laporan individu

18
PROPOSAL INDIVIDU PELAKSANAAN CUCI TANGAN YANG BENAR OLEH Di Susun Oleh Leni Restuningsih P.140.119

Upload: ilham

Post on 07-Dec-2015

66 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

individu

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN INDIVIDU

PROPOSAL INDIVIDU

PELAKSANAAN CUCI TANGAN YANG BENAR

OLEH

Di Susun Oleh

Leni Restuningsih

P.140.119

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

2015

Page 2: LAPORAN INDIVIDU

LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL CUCI TANGAN

Di Susun Oleh

Leni Restuningsih

P. 140.119

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Setianingsih, S.Kep, Ns. M.Kes Musliha S.Kep.,Ns

Page 3: LAPORAN INDIVIDU

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua rahmat dan

karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas individu praktik stase manajemen di

ruang Perinatologi RSUD Pandan Arang Boyolali

Laporan ini dapat tersusun berkat bimbingan, dukungan, bantuan, dan kerja sama

dengan semua pihak yang terkait. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada Bapak/Ibu :

1. dr. Siti Nur Rokhmah Hidayati Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali

2. Ns. Setianingsih, S.Kep., M. PH selaku Pembimbing Akademik Ners Stase Manajemen.

3. Hj. Endang Wuryaningsih, S.Pd, M. Kes, selaku Pembimbing Akademik

4. Musliha S.Kep.Ns selaku Pembimbing Klinik RSUD Pandan Arang Boyolali

5. Sri Sumiyati., BSc selaku Ka. Ruang Perinatologi RSUD Pandan Arang Boyolali

6. Segenap Perawat Ruang Perinatologi RSUD Pandan Arang Boyolali

7. Teman-teman kelompok stase Manajemen yang telah berjuang bersama-sama.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini saya masih jauh dari

sempurna karena keterbatasan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran untuk

penyempurnaan laporan ini sangat penulis harapkan.

Boyolali, September 2015

Page 4: LAPORAN INDIVIDU

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keselamatan pasien adalah suatu upaya dari petugas kesehatan dalam

memberikan pelayanan kesehatan yang aman untuk pasien. World Health

Organization (WHO) telah mengkampanyekan program keselamatan pasien salah

satunya adalah menurunkan risiko infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial merupakan

salah satu masalah mayor yang dihadapi rumah sakit karena dapat mengakibatkan

pasien lebih lama berada di rumah sakit serta meningkatkan biaya pelayanan

kesehatan. Infeksi nosokomial ini dapat disebarkan melalui kontak langsung, terutama

melalui tangan para petugas kesehatan. Petugas Kesehatan memiliki peran yang

sangat penting dalam terjadinya transmisi mikroba pathogen dari pasien ke pasien,

serta dari pasien ke petugas. Salah satu cara paling sederhana dan efektif untuk

mencegah persebaran infeksi melalui kontak tangan ini adalah cuci tangan (hand

hygiene). Secara global hasil penelitian menunjukkan bahwa  cuci tangan dapat

menurunkan kejadian infeksi nosokomial sebesar 30%.

Pencegahan dan pengendalian infeksi mutlak harus dilakukan oleh seluruh

orang yang terlibat dalam perawatan pasien, khususnya dokter dan perawat. Untuk

menanggapi hal ini melakukan penilaian terhadap kepatuhan cuci tangan dokter dan

perawat. Penilaian ini berdasarkan dilakukan atau tidaknya cuci tangan dalam five

moments for hand hygiene (lima momen cuci tangan) yang ditetapkan oleh WHO.

Lima momen tersebut adalah:

1. Sebelum kontak dengan pasien

2. Sebelum melakukan tindakan aseptik

3. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien

4. Setelah kontak dengan pasien

Page 5: LAPORAN INDIVIDU

5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

B. PROGRAM KEGIATAN

Berdasarkan masalah yang ada di Ruang Perinatologi RSUD Pandan Arang

Boyolali tentang belum melakukan cuci tangan dengan benar pada saat akan

berinteraksi dengan pasien, sehingga pada kesempatan ini stase manajemen ini akan

memberikan contoh cuci tangan yang baik dan benar kepada perawat di Ruang

Perinatologi RSUD Pandan Arang Boyolali.

C. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan umum

Setelah dilaksanakan praktik manajemen keperawatan diharapkan Ruang

Perinatologi mampu melakukan tindakan cuci tangan yang baik dan benar.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui prosedur tindakan cuci tangan yang baik dan benar.

b. Mencegah infeksi nosokomial pada bayi di ruang perinatologi.

D. LANDASAN TEORI

1. Pengertian

Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis

melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun  biasa

dan air.

Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama

seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah

aliran air (Larsan, 1995).

Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan kuat

secara bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibilas dengan air

mengalir dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin. Ada

dua prosedur pencucian tangan yang dapat dilakukan.

Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan yang tepat

dianggap sebagai sebab utama infeksi nosokomial yang menular di pelayanan

Page 6: LAPORAN INDIVIDU

kesehatan, penyebaran mikroorganisme multiresisten dan telah diakui sebagai

kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah (Boyce dan Pitter, 2002).

2. Tujuan

Mencuci tangan merupakan suatu teknik yang paling mendasar untuk

menghindari masuknya kuman kedalam tubuh dimana tindakan ini dilakuakn

dengan tujuan :

a) Menghilangkan kotoran yang melekat di tangan

b) Menghilangkan bau yang melekat di tangan

c) Mencegah penyebaran infeksi silang

d) Menjaga kondisi tangan agar tetap steril

e) Memberikan perasaan yang segar dan bersih

3. Manfaat

Hal utama dalam pencegahan dan pengendalian infeksi

1) sederhana dan efektif mencegah infeksi

2) menciptakan lingkungan yang aman

3) pelayanan kesehatan menjadi aman

4) bila tangan kotor,cuci dengan sabun atau antiseptic di air mengalir

bila tangan tak tampak kotor,bersihkan dengan cairan berbasis alcohol atau

hand sanitizer

4. Prinsip – prinsip

Dalam mencuci tangan terdapat beberapa prinsip, antara lain :

a. Anggap bahwa semua alat terkontaminasi : jangan terlalu sering memegang

keran, tempat sabun, wastafel, alat pengering, terutama setelah mencuci

tangan, dianjurkan untuk menggunakan tempat sampah yang dapat dibuka

tutup menggunakan injakan kaki, keran yang diputar dengan siku.

b. Jangan memakai perhiasan : cincin meningkatkan jumlah mikroorganisme

yang ada ditangan; perhiasan juga menimbulkan kesulitan dalam mencuci

tangan secara seksama.

c. Gunakan air hangat yang mengalir, alirannya diatur sedemikian rupa demi

kenyamanan; air yang terlalu panas akan membuka pori-pori dan

Page 7: LAPORAN INDIVIDU

menyebabkan iritasi kulit; cegah terjadinya percikan air, terutama kebaju,

karena mikroorganisme akan berpindah dan berkembang biak di tempat yang

lembab.

d. Gunakan sabun yang tepat dan gunakan sampai muncul busa: sabun akan

mengemulsikan lemak dan minyak serta mengurangi tegangan permukaan,

sehingga memudahkan pembersihan.

e. Gunakan gerakan memutar, menggosok dan bergeser: gerakan ini mengangkat

dan menghilangkan kotoran dan mikroorganisme.

f. Gunakan handuk atau tisu sekali pakai untuk mengeringkan tangan : handuk

ini lebih sedikit menyebarkan mikroorganisme dibandingkan pengering udara

panas

5. Langkah – langkah cuci tangan dapat dibagi menjadi 2, yaitu dengan :

A. Menggunakan air mengalir menurut WHO :

Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun merupakan teknik

hand hygiene yang paling ideal. Dengan mencuci tangan, kotoran tak terlihat

dan bakteri patogen yang terdapat pada area tangan dapat dikurangi secara

maksimal. Hand hygiene dengan mencuci tangan disarankan untuk dilakukan

sesering mungkin , bila kondisi dan sumber daya memungkinkan. Pelaksanaan

hand hygiene dengan mencuci tangan efektif membutuhkan waktu sekitar 40-

60 detik, dengan langkah sebagai berikut :

a. Basahi tangan dengan air mengalir

b. Tuangkan sabun kurang lebih 5cc untuk menyabuni seluruh permukaan

tangan

c. Mulai teknik 6 langkah :

1) Gosok tangan dengan posisi telapak pada telapak.

2) Gosok telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri dengan

jari-jari saling menjalin dan sebaliknya.

3) Gosok kedua telapak tangan dan jari – jari saling menjalin.

4) Gosok punggung jari – jari pada telapak yang berlawanan dengan

jari – jari saling mengunci.

Page 8: LAPORAN INDIVIDU

5) Gosok memutar ibu jari kiri dengan tangan kanan mengunci

pada ibu jari tangan kiri dan sebaliknya.

6) Gosok kuku jari-jari kiri memutar pada telapak tangan kanan dan

sebaliknya

d. Bilas tangan dengan air mengalir.

e. Keringkan tangan sekering mungkin dengan tissu.

f. Gunakan tissue untuk mematikan kran.

B. Menggunakan handrub :

Pada pelaksanaan hand hygiene, mencuci tangan terkadang tidak

dapat dilakukan karena kondisi atau karena keterbatasan sumber daya.

Banyaknya pasien yang kontak dengan petugas dalam satu waktu, atau

sulitnya mendapatkan sumber air bersih yang memadai menjadi kendalam

dalam melaksanakan hand hygiene dengan mencuci tangan. Dengan alasan

ini, WHO menyarankan alternatif lain dalam melakukan hand hygiene,

yaitu dengan handrub berbasis alkohol.

Tekhnik cuci tangan dengan menggunakan handrub menurut

WHO :

a. Menggosok bagian dalam telapak tangan

b. Menggosok punggung tangan bergantian

c. Menggosok sela-sela jari tangan

d. Menggosok ruas jari tangan dengan mengkaitkan kedua tangan

e. Menggosok ibu jari tangan, bergantian

f. Menggosok ujung jari tangan

Page 9: LAPORAN INDIVIDU

BAB II

Pelaksanaan dan Evaluasi

A. RENCANA PELAKSANAAN CUCI TANGAN YANG BENAR 1. Pelaksanaan

Upaya pelaksanaan cuci tangan di ruang Perinatologi, dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Table 4.16Pelaksanaan Cuci Tangan Di Ruang Perinatologi

Tanggal 15-28 September 2015

No. Kegiatan Pelaksanaan Sasaran Tujuan Waktu Tempat

A. 1.A. Persiapan

Melakukan pengkajian dan konsultasi dengan karu dan Ka Sub Bid keperawatan untuk menyusun materi cuci tangan.

An. Ners KaRu, Ka Tim, Perawat Pelaksana

Tersusun checklist penilaian cuci tangan

9 September

2015

Ruang Perinatologi

2. Mencari literature An. Ners Ka Tim, Perawat Pelaksana

Mengetahui keefektifan pelaksanaan cuci tangan di Ruang Perinatologi

10 September

2015

Ruang Perinatologi

3. Melakukan koordinasi dengan KaRu dan Ka Sub Bid dalam seminar awal penyusunan POA

An. Ners Ka Sub Bid, Ka Ru, Ka Tim

Mendapatkan informasi tentang pelaksanaan cuci tangan di Ruang

15 September

2015

Ruang Perinatologi

Kabid

Page 10: LAPORAN INDIVIDU

Perinatologi

4. Menyiapkan draf cuci tangan yang benar sebelum dan sesudah tindakan keperawatan sesuai protap dan mengkonsultasikan ke KaRu dan Ka Sub Bid

An. Ners Ka Sub Bid Keperawatan

Terbentuk dan tersetujuinya draff penilaian cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan sesuai protap

19 September

2015

Ruang Perinatologi dan Kabid

B. Pelaksanaan

1. Melakukan sosialisasi dan role model cuci tangan ysng benar sebelum dan sesudah tindakan keperawatan

An. Ners Perawat Meningkatkan motivasi perawat dalam mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan

22 September

2015

Ruang Perinatologi

2. Membuat pamflet cuci tangan yang benar

An. Ners Perawat Mendapatkan informasi tentang cuci tangan yanb benar

24 September

2015

Ruang Perinatologi

C. Evaluasi

1. Evaluasi akhir pelaksanaan yang benar sebelum dan sesudah tindakan keperawatan di Ruang Periatologi

An. Ners Perawat Mengetahui hasil pelaksanaan dan motivasi perawat tentang cuci tangan yang benar sebelumdan sesudah tindakan keperawatan di

28 September

2015

Ruang Perinatologi

Page 11: LAPORAN INDIVIDU

Ruang Perinatologi

2. Jadwal Kegiatan

Jadwal pelaksanaan cuci tangan di ruang Perinatologi dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Table 4.17Jadwal Pelaksanaan Cuci Tangan Di Ruang Perinatologi

No Kegiatan Tanggal

9 10 15 19 22

Persiapan

1. Melakukan pengkajian dengan KaRu untuk

menyusun checklist cuci tangan

2. Mencari literatur cuci tangan yang benar

3. Melakukan koordinasi dengan KaRu dan

KaBid dalam seminar awal penyusunan POA

4. Menyiapkan draff penilaian cuci tangan yang

benar sebelum dan sesudah tindakan

keperawatan sesuai protap dan

mengkonsultasikan ke KaRu dan KaSubBid

Pelaksanaan

5. Melakukan sosialisasi 6 langkah cuci tangan

dengan benar sebelum dan sesudah tindakan

keperawatan dengan penilaian menggunakan

checklist

Evaluasi

Page 12: LAPORAN INDIVIDU

6. Evaluasi akhir pelaksanaan cuci tangan yang

sebelum dan sesudah tindakan keperawatan di

Ruang hamka

Sumber : Data sekunder

Keterangan :

√ : perencanaan

X : dilakukan

Table 4.25Anggaran Biaya Pelaksanaan Cuci Tangan Di Ruang Perinatologi

No Kegiatan Rencana Realisasi

1 Print materi Rp 20.000 Rp 10.000

2 Pembelian tissue Rp 30.000 Rp 50.000

3 Pembelian tempat tissue Rp 50.000 Rp 120.000

Jumlah Rp 100.000 Rp 180.000

2. FaktorPendukung

a) Adanya dukungan Karu ruang Perinatologi dalam memfasilitasi ruangan.

b) Adanya dukungan dari Ka Tim yang menjadi salah satu peran dalam role play

yang dilakukan

c) Adanya motivasi dan semangat untuk meningkatkan ilmu yang tinggi dari Ka

Tim dan Perawat Pelaksana ruang Perinatologi.

3. Kendala

a) Ritme kerja perawat dengan shift jaga pagi siang malam tidak memungkinkan

untuk mengikuti demonstrasi.

b) Demonstrasi kurang optimal karena dilakukan pada siang hari menjelang post

konferens.

4. Kesinambungan

Page 13: LAPORAN INDIVIDU

Dari penyusunan draft cuci tangan diharapkan mempermudah perawat dalam

melakukan cuci tangan yang benar