agar zakat bisa lr)

masuk dalam sistem ketahanan ekonomi bangsa ~

A. Kesimpulan1. Pembenahan OPZ adalah sebuah kebutuhan yang

mendesak, mengingat potensi zakat sangat besar.2. OPZ harus segera membenahi diri untuk bisa

memberdayakan zakat denga baik dan optimal.3. Rivitalisasi OPZ akan menempatkan zakat seba­

gi gerakan alternatif bagi pemberdayaan ekonomiumat, dimana hal ini berimplikasi pada pengauatnekonomi bangsa.

PENUTUP

BABV

Page 118: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah

:Direktur Pemberdayaan Zakat: HM. Adib Machrus: Dra. Hj. Andi Yasri: 1. H. Ismail Sulaiman, MA3. H. Yanuar Adha, M.Si4. Zuriaty, BA5. Hj. Linawati6. Srimenik7. Achmad Soleh, S.Pdi8. H. Fuad Nazar, M.Sc

TIM PENYUSUN

120

PengarahKetuaSekretarisAnggota

Page 119: PANDUAN SI ElOlA ZAHAT...b. SDM yangKurang Mernadai Rendahnya Sumber DayaManusia (SDM) menjadi faktor penyebab tidakmaksirnalnya pemberdayaan zakat, Hal ini terlihat padabeberapa aspekdibawah