laporan kimia klinis pemeriksaan trigliserida dan hdl dalam serum

30
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM SERUM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Kimia Klinik, dipelajari mengenai perubahan komposisi darah, senyawa endogen (biokimia), maupun cairan tubuh lainnya yang berkaitan dengan diagnosis penyakit dan pemantauan terapi. Cairan tubuh manusia mengandung ribuan senyawa kimia, dapat berupa glukosa, ion-ion, hormon, obat, racun, protein, lemak, dan-lain-lain. komponen-komponen tersebut itu yang akan menjadi poin penting dalam pemeriksaan klinik. Trigliserida merupakan penyimpanan lipid yang utama didalam jaringan adipose, bentuk lipid ini akan terlepas setelah terjadi hidrolisis oleh enzim lipase yang sensitif hormon menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas akan terikat pada albumin serum dan untuk pengangkutannya ke jariongan, tempat asam lemah dipakai sebagai sumber bahan bakar yang penting. Kolesterol berasal dari makanan dan biosintesis dengan jumlah yang kurang lebih sama, sedikit lebih dari jumlah kolesterol tubuh berasal dari sintesa dan sisanya berasal dari makanan sehari-hari. Kolesterol merupakan sterol yang paling banyak ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA 15020130082

Upload: arin

Post on 10-Jul-2016

124 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Kimia Klinik, dipelajari mengenai perubahan komposisi darah,

senyawa endogen (biokimia), maupun cairan tubuh lainnya yang berkaitan

dengan diagnosis penyakit dan pemantauan terapi. Cairan tubuh manusia

mengandung ribuan senyawa kimia, dapat berupa glukosa, ion-ion, hormon,

obat, racun, protein, lemak, dan-lain-lain. komponen-komponen tersebut itu

yang akan menjadi poin penting dalam pemeriksaan klinik.

Trigliserida merupakan penyimpanan lipid yang utama didalam

jaringan adipose, bentuk lipid ini akan terlepas setelah terjadi hidrolisis oleh

enzim lipase yang sensitif hormon menjadi asam lemak bebas dan gliserol.

Asam lemak bebas akan terikat pada albumin serum dan untuk

pengangkutannya ke jariongan, tempat asam lemah dipakai sebagai sumber

bahan bakar yang penting.

Kolesterol berasal dari makanan dan biosintesis dengan jumlah yang

kurang lebih sama, sedikit lebih dari jumlah kolesterol tubuh berasal dari

sintesa dan sisanya berasal dari makanan sehari-hari. Kolesterol merupakan

sterol yang paling banyak terdapat dalam badan manusia, terutama pada otak,

jaringan syaraf, cairan empedu dan darah. Senyawa ini merupakan penyusun

utama batu empedu.

Protein adalah suatu makromolekul yang tersusun atas molekul-molekul

asam amino yang berhubungan satu dengan yang lain melalui suatu ikatan

yang dinamakan ikatan peptida. Sejumlah besar asam amino dapat

membentuk suatu senyawa protein yang memiliki banyak ikatan peptida,

karena itu dinamakan polipeptida..Protein-protein kebanyakan disintesis di

hati. Hepatosit-hepatosit mensintesis fibrinogen, albumin, dan 60 – 80 % dari

bermacam-macam protein yang memiliki ciri globulin. Globulin-globulin

yang tersisa adalah imunoglobulin (antibodi) yang dibuat oleh sistem

limforetikuler.

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 2: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

Konsentrasi albumin rendah pada orang tua meningkatkan risiko hasil

kesehatan yang buruk, termasuk penurunan fungsional.  Konsentrasi albumin

rendah biasanya diamati pada tua orang dan dikaitkan dengan hasil kesehatan

buruk dan kematian. Namun, temuan bahwa albumin rendah memprediksi

risiko penyakit kardiovaskular dan realisasi albumin yang rendah tidak

sepenuhnya normal dari makanan karena telah dilakukan penelitian tentang

aspek-aspek dari metabolisme albumin. Albumin merupakan protein fase akut

negatif yang menurunkan peradangan yang sedang berlangsung, dan

konsentrasi albumin dapat mencerminkan penialaian status gizi.

1.2 Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui keadaan kolestrol dalam tubuh yang merupakan

salah satu penyebab penyakit-penyakit jantung, dan untuk mengetahui kadar

protein total dalam tubuh manusia berupa albumin dan globulin.

1.3 Maksud Praktikum

Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk menghitung kadar

trigliserida dan HDL yang ada dalam tubuh manusia dan untuk menghitung

kadar protein total dalam tubuh manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 3: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

1.1 Teori Umum

Trigliserida merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam darah. Jenis

ini merupakan hasil dari uraian kerja tubuh terhadap makanan yang

mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk ketubuh,

serta juga dibentuk di hati. Setelah mengalami proses didalam tubuh

trigliserida ini diserap oleh usus dan masuk kedalam plasma darah untuk

kemudian disalurkan ke jaringan-jaringan tubuh, trigliserida juga merupakan

lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalah

penyebab utama penyakit-penyakit arteri dan biasanya dibandingkan dengan

kolesterol dengan menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila terjadi

peningkatan trigliserida maka terjadi peningkatan VLDL yang menyebabkan

hiperlipoproteinemia (Graha, 2010).

Kolesterol adalah suatu jenis lemak yang ada dalam tubuh kita dan

dibagi menjadi beberapa yaitu : LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High

Density Lipoprotein), Total kolesterol dan Trigliserida. LDL merupakan

kolesterol jahat yang membuat endapan dan menyumbat arteri. Dari hati,

kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL tersebut untuk

dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak

dan lain-lain agar kolesterol dapat berfungsi sebagaimana mestinya.HDL

merupakan kolesterol baik karena kemampuannya membersihkan pembuluh

darah arteri. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein

yang disebut HDL untuk dibawa kembali ke hati. Yang selanjutnya kolesterol

ini akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam

empedu (Sitti, 2011).

LDL (kolesterol jahat) mengandung lebih banyak lemak dari pada HDL

sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang

membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). Sebaliknya HDL

(kolesterol baik) dalam operasinya membersihkan kelebihan kolesterol dari

dinding pembuluh darah. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A

(apolipoprotein-A). HDL ini mempunyai kandungan lemak yang lebih sedikit

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 4: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat. Kadar kolesterol HDL

diatas 60 berarti sangat baik. Makin tinggi kadar kolesterol HDL, makin

rendah resiko untuk mendapat serangan jantung dan stroke. Kadar kolesterol

LDL yang baik adalah lebih rendah dari 130, dan semakin rendah akan

semakin baik.Kolesterol Total sebaiknya berkadar di bawah 200. Sedangkan

Trigliserida merupakan sejenis lemak yang ditemukan di dalam makan seperti

daging, keju, ikan dan kacang-kacangan dan juga dibuat sendiri oleh tubuh.

Kadar Trigliserida paling baik adalah di bawah 150 (Sitti, 2010).

Nilai Rujukan Data Klinis (Pearce, 2006) :

Dewasa : - 12-29 tahun : 10 – 140 mg/dl

- 30-39 tahun : 20 – 150 mg/dl

- 40-49 tahun : 30 – 160 mg/dl

- > 50 tahun : 40 – 190 mg/dl

Anak : bayi : 5-40 mg/dl,

Anak 5-11 tahun : 10-135 mg/dl

Serum Darah (Pearce, 2006)

Komposisi :

Air : 91,0 %

Protein : 8,0 % (Albumin, globulin, protrombin, dan

fibrinogen).

Mineral : 0,9 % (NaOH, Natrium bikarbonat, garam dari kalsium,

fosfor, magnesium dan besi)

Bahan organik : Glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kholestrol dan

asam amino.

Kegunaan : Sebagai absorban sampel.

Kadar ambang batas tinggi : antara 151 - 250 mg /dl Kadar trigliserida

tinggi : 251 - 400 mg / dl Kadar trigliserida amat tinggi : 401 mg / dl atau

lebih. Rentang nilai rujukan kolesterol HDL yang didapat untuk laki-laki

adalah 25 sampai 65 mg/100 ml; untuk wanita,32 hingga 79 mg/100ml

(Speicher, 1996).

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 5: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

Interprestasi Data Klinis

Pemeriksaan Trigliserida (Riswanto, 2010)

a. Peningkatan Kadar

Peningkatan kadar trigliserida dapat dijumpai pada:

hiperlipoproteinemia, infark miokardial akut, hipertensi, thrombosis

serebral, arteriosklerosis, diet tinggi karbohidrat. Juga dapat dijumpai pada

: hipotiroidisme, sindrom nefrotik, sirosis Laennec atau alkoholik, DM tak

terkontrol, pancreatitis, sindrom Down, stress, kehamilan.

b. Penurunan Kadar

ß-lipoproteinemia kongenital, hipertiroidisme. Malnutrisi protein.

Kolesterol terbagi menjadi (Sacher, 2004).

1. Kolesterol LDL, adalah kolesterol jahat, yang bila jumlahnya berlebih di

dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah membentuk

bekuan yang dapat menyumbat pembulun darah.

2. Kolesterol HDL, adalah kolesterol baik, yang mempunyai fungsi

membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan.

Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan suatu tanda yang baik

sepanjang kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dl.

3. Selain itu ada juga Trigliserida. Lemak ini terbentuk sebagai hasil dari

metabolisme makanan, bukan saja yang berbentuk lemak tetapi juga

makanan yang berbentuk karbohidrat dan protein yang berlebihan, yang

tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi. Kadar trigliserida ini

akan meningkat bila kita mengkonsumsi kalori berlebihan, lebih besar

daripada kebutuhan kita.

Nilai rujukan untuk kadar kolesterol total dan trigliserida serum dan

plasma,sesuai dengan usia dan jenis kelamin, yang merupakan hal yang layak

untuk menyelidiki etiologi hiperlipidemia bila kadar kolesterol total atau

trigliserida serum meningkat diatas 90 persen. Bahkan upaya menurunkan

kadar yang masih dalam batas-batas nilai rujukan dapat membantu

menetapkan resiko. Kolesterol HDL serum,sebagai faktor resiko,hendaknya

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 6: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

dievaluasi jika kadarnya rendah. Rentang nilai rujukan kolesterol HDL yang

didapat untuk laki-laki adalah 25 sampai 65 mg/100 ml; untuk wanita,32

hingga 79 mg/100ml (Speicher, 1996).

Beberapa metode sering digunakan untuk pengukuran rutin protein

dalam serum dan cairan tubuh lainnya. Saat ini, sebagian besar metode

otomatis untuk mengukur protein (Sacher, 2004).

Protein yang namanya berarti “pertama” atau “utama” merupakan

makromolekul yang paling berlimpah di dalam sel dan menyusun lebih dari

setengah berat kering pada hampir semua organisme. Struktur protein terdiri

dari polipeptida yang mempunyai ranatai yang amat panjang yang tersusun

atas banayak unit asam amino (Lehninger, 1982).

Protein merupakan salah satu kelompok makronutrien. Tidak seperti

bahan makronutrien lain (karbohidrat dan lemak), protein lebih berperan

dalam pembentukan biomolekul daripada sebagai sumber energi. Meskipun

demikian, bila organisme sedang kekurangan energi, maka protein ini juga

dapat digunakan sebagai sumber energi.Kandungan energi protein rata-rata 4

kilokalori/gram atau setara dengan kandungan energi karbohidrat (Rohman,

2007).

Nilai Rujukan Data Klinis

Dalam keadaan normal terdapat 3 sampai 5 gram albumin dalam

setiap 100 ml darah (Pearce, 2006).

Interpretasi Data Klinis

Penurunan kadar dapat menyebabkan sirosis hepar, kegagalan hepar

akut, luka bakar berat, malnutrisi berat, gangguan-gangguan ginjal,

malignansi tertentu, kolitis ulserasi, kehilangan protein enteropati,

malabsorbsi (Pearce, 2006).

Peningkatan kadar dapat menyebabkan dehidrasi, muntah terus-

menerus, diare berat (Pearce, 2006).

Ada beberapa penyebab ganguan albumin bagi manusia antara lain

(Pearce, 2006):

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 7: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

Albuminemia. Salah satu penyebab keadaan ini adalah mutasi yang

mempengaruhi penyambungan. Penderita albuminemia ini hanya

mempelihatkan gejala edema yang sedang dalam keadaan ini juga

diperkirakan jumlah protein plasma yang lain akan meningkat untuk

mengkompensasi kekurangan albumin.

Albumin karena dibuat oleh hati, maka penurunan albumin serum dapat

menyebabkan dari penyakit hati kronik, ginjal, saluran cerna kronik,dan

infeksi tertentu.

Hipoalbuminemia merupakan predictor adanya perlambatan perbaikan

fungsi organ-organ saluran pencernaan bagian bawah dan berhubungan erat

dengan komplikasi post-operasi setelah hemicolectomy kanan untuk kanker

colon ascenden serta berbagai operasi gastrointestinal lainnya (Sutedjo,

2006).

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat

Adapun alat yang digunakan adalah kuvet, mikro pipet 10 µL, mikro

pipet 1000 µL, pipet tetes, rak tabung, tabung reaksi, tabung tentrifuge, spoit,

dan spektofotometer.

3.2 Bahan praktikum

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 8: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

Adapun bahan yang digunakan adalah mata mikropipet, aquadest,

darah, reagen RGT, reagen albumin, dan reagen TPR.

3.3 Cara kerja

a. Trigliserida

1. Penyiapan serum

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge

c. Disentrifuge ± 15 menit, dengan kecepatan 6000 rpm.

d. Diambil serum darah

e. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

2. Pengukuran absorban blanko

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dipipet 10µL aquadest ke dalam kuvet

c. Ditambahkan 1000 µL reagen RGT

d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 10 menit

e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang

546 nm.

3. Pengukuran absorban standar

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dipipet 10µL larutan standar ke dalam kuvet

c. Ditambahkan 1000 µL reagen RGT

d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 10 menit

e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang

546 nm.

4. Pengukuran absorban sampel

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dipipet 10µL serum dalam kuvet

c. Ditambahkan 1000 µL reagen RGT

d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 10 menit

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 9: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang

546 nm.

b. HDL

1. Penyiapan serum

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge

c. Disentrifuge ± 15 menit, dengan kecepatan 6000 rpm.

d. Diambil serum darah

e. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

2. Pengukuran absorban blanko

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dipipet 10µL aquadest ke dalam kuvet

c. Ditambahkan 1000 µL reagen RGT

d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang

546 nm.

3. Pengukuran absorban standar

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dipipet 10µL larutan standar ke dalam kuvet

c. Ditambahkan 1000 µL reagen RGT

d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang

546 nm.

4. Pengukuran absorban sampel

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dipipet 10µL serum dalam kuvet

c. Ditambahkan 1000 µL reagen RGT

d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang

546 nm.

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 10: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

c. Protein Total

1. Penyiapan serum

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge

c. Disentrifuge ± 15 menit, dengan kecepatan 6000 rpm.

d. Diambil serum darah

e. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

2. Pengukuran absorban blanko

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dipipet 20µL aquadest ke dalam kuvet

c. Ditambahkan 1000 µL reagen TPR

d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang

546 nm.

3. Pengukuran absorban standar

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dipipet 10µL larutan standar ke dalam kuvet

c. Ditambahkan 1000 µL reagen TPR

d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang

546 nm.

4. Pengukuran absorban sampel

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dipipet 10µL serum dalam kuvet

c. Ditambahkan 1000 µL reagen TPR

d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang

546 nm.

d. Albumin

1. Penyiapan serum

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 11: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge

c. Disentrifuge ± 15 menit, dengan kecepatan 6000 rpm.

d. Diambil serum darah

e. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

2. Pengukuran absorban blanko

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dipipet 10µL aquadest ke dalam kuvet

c. Ditambahkan 1000 µL reagen albumin

d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 10 menit

e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang

546 nm.

3. Pengukuran absorban standar

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dipipet 10µL larutan standar ke dalam kuvet

c. Ditambahkan 1000 µL reagen albumin

d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 10 menit

e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang

546 nm.

4. Pengukuran absorban sampel

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dipipet 10µL serum dalam kuvet

c. Ditambahkan 1000 µL reagen albumin

d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 10 menit

e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang

546 nm.

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 12: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Data Pengamatan

Trigliserida

ProbandusJenis

Pemeriksaan

Absorban

Sampel

Absorban

StandarHasil

I Trigliserida 0,747 0,676 0,234 g/dL

II Trigliserida 0,747 0,512 0,291 g/dL

Pritein

ProbandusJenis

Pemeriksaan

Absorban

Sampel

Absorban

StandarHasil Ket.

III Albumin 1,100 1,012 5,344 g/dL ≠ normal

IV Albumin 1,058 1,092 5,076 g/dL ≠ normal

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 13: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

Perhitungan trigliserida :

1. Probandus I (Kelompok 1)

Absorbansi Standar : 0,676

Absorbansi Sampel : 0,747

Konsentrasi Standar : 0,2 g/dL

Albumin= Absorben sampelAbsorban standar

x Konsentrasi standar(g /dL)

¿ 0,7470,676

x 0,2

¿0,234 g /dL

2. Probandus II (Kelompok 2)

Absorbansi Standar : 0,512

Absorbansi Sampel : 0,747

Konsentrasi Standar : 0,2 g/dL

Albumin= Absorben sampelAbsorban standar

x Konsentrasi standar(g /dL)

¿ 0,7470,512

x 0,2

¿0,291 g /dL

Perhitungan protein :

3. Probandus III (Kelompok 3)

Absorbansi Standar : 1,012

Absorbansi Sampel : 1,100

Konsentrasi Standar : 5 g/dL

Albumin= Absorben sampelAbsorban standar

x Konsentrasi standar(g /dL)

¿ 1,1001,012

x5

¿5,434 g/dL

4. Probandus IV(Kelompom 4)

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 14: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

Absorbansi Standar : 1,092

Absorbansi Sampel : 1,058

Konsentrasi Standar : 5 g/dL

Albumin= Absorben sampelAbsorban standar

x Konsentrasi standar(g /dL)

¿ 1,0581,092

x5

¿5,076 g/dL

4.2 Pembahasan

Darah merupakan bagian terpenting dari manusia yang memiliki fungsi

utama dalam memelihara homeostasis tubuh. Fungsi darah sebagian besar

dilaksanakan oleh plasma dan berbagai konstituennya dimana plasma terdiri

atas air, elektrolit, metabolit, nutrient, protein dan hormon.

Didalam tubuh juga terdapat trigliserida yang merupakan substansi lemak

lain dalam darah dimana kadar trigliserida yang tinggi berhubungan dengan

risiko penyakit jantung, demikian juga dengan kolesterol.

Adanya peningkatan trigliserida dapat disebabkan oleh kelebihan berat

badan (obesitas), aktivitas fisik, merokok, komsumsi alkohol berlebihan, diet

tinggi karbohidrat, kelainan genetik dan lain sebagainya. Orang dengan

trigliserida tinggi biasanya memiliki nilai LDL yang tinggi dan nilai HDL

yang rendah dan nilai kolesterol total yang tinggi. LDL merupakan kolesterol

jahat yang membentuk endapan dan menyumbat arteri. Dari hati, kolesterol

diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL tersebut untuk dibawa ke sel –

sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain

agar kolesterol dapat berfungsi sebagaimana mestinya. HDL merupakan

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 15: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

kolesterol baik karena kemampuannya membersihkan pembuluh darah arteri.

Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut

HDL untuk dibawa kembali ke hati, dimana selanjutnya kolesterol ini akan

diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam empedu.

Nilai – nilai rujukannya yaitu untuk kadar kolesterol darah total di bawah

200 adalah baik, jika diantara 200 sampai 239 adalah batas atas beresiko

sedang, di atas 240 adalah risiko tinggi terkena penyakit jantung dan stroke.

Kadar trigliserida untuk usia 12-29 tahun 10-140 mg/dl, usia 30-39 tahun 20-

150 mg/dl, usia 40-49 tahun 30-160 mg/dl, >50 tahun 40-190 mg/dl.

Tujuan dilakukan pengujian trigliserida adalah untuk mengetahui

keadaan kolesterol dalam tubuh yang merupakan salah satu penyebab

penyakit – penyakit arteri dengan mengukur absorbansinya pada

spektrofotometri pada panjang gelombang 546 nm.

Protein merupakan salah satu kelompok makronutrien. Tidak seperti

bahan makronutrien lain (karbohidrat dan lemak), protein lebih berperan

dalam pembentukan biomolekul daripada sebagai sumber energi. Protein

mempunyai peranan yang penting dalam tubuh manusia dan binatang, karena

ia bertanggung jawab untuk menggerakkan otot-otot, protein hemoglobin

mempunyai peranan mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan ke

seluruh tubuh. Sehingga protein sangat penting untuk masing-masing

individu. Protein total terdiri atas 2, yaitu albumin dan globulin.

Albumin dapat meningkatkan tekanan osmotik yang penting untuk

mempertahankan cairan vaskular. Penurunan albumin serum dapat

menyebabkan cairan berpindah dari dalam pembuluh darah menuju jaringan

sehingga akan menyebabkan terjadinya edema.

Percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui kadar albumin dalam

serum dengan mengukur absorbansinya pada spektrofotometri pada panjang

gelombang 546 nm.

Pada percobaan Trigliserida . Sebelum dilakukan pengujian, langkah

pertama yang dilakukan adalah darah disentrifuge. Hal ini dilakukan untuk

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 16: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

memisahkan antara serum dan plasma darah. Setelah disentrifuge, bagian

yang diambil adalah bagian serum karena di bagian serum itu terdapat asam

lemak dalam hal ini trigliserida dan albumin dan apabila bagian yang

mengendapnya diambil sulit untuk dibaca oleh alat spektrofometer.

Untuk pemeriksaan trigliserida pertama-tama harus di ambil serum darah

dengan cara darah disentrifuge selama kurang lebih 15 menit dalam

kecepatan 6000 rpm, setelah itu diambil serumnya. Selanjutnya pengukuran

absorban blanko, dibuat dengan cara memipet 10 µl aquadest ke dalam kuvet

lalu ditambahkan 1000 µl reagen RGT. lalu di inkubasi pada suhu 25O C

selama 20 menit, kemudian untuk pengukuran absorban standar dan absorban

sampel pengerjaannya hampir sama semua dengan pengukuran absorban

blanko tadi, yang membedakan hanyalah konsentrasi dan jenis larutan uji

(sampel) yang akan di ujikan. Untuk pengukuran absorban standar, maka

sampel yang digunakan adalah larutan standar sebanyak 10 µl dengan waktu

inkubasi selama 20 menit pada suhu 25oC. sedangkan untuk pengukuran

sampel, maka sampel yang digunakan adalah serum darah, setelah semuanya

diinkubasi dengan waktu sesuai dengan pengujian, maka dimasukkan kuvet

ke dalam spektrofotometer dan diukur absorbannya pada panjang gelombang

546 nm.

Adapun pada percobaan trigliserida ini digunakan reagen RGT karena

reagen RGT adalah reagen yang spesisfik untuk pengukuran trigliserida pada

serum sedangkan pada pengukuran kolesterol digunakan reagen HDL karena

merupakan reagen yang spesifik untuk pengukuran kolesterol.

Pada percobaan ini juga dilakukan inkubasi pada suhu ruangan selama

beberapa menit, hal ini berguna agar reagen dan sampel dapat bercampur

dengan baik,sehingga pada saat pengukuran absorban hasilnyapun sesuai

dengan yang diharapkan.

Pada percobaan protein sebelum melakukan uji, pertama-tama yang harus

dilakukan adalah mengambil serum darah dengan cara darah disentrifuge

selama 15 menit dengan kecepatan 6000 rpm, setelah itu diambil serumnya.

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 17: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

Diambil serum darah probandus karena pada serum inilah terdapat zat-zat

yang akan diperiksa, sedangkan diplasma hanyalah zat – zat sisa yang tidak

perlu untuk pemeriksaan dan tidak dapat dijadikan parameter dalam

mendiagnosa suatu penyakit.

Selanjutnya pengukuran absorban blanko, dilakukan dengan cara

memipet 10 µl aquadest ke dalam kuvet lalu ditambahkan 1000 µl reagen

albumin, lalu di inkubasi pada suhu 250 C selama 20 menit.

Lalu, untuk pengukuran absorban standar dilakukan dengan cara

memipet 10 µl larutan standar ke dalam kuvet lalu ditambahkan 1000 µl

reagen albumin, lalu di inkubasi pada suhu 250 C selama 20 menit.

Kemudian, untuk pengukuran absorban sampel, dilakukan dengan

cara memipet 10 µl serum ke dalam kuvet lalu ditambahkan 1000 µl reagen

albumin, lalu di inkubasi pada suhu 250 C selama 20 menit. Selanjutnya,

ketiga kuvet tersebut dimasukkan ke dalam spektrofotometer dan diukur

absorbannya pada panjang gelombang 546nm.

Digunakan reagen albumin karena reagen albumin merupakan reagen

yang spesifik untuk pengukuran albumin. Adapun pada pemeriksaan untuk

pemeriksaan albumin memilki prinsip dengan adanya bromkresol hijau dalam

suasana sedikit asam, maka serum albumin akan menyebabkan terjadi

perubahan warna pada indikator yaitu dari warna kuning-hijau menjadi warna

hijau-biru. Reagen albumin terdiri dari sitrat buffer pH 4,2 30 mmol/L dan

Bromcresol green 0,26 mmol/L, berfungsi sebagai pembentuk warna dengan

memperpanjang kromofor sehingga terbentuk warna hijau-biru.

Dilakukan inkubasi pada suhu ruangan selama beberapa menit

dimaksudkan agar reagen dan sampel dapat bereaksi dengan baik, sehingga

pada saat pengukuran absorban hasilnya pun sesuai dengan yang diharapkan.

Dari hasil percobaan yang dilakukan maka didapatkan hasil pada

kelompok I untuk pengukuran trigliserida 0,234 g/dl.Untuk kelompok II, pada

pengukuran trigliserida 0,291 g/dl. Pada praktikum albumin dalam serum

didapatkan hasil dari kelompok 3 yaitu 5,076 g/dL, sedangkan di kelompok 4

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 18: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

yaitu 5,434 g/dL yang tidak memenuhi range standarnya dalam range normal

kadar albumin, yaitu antara 3,5 g/dl – 5,0 g/dl,

Adapun faktor kesalahan yang mungkin terjadi pada saat interpretasi data

yaitu ketidak tepatanya dalam pengukuran sampel dan reagennya, dan kurang

terpisahnya antara serum dan plasma setelah disentrifuge.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka di peroleh

kesimpul sebagai berikut : dari semua probandus I dan II III dan IV memiliki

kadar trigliserida dan protein yang tidak normal.

5.2 Saran

Untuk laboratorium agar lebih dilengkapi bahan yang akan digunakan

pada saat praktikum agar dapat berjalan dengan baik.

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 19: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Klinik. Universitas Muslim Indonesia : Makassar.

Graha, Chairinniza. 2010. Question & Answer: Kolesterol. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Lehninger L., Albert. 1982. Dasar – Dasar Biokimia. Erlangga: Jakarta.

Pearce, Evelyn. 2008. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Riswanto, 2010. http://labkesehatan.blogspot.com/2010/02/pemeriksaan-lipid.html. diakses pada tanggal 12 april 2013 pukul 20.22

Rohman, A. 2007. Analisis Makanan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Sacher, Ronal. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium Edis 11.Buku kedokteran EGC. Jakarta.

Sitti, Fadliah, 2011. Pemeriksaan Laboratorium Fungsi Serum Darah. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta.

Speicher, Carl E. 1996. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Sutedjo. 2006. Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Amara Books: Jakarta.

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082

Page 20: Laporan Kimia Klinis Pemeriksaan Trigliserida Dan HDL Dalam Serum

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM

LAMPIRAN

1. Gambar

ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082